ARTIKEL INOVASI PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS

advertisement
EFEKTIVITAS MEDIA “BERBABE”
UNTUK BAHASA INGGRIS
Oleh Kristini, S.Pd.
Abstrak
Media yang digunakan dalam kegiatan proses belajar
mengajar sangatlah penting untuk membantu mengkondisikan
situasi kelas menjadi lebih hidup, menarik dan tidak membosankan.
Peran utama media dalam pembelajaran adalah untuk merangsang
pikiran
siswa
dan
mempermudah
siswa
dalam
menangkap/memahami materi yang disampaikan oleh guru sehingga
membantu tercapainya tujuan pembelajaran yang sudah ditetapkan
Pengadaan dan pengupayaan media pembelajaran tidak harus
rumit dan mahal. Benda-benda atau barang-barang di sekitar kita
yang sudah tidak terpakai lagi bisa kita manfaakan sebagai sumber
dan media belajar bahasa Inggris. Media ini sangat efektif karena
berbentuk nyata, sangat familiar dengan siswa, mudah
didapat/diupayakan karena banyak terdapat di sekitar kita
Latar Belakang
Seorang guru mempunyai peranan dan tanggung jawab yang besar
dalam meningkatkan kualitas belajar mengajar bahasa Inggris di kelas.
Bagaimana seorang guru itu membuat siswa menjadi aktif, kreatif,
termotivatif, dan inspiratif guru harus membuat suatu perubahan dan
pembaharuan atau yang disebut dengan inovasi pembelajaran, sehingga
proses pembelajaran menjadi lebih efektif dan efisien. Hal ini juga diatur
dalam Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV
Pasal 19 ayat 1 yang mengatakan: ‘bahwa proses pembelajaran pada
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif,
menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif, dan memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan
kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta
psikologis peserta didik’
Berdasarkan uraian di atas sebagai guru harus melakukan
perubahan dan pembaharuan setiap kegiatan belajar mengajar dengan cara
membuat inovasi pembelajaran yang bisa menggugah motivasi siswa
dalam belajar bahasa Inggris. Perlu disadari juga oleh seorang guru bahwa
menciptakan karya inovasi itu merupakan salah satu bagian dari
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (Permen Pan dan RB 16 tahun
2010 pasal 11 ayat c). Salah satu bentuk karya inovasi yang diciptakan
guru adalah Media Pembelajaran.
Permasalahan
1
Seperti yang sudah disampaikan pada latar belakang, pada
umumnya siswa mengatakan belajar bahasa Inggris itu sulit. Banyak faktor
yang menyebabkan kesulitan siswa belajar bahasa Inggris. Faktor itu bisa
berasal dari dalam diri siswa itu sendiri (intern) maupun dari luar siswa
(ekstern). Pada tulisan ini akan dibahas salah satu faktor ekstern yang
menjadi masalah dan penyebab siswa mengalami kesulitan dalam
menangkap materi bahasa Inggris yang dijelaskan guru, yaitu media
pembelajaran. Hal ini dikarenakan guru kurang menggunakan media yang
tepat yang bisa membuat siswa tertarik, terangsang dengan cepat tangkap
dan mudah memahami materi yang diberikan. Untuk mengatasi
permasalahan ini dicoba untuk menyajikan beberapa contoh media otentik
berbasis barang bekas. Media ini ada di sekitar kita, mudah didapat,
mudah diupayakan, mudah dibuat, tidak memakan biaya dan sangat
familiar dengan siswa.
Media Pembelajaran
Media pembelajaran merupakan alat bantu dalam kegiatan belajar
mengajar di kelas. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Van Els (2004)
bahwa media pembelajaran adalah semua alat bantu yang bisa digunakan
oleh guru dan siswa untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. Ini
berarti keberadaan media pembelajaran sangat memegang peranan penting
dalam mencapai tujuan pembelajaran.
Sedangkan Fungsi utama media pembelajaran menurut Davies
(2000 : 193) ada dua yaitu 1) membantu guru untuk mengelola
pembelajaran secara efisien dan 2) membantu siswa belajar lebih efisien.
Untuk itu guru seharusnya menyadari bahwa penggunaan media
pembelajaran akan sangat memudahkan tugasnya dalam menyampaikan
pesan – pesan atau materi pembelajaran kepada siswanya.
Namun demikian media akan lebih diutamakan pada materi
pembelajaran yang sulit, rumit dan komplek untuk dicerna dan dipahami
oleh siswa. Tingkat kesukaran materi pembelajaran bervariasi. Pada satu
sisi ada materi pembelajaran yang tidak memerlukan media, tetapi dilain
sisi ada materi pembelajaran yang memerlukan media. Materi
pembelajaran yang mempunyai tingkat kesukaran tinggi tentu sukar
dipahami oleh siswa, apalagi siswa yang kurang menyukai materi
pembelajaran yang disampaikan. Materi yang seperti ini akan sangat
dipahami siswa apabila dibantu sebuah media yang tepat. Untuk itu guru
perlu mengetahui, bisa memilih dan menggunakan media yang tepat dalam
pembelajaran untuk mempermudah materi yang diajarkan.
Pada dasarnya media pembelajaran memiliki karakteristik tertentu.
Karakteristik suatu media pembelajaran akan membantu guru dalam
mencapai tujuan pembelajaran. Untuk itu selain dilihat dari
keunggulannya, cara pembuatan maupun cara penggunaannya, media
harus sesuai dengan tujuan pembelajaran yang hendak dicapai,
karakteristik peserta didik dan karakteristik mata pelajaran. Artinya
bahwa media yang berkarakteristik adalah yang disesuaikan dengan
2
kebutuhan, level, usia, kemampuan peserta didik dan tingkat kesulitan
materi. Menurut siswa salah satu mata pelajaran yang materinya sulit
dipelajari dan dipahami adalah bahasa Inggris. Untuk mengatasi ini guru
bahasa Inggris harus mencari solusi yaitu media yang tepat dan sesuai
dengan tingkat kesulitan materi. Memahami karakteristik media
pembelajaran merupakan kemampuan dasar yang harus dimiliki guru
dalam kaitannya pemilihan media pembelajaran. Disamping itu
memberikan kemungkinan pada guru untuk menggunakan berbagai media
pembelajaran bahasa Inggris secara bervariasi.
Dilihat dari bahan pembuatannya media dapat digolongkan
menjadi media sederhana dan media komplek. Media pembelajaran yang
sederhana sesungguhnya tidak sulit untuk didapatkan dan tidak perlu harus
mengeluarkan biaya besar (murah dan mudah memperolehnya). Di sekitar
lingkungan kita banyak benda-benda atau barang-barang yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang disebut dengan barang bekas tetapi masih bisa
dimanfaatkan. Barang-barang bekas ini bisa digunakan sebagai media
pembelajaran bahasa Inggris. Dan barang-barang bekas ini merupakan
media otentik.
Kenapa guru harus menggunakan media dalam mengajar bahasa
Inggris?
Hal yang utama adalah untuk menjawab permasalahan yang
dihadapi siswa yang mengalmi kesulitan dalam menerima materi bahasa
Inggris yang dijelaskan oleh guru tanpa media. Sangatlah penting seorang
guru untuk selalu kreatif mencipta dan mengunakan media dalam
mengajar karena media akan membantu guru mempermudah dalam
menyampaikan materi.
Yang kedua ditetapkan dalam Permen PAN dan RB 16 tahun 2010
tentang Penilaian Angka Kredit bahwa guru harus membuat karya inovatif
yang bisa dinilai sebagai angka kredit untuk kenaikan pangkat dan guru
harus memiliki kompetentsi profesional.
Kepemilikan kompetensi tesebut terindikasi pada kemampuan-kemampuan
khusus diantaranya adalah :
1. Guru dapat memilih dan menggunakan teknologi pendidikan (media
belajar, misalnya chart, audio visual, alat laboratorium, dsb) yang
tepat dan sesuai untuk meningkatkan efektifitas pembelajaran.
2. Guru menunjukan penguasaannya terhadap materi dari bidang studi
yang diampunya dan bagaimana mengkaitkannya dengan materi
bidang studi lainnya atau kondisi nyata (konteks kehidupan nyata)
Kedua indikator tersebut harus dimiliki dan dilaksanakan
seorang guru dalam proses belajar-mengajar di kelas. Dengan
demikian guru sudah menunjukan kompetensi profesionalismenya.
Tujuan Penggunaan Media
Penggunaan media pembelajaran bahasa Inggris adalah bertujuan
untuk membuat siswa mudah memahami materi pembelajaran dan
3
menciptakan situasi kelas menjadi lebih hidup dan tidak membosankan
serta mengadakan interaksi langsung antara siswa dengan lingkungan atau
kehidupan nyata. Sedangkan Sudjana, dkk. (2002:2) menyatakan tentang
tujuan pemanfaatan media adalah:
(1) pengajaran akan lebih menarik perhatian siswa sehingga dapat
menimbulkan motivasi,
(2) bahan pelajaran akan lebih jelas maknanya sehingga dapat lebih
dipahami,
(3) metode mengajar akan lebih bervariasi, dan
(4) siswa akan lebih banyak melakukan kegiatan belajar.
Manfaat Penggunaan Media
Secara empirik media pembelajaran mempunyai manfaat utama
yaitu membantu siswa untuk memahami materi pelajaran yang
disampaikan oleh gurunya. Sedangkan manfaat lain yang bisa diambil
adalah :
1. Siswa bisa terlibat langsung dalam pembuatan media sehingga siswa
aktif, kreatif, inspiratif karena ikut mencari, mengamati, membuat,
mengerjakan, mendemonstrasikan , memerankan dan lain-lain
2. Memberikan pengalaman nyata pada siswa, sehingga siswa bisa
mengaitkan materi dan pengalaman belajar di kelas dengan kehidupan
nyata.
3. Pembelajaran bahasa Inggris di kelas menjadi lebih bervariasi, hidup
sehingga tidak membosankan
4. Memperjelas penyajian materi yang disampaikan
Manfaat Media Pembelajaran secara umum memperlancar interaksi
antara guru dengan siswa sehingga kegiatan pembelajaran lebih afektif dan
efisien. Sedangkan secara lebih khusus manfaat media pembelajaran
menurut Sudjana dan Rivai (1992 yaitu:
1. dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa karena pengajaran akan
lebih menarik perhatian mereka;
2. makna bahan pengajaran akan menjadi lebih jelas sehingga dapat
dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya penguasaan serta
pencapaian tujuan pengajaran;
3. metode mengajar akan lebih bervariasi, tidak semata-mata didasarkan
atas komunikasi verbal melalui kata-kata; dan
4. siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama kegiatan belajar, tidak
hanya mendengarkan tetapi juga mengamati, mendemonstrasikan,
melakukan langsung, dan memerankan.
Kriteria Pemilihan Media
Pembuatan media pembelajaran bahasa Inggris berbasis barang
bekas perlu mempertimbangkan kriteria-kriteria agar media yang dipilih
dan digunakan sesuai dengan skenario pembelajaran yang dirancang oleh
guru seperti yang disampaikan Nana Sudjana (1990: 4-5) yakni 1)
4
ketepatan media dengan tujuan pengajaran; 2) dukungan terhadap isi
bahan pelajaran; 3) kemudahan memperoleh media; 4) keterampilan guru
dalam menggunakannya; 5) tersedia waktu untuk menggunakannya; dan 6)
sesuai dengan taraf berfikir anak.
Sepadan dengan hal itu I Nyoman Sudana Degeng (1993; 26-27)
menyatakan bahwa ada sejumlah faktor yang perlu dipertimbangkan
guru/pendidik dalam memilih media pembelajaran, yaitu: 1) tujuan
instruksional; 2) keefektifan; 3) siswa; 4) ketersediaan; 5) biaya
pengadaan; 6) kualitas teknis.
Dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa media
pembelajaran yang dipilih harus memenuhi kriteria-kriteria yang
seduai dengan tujuan dan materi pembelajaran , kondisi siswa,
ketersediaan, biaya dan kualitas teknis mengacu pada suatu kenyataan
bahwa ketika kita memilih suatu media, media yang dipilih tersebut
haruslah berkualitas baik walau dibuat dengan sederhana dan
menggunakan barang bekas.
Media Authentic “Berbabe” untuk Belajar Bahasa Inggris
Media Authentic ini adalah media pembelajaran bahasa Inggris
yang berbentuk nyata dan ada disekitar kita. Kata Berbabe singkatan dari
berbasis barang bekas artinya bahwa media yang digunakan terbuat dari
barang bekas yang masih bisa dimanfaatkan. Semiawan dkk (1989:96)
mengatakan bahwa bahan sisa yang tidak terpakai dan barang bekas yang
terbuang yang dapat menimbulkan pencemaran lingkungan, namun kalau
kita olah dapat bermanfaat sebagai sumber dan alat bantu belajar
mengajar. Jadi Media authentic Berbabe adalah media yang dibuat dari
bahan-bahan disekitar kita yang sudah tidak terpakai lagi yang bisa
dimanfaatkan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris. Barang-barang
nya berbentuk nyata, mudah di dapat, mudah dibuat, harganya murah dan
mudah diupayakan, sangat familiar serta siswa pernah menggunakan atau
mengkonsumsinya. Adapun beberapa contoh media otentik berbasis
barang bekas yang bisa dan pernah digunakan dalam pembelajaran bahasa
Inggris adalah :
1. Tutup Botol sebagai media belajar Telling Time
Tutup botol yang sudah tidak digunakan lagi (seperti tutup botol dari
sprit, fanta, coca cola dll) bisa dimanfaatkan sebagai media
pembelajaran bahasa Inggris, contohnya membuat jam dari tutup botol
untuk mempermudah siswa belajar mengatakan jam dalam bahasa
Inggris.
Tehnik Pelaksanaanya :
a. Siswa diminta untuk membawa tutup botol yang sudah tidak
digunakan lagi ke sekolah.
b. Tutup botol-tutup botol itu ditulisi abjad A sampai Z
c. Kemudian guru membuat kelompok setiap kelompok terdiri dari 4
siswa
5
d. Setiap kelompok akan mendapat satu papan stereo form sebagai
alas/tempat untuk belajar how to tell the time
e. Ketua kelompok mengambil undian yang mana didalamnya
terdapat soal tentang how to tell the time.
f. Kelompok bekerja dengan memasang jarum jam dan menyusun
huruf-huruf berdasarkan soal how to tell the time. Setelah itu ketua
kelompok mewakili untuk menjawab dengan mengatakan waktu
dengan tepat
g. Guru akan keliling, menilai dan memberi penghargaan bagi
kelompok yang tercepat mengerjakan dan benar jawabanya.
2. Koran (newspaper)
Koran (newspaper) merupakan media authentic. Koran yang sudah
tidak dibaca lagi bisa digunakan untuk sumber dan media
pembelajaran bahasa Inggris. Siswa bisa medeskripsikan koran
tersebut dari nama koran, jenis terbitan, hotline news, harganya
Tehnik pelaksanaannya:
a. Siswa diminta membawa Koran harian Kalteng Pos, Radar Sampit
ataupun Tabengan.
b. Guru dan siswa melakukan quescussion tentang koran tersebut
c. Siswa mendeskripsikan koran tersebut.
d. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjaannya ataupun
mempresentasikannya didepan kelas yang kemudian guru akan
mengecek dan memberi penilaian
e. Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa
terbaik.
3. Buku cerita yang tertempel di kotak dancow.
Pada kemamasan bungkus susu dancow tertempel buku cerita kecil
tentang cerita fiktif, non fiktif dan cerita tokoh-tokoh nusantara yang
dikemas dalam bentuk cerita seri bergambar dengan tujuan untuk
menghibur pembaca, menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.
Cerita itu rata-rata disesuaikan dengan usia siswa anak sekolah dari 6 –
12 tahun. Berkaitan dengan mata pelajaran bahasa Inggris cerita-cerita
itu bisa digunakan sebagai sumber dan media belajar terutama materi
narrative.
Tehnik pelaksanaannya:
a. Siswa diminta membawa buku cerita yang tertempel di kotak susu
dancow
b. Siswa diminta untuk memahami cerita dan membuat sinopsis
singkat tentang cerita tersebut dari judul, pelaku dan isi ceritanya.
c. Siswa diminta untuk mengumpulkan hasil kerjaannya yang
kemudian guru akan mengecek dan memberi penilaian
d. Untuk membuat media ini lebih menarik, siswa diminta untuk
membuatnya dalam bentuk lampion.
e. Setelah guru mengecek, siswa diminta untuk menceritakan kembali
di depan kelas dengan membawa lampion yang sudah dibuatnya.
f. Setelah siswa bercerita temannya memberi pertanyaan.
6
g. Guru menilai, memberi penguatan, menyimpulkan materi dan
memberi penghargaan kepada siswa terbaik.
4. Kartu Undangan (Invitation Card)
Kartu undangan apa saja yang pernah kita terima, tentunya sudah tidak
digunakan lagi. Oleh karenanya kartu undangan itu bisa digunakan
untuk media pembelajaran bahasa Inggris. Invitation card ini adalah
termasuk short functional text/non continues text. Contoh Invitation
Card ada bermacam-macam seperti wedding invitation, birthday
invitation, circumcision invitation, Reunion Invitation, Ceremonial
invitation, meeting invitation, etc.
Tehnik Pelaksnaannya :
a. Siswa diminta membawa Kartu Undangan (Invitation Card)
b. Siswa memahami isi dari kartu undangan tersebut.
c. Siswa diminta untuk menulis kembali undangan itu dalam bahasa
Inggris atau menceritakan undangan itu kedalam bahasa inggris di
depan kelas.
d. Siswa mengumpulkan hasil kerjaannya yang kemudian guru akan
mengecek dan memberi penilaian
e. Apabila kegiatan itu speaking, siswa bercerita didepan kelas dan
diselingi tanya jawab dengan temannya.
f. Guru menilai dan memberi penghargaan kepada siswa terbaik.
5. Bungkus Supermi
Bungkus mie yang sudah tidak digunakan lagi ini bisa digunakan
sebagai media belajar bahasa Inggris materi procedure text. Karena
pada bungkus supermi ini terdapat cara-cara memasak mie baik mie
rebus maupun mie goreng. Sehingga mempermudah siswa untuk
mempraktekkannya ataupun memberikan instruksi atau menceritakan
kembali bagaimana membuat mie rebus atau mie goreng.
Tehnik pelaksanaannya:
a. Siswa diminta membawa bungkus mie rebus atau mie goreng
b. Guru dan siswa melakukan quescussion tentang bungkus mie
tersebut
c. Siswa bisa melakukan tiga kegiatan dari bungkus mie tersebut.
Kegiatan itu bisa dipilih salah satu untuk mempraktekkan,
memberi petunjuk kepada teman untuk mempraktekan atau
menceritakan kembali bagaimana membuat mie tersebut di depan
kelas.
d. Guru memberi penilaian dan merefleksi
e. Guru menyimpulkan dan memberi penghargaan kepada siswa
terbaik.
6. Nutrition Fact
Nutrition fact merupakan salah satu materi bahasa Inggris yang
berbentuk label yang tertempel pada suatu produk makanan atau
minuman. Nutrition Fact ini memberikan informasi tentang nilai gizi
yang terkandung dalam produk makanan atau minuman. Ia bisa
digunakan sebagai media pembelajaran bahasa Inggris.
7
Tehnik pelaksanaannya :
a. Setiap siswa membawa gunting dan satu kotak/bungkus produk
makanan/minuman yang sudah tidak digunakan lagi.
b. Siswa menggunting nutrition fact yang ada dalam kotak produk
tersebut.
c. Siswa dibentuk dalam kelompok kecil masing-masing 4 orang dan
melakukan quescussion (question discussion) tentang nutrition fact
yang dimiliki.
d. Setelah itu siswa diminta untuk menceritakan tentang informasi
nilai gizi makanan/minuman berdasarkan nutrition fact tersebut di
depan kelas.
e. Guru menilai, menyimpulkan dan memberi penghargaan bagi
siswa terbaik.
7. Brosur
Brosur juga bisa dijadikan media pembelajaran bahasa Inggris. Jenisjenis brosur bermacam-macam bisa tentang suatu produk ataupun
pendidikan.
a. Guru membagi brosur kepada setiap siswa.
b. Siswa dibentuk dalam kelompok kecil masing-masing 4 orang dan
melakukan quescussion (question discussion) tentang isi yang ada
dalam brosur tersebut.
c. Setelah itu siswa menceritakan tentang informasi yang ada dalam
brosur tersebut di depan kelas.
d. Guru menilai, memberi penguatan, menyimpulkan dan memberi
penghargaan bagi siswa terbaik.
Kendala Yang dihadapi dalam Penggunaan Media Authentic Berbabe
Kendala yang muncul dalam pembuatan media ini tidak terlalu
signifikan diantaranya adalah
a. Memerlukan waktu untuk mencari, mengumpulkan barang dan
mempersiapkannya.
b. Media yang dibuat harus disesuaikan dengan materi dan tujuan
pembelajaran yang hendak dicapai.
c. Keterbatasan media membuat guru mencari alternatif lain.
Keunggulan Penggunaan Media Authentic berbasis barang bekas
Pemanfaatan media pembelajaran bahasa Inggris berupa media
otentik berbasis barang bekas seperti yang tersebut di atas mempunyai
keunggulan daripada media bukan dari barang bekas. Keunggulannya
adalah barang ini ada di sekitar lingkungan kita, mudah didapat atau
diupayakan, tidak mempunyai nilai harga rupiah, konkrit atau nyata dan
familiar dengan kita. Dalam penggunaannya bisa dikolaborasikan dengan
media ICT.
8
Hasil Belajar yang dicapai dengan Media Authentic BERBABE
Media ini digunakan penulis gunakan dalam menyampaikan materi
bahasa Inggris. Adapun dampak/hasil yang dicapai sebelum dan sesudah
guru menggunakan media ini tentunya ada perbedaan-perbedaan ataupun
perubahan. Perubahan tersebut menunjukkan hasil bahwa :
1. Siswa menjadi aktif, kreatif, motivatif dan inspiratif
2. Siswa belajar dengan senang dan bervariasi
3. Siswa mampu bekerja secara individual maupun berkelompok
4. Materi yang disampaikan mudah ditangkap dan dipahami siswa
5. Tujuan pembelajaran yang diharapkan tercapai.
Secara umum bisa dilihat data perbedaan dan perubahan tingkat
kemajuan siswa sebelum dan sesudah belajar dengan menggunakan media.
Data ini adalah hasil pengamatan skala sikap ketika guru sedang mengajar.
Tabel. Keadaan Siswa sebelum dan sesudah guru menggunakan media
Pembelajaran
No
1
2
3
4
Sikap
Keadaan siswa
Sebelum
Sesudah
45 %
85%
40 %
85 %
50 %
90 %
45%
85 %
Aktif
Kreatif
Motivatif
Inspiratif
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ada perubahan dan
peningkatan siswa belajar bahasa Inggris dari sebelum menggunakan
media dengan sesudah menggunakan media.
Di bawah ini akan dilihat tingkat perubahan kemajuan siswa belajar
dengan menggunakan media dalam grafik.
Grafik: Tingkat kemajuan siswa belajar bahasa Inggris sebelum
dan sesudah menggunakan media.
100
80
Aktif
60
Kreatif
40
Motivatif
Inspiratif
20
0
Sebelum
Sesudah
9
Berdasarkan grafik di atas jelas bahwa ada perubahan yang
signifikan antara belajar sebelum dan sesudah menggunakan media. Ini
menunjukkan bahwa media pembelajaran sangat membuat situasi kelas
menjadi hidup karena media sangat menarik minat dan perhatian siswa
apalagi bila media tersebut sangat familiar dengan siswa.
Kesimpulan
Media dalam pembelajaran bahasa Inggris sangat memegang
peranan penting dalam membantu mencapai tujuan pembelajaran.
Pengupayaan dan pemberdayaan media tidak sulit. Di sekitar lingkungan
kita sangat banyak barang-barang bekas yang sudah tidak digunakan lagi
dan bisa kita manfaatkan sebagai sumber belajar ataupun media
pembelajaran bahasa Inggris.
Guru bahasa Inggris yang kreatif akan mampu membaca realita
dan mampu memanfaatkan barang-barang bekas sebagai media
pembelajaran.. Media pembelajaran yang berbasis barang bekas memiliki
keunggulan yaitu mudah di dapat/diupayakan, tidak miliki harga rupiah,
efektif, familiar dengan siswa. Kualitas media disesuaikan dengan
kebutuhan dan level/usia siswa, membantu guru dan siswa berinteraksi
langsung dengan lingkungan dan dunia nyata, guru dan siswa bisa
bersama-sama membuatnya dan membantu guru dalam menyajikan materi
dengan jelas, sehingga terwujudlah tujuan yang hendak dicapai.
Harapan ditujukan kepada guru-guru bahasa Inggris kiranya mau
memanfaatkan dan memperdayakan barang-barang bekas sebagai media
pembelajaran bahasa Inggris yang keatif. Hasilnya sangat efektif karena
media itu benar-benar membantu guru dalam menyajikan materi dengan
jelas
DAFTAR PUSTAKA
Baru. Degeng, I Nyoman Sudana. (1993) Media Pendidikan. Malang: FIP
IKIP Malang.
Davies, Ivor K. 2000. Instructional Technique. New York: Mc GrawHill, Inc
Nana Sudjana dan Ahmad Rivai. (1991). Media Pengajaran. Bandung:
Sinar
Peraturan Pemerintah Tentang Standar Nasional Pendidikan Bab IV
Pasal 19 ayat 1
Permen PAN dan RB 16, 2010 Tentang Penilaian Angka Kredit
WWW.Manfaatmediapembelajaranof .com, diakses tanggal 25
November 2013
Semiawan, Conny dkk. 1989. Pendekatan Keterampilan Proses :
Bagaimana Mengaktifkan Siswa dalam Belajar, Jakarta. PT
Gramedia.
Van Els, Theo et al. 2004. Applied Linguistic and the Learning and
Teaching Foreign Languages. New York: Chapman and Hill, Inc
10
Download