rencana pelaksanaan pembelajaran

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Pertemuan
Waktu
: SMA Negeri 1 Tarakan
: Sejarah Nasional dan Dunia
: X/2
: 11
: 2 X 45 menit
Standar Kompetensi : Menganalisis peradaban Indonesia dan dunia
Kompetensi Dasar
: Menganalisis kehidupan awal masyarakat di Indonesia
Indikator
:
1. Menjelaskan perkembangan evolusi fisik manusia purba di
Indonesia
2. Mengidentifikasikan berbagai fosil manusia purba di Indonesia
3. Membedakan ciri ciri jenis manusia purba ( minimal 2 jenis )
I. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah selesai pembelajaran siswa di harapkan dapat :
1. Menjelaskan perkembangan evolusi fisik manusia purba di Indonesia
2. Mengidentifikasikan berbagai fosil manusia purba di Indonesia
3. Membedakan ciri ciri jenis manusia purba ( minimal 2 jenis )
II. Materi Ajar
1. Evolusi Biologis Manusia Secara Umum
Perkembangan bilogis atau fisik manusia berkaitan erat dengan terjadinya proses
evolusi manusia. Proses evolusi biologis merupakan proses perubahan secara
berangsur-angsur dalam jangka waktu lama yang berkaitan dengan sikap tubuh
dan cara bergerak, perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia, perubahan
bentuk dan volume kepala, perkembangan fungsi alat indera terutama hidung dan
mata, contoh evolusi tersebut seperti :
a. Sikap tubuh dan cara bergerak
b. Perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia
c. Evolusi kepala
d. Evolusi alat pembau (hidung)
e. Evolusi alat penglihat (mata)
2. Evolusi Biologis Manusia Purba Indonesia
Berdasarkan temuan-temuan fosil manusia prasejarah Indonesia, para arkeolog
membedakan jenis manusia purba di Indonesia (sejauh yang ada sekarang) ke
dalam beberapa jenis. Dari jenis-jenis yang ada para ahli membuat semacam
tingkatan perkembangan dari manusia purba yang tertua hingga yang lebih muda,
yang didasarkan pada indikator-indikator tertentu, sebagaimana telah disebutkan
di atas.
Jenis-jenis Manusia Purba
Meganthropus Paleojavanicus
Pithecanthropua Erectus
Homo Mojokertensis
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
3. Ciri – ciri Jenis Manusia Purba
Berdasarkan hasil penemuan fosil-fosilnya para ahli menyimpulkan bahwa
Meganthropus paleojavanicus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1. Hidup pada masa Pleistosen awal
2. Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan geraham yang besar
3. Memiliki bentuk gigi yang homonim
4. Memiliki otot-otot kunyah yang kuat
5. Bentuk mukanya masif dengan tulang pipi yang tebal, tonjolan kening
yang mencolok dan tonjolan belakang kepala yang tajam serta tidak
memiliki dagu
6. Memakan jenis tumbuh-tumbuhan
Berdasarkan fosil-fosil yang ditemukan, Pithecanthropus memiliki ciri berikut:
1. Pithecanthropus hidup pada masa Pleistosen awal dan tengah (1 juta
hingga 1,5 juta tahun silam)
2. Tinggi badan sekitar 168 – 180 cm dengan berat badan rata-rata 80 – 100 kg
3. Berjalan tegak
4. Volume otaknya sekitar 775 cc – 975 cc
5. Batang tulang lurus dengan tempat perlekatan otot yang sangat nyata
6. Bentuk tubuh dan anggota badan tegap
7. Alat pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat
8. Bentuk geraham besar dengan rahang yang sangat kuat
9. Bentuk kening yang menonjol sangat tebal
10. Bentuk hidung tebal
11. Tidak memiliki dagu
12. Bagian belakang kepala tampak menonjol
Secara khusus Homo Sapien memiliki ciri-ciri berikut:
1. Volume otak bervariasi antara 1000 – 1450 cc
2. Otak besar dan otak kecil sudah berkembang (terutama pada bagian kulit
otaknya)
3. Tinggi badan sekitar 130 – 210 cm dengan berat badan rata-rata 30 – 150 kg.
4. Tulang dahi dan bagian belakang tengkorak sudah membulat dan tinggi
5. Otot tengkuk mengalami penyusutan
6. Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
7. Berjalan dan berdiri tegak sudah lebih sempurna
III. Metode Pembelajaran
Diskusi
Model pencocokan kartu gambar
IV. Langkah – langkah Pembelajaran
1. Kegiatan Awal
a. Apersepsi
Guru mengingatkan siswa tentang pelajaran minggu lalu, serta menjelaskan
kompetensi dasar dari materi pokok pelajaran yang akan diajarkan.
b. Motivasi
Memberikan dorongan kepada siswa agar dapat memahami lebih luas
lagi tentang Kehidupan awal masyarakat di kepulauan Indonesia.
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
2. Kegiatan Inti
a. Eksplorasi :
Guru menjelaskan materi pokok pelajaran tentang kehidupan awal masyarakat
 Menjelaskan perkembangan evolusi fisik manusia purba di Indonesia
dan berkembangnya kehidupan awal manusia dan masyarakat di kepulauan
Indonesia.
 Menyusun secara kronologis berbagai fosil manusia purba di Indonesia.
 Membedakan ciri ciri jenis manusia purba.
Guru menyiapkan kartu kartu bergambar yang erat kaitannya dengan materi
pembelajaran seperti gambar gambar fosil manusia purba sejumlah separuh siswa
di dalam kelas
Selain kartu dengan gambar tersebut juga di siapkan kartu lain yang merupakan
narasi dari kartu bergambar misalnya narasi ciri ciri dari setiap fosil manusia
purba
Kartu bergambar dan narasi di campur dan di acak
b. Konsolidasi Pembelajaran :
Siswa diminta mencocok kan kartu bergambar dan narasi sehingga mereka
berpasangan
Setelah menemukan pasangannya, masing masing siswa dan pasangannya
melengkapi data dan menyusun presentasi singkat
Secara bergiliran berpasangan siswa diminta melakukan presentasi
c. Pembentukkan sikap dan perilaku :
Siswa dapat menunjukkan sikap dan perilaku baik dalam berdiskusi dan
bekerja kelompok.
Siswa dapat berdiskusi dengan menggunakan bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
Siswa dapat bersosialisasi dan bekerja sama dengan pasangannya
3. Kegiatan akhir.
a. Repleksi :
- Guru memberikan kesimpulan tentang penjelasan materi pokok pelajaran
- Guru memberikan kesimpulan tentang hasil diskusi yang dilaksanakannya
- Guru dan siswa bersama membuat kesimpulan dan materi yang telah di bahas
menggaris bawahi tentang ciri ciri manusia purba.
b.Penilaian
- Kognitif yaitu melalui pertanyaan lisan maupun tertulis (pilihan ganda
dan mencocok kan dengan jumlah soal mencapai 10soal).
- Afektif yaitu melalui keseriusan siswa yaitu guru memberikan penilaian
terhadap kreatif dan aktivitas siswa di dalam menerima pelajaran atau
di dalam melaksanakan diskusi.
c. Penugasan
Menugaskan masing-masing siswa untuk membuat rangkuman dari beberapa
buku yang terkait dengan materi pelajaran yang dibacanya atau materi pokok
pelajaran selanjutnya.
V. Sumber Belajar
- Buku sumber Sejarah SMA – ESIS (hal 1 – 7)
- Buku Sejarah SMA MGMP Sejarah Prov.Kaltim
- Refrensi lainnya ( internet ttg gambar fosil manusia purba
http://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_manusia_Purbakala )
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
Alat - LCD, Gambar , CD Pembelajaran
Media - Cetak, Elektronik
VI. Penilaian
Tehnik
Bentuk Instrumen
: Ulangan Harian
: Pilihan ganda dan mencocokkan
Soal
A. Pilihan Ganda
1. Berikut ini yang termasuk bagian dari evolusi kepala manusia sebagai bentuk perkembangan
2.
3.
4.
5.
biologis adalah ..........
a. Evolusi cara gerak kepala
b. Evolusi alat penglihat
c. Evolusi alat pembau
d. Evolusi muka dan volume otak
e. Evolusi menggeleng dan mengangguk
Berdasarkan perkembangan biologis manusia purba yang berhasil ditemukan di Indonesia, urutan
evolusi yang benar adalah ..........
a. Pithecanthropua erectus – Homo mojokertensis – Meganthropus paleojavanicus
b. Meganthropus paleojavanicus – Homo mojokertensis – Pithecanthropua erectus
c. Meganthropus paleojavanicus – Pithecanthropua erectus – Homo mojokertensis
d. Pithecanthropua erectus – Meganthropus paleojavanicus – Homo mojokertensis
e. Meganthropus paleojavanicus – Pithecanthropua erectus– Homo soloensis
Fosil Meganthropus paleojavanicus pertama kali ditemukan oleh arkeolog bernama ..........
a. Van Reictshotten
b. Von Koenigswald
c. Eugene Dobuis
d. Duifjes
e. Van de Bosch
- Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan geraham yang besar
- Bentuk gigi yang homonim
- Memiliki otot-otot kunyah yang kuat
- Bentuk mukanya masif
- Tulang pipi yang tebal
- Tonjolan kening yang mencolok
- Tonjolan belakang kepala yang tajam
Adalah ciri-ciri ..........
a. Meganthropus paleojavanicus
b. Pithecanthropua erectus
c. Homo mojokertensis
d. Homo wajakensis
e. Homo Sapien
Fosil Pithecanthropua erectus ditemukan oleh arkeolog Belanda bernama .........
a. Ter Haar
b. Oppenoorth
c. Eugene Dubois
d. Von Koenigswald
e. Van Reictshotten
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
B. Mencocokkan
1
4
2
5
3
Keyword
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Rahang bawah Pithecanthropus mojokertensis
Atap tengkorak Pithecanthropus soloensis
Tengkorak Pithecanthropus soloensis
Rekonstruksi Kerangka Tengkorak Pithecanthropus
Rahang Homo sapien dari Wajak
Tengkorak Homo soloensis
Rekonstruksi Kerangka Tengkorak Homo Soloensis
Atap tengkorak Pithecantropus erectus
Rahang bawah Megantropus paleojavanicus
Fragmen rahang atas Pithecantropus erectus
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
Kunci Jawaban
Pilihan Ganda
1. d
2. c
3. b
4. a
5. c
Mencocokkan
1. 6
2. 3
3. 1
4. 4
5. 9
Skor Penilaian
Skor Perolehan
Nilai =
X 100
Skor Keseluruhan
Mengetahui ,
Tarakan , 1 Juli 2009
Direktur SMA Negeri 1
Guru Mata Pelajaran
Dra. Hj. Arbayah Kumalawati
NIP. 131 408 857
Mariana , S.Pd
NIP. 132185998
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
PETA KONSEP
Nama Sekolah
Mata Pelajaran
Kelas / Semester
Materi
: SMA Negeri 1 Tarakan
: Sejarah Nasional dan Dunia
: X/2
: Perkembangan Biologis Manusia Indonesia
Perkembangan Biologis Manusia
Indonesia
Evolusi Biologis Manusia
Secara Umum
Sikap tubuh dan cara bergerak
Satu hal penting yang menunjukkan adanya evolusi dikaitkan
dengan sikap tubuh dan cara bergerak ini sikap berdiri tegak.
Menurut para ahli evolusi, proses menuju sikap berdiri tegak
diawali dari kemampuan duduk tegak, berlari tegak, berjalan
tegak dan terakhir dengan berdiri tegak untuk waktu yang lama.
Dalam proses ini terjadi perubahan struktur pada bagian tulang
belakang manusia, berpindahnya titik berat badan pada bagian
bawah badan yang memiliki kemampuan untuk menopang berat
badan secara keseluruhan. Disamping tulang belakang, tulangtulang tungkai, tulang paha, tulang kering, tulang jari kaki juga
semakin kuat untuk menopang badan.
Perubahan fungsi bagian tertentu tubuh manusia
Fungsi jari kaki mengalami reduksi oleh karena tidak lagi dipakai
lagi untuk mencengkeram, tetapi lebih pada untuk berpijak.
Akibat kemampuan berdiri tegak, maka tangan tidak lagi
berfungsi sebagai penunjang badan. Bagian lengan seluruhnya
dapat bergerak leluasa, sehingga lebih mudah menggunakan
tangan untuk menggenggam dan pekerjaan-pekerjaan cermat
lainnya. Evolusi tangan kemudian berpengaruh terhadap evolusi
budaya. Karena fungsi tangan tidak lagi sebagai penunjang
badan, dan sebaliknya dapat bergerak bebas maka tangan
memiliki kemampuan memakai, membawa, membuat alat dan
banyak aktivitas lainnya
Peranan alat pembau menjadi berkurang. Hal ini berakibat pada
perubahan rongga hidung yang tidak lagi menghadap ke depan
dan bagian otak yang berhubungan dengan pembauan mengalami
reduksi
Kepala atau tengkorak terdiri dari tengkorak bagian muka dan
tengkorak otak. Oleh karena itu evolusi kepala berhubungan erat
dengan evolusi muka, sebagai bagian paling atas sistem
pencernaan dan pernafasan serta volume otak. Evolusi muka
diantaranya berkaitan dengan struktur otot-otot muka, geraham,
gigi, rahang, kening, dagu, tulang pipi dan otot tengkuk.
Sementara yang berkaitan dengan evolusi otak, berkaitan dengan
besar atau volume otak dan struktur otak. Misalnya dari
Australopithecus ke Pithecantropus volume otak berlipat dua kali
(Pithecantropus lebih besar). Pithecantropus ke Homo membesar
kurang lebih satu setengah kalinya. Pembesaran volume otak itu
tentu saja berpengaruh terhadap bentuk tengkorak (meninggi,
membulat ke muka, samping dan belakang). Disamping itu
evolusi volume otak tentu juga berpengaruh terhadap evolusi
budaya
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
Evolusi alat pembau
(hidung)
Evolusi kepala
Berlawanan dengan alat pembau yang mengalami reduksi, alat
penglihat menjadi lebih sempurna baik dalam hal struktur
maupun fungsi ketajaman melihat. Evolusi biologis tersebut di
atas secara keseluruhan berpengaruh terhadap perkembangan biososial (manusia sebagai makluk sosial) yang mencakup:
kemampuan pembuatan alat, organisasi sosial dan komunikasi
dengan bahasa.
Evolusi alat penglihat
(mata)
Jenis-jenis Manusia Purba
Jenis
Meganthropus
Paleojavanicus
atau
Homo Soloensis
Pithecanthropua
Erectus
Homo
Mojokertensis
Penemu
Ter Haar,
Oppenoorth,
von
Koenigswald
Eugene
Dobuis
Tjokrohandojo
dan Duifjes
Homo
Wajakensis
Homo Sapiens
Van
Fosil
1889
Reictshotten
tengkorak
Merupakan perkembangan dari jenis manusia
sebelum-nya dan telah menunjukkan bentuk seperti
manusia pada masa sekarang. Fosil jenis manusia
ini ditemukan di beberapa daerah di Indonesia.
Prof. Dr.
13 buah
Sambung 1973
Teuku Jacob
fosil
Macan
dan
Sragen
-
Temuan
Fosil rahang
bawah yang
sangat
besar
Fosil
tengkorak
Fosil-fosil
manusia
purba
Tempat
Ngandong
Tahun
19361941
Trinil
1890
Perning,
Mojokerto
dan
Sangiran
Wajak
-
Meganthropus Paleojavanicus
1. Hidup pada masa Pleistosen awal
2. Memiliki rahang bawah yang sangat tegap dan
geraham yang besar
3. Memiliki bentuk gigi yang homonim
4. ......
Ciri ciri jenis
manusia purba
Phitecantropus Erectus
Bentuk kening yang menonjol sangat tebal
1. Bentuk hidung tebal
2. Tidak memiliki dagu
3. Bagian belakang kepala tampak menonjol
4. .....
1.
2.
3.
4.
Mariana, S.Pd – SMA Negeri 1 Tarakan
Homo Sapien
Otot tengkuk mengalami penyusutan
Alat kunyah dan gigi mengalami penyusutan
Berjalan dan berdiri tegak sudah lebih sempurna
.....
Download