RPP ke 1 Biologi Klas XI IPA

advertisement
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
( RPP No.1 )
Nama Sekolah
: SMA Muhammadiyah Wonosari
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI IPA/ 1
Alokasi Waktu
: 4 x 45 menit
Standar Kompetensi
1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
Kompetensi Dasar
1.1Mendeskripsikan komponen kimiawi sel, struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil
kehidupan.
Indikator

:
Membuat preparat pengamatan mikroskopis sel hewan dan sel tumbuhan (
menanamkan nilai kerja keras, kreatif, mandiri )

Menggambar struktur sel berdasarkan hasil pengamatan mikroskopis (menanamkan
nilai kerja keras, kreatif )

Membandingkan struktur sel hidup dan sel mati ( menanamkan nilai gemar membaca,
rasa ingin tahu )

Membandingkan struktur sel hewan dan sel tumbuhan ( menanamkan nilai gemar
membaca, rasa ingin tahu )

Menjelaskan struktur dan fungsi membran sel, sitoplasma, dan inti sel ( menanamkan
nilai gemar membaca, rasa ingin tahu )

Mendeskripsikan perbedaan struktur sel prokariotik dan sel eukariotik( menanamkan
nilai gemar membaca, rasa ingin tahu )
A. Tujuan pembelajaran
1. Siswa dengan kerja keras, teliti,mandiri mampu membuat preparat pengamatan sel
hewan dan sel tumbuhan, mengamati, dan menggambar hasil pengamatan
2. Siswa melalui pengamatan mikroskopis secara teliti,bekerja keras dan dengan rasa
ingin tahu mampu menjelaskan perbedaan sel mati dan sel hidup, sel hewan dan sel
tumbuhan, serta sel prokariotik dan sel eukariotik
B. Materi Pembelajaran
Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti
biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel
dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Evolusi
sains seringkali berada sejajar dengan penemuan peralatan yang memperluas indera
manusia untuk bisa memasuki batas-batas baru. Penemuan dan kajian awal tentang sel
memperoleh kemajuan sejalandengan penemuan dan penyempurnaan mikroskop pada
abad ke tujuh belas. Sehingga mikroskop sejak awal tidak dapat dipisahkan dengan
sejarah penemuan sel, yang dijelaskan sebagai berikut:
 Galileo Galilei (Awal Abad 17) dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis
dari mata serangga. Gallei sebenarnya bukan seorang biologiwan pertama yang
mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop
 Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran satu sayatan tipis gabus suatu
kompertemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil),
asal mula nama sel.
 Anton van Leeuwenhoek (24 Oktober 1632 – 26 Agustus 1723), menggunakan lensalensa untk melihat beragam spermatozoa, bakteri dan protista.
 Robert Brown (1733-1858) pada tahun 1`820 merancang lensa yang dapat lebih fokus
untuk mengamati sel. Titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari
jaringan anggrek yang sedang tumbuh. Titik buram disebut sebagai nukleus.
 Matias Jacob Schleiden pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat
antara nukleus dan perkembangan sel.
 Teodor Schwan (1810-18830): Sel adalah bagian dari organis
Teori sel Rudolf Virchow (1821-1902) seorang ahli fisiologi menyatakan bahwa sel
membelah menjadi dua sel. Sel berasal dar sel yang sudah ada. Analis mikroskopis pada
pertengahan abad 19 membuktikan bahwa sel adalah unit terkecil kehidupan yang
berlangsung terus menerusberasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal.
Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel:
 Semua organisme tersusun atas satu se atau lebih sel
 Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup
 Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan
pembelahan sel.
Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri,
Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada
organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang
menjadi dasar bagi hirarki hidup.
Pada awalnya sel digambarkan pada tahun 1665 oleh seorang ilmuwan Inggris Robert
Hooke yang telah meneliti irisan tipis gabus melalui mikroskop yang dirancangnya
sendiri. Kata sel berasal dari kata bahasa Latin cellula yang berarti rongga/ruangan.
Struktur sel dan fungsi sel meliputi:

Membran sel
Membran sel merupakan lapisan yang melindungi inti sel dan sitoplasma. Membran
sel membungkus organel-organel dalam sel. Membran sel juga merupakan alat
transportasi bagi sel yaitu tempat masuk dan keluarnya zat-zat yang dibutuhkan dan
tidak dibutuhkan oleh sel. Struktur membran ialah dua lapis lipid (lipid bilayer) dan
memiliki permeabilitas tertentu sehingga tidak semua molekul dapat melalui
membran sel

Sitoplasma :
Merupakan cairan sel yang terdapat di luar inti. Berfungsi antara lain :

-
Tempat berlangsungnya segala macam reaksi kimia dalam sel
-
Tempat penyimpanan bahan kimia yang berguna bagi metabolisme sel
Inti sel :
Sitoplasma dan inti sel bersama-sama disebut sebagai protoplasma. Sitoplasma
berwujud cairan kental (sitosol) yang di dalamnya terdapat berbagai organel yang
memiliki fungsi yang terorganisasi untuk mendukung kehidupan sel. Organel
memiliki struktur terpisah dari sitosol dan merupakan "kompartementasi" di dalam
sel, sehingga memungkinkan terjadinya reaksi yang tidak mungkin berlangsung di
sitosol. Sitoplasma juga didukung oleh jaringan kerangka yang mendukung bentuk
sitoplasma sehingga tidak mudah berubah bentuk.
Perbedaan sel hewan dan sel tumbuhan
Sel tumbuhan
Sel tumbuhan lebih besar daripada
sel hewan.
Mempunyai bentuk yang tetap.
Sel hewan
Sel hewan lebih kecil daripada sel tumbuhan.
Tidak mempunyai bentuk yang tetap.
Mempunyai dinding sel dari selulosa. Tidak mempunyai dinding sel.
Mempunyai plastida.
Tidak mempunyai plastida.
Tidak mempunyai vakuola,walaupun terkadang sel
Mempunyai vakuola atau rongga sel beberapa hewan uniseluler memiliki vakuola (tapi
yang besar.
tidak sebesar yang dimiliki tumbuhan). Yang biasa
dimiliki hewan adalah vesikel
Menyimpan tenaga dalam bentuk Menyimpan tenaga dalam bentuk butiran (granul)
butiran (granul) pati.
glikogen.
Tidak Mempunyai sentrosom.
Mempunyai sentrosom.
Tidak memiliki lisosom.
Memiliki lisosom.
Nukleus lebih kecil daripada vakuola. Nukleus lebih besar daripada vesikel.
Sejak ditemukannya mikroskop elektron para ahli biologi mulai berhasil
mengidentifikasi
struktur
internal
dari
berbagai
macam
sel.
Berdasarkan
hasil
pengamatannya, para ahli menggolongkan sel menjadi dua kelompok, yaitu sel prokariotik
dan sel eukariotik. Penggolongan ini didasarkan atas ukuran dan struktur intemal atau
kandungan organel selnya. Sel prokariotik memiliki struktur yang sederhana,. misalnya
bakteri, ganggang hijau-biru, dan mikoplasma. Sedangkan, sel eukariotik memiliki struktur
yang lebih kompleks, misalnya protista, fungi, tumbuhan, dan hewan.
Prokariotik meliputi archaebakteria (bakteri purba) dan eubakteria (bakteri
modern/bakteri sejati) yang beranggotakan bakteri, mikoplasma dan alga hijau-biru. Ukuran
sel prokariotik berkisar antara 0,5 -3 mm. Struktur umum sel prokariotik yang diwakili oleh
bakteri berturut-turut mulai dari luar ke dalam adalah dinding sel, membran sel, mesosom,
sitoplasma, ribosom dan materi inti (DNA dan RNA).
Sel eukariotik biasanya merupakan penyusun struktur makhluk hidup multi seluler.
Sel eukariotik tersusun atas membrane sel, sitoplasma, nukleus, sentriol, retikulum
endoplasma, ribosom, komplek golgi, lisosom, badan mikro, mitrokondria, mikrotubulus dan
mikro filamen. Organelorganel di dalam sel memiliki peran yang sangat penting bagi
kelangsungan hidup sel tersebut. Setiap organel di dalam sel memiliki fungsi yang berbeda beda.
Struktur
Prokariotik
Eukariotik
Membrane nukleus
-
+
Membrane plastida
-
+
Nucleus
-
+
Nucleolus
-
+
Plastida
-
+/-
Mitokondria
-
+
Badan golgi
-
+
Kromosom
+ (tunggal)
+ (ganda)
DNA
+ (telanjang)
+ (dengan protein)
RNA
+
+
Histon
-
+
Pigmen
+
+
Pembelahan
Amitosis
Mitosis / meiosis
C. Metode Pembelajaran
Pengamatan-diskusi-penugasan
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 jam pembelajaran)
Kegiatan Pembelajaran
waktu
ket
Tatap Muka :
10
TM
a.
Pendahuluan

menit
Doa bersama dipimpin oleh siswa sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah SWT ( Nilai Religius )

Guru menyapa siswa dengan santun melalui absen kehadiran (
Menanamkan nilai kepedulian, kekeluargaan )

Apersepsi : Guru memberi pengantar ruang lingkup materi
tentang sel.
b.
Kegiatan Inti
70
1) Eksplorasi :
menit

Guru
mendemonstrasikan
cara
membuat
preparat
TT
pengamatan mikroskopis sel tumbuhan dan sel hewan.

Siswa mengambil dan merangkai alat mikroskop dengan
benar serta bahan untuk praktek pengamatan sel tumbuhan
dan sel hewan (mengembangkan sikap teliti dan bekerja
secara profesional).

Siswa dengan telaten, sabar,cermat membuat preparat sel
tumbuhan kemudian mengamati di bawah mikroskop (
mengembangkan nilai kerja keras, kesabaran dan
ketelitian,bekerja profesional )

Siswa dengan talaten, sabar,cermat membuat preparat sel
hewan kemudian mengamatinya di bawah mikroskop (
mengembangkan nilai kerja keras, kesabaran dan
ketelitian,bekerja profesional )
2) Elaborasi :

Siswa dengan cermat dan sabar menggambar hasil
pengamatan
sesuai
dengan
yang
diharapkan
(
mengembangkan nilai kerja keras, kesabaran dan
ketelitian,bekerja profesional )

Siswa membuat laporan hasil pengamatan sesuai dengan
hasil pengamatan dan kajian literatur(mengembangkan
nilai kejujuran,obyektifitas serta nilai gemar membaca)
3) Konfirmasi :
Guru memberikan konfirmasi hasil pengamatan sel untuk
membedakan dengan kotoran
c.

Kegiatan Akhir
Siswa dan guru menyimpulkan struktur sel yang dapat diamati menit
dengan menggunakan mikroskop cahaya dan fungsinya.

10
Siswa mengumpulkan laporan hasil pengamatan sesuai dengan
yang diamati serta berpedoman pada teori yang ada (
mengembangkan nilai tanggungjawab,jujur dan ilmiah )
Pertemuan 2 (2 jam pelajaran)
TM
Kegiatan Pembelajaran
waktu
ket
Tatap Muka :
10
TM
a. Pendahuluan

menit
Berdoa bersama dipimpin oleh siswa sebagai ungkapan rasa
syukur kepada Allah swt (Nilai religius )

Apersepsi : Guru menanyakan kembali perbedaan sel hewan
dan sel tumbuhan
b. Kegiatan Inti
1) Eksplorasi :
70
TM
menit
 Guru menunjukkan gambar sel-sel gabus dan sel hewan/sel
tumbuhan.
 Siswa diminta membedakan sel hewan/sel tumbuhan dengan
sel gabus(mengembangkan nilai rasa ingin tahu).
 Guru menunjukkan gambar sel bakteri.
 Siswa diminta memberi nama bagian-bagian sel hewan dan
tumbuhan dan fungsinya(mengembangkan nilai rasa ingin
tahu)
2) Elaborasi :
 Siswa diminta membedakan struktur sel hewan/sel tumbuhan
dengan sel bakteri.
 Siswa menyimpulkan perbedaan sel eukariotik dan sel
prokariotik
 Siswa mencatat hasil indentifikasi perbedaan ke tiga macam
sel tersebut.
c. Kegiatan Akhir

10
TM
Siswa bersama guru menyimpulkan perbedaan sel hidup dan sel menit
mati, sel hewan dan sel tumbuhan, serta sel eukariotik dan sel
prokariotik
.
E. Alat/Bahan/Sumber

Buku Biologi 2 SMA dan MA, Bagod Sudjadi,dkk, Yudhistira,2007, hal:3-31

Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab 1

Mikroskop, kaca obyek dan kaca penutup

Selaput kulit bawang merah, selaput dalam rongga mulut
F. Penilaian

Laporan hasil pengamtan sel

Uji kompetensi tertulis
Sleman, 12 Juli 2011
Mengetahui :
Kepala Sekolah
Guru Mapel : Biologi
Drs. Fatchurohman
Dra. Sri Rejeki Andadari
NIP. 19620101 198903 1 017
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP No.2)
Nama Sekolah
: SMA Muhammadiyah Wonosari
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI IPA/ 1
Alokasi Waktu
: 2 x 45 menit
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur dan fungsi sel sebagai unit terkecil kehidupan
Kompetensi Dasar
:
1.2 Mengidentifikasi organela sel tumbuhan dan hewan
Indikator
:

Menyebutkan nama-nama organel sel pada gambar

Menjelaskan fungsi organel-organel sel
(mengembangkan nilai religius melalui pengetahuan tentang pengaturan
Allah SWT terhadap mahluk ciptaanNya pada tingkat mikroskopis
A.
Tujuan
Siswa dapat mendeskripsikan struktur dan fungsi organel-organel sel
B.
Materi Ajar
Organel-organel sel dan fungsinya :
1. Membran sel
Membran sel sering disebut juga membran plasma yang bersifat semipermeabel.
Artinya, membran sel hanya dpat dilewati oleh zat tertentu, tetapi tidak dapat dilewati oleh
zat lainya. Zat yang dapat melewati ialah air, zat yang larut dalm lemak dan ion tertentu.
Membran sel berfungsi pelindung sel dan pengatur keluar masuknya zat dari dan ke dalam
sel.
2. Sitoplasma
Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi sel yang mengandung berbagai zat yang
koloid. Fungsi kehidupan utama berlangsung di sitoplasma. Di dalam sitoplasma terdapat
organel-organel yang melayang-layang dalam cairan kental. Koloid sitoplasma bukan
merupakan cairan yang serba sam (homogen), melainkan cairan yang beraneka ragam
(heterogen). Koloid ini terdiri dari air, senyawa organik yaitu protein, gula, lemak, enzim,
hormon, dan garam mineral. Sitoplasma berfungsi sebagai tempatberlangsungnya reaksi
metabolisme sel.
3. Inti sel (Nukleus)
Nukleus biasanya berbentuk oval atau bulat ang berada di tengah-tengah sel. Di dalam
inti sel (nukleus) terdapat (nukleolus) dan benang kromosom. Cairan ini tersusun atas air,
protein , dan mineral. Kromosom merupakan pembawa sifat menurun yang di dalamnya
terdapat DNA (deoxyribonucleicacid) atau RNA (ribonucleicacid). Inti sel (nukleus)
diselubungi membrane luar dan dalam yang terdiri atas nukleoplasma dan kromosom.
Nukleus berfungsi sebagai pusat pengatur kegiatan sel.
4. Retikulum Endoplasma (RE)
Retikulum endoplasma yaitu struktur benang-benang yang bermuara di inti sel
(nukleus). Ada dua jenis RE yaitu RE granuler (RE kasar) dan RE Agranuler (RE halus).
Retikulum endoplasma berfungsi menyusun dan menyalurkan zat-zat ke dalam sel (alat
transportasi zat-zat dalam sel). Fungsi RE kasar adalah mengumpulkan protein dari dan ke
membran sel.
Sedangkan, fungsi RE halus adalah untuk mensintesis lipid, glikogen (gula otot), kolesterol,
dan gliserida. Pada RE kasar terdapat ribosom dan RE halus tidak terdapat ribosom.
5. Ribosom (Ergastoplasma)
Ribosom berbentuk butiran-butiran bulat yang melekat sepanjang retikulum
endoplsma ada pula yang soliter (hidup sendiri terpisah) yang bebas di sitoplasma. Ribosom
berfungsi sebagai tempat untuk sintesis protein.
6. Badan Golgi
Badan golgi merupakan kumpulan ruangelembung kecil, dan kantong kecil yang
bertumpuk-tumpuk. Pada sel tumbuhan badan golgi disebut diktiosom. Badan golgi berfungsi
sebagai alat pengeluaran (sekresi) protein, dan lendir maka disebut organel sekresi.
vesikel
Apparatus golgi
7. Mitokondria (The Power House)
Mitokondria memiliki membran dalam dan luar, yang berbentuk seperti cerutu dan
berlekuk-lekuk (Krista). Di dalam mitokondria berlangsung proses respirasi untuk
menghasilkan energi. Mitokondria berfungsi sebagai penghasil energi sehingga di beri
julukan “ The Power House”
Struktur bagian dalam mitokondria
8. Lisosom
Lisosom merupakn kantong kecil yang bermembran tunggal yang mengandung enzim
p bagian-bagian sel yang rusak atau zat asing yang masuk ke dalam sel serta penghasil dan
penyimpan enzim pencernaan seluler.
9. Vakuola
Vakuola adalah ruanagn yang terdapat di dalam sel. Pada sel tumbuhan yang sudah
tua, vakuola tampak berukuran besar dan berisi cadangan makanan dan pigmen. Pada sel
hewan, vakuola berukuran kecil. Vakuola mengandung garam organik, glikosida, butir pati,
dan enzim. Adapun selaput pembatas antara vakuola dan sitoplasma ialah tonoplasma.
10. Plastida
Plastida merupakan badan bermembran rangkap yang mengandung membran tertentu.
Plastida mengandung pigmen hijau (klorofil) disebut kloroplas, sedangkan yang berisi
amilum disebut amiloplas. Plastida hanya terdapat pada sel tumbuhan. Ada tiga jenis plastida
yaitu lekoplas, kloroplas, dan kromoplas. Lekoplas adalah plastida berwarna putih yang
berfungsi sebagai penyimpan makanan dan terdiri dari amiloplas (untuk menyimpan
amilum), elaioplas (untuk menyimpan lemak/minyak), dan proteoplas (untuk menyimpan
protein). Kloroplas yaitu plastid yang memiliki pigmen waran hijau. Kromoplas yaitu plastid
yang mengandung pigmen, seperti karotin (kuning), fikodanin (biru), fikosantin (kuning), dan
fikoeritrin (merah).
kloroplas
klorofil
11. Sentrosom
Struktur berbentuk bintang yang berfungsi dalam pembelahan sel (mitosis maupun
metosis). Organel ini hanya terdapat pada sel hewan yang berfungsi aktif dalam pembelahan
sel.
C.
Metode Pembelajaran
Diskusi-Penugasan
D.
Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 1 (2 jam pelajaran)
Kegiatan Pembelajaran
waktu
ket
Tatap Muka :
20
TM
a.
Pendahuluan
menit
 Berdoa dipimpin oleh siswa sebagai ungkapan rasa syukur
kepada Allah sang pencipta ( Nilai Religius )
 Guru menyapa siswa secara santun dan kekeluargaan melalui
mengabsen kehadiran( Nilai kepedulian ,kekeluargaan)
b.
Kegiatan Inti
60
1)
menit
Eksplorasi :
 Guru menunjukkan gambar sel berdasarkan hasil pengamatan
dengan mikroskop cahaya dan mikroskop elektron.
 Siswa melakukan kajian literatur tentang struktur dan fungsi
TT
organel- organel sel.
2)
Elaborasi :
 Siswa mengidentifikasi perbedaan organel sel yang terdapat
dalam sel hewan dan sel tumbuhan pada tabel yang disediakan
c.
Kegiatan Akhir
10
 Siswa bersama guru menyimpulkan struktur dan fungsi organel
menit
sel.
 Siswa bersama guru menyimpulkan perbedaan organel sel pada
tumbuhan dan hewan
E. Alat/Bahan/Sumber

Buku XI, Dyah Aryuliana, Esis, Bab I

Buku Biologi 2, Bagod Sudjadi, Yudhistira, hal 12-24

Gambar sel tumbuhan dan hewan
G. Penilaian

Uji kompetensi tertulis (dilaksanakan bersama KD 1.1)
Sleman, 12 Juli 2010
Mengetahui :
Kepala Sekolah
Dra. Sri Rejeki Andadari
Guru Mapel : Biologi
Drs. Fatchurohman
NIP. 19620101 198903 1 017
TM
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP No. 3)
Nama Sekolah
: SMA Muhammadiyah Wonosari
Mata Pelajaran
: Biologi
Kelas / Semester
: XI IPA / 1
Alokasi Waktu
: 4 jam pelajaran
Standar Kompetensi :
1. Memahami struktur dan fungsi sel sabagai unit terkecil kehidupan
Kompetensi Dasar
:
1.3 Membandingkan mekanisme transpor pada membran (difusi, osmosis, transport aktif,
endositosis, eksositosis
Indikator
:

Menunjukkan adanya gejala difusi dan osmosis

Mendefinisikan pengertian difusi dan osmosis

Menjelaskan mekanisme transpor aktif

Menghubungkan struktur membran sel dan fungsinya dalam transpor zat
(melalui pemahaman tentang prinsip difusi osmosis dan
transpot aktif
beserta peranannya bagi eksistensi sel/mahluk hidup diharapkan dapat
mengembangkan nilai peduli lingkungan)
A. Tujuan
Siswa dapat mendeskripsikan struktur membran sel dan transport melalui membran
B. Materi pembelajaran

Struktur dan Komposisi Membran
Semua sel dibungkus oleh membran plasma, suatu lipid lapis ganda yang disisipi
protein-protein dan dilekati berbagai karbohidrat di permukaan luarnya. Gambaran
membran plasma di bawah mikroskop elektron yang berupa struktur trilaminer (dua
garis gelap yang dipisahkan oleh sebuah celah terang) diperkirakan disebabkan oleh
susunan
molekul-molekul
yang
membentuknya.
Molekul-molekul
fosfolipid
mengorientasikan diri mereka membentuk suatu lapis ganda dengan suatu bagian
interior hidrofobik (celah terang) diapit oleh permukaan dalam dan luar hirofilik
(garis-garis gelap). Lipid lapis ganda ini membentuk batas struktural sel yang
berfungsi sebagai tempat zat-zat larut air dan bertanggung jawab menentukan sifat
cair membran. Molekul-molekul kolesterol yang menempel di antara molekul
fosfolipid berperan menentukan fluiditas dan stabilitas membran.
Gambar Komposisi dan struktur membran sel
Protein-protein membran yang jenis dan distribusinya bervariasi di antara sel-sel,
berfungsi sebagai:
1)
Saluran untuk lewatnya ion-ion kecil melintasi membran
2)
Pembawa untuk mengangkut zat-zat tertentu ke luar atau masuk sel
3)
Tempat reseptor untuk mendeteksi dan merespons terhadap zat perantara
4)
kimiawi yang mengubah fungsi sel
5)
Enzim-enzim terikat ke membran yang mengatur reaksi kimia tertentu
6)
Membentuk jala di permukaan dalam untuk membantu mempertahankan
7)
bentuk sel yang bekerja sama dengan sitoskeleton.
Peran karbohidrat membran sebagian besar masih belum jelas, tetapi diperkirakan
bahwa rantai-rantai gula yang menonjol dari glikoprotein penting dalam pengenalan
“diri” dalam interaksi sel ke sel, misalnya dalam pembentukan jaringan dan prosesproses imun.

Transpor Membran
Setiap sel yang hidup harus selalu memasukkan materi yang diperlukan dan
membuang sisa-sisa metabolismenya. Untuk mempertahankan konsentrasi ion-ion di
dalam sitoplasma, sel juga selalu memasukkan dan mengeluarkan ionion tertentu.
Pengaturan keluar masuknya materi dari dan menuju ke dalam sel sangat dipengaruhi
oleh permeabilitas membran. Bagian dalam lapisan lipid bilayer bersifat hidrofobik,
sehingga tidak dapat ditembus oleh molekul-molekul polar dan zat yang larut dalam
air. Transpor materi-materi yang larut dalam air dan bermuatan diperankan oleh
protein integral membran.
1. Transpor Molekul - Molekul Kecil
Pengangkutan molekul-molekul kecil melalui membran dilakukan secara pasif
(transpor pasif) maupun secara aktif (transpor aktif). Kedua macam transpor ini
dilakukan secara terpadu untuk mempertahankan kondisi intrasel agar tetap konstan.
a) Transpor pasif
Dapat berlangsung karena adanya perbedaan konsentrasi larutan di antara kedua sisi
membran. Pada transpor pasif tidak rnemerlukan energi metabolik. Transpor pasif
dibedakan menjadi tiga, yaitu difusi sederhana (simple diffusion), difusi dipermudah
atau difasilitasi (facilitated diffusion), dan osmosis.
1)
Mekanisme difusi
Difusi merupakan proses perpindahan atau pergerakan molekul zat atau gas
dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah. Difusi melalui membran dapat
berlangsung melalui tiga mekanisme, yaitu difusi sederhana (simple difusion),
difusi melalui saluran yang terbentuk oleh protein transmembran (simple
difusion by chanel formed), dan difusi difasilitasi (fasiliated difusion).
Difusi sederhana melalui membran berlangsung karena molekul – molekul
yang berpindah atau bergerak melalui membran bersifat larut dalam lemak
(lipid) sehingga dapat menembus lipid bilayer pada membran secara langsung.
Membran sel permiabel terhadap molekul larut lemak seperti hormon steroid,
vitamin A, D, E, dan K serta bahan-bahan organik yang larut dalam lemak.
Selain itu, membran sel juga sangat permiabel terhadap molekul anorganik
seperti O,CO2, HO, dan H2O. Beberapa molekul kecil khusus yang ikut serta
larut dalam ion-ion tertentu, dapat menembus membran melalui saluran atau
chanel. Saluran ini terbentuk dari protein transmembran, semacam pori dengan
diameter tertentu yang memungkinkan molekul dengan diameter lebih kecil
dari diameter pori tersebut dapat melaluinya. Sementara itu, molekul – molekul
berukuran besar seperti asam amino, glukosa, dan beberapa garam – garam
mineral , tidak dapat menembus membran secara langsung, tetapi memerlukan
protein pembawa atau transporter untuk dapat menembus membran. Proses
masuknya molekul besar yang melibatkan transporter dinamakan difusi
difasilitasi.
2)
Mekanisme Difusi dan Difasilitas
Difusi difasiltasi (facilitated diffusion) adalah pelaluan zat melalui membran
plasrna yang melibatkan protein pembawa atau protein transporter. Protein
transporter tergolong protein transmembran yang memiliki tempat penempelan
terhadap ion atau molekul yang akan ditransfer ke dalam sel. Setiap molekul
atau ion memiliki protein transporter yang khusus, misalnya untuk pelaluan
suatu molekul glukosa diperlukan protein transporter yang khusus untuk
mentransfer glukosa ke dalam sel. Protein transporter untuk glukosa banyak
ditemukan pada sel-sel rangka, otot jantung, sel-sel lemak dan sel-sel hati
karena sel – sel tersebut selalu membutuhkan glukosa untuk diubah menjadi
energi.
Gumpalan gula
Molekul gula
3)
Mekanisme osmosis
Osmosis adalah proses perpindahan atau pergerakan molekul zat pelarut, dari
larutan yang konsentrasi zat pelarutnya tinggi menuju larutan yang konsentrasi
zat pelarutya rendah melalui selaput atau membran selektif permiabel atau semi
permiabel. Jika di dalam suatu bejana yang dipisahkan oleh selaput
semipermiabel ditempatkan dua larutan glukosa yang terdiri atas air sebagai
pelarut dan glukosa sebagai zat terlarut dengan konsentrasi yang berbeda dan
dipisahkan oleh selaput selektif permiabel, maka air dari larutan yang
berkonsentrasi rendah akan bergerak atau berpindah menuju larutan glukosa
yang konsentrainya tinggi melalui selaput permiabel. Jadi pergerakan air
berlangsung dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi menuju ke larutan yang
konsentrasi airnya rendah melalui selaput selektif permiabel. Larutan yang
konsentrasi zat terlarutnya lebih tinggi dibandingkan dengan larutan di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipertonis. sedangkan larutan yang konsentrasinya
sama dengan larutan di dalam sel disebut larutan isotonis. Jika larutan yang
terdapat di luar sel, konsentrasi zat terlarutnya lebih rendah daripada di dalam
sel dikatakan sebagai larutan hipotonis. Apakah yang terjadi jika sel tumbuhan
atau hewan ditempatkan dalam suatu tabung yang berisi larutan dengan sifat
larutan yang berbeda-beda. Pada larutan isotonis, sel tumbuhan dan sel darah
merah akan tetap normal bentuknya. Pada larutan hipotonis, sel tumbuhan akan
mengembang dari ukuran normalnya dan mengalami peningkatan tekanan
turgor sehingga sel menjadi keras. Berbeda dengan sel tumbuhan, jika sel
hewan atau sel darah merah dimasukkan dalam larutan hipotonis, sel darah
merah akan mengembang dankemudian pecah atau lisis, hal ini karena sel
hewan tidak memiliki dinding sel. Pada larutan hipertonis, sel tumbuhan akan
kehilangan tekanan turgor dan mengalami plasmolisis (lepasnya membran sel
dari dinding sel), sedangkan sel hewan atau sel darah merah dalam larutan
hipertonis menyebabkan sel hewan atau sel darah merah mengalami krenasi
sehingga sel menjadi keriput karena kehilangan air. Imbibisi merupakan
penyerapan air oleh imbiban. Contoh: penyerapan air oleh benih, proses awal
perkecambahan benih akan membesar, kulit benih pecah, berkecambah ditandai
oleh keluarnya radikula dari dalam benih. Plasmolisis adalah peristiwa
lepasnya plasmalemma atau membran plasma dari dinding sel karena dehidrasi
(sel kehilangan air). Peristiwa ini terjadi bila jaringan ditempatkan pada larutan
yang hipertonis atau memiliki potensial osmotik lebih tinggi. Dalam keadaan
tersebut, air sel akan terdorong untuk berdifusi keluar sel menembus membran
(osmosis). Salah satu fenomena akibat dehidrasi sel adalah terjadinya
plasmolisis. Dalam keadaan tertentu, sel masih mampu kembali ke keadaan
semula bila jaringan dikembalikan ke air murni. Peristiwa ini dikenal sebagai
gejala deplasmolisis.
b. Transpor aktif
Pada transpor aktif diperlukan adanya protein pembawa atau pengemban dan
memerlukan energi metabolik yang tersimpan dalam bentuk ATP. Selama transpor
aktif, molekul diangkut melalui gradien konsentrasi. Transpor aktif dibedakan
menjadi dua, yaitu transpor aktif primer dan sekunder. Transpor aktif primer secara
langsung berkaitan dengan hidrolisis ATP yang akan menghasilkan energi untuk
transpor ini. Contoh transpor aktif primer adalah pompa ion Na+ dan ion K+.
Konsentrasi ion K+ di dalam sel lebih besar dari pada di luar sel, sebaliknya
konsentrasi ion Na+ diluar sel lebih besar daripada di dalam sel. Untuk
mempertahankan kondisi tersebut, ion ion Na+ dan K+ harus selalu dipompa
melawan gradien konsentrasi dengan energi dari hasil hidrolisis ATP. Tiga ion Na+
dipompa keluar dan dua ion K+ dipompa ke dalam sel. Untuk hidrolis ATP
diperlukan ATP-ase yang merupakan suatu protein transmembran yang berperan
sebagai enzim. Tranpor aktif sekunder merupakan transpor pengangkutan gabungan
yaitu pengangkutan ion-ion bersama dengan pengangkutan molekul lain. Misalnya
pengangkutan asam amino dan glukosa dari lumen usus halus menembus membran
sel epitel usus selalu bersama dengan pengangkutan ion-ion Na+. Pada transpor
aktif sekunder juga melibatkan protein pembawa dan membutuhkan energi dari
hasil hidrolisis ATP. Endositosis dan eksositosis adalah cara molekul besar
melintasi membran. Cara ini dibantu oleh lipidbilayer, yaitu dengan cara
menyelubungi partikel sehingga sel yang tadinya terdapat dilur akan masuk
kedalam. Endositosis terdiri atas dua macam, yaitu fagositosis (penelanan
bulat”)dan pinositosis(penelanan cair). Eksositosis yaitu penyelubungan partikel
yang kaan dibuang dengan membran lipid bilayer. Kemudian membran yang
menyelubungi partikel akan bergabung dengan membran sel, sehingga partikel di
dalamnya akan dibebaskan keluar. Eksositosis digunakan untuk menyekresi sekres.
Seperti insulin atau neurotransmitter dari neuron
Gamabar transport aktif:
C. Metode Pembelajaran
Eksperimen-Diskusi
D. Kegiatan Pembelajaran
Pertemuan 4 (2 jam pelajaran)
Kegiatan Pembelajaran
waktu
ket
Tatap Muka :
10
TM
a.
Pendahuluan
 Berdoa bersama dipimpin oleh siswa sebagai ungkapan rasa syukur
Kepada yang Maha pencipta dan Maha Pengatur ( Nilai Religius)
 Motivasi :
Guru menanyakan kembali bagian-bagian sel dan menanyakan
fungsi membran sel.
menit
 Guru meminta siswa untuk bersiap-siap melaksanakan LKS 1.3
b.
Kegiatan Inti
70
1) Eksplorasi :
menit

Siswa menyiapkan dan merangkai
TT
mikroskop sesuai
prosedur penggunaan alat dan menyiapkan bahan sesuai
yang dibutuhkan ( mengembangkan nilai disiplin, cermat,
profesional )

Siswa secara hati-hati dan penuh kesabaran membuat
preparat basah pengamatan dan mengamatinya dengan
menggunakan mikroskop ( mengembangkan nilai disiplin
dan kerja keras).
2) Elaborasi :
A. Siswa mencatat hasil pengamatan sesuai dengan yang diamati
serta mengacu pada teori yang didapat ( menanamkan nilai
kejujuran dan Nilai ilmiah ).

Siswa berdiskusi untuk menjawab pertanyaan diskusi.
3) Konfirmasi :
Guru memberi motivasi kepada siswa yang kurang aktip
c.
Kegiatan akhir
10
 Guru dan siswa menyimpulkan pengertian plasmolisis dan faktor
menit
TM
penyebabnya
 Siswa mengumpulkan laporan hasil pengamatan
Pertemuan 5 (2 jam pelajaran)
Kegiatan Pembelajaran
waktu
ket
Tatap Muka :
10
TM
a.
Pendahuluan
menit
 Guru menanyakan kembali proses yang terjadi pada percobaan
LKS 1.3 tentang Plasmolisis.
b.
Kegiatan Inti
70
 Guru menunjukkan gambar membran sel, kemudian meminta menit
siswa mendeskripsikan struktur membran sel.
TT
 Siswa bersama guru mendiskusikan hubungan antara struktur
membran sel dengan fungsinya.
 Siswa bersama guru mendiskusikan mekanisme pengangkutan
melalui membran sel.
c.
Kegiatan Akhir
10
TM
 Siswa bersama guru menyimpulkan proses transportasi zat melalui menit
membran sel.
E. Alat/Bahan/Sumber
 Buku Biologi2, Bagod Sudjadi, Yudhistira, hal : 9-13
 Buku Biologi XI, Dyah Aryulina, Esis, Bab 1
 Mikroskop
 LKS 1.3
F. Penilaian
 Laporan hasil eksperimen
 Uji kompetensi tertulis (dilaksanakan bersama KD 1.1 dan 1.2)
Sleman, 12 Juli 2010
Mengetahui :
Kepala Sekolah
Dra. Sri Rejeki Andadari
Guru Mapel : Biologi
Drs. Fatchurohman
NIP. 19620101 198903 1 017
Download