MMW Jakarta flyer EN.indd - Making Microfinance Work!

advertisement
•
•
•
menyarankan strategi dalam memfasilitasi perubahan yang
membuahkan hasil yang produktif.
Modul 22: Costing dan Pricing menjelaskan hubungan antara
biaya dan harga dan mendalami bagaimana costing dan pricing
bisa menjadi alat untuk meningkatkan efisiensi dan produktifitas.
Membandingkan prinsip-prinsip penting dalam costing dan
pricing dan berhati-hati dalam menghadapi kesalahan pricing
yang umum terjadi.
Modul 23: Rencana, Anggaran dan Laporan menganalisis
berbagai piranti yang tersedia dalam melacak kinerja
untuk memastikan semua tujuan terpenuhi dan membahas
berbagai indikator untuk pelaporan kinerja sosial. Setelah
mempertimbangkan berbagai jenis rencana, anggaran dan
laporan, juga memberikan panduan tentang apa dan bagaimana
melakukan pemantauan.
Modul 24: Mengelola Kinerja menyatukan 23 Modul sebelumnya
dalam konteks empat fungsi manajemen dan manajemen kinerja
sosial. Menggali tentang tips, alat dan teknik yang diperkenalkan
saat pelatihan yang dapat membantu manajer dalam memenuhi
setiap fungsi dengan lebih efektif
Penyampaian Pelatihan
Pelatihan Manajemen 2 minggu yang intensif ini akan difasilitasi
oleh para pelatih yang telah mendapatkan akreditasi ITC ILO yang
akan menyesuaiakan pelatihan sehingga dapat digunakan di tingkat
lokal dengan lebih mudah. Menggunakan prinsip belajar orang
dewasa, bergantung pada kegiatan, latihan dan studi kasus sehingga
dapat membantu para peserta dalam menerapkan konsep yang
mereka pelajari saat pelatihan.
Pelatih: Pelatih Indonesia yang mendapatkan lisensi untuk
menyampaikan pelatihan MMW ILO dan master trainer dari
Internasional
Biaya Partisipasi
Pelatihan ini diselenggarakan oleh ILO dan ITC ILO dengan bantuan
dana dari SECO. Partisipasi dalam pelatihan ini akan disetujui
terlebih dahulu oleh para ahli dari ILO dan ITC. Peserta yang sudah
mendapatkan persetujuan akan menerima undangan formal dari ILO.
Biaya pelatihan termasuk perjalanan, penginapan dan penempatan
akan ditanggung oleh penyelenggara.
Struktur Pelatihan
SENIN
SELASA
RABU
I. Pendahuluan tentang manajemen keuangan
mikro, SPM, dan perlindungan konsumen
Mandat manajemen,
SPM dan perlindungan
konsumen
Week 1
Layanan finansial (Plus)
dan Masyrakat Miskin
Pilihan-pilihan
Kelembagaan
II. Pasar dan Pemasaran
JUMAT
III. Menangani Risiko
Mengkomunikasikan
Nilai
Pendahuluan mengenai
Risiko
Penelitian Pasar
Layanan Konsumen
Risiko Kredit
Pengembangan Produk
Loyalitas Konsumen
Pilihan-pilihan
Kelembagaan
Arahan Strategis
KAMIS
Aplikasi: SPI4
Aplikasi: SPI4
Penipuan dan Risiko
Keamanan
(Dimensi 1 dan 2)
(Dimensi 3)
Aplikasi: SPI4
Pilihan-pilihan
Kelembagaan
IV. Arsitektur Organisasi
V. Menuju Efisiensi, produktifitas yang lebih baik dan hasil sosial
Memahami Efisiensi
dan Produktifitas
Costing dan pricing
untuk transparansi
Rencana, Anggaran dan
pelaporan: memilih
indikator untuk
pelaporan SPM
Insentif Kinerja
Aplikasi SPI4
Mengelola Kinerja
(Dimensi 6)
Ujian dan Penutupan
Teknologi Baru
Budaya Kelembagaan
Week 2
Manajemen SDM
Struktur Organisasi
Aplikasi SPI4
Menggunakan Arsitektur
Organisasi untuk
Mengelola Pertumbuhan
(Dimensi 5)
A909086
(Dimensi 4)
Memberdayakan Keuangan Mikro:
Pengaturan Kinerja Sosial Yang
Lebih Baik
24 Oktober – 4 November, 2016
Untuk informasi dan registrasi lebih lanjut, dapat menghubungi
Eka Novitasari
Kantor ILO Jakarta
Email: [email protected]
Tel: 62-21-3913112 ext 158 or 62-8111088362
Tengat pendaftaran: September 20, 2016
On line registration link
Dapat mendaftar pada: http://intranetp.itcilo.org/STN/A3510233/en
Training Venue: to be confirmed
Copyright © International Training Centre of the International Labour Organization, 2016. All rights reserved.
Design Luca Fiore – Printed by the International Training Centre of the ILO, Turin, Italy
Made of paper awarded the European Union Eco-label,
Schweizerische Eidgenossenschaft
Confédération suisse
Confederazione Svizzera
Confederaziun svizra
reg.nr FR/011/002, supplied by International Paper.
www.itcilo.org
A909086
Memberdayakan Keuangan Mikro: Pengatu
uran Kinerja Sosial Yang Lebih Baik
Meskipun sektor keuangan mengalami pertumbuhan yang
pesat dalam satu dekade terakhir di Indonesia, akses pada
layanan keuangan masih tetap menjadi tantangan tersendiri
bagi banyak pelaku usaha Mikro dan Kecil di Indoensia. Proyek
PROMISE IMPACT (Promoting Micro and Small Enterprises
through Entreprenuers Access to Financial Services)
merupakan program tiga tahun yang dikembangkan bersamasama antara International Labour Organization (ILO) dengan
Swiss State Secretariat for Economic Affairs (SECO). PROMISE
IMPACT bertujuan mempromosikan inklusi keuangan UMK
yang berkelanjutan dan bertanggungjawab.
Secara khusus, PROMISE IMPACT berfokus pada:
•
•
•
•
•
1. Perlindungan Nasabah: mempromosikan prinsip dono-harm dari perlindungan nasabah kepada para lembaga
jasa keuangan (LJK), termasuk mereka yang mungkin tidak
memiliki misi sosial atau fokus pada iklusi keuangan.
2. Social Performance Management (SPM): mendukung
LJK untuk mengarusutamakan SPM, terutama lembagalembaga yang bertujuan mencapai “double bottom line” yang
merupakan tujuan utama dari mayoritas LJK yang melayani
nasabah UMK atau berpendapatan rendah.
PROMISE IMPACT menghadirkan model bisnis yang berupaya
menutup kesenjangan dalam hal pasokan dan permintaan
untuk lembaga jasa keuangan yang bertanggungjawab secara
sosial. Bekerja dengan LJK terpilih, PROMISE IMPACT akan
memandu LJK untuk memulai inovasi sehingga dapat melacak
penjangkauan, pelayanan berkualitas dan dampak terhadap
nasabah yang mengadopsi SPM. Melalui pelayanan keuangan
dan non-keunagan yang inovatif, LJK akan mengembangkan
kemampuan mereka sehingga dapat memenuhi kebutuhan
para nasabah mereka.
Kantor ILO Jakarta mengundang LJK untuk berpartisipasi
dalam program pelatihan Making Microfinance Work (MMW).
Pelatihan ini dimaksudkan untuk membantu para manajer
dalam lembaga jasa keuangan untuk memahami fungsi mereka
dengan lebih baik, dan mendapatkan pengetahuan dalam
meningkatkan kinerja unit, cabang atau lembaga mereka.
Fitur penting dalam pelatihan ini adalah dimensi sosial
dari manajemen kinerja yang akan membantu peserta lebih
memahami standard universal SPM dan meningkatkan kinerja
sosial lembaga dan praktik perlindungan konsumen.
Program ini dirancang untuk beberapa staff yang terlibat
dalam operasi keuangan mikro:
• Manajer senior
• Manajer departemen
• Manajer SPM
• Auditor Internal
• Manajer Regional
• Manajer Cabang
• “Managers-in-training”
Tujuan
• memperluas pemahaman berbagai fungsi yang akan
berkontribusi pada kinerja LJK yang lebih baik.
Memberikan serangkaian piranti sehingga dapat
membantu manajer dalam memperkuat kinerja unit,
cabang atau lembaga mereka.
Memberikan serangkaian piranti yang dapat membantu
lembaga mencapai misi sosial mereka secara proaktif
dan memberikan landasan untuk melakukan pelayanan
keuangan yang lebih bertanggungjawab.
Menggali penilaian kinerja sosial SPI4 dan indikator
serta mengembangkan Indikator SPM untuk pelaporan
yang teratur
Mendorong berbagi pengalaman dan strategi sehingga
dapat menghadapi tantangan saat ini.
Memberikan pengalaman para manajer mengenai
keuangan mikro dari berbagai tempat di dunia dan
menginspirasi lebih banyak lagi pemikiran inovatif
mengenai apa yang mungkin dilakukan di tingkat lokal.
Bagian II: Pasar dan Pemasaran
Bagian ini berfokus pada nasabah dan bagaimana manajer
mengembangkan hubungan jangka panjang dengan pasar
yang ingin mereka layani.
•
•
•
Meninjau kurikulum pelatihan
•
Program ini berisi 24 modul yang diatur dalam lima bagian:
Bagian I: Pendahuluan Manajemen Keuangan Mikro
Bagian ini terdiri dari empat topik yang pada intinya
mencakup berbagai aspek dari judul pelatihan:
Memberdayakan Keuangan Mikro: pengaturan kinerja
(sosial) yang lebih baik.
•
•
•
•
Modul 1: Mandat Manajer mendalami empat fungsi
manajemen dan memberikan latar belakang untuk
manajemen kinerja sosial agar dapat menghasilkan
keluaran yang lebih baik.
Modul 2: Pelayanan Keuangan bagi Masyarakat Miskin
menggali pelayanan keuangan dan non-keuangan yang
lebih beragam dari pasar low-income serta produk-produk
yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut. Modul ini juga
menganalisis berbagai aspek penjangkauan dan tantangan
dari perluasan penjangkauan yang berkelanjutan.
Modul 3: Pilihan-pilihan Kelembagaan
mempertimbangkan struktur formal, semi-formal dan
informal melalui cara-cara dimana manajer dapat
melakukannya. Membandingkan keuntungan dan
keterbatasan dari berbagai jenis lembaga dan membahas
bagaimana bermitra dengan lembaga lain dalam
membantu manajer mencapai tujuan dan mengatasi
tantangan.
Modul 4: Arahan Strategis menggali lebih lanjut
bagaimana visi, misi, nilai dan tujuan lembaga dapat
menggambarkan kinerja yang diharapkan dapat dicapai
oleh para manajer. Juga melihat bagaimana manajer
dapat menggunakan komponen ini dalam memandu
dan memotivasi kinerja tim yang lebih baik. Lembaga
yang memiliki misi sosial akan melalui latihan analisis
misi, diikuti oleh merancang tujuan dan sasaran yang
baik. Bagian ini akan diakhiri oleh penerapan SPI4 yang
berfokus pada dua dimensi dari Standard Universal SPM.
•
•
Modul 5: Penelitian Pasar menjelaskan pentingnya
memahami kebutuhan, perilaku dan preferensi
nasabah. Menggali proses penelitian pasar serta teknik
pengumpulan data sekunder dan primer
Modul 6: Pengembangan Produk menilai bagaimana
menciptakan produk finansial yang berharga bagi nasabah
dan lembaga yang menyediakannya. Menganalisis proses
pengembangan produk dan prakondisi yang diperlukan
agar pengembangan produk dapat berhasil.
Modul 7: Mengkomunikasikan Nilai membahas mengenai
bagaimana memasarkan produk mulai dari kompetisi
dan secara jelas mengkomunikasikan keunggulan produk
itu kepada nasabah. Juga menjawab segmentasi pasar,
penyampaian pesan dan teknik penjualan.
Modul 8: Layanan Konsumen menggali definisi dan
memberikan layanan pelanggan yang baik. Membahas
mengenai alat dan strategi yang dibutuhkan dalam
meningkatkan pelayanan konsumen dan menciptakan
budaya layanan konsumen yang baik
Modul 9: Loyalitas Konsumen membahas mengapa
hubungan nasabag jangka panjang sangat penting.
Kemudian mempertimbangkan berbagai pendekatan
dalam menciptakan dan memantau loyalitas. Bagian
ini diakhiri dengan penerapan SPI4 yang berfokus pada
Dimensi 3 dalam Standard SPM.
Bagian III: Menangani Risiko
•
•
•
Modul 10: Pendahuluan pada Manajemen Risiko yang
memberikan kerangka untuk memahami berbagai risiko
yang rentan dialami oleh lembaga keuangan mikro serta
bagaimana menangani risiko itu
Modul 11: Risiko Kredit menjawab kerentanan yang
mendasar dari lembaga jasa keuangan—kemungkinan
nasabah tidak membayar pinjaman mereka. Membahas
mengenai berbagai langkah yang bisa diambil sebelum
dan setelah pencairan pinjaman sehingga mengurangi
kemungkinan dan besarnya kerugian
Modul 12: penipuan yang dilakukan Staf dan Risiko
Keamanan mempertimbangkan bagaimana mencegah,
mendeteksi, dan merespon penipuan. Juga membahas
strategi untuk menangani kemungkinan lembaga
mengalami pencurian, kebakaran dan jenis kerugian lain.
Bagian ini berakhir dengan penerapan SPI4 yang berfokus
pada Dimensi 4 dan prinsip-prinsip perlindungan
konsumen.
•
•
•
Bagian V: Menuju Efisiensi dan Produktifitas yang
Lebih Baik
Bagian terakhir berfokus pada strategi untuk meningkatkan
efisiensi dan produktifitas
•
•
•
Bagian IV: Arsitektur Organisasional
Bagian ini berfokus pada memperkuat SDM, struktur, sistem
dan budaya dimana lembaga keuangan mikro menyampaikan
produk dan pelayanannya.
Modul 14: Manajemen SDM menggali bagaimana
merekrut, mengembangkan dan memotivasi SDM dalam
mencapai misi dan tujuan lembaga. Memeriksa teknik
khusus untuk mengevaluasi kinerja sembari meningkatkan
kemampuan dan keinginan pegawai meningkatkan kinerja
mereka. Kemudian diikuti dengan analisis SPI4 untuk
Dimensi 5 mencakup tanggungjawab kepada pegawai.
Modul 15: Budaya Lembaga mempertimbangkan
mengapa dan bagaimana berbagi nilai, perilaku dan sikap
di kalangan aset organisasi yang terbaik. Menganalisis
teknik untuk secara proaktif membentuk budaya yang
menghasilkan kinerja yang lebih kuat.
Modul 16: Struktur Organisasi membahas bagaimana
lembaga keuangan mikro membagi kerja yang perlu
dilakukan dan bagaimana mereka mengatur SDM, fungsi
dan kemitraan dalam memfasilitasi pelaksanaan kerja
yang baik. Membandingkan dampak berbagai struktur
mengenai alur informasi, akuntabilitas, efisiensi lembaga
dan nilai nasabah.
Modul 17: Menggunakan Arsitektur Organisasional
untuk menangani Pertumbuhan menggali bagaimana
manajemen SDM, budaya lembaga dan struktur organisasi
menentukan kemampuan organisasi bertumbuh. Setelah
menganalisis berbagai strategi dan pola pertumbuhan
juga mempertimbankan bagaimana arsitektur organisasi
perlu berubah seiring dengan berjalannya waktu untuk
mendukung pertumbuhan yang sehat.
•
Modul 18: Memahami efisiensi dan Produktifitas
menjawab definisi dan mengukur efisiensi dan
produktifitas. Menggali penyebab utama ketidakefisienan
dan memulai menggunakan berbagai strategi untuk
melakukan lebih banyak dengan sumber daya yang lebih
sedikit
Modul 19: Insentif Kinerja menggali peran insentif
finansial dan non-finansial dalam memotivasi staf. Mulai
menggunakan berbagai pilihan skema insentif dan
mengidentifikasi karakteristik penting dalam rancang
skema insentif yang efektif.
Modul 20: Teknologi Baru melihat berbagai pilihan
teknologi yang memungkinkan lembaga keuangan
mikro meningkatkan keluaran, biaya yang lebih rendah
dan memperdalam akses keluarga pendapatan rendah
terhadap pelayanan keuangan. Juga membahas berbagai
peluang dan tantangan pada berbagai teknologi dan
memberikan panduan untuk mulai menggunakan
teknologi baru dengan lebih efektif.
Modul 21: Mengelola Perubahan menjawab kerumitan
yang mungkin terjadi saat mulai melakukan hal-hal
baru dalam meningkatkan kinerja. Membahas mengapa
seringkali ada resistensi terhadap perubahan dan
Download