ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ABSTRAK ISPA adalah penyakit yang paling banyak diderita di Kota Surabaya. ISPA dapat disebabkan oleh virus, riketsia, jamur, dan bakteri. Pencemaran udara adalah faktor yang juga dapat mempengaruhi kejadian ISPA utamanya gas SO2 dan PM10. Surabaya merupakan kota terbesar ke dua di Indonesia, kota ini tidak terpisahkan dari pencemaran udara yang berasal dari aktifitas industri dan transportasi. Hujan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi pencemaran udara. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan antara kualitas udara ambien (SO2 dan PM10) dan curah hujan dengan kejadian ISPA di Kota Surabaya pada tahun 2013-2015. Desain penelitian menggunakan studi ekologi dengan memanfaatkan data sekunder untuk melihat hubungan. Hasil penelitian ini menunjukkan kualitas udara di Kota Surabaya masih tergolong baik pada kadar SO2 dan sedang sampai baik pada kadar PM10 sedangkan curah hujan di Kota Surabaya tidak ada perbedaan setiap tahunnya (p=0,795) meskipun terjadi fenomena El-Nino. Uji hubungan di Kec. Rungkut menunjukkan ada hubungan antara SO2 dengan ISPA (p=0,036), curah hujan dengan ISPA (p=0,050), hari hujan dengan ISPA (p=0,023) tetapi tidak ada hubungan antara PM10 dengan kejadian ISPA (p=0,214). Hasil uji statistik di Kec. Jambangan yaitu, ada hubungan antara SO2 dengan ISPA (p=0,024), curah hujan dengan ISPA (p=0,012), hari hujan dengan ISPA (p=0,007). Sama halnya di Kec. Rungkut tidak ada hubungan antara PM10 dengan kejadian ISPA (p=0,067). Berdasarkan hasil tersebut, kesimpulan yang dapat diambil adalah terdapat hubungan kualitas udara ambien dengan kejadian ISPA tetapi cenderung berbeda dengan teori yang ada. Hal ini menunjukkan bahwa ada faktor rrisiko. Faktor risiko yang dapat mempengaruhi kejadian ISPA adalah polusi dalam ruangan dan sanitasi rumah. Hal ini juga di tunjukkan dengan adanya hubungan positif antara curah hujan dan hari hujan dengan kejadian ISPA yang menyebabkan orang akan lebih lama tinggal di dalam ruangan. Kata Kunci : SO2, PM10, ISPA, Hujan, Studi Ekologi vii SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS UDARA… ARIS PUTRA F. ADLN-PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS AIRLANGGA ABSTRACT ARI is most happened illness in Surabaya City. ARI can be caused by a virus, riketsia, fungus, and bacteria. Air pollution is a factor that can also affect incidence of ARI primarily SO2 and PM10. Surabaya is second largest city in Indonesia, it is inseparable from air pollution comes from industrial and transportation activities. Rain is one of factors that affect air pollution. This research aim to identify correlate between ambient air quality (SO2 and PM10) and precipitation with ARI incidences in Surabaya City 2013-2015. Research design used ecological studies with secondary data analysis. The results of this study showed air quality in Surabaya City is still classified as well on SO2 level and moderate-well on PM10 level while precipitation in Surabaya there is no difference each year (p = 0,795) despite El-Nino phenomenon. Kecamatan Rungkut, correlate between SO2 with ARI (p = 0,036), precipitation with ARI (p = 0.050), rainy days with ARI (p = 0,023) but there is no correlate between PM10 with ARI incidences (p = 0,214). Kecamatan Jambangan, correlate between SO2 with ARI (p = 0,024), precipitation with ARI (p = 0.012), rainy days with ARI (p = 0.007). Same case in Rungkut subdistric, no correlate between PM10 with ARI incidences (p = 0,067). Based on those results, conclusion that can be drawn is there are ambient air quality correlate with ARI incidences but inconsistent with the theory. This suggests that correlate between ambient air quality with ARI, not mean ambient air becomes risk factors of ARI incidences in Surabaya city. Risk factors that may affect incidence of ARI is indoor air pollution and home sanitary. It is also in show existence of a positive correlate between precipitation and rainy days with ARI incidences that cause people will be more long lived indoors. Keywords: SO2, PM10, ARI, Rainfall, Ecological study vi SKRIPSI HUBUNGAN KUALITAS UDARA… ARIS PUTRA F.