Pertanyaan Dalam Alkitab Mengenai Kitab Matius Beberapa pertanyaan yang umum mengenai kitab Matius dibahas dalam pembahasan mengenai Kitab Matius dan kitab-kitab lainnya akan dibahas dalam bagian pembahasan kitab Injil. P: Dalam Kitab Matius, apakah hal-hal khusus dari kitab ini? J: Kitab Matius menekankan pada Kristus sebagai Raja yang Dijanjikan, yang mengantarkan pada Kerajaan Tuhan dan sebuah penggenapan hukum Tuhan. Kristus adalah harapan yang digenapi. Dari semua penulis kitab suci, Matius adalah seseorang yang menunjukkan bagaimana nubuat Perjanjian Lama digenapi dalam Kristus. Sekitar 1/3 bagian dari kitab Matius adalah pengajaran, dan kitab itu ditampilkan dengan teratur dalam lima tulisan besar. Sejauh bahasa berkembang, Papias, seorang murid rasul Yohanes, mengatakan bahwa Matius adalah yang pertama menulis dalam bahasa Ibrani/ bahasa Aram. Yesus adalah “golongan” Israel, dan beberapa orang melihat Matius menggunakan teknik Midrash yang sudah akrab dengan orang Yahudi saat ini. Dengan tujuan untuk agama-agama palsu, Matius 20:1-16 adalah bacaan yang bagus untuk menjelaskan pada kaum Mormon dan Saksi Yehova tentang anugrah. Matius 18:21-35 juga bagus untuk menunjukkan aliran Mormon bahwa tidak ada cara lain untuk dapat membayar kembali kemurahanNya walaupun dengan karya kita. P: Dalam Kitab Matius, bagaimana beberapa nubuatan disebutkan dalam kitab ini tentang Kristus? J: Sebelum menjawab pertanyaan, mari kita buat suatu daftar beberapa nubuat dalam pertanyaan. 1. Tuhan mengeluarkan anak-anak Israel dari Mesir (Hosea 11:1; Matius 2:15) 2. Rahel menangis atas anak-anaknya di Rama (Yeremia 31:15; Matius 2:18) 3. Nubuat tentang Zebulon dan Naftali (Yesaya 9:1,2; Matius 4:15-16) 4. Pembayaran Zakharia dengan 30 keping perak dan ia memberikannya pada tukang tembikar (Zakharia 11:12-13; Yeremia 32:6-9, Matius 27:9-10) Jawaban: Matius, lebih daripada kitab yang lain, ditulis untuk seorang Yahudi yang sudah akrab dengan Perjanjian Lama, dan dengan metode Midrash. Penulis dari gereja awal, Papias, menulis bahwa Matius aslinya menulis dalam bahasa Ibrani, bukan bahasa Yunani. Matius, dalam mengarahkan pada anak-anak yang keluar dari Mesir, Rahel yang menangis atas anak-anaknya, dan lain-lain dilakukan dengan hati-hati disini. Ia menunjukkan bagaimana kehidupan Mesias bangsa Israel sejajar dengan kehidupan keturunan Israel. Kita boleh saja berpikir tentang nubuat bahwa hanya sebagai hal-hal detil tersendiri yang diramalkan yang menjadi kenyataan, tapi itu adalah pandangan yang terlalu dangkal. Matius menunjukkan bahwa kehidupan keturunan Israel, umumnya adalah sebuah nubuatan mengenai Yesus. P: Dalam Kitab Matius 1, apakah poin penting tentang silsilah leluhur Yusuf yang berasal dari Daud, karena Maria adalah seorang perawan ketika Yesus lahir? J: Ketika Yusuf bukanlah ayah biologis Yesus, Yusuf tetaplah ayah yang sah terhadap Yesus. Oleh karena itu janji pada Daud digenapi dalam pengertian ayah /anak yang sah, sebagaimana pengertian melalui leluhur Maria dalam kitab Lukas. P: Dalam Kitab Matius 1:5, karena nenek Daud adalah Rut seorang Moab, bagaimana Daud bisa berada dalam siding jemaat, karena dalam Ulangan 23:3 dikatakan seorang Moab tidak dapat memasuki siding jemaat Tuhan bahkan sampai keturunan kesepuluh? J: Bagian pertama mungkin bukan jawabannya, bagian selanjutnya adalah jawaban. Mungkin bukan jawabannya: Walaupun Daud yang berada dalam sidang jemaat Tuhan bertentangan dengan Ulangan 23:3, Alkitab tetap mencatat bahwa Daud berada bersama orang-orang itu dan 1 menyembah dengan mereka. Manusia bisa melakukan kesalahan dari ketidaktahuan. Seperti contohnya, Yosua membuat perjanjian dengan bangsa Gibeon, dan itu bertentangan dengan Hukum Tuhan. Kejadian yang sudah terjadi, pun Tuhan menginginkan mereka untuk menghormati perjanjian itu. Pastinya, Tuhan dalam pemeliharaanNya mengijinkan mereka untuk membuat kesalahan ini dan menggunakan bangsa Gibeon nantinya. Jawaban: Seseorang dapat membantah bahwa Daud tidak menurut pada Ulangan 23:3 disini. 1. Manusia membuat jejak keturunan mereka dari garis ayah, bukan garis ibu. Oleh karena itu, itu mungkin saja (tapi tidak tentu) bahwa Ulangan 23:3 ditujukan untuk diberlakukan pada nenek moyang laki-laki. 2. Rut “merubah bangsa”. Ia berkata pada Naomi bahwa bangsamu akan menjadi bangsaku dan Tuhanmu adalah Tuhanku. Ketika orang sekarang ini dapat merubah kewarganegaraan jika baik mereka dan bangsa dari negara yang baru itu setuju, ini bahkan lebih dramatis; Tuhan mengijinkannya, seperti Rahab, untuk menjadi umat Israel yang terpilih. P: Dalam Kitab Matius 1:8, apakah Yoram adalah ayah dari Uzia, atau apakah ia adalah kakek buyut dalam 1 Taw 3:11-12? J: Sebenarnya keduanya, diberikan sebuah pemahaman yang tepat mengenai bagaimana kata-kata digunakan. Bangsa Yahudi memahami Bapa yang juga berarti nenek moyang (seperti dalam Kis 7:19; 1 Raja-raja 15:24; 22:50; 2 Raja-raja 15:38), seperti hanya anak berarti keturunan. Raja Yoram adalah kakek buyut dari Raja Uzia. P: Dalam Kitab Matius 1:9 mengapa Uzia, ayahnya Yotam ketika 2 Raja-raja 15:1-7 dan 1 Taw 3:12 mengatakan Azaria adalah ayah Yotam? J: Uzia adalah nama lain dari Azaria sebagaimana yang dalam 2 Raja-raja 15:32,34 dan 2 Tawarikh 26:123; 27:2; Yesaya 1:1; 6:1; 7:1. Banyak raja-raja memiliki nama pribadi dan nama gelar kerajaan yang mereka dapatkan kemudian. Tapi bagi raja-raja dan bukan raja-raja, ini bukanlah hal yang aneh dengan melihat nama-nama seperti: Abram/Abraham, Sarai/Sara, Yakub/Israel, Ben-Oni/Benjamin, ZafenathPaneah/Yusuf, Hosea/Yosua, Gideon/Yerubbaal, Ammiel/Eliam, Bethsheba/Bath-shua, Azaria/Uzia, Abijam/Abija, Yoahaz putra Yosia/Shallum, Eliakim/Yoyakim, Yoyakin/Jekonia/Konia, Zedekia/Mattania, Hanania/Sadrakh, Mishael/Meshakh, Azaria/Abednego, Daniel/Belteshazzar, Simon/Petrus, Yusuf/Barnabas, dan Saulus/Paulus. P: Dalam Kitab Matius 1:11,16, mengapa silsilah menunjukkan bahwa Yesus diturunkan melalui garis keturunan yang dikutuk dari Jeconia/ Yoyakin, seperti yang dikatakan dalam Yer 22:28-30 dan Yer 36:30? (Lihat juga 1 Taw 3:16). Jekonia (Yoyakin) dan ayahnya Yoyakim keduanya dikutuk oleh Tuhan sendiri, yang mengatakan tak ada satupun dari keturunan mereka yang akan mendapatkan tahta Daud. Bagaimana bisa Yesus dengan mungkin menjadi Mesias, dan dipersiapkan untuk memerintah selamanya di tahta Daud, jika Ia adalah keturunan dari orangorang terkutuk itu? J: Silsilah Yusuf dalam kitab Matius sebenarnya menunjukkan bahwa Yusuf adalah keturunan dari garis yang terkutuk. Ini akan menjadi masalah yang nyata jika Yusuf adalah ayah biologis, karena Yeremia menubuatkan bahwa dari keturunan Yoyakin tidak akan ada yang mendapatkan tahta kerajaan. Namun, silsilah dari Maria dalam Lukas menunjukkan bahwa Yesus BUKAN keturunan secara biologis dari Jekonia dan Yoyakim, karena nenek moyang Maria diluar dari garis keturunan raja-raja. Kembali ke belakang, kita dapat melihat bahwa Daud dan Salomo diberikan janji yang sedikit berbeda. Hanya Yusuf yang adalah keturunan Salomo, dan baik Yusuf dan Maria adalah keturunan Daud. Menurut sejarah, Irenaeus, Uskup dari Lyon di Gaul, menjawab keberatan ini mengenai silsilah Yusuf dalam Matius, dalam bukunya Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.21.9 hal.453-454, ditulis tahun 182188 A.D.. 2 P: Dalam Kitab Matius 1:17, apakah ini benar-benar formasi 3 x 14 = 42 generasi, atau hanya 41 generasi? J: Ada tiga kumpulan dari 14 nama, tapi mereka bukan bersifat tambahan, sebagaimana daftar pertama adalah Abraham dan sampai Daud, dan daftar kedua adalah dari Daud sampai ke masa pembuangan. Sekarang kita mungkin merasa ada masalah jikalau Matius menyatakan ada 42 generasi, tapi Matius tidak pernah mengatakan total jumlahnya adalah 42. Matius menurut dugaan menyebutkan tiga kumpulan tanpa memberikan penjelasan dari 14 nama sebagai alat untuk mengingat. P: Dalam Kitab Matius 1:17 dan Luk 1, mengapa dua silsilah berbeda setelah zaman Salomo, tapi kembali bersatu lagi pada zaman Sealtiel? J: Matius 1:12 mengatakan Jekonia (Yoyakin), Sealtiel, dan Zerubabel, sementara Lukas mengatakan Neri, Sealtiel, dan Zerubbabel. Alasan sebenarnya untuk perbedaan tersebut diberikan dalam 1 Tawarikh 3:17-19. Garis keturunan kerajaan, yang hampir selalu dari ayah pada anak laki-laki, malahan dari Shealtiel diberikan kepada Zerubbabel, putra dari Pedaya, saudara Shealtiel. Alasannya tidak diberikan, tapi agaknya Sealtiel tidak memiliki anak laki-laki, atau setidaknya anak yang hidup, ketika ia mati. Oleh karena itu kemungkinan besar Shealtiel mengadopsi anak dari saudaranya. Para cendikia berpikir akan dua hal, entah ketika Pedaya mati dan Sealtiel mengadopsi Zerubabel sebagai yatim piatu, atau Sealtiel memang menjatuhkan garis keturunan kepada Zerubabel karena ia tidak mempunyai anak laki-laki. P: Dalam Kitab Matius 1:18-19, mengapa Yusuf berpikiran untuk menceraikan Maria padahal mereka belum menikah? J: Tradisi mereka berbeda dengan kita. Seorang laki-laki dan seorang perempuan diikat pada saat pertunangan mereka, walaupun mereka tidak melakukan hubungan badan sampai mereka melakukan pernikahan. Yusuf secara resmi ingin memutuskan pertunangan. P: Dalam Kitab Matius 1:18, apakah Maria diisi oleh Roh Kudus, atau apakah Yesus adalah keturunan Daud sendiri, seperti dalam Kis 2:30? J: Maria sang perawan adalah perawan; Alkitab berkata Roh Kudus “mengalahkan” Maria, bukan dalam hal seksual. Yusuf satu-satunya yang sah, sebagai ayah adopsi bagi Yesus, bukan ayah biologis. Tapi Yesus secara biologis keturunan dari Daud melalui Maria, seperti yang dikatakan dalam Lukas 3:23-37 adalah silsilah dari Maria. Ayat lain yang mengatakan Yesus adalah anak (keturunan) dari Daud adalah Mat 12:23; 15:22; 20:30; 21:9,15; Mrk 10:47-48; 12:35; Luk 10:41; 18:38-39; Yohanes 78:42; 2 Timotius 2:8; Wahyu 5:5; 22:16. P: Dalam Kitab Matius 1:20; 2:12; 2:13; 2:19; 2:22; 27:19, mengapa Matius menyebutkan mimpimimpi dan penulis kitab Injil lain tidak? J: Matius menyebutkan hanya empat atau lima mimpi: Tiga atau empat pada saat Yesus masih kecil: Matius 1:20 (ambil Maria menjadi istrimu); 2:12 (jangan kembali kepada Herodes); 2:13 (pergi ke Mesir); 2:19 (kembali ke Nazaret); 2:22 (jangan pergi ke Yudea). Matius 2:22 mungkin adalah mimpi yang terpisah, atau mimpi yang sama seperti Matius 2:19. Pada saat Yesus diadili, istri Pilatus dalam Matius 27:19. Markusus dan Yohanes tidak berbicara mengenai masa kecil Kristus, maka mereka tidak diharapkan untuk mencatat mimpi-mimpi ini. Karena Lukas tidak berbicara tentang Orang Majus dan (hampir) sama sekali tidak menyinggung tentang Yusuf, ia tidak bisa diharapkan untuk mencatat mimpi-mimpi itu. Menyisakan satu contoh dalam Matius (istri Pilatus) yang adalah sebuah detail yang dicatat dalam kitab yang lain. Berdasarkan ini, bagaimanapun anda tidak dapat masuk dalam kesimpulan yang mana penulis lain melawan mengenai pencatatan mimpi. Dalam Kis 16:9, pada malam hari Paulus memiliki sebuah penglihatan tentang seorang dari Makedonia yang minta tolong untuk datang dan menolong mereka. 3 P: Apakah Mat 1:23 salah menterjemahkan Yesaya 7:14 dengan menggunakan kata “anak dara”? J: Tidak. Kata dalam bahasa Ibrani tidak hanya berarti “anak dara” atau “perempuan muda”, tapi Asimov pada hal.780 sendiri mengakui bahwa tulisan Septuagin menterjemahkan kata ini sebagai parthenos yang berarti perempuan muda atau anak dara. Tentunya, Asimov tidak percaya akan keajaiban-keajaiban dari Alkitab, maka ia tidak akan memilih untuk percaya bahwa Yesaya akan mengarah pada seorang perempuan muda/anak dara/ perawan. P: Dalam Kitab Matius 1:23 mengapa ada 27 generasi dari Daud sampai ke Yesus, sementara Lukas 1:3:23-31 menyatakan ada 42 generasi? J: Sementara tidak ada jumlah yang tepat dan sama yang diperlukan mengenai generasi pohon keluarga Yusuf dan Maria, Matius dengan yakin memiliki beberapa pemisah. Karena ”anak” dapat berarti keturunan laki-laki, maka tidak ada masalah disini. Jekonia (Yoyakin) memerintah sekitar tahun 604 S.M., maka ada 14 generasi dari Daud sampai ke Jekonia dalam sekitar 400 tahun, atau 29 tahun per generasi. Dari tahun 604 S.M. sampai tahun 4 S.M. seseorang akan mengharapkan 20 1/2 generasi, dan Matius hanya menyatakan 13, atau 46 tahun per generasi. Mungkin Matius tidak menamakan lebih dari 14 generasi setelah pembuangan karena Matius tidak mengetahui nama-nama yang lainnya, dan ia hanya menulis apa yang ia ketahui. Secara berurutan ia menggunakan tiga set dari empat belas nama sebagai sebuah alat pengingat. Ini mungkin bukanlah sebuah kebetulan bahwa nama Daud dalam tulisan Masoretik bahasa Ibrani (dwd) bertambah sampai 4 + 6 + 4 = 14. P: Dalam Kitab Matius 1:23 dan Luk 1:26-35, bagaimana bisa Yesus, lahir dari seorang perawan, dan keturunan dari Daud? J: Tiga hal penting yang perlu diperhatikan dalam jawaban. 1. Yesus bukanlah anak biologis Yusuf. Jika ia anaknya, Yeremia 29:32 menjadi nubuatan palsu. 2. Yesus adalah anak dari Yusuf di mata hukum. Saat ini, seorang yang menikahi seorang perempuan yang mempunyai anak menjadi ayah dari anak itu dalam mata hukum, walaupun ia bukanlah ayah biologisnya. 3. Yesus adalah anak biologis dari Maria. Yesus berada di dalam keluarga Daud di mata hukum melalui Yusuf, dan Yesus secara biologis berasal dari Daud melalui Maria. P: Dalam Kitab Matius 1:25, apakah Maria memiliki anak-anak yang lain? J: Ayat ini akan menjadi tidak berarti dan menyesatkan jika Yusuf dan Maria tidak pernah berhubungan intim. Sebagai tambahan mengenai ayat ini, Matius 13:55-56; Markusus 6:4; Galatia 1:19; dan Yudas 1 juga mencatat bahwa Yesus mempunyai saudara kandung. Eusebius’ Ecclesiastical History (tahun 360 A.D.) 2:23 dan 3:20 juga mengatakan bahwa empat saudara Yesus adalah Yakobus (disebut orang Adil), Yoses (atau Yusuf), Yudas, dan Simon. Satu jawaban dari orang Katholik adalah bahwa Yusuf memiliki anak-anak dari pernikahan sebelumnya, tapi bukan dengan Maria. Namun, tidak ada bukti dari sejarah gereja bahwa Yusuf telah menikah sebelumnya, atau bahwa saudara kandung Yesus bukanlah dari Maria dan Yusuf. Jawaban lain dari seorang Katholik adalah bahwa “saudara kandung” dalam budaya Meditrania dapat berarti sepupu dan kerabat dekat yang berusia sama, dan bukan hanya saudara langsung. Namun, mempergunakan apa yang mungkin benar bagi bangsa Italia dikemudian hari dan bangsa lainnya pada bangsa Israel itu meragukan. Salah seorang dari orang di zaman dahulu yang mengajar kekeliruan bahwa Maria tidak mempunyai anak laki-laki yang lain, adalah Ambrose dari Milan (tahun 340-397 A.D.) (Surat 63:110-111 hal.473). Namun, Ambrose dengan jelas menjelaskan bahwa Yesus tidak memerlukan bantuan untuk menjadi perantara antara manusia dan Tuhan Allah, dan Maria bukan untuk dipuja (On the Holy Spirit buku 3 bag.11 no.80 tahun 381 A.D.). Ia berkata, “Dan janganlah seorangpun menyimpang pada Perawan Maria; 4 Maria adalah Bait Allah, bukan Tuhan dari bait. Dan oleh karena itu Tuhanlah saja yang harus disembah oleh siapapun yang bekerja di baitNya.” P: Dalam Kitab Matius 2:1-4,9-12, berapa orang majus yang ada disana tepatnya? J: Kitab Suci tidak pernah mengatakannya. Orang seringkali berpikir tiga orang karena sebuah lagu “Kami Tiga Raja dari Timur”, dan ada tiga hadiah, tapi itu bisa saja sejumlah orang Majus. P: Dalam Kitab Matius 2:6 mengapa mengatakan “bukan yang kecil”, karena Mikha 5:2 mengatakan “kecil” dalam tulisan Masoretik dan “terkecil” dalam tulisan Septuagin? J: Tiga hal penting yang diperhatikan dalam jawaban. 1) Mik 5:2 mengatakan, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel…” Hal yang penting adalah walaupun kota Bethlehem itu kecil dalam ukuran, namun sangat dipentingkan. 2) Ini dibicarakan oleh para imam dan para pengajar hukum. Mereka bisa saja membuat kesalahan, atau mereka bisa saja mengutip pada Herodes sebuah terjemahan bahasa Yunani disamping tulisan Septuagin. Walaupun kemungkinan yang lebih besar, mereka dapat saja menterjemahkan dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Aram atau bahasa Yunani secara lisan sebagaimana yang mereka ikuti. 3) Sebenarnya, para imam dan para pengajar hukum tidak membuat sebuah kesalahan dalam menyampaikan maknanya: Betlehem yang kecil TIDAKLAH kurang dalam kepentingan bagi para pemimpin yang akan berasal dari sana. P: Dalam Kitab Matius 2:6 mengapa dikatakan “pemimpin”, karena dalam Mikha 5:2 dikatakan “ribuan kaum” dalam tulisan Masoretik dan tulisan Septuagin? J: Empat hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban. 1) Mikha 5:2 dikatakan, “Tetapi engkau, hai Betlehem Efrata, hai yang terkecil di antara kaum-kaum Yehuda, dari padamu akan bangkit bagi-Ku seorang yang akan memerintah Israel…” Hal yang penting adalah walaupun kota Bethlehem itu kecil dalam ukuran, namun sangat dipentingkan. 2) Kata dalam bahasa Ibrani untuk “ribuan” (jamak) dalam Mikha 5:2 adalah ‘alapim. Dalam bahasa Yunani adalah chiliasin. Kata dalam bahasa Ibrani untuk pemimpin (jamak) adalah ‘allupe. Dalam bahasa Yunani adalah hegemosin. Sementara kata dalam bahasa Yunani sangat berbeda, kata dalam bahasa Ibrani justru hampir mirip hanya sedikit di huruf hidup. Perjanjian Lama mulanya ditulis tanpa menggunakan huruf hidup; baru saja ditambahkan huruf hidup pada sekitar tahun 700 A.D. Ini menunjukkan mereka tidak membaca dalam tulisan Yunani Septuagin, tapi mungkin bahasa Ibrani, bahasa Aram, atau mungkin terjemahan bahasa Yunani lainnya. 3) Ini dibicarakan oleh para imam dan para pengajar hukum. Mereka bisa saja membuat kesalahan, atau mereka bisa saja mengutip pada Herodes sebuah terjemahan bahasa Yunani disamping tulisan Septuagin. Walaupun kemungkinan yang lebih besar, mereka dapat saja menterjemahkan dari bahasa Ibrani ke dalam bahasa Aram atau bahasa Yunani secara lisan sebagaimana yang mereka ikuti. 4) Sebenarnya, para imam dan para pengajar hukum tidak membuat sebuah kesalahan dalam menyampaikan maknanya: Betlehem yang kecil TIDAKLAH kurang dalam kepentingan bagi para pemimpin yang akan berasal dari sana. P: Dalam Kitab Matius 2:1-4,9-12, siapakah orang Majus itu? J: Orang Majus adalah orang Timur Tengah yang saleh yang mempraktekkan ilmu perbintangan. Sementara Alkitab tidak menjelaskan secara khusus bahwa ada tiga orang Majus, ada tiga pandangan mengenai siapakah “Orang Majus di saat Natal” itu. Mulanya, sebagaimana bangsa Lewi adalah suku bangsa para imam diantara bangsa Israel, orang Majus yang ada dikemudian hari adalah suku bangsa dari para imam dalam bangsa Media berdasarkan Herodotus. Ini sejalan dengan bangsa Lewi menjadi kelompok suku para imam dalam bangsa Israel. orang Majus mempersembahkan korban bakaran, menterjemahkan mimpi, dan mempraktekkan ilmu perbintangan. Sementara dalam bahasa Inggris kata “magician” (dalam bahasa Indonesia: tukang sihir) 5 berasal dari kata “Magi” (dalam bahasa Indonesia: Majus), kecuali untuk sebuah bacaan dalam tulisannya Herodotus tidak ada bukti bahwa mereka melakukan sihir. Bangsa Media saat itu adalah pengikut Politeisme (bukan Zoroaster). Ketika Daniel 5:11 berbicara tentang Tukang sihir, itu adalah para orang Majus ini. Nantinya, setelah seorang Majus (tukang sihir) yang disebut “Bardiya palsu” mengambil alih tahta kerajaan Persia selama tujuh bulan pada tahun 522 S.M., Raja Kambises menggantikan banyak dari tukang sihir Media dengan tukang sihir dari Persia. Para penyihir Persia adalah pengikut Zoroaster. Pengikut Zoroaster percaya pada makhluk gaib yang setara dan berlawanan, yang baik diwakili dengan terang dan yang jahat diwakili dengan kegelapan. Selama dan setelah abad keempat S.M., pengikut Zoroaster percaya akan kebangkitan orang Yunani yang umumnya mengatakan orang Majus adalah pengikut Zoroaster. Clement dari Alexandria percaya orang Majus yang datang ke Bethlehem itu adalah pengikut Zoroaster. Pada saat Kristus hidup, Bangsa Yunani juga disebut dengan orang Kaldea yang mempraktekan ilmu perbintangan seperti orang Majus juga. Banyak ahli perbintangan bepergian ke barat untuk mengajar, termasuk Berossus dari Babilonia, yang mengajar di pulau di Yunani bernama Cos setelah tahun 281 S.M. Tacitus mengatakan orang majus itu (ahli sihir) mempraktekan ilmu sihir, dan Pliny menyatakan ilmu sihir berawal dari Zoroaster. Penulis dari gereja awal, Origen, dalam banyak tulisannya mengenai kritik terhadap Celsus orang bid’ah, mengatakan Celsus gagal untuk membedakan antara orang Majus dan bangsa Kaldea, dalam Origen Against Celsus buku 1 bag.58 hal.422. Diluar dari asal mula yang tepat dari daerah Timur Tengah mengenai “Orang Majus saat Natal”, orang Majus melakukan praktek ilmu perbintangan. P: Dalam Kitab Matius 2:8,12, apakah Tuhan memerintahkan orang-orang majus itu untuk mengingkari janji mereka pada Herodes, karena mereka dikatakan tidak kembali pada Herodes? J: Tiga hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Matius 2 tidak pernah mengatakan orang Majus menjanjikan Herodes kalau mereka akan kembali. 2. Matius 2 tidak pernah mengatakan orang Majus berkata pada Herodes mereka akan kembali. Walaupun mereka kembali, setelah bermimpi, mereka berubah pikiran. 3. Walaupun mereka berjanji pada Herodes, sebuah janji tidak selalu harus dipegang apabila: 3a) berjanji di dalam kondisi yang berbohong, 3b) Anda berjanji sesuatu yang secara langsung melawan kehendak Tuhan 3c) melakukan janji itu berarti seseorang yang tak bersalah akan mati. Seperti contoh misalkan jika seorang laki-laki menyuruh anda untuk menelponnya ketika seorang perempuan meninggalkan rumahnya karena lelaki itu berkata ia ingin meninggalkan bungan dipintu rumahnya, dan anda melakukan janji itu. Kemudian anda menemukan bahwa lelaki itu telah merampok banyak rumah dan ingin merampok rumah anda juga. Ketika anda melihat perempuan meninggalkan rumah, haruskah anda menelpon perampok itu, karena itu yang anda janjikan? TIDAK! P: Dalam Kitab Matius 2:11, karena ilmu perbintangan itu salah, mengapa orang Majus itu mengikuti bintang? J: Pertama mari kita sedikit mempelajari tentang orang Majus, dan lihatlah apa yang diajarkannya pada kita tentang Tuhan. Orang Majus adalah sebuah suku Media yang adalah kelompok para imam, yang agak mirip dengan para imam Israel yg berasal dari suku Lewi. Mereka dikenal sebagai kelompok yang melakukan praktek ilmu perbintangan. Ilmu perbintangan bertentangan dengan Alkitab: Orang Majus kebanyakan kemungkinan besar tidak tahu bahwa Perjanjian Lama mengatakan ilmu perbintangan itu tidak benar (Imamat 19:26; 22:27; Ulangan 18:11-14; 2 Raja-raja 17:16; 21:3,5; 2 Taw 33:3-6). Di lain hal, bintang tidak meramalkan kedatangan Kristus, hanya memberitahukan tentang Kristus. Berikut adalah apa yang ditulis oleh salah seorang penulis dari gereja awal, Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) tentang ahli ilmu perbintangan dalam On Idolatry bag.9 (vol.3) hal.66. “Kamu tidak tahu apa-apa, 6 ahli nujum, jika kamu tidak tahu apa-apa kamu seharusnya menjadi Kristen. Jika kamu mengetahuinya, kamu harus mengetahui ini sebelumnya, bahwa kamu seharusnya memang tidak bisa melakukan apa-apa dengan profesimu, atas sihirmu, meramalkan musim bagi orang lain, dan mungkin akan mengajarkanmu pada bahaya dari sihir itu sendiri. Tidak ada sebagian ataupun bagian yang penuh untuk kamu dalam sistem itu bagi pekerjaan kamu. Ia tidak dapat mengharapkan kerajaan-kerajaan di langit, yang jarinya atau tongkatnya mencaci surga.” Tuhan tidak pernah berkata Ia terbatas untuk menggunakan maksud baik untuk mendekatkan manusia padaNya. Terkadang Tuhan menggunakan cara yang benar-benar jahat, seperti tentara Babilonia (Habakuk 1:6,13). Tuhan dapat menggunakan penyakit, orang jahat, dan bahkan dosa yang tidak dimaksudkan (seperti dengan orang Majus) untuk mendekatkan manusia dengan diriNya. Yang paling aneh dari semuanya, adalah ketika Tuhan menggunakannya dengan sengaja, dosa karena keras kepala oleh orang-orang beriman untuk menyembuhkan orang-orang yang sama. Anda dapat membaca seluruhnya tentang hal ini dalam cerita narasi tentang Yusuf dan saudara-saudaranya, dalam Kejadian 37 dan 50, dan terutama Kejadian 50:20. Sebagai sebuah bukti nyata, Tuhan dapat menjalankan semuanya bersamaan untuk mendatangkan kebaikan (Roma 8:28) dan menurut kehendakNya (Efesus 1:11) Dalam kesimpulan, sebagaimana Tuhan menggunakan penculikan atas Yusuf menurut kehendakNya bukan berarti membenarkan penculikan, Tuhan menggunakan ilmu perbintangan sesuai kehendakNya bukan berarti membenarkan ilmu perbintangan. P: Dalam Kitab Matius 2:15 dan Hos 11:1, Bagaimana kata-kata ini “Dari Mesir Kupanggil AnakKu” adalah sebuah nubuat tentang Kristus? J: Hosea 11:1 adalah yang pertama digunakan oleh bangsa Israel. Matius tidak hanya menggunakan Hosea 11:1, tapi banyak ayat-ayat lain dalam Perjanjian Lama untuk menunjukkan bahwa kehidupan Kristus sama dengan bangsa Israel (terkecuali tanpa dosa.) Matius menulis kedalam bahasa yang familiar pada orang Yahudi dalam Perjanjian Lama, dan Matius ternyata menggunakan apa yang dapat diketahui dan diakui oleh para cendekia Yahudi saat itu yaitu tehnik Midrashik. Interpretasi dalam tehnik Midrasik Yahudi ini untuk menemukan makna dan penerapan dibalik setiap katanya. P: Dalam Kitab Matius 2:16, apakah ada cerita lain mengenai Raja Herodes Agung yang melakukan pembunuhan anak-anak di Bethlehem? J: Ada banyak hal yang kita tidak tahu akan terjadi, atau bagaimana terjadinya, kecuali dengan satu catatan sejarah. Seperti contohnya, kita tidak mempunyai catatan mengenai bangsa Roma yang mengalahkan Gaul, atau bagaimana mereka mengalahkan Gaul – kecuali dalam sebuah sumber, yaitu tulisan Julius Caesar. Dalam hal ini, di luar dari Alkitab, penulis lain yang menyebutkan Pembunuhan anak-anak besar-besaran oleh Herodes sebelum zaman Nicea adalah: Justin Martyr dalam Dialogue with Trypho bag.78 hal.238 (tahun 135-165 A.D.) menyebutkan bahwa orang Majus mengunjungi Herodes, dan Herodes Agung melakukan pembunuhan pada seluruh anakanak di Bethlehem. Irenaeus, dalam Against Heresies buku 3 bag.16.4 hal.442 (tahun 182-188 A.D.) mengatakan bahwa [Tuhan] “menghapus kepemilikan anak-anak itu terhadap keluarga Daud, yang berbahagia sekali adalah yang lahir saat itu, yang Ia kirimkan mereka sebelumnya ke dalam KerajaanNya.” Origen (tahun 225-254 A.D.) mengatakan bahwa Herodes membunuh semua bayi di Bethlehem dan daerah sekitarnya dengan berharap untuk membunuh Raja Yahudi. Against Celsus buku 1 bag.61 hal.423 Cyprian dari Kartago (tahun 246-258 A.D.) (disiratkan, tidak menyebutkan tentang Herodes) menyebutkan bahwa pada saat kelahiran Kristus bayi yang berusia dua tahun dan dibawahnya dibunuh untuk mendapatkan Kristus. Surat 55 bag.6 hal.349 Archelaus (tahun 262-278 A.D.) mengatakan bahwa pada saat Yesus hidup, Herodes membunuh “setiap [bayi] laki-laki diantara orang Yahudi.” The Disputation with Manes bag.44 hal.220 7 Peter dari Alexandria (tahun 306,285-311 A.D.) menyebutkan bayi-bayi yang dibunuh Herodes karena Kristus. Canonical Epistle Kanon 13 hal.277 P: Dalam Kitab Matius 2:16, di luar dari pembunuhan bayi di Bethlehem, apakah Herodes Agung berprilaku kejam juga pada yang lainnya? J: Ya. Beberapa orang merasa berat untuk percaya pembunuhan yang dilakukan Herodes itu terjadi. Namun, sebagaimana dikatakan abad ke-20 lebih beradab, telah memperlihatkan Pol Pot dari Kamboja, Idi Amin dari Uganda, Hitler, Stalin, dan Mao Tze-Tung, maka tidaklah sulit untuk percaya Herodes akan melakukan ini. Lihatlah pertanyaan sebelumnya pada enam penulis zaman pra-Nicena yang menulis tentang Herodes yang membunuh bayi-bayi. Namun, janganlah bingung antara Herodes Agung yang memerintah ketika Yesus lahir dengan Herodes (Antipas) yang mengatakan Yesus itu benar sebelum Ia disalibkan. Karakter Herodes Agung seperti terlihat bahwa ia membunuh banyak orang dalam waktu 36 tahun masa pemerintahannya. Herodes menghukum mati atau telah membunuh istrinya Mariamni, dan dua suami dari saudara perempuannya, Salome. Herodes menenggelamkan saudara iparnya di sungai Yordan, dan ibu mertuanya, Aleksandra dibunuh. Ia membunuh Hyrcanus, Dinasti Hasmuni terakhir. Ia membunuh banyak orang Farisi dan banyak keluarga bangsawan. Rabi Yahudi, Yehuda bin Saripha dan Mattathias bin Margoloth dibakar hidup-hidup. Herodes telah membunuh anak-anaknya sendiri, Alexander dan Aristobulus. Karena Herodes, seperti banyak orang Yahudi lainnya, tidak makan daging kodok, dari hal ini dianjurkan pada Kekaisaran Romawi untuk mengejek bahwa ia lebih baik jadi babi dari Herodes daripada anaknya. Lima hari sebelum Herodes mati, ia membunuh anaknya Antipater. (Tiga anaknya yang lebih muda, Arkelaus, Herodes Antipas, dan Philip, menyelamatkan dia). Tidak ada pertanyaan bahwa Herodes memiliki moral yang kurang baik dengan ia membunuh bayi-bayi, dan diberikan “berita” yang lain dari Herodes, pembunuhan bayi-bayi di kota kecil terlihat kurang patut untuk dijadikan berita. Setelah Herodes meninggal tahun 4 S.M., ada sebuah pemberontakan, dan Arkelaus mengirimkan pasukan ke Yerusalem dan membunuh 3.000 orang dalam satu hari. Ketika Arkelaus dan Herodes Antipas pergi ke Roma, Sabinus, seorang agen dari lembaga Kekayaan Kerajaan datang untuk mengaudit pajak. Ia mengambil 400 bawaan dari Kekayaan Istana. Ada sebuah pemberontakan terjadi pada tahun 9 A.D., dan tentara Siria di bawah Qunitilius Varus menggalinya. Ada sebuah bulan sabit ketika Herodes Agung meninggal, yang mana menempatkan tanggal kematiannya pada 12/13 Maret, 4 S.M. P: Dalam Kitab Matius 2:16, apakah raja-raja yang lain sejahat Herodes juga? J: Beberapa ada yang lebih baik dari yang lainnya, tapi beberapa ada yang sangat jahat. Contohnya, Raja Parcia, Phraates IV membunuh ayahnya Orodes II pada tahun 37 S.M. Orang Roma mengirimkannya seorang budak wanita dari Italia bernama Musa. Phraates memiliki anak darinya, bernama Phraatakes (= Phraates V). Musa meracuni Phraates IV tahun 2 S.M. Ia lalu menikahi anaknya sendiri tahun 2 A.D.. Phraatakes V dibuang pada tahun 4 A.D. P: Dalam Kitab Matius 2:18, bagaimana nubuat Yeremia tentang Rahel digenapi dalam Yesus? J: Dalam Kejadian 35:16-19, Rahel meninggal setelah melahirkan Benyamin. Saat Yeremia menulis katakata ini tentang Rahel istri Yakub, ia telah meninggal selama 1000 tahun. Kata-kata Yeremia tidak mempunyai dua makna melainkan hanya satu makna dengan dua penggenapan ditambah penggenapan ketiga kembali pada kitab Kejadian. Makna dari Yeremia adalah bahwa Rahel akan sangat sedih atas kematian dan perbudakan pada keturunannya, yang dilakukan oleh orang Mesir dan orang Babilonia, Rahel akan sangat sedih atas kematian keturunannya di tangan Herodes. Pada masa Yeremia, nabi mengulangi lagi kata-kata untuk menubuatkan perasaan yang sama atas dukacita atas korban jiwa dari bangsa Yahudi yang dibuang ke Babilonia, dekat dengan makan Rahel. Matius sepertinya menggunakan kata-kata yang sama untuk menunjukkan kehilangan atas kematian bayi laki-laki di Bethlehem, yang mana dekat dengan makam Rahel. 8 Jika seorang skeptis memiliki sebuah masalah dengan Matius menggunakan kata-kata Yeremia, ia mungkin memiliki masalah yang hampir sama dengan Yeremia ketika menggunakan kata-kata dari Kitab Kejadian. Hal yang terpenting dari masalah adalah: bahwa sebagaimana orang Yahudi pada masa Yeremia hidup mengerti interpretasi dengan mengatakan perbudakan berhubungan dengan kesedihan Rahel pada zaman Kejadian, bangsa Yahudi pada zaman Yesus memahami tehnik interpretasi Midrashik ini yang Matius gunakan. P: Dalam Kitab Matius 2:22, karena anak-anak dari Herodes Agung memerintah baik di Yudea dan Galilea, mengapa Yusuf memutuskan untuk pergi ke Galilea daripada ke Yudea? J: Dua hal pertama yang penting. 1. Arkelaus, yang memimpin sebagai raja di Yudea yang mulai memimpin pada tahun 4 S.M., mungkin sudah mendengar tentang Yesus, seorang bayi raja dan gelisah juga untuk membunuhNya. Herodes Antipas, yang adalah seorang raja keempat di Galilea, mungkin memiliki sifat yang berbeda. 2. Asimov menunjukkan bahwa Arkelaus sangat berlawanan dengan bangsa Yahudi dan bangsa Samaria, musuh satu sama lain, namun bersatu dalam memohon pada Romawi untuk melenyapkan Arkelaus. Ketika Herodes meninggal, Arkelaus hanya memerintah selama 10 tahun. Di lain hal, Herodes Antipas memerintah dengan penuh kedamaian di Galileas selama 40 tahun. Namun, ada alasan jauh lebih jelas dalam Lukas 2:39. Yusuf berasal dari Nazaret, bukan Betlehem. Tidak hanya alasan karena Yusuf pergi ke tempat dimana pemimpinnya lebih lembut, tapi juga karena ia memang ingin kembali ke tempat asalnya. P: Dalam Kitab Matius 2:23, secara arkeologi, apakah itu benar bahwa tidak ada bukti mengenai kota Nazaret, sebagaimana yang dikatakan oleh orang atheis? J: Tudak. Talmud menyebutkan 63 kota lain di Galilea (tapi bukan Nazaret), dan Josephus menyebutkan 45 kota lain di Galilea (tapi bukan Nazaret. Nazaret disebukan pada permulaan abad keempat A.D., dan dalam kesusastraan Yahudi dimulai sekitar abad ketujuh A.D. Namun, setelah Yerusalem tahun 70 A.D., para arkeolog menemukan sebuah daftar dalam bahasa Aram mengenai imam yang dipindahkan, dan salah satu dari mereka dicatat telah dipindahkan ke Nazaret. Abad pertama makam-makam telah ditemukan di luar kota Nazaret. Akhirnya, peninggalan zaman pra-Kristen yang tersisa ditemukan pada tahun 1955 di bawah Gereja “Annunciation” di Nazaret saat ini. P: Dalam Kitab Matius 2:23, berdasarkan para arkeolog, berapa besarkah daerah Nazaret? J: Nazaret adalah sebuah kota yang sangat tidak penting dulu. Itu hanya sekitar 60 hektar, dengan populasi penduduk maksimun sekitar 480 jiwa pada saat Yesus lahir. P: Dalam Kitab Matius 2:23 dimanakah dinubuatkan bahwa Yesus akan dipanggil orang Nazaret? J: Pertama kita akan memberikan jawaban dari penulis dari gereja awal, Tertulianus (yang mungkin tidak benar) dan selanjutnya kemungkinan besar adalah jawabannya. Ratapan 4:7 (tulisan Septuagin) Tertulianus pada tahun 207 A.D. menjawab ini dalam tulisannya, Against Marcion buku 4 bagian 7. Sementara tulisan Masoretik tentang Ratapan 4:7 mengatakan “pemimpin-pemimpinnya lebih bersih bersih dari salju”, tulisan Septuagin mengatakan “Naziritnya lebih bersih dari salju”. Tertulianus menyebutkan ini sebagai makna baik “Nazirit” (mereka yang berjanji pada Tuhan untuk menjauh dari alcohol, mayat, dan sesuatu yang tidak bersih lainnya), dan “orang Nazaret”, mereka yang berasal dari Nazaret. Tertulianus berkata, “Kristus Sang Pencipta harus disebut orang Nazaret berdasarkan nubuat; darimana bangsa Yahudi juga menunjuk kita, pada setiap catatan, sebagai orang Nazaret sama dengan Dia. Bagi kita yang adalah sesuai yang tertulis, ‘NaziritNya lebih putih dari salju;”’ Tunas: Mesias diarahkan pada sebuah “tunas” dalam Yesaya 11:1, Yeremia 23:5, 33:5; dan mungkin Zakharia 3:8; 6:12. Huruf konsonan dalam kata “branch” (dalam bahasa Indonesia: tunas) identik dengan huruf dalam kata “Nazarene” (dalam bahasa Indonesia: orang Nazaret), dan Perjanjian Lama dalam bahasa Ibrani awalnya ditulis tanpa huruf konsonan. Sebagai tambahan, “tunas” membawa sebuah 9 maksud dari permulaan yang tidak terlalu penting, dan reaksi orang Farisi menunjukkan bahwa Nazaret mempunyai konotasi yang sama. P: Apakah Mat 2:23 salah dengan menyatakan Yesus yang berasal dari Nazaret menggenapi Perjanjian Lama (Yes 11:1, Zakh 6:12 dan beberapa ayat lainnya)? J: Tidak sama sekali. Perjanjian Lama mengatakan Mesias akan disebut “tunas” tanpa mengkhususkan satu atau beberapa alasan mengapa. Matius 2:22 tidak membatasi Yesus yang juga berasal dari “tunas” Allah darimana sidangNya akan bertumbuh. P: Dalam Kitab Matius 3:4 dan Markusus 1:6, apakah belalang yang dimakan oleh Yohanes Pembaptis makanan bersih atau tidak bersih? J: Ada belalang yang kotor dan bersih, dan Kitab Injil tidak mengatakannya secara spesifik. Namun, kita dapat mengira Yohanes, menjadi orang Yahudi yang patuh, memakan makanan yang bersih. Binatang yang halal termasuk ”binatang yang terbang” dengan sayap dengan tulang kaki, termasuk belalang dan belalang padi, menurut Imamat 11:21-22 dan Ulangan 14:21. Binatang yang najis termasuk “binatang yang mengeriap” menurut Bilangan 11:20,23 dan Ulangan 14:19. P: Dalam Kitab Matius 3:4 dan Markusus 1:6, apakah Yohanes Pembaptis memakan serangga yang disebut belalang, atau apakah ini berarti ia makan dari pohon ”locust” (dalam bahasa Indonesia: belalang)? J: Berikut ini adalah apa yang dikatakan oleh sumber dari zaman modern dan zaman kuno mengenai kata dalam bahasa Yunani untuk kata ”locust” (dalam bahasa Indonesia: belalang): akrides. Bangsa Ebion (seorang nenek moyang yang melakukan klenik) mencoba menjadikan Yohanes seorang vegetarian. Oleh karena itu mereka mengatakan itu adalah kue madu, egkrides, daripada mengatakan itu adalah belalang. Tatian membuat sebuah ringkasan dari empat kitab Injil dan menyebutnya Diatessaron dan mengatakan “susu” daripada “belalang”. Theophylact memiliki 173 nama sejulamlah kemungkinan, termasuk tumbuhan melagron. Beberapa pendeta telah menyebutkan pohon Carob, pohon roti milik Santo Yohanes, karena mereka berpikir ini adalah sebuah “pohon locust” (atau pohon belalang, dalam bahasa Indonesia). Theodore dari Mopsuestia, mungkin dalam merespon apa yang dikatakan orang bahwa ini adalah sesuatu yang lain, ia berkata ini adalah belalang yang mempunyai sayap. Kesulitan dengan penginterpretasian ini adalah rupanya tidak ada salinan Alkitab yang mengatakan ini adalah segala sesuatu yang lain kecuali “locusts”. Umat Kristen awal, seperti Clement dari Alexandria, menulis mengenai Matius 3:4, dan mereka melihat tidak ada alasan untuk melihat kata “locust” sebagai sesuatu selain serangga. P: Dalam Kitab Matius 3:9, bagaimana Allah menjadikan anak-anak Abraham dari batu-batu ini sesuai yang Ia inginkan? J: Allah yang Maha Kuasa dapat melakukan apapaun, bahkan mengubah batu yang benda mati menjadi anak-anak serupa dengan sifat Abraham. P: Dalam Kitab Matius 3:10, apa yang menjadi poin penting mengenai Yohanes Pembaptis yang menyebutkan bahwa kapak tersedia pada akar pohon? J: Beberapa hal dalam kehidupan tidak dapat diubah, seperti menebang pohon. Setelah anda memulainya, anda tidak dapat merusak apa yang sudah dimulai. Seperti halnya, ini adalah kesempatan mereka yang terakhir sebelum mereka dipotong. P: Dalam Kitab Matius 3:11, bagaimana Yesus membaptis umat Kristen dengan Roh Kudus dan dengan api? 10 J: Umat yang percaya dibaptis dengan Roh Kudus ketika pertama-tama mereka percaya pada Kristus. Sementara kalimat modern “baptisan dengan api” yang berarti cobaan yang sulit, bukanlah maknanya disini, karena itu adalah Yesus, bukan seorang penyiksa yang melakukan baptisan, dan itu dengan api, bukan oleh api. Ada tiga pandangan sebagaimana apa arti “api”. (tak mungkin) Sebuah baptisan kedua oleh Roh Kudus: Hanya ada satu preposisi, contohnya dikatakan “oleh Roh Kudus dan api” bukan “oleh Roh Kudus dan oleh api”. Maka ini mungkin tidak mengarah pada peristiwa yang kedua. (tidak mungkin) Pentakosta: Para rasul memiliki lidah api di atas kepala mereka ketika mereka mengajar selama Pentakosta, dan interpretasi ini akan berarti Yohanes Pembaptis yang menubuatkan Pentakosta. Anonymous Treatise on Rebaptism (tahun 250-258 A.D.) bag.2 hal.668 mengajarkan pandangan ini. Tapi itu mungkin tidak mengarahkan pada Pentakosta dan untuk alasan yang sama ini tidak mengarah pada yang pertama. Api disetarakan dengan penghakiman dalam ayat berikutnya. (tidak mungkin) Pekerjaan penyucian dari Roh Kudus: Origen (tahun 225-254 A.D.) juga mengatakan pandangan ini dalam buku Commentary on Yohanes buku 6 bag.16-17 hal.366-367. Namun, ini tidak mungkin sebagai sekam yang dibakar dengan api yang tidak dapat dipadamkan dalam Matius 3:12. Beberapa orang melihat bahwa preposisi tunggal dalam bahasa Yunani menunjukkan bukan dua baptisan (Roh untuk orang percaya dan api penghakiman untuk orang yang tidak percaya) tapi hanya satu baptisan (Roh dan api penyucian) (tidak mungkin) Api penghakiman bagi pekerjaan umat Kristen adalah interpretasi dari Basil orang Kapadosia (tahun 357-378/379 A.D.) dalam On the Spirit bag.15.36 hal.22. Api neraka bagi pribadi yang menolak Yesus: Yohanes Chrysostom (meninggal tahun 407 A.D.) mengajarkan pandangan ini dalam Homilies on the Gospel of Matius “Homily” 11 bag.6-7 hal.71-72, menekankan mengenai keberlanjutan dengan peringatan John lainnya tentang api. John berfokus pada tiga hal: air, angin/roh, dan api. Yohanes membaptis dengan air, Mesias akan membaptis orang percaya dengan Roh, dan sebuah baptisan api akan merusak mereka yang tidak dibaptis dengan air dan Roh dalam hari penghakiman. Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) menggunakan ayat ini untuk berbicara mengenai penghakiman Tuhan pada orang yang tidak percaya, dalam buku Irenaeus Against Heresies buku 4 bag.4.3 hal.466. Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) mengatakan bahwa baptisan dengan air masuk kedalam keselamatan, dan kepercayaan yang berpura-pura dan lemah dibaptis dengan api, masuk ke dalam penghakiman (On Baptism bag.10 hal.674). Api akhir zaman pada hari penghakiman ketika Yesus kembali. Makna yang lebih dari satu: Beberapa melihat ini mengarah pada baik menghakimi dan menyucikan orang pecaya. Theodotus, the probable Montanist hal.124 (tahun 240 A.D.) mengatakan bahwa api adalah elemen yang merusak, menyucikan orang percaya dari roh jahat, dan (ia menyatakan) menghancurkan orang lain. Tidak dikhususkan: berikut ini mengutip ayat ini tapi tidak menyebutkan sebuah pandangan yang khusus. Justin Martyr (tahun 135-165 A.D.) dalam Dialogue with Trypho the Jew bag.49 hal.219 Hippolytus (tahun 222-234/5 A.D.) dalam The Discourse on the Holy Theophany bag.3 hal.235 Cyprian dari Karthago (tahun 246-258 A.D.) dalam The Treatises of Cyprian Risalat 12 bag.1.12 hal.511 Augustine dari Hippo (tahun 388-430 A.D.) membahas ayat ini tapi tidak menyebutkan sebuah pandangan yang khusus (Harmony of the Gospels buku 2 bag.12.26 hal.117). P: Dalam Kitab Matius 3:16 mengapa “Sungguh, kasihan Yesus (damai besertanya) harus mematok waktu selama TIGA PULUH TAHUN setelah kelahirannya untuk mendapatkan anugrahnya ROH KUDUS pada baptisanya melalui tangan Yohanes Pembaptis” dimana anugrah Roh Kudus “sangat murah yaitu 75,000,000 "LAHIR KEMBALI" umat Kristen di Amerika juga sombong atas kepemilikan ini” dan dalam Lukas 1:15 Yohanes Pembaptis dipenuhi dengan Roh Kudus dari lahir. (Seorang Muslim Ahmad Deedat mengangkat hal ini.) 11 J: Pertama dalam suara yang rendah, Muhamad menunggu EMPAT PULUH tahun sebelum menyatakan ia adalah nabi. Deedat sedang bingung antara gratis dengan murah, dan Deedat sepertinya telah melupakan pengajaran Alkitabiah yang mengajarkan tentang sifat ketuhanan Kristus. Deedat tidak pernah menerima anugrah dari Roh Kudus, makanya ia tidak tahu perbedaan antara anugrah Roh Kudus dan Roh Kudus yang bercahaya terlihat jelas sebagai burung merpati di atas Yesus. Gratis tapi tidak murah: Anugrah sangatlah mahal, itu harus dibayar dengan kematian Yesus. Tapi Allah memberikannya gratis bagi mereka yang percaya pada InjilNya. Ketuhanan Kristus: “Kasihan” Yesus tidak perlu menunggu tiga puluh tahun; tidak hanya anugrah Tuhan yang beserta Yesus sebagai seorang Anah (Lukas 2:40), tapi Yesus sendiri adalah Tuhan, dan Bapa berada dalamNya. Yesus tidak perlu untuk dipenuhi dengan Roh Kudus seperti yang kita perlukan; Bapa dan Yesus mengirim Roh Kudus pada kita. Roh Kudus yang bersinar di atas Yesus bukanlah anugrah Roh Kudus: Deedat keliru dalam membaca bahwa Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus pada saat Ia dibaptis; tidak dikatakan Yesus dipenuhi dengan Roh Kudus pada saat Ia dibaptis. Namun, Roh Kudus bercahaya atas Yesus dalam bentuk fisik yang nyata dan terlihat dengan jelas sebagai seekor merpati. Ketika umat Kristen dipenuhi dengan Roh Kudus, Roh Kudus tidak bersinar atas mereka sebagai merpati, maka ini tentu berbeda. Akhirnya, mari kita bandingkan pengalaman Yesus dengan Muhamad. 1. Muhamad, yangmana hadist mengatakan, sebagai seorang nabi, dikebaskan dari perkataan jahat. 1a. Labid bin el-Asim orang Yahudi mengebaskan Muhamad dari perkataan jahat. Ibn-i-Majah vol.5 no.3435 hal.60-61 1b. Muhamad dikebaskan dari perkataan jahat menurut Sahih Muslim vol.3 buku 24 no.5428-5429 hal.1192-1193; Sahih Muslim vol.2 buku 4 no.1888 hal.411. Lihat juga Bukhari vol.8 buku 73 bag.56 no.89 hal.57 dan Bukhari vol.8 buku 73 bag.59 no.400 hal.266 2. Muhamad merasa takut atas siksa kubur atas dirinya. 2a. Seorang perempuan Yahudi berkata pada Muhamad “Semoga Allah melindungimu dari siksa kubur.” Setelah itu, Muhamad berdoa untuk meminta perlindungan dari siksa kubur. Sunan Nasa’i vol.2 no.1479 hal.281-282 2b. “’Aisyah menceritakan: Nabi Suci (semoga damai besertanya) memasuki rumahku ketika seorang perempuan Yahudi sedang bersamaku dan ia mengatakan: Apakah kamu tahu bahwa kamu akan diadili dalam kuburmu? Utusan Allah (semoga damai besertanya) bergetar (dengan mendengar hal ini) dan berkata: hanya orang Yahudi yang akan diadili. Aisyah berkata: Kita melalui beberapa malam dan lalu Utusan Allah (semoga damai besertanya) berkata: Apakah kamu tahu itu telah dinyatakan padaku: ‘Kamu akan diadili dalam kuburmu’? Aisyah berkata: Aku dengar Utusan Allah (semoga damai besertanya) mencari perlindungan dari siksa kubur setelah ini.” Sahih Muslim vol.1 buku 4 no.1212 hal.290 2c. Abu Huraira menceritakan: “Aku mendengar Utusan Allah (semoga damai besertanya) mencari perlindungan dari siksa kubur setelah ini (setelah pernyataan itu).” Sahih Muslim vol.1 buku 4 no.1213 hal.290 2d. "Ia (‘Aisyah) mengatakan : Tidak pernah aku melihatnya (Nabi Suci) setelah itu kecuali mencari perlindungan dari siksa kubur dalam doa.” Sahih Muslim vol.1 buku 4 no.1214 hal.290 2e. “Masruq menceritakan hadist ini dengan otoritas dari Aisyah yang mengatakan: Tidak pernah ia (Nabi) berkata dalam doa setelah ini yang mana aku tidak mendengarnya mencari perlindungan dari siksa kubur.” Sahih Muslim vol.1 buku 4 no.1215 hal.291 2f. Muhamad mencari perlindungan dari siksa kubur. Sunan Nasa’i vol.2 no.2065 hal.535; vol.2 no.2069 hal.537; vol.2 no.2071 hal.538 Sekarang seorang muslim mungkin setuju, tidak setuju, atau kemungkinan besar, tidak sadar mengenai apa yang dikataka hadist-hadist ini. Di luar dari itu juga, mereka yang tidak setuju dan setuju dengan saya, tidka masalah karena saya hanya menceritakan apa yang dikatakan hadist Suni secara otoritatif. Secara ringkas, Yesus mengirim Roh Kudus pada kita. Harapanku adalah bahwa anda akan menjadi bebas dari roh jahat, bebas dari ketakutan siksa kubur, dan meminta kepada Tuhan untuk menerima Roh Kudus. 12 P: Dalam Kitab Matius 3:16 dan Mrk 1:10 siapakah yang melihat burung merpati? J: Baik dalam Matius 3:16 dan Markusus 1:10 mengatakan bahwa Yesus melihat burung merpati, dan Yohanes 1:32 mengatakan bahwa Yohanes Pembaptis juga melihat burung merpati. Ayat-ayat ini tidak mengkhususkan siapa lagi yang melihat. P: Apakah Mat 3:16-17 mendukung bahwa Bapa, Putra, dan Roh Kudus adalah tiga pribadi yang terpisah, seperti yang dikatakan kaum Mormon (Talmadge, 1977 hal.39-40)? J: Tidak. Ini menunjukkan mereka berbeda, tapi tidak ditunjukkan mereka terpisah. Dibanding untuk melawan Tritunggal, pasal ini justru penting dalam mendukung Tritunggal, bahwa mereka berbeda. Pasal ini juga membicarakan pertentangan mengenai Modalisme dan ”Kemanunggalan Pentakosta”. P: Dalam Kitab Matius 4:8, bagaimana bisa Setan menawari Yesus dunia, karena Yesus adalah Tuhan dan susah memiliki dunia sebelumnya, sebagaimana seorang atheis (Cappello) nyatakan? J: Ini adalah sebuah pertanyaan yang menarik. Ada empat poin yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Yesus tetap adalah Tuhan, tapi Yesus dengan sukarela mengodongkan diriNya ketika Ia datang ke dunia, seperti ditunjukkan dalam Filipi 2:7 dan Yohanes 17:5. 2. Tuhan pastinya “memiliki” dunia seperti ditunjukkan dalam Mazmur 24:1. Namun demikian, ketika Yesus mengosongkan diriNya dari kemuliaanNya dan datang ke bumi, “milik”Nya tidak menerimaNya, seperti ditunjukkan dalam Yohanes 1:10-11. 3. Sementara Tuhan menguasai tenaga yang paling besar, Tuhan memberi manusia sebuah kekuasaan untuk memimpin seluruh isi dunia, menurut Kejadian 1:28. 4. Ketika Tuhan adalah pemilik yang bijaksana, sejak kejatuhan manusia dalam dosa, Setan diberikan sebuah penguasaan atas dunia ini sementara waktu, seperti yang ditunjukkan dalam 1 Yohanes 5:19. Menurut 2 Korintus 4:4, tuhan pada masa ini adalah setan. Setan adalah penguasa dunia ini dalam Yohanes 12:31; 14:30,16:11; Efesus 6:12; dan Kolose 1:13. Ringkasan: Tuhan memiliki hak kepemilikan karena penciptaan di masa lalu dan kedaulatan yang kekal. Yesus sementara waktu menyerahkan kedaulatan ketikan Ia datang ke bumi. Tapi karena kejatuhan manusia dalam dosa, setan memiliki kuasa, walaupun bukan pengawasan yang paling kuat atas dunia ini. P: Dalam Kitab Matius 4:10 dan Mat 12:26, apakah pemberontakan Setan diajarkan hanya setelah bangsa Yahudi diasingkan? J: Tidak. Yesaya 14:12-15, yang ditulis sebelum masa pengasingan, juga menceritakan tentang pemberontakan Lucifer. P: Dalam Kitab Matius 4:19, ketika Yesus meminta pada Petrus dan Andreas untuk meletakkab jala mereka dan mengikut Dia, mengapa mereka meninggalkan dengan tiba-tiba? J: Yesus berada di Galilea hanya sebentar, dan mereka mungkin sebelumnya sudah berbicara denganNya. P: Dalam Kitab Matius 4:14-16, apakah Yesaya 9:1 dan Yesaya 9:2 bersatu, atau apakah Matius salah dengan meletakkan ini bersamaan? J: Mereka menjadi bersatu karena Yesaya 9:1 adalah sebuah transisi diantara dua bagiannya. Seorang penulis menyatakan Yesaya 9:1 milik bagian yang awal dan sebenarnya disebut Yesaya 8:23 dalam Alkitab Modern bangsa Yahudi dan Alkitab Yerusalem Baru. Yesaya 8:22 dan 9:1 berhubungan, karena Yesaya 8:22 berbicara mengenai manusia dalam kegelapan dan Yesaya 9:1 berbicara mengenai tidak adanya lagi kegelapan. Namun, Yesaya 8:22 berbicara mengenai manusia yang akan dijauhkan dari kegelapan, Yesaya 9:1 mengatakan tidak akan ada lagi kegelapan bagi Zebulon dan Naftali, dan Yesaya 9:2-7 mengatakan bagaimana manusia yang berada dalam kegelapan akan melihat sebuah terang yang besar. Ini menarik bahwa Asimov mencoba mengatakan mereka yang berada dalam kesuraman tetapi akan diangkat dalam Yesaya 9:1 tidak berhubungan dengan mereka yang berada dalam kegelapan dan telah melihat terang yang besar pada ayat berikutnya. 13 P: Dalam Kitab Matius 4:15-16, bagaimana nubuat mengenai Zebulon dan Naftali dalam Yesaya 9:1-2 berhubungan dengan Yesus? J: Ini berhubungan dalam dua hal. Masa kecil: Yesus menghabiskan masa kecilNya di Galilea, sebelah barat laut Galilea. Penginjilan awal: penginjilan awal Yesus di Galilea, utamanya sebelah barat Laut Galilea. Daerah ini adalah tanah leluhur Zebulon dan Naftali. P: Dalam Kitab Matius 5:8, 1 Yoh 3:2, dan Wahyu 22:4, bagaimana orang suci akan melihat Allah, karena Kel 33:23 dan ayat lainnya mengatakan bahwa tidak seorangpun dapat melihat Allah dan tetap hidup? J: Karena kejatuhan manusia dalam dosa, tidak ada makhluk hidup, manusia berdosa dapat melihat Allah dan tetap hidup. Namun, orang percaya akan disucikan, dan mereka akan melihat Allah di Surga. P: Dalam Kitab Matius 5:13, bagaimana bisa umat Kristen menjadi garam? J: Garam ditambahkan pada makanan dalam jumlah yang sedikit untuk melakukan salah satu dari empat hal. Umat kristen seperti halnya adalah garam dunia ini dalam empat hal. Kehidupan – Garam adalah sesuatu yang penting bagi kita untuk kehidupan. Di sebuah kota di Afrika Barat, bernama Timbuktu, dimana emas sangat berlimpah, sat upon garam dijual dengan harga sat upon emas. Sebagaimana umat Kristen memiliki kehidupan dimana Kristus berada dalam mereka, mereka seharusnya menampilkan kehidupan itu pada dunia. Tuhan menggunakan pengajaran, kasih, dan pengorbanan kita untuk membawa orang lain padaNya dan memberikan kehidupan bagi mereka. Rasa – Garam menambahkan rasa pada makanan dan membuatnya terasa enak. Seperti halnya, kita adalah aroma dari Kristus bagi mereka yang diselamatkan. Tuhan juga mengawasi dan bersuka cita bila melihat umat Kristen di dunia ini mengikutiNya. Bahan pengawet – Ketika tidak ada tempat pendingin, garam penting untuk mengawetkan makanan dengan menjauhkan dari bakteri. Umat Kristen seperti halnya menjadi garam dan terang dunia dengan memiliki pengaruh yang mengawetkan dengan melawan dosa. Korban – dalam Imamat 2:13 korban akan lebih berasa jika ditambah garam. Kita juga harus hidup dalam kehidupan kita sebagai korban untuk Tuhan. P: Apakah Mat 5:13 berbicara mengenai orang yang mengakui ketuhanan mereka dalam diri mereka dan menolong orang lain untuk mengakui ketuhanan mereka juga, seperti yang dikatakan oleh beberapa orang dari New Agers? (Spangler, 1981, 80). J: Tidak sama sekali; garam bukanlah ketuhanan. Yang mengatakan bahwa kita dapat menjadi seperti Tuhan hanyalah cerita kebohongan di masa lalu pada manusia, dalam Taman Eden. Kita diciptakan untuk mengasihi dan melayani Tuhan selamanya, bukan menjadi tuhan-tuhan lain, yang disembah, atau sebagian dari Tuhan, yang disembah. Pandangan yang aneh ini terlihat seperti melupakan bahwa Yesus adalah seorang Yahudi dan aliran Yehuda adalah agama yang monoteis. Lihat pertanyaan sebelumnya untuk melihat apa sajakah representasi dari garam. P: Dalam Kitab Matius 5:14 apakah kita adalah terang dunia, atau apakah Yesus yang menjadi terang dunia seperti yang dikatakan dalam Yohanes 9:5? J: Keduanya: Yesus membawa terang ke dunia, dan kita memiliki tanggung jawab untuk merefleksikan terang itu. Paulus membicarakan hal ini dalam 2 Korintus 4:6-7. Yesus mengatakan Ia adalah terang dunia “selama Aku berada di dunia” dalam Yohanes 9:5. Tubuh Yesus sekarang berada di surga, bukan di dunia ini, tapi kehadiran Yesus tetap berada di dunia melalui Roh Kudus dalam hati kita. 14 P: Dalam Kitab Matius 5:17 dan Kis 10:10-16, karena Yesus mengatakan Ia tidak akan menghapus apapun dalam hukum taurat, mengapa umat Kristen tidak mengikuti hukum taurat untuk makanan yang ada dalam Perjanjian Lama, seperti yang dilakukan umat Muslim? J: Sementara tidak umat Kristen juga umat Muslim yang menggunakan hukum haram makanan dalam Perjanjian Lama, umat Kristen tidak melakukannya karena mereka mendengarkan Yesus. Lima hal yang diperhatikan dalam jawaban. Pada saat ini, pengikut Yesus menurut pada pada hukum haram makanan dalam Perjanjian Lama. Yesus sebenarnya mengatakan bahwa tak satupun catatan atau judul yang akan terhapus sampai semua digenapi. Fakta mengenai kebangkita Yesus secara fundamental merubah cara Tuhan menghadapi anak-anakNya. Seorang malaikat memberitahu Petrus, rasul Yesus, bahwa Tuhan membuat semua makanan halal, dalam Kis 10:9-16. Catatlah bahwa tidak dikatakan binatang-binatang ini selalu halal, tapi ketika Tuhanlah yang menjadikannya halal. Bahkan orang Muslim yang menyatakan keberatan ini, mereka sendiri harus setuju bahwa beberapa hukum haram dalam Perjanjian Lama tidak harus diikuti. Umat Muslim merasa mereka dapat memakan daging unta (dan Muhamad pun melakukannya), namun Imamat 11:3-8; Ulangan 14:6-8 melarang untuk memakannya. Mendengarkan Yesus dalam Matius 15:10,17-20 dam Mrk 7:14-15. Yesus mengatakan bahwa yang keluar dari mulutlah yang menajiskan orang, bukan yang masuk ke mulut. Mrk 7:19 menunjukkan bahwa dengan ini Yesus menyatakan semua makanan itu halal. Jika kita menyebut Yesus adalah nabi, kita harus mendengarkan firmanNya. Sebuah suara dari surga meminta Petrus untuk memakannya dalam Kis 10:10-16, menunjukkannya bahwa hukum haram makanan hanya berpengaruh sampai pengorbanan Yesus, bukan setelahnya. Kita harus menurut pada suara dari malaikat Tuhan dan rasul Yesus. Dalam kesimpulan, kita tidak seharusnya mengabaikan apa yang nabi Tuhan katakan, tapi dengarkanlah mereka. P: Dalam Kitab Matius 5:17, karena Yesus mengatakan ia tidak akan menghapus apa yang ada dalam hukum taurat, mengapa hari perayaan umat Yahudi tidak diikuti lagi? J: Empat hal yang diperhatikan dalam menjawab. 1. Syarat moral pada Hukum Perjanjian Lama adalah untuk semua orang, dan tidak dapat dirubah. 2. Korban dapat dikatakan untuk semua orang saat ini, dalam suatu pemikiran, karena Yesus adalah Imam Besar kita dan Ia menunjukkan semua pengorbanan yang dibutuhkan. 3. Hari perayaan, yang mana untuk orang Yahudi, dan meliputi pengorbanan, tidak diikuti sejak kematian Kristus oleh orang non-Yahudi. 4. Jika seorang Muslim mengangkat hal ini sebagai keberatan, seseorang mungkin bertanya mengapa umat Muslim tidak mengikuti hari perayaan Tuhan dalam Perjanjian Lama, jika mereka berpikir umat Kristen harus mengikuti perayaan Perjanjian Lama umat Yahudi. P: Dalam Kitab Matius 5:20, siapakah ahli-ahli Taurat dan orang Farisi dan tingkat keagamaan mana yang mereka miliki? J: Dalam Mat 5:20, ahli Taurat biasanya bergabung dengan pihak Saduki, sementara orang Farisi adalah yang menentang mereka. Secara politik, orang Saduki berada di antara orang Yahudi yang menyukai akomodasi Romawi, sementara orang Farisi menentang hal itu. Orang Farisi hanya dalam jumlah yang kecil sekitar 5.000 sampai 6.000 orang, tapi mereka sangat berpengaruh karena orang-orang melihat dan percaya pada mereka. Orang Saduki umumnya menyangkal kebangkitan fisik dan mengatakan hanya kelima buku pertama yang adalah kitab Injil. Ini penting dimana Yesus memarahi orang Saduki karena tidak mengetahui tentang injil juga tentang kekuatan Tuhan. Ia tidak pernah memarahi orang Farisi karena tidak mengetaui tentang Injil. Sementara para ahli Taurat dan orang Farisi mencoba untuk tampil seperti orang yang beragama, Yesus tidak mengakui mereka atau mengatakan mereka adalah orang benar. Namun, ia mengatakan manusia 15 butuh keagamaan yang lebih dari mereka untuk masuk ke dalam Surga. Ini menyatakan tiga hal secara tidak langsung: a) Ahli Taurat dan orang Farisi tidak mempunyai keagamaan yang dibutuhkan untuk masuk ke dalam Surga b) Pengikut Yesus harus lebih beragama dari mereka c) Sebenarnya tidak ada orang yang mempunyai keagamaan yang cukup, pada diri mereka, untuk masuk ke Surga. Yesus menyinggung ini lebih lagi dalam pasal 6 dan 7. Para murid akhirnya mendapatkan apa yang dimaksud dalam Markusus 10:26-27. d) Jika tidak ada yang cukup beragama, janganlah meremehkan pendosa karena anda juga seorang pendosa. Untuk membuat takut orang Farisi, Yesus makan dengan banyak penagih pajak dan pendosa dalam 9:9-12. Irenaeus dalam bukunya Against Heresies (tahun 182-188 A.D.) buku 4 bag.13 hal.477 memberikan sebuah jawaban yang melengkapi. Berikut ini adalah sebuah tafsiran dari empat hal penting menurutnya: 1) Sementara para ahli Taurat dan orang Farisi percaya pada Bapa, kita juga seharusnya percaya pada PutraNya. 2) Kita seharusnya tidak hanya berkata, tapi kita harus melakukan; karena orang Farisi dan ahli Taurat hanya berkata, tidak melakukannya. 3) Kita seharusnya tidak hanya menjauhkan diri dari perbuatan jahat, tapi juga bahkan keinginan berbuat jahat. 4) Yesus tidak mengajarkan kita hal-hal yang melawan hukum taurat, tapi hal-hal yang menggenapinya. Yesus tidak merusak hukum taurat, tapi Ia menggenapi, memperluas, dan memberikan jangkauan yang lebih besar untuk hukum taurat. P: Dalam Kitab Matius 5:21, mengapa manusia membunuh binatang, penjahat, dan lain-lain, karena Yesus mengatakan tidak boleh membunuh? J: King Yakobus Version menterjemahkan ini “membunuh” (kill) ketika kata dalam bahasa Yunani phoneuo dapat berarti membunuh (murder). Seseorang yang melakukan ini, adalah seorang phoneus yaitu seorang pembunuh atau pembantai, bukan pelaku hukuman mati atau tukang daging. Jika seseorang benar-benar berpikir bahwa dalam Perjanjian Lama “janganlah membunuh” mengarah pada binatang dan hukuman mati pada narapidana, kesalahpahaman mereka untuk kata ini akan membuat keseluruhan sistem upacara pengorbanan dalam Perjanjian Lama menjadi misteri yang tidak bisa diukur oleh mereka. P: Dalam Kitab Matius 5:22, mengapa Yesus mengatakan pada kita untuk tidak berkata pada seseorang bahwa mereka bodoh, karena Ia dan yang lain juga mengatakannya dalam Matius 23:17; Luk 24:25; 1 Kor 15:36; Gal 3:1? J: Yesus tidak mengatakan “tolol” atau “bodoh”, tapi sebenarnya ia menggunakan bahasa popular Aram, yang berarti “kepala kosong”, mirip dengan kata yang popular di Amerika “tidak berotak”. Yesus juga menyebut orang-orang “bodoh”, “pemimpin buta” (Matius 23:16), dan bahkan “pencuri dan perampok” dan “orang jahat”. Yesus memilih kata-kataNya dengan hati-hati, dan tidak menceMarkusan orang. P: Dalam Kitab Matius 5:22 Yesus said, “SIAPA yang berkata, Tolol, harus diserahkan ke dalam neraka yang menyala-nyala” Sebelumnya, Ia sendiri melakukannya berulang kali, sebagaimana ditunjukkan Mat. 23:17, Luk 11:40, dan Luk 12:20. Seharusnya Dia masuk akan masuk ke Neraka juga? Akhirnya, ia melanggar hukumNya sendiri! J: Tidak, dengan dua alasan. a) Kita tidak harus membujuk orang lain untuk memanggil kita Tuhan, atau mengijinkan orang lain untuk menyembah kita, dan itu lebih tepat untuk Yesus. Oleh karena itu, apa yang Yesus ajarkan pada kita tidak selalu berlaku bagiNya. Pada sebuah tingkat yang lebih duniawi, ketika saya membuat sebuah aturan untuk burung peliharaanku, misal burung itu hanya makan dari tempat makanannya, apakah saya harus mengikuti aturan itu? 16 b) Yesus sebenarnya tidak mengatakan “tolol” (itu hanya tafsiran), kata yang sebenarnya adalah raca yang diterjemahkan menjadi “kepala yang kosong/ tidak berotak”. Yesus menyebut orang-orang bodoh, dalam pengertian orang bodoh yang ada dalam Amsal, tapi Ia tidak mengatakan bahwa kepala mereka (kehidupan mereka) tidak berharga. P: Apakah Mat 5:26 mendukung doktrin Katholik Roma mengenai penyucian dosa sebagaimana yang diajarkan guru Katholik, Ludwig Ott? J: Tidak dengan tujuh alasan. Tidak disebutkan setelah kematian: Ayat ini tidak menyebutkan penyucian dosa atau apapun setelah kematian. Yesus mengatakan ini sebuah perumpamaan. Bahkan beberapa umat Katholik seperti Kardinal sebelumnya, Ratzinger (sekarang Paus Benedict XVI) tidak akan setuju. Berikut ini yang ia katakan, “Penyucian dosa bukanlah acara kemah yang berfokus pada supra-duniawi dimana seseorang dipaksa untuk menjalani hukuman dalam cara yanglebih atau kurang sewenang-wenang. Namun, ini adalah proses transformasi yang diperlukan dari dalam hati dimana seseorang menjadi sanggup seperti Kristus, sanggup seperti Allah [contoh sanggup manunggal sepenuhnya dengan Kristus dan Allah] dan oleh karena itu sanggup manunggal dengan seluruh para suci” (buku Ratzinger, Eschatology (1990) hal.230.) Ibrani 10:10-15 mengajarkan dua hal: 1) Kristus telah menyempurnakan persembahanNya dalam Hebrews 10-12, dan 2) Kristus telah menyempurnakan kita selamanya melalui persembahanNya dalam 10:13-15. Mari kita katakan persembahan Kristus adalah cukup baik, cukup sempurna atau tidak menyelesaikan tugasNya yang mana Kitab Ibrani mengatakan Ia telah menyelesaikannya. Roma 8:1 mengatakan “Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus….” 2 Petrus 1:11 mengatakan bahwa setelah kita mati kita akan menerima hak yang penuh dan berlimpah untuk masuk Kerajaan Surga. (bukan sambutan yang hangat, atau sambutan dengan api yang panas). Penyucian dosa tidak akan menjadi sebuah “serambi” penyambutan di Surga. 2 Korintus 5:8 mengatakan, “tetapi hati kami tabah, dan terlebih suka kami beralih dari tubuh ini untuk menetap pada Tuhan.” Sepertihalnya Filipi 1:23 mengatakan Paulus akan tetap hidup dalam daging, atau meninggal dan bersama dengan Kristus.” Kita akan bersama dengan Tuhan segera setelah kita mati, bukan dalam penyucian dosa dengan janji Surgawi yang ditunda. Umat Kristen awal, sebelum zaman Nicea tidak pernah mendengar tentang penyucian dosa, dan tentunya tidak melihat sesuatu seperti penyucian dosa dalam ayat ini. Dalam lebih dari 4.170 tulisan yang kita miliki sebelum zaman Nicea, interpretasi ini mengenai Matius 5:26, dan gagasan mengenai hal-hal seperti penyucian dosa yang berapi-api bagi orang percaya setelah kematian, sama sekali tidak ada. P: Dalam Kitab Matius 5:29, apakah siksaan secara sadar di Neraka atau hanya dalam kubur? J: Keduanya. Kata dalam bahasa Yunani Hades dianalogikan pada bahasa Ibrani pada kata Sheol. Dalam Matius 5:29 jelas sekali terlihat sebuah tempat dimana anda tidak ingin pergi kesana, maka konteksnya adalah “Neraka” dimana mereka yang mati dalam keadaan jauh dari Tuhan pergi kesana. Lukas 16:22-23 menunjukkan akan ada siksaan (basanois dalam Bahasa Yunani) (Lukas 16:23,28), kesadaran (Luk 16:23), dan menderita dalam and nyala api (Luk 16:24,25). Orang yang tidak percaya tidak hanya berada disana, mereka juga akan dihukum selama-lamanya disana. Matius 25:41,46; Wahyu 14:9-11; ~19:3; ~22:15 Mat 13:40-42,50 mengatakan akan ada ratapan dan gertakan gigi DALAM dapur api. (ekei “di sana” dalam bahasa Yunani berarti di sana, “di tempat itu”, bukan disana “akan terjadi”. 2 Tesalonika 1 mengajarkan ini adalah kehancuran yang kekal; tertutup dari kehadiran Tuhan dan kekuatan ilahiNya. Wahyu 14:9-11 mereka yang menyembah binatang dan patungnya akan disiksa dengan api dan belerang di depan mata Anak domba dan malaikat-malaikatNya. 17 Orang yang tidak percaya memiliki kesakitan yang sangat yang dirasakan secara sadar setelah kematian (Wahyu 20:10; Lukas 12:5; 13:28; 16; Yehezkiel 32:31-32; Matius 3:12; 5:21; 13:42,50; 22:13; 25:41; Yesaya 50:11). Orang yang tidak percaya akan binasa (Lukas 13:3,5; Yohanes 3:16; 2 Tesalonika 2:9) dan dihancurkan (2 Tesalonika 1:9; 2 Petrus 3:16; Matius 10:28; 1 Korintus 3:17; Filipi 1:28; Yakobus 4:12; Wahyu 11:18). P: Dalam Kitab Matius 5:34 apakah kita tidak boleh bersumpah, atau apakah kita diajarkan untuk bersumpah demi nama Allah dalam Ulangan 10:20? J: Ketika mempelajari Alkitab penting bagi kita untuk mengetahui konteks yang umum; dalam hal ini adalah apakah itu Perjanjian Lama dan apakah itu Perjanjian Baru. Yesus dengan jelas menggantikan atau merubah lima perintah dalam Perjanjian Lama dan mengatakan dalam Matius 5:21-48. Berikut adalah ringkasan dari apa yang Yesus katakan. Ayat Perjanjian Lama Tapi Yesus berkata Matius 5:21-26 Jangan membunuh Disamping itu, janganlah marah pada saudaramu atau mengatakan “kamu tolol” Matius 5:27-30 Jangan berzinah Disamping itu, memandang perempuan dengan keinginan dalam hati untuk memilikinya Matius 5:31-32 Ketika bercerai memberikan Sebaliknya, jangan bercerai kecuali karena surat cerai pengkhianatan Matius 5:33-37 Jangan melanggar sumpah Sebaliknya, jangan bersumpah, tapi katakan saja ya atau tidak Matius 5:38-42 Mata dibalas dengan mata Sebaliknya, berikanlah pipimu yang sebelah, berjalanlah dengan jarak yang lebih jauh, dan sebagainya Matius 5:43-48 Kasihilah sesamamu Sebaliknya, kasihilah musuhmu manusia dan bencilah musuhmu Disamping itu, Yakobus 5:13 juga menggemakan Matius 5:34 bahwa kita tidak diajarkan untuk bersumpah saat ini. Yesus juga menunjukkan bahwa semua makanan sekarang telah halal, dalam Markusus 7:19, yang mana digemakan dalam Kis 10:9-16. P: Dalam Kitab Matius 5:39-40, bagaimana umat Kristen seharusnya memberikan pipi yang lain? J: Umat Kristen tidak diajarkan untuk sesuai kebiasaan alam (dunia) tapi hidup secara ilahi. Kita bolehboleh saja membiarkan diri kita menjadi lemah (tapi jangan sampai kita dengan bodohnya mempercayai orang-orang jahat), untuk mengakui bahwa kita dapat percaya pada Allah untuk mengawasi kita dan keluarga kita. P: Dalam Kitab Matius 5:39, mengapa umat Kristen tidak melawan orang yang berbuat jahat? J: Tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan umat Kristen tidak boleh melawan orang-orang jahat. Namun dalam Matius 5:39 secara khusus mengatakan untuk tidak melawan orang yang berbuat jahat pada kita. Kita diharuskan untuk melawan roh jahat dalam Yakobus 4:7 dan 1 Petrus 5:9. Seperti Yeremia dalam pasal 7:6 dan pasal 22:16, kita harus membela orang-orang yang ditindas. Dalam Perjanjian Lama, Amsal 28:4 mengatakan orang bijak “menentang” orang fasik yang mengabaikan hukum. Imamat 5:1 mengatakan kita berdosa jika menolak untuk bersaksi dalam pengadilan tentang perbuatan jahat yang kita lihat. Kita diharuskan melawan orang-orang yang menyesatkan kita (1 Yohanes 2:26; 3:7; 4:1; 2 Yohanes 7-8; Wahyu 2:16; 2 Petrus 2:2; Kis 20:28-29. Kita harus menyangkal orang-orang yang sesat (1 Timotius 1:3; Titus 1:9-11; Yudas 3). Kita diharuskan untuk menentang apapun demi iman kita (Filipi 1:27; 4:3). P: Dalam Kitab Matius 5:42 dan Lukas 6:29-30, haruskah umat Kristen memberikan pada setiap orang yang meminta dari mereka? 18 J: Ya, pengajaran ini tidaklah sulit untuk dipahami, tapi ini sebuah tantangan untuk dilakukan. Umat Kristen diajarkan untuk menganggap orang lain lebih penting dari diri mereka sendiri (Filipi 2:3). Kita diajarkan untuk mencintai sesama kita seperti kita mencintai diri kita sendiri, maka tentulah kita tidak memberikan apa yang membahayakan bagi mereka (seperti obat-obat terlarang), walaupun mereka memintanya. Tapi jika kita melihat seseorang dalam keadaan yang sangat membutuhkan, kita harus melihat bahwa kebutuhan mereka itu sesuai dengan apa yang kita berikan. Ini benar di luar dari apakah orang yang membutuhkan itu sesam Kristen atau bukan. Mengasihi sesama kita seperti mengasihi diri kita sendiri secara tidak langsung menyatakan bahwa adalah baik untuk mengasihi diri kita juga. Namun, banyak orang salah dengan mencintai diri mereka lebih dari pada orang lain, memberikan lebih sedikit dari apa yang seharusnya mereka berikan, bukannya mengasihi diri mereka sedikit lebih dikurangi dan memberikan lebih dari yang seharusnya mereka berikan. P: Dalam Kitab Matius 5:43, dimanakah dikatakan “cintailah sesamamu dan bencilah musuhmu”? J: Ini bukanlah dalam Perjanjian Lama, tapi orang Yahudi seringkali mendengar ini karena ini adalah sebuah tulisan dalam tradisi. Yesus tidak mengatakan itu ada di dalam Perjanjian Lama, lebih tepatnya: tidak ada disana. P: Dalam Kitab Matius 5:48 dapatkah kita menjadi sempurna? J: Sebagai suatu berlian yang bersinar secara berbeda dari tiap sisinya, Alkitab menunjukkan empat segi untuk hal ini. Jawaban yang gampang untuk pertanyaan yang luas ini adalah: Ya, Ya, tidak, dan ya. Ya setelah kematian: kita harus merenungkan pada kebenaran bahwa kita akan menjadi tanpa dosa, suci dan sempurna di Surga. Kita harus menantikan akan hal itu, dan jika anda menyesal atas dosa-dosa yang telah anda tinggalkan, maka ada sesuatu yang tidak beres dengan perjalanan spiritual anda. Setelah berada dalam kematian, dan hanya setelah kematian kita akan mendapatkan itu sepenuhnya yang ada dalam Matius 5:48. Ya secara hukum: Allah Bapa telah menyatakan kita diampuni dan salah dan dosa telah dinyatakan diampuni melalui kematian Yesus di kayu salib. Ibrani 10:17 secara khusus mengatakan pada kita bahwa di atas kayu salib Yesus “telah menyempurnakan” mereka yang dijadikan suci. Roma 4:17 mengingatkan kita bahwa Tuhan kita menjadikan dengan firman-Nya apa yang tidak ada menjadi ada. Walaupun kita telah berdosa dengan melawan Tuhan dan lebih layak masuk Neraka, jika Tuhan menjanjikan pada kita pengampunan dan kehidupan tanpa dosa di Surga, janji Allah adalah 100% pasti. Dalam sebuah pengertian, semua yang telah percaya pada Kristus, dan kematianNya dan tubuh kebangkitan telah dinyatakan sebagaimana yang diterima dalam Matius 5:48. Tidak di bumi pada saat ini, tapi kita tetap berusaha: kita tidak menjadi sempurna tanpa dosa di bumi, dan siapapun yang berpikir bahwa ia telah mendapatkannya ia sedang menipu dirinya sendiri seperti yang dikatakan dalam 1 Yohanes 1:18. Bahkan Paulus pun tidak sempurna dalam Filipi 3:12. Sementara kita tidak bisa mendapatkan kesempurnaan yang tanpa cela di bumi ini, kita tetap berjuang untuk berusaha mendapatkan kesempurnaan yang tanpa cela dan hidup seperti Kristus, dimana kita tidak berkecil hati ketika kita gagal, sebagaimana dilakukan oleh orang-orang percaya. Maka perintah Yesus dalam Matius 5:48 memanglah bukan sebuah janji masa depan, dan sebuah pernyataan, tapi sebuah perintah dimana kita diajarkan untuk dengan serius mencoba untuk melakukannya saat ini. Ya kita dapat menjadi sempurna atas kehendak Tuhan: Kita dapat menjadi orang beriman yang “sempurna”, sebagaimana menjadi sempurna dan berada sesuai dimana Tuhan inginkan untuk ada. Tapi hanya sebagai seorang bayi “yang sempurna” tidak harapkan untuk menjadi bayi selamanya, kesempurnaan disini adalah kita sukes dalam perjalanan kita untuk menjadi seperti Kristus dalam kehidupan kita. Sempurna digunakan dalam pengertian ini dalam 1 Yohanes 2:5 dan Filipi 3:15. Maka sementara kita diajarkan untuk berusaha untuk menurut sepenuhnya Matius 5:48 dalam kehidupan kita saat ini, dan walaupun kita akan mengalami kegagalan yang tak dapat dihindarkan, kita tetap memiliki kesukaan dan damai yang sempurna yang ada dalam Tuhan. 19 P: Dalam Kitab Matius 6:1-4, apakah kita diajarkan untuk melakukan sesuatu secara rahasia, atau membiarkan cahaya kita bersinar didepan orang banyak sebagaimana dikatakan dalam Mat 5:16? J: Keduanya. Kita harus rajin dalam melakukan perbuatan baik. Namun, itu seharusnya bukanlah karya kita, tetapi Yesuslah, yang hidup dalam kita, yang orang lihat ketika melihat kita. Kita diajarkan untuk menjadi pemantul dari Kristus. Cahaya kita harus bersinar, bukan kita. Ini adalah sebuah keistimewaan bahwa Allah memilih kita untuk memberikan kemuliaanNya dengan bekerja melalui kita. P: Dalam Kitab Matius 6:1-4, dalam memberikan pada Tuhan, bagaimana maksudnya umat Kristen tidak boleh memperlihatkan pada tangan kanan apa yang telah dilakukan oleh tangan kiri? J: Seperti halnya kita tidak diajarkan untuk menjadikan perbuatan baik kita pada orang lain adalah sesuatu yang pentiing, kita tidak diajarkan menjadikan hal itu suatu yang penting dihadapan Tuhan. Janganlah mematahkan lenganmu dengan menepuk dengan terlalu keras punggungmu. ;-) Janganlah berpikir tentang bagaimana kamu memberi bantuan kepada Tuhan. Janganlah keliru dengan berpikir anda yang memperkaya Tuhan, yang memiliki segalanya, atau betapa beruntungnya Tuhan telah menyelamatkanmu. Kita diselamatkan bukan karena kebaikan kita, tapi karena Tuhan melihat betapa tidak berdayanya kita, dan dalam kemurahanNya Ia mengasihi kita. P: Dalam Kitab Matius 6:1-4, karena kita tidak diajarkan memberi sedekah dihadapan orang lain, siapakah yang melakukan laporan amal orang Kristen untuk kepentingan pajak, dan siapakah yang memiliki nama bangunan atau monumen dengan nama mereka? J: Dihadapan manusia (jamak) berarti dihadapan umum, maka melaporkan amal untuk kepentingan pajak, adalah OK. Namun, jika seseorang mendonasikan uang untuk membangun gedung atau monumen dengan nama mereka, maka mereka akan mendapatkan upahnya, di bumi. Namun, jika seseorang membengun sebuah monumen dengan nama orang lain, dan orang pertama itupun bahkan tidak sadar akan hal itu, atau tidak melakukan apa-apa untuk mendorong agar gedung dibangun dengan nama mereka, maka ayat ini tidak berlaku bagi mereka. P: Dalam Kitab Matius 6:5-6, karena kita harus berdoa secara rahasia, mengapa banyak orang Kristen menginginkan doa didepan umum disekolah? J: Alkitab memberikan banyak contoh mengenai doa pribadi. Namun, juga diberikan contoh mengenai doa kelompok, seperti dalam Yosua 7:6-9. Seseorang dapat memiliki sebuah lembaga doa dimana hanya satu orang yang berbicara, seperti yang dikatakan dalam 1 Raja-raja 8:22-53. Dalam contoh mengenai doa didepan umum, setiap orang terlibat dalam doa, apakah mereka berbicara atau tidak. Dalam Kisah Para Rasul 16:25-26, Paulus dan Silas berdoa bersama dan bernyanyi dalam sebuah tempat dimana orang lain dapat melihat. Namun, berada dalam penjara, mereka tidak memiliki pilihan di tempat mereka. Apa yang kita tidak lihat diakui adalah doa di depan umum untuk sebuah pertunjukkan, atau doa di depan umum dimana beberapa orang tidak ikut didalamnya, mungkin karena mereka tidak percaya pada Tuhan. P: Dalam Kitab Matius 6:5-7, Yesus mengutuk seluruh doa yang dilakukan di depan umum? J: Tidak, ayat ini tidak mengatakan demikian. Namun Ia mengutuk doa yang dilakukan hanya untuk sebuah pertunjukkan. Untuk buktinya, Yesus berdoa di depan umum, diceritakan dalam Yohanes 11:4142. Dalam Perjanjian Lama Salomo berdoa sangat-sangat didepan umum dalam 1 Raja-raja 8:22. Yesus tidak menentang doa di depan umum, tapi menentang doa hanya untuk “pamer”, seperti contohnya doa dengan tujuan untuk dilihat oleh umum. 20 P: Dalam Kitab Matius 6:7, haruskah kita berulang-ulang kali dalam doa? J: OK saja untuk mengulang sebuah doa, selama doa-doa itu bermakna untuk anda ketika anda berdoa. Jika anda tidak mendoakan dengan sebuah makna, maka janganlah terbeban dengan doa itu. Dalam sebuah doa atau selama penyembahan, pengulangan dalam sebuah kalimat OK saja, sebagaimana dilakukan pula dalam beberapa doa di Mazmur. P: Dalam Kitab Matius 6:7-8, mengapa banyak orang Kristen, terutama mereka yang melakukan tradisi liturgis (Katholik, Episcopal, Anglikan, Lutheran, dan lain sebagainya) berdoa hal-hal yang sama selalu setiap Minggu? J: Ini Ok saja jika doa-doa itu memiliki arti bagi mereka setiap saat. Yesus tidak mengkritik pengulangan dalam hal ini, tapi mengutuk pengulangan yang sia-sia (tidak berguna). Dalam beberapa Mazmur, seperti dalam Mazmur 136, pengulangan digunakan. Yesus mengingatkan kita bahwa pengulangan dapat menjadi tidak berguna, tapi tidak berarti semua pengulangan itu tidak berguna. P: Dalam Kitab Matius 6:7-8, apakah kita tidak diajarkan untuk menggunakan pengulangan yang sia-sia, atau haruskah kita berdoa terus-menerus seperti dicontohkan oleh seoranga janda dalam Lukas 18:5,7? J: Berdoa secara terus-menerus tidak selalu berarti anda harus menggunakan pengulangan. Anda dapat mengatakan hal yang berbeda dalam doa anda ketika anda berdoa. Yesus tidak mengatakan pengulangan itu salah, hanya jika hal itu pengulangan yang sia-sia atau tanpa makna. Beberapa pengulangan, jika itu bermakna OK saja. sebagai contoh, lihat Mazmur 118:1-4. Oleh karena itu jika sebuah kebaktian di gereja menggunakan beberapa kata yang sama setiap minggu, itu OK saja selama itu bermakna. P: Dalam Kitab Matius 6:9-13 dan Luk 11:1-4, apa yang Yesus ajarkan dalam doa Bapa Kami? J: Berikut adalah ringkasan yang sangat singkat: Bapa Kita: kita berdoa pada Allah Bapa. Yesus adalah Allah (Ibrani 1:8-9), maka doa pada Yesus juga OK, sebagaimana yang dilakukan Stephanus dalam Kisah Para Rasul 7:59. Yang ada dalam Surga: Ketika Tuhan berada dimana-mana dalam satu waktu, jangan lupa bahwa Tuhan bersifat transeden. TahtaNya diangkat lebih jauh dari kita daripada bintang-bintang. Dikuduskan namaMu: Jangan berpikir Tuhan adalah hanya seorang teman atau “kawan”. Ingatlah siapakah Tuhan itu. Datanglah kerajaanMu: kalimat ini seringkali dilupakan saat ini. Dalam rangka untuk Penyembahan, Pengakuan, Ucap syukur, dan Permohonan pada diri anda dan orang lain, ada doa untuk supaya Kerajaan Tuhan segera datang. 1 Tesalonika 4:18 adalah sebuah ayat yang menunjukkan kita harus terus berharap dan menantikan kerajaanNya. Ayat yang menunjukkan kita harus berjaga-jaga dan menunggu kerajaanNya termasuk 1 Tesalonika 4:18, 2 Petrus 3:13 dan 1 Petrus 4:7. Kalimat ini tidak menunjukkan sebuah perilaku yang tidak peduli. Namun, dengan itu kita mengungkapkan sebuah keinginan yang sungguh-sungguh untuk agar Kerajaan Tuhan segera datang. KehendakMu jadi: Kita diajarkan untuk berdoa untuk kehendak Tuhan, bukan hanya semuanya untuk kehendak daging kita (Yakobus 4:3). Dibumi seperti di Surga: Kita tidak harus berdoa bahwa kehendak Tuhan akan terjadi di Surga, dimana tidak ada godaan, tapi ada sebuah kebutuhan bagi kita untuk berdoa supaya kehendak Tuhan Yang Maha Kuasa juga terjadi di surga. Surga adalah standar kita untuk berapa banyak kita menginginkan kehendak Tuhan untuk dipatuhi. Berikanlah pada hari ini: Kita diajarkan untuk berdoa untuk menerima apa yang kita butuhkan bukan hanya keinginan kita saja. Sementara orang kaya yang tidak beriman mungkin mendapatkan apa yang mereka butuhkan secara finansial dan banyak lagi tanpa berdoa, kita harus mengacuhkan itu dan berdoalah pada Tuhan untuk apa yang kita butuhkan. (Lihat Amsal 30:7-9.) ternyata tidak ada rencana untuk berdoa atas apa yang kita butuhkan selama satu minggu dalam satu hari, agar kita tidak dapat mengabaikan untuk berdoa selama enam hari ke depan. 21 Makanan kami yang secukupnya: Berdoalah setiap hari untuk apa yang kita butuhkan. Janganlah berdoa satu kali untuk semua yang kita butuhkan selama hidup kita, tapi berdoalah tiap hari. Meninggalkan doa ini adalah sebuah permintaan atas harapan dan keinginan jasmaniah kita, sebagaimana ditunjukkan dalam Yakobus 4:3. Ini adalah sebuah doa yang secara sah kita butuhkan. Ampunkanlah kami akan kesalahan kami: Kita membutuhkan pengampunan atas perkataan, tindakan, dan kelambanan karena faktor eksternal. Juga, kita membutuhkan pengampunan atas pikiran kita dan pembersihan pemikiran karena keinginan kita untuk berbuat dosa. Beberapa orang dengan keliru mengatakan bahwa kita tidak harus berdoa pada Tuhan untuk mengampuni kita, sekali kita menjadi orang Kristen dan maka kita sudah diampuni. Doa ini menunjukkan sebaliknya. Yakobus 5:16 juga menunjukkan berdoalah untuk orang yang beriman agar dosa-dosanya nantinya diampunkan (konteks di masa yang akan datang). Pengampunan dosa adalah dasar kematian Kristus di kayu salib, bukan perkataan kita, tapi pengampunan memiliki aspek di masa lalu, masa sekarang, dan masa depan yang semuanya kembali pada salib. Seperti kami mengampuni orang yang bersalah kepada kami: Pengampunan Tuhan bagi mereka yang bertobat dan kembali padaNya adalah sempurna. Bagitulah seharusnya pengampunan kita juga pada orang lain. P: Dalam Kitab Matius 6:9-13 dan Luk 11:2-4, mengapa kita harus berdoa? J: Doa bukanlah memberitahu pada Tuhan yang Maha Kuasa, atau merubah hati Tuhan yang Maha Kasih. Namun, itu adalah perintah, sebuah keistimewaan untuk berbicara dengan Allah, dan sebuah janji bahwa Allah akan mendengar doa kita. Doa itu dahsyat, dalam doa Allah Yang Maha Kuasa tidak hanya menyetujui, tapi bahkan Ia yang membuat gagasan bahwa Ia memperkenankan doa kita untuk “menjadi efektif” (Yakobus 5:16) dalam Allah merubah beberapa hal. P: Dalam Kitab Matius 6:14-15, apakah kita diharapkan untuk mengampuni kesalahan orang lain pada kita, atau seluruh dosa mereka? J: Kesalahan mereka disini berarti dosa, maka tidak ada perbedaan. P: Dalam Kitab Matius 6:13, mengapa kita harus berdoa agar Tuhan tidak membawa kita ke dalam pencobaan, dimana Yakobus 1:13 mengatakan bahwa Tuhan tidak mencobai siapapun? J: Maknanya lebih baik disampaikan dalam cara yang dilakukan banyak orang Inggris ketika mengatakan doa ini: “Jagalah kami ketika kami membutuhkan.” Tuhan tidak mencobai kita, tapi Allah mengijinkan kita untuk dicobai, seperti Yesus dulu, dan seperti Paulus dicobai untuk berputus-asa, dalam 2 Korintus 1. Allah menguji kita, tapi Allah tidak mengijinkan kita untuk dicobai diluar dari kemampuan kita (1 Korintus 10:13a). Ketika kita dicobai, dan kita merasa kita tidak mampu untuk menanggungnya, kita dapat berdoa pada Tuhan, dan Ia akan memberikan jalan keluar bagi kita atau menguatkan kita. P: Dalam Kitab Matius 6:16-18, haruskah orang Kristen berpuasa? J: Ya, berpuasa adalah sebuah cara bagi orang beriman untuk mengkomunikasikan maksud atau perasaan kita pada Tuhan. Kita harus berpuasa untuk menyembah (Kis 13:2-3); untuk berdoa untuk menolong (Yes 58:3-9; Kis 14:23; Mzm 35:13; Nehemia 1:4; Ester 4:3,16; 1 Raja-raja 21:27, Ezra 8:23), dan untuk pertobatan secara pribadi ataupun bersama-sama (Nehemia 9:1; Daniel 9:3; Yoel 1:14; 2:12-15; Yunus 3:5). Kita tidak harus berpuasa dengan alasan tradisi (Zakharia 7:5) atau agar dilihat orang (Matius 6:16-18). Melakukan diet untuk menurunkan berat badan boleh dilakukan, tapi itu bukanlah puasa karena tujuan utamanya berbeda. Kelainan dalam cara makan “Binge eating”, yang diganti dengan berpuasa tidak sehat dan tidak berkaitan dengan Alkitabiah secara khusus. P: Dalam Kitab Matius 6:19-21, mengapa orang Kristen memiliki uang dan kekayaan lain di bumi ini? 22 J: Memberi pada Tuhan bukanlah pilihan bagi orang beriman (Maleakhi 3:10-12). Kita harus memberi pada pekerjaan Tuhan (2 Korintus 8:1-8; 9:6-11; Amsal 3:9,10; 11:24; 1 Korintus 16:2; Titus 2:13). Penting bagi kita untuk membantu orang miskin dan membantu orang lain (Amsal 11:24-25; 14:21; 24:11-12; 28:22; 29:7; 31:9,20; 2 Korintus 9:6-7). Sejumlah ayat-ayat dalam Alkitab mengatakan pada kita untuk memberi pada orang miskin dan orang lain: Amsal 11:24-25; 14:21; 19:9-10,17; 21:13; 22:9; 24:11-12; 29:7; 31:9,20; Mzmur 41:1; Yesaya 58:7-8,10; Yeremia 5:28; 22:16; Matius 6:2-4; 19:21; Galatia 2:10; Efesus 4:28; 1 Tim 6:18-19; Yakobus 1:27; Ulangan 15:11; Mzm 68:5; Ayub 29:12-13; 1 Yohanes 3:17-19; Kis 4:32-35 Namun, diketahui juga bahwa kekayaan dapat menjadi sebuah berkat dari Tuhan, menurut Amsal 28:20. Bagi orang Kristen, sesuatu yang tepat dilakukan adalah sebagai berikut a) Memiliki kekayaan pribadi Have personal property (2 Tim 4:13). b) Kita diajarkan untuk menyediakan yang dibutuhkan untuk keluarga kita (1 Tim 5:4,8; Amsal 31:13-15; Markus 7:10-13; ~Lukas 15:18-30). c) Menyediakan upah bagi para pekerja kita (1 Korintus 9:4-12; 1 Tim 5:18; Galatia 6:6) d) Menyediakan bagi diri kita yang kita butuhkan (Titus 3:14). e) Membayar pajak kita (Matius 22:17; Roma 13:7). f) Menyimpan untuk masa depan (Amsal 6:6-8; 10:5; 31:16; Lukas 15:18-30; Titus 3:14). g) Meninggalkan warisan bagi anak-anak keturunan kita (Amsal 13:22; 17:2; 19:14; Mazmur 17:14). h) Kita harus menjaga apa yang kita miliki, (yang mana terkadang membutuhkan uang yang lebih) (Amsal 12:10,11,27). Kita harus mengetahui kondisi dari kekayaan kita, atau kalau tidak itu akan hilang karena kita abaikan (Amsal 27:23-24). Namun tidaklah tepat melakukan sesuatu karena kerakusan dan ketakutan. Jika anda diasuransikan terlalu banyak, dimana anda dapat memberikan yang lebih baik pada kematian daripada kehidupan untuk keluarga anda, dan prioritas anda menjadi berantakan. Lihat pembahasan dalam Amsal 3:9 untuk sebuah pembahasan yang lebih luas mengenai perilaku yang tepat dan tidak tepat dan penggunaan uang. P: Dapatkah Mat 6:22 mengarah pada hal-hal spriritual seperti “mata ketiga” sebagaimana yang dinyatakan oleh orang-orang dari aliran New Age? J: Baik umat Kristen awal, atau umat Kristen zaman modern, tidak pernah menginterpretasikan ayat ini dengan maksud seperti itu. Jika ini adalah apa yang betul-betul dimaksudkan, seperti banyak orang menyatakan, maka Tuhan gagal untuk berkomunikasi dengan cara yang banyak orang Kristen dapat mengerti. Ketika menginterpretasi sebuah ayat, kita tidak diajarkan untuk bertanya, “dapatkah saya mengartikan seperti ini dan itu” tapi lebih baik, “apa maksud Tuhan pada kita untuk berkomunikasi.” Banyak orang melakukan yang pertama karena kesalahan intelek yang sama halnya dengan dosa-dosa keinginan dan perasaan. P: Dalam Kitab Matius 6:26, karena Tuhan yang memandang burung-burung di langit adalah sebuah contoh dari kepedulian Tuhan, apa yang dapat kita harapkan dari Tuhan untuk menolong? J: Berikut adalah lima hal yang diperhatikan dalam menjawab. 1. Tidak ada yang terjadi kecuali Tuhan mengijinkan (Ayub 1:12; 2:6). 2. Kita akan mengalami kesusahan (2 Tim 3:12; Yakobus 1:2), tapi Tuhan akan menguatkan kita dan menghibur kita dalam penderitaan kita (2 Korintus 1:4-5). 3. Tuhan tidak mengijinkan orang beriman untuk dicobai di luar dari kemampuan mereka. (1 Korintus 10:11) 4. Beberapa orang beriman akan menderita akan penyiksaan, bahkan beberapa mengalami kematian. (1 Petrus 1:6) 5. Berharga di mata Tuhan kematian semua orang yang dikasihiNya (Mazmur 116:15). Walaupun mati dalam kematian yang tidak adil, Tuhan akan tetap menjaga kita di Surga, dan apa yang kita derita tidak terbandingin dengan upah dan kesukaan yang kita dapat di Surga. (lihat 1 Korintus 2:9) 23 P: Apakah Mat 6:33 mengajarkan bahwa kita harus membuat pernyataan keilahian dalam diri kita sebagai prioritas utama seperti yang dikatakan oleh aliran New Age? J: Tidak, kita tidak memiliki keilahian dalam diri. Kita diciptakan serupa dengan citra Allah, dan orang percaya (baik laki-laki dan perempuan) adalah anak-anak Allah, tapi kita tidak memiliki keilahian kita sendiri. Ayat ini tidak mengatakan tentang keilahian kita, atau apapun yang adalah dari kita sendiri. Justru, ayat itu mengajarkan kita untuk mencari kerajaanNya dan kebenaranNya. Tuhan hanya satu, sebagaimana banyak orang Yahudi monoteis suka mengatakan pada anda, dan Yesus adalah orang Yahudi dan mengiyakan bahwa hanya ada Satu Tuhan, yang firmanNya kita diajarkan untuk menurutinya. Kita diajarkan untuk menurut pada Alkitab, namun bukan gulungan kitab Suci yang menurut pada pendapat kita. P: Dalam Kitab Matius 7:1-2, Luk 6:37, Yoh 7:24 bagaimana kita diajarkan untuk tidak menghakimi orang lain, karena kita dikatakan untuk menghakimi, dalam Yoh 7:24, 1 Kor 5:12, dan 1 Kor 6:25? J: Alkitab menyetujui tindakan menghakimi, tapi tidak bersidang mengadili orang. 1 Korintus 6:5 menggunakan kata dalam bahasa Yunani yang berbeda, diakrinai, dari pasal-pasal lain yang mengatakan tentang menghakimi. Ayat itu mengarah pada seorang Kristen yang juga juru pemisah memberitahukan penghakiman mengenai masalah penduduk diantara orang Kristen. Bahasa Yunani yang digunakan dalam pasal-pasal lain, krinete, memiliki sebuah tingkatan arti. Matius 7:1-2, Lukas 6:37 mengatakan kita tidak diajarkan untuk menghakimi orang lain (tidak menyebutkan untuk tidak menghakimi benda-benda atau tindakan). Dengan kata lain kita tidak diajarkan untuk menghakimi nilai dari orang lain, menghakimi seberapa baik orang Kristen itu, atau seberapa buruk seorang pendosa itu. Biarlah Tuhan yang menghakimi; kita tidak perlu menghakimi. Yohanes 7:24 juga menggunakan kata krinete dengan mengatakan, “Janganlah menghakimi menurut apa yang nampak, tapi hakimilah dengan adil.” Tidaklah bertanggung jawab untuk mengatakan pada orang lain Matius 7:1 yang mengajarkan pelepasan semua penghakiman, sehingga membuat untuk tidak menurut pada seluruh isi Matius 7. Kita tidak diajarkan untuk mengakui anjing dan babi (Matius 7:6) dan kita diajarkan untuk menjadi pengawas buah, dalam Matius 7:16-20. Memusatkan pada pembunuhan pada orang lain, Holocaust, orang yang melakukan hubungan seks dengan binatang dan anak-anak, dan lainnya, beberapa orang boleh berkata kita tidak harus memkasakan moral, atau pada intinya tidak menghakimi apakah itu benar atau salah. Ini bukanlah apa yang diajarkan Alkitab. P: Dalam Kitab Matius 7:1-5, haruskah orang Kristen sebaiknya tidak menghakimi, atau seharusnya kita menghakimi seperti dalam 1 Kor 6:2-5? J: Kita tidak diajarkan untuk menghakimi orang lain, termasuk harga diri mereka, tapi kita diajarkan untuk melihat dengan baik perbuatan yang baik dan yang jahat seperti yang diajarkan dalam 1 Korintus 6:2-5. Sementara beberapa kata sama dalam bahasa Yunani (dari krino), konteksnya berbeda. P: Dalam Kitab Matius 7:6, apa yang dimaksud oleh Yesus dengan mengatakan jangan melemparkan mutiaramu ke hadapan babi? J: Janganlah mengambil apa yang berharga dan memberikannya pada mereka yang tidak menghargainya, dan mungkin akan menggunakannya untuk mengubahmu dan menyerangmu. Konsep ini mengenai jangan melemparkan mutiara berlatar belakang dari Amsal 9:7-9, dimana kita tidak diajarkan untuk membenarkan pencela atau orang fasik. Yesus tidak melakukan banyak mujizat dihadapan orang yang tidak percaya. Juga, ini lebih baik bagi seseorang yang tidak mengetahui jalan kebenaran, daripada mengetahuinya dan memalingkan diri mereka, seperti yang dikatakan dalam 2 Petrus 2:20-22. Mari lihat dari sisi tingkatan interpretasi yang mungkin, dan lalu persempitlah untuk menentukan pilihan terbaik atau pilihan yang sesuai makna yang dimaksud. Lempar dapat berarti: 24 L1. Jangan melempar dapat berarti jangan memaksa L2. Jangan mengomel L3. Jangan berusaha untuk menggurui L4. Jadilah sangat hati-hati untuk berkata-kata Disini kata kerja “melempar” adalah kata aktif, maka Yesus tidak mengartikan untuk menyimpan mutiaramu, atau jangan meninggalkan mutiara di tanah. Oleh karena itu L4 sangat tidak mungkin sekali. Mutiara dapat berarti: M1. Pengajaran Tuhan M2. Pesan dari Alkitab M3. Nilai apapun, keistimewaan yang khusus, atau partisipasi dalam hal-hal yang suci, Hard Sayings of the Bible hal.370-371 memiliki pandangan ini. M4. Dapat juga berarti bahwa ketika jemaat gereja disiksa, jangan mengumbar orang Kristen lain dengan memberikan nama mereka untuk diadili oleh siapapun. Yesus mengajarkan pengajaran tentang moral secara terbuka, maka mungkin tidak berarti yang M1. Dihadapan babi dapat berarti: B1. Mereka yang tidak menghargai hal-hal ini. B2. Mereka yang tidak siap untuk belajar B3. Orang yang tidak percaya yang tidak menginginkan untuk belajar secara aktif B4. Orang yang tidak beriman yang menolak untuk belajar (tidak mungkin) B5. Orang kafir Namun, Matius menyebutkan orang yang bukan Yahudi yang percaya, maka tidak mengarah pada orang kafir secara umum. Babi adalah kata yang terhina, maka mungkin sekali makna yang dimaksud termasuk mereka yang menolak untuk belajar. Maka pilihan terbaik mungkin L1+ L2+ L3, dan M2 + M3, dan B1 + B2 + B3 + B4. P: Dalam Kitab Matius 7:7-11, mengapa manusia tidak mendapatkan apa yang mereka inginkan? J: Allah lebih dari seorang Sinterklas. Manusia tidak selalu mendapatkan apa yang mereka inginkan setidaknya dengan lima alasan. 1. Manusia tidak memintanya (Yakobus 4:2) 2. Harus berdoa pada Tuhan, bukan yang lain. 3. Harus berdoa dalam nama Tuhan Yesus (Kolose 3:17; Yohanes 14:13-14; 15:16; 16:26). 4. Allah tidak mendengar doa orang fasik (Amsal 15:29; 1 Petrus 3:12; Yesaya 1:15; Yeremia 11:14; 14:12; Mikha 3:4). 5. Mereka ingin menyerang umat Allah (Mazmur 18:41. 1 Samuel 22:16-17; 28:6). Lihat juga jawaban pada pertanyaan berikut. P: Dalam Kitab Matius 7:7-11, mengapa orang Kristen tidak selalu mendapatkan apa yang mereka mohonkan pada Tuhan dalam nama Yesus? J: Tuhan Allah menjawab beberapa doa dengan jawaban “ya”, beberapa “tidak”, dan beberapa “tunggulah”. Ketika tidak ada jawaban, atau bukan jawaban yang kita inginkan, ada baiknya kita berpikir mengapa demikian. Kita tidak dapat mengetahui hal-hal yang sangat khusus, tapi secara umum ada 21 alasan yang berhadapan dengan kita, keadaan, dan Tuhan. Kita: 1. Berdoa pada Tuhan yang salah, dewa-dewa. 1 Raja-raja 18:26-29 2. Tidak digunakan untuk keinginan nafsu. Yakobus 4:3 3. Permintaan seharusnya hal-hal yang baik. Matius 7:11 4. Bukanlah kehendak Tuhan untuk memilikinya. Markus 14:36 5. Kita harus menunggu. Daniel 10:12-14 6. Doa-doa kita hanyalah sebuah pengulangan yang tidak berguna. Matius 6:7 7. Namun kita harus bertahan [dengan penuh makna]. Lukas 11:5-10, 18:1-7 25 8. Kita menjunjung perbuatan dosa dalam hati kita. Mazmur 66:18-19, atau kita adalah orang fasik, Amsal 15:29. Tuhan tidak mendengarkan kita ketika kita memilih untuk tidak mendengarkan Tuhan. Zakharia 7:11-14 9. Kita harus mengontrol diri kita. 1 Petrus 4:7 10. Kita telah berdosa, seperti bercerai. Maleakhi 2:13-14 11. Kita mengabaikan Tuhan dan HukumNya. Zakharia 7:13; Amsal 28:9 12. Kita mengabaikan tangisan orang miskin. Amsal 21:13 13. Kita tidak menghargai istri kita. 1 Petrus 3:7 14. Tuhan tidak akan mendengarkan jika mereka tetap menyembah berhala juga. Yehezkiel 8:8-18 15. Tangan mereka dipenuhi dengan darah. Yesaya 1:15 16. Tuhan tahu ujian apa yang terbaik untuk kita. 2 Korintus 12:7-9 17. Tuhan sedang mendisiplinkan kita. 2 Samuel 12:16-18;22-24 Keadaan: 1. Pada waktuNya, Tuhan akan menjawab doa-doa, tapi sekarang belumlah waktu yang tepat. Habakuk 2:3 2. Itu mungkin kita perlu merubah beberapa hal, atau orang lain harus berubah. 1 Samuel 1:10-12; Keluaran 2:23-24 Tuhan: 1. Tuhan mungkin akan menjawab doa kita dengan jawaban “tidak” 2. Tuhan mungkin sedang mengijinkan kita untuk diuji. Terkadang, seperti yang ditunjukkan oleh kitab Ayub dan Daniel 10:2-3,12-14, kita sama sekali tidak mengetahui apapun dibalik semua yang terjadi pada kita. Tapi kita mengetahui bahwa kesabaran kita dan kebertahanan kita memuliakan Tuhan. P: Apakah Mat 7:20 mengatakan pada kita bagaimana menunjukkan kelompok agama mana yang adalah agama yang sejati? J: Ya dan tidak. Dalam setiap agama ada orang-orang yang menyatakan adalah bagian dari agama itu, tapi tidak mengikuti apa yang diajarkannya. Ada banyak kebudayaan dalam orang Kristen, kebudayaan dalam orang Islam, kebudayaan dalam orang Hindu, da sebagainya. Ayat ini ditujukan pada individu, terutama para guru-guru palsu. Maka ayat ini berlaku untuk para pendiri sebuah agama atau aliran kebudayaan. P: Apakah Mat 7:24-29 menunjukkan bahwa hanya mereka yang mengakui “keilahian dalam diri” mereka yang dapat bertahan atas badai kehidupan, seperti yang dikatakan oleh Spangler dan beberapa orang dari New Age? J: Tidak, lihat jawabannya dalam Matius 6:33. Dalam ayat ini tidak disebutkan mengenai keilahian kita; pengikut New Age yang membaca itu memasukkannya ke dalam ayat tersebut. Namun, permasalahannya adalah apakah kehidupan kita (rumah kita) dibangun di atas dasar Tuhan atau pasir. P: Dalam Kitab Matius 8:2, mengapa orang kusta itu menyatakan pertanyaan seperti itu? J: Orang kusta itu meragukan kemampuan Yesus untuk mentahirkannya. Orang kusta itu tidak yakin apakah Yesus mau mentahirkan dia. P: Dalam Kitab Matius 8:4, mengapa orang kusta itu harus membuat persembahan sebagai sebuah kesaksian pada para imam? J: Ini mungkin dimaksudkan sebagai sebuah kesaksian untuk menunjukkan pada para imam ia telah dibersihkan secara ajaib, dan itu juga menjadi sebuah kesaksian pada para imam bahwa Yesus masih menjunjung hukum Taurat. Kemudian, beberapa orang Farisi menjadi Kristen, menurut Kis 15:5. Dalam semua kesalahan mereka, banyak orang Farisi yang tetap memiliki penghormatan dengan melakukan firman Allah dengan sungguh, dan mempercayai apa yang Tuhan katakan tentang kebangkitan dan kehidupan setelah mati. 26 P: Dalam Kitab Matius 8:5-13 apakah perwira itu sendir yang datang pada Yesus, atau ia menyuruh orang lain seperti yang dikatakan dalam Luk 7:1-10? J: Ada dua jawaban yang memungkinkan. 1) Perwira mengirim orang lain setelahnya, dan sebelumnya ia datang sendiri. 2) Ketika perwira “datang”, itu tidak berarti ia datang langsung. Seperti contohnya, ketika Yohanes 19:1 mengatakan bahwa Pilatus mencambuki Yesus, tidak berarti Pilatus melakukannya dengan tangannya sendiri. P: Dalam Kitab Matius 8:10 dan Luk 7:9, mengapa Yesus terheran pada perwira itu? J: Yesus terheran atas perbandingan dengan yang Ia amati. Perwira itu bukanlah orang Yahudi, dan belum pernah mendengar hukum Tuhan dalam hidupnya, namun perwira itu memiliki kepercayaan yang lebih dari orang Yahudi. Memiliki kepercayaan bukanlah hal yang kecil hanya berdasarkan lingkungan atau asuhan saja. P: Dalam Kitab Matius 8:12, apakah ini mengarah pada hukuman sementara atau hukuman abadi? J: Ayat ini sendiri tidak mengatakan demikian. Namun, ”ratapan dan gertak gigi” di ayat yang lain juga mengarah tidak hanya pada kesakitan, tapi penghargaan, keistimewaan, dan kesukaan yang hilang secara permanen, maka ini paling mungkin mengarah pada hukuman yang abadi. P: Dalam Kitab Matius 8:12; 22:13; 25:30 apakah Neraka adalah tempat kegelapan, atau tempat yang penuh api, dalam Wahyu 20:14; Markus 9:48? J: Keduanya. Pertama-tama adalah jawaban pendeknya, selanjutnya jawaban yang lebih panjang. Jawaban pendek: Api ini tidak hanya sekedar api duniawi, dan Tuhan dapat membuat api ini sesuai yang Ia inginkan. Tuhan menggambarkan pada kita sesuatu yang tidak pernah kita lihat di bumi, dan sementara kita tidak tahu seberapa mirip atau berbeda api di bumi dari Api Neraka, bagi Tuhan cukuplah mirip keduanya untuk menjadikannya sebagai penggambaran yang diumpamakan. Jawaban yang panjang: Secara ilimiah api itu terang karena memancarkan cahaya foton dalam spektrum yang dapat dilihat (merah sampai ungu). Api terasa panas karena api memancarkan pada kita cahaya foton di bagian lain dari spektrum itu juga, utamanya inti merah dari api, ketika sinar matahari melalui atmosfer lebih banyak mempunyai sinar ultraviolet. Bagaimana anda menggambarkan sesuatu yang memancarkan utamanya sinar X atau sinar gamma? Sesuatu ini dapat menggoreng sesuatu secara keseluruhan dengan lebih cepat, tapi itu akan kelihatan gelap bagi mata yang dapat melihat. Terpisah dari foton, sebuah bintang neutron akan memiliki hampir dari seluruh energinya terpancar sebagai neutron yang mana sebuah bom atom pancarkan, tapi akan terlihat gelap jika banyak foton. Sekarang kita mengetahui apakah Nearaka panas karena foton, neutron, atau sesuatu yang lain, tapi pengamatan dari bumi ini cukup menunjukkan pada kita ada banyak kemungkinan mengenai seperti apakah kegelapan dan api di Neraka itu. P: Dalam Kitab Matius 8:13, apa yang berarti dari perkataan Yesus disini? J: Tidak diceritakan bahwa Yesus mengatakan ini pada orang lain. Perwira telah memiliki kepercayaan yang besar, yang mana Yesus harus mengatakan ini dan hambanya disembuhkan. P: Dalam Kitab Matius 8:14, apakah Petrus yang menikah membuktikan tindakan yang salah oleh ajaran Katholik bahwa imam tidak boleh menikah? J: Berbicara sebagai seorang Protestan, ayat yang khusus ini tidak membuktikan ataupun membuktikan dari hal yang ditanyakan. Petrus menikah sebelum ia menjadi seorang murid. Dalam tindakan seperti itu, pernah ada para imam Episkopal pada abad kedua puluh yang menjadi Katholik, dan gereja Katholik membiarkan mereka masuk dan menlanjutkan menjadi imam Katholik yang menikah dan melanjutkan seperti keadaan sebelumnya dalam pernikahan mereka. 27 P: Dalam Kitab Matius 8:20 dan di ayat yang lain, dapatkah Yesus diarahkan pada seseorang di samping diriNya sendiri ketika Ia mengatakan, “Anak Manusia”? J: Tidak, Markus 14:41b menunjukkan bahwa Yesus mengartikan diriNya sendiri. Di Taman Getsemani, sebelum ia ditangkap, Yesus dalam Markus 14:41b mengatakan, “Tidurlah sekarang dan istirahatlah. Cukuplah. Saatnya sudah tiba, lihat, Anak Manusia diserahkan ke tangan orang-orang berdosa. Bangunlah, marilah kita pergi. Dia yang menyerahkan Aku sudah dekat.” P: Dalam Kitab Matius 8:20 dan di ayat lain, mengapa Yesus sering menyebut diriNya Anak Manusia? J: Tiga poin yang perlu diperhatikan dalam jawaban ini. 1) Yesus merasa kata ini sangat berarti. Yesus menggunakan kata ini 32 kali dalam Matius, 14 kali dalam Markus, 26 kali dalam Lukas dan 12 kali dalam Yohanes. 2) Sementara gelar Putra Allah digunakan untuk menekankan keilahian Yesus, “Anak Manusia” menekankan bahwa Yesus sepenuhnya juga manusia. Tapi sebagai Anak Manusia menyatakan Yesus sepenuhnya sebagai manusia, Putra Allah menyatakan Yesus sepenuhnya keilahianNya. 3) Daniel 7:13-14 bernubuat dan berbicara mengenai Anak Manusia. Yesus mungkin ingin mereka kembali dan membaca ayat ini. Dikatakan, “Aku terus melihat dalam penglihatan malam itu, tampak datang dengan awan-awan dari langit seorang seperti anak manusia; datanglah ia kepada Yang Lanjut Usianya itu, dan ia dibawa ke hadapan-Nya. Lalu diberikan kepadanya kekuasaan dan kemuliaan dan kekuasaan sebagai raja, maka orang-orang dari segala bangsa, suku bangsa dan bahasa mengabdi kepadanya. Kekuasaannya ialah kekuasaan yang kekal, yang tidak akan lenyap, dan kerajaannya ialah kerajaan yang tidak akan musnah.” P: Dalam Kitab Matius 8:21-22, mengapa Yesus mengatakan pada seorang murid untuk membiarkan orang mati menguburkan orang matinya sendiri? J: Yesus mengatakan ada banyak orang mati secara rohani disekitar kita yang menguburkan orang mati, dan jangan terikat dengan hal-hal yang tidak berhubungan dengan kekekalan yang sangat berarti. P: Dalam Kitab Matius 8:24-25, bagaimana bisa Yesus tertidur dalam badai yang dahsyat ini? J: Ada dua kemungkinan. Alami: Yesus sedang lelah setelah mengajar dan tidur dengan pula hingga bersuara. Zaman dulu mereka tidak mempunyai mirkofon atau sound system, maka seorang juru bicara harus berbicara dengan sangat keras. Ingat juga bahwa Yesus tidak merasa cemas untuk mencapai daerah manapun. Jika Yesus dapat tidur dengan tidur yang normal dalam kapal yang kecil, maka Ia mudah saja tertidur ketika ada ombak yang lebih tinggi dan angina kencang. Supernatural: Jika badai saat itu sangat besar dimana tak seorangpun dapat tidur, lalu mungkin Bapa sengaja membiarkan Yesus tertidur dengan sangat pulas untuk menguji kepercayaan murid-murid pada Tuhan yang menjaga Yesus tetap aman. P: Dalam Kitab Matius 8:28, apakah ada dua orang yang kerasukan setan di negri Gadara itu, atau hanya ada satu menurut Mrk 5:1-4; Luk 8:26-33? J: Sementara mungkin ada dua kejadian yang berbeda, ini kemungkinan besar adalah kejadian yang sama, dan ada kesalahan penulisan dalam Matius. Papias, seorang murid Yohanes, menulis bahwa Matius mulanya menulis Injil dalam bahasa Ibrani/ Aram. When Critics Ask hal.337 menambahkan jika ada dua orang, maka dua cerita itu benar, karena ada hukum matematika yang sangat mendasar … - dimana ada dua, selalu ada satu. Tidak ada pengecualian!” Kita sepertinya memiliki sebuah masalah jika Markus dan Lukas mengatakan hanya ada satu orang, tapi kata “hanya” tidak ada disana. P: Dalam Kitab Matius 8:28 tepatnya kota apakah yang ada orang kerasukan setan? 28 J: Itu mungkin di Gadara atau Gerasa. Kesulitannya adalah bahwa ada tiga kota yang namanya mirip. Di atas semua itu, jika ini diterjemahkan dari bahasa Ibrani, huruf dalam bahasa Ibrani untuk ”r” dan ”d” sangat mirip. X Kota Gerasa (di Gerasa) (yang sekarang ini disebut Jeras) adalah nama kota yang letaknya 30 mil dari laut maka ini bukan kota itu. Nama ini hanya ada dalam naskah bahasa Italia, Vulgate, bagian pinggiran (bukan tulisan) dari Harclean Siriakh, dan Sahidik Koptik. Kota Gadara (di Gadara) hanya 5 sampai 8 mil sebelah tenggara sungai Galilea, dan “negri Gadara” sampai pada Laut Galilea seperti dibuktikan oleh Josephus yang menyebutkan ini dan sebuah koin milik Gadara menunjukka sebuah gambar kapal. Vaticanus, tulisan milik Ephraem Rescriptus, dan beberapa salinan dari Diatessaron memiliki kota ini. Kota Gergesa (di Gergesa) adalah nama kota dalam sebagian besar naskah. Ini terletak di tepi laut Galilea sebelah timur. X Kota Gaxara hanya ada dalam Siniaticus yang asli, namun tidak ada nama kota Gaxara. Ini jelas sekali kesalahan pengejaan, dan penulis yang kemudian membenarkannya dalam naskah milik Sinaiticus menjadi kota Gergesa. P: Dalam Kitab Matius 8:29, apa yang dimaksud oleh setan dengan mengatakan “menyiksa kami sebelum waktunya”? J: Setan mengetahui mereka akan dikirim ke jurang Neraka (Yudas 6; Wahyu 20:1-2) dan kemudian dalam Danau Api (Wahyu 20:14-15). P: Dalam Kitab Matius 9:2-6, apa yang mungkin dianggap salah ketika Yesus mengampuni dosa? J: Manusia berdosa menentang Tuhan, dan mereka memberi alasan dengan benar bahwa Yesus sudah tentu adalah Tuhan untuk mengampuni dosa yang melawan Tuhan. Perlu dicatat, bahwa Yesus tidak mengatakan “Tuhan memberi kuasa atau menyetujui untuk Aku mengatakan bahwa dosamu telah diampunka”. Namun, Yesus hanya mengatakan, “dosa sudah diampuni”. P: Dalam Kitab Matius 9:12, apakah yang dimaksud Yesus dengan mengatakan hanya orang sakit yang memerlukan tabib? J: Semua yang sakit, tapi hanya mereka yang merasa mereka sakit yang mencari seorang dokter. P: Dalam Kitab Matius 9:13, mengapa Yesus menyebutkan Tuhan menghendaki belas kasihan bukan persembahan? J: Yesus yang mengarahkan pada Hosea 6:6. Seperti halnya pada masanya Hosea, beberapa orang yang beriman pada masa Yesus memiliki kasih yang kurang pada orang lain, dan lebih memusatkan untuk menjadi “orang benar” diantara orang-orang. Yesus memusatkan pada pemungut cukai yang tersesat dan pendosa, dan memarahi mereka yang tidak mengakui bahwa semua adalah pendosa di hadapan Tuhan, dan mereka tidak punya alasan untuk merasa bahwa diri mereka lebih baik dari para pendosa. Para ahli kitab dan orang Farisi menunjukkan perasaan kasihan mereka karena mereka tidak pernah menuduh Yesus menjadi pemungut cukai atau pendosa, tapi dengan berteman dengan mereka. P: Dalam Kitab Matius 9:14, mengapa para murid tidak berpuasa? J: Yesus tidak mengatakan murid-muridNya tidak akan pernah berpuasa, tapi lebih kepada mereka tidak harus berpuasa ketika Yesus masih berada bersama mereka dalam daging. Untuk tujuan yang tepat dari puasa, lihat pembahasannya dalam Matius 6:16-18. P: Dalam Kitab Matius 9:16-17 dan Markus 2:21-22, apakah hal yang penting dari analogi antara baju dan kantong anggur? J: Bahkan dalam dunia yang secara alami seseorang tidak dapat selalu secara berangsur-angsur merasa tenang pada sesuatu yang baru. Terkadang kita perlu “mematahkan cetakannya”, merubah paradigma, atau memiliki sesuatu yang baru. Yesus mengatakan disini untuk menerima pengajaranNya, 29 perubahannya sangat radikal, maka kamu harus dilahirkan kembali (Yohanes 3:5-7) dan menjadi ciptaan baru (2 Korintus 5:16-17). Lihat juga pembahasannya dalam Markus 2:21-22 P: Dalam Kitab Matius 9:20-22 dan Mrk 5:27-34, mengapa Yesus memanggil didepan umum wanita yang mengalami pendarahan itu? J: Penyembuhan secara fisik bukanlah alasan Yesus datang ke bumi. Yesus lebih berfokus pada kepercayaan perempuan itu daripada hanya sekedar penyakit jasmani. Sebagaimana seorang pendeta mengejek tentang mujizat yang terbuka ini, “ujung tali ikatan kita adalah keliman dari jubah Yesus.” P: Dalam Kitab Matius 9:20-22 dan Mrk 5:27-34 apakah jumlah kepecayaan yang kita miliki menentukan apakah doa kita dijawab? J: Ini adalah sebuah faktor. Karena doa adalah kehendak Tuhan, kita harus memiliki kepercayaan ketika kita berdoa. Yakobus 1:6-7 mengatakan bahwa kita harus meminta tanpa meragukan karena orang yang ragu-ragu tidak akan mendapat apa yang ia minta. Namun, jika kita percaya, tapi masih memiliki keraguan, kita dapat meminta, namun tetap dengan jujur mengakui ketidakyakinan kita seperti yang dilakukan oleh seseorang dalam Markus 9:24, dan Tuhan akan menerima doa kita. Jugalah baik jika kita mengetahui Roh kudus yang menjadi perantara kita dalam doa, dalam Roma 8:26-27. Tentunya, walaupun kita meminta sesuatu dengan kepercayaan yang lebih dari orang lain yang telah memintanya sebelumnya, ini bukanlah keinginan Tuhan untuk memberikannya pada kita, maka Tuhan tidak akan menjawabnya, seperti yang ditunjukkan dalam Yakobus 4:3. Ini adalah sepotong kecil dari pertanyaan yang besar: kapankah Tuhan menjawab doa kita, dan kapankah kitab suci mengatakan Ia tidak akan menjawab. Lihatlah pembahasannya pada Matius 7:7-11 untuk info lebih lanjut. Lihatlah pada bagian Kitab Suci atau “Gospel” untuk pertanyaan mengenai anak perempuan Yairus. P: Dalam Kitab Matius 9:28-31, mengapa kedua orang buta ini, yang memiliki keyakinan untuk percaya pada Yesus, tidak menurut untuk mengulang dengan menyiarkan ini pada orang lain? J: Ini adalah hal yang menarik. Kedua orang ini memiliki kepercayaan untuk berpaling pada Yesus, ketika tidak ada alternatif lagi. Namun, walau mereka berpaling pada Yesus dalam kepercayaan untuk hal yang besar, mereka tidak menurut padaNya pada hal-hal yang kecil. Mungkin mereka berpikir bahwa menyiarkan ini pada masa ini akan bermanfaat, dan mereka dengan sombong berpikir mereka mengetahui lebih banyak apa yang bermanfaat dari yang Yesus pikirkan. P: Dalam Kitab Matius 9:38, haruskah kita berdoa untuk lebih banyak pekerja untuk masa tuaian saat ini? J: Ya, ini adalah doa yang sering kali diabaikan. P: Dalam Kitab Matius 10:1, dapatkah murid-murid menyembuhkan sebelum ini? J: Di luar dari jika mereka menyembuhkan beberapa penyakit sebelum ini, disini Yesus memberikan mereka tenaga atas setiap penyakit. P: Dalam Kitab Matius 10:4 dan Markus 3:18, bagaimana bisa Simon orang Kanaan menjadi murid Yesus, karena Simon [yang dinyatakan] bukanlah seorang Yahudi? J: Apakah Simon bukanlah orang Yahudi atau hanya setengah orang Yahudi bukanlah hal yang penting. Yesus dapat memanggil murid-muridNya dari berbagai bangsa. Sebagai tambahan, banyak orang dari kota yang bukan keturunan Yahudi di Tirus dan Sidon datang melihat Yesus dalam Markus 3:8. Tyra berada 35 mil dari Laut Galilea, dan Sidon berada 25 mil dari Tirus. Namun, kata dalam bahasa Yunani Kananaios dapat menjadi sebuah transliterasi dalam bahasa Aram qan’an yang berarti zelot. Lukas 6:15 menyebutnya “Simon orang Zelot”. 30 P: Dalam Kitab Matius 10:4; Mrk 3:19; Luk 6:16; Yoh 6:71, apakah arti “Iskariot”? J: Ada dua pandangan. 1. Iskariot dapat berarti “manusia badik”. 2. Dapat berarti orang (ish) dari Kariot, yang mana sebuah kota di Yehuda. P: Dalam Kitab Matius 10:5-6, mengapa Yesus dengan terbuka memerintahkan murid-muridNya untuk tidak pergi ke kota orang Samaria? J: Ini adalah permasalahan mengenai waktu, sebagaimana Yesus dengan terbuka memerintahkan mereka untuk masuk ke kota Samaria dalam Kis 1. Yesus dikirim pertama ke Israel, dan lalu ke seluruh dunia. Para rasul pertama pergi ke Yudea, lalu Samaria, dan ke ujung bumi. Ketika Paulus pergi ke kota baru, ia juga mengikuti pola pengajaran yang pertama-tama di bait suci. Dalam berbagai hal saat ini mungkin ada waktu yang Tuhan inginkan kita untuk ikuti juga. P: Dalam Kitab Matius 10:5-6 apa yang dinyatakan oleh Islam Ahamadyah bahwa mereka akan membayar $20.000 pada orang yang dapat menemukan bukti bahwa Yesus datang pada seluruh umat manusia dan bukan hanya pada orang Yahudi? J: Alkitab, dari Perjanjian Lama sampai Wahyu, konsisten mengatakan bahwa Yesus adalah Juru Selamat seluruh umat, bukan hanya orang Yahudi. Bayangkan beberapa saat bahwa pesan Yesus bukanlah untuk orang yang bukan Yahudi. Maka akankah anda akan mengatakan hampir setengah juta atau lebih dari orang Kristen sejak tiga abad pertama setelah Kristus, “kamu tidak diharapkan untuk mengikut pengajaran Yesus; Tuhan ingin agar kamu kembali menyembah berhala!”– tentu tidak, itu sangat bodoh! – seperti pertanyaan ini. Tapi mari kita uji dengan lebih detail lagi. Pada satu sisi kita dapat membedakan antara perjalanan misi Yesus sebelum penyalibanNya, pesan Yesus, dan Yesus setelah kebangkitan. Tapi dari ketiga hal itu, Yesus bukanlah hanya untuk orang Yahudi. Selama perjalanan misiNya di dunia Yesus sendiri utamanya (tapi tidak secara ekslusif) ke “kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel” (Matius 15:24). Ia mengatakan keselamatan dariNya utamanya awalnya untuk bangsa Yahudi. Tapi juga: a) Perjanjian Lama menubuatkan Yesus untuk seluruh umat. b) Yesus pergi ke kota orang Samaria, yang adalah setengah orang Yahudi c) Yesus adalah untuk orang non-Yahudi juga, Ia bahkan melakukan perjalanan untuk melihat orangorang non-Yahudi di luar Israel. d) Yesus mengatakan pesanNya adalah untuk semua, bukan hanya bangsa Yahudi. e) Yesus tidak pernah mengatakan injilNya terbatas untuk orang Yahudi saja. f) Akhirnya rasul-rasul Yesus berada diposisi yang terbaik untuk mengerti apa yang Yesus ajarkan. Berikut ini adalah buktinya. a) Tuhan dalam Perjanjian Lama mengatakan Mesias adalah untuk seluruh umat Yesaya 9:1-7 adalah nubuat tentang Mesias yang terkenal. Dalam Yesaya 9:1b dikatakan, “Tetapi di masa yang akan datang, Ia akan memberi kehormatan kepada seluruh wilayah dari Laut Tengah ke timur sampai seberang Sungai Yordan, bahkan sampai Galilea yang didiami orang asing.” Yesaya 42:1-9 adalah sebuah nubuat tentang Mesias. Yesaya 42:6-7 mengatakan, “Aku ini, TUHAN, telah memanggil engkau untuk maksud penyelamatan, telah memegang tanganmu; Aku telah membentuk engkau dan memberi engkau menjadi perjanjian bagi umat manusia, menjadi terang untuk bangsa-bangsa, untuk membuka mata yang buta, untuk mengeluarkan orang hukuman dari tempat tahanan dan mengeluarkan orang-orang yang duduk dalam gelap dari rumah penjara.” Yesaya 49:1-7 juga tentang Mesias, tapi lihat terutama pada Yesaya 49:6 “Ia mengatakan, terlalu sedikit bagimu hanya untuk menjadi hamba-Ku, untuk menegakkan suku-suku Yakub dan untuk mengembalikan orang-orang Israel yang masih terpelihara. Tetapi Aku akan membuat engkau menjadi terang bagi bangsabangsa supaya keselamatan yang dari pada-Ku sampai ke ujung bumi.” b) Yesus pergi ke kota orang Samaria yang adalah berdarah setengah Yahudi 31 Dalam Yohanes 4:1-42 Yesus mengajar tidak hanya pada perempuan di sumber air, tapi juga orang Samaria lainnya. Orang Samaria meminta pada Yesus untuk tinggal dengan mereka, maka Yesus tinggal selama dua hari. “Dan lebih banyak lagi orang yang menjadi percaya karena perkataan-Nya, dan mereka berkata kepada perempuan itu: "Kami percaya, tetapi bukan lagi karena apa yang kaukatakan, sebab kami sendiri telah mendengar Dia dan kami tahu, bahwa Dialah benar-benar Juruselamat dunia.’” Tapi Lukas 17:11-18 menunjukkan bahwa orang Samaria tetap dianggap orang asing dan bukan orang Yahudi. c) Yesus melakukan perjalanan ke daerah orang non Yahudi di timur dan utara Israel Markus 7:24-30 Yesus melakukan perjalanan ke daerah Tirus (utara Israel di Punisia) dan menyembuhkan anak perempuan dari seorang perempuan. Sekarang perempuan yang bukan seorang Yahudi itu tinggal di luar Israel. Lebih lagi, dalam tulisan dikatakan dengan jelas bahwa ia adalah orang Yunani, asal Sirus-Punisia. Karena pernyataan mengatakan Yesus hanya untuk orang Yahudi, dan tidak hanya untuk Yahudi saja, hal yang satu ini sendiri tidak setuju dengan pernyataan “hanya”. Matius 9:28-34 Yesus menyembuhkan orang Gadara yang kerasukan. Negri Gadara berada di sebelah timur Laut Galilea, di daerah orang yang bukan Yahudi dan berbahasa Yunani, daerah pemelihara babi yang disebut Decapolis. Lihat juga Markus 5:1-20 dan Lukas 8:26-39. Seperti halnya perempuan dari Sirus-Punisia, orang-orang ini juga bukanlah orang Yahudi yang dihadirkan. Yesus dengan sengaja melakukan perjalanan keluar Israel untuk mengajar dan memberikan pesanNya mengenai keselamatan pada orang yang bukan Yahudi ini. Markus 7:31-37 Yesus secara terbuka melakukan mujizat di Decapolis, yang mana adalah tempat orangorang Yunani sampai sepuluh kota. Itu adalah daerah tempat tinggal orang Yunani di Siria dan Yordan yang modern; tidak ada bagian dari Decapolis yang berada di Israel. Markus 8:1-10 Setelah Yesus memberi makan lima ribu orang di Israel, Yesus lalu menyebrangi Laut Galilea, sebelah timur ke tempat orang-orang bukan Yahudi, dan memberi makan empat ribu orang. Ini juga berada di Decapolis, sepuluh kota yang terdiri dari kelompok orang Yunani. d) Injil Yesus ditujukan untuk seluruh bangsa Yesus berkata pada murid-muridNya untuk menyebarkan pesanNya pada “seluruh bangsa”, bukan hanya bangsa Yahudi saja. Lukas 24:45-47 “Lalu Ia [Yesus] membuka pikiran mereka, sehingga mereka mengerti Kitab Suci. KataNya kepada mereka: Ada tertulis demikian: Mesias harus menderita dan bangkit dari antara orang mati pada hari yang ketiga, dan lagi: dalam nama-Nya berita tentang pertobatan dan pengampunan dosa harus disampaikan kepada segala bangsa, mulai dari Yerusalem.” Ini tidak hanya mengatakan “dalam segala bangsa”, tapi lebih “kepada segala bangsa”. Matius 28:18-20 “Yesus mendekati mereka dan berkata: "Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.’” Ini tidak dikatakan “menjadikan murid-murid dalam segala bangsa” tapi lebih “menjadikan segala bangsa murid-murid”. Matius 8:11-12 Setelah Yesus menyembuhkan hamba dari perwira itu Yesus berkata, “Banyak orang akan datang dari Timur dan Barat dan duduk makan bersama-sama dengan Abraham, Ishak dan Yakub di dalam Kerajaan Sorga, sedangkan anak-anak Kerajaan itu akan dicampakkan ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi”. Lihat juga Lukas 7:1-10 pada hamba perwira itu dan Lukas 13:28-30 pada orang-orang lain yang berbagi dalam perjamuan. Yesus TIDAK hanya mengatakan bahwa orang Yahudi akan datang dari negri lain, karena anak-anak kerajaan Allah adalah bangsa Yahudi, dan yang bukan anak-anak kerajaan yang berasal dari timur dan barat akan datang. Markus 3:7b-8 “Juga dari Yudea, dari Yerusalem, dari Idumea, dari seberang Yordan, dan dari daerah Tirus dan Sidon datang banyak orang kepada-Nya, sesudah mereka mendengar segala yang dilakukanNya.” Jika seseorang mencoba mengatakan bahwa itu seharusnya hanya orang Yahudi yang dari tempattempat ini saja yang datang, (atau yang lainnya maka argumentasi “hanya” akan kalah), Yesus yang mengajarkan pesanNya pada perempuan Sirus-Punisia di Tirus akan menyanggahnya. 32 Lukas 2:32 Ketika Yesus masih seorang bayi, nabi Simeon menubuatkan tentang Yesus bahwa Ia akan menjadi “sebuah terang, yang menjadi penyataan bagi bangsa-bangsa lain dan menjadi kemuliaan bagi umat-Mu, Israel.” Ketika kalimat terakhir menunjukkan Yesus juga untuk bangsa Yahudi, kalimat yang digaris bawahi menunjukkan Yesus menjadi sebuah “pernyataan” bagi bangsa lain, dan bangsa lain itu adalah bukan Yahudi. Lukas 3:14 Tentara Roma bertanya pada Yesus apa yang harus mereka lakukan, dan Yesus berkata pada mereka. Mengapa Yesus memerintahkan orang-orang non-Yahudi ini untuk dilakukan, bilamana Ia bukan untuk mereka. Yohanes 1:4 “Dalam Dia [Firman] ada hidup dan hidup itu adalah terang manusia.” Yohanes bisa saja menggunakan kata “bangsa Yahudi” disini, tapi ia tidak melakukannya; Yohanes menggunakan kata “manusia”. Yohanes 1:9-12 “Terang yang sesungguhnya, yang menerangi setiap orang, sedang datang ke dalam dunia. Ia telah ada di dalam dunia dan dunia dijadikan oleh-Nya, tetapi dunia tidak mengenal-Nya. Ia datang kepada milik kepunyaan-Nya, tetapi orang-orang kepunyaan-Nya itu tidak menerima-Nya. Tetapi semua orang yang menerima-Nya diberi-Nya kuasa supaya menjadi anak-anak Allah, yaitu mereka yang percaya dalam nama-Nya.” Yohanes 1:29 “Pada keesokan harinya Yohanes melihat Yesus datang kepadanya dan ia berkata: "Lihatlah Anak domba Allah, yang menghapus dosa dunia!” Yohanes bisa saja berkata “mengahapus dosa orang Yahudi, tapi ia berkata, “menghapus dosa dunia.” Yohanes 3:15b-17 “supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya (Anak Manusia) beroleh hidup yang kekal. Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal. Sebab Allah mengutus Anak-Nya ke dalam dunia bukan untuk menghakimi dunia, melainkan untuk menyelamatkannya oleh Dia.” e) Yesus menunjukkan injilNya bukan hanya untuk orang Yahudi Seharusnya dapat dipahami bahwa pertama kali Yesus berkata tunggulah di Yerusalem, tapi lalu Ia mengatakan pergilah ke seluruh dunia. Kis 1:4-5 “Pada suatu hari ketika Ia [Yesus] makan bersama-sama dengan mereka, Ia melarang mereka meninggalkan Yerusalem, dan menyuruh mereka tinggal di situ menantikan janji Bapa, yang--demikian kata-Nya--"telah kamu dengar dari pada-Ku. Sebab Yohanes membaptis dengan air, tetapi tidak lama lagi kamu akan dibaptis dengan Roh Kudus.” Tapi lalu dalam Kis 1:8 Yesus mengatakan, “Tetapi kamu akan menerima kuasa, kalau Roh Kudus turun ke atas kamu, dan kamu akan menjadi saksi-Ku di Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumi.” Matius 25:31-46: Ketika Yesus kembali dalam kemuliaan, seluruh bangsa akan dikumpulkan dihadapanNya, dan Yesus orang dari seorang ke dalam kelompok kambing dan domba. Domba diumpamakan memberi makan, memberi minum, mengundang, dan memberi pakaian pada Yesus, sementara kelompok kambing tidak melakukannya. Dalam Yohanes 5:22-23 Yesus berbicara. “Bapa tidak menghakimi siapapun, melainkan telah menyerahkan penghakiman itu seluruhnya kepada Anak, supaya semua orang menghormati Anak sama seperti mereka menghormati Bapa. Barangsiapa tidak menghormati Anak, ia juga tidak menghormati Bapa, yang mengutus Dia.” Matius 21:43: Yesus berkata, “Sebab itu, Aku berkata kepadamu, bahwa Kerajaan Allah akan diambil dari padamu dan akan diberikan kepada suatu bangsa yang akan menghasilkan buah Kerajaan itu.” Matius 12:50: Yesus berkata, “Sebab siapapun yang melakukan kehendak Bapa-Ku di sorga, dialah saudara-Ku laki-laki, dialah saudara-Ku perempuan, dialah ibu-Ku.” Lihat juga Markus 3:34-35. Yesus tidak mengatakan “bangsa Yahudi yang melakukan kehendak BapaKu”, tapi “barangsiapa yang melakukan kehendak BapaKu” Matius 16:25 “Karena barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku, ia akan memperolehnya.” 33 Yohanes 8:12a “Aku [Yesus] adalah terang dunia.” Apakah Yesus membuat pernyataan yang keliru dengan mengatakan Ia adalah terang dunia, bilamana Ia hanya menjadi terang bagi bangsa Yahudi? Tidak, Yesus tidak menyesatkan kita! Yohanes 10:16 Yesus berkata, “Ada lagi pada-Ku domba-domba lain, yang bukan dari kandang ini; domba-domba itu harus Kutuntun juga dan mereka akan mendengarkan suara-Ku dan mereka akan menjadi satu kawanan dengan satu gembala.” Yohanes 12:32 “’Dan Aku [Yesus], apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku.’ (12:33) (Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.)” Apakah Yesus mengatakan, “Bercanda! Aku hanya akan menarik orang Yahudi”? – tentu tidak. Yohanes 12:46 “Aku [Yesus] telah datang ke dalam dunia sebagai terang, supaya setiap orang yang percaya kepada-Ku, jangan tinggal di dalam kegelapan.” Berapa kali Yesus harus mengulangi bahwa terangNya atau pesanNya adalah untuk setiap orang, sebelum kita mulai melihat itu dengan serius bahwa itu adalah untuk semua orang? Yohanes 14:6 “Kata Yesus kepadanya: "Akulah jalan dan kebenaran dan hidup. Tidak ada seorangpun yang datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.” Berapa banyak cara yang Tuhan buat supaya manusia datang kepadaNya, selain dari Yesus. Namun, orang Kristen mengatakan bahwa orang-orang beriman sebelum Yesus lahir pergi ke firdaus Allah juga melalui Yesus. Walaupun mereka tidak mengetahui apa yang kita ketahui tentang Yesus, mereka menantikan kedatangan Mesias, menjadikan binatang sebagai korban persembahan untuk menutupi dosa mereka sementara, sementara kita melihat kembali ke belakang pada Mesias, yang dengan pengurbananNya secara permanen menebus dosa kita. Yohanes 17:20 “Dan bukan untuk mereka ini saja Aku [Yesus] berdoa, tetapi juga untuk orang-orang, yang percaya kepada-Ku oleh pemberitaan mereka.” Maka jika seorang yang bukan Yahudi percaya dalam pemberitaan para rasul, (seperti yang dimiliki oleh seluruh umat Kristen), maka mereka termasuk yang didoakan oleh Yesus. Sementara ini memang benar bahwa banyak orang Yahudi diantara umat Kristen awal, sejak zaman stefanus sang martir, lebih banyak lagi orang yang bukan Yahudi yang menjadi orang Kristen. Yohanes 18:37 Yesus berbicara “is speaking “setiap orang yang berasal dari kebenaran mendengarkan suara-Ku.” Mendengarkan atau tidak, akan suara Yesus, pesanNya, injilNya sangatlah serius. Yesus tidak mengatakan, ”hanya orang Yahudi yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraKu, orang bukan Yahudi yang berasal dari kebenaran tidak akan mendengarkanku.” No, Yesus berkata bahwa ”setiap orang” yang berasal dari kebenaran mendengarkan suaraNya. f) Apa yang dikatakan murid-murid Yesus mengenai perjalanan misiNya Petrus berkata dalam Kis 4:12 “Dan keselamatan tidak ada di dalam siapapun juga selain di dalam Dia, sebab di bawah kolong langit ini tidak ada nama lain yang diberikan kepada manusia yang olehnya kita dapat diselamatkan.” Ketika ini benar bahwa Petrus berbicara pada orang Yahudi, Petrus berkata pada mereka tidak ada nama lain 1) di kolong langit, 2) diberikan kepada manusia. 1 Yohanes 2:1b-2 “Yesus Kristus , yang adil. Dan Ia adalah pendamaian untuk segala dosa kita, dan bukan untuk dosa kita saja, tetapi juga untuk dosa seluruh dunia. ” Mengapa Rasul Yohanes pergi ke Asia Kecil, Thomas pergi ke timur, mungkin sejauh India, Andreas pergi ke Siktia, dan rasul lainnya pergi ke tempat lain, untuk membagikan dan menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Mereka, semua orang, akan mengetahui siapakah yang Yesus inginkan agar pesanNya diajarkan, dan mereka mengajarkan pengajaran Yesus ke seluruh dunia. Kesimpulan Tidaklah benar untuk lalai membaca, atau kalau tidak mengabaikan, semua ayat ini, yang diberikan disaat yang berbeda, dan melihat hanya sepotong ayat yang diberikan pada waktu tertentu. Anda tidak dapat menggunakan Matius 15:24 bahwa Yesus, terang dunia, hanya pada domba yang hilang di Israel pada saat perjalanan misi Yesus, namun anda lebih dapat menggunakan Matius 16:20 “Lalu Yesus melarang murid-muridNya supaya jangan memberitahukan kepada siapapun bahwa Ia adalah Kristus.” (Kristus berarti Mesias). Yesus bermaksud agar mereka tidak mengatakan pada siapapun Ia adalah Kristus PADA SAAT ITU, karena nantinya Ia berkata pada mereka untuk pergi ke seluruh dunia, dan itulah yang mereka pahami. Seperti halnya, Yesus dikirim terutama untuk domba-domba yang hilang di Israel PADA 34 SAAT ITU (sebelum penyalibanNya), dan Ia tidak hanya pergi ke tempat orang bukan Yahudi saja, tapi berkata pada murid-murid untuk menyebarkan pesanNya ke seluruh isi dunia. Bukti bahwa Yesus datang untuk semua umat itu konsisten, bersifat kumulatif, dan banyak sekali. Dengan standar yang sah (bukti yang dalam jumlah lebih besar, keraguan yang di luar akal, dan sebagainya), pemberitaan mengenai Alkitab dan sejarah membuktikan bahwa Yesus datang untuk semua orang. Hanya penilaian atau penghakiman yang bias yang akan menemukan sebaliknya. P: Dalam Kitab Matius 10:5-6; 15:24-26, apakah Yesus seorang rasis yang datang hanya untuk orang Yahudi saja? (seorang Islam bernama Ahmad Deedat menyatakan ini.) J: Tidak sama sekali, tapi Yesus memiliki sebuah penggunaan waktu. Sebelum kebangkitanNya, Yesus mengabarkan injil pada umat Allah, orang Yahudi, pertama kali. Bahkan dalam Kis 1:8, Yesus memberikan perintah untuk menjadi saksiNya di Yerusalem, Yudea, dan Samaria, dan lalu sampai ke ujung bumi. Meskipun demikian, sebelum kematian dan kebangkitan Yesus, Yesus tidak hanya memberitakan injil kepada seorang perempuan Sirus-Punisia dalam Matius 15:24-26, tapi Ia mengabarkan injil pada orang Samaria dalam Yohanes 4:1-42, sebagaimana juga pada orang bukan Yahudi di sebelah timur Laut Galilea. Setelah KebangkitanNya dalam Matius 28:19-20 Yesus berkata, “Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus, dan ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Dan ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai kepada akhir zaman.” Pesan itu ditekankan kembali oleh Allah dalam Kis 10. P: Dalam Kitab Matius 10:13, apakah artinya dengan berkat dari murid-murid berdiam pada rumah mereka atau kembali pada murid-murid? J: “Rumah” disini mengarah pada mereka yang bertempat tinggal dalam rumah itu. Mereka tidak perlu khawatir dengan “tiba-tiba” memberkati seseorang yang tidak sungguh-sungguh menerima mereka. Berkat datang dari Tuhan, bukan dari perkataan mereka semata. P: Dalam Kitab Matius 10:14 dan Mrk 6:11, mengapa murid-murid disuruh untuk mengebaskan debu dari kaki mereka di rumah itu bagi rumah yang tidak menerima mereka? J: Ini adalah sebuah bentuk pernyataan terhadap mereka. Yaitu, orang yang tidak ramah itu mungkin akan memikirkan kembali setelah melihat kemarahan ini. Juga, ini juga menjadi pesan Tuhan terhadap mereka yang menolak pesanNya. P: Apakah Mat 10:14 dan Mrk 6:11 berarti bahwa kita seharusnya tidak perlu untuk berdebat dengan orang lain namun pergi saja? J: Tidak, untuk tiga alasan: anda harus melihat lebih dalam kesemua tugas khusus bagi kedua belas murid pada saat ini, dan tidak dikatakan untuk pergi saja jika seseorang melawan mereka. Namun, untuk mengebaskan debu dari kaki mereka sebagai sebuah tanda KETIKA mereka pergi jika tak seorangpun menerima mereka. Pada akhirnya rasul Petrus dan rasul Paulus berdebat dengan orang lain, dan Apollos, seorang yang bukan rasul juga ikut berdebat. Tugas Khusus Pada Saat Ini: Matius 10:5-20 mungkin kejadian yang sama dalam Markus 6:11, dan anda harus melihat ke seluruh pasal itu, bukan hanya sebagian dari satu ayatnya saja. Kedua belas murid tidak disuruh untuk mengambil seorang pegawai, mengambil uang, dan tinggal dalam rumah orang lain. Ini bukanlah pola penginjilan yang dimaksud. Fakta bahwa mereka tidak disuruh untuk tinggal dalam satu rumah saja dan berdiskusi serta berdebat (tidak seperti Paulus lakukan kemudian di Ruangan Tiranus dalam Kis 19:9-10) adalah masuk akal karena pada awalnya mereka memang menyebarkan pesan. Bahkan dahulu mereka tidak disuruh pergi jika seseorang melawan mereka. Namun, mereka tinggal di rumah seseorang yang mau menerima mereka. Jika tidak ada orang di kota itu yang mau menerima mereka, maka mereka pun akan pergi, menebaskan debu di kaki mereka. Mengebaskan Debu KETIKA Mereka Pergi 35 OrangYunani sebenarnya tidak mengatakan kepada mereka untuk pergi. Namun, dikatakan untuk mengebaskan debu di kaki mereka KETIKA mereka pergi. Baik mereka, umat Kristen di masa depan, dan kita, pun akan mengalami situasi dimana beberapa orang menentang mereka dan sebagian lagi mendukung mereka. Dalam 2 Korintus 10:3-6 Paulus mengatakan, “Memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi, karena senjata kami dalam perjuangan bukanlah senjata duniawi, melainkan senjata yang diperlengkapi dengan kuasa Allah, yang sanggup untuk meruntuhkan benteng-benteng. Kami mematahkan setiap siasat orang dan merubuhkan setiap kubu yang dibangun oleh keangkuhan manusia untuk menentang pengenalan akan Allah. Kami menawan segala pikiran dan menaklukkannya kepada Kristus, dan kami siap sedia juga untuk menghukum setiap kedurhakaan, bila ketaatan kamu telah menjadi sempurna.” Petrus, Paulus, dan Apolus berdebat dengan orang lain Petrus berdebat dengan orang-orang yang tidak percaya dalam Kisah Para Rasul, dan Paulus bahkan lebih sering berdebat dengan orang yang tidak percaya. Kalau seseorang mengatakan bahwa ini hanyalah apa yang seharusnya dilakukan para rasul, Apollos bukanlah rasul, dan ia juga berdebat. Namun, tidaklah benar dengan menganggap bahwa setiap orang percaya dipersiapkan untuk berdebat dengan orang lain. Akhirnya, jika anda tidak setuju dengan saya dan orang lain yang hidup di kota yang sama, dan anda tetap berpikir bahwa anda tidak seharusnya merayu atau membahas dengan orang yang tidak setuju dengan anda tapi justru meninggalkan kota itu, saya dapat memanggilkan mobil pengangkut untuk anda jika anda mau ;-) Ini benar serius, ini sebenarnya mengangkat dua pertanyaan bagus: bagaimana Yesus dan umat Kristen awal berselisih dengan orang yang tidak setuju dengan mereka, dan pada hal apa kita seharusnya berhenti untuk bercekcok dan pergi. Dua pertanyaan berikutnya tertuju pada topik-topik itu. P: Apakah Mat 10:14 dan Markus 6:11 berarti bahwa kita seharusnya tidak pernah berdebat dengan orang lain tetapi sebaiknya kita pergi? J: Pertama-tama mari kita lihat contoh-contoh dari Yesus, lalu Paulus, dan umat Kristen zaman pra-Nisea. Yesus yang berdebat dengan orang lain Yesus berdebat dengan orang Farisi menggunakan beberapa pertanyaan dalam Matius 22:41-46 dan pasal lain. Lalu Yesus merubah dan menggunakan kemarahan yang sangat keras dalam Matius 23:1-37. Yesus berkata pada orang Farisi mereka dapat melakukan perbuatan dosa yang tidak bisa diampunkan yaitu memfitnah Roh Kudus, dalam Matius 12:22-33. Yesus menggunakan sebuah sebutan! Ia menyebut orang-orang Yahudi itu “angkatan yang jahat dan tidak setia” dalam Matius 12:39-41. Ia menyebut orang-orang yang melawan sebagai “orang neraka” dalam Matius 23:15. Yesus dengan jelas berkata pada orang Saduki mereka itu sesat karena mereka tidak mengetahui Kitab Suci maupun kuasa Allah, dalam Matius 22:29-32. Paulus berdebat dengan orang lain Disamping Yesus, Paulus yang membuktikan bahwa Yesus adalah Kristus di Antiokia dalam Kis 9:19-25. Ia memiliki kesuksesan juga pihak yang melawan. Ia tidak pergi sampai bangsa Yahudi mencoba membunuhnya. Ketika Elimas melawan Paulus dalam Kis 13:8-12, Paulus memarahinya, dan Paulus tidak pergi. Ketika ada sebuah kerusuhan di Efesus melawan Paulus, Paulus ingin berbicara dengan mereka dalam Kis 19:30. Di Yerusalem, Paulus berbicara pada keramaian yang memusuhinya dalam Kis 22:2-22. Umat Kristen zaman Pra-Nisea Umat Kristen zaman pra-Nisea, yang Allah gunakan untuk mengubah dunia Romawi, menggunakan bujukan dan argumentasi dengan lebih luas dalam kesaksian mereka. Mereka melakukan dialog dari dialog yang ramah sampai dialog panjang antara Justin Martyr dan Trypho orang Yahudi, sampai orang lain seperti Aristides, Theophilus dari Antiokia, Letter to Diognetus, dan Tertulianus, membicarakan hal detail tentang perbuatan yang memalukan dari dewa-dewa Greko-Roma, sampai Irenaeus dan Hippolytus 36 yang secara lebih luas membuktikan bahwa banyak sekolah dari Gnostikisme itu salah. Arnobius menggunakan humor yang mengejek dewa-dewa pagan Greko-Roma. Lactantius menunjukkan bahwa filosofi Yunani itu salah. Anda dapat melihat sebuah daftar pada www.BibleQuery.org/History/ChurchHistory/WhatEarlyChristiansTaught.htm. Carilah dengan dimulai dari “r1” dengan huruf kecil. P: Dalam Kitab Matius 10:14 dan Mrk 6:11 kapankah kita seharusnya berhenti berdebat dengan orang yang bukan Kristen dan pergi saja? J: Ada sedikitnya tiga pertimbangan. Dekat dengan Bahaya Jika kehidupan anda, kehidupan keluarga anda, atau kehidupan dari orang Kristen lainnya berada dalam bahaya karena kehadiran anda, mungkin anda akan berpikir bahwa Tuhan menginginkan anda untuk pergi. Paulus melarikan diri ke Antiokia ketika mereka mencoba membunuhnya, dan orang Kristen seringkali melarikan diri ketika mereka disiksa. Pada satu sisi, kita harus mau mati demi Kristus, tapi di lain hal, Tuhan mungkin menginginkan kita untuk tetap hidup lebih lama untuk membagikan injil lebih lagi, dan pelarian diri kita adalah suatu pilihan yang Tuhan telah sediakan untuk kita. Hasil yang Kurang baik vs. Kesempatan Lain Saya telah mencapai sebuah saat dimana saya tidak bisa mencurahkan semua waktu saya yang mungkin hanya untuk bersaksi sebanyak mungkin juga untuk orang yang mengirimkan email pada saya, dan tetap dapat ridur normal, bersama dengan keluarga, dan melakukan pekerjaan yang rutin. Dengan beberapa orang, saya mungkin memberikan pada mereka jawaban yang singkat, atau mengurangi beberapa kesempatan untuk penginjilan bagi mereka, dengan tujuan agar saya mempunyai waktu untuk melakukan hal yang lebih penting untuk saya lakukan. Pernah Paulus pergi ke sebuah kota, dan beberapa orang telah menerima Kristus. Paulus dapat saja memilih untuk melakukan hal yang baik dan menghabiskan sisa hidupnya di kota itu untuk menjadikan mereka disana seorang Kristen. Tapi justru, Paulus pindah ke kota lain. Janganlah biarkan melakukan hal baik menjadikan anda tidak bisa melakukan hal yang besar. Di sisi lain, saya terus berdebat dengan orang-orang dari aliran cult yang saya pun melihat harapan yang sangat kecil bagi mereka untuk bertobat. Saya melakukan ini karena ada banyak orang yang bukan Kristen disana dan saya ingin mereka seperti diperingatkan untuk tidak bergabung dengan aliran itu. Jikalau perdebatan atau pengajaran anda menjadi sesuatu berbahaya atau membuat telinga orang tertutup Saya ragu untuk menyebutkan ini karena kebanyakan orang mempunyai masalah yang bertentangan dengan ini, yaitu tidak terlalu berani untuk mengajarkan tentang Kitab Suci. Yesus berkata untuk berdoa bagi para pekerja yang lebih banyak untuk menghadapi masa panen, dan Paulus dalam Filipi 1:14 bersuka penderitaannya membuat orang-orang percaya yang lain berani untuk mengajar dan tidak takut. Lebih lanjut, 2 Korintus 2:15 mengatakan bahwa (jika kita melakukan hal yang benar) kita AKAN mencium bau yang harum dari antara mereka yang binasa. Kitab Suci itu menyerang, dan jika kata-kata kita tidak pernah menyerang, kita tidak sedang melakukan tugas kita. Namun, semenyerang Kitab Suci pada beberapa orang, kita tidak boleh membumbui serangan itu. Kita diajarkan untuk berbicara tentang kebenaran dalam kasih, dalam Efesus 4:15. Terutama dalam budaya yang modern ini, kita dapat berbicara kebenaran dalam cara yang tidak berperasaan atau menjengkelkan dan membuat orang muak yang tidak seharusnya. Kita dapat membagikan Kitab Suci sesering mungkin pada orang yang sama, yang mana kemarahan kita akan menjadi menyebalkan. Kita tidak ingin menambahkan sebuah serangan lagi dalam Kitab Suci, tapi kita janganlah menghilangkan kemarahan-kemarahan yang ada dalam Kitab Suci juga. P: Dalam Kitab Matius 10:14-15, 40-42, mengapa Yesus mengajarkan bahwa menerima orang benar sangat penting? J: Menerima seorang yang benar berarti banyak. Tidak hanya berarti menerimanya, tapi memberinya pertolongan pada orang benar, bantuan, dan di sepuluh mendatang, tempat untuk mendapatkan kewenangan. Menerima seorang yang benar juga dinyatakan menerima pengajarannya, dan mau untuk belajar darinya. Juga berarti membiarkan orang itu memiliki tempat untuk mengajar orang lain. 37 P: Dalam Kitab Matius 10:15, mengapa lebih mentolerir pada Sodom dan Gomora pada hari Penghakiman daripada mereka yang tidak menerima murid-murid Tuhan di rumah mereka? J: Kitab Suci tidak mengatakannya, tapi Tuhan menghakimi manusia berdasarkan apa yang mereka mudah ketahui (Roma 4:15; 5:13). Sementara orang Sodom dan Gomora sangat jahat, mereka hanya mengetahui sedikit tentang Allah. Manusia yang tidak terlalu jahat tapi mengetahui lebih banyak tentang Tuhan, tapi tetap menolak murid-murid Tuhan, akan menghadapi penghakiman yang serius. P: Dalam Kitab Matius 10:16, bagaimana mereka (dan kita) untuk menjadi cerdik seperti ular dan tulus seperti merpati? J: Sederhana saja, kita harus berwaspada pada maksud dan jebakan-jebakan yang orang lain dapat lakukan pada kita, tapi kita sendiri jangan pernah melakukan hal yang jahat. P: Dalam Kitab Matius 10:19, bagaimana Roh Kudus memberikan orang Kristen kata-kata untuk dikatakan ketika mereka berada dalam penyiksaan? J: Apakah seorang Kristen berada dalam penyiksaan di waktu yang khusus atau tidak, terkadang Roh Kudus hanya meletuskan kata-kata ke dalam pikiran manusia. Kedua, Tuhan dapat membuat anda melihat atau mendengar hal-hal disekitar anda setiap hari yang menghubungkan anda pada pesan yang anda harus berikan. Seperti contohnya, sebelum berbicara dengan orang di Athena, Paulus melihat banyak dewadewa, ditambah sebuah altar dari tuhan yang tidak dikenal. Juga, kita diingatkan mengenai kebenaran melalui kita membaca Alkitab. Walaupun seorang Kristen mengetahui setiap cerita dan setiap pengajaran dalam Alkitab dengan sempurna, tetaplah penting untuk membaca Alkitab agar kita diingatkan mengenai kebenaran. P: Dalam Kitab Matius 10:19-20, ketika Roh Kudus memberikan kata-kata pada orang Kristen untuk dikatakan, apakah ini berarti pada saat itu, kata-kata itu tanpa ada kesalahan, atau tanpa ada kesalahan teologi yang berarti? J: Kecuali kalau Roh Kudus memberikan kata-kata yang pasti, dan pastinya bahwa orang itu mendengar kata-kata itu tanpa salah, mungkin saja seorang Kristen yang menurut dapat berbicara dengan sebuah kesalahan. P: Dalam Kitab Matius 10:21-22, 35-36, mengapa anggota keluarga dari keluarga Kristen memberontak terhadap seorang Kristen? J: Ini adalah perbuatan jahat dimana anggota keluarga dari yang memuji nama Tuhan akan memberontak orang Kristen. Saya pernah diceritakan mengenai seorang anak laki-laki Algeria yang berubah dari Islam menjadi Kristen. Ketika ia menolak untuk mengakui kesalahannya, ibunya sendiri menaruh racun tikus pada makanannya. P: Dalam Kitab Matius 10:23, mengapa Yesus mengatakan pada orang Kristen untuk melarikan diri dari penyiksaan, padahal Allah yang melindungi mereka? J: Tuhan dapat melindungi kita dengan cara apapun yang Ia inginkan, dan salah satu cara untuk melindungi kita adalah mengatakan pada kita kapan untuk melarikan diri. Di satu sisi, tidak ada yang memalukan dengan melarikan diri, seperti yang dilakukan banyak orang Kristen setelah Stevanus dilempari batu, dalam Kis 8:1-8. Di lain hal, ada waktunya dimana Tuhan tidak menginginkan kita untuk melarikan diri tapi tetap bertahan dan menderita demi Dia. Di waktu yang berbeda, baik Yesus dan Paulus dengan sengaja pergi ke Yerusalem, yang mengetahui apa yang menunggu mereka disana. P: Dalam Kitab Matius 10:23, apakah kedatangan Yesus tidak pernah terwujud karena Ia akan datang sebelum mereka pergi ke seluruh kota-kota di Israel? (Ahmad Deedat seorang Islam mempertanyakan ini) 38 J: Tidak, karena dalam pelarian mereka mereka tidak melarikan diri melalui setiap kota di Israel sebelum Yesus datang, dan mereka tidak pernah melarikan diri melalui setiap kota di Israel. Peristiwa di masa depan ini kemungkinan akan terjadi selama masa kesengsaraan. P: Dalam Kitab Matius 10:23, apakah yang dimaksud bahwa Yesus akan datang sebelum mereka selesai mengunjungi kota-kota di Israel? J: Pertama adalah bukan jawaban, selanjutnya barulah fakta-fakta dan diakhir dengan jawabannya. Bukan jawaban: dikatakan bahwa Yesus akan “datang” maka itu tidak dapat mengarah pada kenaikanNya dimana Yesus pergi. Beberapa orang berpikir itu mengarah pada kedatangan Yesus untuk menghakimi kehancuran di Yerusalem, tapi tidak disebutkan tentang Bait Suci di sini. Beberapa fakta: Kita tidak memiliki bukti mengenai murid-murid yang menderita penganiayaan sebelum Yesus disalibkan. Sementara kehancuran Bait Suci terjadi tahun 70 A.D., jika Yesus datang secara diamdiam dan tidak terlihat, maka tak seorangpun pada gereja awal yang mempunyai petunjuk tentang itu. Pada kenyataannya setelah tahun 70 A.D., sekitar 14 umat Kristen menulis tentang kedatangan Yesus kembali sebagai peristiwa yang akan terjadi nanti. Dua hal dalam jawaban: Pertama, Yesus tidak berkata mengenai pengajaran dalam Injil, dalam Matius 10:21-22, tapi pergi dari kota ke kota untuk melarikan diri dari penyiksaan. Maka lari dari penganiayaan seperti yang biasa kita katakan “menjadi permulaan”. Pada saat itu umat Kristen akan berlarian ke luar kota untuk melarikan diri sebelum Kristus kembali. Ini akan terjadi di masa depan, kemungkinan besar selama masa kesengsaraan. Kedua, di luar dari kapan ini terjadi, tidak ada bukti bahwa para rasul bisa untuk berkunjung ke setiap kota di Israel, maka ini belum terjadi. P: Dalam Kitab Matius 10:23 akankah Injil diajarkan di setiap kota, atau itu tidak akan diajarkan, seperti dikatakan dalam Matius 24:14? J: Ini penting untuk melihat ayat–ayat tersebut dengan hati-hati agar tidak terjadi kesalahpahaman tentang apa yang dikatakan sebenarnya. Matius 24:14 berkata Injil akan diajarkan pada seluruh dunia sebagai pemberitaan bagi semua bangsa. Itu tidak berarti setiap individu dipaksa untuk mendengarkan; tapi dengan TV, radio, dan internet, Injil saat ini disebarkan hampir ke seluruh dunia, kecuali mungkin beberapa daerah yang bangsanya terisolasi. Matius 10:23 tidak berkata apakah setiap kota di Israel akan diajarkan atau tidak. Namun, lebih lagi ayat ini berbicara mengenai pelarian diri dari penganiayaan, dan seorang Kristen tidak akan keluar dari kota di Israel untuk melarikan diri sebelum Kristus datang kembali. P: Dalam Kitab Matius 10:25, Mrk 3:22, dan Lukas 11:15-19, siapakah “Beelzebul”? J: Ini adalah nama seorang setan yang dikenal dengan nama itu untuk orang Yahudi. “Beelzebul” berasal dari Baal yang berarti Tuhan dan zebub yang berarti “serangga”. P: Dalam Kitab Matius 10:26, apakah artinya tidak ada sesuatupun yang tersembunyi yang tidak akan diketahui? J: Pada akhirnya segala sesuatu akan dinyatakan. Khususnya, pada Penghakiman Terakhir, Tuhan akan menghakimi setiap perbuatan (Wahyu 20:13), setiap kata yang sia-sia (Matius 12:36-37), dan bahkan seluruh pemikiran kita (Mazmur 139:2,4). P: Dalam Kitab Matius 10:28, apakah ini Tuhan Allah atau Setan yang seharusnya ditakuti karena membinasakan tubuh dan jiwa di Neraka? J: Ayat ini mengarah pada Tuhan Allah. P: Dalam Kitab Matius 10:28, bagaimana tubuh jasmani dibinasakan di Neraka? J: Kata dalam bahasa Yunani disini adalah Gehenna, yang mengarah pada Neraka, tapi kata itu juga mengarah pada sebuah tumpukan sampah yang besar diluar Yerusalem. Diluar dari dimanakah tubuh 39 orang jahat pertama dibinasakan, tubuh kebangkitan mereka akan pergi ke Danau Api dan dibinasakan karena mereka menolak untuk menerima Yesus Kristus sebagai Tuhan dan Juruselamat mereka. P: Dalam Kitab Matius 10:33, jika seorang Kristen pada satu saat menyangkal Kristus didepan seorang manusia, akankah orang Kristen itu disangkal oleh Yesus dan pergi ke Surga? J: Petrus melakukannya, tapi Petrus diampuni. Menyangkal Kristus dan bertobat bukanlah sebuah dosa yang tidak terampuni, karena tidak ada dosa yang tidak dapat diampuni, kecuali menghujat Roh Kudus (Matius 12:31,32; Markus 3:28-30; Lukas 12:10-11). P: Dalam Kitab Matius 10:34, bagaimana Yesus, Raja Damai, datang bukan untuk membawa damai tapi membawa pedang? J: Yesus tidak menggunakan sebuah pedang pada siapapun (setidaknya tidak sampai kedatanganNya yang kedua), namun keluarga terbagi-bagi dan banyak orang Kristen telah dibunuh karena nama Yesus. P: Dalam Kitab Matius 10:37, mengapa kita harus mencintai Tuhan Allah lebih dari keluarga kita sendiri? J: Dalam Markus 12:29-30 Yesus mengatakan mengasihi Tuhan Allah adalah hukum yang pertama. Allah menciptakan kita dan mengasihi kita, lebih dari siapapun, dan kepada Tuhanlah kita harus memberikan kesetiaan yang tertinggi. P: Dalam Kitab Matius 10:41, bagaimana kita menerima upah/berkat dari seorang nabi atau orang benar dengan menerima seorang nabi atau orang benar? J: Ini benar setidaknya dalam dua hal. 1. Ketika seseorang menerima mereka dan menerima pesan dari mereka, seseorang dapat menjadi seorang Kristen dan menjadi orang benar juga. 2. Ketika kita menerima seorang Kristen dalam nama Yesus, itu adalah perbuatan yang benar, dan itu adalah seakan-akan kita menerima Yesus, seperti yang dikatakan dalam 25:33-40. P: Dalam Kitab Matius 11:3, mengapa Yohanes bertanya pada Yesus apakah Ia adalah Mesias yang dijanjikan, padahal ia melihat Roh turun di atas Yesus seperti burung merpati, dalam Yoh 1:32? J: Yohanes Pembaptis sedang berada di penjara, dan mungkin ia tidak mendengar keajaiban dan penginjilan Yesus. Ada empat kemungkinan yang melengkapi: Keraguan: Mungkin Yohanes sedang mengalami keraguan disini. Penulis dari zaman gereja awal, Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) adalah yang pertama yang mengusulkan ini. Kebingungan: Mungkin Yohanes melihat nubuat dari kedatangan pertama tergenapi dan sedang mempertanyakan nubuat akan kedatangan kedua. Ketidaksabaran: William Hendrickson mengatakan bahwa “Mungkin kesulitan Yohanes bukanlah keyakinannya, tapi kesabarannya. Yohanes membuat keputusan yang bijak saat itu, daripada memendam kesusahannya berkenaan dengan Yesus sendiri, atau mengabarkan pada orang lain tapi tidak dengan orang yang tepat, maka ia membawanya pada Yesus.” (The Gospel of Matius 1973 hal.84) Mendesak Yesus: Mirip, mungkin Yohanes sedang mendesak Yesus untuk menunjukkan kehebatanNya lebih lagi, atau keduanya. P: Dalam Kitab Matius 11:3-6, mengapa Yesus tidak mengatakan ya atau tidak? J: Ini adalah hal yang mudah untuk menyatakan sebagai Mesias. Adalah hal lain yaitu untuk mendukung pernyataan dengan memberikan bukti-bukti yang ajaib. Yesus sedang mengingatkan baik Yohanes dan para pendengar Yesus atas bukti-bukti yang Yesus berikan. P: Apakah Mat 11:11 dan Luk 7:28 mengajarkan bahwa Yohanes Pembaptis pergi ke Neraka, seperti diajarkan dalam buku Pendeta Moon, Divine Principle hal.161? 40 J: Tidak. Yohanes 10:41-42 menunjukkan bahwa pemberitaan Yohanes menjadikan banyak orang percaya pada Yesus. Kita harus berhati-hati untuk menghukum seorang martir yang mati demi Tuhan karena meninggalkan dan menyakiti Tuhan. Yesus berkata bahwa orang yang terkecil di dalam kerajaan Surga adalah lebih besar dari Yohanes Pembaptis, mengarah pada fakta bahwa Yesus belum membukakan jalan ke surga, dan Yohanes Pembaptis sebenarnya adalah nabi terakhir dibawah Perjanjian Lama. Juga, jika Yohanes Pembaptis gagal dalam pengajarannya, lalu mengapa dalam Matius 21:32 Yesus mengatakan bahwa orang-orang harus percaya pada Yohanes Pembaptis? Lihat juga pertanyaan berikutnya untuk informasi lebih lanjut. P: Dalam Kitab Matius 11:11 dan Luk 7:28, apakah artinya bahwa ia yang terkecil dalam kerajaan Surga lebih besar dari Yohanes Pembaptis? J: Ada tiga perspektif, dan ketiganya itu mungkin benar. Idiom Ibrani: Ungkapan ini sangat mirip dengan perkataan rabi bernama Yohanan ben Zakkai, salah seorang cendekia yang paling dihormati pada abad pertama, menjadi yang “terkecil dari” delapan puluh murid Hillel; perkataan ini bukan berarti untuk mengurangi status Yohanan tapi untuk menambahkan statusnya di zamannya. Tidak ada sampai Yesus ada: Bahkan Yohanes Pembaptis tidak berada dalam kerajaan Surga sebelumnya. Tak seorangpun, sampai Yesus membuka jalan melalui kematianNya dan kebangkitanNya. Posisi yang Relatif di Surga: Ingatlah bahwa Yohanes Pembaptis dipenuhi Roh Kudus dari sebelum dilahirkan. Sebuah spekulasi adalah bahwa mungkin orang-orang percaya di dalam Surgam, yang diperbaharui setelah mereka lahir akan memiliki posisi yang lebih tinggu daripada seseorang yang tidak harus melewati ini. P: Dalam Kitab Matius 11:12-13, bagaimana kerajaan Surga diserong? J: Dari zaman Yohanes Pembaptis dipenjara (dan sampai hukuman matinya) sampai sekarang, ada dan akan ada penyerangan terhadap kerajaan Surga. Yesus mengatakan ini setelah Yohanes Pembaptis, baru saja dipenjarakan oleh Herodes, dan mengirimkannya pesan. P: Dalam Kitab Matius 11:14 dan Luk 1:15, bagaimana Yohanes Pembaptis berada dalam Roh dan tenaga dari Elia? Apakah ia reinkarnasi dari Elia? J: Tidak. Ia datang dalam Roh dan tenaga dari Elia, tapi Yohanes bukanlah reinkarnasi Elia. Lihatlah pembahasannya pada Markus 9:11-13 untuk jawabannya. P: Dalam Kitab Matius 11:16-17 dan Luk 7:32, bagaimana bisa bahwa angkatan itu seperti anakanak yang sedang berada di pasar? J: Anak-anak tidak dapat mendengar dengan sempurna, memiliki ingatan yang pendek, dan sangat tidak masuk akal pada saat tertentu. Mereka dapat memiliki kesulitan melihat pandangan yang lain kecuali milik mereka sendiri. Yesus menjelaskan mengapa ia mengatakan ini dalam Lukas 7:33-35. Di lain hal, mereka mengkritik Yohanes Pembaptis agar tidak meminum anggur dan memakan makanan yang biasa, dan mereka lalu berbalik mengkritik Yesus agar meminum anggur dan memakan makanan biasa. Saya melihat sebuah situasi yang mirip dalam penginjilan di kota Salt Lake City pada orang-orang Mormon. Orang-orang tersebut senang bertanya jikalau saya pernah menjadi seorang Mormon, dan saya menjawab “tidak”. Karena saya tidak pernah menjadi Mormon, bagaimana saya mengerti apa yang mereka ajarkan. Mereka senang bertanya pada orang Kristen yang bekas Mormon pertanyaan yang sama, dan mereka akan menjawab ”ya”. Bagaimana bisa mereka mendengarkan seseorang yang ingkar terhadap agamanya dan meninggalkan gereja mereka. Ternyata tidak ada yang sampai pada beberapa orang. P: Dalam Kitab Matius 11:23-24, mengapa Sodom berkeinginan untuk bertobat di sini? J: Yesus sedang menggunakan sebuah perumpamaan hiperbola disini untuk mengatakan bahwa jika orang-orang Sodom memiliki pengetahuan tentang Tuhan yang seperti dimiliki orang Yahudi, mereka tidak akan menjadi jahat sebagaimana merekapun akhirnya dibinasakan. Bahkan bangsa Asiria bertobat 41 ketika Yunus datang kepada mereka, tapi beberapa orang Galilea tidak mau bertobat bahkan ketika Tuhan sendiri yang datang pada mereka. P: Dalam Kitab Matius 11:25-26, mengapa Yesus bersyukur pada Allah karena menyembunyikan kebenaran dari orang pandai dan orang bijak? J: Tidakkah ini aneh jika orang yang lebih pandai, dan mereka yang bisa mencapai pendidikan yang lebih tinggi, yang dengan pengetahuan mereka sendiri harusnya lebih menyukakan Tuhan atau dekat pada Surga? Ini tidak seperti itu. Namun, mereka yang mau untuk mengakui pada Tuhan ketidakberdayaan mereka sendiri adalah yang dekat dengan Tuhan, seperti perumpamaan seorang Farisi dan pemungut cukai. P: Dalam Kitab Matius 11:25-26, haruskah kita bersyukur pada Tuhan karena menyembunyikan kebenaran? J: Lebih baik untuk berterima kasih pada Tuhan atas kebenaran dan bagaimana Ia menyatakannya. Yesus mengatakan bahwa orang yang lebih pandai tidak memiliki keuntungan lebih dari orang yang mempunyai yang sedikit pandai dalam menemukan kebenaran tentang Tuhan. Kebenaran tersembunyi dalam bentuk yang tidak dapat ditemukan setiap orang dengan pemikiran mereka sendiri di luar dari Tuhan. Namun secara berlawanan, bagi mereka yang ingin tahu tentang kebenaran, mereka akan menemukannya, walaupun mereka adalah anak-anak. P: Dalam Kitab Matius 11:27, bagaimana segala sesuatunya diserahkan kepada Yesus? J: Segala sesuatu diserahkan pada Yesus dalam sejumlah cara. Semua orang akan tunduk pada Yesus, Yesus akan menghakimi manusia, dan Yesus menyelamatkan kita. Namun hal utama yang Yesus ingin buat disini bukanlah Yesus adalah “seorang” juru selamat, tapi bahwa tidak ada keselamatan kecuali melalui Yesus yang menyelamatkan kita. Seorang dewasa, bayi di zaman modern ini atau orang yang sudah mati di masa sebelum Yesus diketahui oleh mereka akan pergi ke Surga melalui Yesus, atau mereka tidak pergi sama sekali. P: Dalam Kitab Matius 11:27, bagaimana tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya? J: Ini adalah benar bukan hanya dalam satu hal tapi dua hal. Pengetahuan: Jika Tuhan mempunyai keinginan, Ia bisa saja menyembunyikan diriNya sendiri, seperti ketika kita tidak akan mudah untuk mengetahui banyak tentang Dia sama sekali. Tuhan memilih untuk menyatakan diriNya, sebagian melalui Abraham dan melalui para nabi, tapi penyataan yang sepenuhnya tentang diriNya datang melalui Yesus Kristus yang datang ke dunia. Keselamatan: Semua yang diselamatkan, dan setiap orang yang akan diselamatkan, diselamatkan melalui Mesias, Yesus. Bahkan orang yang mengikut Allah yang sejati sebelum Yesus dilahirkan, dan tidak mengetahui tentang nama Yesus, diselamatkan melalui Yesus. Kis 4:12 mengatakan keselamatan tidak ditemukan dimanapun. Filipi 2:9-11 mengatakan bahwa dalam nama Yesus semua bertekuk lutut, di langit, di bumi, dan yang ada di bawah bumi, dan setiap lidah mengakui bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan. P: Dalam Kitab Matius 11:27, mengapa Yesus mengatakan bahwa tidak seorangpun mengenal Bapa selain Anak dan orang yang kepadanya Anak itu berkenan menyatakannya, karena Mzm 145:18 berkata Tuhan berada dekat dengan semua yang berseru kepadaNya? J: Ada tiga hal untuk diperhatikan dalam jawaban. Semua yang Yesus pilih: Yesus tidak pernah berkata bahwa Ia sendiri yang mengetahui Bapa. Namun, Yesus berkata hanya Ia dan mereka yang Yesus pilih akan mengetahui Bapa. Periode waktu: Yesus tidak mengkhususkan apakah ini di masa depan pada hari penghakiman, di masa sekarang, di masa lalu, atau kesemuanya diatas. Pernyataan ini benar bahwa terjadi di masa depan, karena pada akhirnya semua akan berdiri dihadapan Kristus yang adalah hakim kita, sebagaimana ditunjukkan 42 dalam Yohanes 5:22-23. Kata-kata Yesus juga benar pada masa Ia hidup, sebagaimana Yesus berkata pada orang Yahudi dalam Yohanes 8:24 bahwa jika mereka menolakNya, mereka pasti akan mati dalam dosa mereka. Ini memang terlihat tidak adil pada seseorang yang berpikir untuk pergi ke Surga hanya membaca Alkitab dan menyandarkan pada firman, tapi tidak menurut. Namun, Yesus berkata dalam Yohanes 14:6 bahwa Ia adalah jalan, kebenaran, dan hidup, dan tak seorangpun dapat datang kepada Bapa tanpa melaluiNya. Namun, dalam sebuah pengertian perkataan Yesus juga benar bahwa bisa juga pada sebelum Ia ada. Tidak hanya ketika Ia bersama bangsa Israel di hutan belantara menurut 1 Korintus 10:4, tapi penyalibanNya dan kebangkitanNya, yang membawa kehidupan pada semua orang percaya, yang hidup sebelum dan setelah Kristus ada, dirancang sebelum dunia beralas dalam Kis 2:23. Hubungan yang Khusus: Semua yang sebelumnya dikatakan, Yesus dan Roh Kudus memiliki hubungan yang khusus pada Bapa yang tak seorangpun miliki. P: Dalam Kitab Matius 11:28, bagaimana Yesus memberi kelegaan pada kita? J: Kita dapat mempergunakan kebenaran ini ke dalam hidup kita setidaknya dalam lima cara. Kebebasan dari ketakutan: Tuhan akan menjaga kita, dan tidak ada yang akan terjadi pada kita kecuali Tuhan mengijinkan. 1 Petrus 1:6-9 dan 1 Korintus 2:9 menunjukkan bahwa kemuliaan Surga akan membuat penderitaan yang kita alami di bumi terlihat kecil. Kebebasan dari kecemasan dan kekhawatiran: Dalam Khotbah di Bukit, Yesus secara khusus menekankan pada penghargaan kita pada Tuhan, dan baik kekhawatiran yang tidak diinginkan dan yang tidak berguna. Filipi 4:6-7 mengatakan bahwa kita diajarkan untuk tidak cemas tentang sesuatu tapi serahkan permintaan kita dihadapan Tuhan. Kebebasan dari pekerjaan, tujuan, dan ambisi kita: Ketika kita menjadi orang Kristen, ukuran keberhasilan kita diperbaharui. Sukses tidak hanya menyelesaikan apa yang Tuhan inginkan kita untuk diselesaikan, tapi menjadi setiap hal yang Tuhan inginkan untuk seperti itu. Tidak lebih dari itu. Kita tidak lagi perlu khawatir untuk bagaimana menjadi sukses di mata manusia, atau menghidupkan idealisme budaya. Kebebasan dari kekhawatiran tentang Penghakiman: Pada Hari Penghakiman, orang Kristen dapat berdiri tanpa takut. Kristus akan menghakimi orang Kristen atas upah mereka (atau hilangnya upah) tapi orang Kristen dapat memiliki jaminan keselamatan dan terbebas dari Danau Api. Kekebasan yang abadi: kebebasan kita dimulai saat ini di bumi, dalam hal yang terbatas. Tapi kita akan memiliki kebebasan sebagai Anak-anak Raja di Surga, selamanya. When Critics Ask hal.342 merangkum ini dengan baik: “kehidupan seorang yang percaya “mudah” di dalamnya akan membawa “ketenangan jiwamu’ (Mat. 11:29), tapi susah bagi ‘daging’, yang sering membutuhkan kedisiplinan dari tangan Tuhan untuk menjaganya untuk tetap berada di jalur. Keselamatan membawa ‘kedamaian bersama Tuhan’ (Rom. 5:1), tapi juga membawa konflik dengan dunia (1 Yohanes 2:15-17; Gal 5:17).” P: Dalam Kitab Matius 11:29-30, apakah perbedaan antara sebuah kuk dan sebuah beban? J: Sebuah kuk menarik sebuah kereta, yang membawa beban. Sebuah kuk ditarik dengan yang lain juga. Sebuah kuk, dan beban digunakan untuk menarik, dapat saja ringan atau beart, dan Yesus berkata kukNya itu ringan. P: Apakah Mat 11:29 pun mendukung yoga, sebagaimana diajarkan oleh Markus dan Nabi Elizabeth dalam The Lost Teachings of Yesus 3 (1988) hal.273-274? J: Tidak sama sekali. Yesus berkata pikul “kuk” Nya bukan “yoga” diatas anda. Kata dalam bahasa Yunani di sini, zugon, berarti memasan kuk pada lembu untuk bekerja di ladang, dan memiliki pernyataan untuk melayani Yesus, bukan melakukan kegiatan fisik yang khusus atau mengontrol pernapasan. P: Dalam Kitab Matius 12:1-5 apakah murid-murid Yesus melanggar hari Sabat orang Yahudi atau tidak? 43 J: Mereka tidak melanggar hari Sabat dalam hukum Taurat di sini, justru mereka mematahkan interpretasi orang Farisi tentang ini. Kita tidak memiliki catatan mengenai murid-murid atau Yesus yang melanggar Hukum Taurat ketika Yesus melakukan penginjilan di bumi sebelum kebangkitanNya. P: Dalam Kitab Matius 12:1-8 dan Mrk 2:27, apakah yang Yesus katakan di sini tentang Sabat sebuah perubahan dalam Hukum Tuhan, atau apakah Yesus mengatakan bagaimana seharusnya mereka melakukannya dalam masa Perjanjian Lama juga? J: Yesus tidak sedang membuat perubahan disini. Memetik bulir gandum khususnya sudah diijinkan dalam Hukum. Ketika Hukum Tuhan mengatakan orang tidak dapat bekerja pada hari Sabat, anda dapat memetik gandum untuk makan, selama anda tidak memanen dengan menaruhnya dalam sebuah kantung. Yesus sedang menunjukkan bahwa anda harus melihat ke dalam seluruh Hukum Tuhan, dimana Hukum juga membuat ketetapan khusus bagi para imam. Juga, Yesus menunjukkan bahwa selama Daud dalam keadaan darurat, ia tetap hidup dan lebih dulu dari Saul mengambil hak atas roti sajian. Berapa banyak lagi Mesias harus menang atas tradisi Farisi. P: Dalam Kitab Matius 12:3-5 dan Mrk 2:25-27, mengapa OK untuk mengambil roti sajian, dan bagaimana ini berhubungan dengan menjaga hari Sabat? J: Prinsip kunci disini adalah sebuah hirarki mengenai pimpinan, dan kemenurutan mereka yang paling utama adalah pada Tuhan, bukan Sabat. Hanya para imam yang seharusnya makan roti sajian itu, dan Daud dan orang-orangnya sedang berada dalam misi untuk Tuhan, mereka sedang dalam keadaan yang darurat (mengumpat dari Saul), dan setelah membahasnya dengan para imam mereka memakannya, dalam 1 Samuel 21:3-6. Untuk orang Farisi, hari Sabat sebenarnya menjadi dewa mereka! Ini bukan karena hari Sabat yang menjadi buruk, tapi mereka lebih berfokus pada hari Sabat daripada ke Tuhan sendiri. P: Dalam Kitab Matius 12:5, bagaimana para imam tanpa belas kasihan melakukan hal tidak sopan setiap hari Sabat? J: Hukum Taurat mengajarkan para imam untuk melakukan apa yang tidak sah bagi orang lain untuk dilakukan pada hari Sabat. Hal yang dimaksud Yesus bukanlah bahwa para imam harus berhenti melakukan apa yang Tuhan telah perintahkan untuk mereka. Namun, hal pentingnya adalah bahwa jika anda melihat apa yang Tuhan ajarkan sementara mengabaikan konteksnya, anda dapat memiliki beberapa macam masalah. Orang yang menurut hukum adalah yang melihat hukum tanpa melihat konteks. Tertulianus (198-220 A.D.) dalam Five Books Against Marcion buku 4 pasal 12 hal.362 menunjukkan bahwa ketika Tuhan memerintahkan bangsa Israel untuk berbaris mengelilingi Yeriko selama delapan hari, mereka berbaris mengelilingi pada hari Sabath. Maka, ini juga sebuah contoh mengenai perintah langsung dari Tuhan yang mengesampingkan hari Sabat. P: Dalam Kitab Matius 12:5, ketika Yesus berkata, “Atau tidakkah kamu baca dalam kitab Taurat, bahwa pada hari-hari Sabat, imam-imam melanggar hukum Sabat di dalam Bait Allah, namun tidak bersalah?”, mengapa ini tidak bukanlah kutipan dari Hukum? J: Yesus tidak menyatakan ini sebagai sebuah kutipan atau apapun. Yesus yang membuat kesimpulan logis berdasarkan Hukum, para imam melakukan pekerjaan keimaman pada hari Sabat dan itu masih tepat dan menyukakan Tuhan. P: Dalam Kitab Matius 12:3-8 dan Mrk 2:25-28, apa hal yang penting dari ilustrasi ini? J: Mengikut pada Tuhan bukan hanya perintah, tapi juga prioritas. Mengikuti Yesus sebagai Tuhanmu adalah tentang apa arti kemenurutan itu, bukan hanya aturan, bahkan aturan Tuhan. Dalam ayat lain ditunjukkan bahwa lebih dari aturan dan prioritas terlibat dalam mengikut Tuhan, tapi Yesus adalah dasarnya disini. Yesus memiliki kesabaran dalam memberikan penjelasan yang sederhana pada orang Farisi yang memusuhi, dan memuji Tuhan bahwa Ia sabar pada kita juga. 44 P: Dalam Kitab Matius 12:8 dan Mrk 2:28, apakah artinya bahwa Anak Manusia adalah juga Tuhan atas hari Sabat? J: Kita diciptakan untuk Tuhan, bukan untuk hukum dan bukan untuk hari Sabat. Perintah untuk beristirahat pada hari Sabat diberikan untuk menolong umat manusia, bukan untuk menghalanginya. Allah adalah Tuhan atas HukumNya. P: Dalam Kitab Matius 12:10-14 dan Mrk 3:3-6, apakah orang Farisi akan menganggap penyembuhan di hari Sabat salah? J: Orang Farisi akan menganggap penyembuhan sebuah perbuatan kreatif, dan oleh karena itu bekerja. P: Dalam Kitab Matius 12:10-14, mengapa Yesus menjawab pertanyaan orang Farisi seperti ini? J: Yesus sedang menunjukkan ketidak konsisten mereka. Bayangkan sebuah humor yang aneh tentang situasi ini. Berikut ada beberapa orang, mengajarkan tambahan mereka sendiri mengenai firman Tuhan sebagai firman Tuhan, yang mengatakan bahwa Tuhan sendiri Ia tidak dapat melakukan sesuatu. Karena mujizat berasal dari Tuhan, mereka mungkin juga mengatakan pada Tuhan bahwa Ia harus menarik mujizat itu! P: Dalam Kitab Matius 12:31,32, Mrk 3:28-30, dan Lukas 12:10-11, apakah arti menghujat Roh Kudus? J: Konteksnya menunjukkan ini adalah melihat pekerjaan Tuhan yang ajaib secara langsung, menolak Injil, dan mengatakan ini adalah pekerjaan Setan. Ini bukan hanya meminta Roh Kudus untuk pergi dari hidup mereka. Saya mengetahui seorang mahasiswa Kristen yang meminta Tuhan untuk pergi dari hidupnya. Setelah sebulanan ia merasa sengsara, ia bertobat dan kembali pada Kristus. Jika seseorang melakukan penghujatan terhadap Roh Kudus, mereka tidak akan ingin untuk kembali pada Kristus. P: Dalam Kitab Matius 12:31,32, Mrk 3:28-30, dan Lukas 12:11, mengapa menghujat terhadap Roh Kudus lebih serius daripada menghujat Yesus? J: Yesus tidak mengatakannya dengan spesifik. Namun, jika seseorang menolak Yesus, Roh Kudus dapat bekerja agar mereka merubah pemikiran mereka dan nantinya menerima Yesus. Namun, jika seseorang dengan permanent tidak ingin ada Roh Kudus dalam hidup mereka, dan Roh Kudus menghargai keinginan itu, mereka tidak akan pernah datang kepada Kristus dan pergi ke Surga. P: Dalam Kitab Matius 12:31-32, apakah menghujat Roh Kudus berarti membenci terang dengan menyangkal penjelmaan Tuhan (seperti Baha’u’llah) sebagaimana yang diajarkan kaum Bahai dalam Some Answered Questions hal.127-128? J: Tidak, ini adalah permintaan dalam pertanyaan dengan mengasumsikan pernyataan bahwa Baha’u’llah adalah terang membuktikan bahwa Baha’u’llah adalah terang. Namun, bahkan untuk Yesus, perhatikan bahwa Matius 12:31 Ia mengatakan bahwa mereka yang menghujat Yesus akan diampunkan, maka menghujat seorang nabi Tuhan BUKANLAH menghujat Roh Kudus. P: Dalam Kitab Matius 12:32, apakah menjadi tidak diampunkan ini karena menghujat Roh Kudus dalam hidup ini sudah mendukung keyakinan akan penyucian dosa, seperti yang dikatakan penulis Katholik, Ludwig Ott? J: Tidak, bahkan New Catholic Encyclopedia vol.11 hal.1034 mengatakan “doktrin tentang Penyucian dosa tidak disebutkan dengan jelas dalam Alkitab” Matius 12:31-32 tidak mendukung penyucian dosa untuk tiga alasan: 1) Pengajaran Katholik adalah bahwa Penyucian dosa membersihkan seorang yang percaya dari dosa yang ringan, bukan dosa yang fatal dan tak terampunkan, dan menghujat Roh Kudus dianggap sebagai dosa yang fatal. 2) Yesus tidak sedang berbicara tentang orang percaya, tapi tentang para ahli Kitab dan orang Farisi yang menolakNya. 45 3) Ayat ini tidak mengatakan tentang durasi, kekerasan, jenis, atau tempat hukuman atau pembersihan; tidak dikatakan sama sekali tentang hukuman atau pembersihan. Namun, ayat ini berbicara mengenai menjadi tidak diampunkan oleh Tuhan. P: Dalam Kitab Matius 12:38-39 dan Mat 16:1-4, ketika orang Farisi meminta tanda, apakah Yesus mengatakan mereka hanya memiliki tanda dari Yunus, atau apakah tidak ada tanda seperti yang dikatakan dalam Markus 8:11-13? J: Tiga hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Matius 12:38-39 adalah permintaan pertama untuk sebuah tanda, dan Matius 16:1-4 dan Markus 8:1113 adalah permintaan kedua untuk sebuah tanda. 2. Dalam segala hal, Yesus mengatakan mereka tidak akan melihat tanda dari Surga, atau bahwa mereka hanya melihat tanda dari yang dilihat para pendengar Yunus. 3. Para pendengar Yunus tidak pernah melihat tanda yang ajaib, hanya nabi Yunus. Yunus tidak pernah menunjukkan banyak mujizat yang diceritakan dalam Alkitab. P: Dalam Kitab Matius 13, apakah yang berbeda tentang perumpamaan ini? J: Matius 13:3-52 adalah sebuah kiasme, tapi bukan yang sempurna. 13:1-2 Yesus datang -13:3-9 Perumpamaan tentang orang yang menabur, yang ditujukan pada khalayak ramai -- 13:10-12 Murid-murid bertanya dan Yesus menjawab --- 13:10-17 Tujuan dari perumpamaan (untuk orang luar) ----13:18-23 Interpretasi dari perumpamaan tentang penabur -----13:24-33 Tiga perumpamaan lagi ditujukan untuk orang banyak “Kerajaan Surga seperti…” (ilalang, biji sesawi, ragi) penyimpangan --- 13:34-35 Tujuan dari perumpamaan (untuk para murid) ---- 13:36-43 Interpretasi mengenai perumpamaan tepung terigu dan ilalang Akhir dari penyimpangan -----13:44-48 Tiga perumpamaan lagi ditujukan untuk para murid “Kerajaan Surga adalah seperti…” (harta, mutiara, pukat) ---- 13:49-50 Penjelasan -- 13:51 Yesus bertanya dan para murid menjawab - 13:52 Perumpamaan mengenai harta baru dan lama 13:53 Yesus pergi Dalam struktur ini, Matius 13:13-17 juga adalah kiasme. P: Dalam Kitab Matius 13:1, mengapa Yesus duduk diatas kapal dan berbicara pada orang-orang? J: Yesus mungkin berbicara dari sebuah kapal karena di hari yang tenang, bunyi suaraNya akan terbawa dengan baik oleh air. P: Dalam Kitab Matius 13:10-13, mengapa Yesus menjelaskan perumpamaan ini pada para muridNya dan bukan pada orang banyak? J: Jawabannya ditemukan dalam Matius 13:14-15. Yesus memiliki banyak murid (termasuk 70 orang) dan bukan hanya dua belas murid. Orang banyak pada saat ini diberikan suatu cicipan pengajaran Yesus, dengan harapan mereka akan merasa haus untuk mengetahui lebih banyak. Yesus ekslusif di sini; Ia hanya memberikan penjelasan pada para muridNya. Tentunya, orang banyak itupun dapat memilih untuk menjadi murid Yesus. P: Apakah yang dimaksud dalam Mat 13:10-16? J: Ada sejumlah hal-hal penting dalam ayat-ayat ini 46 13:10 Setelah Yesus memberikan perumpamaan mengenai penabur dalam Matius 13:1-9, para murid datang dan bertanya mengapa Ia berbicara dalam perumpamaan. Pertanyaannya tidak terbatas pada perumpamaan mengenai penabur, tapi mengapa Yesus berbicara dalam perumpamaan pada umumnya. 13:11 Kebanyakan orang tidak akan memiliki atau memelihara pengetahuan mengenai Kerajaan Surga. 13:12 Mereka yang memiliki pengetahuan akan bertumbuh dalam pengetahuannya. Mereka yang tidak memiliki pengetahuan, bahwa sedikit pengetahuan yang mereka miliki akan diambil. 13:13 Mengapa Yesus berbicara kepada orang-orang dalam perumpamaan, dan bukan menjelaskan segala sesuatu seperti yang Ia lakukan pada para murid? Mari kita lihat 2 Petrus 2:21 dan Roma 4:15; 5:13 untuk jawabannya. Jika seseorang memilih untuk tidak mengikut pada kebenaran tentang Tuhan yang mereka miliki, maka sedikit yang mereka punya akan lebih baik bagi mereka dalam penghakiman terakhir. 13:14 menunjukkan bahwa orang-orang sebenarnya mendengar semua kebenaran, tetapi mereka tidak akan memahaminya. Ini TIDAK berarti anda harus benar-benar pintar untuk menjadi orang Kristen; itu akan bertentangan dengan 1 Korintus 1:26-28. Namun disana masalah mengenai pemahaman diantara orang Farisi yang pintar dan berpendidikan tinggi adalah bahwa mereka tidak mempunyai ruang untuk perkataan Yesus (Yohanes 8:37), dan pesan dari salib hanyalah suatu kebodohan bagi mereka yang memiliki kebijaksanaan duniawai (1 Korintus 1:18-25). Saya telah melihat orang yang pintar datang dengan kepintarannya, dan keberbakatannya memberi alasan mengapa mereka tidak mau percaya dengan begitu saja apa yang ada di Alkitab. 13:15 Ini menunjukkan orang yang berkeras hati. Orang Kristen telah berdebat mengenai apakah Tuhan yang bertanggung jawab atas kerasnya hati Firaun sehingga menjadi keras terhadap Musa dan bangsa Israel atau Firaun yang bertanggung jawab. Alkitab mengatakan bahwa Firaun mengeraskan hatinya dalam delapan bagian, dan Tuhan mengeraskannya dalam delapan bagian. Satu penghakiman dari Tuha terhadap orang yang mengeraskan hati mereka adalah hati mereka dikeraskan lebih lagi. Pada akhirnya, pekerjaan yang sama yang Tuhan lakukan dapat memiliki pengaruh yang berlawanan pada dua orang yang berbeda. Seorang penulis dari zaman gereja awal menjelaskan itu dengan penjelasan seperti berikut: “lilin menjadi meleleh dan Lumpur menjadi kering melalui panas yang sama; maka pengoperasian yang sama, yang ditunjukkan melalui perantara Musa, membuktikan kerasnya hati Firaun di sisi lain, hasil dari kejahatannya, dan menghasilkan banyak orang Mesir campuran yang berangkat dengan orang Ibrani.” Tulisan Origen De Principiis (225-254 A.D.) buku 3 bag.1.11 hal.311. 13:16 Kebetulan, ketika Yesus memiliki khususnya 12 murid yang ditunjuk, Yesus tidak hanya memiliki 12 murid; Ia juga memiliki sebuah kelompok yang terdiri dari 70 orang, dan murid-murid yang lain juga. Para murid Yesus berbahagian baik karena keistimewaan untuk mengetahui kebenaran ini dan fakta bahwa mereka tidak pantas untuk belajar tentang kebenaran ini. Tuhan bisa saja memilih untuk menyembunyikan semuanya dari kita; tapi Tuhan ingin menyatakan ini semua pada kita. 13:17 bercerita lebih jauh lagi dan berkata bahwa bahkan nabi-nabi yang saleh dalam Perjanjian Lama ingin memperlajari hal-hal ini, tapi Tuhan tidak mengajarkan mereka; Tuhan menunggu untuk menyatakan pada mereka sampai Yesus datang. Terkadang orang berpikir yang salah bahwa Tuhan berhutang pada kita untuk mencoba sekeras yang Ia dapat untuk mengajarkan pada setiap orang tentang kebenaran ini. Sebenarnya juga, jika seseorang menolak kebenaran tentang Tuhan yang mereka sudah miliki, Tuhan tidak mempunyai kewajiban untuk mencoba memaksakan lebih banyak lagi kebenaran ke dalam mereka. Nyatanya, sedikit yang mereka ketahui akan lebih baik untuk mereka (2 Petrus 2:21). Tapi bagi mereka yang ingin mengikut pada kebenaran, Tuhan akan bersuka hati untuk menunjukkan pada kita lebih banyak lagi. Tepatnya bagaimana orang tidak mendengar dan hilang kepercayaannya? Yesus menjelaskan itu dalam Matius 13:18-23. P: Dalam Kitab Matius 13:12, apakah Tuhan tidak adil dengan mengambil dari mereka yang tidak mempunyai dan memberi bagi mereka yang mempunyai? J: Tidak bukan tidak adil. Ada tiga hal bertentangan untuk diperhatikan: keadilan vs. persamaan, upah vs. karunia, dan sesuai kebutuhan vs. memberikan pahala 47 Keadilan vs. persamaan: Tuhan adil terhadap semua orang, tapi Tuhan tidak harus memperlakukan setiap orang dengan sama, seperti yang digambarkan dalam Roma 9:6-18. Upah vs. karunia: Dalam perumpamaan ini jika seorang raja tidak bisa membalas budi baik yang ia berhutang pada seseorang, itu akan tidak adil. Tapi ketika anda menginvestasikan uang majikan anda, majikan anda tidak akan berhutang padamu dengan uang itu; majikan hanya berhutang gaji anda dan kontrak yang sudah diberikan. Raja dalam perumpamaan tidak berhutang pada pembantunya kota-kota. Ketika ia memberikan pada seseorang dengan kota yang lebih banyak, itu adalah gratis, karunia yang menakjubkan, dan raja (dan Tuhan) dapat melakukan apapun yang Ia inginkan. Sesuai kebutuhan vs. memberikan upah: Raja menjaga semua pembantunya sebelum mereka bertuga pada beberapa kota. Kota-kota itu adalah penghargaan, atau bonus. Tuhan akan memenuhi kebutuhan mereka dengan berlimpah-limpah di Surga pada setiap orang disana (1 Korintus 2:9), tapi di balik itu Tuhan akan memberikan upah di surga pada beberapa orang tapi bukan orang lain. Anda dapat membaca tentang itu dalam 1 Korintus 3:8-15. P: Dalam Kitab Matius 13:15, apakah ini memang Tuhan yang berkeras hati, karena tidak melembutkan hati mereka dan membuka mata mereka? J: Tidak sama sekali. Tuhan sedang mengatakan bahwa jika mereka mau berpaling pada Allah, Tuhan pastinya akan menyembuhkan mereka. Namun, mereka menanggung tanggung jawab atas hati mereka yang menjadi tebal, yang membawa hasil bahwa mereka tidak akan berpaling pada Tuhan. Tuhan membuka mata orang yang buta, tapi Ia pada umumnya tidak membuka mata mereka yang menutup matanya dengan kencang. Tuhan melembutkan hati manusia, tapi Ia tidak harus melembutkan hati setiap orang yang sudah memutuskan untuk mengeraskan hati mereka. P: Dalam Kitab Matius 13:30, apakah yang berarti mengenai ilalang yang dikumpulkan lebih dahulu daripada gandum? J: “Ilalang” kemungkinan besar adalah rumput liar yang disebut darnel, yang terlihat seperti gandum ketika masih muda. Dalam pertanian masuk akan untuk menyiangi ladang sebelum memanennya. Penghakiman membuang orang yang tidak beriman dari Surga. Ini bukanlah kita diambil keluar dari alam semesta dimana ilalang secara alami berasal. Namun, ilalang dibuang jauh-jauh dari alam semesta Tuhan, dimana anak-anak Allah yang secara ajaib berasal. P: Dalam Kitab Matius 13:32 dan Mrk 4:30-34, bagaimana biji sesawi adalah yang terkecil dari semua benih? J: Pertama-tama, ada dua jenis biji sesawi di Palestina: sawi hitam yang ditanam orang, dan sawi liar. Yesus mengartikan sawi hitam, karena Ia hanya berbicara mengenai biji yang ditanam, dan mereka tidak menanam benih lain yang lebih kecil dari biji sesawi di Palestina. Biji sesawi memang tidak berarti kalau dilihat dari ukuran, dan merupakan biji terkecil dari seluruh benih di negri Palestina. Yesus sedang menceritakan pada orang-orang dengan menyebutkan benih yang panen di ladang mereka. Namun, bagi mereka yang menyukai detail, kata dalam bahasa Yunani untuk yang paling kecil/sedikit dalam Matius 13:32 dan Markus 4:30-34 adalah, microteron, yang dapat berarti kecil dalam ukuran atau martabat secara kiasa. Kata untuk biji dalam kedua pasal, spermaton, dapat berarti menabur. Di luar dari apakah Yesus berbicara dalam bahasa Aram atau Yunani, Ia tetap mengarahkan benih/ biji yang ditabur. P: Dalam Kitab Matius 13:32 dan Mrk 4:30-34, bagaimana bisa tanaman sawi menjadi sarang burung? J: Sementara seekor burung dapat membuat sebuah sarang dalam semak-semak yang kecil jika harus, itu bukanlah jawaban. Biji sesawi dapat tumbuh dapat tumbuh menjadi pohon yang tingginya mencapai sepuluh kaki, yang tentunya cukup lebar bagi burung untuk membuat sarang. P: Dalam Kitab Matius 13:33, apakah yang signifikan dari ragi dalam hal ini? 48 J: Yesus berkata bahwa ragi dalam perumpamaan ini mewakili kerajaan Surga, sementara dalam perumpamaan yang lain ragi adalah buruk, tidak baik. Prinsip interpretasi yang penting untuk dipelajari di sini adalah bahwa anda tidak dapat begitu saja mengambil makna dari simbol dalam satu perumpamaan, dan menggunakan makna yang sama pada simbol itu dalam seluruh perumpamaan lainnya. P: Dalam Kitab Matius 13:33, dalam perumpamaan ini, mengapa perempuan dalam perumpamaan ini menyembunyikan ragi dalam tiga sukat? J: Tiga buah makanan bergandum adalah makanan yang lengkap untuk satu keluarga. Hanya mengambil sedikit ragi untuk merubah bahan dasar dari semua makanan. P: Dalam Kitab Matius 13:34 bagaimana Yesus berbicara hanya dalam perumpamaan padahal di tempat lain seperti Kotbah di Bukit, Yesus tidak menggunakan perumpamaan? J: Matius 13:34 mengesahkan ini sebagaimana ketika Yesus berbicara pada orang banyak. Ketika ingin ditujukan pada murid-muridNya Yesus menjelaskan segalanya. Sementara orang banyak mendengar juga, Kotbah di Bukit ditujukan untuk para muridNya. Lebih lanjut, Matius 13:34 mengarahkan pada pengajaran Yesus pada saat ini, bukan sepenuhnya untuk sebelum atau sesudah masa ini dalam perjalanan misiNya. P: Dalam Kitab Matius 13:45 bagaimana bisa Yesus memiliki saudara laki-laki dan perempuan, karena (menurut Gereja Katholik) Maria selalu dikatakan perawan? J: Matius 1:25 menjawab ini dengan ringkas dan tepat: “tetapi [Yusuf] tidak bersetubuh dengan dia [Maria] sampai ia melahirkan anaknya laki-laki dan Yusuf menamakan Dia Yesus.” Maka Maria adalah perawan ketika Yesus lahir, tapi Maria dan Yusuf memiliki anak-anak yang lain setelah itu. Umat Katholik umumnya merespon itu dalam budaya Mediterania sepupu dapat disebut saudara perempuan dan laki-laki juga. Namun, tidak ada pasal dalam Alkitab yang menagajarkan bahwa Maria selalu menjadi perawan. Bertentangan dengan ini, ada dalam ayat lain dimana saudara dan saudari Yesus disebutkan. Yohanes 7:5; Galatia 1:19; Markus 3:31; Yohanes 2:12; dan Kis 1:14. Ini aneh jika mereka hanya sepupu, bahwa “sepupu” bukanlah kata yang digunakan setidaknya dalam satu ayat dari enam ayat itu. Seperti sebuah catatan sejarah, hanya dua tulisan sebelum Nisea dimana Maria disebut perawan yaitu: Hippolytus Uskup dari Portus (tahun 225-235/6 A.D.) menyebut Maria perawan. Against Beron and Helix fragmen 8 hal.234 Peter dari Alexandria (tahun 306,285-311 A.D.) "Tuhan, dan Perawan, dan atas kebenaran, Maria Ibu Tuhan;” Fragment 5.7 hal.282 Maria secara resmi dikatakan “selalu menjadi perawan” pada Dewan Konstantinopel II (tahun 553 A.D.) bag.2 hal.312. Ditahun yang sama Paus Vigilius berkata yang sama dalam suratnya hal.322. P: Dalam Kitab Matius 13:38, apakah setiap orang adalah anak Kerajaan? J: Tidak. Sebagaimana ditunjukkan dalam ayat ini, sebelum kedatangan Kristus kita bukanlah anak Kerajaan. Efesus 2:3 berkata bahwa kita (termasuk Paulus), adalah orang-orang yang harus dimurkai sebelum Kristus datang. P: Dalam Kitab Matius 13:52, mengapa Yesus menyebutkan harta baru juga yang lama? J: Ini adalah cara yang ramah untuk mengatakan mereka harus tetap menghargai kebenaran yang sebelumnya yang mereka pelajari dan juga hal-hal baru yang Yesus katakan. P: Dalam Kitab Matius 13:53-58, apakah Yesus bukan seorang nabi, karena para Nabi hanya bisa ada di Israel ketika negri itu didiami oleh sebagian besar orang golongan Yahudi. Selama masanya Ezra (kira-kira 300 SM), ketika sebagian besar orang Yahudi menolak untuk pindah dari Babilonia ke Israel, zaman kenabian berhenti dengan meninggalnya nabi terakhir -- Hagai, Zakharia dan Maleakhi.” (Seorang Yahudi mengangkat hal ini sebagai keberatan) 49 J: Itu salah dengan tiga alasan: 1) Tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan itu; aturan ini dibuat. 2) Daniel dan Yehezkiel adalah nabi selama masa pengasingan. Sebagian besar golongan Yahudi tidak hidup di Palestina. Faktanya Daniel dan Yehezkiel adalah para nabi yang hidup di luar Israel, walau Daniel hidup di Yehuda sebagai seorang pemuda. 3) Kita tidak seharusnya mengatakan pada Tuhan Yang Maha Kuasa apa yang bisa Ia lakukan dan yang tidak bisa Ia lakukan! Mengabaikan fakta bahwa banyak orang Yahudi hidup di Palestina selama masanya Kristus (apakah sebagian besar atau tidak, saya tidak tahu), itu tidak masalah, karena Tuhan Yang Maha Kuasa dapat mengirimkan seorang nabi kapanpun Ia inginkan. Alkitab (baik Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru) mengatakan sejumlah hal yang Tuhan tidak lakukan (merubah pemikiranNya, dalam Bilangan 23:19; 1 Samuel 15:29, dll) tapi hanya ada empat hal dari seluruh isi Alkitab yang mengatakan Tuhan TIDAK DAPAT melakukannya. (Anda harus melihat dalam Perjanjian Baru untuk membaca ini juga.) Empat hal ini adalah: Tuhan tidak dapat dicobai oleh yang jahat (Yakobus 1:13), Tuhan tidak dapat berbohong (Ibrani 6:18) Tuhan tidak dapat dengan ada orang lain yang lebih tinggi dariNya (Ibrani 6:13), dan Tuhan tidak dapat menyangkal diriNya sendiri (2 Timotius 2:13). Selain dari itu, saya tidak akan mengatakan apa yang Tuhan tidak dapat lakukan, saya hanya akan melihat ke dalam Alkitab dan dengan penuh rendah hati belajar apa yang Tuhan pilih untuk lakukan, dan apa yang Ia pilih untuk tidak dilakukan. P: Dalam Kitab Matius 13:55-56, mengapa seorang nabi tidak dihargai di kotanya? J: Yesus tidak memberikan sebuah perintah atau nubuat, tapi sedang mengamati di sini. Para nabi tidak dihargai dengan penghargaan yang tinggi diantara orang-orang dimana mereka tumbuh. Untuk seseorang yang tumbuh di tempat yang sama, dan memiliki banyak kesamaan dalam pengalaman, akan sulit untuk percaya bahwa Tuhan dapat menggunakan orang biasa dalam cara yang tidak biasa. Sayangnya, ada beberapa kebenaran pada perkataan bahwa “keakraban menimbulkan benih rasa kurang hormat.” P: Dalam Kitab Matius 13:58, bagaimana orang yang kurang memiliki kepercayaan membatasi mujizat yang dilakukan Yesus? J: Ayat ini tidak mengatakan bahwa Allah Yang Maha Kuasa tidak mampu untuk melakukan mujizat disini. Namun, Yesus memilih untuk tidak melakukan mujizat disini karena kurangnya kepercayaan mereka. P: Dalam Kitab Matius 14, mengapa kematian Yohanes Pembaptis ditempatkan di kitab Matius? J: Sementara hal itu tidak dikatakan, dan Matius dapat menempatkan sorot baliknya dimanapun, mungkin alasan ia menempatkannya disini untuk menyatakan mengapa Yesus ingin menyendiri dari orang banyak pada masa ini. Yesus mengetahui mereka akan datang untuk membunuhNya, dan Yesus ingin menunggu sampai Ia menyelesaikan hal-hal lain sebelum Ia disalibkan. P: Dalam Kitab Matius 14:3-4, mengapa Yohanes tepatnya mencela Herodes Antipas? J: Pertama-tama latar belakang yang berhubungan dengan silsilah dan lalu jawaban. Latar Belakang: Herodes Antipas: anak lelaki Herodes Agung dan Maltase, satu dari sepuluh istrinya. Philip: anak lelaki Herodes Agung dan Mariamne II. (jangan terkecoh dengan putra Herodes Agung yang lain, bernama named Philip Tetrarkh) Aristobulus: anak lelaki Herodes Agung dan Mariamne I. Herodias: anak perempuan Aristobulus Jawaban: Herodes Antipas adalah paman tiri dari Herodias, tapi itu OK saja menurut Imamat 18:1-17 dan 20:12,14. Menceraikan seorang istri itu OK dalam masa Perjanjian Lama. Masalahnya adalah bahwa Imamat 18:16 secara khusus melarang menikahi saudara laki-laki dari istri anda, dan Herodias adalah istri dari Philip, saudara dari Herodes Antipas. 50 P: Dalam Kitab Matius 14:6-12, mengapa cerita yang mengerikan ini ada di Alkitab? J: Terkadang orang dapat memiliki pandangan hidup yang indah namun palsu di bumi. Kehidupan terkadang mengerikan ketika orang jahat mengendalikan. Kita dapat belajar dalam hal ini bahwa bahkan orang percaya seperti Yohanes Pembaptis dapat mengalami akibat dari ketidakadilan di kehidupan ini. P: Dalam Kitab Matius 14:15, karena ini adalah sebuah padang gurun, mengapa ada rumput dalam ayat 19? J: Ini bukanlah padang gurun yang kering, tapi tempat yang sunyi. Juga, Palestina memiliki dua musim: musim hujan dan kering, dan ini kemungkinan terjadi selama musim hujan. Musim hujannya tidak memiliki hujan-hujan yang lebat seperti daerah Asia Tenggara, tapi Sungai Yordan terlalu luas untuk disebrangi pada saat itu dan akan ada banyak rumput hijau di beberapa tempat yang akan kelihatan pada kita seperti padang gurun selama musim kering. P: Dalam Kitab Matius 14:24-32, bagaimana harusnya orang Kristen berani terhadap badai? J: Ayat-ayat ini mengandung pelajaran tentang bagaimana untuk berani terhadap badai dan bagaimana untuk TIDAK berani dengan badai. 1. Jangan takut ketika Tuhan melakukan pekerjaan yang tidak diinginkan (14:25-26). 2. Ketika Yesus berkata pada kita untuk meneguhkan hati, kita harus meneguhkan hati dan bekerja dengan berani (14:27-28). 3. Kita harus menurut pada Yesus, dan mengetahui bahwa Ia tidak hanya lebih besar daripada bahaya disekitar kita, Ia juga lebih besar dari ketakutan, keraguan, dan kelemahan kita (14:29). 4. Lihatlah kepada Yesus, jangan kepada angin atau bahaya yang lainnya (14:30). 5. Ketika kita telah membuat kesalahan atau kita meragukan, kita seharusnya menangis berseru kepada Yesus untuk menyelamatkan kita (14:30-32). 6. Setelah kita selamat, jangan lupa untuk menyembah Allah(14:33). P: Dalam Kitab Matius 14:25, kapankah kira-kira jam tiga malam itu? J: Malam dibagi kedalam 4 jam, dan jam tiga kira-kira dari jam 3 sampai jam 6 pagi. P: Dalam Kitab Matius 15:1-3, apakah Yesus menentang pembasuhan tangan? J: Tidak. Sementara Yesus tidak menentang kesehatan, Yesus menentang perihal menjadikan pembasuhan tangan menjadi upacara keagamaan. Saat ini, hal-hal yang sehat, seperti makanan yang baik, ramuan tumbuhan, dan olahraga adalah baik, tapi mereka juga dapat menjadi dewa jika manusia menyembah kesehatan mereka daripada Tuhan. P: Dalam Kitab Matius 15:3-6, dimanakah gagasan “Korban” berasal? J: Kata itu sendiri, dan konsep untuk menyediakan sesuatu bagi Tuhan, ditemukan dalam Imamat 1:2-3, 2:1, 3:1, Bilangan 7:12-17. Namun, orang Farisi mengijinkan seseorang untuk melepaskan tanggung jawab untuk menjaga orang tua mereka dengan mempersembahkan pertolongan yang mereka akan berikan pada orang tua mereka pada Tuhan. Orang Farisi di sini memiliki prioritas yang kacau. Mengijinkan seseorang untuk mempersembahkan beberapa hal pada Tuhan diberikan prioritas yang lebih tinggi daripada melakukan apa yang Tuhan inginkan, yang termasuk merawat orang tua mereka. ini dapat terjadi ketika manusia lebih memusatkan perhatian pada menuruti tradisi daripada menurut pada Tuhan. P: Dalam Kitab Matius 15:8, mengapa manusia memilih untuk mendekatkan diri pada Allah dengan bibirnya, ketika hari mereka jauh dariNya? J: Manusia datang pada agama, dan dengan nama Tuhan, untuk segala alasan, dan kesemua alasan itu bukanlah yang terbaik. Beberapa orang datang untuk memuji-muji orang lain, beberapa datang untuk uang, dan beberapa datang untuk menemukan suami atau istri. 51 Beberapa menginginkan sebuah karir yang baik dimana mereka dapat membantu orang lain, dan itu adalah tujuan utama mereka dan bukan karena mereka cinta pada Tuhan. Ketika itu adalah permasalahannya, ada banyak acara-acara amal yang baik, seperti Palang Merah, Persatuan Damai, “Goodwill”, atau UNICEF. Mereka seharusnya terlibat dalam kegiatan itu, dan bukannya membohongi diri mereka sendiri untuk mencintai Tuhan dengan ingin bekerja melalui sebuah gereja Kristen. Sebagai catatan tambahan, Alkitab mengatakan bahwa orang Kristen harus membantu orang miskin, orang yang sedang membutuhkan, yatim-piatu, dan sebagainya. Ini tidak bermaksud kita harus memberi uang hanya untuk organisasi Kristen. Alangkah baiknya untuk mendukung organisasi komunitas yang juga bertujuan kebaikan yang tidak berhubungan dengan suatu agama. P: Dalam Kitab Matius 15:9, kapankah tradisi manusia dikatakan baik, dan kapan itu dikatakan tidak baik? J: Tradisi mengirimkan kepercayaan para pendahulu dan pendapat menjadi doktrin dan hukum berturutturut dari setiap generasi. Ada empat hal yang diperhatikan dalam jawaban. Kejahatan: Jika tradisi masa lalu itu salah atau tidak baik, maka kekeliruan dan bahkan dosa sedang dipelajari dan ditiru. Alkitab berbicara mengenai tradisi yang penuh dosa seperti Ratu Surga dalam Yeremia 44:17-19. Kepalsuan: Tradisi biasanya memang lebih tidak berharga (Kolose 2:16-19). Melakukan tradisi dengan sungguh-sungguh, dapat menipiskan ketekunan kita pada Tuhan. Alkitab berkata mengenai tradisi yang palsu dan menyesatkan dalam Kolose 2:8 dan 1 Timotius 1:4. Corban: Walaupun pendapat atau tradisi di masa lalu bukanlah anti-Kitab Suci, manusia mempunyai tujuan untuk menyamakan tradisi manusia dengan Kitab Suci, dan apa yang pernah menjadi perkataan manusia sekarang menjadi berada di mata manusia, “Tuhan berkata” dan perbuatan manusia, yang mungkin sangat tepat pada waktu dan situasi tertentu, menjadi yang dikatakan “Hukum Tuhan” untuk segala zaman dan situasi. Tradisi bahkan mengesampingkan firman Tuhan bagi beberapa orang, seperti orang-orang yang melakukan “Korban” dalam Markus 7:10-13. Hukum Tuhan: Kita harus mengikuti apa yang Tuhan perintahkan, seperti baptis dengan air dan perjamuan Tuhan. Namun, kita tidak harus mengikutinya karena itu adalah budaya Kristen, tapi karena Tuhan menginginkan kita melakukannya. Kita harus berhati-hati untuk tidak meninggikan simbol diatas kenyataan. Kita tidak diajarkan hanya untuk mengikut pada aturan (Markus 7:6-7), tapi kita melayani dalam keadaan yang baru menurut roh, bukan yang lama menurut hukum taurat yang tertulis. (Roma 7:6; 2:29; Kolose 2:14). P: Dalam Kitab Matius 15:10-20 dan Mrk 7:15-23, mengapa Yesus tidak memberlakukan lagi perintah mengenai makanan haram dalam Perjanjian Lama di sini? J: Yesus bukannya tidak memberlakukan perintah dalam Perjanjian Lama mengenai makanan yang haram/halal, Ia menggantikannya. Ada empat hal yang diperhatikan disini. 1. Ketika Yesus dan murid-muridNya terkadang mematahkan tradisi yang dibuat manusia dari orang Farisi, mereka sendiri hidup dalam kemenurutan pada Hukum Perjanjian Lama. 2. Bahkan di bawah Perjanjian Lama, Tuhan memusatkan perhatian pada kemenurutan mereka, dan makanan yang dimakan mereka hanyalah satu cara, tapi bukan satu-satunya cara, untuk mereka menunjukkan kemenurutan mereka. 3. Setelah kebangkitan Yesus meluncurkan masa yang baru, para murid tidak memilih untuk makan semua makanan berdaging. Seorang malaikat Tuhan datang pada mereka dan menyuruh Ptrus yang enggan untuk memakannya dalam Kis 10:11-16. Siapakah Petrus yang berdebat dengan malaikat dari Surga? 4. Umat Islam tidak harus memiliki masalah dengan jawaban ini, seperti yang menurut orang Muhamad melakukan hal yang sama. Ia berbicara mengenai hukum yang dibatalkan (walaupun penbatalan/pencabutan sedikit berbeda dari Perjanjian Baru yang melalui Yesus). Juga, ia menunjukkan bahwa umat Islam dapat makan daging unta, dan dalam pandangan Perjanjian Lama daging unta sama dengan daging babi. (Imamat 11:4,7,26; Ulangan 14:7,8). 52 P: Dalam Kitab Matius 15:11,17-18, bagaimana itu bisa hanya apa yang keluar yang menajiskan? J: Konteks dalam hal ini diberikan dalam Matius 15:20, dimana orang Farisi berfokus pada makan dengan tangan yang tidak dibasuh dan Yesus berfokus pada menjadi suci dan bersih di dalamnya. Jika anda memasak sesuatu dalam sebuah bejana, dan cairan ditambahkan perlahan dan perlahan menjadi terlarut, akankah anda mencicipi yang di dalam atau yang keluar bejana untuk melihat apakah yang di dalam itu sesuai suhunya? Tentunya, anda harus mencicipi yang keluar. Seperti halnya, Yesus yang mengatakan jangan terlalu cemas dengan makanan, karena yang keluar dari kamu yang dapat menajiskan. P: Dalam Kitab Matius 15:12, akankah ini tidak aneh bagi beberapa orang Farisi pergi keluar Yerusalem untuk menemukan Yesus untuk menanyakan pendapatnya mengenai kesehatan pribadi? J: Itu bukanlah apa yang dimaksud. Pertanyaan itu hanyalah dalih untuk menjebak Yesus. Permasalahannya disini bukan kesehatan pribadi; mereka tidak mempunyai teori tentang kuman penyakit. Namun itu tentang mereka yang ingin menambahkan upacara pembasuhan. Mereka melihat Yesus sebagai ancaman atas ketermukaan mereka dalam mengatakan pada orang-orang apa yang menjadi kehendak Tuhan pada mereka. P: Dalam Kitab Matius 15:12, mengapa Yesus tidak berfokus untuk membuat orang Farisi merasa bersalah? J: Dalam beberapa hal Yesus melakukannya; Ia ingin mereka merasa bersalah. Dalam Matius 23 secara khusus, Yesus dengan keras memarahi mereka untuk dua alasan yang berbeda. Karena mereka mendengar kemarahan ini, mungkin mereka akan berhenti, memikirkan tentang yang dikatakan Yesus, dan bertobat. Kedua, dengan mengabaikan pertobatan orang Farisi, orang banyak akan mendengar dan mengetahui bahwa mereka tidak harus mempercayai orang Farisi yang menolak Yesus. P: Dalam Kitab Matius 15:14, mengapa Tuhan terkadang mengijinkan orang buta dituntun oleh orang buta? J: Sebagaimana seseorang mengatakan, tidak ada orang yang benar-benar buta sebagaimana kecuali orang yang menolak untuk melihat. Tuhan mengijinkan manusia untuk pergi kemanapun mereka ingin pergi. Pertanyaan yang lebih baik adalah, mengapa orang buta mau, dan bahkan lebih memilih, dirinya untuk dituntun oleh orang buta? P: Dalam Kitab Matius 15:21-29 dan Mrk 7:24, mengapa Yesus pergi ke Tirus dan Sidon? J: Sekilas kota tempat orang-orang yang bukan Yahudi ini terlihat seperti daerah yang cocok untuk Yesus tidak melakukan yang biasa dilakukan. Ayat berikutnya menunjukkan bahwa Ia ingin mengeluarkan setan dari situ (Markus 7:29), dan banyak orang dari pantai Punisia mendengarkan Yesus. Tirus berada sekitar 35 mil dari laut Galilea, dan Sidon berada 25 mil dari Tirus. P: Dalam Kitab Matius 15:21-22, dengan perempuan Kanaan, apakah Yesus ternyata mengatakan bahwa mereka hanya boleh mengasihi orang Yahudi dan mereka yang menyembah Tuhan dengan cara yang benar? (seorang Islam Ahmad Deedat mengangkat hal ini.) J: Tidak, susah untuk dipertahankan, karena Yesus pergi ke luar untuk tidak melakukan apa yang biasa dilakukanNya yaitu untuk pergi ke daerah Tirus dan Sidon. Yesus pertama dikirim untuk domba-domba yang hilang di Israel, tapi lalu Ia menyebrangi Laut Galilea (beberapa kali). Yang signifikan dari ini adalah bahwa utamanya banyak orang Yahudi yang hidup di sebelah barat Laut Galilea, tapi orang bukan Yahudi, termasuk kumpulan penyembah berhala babi, hidup di sebelah timur Laut Galilea. Bahkan sebelum masa ini juga demikian, bangsa Samaria tidak menyembah Tuhan dengan sikap yang benar, dan Yesus berbicara pada perempuan Samaria pada awal perjalanan misiNya. 53 P: Dalam Kitab Matius 15:24-26 apakah Yesus seorang yang rasis dengan membandingkan perempuan Kanaan (Siro-Punisia) dengan anjing? (Seorang muslim Ahmad Deedat mengangkat hal ini) J: Mari kita memberi pertanyaan balik. Dimanakah Yesus ketika Ia berkata Ia hanya dikirim untuk domba-domba yang hilang di Umat Israel? Jawabannya adalah bahwa Ia telah meninggalkan Israel, dan berjalan sejauh 30 mil (seperti burung gagak terbang) menyusuri pegunungan untuk melakukan perjalanan ke Tirus, yang mana bukan dan tidak pernah menjadi kota di Israel. Yesus pergi ke sana untuk berbicara bukan dengan, seorang perempuan yang Yahudi yang tinggal di luar wilayah Israel, tapi dengan seseorang perempuan yang secara berbeda dipanggil orang Kafir. Tapi telah pergi dengan jarak yang cukup panjang (30 mil sebenarnya), Yesus ingin agar perempuan itu yakin bahwa ia tidak berpikir ia mendapatkan sesuatu yang seperti disebutkan padanya, tapi sesuatu yang lebih dari kemurahan. Kebetulan kata dalam bahasa Yunani untuk kata “anjing” di sini dalam Matius 15:26 mempunyai arti “anak anjing” atau “anjing piaraan”, dan bukan anjing liar. P: Dalam Kitab Matius 15:21-29 dan Mrk 7:27-29, apa tepatnya yang Yesus dan perempuan SiroPunisia katakan? J: Empat hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Setelah Yesus berpergian ke pantai Punisia, seorang perempuan bertanya pada Yesus satu hal, untuk mengeluarkan setan dari anak perempuannya. Catatlah bahwa tidak ada bukti kalau perempuan dari etnis Siro-Punisia ini, yang disebut seorang Yunani, telah menjadi kaum Yehuda atau bahkan percaya pada Tuhan. 2. Setelah Yesus berjalan sepanjang jalan ini, bermil-mil jauh dari Israel, Yesus berterus-terang padanya bahwa pesan Tuhan datang melalui orang Yahudi, yang seharusnya disembuhkan terlebih dahulu (Markus 7:27). Dengan kata lain, Yesus tidak akan mengabulkan permintaannya tanpa ia melakukan pesan Tuhan, sebagaimana diserahkan pada orang Yahudi. 3. Ia dengan rendah hati setuju untuk datang pada Yesus karena perkataanNya, bukan perkataan orang lain. Kita juga harus memiliki kepercayaan dalam kemurahan Tuhan. 4. Sementara baik orang bukan Yahudi dan anjing-anjing tidak dianggap tinggi oleh orang Yahudi, Yesus tidak menggunakan kata yang biasa untuk anjing dalam hal ini. Kata itu lebih baik diterjemahkan sebagai “doggie” atau “anak anjing”. Orang Roma dan Yunani menghargai tinggi anjing. Yesus menggunakan “persetujuan ganda” dari anggapan yang rendah oleh orang Yahudi, dikombinasikan dengan anggapan yang tinggi dan kasih sayang oleh orang yang bukan Yahudi dalam membandingkan perempuan itu dengan hewan peliharaan yang disayangi. Yesus tetap membuatnya jelas bahwa pesanNya terlebih dahulu adalah untuk orang Yahudi. Jika Tuhan telah sangat memberkati orang lain, dan bukan kita, kita harus tetap bahagia atas berkat Tuhan yang diberikan pada kita. Secara ringkas, perjalanan Yesus yang panjang, dikombinasikan dengan kata-kata Yesus yang pendek, menggambarkan paradoks dengan indah bahwa Yesus akan melakukan perjalanan dengan jarak yang sangat jauh untuk menggapai kita, tapi kita harus datang padaNya tanpa kebanggaan diri karena diri kita, tetapi karenaNya. P: Dalam Kitab Matius 15:24 apakah ini “domba yang hilang di Israel” mengarah pada orang yang katanya bermigrasi dari Israel ke Amerika sekitar masa pengasingan sebagaimana diajarkan oleh ajaran Mormon, Joseph Fielding Smith dalam Doctrines of Salvation 1975 vol.3 hal.214? J: Tidak. Interpretasi ini benar-benar tidak diketahui baik oleh orang Yahudi atau orang Kristen. Yesus tidak berbicara mengenai orang yang hilang secara geografis, tapi mereka yang hilang secara rohani. Yesus adalah seorang juru selamat, bukan sebuah GPS. Yesus berkata pada para muridNya untuk “Pergilah kepada domba-domba yang hilang dari umat Israel…” (Matius 10:6-7), dan mereka memenuhinya dengan pergi dikemudian hari menyusuri Israel tidak menggunakan pesawa udara dan terbang ke Amerika. 54 P: Dalam Kitab Matius 16:1,4, mengapa ini salah dengan bertanya pada Yesus mengenai tanda dari Surga? J: Ini seharusnya terlihat aneh bagi para murid karena orang Farisi dan orang Saduki menanyakan sebuah tanda setelah Yesus menunjukkan semua mujizat, banyak dari mujizat itu ditunjukkan dalam kehadiran orang Farisi dan Saduki. Mujizat Yesus telah membantu orang lumpuh, orang buta, dan orang yang kerasukan setan, dan orang Farisi bertanya sebuah tanda dari Surga, yang tidak membantu siapapun. Yesus menolak untuk menunjukkan sesuai permintaan mereka. P: Dalam Kitab Matius 16:2-4, apakah yang harus dilakukan peredaran petang hari dan pagi hari dengan tanda waktu? J: Peredaran yang dapat diprediksi mengenai siang dan malam adalah kebenaran yang paling sederhana yang bahkan dapat diamati oleh anak-anak. Yesus mengatakan juga ada peredaran lain, seperti tanda akan kedatanganNya, diikuti oleh kedatanganNya. Yesus akan datang untuk yang kedua kali, dan banyak tanda yang ada pada saat sebelum kedatanganNya yang pertama juga akan ada lagi sebelum kedatanganNya yang kedua. P: Dalam Kitab Matius 16:4, apakah tepatnya tanda dari nabi Yunus itu? J: Hal yang penting adalah tidak ada tanda yang penuh mujizat kecuali kesaksian dari orang yang saleh ini. P: Dalam Kitab Matius 16:7-11 dan Mrk 6:52, apakah yang berarti dari lima roti dan 5.000 orang dan 7 roti dan 4.000 orang? J: Empat hal yang diperhatikan dalam jawaban. Yesus adalah Roti Kehidupan. Karena Ia dapat memberi makan banyak orang, mereka tidak perlu khawatir jika mereka mengambil banyak roti atau sedikit. Pada umumnya, Yesus telah menjaga mereka, dan mereka seharusnya tidak takut kalau Tuhan tidak mampu atau tidak mau menjaga mereka di masa yang akan datang. Mengajarkan kembali pelajaran yang sama, karena Markus mengatakan para murid tidak mengerti hal yang dimaksud mengenai pemberian makan yang pertama. Dua pesan mungkin dimaksudkan di sini: pertama adalah Tuhan memberi makan orang Yahudi, dan juga bahwa Tuhan memberi makan orang yang bukan Yahudi (orang Kafir). P: Dalam Kitab Matius 16:7-11 dan Mrk 8:19-20, apakah yang Yesus katakan itu adalah signifikansi mengenai bilangan ini? J: Beberapa mungkin melihat signifikansi yang mistis dalam lima roti dan 5.000 orang dan lima kitab tentang hukum untuk orang Yahudi pada pemberian makan pertama, dan 7 roti (angka yang sempurna) dan 4.000 (4 menggambarkan empat sudut di bumi, mungkin) untuk pemberian makan yang kedua terutama orang-orang yang bukan Yahudi. Namun, ada banyak penjelasan yang lebih sederhana lagi. Dengan Yesus, sejumlah kecil roti dapat memberi makan sejumlah besar orang. P: Dalam Kitab Matius 16:8, mengapa Yesus mengatakan mereka memiliki kepercayaan yang tidak besar dalam hal ini? J: Mereka tidak takut pada makanan mereka karena keterbatasan mereka, yang diberikan pada semua berdasar yang mereka lihat. Namun, mereka berfokus pada masalah jangka pendek mereka, dan kehilangan pandangan atas apa yang Tuhan dapat lakukan. Terkadang saat ini orang Kristen dapat menjadi cemas, bukan karena mereka tidak belajar cukup banyak, tapi mereka terlalu memusatkan pada masalah mereka yang akhirnya mereka kehilangan focus pada Tuhan. 55 P: Dalam Kitab Matius 16:11-12, bagaimana pengajaran orang Farisi dan Saduki seperti ragi dalam roti? J: Itu dapat menjadi tambahan yang dalam jumlah yang sangat sedikit, namun memberikan pengaruh yang besar ke seluruh roti. Seperti halnya beberapa pengajaran dapat menjadi tambahan yang sangat kecil, tapi mempunyai pengaruh yang besar. P: Apakah Mat 16:11-12 menunjukkan suatu kepengarangan yang terbaru, karena penulis tidak dapat membedakan antara orang Farisi dan orang Saduki? J: Bertentangan dengan pernyataan yang tegas dari beberapa kritik orang liberal, ayat ini tidak mengatakan demikian. Mengatakan untuk berwaspada mengenai pengajaran dari dua kelompok tidak berarti penulis tidak mampu untuk membedakan kedua kelompok. Dalam politik, kita harus berwaspada mengenai pengajaran Amerika bagian barat dan Amerika bagian timur. P: Dalam Kitab Matius 16:13-14 dan Mrk 8:27-29, mengapa Yesus ingin mengetahui siapakah orang lain yang mengatakan Ia siapa? J: Ini disebut juga metode pengajaran Sokrates, dengan menanyakan pertanyaan. Seringkali berguna untuk menanyakan pertanyaan yang anda sudah tahu jawabannya. Hal ini dapat mengatakan pada anda apa yang dipikirkan oleh orang yang merespon, dan bahkan membantu orang yang merespon kita dalam mengatur pemikirannya. P: Dalam Kitab Matius 16:16-17, bagaimana Petrus hanya mengetahui ini oleh karena Roh Kudus? J: Nyatanya Petrus tidak mendengar Yesus menyatakan ini sebelumnya dengan jelas. Petrus tidak mengatakan, ”Aku pikir…” atau “Aku harap…”tapi Petrus mengetahui dengan yakin. Lebih lanjut satu hal akan menjadi sesuatu bagi seseorang untuk mengatakan pada Petrus pernyataan ini, dan lainnya bagi Petrus untuk berkata pada orang percaya tentang ini untuk dirinya sendiri. P: Dalam Mat 16:18, apa yang dapat disetujui oleh orang Katholik dan orang Protestan pada ayat ini? J: Ada tujuh hal yang seharusnya bisa disetujui baik dari Katholik dan Protestan. 1) Matius 16:16-18 mengatakan tidak ada hal apapun mengenai pengganti Petrus. Pada kenyataannya, tidak ada ayat dalam Alkitab yang mengatakan tentang pengganti Petrus. 2) Gereja tentunya dibangun diatas “batu karang” pada rasul ini; setelah semua gereja dibangun atas dasar dari seluruh rasul dan nabi menurut Efesus 2:20a. Petrus adalah dasar yang utama dari gereja, tapi ia bukanlah satu-satunya dasar, sebagaimana Wahyu 21:14 mengatakan ada dua belas dasar dari sebuah kota dalam Yerusalem Baru, dan mereka mewakili dua belas rasul Yesus. 3) Petrus bukanlah “batu karang” yang lebih penting dari Yesus sendiri, batu penjuru, sebagaimana dinyatakan dalam Efesus 2:20b. Sebagaimana satu batu ditempatkan diatas batu yang lain dengan kuat, Petrus sendiri berkata pada kita bahwa Yesus adalah batu penjuru dalam Kis 4:10-11 dan 1 Petrus 2:6-7. 4) Petrus tidaklah sempurna dalam perkataan dan tindakannya, baik sebelum kebangkitan (Matius 16:2223) atau setelah (Galatia 2:11-14). 5) Meskipun demikian, Petrus berbicara atas kewenangan sebagai seorang rasul (1 Petrus 1:1 dan Kis 1:15-22) dan kita pun harus mengakui pengajarannya juga. Seperti umat Kristen awal, kita harus menekunkan diri kita pada pengajaran para rasul Kis 2:42. 6) Petrus diberikan kunci kerajaan Surga, untuk mengikat dan melepaskan dalam Matius 16:19. Pastinya semua rasul diberikan tenaga yang sama untuk mengikat dan melepaskan, dalam Matius 18:18. 7) Tidak ada doktrin dari Kekristenan yang dapat lebih mendasari daripada pengakuan Petrus ini. Jika seseorang tidak mengakui bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan, Putra Allah yang Hidup, dan jika mereka tidak mengakui Yesus yang mati atas dosa kita dan bangkit dari kematian (1 Korintus 15:1-11), maka kepercayaan mereka adalah sia-sia dan tidak akan membawa mereka kepada kerajaan Surga. 56 P: Dalam Mat 16:18, apakah atau siapakah batu karang di sini? J: Ada dua pandangan yang utama, dan keduanya benar. Batu karang adalah pengakuan Petrus atas Kristus. Tidak ada satu tapi dua kata yang berbeda dalam bahasa Yunani untuk batu karang di sini. Simon disebut Petrus “batu karang” karena ia adalah yang pertama memberikan pengakuan bahwa Yesus adalah Kristus. Yesus berbicara pada Petrus pada orang kedua “engkau”, tapi “batu karang” berada dalam posisi yang ketiga. Yesus para murid, berasal dari Galilea, yang kebanyakan mungkin berbahasa Yunani. Di luar dari interpretasi orang Kristen mengenai ayat ini, 1 Yohanes 4:1-3 dan 2 Yohanes 1:7-10 menunjukkan bahwa siapapun yang tidak mengakui bahwa Yesus yang datang sebagai manusia seharusnya tidak diterima atau disambut. 1 Korintus 15:1-4 menunjukkan bahwa barangsiapa yang tidak percaya bahwa Yesus mati atas dosa kita dan secara jasmani bangkit dari kematian mereka melakukan percaya yang sia-sia. 1 Korintus 12:3 mengajarkan bahwa tak seorangpun mengatakan bahwa Yesus adalah Tuhan kecuali oleh karena Roh Kudus. Pada dasarnya berbicara, bahwa gereja dibangun atas pengakuan mengenai Yesus Kristus. Batu karang adalah Petrus sendiri. Yesus dan para murid pastinya mengetahui bahasa Aram, dan maka Yesus mungkin berbicara dalam bahasa Yunani di sini. Dua kata yang berbeda dalam bahasa Yunani karena yang satu nama yang berhubungan dengan wanita, dan yang satu lagi nama yang berhubungan dengan laki-laki. Namun, bahasa Aram tidak memiliki kata-kata yang berhubungan kefeminiman dan maskulinitas, dan akhir yang netral. Juga, Papias, seorang murid dari rasul Yohanes, mengatakan bahwa kitab Matius pertama kali ditulis dalam bahasa Ibrani [mungkin berarti bahasa Aram] dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani. Dalam bahasa Aram kata yang serupa kepha akan digunakan. Agama Katholik umumnya memiliki pandangan bahwa batu karang di sini adalah Petrus, sebagaimana mereka percaya pandangan itu mendukung bahwa gereja didasarkan atas Petrus. Lalu, mereka menambahkan bahwa Petrus merubah menjadi Paus untuk penggantinya. Sementara tidak ada petunjuk mengenai bagian akhir ini dalam Alkitab, tidak ada masalah juga bagi orang Kristen Protestan untuk menginterpretasikan Petrus sebagai batu karang dalam hal ini. Tanpa mengabaikan interpretasi seorang Kristen mengenai ayat ini, dasar yang baik adalah yang dibuat dari batu karang, dan seluruh rasul adalah dasar dari gereja, dalam Efesus 2:20. Pada dasarnya berbicara mengenai, gereja dibangun atas Alkitab, yang mana adalah pengajaran para rasul dan para nabi. P: Dalam Mat 16:18, apakah Yesus mengatakan pada dasarnya bahwa Petrus adalah Paus pertama, seperti yang dinyatakan gereja Katholik? J: Ini adalah yang pertama kali digunakan untuk mendukung penggantian kepausan oleh Paus Damasus pada tahun 382 A.D. Sebagaimana Dave Hunt menulis dalam A Woman Rides the Beast hal. 101 “Satu dari beberapa contoh di awal mengenai banyaknya paus diciptakan melalui pemilihan yang bersamaan oleh kelompok lawan dari Paus Ursinus dan Damasus. Pengikut yang sebelumnya yang mengatur, setelah banyak kekerasan, untuk mengangkatnya menjadi paus. Kemudian, setelah perang tiga hari yang berlumuran darah, Damasus, dengan bantuan dari kerajaan, dimunculkan sebagai pemenang dan selanjutnya sebagai pendeta yang mewakili Kristus selama 18 tahun (tahun 366-384). Maka “penggantian kerasulan” melalui sebuah “garis yang tidak terputus dari Petrus” dijalankan oleh paksaan dari angkatan bersenjata? Benarkah?” Dari buku yang sama, hal. 135-136, Uskup Joseph Hefele dari Rottenberg mengatakan, “‘Tapi dalam semua dokumen [sejarah dan pengajaran tentang gereja] saya tidak pernah melihat doktrin [mengenai kesempurnaan kepasuan dari sebuah sumber yang kredibel].’ … Von Dollinger, satu dari sumber harian yang terkenal mengenai sejarah gereja, setuju sepenuhnya dengan Hefele. Bukunya (dilarang oleh Roma) memperingatkan mengenai kedatangan Pius IX yang mencoba untuk mendorong melalui ajaran mengenai kesempurnaan dan mengingatkan para uskup yang akan berkumpul untuk berunding mengenai keputusan yang besar ini: Tidak ada pengakuan para leluhur mengenai kepercayaan, tidak ada katekismus, Tidak ada dari tulisan patristic yang membuat pengajaran untuk orang-orang, yang berisi sebuah suku kata tentang Paus, tetaplah sedikit petunjuk dimana semua kepastian mengenai kepercayaan dan doktrin bergantung padanya.’” 57 Augustine dari Hippo (tahun 388-430 A.D.) mengatakan, “Diatas batu karang ini, oleh karena itu, Ia [Yesus] berkata, yang mana ia telah mengakuinya, Aku akan membangun jemaatKu. Karena Batu karang (petra) adalah Kristus; dan diatas dasar ini Petrus sendiri dibangun.” Lalu Augustine melanjutkan untuk mengutip 1 Korintus 3:11, dan berkata bahwa gereja diwakili dalam Petrus, batu karang. (On the Gospel of Yohanes Traktat 124 bag.21.5 vol.7 hal. 450.) P: Dalam Mat 16:18, bagaimana “batu karang” adalah kata-kata yang paling signifikan dalam seluruh sejarah? J: Ketika kata itu seharusnya disetujui oleh semua orang bahwa Yesus mengharapkan untuk Petrus dan para rasul yang lainnya untuk memiliki kewenangan tertinggi di bumi atsa gereja, Yesus tidak pernah mengatakan tentang pengganti yang dikatakan orang. Oleh karena itu bukan kata-kata itu sendiri, tapi perluasan yang tidak berdasar pada Paus yang membuat kata-kata itu menjadi permainan kata yang berpengaruh dalam semua sejarah. Namun juga, seorang pembaca menambahkan bahwa permainan kata-kata mungkin berada di dalam bahasa Ibrani dan BUKAN bahasa Yunani. Dalam bahasa Ibrani itu mungkin menjadi “batu” ‘eben dan “Aku akan membangun” ebneh. Seperti contohnya, George Howard menitikkan pada pidato dalam bahasa Ibrani di abad ke-14 yang ditulis oleh seorang rabi bernama Shem-Tob Ben Shaprut, yang dalam tulisan Ibraninya memiliki kalimat “Kamu adalah sebuah batu (eben) dan, atasmu Aku akan membangun (ebneh) tempat ibadah.” Lihat www.jerusalemperspective.com/Default.aspx?tabid=27&ArticleID=1859 untuk info lebih lanjut. P: Dalam Mat 16:18, Sudahkah nama Petrus ditemukan di Qumran dalam Dead Sea Scrolls? J: Tidak. Ada sebuah laporan dalam sebuah terjemahan terhadap sebuah tulisan oleh John Allegro yang disebut sekarang gulungan surat 4Q432. Namun, Martin Abeg dari Trinity Western University dalam sebuah email mengatakan bahwa itu bukanlah dalam 4Q432. P: Dalam Mat 16:19, apakah maksudnya mengikat dan melepaskan? J: Bayangkan orang Kristen saat ini mencoba untuk melihat perbedaan para pemuja sebuah agama dari orang Kristen yang salah, dan pengajaran asing dari pengajaran orang saleh, jikalau mereka tidak memiliki Perjanjian Baru. Itu adalah situasi pada zaman gereja awal. Tuhan memberikan kepada para rasul kemampuan untuk melihat perbedaan dan kewenangan untuk mengatakan apakah pengajaran yang baik itu. Itu tidak untuk menentukan yang bersalah atau tidak, tapi menyatakannya, sebagaimana Petrus menyatakan Ananias dan Sapphira bersalah karena berbohong pada Roh kudus, dalam Kis 5:1-10. Kata “mengikat” dan “melepaskan” adalah kata yang biasa dari pengajaran nabi kelompok Yehuda. Kata-kata ini berarti memimpin dengan mengesahkan atau melarang beberapa jenis aktivitas. P: Dalam Mat 16:19, apakah kunci kerajaan Surga itu tepatnya? J: Tidak ada logam, atau benda fisik yang diikutsertakan. Itu dapat saja menjadi pesan dari Injil, mengenai Petrus yang membuka pintu injil bagi orang Yahudi (Kis 2) dan kemudian bagi orang bukan Yahudi (orang kafir) dalam Kis 10. Yesus juga mengatakan ahli Taurat menyuruh orang Farisi mengunci kerajaan Surga di depan orang dalam Matius 23:13. Dalam Lukas 11:52, para ahli Taurat mengambil kunci pengetahuan. P: Dalam Mat 16:19, dapatkah kunci-kunci kerajaan Surga ini diteruskan? J: Kitab Suci bahkan tidak pernah memberi petunjuk bahwa “kunci” ini dapat diteruskan, kecuali bahwa Yesus memberikan ini pada semua rasul. Namun, Yesus yang berkata pada para rasul, umpamanya mereka memiliki “kunci” tidak berarti Yesus menyerah untuk memiliki kunci itu seorang diri, dimana Yesus masih memiliki “kunci maut dan kerajaan maut” dalam Wahyu 1:18. Berbicara secara hipotesis, walaupun Paus pada zaman awal yang mempunyai kunci-kunci ini dan mudah untuk meneruskan pada orang lain tidak berarti penggantian kepausan, jika penggantian 58 dipatahkan. Seorang Paus mengambil kunci karena Paus yang lama dipecat terdengar edan. Jika seorang Paus sangat tidak bermoral, seperti Alexander VI (tahun 1492-1503 A.D.) yang juga mematahkan penggantian kepausan. Tentunya dari hal itu, seseorang tidak dapat meneruskan pada orang lain apa yang tidak pernah dimiliki. P: Dalam Mat 16:20 dan Mrk 8:30, mengapa Yesus tidak mau para murid berkata pada yang lain bahwa Ia adalah Kristus (yang berarti Mesias) pada saat ini? J: Pertama catatlah bahwa Yesus tidak pernah berkata pada mereka untuk berbohong dan menyangkal bahwa Ia adalah Mesias, hanya untuk agar tidak mengatakannya. Ada setidaknya dua alasan yang mungkin. 1. Pada hal ini dalam pekerjaan misi, Yesus ingin mereka mendengar firmanNya sebelum memutuskan apakah ya atau tidak Ia adalah Mesias. Terkadang lebih baik untuk membiarkan pendengar Injil mendengar perkataan Yesus dengan telinga mereka sendiri daripada menghabiskan banyak waktu “mengkondisikan” dan “merenungkan” Injil. 2. Sebagaimana Matius 16:21 menunjukkan, para murid pertama kali harus memiliki pengetahuan yang sejernih kristal mengenai siapa Yesus sebelum mereka mengatakan pada yang lain. Yesus dengan terbuka menyatakan ini melalui Kedatangan dalam Kemenangan pada Minggu Palmerah. Tentunya, setelah kebangkitan, Yesus kemudian mengatakan pada mereka untuk mengabarkan pada seluruh dunia, dalam Matius 28:18-20 dan Kis 1:8. P: Dalam Mat 16:21 dan Mrk 29, mengapa pengakuan Petrus adalah sebuah titik balik yang utama dalam pekerjaan misi Yesus? J: Dari hal mengenai pengakuan bahwa Yesus adalah Mesias, Yesus mulai mengajarkan mereka bahwa Ia harus pergi ke Yerusalem untuk mati. Mereka harus percaya siapakah Yesus ini sebelum mereka dapat mengerti mengapa Yesus harus mati untuk dosa mereka. P: Dalam Mat 16:21 dan Mrk 8:31, pada saat yang tepat ini dalam pekerjaan misiNya, dan bukan sebelumnya, mengapa Yesus mulai mengatakan pada mereka bahwa Ia akan menderita dan ditolak? J: Yesus tidak mengatakan ia akan menderita dan dibunuh sampai setidaknya seseorang dari para muridNya mengakui dan percaya bahwa Yesus adalah Mesias yang dijanjikan. P: Dalam Mat 16:21; 17:22; 20:19; Mrk 8:31, karena Yesus akan bangkit setelah tiga hari atau pada hari ketiga, apakah itu berarti Ia mati setidaknya dalam 24 X 3 = 72 jam? J: Tidak, karena Lukas 24:21 mengatakan bahwa hari kebangkitan adalah pada hari ketiga. Yesus meninggal pada Jumat siang, dan bangkit pada hari Minggu sekitar subuh. Setelah tiga hari diketahui dalam kekhasan bahasa Ibrani yang berarti sebagian atau keseluruhan dalam tiga hari. Berikut ada empat contoh mengenai “ungkapan mengenai tiga hari”. 1. Rehabeam dalam 2 Tawarikh 10:5 berkata pada orang-orang “datanglah kembali padaku tiga hari lagi”. Namun, dalam 2 Tawarikh 10:12, orang-orang kembali “pada hari ketiga, sebagaimana raja perintahkan”. 2. Dalam 1 Samuel 30:12 seorang budak dari Mesir berkata pada Daud ia belum makan dan minum apapun selama tiga hari tiga malam. Namun, seseorang tidak dapat hidup di padang gurun jika tidak minum selama 72 jam. Niscaya, budak itu mengartikan sebagian dari tiga hari. 3. Dalam mengarahkan pada kematian Kristus dan kebangkitan, Yesus sendiri berkata dalam Matius 12:40 mengatakan “tiga hari tiga malam”, Markus 8:31 mengatakan “pada hari ketiga Ia akan bangkit”, Markus 14:58 mengatakan “dalam tiga hari”, Yohanes 2:19 mengatakan “dalam tiga hari”, dan Lukas 24:21 mengatakan “hari ini hari ketiga”. 4. Dalam Ester 4:16 Ester mengatakan untuk berpuasa untuknya, “selama tiga hari, siang dan malam” dan ia akan melakukan yang sama. Namun Ester 5:1 mengatakan itu terjadi “pada hari ketiga” dimana Ester merayakan perjamuan, maka ini adalah waktu yang sama. Secara ringkas, kita telah membuktikan ungkapan dalam bahasa Ibrani ini dapat berarti dalam tiga hari, dan ungkapan ini dapat diketahui dari zaman Rehabeam sampai zaman Yesus. 59 P: Dalam Mat 16:22-23 dan Mrk 8:32-33, mengapa Yesus menegur Petrus di sini, dengan mengatakan “Enyahlah Setan”? J: Petrus mempunyai pemikiran seperti manusia, bukan Tuhan. Setan menggunakan Petrus, teman dekat Yesus, untuk menggoda Yesus. Namun, Yesus mengetahui godaan itu untuk apa. P: Dalam Mat 16:22-23 dan Mrk 8:33, bagaimana bisa Petrus memiliki keberanian untuk membenarkan dan menegur Yesus? J: Yesus memilih seorang murid yang berani ketika Ia memilih Petrus. Keberaniaan itu sendiri tidak buruk juga tidak baik. Keberanian dalam mengikut Tuhan adalah baik, tapi keberanian untuk pergi sesuai kemauannya biasanya tidak baik. P: Dalam Mat 16:22, mengapa Petrus dengan bodohnya menegur Yesus di sini? J: Petrus berpikir bahwa Yesus perlu dibenarkan dan diberi nasehat. Bahkan saat ini, beberapa orang dapat memiliki sikap yang seperti mereka lebih tahu daripada Tuhan. P: Dalam Mat 16:23 dan Mrk 8:33, dalam hal apa manusia pada saat ini lebih memikirkan apa yang dipikirkan manusia daripada apa yang dipikirkan Allah? J: KIta dapat mengganti hikmat manusia dengan hikmat Allah. Kita dapat memutuskan untuk melakukan beberapa hal sesuai keinginan kita, ketika hal itu berlawanan dengan kehendak Allah. Kita dapat melupakan bahwa pengharapan kita adalah pada Allah, bukan pada kekuatan kita atau hikmat kita. Kita dapat menggunakan cara-cara duniawi kita sendiri. Tapi pada akhirnya, kita dapat menjadi ingin sekali untuk mengerjakan ”tugas” kita dengan cepat, karena kita tidak menikmati dalam kehadiran Allah, dan akan lebih memilih penyembahan jenis ”siap saji” untuk bertekun pada Allah. P: Dalam Mat 16:24, mengapa Yesus menyebutkan sebuah salib di sini, sebelum mengatakan pada muridNya Ia akan disalibkan? J: Yesus mengetahui Ia akan disalib sebelum mengatakan ini pada para muridNya. Mereka semua telah mengetahui sebelumnya tentang penyaliban, sebagaimana bangsa Roma sering menyalib orang yang memberontak dan para perampok. Penyaliban akan menjadi sesuatu dorongan pada yang lain untuk tinggal dalam barisan. Sebagaimana seorang revolusioner dari Zelot yang memikul salib dalam hal duniawi yang kecil, para murid harus mau untuk memikul salib untuk sebuah alasan ilahi yang mana lebih berharga. Pada akhirnya, setiap orang dari kedua belas rasul mati martir dalam kepercayaannya, kecuali Yohanes, yang diasingkan ke Patmos dan mati secara wajar. P: Dalam Mat 16:27, akankah Yesus dalam kemuliaan Bapa, atau dalam kemuliaanNya sendiri seperti dikatakan dalam Yoh 1:14? J: Yohanes 1:14 mengatakan mereka melihat beberapa kemuliaan Yesus. Seperti contohnya, mereka melihat kemuliaan dalam Pentakosta. Matius 16:27 mengarah pada sebuah peristiwa dalam rentang di masa depan, ketikan Yesus datang kembali. Dengan kata lain, anda belum melihat apapun! P: Dalam Mat 16:27, apakah ini mengarah bukan pada akhir dunia, tapi perwujudan tertinggi Baha’u’llah, sebagaimana kaum Baha’is mengajarkan dalam Baha’u’llah and the New Era hal. 268-269? J: Tidak, bacalah ayat ini dengan lebih hati-hati. Dikatakan Anak Manusia akan datang dalam kemuliaan BapaNya diiringi malaikat-malaikatNya, dan akan membalas setiap orang menurut perbuatannya. Baha’u’llah tidak memiliki malaikat yang bersamanya yang dapat dilihat orang, dan Baha’u’llah tidak membalas baik pengikut Baha’is yang setia yang diasingkan atau dibunuh, juga orang Muslim yang menyiksanya. 60 P: Dalam Mat 16:28 dan Mrk 9:1, apakah yang Yesus maksud bahwa beberapa orang tidak akan mengalami kematian sampai mereka melihat kerajaan Surga datang dalam kekuasaanNya? J: Pertama, berikut adalah apa yang bukan jawabannya, dan selanjutnya adalah jawabannya. X1. Tidak ada bukti bahwa Yesus mengajarkan para muridNya akan tetap hidup dalam waktu yang lama. Sebenarnya, dari sejarah gereja kita mengetahui bahwa 11 dari 12 rasul mati martir. Hanya satu, Yohanes yang meninggal secara wajar. Ia tetap juga menderita dalam masa pengasingan di Pulau Patmos. X2. Itu TIDAK mengarah pada Kerajaan Seribu Tahun dalam Wahyu 20:1-6. X3. Itu tidak dapat mengarah pada reinkarnasi, sebelum mereka melihat Anak Manusia datang dalam kerajaanNya, karena manusia yang mengalami reinkarnasi tetap mengalami kematian. X4: Beberapa orang berpikir itu mengarah pada perubahan rupa, yang mana sudah terjadi sebelumnya. Namun, dahulu kerajaan Tuhan tidak secara khusus datang. Jawaban: Itu mengarah pada ketika Yesus “memenangkan” kerajaanNya dengan penyaliban sebagaimana dibuktikan melalui kebangkitan. Ia datang kedalam kerajaanNya setelah menang atas Setan. Orang Kristen tidak setuju apakah hari yang penuh bintang adalah kebangkitan, atau Pentaskosta, tapi itu hal yang sangat kecil. Matius memiliki penekanan yang khusus mengenai kerajaan Surga. Kerajaan Surga akan mulai dapat dilihat sebagai sebuah biji sesawi (Matius 13:31), seperti ragi yang tidak terlihat tapi pengaruhnya akan terlihat dalam adonan dunia ini (Matius 13:33), tapi pada akhirnya para malaikat menghilangkan dari kerajaan Surga segala sesuatu yang menyebabkan dosa dan semua yang melakukan perbuatan jahat (Matius 13:41-42). Kerajaan Surga seperti harta karun yang tertimbun yang ditemukan tidak oleh sembarangan orang (Matius 13:44), tapi ini sangat luar biasa bernilai seperti seorang pedangang yang menjual seluruh miliknya untuk membeli mutiara yang indah (Matius 13:45-46). Maka sebagaimana perumpamaan tentang jala yang ditunjukkan dalam Matius 13:47-50, kerajaan Surga adalah sesuatu dalam kehidupan ini dengan ikan yang baik dan buruk, tapi juga memiliki kepenuhannya pada akhir masanya. Kerajaan Allah berada dalam hati kita. (Lukas 17:21). Petrus dalam Matius 16:19, dan rasul yang lain kemudian diberikan kunci kerajaan Surga. Pada Perjamuan Terakhir, Yesus berkata Ia tidak akan minum lagi hasil pokok anggur ini sampai pada hari Ia meminumnya, yaitu yang baru, bersama-sama dengan mereka dalam Kerajaan Bapa. Matius 26:29. Yesus makan dan minum dengan para murid setelah kebangkitanNya. Ringkasan: Para murid, yang hidup sederhana dalam rentang kehidupan, mengatakan kerajaan Surga datang ke bumi setelah kebangkitan Yesus. Sementara orang Yahudi mungkin mencari kerajaan yang secara militer akan menggulingkan bangsa Roma, Yesus mengajarkan kerajaan Surga adalah seperti biji sesawi, ragi, atau sebuah mutiara dengan harga yang mahal. Itu kecil, susah dilihat pertama kali, mengenai nilainya yang besar, dan akan memiliki pengaruh yang luar biasa. P: Dalam Mat 17:1-8, mengapa Yesus dirubah rupanya? J: Sementara Kitab Suci tidak mengatakannya, tapi bisa menjadi sebuah kombinasi jawaban. 1. Penyingkapan ini adalah sbeuah tanda untuk memperkuat kepercayaan mereka, dan mendorong dan menguatkan ketiga murid yang menjadi saksinya. 2. Itu menguduskan ketiga murid sebagai pemimpin nantinya. 3. Bapa dan Roh Kudus bisa saja menggunakan peristiwa ini untuk memerintahkan Yesus dan menguatkanNya. Tentunya, Allah tidak perlu menjelaskan pada kita alasan dari semuanya itu. P: Dalam Mat 17:2 dan Mrk 9:3, mengapa pakaian Yesus menjadi sangat putih bersinar? J: Kitab Suci tidak mengatakannya mengapa pakaian menjadi putih ketika kemuliaan ditunjukkan. Contoh lain mengenai pakaian yang putih bersinar dalam kemuliaan adalah para malaikat yang muncul. P: Dalam Mat 17:3-4 dan Mrk 9:4, bagaimana Matius dan Markus mnegetahui ini adalah Musa dan Elia? 61 J: Mungkin karena Petrus, atau Yakobus, dan Yohanes berkata padanya. Bagaimana Petrus, Yakobus dan Yohanes mengetahuinya? Entah Yesus yang berkata pada mereka setelah itu, dan kemungkinan Bapa sendiri yang berkomunikasi dengan mereka secara langsung. P: Dalam Mat 17:1-8, apakah perubahan rupa adalah sebuah kebangkitan atau sebuah penglihatan? J: It tepatnya bukanlah salah satu dari keduanya. Musa dan Elia sebenarnya hadir, setidaknya dalam roh, yang berbicara dengan Yesus. Kitab Suci tidak mengatakan apakah penampakan mereka dalam tubuh mereka atau tida. Musa dan Elia datang dalam awan yang sangat terang, dan lalu mereka pergi. Elia pergi ke Surga dalam angin badai, (2 Raja-raja 2:1), dan Musa juga mati, namun tubuhnya tidak pernah ditemukan (Ulangan 34:6), dan iblis bertengkar dengan Mikhael, malaikat penghulu tentang tubuh Musa (Yudas 1:9). P: Dalam Mat 17:9 dan Mrk 9:9, mengapa Yesus tidak ingin para murid berkata pada orang lain tentang perubahan rupa sampai Yesus bangkit dari kematian? J: Banyak orang Yahudi menolak Yesus sebagai Mesias; bagaiman mereka akan percaya tentang perubahan rupa itu? Ini perlu sekali untuk pecaya bahwa Yesus adalah Mesias, Putra Allah. Tidaklah perlu untuk mengetahui tentang atau percaya perihal yang tidak terlalu penting seperti perubahan rupa. Jika seseorang tidak menerima Yesus sebagai Mesias setelah melihat mujizat, tidak mungkin mereka percaya karena pemberitaan mengenai perubahan rupa. Setelah Yesus bangkit dari kematian, seseorang yang percaya pada Yesus tidak akan sulit dalam menerima perubahan rupa itu. Seperti halnya, ketika kita berbicara pada orang lain tentang Kristus, terutama pertama kali, dari semua yang kita bisa bicarakan, pastikan anda menghabiskan waktu yang berharga itu tentang apa yang paling penting. P: Dalam Mat 17:11-13, bagaimana Yohanes Pembaptis adalah Elia yang datang? J: Pertama kita akan membahas mengenai Elia, dan lalu Yohanes Pembaptis. Elia sendiri hadir dalam perubahan rupa itu. Dalam Matius 17:11, Yesus berkata Elia akan memulihkan segala sesuatu, dan Elia sendiri akan muncul sebelum kedatangan Yesus yang kedua. Beberapa orang pikir Elia adalah salah satu dari dua saksi dalam Wahyu 11:1-2. Yohanes Pembaptis datang dalam roh dan tenaga dari Elia, dan itu adalah Yohanes Pembaptis yang Yesus arahkan dalam perumpamaan dalam Matius 17:12-13. Dalam sebuah drama, seseorang dapat menjadi pengganti dari actor selama masa pelatihan, dan actor itu sendiri akan muncul selama pertunjukkan. Kesimpulan: selama Kedatangan Yesus yang pertama Yohanes Pembaptis datang dalam peran Elia, tapi tidak membatasi Elia sendiri untuk menampakan sebelum kedatangan Yesus yang kedua. P: Dalam Mat 17:12 dan Mrk 9:11-13, bagaimana Yohanes Pembaptis menggenapi nubuat tentang Elia? Apakah Elia berreinkarnasi? J: Tidak. Pada kedatang Yesus yang pertama, Yohanes memiliki maksud dan misi dari Elia. Tentunya, Elia (bukan Yohanes) sendiri yang muncul dengan cepat dalam perubahan rupa itu. Banyak orang berpikir Elia akan menjadi salah satu dari dua saksi sebelum sangkakala ketujuh Wahyu 11:3-12. P: Dalam Mat 17:14-16 dan Lukas 9:37-39, mengapa setan-setan seringkali menyakiti orang yang memilikinya? J: Mungkin untuk alasan yang mirip seperti orang jahat seringkali menyakiti mereka yang telah menolong mereka. Pada sebuah logika, sebenarnya penjelasan logis yang dengan kejam tentang ini, bukunya Michiavelli yang busuk The Prince berbicara mengenai beberapa kasus dimana seorang pemimpin prajurit upahan adalah berbahaya ketika ia sedang mengabdi pada seorang raja, dan bahkan lebih berbahaya jika ia merusaknya. Ia menulis bahwa hal teraman seringkali pembunuhan, walaupun orang tersebut dulunya 62 setia! Jika seseorang bermain dengan hal-hal jahat, mereka tidak seharusnya kaget ketika perbuatan jahat dilakukan pada mereka oleh orang yang mereka sedang bantu. P: Dalam Mat 17:15-21, Mrk 9:17-18,28-29, dan Luk 9:40, mengapa para murid tidak bisa membuang roh jahat? J: Itu bukannya karena siapakah murid itu, ataupun keterbatasan dari kuasa Allah. Namun, mereka menganggap membuang roh jahat hal yang biasa pada masa ini, dan mereka tidak percaya atau berpuasa, mungkin karena kesombongan atau kepuasan diri. Saat ini, beberapa orang Kristen tidak melihat hasil yang seharusnya mereka lakukan karena mereka tidak menghabiskan waktu untuk berdoa dan berpuasa. P: Dalam Mat 17:15-21, Mrk 9:17-18,28-29, dan Luk 9:40, haruskah kita meletakkan tangan ketika mengusir roh jahat, atau ini hanya bentuk dari aksi? J: Tangan kita bukanlah sihir. Tapi seperti halnya itu dapat membantu kita dalam doa untuk berdoa dalam berbagai posisi, ini boleh saja dan Alkitabiah untuk meletakkan tangan pada orang yang kerasukan setan. Ini tidak terlalu perlu dilakukan, seperti ketika ”setan tidak dapat keluar jika kita tidak meletakkan tangan kita”. P: Dalam Mat 17:15-21, akankah roh jahat yang diusir kembali dan menyerang orang lebih lemah dalam kelompok yang mencoba untuk mengeluarkan setan? J: Setan tidak merasuki orang yang percaya, tapi mereka dapat menekan seorang yang percaya, dan melalui cara itu menyerang orang percaya melalui godaan yang lebih besar, ketakutan, depresi, dan cara lain untuk membuat mata mereka lepas dari yesus. Maka anggota kelompok harusnya memiliki kedekatan dengan Tuhan. Kebetulan juga, ada satu hal bahaya lain dalam mengusir setan. Jika seseorang yang dirasuki setan tidak ingin memiliki Kristus dalam hatinya, maka setan dapat kembali, bahkan membawa pasukan lebih banyak. Lihatlah Matius 12:43-45 dan Lukas 11:24-26. P: Dalam Mat 17:15-21, beberapa kebiasaan gereja-gereja bahwa keluarga harus membawa orang yang kerasukan setan ke gereja, dan bukan pergi ke sebuah rumah. Apakah ini karena lebih aman mengusir setan ke gereja daripada dirumah seseorang? J: Saya rasa baik gereja atau rumah sama saja. Tapi jika memungkinkan, saya tidak akan melakukannya disebuah rumah yang memiliki dewa-dewa (Budha, dsb) atau astrologi atau gambar keberuntungan dalamnya. P: Dalam Mat 17:15-21, jika seorang perempuan non-Kristen dirasuki roh jahat, dan jika pada awalnya suaminya tidak melawan. Tapi setelah 2-3 kali kunjungan, suaminya merubah pikiran dan tidak menerima kelompok pengusir setan, atau menyuruh mereka untuk tidak datang lagi, dan istrinya masih terbuka untuk disembuhkan, posisi kita apa? Haruskah istrinya menuruti suaminya? J: Itu adalah situasi yang sulit. Para istri diharapkan untuk menuruti suami mereka, tapi mereka juga hrus menuruti Allah pertama kali. Oleh karena itu jika suaminya memerintahkan istri untuk melakukan suatu yang tidak sesuai dengan Alkitab, istri harus tidak setuju pada suami pada hal itu. Ia harus tetap menurut pada hal-hal lain tentunya. Namun, jika istri ingin orang Kristen datang, saya rasa ia tidak sedang dirasuki setan; ia dapat saja sedang diserang oleh setan. Apakah istri itu mau pergi ke gereja? Jika suami tidak ingin istrinya berhubungan dengan orang percaya, dan Ibrani 10:25 memerintahkan kita untuk tidak mengabaikan untuk pertemuan ibadah bersama, tugas istrinya yang utama adalah untuk menuruti Allah. P: Dalam Mat 17:15-21, apabila korban kerasukan menyakiti dirinya sendiri atau melompat dari jendela selama pelayanan, dan anggota keluarga memutuskan untuk meluncurkan sebuah pengaduan atau berkas kasus ke pengadilan kepada pemimpin kelompok atau kelompok, bagaimanakah posisi gereja? 63 J: Itu dapat saja sebuah kemungkinan; orang dapat memasukkan ke perkara hukum untuk menyalakan orang lain untuk hal apapun. Di luar itu juga, anggota gereja harus mengambil tindakan pencegahan untuk keamanan orang-orang yang terlibat. P: Dalam Mat 17:15-21, haruskah kita memberitahu dan mencari persetujuan dari pendeta sebelum mengunjungi orang yang dirasuki setan? J: Saya dengan keras menganjurkan agar membuat pendeta anda tahu tentang ini. Ibrani 13:17 mengatakan bahwa kita harus menuruti mereka yang memerintah kita, dan ini mengarah pada para pendeta/ orang-orang tua P: Dalam Mat 17:25-27, mengapa Yesus mengatakan rakyat bebas dari pajak, namun Yesus tetap membayar pajak? J: Ini terlihat agak lucu mengenai Pencipta dan Tuhan membayar pajak di bumi. Namun, Yesus dengan penuh keramahan melakukannya, tanpa mengeluh untuk tidak menyakiti hati. Disamping contoh ini, Roma 13:6-7 juga memerintahkan orang percaya untuk membayar pajak pada pemerintah, walaupun pemerintahnya korupsi seperti kekaisaran Roma. Beberapa orang mungkin menggambarkan dengan salah perkataan Yesus yang tidak jelas, karena Yesus mengatakan bahwa dalam hipotesisnya ketika setiap orang yang harus pergi kepada Cesar seharusnya diberikan padanya sebenarnya tidak ada yang harus pergi kepada bangsa Roma. Namun, jika ini adalah yang Yesus maksud, menyuruh mereka menghasilkan sebuah Denarius akan menjadi tidak berarti atau lebih buruk lagi menyesatkan orang. P: Dalam Mat 18:5 dan Mrk 9:35-37, bagaimana menyambut seorang anak dalam nama Yesus, seperti menyambut Yesus? J: Yesus sedang menekankan tidak adanya perbedaan antara menerimaNya dengan hangat sebagai manusia dan menerima orang lain dalam nama Yesus. Pada zaman dahulu, seorang utusan raja diperlakukan dengan meriah sebagai perwakilan dari raja. P: Dalam Mat 18:8-9 dan Mrk 9:43,47, haruskah kita memenggal tangan kita atau mencungkil tangan kita jika itu membuat dosa? J: Tidak, untuk alasan yang sangat sederhana saja bahwa tangan kita dan mata kita tidak membuat kita berdosa. Yesus sedang mengatakan bahwa doa itu hal yang serius, yang akan lebih baik tidak memiliki lengan ini daripada berdosa. P: Dalam Mat 18:9 dan Mrk 9:43-44,48, apakah keterangan mengenai api yang tak pernah padam di sini adalah hukuman yang abadi? J: Mereka menyatakan kebenaran mengenai hukuman yang abadi, tapi mereka tidak membuktikannya, karena bisa saja apinya yang abadi, tapi jika manusia tetap hidup dalam api itu, maka itu bkanlah api abadi. Tentunya dalam kasus itu, api memiliki bahan bakar lain yang disokong. P: Dalam Mat 18:10, apakah Allah Bapa memiliki sebuah wajah? J: Tidak. Seseorang tidak akan berharap Yesus memberikan pengajaran yang rinci mengenai persepsi mengenai malaikat dan kedekatan dalam dimensi Surga di sini. Namun, Yesus hanya menggunakan sebuah perumpmaan untuk mengatakan bahwa para malaikat yang mengawasi anak-anak kecil ini mempunyai akses langsung kepada Bapa. Namun, tidak dikatakan juga malaikat yang lain tidak memliki akses langsung kepada Bapa. P: Dalam Mat 18:14, karena Tuhan tidak mau bahwa anak-anak ini binasa, mengapa manusia binasa? J: Ini adalah dua pertanyaan dalam satu paket: mengapa bayi mati, dan mengapa orang pergi ke Neraka. 64 Bayi-bayi meinggal, sebagaimana kita pada akhirnya meninggal, sebagaimana konsekuensi kita menjadi bagian dari ras yang jatuh dalam dosa. Kita hidup di sebuah dunia dengan banyak kejahatan dan ketidakadilan, dan Tuhan akan membuat segala sesuatu benar pada hari Penghakiman. Bayi dan janin memiliki dosa warisan, tapi bahwa janin itu meninggal tidak berarti janin itu bersalah atas dosa lebih dari seorang anak kucing mati membuktikan itu adalah karena dosa. Orang pergi ke Neraka, menurut 2 Tesalonika 1:8-9, yang mengatakan mereka yang tidak menuruti Injil Tuhan Yesus Kristus akan dihukum, maka injil adalah sesuatu yang harus kita bertanggung jawab untuk menurutinya. Kematian Yesus di atas kayu salib cukup untuk semua. Namun Allah tetap mengijinkan manusia untuk menolak Allah yang Sejati dengan menerima akibat dari pilihan yang mereka harus pertanggung jawabkan. P: Apakah Mat 18:15-18 berarti kita seharusnya tidak pernah mengkritik doktrin seorang pemimpin Kristen? J: Tidak sama sekali. Matius 18:15-18 melihat pada perilaku dan bukan pengajaran yang terbuka mengenai kebohongan atau hal-hal mistik. Sementara ini baik untuk menghubungi seseorang secara personal, untuk berusaha untuk memenangkan mereka sebelum pergi kepada jemaat, jika kebohongan diajarkan secara terbuka, maka kebohongan perlu dibenarkan secara terbuka. Jika dibenarkan oleh seorang yang membuat dan sebelumnya percaya pada pernyataan yang salah, maka semuanya lebih baik. tapi jika tidak, maka harus dibenarkan oleh orang lain. Tapi ini seharusnya tidak dilakukan dengan semangat kebencian atau dendam terhadap orang yang berbicara salah, tapi dalam kasih dan keingingan untuk menunjukkan kebenaran. P: Dalam Mat 18:18 apakah yang dimaksud dengan melepaskan dan membebaskan? J: Mengikat berarti berhenti, membatasi, atau melarang, dan membebaskan berarti mengijinkan untuk meneruskan. Kata ”mengikat” dan ”membebaskan” adalah ungkapan orang Yahudi untuk apa yang dinyatakan di bumi yang telah ditentukan sebelumnya dalam Surga. Kekuatan mengikat dan membebaskan ini diberikan pada seluruh para rasul. P: Dalam Mat 18:32-35, apakah Tuhan pernah tidak menghapuskan dosa? J: Kesalahan tidak diperbaharui, namun pengampunan tidak diberlakukan. Majikan mengampuni kesalahan pegawainya, tapi ketika pegawai yang jahat menggunakan pegawai yang lain dengan ancaman untuk membayar hutangnya, majikan marah atas ketidakadilan ini dan memberlakukan kembali hutangnya. Tuhan dengan bebas dan dengan penuh keramahan mengampuni dosa kita, walaupun kita tidak layak, tapi apakah pengampunan berlaku tergantung dari respon kita. Ibrani 4:2 mengatakan bahwa Injil tidak berguna bagi mereka karena mereka tidak percaya ketika mendengarnya. Roma 11:29 mengatakan bahwa berkat Allah dan panggilanNya tidak pernah ditarik kembali. P: Dalam Mat 18:32-35, dapatkah perumpamaan ini berarti raja mengirimkan pegawai yang jahat ke penjara atas hutang yang berikutnya, daripada memberlakukan kembali hutang yang lama? J: Tidak, itu bukanlah poinnya, karena perumpamaan menunjukkan bahwa raja memasukkan pegawai yang jahat ke dalam penjara karena tidak adanya belas kasihan dari pegawai yang jahat itu. P: Dalam Mat 18:35, apakah beberapa pekerjaan, seperti mengampuni saudara kita, dibutuhkan untuk keselamatan? J: Tidak dengan mengampuni orang lain ataupun pekerjaan yang lain yang akan membantu seseorang mendapatkan keselamatan. Namun, jika seseorang memiliki keselamatan, mereka akan mudah mengampuni orang lain untuk apapun yang telah mereka lakukan. Jika mereka memiliki pengalaman kemurahan yang besar dari Allah, ini adalah hal yang lebih kecil bagi kita untuk mengampuni orang lain. P: Dalam Mat 19:3-9, Mrk 10:11-12, dalam keadaan seperti apa perceraian diijinkan? 65 J: Dalam masa Perjanjian Lama (Ulangan 24:1-4, dsb.) perceraian diijinkan untuk hampir semua alasan karena hati manusia dikeraskan, tapi Yesus menghilangkan alasan ini. Perceraian tidak BOLEH kecuali dalam keadaan berikut: 1. Pasangan yang tidak percaya Kristus ingin pergi (1 Korintus 7:12-15). 2. Ini diijinkan ketika seseorang telah melakukan perzinahan(Matius 5:31-32). 3. Banyak orang Kristen melihat perceraian sebagai yang tak terhindarkan dalam kasus adanya pembelotan, karena seorang pasangan telah terpengaruh dengan “perceraian” sebelumnya. 4. Tentunya kita harus mengikuti seluruh firman Allah juga, dan banyak orang Kristen melihat sebuah kasus untuk perceraian jika kehidupan dari pasangannya atau anaknya berada dalam bahaya dari pasangan yang lain. Chuck Swindoll dalam pamfletnya Divorce, melihat hanya tiga keadaan dimana BOLEH bagi seorang Kristen untuk menikah lagi setelah bercerai: 4a. Pernikahan dan perceraian sebelum keselamatan 4b. Pasangan hidup yang tidak bermoral dan tidak mau bertobat 4c. Pembelotan/ permintaan cerai oleh seorang yang tidak percaya Catatlah bahwa kematian dari pasangannya bukanlah perceraian, dan Roma 7:3 mengajarkan bahwa menikah lagi BOLEH setelah kematian pasangannya. P: Dalam Mat 19:8,9 apakah Yesus yang merubah hukum tentang perceraian menyatakan bahwa Allah mengilhami Kitab Suci yang Ia tidak setuju? J: Dibawah Perjanjian Lama Yesus mengatakan perceraian diijinkan karena hati mereka dikeraskan. Ini menunjukkan bahwa Allah mengijinkan hal-hal yang Ia tidak inginkan, untuk waktu tertentu. Namun, di bawah Perjanjian Baru, seorang laki-laki seharusnya tidak menceraikan istrinya, kecuali karena perzinahan. P: Dalam Mat 19:9, mengapa seorang laki-laki yang menceraikan istrinya dan menikah dengan orang lain maka ia berzinah, karena poligami diijinkan? J: Tidak, poligami bukanlah perzinahan. Pengajaran Yesus di sini sama tanpa mengabaikan poligami ataupun monogami. Ada lima hal yang diperhatikan dalam jawaban. Pandangan Allah mengenai perceraian dinyatakan dengan sederhana dalam Maleakhi 2:16 Allah membencinya. Dalam masa Hukum Taurat Tuhan hanya mengijinkannya karena hati mereka dikeraskan, menurut Matius 19:8. Dalam Perjanjian Baru, ini tidak diijinkan untuk menceraikan pasangan anda, kecuali karena perzinahan. Namun, jika seorang pasangan yang tidak beriman memaksa untuk menceraikan anda, Allah memerintahkan kita untuk mengijinkan ini karena Allah ingin kita hidup rukun, seperti yang dikatakan dalam 1 Korintus 7:15. Menuruti perintah Allah untuk tidak menahan [dengan setengah hati] seorang pasangan untuk menceraikan anda, secara Alkitabiah berbeda dengan tidak menurut pada perintah Allah dengan memilih untuk menceraikan pasangan anda. Pandangan Allah mengenai poligami. Adam dan Hawa adalah sebuah contoh dari dua (bukan banyak) menjadi satu daging (1 Korintus 6:16). Poligami diijinkan dalam Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru. Namun, dalam Perjanjian Baru, tidak disetujui, karena pemimpin gereja tidak dapat melakukan poligami. Lebih utama daripada contoh Allah untuk pernikahan monogam perintah Allah mengenai perceraian. Ketika misionaris Kristen mengajarkan diantara orang-orang primitif, mereka mengatakan laki-laki yang berpoligami tidak harus menceraikan istri-istri mereka, karena akan menghilangkan dukungan keuangan; namun, mereka mereka mengecilkan hati suaminya untuk menikah dengan banyak istri lagi. Oleh karena itu, yang memilih untuk memutuskan janji pernikahan adalah disebabkan oleh perzinahan, bukan poligami. Tanpa mengabaikan apakah seorang laki-laki memiliki istri lebih dari satu atau tidak, jika seorang laki-laki dengan penuh dosa memilih untuk bercerai, dimana Allah membencinya, maka Allah tidak ingin laki-laki itu menikah lagi. P: Dalam Mat 19:9 adakah naskah yang tidak memiliki kalimat “kecuali adanya perzinahan”? 66 J: Semua naskah yang Aland dkk (edisi ketiga) catat mengatakan “kecuali karena perzinahan” atau “jika tidak karena perzinahan” kecuali untuk naskah 1574. Naskah 1574 ditulis dalam abad ke-14, sebelum akhir dari Zaman Pertengahan. Juga, Tertulianus, yang menulis tahun 198-220 A.D., menulis bahwa perceraian tidak diijinkan kecuali karena perzinahan keduanya dalam Tertulianus To His Wife buku 2 bag.2 hal. 45 dan dalam On Modesty bag.16 hal. 92. Maka kalimat ini bukanlah sebuah tambahan setelah masa Tertulianus. Tidak ada bukti untuk meragukan bahwa kalimat itu ada dari mula-mula. P: Dalam Mat 19:12, secara singkat apakah ini mengajarkan bahwa seorang laki-laki dapat membuat dirinya menjadi sida-sida pada kerajaan Tuhan seperti yang dikatakan oleh seorang atheis? J: Tidak. Mari kita uji kedua kemungkinan ini. Karena operasi pemotongan alat kelamin juga akan berarti pembujangan, masalah ini apakah ayat ini mengarah hanya pada pembujangan, atau lainnya pembujangan melalui pemotongan alat kelamin. Setuju? Karena pemotongan alat kelamin bertentangan dengan Ulangan 23:1, menginterpretasikannya sebagai pembujangan sangat mirip dengan apa yang ada dalam 1 Korintus 7:2,7, dan umat Kristen awal diseluruh dunia memahami ini sebagai pembujangan, kita harusnya menginterpretasikannya konsisten dengan yang disebutkan dalam Perjanjian Lama, Perjanjian Baru, dan bagaimana umat Kristen telah menginterpretasikannya secara seragam. Lihatlah pertanyaan berikutnya untuk jawaban yang lebih luas lagi. P: Dalam Mat 19:12, Yesus menyatakan “.....dan ada orang yang membuat dirinya demikian karena kemauannya sendiri oleh karena Kerajaan Sorga. Siapa yang dapat mengerti hendaklah ia mengerti.” Di sini kita [katanya] melihat dukungan dari Kristus untuk melakukan penyunatan diri. Saya menjadi bertanya berapa banyak laki-laki Kristen akan membuktikan kesetiaan mereka pada Allah dengan melakukan ini? Dengan penuh curiga, dukungan untuk menyunat alat kelamin bertentangan dengan Ulangan 23:1. J: Ini berbicara tentang pembujangan, bukan penyunatan. Tapi mari kita periksa kedua kemungkinan ini Pembujangan: Yesus saat itu senang menggunakan perkataan yang hiperbola dalam perkataanNya (anda berpikir saya mencungkil mata saya dan memenggal tangan saya untuk sesuatu yang tidak ada guna!), dan ternyata tidak memusatkan pada bahwa orang-orang Yahudi ini yang mengetahui hukum Taurat akan memiliki kesalahpahaman. Orang Saduki dan orang Farisi mengkritik Yesus pada banyak hal, tapi Yesus tidak dikritik mengenai ini, karena perkataan hiperbola itu telah dimengerti. Pemotongan alat kelamin: Jika ayat ini mengarah juga pada penyunatan atau pemotongan alat kelamin, maka itu bertentangan dengan Perjanjian Lama dalam Ulangan 23:1, dan tidak ada dalam Kitab Suci atau tulisan dari zaman gereja awal yang menunjukkan bahwa Yesus mengajarkan sesuatu yang bertentangan dengan Hukum dalam Perjanjian Lama, kecuali makanan dimana Ia tidak terlalu membatasi, dan perceraian dan kasih, dimana Yesus memiliki standar yang lebih tinggi. Jika Yesus benar-benar memaksudkan pemotongan alat kelamin, maka tidak ada bedanya dalam ayat ini antara menjadi tidak kawin karena orang lain, dan mereka yang memilih membujang bagi Kerajaan Allah. Juga, pengajaran Yesus ini sangat mirip dengan pengajaran Paulus dalam 1 Korintus 7:2,7 dimana Paulus dengan jelas berkata mengenai pembujangan (baik mengenai laki-laki dan perempuan) bagi kerajaan Surga. Akhirnya, kita harus bertanya bukan bagaimana manusia 2000 tahun kemudian akan menginterpretasikan ayat ini dalam budaya yang modern, tapi bagaimana umat Kristen awal akan membaca ayat ini. Justin Martyr dalam bukunya First Apology bagian 14 mengutip ayat ini, dan berbicara mengenai mereka yang menikah dua kali. Sementara ini adalah sesuatu yang dapat didebatkan apakah Justin sedang berbicara mengenai poligami, menikah lagi setelah perceraian, atau menikah lagi setelah kematian pasangan, tanpa mengabaikan bahwa Justin yang berbicara mengenai pembujangan, bukan penyunatan. Tertulianus dalam buku On the Resurrection of the Flesh bagian 27 menggunakan ayat ini 67 dan berbicara mengenai “kecantikan yang bersinar dari manusia yang tidak kawin” (contohnya, pembujangan/perawanan secara umum). Ringkasan, mereka yang melihat ke dalam Alkitab untuk menuntun jalan hidup mereka, apakah hidup pada abad kedua atau abad kedua puluh satu, dapat menemukan maksud dari arti ini. P: Dalam Mat 19:14, bagaimana kerajaan Surga menjadi milik anak-anak kecil? J: Ini bisa saja benar dalam beberapa hal. a) Kita harus mengakui kekanak-kanakan kita membuat kita bergantung pada Allah untuk diselamatkan. Allah menolong mereka yang mengaku padaNya ketidakberdayaan mereka. b) Allah menjaga anak-anak yang meninggal sebelum masa pertanggung jawaban. Alkitab menyatakan mereka berada di Surga, walaupun tanpa upah apapun. P: Dalam Mat 19:14, apakah aliran Kalvinisme, konsisten, mengajar bahwa semua yang mati ketika masih bayi masuk ke Neraka? J: Tidak, ini adalah tuduhan yang salah yang saya pernah dengar. Sementara Augustine, Prosper of Aquitaine dan beberapa orang mengajarkan bahwa semua bayi yang belum dibaptis yang meninggal pergi ke Neraka, mereka bukanlah Kalvinis tapi Agustinianis. Kalvinis percaya pada pandangan Alkitab bahwa pada akhirnya itu adalah Allah sendiri yang mempunyai kuasa untuk menyelamatkan; bukan dari baptis, pekerjaan kita, kepercayaan kita. Allah dapat memilih untuk menyelamatkan melalui Kristus bagaimanapun caranya yang Ia inginkan. Berikut adalah apa yang orang Kalvinis sendiri katakan. “Semua yang mati ketika masih bayi berada diantara orang yang terpilih.”, menurut Lorraine Boettner dalam The Reformed Doctrine of Predestination hal. 148,149. The Second Scots Confession (tahun 1580 A.D.) mengatakan, “Kita benci akan keputusan paus yang kejam terhadap bayi-bayi yang mati tanpa dibaptis.” C.H. Spurgeon, menarik (dengan keliru) kepada Yehezkiel 16:21 yang percaya bahwa bayi-bayi yang mati pergi ke Surga. Orang Kalvinis lainnya yang setuju dengan ini adalah termasuk Charles Hodge, W.G.T. Shedd, dan B.B. Warfield. Seorang Kalvinis Curt Daniel dalam paparannya The History and Theology of Calvinism hal. 336-339 memiliki bagian dengan judul “Bayi yang meninggal Diselamatkan”. Berikut adalah apa yang dikatakan Kalvin sendiri dalam Institutes of the Christian Religion buku 4 bagian 16 hal. 2:541 mengatakan, “Tapi bagaimana, mereka bertanya, apakah kelahiran kembali bayibayi, ketika tidak memiliki sebuah pengetahuan mengenai yang baik dan yang jahat? Kita menjawab. Itu adalah pekerjaan Allah, walaupun diluar dari batas kemampuan kita, ini bukannya tidak ada. Apalagi, bayi yang diselamatkan (dan beberapa yang diselamatkan yang masih sempat hidup) harus, tanpa pertanyaan, sebelumnya dilahirkan kembali melalui Tuhan. Karena jika mereka membawa hal-hal buruk bawaan dari ibu mereka, mereka harus disucikan sebelum mereka dapat diakui kedalam Kerajaan Surga …. Tapi agar kelompok pengkritik diam Allah memberikan, perihal mengenai Yohanes Pembaptis, … sebuah bukti atas apa yang Ia lakukan pada orang lain.” P: Dalam Mat 19:16-17, apakah Yesus menyangkal bahwa Ia baik, atau bahwa Ia adalah Allah? J: Tidak, lihat pembahasannya dalam Injil mengenai Mat 19:16-17 untuk jawabannya. P: Dalam Mat 19:17, apakah yang baik? J: Dalam Kejadian 1 dan 2, Allah menyatakan semua ciptaannya adalah baik sebelum kejatuhan manusia. Yesus berkata dalam Markus 10:18 dan Lukas 18:19 bahwa tidak ada orang yang baik kecuali Allah sendiri. Allah adalah sumber kebaikan, tapi seperti yang ditekankan oleh Thomas Aquinas, yang mendefinisikan Allah itu baik hanya karena Allah adalah sumber kebaikan, tidaklah sah dibanding mendefinisikan Allah sebagai manusia karena Allah adalah sumber dari semua manusia. Bagi kita, kebaikan adalah yang cocok dengan karakter dna kehendak Allah. Kita diperintahkan untuk melakukan kebaikan dalam 1 Tim 6:18, maka kita dapat menjadi baik dalam pengertian yang terbatas. Allah adalah baik dalam pengertian yang lebih tinggi, karena 1) Ia adalah sumber dari segala kebaikan, 68 yang mana Ia memberikan pada kita 2) Ia adalah standar yang mana kebaikan itu dilihat, 3) dan tidak ada yang sepenuhnya baik kecuali Dia (Markus 10:18; Lukas 18:19). P: Dalam Mat 19:23, apakah ini benar bahwa orang kaya tidak dapat masuk Surga? J: Tidak, atau mungkin Abraham akan bermasalah, dan Paulus, Yakobus, dan penulis Ibrani, yang tidak menyebutkan Yesus, akan salah dengan merintangi Abraham sebagai seorang pahlawan kepercayaan. Namun, ini adalah mencintai kekayaannya, dan bersandar pada kekayaan itulah yang membuat susah bgai seseorang untuk masuk ke Surga. Seseorang bisa saja memiliki kekayaan yang banyak, seperti Abraham, dan tapi tidak mencintai atau bersandar pada kekayaannya. P: Dalam Mat 19:24, Mrk 10:25, dan Luk 18;25, apakah maksud Yesus mengatakan seekor unta masuk melalui lobang jarum? J: Beberapa orang berpikir tentang “jarum” adalah sebuah sebutan untuk gerbang yang sempit di Yerusalem. Sementara Yerusalem dan kota lainnya memiliki beberapa gerbang yang sangat sempit, tidak ada gerbang yang disebut “lobang jarum” yang dikenal oleh kita. Berusaha untuk membuat kata-kata yang hiperbola ini mengarah pada sebuah gerbang di Yerusalem itu sesat. Ini lebih mungkin bahwa Yesus menggunakan hiperbola di sini. Ini benar-benar tidak mungkin seekor unta, unta yang mempunyai muatan, masuk ke dalam lubang jarum. Yesus menggunakan analogi yang lucu untuk mengatakannya. Orang Yahudi dalam Babylonian Talmud (Babylonian Berakoth 55b) menggunakan hiperbola yang mirip, “seekor gajah yang masuk melalui lobang jarum.” (gajah sudah terkenal di Babilonia, dan katanya sendiri yang digunakan di Babilonia menunjukkan bahwa itu bukanlah sebuah gerbang di Yerusalem.) a) ini pada dasarnya tidak mungkin untuk seseorang yang berpikir dirinya kaya untuk masuk ke Surga, dan b) semuanya, bahkan seorang kaya yang masuk ke Surga, mungkin apabila bersama Allah. P: Dalam Mat 19:28 dan Lukas 22:28-30, karena para murid akan duduk di dua belas tahta, akankah Yudas Iskariot duduk juga? J: Tidak. Pertama-tama, Lukas 22:28-30 tidak menyebutkan dua belas tahta, hanya dua belas suku. Sebenarnya Matius 19:28 TIDAK mengatakan dua belas murid akan duduk pada dua belas tahta. Namun, dikatakan, “…kamu, yang telah mengikut Aku, akan duduk juga di atas dua belas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel.” Maka dikatakan akan ada dua belas tahta, tapi tidak mengatakan dua belas murid akan duduk disana. Namun, Yesus hanya menjanjikan ini pada ”kamu yang telah mengikut Aku.” Yudas tidak berlanjut untuk mengikut Yesus dan meninggalkan tempatnya setelah mengkhianati Yesus, sebagaimana dikatakan dalam Kis 1:20. Dalam Matius 19:28, Yesus hanya menjanjikan ini pada “kamu yang telah mengikut Aku.” P: Dalam Mat 19:29, bagaimana manusia akan mendapat 100 kali lipat ayah, ibu, dan sebagainya dalam kehidupan ini? J: Ayat ini mempergunakan baik di kehidupan ini dan kehidupan yang akan datang. Bayangkan memiliki rumah-rumah di seluruh dunia yang terbuka untuk menyambut anda, dan semua orang dari smeua ras di dunia yang adalah saudara dan saudari anda yang kekasih. Ini adalah apa yang kita miliki, atau bisa saja dalam perkumpulan Kristen kita menyebutnya gereja. Disamping itu, di Surga kita akan memiliki kondisi yang sempurna dari ketidaksempurnaan yang kita miliki di bumi. P: Dalam Mat 19:30, Mrk 10:31, dan Luk 13:30, dalam hal apakah mereka yang pertama menjadi yang terakhir dan sebaliknya? J: Setidaknya dalam empat hal: Kesombongan: Mereka yang sombong dalam hidup ini akan direndahkan, dan yang rendah hati akan ditinggikan (Yakobus 4:6; Lukas 2:51-52). 69 Kekayaan: Berbicara secara umum, banyak orang dengan uang yang banyak tidak berpikir bahwa mereka harus datang pada Allah, sebagaimana dinyatakan Amsal 30:8-9, dan Lukas 16:19-21 memberikan sebuah contoh. Paulus mengatakan dalam 1 Korintus 1:26-31 bahwa orang dari siding jemaat Korintus bijaksana sesuai standar duniawi, atau berpengaruh. Yakobus 2:5 menunjukkan ini adalah benar pada kebanyakan dari gereja-gereja awal. Lihat juga dalam Lukas 2:53 dan Yakobus 5:1-6. Upah: Allah akan menghakimi orang percaya berdasarkan apa yang telah mereka terima. Pada mereka yang diberikan banyak, maka akan banyak diminta. Kepengabdian: Orang percaya yang paling besar, di mata Allah, adalah yang melayani pada orang lain, sebagaimana ditunjukkan dalam Markus 9:35-37, Lukas 9:46-48, dan Matius 18:1-4. P: Dalam Mat 20:1-16 apakah Tuan rumah itu adil pada perumpmaan ini? J: Tuan ruamh menggambarkan Allah, dan Allah itu adil sesuai dengan standarNya. Saya tidak dapat menjawab jika Ia tidak adil sesuai standar anda karena beberapa orang mempunyai keadilan-nya sendirisendiri. Allah mengajarkan bahwa standarNya pada keadilan tetap mengijinkan unutk kemurahan yang khusus. Allah itu adil, dan Ia membayar setiap pekerjaNya dengan benar sesuai yang Ia janjikan. P: Dalam Mat 20:1-16, apakah setiap orang memiliki upah yang salam di Surga? J: Tidak. Sementara Matius 20:1-16 menunjukkan bahwa mereka tidak mengatakannya. 1 Korintus 3:1215 dengan jelas mengajarkan kita tidak harus berpikir smeuanya mendapatkan upah yang sama di Surga. P: Dalam Mat 20:17-19, bagaimana bisa Allah yang Maha Kuasa mengijinkan nabiNya Yesus untuk diserahkan kepada orang-orang yang tidak mengenal Allah untuk dihina dan dibunuh? J: Terkadang ini seperti pada awalnya menjadi kalah untuk mencapai kemenangan yang paling besar. P: Dalam Mat 20:20-28, karena orang Kristen yang hebat adalah sebagai pelayan, bukan memimpin atas orang lain, mengapa beberapa pemimpin Kristen terlihat melupakan ini? J: Kekuatan dapat curang, dan banyak orang yang tidak beriman menyebut dirinya orang beriman. Anda dapat membaca tentang beberapa contoh yang menyedihkan yang Allah ajarkan pada kita dalam kitab Raja-raja dan Tawarikh. P: Dalam Mat 20:30, apakah ada dua orang buta, atau satu orang buta bernama Bartimeus seperti yang dikatakan dalam Markus 10:46-52? J: Itu bisa jadi dua peristiwa, sebagaimana semua orang buta di Yerikho ingin melihat Yesus. Namun, karena dalam kedua Injil kata-kata ”Anak Daud, kasihanilah kami/aku” diteriakkan, ini kemungkinan besar adalah satu kejadian. Bartimeus lalu adalah nama dari salah satu dari dua orang buta. Markus, yang mungkin mendengar ini dari Petrus hanya tahu tentang satu orang buta tapi tahu namanya. Matius, yang berada disana, melihat kedua orang buta. P: Dalam Mat 20:32, mengapa Yesus bertanya dengan terbuka pada orang buta itu apa yang ia inginkan untuk dilakukan oleh Yesus? J: Ada dua alasan yang berbeda. Pertama, Yesus ingin orang itu secara lisan bertanya sebelum hadiah penglihatan diberikanNya, dan Yesus sedang memberikan kesempatan pada orang itu untuk melakukannya. Kedua, tidak semua orang yang cacat ingin dijadikan lebih baik. Pernah ada kasus mengenai orang yang dalam keluarga yang berpenyakit kusta dengan sengaja menulari anak-anak mereka maka anak-anak mereka harus dibantu seumur hidup mereka. P: Dalam Mat 21:1-3, Mrk 11:2-3, Lukas 19:30-31, mengapa Yesus berkata pada muridnya untuk membawa seekor keledai? 70 J: Ketika seorang raja memasuki sebuah kota, ia akan masuk di atas seekor kuda, binatang untuk perang, untuk menyimbolkan bahwa ia adalah penakluk. Ketika seorang raja atau hakim memasuki dengan seekor keledai, ini menyimbolkan ia datang dalam damai, tanpa pasukannya. Ini juga menggenapi ayat Zakharia 9:9-10. P: Dalam Mat 21:12-13, Mrk 11:12-19, dan Lukas 19:43-48, mengapa Yesus marah pada penukar uang? J: Orang-orang ini berada dalam Rumah Allah tanpa tujuan untuk menyembah Allah. Mereka merusak dan mengecilkan hati orang yang datang untuk menyembah Allah. Allah menerima penyembahan kita dengan serius. Seorang Yahudi, Mishnahs mencatat kejadian mengenai penipuan harga pada binatang. (tulisannya yang paling awal ditulis sekitar tahun 200 A.D.) Jika seseorang harus membawa sesekor binatang untuk dipersembahkan di Bait Suci, dan harganya tidak adil dan terlalu tinggi untuk membeli seekor binatang, maka orang miskin akan tidak mampu untuk menyembah Allah dengan pantas. P: Dalam Mat 21:16-17, karena kita diharapkan hanya menyembah Allah, mengapa Yesus menerima pujian? J: Empat hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Yesus bukan hanya menerima pujian dan salam, Yesus menerima penyembahan dalam Yohanes 9:38. (kata dalam bahasa Yunani proskuneo di sini menyatakan lebih dari sekedar berterima kasih atau menghargai.) 2. Adalah baik untuk memberi penghargaan dan pujian pada pemimpin yang beriman (tapi tidak menyembah), seperti ditunjukkan Filipi 2:29. Namun, hanya menyembah Allah (Matius 4:9-10; Lukas 4:7-8; Wahyu 19:10; 22:8-9) 3. Tidak hanya manusia (Matius 2:2), tapi malaikat menyembah Yesus sebagai Tuhan dalam Ibrani 1:6. 4. Yesus adalah Allah (Yohanes 1:1; Ibrani 1:8,9), dan Yesus adalah Tuhan kita dan Allah kita (Yohanes 20:28-29). P: Dalam Mat 21:18-19, Mrk 11:14,20-21, mengapa Yesus terlihat sangat kejam dengan menjadikan pohon ara tidak dapat berpikir menjadi kering? J: Ini hampir seperti bertanya berapa tanaman gandum dibunuh dengan kejam supaya anda dapat makan setiap helai roti. Tidak ada jawabannya, karena pohon yang tidak dapat berpikir tidak dapat dibunuh dengan kejam. Yesus tidak memusatkan pada pohon yang memang tidak bisa merasakan. Namun, Markus 13:28-29 Yesus berkata pada kita untuk mengamati perumpamaan pohon ara. Ketika cabang dan daunnya muncul, maka musim panas sudah dekat. Seperti halnya, ketika Mesias datang ke Yerusalem, penebusan atas manusia sudah dekat. Setelah Yesus melakukan ini, Ia menggunakan ilustrasi tentang sbeuah pohon ara dalam Matius 24:32. Menghadapi akhir dari bulan Maret daun-daun mulai bermunculan pada pohon ara, dan pucuk kecil yang disebut taqsh dalam bahasa Arab Palestina, ukuran dari buah badam hijau, tumbuh. Tumbuhan ini layu, karena mereka bukanlah pohon ara yang asli, tapi petani memakannya ketika mereka lapar. Namun, jika daun ara tumbuh tanpa taqsh, maka tidak akan ada pohon ara. P: Dalam Mat 21:21-22 dan Mrk 11:24, karena kita dapat meminta apapun dalam doa, mengapa orang Kristen tidak meminta, dan meminta agar semua orang menjadi orang Kristen? Juga saya memiliki daftar harapan yang panjang….. J: Tuhan dapat melakukan apapun (kecuali berbohong, dicobai oleh roh jahat, menyangkal diriNya sendiri, atau bersumpah dengan ada yang lebih tinggi dariNya), tapi sebuah logika yang tidak mungkin bukanlah sebuah hal. Allah tidak dapat menciptakan orang yang dengan bebas memilih untuk mengasihi dan menurut padaNya tanpa mereka sendiri yang mampu dengan bebas memilih untuk mengasihi dan menurut padaNya. 71 Bahkan Yesus sendiri menangis atas penolakan di Yerusalem padaNya dalam Matius 23:37-39. Bahkan orang Farisi diijinkan untuk “menolak maksud Allah terhadap diri mereka” dalam Lukas 7:30. Seperti pada daftar harapan yang panjang, lihatlah pembahasan pada Matius 7:7-11 untuk bagaimana Allah, seperti seorang Bapa yang bijak, memberikan kita hanyalah hal yang baik ketika kita memintanya dengan cara yang benar. Terpujilah Tuhan karena Ia tidak selalu mengatakan “Ya” pada kita! P: Dalam Mat 21:21-22 dan Mrk 11:24, ketika anda berdoa dan percaya, apakah anda dijamin bahwa selalu mendapatkan apa yang anda minta dalam doa? J: Tidak, ayat ini mengatakan anda harus sungguh-sungguh percaya atas apa yang anda minta. Jika kamu menyimpan dosa dalam hatimu (Mzm 66:18), atau berdoa hanya untuk kepentingan egomu saja (Yakobus 4:3), Allah, seperti seorang Bapa yang bijak, tidak akan memberikannya pada anda. P: Dalam Mat 21:23, berapa luas halaman Bait Suci? J: Sebelum pekerjaan misi Yesus, Herodes Agung telah melebarkan halaman Bait Suci sekitar 330 meter sampai 460 meter. P: Dalam Mat 21:23-24, mengapa Yesus tidak menjawab pertanyaan mereka tentangNya yang menjadi Mesias? J: Jawaban sudah terlihat bagi mereka yang ingin tahu. Namun, bahkan setelah semua mujizat, tidaklah mungkin diberikan sebuah jawaban yang mereka akan terima, karena mereka yang keras kepala itu menolak untuk percaya. Maka, Yesus berbicara seperti jikalau mereka akan dengan jujur menjawab pertanyaanNya, mereka juga akan menjawab pertanyaan mereka. Sayangnya, ketika para penanya dijawab oleh mereka sendiri, mereka mancari jawaban yang bijaksana, bukan yang benar. P: Dalam Mat 21:24-27, Mrk 11:33, dan Luk 20:7-8, mengapa Yesus menolak untuk mengatakan pada mereka dengan kekuasaan apa Ia melakukan hal-hal ini? J: Dua hal yang perlu diperhatikan dalam jawaba. 1. Yesus tidak harus perlu menjawab pertanyaan seseorang, terutama pertanyaan yang ditanyakan bukan untuk menemukan kebenaran, tapi untuk menjebakNya. 2. Mereka sudah mengetahui jawabannya. Yesus telah menyatakan bahwa dari Allahlah Ia melakukan semua ini. Mereka hanya ingin pernyataan yang biasa pada saat itu dalam perkataanNya. Karena kita membagi kebenaran kita tidak boleh berbohong, tapi terkadang BOLEH untuk menolak untuk menjawab, terutama jika penanya tidak ingin mengetahui kebenaran, mereka hanya ingin menjebak anda. P: Dalam Mat 21:33-41, karena Allah disimbolkan sebagai tuan tanah, apakah Ia kadang tidak mengetahui apa yang terjadi? J: Tuang tanah melambangkan Allah, tapi Ia tidak tahu apa yang terjadi, dibuktikan dengan Yesus yang mengatakan perumpamaan ini. Allah itu panjang sabar dan pengampun, perumpamaan ini menunjukkan kita Ia bahkan mau mengijinkan ketidakmenurutan dan ketidakadilan yang terus dilanjutkan, dan bahkan kematian PutraNya, demi yang tersesat. Ini adalah agar mereka datang padaNya. Toleransi Allah ada batasnya juga, yaitu pada hari Penghakiman, ketika semua akan diberitahukan yang benar. P: Dalam Mat 21:46, apakah Yesus benar-benar seorang nabi atau apakah orang-orang yang hanya menganggapNya sebagai nabi? J: Fakta bahwa “mereka menganggapNya sebagai nabi” tidak menunjukkan apakah Ia benar-benar seperti itu atau tidak. Ia berasal dari Allah, mengatakan firman Allah, dan memberitahukan masa depan, maka Ia adalah seorang nabi, dan banyak orang menganggapnya seperti itu. P: Dalam Mat 22:13-14, bagaimana Allah yang maha kasih, mengirimkan dan memasukkannya ke dalam kegelapan? 72 J: Siapa yang mengatakan Allah maha Kasih? Alkitab tidak mengatakannya. Sebagaimana Roma 11:22 mengatakan, perhatikanlah kemurahan dan kekerasan Allah. Allah adalah yang maha mengasihi di alam semesta ini. Tapi, Ia tidak mencintai sebagaimana beberapa orang mendefinisikan tentang cinta, jika definisi mereka bertentangan dengan sifat Allah yaitu kudus, adil, dan amarah. P: Dalam Mat 22:14 apakah kalimat “banyak yang dipanggil, tapi sedikit yang dipilih” mengarah pada keragaman dan tingkat iman dan keyakinan, seperti yang diajarkan kaum Baha’is dalam Some Questions Answered hal. 129-131? J: Tidak. Jika anda membaca keseluruhan perumpamaan dalam Matius 22:1-14, dalam ayat itu ditempatkan manusia dalam dua kategori: mereka yang masuk dalam perjamuan pernikahan dan mereka yang tidak. Banyak yang dipanggil tapi sedikit yang dipilih mengarah pada mereka yang mengundang untuk masuk tapi orang yang menolak, dan seorang yang ingin masuk dengan pakaian yang tidak pantas. Ada sebuah pelajaran bagi setiap orang dalam hal ini. Anda tidak dapat hanya membaca satu ayatnya saja dari Alkitab, mengabaikan apa yang ditulis sebelum dan sesudahnya, dan berharap untuk menginterpretasikan arti dengan benar. P: Dalam Mat 22:29, mengapa Yesus mengatakan pada orang Saduki, yang sudah jelas bahwa mereka telah mempelajari kitab suci dari sebelumnya, bahwa mereka sesat karena mereka tidak mengetahui Kitab Suci maupun kuasa Allah? J: Orang Saduki percaya hanya lima kitab pertama dalam Perjanjian Lama (Kejadian sampai Ulangan) yang menjadi kitab suci, bukan seluruh isi Alkitab, menurut penulis pada masa Kristen awal. Josephus juga mengatakan mereka hanya mengamati apa yang ada di Taurat. Bahkan saat ini, orang dapat membaca dan belajar Alkitab, tapi tetap memilih untuk mengabaikan kuasa Allah dan apakah arti percaya pada Kitab Suci. P: Apakah Mat 22:30 berarti kita tidak akan memiliki tubuh jasmani di Surga, karena kita akan seperti malaikat dan malaikat adalah roh (Ibr 1:14)? J: Tidak. Perbandingannya adalah dengan pernikahan. Tidak dikatakan kita akan menjadi seperti malaikat dalam segala hal, hanya untuk saat ini. P: Dalam Mat 22:30, Mrk 12:25, dan Lukas 20:34-35, apakah ini berarti tidak ada pernikahan di Surga, atau hanya tidak ada upacara pernikahan yang baru, tapi pernikahan duniawi tetap ada di Surga? J: Kita mengetahui tidak ada pernikahan di Surga dengan membaca Roma 7:2. Seorang perempuan tidak dapat menikah dengan lebih dari satu laki-laki. Namun, jika laki-laki itu meninggal, ia bebas dari pernikahan dan dapat menikah lagi. Oleh karena itu ia tetap tidak menikah di Surga. Sebagai tambahan, agama palsu Mormon percaya bahwa beberapa “pernikahan di Bait Suci” adalah abadi. Namun, jika suami meninggal istri dapat menikah lagi. Ini bahwa ia tidak dapat memiliki dua pernikahan di Bait Suci pada saat itu dan semua keabadian. Dari perspektif Mormon, apa yang dipikirkan laki-laki dalam Surganya Mormon ketika istrinya “membuang waktu” dengan pernikahan yang biasa setelah ia meninggal? P: Dalam Mat 22:30, apakah ini suatu cara yang mendukung hubungan seks diluar pernikahan, sebagaimana disebut oleh ajaran Cult memelihara Keluarga Kasih (sebelumnya Anak-anak Allah)? J: Tidak sama sekali. Mengatakan bahwa kita tidak akan memiliki hubungan pernikahan di Surga, memang berarti apa yang Yesus artikan, bahwa tidak akan ada kebutuhan untuk menikah di Surga. Tidak dikatakan dibumi kita harus bersetubuh dengan siapa saja, atau sepenuhnya membujang/perawan tanpa menikah. Pernyataan seperti ini menarik, untuk melihat seberapa jauh beberapa orang akan berusaha membaca Alkitab sesuai pandangannya sendiri, yang mana tidak ada dalam Alkitab. 73 P: Dalam Mat 22:30, Mrk 12:25, dan Luk 20:34-35, Halo, ayah saya baru saja meninggal. Ibu saya berkata sangat sulit dan ingin tahu jikalau ia tetap menikah dengannya di Surga. Saya tidak tahu harus menjawab pertanyaannya. Saya tahu bahwa Matius 16:19 mengatakan bahwa apa yang diikat di bumi akan diikat di Surga dan apa yang dilepaskan di bumi akan di lepaskan di Surga. Namun, saya telah mendengar Matius mengatakan bahwa “tidak ada pernikahan di Surga”. Saya tidak mempunyai sebuah ayat untuk mem-back up ini, tapi saya telah mendengarnya dikatakan. Dapatkah anda membantu saya untuk memahaminya? J: Ucapan belasungkawa dari saya untuk anda dan keluarga atas meninggalnya ayah anda. Saya tidak merasa Matius 16:19 dimaksudkan untuk menghubungkan ke pernikahan, tapi lebih kepada menjadi bebas pergi ke surga. Matius 22:23-32 menghubungkannya juga. Orang Saduki, yang menyangkal kebangkitan, berpikir untuk mencemarkan Yesus dan orang Farisi dengan mengatakan bahwa jika pernikahan ada di Surga sebagaimana ada di bumi, maka bagaimana dengan seorang perempuan yang menjadi janda beberapa kali? Dalam Matius 22:30 Yesus menjawab bahwa orang tidak kawin dan tidak dikawinkan melainkan hidup seperti malaikat di sorga, dan para malaikat barangkali selalu tidak kawin. Beberapa orang mencoba bahwa ini berarti tidak ada pernikahan di Surga, tapi orang yang menikah tetap menikah. Namun, ini bukanlah interpretasi yang sah atas ayat ini, karena jika itu adalah yang dimaksudkan Yesus, maka argumentasi orang Saduki tidak bisa disangkal. Dalam bahasa yang modern, jika seorang janda menikah lagi, maka 1) Suami pertamanya di surga baru saja kehilangan seorang istri, atau 2) Ia akan memiliki dua suami di surga, atau 3) Jika ia tidak yakin tentang keselamatan suaminya, ia tidak akan mengetahui jikalau ia masih menikah atau tidak menikah sampai ia mati, karena agaknya seseorang di surga tidak akan menikah dengan orang yang ada di Neraka. Tidak, sebagaimana janji pernikahan biasanya mengatakan, “sampai maut memisahkan kita.” jika ibu anda nantinya harus memilih untuk menikah lagi, tidak ada yang salah dengan itu, sebagaimana Paulus mengajarkan dalam Roma 7:1-3. Mungkin akan aneh pertama kali bagi anda, untuk melihatnya dengan orang lain, tapi anda harus terbiasa dengan itu, apa yang Tuhan secara khusus telah nyatakan OK kita tidak seharusnya mengatakan itu salah. Semua ini dikatakan, tidak berarti ia tidak dapat menghabiskan seribu tahun bersama dengan suaminya terdahulu, sebagai teman yang tersayang di surga. Saya mengharapkan itu di surga ketika kita sempurna, suaminya akan mengasihinya bahkan lebih dari ketika ia masih di bumi, dan ia juga melakukannya. Tentunya mereka berdua akan mengasihi Allah lebih lagi. P: Dalam Mat 22:37, bagaimana semua Hukum dan Nabi berpegang pada dua perintah ini? J: Semua Hukum berkonsentrasi pada bagaimana kita menyenangkan dan berhubungan dengan Allah, dan bagaimana kita mengasihi dan berhubungan dengan orang lain. Tentunya Hukum mempunyai pengaruh yang bermanfaat lainnya, seperti menghilangkan penyakit, rumah yang lebih higienis, keluarga yang lebih kuat, dan lain-lain tapi bangsa Israel tidak akan selalu mengetahui semua pengaruh yang membantu. P: Dalam Mat 22:31-32 dan Mrk 12:26, apakah Yesus membenarkan dalam membuat hal ini berdasarkan kata kerja “adalah”? J: Rupanya demikian, karena orang Saduki tidak membantah Yesus tentang kata kerja dalam bahasa Ibrani. Lebih lanjut, tidak akan ada hal penting dalam menyebutkan Abraham, Ishak, dan Yakub jika mereka tidak ada, dan jika Allah akan melepaskan yang lain ketika mereka meninggal. P: Dalam Mat 22:35-36 dan Mrk 12:28-29, mengapa Yesus tidak menegur pertanyaan ini seperti Ia lakukan pada pertanyaan sebelumnya mengenai pernikahan? J: Pertanyaan sebelumnya mengenai perempuan yang memiliki tujuh suami yang tidak bermaksud untuk menemukan kebenaran tapi menjebak Yesus. Pertanyaan ini adalah karena penanya dengan apa adanya 74 ingin mendengarkan apa yang Yesus akan katakan. Dengan rasa hormat bertanya pertanyaan apa saja pada Allah BOLEH, selama kita bertanya untuk menemukan kebenaran dan mengikutinya. P: Dalam Mat 22:37-40 dan Mrk 12:30, apakah Yesus sebenarnya menambahkan Ulangan 6:4, atau apakah Ia menafsirkan ini tanpa menambahkan pada perkataanNya? J: Injil seringkali menafsirkan apa yang Yesus katakan, dan tidak selalu memberikan kata-kata yang pasti. Matius 22:37-40 mengatakan hati, jiwa, dan pikiran. Markus 12:30 mengatakan hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan. Tulisan Masoretik dari Perjanjian Lama mengatakan hati, jiwa, tenaga, tapi beberapa naskah Septuagin menambahkan kata “pikiran”, maka Yesus bukanlah yang pertama untuk menambah kata pikiran. (Tulisan Philo orang Yahudi yang kita simpan tidak memberi keterangan mengenai Ulangan 6:4. Dead Sea Scroll 4Q43 (=4QDt(p)) berisi Ulangan 6:4-11, tapi saya belum melihat terjemahannya.) P: Dalam Mat 22:37, mengenaiapakah ini hanya “hati, jiwa, dan pikiran”, atau apakah juga kekuatan sebagaimana Mrk 12:29-30 katakan? J: Ada dua jawaban yang mungkin. 1. Yesus dapat saja berkata dalam cara yang berbeda, maka itu bisa saja keduanya. 2. Injil menceritakan catatan apa yang Allah suruh agar para penginjil ingat. Tidak ada masalah dengan memiliki sebuah interpretasi yang konservatif mengenai kitab suci dan mengatakan bahwa ingatan Matius tidak tepat di sini, karena ia lupa kata ”kekuatan”. Yang manakah dari dua jawaban itu yang benar? Itu sama sekali tidak penting, sebagaimana jawabannya ditunjukkan pada pertanyaan berikutnya. P: Dalam Mat 22:37, mengapa Allah yang Berdaulat mengijinkan “perintah yang terutama” untuk diawetkan dengan tidak tepat, dalam dua hal, sebagaimana “hati, jiwa, dan pikiran” dalam Mat 22:37, dan sebagaimana “hati, jiwa, pikiran, dan kekuatan” dalam Mrk 12:29-30? J: Alasan Allah dengan sengaja mengijinkan ini, mungkin diberikan dalam 2 Timotius 2:14. Ini juga mudah bagi manusia untuk dihantui mengenai perkataan yang pasti, dan mengabaikan kepercayaan dan melakukan hal yang utama. Alkitab seluruhnya cermat dan benar, tapi tidak ditulis dan dijaga seteliti mungkin. Diberikan bahwa Alkitab ditulis dan dikirimkan dengan semua ketepatan yang Allah kehendaki (dan itu sangat tepat sebagian), maka ketidaktepatan yang kita lihat dalam Alkitab adalah kepentingan yang lebih besar dalam pandangan beberapa orang daripada mereka kepada Tuhan. Allah dapat saja menjaga perintah ini dan bagian lain mengenai Alkitab dengan lebih tepat, tapi kemungkinan ketidaktepatan disengaja pada bagian Allah. Allah menekankan bagaimana seriusnya kita menurut pada kitab suci, tapi ketika kita mulai membantah ketidaktepatan, kita mulai untuk tidak menurut pada kitab suci, dalam 1 Timotius 6:4 dan 2 Timotius 2:14. P: Dalam Mat 22:41-45, apakah Matius menyangkal Yesus yang menjadi Anak Daud dengan mengarahkan pada Mzm 110? J: Tidak sama sekali, karena Matius secara khusus mengarahkan pada Yesus yang menjadi Putra Allah dalam Matius 4:3,6; 8:29; 14:33; 16:16; 26:63; 27:40,43,54. Juga, Yesus dinyatakan sebagai Putra Allah dalam Matius 2:15; 3:17; 17:5; 22:45. Yesus disebut anak Daud dalam Matius 1:1; 9:27; 15:22; 20:30,31; 21:9,15; 22:42. Yesus sedang memberikan orang Farisi sebuah teka-teki, yang mana mereka tidak akan mempunyai jawaban sampai mereka menerimaNya. Fakta bahwa Yesus setuju dengan dan mengutip Mazmur 110 yang menunjukkan bahwa orang ini adalah Tuhannya Daud, tidak menyangkal fakta bahwa Yesus setuju dan mengutip Mazmur 110 bahwa orang ini adalah anak Daud juga. P: Apakah Mat 22:42 membuktikan reinkarnasi dengan menunjukkan bahwa Yesus, anak Daud, adalah reinkarnasi dari Daud, seperti dinyatakan oleh (bernama salah) Unity School of Christianity? 75 J: Tidak. Kata “Anak” dapat berarti baik anak yang langsung dan keturunan. Daud adalah nenek moyang Yesus. Tidak ada bukti mengenai reinkarnasi dalam kitab suci, tapi ada pengajaran yang melawan reinkarnasi. Ibrani 9:27 mengatakan manusia ditetapkan mati hanya satu kali saja, dan sesudah itu dihakimi. Lebih lanjut, pemikiran bahwa kita mencoba terus dan terus, mungkin sampai kita mendapatkannya “benar”, benar-benar berlawanan dengan doktrin mengenai orang yang mati dan lalu masuk ke Surga atau Neraka. Penulis pada masa Kristen awal, Minucius Felix (tahun 210 A.D.) merangkum itu semua dengan baik. Ia mengatakan bahwa jiwa mausia yang kembali dalam bentuk binatang adalah “pelawak yang kasar” The Octavius of Minucius Felix bag.34 hal. 194 P: Dalam Mat 23, apakah Yesus benar untuk menjadi sangat suka menentang? J: Ketika berdebat itu BOLEH (sebagaimana Paulus lakukan), Yesus tidak berdebat dalam pasal ini. Ia hanya mengatakan seperti adanya, dan dengan keras menegur orang Farisi. Jika pemikiran Yesus dengan keras menegur seseorang adalah asing dari teologi anda, mungkin teologi anda butuh untuk berubah untuk menyesuaikan dengan apa yang Yesus lakukan. P: Dalam Mat 23:9, singkatnya, karena kita seharusnya tida menyebut siapapun bapa, dapatkah kita memanggil bapa duniawi kita dengan itu? J: Ya. Yesus bukan melawan penggunaan yang mengarahkan pada hubungan ayah jasmani dan keturunan leluhur yang langsung, sebagaimana Yesus menggunakan kata itu sendiri dalam konteks ini dalam Lukas 11:47; Yohanes 6:58. Yesus menentang penggunaan gelar keagamaan bapa, tuan, guru, rabi, sebagaimana dilakukan orang Yahudi. P: Dalam Mat 23:9, apakah yang Yesus maksud ketika Ia mengatakan “tidak menyebut siapapun bapa?”. Jelas sekali, kita dapat menyebut bapa biologis kita”bapa”. Juga kita dapat memanggil pemimpin rohani kita – pendeta – “bapa”. Paulus sendiri mengarahkan pada pemimpin rohani sebagai “bapa.” 1 Kor 4:15 Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil. Kis 7:2 Dan Stefanus berkata: “Hai saudara-saudara dan bapa-bapa, dengarkanlah! Allah yang Mahamulia telah menampakkan diri-Nya kepada bapa leluhur kita Abraham, ketika ia masih di Mesopotamia, sebelum ia menetap di Haran”. Untuk memecahkan Kitab Suci ini, apakah Katholik Roma benar dengan memanggil pastur mereka “bapa”? J: Ya, Katholik melanggar ayat ini dengan memanggil pastur mereka dengan bapa. Namun, jika Gereja Katholik hanya menamakan kembali “bapa” dengan “bulu”, itu sendiri tidak memecahkan apapun. Saya rasa ada beberapa cara yang fundamental yang mereka tidak ikuti dalam ayat ini. Ini adalah pertanyaan yang baik yang menyentuh perihal yang sangat penting dalam Kekristenan: tepatnya bagaimanakah Allah Bapa kita, dalam hal bahwa tidak ada siapapun yang dapat menjadi bapa? Pertama mari kita lihat apa yang bukan jawabannya, dan apa yang menjadi jawabannya. Matius 23:9 TIDAK berarti tiga hal Hubungan biologis atau adopsi tidak harus disangkal. Alkitab mengatakan lagi dan lagi adalah bapa dari lagi dan lagi, yang menggunakan bapa baik sebagai bapa yang langsung dan leluhur sebagaimana dalam Yesaya 38:5. Yesus berbicara mengenai hubungan biologis ketika Ia secara khusus berbicara mengenai bapa dan ibu di dunia dalam Matius 10:37. Tanggung jawab keluarga tidak dapat dielakan. 1 Timotius 5:8 mengatakan bahwa Tetapi kalau ada orang yang tidak memelihara sanak saudaranya, lebih-lebih keluarganya sendiri, orang itu menyangkal kepercayaannya; ia lebih buruk dari orang yang tidak percaya. Dalam Markus 7:11 Yesus setuju dengan ini dengan berbicara mengenai dosa dengan memanggil bantuan, sebaliknya seseorang akan memberikan keluarganya sebagai corban atau bertekun pada Allah. Seseorang yang membawa kamu pada Kristus. Paulus mungkin tidak mengadopsi Timotius, namun ini mungkin lebih kepada Paulus menyebut Timotius anaknya karena membawanya pada Kristus (1 Timotius 1:2,18; 2 Timotius 1:2; 2:2; Filipi 2:22). Ini juga pengertian dari 1 Korintus 4:15-17. Ada sebuah hal di 76 sini bahwa beberapa orang Kristen mungkin telah melupakan. Seperti misalnya anda tidak akan menjatuhkan bayi yang sebenarnya, jangan “menjatuhkan” bayi yang baru secara rohani dalam Kristus juga. Sejauh itu mungkin, lihatlah bahwa mereka dikirimkan ke dalam Gereja yang percaya pada Alkitab. Tolong mereka secara teologi, dan secara materi jika dibutuhkan, dan yakinkan mereka diberi makan dengan baik dalam firman Allah. Matius 23:9 berlaku pada empat hal: Dalam kewenangan dan peran, jangan menganggap siapapun di dunia ini berperan sebagai Allah Bapa. Ia adalah pokok sumber keselamatan kita, sumber kebenaran kita, dan sumber yang pokok yang berkuasa atas kita. Sementara beberapa orang Yahudi berpikir itu adalah Musa yang memberikan manna, roti dari Surga, Yesus harus mengingatkan tentang itu bahwa itu BUKAN dari Musa, tapi Allah yang memberikan makanan surgawi kepada mereka dalam Yohanes 6:32. When Critics Ask hal. 356 menambahkan bahwa kita tidak seharusnya mengambil seorang manusia biasa sebagai pemimpin spiritual kita yang sempurna, tapi boleh saja untuk sebagai penasehat kita yang kita mengerti mereka juga tidak sempurna. Dalam hubungan, Tuhan adalah sumber keselamatan, dan bukan manusia yang tidak abadi. Kita menjadi anak-anak Allah bukan karena secara alamiah diturunkan atau cara manusia, tapi kita dilahirkan dari Allah dalam Yohanes 1:13. Seorang Kristen telah mengatakan ”Allah tidak mempunyai cucu. Kamu adalah anakNya secara langsung atau bukan (1 Yohanes 3:1-2), tapi kamu tidak dapat hanya menjadi seorang cucu dari Allah. Jika kamu bisa memiliki sepasang orang suci yang mempunyai kekuatan berdiri di depan Allah bagi kamu, apakah itu menyelamatkanmu? Yeremia 15:1 mengatakan bahwa walaupun nabi Musa dan Samuel berdiri di depan Allah untuk orang-orang Yahudi, itu tidak menyelamatkan mereka. Tidak ada yang dapat membuat orang masuk ke Surga kecuali Allah, dan tidak ada jalan lain menuju ke Surga kecuali dengan mengakui Allah. Dalam hal yang berbeda, Menganggap terlalu tinggi dari para murid Yahudi pada rabi mereka, dan jangan menganggap terlalu tinggi guru keagamaan yang adalah manusia. Bangsa Yahudi telah menaruh pengharapannya pada Musa (Yohanes 5:45-46). Sekarang Musa adalah manusia yang hebat dan beriman, tapi walaupun demikian, pengharapan kita hanya berada pada Allah. Dalam nama, kemudahan kita untuk memanggil Allah dengan Bapa adalah keistimewaan yang berharga dalam Efesus 3:14. Beberapa ayat yang dapat dilihat mengenai beberapa yang memanggil Allah, Bapa kita adalah Maleakhi 1:6; 2-10 dan Yesaya 63:16. Orang Yahudi memanggil diri mereka sendiri anakanak Abraham dalam Yohanes 8:39a. Yesus tidak menyangkal fakta mengenai silsilah dalam Yohanes 8:39b-40, tapi Yesus sebenarnya menyangkal bahwa hubungan dari nenek moyang menjamin hubungan rohani. Yohanes Pembaptis mengatakan pada orang Farisi dan orang Saduki, “Dan janganlah mengira, bahwa kamu dapat berkata dalam hatimu: Abraham adalah bapa kami! Karena aku berkata kepadamu: Allah dapat menjadikan anak-anak bagi Abraham dari batu-batu ini! Kapak sudah tersedia pada akar pohon dan setiap pohon yang tidak menghasilkan buah yang baik, pasti ditebang dan dibuang ke dalam api.” (Mat 3:9-10 NIV) When Critics Ask hal. 356 merangkum ini dengan baik ketika mengatakan bahwa disamping Allah dan firmanNya kita tidak memiliki pemimpin spiritual yang abadi dan sempurna, tapi kita mengakui penasehat spiritual kita yang tidak sempurna. Tapi bagaimana tentang… Ayub 29:16 mengatakan “aku menjadi bapa bagi orang miskin.” Ini tidak hanya menyatakan bahwa Ayub seperlunya membantu mereka dalam hal rohani saja, tapi lebih lagi ia terlibat dalam memenuhi kewajiban keuangan keluarga, bagi mereka yang juga tidak berhubungan dengannya. Seperti halnya dalam Mazmur 68:5 ditunjukkan kita harus menjadi bapa bagi anak yatim. Yesaya 51:2 mengatakan untuk memandang Abraham bapa leluhurmu dan Sarah yang melahirkanmu? Abraham dan Sarah bersama-sama menunjukkan ini mengarah pda hubungan dari leluhur. Allah yang mengatakan agar melihat pada leluhur ini, yang anda kagumi, dan berusaha menyamai kepercayaan mereka, dan melihat bagaimana mereka diberkati. Tidak ada dalam Yesaya 51 mengajarkan bahwa Abraham (atau Sarah) dapat melakukan sesuatu bagi mereka sekarang, itu adalah Allah yang menyelamatkan kita. 77 2 Raja-raja 2:12 Elisa memanggil Elia, “bapaku, bapaku”. Ini mungkin tidak hanya menunjukkan sebuah hubungan yang dekat dengan seorang murid. Walaupun banyak orang melihat Elisa menganggap Elia sebagai bapa rohaninya, Yesus dalam Matius 23:9 mengatakan kita tidak haru memandang manusia seperti itu pada saat ini. 1 Kor 4:15-17 “Sebab sekalipun kamu mempunyai beribu-ribu pendidik dalam Kristus, kamu tidak mempunyai banyak bapa. Karena akulah yang dalam Kristus Yesus telah menjadi bapamu oleh Injil yang kuberitakan kepadamu.” (16) Sebab itu aku menasihatkan kamu: turutilah teladanku! (17) Justru itulah sebabnya aku mengirimkan kepadamu Timotius, yang adalah anakku yang kekasih dan yang setia dalam Tuhan.” Ini mengarah pada Paulus yang membawa mereka pada Kristus, bukan sebuah peran. Paulus adalah seorang rasul di gereja, tidak ada peran sebagai ”bapa” di gereja. Untuk peran-peran dalam gereja lihat dalam 1 Korintus 12:28-29; Kis 6:1-4; 1 Timotius 3:1-13; Titus 1:5-9. Dalam Kis 7:2 ketika Stefanus menyapa mereka sebagai saudara-saudara dan bapa-bapa, ada dua kemungkinan. Pertama adalah bahwa Stefanus hanya menghormati orang yang lebih tua dalam masyarakat, tanpa mengiyakan kepercayaan mereka. Pandangan yang kedua adalah bahwa Steafanus salah dengan menyapa mereka seperti ini di sini. Dalam 1 Yohanes 2:12,13,18 Yohanes menyapa pembacanya sebagai “anak-anak” dan “anak-anakku yang kekasih” dalam 1 Yohanes 2:1. Yohanes adalah seorang tua yang menyapa mereka sebagai anakanak. Ibrani 13:17 mengatakan bahwa para pemimpin gereja memiliki kewenangan, dan mereka akan bertanggung jawab atas pengawasan mereka kepada Allah. Maka sementara tidak ada dalam 1 Yohanes yang mengatakan orang-orang memanggil Yohanes “bapa”, Yohanes menganggap orang yang ia ajarkan dalam penginjilan sebagai anak-anaknya. 1 Yohanes 2:13,14 menyapa “bapa” dalam kesatuan dengan orang muda dan anak-anak. Sementara itu kalimat puitis ini dapat mengarah pada hubungan dalam membawa manusia kepada Kristus, kalimat ini tidak mendukung sebuah peran gereja mengenai bapa kecuali kalau ada sebuah peran gereja mengenai “orang muda” dan”anak”. Kesimpulannya, orang Katholik salah dengan memanggil pastur mereka bapa, tapi mari janganlah kita bercekcok tentang kata-kata. Masalah sebenarnya adalah bersandar pada pastur yang tidak sempurna atas firman Allah yang tidak ada cacat, dan berpegang pada kewenangan dewan gereja dan para pau yang sangat jahat terkadang atas Allah sendiri dalam firmanNya. Surat keberatan: Akhirnya, janganlah berpikir melihat sebuah kebenaran dari Alkitab berarti anda dapat berhenti untuk mencari kebenaran lain dalam Alkitab. Keseluruhan dari ayat dalam Matius 23:5-13 menunjukkan bagaimana pemimpin gereja harus melakukan kepemimpinan yang melayani, yang berlawanan dengan orang Farisi dan yang lain yang menjadi tuan atas orang lain. P: Dalam Kitab Matius 23:13-33; 21:45; 16:4 mengapa Yesus mencaci maki para tetua dari umatNya? (Seorang Muslim Ahmad Deedat mengangkat hal ini) J: Sebelum menjawab pertanyaan ini, mari kita membuatnya terlihat lebih keras. Yesus tidak hanya memarahi orang Farisi, ahli Taurat, dan pemimpin agama lainnya yang menolaknya, Ia memperingati mereka bahwa mereka akan masuk Neraka. Yesus tidak berhenti dengan kata-kata itu saja. Ia bahkan menggunakan sebuah cambuk dan menggulingkan meja para penukar uang di Bait Allah dua kali. Ini jelas bahwa Ia di depan umum menolak otoritas bagi mereka yang mengijinkan meja penukar uang berada di lantai Bait Allah bahkan di tempat utama. Jawaban mempunyai tiga bagian. 1) Yesus memiliki otoritas yang lebih besar dari mereka. Walaupun mereka dengan menurut mengikut pada Tuhan, (yang mana sebenarnya mereka tidak menurut) Yesus sebagai Mesias dan Allah Putra dapat mengatakan pada mereka apa yang Ia inginkan untuk dilakukan. Allah memiliki hak untuk merubah dan merusak rencana kita kapanpun dan bagaimanapun caranya seperti yang Ia inginkan. 2) Yesus secara khusus menolak otoritas mereka yang tidak hanya masuk ke Neraka, tapi juga membawa orang lain ke Neraka, dalam Matius 23:15. Bertentangan dengan ini, dimana Yesus lebih hebat dari Abraham, Musa, dan Perjanjian Lama, Yesus secara khusus menjunjung tinggi otoritas dan menghormati mereka. 78 3) Saat ini kita diperintahkan untuk tidak memberi perhatian pada otoritas yang menolak kebenaran (Titus 1:14). Kita harus menolak mereka yang ingin memecah belah, dalam Titus 3:9-10. Pada faktanya, satu masalah disepanjang sejarah yang terjadi bahwa banyak orang yang ingin juga untuk mengikut seseorang yang tidak beriman, hanya karena mereka adalah seorang pemimpin agama. Tapi bertentangan ini, Alkitab juga mengatakan pada kita untuk menurut dan berada di bawah kekuasaan pemimpin yang beriman kepada Tuhan (1 Tesalonika 5:12-23; 1 Petrus 5:2-5; Ibrani 13:17) P: Dalam Mat 23:14 dan Mrk 12:40, bagaimana ahli-ahli Taurat menelan rumah janda-janda? J: Mungkin dalam maksud yang sama yang dilakukan oleh guru-guru palsu pada masa kini. Ketika mereka berkata pada orang-orang untuk bertekun dalam pengajaran mereka, untuk motif yang egois dengan mendapatkan kembali dalam hidup ini, mereka dapat mengatakan pada orang-orang untuk bertekun pada pengajaran bahwa Allah mungkin tidak ingin mereka untuk menambah. P: Dalam Mat 23:17, mengapa Yesus memanggil orang-orang bodoh, karena Ia berkata pada kita untuk tidak melakukannya, dalam Mat 5:22? J: Dua hal yang perlu diperhatikan dalam jawaban, walaupun hal kedua lebih penting. Kata untuk “bodoh” dalam Matius 5:22, raca, adalah sebuah kata yang menghina yang berarti “kepala kosong”. Ungkapan dalam bahasa Inggris “airhead” sangat mirip. Yesus tidak mengejek dengan menghina orang dengan menggunakan kata ini dalam Matius 23:17 dan kita tidak harus memanggil orang dengan kata itu. Yesus menggunakan sebuah kata untuk kata bodoh yang hanya menggambarkan tapi bukan kata popular: meroi. Lebih lanjut, kita harus melihat orang sebagai seseorang yang bernilai tinggi, yang diciptakan dalam citra Allah, dan berharga. P: Dalam Mat 23:35 dan Luk 11:51, singkatnya siapakah Zakharia (atau Zakharia lainnya)? J: Ini bukanlah nabi Zakharia. Namun, ini adalah imam Zakharia, yang dibunuh oleh Yoas dalam 2 Tawarikh 24:20-21. 2 Tawarikh adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Lama dalam urutan Alkitab bahasa Ibrani, maka ketika Yesus mengarahkan pada orang yang martir dari Habil sampai Zakharia, Yesus menyebutkan orang yang martir pertama sampai yang terakhir dalam Perjanjian Lama. P: Dalam Mat 23:35, apakah Zakharia yang mati anak dari Berekya, atau anak dari Yoyada yang dibunuh dipelataran rumah Tuhan dalam 2 Taw 24:21? J: Pertama adalah empat pandangan yang dimiliki orang Kristen, dan selanjutnya adalah fakta yang mendukung setiap pandangan. 1. Zakharia anak Yoyada Pandangan ini konsisten dengan segalanya, yang memahami bahwa kalinat “anak Berekya” adalah tambahan penulisan. 2. Zakharia anak Berekya Pandangan ini konsisten dengan semuanya, yang memahami bahwa Kristus memberikan kita informasi baru tentang bagaimana nabi Zakharia mati. 3. Yoyada memiliki dua nama: Berekya bisa saja nama sebutannya yang berarti diberkati oleh Allah. Pandangan ini kembali pada Jerome (tahun 373-420 A.D.). 4. Leluhur: Mungkin Zakharia anak Yoyada adalah leluhur dari Zakharia dan mereka adalah orang yang sama. Fakta yang mendukung pandangan yang bervariasi: Zakharia anak Berekya melakukan pekerjaan misi dari tahun 520-480 S.M. Ia adalah satu dari penulis terakhir dalam Perjanjian Lama dalam kronologi, dan Perjanjian Lama tidak mencatat bagaimana Ia mati. Imam Zakharia anak Yoyada dibunuh sekitar tahun 800 S.M., sebelum pengasingan. Ayahnya Yoyada hidup selama 130 tahun dan dikuburkan dengan Raja-raja dri Yerusalem menurut 2 Tawarikh 24:15-16. Karena tanggalnya, tidak ada kemungkinan bahwa dua orang Zakharia ini adalah orang yang sama. 79 Tulisan Septuagin menyebut anak Yoyada “Azaria anak Imam Yoda”. Dan penulis kitab “Zakharia anak Berekya anak nabi Ado”. Oleh karena itu tulisan Septuagin tidak menunjukkan banyak perbedaan di sini, kecuali panggilan nama. Ratapan 2:20 dan Yohanes Chrysostom mengatakan nabi Zakharia anak Berekya dibunuh diantara tempat kudus dan mezbah; namun mereka disalahkan. (Saya belum bisa untuk memastikan dengan bebas bahwa Yohanes Chrysostom mengatakan ini juga.) Kuburan Zakharia adalah sebuah tempat yang terkenal di Yerusalem dalam masa Kristus. Zakharia adalah nama yang biasa. Ada 32 orang yang berbeda dalam Alkitab bernama Zakharia. Diluar Alkitab, seorang Zakharia anak Barukh yang dibunuh oleh dua orang fanatik menurut Josephus dalam The Jewish Wars 4:334-344. Ia dibunuh di pelataran rumah Tuhan, tapi mungkin bukan diantara tempat kudus dan mezbah, maka ini adalah kepastian yang palsu, terutama karena Perang Yahudi terjadi setelah masanya Kristus. 2 Tawarikh adalah kitab terakhir dalam urutan Perjanjian Lama orang Yahudi. Sementara anak Yoyada bukanlah orang martir terakhir secara kronologis, menyebutkan Habil sampai Zakharia anak Yoyada adalah seperti seorang Kristen mengatakan “dari Kejadian sampai Wahyu”. Lukas 33:50 tidak memiliki kalimat “anak Berekya”. Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) dalam Against Heresies buku 5 bag.14.1 hal. 541 mengutip Matius 23:35 yang mengatakan “ Zakharia anak Berekya”. Oleh karena itu jikalau ini adalah tambahan penulisan, itu akan tetap berada di sana sebelum tulisan Irenaeus. Diatesaron Tatian (tahun 170 A.D.) juga memiliki nama Zakharia anak Berekya (bagian 41). Nyatanya ada satu naskah dalam bahasa Yunani sebelum Sinaiticus dan Vaticanus yang memiliki Matius 23:35. Yaitu dalam hal. 77 (dari pertengah sampai akhir abad kedua) dan juga memiliki anak Berekya. Oleh karena itu, jikalau “anak Berekya” ditambahkan, itu seharusnya ditambahkan dari sejak awal sekali, sebelum tahun 170 A.D. Origen (tahun 225-254 A.D.) juga mengarah pada ayat ini dan menyebutkan Zakharia anak Berekya dalam Origen to Africanus bag.9 hal. 389. P: Dalam Mat 23:35, apakah ini hanya bahwa orang Farisi akan dihukum atas dosa ayah mereka, karena Yehezkiel 18 dan Ulangan 24:16 mengatakan orang tidak akan disalahkan atas dosa-dosa ayah mereka? J: Orang-orang tidak menanggung kesalahan atas apa yang ayah mereka lakukan. Namun, jika mereka a) menyetujui dosa ayah mereka, dan b) melakukan dosa yang sama dari mereka sendiri, maka mereka akan dihukum karena kesalahan mereka sendiri dengan melakukan dosa yang sama seperti ayah mereka. P: Dalam Mat 23:37-40, karena Yesus ingin mengumpulkan Yerusalem, mengapa ini tidak terjadi, padahal Allah [katanya] Maha Kuasa, Maha Mengetahui, dan Maha Kasih? J: Allah bukan Maha Kasih. Allah adalah kasih bukan berarti bahwa Allah bukanlah sesuatu kecuali kasih, atau Allah adalah Maha Kasih, segala sesuatu yang lebih dari Allah yang pemarah berarti Allah bukanlah sesuatu kecuali Maha Pemarah. Sama halnya dengan lemah lembut atau cemburu. Allah adalah yang paling kasih di alam semesta ini, tapi kasih Allah bukan pada pengeluaran mengenai sifat-sifatNya yang lain. Allah memilih untuk menciptakan kita dengan sebuah keinginan, dan ketika mereka menolak Kristus, dengan akibat abadi itu sendiri, Allah memilih untuk tidak memaksa mereka menerima Kristus, tapi untuk mengikuti keputusan mereka, walaupun itu diiringi dengan tangisan Yesus. P: Apakah Mat 24:3-44 menunjukkan bahwa Yesus kembali tanpa bisa dilihat pada tahun 1914, sebagaimana diajarkan oleh Saksi Yehova? J: Tidak. Kata dalam bahasa Yunani di sini, parousia, dapat berarti “datang” atau “kehadiran”, dan Terjemahan Saksi Yehova New world melihatnya sebagai “kehadiran.” Jika Kristus sudah kembali pada tahun 1914, tak ada seorangpun yang melihatNya, tidak akan berakibat apapun, dan itu bertentangan dengan Wahyu 1:7 dimana setiap mata akan melihatNya, dan Kis 1:11. Sebelum Yesus benar-benar datang akan ada banyak pernyataan palsu tentang kedatangan Kristus dulu, menurut Matius 24:5. Sementara Saksi Yehova sebenarnya tidak mengatakan ”mereka adalah Kristus”, menyatakan pada orang80 orang yang mengatakan mereka adalah Kristus, seperti Pendeta Moon, Guru Maharaj Ji, Jim Jones, dan sebagainya, semuanya terjadi setelah masa ini. P: Dalam Mat 24:19-20, mengapa ini terutama akan mengerikan bagi ibu hamil dan ibu menyusui? J: Mereka yang belum menerima tanda dari binatang akan mengalami kesulitan. Pada akhir zaman, akan ada orang yang tidak percaya, dan sebelum mereka menerima tanda dari binatang, mereka akan memiliki pilihan untuk dipilih. P: Dalam Mat 24:20, mengapa kita harus berdoa untuk kejadian-kejadian yang akan terjadi di masa depan, karena Allah telah mengetahui apa yang akan terjadi? J: Lihat pembahasannya pada 1 Timotius 2:1 untuk jawabannya. P: Dalam Mat 24:20, perbedaan apa yang dibuat jika saat kita melarikan diri pada hari Sabat? J: Catatlah kapan ini akan terjadi. Pada akhir zaman, banyak orang Yahudi akan datang pada Kristus, sebagaimana dikatakan Zakharia 12:10-12 dan Roma 11. Bangsa Yahudi akan tetap menurut pada Perjanjian Lama yang menjalankan perintah mengenai hari Sabat. P: Dalam Mat 24:20, oleh karena itu apakah kita diharapkan untuk menjaga hari Sabat (Jumat sore sampai Sabtu sore) saat ini? J: Orang Kristen memiliki dua jawaban. 1. Ada sejumlah kecil orang Kristen asli, seperti anggota gereja Baptis pada Hari Ketujuh, yang mengatakan ya. 2. Jawaban kedua adalah tidak, karena ayat ini mengarah pada orang Yahudi yang sedang mencari Allah. Kegairahan mungkin terjadi pada saat ini. P: Dalam Mat 24:22, bagaimana bisa Allah “mempersingkat” hari-hari di masa depan? J: Ini tidak berarti hari-hari akan kurang dari 24 jam, tapi mungkin waktu yang lebih pendek, atau harihari yang lebih sedikit, karena saat ini yaitu penyiksaan yang menyengsarakan. P: Dalam Mat 24:23-27, mengapa Allah mengijinkan orang mencari Kristus untuk disesatkan oleh Kristus palsu? J: Terkadang orang menyatakan untuk mencari sebuah jawaban, tapi mereka hanya menerima salah satu jawaban yang ditetapkan sebelumnya yang mereka telah putuskan sebelumnya. Pertanyaan ini akan sulit untuk menjawab jikalau Allah tidak pernah memberikan cara-cara yang mungkin untuk membedakan Kristus yang sejati dari Kristus yang palsu. Allah telah memberikan setidaknya tujuh cara untuk melihat perbedaan jika sebuah kelompok keagamaan adalah keagamaan palsu atau bukan. 1. Apakah mereka menerima dan mengajarkan apa yang Allah katakan dalam Alkitab, atau apakah mereka menentangnya? Sekarang jika sebuah kelompok tidak benar pada setiap hal-hal yang kecil, itu tidak berarti mereka adalah kelompok agama palsu, sebagaimana dibuktikan Roma 14 dan 1 Korintus 8:911. Tapi, jika mereka salah mengenai apa yang Paulus sebut hal-hal utama, dalam 1 Korintus 15:1-5, atau jika mereka menyangkal bahwa Yesus sang Mesias telah datang sebagai manusia (1 Yohanes 4:1-3), atau jika mereka mengajarkan Yesus yang berbeda (2 Korintus 11:1-15), atau memiliki Injil yang berbeda (Galatia 1:6-10), lalu jauhkanlah diri anda dan keluarga anda dari mereka. 2. Berhubungan dengan ini, apakah mereka tidak banyak menyangkal Alkitab namun menolak untuk mengiyakan hal-hal penting yang diajarkan Alkitab? 2 Timotius 3:5-7 mengatakan kita tidak harus melakukan apa-apa pada mereka yang memiliki kesalehan tapi menyangkal kuasanya. 3. Apakah pengalaman keagamaan mereka tidak ada atau aneh? Apakah mereka menghabiskan waktu dalam doa dan membaca firman Allah. Apakah mereka memiliki tata ibadah keagamaan yang asing yang tidak ditemukan dalam Alkitab? 81 4. Apakah mereka menjalani hidup mereka berdasarkan apa yang diajarkan Alkitab? Jika seseorang menyatakan dirinya seorang Kristen, namun menjalani hidup mereka bertentangan dengan Allah dalam beberapa hal, 1 Korintus 5:9-13 dan 2 Tesalonika 3:10,14 mengatakan kita tidak harus bersama dengan mereka. 5. Mau bergabung dengan mereka secara keagamaan akan menjadi hal yang jelas mengenai “penyembahan bersama iblis” atau dibebankan bersama dengan orang-orang tidak beriman. 1 Korintus 10:20 dan 2 Korintus 6:14-17 memperingatkan kita untuk menentang dan mengatakan pada kita untuk keluar dari sini. 6. Jika seseorang menyatakan sebagai Kristus yang kembali, apakah mereka benar kembali dari Surga dalam awan, orang Kristen bersukacita, dan menggenapi seluruh nubuat dalam Injil dan Wahyu? 7. Orang percaya dapat juga berdoa pada Allah yang sejati, dan Ia akan membantu kita melihat apa yang benar. Seorang teman yang juga orang Kristen berkata pada saya bahwa diberikan pengetahuan yang sedikit mengenai Alkitab pada saat sekarang, ia tidak yakin jikalau Mormon itu benar atau salah. Maka ia berdoa pada Allah untuk membantunya, lalu ia membuka Alkitab untuk dibaca. Pada halaman pertama sekali yang ia buka, ia baca Matius 7:15! Dikatakan, ”Waspadalah terhadap nabi-nabi palsu yang datang kepadamu dengan menyamar seperti domba, tetapi sesungguhnya mereka adalah serigala yang buas.” P: Dalam Mat 24:23-27, jika seseorang mengikuti Kristus palsu atau agama palsu yang lain, dan melalui ketidaktahuan dan tidak merasa bersalah serta tidak tahu bagaimana mengatakannya jikalau itu benar atau palsu, mengapa Allah mengijinkan ini? J: Ada dua jawaban yang saling melengkapi. Allah itu aktif: Ia dapat menjadikan beberapa peristiwa agar seorang Kristen dapat berhubungan dengan orang itu untuk menunjukkan kepada mereka kebenaran. Lalu orang itu harus memutuskan apakah ia mengasihi organisasi itu lebih banyak, atau jikalau ia mengasihi kebenaran dengan lebih lagi. Banyak allah yang bukan Allah kebenaran tidaklah pantas dilayani. Saya telah mendengar pekerjaan misi di Afrika dan Asia, yang telah didekatkan dengan orang mengatakan bahwa Allah berkata pada mereka dan mengabarkan pada mereka bahwa pekerjaan misi berasal dari Allah. Kita tidak perlu fokus pada Allah yang tidak peduli atau Allah yang tidak aktif. Kita justru perlu mendorong orang Kristen untuk peduli dan aktif. Allah itu adil: Allah menghakimi manusia berdasarkan apa yang mereka tahu (Roma 4:15; 5:13), dan doa tidak dihitung ketika tidak ada hukum yang berlaku. Setiap orang pada masa kini yang sebenarnya tidak mendapat kesempatan untuk mendengar Injil mungkin berada pada situasi yang mirip sebagaimana seorang yang bukan Yahudi (orang kafir) pada zaman sebelum Kristus yang tidak pernah mendengar Injil, atau seorang bayi yang mati. P: Apakah Mat 24:23-24 mengajarkan bahwa kita setiap orang memiliki “Kristus kosmik” di dalam kita, seperti yang dikatakan oleh aliran New Age? J: Tidak sama sekali. Ayat ini mengajarkan akan ada banyak orang menyatakan dirinya Kristus yang menyesatkan. Yesus adalah Kristus, dan sementara kita harus berjuang untuk hidup seperti Kristus, tidak ada dalam ayat ini, atau dimanapun dalam Alkitab, yang mengatakan kita mengambil kemuliaan dan kehormatan yang menjadi milik Kristus dan menyatakannya untuk kita. Orang Kristen akan tinggal bersama dengan Allah dalam kemuliaan selamanya, tapi kita tidak akan menjadi Allah, atau allah-allah kecil. P: Dalam Mat 24:24 bagaimana orang yang terpilih (orang yang ditakdirkan untuk Surga) dapat disesatkan? J: Dengan cukup mudah. Terpilih berarti baik mereka yang diselamatkan, mereka yang belum diselamatkan tapi akan diselamatkan. Sejumlah orang Kristen adalah bekas Mormon, bekas menjadi Saksi Yehova, dan anggota terdahulu dari beberapa agama palsu. 82 P: Dalam Mat 24:27, apakah kilat yang memancar dari barat ke timur harus dilakukan dengan Mesias Baha’i, yang disebut Ba’haullah, dan telegraf yang muncul pada tahun yang sama (tahun 1863)? J: Tidak. Sementara Baha’is telah mengatakan padaku bahwa telegraf menggenapi nubuat dalam Matius ini, ini salah dengan lima alasan. 1. Sebuah telegraf bahkan tidak akan sedekat dengan penggenapan seperti pada guntur, sebuah letusan nuklir, listrik, atau sesuatu yang terlihat. Catatlah bahwa Matius 27:24 mengatakan, “Seperti kilat yang memancar dari timur dan dapat dilihat bahkan sampai ke barat…” 2. Kristus yang sebenarnya akan kembali dalam awan yang dapat dilihat (Kis 1:11; Wahyu 1:7), dan Ba’haullah tidak berdiri atau datang dalam awan, kecuali anda mengharapkan sebuah penglihatan dalam kabut. ;-) 3. Juga, Ba’haullah bukanlah Kristus yang kembali, karena pengajarannya mengatakan pengajaran Kristus adalah kebohongan. Kristus yang benar mengatakan tidak ada cara lain kepada Bapa kecuali melaluiNya. 4. Lebih lanjut, nubuat mengenai kembalinya Kristus, termasuk perasaan sukacita orang Kristen, seperempat orang di bumi akan dibunuh oleh pedang, kelaparan, dan penyakit, dan peristiwa lain dalam Kitab Wahyu yang belum digenapi. 5. Matius 24 juga mengatakan bahwa sebelum Kristus yang sebenarnya datang kembali, akan ada dahulu Kristus-Kristus palsu. P: Dalam Mat 24:28 dan Luk 17:37, apakah maksudnya tentang dimana ada bangkai disitu burung nazar berkerumun? J: Untuk menjadi jelas seperti keadaan sebenarnya, sebagaimana burung nazar dapat menemukan bangkai dimanapun itu terletak, balas dendam Allah akan menemukan mereka yang menolak Allah dan akan mati secara rohani. Ini menarik bahwa Yesus menggunakan analogi dari burung, di sini; burung-burung juga disebutkan dalam Wahyu 19:17-21. P: Dalam Mat 24:29, bagaimana bisa matahari menjadi gelap dan bintang-bintang akan jatuh dari langit? J: Sementara Allah memiliki kekuasaan untuk merubah mematikan cahaya matahari dan membuat bintang-bintang bergerak dan hancur, ini dapat saja mengarah pada matahari yang menjadi gelap dan bintang-bintang yang tidak terlihat yaitu bagi para pengamat di bumi. Banyak hal dapat menyebabkan ini, seperti polusi, debu vulkanik, pembakaran sumber minyak, dan eksplosi nuklir. P: Dalam Mat 24:30 apakah perihal awan-awan bertentangan dengan cara dan keinginan manusia sebagaimana yang diajarkan oleh kaum Baha’is dalam Baha’u’llah and the New Era hal. 280-281? J: Tidak. Setiap orang tidak hanya akan melihat Yesus, ketika Ia kembali dalam awan, dan banyak orang dibumi meratap karenaNya (Wahyu 1:7), tapi Yesus yang sama akan kembali dalam awan tepatnya dengan cara yang sama seperti Ia pergi menurut Kis 1:9-11. P: Dalam Mat 24:31, apakah pandangan anda sendiri mengenai masa sukacita? (seorang Kristen menanyakan ini pada saya) J: Saya dengan senang hati. ;-) Sungguh, biarkan saya memberikan anda keadaan yang lazimnya orang Kristen akan berada pada masa sukacita, dan yang terakhir adalah keadaan saya. Masa sebelum kemurkaan atau “Pre-Wrath”: Masa suka cita terjadi sebelum masa kesengsaraan, tapi sesaat sebelum kemurkaan Allah ditumpahkan. Dukungan utama untuk padangan ini adalah sebuah kesimpulan: umat yang percaya dan menurut seringkali menderita atas kemurkaan manusia, tapi mereka tidak pernah mengalami kemurkaan Allah. Marvin Rosenthal menulis sebuah buku yang menyokong pandangan ini. Ia dulunya adalah orang yang percaya pada “masa sebelum kesengsaraan”. Masa sebelum kesengsaraan atau “Pre-Trib”: Masa sukacita terjadi sesaat sebelum dimulainya masa kesengsaraan. Disamping untuk mendukung pandangan sebelumnya, gereja tidak disebutkan dalam Kitab Wahyu setelah surat-surat kepada tujuh gereja. Orang-orang penganut masa sebelum kesengsaraan 83 percaya masa sukacita terjadi dalam Wahyu 4:1, ketika Allah mengatakan pada Yohanes “naiklah kemari”. Karena tidak ada orang yang akan mengetahui waktunya dalam Matius 24, dan jika manusia mengetahui kapan masa kesengsaraan dimulai, maka orang percaya dapat menemukan kapan masa sukacita akan terjadi, jikalau penganut “masa setelah kesengsaraan” benar. Kalimat yang disenangi dari penganut “masa sebelum kesengsaraan” adalah “peristiwa selanjutnya dalam kalender para nabi adalah masa kesukacitaan bagi gereja.” Dukungan utama mereka adalah 1 Tesalonika 5:2 yang mengatakan bahwa Tuhan akan datang seperti seorang “pencuri di malam hari”. Namun, terhadap pandangan ini 2 Tesalonika 2:1-3 mengatakan bahwa “kebersamaan” tidak akan terjadi sampai pemberontakan terjadi dan manusia yang tidak taat hukum akan dinyatakan. Oleh karena itu dua peristiwa selanjutnya pada kalender para nabi adalah pemberontakan dan pengungkapan manusia pelanggar hukum, BUKAN masa sukacita. (Tentunya, penganut “masa sebelum kesengsaraan” dapat melawan bahwa masa sukacita dapat terjadi segera setelah ini semua terjadi, dan kesengsaraan tidak dimulai sampai itu terjadi.) Penganut “pre-trib” percaya masa sukacita terjadi mungkin tidak jauh sebelum masa kesengsaraan, dengan pendukung yang sama. Penganut “post-trib” percaya masa sukacita terjadi pada akhir masa kesengsaraan. Pendukung utama mereka adalah 1 Korintus 15:52, dimana ditunjukkan bahwa kita akan diubahkan “pada bunyi sangkakala terakhir”. Namun, pandangan yang lain mengatakan ini adalah sangkakala terakhir yang didengar orang percaya, bukan sangkakala terakhir yang diberikan. Penganut “No-Trib”: Banyak pendeta percaya tidak akan masa kesengsaraan sama sekali. Mereka harus menginterpretasikan Matius 24:31 dan banyak dari ayat di Wahyu secara simbolis. Tapi sangatlah waspada pada interpretasi seperti ini yang membuat ayat di Alkitab menjadi tidak bermakna, atau mengatakan bahwa orang biasa yang membaca ayat-ayat Alkitab pada umumnya akan disesatkan atas apa yang mereka baca. Penganut “Pan-trib”: Allah dapat membuat masa sukacita terjadi kapanpun Ia inginkan, dan Ia tidak dengan jelas mengatakan dalam kitab suci kapan itu akan terjadi. Seseorang dapat mengatakan mereka adalah penganut “pan-trib” jika itu semua akan dipecahkan dengan sendirinya pada akhirnya. Saya cenderung kepada ajaran “pre-wrath”, tapi saya adalah seorang penganut “pan-trib”. P: Dalam Mat 24:31, 1 Tes 4:16, dan 1 Kor 15:52, sangkakala yang mana yang disebut sangkakala terakhir? J: 1 Tesalonika 4:16 mengatakan sebuah sangkakala yang dengan suara keras, tapi 1 Korintus 15:52 menyamakan ini dengan “sangkakala terakhir” dari Allah. Bunyi tujuh sangkakala dalam Wahyu 8:69,21; 10:8,15, tapi sebagaimana 1001 Bible Questions Answered hal. 270-271 mengatakan, tidak ada yang perlu diharuskan bahwa “sangkakala terakhir” menjadi salah satu dari tujuh sangkakala, bisa saja yang lain. P: Dalam Mat 24:32, pohon ara mewakili apa? J: Mungkin ini adalah sebuah analogi dari penghakimna, dengan pohon ara yang tidak mempunyai buah mewakili Israel, yang akan kering. Anda tidak dapat melihat setiap rincian dari sebuah perumpamaan dan memberikannya arti yang berbeda secara terpisah. Makna daro perumpamaan pohon ara adalah untuk berjaga-jaga dan menjadi sinyal akan masa depan, dan Yesus “menggunakan kecenderungan pohon ara yang berbunga dan menghasilkan buah sebagai petunjuk positif untuk melihat masa depan”. P: Dalam Mat 24:34, karena “generasi ini” tidak akan berlalu sampai Yesus datang, bagaimana ini bisa terjadi? (Seorang humanitarian liberal, Albert Schweitzer mengangkat keberatan ini) J: Agama Kristen memiliki tiga jawaban berbeda. a) Kata dalam bahasa Yunani untuk generasi, genea sendiri dapat menyatakan ras. Menurut Thayer dalam Greek Lexicon of the New Testament, (hal. 112), genea berarti: 84 a1) manusia dari keturunan yang sama, atau sebuah keluarga: Josephus dalam Antiquities of the Jews 51.1 (ditulis sekitar tahun 93-94 A.D.), Tulisan Septuagin tentang Kejadian 31:3, dsb. a2) keturunan yang berturut-turut: Philo a3) sebuah usia: Herodotus 2,132, Heraklitus dalam Plutarch, Kis 14:16. b) Hanya ada perbedaan satu huruf antara ini dan kata dalam bahasa Yunani yang mirip yang dapat berarti ras, gonea, maka ini mungkin kesalahan pengetikan. Namun, semua naskah Perjanjian Baru yang kita miliki sekarang ini mengatakan genea. c) Kata dalam bahasa Yunani untuk kesemua hal ini, ponta touta, yang berarti bahwa generasi ini adalah generasi yang melihat tanda sebelumnya. P: Apakah Mat 24:34 berarti bahwa semua ini akan terjadi dalam satu generasi pada tahun 1914, sebagaimana diajarkan buku Saksi Yehova “Watchtower” vol.15 Pebruari 1986 hal. 5? J: Tidak. Saksi Yehova telah mengajarkan bahwa Yesus Kristus kembali tanpa bisa dilihat pada tahun 1914, dan hal-hal dalam Matius 24 akan terjadi dalam sebuah generasi pada masa itu. Namun, jika asumsi dasar, bahwa Yesus kembali pada tahun 1914, tercacat, maka argumentasi mereka cacat juga. Ini adalah sebuah contoh untuk apa yang disebut “isogesis”, atau membaca makna yang anda inginkan dalam kitab suci, daripada “exegisis” yang mana tidak patuh pada apa yang dikatakan. P: Dalam Mat 24:36 dan Mrk 13:32, karena Allah Maha Mengetahui, dan Yesus adalah Allah, bagaimana Yesus tidak mengetahui hari dimana Ia datang kembali? J: Yesus mengosongkan diriNya dari segala sifat Allah ketika Ia berada di bumi seperti yang ditunjukkan dalam Filipi 2:6-8 dan Yohanes 17:5. Oleh karena itu, walaupun kalimat ini tidak berada dalam kitab Matius, itu akan pantas bagi Yesus untuk tidak mengetahui segala sesuatu ketika berada di bumi. Meskipun demikian, di Surga, sebagai bagian dari Tritunggal, Yesus adalah Maha mengetahui. Berikut ini adalah apa yang ditulis oleh Uskup Kristen Hilary dari Poitier (tahun 353-368 A.D.): “Perbuatan Allah oleh karena itu di luar dari pemahaman sifat manusia kita dan tidak bisa dicocokkan dengan proses pemikira rasional kita karena operasi keabadian yang tanpa batas meminta pemahaman yang tidak terbatas terhadap pengukuran beberapa hal. Maka ini bukanlah sebuah kesimpulan alasan tapi sebuah keterbatasan kuasa ketika Allah menjadi manusia, ketika itu kekekalan mati, ketika itu tubuh yang abadi dikuburkan. Lagi, di sisi lain, tidak bergantung pada sikap pemikiran kita tapi pada kemahakuasaan yang Ia munculkan sebagai Allah dari seorang manusia, sebagai sesuatu yang kekal dari yang mati, dan sebagai tubuh yang abadi dari yang telah dikubur. Sebab itu, kita dipulihkan kembali oleh Allah dalam Kristus melalui kematianNya.” Trinity 1:14 P: Dalam Mat 24:36, apakah Roh Kudus pada saat itu mengetahui waktu Yesus datang kembali atau tidak? (Seorang Kristen bertanya ini.) J: Pertama mari kita pahami pertanyaan ini. Ada sebuah variasi naskah mengenai kalimat ini, tapi kita akan mengasumsikan standar bacaan, yang pada kalimat ”tidak juga Anak” adalah yang benar. Yesus, yang mengosongkan diriNya sendiri (Filipi 2:7) dan menyerahkan kemuliaanNya (Yohanes 17:5) tidak mengetahui apapun ketika berada di dunia. Ayat ini tidak menyebut apakah Yesus dan Roh Kudus mengetahuinya sekarang. Tapi pertanyaan adalah secara khusus, apakah Roh Kudus mengetahui pada saat Yesus membuat pernyataan?. Mari lihat pada tiga kemungkinan. Ya Roh Kudus mengetahuinya: Y1: Oleh karena itu: “tak seorangpun … tidak juga Anak” mengarah pada semua ciptaan dan Yesusn, tapi tidak Roh Kudus, yang Yesus belum ajarkan tentangnya, dan mereka tidak mengerti sebaliknya dari Bapa. Y2: Roh Kudus menyelidiki semua hal, bahkan hal-hal yang dalam dari Allah sebagaimana 1 Korintus 2:10 mengatakan. Y3: Allah mengetahui apapun berarti setiap bagian dari Tritunggal, di Surga, mengetahui segalanya. Tidak, Roh Kudus tidak mnegetahui: T1: “Tak seorangpun kecuali Bapa” termasuk Roh Kudus juga. 85 T2: Oleh karena itu Allah mengetahui segalanya hanya berarti setidaknya salah satu dari Tritunggal mengetahui segalanya. Pandangan ini seakan mengakui bahwa hanya mungkin bagi Bapa untuk mengetahui sesuatu dan yang lain tidak mengetahuinya sampai nanti. T3: Roh Kudus menyelidiki segalanya, tapi hanya menyelidiki namun bukan mengetahui semuanya pada waktu yang sama. Roh Kudus tidak menyelesaikan penyelidikan untuk fakta ini pada masa ini. Tidak mengatakan: TM1: Yesus sedang berbicara tentang ciptaan, Bapa, dan diriNya sendiri; Roh Kudus tidak termasuk disini. TM2: Ini dapat saja hanya naskah yang salah. TM3: Oleh karena itu, itu bisa ya atau tidak. Kesimpulan: Tidak ada seorangpun yang berjalan di bumi mengetahui kapan Yesus akan kembali. Seseorang tidak seharusnya mendasarkan sebuah doktrin tentang Roh Kudus pada sebuah ketidakadaan pada suatu ayat. Ini adalah satu dari hal-hal yang kita dapat temukan ketika kita pergi ke Surga. P: Dalam Mat 24:42, mengapa Yesus mengatakan, “pada hari mana Tuhanmu akan datang” daripada “pada hari mana Aku akan datang”? J: Kita tidak mengetahui kata-kata yang tepat dari Yesus, karena penulis Injil menafsirkan apa yang Yesus katakan. Markus 13:34-36 memberikan kata-kata ini dalam konteks perumpamaan yang pendek, dan tentunya itu akan menjadi pada orang ketiga. Dalam Lukas 21:36, Yesus menggunakan kata “ Anak Manusia”, yang mana Ia sering gunakan untuk mengarahkan pada diriNya sendiri, lagi-lagi dalam orang ketiga. P: Dalam Mat 24:42, karena kita tidak mengetahui kapan Yesus akan kembali, mengapa kita mencari tanda atas kedatanganNya? J: Dua alasan. 1. Sayangnya, banyak orang berpikir dengan salah mereka dapat menunjukkan dengan tepat kapan Yesus akan kembali. 2. Alkitab menunjukkan kita dapat melihat tanda untuk mengetahui “waktu” Yesus datang kembali. Dengan melihat bagaimana banyak kejadian terjadi tidak sesuai dengan yang diajarkan Alkitab adalah satu cara dari mengakuinya Kristus palsu. Lihat juga pembahasannya dalam Wahyu 22:6,7,10,12,20. P: Dalam Mat 24:45-47 apakah hamba yang setia dan bijaksana mengarah pada Saksi Yehova dalam “Organisasi Watchtower” seperti yang mereka nyatakan? J: Tidak. Hamba yang setia dan bijaksana adalah semua orang Kristen yang sejati, yang mengikut Kristus dengan menurut dan menunggu kedatanganNya kembali. Tentunya tidak akan mengarah pada sebuah organisasi yang telah membuat banyak nubuat palsu. P: Dalam Mat 24:51, apakah Allah yang pengasih benar-benar “menghajar manusia habishabisan”? J: Allah bahkan lebih keras dari apa yang yang diumpamakan; Ia membuang manusia ke dalam Neraka. Untuk informasi lebih lanjut, lihat pada halaman “Hanya Kemurkaan Allah” atau “The Just Wrath of God” www.BibleQuery.org/Doctrine/WrathOfGod/TheJustWrathOfGod.htm. P: Dalam Mat 25:1, karena orang Kristen diharapkan untuk berbagi, apakah lima gadis yang bijak itu benar dengan tidak berbagi pada lima yang bodoh? J: Orang Kristen diharapkan untuk berbagi, tapi bukan dalam situasi berikut ini: 1. Hal-hal yang kita tidak boleh untuk bagi, seperti kebijaksanaan dan kekudusan. 2. Hal-hal materi bagi mereka yang menolak untuk bekerja work (2 Tesalonika 3:10). 3. Menyambut ke dalam rumah kita seorang guru palsu yang tidak memiliki Tuhan. 4. Pengajaran kepada orang-orang yang akan menginjak-injaknya seperti babi (Matius 7:6). 86 Anda tidak dapat membuat semua detil dari sebuah perumpamaan memiliki makna yang khusus, tapi dalam hal ini lima gadis yang bodoh meminta apa yang tidak dapat diberikan oleh lima gadis yang bijak, berbicara secara kiasan. P: Dalam Mat 25:1-13, apakah lima gadis yang bodoh adalah orang Kristen yang tidak menurut dan oleh karena itu melewatkan masa sukacita? J: Tidak. Semua orang percaya akan bergabung dalam masa sukacita. Sekarang lima orang itu mungkin juga orang yang berpikir bahwa mereka sendiri Kristen. P: Dalam Mat 25:24-26, bagaimana Allah adalah seorang “yang kejam” yang menuai ditempat Ia tidak menabur? J: Allah dibadingkan dengan orang kaya dalam perumpamaan ini. Beberapa orang mungkin berpikir Allah adalah orang yang kejam karena 1. Allah memberikan kepad manusia “talenta” yang berbeda-beda 2. Allah mengharapkan kita untuk bekerja dengan apa yang Ia telah berikan pada kita, dan kerajaanNya akan mendapatkan manfaat dari kerja keras mereka. (Tentunya hal baik yang kita dapat lakukan, kita lakukan karena Allah memudahkan kita. Namun, ini mungkin diabaikan seseorang yang bertanya mengapa Allah mengambil untung dari kerja kita.) 3. Allah tidak memiliki penyesalan dengan mengambil dari orang percaya, atau orang lain, yang mana mereka tidak menggunakan, menyalahgunakan, atau menggunakan dengan egois. Jika seseorang ingin untuk mendefinisikan seseorang yang melakukan hal ini seperti “seorang yang kejam” dalam perumpamaan ini, maka Allah seperti orang yang kejam. P: Dalam Mat 25:26-27 dan Luk 19:23, dalam perumpamaan dari sepuluh hamba dan sepuluh mina, mengapa orang dengan satu talenta dikatakan untuk menaruhnya di bank dan mengumpulkan bunganya, karena bangsa Israel diperintahkan untuk tidak saling mengumpulkan bunga? J: Tiga hal penting dalam jawaban. 1) Itu hanyalah sebuah perumpamaan, dan Yesus tidak sedang memerintahkan kita untuk menjadi seperti hamba yang malas atau tuannya. b) Perumpamaan tidak pernah mengatakan tuan atau hamba adalah orang Yahudi. Di Palestina ada banyak orang yang bukan Yahudi pada masa Yesus. c) Bangsa Israel tidak diajarkan untuk meminta bunga pada orang mereka, tapi mereka bisa meminjam dengan bunga pada yang lain. P: Dalam Mat 25:28-29, apakah Allah itu adil hanya mengambil talenta dari seorang dengan sedikit talenta dan memberikannya pada orang yang memilik paling banyak? J: Tentu, Allah adil dalam hal ini. Allah meminjamkan semua talenta yang baik. Bahkan saat ini, seorang manager investasi akan mengambil uangnya semua dari investasi yang tidak berkembang dan menempatkannya dalam investasi yang berkembang lebih baik. Terkadang kita lupa bahwa Allah telah “meminjamkan kita talenta-talenta”. Mereka tidaklah permanen, dan kita tidak memiliki hak untuk menggunakan mereka seperti yang kita inginkan. P: Dalam Mat 25:31-46, apakah yang ada hanya perbedaan antara domba dan kambing yaitu dalam apa yang mereka lakukan dan mereka tidak lakukan. Apakah ini benar? J: Tidak. Jangan mengabaikan fakta bahwa domba adalah domba dan kambing adalah kambing. Yesus menenkankan “seperti domba” adalah hal-hal yang dilakukan domba dan kambing tidak melakukannya, yang menunjukkan bahwa domba adalah domba. Pada hari penghakiman mereka tidak akan diubah menjadi domba dan kambing, tapi dikenal sebagai domba dan kambing. 87 P: Dalam Mat 25:31-46, karena kuncinya [katanya] menolong orang lain, akankah setiap orang yang membantu orang lain pergi ke Surga? J: Tidak. Mereka berbuat belas kasihan untuk Yesus dengan cara menolong orang lain. Jika itu dilakukan untuk Yesu, maka itu bukanlah untuk Yesus. Seperti contohnya, ”bahkan pendosa mengasihi mereka yang mengasihi mereka” dalam Lukas 6:32-34. 1 Korintus 13:3 mengatakan bahwa walaupun kita memberikan segala sesuatu yang kita miliki pada orang miskin, tapi tidak memiliki kasih, kita tidak akan mendapatkan apa-apa. P: Apakah Mat 25:46 menunjukkan tidak ada hukuman yang dilakukan secara sadar untuk orang fasik, seperti yang diajarkan oleh Saksi Yehova? J: Tidak sama sekali. Saksi Yehova percaya kalimat “hukuman kekal” lebih baik diterjemahkan “menghentikan”. Ada dua hal penting dalam jawaban. Kata dalam bahasa Yunani adalah hukuman. Tubuh kita yang fana adalah hanya sebuah kerangka, dan apakah sesuatu terjadi pada tubuh kita setelah kita mati bukanlah sebuah hukuman. Saksi Yehova percaya bahwa orang jahat dibasmi, dan tidak ada lagi hukuman untuk sesuatu yang tidak ada. Interpretasi Saksi Yehova sepenuhnya bertentangan dengan pengajaran Yesus tentang masih adanya kesadaran baik bagi orang saleh ataupun bukan orang saleh dalam Lukas 16:22-28. Orang akan meratap dan menggertak gigi dalam Matius 8:12; 22:13; 24:51; dan 25:30, maka mengapa mereka takut tentang ketika mereka tidak hidup lagi. Karena si Jahat dan Nabi Palsu dibuang “hidup-hidup” ke dalam Danau Api pada awal masa seribu tahun dalam Wahyu 19:20, dan karena mereka tetap hidup, dan bahkan dibiarkan setelah masa seribu tahun selesai, maka setidaknya beberapa masih hidup ketika mereka berada dalam Danau api. Apakah anda setuju? Dan jika beberapa dibuktikan hidup dalam Danau api, tidak ada dalam kitab suci yang mengatakan makhluk hidup dalam Danau Api tidak ada lagi yang hidup, maka tidak perlu bagi manusia yang ada dalam Danau Api tidak hidup lagi. Juga menambahkan apa yang menjadi hal penting dengan mengalami hukuman api yang abadi dalam Markus 9:43-48 dan pasal lain, dimana tubuh orang fasik tidak akan mati (Lukas 12:4-5) tanpa jiwa disana. P: Apakah yang kita tahu tentang batu pualam dalam Matius 26:7; Markus 14:3 dan Lukas 7:37? J: Pada masa lalu dua mineral yang berbeda disebut batu pualam. Batu pualam sendiri itu lembut (kekerasan = 2) dan dapat dipecahkan dengan kuku ibu jari. Itu bagus untuk diukir, dan adalah bentuk gypsum. Batu ini berwarna terang tapi dapat dibubuhi dengan berbagai warna. Biasanya terbentuk dalam gua. Batu marmer juga disebut batu pualam. Ini lebih keras sedikit untuk diukir (kekerasan = 3) sebenarnya adalah kalsit atau aragonite. Ini adalah batu kapur yang dihablurkan. P: Dalam Mat 26:7-11, ketika seorang perempuan menuangkan minyak wangi yang mahal pada kepala Yesus, apakah Yesus terlalu memperhatikan diri sendiri? (Seorang Muslim, Ahmad Deedat, mengangkat hal ini) J: Sebelum menjawab pertanyaan Deedat, mari kita membuat pertanyaan ini yang bahkan lebih sulit. Yesus tidak hanya memuji perbuatan perempuan ini dalam hal ini, tapi Yesus menerima penyembahan sebagai Allah dari para malaikat dan orang-orang di Surga (Ibrani 1:6; Wahyu 5:12). Yesus juga menerima penyembahan sebagai Allah dari manusia (Matius 21:15-16; 28:9; Yohanes 9:38). Anda pasti terkejut mendengar bahwa kita setengah setuju dengan apa yang dikatakan Deedat pada hal ini. Kita dapat melihat bahwa pandagan Deedat mengenai kepentingan Yesus dan pandangan Yesus atas kepentinganNya sangat berbeda. Dalam menerima kepalaNya dicurahkan minyak wangi yang mahal dari dalam buli-buli, sebagai sebuah perbuatan penyembahan, sebagaimana juga menerima penyembahan, kerika semua orang Yahudi mengetahui bahwa hanya Allah yang harus disembah, akan terlalu jauh – KECUALI YESUS ADALAH ALLAH. 88 P: Dalam Mat 26:11 apakah Yesus tidak selalu bersama dengan mereka, atau akankah Yesus bersama dengan mereka, bahkan sampai akhir zaman sebagaimana Mat 28:20? J: Keduanya. Mereka tidak akan memiliki Yesus bersama mereka dalam tubuh jasmani, itulah mengapa itu sesuai ketika perempuan itu meminyaki Yesus ketika Ia sebagai manusia bersama dengan mereka. Tapi Yesus akan bersama dengan mereka secara rohani bahkan setelah Ia naik ke Surga. P: Dalam Mat 26:27; Mrk 14:23; Luk 22:17,22; dan 1 Kor 11:25, haruskah semua menggunakan piala perjamuan yang sama? J: Mereka berbaring (tidak duduk) pada satu meja, dalam satu kelompok yang terdiri dari dua belas rasul ditambah Yesus, dengan seorang pengkhianat di tengah mereka. Hanya karena kita tidak harus melakukan hal-hal ini sekarang, kita tidak perlu menggunakan piala yang sama. Saya tahu mengenai seorang pendeta, yang saya percaya ia adalah seorang Kristen sejati, yang berpikir semua harus menggunakan piala yang sama saat perjamuan. Namun, seseorang harus membedakan antara upacara yang harus kita ikuti, dan aspek yang tidak penting yang dilakukan saat itu, seperti bersandar pada satu meja. P: Dalam Mat 26:28 dan Mrk 14:24, haruskah kata perjanjian memiliki kata “baru” di depannya? J: Mungkin tidak. Dalam Matius 26:28 “Baru” ada dalam tulisan Alexandrinus (tahun 450 A.D.), Efraemi Rescriptus (abad kelima), Bezae Cantabrigiensis, Freer Gospels, Koptik Sahidik (abad ketiga/keempat), Koptik Bohairik (abad ketiga/keempat), the Byzantine Lectionary, keluarga f1, keluarga f13, bahasa Armenia, bahasa Ethiopia, dsb. “Baru” tidak ada dalam hal.37 (pertengahan abad ketiga), Sinaiticus (tahun 340-350 A.D.), Vaticanus (tahun 325-350 A.D.), dsb. Dalam Markus 14:24 “Baru” ada dalam tulisan Alexandrinus, Koptik Sahidik, Diatessaron, Byzantine Lectionary, keluarga f1, keluarga f13, bahasa Armenia, bahasa Ethiopia, dsb. “Baru” tidak ada dalam tulisan Sinaiticus, Vaticanus, Efraemi Rescriptus, Bezae Cantabrigiensis, Freer Gospels, Koptik Bohairik, dsb. Secara umum dua naskah ini menarik untuk menggambarkan dua tren mengenai hubungan antara beberapa varian. 1. Naskah Alexandrian, termasuk Sinaiticus, Vaticanus, Koptik, dsb. umumnya lebih pendek daripada varian Byzantine. 2. Tidak ada banyak hubungan yang menunjukkan tren teologikal. Contohnya, Bezae Cantabrigiensis, the Freer Gospels, Efraemi Rescriptus dan Koptik Bohairik tidak berhubungan dengan varian ini, sementara yang lain berhubungan. P: Dalam Mat 26:39,42, karena Yesus adalah Allah dan memiliki pemikiran Allah, bagaimana Ia berdoa “BapaKu jika ini mungkin, lalukanlah cawan ini dari padaKu?” J: Filipi 2:6-7 menunjukkan bahwa Yesus dengan sukarela mengosongkan diriNya sendiri dari banyak kekuatan ilahiNya dan segala sifatNya ketika Ia berada di bumi. Contohnya, Yesus lelah (Yohanes 4:6), dan Yesus belajar tentang kemenurutan (Ibrani 5:8), yang mana agaknya Ia tidak punya alasan untuk mengetahui ke Surga. Juga di bumi Yesus tidak mengetahui segalanya, seperti Ia tidak tahu hari atau waktu kembaliNya dalam Matius 24:36. Dalam hal ini, Yesus tidak mengatakan Ia mengetahui cara lain. Namun Yesus sedang melihat bahwa jalan di depan akan sangat sakit, dan Ia meminta Allah Bapa jika Bapa melihat jalan yang lain. Pertanyaan ini dijawab kembali pada tahun 246-265 A.D., ketika Dionysius, Uskup Alexandria memberikan pada dasarnya jawaban yang sama dalam Exegetical fragmen 3 dalam The Ante-Nicene Fathers vol.6 hal. 108 89 P: Dalam Mat 26:52 apakah Yesus menentang semua perang dan hukuman mati? J: Pertama adalah yang bukan jawabannya, dan selanjutnya adalah jawabannya. Bukan jawaban: Ketika Yesus kembali Ia mengajarkan bahwa Ia akan membunuh mereka yang dulunya melawanNya dalam Matius 24:5-7,31; Markus 13:7-8; dan Wahyu 19:15,17-21. Namun, ini tidak mengalamatkan pada pertanyaan ini, karena apa yang Allah lakukan dan apa yang kita diperintahkan untuk menurut, tidak harus sama. Jawaban: Tidak untuk empat alasan. 1) Yesus tidak dapat menyatakan bahwa orang percaya seharusnya tidak pernah membawa pedang; lainnya mengapa hanya beberapa jam sebelum ini apakah Yesus mengatakan bahwa mereka yang tidak berpedang harus membeli satu, dalam Lukas 22:36-38? Lebih lanjut, setelah para rasul mengatakan mereka memiliki dua pedang, Yesus tidak berkata pada mereka untuk meninggalkan pedang itu, tapi mengatakan ”itu cukup.” 2) Yesus sedang berbicara pada Petrus pada situasi ini, hanya setelah ia menyerang hamba Imam Besar, bukan menyerang yang lain dengan pedangnya. 3) Yesus berbicara mengenai mereka yang “hidup dengan pedang”, bukan semua yang memiliki pedang. Ini dapat berarti mereka yang menjadikan hidup mereka dengan membunuh orang, dan mereka yang melihat kalau dengan membunuh orang adalah solusi untuk masalah mereka. 4) Bagian ekdua dari ayat ini adalah sebuah pengamatan, bukan sebuah perintah. Ayat lain yang menunjukkan bahwa pedang itu BOLEH adalah Roma 13:1-4; Lukas 14:31; 19:27; 20:14-16; Kis 25:11; 1 Korintus 9:7. Ketika prajurit bertanya Yohanes Pembaptis apa yang harus mereka lakukan dalam Lukas 3:14; Yohanes memiliki kesempatan yang sempurna untuk mengatakan pada mereka untuk pergi meninggalkan angkatan bersenjata, tapi Yohanes tidak melakukannya. Seperti halnya dalam Kis 10 Kapten Kornelius adalah orang yang beriman. Melakukan hukuman mati bagi para pembunuh tidak hanya diijinkan tapi diperintahkan dalam masa Perjanjian Lama, dalam Bilangan 35:31,33 dan sebelum Hukum Taurat dalam Kejadian 9:4. Ayat lain yang mengatakan atau menyatakan kita tidak boleh hidup dengan pedang adalah: 2 Korintus 10:4-5; Matius 5:25; Yohanes 18:36; dan Roma 12:17. Ketika Yesus dalam Lukas 22:36 dan Perjanjian Baru secara umum mengajarkan penggunaan pedang untuk bertahan, dan penggunaan pedang demi negara dalam Roma 13:1-4, tidak pernah menganjurkan penggunaan yang agresif terhadap pedang, atau menggunakan pedang demi gereja. Tidak ada umat Kristen awal yang menganjurkan penggunaan pedang oleh gereja. Menurut sejarah, doktrin yang tidak alkitabiah pertama diajarkan sekitar tahun 386 A.D., oleh Augustine dari Hippo. P: Dalam Mat 26:64, bagaimana bisa Yesus berbicara di depan Sanhedrin, karena Yesaya 53:7 mengatakan Mesias tidak akan membuka mulutNya? J: Ini tidak berarti Yesus dilahirkan untuk tidak bisa berbicara mengenai seluruh hidupNya. Namun, Yesaya 53 merubah ini dengan mengatakan “seperti domba yang kelu di depan orang yang menggunting bulunya”. Yesus berbicara pada hari itu, tapi ketika penuduhnya berbicara melawanNya di depan Pontius Pilatus, Pilatus terkagum dan terheran bahwa Yesus tidak berbicara atau menjawab setiap pertanyaan yang ditanyakan, sebagaimana Matius 27:17 dan Markus 15:4-5 mengatakan. P: Dalam Mat 26:69-75, bagaimana bisa Petrus, rasul Yesus, berbohong tanpa rasa takut? J: Petrus berdosa dalam hal ini, sebagaimana ia sendiri menyadari dengan sangat sedih dalam Matius 26:75; Markus 14:72; dan Lukas 22:62. Petrus berharap dalam Yesus, dan walaupun Yesus telah memperingatkan mereka sebelumnya, para rasul menghilang dengan ketakutan ketika Yesus dipenjara. Yesus khususnya mengampuni Petrus karena menyangkalNya sebanyak tiga kali dalam Yohanes 21:1519. P: Dalam Mat 26:73 dan Mrk 14:70, apakah karakteristik dari akses orang Galilea? 90 J: Sementara kita tidak tahu pastinya, banyak orang Yunani dan orang Yahudi berbahasa Yunani hidup di Galilea dan berdekatan dengan Decapolis, dan mungkin itu adalah karakteristik yang diambil dari bahasa Yunani. Disampin pelafalan dari kata-kata, itu juga bisa termasuk ungkapan dan pilihan kata. P: Dalam Mat 26:74 dan Mrk 14:71, mengapa Petrus mengutuk di sini? J: Sementara Kitab Suci tidak mengatakan, itu bisa saja karena dua alasan. Ketakutan: Itu mungkin karena Petrus takut. Karena pengaruh: Itu mungkin untuk “membuktikan” pada orang Yahudi bahwa ia bukanlah murid Yesus. Di luar dari itu, kutukan Petrus, seperti halnya penyangkalan Petrus, bukanlah sebuah contoh bagi kita untuk diikuti saat ini. Kita tidak harus menggunakan bahasa yang sembrono menurut Efesus 5:4, dan kita akan di hakimi untuk setiap kata-kata yang sia-sia menurut Matius 12:36. P: Dalam Mat 27:5, apakah Yudas menggantung dirinya sendiri, atau apakah tubuhnya terbelah seperti dikatakan Kis 1:18-19? J: Kis 1:18-19 mengatakan Yudas jatuh terlungkup ke tanah, yang mana menyatakan terjatuh dari ketinggian. Menaruh ayat ini bersama memberikan dua kemungkinan. Dalam dua skenario, Yudas menggantungkan dirinya, kemungkinan besar dari sebuah pohon, bergantung di atas jurang. Gantung diri gagal: Sementara Yudas masih hidup, talinya putus, dan ia jatuh terlungkup ke tanah, tubuhnya terbelah. Gantung diri berhasil, dan Yudas meninggal karena gantung diri. Namun, jika tak seorangpun naik ke atas dan menurunkannya, akhirnya tubuhnya akan jatuh, atau entah lainnya. Ternyata, ada sebuah gantungan, tali yang putus, dan tubuh yang terbuka dan terbelah. P: Dalam Mat 27:7-9 dan Kis 1:18, apakah imam atau Yudas Iskariot yang membeli tanah? J: Yudas sudah mati, maka imam melakukan transaksi sebagai agen Yudas menggunakan 30 perak”nya”. Dalam hal yang menakutkan, Yudas secara pribadi mengambil kepemilikan tanah. Dalam Matius 27:6, imam tidak ingin uang 30 perak uang darah ini kembali kedalam peti persembahan. P: Dalam Mat 27:9-10, bagaimana ini adalah penggenapan Yeremia, karena Yeremia mengatakan hanya sebagian dari ini, dan Zakharia mengatakan sebagian dari ini? J: Orang Kristen memiliki lima jawaban. Penyalin keliru, tidak ada nabi yang ditetapkan – Augustine Hippo mengatakan bahwa banyak naskah yang tidak memiliki nama seorang nabi, walaupun ia berpikir naskah terbaik memiliki nama “Zakharia”. (Augustine’s Harmony of the Gospels buku 3 bag.7.30-31 hal. 191-192 Penyalin salah mengenai Zakharia – Sedikit naskah Yunani yang mengatakan Zakharia daripada Yeremia. Kesalahan terjemahan: Papias, seorang murid rasul Yohanes, mencatat bahwa Matius awalnya menulis injil dalam bahasa Ibrani. Jika ini benar, dan ini diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, detil-detil ini mungkin dirubah dulunya. Nubuat Yeremia yang tidak tercatat. Zakharia 1:4 sendiri mengutip Yeremia 18:11. Zakharia 7:7 menyebutkan ia mengatakan kata-kata dari nabi yang sebelumnya. Difficulties in the Bible hal. 139 menyebutkan ini. Sebuah rantai kesaksian: Seorang Midrashik biasa melakukan sebuah pengutipan dari nubuat-nubuat yang berbeda dan menghubungkan itu semua bersama menjadi suatu yang kita sebut “rantai kesaksian”. Markus 1:1 kemungkinan juga sebuah rantai kesaksian. Sebagai contoh, jika sebuah karya memiliki dua pengarang, dan hanya ada satu kiasan singkat pada pengarang kedua, itu biasanya hanya menyebutkan pengarang pertama. Rantai-rantai kesaksian (yang juga disebut catenas) itu biasa, bukan hanya dalam Alkitab tapi dalam tulisan umat Kristen awal juga. Ini biasa untuk hanya menyebutkan pengarang yang lebih terkenal, dan kita harus melihat pada literatur zaman kuno pada kebiasaan mereka, bukan literatur kita. 91 P: Dalam Mat 27:11 dan Mrk 15:2, ketika Yesus mengatakan “Kau sendiri mengatakannya”, apakah Yesus mengiyakan bahwa Ia adalah Raja orang Yahudi? J: Ya. Itu dapat juga diterjemahkan “ini adalah seperti yang kau katakan”. P: Dalam Mat 27:15 dan Mrk 15:6, mengapa Pilatus membebaskan seorang tahanan pada hari raya? J: Rupanya ini adalah kebiasaan ia sendiri. Rupanya, ia berpikir orang Yahudi akan menganggapnya lebih adil atau lebih humanis jika ia melakukannya. Jelas sekali idenya atas keadilan dan kemurahan berbeda dari yang kita miliki saat ini, dan Alkitab tidak menyetujui idenya itu. P: Dalam Mat 27:19, apa lagi yang kita tahu tentang istri dari Pontius Pilatus? J: Alkitab mengatakan tidak ada lagi. Tradisi gereja mengatakan namanya adalah Claudia Procula, ia kemudian menjadi seorang Kristen yang melakukannya secara rahasia, dan Gereja Yunani Ortodoks menganggapnya sebagai orang suci. P: Dalam Mat 27:22; Mrk 15:14; Luk 23:23; dan Yoh 19:14, apakah Yesus harus meninggal dalam kesakitan menuju kematian secara perlahan-lahan di kayu salib, atau bisa sajakah Ia mati dengan rasa sakit yang lebih sedikit seperti dengan pedang atau penyakit? (istri saya bertanya mengenai hal ini) J: Kitab suci hanya mengatakan apa yang terjadi, dan bukan semua tingkatan kemungkinan mengenai apa yang bisa saja terjadi. Ketika setan memimpin orang-orang untuk membunuh Yesus, rupanya setan memberikan Yesus rasa sakit yang paling sakit untuk dibebankan yang orang pada saat itu ketahui. Yesus mengalami hukuman yang paling buruk, untuk memberikan kita anugrah yang terbaik. P: Dalam Mat 27:25, mengapa mereka ingin darah Yesus ditanggung atas mereka dan anak-anak mereka? J: Ada empat hal yang diperhatikan dalam jawaban. 1. Pilatus setidaknya menjadi sangat segan untuk mengambil tanggung jawab, dan rakyat banyak mungkin berpikir Pilatur tidak mungkin menyatakan perintah kematian terhadap Yesus jika mereka belum menunjukkan keinginan mereka untuk bertanggung jawab atas itu. 2. Juga, istri Pilatus memperingatkannya untuk tidak melakukan apapun terhadap kematian orang ini, Pilatus telah menunjukkan dirinya sendiri ingin sekali untuk mencurahkan darah pada kesempatan lain di luar Alkitab. Tanpa mengabaikan, Pilatus ingin agar rakyat banyak mengatakan mereka yang akan bertanggung jawab, oleh karena itu dengan begitu seperti membebaskanya dari tanggung jawab tunggal untuk menjatuhkan Yesus ke dalam kematian. Pilatus mungkin hanya mengumpan orang banyak untuk melindunginya, sehingga perkataan orang banyak akan membenarkan keputusannya jika orang Yahudi atau bangsa Romawi mempertanyakan keputusannya nanti. 3. Orang tua tida dapat memilih apakah kesalahan pribadi mereka sendiri dapat diturunkan pada keturunan mereka atau tidak. Sayang sekali, Hitler dan kaum Nazi yang lain menyebut orang Yahudi saat itu dengan nama “pembunuh Kristus”, dan menggunakan sebutan itu untuk membenarkan kejahatan mereka yang mengerikan. Hitler sendiri menyuruh untuk menghilangkan pendeta Katholik dan orang Kristen lainnya. Tentunya bangsa Roma adalah orang Italia, dan Hitler sendiri bersekutu dengan Italia. Ya dosa orang Roma dan orang Yahudi membuat Yesus disalib, tapi dosa kita semua adalah yang benarbenar membuat Yesus disalib. 4. Akhirnyam mereka yang dilindungi oleh darah Yesus akan dihapuskah dosanya, tapi tentunya, ini bukanlah apa yang dimaksud orang banyak kala itu. P: Dalam Mat 27:28-29, apakah jubah Yesus berwarna merah tua atau ungu seperti dikatakan dalam Yoh 19:2-3? J: Ada dua jawaban yang berbeda, dan keduanya mungkin benar. 92 Ungu kemerah-merahan: Dalam bahasa Inggris ungu kemerah-merahan dapat dianggap sebagai merah padam atau ungu. Dalam bahasa Yunani kuno, ada ketidakpastian yang lebih besar terhadap tingkatan yang pasti pada spectrum keterangan warna dalam setiap warna. Ketika bahasa Ibrani/ bahasa Aram diterjemahkan ke dalam bahasa Yunani, sebagaimana Papias tunjukkan dalam tulisan Matius, ada lebih banyak ketidakpastian. Banyak warna: Itu pastinya akan aneh jika sebuah jubah raja hanya satu warna. Gambar-gambar zaman dulu dari orang-orang di Mesir diwarnai dengan warna yang banyak. Jubah dengan banyak warna tersedia untuk orang biasa setidaknya dari sejak zaman Yusuf, 1900 tahun sebelum Yesus. Pada sebuah catatan yang lebih jelas, sementara jawaban ini bukanlah hitam-putih, seseorang tidak harus melihat melalui kacamata warna merah jambu untuk melihat bahwa kemungkinan itu sangat masuk akal. P: Dalam Mat 27:32 dan Mrk 15:21, mengapa Simon dari Kirene harus membawa salib Yesus? J: Yesus sangat lemah sekali untuk mengangkat itu, dan bangsa Roma tidak ingin membawakannya. Bangsa Roma tidak berpura-pura untuk bersikap adil di sini. P: Dalam Mat 27:32, apakah Simon dari Kirene yang membawa salib sama dengan Simon yang terkena penyakit kusta, dalam Mat 26:6? J: Ini mungkin, tapi kemungkinan besar tidak. Simon adalah nama yang sangat biasa dan banyak digunakan. P: Dalam Mat 27:34,48 dan Mrk 15:36, mengapa seseorang menaruh anggur asam ke atas bunga karang untuk diberikan pada Yesus? J: Yesus mengatakan Ia haus. Sebuah tradisi adalah bahwa perempuan Yerusalem menaruh empedu, obat penghilang rasa sakit dalam anggur asam. P: Dalam Mat 27:46-47 dan Mrk 15:36, mengapa seseorang mengatakan Yesus memanggil Elia? J: Orang banyak di situ berbicara dengan bahasa Latin, Yunani, Aram/Ibrani, dan mungkin bahasa-bahasa yang lain. Ketika Yesus mengatakan “Eli, Eli”, beberapa orang berpikir Yesus mengatakan “Elia”. Ingatlah bahwa baik bahasa Ibrani dan bahasa Roma Latin tidak memiliki bunyi dari huruf ”j”. P: Dalam Mat 27:46 dan Mrk 15:34, apakah yang Yesus maksud dengan mengatakan, “AllahKu, Allahku, mengapa meninggalkan Aku”? J: Ini bukanlah sebuah pertanyaan teologikal yang menenangkan, itu adalah sebuah tangisan atas rasa sakit yang mendalam. Ini adalah perasaan ingin menangis, bukan hanya rasa sakit ragawi. Dalam cara yang mungkin kita tidak dapat mengerti, Bapa memimpin kembali Yesus, yang menanggung beban seluruh dosa kita pada pundakNya. P: Dalam Mat 27:46 dan Mrk 15:34, apakah ini menunjukkan bahwa Yesus bukanlah Allah, seperti yang diajarkan pemimpin agama palsu Pendeta Moon? J: Tidak. Pertama berikut ini adalah apa yang dikatakan oleh Mesias Palsu, Pdt. Moon, dan selanjutnya adalah pembuktian kesalahan. Divine Principle (edisi kelima tahun 1977) hal. 210-212 “….Yesus, sebagai manusia telah menggenapi maksud dari penciptaan, adalah satu tubuh dengan Allah. ... Meskipun demikian, Ia tanpa ada cara apapun dapat menjadi Allah itu sendiri. ... Yesus, menjadi satu tubuh dengan Allah, mungkin disebut Allah kedua (citra Allah), tapi Ia tanpa ada cara apapun dapat menjadi Allah itu sendiri. ... Yesus adalah seorang manusia yang telah menyempurnakan tujuan penciptaan, tidak menandakan bahwa Ia adalah Pencipta itu sendiri. ... Lebih lanjut, ketika kita menemukan bahwa Yesus berkata di atas kayu salib, “AllahKu, AllahKu, mengapa Kau meninggalkan Aku?” itu menjadi jelas bahwa Yesus bukanlah Allah itu sendiri.” Namun, Yesus adalah Allah menurut Ibrani 1:8,10 dan Titus 2:13, Ia memiliki seluruh kepenuhan Allah dalam Kolose 1:19. Ayat lain yang menunjukkan bahwa Yesus adalah Allah adalah Roma 9:5, Yohanes 93 5:23, dan 1 Yohanes 5:20. Muridnya Thomas menyebut Yesus sebagai “Allahku” dalam Yohanes 20:28. Yohanes 1:3,10,11,14 dan Kolose 2:16 menunjukkan bahwa Yesus bukan hanya manusia yang sempurna, sebagaimana segala sesuatu di bumi dan di surga diciptakan melalui Yesus dan untuk Yesus. Kebingungan mungkin dapat timbul ketika Allah digunakan dalam lebih dari satu pengertian dalam Alkitab. Tentunya setidaknya di bumi, Bapa melayani dalam peran sebagai Allah Yesus, sebagaimana Yesus di bumi belajar menjadi taat (Ibrani 5:8). P: Dalam Mat 27:51 dan Mrk 15:38, apakah yang signifikan mengenai tirai Bait Suci terbelah menjadi dua? J: Tirai memisahkan tempat kudus untuk Allah dari seluruh bagian Bait Suci. Robekan menandakan keusangan ritual bait suci dan hukum yang mengaturnya. Robekan menunjukkan bahwa karena pengorbanan penebusan oleh Yesus, penghalang diruntuhkan dan kita bisa memiliki hubungan yang dekat dengan Allah. P: Dalam Mat 27:51, apakah ada bukti lain di luar Alkitab mengenai tirai bait suci yang terbelah dua? J: Ada sesuatu yang mirip dalam b Yoma 39b. (hal. 580). Dikatakan pintu bait suci terbuka sendiri. P: Dalam Mat 27:51 apakah ini benar bahwa tidak ada bukti untuk gempa bumi ini di luar dari kitab Matius? J: Tidak, ini salah. Entah para skeptis benar dan Matius membuat cerita dengan hal-hal yang mengilhami, yang mana gereja awal ditipu dalam kepercayaan adalah fakta, atau lainnya benar-benar ada sebuah gempa bumi, kuburan-kuburan terbuka, beberapa orang mati bangkit, dan barangkali pergi ke Surga setelah kebangkitan Yesus. Pernyataan bahwa tidak ada seorangpun yang menyebutkan ini di luar Matius adalah tidak benar. Kita memiliki dua sumber Alkitabiah tambahan yang bukan dari agama Kristen dan empat sumber Alkitabiah tambahan dari agama Kristen yang menyebutkan peristiwa-peristiwa ini. Phlegon adalah seorang penulis Yunani dari Karia (di Asia Kecil), yang menulis tidak jauh setelah tahun 137 A.D. bahwa dalam tahun keempat dari Olimpiade kedua [tahun 33 A.D.]. bahwa ada “gerhana matahari terbesar” dan bahwa “saat itu menjadi malam selama enam jam pada hari itu [jam 12 siang] sehingga tidak ada bintang yang muncul bahkan di langit. Ada sbeuah gempa bumi besar di Bithinia, dan banyak benda-benda berjatuhan di Nisea.” (dikutip dari The Case for Kristus hal. 111.) Origen Against Celsus buku 2 bag.14 hal. 437, buku 2 bag.33 hal. 445; buku 2 bag.59 hal. 455. Thales (atau Thallus) adalah seorang sejarawan Palestina direkomendasikan oleh Julius Africanus (menulis dari tahun 232-245 A.D.) Julius mengatakan, “Kegelapan ini, Thallus, dalam buku sejarahnya yang ketiga, menyebutkan, muncul kepadaku tanpa ada apa-apa, sebuah gerhana matahari.” (dikutip dari The Ante-Nicene Fathers volume 6 hal. 136.) Konteksnya adalah Julius yang membahas bagaimana dari zaman undang-undang Artaxerxes sampai pada penyaliban Kristus, menggenapi Daniel 9. (Kita tidak memiliki banyak bukti bahwa Thales juga menyebutkan sebuah gempa bumi.) Irenaeus (tahun 182-188 A.D.), dalam “Fragments from the Lost Writings” bag.28 hal. 573 (dalam the Ante-Nicene Fathers), menyebutkan bahwa “ketika Yesus naik, banyak jiwa naik dan terlihat dari tubuh mereka.” Ia juga menulis, dalam Against Heresies buku 4 bag.34 hal. 512 mengatakan, “Dan hal-hal tersebut dihubungankan dengan keinginan Tuhan, yang sebelumnya mengatakan, dinyatakan bukan dalam situasi yang lain. Baik apakah ini terjadi pada kematian kebanyakan diantara para leluhur yang mana matahari terbenam pada tengah hari, maupun apakah tirai bait suci terkoyak, maupun apakah gempa bumi, maupun apakah batu-batu terkoyak, maupun apakah orang mati bangkit, maupun apakah orang dari orang-orang ini [yang tua] bangkit pada hari ketiga, maupun diterima kedalam surga… Oleh karena itu para nabi berbicara bukan mengenai yang lain tapi tentang Tuhan, yang semua tanda-tanda yang dikatakan sebelumnya terjadi.” Ignatius (tahun 116 A.D.), seorang murid dari rasul Yohanes, dalam bukunya Letter to the Magnesians, bagian 9, menyebutkan mereka yang dibangkitkan Yesus. 94 Clement dari Alexandria dalam The Stromata (tahun 193-202 A.D.) buku 6 bag.6 hal. 491 mengatakan “Tapi mereka yang telah tertidur, turun kedalam orang mati, tapi naik menjadi hidup.’ Injil mengatakan, ‘bahwa banyak tubuh dari mereka yang tertidur bangkit – dengan cara yang sederhana sebagaimana diterjemahkan ke dalam keadaan yang lebih baik. Disana selesai, lalu, pergerakan alam semesta dan terjemahan melalui kecermatan Juruselamat.” Para penulis dari zaman awal ini entah “dibodohi dan ditipu” dengan berpikir ini terjadi, menurut pemikiran beberapa skeptikal. Seperti halnya dari mujizat yang lain, termasuk kebangkitan, entah orang Kristen awal ditipu dan dibodohi dengan berpikir ini benar terjadi atau mereka tidak ditipu. Kita tidak memiliki saksi mata tambahan, maka kita bisa percaya apa yang penulis Injil katakan, atau juga bisa tidak percaya. Itu terjadi pada Paulus, yang mengatakan dalam 1 Kor 15:13-19 bahwa jika kebangkitan tidak terjadi, maka Paulus mengatakan pengajarannya sia-sia, ia akan menjadi seorang saksi palsu, kepercayaan kita sia-sia, dan orang Kristen seharusnya lebih dikasihani daripada semua orang di dunia. Seperti Rasul Paulus, saya tidak melihat adanya ketidakpastian. Origen (tahun 225-254 A.D.) menyebutkan kegelapan atas negri, dan kuburan terbelah dan terbukan dalam Against Celsus buku 2 bagian 33 hal. 445. Dionysius dari Alexandria (tahun 246-265 A.D.) menyebutkan gempa bumi dalam Matius. Letter to the Bishop Basilides kanon 1 hal. 94. Untuk merangkum, kita memiliki alasan untuk menceritakan mengenai orang-orang terpilih yang dibangkitkan karena 1. Kepercayaan kita pada penulis Injil dan cerita mereka mengenai hal-hal lain. 2. Penulis dari gereja awal tidak menyebutkan ini 3. Ini akan menjadi tidak mungkin untuk seseorang yang tidak tahun orang yang sudah mati untuk membuktikannya, maka penulis Yahudi dan Romawi tidak akan mengetahui tentang ini. 4. Penulis Yahudi tidak memiliki dorongan untuk menyebutkan ini, 5. Peristiwa kebangkitan orang-orang akan dikalahkan oleh kebangkitan Yesus. Saya setengah setuju dengan apa yang anda katakan mengenai gempa bumi. Tapi daripada mengatakan bahwa penulis injil menggunakan peristiwa yang merupakan perubahan besar untuk melambangkan begitu besarnya kepentingan dan akibat dari campur tangan Allah, saya percaya Allah menggunakan peristiwa yang merupakan berubahan besar ini. Tambahan dalam injil, jangan lupakan gempa bumi dalam Wahyu, atau ketika Uzia meninggal dalam Yesaya 6. Juga, dalam sejarah gereja, ketika Yohanes Chrysostom diasingkan dari Konstantinopel pada tahun 403 A.D., ada sebuah gempa bumi. Akan tidak diharapkan bahwa penulis zaman awal mencatat gempa bumi yang kecil. Sebagaimana gempa bumi kecil terjadi dalam daerah ini, saya hanya memiliki rincian dari yang ada di Yunani dan Turki. The Encyclopedia Britannica mencatat untuk Yunani dan Turki bahwa: Antara tahun 1902 dan tahun 1946 ada 58 gempa Antara tahun 1947 dan tahun 1966 ada 82 gempa Antara tahun 1967 dan tahun 1976 ada 45 gempa Antara tahun 1977 dan tahun 1981 ada 9 gempa Satu catatan lain adalah bahwa arkeologi di Qumran menunjukkan ada sebuah gempa bumi yang merusak tahun 31 S.M. (sebelum Kristus ada), dan tak seorangpun penulis dari zaman dahulu mencatat ini. Kesimpulan: Disana terlihat ada dua pilihan (dan tidak ada yang ditengah-tengah) 1. Tidak ada gempa bumi: penulis Injil mungkin benar dalam pengajaran moral yang baik, tapi mereka menceritakan gempa bumi tidak terjadi. Kita tidak dapat mempercayai apa yang mereka katakan, setidaknya yang berhubungan dengan kejadian yang nyata. 2. Gempa bumi: penulis Injil dapat dipercaya mengenai apa yang mereka katakan, dan mereka mencatat gempa bumi yang terjadi. P: Dalam Mat 27:52-53, bagaimana bisa orang mati keluar dari kuburan mereka? J: Allah Yang Maha Kuasa memiliki kuasa untuk melakukan apapun yang Ia pilih, termasuk membangkitkan orang mati kembali ke kehidupan. Beberapa orang skeptis mengatakan ini akan mematahkan hukum alam; memang Allah sendiri yang membuat hukum alam. 95 Para malaikat di Surga harus mengawasi perkataan orang skeptis yang agaknya mirip dengan bagaimana kita mengamati perkataan orang skeptis pada masa Wright bersaudara, yang mengatakan “manusia tidak pernah dapat terbang”. Lift Aerodinamik dapat menggantikan hukum gravitasi, atau berapa banyak lagi yang Pencipta dengan mudah menggantikan hukum atas CiptaanNya! P: Dalam Mat 27:52-53, ketika prang keluar dari kuburannya pada kebangkitan Yesus, apakah ini menunjukkan peluang Maria yang dibangkitkan tubuhnya untuk naik ke Surga, sebagaimana yang diajarkan oleh penulis Katholik? J: Tidak. Ludwig Ott menwarkan ini, bukan sebuah bukti, tapi sebagai sebuah argumentasi pendukung dalam Fundamentals of Catholic Dogma (tahun 1960) hal. 209. Satu hal bahwa ini bahkan tidak menudukung kalau Maria dibangkitkan tubuhnya ke surga dengan dua alasan: a) Ini tidak jelas apakah orang yang keluar dari kuburan mereka disadarkan dalam tubuh abadi (seperti Lazarus dulu) atau dibangkitkan. b) Maria masih hidup ketika Yesus mati dan bangkit dari kematian, maka ia tidak mungkin termasuk dalam kelompok itu. P: Dalam Mat 27:65, bagaimana kita tahu bahwa “bawalah penjaga” berarti ada 4-16 tentara Romawi, justru bukannya tentara Bait Suci? J: Bahasa Yunani bisa menjadi keduanya. Indikatif: anda sudah memiliki seorang penjaga. Imperatif: bawalah tentara Romawi ini yang aku berikan padamu. Berikut ada tiga interpretasi yang mungkin, dan yang setuju dan bertentang dengan setiap interpretasi itu. Kamu sudah memiliki penjaga bait suci sendiri: Untuk membantu hal ini adalah bahwa itu adalah tentara bait suci yang memenjarakan Yesus. Karena tubuh orang jahat yang disalibkan adalah milik tentara Romawi, mereka harus meminta ijin Pilatus untuk menjaga tubuhnya. Bertentangan dengan ini, adalah fakta bahwa segel dari imam Yahudi mungkin kecil, sementara tanda dari kerajaan Romawi, terbuat dari kawat dan lilin, yang sulit untuk dirusak. Itu berarti kematian bagi siapapun yang mematahkannya. Kamu sudah memiliki seorang penjaga Romawi yang bertugas untuk kamu: Mungkin seorang penjaga Romawi sudah ditugaskan untuk para imam Bawalah seorang penjaga Romawi: terhadap pandangan ini tidak ada contoh yang jelas mengenai penggunaan echein dalam artian “bawalah” terjadi baik dalam bahasa Yunani klasik atau Yunani Helenistik. P: Dalam Mat 28:9, apakah Yesus muncul pertama kali pada Maria Magdalena, atau pertama pada Petrus (Keifas) sebagaimana Paulus menyatakan dalam 1 Kor 15:5? J: Maria Magdalena adalah orang pertama yang melihat Yesus, tapi Petrus adalah rasul pertama yang melihat Yesus. Sebenarnya Paulus tidak mengatakan Petrus adalah orang pertama yang kepadanya Yesus menampakkan diri. Pada orang-orang yang Paulus tuliskan, Petrus adalah orang pertama dalam daftar yang melihat Yesus bangkit, diikuti oleh murid-murid yang lain, lalu lebih dari 500 orang. Di satu sisi, mungkin Paulus dengan sengaja tidak menyebutkan perempuan karena dalam hukum pada masa itu kesaksian perempuan tidak dihitung. Di lain hal, mungkin bisa saja lupa tentang perempuan yang ada sebelum Petrus. Namun begitu tidak ada pertentangan juga, sebagaimana Paulus tidak pernah mengatakan tak seorangpun melihat Yesus sebelum Petrus. P: Dalam Mat 28:19, karena hanya ada satu Allah, bagaimana bisa Yesus menjadi Allah, dan bagaimana Tritunggal ini benar? J: Di sana dapat saja ada sebuah “kejamakan” pada Allah yang Esa tanpa ada allah-allah yang terpisah. Bahkan dalam Qur’an, ketika Allah berbicara, kata “kita” (Nahnu), dan “Aku” digunakan. Allah tidaklah tunduk pada keterbatasan manusia, dan Allah dapat menyatakan diriNya sendiri pada kita dengan cara apapun yang Ia inginkan. 96 Ada sebuah kesatuan dalam tiga pribadi dalam Kitab Suci: Matius 28:19; 1 Petrus 1:2; Efesus 2:18; Wahyu 4:8; 2 Korintus 13:14; Yohanes 15:26. Hanya ada Satu Allah yang tidak dapat dipisahkan. Ulangan 4:35-39; 6:4; Yesaya 43: 10-2; 44:6,8; 45:5-6,14,21; 46:9; 1 Timotius 1:17;6:15-16. Tiga pribadi yang berbeda: Matius 3:16-17; Lukas 3:21-22; Yohanes 1:1;6:38;14:31;15:26; 16:28; 17:5; Kis 5:31-32; Markus 10:38-40 Yesus adalah Allah. Yohanes 1:3; Kolose 1:16-17; Ibrani 1:6-9; Yohanes 9:38; 2 Korintus 11:3; Yohanes 20:28-29; Wahyu 5:8-9; 22:20 Roh Kudus adalah Allah. Roma 8:9-16; Lukas 1:35; 1 Yohanes 4:12-16; 1 Korintus 3:16 vs. 1 Korintus 6:19; Kis 5:4; Mereka sama dalam sifat, kemuliaan, dan kehormatan. Yohanes 5:18; 5:23; Kolose 2:9-10; (Yesaya 44:6; Wahyu 1:8 vs. Wahyu 1:17-18; 22:13) Mereka berbeda dalam peran dan kedudukan. 1 Korintus 11:3; 1 Korintus 15:25-28; Matius 12:18; Efesus 1:3,17; Yohanes 1:33; 14:16,26,28; Roma 8:26-27. Namun begitu, Yesus ada dalam Trinitas tidak berarti Yesus sepertiga Allah, perihal yang lebih dari tinggi meja adalah adalah sepertiga dari meja. Anda tidak dapat menjelaskan Allah secara matematis, tapi jika anda coba, Trinitas akan menjadi seperti 1 + 1 +1 = 1, tapi 1 kali 1 kali 1 = 1. P: Dalam Mat 28:19, Mat 24:36, dan Mat 3:16-17, apakah itu modalisme, dan mengapa itu salah? J: Trinitas mengajarkan ada satu Allah yang tidak dapat dipisahkan dalam tiga pribadi yang berbeda. Modalisme, mengajarkan Satu Allah yang adalah tidak dapat dipisahkan dan satu orang. Sebenarnya ada dua jenis modalisme. Patripassianisme mengatakan bahwa Bapa adalah Anak yang adalah Roh. Modalisme Dynamik mengatakan Bapa menjadi Anak, yang menjadi Roh. Kedua jenis modalisme itu salah untuk beberapa alasan berikut. 1. Yesus mengatakan “Bapa lebih besar dari Aku” dalam Yohanes 14:28. Ketika Yesus telah mengosongkan diriNya dari kemuliaanNya di bumi ketika Ia berkata ini, fakta yang tersiksa bahwa jika Bapa lebih besar dariNya, maka ada sebuah perbedaan antara Bapa dan Putra. 2. Jika modalisme benar, Yesus seharusnya bisa menjadi seorang ahli bicara perut, seorang pesulap, dan akhirnya, seorang pembohong pada baptisanNya (Matius 3:16-17; Markus 1:10-12; Lukas 3:21-22). Ketika di bumi, Yesus tunduk kepada Bapa (Ibrani 5:7-8). Ini mungkin menjadi tidak berarti jika tidak ada orang lain yang mana Yesus harus tunduk kepadanya. 3. Seperti halnya, Yesus melakukan apa yang diperintahkan Bapa (Yohanes 14:31). Yesus belajar untuk taat pada Bapa dalam Ibrani 5:8. 4. Matius 24:36 mengatakan bahwa tak seorangpun mengetahui hari atau waktu ketika Kristus kembali, bahkan Anak juga tidak tahu, kecuali Bapa. Oleh karena itu, setidaknya ketika Yesus berada di bumi, ada sebuah perbedaan antara apa yang Bapa ketahui dan apa yang Yesus ketahui. Sementara beberapa naskah Yunani tidak memiliki kalimat “baik Anak pun tidak”, naskah Yunani terbaik, dan sebagian besar naskah Yunani memiliki “baik Anak pun tidak”. 5. Yesus dikirim oleh orang lain, jika Yohanes 5:36-37;6:29,38 memiliki arti yang lain. Surga tidak kosong ketika Yesus datang. 6. Karena Bapa memberikan sesuatu kepada Putra, dan memberikan Putra sebuah kewenangan dalam Yohanes 5:22,26,27, ini menunjukkan Bapa dan Putra itu berbeda. 7. Mengapa Yesus mau berdoa pada Bapa, atau bertanya sesuatu kepada Bapa, dalam Yohanes 17:5, Yohanes 14:16, 26,28, dan pasal lain, jika Yesus hanya berkata-kata pada diriNya sendiri. Lebih lanjut, karena doa Yesus digambarkan sebagai berbicara dengan orang lain, Alkitab akan menyesatkan jika tidak ada orang lain yang Yesus ajak bicara. 8. Siapakah Satu Roh yang berdoa untuk kita dalam Roma 8:26-27? 9. Jika Yesus adalah seorang hamba, siapakah yang Yesus layani, dalam Matius 12:18? 10. Siapakah itu yang meninggalkan Yesus di bukit tengkorak, dalam Markus 15:34 dan Matius 27:46. 11. Ayat-ayat lain yang menunjukkan perbedaan adalah Yohanes 1:33; 1 Korintus 11:3; 15:25-28; Efesus 1:3,17; Ibrani 1:9 97 Berikut adalah beberapa kutipan dari Witness Lee, yang menemukan gereja lokal. Gereja lokal memiliki kelompok murid yang bernama “Umat Kristen di Kampus” yang secara khas gereja-gereja mereka bernama “Gereja di [nama kota]”. “Oleh karena itu tiga Pribadi dalam Trinitas menjadi tiga langkah berturut-turut dalam proses kecermatan Allah.” W. Lee. The Economy of God Living Stream tahun 1968 hal. 10. “Seperti halnya, Bapa, Putra, dan Roh bukanlah tiga Allah, tapi tiga tingkat dari satu Allah bagi kita untuk dimiliki dan dinikmati.” W. Lee. Concerning the Triune God Living Stream (tidak ada tanggal) hal. 31 “Di surga, dimana manusia tidak dapat melihat, Allah adalah Bapa; ketika Ia menyatakan dalam manusia, Ia adalah Anak; dan ketikan Ia masuk kedalam manusia, Ia adalah Roh. Bapa dinyatakan diantara manusia dalam Anak, dan Anak menjadi Roh masuk kedalam manusia. Bapa berada dalam Anak, dan Anak menjadi Roh—ketiganya tetaplah hanya satu Allah.” W. Lee. Concerning the Triune God Living Stream (tidak ada tanggal) hal. 8-9 Setelah kematian dan kebangkitan Ia [Anak] menjadi Roh memberi semangat pada para murid. W. Lee. Concerning the Triune God Living Stream (tidak ada tanggal) hal. 8 “...Anak menjadi Roh bagi kita untuk menerima dengan penuh hasrat sebagai air kehidupan....” W. Lee. Concerning the Triune God Living Stream (tidak ada tanggal) hal. 8 “...Kita mengetahui Tuhan adalah Anak dan Ia juga disebut Bapa... Sekarang kit abaca bahwa Ia adalah Roh. Maka kita harus menjadi jelas bahwa Kristus Tuhan adalah Roh, juga.” W. Lee. The All-Inclusive Spirit of Kristus Living Stream tahun 1969 hal. 4,6,8 Catatlah bahwa ini tidak disangkal oleh ayat-ayat yang diberikan pada awal dari jawaban ini. Lihatlah juga When Cultists Ask hal. 130-131 untuk mengetahui lebih banyak mengapa modalisme itu salah. P: Dalam Mat 28:19, karena Modalisme salah, namun Bapa dan Anak sangat dekat, seberapa dekatkah mereka? J: Sementara Kitab Suci tidak memberikan banyak rincian, berikut ada enam hal yang dapat kita katakan: 1. Sebagaimana Yesus ada Dalam Bapa, Kita berada Dalam Yesus, dan Yesus Dalam Kita Ada sebuah penghubung antara hubungan-hubungan ini: Bapa-Yesus, Yesus-Kita, Kita-Yesus. Yohanes 14:20; 17:23; 6:57 Meskipun demikian, ada lebih banyak penjelasan mengenai Trinitas yang lebih dari hubungan analogi ini. Matius 28:19; Yohanes 1:1,18; Filipi 2:6-7; Kolose 1:15 Bapa, Yesus, dan kita semuanya berbagi beberapa hal, seperti kehidupan kekal. Yohanes 16:13-15 Bapa dan Yesus “memiliki” semuanya bersama-sama. Yohanes 16:15;17:10. Roh Kudus menyatakan ini pada kita. Yohanes 16:14-5 Meskipun demikian, Bapa tidak memiliki beberapa hal yang kita bagi dengan Yesus setelah kelahiranNya sebagai manusia. Ibrani 1:6-10; 2:14; 7:3 2. Sebagaimana Bapa dan Yesus adalah Satu, Kita diharapkan Menjadi Satu Kita diharapkan untuk saling manunggal dalam beberapa hal sama seperti Bapa dan Yesus. Yohanes 17:11,21-22 Namun, Mereka adalah Satu dalam hal yang kita tidak bisa seperti mereka. Yohanes 5:23 3. Bapa hidup dalam Yesus Di bumi Bapa hidup dalam Yesus. Yohanes 10:38;14:10-11. Yesus dipenuhi oleh Roh. Lukas 4:1,18 Jika anda benar-benar mengetahui Yesus, maka anda mengetahui Bapa dan telah melihat Bapa. Yohanes 14:7-9 Meskipun demikian, Bapa tidak menjadi, berkembang, atau berubah menjadi Yesus. Ibrani 13:8; 1:9; Yohanes 14:10,24,26; 15:1; 16:27-8,32; 17:5 4. Yesus hidup dalam Bapa Di bumi Yesus berada dalam Bapa. Yohanes 10:38; 14:11 Meskipun demikian, mereka berbeda; Yesus bukanlah seorang ahli bicara perut. Matius 3:16; Yohanes 8:18. Yesus ditinggalkan di bukit Tengkorak. Markus 15:34; Matius 27:46 Tak seorangpun dapat datang kepada Bapa tanpa melalui Yesus. Yohanes 14:6; 6:45; Kis 3:12 98 Meskipun demikian, sedekat mereka di bumi, Yesus tetap akan pergi kepada Bapa. Yohanes 14:12; Markus 16:19; Yohanes 20:11 Yesus disebut Bapa yang Kekal, yang mengarahkan pada sebuah sumber dari kehidupan kekal. Yesaya 9:6 Meskipun demikian, Yesus tidak menjadi, berkembang, atau berubah menjadi Bapa. Ibrani 13:8; Yohanes 20:17; 14:10,24,26; 15:1 5. Allah/Bapa/Kristus/Roh berada dalam Kita Manusia melihat Allah melalui kita dan dalam kita. Meskipun demikian, Allah tidak tinggal semata-mata dalam kita, ada lebih banyak bintang semata-mata ada dalam teleskop. 1 Timotius 6:16; Yeremia 23:24; Wahyu 19:11 Bapa/ Yesus/Roh juga sebenarnya berdiam/membuat rumah mereka dalam setiap orang percaya. Yohanes 14:17,23; 17:26; Roma 8:9-11; Galatia 3:6; 1 Korintus 6:19; 1 Yohanes 4:15-16; 2 Timotius 1:14 Meskipun demikian, Allah/Bapa/Kristus/Roh tidak menjadi kita, atau berubah menjadi manusia berdosa. Yakobus 1:13; Ibrani 4:15: 1 Petrus 2:22; 1 Yohanes 3:5 Allah bekerja dan berbuat dalam kita dan melalui kita. Filipi 2:13; contoh-contoh:1 Korintus 15:10; Roma 15:18-19 Umat Allah, gereja, adalah bersama-sama menjadi tubuh Kristus. 1 Korintus 6:15; 10:17; 12:27; Efesus 4:12; Kolose 1:24. Meskipun demikian, kita bukanlah tubuh Kristus secara jasmani. Kolose 1:22. Allah tidak terbatas untuk bertindak melalui kita. Kejadian 1; Kis 9:1-6; Wahyu Membantu/Tidak membantu kita adalah sama seperti kepada Yesus Kristus. Matius 25:35-45; Yohanes 13:20; Kis 9:4-5; 22:7-8; 26:14-15 Meskipun demikian, manusia dapat memuji atau mencerca Allah secara langsung tanpa melakukan sesuatu pada orang percaya. Roma 1:18-32; Wahyu 9:20-21 6. Kita Hidup dalam Allah/Bapa/Kristus/Roh Kita berada dalam Yesus dan Bapa. Yohanes 17:21; Kolose 2:6,12; 3:3-4; 1 Yohanes 4:12,15-16; 5:20. Kita harus tinggal dalam Yesus Kristus dan kasihNya. Yohanes 15:1-9; 1 Yohanes 2:27 Meskipun demikian, kita tidak sepenuhnya bersama dengan Allah sekarang; kita tetap harus pergi ke surga dan bersama dengan Allah. 2 Korintus 5:8; 1 Korintus 13:12; Filipi 1:23 Karena Yesus hidup, kita akan hidup. Yohanes 14:19; Kolose 3:4; 1 Korintus 15:12-22 Meskipun demikian, kita tidak menjadi, berkembang, atau berubah menjadi Allah atau Kristus; namun kita menjadi orang beriman dan hidup seperti Kristus. Yesaya 42:8; 43:10; Roma 8:29; 1 Yohanes 3:2; Filipi 3:21 Kita adakag ciptaan baru dalam Kristus. 2 Korintus 5:17. Kita telah memiliki pikiran Kristus. 1 Korintus 2:16. Meskipun demikian, kita tidak menjadi hantu; kita tetap memiliki pikiran dan kepribadian kita untuk diperbaharui. 1 Korintus 6:2-6; 11:13; 13:11+14:20; Roma 14:5-6 P: Dalam Mat 28:19, apakah ayat ini dirubah pada masa Dewan Nisea, karena Eusebius mengutip ini 18 kali sebelum zaman Nisea tanpa menyebutkan Trinitas, dan Eusebius hanya mengutipnya dengan formula Tritunggal setelah zaman Nisea? Victor Paul Wierwille, pendiri The Way, menyatakan dalam bukunya Jesus Christ is Not God (1981) hal. 19-20. J: Argumen ini adalah palsu untuk beberapa alasan. Ketika Eusebius dari Kasarea yang utamanya adalah seorang sejarawan, bukan seorang teolog, bahkan Wierwille mengakui bahwa Eusebius mengutip ini setelah zaman Nisea. Kedua, dan yang paling penting, banyak penulis Kristen beberapa abad sebelum Eusebius, mengutip ayat ini dengan lengkap. The Didache (sebelum tahun 125 A.D.) bag.7 hal. 379 mengutipnya sebagai berikut, “Telah dikatakan pertama sekali semua ini, baptislan ke dalam nama Bapa, dan Putra, dan Roh Kudus, dalam air yang bergerak [contoh: air yang mengalir]. Tapi jika engkau tidak menemukan air yang bergerak, baptislah dalam air yang lain; dan jika engkau tidak bisa berada pada air yang dingin, tetapi air yang hangat. Tapi 99 jika engkau belum dibaptis, curahkanlah air sebanyak tiga kali di atas kepala ke dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.” Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) mengutipnya sebagai berikut “Pergi dan ajarkanlah seluruh bangsa, baptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Holy Ghost).” (Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.17.1 hal. 444) Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) sedikit menafsirkan ayat ini sebagai berikut: “Ia [Yesus] memerintahkan pada kesebelas murid, pada saat Ia hendak pergi kepada Bapa, untuk ‘pergi dan ajarkanlah seluruh bangsa, yang harus dibaptis dalam nama Bapa, dan dalam nama Anak, dan dalam nama Roh Kudus (Holy Ghost).” On Prescription Against Heretics bag.20 hal. 252. Tertulianus mengatakannya sedikit berbeda dalam On Baptism bag.13 hal. 676 “Allah, Ia [Yesus] mengatakan, ‘ajarkanlah seluruh bangsa, baptis mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus.” Hippolytus (tahun 222-235/6 A.D.) mengutipnya sebagai berikut “Pergilah kau dan ajarkanlah segala bangsa, baptis mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus (Holy Ghost).” Against the Heresy of One Noetus bag.14 hal. 228 A Treatise Against Novatian (tahun 254-256 A.D.) bag.3 hal. 658 “Pergilah kau dan sebarkan Injil pada seluruh bangsa, baptis mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus (Holy Ghost). Itu adalah Trinitas yang sama yang bekerja secara kiasan pada masanya nabi Nuh melalui burung merpati, sekarang bekerja dalam gereja secara rohani melalui para murid.” Treatise on Re-Baptism (tahun 250-258 A.D.) bag.7 hal. 671 “Pergilah kau, ajarkanlah seluruh bangsa; baptis mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus (Holy Ghost).” Dewan ketujuh dari Kartago (tahun 258 A.D.) hal. 567 Munnulus orang Girba mengatakan, “… bahkan terutama dalam baptisan Trinitas, seperti yang Tuhan kita katakan, ‘Pergilahk kau dan baptis semua bangsa, dalam nama Bapa, Anak dan Rohn Kudus.” Dewan ketujuh dari Kartago (tahun 258 A.D.) hal. 569 Vincentius dari Thibaris mengatakan, “Pergilah kau dan ajarkanlah seluruh bangsa, baptis mereka dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus (Holy Ghost).” Victorinus dari Pettau (sampai tahun 307 A.D.) mengutipnya sebagai berikut “Ia [Yesus] mengirim para rasul, dengan berkata: ‘Pergilah kau, ajarkanlah seluruh bangsa, baptis mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus (Holy Ghost).” Commentary on the Apocalypse dari bagian pertama no.15 hal. 345 Jadi kenapa, apakah Wierwille mencoba untuk memperkeruh masalah dengan berdalih tentang waktu kapannya Eusebius mengutip bagian yang ketika kita memiliki semua ini yang dari penulis zaman awal yang mengutipnya dengan sangat jelas? Pada akhirnya, lihatlah pertanyaan selanjutnya mengenai hal-hal lain yang dikatakan oleh umat Kristen awal tentang Trinitas. P: Dalam Mat 28:19, apa sajakah beberapa pengajaran dari zaman gereja awal mengenai Trinitas? J: Berikut adalah beberapa dari itu. To Diognetus (ditulis tahun 130 A.D.) “Sebagaimana seorang raja mengirim anaknya, yang juga adalah seorang raja, maka dikirimkanlah Ia; sebagai Allah (1) Ia mengirimNya; sebagai manusia Ia mengirimNya; sebagai Juru selamat Ia mengirimNya,...” bag.7 catatan kaki (1) mengatakan “Allah” di sini mengarah pada pribadi yang mengirim. Justin Martyr (tahun 138-165 A.D.) “Ketika kita memberikan beberapa kata, kita menurunkan kata-kata; dengan tidak melebihkan, begitu juga mengurangi kata-kata [yang tinggal] dalam kita, ketika memberikannya; dan seperti halnya kita juga melihat apa yang terjadi tentang api, yang tidak berkurang ketika dinyatakan [yang lain], tapi tetap sama; … Firman Kebijaksanaan, yang Ia sendiri inilah Allah yang diperanakkan dari Bapa atas segalanya, dan Firman, dan Kebijaksanaan, dan Kuasa, dan Kemuliaan dari Bapa, akan menunjukkan tanda-tandaNya padaku...” Dialogue with Trypho bag. 61. Sebenarnya seluruh bagian 57-63 membahas mengenai keilahian Yesus. Theophilus dari Antiokia (tahun 168-181/188 A.D.) 100 “Sedemikian rupa juga tiga hari sebelum benda angkasa bercahaya [matahari, bulan, dan bintang] adalah golongan Trinitas (dalam bahasa Yunani: triad), dari Allah, dan firmanNya, dan hikmatNya.” To Autolycus buku 2 bag.15 hal. 101. Uskup Theophilus dari Antiokia (tahun 168-181/188 A.D.) “Karena tulisan ilahi itu sendiri mengajarkan kita bahwa Adam mengatakan ia telah mendengar suara. Tapi apakah suara itu selain Firman Allah, yang adalah juga AnakNya?” Theophilus to Autolycus buku 2 bag.22 hal. 103 Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) “Tapi bahwa Ia [Yesus] Sendiri dalam kebenaranNya sendiri, diluar dari semua manusia yang pernah hidup, Allah, dan Tuhan, dan Raja yang Abadi, dan Firman yang menjelma, dinyatakan oleh semua nabi, para rasul, dan oleh RohNya sendiri, mungkin dilihat oleh semua yang telah mendapatkan bahkan bagian kecil dari kebenaran.” (Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.19.2 hal. 449). “Ketahuilah kamu bahwa setiap manusia adalah kosong juga penuh. Jikalau ia tidak memiliki Roh Kudus, ia tidak memiliki pengetahuan Pencipta; ia tidak menerima Yesus Kristus yang adalah kehidupan; ia tidak mengetahui Bapa yang berada di Surga;...” (Against Heresies 3:16) “Ia [gereja] juga percaya hal-hal [mengenai doktrin] ini seperti seakan-akan ia memilikinya kecuali satu jiwa.... Bagi gereja-gereja yang telah dibangun di Jerman dan tidak percaya atau mempercayakan segala sesuatu berbeda dengan mereka yang di Spanyol juga mereka yang di Gaul, juga mereka yang di Timur juga mereka yang di Mesir juga mereka yang di Libia, juga...” Clement dari Alexandria berbicara mengenai “Trinitas yang Kudus” dalam The Stromata (tahun 193202 A.D.) buku 5 bag.14 hal. 468. Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) “Firman, oleh karena itu, selalu dalam Bapa, seperti yang Ia katakan, “Aku ada dalam Bapa,” dan selalu bersama dengan Allah, menurut apa yang tertulis, ‘ Dan Firman bersama dengan Allah’ dan tidak pernah terpisah dari Bapa, atau di luar dari Bapa, karena ‘Aku dan Bapa adalah satu.’” Against Praxeas bagian 8. Hippolytus (tahun 170-235/6 A.D.) setelah mengutip bagian dari Yohanes 1:1 “Jikalau, Firman bersama dengan Allah dan juga Allah apa berikutnya? Akankah seseorang mengatakan bahwa Ia berbicara mengenai dua Allah? Saya tidak akan berbicara mengenai dua Allah tapi satu, pastinya; namun mengenai dua Pribadi dan mengenai kedudukan ketiga, yaitu, karunia dari Roh Kudus (Holy Ghost). Karena Bapa pastinya adalah Satu tapi ada dua Pribadi karena ada juga Anak; dan ada yang ketiga yaitu Roh Kudus. Bapa berfirman, Firman melaksanakan, dan Anak dinyatakan, melalui siapa yang Bapa percayakan. Sumber harmoni dipimpin kembali pada satu Allah; karena Allah adalah Satu. Ini adalah Bapa yang memerintahkan dan Anak yang menurut dan Roh Kudus yang memberi pengertian; Bapa di atas segalanya, dan Anak yang menyambungkan kita semua dan Roh Kudus yang berada dalam kita semua. Dan sebaliknya kita tidak dapat berpikir mengenai satu Allah, tapi dengan percaya dalam kebenaran dalam Bapa dan Anak dan Roh Kudus.” Against the Heresy of One Noetus bagian 14. Athanasius (tahun 296-373 A.D.) “Bersatu tanpa kekacauan, dibedakan tanpa pemisahan. Tak dapat dibagi dan tanpa tingkatan.” Sermon on Luke 10:22 “Karena ini hanya di atas kayu salib bahwa seorang manusia mati dengan tangan terbuka. Darimana itu yang sesuai bagi Tuhan untuk mengalami ini juga dan untuk melebarkan tanganNya yang mana dengan satu tanganNya Ia akan mendekatkan pada para leluhur, dan dengan tangan yang satuNya lagi pada mereka dari golongan orang kafir (orang bukan Yahudi) dan menyatukan keduanyan dalam diriNya.” Incarnation 25:3 Basil dari Kapadosia (tahun 329-379 A.D.) “Ketika semua orang dimana mereka harus mengakui bahwa Bapa adalah Allah, Anaka adalah Allah, dan Roh Kudus adalah Allah, sebagaimana mereka telah diajarkan oleh firman yang ilahi,...” Letter 7 to Caesareans (hal. 116) Hilary (tahun 353-368 A.D.) “Perbuatan Allah oleh karena itu di luar dari pengertian sifat dasar manusia dan tidak sesuai dengan proses pemikiran rasio kita karena pengoperasian dari kabadian yang tanpa batas mengehndaki sebuah 101 pemahaman yang tak terhingga untuk mengukur hal-hal. Maka itu bukanlah sebuah kesimpulan dari asalan tapi sebuah keterbatasan kuasa ketika Allah menjadi manusia, ketika kekekalan lenyap, ketika tubuh yang abadi dikuburkan. Lagi, di lain hal, itu tidak tergantung pada sikap pemikiran kita tapi pada kemahakuasaan yang Ia tunjukkan sebagai Allah dari seorang manusia, sebagai kekekalan dari yang mati, dan sebagai tubuh yang abadi dari yang dikuburkan. Sebab itu kita diperbaharui kembali oleh Allah dalam Kristus melalui kematianNya.” Trinity 1:14 “Karena kecuali kalau hal-hal yang memiliki sifat yang sama itu tidak pernah disesuaikan dalam penghormatan yang sama, dan kesamaan penghormatan tidak mengakibatkan sebuah pemisahan pada mereka yang dihormati. Tapi misteri kelahiran menghendaki kesamaan penghormatan.” (mengenai Yohanes 5:23) Gregory dari Nissa (tahun 335-394 A.D.) “Kapan kita mengatakan bahwa kepala Allah Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus adalah satu, dan namun melarang manusia mengatakan ‘ada tiga Allah’?” dalam On “Not Three Gods” Ambrose dari Milan (tahun 340-397 A.D.) “Kata-kata ini, ditulis dengan hormat kepada Allah, yang mengatakan martabat dan kebenaran adalah umum pada [baik Bapa dan] Anak.” Of the Christian Faith 3:3:17. Ringkasan Gereja tidak memiliki doktrin yang tidak mengarah pada Trinitas. Aliran Gnostik, Arian, dan kelompok agama palsu diluar dari gereja. Doktrin Saksi Yehova, Mormon dan yang lainnya adalah penemuan modern. 102 P: Dalam Mat 28:19, apa yang dipercayai gereja zaman awal tentang Trinitas? J: Pemimpin gereja berikut dari zaman awal dan zaman pra-Nisea mengajarkan doktrin mengenai Trinitas. Ini menarik untuk dicatat bahwa Media publikasi milik Saksi Yehova “Watchtower” Can You Believe the Trinity? Mengutip kebanyakan dari penulis zaman gereja awal untuk berusaha menunjukkan mereka tidak percaya akan Trinitas. Pemimpin Ignatius: murid rasul Yohanes, meninggal tahun 107 atau 116 A.D. Tak bernama, tahun 130 A.D. Justin Martyr, thn 138-165 A.D. Referensi 17 sumber: Letter to Polycarp bagian 3 Efesus 7 Pernyataan dan Keyakinan “Yesus adalah Allah” To Diognetus bag.7 Theophilus dari Antiokia, tahun 168181/188 A.D. Irenaeus: murid rasul Yohanes, tahun 182188 A.D. Clement dari Alexandria menulis tahun 193-217/220 A.D. Tertulianus, tahun 198-220/240 A.D. Hippolytus, murid Irenaeus, tahun 225235/6 A.D. To Autolycus buku 2 bag.22 Kristus dikirim sebagai Raja, Allah, manusia dan Juruselamat. “Layak untuk disembah sebagai Allah dan Kristus.” Salah dalam pemikiran mengenai waktu sebalum Kristus hidup. Suara apakah ini [di Taman Eden] kecuali Firman Allah, yang juga AnakNya? (Ia adalah yang pertama tahu penggunaan kata Trinitas) “Yesus sendiri dalam Hak kekuasaanNya, ...Allah, & Tuhan, ...” Yohanes Chrysostom, tahun 392-407 A.D. Augustine di Hippo, Homily 3 on John 1:1 Keabadian Firman sebagai seorang pribadi; tidak diciptakan Buku: On the Trinity Tidak menerima perbedaan dalam tingkatan Dialogue with Trypho bag. 55-56,59,61-64,66,74-78 Against Heresies buku 3 bag.19.2 hal. 449 Stromata buku 5 bag.14, The Instructor “Allah menjelma” “Trinitas yang Kudus” Pujian dalam menyembah Yesus: “Tuhan dari segala masa dan ruang; Yesus, Juruselamat bangsa kita;” Keseluruhan buku Against Praxeas Against the Heresy of One Noetus Penulis kedua telah diketahui menggunakan kata Trinitas. “Anak Allah yang mana, Allah menjadi manusia.” Setelah mengutip Yohanes 1:1-3 mengatakan “Kita karena itu melihat Firman menjelma, dan kita tahu Bapa melaluiNya, dan kita percaya pada Anak, (dan) kita menyembah Roh Kudus.” Origen dari de Principis buku 1 bag.3.8 “kekuasaan Trinitas adalah satu dan sama.” Alexandria menulis Origen tokoh yang sangat Kesalahan dari awalnya mengenai zaman sebelum tahun 225-254 A.D. kontroversia pada adanya jiwa dan universalisme manusia pada masanya, tapi akhirnya pandangannya mengenai Trinitas tidak dijawab. Novatian, tahun 210- Treatise on the Trinity 32 bagian dalam buku mengenai Trinitas 280 A.D. Athanasius, tahun Sermon on Luke 10:22 Bersatu tanpa kekacauan, dibedakan tanpa 296-373 pemisahan. Tak dapat dibagi dan tanpa tingkatan Basil dari Letter 8 to the Caesareans, Bapa adalah Allah, Anak adalah Allah, Roh adalah Kapadosia, tahun On the Spirit Allah. Membahas kontroversi Arian 357-379 A.D. Gregory dari Nyssa, On Not Three Gods, Sifat dasar dari Bapa dan Anak adalah sama tahun 335-394 A.D. Against Eunomius Hilary, tahun 353Menulis sebuah buku Mengatakan cukup. 368 A.D. mengenai The Trinity Ambrose dari Milan, On the Christian Faith Kudus, Kudus, Kudus, dalam Wahyu 4:8 mengarah tahun 340-397 A.D. pada Trinitas. 103 tahun 354-430 A.D. Nestorius: Dewan di Efesus, thn 431 A.D. Cyril dari Alexandria, thn 431444 A.D. Patrick dari Irlandia, thn 389-461 A.D. Memulai Kristen Nestorian Lawan utama Nestorius di Dewan Efesus Tidak menulis banyak. Ia menulis Letter to Corticus. Keyakinannya bahwa Yesus adalah Allah yang tidak pernah dikritik Mulai menekankan mengenai Maria, Ibu Allah. (sayangnya) Analogi daun semanggi yang terkenal dari Trinitas 104 P: Dalam Mat 28:19, karena kata Trinitas tidaklah ada dalam Alkitab, maka bagaimana bisa Trinitas menjadi Alkitabiah dan oleh karena itu benar? J: Tidak juga dengan kata-kata Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru, masa sukacita, pekerjaan misi, pemuridan atau penginjilan ditemukan dalam Alkitab. Memberikan label konsep Alkitabiah semata-mata tidak membuat kata-kata itu lebih atau kurang benar. Bagaimana anda sebut Tiga yang berbagi nama yang umum yang kita gunakan dalam baptisan? Untuk orang Islam, sementara kata “trinitas” tidak ada dalam Alkitab, kata untuk bersatu, tawhid tidak berada dalam Qur’an juga. Bagi aliran Latter-Day Saint Mormon, kata-kata “rantai keabadian” tidak berada dalam Kitab Mormon juga. P: Dalam Mat 28:19, mengapa saya tidak dapat menggambarkan Trinitas dalam kepada saya? J: Anda tidak diharapkan untuk menggambarkan ini. Anda tidak dapat menggambarkan Allah menjadi Maha Kuasa, berada dimana-mana, atau keabadian juga, tapi ketidakmampuan manusia tidak membatasi Allah. Maukan anda berharap untuk memahami segala sesuatu sepenuhnya tentang Allah yang tidak terhingga? Kita juga dapat memahami apa yang Allah telah nyatakan tentang diriNya sendiri. Tak dapat disangkal, Trinitas dapat membuat bingung dengan tiga alasan. 1. Kebenaran Allah seringkali membingungkan pada orang yang tidak diselamatkan. 2. Guru-guru palsu telah menambahkan kekacauan. Seperti contohnya, Saksi Yehova, tidak menerima Trinitas, tapi mereka sendiri seringkali salah menggambarkan Trinitas yang mereka tolak, atau bahkan tidak mengetahui apakah Trinitas yang mereka tolak itu. Sementara beberapa orang Mormon mengatakan mereka menolak Trinitas, saya telah bertemu banyak orang aliran Mormon yang mengatakan menerima Trinitas. Namun, orang-orang yang saya bicara dengan tidak mengetahui apakah itu. Trinitas adalah lebih dari tiga menjadi satu dalam kasih, roh, dan tujuan. 3. Kita tidak hanya dapat memarahi orang dari agama palsu. Banyak orang Kristen Sejati sendiri tidak siap untuk menjelaskan dengan jelas tentang Trinitas. P: Dalam Mat 28:19, Trinitas sepertinya tidak sesuai dengan pandagan saya mengenai citra Allah. J: Anda harus memilih untuk mengikut Allah, di luar dari prasangka anda sendiri, atau untuk tidak mengikut banyak orang kecuali citra anda sendiri atau dewa atau allah lain. P: Dalam Mat 28:19, jika Trinitas adalah benar, apakah Yesus 1/3 Allah? J: Tidak, kekeliruan penggambaran mengenai Trinitas ini adalah penalaran manusia, dan bahkan bukan penalaran manusia yang baik tentang itu. Tinggi dari sebuah meja bukanlah 1/3 dari meja. Yesus memiliki kepenuhan Allah menurut Kolose 2:9. Seperti misalnya ini menggelikan dengan mengatakan bahwa karena matahari memberikan terang maka matahari tidak dapat memberikan panas, Yesus memiliki kepenuhan Allah tidak berarti Bapa dan Roh tidak memiliki kepenuhan Allah juga. P: Dalam Mat 28:19, apakah konsep Trinitas berasal dari agama Babilonia dan Asiria, yang memiliki allah tiga serangkai? J: Tidak. Ketika, Yesus berkata untuk membaptis dalam ____ Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, Yesus berkata “Nama”, bukan “nama-nama”. Sebuah konsep tiga serangkai adalah politeisme dengan tiga pribadi yang terpisah dan tiga allah yang terpisah. Trinitas adalah Allah yang Esa tidak dapat dipisahkan dan tiga pribadi yang berbeda. Dilain hal, jika mereka hanya tiga bagian dari satu pribadi, bahasa Yunani bisa saja mengatakan “dalam nama Bapa, Anak, dan Roh Kudus” tapi ternyata tidak dikatakan. Bahasa Yunani memiliki kata “nama” sebagai kata tunggal yang menekankan keesaan, tapi juga memiliki kata “yang adalah” sebelum Bapa, Anak, dan Roh yang menekankan keberbedaan mereka. P: Dalam Mat 28:19, mengapa kita seharusnya tidak menolak untuk menyembah bapa lain yang mengirimkan anak laki-lakinya untuk disiksa dan mati daripada ia sendiri yang mati, sebagaimana seorang pengajar Kesatuan Pentakosta mengatakan? www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 1 J: Kasihan sekali jika anda menolak untuk menyembah Allah, kecuali menurut perkataan anda. Bapa tidak hanya mengirimkan Yesus untuk mati dengan sukarela untuk kita, Ia juga meminta Abraham bilamana ia mau mempersembahkan Ishak. P: Dalam Mat 28:19, apakah Syahadat Nisea pertama dirumuskan di Nisea tahun 325 A.D.? J: Sebenarnya, itu sudah sebelumnya. Banyak orang tidak sadar tentang ini, tapi menurut pada Apostolic Fathers volume 7 hal. 524, Syahadat Nisea di Nisea adalah sebuah perbaikan yang kecil dari Syahadat Yerusalem kuno. Ini sangat mirip dengan Syahadat Neokaesarea. P: Dalam Mat 28:19, adakah tambahan-tambahan pada Syahadat Nisea? J: Ya. Berikut adalah Syahadat Nisea dari tahun 325 A.D. (Terjemahan diambil dari the Ante-Nicene Fathers volume 7 hal. 524.) Orisinil di Nisea ditanda tangani oleh 318 uskup tahun 325 A.D. Kita percaya pada satu Allah, Bapa yang Maha Kuasa, Pencipta segalanya, terlihat dan tidak terlihat: Dan dalam satu Tuhan Yesus Kristus, Anak Allah, diperanakkan Allah, satu-satunya yang dimiliki, yaitu, hakekat dari Bapa, Olehnya semua yang diciptakan, baik hal-hal dalam surga dan di bumi: Siapakah bagi kita manusia dan untuk keselamatan kita turun ke dunia, dan menjelma, dan menjadi manusia: Ia menderita, dan bangkit lagi pada hari ketiga: Dan naik ke Surga: Dan akan datang kembali untuk menghakimi yang hidup dan yang mati. Dan pada Roh Kudus. [kutukan] Dan mereka yang mengatakan ada sebuah masa ketika Ia tidak menjadi, atau Sebelum Ia menjadi diperanakkan Ia tidak menjadi, atau ketika Ia diciptakan bukan untuk apa-apa; atau yang mengatakan bahwa anak Allah adalah dari intisari yang lain, atau bahwa Ia mudah dirubah atau tidak stabil, - Ini adalah kutukan Gereja Katholik dan Kerasulan. Penambahan kuasa di Dewan Konstantinopel tahun 381 A.D. dan disahkan di Dewan Efesus (tahun 421 A.D.) Di surga dan bumi. Diciptakan Bapa sebelum dunia beralas. Melalui Roh Kudus dari Maria sang Perawan. Disalibkan juga untuk kita, dibawah Pontius Pilatus Dan dikuburkan. Duduk di sebelah kanan Bapa, Yang kerajaanNya tidak berakhir selama-lamanya. Tuhan Pemberi Kehidupan, Yang berasal dari Bapa; Yang dengan Bapa dan Putra bersama-sama disembah dan dimuliakan; Yang dinubuatkan oleh para nabi: Dalam satu Gereja Kerasulan dan Katholik Kudus. Kita mengakui satu baptisan untuk pengampunan dosa. Kita mencari kebangkitan dari kematian, Dan datangnya kehidupan. Amin. [Kutukan tidak ada] Menurut the Creeds of Christendom volume 1 hal. 24-29, beberapa dari kalimat yang ditemukan dalam dua syahadat Epifanius dan syahadat Cyril di Yerusalem tahun 350 A.D. Perubahan yang kedua pada Syahadat adalah selipan dari kata “dan Anak”, yang mengatakan Roh Kudus dikirim dari Bapa dan Anak. Ini pertama kali terlihat dalam Dewan Ketiga di Toledo tahun 589 A.D. secara resmi ditambahkan pada Syahadat oleh Gereja Katholik, dan adalah kesempatan mengenai pemisahan yang sah dengan Gereja Ortodoks dibawah Orthodox Patriarch Photius sekitar tahun 879 A.D. www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 2 P: Dalam Mat 28:19, karena kata “mereka” dalam kalimat “mengajar seluruh bangsa, baptislah mereka” mengarah pada bangsa-bangsa, dan bangsa-bangsa tidak dapat dicelupkan dari air, apakah ini berarti tidak dapat dimengerti sebagai sebuah referensi mengenai baptisan dengan air? J: Tidak. Sebuah “bangsa” tidak dapat diajarkan juga, tapi “bangsa” mengarah orang-orang dalam bangsa. Ini adalah pembuktian diri pada umat Kristen awal, sebagaimana mereka mengerti Matius 28:19 yang mengarah pada baptisan air. Berikut adalah bukti-buktinya. Didache (tahun 125 A.D.) bag.7 hal. 379 “baptislah dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus, dalam air yang bergerak. Tapi jika engkau tidak menemukan air yang bergerak, baptislah dalam air yang lain; dan jika engkau tidak bisa berada pada air yang dingin, tetapi air yang hangat. Tapi jika engkau belum dibaptis, curahkanlah air sebanyak tiga kali di atas kepala ke dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.” Tertulianus (tahun 198-220 AD.) memiliki keseluruhan karya yang disebut On Baptism. Dalam satu bagian Tertulianus mengatakan, “Tapi sekarang ketika kepercayaan telah diperluas, dan menjadi kepercayaan yang mempercayai kelahiran Kristus, semangatNya, dan kebangkitanNya, disana juga ada penjelasan tambahan pada sakramen, yaitu, tindakan pemetraian baptisan; pakaian, dalam beberapa pengertian, dalam kepercayaan yang sebelumnya telanjang, dan yang sekarang tidak dapat diadakan lagi karena tidak tepat dengan hukumnya. Karena hukum baptisan telah ditentukan, dan rumusan menentukan: ‘Pergilah,’ Ia berkata, ‘ajarlah semua bangsa, baptislah mereka dalam namaBapa, dan Anak, dan Roh Kudus.”’ On Baptism bag.13 hal. 676 Hippolytus uskup dari Portus (tahun 222-235/6 A.D.) mengatakan untuk membaptis dalam nama “Bapa, Anak, dan Roh Kudus.” Ia menyebutkan Kornelius dengan singkat. Against the Heresy of One Noetus bag.14 hal. 228 Anonymous Treatise Against Novatian (tahun 254-257 A.D.) bag.3 hal. 658 mengatakan untuk membaptis dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus. Anonymous Treatise on Re-Baptism (tahun 254-257 A.D.) “baptislah mereka dalam nama Bapa, dan Anak, dan Roh Kudus.” bag.7 hal. 671 Cyprian dari Kartago (tahun 246-258 A.D.) “Pada Tuhan setelah kebangkitanNya, yang mengirimkan murid-muridNya, untuk menjadikan mereka murid dan mengajarkan mereka bahwa orang seharusnya dibaptis, dengan mengatakan, ‘Kepada-Ku telah diberikan segala kuasa di sorga dan di bumi. Karena itu pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus’ Ia menjelaskan tentang Trinitas, dalam sakramennya dimana bangsa-bangsa harus dibaptis. Apakah Marcion menggunakan Trinitas? Apakah ia menyatakan Bapa, Sang pencipta yang sama, seperti yang kita nyatakan? Apakah ia tahu Anak yang sama, Kristus yang lahir dari Maria sang Perawan, yang mana Firman menjadi manusia, yang menanggung dosa kita, yang mengalahkan maut dengan kematian, yang bermula dari diriNya kebangkitan manusia yang sudah mati terjadi pertama kali, dan menunjukkan pada muridNya bahwa Ia telah bangkit dalam tubuh yang sama? Sangat berbeda kemana-mana dengan kepercayaan Marcion, dan apalagi, dengan agama palsu, dimana dengan mereka tidak ada apa-apa tapi pengkhianatan, dan pemfitnahan, dan pembantahan, yang bertentangan dengan kekudusan dan kebenaran. Lalu bagaimana bisa orang yang dibaptis dalam agama mereka terlihat mendapatkan misi dosa, dan karunia dari kemurahan ilahi, melalui kepercayaannya, ketika ia belum mempunyai kebenaran dari kepercayaan itu sendiri?” Letters of Cyprian Surat 72 bag.3 hal. 380-381 P: Bukti apa yang ada bahwa Matius yang menulis kitab Matius? J: Orang skeptis dalam Asimov’s Guide to the Bible hal. 772 mengatakan “tidak ada bukti dibalik tradisi.” Itu seperti mengatakan bahwa tidak ada bukti disamping apa yang ditulis oleh umat Kristen awal. Harus diakui kita tidak memiliki videotape, tapi tulisan adalah yang paling banyak kita miliki. Gereja awal secara universal menerima bahwa rasul Matius menulis Injil Matius. Yang sebenarnya ada banyak bukti. Papias (tahun 130-150 A.D.) mengarah pada ‘dengan nama dari kitab Matius dan Markus. Fragmen 6 dari buku Eusebius’ Ecclesiastical History buku 3 bag.39. www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 3 Claudius Apollinaris (tahun 160-180 A.D.) menyebutkan Injil Matius, dan hukum kasih. Ante-Nicene Fathers vol.8 bag.772 Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) mengutip Mat 1:1 sebagaimana ditulis oleh Matius. Irenaeus Against Heresies buku 3 bag.16.2 hal. 440 Clement dari Alexandria (tahun 193-217/220 A.D.) “Dan dalam Injil menurut Matius, silsilah yang dimulai dari Abraham berlanjut sampai pada Maria, ibu Tuhan.” Stromata buku 1 bag.21 hal. 334 Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) mengatakan, “Saya maksud adalah Injil Yohanes dan Matius – sedangkan Markus diumumkan dengan disahkan adalah tulisan Petrus karena Petrus yang menginterpretasikan Markus dahulu. Dimana bahkan bentuk Injil Lukas luar biasanya banyak orang menganggap berasal dari Paulus. Dan yah itu terlihat bahwa pekerjaan yang dinyatakan murid-murid berasal dari pemimpin mereka” Tertulianus Five Books Against Marcion buku 4 bag.5 hal. 350 Tertulianus menulis “…bahwa Perjanjian Penginjilan dikarang oleh para rasul, … orang-orang kerasulan … dari para rasul oleh karena itu, Yohanes dan Matius adalah yang pertama membuat kepercayaan dalam hati kita’ sedangkan dari orang-orang kerasulan, Lukas dan Markus memperbaharuinya setelahnya.” Five Books Against Marcion buku 4 bag.2 hal. 347 Julius Africanus (tahun 232-245 A.D.) menyebutkan “Penginjil Matius” dan “Lukas” dalam membandingkan dua silsilah Yesus dalam bukunya Letter to Aristides bag.3 hal. 126 Origen (tahun 225-254 A.D.) menyebutkan Matius, Markus, Lukas, dan Yohanes. Origen Against Celsus buku 5 bag.56 hal. 568. Cyprian dari Kartago (tahun 246-258 A.D.) menyebutkan “Injil menurut Matius” yang mengutip Matius 5:23,24 dalam Treatises of Cyprian - Testimonies bag.3 hal. 533. Lihat juga The Treatises of Cyprian Perjanjian 12 buku ketiga 1.40. Dionysius dari Alexandria (tahun 246-265 A.D.) “Itu adalah ‘Setelah hari Sabat lewat’ sebagaimana Matius telah katakan; “pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap,” sebagaimana Yohanes menulis; “Pagipagi buta,” sebagaimana Lukas menempatkannya, dan “pagi-pagi benar, saat matahari terbit,” sebagaimana Markus berkata pada kita. Oleh karena itu tidak ada yang menunjukkan kita dengan jelas waktu yang tepat ketika Ia bangkit” Letter 5 to the bishop Basilides hal. 94 Archelaus (tahun 262-278 A.D.) “Roh dalam penginjil Matius juga berhati-hati untuk memberikan catatan mengenai kata-kata dari Tuhan Yesus Kristus ini: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizatmujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.” Disputation with Manes bag.35 hal. 209 Adamantius (tahun 300 A.D.) “Akankah anda setuju jika saya menunjukkan dari Injil bahwa kitab-kitab itu tidak dipalsukan?” … “Murid Kristus menulisnya: Yohanes dan Matius; Markus dan Lukas. Dialogue on the True Faith Bagian Pertama “b 5” hal. 41 Victorinus dari Petau (mati martir tahun 304 A.D.) menyebutkan Mazmur, Matius, Yesaya, Daniel Commentary on the Creation of the World hal. 342 P: Ketika Papias mengarahkan pada Injil Matius, adakah kalimat “tidak ada kepastian bahwa Papias … yang mengarahkan pada apa yang kita miliki sekarang” sebagaimana Asimov’s Guide to the Bible hal. 771 nyatakan? J: Asimov mengetahui lebih banyak tentang kimia daripada sejarah gereja. Disamping orang-orang terdahulu, yang mengatakan itu ditulis oleh Matius dan mengutip ayat-ayat dari Matius, kita juga memiliki kutipan dari Injil Matius dari para pengarang di zaman awal berikut ini, dan mereka semua yang mengutip kita yang sama yang kita miliki sekarang, walau mereka tidak mengatakan itu ditulis oleh siapa. Clement dari Roma dan The Epistle of Barnabas adalah dua sumber yang lebih awal dari Ignatius. Clement dari Roma tahun 97/98 A.D. www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 4 Surat Barnabas tahun 100 A.D. To Diognetus tahun 130 A.D. Polycarpus uskup dari Smyrna, murid Yohanes tahun 150 A.D. Sheperd of Hermas tahun 160 A.D. Justin Martyr tahun 138-165 A.D. Theophilus dari Antiokia tahun 168-181/188 A.D. Athenagoras tahun 177 A.D. Maka jika orang-orang zaman dulu mengutip kitab yang sesuai, orang awal Kristen awal mengatakan itu ditulis oleh Matius, dan mereka tidak memiliki Injil Matius yang lain, tidak ada bukti diberikan untuk meragukan apa yang diketahui oleh gereja awal. P: Kapan Injil Matius ditulis? J: Yang dapat kita katakan adalah bahwa Injil Matius ditulis setelah tahun 33 A.D. dan kemungkinan yang sangat besar sebelum tahun 70 A.D. Peratam berikut ini adalah apa yang kita ketahui, dan selanjutnya keragaman pemikiran dari para cendekia. Fakta yang diketahui mengenai penanggalan Injil Lukas: Dalam 1 Tim 5:18, Paulus mengutip dari kitab Ulangan [Ul 25:4] dan Lukas [Luk 10:7], yang menyebutkan kedua kitab suci itu. 1 Timotius ditulis tahun 63 A.D. menurut kebanyakan cendekia. (Namun, Mark White menanggalkan 1 Timotius di tahun 100-125)” Naskah Lukan di Paris (hal.4) yang berisi bagian-bagian dari injil Lukas 1 sampai 6 ditanggalkan oleh Philip Comfort sampai sekitar tahun 100 A.D. Tentunya, Injil Lukas ditulis sebelum Kisah Para Rasul. Lebih banyak lagi mengenai ini ada dalam buku yang ditulis oleh Thiede, Carsten P. dan Matthew d’Ancona, Eyewitness to Yesus: Amazing New Manuscript Evidence About the Origin of the Gospels (NY Doubleday 1996 206 pp. ). Namun, sementara Thiede dan d’Ancona menanggalkan ini “tidak lebih awal dari tahun 68 A.D., Philip Comfort lebih hati-hati, yang menanggalkan ini pada tahun 100 A.D. Lukas: Sejarawan gereja kuno, Eusebius dari Kaesarea mencatat bahwa Papias, seorang murid Yohanes, menyebutkan bahwa Matius dan Markus menulis Injil mereka sendiri. Ia mengatakan bahwa Matius pertama kali menulis Injilnya dalam bahasa Ibrani (bahasa Aram?). Beberapa orang berpikir ini bisa saja berarti hanya dalam sebuah gaya kesusastraan bahasa Ibrani walau ini mudah sekali diragukan. Kita memiliki sebuah fragmen mengenai Injil Yohanes (naskah John Rylands, ditulis tahun 117-138 A.D. Injil Yohanes biasanya dianggap menjadi Injil yang terakhir ditulis. Apa yang menjadi pemikiran para cendikia The Expositor’s Bible Commentary volume 8 hal. 20-21 mengatakan tahun 66-100 A.D.. , dan “mungkin tahun enam puluhan adalah dekade yang paling mungkin untuk tulisan itu sendiri. Juga menambahkan bahwa Gundry mengatakan tahun 40-100 A.D., karena ia mengatakan injil Lukas berdasarkan Matius, dan kitab Lukas-Kisah Para Rasul dilengkapi tidak setelah tahun 63 A.D. The NIV Study Bible hal. 1439 mengatakan beberapa orang berpikir itu ditulis sekitar awal tahun 50 A.D., dan yang lain bahkan setelah tahun 70 A.D. The New Geneva Study Bible hal. 1503 mengatakan bahwa beberapa orang menanggalkan seekstrim tahun 50 A.D. dan 100 A.D., tahun yang tepat adalah 64-70 A.D. pada hal. 1558 The New Geneva Study Bible mengatakan bahwa “umumnya berpikir bahwa Matius dan Lukas ditulis sekitar tahun 80-90 A.D.. Juga menyebutkan bahwa kitab Lukas dan Kisah Para Rasul mungkin diselesaikan sekitar tahun 62 A.D., dan beberapa orang membantah bahwa semua kita dalam Perjanjian Baru ditulis sebelum tahun 70 A.D. The New International Bible Commentary mengatakan bahwa kecuali Matius dianggap sebagai Injil yang paling awal, normalnya tertanggal tahun 75-80 A.D. The Believer’s Bible Commentary hal. 1202 mengatakan bahwa Matius mungkin ditulis dalam bahasa Aram sekitar awal tahun 45 A.D., dan dinyatakan lengkap, Injil yang resmi pada tahun 50-55 A.D. atau bahkan setelahnya. Menambahkan, “pandangan bahwa Injil harus ditulis setelah kehancuran Yerusalem (tahun 70 A.D.) sebagian besar menyisakan ketidakpercayaan pada kemampuan Kristus untuk meramal kejadian di masa depan secara detil, dan teori rasionalistik lain yang mengabaikan atau menyangkal ilham yang ilahi.” www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 5 The New International Dictionary of the Bible hal. 631 mengatakan kita tidak mengetahui dengan tepat, tapi ketergantungannya pada Markus dan tidak bisa menyebutkan tentang kehancuran Yerusalem menganjurkan sebuah tahun yang sesaat sebelum tahun 70 A.D. Kaum konservatif dalam Wycliffe Bible Dictionary hal. 1090 memainkannya dengan mengatakan itu ditulis antara tahun 30-115 A.D. C.I. Scofield mengatakan itu bisa saja sekitar awal tahun 37 A.D., menurut The Bible Knowledge Commentary New Testament hal. 16. The Bible Knowledge Commentary : New Testament hal. 15-16 mengatakan dengan menunjukkan tahun yang tepat secara spesifik itu tidak mungkin. Beberapa cendekia memberikan sebuah tahun setelah tahun 70 A.D., yang menambahkan bahwa referensi mengenai “Kota Kudus” dalam Matius 4:5; 27:53 menyatakan bahwa Yerusalem masih berdiri. Dikatakan bahwa sebuah tahun dibeberapa tempat menunjukkan sekitar tahun 50 A.D. akan memuaskan semua permintaan permintaan, dan itu berpegang pada pandagan bahwa Matius ditulis pertama. Kaum skeptis dalam Asimov’s Guide to the Bible hal. 771 mengatakan Matius mungkin mencapai akhirnya sekitar setelah tahun 70 A.D. The Dictionary of Yesus and the Gospels hal. 528 adalah sebuah ilmu pengetahuan campuran dari liberal dan konservatif. Namun tidak memberikan sebuah jawaban yang bisa didefinisikan juga, tapi mengatakan “tahun yang paling awal yang mungkin untuk Matius yaitu antara tahun 75-80 A.D., dengan sebuah tahun sekitar 75-85 A.D. menjadi dilaksanakan secara luas (Para pengulas Bonnard, Grundmann, Davies, dan Allison). Kaum yang tidak konservatif, Matius 1-7 : A Commentary hal. 93, setelah memberikan sebuah penjelasan yang rinci, memberikan sebuah kesimpulan yang belum pasti bahwa “seseorang tidak seharusnya menaruh tahun untuk Injil Matius jauh setelah tahun 80.” Profesor yang tidak konservatif, Mark White dari University of Texas di Austin dalam kelasnya memberi catatan bahwa Matius ditulis tahun 80-90 CE. Sebuah persangkaan liberal adalah jika Matius meminjam ayat-ayat dalam Markus, Markus harusnya disebarkan beberapa tahun sebelum Matius ditulis. Sangkaan kedua adalah penyangkalan bahwa Allah bisa saja memberikan ramalan mengenai jatuhnya Yerusalem sebelum kehancurannya sendiri tahun 70 A.D. P: Dalam Mat, bagaimana kita tahu bahwa apa yang kita miliki saat ini adalah sebuah kitab yang dapat dipercaya dari yang mulanya ditulis? J: Ada setidaknya tiga alasan. 1. Allah menjanjikan untuk menjaga FirmanNya dalam Yesaya 55:10-11; Yesaya 59:21; Yesaya 40:68; 1 Petrus 1:24-25; Matius 24:35. 2. Bukti dari Gereja Awal. Banyak penulis mengutip atau mengarahkan pada Injil Matius. Beberapa penulis dari zaman awal itu adalah sebagai berikut. Clement dari Roma (tahun 97/98 A.D.) mengutip Matius 6:12-15; 7:2; 15:8. Walau Matius 15:8 (bag.5 hal. 9) sama dengan Markus 7:6 dan Yesaya 29:13. Ignatius dalam bukunya Letter to the Smyrnaeans 1:1 (tahun 90-116 A.D.), Letter to Polycarp bag.2 hal. 94 mengutip Matius 10:16b. The Didache (= The Teaching of the Twelve Apostles) (tahun 120-150 A.D.) bag. 8 hal. 379 mengutip Doa Bapa Kami dari Matius 6:5,9-13. Ini benar-benar dari Matius dan bukan dari Lukas menurut catatan kaki 24. 2 Clement bag.3 hal. 252 mengutip Matius 10:32 sebagaimana dikatakan oleh Yesus dan juga menyinggung tentang Matius 22:37. 2 Clement bag.4 hal. 252 menafsirkan Matius 7:21. 2 Clement bag.5 hal. 252 mengutip Matius 5:28 sebagaimana dikatakan oleh Yesus. 2 Clement bag.9 hal. 253 menafsirkan Matius 12:50 sebagaimana dikatakan oleh Yesus The Letter of Barnabas (tahun 100-150 A.D.) bagian 5 mengutip dari Matius 20:16 (juga 22:14). The Ante-Nicene Fathers catatan kaki pada hal. 139 mengatakan ini adalah kutipan pertama yang didahului dengan sebuah rumusan yang berwenang “ada tertulis”. www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 6 Letter of Polycarp to the Philippians bag.2 hal. 33 (tahun 110-155 A.D.) mengutip semua isi Matius 7:1 “tapi berhati-hatilah tentang apa yang Tuhan katakan dalam pengajaranNya: ‘Jangan kamu menghakimi, supaya kamu tidak dihakimi;’” Polycarp mengutip Matius 6:13a dalam Polycarp’s Letter to the Philippians bag.7 hal. 34-35 Polycarp mengutip Matius 26:41b dalam Polycarp’s Letter to the Philippians bag.7 hal. 34-35 The Letter to Diognetus bag.9 hal. 28 (tahun 130 A.D.) menyinggung pada Matius 6:25 mengatakan bahwa Juru selama mengajarkan kita untuk percaya pada … sehingga kita tidak harus cemas mengenai pakaian dan makanan. The Letter to Diognetus bag.8 hal. 28 (tahun 130 A.D.) menyinggung tentang Matius 19:17 Papias adalah seorang penulis zaman awal yang berbicara secara pribadi dengan Petrus, Yakobus, Yohanes, Matius, dan yang lainnya (menurut fragmen 1). Dalam fragmen 6 ia mengatakan bahwa Matius mengumpulkan ramalan [tentang Yesus] dalam bahasa Ibrani. Justin Martyr (tahun 138-165 A.D.) bersandar pada referensi mengenai Matius (hampir 38 kali), yang mana lebih dari ia mempercayakan pada injil lain. Lihat the Ante-Nicene Fathers volume 1 hal. 591 untuk membandingkan ini dengan referensi Justin mengenai injil lain. Ingatlah bahwa sejumlah referensi dalam Lukas adalah umum antara Lukas dan Matius. Ia mengutip atau menafsirkan Matius 1:21; 3:11-12,17; 4:9,10; 5:20,28,29,32; 3:34,37,44,45,46; 6:1,16,19,20,21,22,25,26,33,41; 7:15,16,19,21,22; 8:11; 9:13; 10:28; 11:12-15,27; 12:38f; 13:3,42; 15:22-28; 16:21,26; 17:12; 19:6,12,17,26,28; 21:13; 22:17,19-21,37; 23:15,23,24,27; 24:11; 25:41; 26:39 The Muratorian Canon menyebutkan Injil Matius (tahun 170 A.D.) bersama dengan ketiga injil lainnya. Shepherd of Hermas (tahun 160 A.D.) buku 1 Fourth Vision bag.2 hal. 18 mengutip seperempat dari Matius 26:24 “Adalah lebih baik bagi orang itu sekiranya ia tidak dilahirkan.” Shepherd of Hermas (tahun 160 A.D.) buku 2 bag.6 hal. 30 menyinggung sebagian dari Matius 10:28. “takutlah terutama kepada Dia yang berkuasa membinasakan baik jiwa maupun tubuh di dalam neraka,” Tatian, seorang dari agama palsu (sampai pada tahun 177 A.D.) menulis sebuah harmoni mengenai empat injil yang disebut Diatessaron. Dalam bukunya ia mengarah pada 819 ayat di kitab Matius. Yang adalah 76% dari keseluruhan injil. Claudius Apollinaris (tahun 160-180 A.D.) menyebutkan Injil Matius, dan hukum kasih. Ante-Nicene Fathers vol.8 bag.772 Apollonius dari Efesus (tahun 210 A.D.) mengutip Matius 10:9 sebagaimana dikatakan oleh Tuhan dalam Concerning Montanism bag.4 hal. 776. Ia juga mengutip 12:33 dalam Concerning Montanism bag.4 hal. 776 Theophilus dari Antiokia (tahun 168-181/188 A.D.) mengutip Matius 5:28 sebagai “suara Injil” dalam Theophilus to Autolycus buku 3 bag.3 hal. 115 Irenaeus (tahun 182-188 A.D.) menggunakan banyak referensi pada keempat injil, tapi ia juga menggunakan Matius yang paling banyak. Ia mengutip seluruh atau sebagian dari 223 ayat dalam Matius. Irenaeus mengatakan injil ini ditulis oleh Matius dalam Against Heresies buku 3 bag.16 hal. 441. Berikut adalah sebuah daftara dari ayat-ayat yang ia kutip atau tafsirkan dalam smebilan pasal pertama dari Matius: 1:1,12-16,18,20,23; 2:15,16; 3:3,7,9-12,16; 4:3,7,9,10; 5:5,8,13a,14a,16,18,20-28,33-35,41,44,45; terakhir adalah 1/3 dari pasal 5:12 dan ditengah-tengah 1/3 dari 7:7; 6:12a,19,24,27; 7:1-2,5; 8:9,11-13; 9:2a,6,8,29 Irenaeus juga menyinggung pada Matius 2:16; 5:39; 7:15,19,25; 9:17 11:9; 12:18,31; 13:25,38,44; 17:3,7,27 Saya belum mengecek sekali lagi semua referensi Irenaeus mengenai Matius pasal 10 dan di luarnya. Clement dari Alexandria dalam Stromata buku 1 bag.21 hal. 334 (tahun 193-202 A.D.) “Dan dalam Injil menurut Matius, silsilah yang dimulai dengan Abraham diturunkan sampai Maria ibu Tuhan.” Ia mengutip dari banyak pasal juga dalam Matius. Tertulianus (tahun 198-220 A.D.) menekankan kewenangan Matius, Markus Lukas, Yohanes, Wahyu, dan banyak surat Paulus dalam Five Books Against Marcion buku 4 bag. 5 hal. 350. Ia mengutip dari banyak ayat di Matius. Theodotus mungkin aliran Montanis. www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 7 Hippolytus (tahun 225-235/6 A.D.) mengutip Matius 7:21 dan Matius 21:31 sebagaimana dikatakan oleh Juru selamat. Refutation of All Heresies buku 5 bag.3 hal. 54. Ia mengutip dari banyak ayat lain juga dalam Matius. Julius Africanus (tahun 232-245 A.D.) menyebutkan “Penginjil Matius” dan “Lukas” dalam membandingkan dua silsilah Yesus dalam bukunya Letter to Aristides bag.3 hal. 126 Origen (tahun 225-254 A.D.) mengutip dengan luas dari Matius, karena ia memiliki sebuah penjelasan yang menyeluruh mengenai kitab Matius. Kutipan Origen termasuk Matius 24:23-27. Novatian (tahun 257 A.D.) dalam On the Trinity bag.8 hal. 617 mengutip Matius 10:29-30 yang mengatakan ini dikatakan oleh Yesus. Dalam bagian 12 ia juga mengutip Matius 27:20 dengan mengatakannya dikatakan oleh Yesus. Novatian mengutip dari Matius 1:23 (hal. 635); 5:8 (hal. 639-640); 10:28a (hal. 636) 10:29,30 (hal. 617); 12:32b (hal. 641); 16:16 (hal. 637); 16:16 (hal. 637); 28:20b (hal. 621) A Treatise Against Novatian mengutip dari empat ayat dari Matius: 7:2a (hal. 661); 7:22,23 (hal. 659), 10:33 (hal. 659), 23:12a (hal. 661); mungkin yang lain Anonymous Treatise on Re-Baptism (tahun 250-259 A.D.) mengutip dari Matius 3:11b (bag.2 hal. 668) 9:2b (bag.18 hal. 677); 10:32 (bag.11 hal. 673), 12:37 sebagai “dalam Injil” (bag.13 hal. 675), 16:22,23 (bag.9 hal. 672); 24:4,23,24 (bag.12 hal. 674), 26:70 (hal. 672), 28:19 (bag.7 hal. 671) Cyprian uskup dari Kartago (tahun 246-258 A.D.) “Dalam Injil menurut Matius: ‘Barangsiapa akan mengatakan sebuah kata yang bertentang dengan Anak Manusia, ampunilah dia; tapi barangsiapa melawan Roh Kudus, tidak dapat diampuni, baik di dunia atau juga di dunia yang akan datang.’” Treatises of Cyprian Perjanjian 3 bag.28 hal. 542 Cyprian uskup Kartago (tahun 246-258 A.D.) mengutip Matius 5:43-45, yang menyebutkan apa yang Yesus katakan “dalam InjilNya” dalam Treatises of Cyprian Perjanjian 10 bag.15 hal. 495. Cyprian dari Kartago (tahun 246-258 A.D.) mengutip Matius 15:13 sebagaimana ditulis “Tuhan dalam InjilNya” Letter 48:4 hal. 326 Moyses dkk. pada Cyprian (Letter 25) bag.4 hal. 303 (tahun 250-251 A.D.) mengutip Matius 10:37-38 sebagaimana dikatakan “Tuhan kita, seperti sangkakala atas Injilnya” Cornelius pada Cyprian (tahun 246-256 A.D.) mengutip Matius 5:8 sebagai “firman penginjilan” Letter 45 bag.2 hal. 323 Firmilian dari Kaesarea pada Cyprian (tahun 256 A.D.) mengutip Matius 16:9 sebagaimana dikatakan oleh Yesus. (Letter 74 bag.16 hal. 394) Pada Dewan Ketujuh di Kartago (tahun 258 A.D.) Lucius dari Castra Galbae mengatakan, “Karena Tuhan dalam InjilNya berkata, ‘Kamu adalah garam dunia. Jika garam itu menjadi tawar, dengan apakah ia diasinkan?’” hal. 566 Gregory Thaumaturgus (tahun 240-265 A.D.) mengutip sebagian dari Matius 15:11 sebagaimana bagian dari Juruselamat. Canonical Epistle peraturan 1 hal. 18 Dionysius dari Alexandria (tahun 246-265 A.D.) “Itu adalah ‘Setelah hari Sabat lewat’ sebagaimana Matius telah katakan; “pagi-pagi benar, ketika hari masih gelap,” sebagaimana Yohanes menulis; “Pagipagi buta,” sebagaimana Lukas menempatkannya, dan “pagi-pagi benar, saat matahari terbit,” sebagaimana Markus berkata pada kita. Oleh karena itu tidak ada yang menunjukkan kita dengan jelas waktu yang tepat ketika Ia bangkit.” Letter 5 to the bishop Basilides hal. 94 Anatolius dari Alexandria (tahun 270-280 A.D.) mengarah pada Matius 26:17; dalam bag. 8, dan Matius 26:38 dan bag. 10. Archelaus (tahun 262-278 A.D.) “Roh dalam penginjil Matius juga berhati-hati untuk memberikan catatan mengenai kata-kata dari Tuhan Yesus Kristus ini: “Waspadalah supaya jangan ada orang yang menyesatkan kamu! Sebab banyak orang akan datang dengan memakai nama-Ku dan berkata: Akulah Mesias, dan mereka akan menyesatkan banyak orang. Pada waktu itu jika orang berkata kepada kamu: Lihat, Mesias ada di sini, atau Mesias ada di sana, jangan kamu percaya. Sebab Mesias-mesias palsu dan nabi-nabi palsu akan muncul dan mereka akan mengadakan tanda-tanda yang dahsyat dan mujizatmujizat, sehingga sekiranya mungkin, mereka menyesatkan orang-orang pilihan juga. Camkanlah, Aku sudah mengatakannya terlebih dahulu kepadamu. Jadi, apabila orang berkata kepadamu: Lihat, Ia ada di www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 8 padang gurun, janganlah kamu pergi ke situ; atau: Lihat, Ia ada di dalam bilik, janganlah kamu percaya.” Disputation with Manes bag.35 hal. 209 Adamantius (tahun 300 A.D.) “Akankah anda setuju jika saya menunjukkan dari Injil bahwa kitab-kitab itu tidak dipalsukan?” … “Murid Kristus menulisnya: Yohanes dan Matius; Markus dan Lukas. Dialogue on the True Faith Bagian Pertama “b 5” hal. 41 Victorinus dari Petau (mati martir tahun 304 A.D.) menyebutkan Mazmur, Matius, Yesaya, Daniel Commentary on the Creation of the World hal. 342 Petrus of Alexandria (tahun 306,285-311 A.D.) mengutip Matius 21:6 dan 6:24 sebagaimana dikatakan oleh Tuhan dalam Canonical Epistle peraturan 12 hal. 276-277. Ia juga menyinggung pada Matius 2:1316 dalam Aturan 13 hal. 277, dan mengutip Matius 2:22-13 dalam Aturan 13: hal. 277 Methodius (260-312 A.D.) “Sekarang seluruh mediasi rohani mengenai Kitab Suci diberikan pada kita sebagai garam yang menyengat dengan tujuan untuk menjadi bermanfaat, dan yang membasmi, tanpanya yang mana tidak mungkin bagi jiwa, dengan berbagai cara, diangkat kepada Yang Maha Kuasa; karena ‘kamu adalah garam dunia,’ kata Tuhan pada para rasul.” [Matius 5:13] The Banquet of the Ten Virgins buku 1 ceramah 1 bag.1 hal. 311 Theophilus dalam bukunya Martyrdom of Habib the deacon mengutip Matius 10:39; dan Matius 7:6 keduanya sebagai “Kitab Suci” pada hal. 694. Athanasius dari Alexandria (tahun 318 A.D.) tidak mengarah pada Matius dalam Against the Heathen. Namun, dalam Incarnation of the Word ia mengarahkan pada Matius 19:4 (bag.2.6 hal. 37), Matius 1:23 (juga Yesaya 7:14) (bag.33.3 hal. 54), Matius 11:13 (bag 40.4 hal. 57-58); Matius 26:64 (bag.56.4 hal. 66) Amphilochius (tahun 289-319 A.D.) mengutip dari Matius dalam Iambi ad Seleucum Alexander dari Alexandria (tahun 321 A.D.) mengutip Matius 11:27b sebagaimana dikatakan oleh Juruselamat. Epistles on the Arian Heresy bag.5 hal. 293 Alexander dari Alexandria (tahun 321 A.D.) mengutip Matius 3:17 sebagai “Dalam Injil”. Epistles on the Arian Heresy bag.8 hal. 294. Alexander dari Alexandria (tahun 321 A.D.) mengutip Matius 11:12 sebagai “diucapkan oleh Kristus” Epistles on the Arian Heresy bag.12 hal. 295 Lactantius (tahun 303- 325 A.D.) menyinggung mengenai Matius 14:22-26 dengan membahas Yesus yang berjalan di atas air. The Divine Institutes buku 4 bag.15 hal. 116. Lacantius juga menyinggung mengenai Matius 5:44; 7:15; 18:7; dan pasal-pasal 14, 19, 21. Ia mengutip dari Yesaya 7:14 sebagaimana dikatakan oleh Yesaya yang juga adalah Matius 1:23. Setelah zaman Nisea Juvencus (tahun 329 A.D.) menulis sebuah penjelasan mengenai empat injil. Eusebius’ Ecclesiastical History (tahun 323-326 A.D.) buku 3 bag.24 hal. 152 membahas empat injil, Matius, Markus, Lukas dan Yohanes. Nicene and Post-Nicene Fathers Second Series vol.1 hal. 152 Afrahat seorang Siria (tahun 337-345 A.D.) Cheltenham Canon (-Katalog Mommsen) tahun 360-370) Hilary dari Poitiers (sampai tahun 367 A.D.) Athanasius (tahun 367 A.D.) mendaftar kitab-kitab Perjanjian Baru dalam Festal Letter 39 hal. 552 Efraem bangsa Siria (tahun 350-378 A.D.) Basil di Kapadosia (tahun 357-378/379 A.D.) Cyril dari Yerusalem (tahun 349-386 A.D.) Synod di Laodikia (tahun 343-381,363 A.D.) Ambrose dari Milan (tahun 370-390 A.D.) Gregory Nazianzen (tahun 330-391 A.D.) Pacian dari Barcelona (tahun 342-379/392 A.D.) Gregory Nyssa (tahun 356-396 A.D.) Didymus, seorang buta (tahun 378 A.D.) Katalog bangsa Siria mengenai Santa Catherina (tahun 400 A.D.) Epifanius dari Salamis (tahun 360-403 A.D.) Rufinus (tahun 374-406 A.D.) Yohanes Chrysostom (sampai tahun 407 A.D.) www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 9 Yerome (tahun 373-420 A.D.) Ecclesiastical History milik Sozomen (tahun 370/380-425 A.D.) Sulpicius/Sulpitius Severus (murid dari Martin) (tahun 363-420 A.D.) Dewan Kartago (218 uskup) (tahun 393-419 A.D.) Niceta dari Remesianus (tahun 366- 415 A.D.) Orosius/Hosius dari Braga (melawan bangsa Priscillia) (tahun 414-418 A.D.) Pelagius seorang penganut agama palsu (tahun 390 A.D.) Theodore dari Mopsuestia pengikut Pelagius (tahun 392-423/429 A.D.) Augustine dari Hippo (tahun 388-8/28/430 A.D.) Yohanes Cassian (Semi-Pelagian) (tahun 419-430 A.D.) Dewan Efesus vs. aliran Nestorian (200 uskup) (Jun-Sep tahun 431 A.D.) Vincent dari Lerins (tahun 434 A.D.) Ecclesiastical History milik Socrates (tahun 400-439 A.D.) Bazaar of Heracleides milik Nestorius (tahun 451/452 A.D.) Euthalius dari Sulca –menaruh kebanyakan mengenai Perjanjian Baru dalam bagian-bagian (tahun 450 A.D.) Eucharius dalam Instructiones (tahun 424-455 A.D.) Theodoret dari Sirus (uskup dan sejarawan) (tahun 423-458 A.D.) 3. Naskah yang paling awal yang kita miliki tentang Matius adalah naskah dengan sedikit keragaman, tapi nol dalam kesalahan teologikal Hal. 1 (=Papyrus Oxyrhynchus 2) Mat 1:1-9,12,14-20; (bukan 2:14) (tahun 200 A.D.) tulisan Alexandrian Berikut adalah tanggal diterbitkannya untuk naskah-naskah ini Abad ketiga - 1968 - The Text of the New Testament Abad ketiga - 1975 – Aland, edisi ketiga Abad ketiga - 1990 - Comfort, Early Manuscripts & Modern Translations of the New Testament Abad ketiga - 1998 - Aland edisi keempat revisi Pertengahan abad ketiga, mirip dengan hal, 69 - 1999 - Comfort, The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts Ada sebuah penutup dengan tulisan. Sementara O’Callaghan berpikir itu mungkin adalah Matius 2:14, Philip Comfort dalam The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts hal. 29 mengatakannya bukan karena itu dalam tangan yang berbeda dan ada batas yang lebih besar tentang tiga garis yang tak terpatahkan daripada keseluruhan kitab Matius. Ini adalah tulisan mungkin menjadi anak judul yang menggambarkan judul. The Text of the New Testament (1968) hal. 245 mengatakan ini juga mencakup 1:23, tapi sumber lain tidak mencakupi ayat ini. Sebuah foto dari sebagian dari hal.1 berada dalam The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts hal. 29. Hal. 19 (=Papyrus Oxyrhynchus 9) Mat 10:32-11:5 Tulisan Western yang Utama Abad keempat atau kelima - 1968 The Text of the New Testament Hal. 21 (=Papyrus Oxyrhynchus 10) Mat 12:24-26, 31-33 (Setuju dengan Bezae Cantabrigiensis dan membenarkan Sinaiticus) Abad keempat atau kelima - 1968 - The Text of the New Testament Hal. 25 (=Papyrus 16388, sekarang sudah hilang ketika itu berada di Berlin sebelum Perang Dunia II) Mat 18:32-34; 19:1-3, 5-7, 9-10 Akhir abad keempat - 1968 - The Text of the New Testament. Tulisan Western Hal. 35 Mat 25:12-15,20-23 (abad ketiga) Mungkin abad keempat - 1968 - The Text of the New Testament. Antara tulisan Alexandrian dan tulisan Western Hal. 37 (=Ann Arbor 1570) Mat 26:19-52 (pertengahan abad ketiga) The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki sebuah foto dari bagian hal. 37 pada hal. 130. Itu ada dalam dua bagian dan diperoleh di Kairo, Mesir tahun 1924. Tulisan tangannya mirip dengan Letters of Heroninos (tahun 256 and 260 A.D.) www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 10 Abda ketiga/keempat - 1969 - The Text of the New Testament. Hal. 44b Mat 17:1-3,6-7; 18:15-17,19; 25:8-10 juga Yohanes 9:3-4; 12:16-18 (abad keenam sampai ketujuh) Tulisan dari Perjanjian Baru hal. 251 juga mengatakan mempunyai ayat-ayat dari 10:8-14. Abad keenam sampai ketujuh - 1968 - The Text of the New Testament Hal. 45 Chester Beatty I (semua keempat injil dan Kisah Rasul) (tahun 100-150 A.D.) (dahulu dianggap pada akhir abad kedua atau ketiga A.D.) (Mat 20:24-32; 21:13-19; 25:41-26:39, bagian dari Markus, Lukas, dan Yohanes) The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki sebuah foto yang menunjukkan bagian dari hal. 45 pada hal. 146. Pada hal. 150-151 mengatakan bahwa salinan adalah tafsiran yang sangat tidak tepat, dimana ia mencoba untuk membawa pemikiran pada setiap kalimatnya. A General Introduction to the Bible hal. 389 mengatakan lembaran yang asli ada sekitar 220 lembar, yang mana kita memiliki 30 lembar. 2 dari 30 lembar itu berasal dari Matius. Abad ketiga - 1968 - The Text of the New Testament Abad ketiga - 1975 - Aland dkk. Edisi ketiga Abad ketiga - 1998 - Aland dkk Edisi keempat revisi Akhir abad kedua atau awal abad ketiga - 1999 - The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts. Hal. 53 (= Papyrus Michigan Inv. 6652) Mat 26:29-40 dan Kis 9:33-38; 3 surat dari 124 surat dalam 9:39; 9:40-10:1. (tahun 260 A.D.) The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki sebuah foto yang menunjukkan bagian dari hal. 53 pada hal. 360. Tahunnya berdasarkan pada kesamaan pada Letters of Heroninos tahun 260 A.D. Ini adalah tulisan campuran. Abad ketiga - 1968 - The Text of the New Testament Hal. 64 (Magdalen Papyrus), hal. 67 tahun 200 A.D. The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki sebuah foto yang menunjukkan bagian dari hal. 64 pada hal. 32, dan bagian dari hal. 67 pada hal. 34. hal. 4 (yang berisi banyak tentang Lukas 1-6), hal. 64, dan hal. 67 adalah semua bagian dari naskah yang sama. Papyrus hal. 64 telah melindungi Matius 26:7, lebih sedikit dari setengah surat-surat dari 8; 26:10,14-15,22-23,31-33 (pada tiga fragmen). Hal. 64 diperoleh di Mesir tahun 1901, tapi tidak tersedia untuk para cendekia sampai tahun 1953. Hal. 67 telah melindungi Matius 3:9,15; 5:20-22,25-28. Tahun 200 A.D. - 1968 - The Text of the New Testament tidak mengatakannya memiliki ayat 8 Tahun 125-150 A.D. - 1999 - The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts. Mengatakan memiliki ayat 8. Hal. 70 (=Papyrus Oxyrhynchus 24) Mat 2:13-16; 2:22-3:1; 11:26-27; 12:4-5; 24:3-6,12-15. (abad ketiga) The Complete Text of the Earliest New Testament Manuscripts memiliki sebuah foto yang menunjukkan bagian dari hal. 70 pada hal. 464. Hanya menyebutkan ayat 11:26-27; 12:4-5. Mengatakan memiliki epsilon yang berbeda dengan jelas, dan tulisan tangannya mirip dengan P. Medici 13 (mengenai Pengkhotbah) dari abad ketiga. Abad ketiga - 1968 The Text of the New Testament. Hal. 71 (=Papyrus Oxyrhynchus 2385) berisi Mat 19:10-11,17-18 (abad keempat) Abad keempat - 1968 - The Text of the New Testament. Setuju dengan Vaticanus Hal. 73 berisi Mat 25:43; 26:2-3 (abad ketujuh) tulisan campuran. Tidak ada tahun - 1968 - The Text of the New Testament menyebutkan ini tapi tidak memberikan keterangan tahun. Hal. 77/hal. 103 berisi Mat 23:30-39 (hal. 77); 13:55-57; 14:3-5 (dari pertengahan sampai akhir abad kedua) Hal. 83 berisi Mat 20:23-25,30-31; 23:39;24:1,6 (abad keenam) Hal. 86 Mat 5:13-16,22-25 (tahun 300 A.D.) Hal. 101 (=Papyrus Oxyrhynchus 4401) abad ketiga berisi Mat 3:10-12; 3:16-4:3 Hal.102 (=Papyrus Oxyrhynchus 4402) tahun 300 A.D. Mat 4:11-12, 22-23 Hal. 103 (=Papyrus Oxyrhynchus 4403) berisi Mat 13:55-57; 14:3-5 (abad kedua sampai ketiga) Hal. 104 (=Papyrus Oxyrhynchus 4404) (dari awal sampai pertengahan dari abad kedua) berisi Mat 21:34-37, 43, 45? www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 11 Hal. 105 (=Papyrus Oxyrhynchus 4406) berisi Mat 27:62-64,28:2-5 (abad kelima/keenam) Hal. 110 (=Papyrus Oxyrhynchus 4494) berisi Mat 10:13-14,25-27 (abad keempat) Pantinoopolis 2.54 abad ketiga, berisi Doa Bapa Kami. Mat 6:10-12. Itu menunjukkan bahwa naskah ini aslinya hanya Doa Bapa Kami. Hal. 171 (tahun 300 A.D.) berisi Mat 10:17-23, 25-32 Vaticanus [B] (tahun 325-350 A.D.) dan Sinaiticus [Si] (tahun 340-350 A.D.) berisi semua isi kitab Matius. Alexandrinus [A] tahun 450 A.D. telah melindungi hanya Matius 25:7 sampai akhir. The Washington Codex (abad keempat/kelima) memiliki semua isi Injil Matius. Freer Gospels [W] Cambridge abad kelima/keenam Koptik Bohairik [Boh] abad ketiga/keempat Koptik Sahidik [Sah] abad ketiga/keempat Ephraemi Rescriptus [C] abad kelima Armenian [Arm] dari abad kelima Georgian [Geo] dari abad kelima Gothic, tahun 493-555 A.D. Ethiopic [Eth] dari tahun 500 A.D. Koptik Fayyumik [Fay] abad keempat – ketujuh Peshitta Syriac [Syr P] tahun 400-450 A.D. Chester Beatty Ms 814, awal abad ketujuh, memiliki Matius 5:28-42 dalam Koptik Sahidik P: Apakah ada tahun yang lebih awal untuk naskah mengenai Matius yang masih ada saat ini? J: Penanggalan dari the Magdalen Manuscript (hal. 64 + hal. 67) didebatkan. Kebanyakan setuju ditulis sebelum abad ketiga A.D., karena gaya bahasanya sendiri pada papyrus, yang tidak dilakukan setelah awal dari abad ketiga. Tahun yang lebih awal (tahun 50-64/65 A.D.) Ini adalah pandangan Carsten Thiede, seorang ahli papyrus. Ada tiga hal untuk mendukung pandangan ini. 1) Uncial: The Magdalen papyrus adalah sebuah papyrus “uncial” (dalam semua “caps”), yang digunakan sampai pada pertengahan abad pertama A.D. 2) Perbandingan Tulisan tangan pada tulisan pada pertengahan abad pertama ditemukan di Pompey dan Herculaneum 3) Secara spekulatif, mungkin orang Kristen yang ingin melindungi kitab suci mereka mulai menggunakan naskah-naskah kuno di zaman yang lebih awal. Tahun yang kemudian (abad kedua A.D.) Naskah Perjanjian Baru. Pandangan yang paling umum saat ini adalah bahwa Matius ditulis antara tahun 80 dan tahun 100 A.D. Naskah kuno: Muncul yang berasal dari sebuah naskah kuno (kitab) dan para ahli menulis merubah dari menggunakan lembaran gulungan ke kitab-kitab selama abad kedua. Secara spekulatif, mungkin beberapa “uncial” seperti ini dibuat kemudian. Beberapa berpikir tulisan yang “uncial” mungkin dibuat sekitar akhir tahun 85 C.E. Pernyataan ini sulit dimengerti, sebagaimana ditunjukkan Aland dkk dalam The Greek New Testament 4th revised edition mengenai naskah “uncial” digunakan bahkan sekitar akhir abad kesembilan. Nantinya lebih banyak. Mungkin Mack bermaksud pada gaya bahasa yang khusus mengenai “uncial” pada papyrus. Kesimpulan: Ketika kita tidak mengetahui kapan pertama kali naskah kuno dibuat, bahkan kebanyakan cendekia yang konservatif berpegang pada tahun di pertengahan abad pertama. Lihat www.BibleQuery.org/mtMss.htm untuk lebih lengkap mengenai naskah pada zaman awal tentang Injil Matius. www.BibleQuery.org - April 2010 version. Copyright © 1997-2010 Christian Debater™ 12