Siesta A8 kesehatan REPUBLIKA ● AHAD, 30 JANUARI 2011 konsultasi Prof dr Zubairi Djoerban SpPD KHOM Tetap Sehat dengan Sayur dan Buah Yth Dr Zubairi Assalamualaikum wr wb Dalam tiga bulan terakhir ini ada dua anggota keluarga saya yang meninggal karena stroke dan tiga orang meninggal karena serangan jantung. Usia mereka bervariasi, namun kelimanya belum mencapai usia 50 tahun. Saya pernah membaca bahwa makan sayur dan buah selain dapat mencegah kanker payudara, juga dapat mencegah sakit jantung, apakah benar demikian? Berapa banyak sayur dan buah yang sebaiknya harus saya konsumsi setiap harinya? Usia saya sudah 64 tahun, masih aktif bekerja setiap hari di sebuah kantor swasta, olahraga sekali-sekali—maksud saya satu kali seminggu senam dan sekali seminggu jalan keliling kompleks perumahan. Check up sembilan bulan yang lalu. Kata dokter saya perlu minum obat tekanan darah tinggi, obat kolesterol, dan obat kencing manis. Wassalam. Ahmad F Depok TAHTA LARI PAGI Penyakit jantung yang fatal bisa terjadi pada orang yang tak sadar terkena gejala jantung namun memaksakan diri berolahraga secara berlebihan. (foto ilustrasi) Dilema Pengobatan Jantung Koroner O Oleh Darmawan Sepriyossa Tak seluruh penderita jantung koroner harus menghadapi meja operasi. brolan kami disela seorang gadis yang tibatiba datang dengan wajah sumringah senang. “Jadi, ibu saya tak perlu dioperasi, Dok?’’ tanya gadis yang tampak dari pakaian dan tas yang dibawanya sebagai seorang mahasiswa itu. Meminta waktu sebentar, dr Frans Santosa, pria yang dipanggil ‘dok’ itu melayaninya sebentar. Ia menguraikan alasan mengapa pasiennya, ibu si gadis, tak perlu dioperasi. Sang gadis yang tak hanya gembira karena putusan medis yang didapatnya, namun karena juga mengerti duduk perkaranya, segera minta diri sambil tak henti berterima kasih. DOKREP Jantung Sehat ngin jantung Anda sehat? Dr Frans Santosa, dokter dengan serenteng gelar keahlian (MD, SpJP, EFMA, FACA, FICA, FASA, SFGISA) memberikan rumus. Rumus itu 035140530. Artinya: 0 —- Jangan merokok 3 —- Tiga puluh menit olahraga setiap hari 5 —- Makan buah dan sayur lima kali sehari (sekitar pukul 7, 10, 13, 15 dan 17) 140 —- tekanan darah sistolik jangan lebih dari ini 5 —- kadar tertinggi kolesterol (5 mol liter) 3 —- angka tertinggi kolesterol jahat (mol liter) 0 —- Maaf, jangan bangga bila Anda kegemukan. I Hal itu, menurut Frans, bisa dilakukan dengan selalu membiasakan gaya hidup sehat. Jangan merokok, jangan minum minuman keras, membatasi kopi, berolahraga sederhana namun berkelanjutan, yakni lima kali sepekan 30 menit per hari. Bila itu bisa dijadikan gaya hidup, tak perlu terlalu risau akan jantung Anda. n Kelainan pembuluh darah “Saya mencoba memberi pemahaman pada masyarakat, pengobatan jantung tidak harus selalu berakhir dengan operasi. Hanya kasuskasus tertentu saja perlu dilakukan operasi,” kata dokter ahli pembuluh darah (angiologi) lulusan Jerman itu. Menurut Frans, kejadian seperti itu sangat kerap terjadi. Keluarga pasien yang sudah nyaris putus asa karena semua dokter ahli jantung umumnya selalu menyarankan operasi, seolah mendapatkan darah segar dan semangat saat ia terangkan duduk perkaranya. Frans sendiri mengaku cemas saat ada kecenderungan bahwa penyakit jantung selalu berakhir di ruang operasi. “Kalau operasinya di bagian tubuh lain, tangan misalnya, barangkali tak perlu terlalu dicemaskan,” kata Frans. Belum lagi Frans tak menutup mata, operasi jantung tidaklah berbiaya murah. “Sehingga, kalau sebenarnya tak perlu dioperasi, mengapa harus di-by pass, atau dibalon-cincin,” kata dia. Dengan kesadaran itulah, sebagai dokter, Frans lebih memilih pengobatan dengan obatobatan agresif untuk menghindari penyakit jantung yang masih dapat diobati. “Selama ini pengalaman saya membuktikan, penyakit jantung koroner tidak selamanya harus diobati dengan operasi,” kata ayah tiga anak itu. Frans memang termasuk dokter yang rajin menggali ilmu dan pengalaman dengan melakukan aneka riset dan melalap bacaan. Pada 2005 lalu, misalnya. Bersama tim dokter Indonesia yang tergabung dalam Jakarta Vascular Center, Frans menemukan kelainan pembuluh darah yang langka (Isolated Internal Iliac Artery Aneurysm-IIIAA). Kelainan itu diakibatkan pengapuran dinding pembuluh darah (aterosklerotik). Penemuan itu merupakan yang tercatat pertama kali di Indonesia. Mengutip laporan Eur J Vasc Endovasc Surg (2005), Frans mengatakan, saat itu di seluruh dunia hanya ada 84 dari 94 kasus yang relevan dengan IIIAA. Untuk Indonesia baru saat itulah ditemukan IIIAA. “Isolated Internal Iliac Artery Aneurysm adalah kelainan pembuluh darah yang jarang dan fatal. Bila pembuluh darah yang menggelembung seperti balon itu pecah, akan terjadi pendarahan hebat yang dapat menyebabkan kematian,’’ kata dia. Menurut Frans, penemuan IIIAA oleh dokter Indonesia itu membuktikan bahwa kualitas dokter dan peralatan medis di Indonesia tidak kalah dengan luar negeri. “Temuan itu ternyata juga menjadi perhatian para dokter luar negeri,” kata Frans. Jalan terakhir Tidak hanya itu, berkaca dari pengalamannya selama ini, Frans bersama guru besarnya di Jerman, Dietrich Strodter, menyimpulkan dalam buku terbaru mereka bahwa tak semua penyakit jantung koroner harus diobati dengan operasi. Menurut Frans dalam buku berjudul Therapy of Coronary Heart Disease – Current Standpoint terbitan UNI-MED Verlag AG, Bremen, Jerman, itu perkembangan ilmu kedokteran menyatakan hal itu. Bisa dikatakan, operasi pemasangan kateter, ring, atau by pass, hanyalah jalan terakhir yang perlu ditempuh bila kondisi sudah sangat akut. Dalam buku itu Frans merekomendasikan para penderita penyakit jantung koroner stabil untuk tidak menjalani tindakan operasi, baik itu operasi by pass jantung, pemasangan kateter (balon), maupun pemasangan ring (stent). Tentu saja Frans tak sembarangan memberi rekomendasi. Setelah serangkaian proses pembuktian dan penelitian yang sangat panjang, keduanya mengambil kesimpulan bahwa sepanjang penyakit jantung koroner yang diderita masih pada stadium yang belum akut atau statusnya stabil, pengobatan cukup dilakukan melalui terapi konservatif. Yakni, mengonsumsi obat-obatan yang direkomendasikan dokter. Satu hal menarik ditemukan dr Frans Santosa saat mencermati angka statistik kematian akibat jantung. “Lebih dari 50 persen kematian akibat jantung terjadi pada mereka yang tak punya riwayat penyakit jantung,” katanya. Ia berhipotesis, kalangan ini sesungguhnya telah kena gejala penyakit jantung, tak memeriksakan diri. Mereka mengalami pecah pembuluh darah akibat olahraga yang dipaksakan berlebihan. Agar jangan robek Mengapa keberanian Frans untuk merekomendasikan hal itu dianggap fenomenal? Dalam banyak kasus, penyakit jantung koroner pada stadium awal atau dengan status yang stabil pun sering direkomendasikan menempuh jalan operasi. Padahal, penyakit jantung koroner yang stabil tidak menimbulkan rasa sakit berkepanjangan, dan tidak mengganggu kehidupan sehari-hari. Dalam buku itu juga ditegaskan bahwa pemasangan ring atau stent, misalnya, pada kasus penyakit jantung koroner stabil tidak lebih menguntungkan dibandingkan pengobatan biasa. Saat ini pengobatan konservatif setara dengan tindakan pemasangan balon, cincin, atau by pass. Yang harus dilakukan pada penderita penyakit jantung koroner stabil sebenarnya adalah menjaga agar tidak terjadi pembuluh darah yang robek sehingga memicu munculnya aterotrombosis. Aterotrombosis adalah penggumpalan trombosit darah yang terangsang keluar karena adanya robekan di pembuluh. Trombosit inilah yang menutup pembuluh darah koroner ketika pembuluh itu robek. Pemasangan ring atau kateter pada penyakit jantung koroner stabil atau pada stadium awal, justru dapat menimbulkan komplikasi robeknya pembuluh darah koroner sehingga meningkatkan risiko kematian. Selain itu, juga menimbulkan beban atau risiko psikologis, jika tidak disertai dengan kesadaran sang pasien untuk menjaga gaya hidup sehat secara disiplin. Maklum, banyak pasien yang sudah dipasangi stent atau ring jantung, sudah merasa aman sehingga boleh makan apa saja dan melakukan apa saja yang digemari. Padahal, pemasangan stent baru tindakan awal dari terapi konservatif melalui pengobatan atau terapi agresif tadi. n ed: nina chairani Waalaikumussalam wr wb Mas Ahmad yang baik, Sebetulnya nasihat makan sayur dan buah pernah dibahas beberapa kali di kolom ini. Baiklah saya jawab pertanyaan Anda, karena stroke, serangan jantung, dan kanker merupakan penyakit yang sering ditemukan di masyarakat kita, bahkan menjadi penyakit yang cukup sering menyebabkan kematian di Indonesia menurut hasil riset kesehatan dasar. Banyak penelitian memang benar membuktikan bahwa mengonsumsi sayur dan buah dapat mengurangi angka kejadian kanker payudara. Pertanyaan Anda, apakah mengonsumsi sayur dan buah dapat mencegah serangan jantung. Ada sebuah penelitian skala besar yang baru saja dipublikasikan pada awal 2011, yang menyertakan lebih dari 300 ribu orang, tepatnya 313.074 orang, baik yang belum pernah mengalami stroke maupun serangan jantung. Penelitian yang diikuti delapan negara di Eropa ini dinamakan European Prospective Investigation into Cancer and Nutrition (EPIC)-Heart Study dan diterbitkan di majalah European Heart Journal. Hasil penelitian menunjukkan bahwa untuk orang yang mengonsumsi sayur dan buah delapan porsi sehari, risiko meninggal akibat serangan jantung berkurang sebesar 22 persen, dibandingkan dengan yang mengonsumsi kurang dari tiga kali sehari. Hasil penelitian ini memperkuat simpulan beberapa penelitian sebelumnya bahwa mengonsumsi sayur dan buah setiap hari dapat mengurangi risiko penyakit jantung koroner. Yang disebut satu porsi adalah 80 gram buah atau 80 gram sayur, setara dengan sebuah apel ukuran menengah/medium, pisang ambon yang kecil, atau sebuah wortel. Penelitian yang lebih dikenal dengan nama EPIC-Heart Study ini dikerjakan selama 8,4 tahun. Sepanjang penelitian tersebut ditemukan 1.636 orang yang meninggal akibat penyakit jantung iskemik. Hasil olah data menunjukkan bahwa setiap peningkatan konsumsi satu porsi sayur dan buah, dapat mengurangi risiko serangan jantung yang fatal sebesar empat persen. Belum jelas, mekanisme mengapa sayur dan buah mengurangi kematian, mungkin melalui berbagai antioksidan yang terdapat di dalam sayur dan buah yang dapat mencegah terjadinya proses aterosklerosis. Teori ini ternyata tidak terbukti di berbagai penelitian, minum pil suplemen antioksidan tidak mengurangi serangan jantung. Karena itu, para peneliti Epic-Heart menggarisbawahi pentingnya mengonsumsi sayur dan buah, dan bukan mengonsumsi suplemen antioksidan untuk mencegah serangan jantung. Mereka menjelaskan bahwa selain mengandung antioksidan, sayur dan buah mengandung banyak zat lain yang mempunyai efek melindungi jantung. Selain mampu mencegah kematian akibat serangan jantung, sayur dan buah ternyata juga bermanfaat mencegah terjadinya berbagai kanker. Salah satu mekanisme manfaat mencegah kejadian kanker adalah mengonsumsi sayur dan buah mencegah obesitas yang kemudian juga mencegah kejadian kanker. Penelitian EIC-Heart ini amat penting untuk dimasyarakatkan—perlu segera direkomendasikan—karena jumlah orang yang diteliti dan logistiknya amat impresif (lebih dari 300 ribu orang) dan tingkat pembuktiannya amat akurat, tingkat evidence based medicine-nya tinggi. Simpulan hasil penelitian juga sudah memperhitungkan berbagai faktor lain yang secara tumpang tindih memengaruhi kematian akibat serangan jantung, misalnya faktor merokok, minum alkohol, berat badan, indeks masa tubuh, aktivitas fisik, status pernikahan, pendidikan, jenis pekerjaan, tekanan darah tinggi, diabetes, angina, dan asupan kalori. Masyarakat yang mengonsumsi setiap hari delapan porsi sayur dan buah tidak banyak, hanya sekitar 18 persen. Namun karena hasilnya amat baik buat kesehatan, para peneliti sepakat untuk menyosialisasikan bahwa makan sayur dan buah yang banyak menjadi penting. Apalagi, kebiasaan makan sayur dan buah yang banyak juga mengurangi angka kejadian kanker, tekanan darah tinggi, dan stroke. Silakan Mas Ahmad mulai hari ini mengonsumsi sayur dan buah yang banyak, mulai dengan menyediakan pisang, pepaya, apel, atau buah apa pun yang Anda senangi di rumah. Sebagai contoh, hari ini Anda mengonsumsi 2 pisang ambon, 2 apel, 1 wortel, dan sayur setiap kali makan. Itu akan menjaga kesehatan Anda. n