pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan metode

advertisement
PEMBELAJARAN MENULIS ARTIKEL DENGAN MENGGUNAKAN
METODE QUANTUM WRITING
Asri Widiarti
(08.21.0100)
[email protected]
STKIP Siliwangi Bandung
ABSTRAK
Pembelajaran Menulis Artikel dengan Menggunakan Metode Quantum Writing mengangkat dua permasalahan, yaitu :
(1) Apakah pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan metode Quantum Writing efektif?, (2) Apakah metode
Quantum Writing dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam pembelajaran menulis?
Tujuan dari permasalahan di atas adalah untuk mengetahui kemampuan dan keefektifan siswa dalam pembelajaran
menulis artikel dengan menggunakan metode Quantum Writing.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif. Penelitian ini menggunakan variabel pretes
dan postes yaitu dengan membandingkan hasil pretes dan postes.
Hasil pengolahan data dan pembahasan menunjukan bahwa pembelajaran menulis artikel dengan menggunakan metode
Quantum Writing lebih baik. Hal ini terbukti dengan adanya perbedaan nilai rata-rata yang signifikan antara hasil pretes
dan postes. Perolehan nilai rata-rata pretes yaitu 61,39 yang termasuk kategori cukup. Setelah pembelajaran menulis
artikel dengan menggunakan metode Quantum Writing, perolehan nilai rata-rata menjadi 77 yang termasuk kategori
cukup baik. Ini membuktikan bahwa penerapan metode Quantum Writing dalam pembelajaran menulis artikel efektif
dalam meningkatkan kemampuan siswa dalam menulis.
Kata Kunci : Artikel, Quantum Writing
Dari uraian di atas dapat disimpulkan
bahwa perlu adanya model pembelajaran yang
dapat menunjang harapan siswa khususnya
dalam pembelajaran menulis. Salah satu cara
untuk merealisasikan hal ini adalah dengan
melakukan perbaikan pada proses pembelajaran
untuk meningkatkan hasil belajar. Melalui
metode Quantum Writing diharapkan dapat
membantu siswa mengembangkan potensi dan
kemampuannya dalam pembelajaran menulis.
Menulis itu tidak datang dengan
sendirinya. Hal itu menuntut latihan yang cukup
dan teratur. Oleh karena itu, pada kesemptan ini
penulis ingin membantu siswa untuk
merangsang
kemampuannya
dalam
pembelajaran menulis yaitu menggunakan
metode Quantum Writing. Metode Quantum
Writing merupakan cara untuk memunculkan
potensi siswa dalam mengeluarkan apa saja yang
ada pada diri mereka saat menulis yang
dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup
mudah dan menyenangkan bagi siswa.
Kelebihan menggunakan metode ini adalah
siswa bisa memilih teknik yang sesuai dengan
kemauan dan kemampuan yang dimiliki.
Menulis
merupakan
salah
satu
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
PENDAHULUAN
Sebagaimana dipaparkan oleh para ahli,
bahwa menulis merupakan salah satu
keterampilan berbahasa yang digunakan untuk
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain.
Keterampilan menulis ini tidak akan datang
secara otomatis, tetapi harus melalui latihan dan
praktek yang banyak dan teratur.
Dalam kehidupan modern ini jelas
bahwa keterampilan menulis sangat dibutuhkan.
Kiranya tidaklah terlalu berlebihan bila kita
katakan bahwa keterampilan menulis merupakan
suatu ciri dari orang yang terpelajar atau bangsa
yang terpelajar. Sehubungan dengan hal ini, ada
seorang penulis yang mengatakan bahwa
“Menulis dipergunakan untuk melaporkan /
memberitahukan, dan memengaruhi ; dan
maksud serta tujuan seperti itu hanya dapat
dicapai dengan baik oleh orang-orang yang
dapat
menyusun
pikirannya
dan
mengutarakannya dengan jelas, kejelasan ini
bergantung pada pikiran, organisasi pemakaian
kata-kata, dan struktur kalimat.” (Morsey, 1976 :
122).
1
berkomunikasi secara tidak langsung, tidak
secara tatap muka dengan orang lain. Menulis
merupakan suatu kegiatan yang produktif dan
ekspresif. Dalam kegiatan menulis ini, penulis
haruslah terampil memanfaatkan grafologi
struktur bahasa dan kosakata. Keterampilan
menulis ini tidak akan datang secara otomatis,
tetapi harus melalui latihan dan praktek yang
banyak dan teratur.
Menulis menuntut pengalaman, waktu,
kesempatan,
pelatihan,
keterampilanketerampilan khusus, dan pengajaran langsung
menjadi seorang penulis. Menuntut gagasangagasan
yang
tersusun
secara
logis,
diekspresikan secara jelas dan ditata secara
menarik. Selanjutnya, menuntut penelitian yang
terperinci.
Kegiatan menulis akhirnya tidak sekadar
untuk berekspresi atau mengabarkan kepada
para pembaca bahwa ada sesuatu yang baru yang
ditemukan
dan
ingin
dikomunikasikan,
melainkan juga ada yang bermanfaat bagi
perkembangan diri, khususnya untuk mengenali
diri.
Menulis dapat dilakukan siapa saja
tanpa kemudian harus terjebak lebih dahulu
dengan persoalan, misalnya, penyusunan kata
yang baik dan benar. Menulis dapat dilakukan
dengan sangat bebas. Hal ini dimaksudkan agar
ketika mengawali menuliskan sesuatu, si penulis
dapat benar-benar mengeluarkan seluruh
totalitas dirinya di atas kertas.
Pada prinsipnya fungsi utama dari
tulisan adalah sebagai alat komunitas yang tidak
langsung. Menulis sangat penting bagi
pendidikan karena memudahkan para pelajar
berpikir. Juga dapat menolong kita berpikir
secara kritis. Juga dapat memudahkan kita
merasakan dan menikmati hubungan-hubungan,
memperdalam daya tangkap atau persepsi kita,
memecahkan masalah-masalah yang kita hadapi,
menyusun urutan bagi pengalaman. Tulisan
dapat membantu kita menjelaskan pikiranpikiran kita. Tidak jarang, kita menemui apa
yang sebenarnya kita pikirkan dan rasakan
mengenai
orang-orang,
gagasan-gagasan,
masalah-masalah, dan kejadian-kejadian hanya
dalam proses menulis yang aktual. Menulis
adalah suatu bentuk berpikir, tetapi justru
berpikir bagi membaca tertentu dan bagi waktu
tertentu. Salah satu dari tugas-tugas terpenting
penulis sebagai penulis adalah menguasai
prinsip-prinsip menulis dan berpikir, yang akan
dapat menolongnya mencapai maksud dan
tujuannya. Yang paling penting diantara prinsipprinsip yang dimaksudkan itu adalah penemuan,
susunan, dan gaya. Secara singkat : belajar
menulis adalah belajar berpikir dalam / dengan
cara tertentu. (D’Angelo, 1980 : 5).
Dari
uraian
di
atas,
penulis
menyimpulkan bahwa :
1. Tulisan yang baik adalah komunikasi pikiran
dan perasaan yang efektif.
2. Fungsi utama tulisan adalah alat komunitas
tidak langsung.
3. Menulis menuntut kita untuk berpikir kritis.
4. Menulis membantu kita menjelaskan pikiran
dan perasaan.
5. Tugas penting penulis adalah menguasai
prinsip-prinsip menulis dan berpikir.
Menulis menuntut latihan yang cukup
dan teratur. Oleh karena itu, pada kesemptan ini
penulis ingin membantu siswa untuk
merangsang
kemampuannya
dalam
pembelajaran menulis yaitu menggunakan
metode Quantum Writing. Metode Quantum
Writing merupakan cara untuk memunculkan
potensi siswa dalam mengeluarkan apa saja yang
ada pada diri mereka saat menulis yang
dilakukan dengan langkah-langkah yang cukup
mudah dan menyenangkan bagi siswa.
Kelebihan menggunakan metode ini adalah
siswa bisa memilih teknik yang sesuai dengan
kemauan dan kemampuan yang dimiliki.
Metode Quantum Writing dapat
dimaknai sebagai interaksi dalam proses belajar
(menulis) niscaya mampu mengubah berbagai
potensi menulis yang ada di dalam diri manusia
menjadi ledakan/gairah yang dapat ditularkan
kepada orang lain (Hernowo, 2004:10).
Metode Quantum Writing tersebut akan
efektif jika diterapkan pada siswa SMA terutama
kelas X, karena metode Quantum Writing
memotivasi siswa lebih kreatif dalam
menuangkan ide-ide dalam tulisan melalui
konsep-konsep dan teknik-teknik yang diuraikan
dalam metode Quantum Writing tersebut.
Suharsimi,
Arikunto
(1996:19)
menyatakan bahwa dalam suatu penelitian, agar
dapat dilaksanakan dengan sebaik-baiknya maka
peneliti haruslah merumuskan masalahnya
dengan jelas, sehingga akan jelas dari mana
harus mulai, kemana harus pergi dan dengan
apa. Perumusan masalah juga diperlukan untuk
mempermudah, menginterpretasikan data dan
fakta yang diperlukan dalam suatu penelitian.
Dari beberapa permasalahan yang
muncul di atas, penulis mencoba merumuskan
masalah yang akan diangkat dalam penelitian
ini, yaitu :
a. Apakah metode Quantum Writing
efektif untuk pembelajaran menulis
1
artikel kelas X SMA Tut Wuri
Handayani Cimahi?
b. Apakah metode Quantum Writing dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam
pembelajaran menulis?
Manfaat Quantum Writing adalah dapat
mempercepat meningkatkan potensi menulis
terhadap siswa dan menumbuhkan rasa percaya
diri bagi penulis, sehingga akan tercipta sikap
yang positif siswa dalam pembelajaran menulis
dan berpengaruh baik bagi kesehatan jasmani
dan rohani.
Metode penelitian adalah cara yang
digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data penelitiannya (Arikunto, 2006:160).
Sejalan dengan pengertian tersebut maka
metode merupakan sebuah cara untuk
mengumpulkan atau memperoleh data.
Pemilihan metode dimaksudkan untuk
mempermudah penulis dalam melakukan
penelitian. Dalam hal ini penulis memilih
metode deskriptif. Menurut Sumanto dalam
Yaya Sunarya (2008:87), penelitian deskriptif
adalah suatu penelitian yang diupayakan untuk
mencari data atau mengamati persoalan secara
sistematis dan akurat mengenai fakta-fakta dan
sifat-sifat objek tertentu. Penelitian deskriptif
ditujukan
untuk
memaparkan
dan
menggambarkan serta memetakan fakta-fakta
berdasarkan cara pandang atau kerangka
berpikir tertentu.
Teknik penelitian memiliki peranan
yang sangat penting dalam kegiatan penelitian.
Adapun teknik yang digunakan oleh penulis
dalam penelitian ini adalah teknik tes. “Tes
adalah serentetan pertanyaan atau latihan serta
alat lain yang digunakan untuk mengukur
keterampilan
pengetahuan
intelegensi,
kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok” (Arikunto, 2006:150).
KAJIAN TEORI DAN METODE
Pembelajaran ialah pengalaman belajar
yang dialami oleh siswa dalam proses
menguasai
tujuan
pengajaran
(Tarigan,
1994:65).
Nurhayati (2005:865) dalam Kamus
Besar Bahasa Indonesia kata “menulis” diartikan
sebagai kegiatan melahirkan pikiran atau
perasaan seperti mengarang, membuat surat dan
sebagainya dengan tulisan.
Berdasarkan pendapat di atas, dapat
disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan
menulis adalah mengekspresikan pikiran,
perasaan dalam bahasa tulisan dengan mengikuti
aturan-aturan tertentu agar dapat dipahami
maksudnya oleh orang lain.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI,2001:66), “Artikel adalah karya tulis
lengkap, misalnya laporan berita atau esai di
majalah, surat kabar, dan sebagainya. “Artikel
merupakan salah satu karya tulis ilmiah yang
paling sederhana. Dari pemilihan judul,
sistematika penulisan sampai isi sebuah artikel
lebih sederhana dari karya tulis ilmiah lainnya.
Begitupun pemilihan kata dan ragam bahasanya
lebih santai. Walaupun demikian, dalam artikel
tetap diperlukan penyelesaian yang memadai.
Kandungannya
pun
harus
dapat
dipertanggungjawabkan secara ilmiah pula.
Artikel biasanya diperuntukkan bagi
masyarakat umum yang dimuat pada media
cetak, majalah dinding, dan ada juga tugas dari
dosen dengan maksud menyampaikan ide,
gagasang, dan pengetahuan. Oleh karena itu,
bahasa dan pemilihan kata yang digunakan harus
kata yang populer. Topik kajiannya harus topik
kajian sebuah ilmu tertentu atau masalah yang
sedang ramai dibicarakan di masyrakat.
Metode Quantum Writing adalah cara
cepat dan bermanfaat untuk merangsang
munculnya potensi menulis, yaitu melalui teknik
menulis yang disajikan secara individu dengan
bantuan objek/gambar untuk menuangkan
ide/gagasan dalam bentuk tulisan.
Metode Quantum Writing mencakup
petunjuk spesifik untuk menciptakan lingkungan
belajar yang efektif, merancang kurikulum,
menyampaikan isi, dan memudahkan proses
belajar.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Dari hasil penelitian diperoleh data
sebagai berikut, nilai tertinggi untuk
pembelajaran
menulis
artikel
dengan
menggunakan metode Quantum Writing adalah
94 dan nilai terendah adalah 50.
Tes awal (pretes) menulis artikel ini
terdiri atas empat aspek penilaian, masingmasing aspek yang dinilai memiliki skor nilai
tertinggi 4. Keempat aspek tersebut jika
digabungkan atau dijumlahkan akan menjadi
skor siswa, maka hasil menulis artikel siswa
tersebut dibagi menjadi 4 kategori, yaitu tidak
ada siswa yang masuk kategori sangat baik, 21
siswa yang masuk kategori baik, 2 siswa yang
masuk kategori cukup, dan tidak ada siswa yang
masuk kategori kurang.
1
Tes akhir (postes) menulis artikel ini terdiri
atas empat aspek penilaian, masing-masing aspek
yang dinilai memiliki skor nilai tertinggi 4. Keempat
aspek tersebut jika digabungkan atau dijumlahkan
akan menjadi skor siswa, maka hasil menulis artikel
siswa tersebut dibagi menjadi 4 kategori, yaitu 11
siswa yang masuk kategori sangat baik, 12 siswa yang
masuk kategori baik, tidak ada siswa yang masuk
kategori cukup, dan tidak ada siswa yang masuk
kategori kurang.
Perolehan nilai rata-rata pretes yaitu 61,39
yang termasuk kategori cukup. Setelah pembelajaran
menulis artikel dengan menggunakan metode
Quantum Writing, perolehan nilai rata-rata menjadi
77 yang termasuk kategori cukup baik.
DAFTAR PUSTAKA
Akhadiah, Sabarti, dkk. 2003. Pembinaan
Kemampuan Menulis Bahasa Indonesia. Jakarta
: Erlangga.
Arikunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka
Cipta. (P. 19, 150, 160)
D’Angelo, Frank J. 1980. Process and Thought
in Composition. Massa-chusetts : Winthrop
Publis hers, Inc. (P. 5)
Depdikbud. 1989. KBBI. Jakarta : Depdikbud
(P. 66)
KESIMPULAN
Penulis akan mengemukakan beberapa
simpulan tentang pembelajaran menulis artikel
dengan menggunakan metode Quantum Writing.
Beberapa simpulan itu yaitu :
1. Menulis artikel dengan menggunakan metode
Quantum Writing sudah efektif digunakan dalam
pembelajaran menulis.
2. Penggunaan metode Quantum Writing dalam
pembelajaran menulis artikel dapat meningkatkan
kemampuan siswa dalam menulis artikel. Hal ini
tampak pada hasil sebelum dan sesudah perlakuan
pembelajaran dan peningkatan yang cukup
signifikan.
3. Berdasarkan hasil analisis, perolehan nilai ratarata pretes yaitu 61,39 yang termasuk kategori
cukup, setelah pembelajaran menulis artikel
dengan menggunakan metode Quantum Writing
perolehan nilai rata-rata siswa menjadi 77 yang
termasuk kategori sangat baik.
Deporter, Bobbi dan Mike Hernacki. Quantum
Learning Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung : Kaifa.
Hernowo. 2004. Quantum Writing Cara Cepat
dan Bermanfaat untuk Merangsang Munculnya
Potensi Menulis. Bandung : MLC (P. 10)
Jauhari Heri. 2007. Pedoman Penulisan Karya
Ilmiah. Bandung : CV Pustaka Setia
Morsey, Royal J. 1976. Improving English
Instruction. Chicago : Rand Mc Nally College
Publishing Company (P. 122)
Morris, Alton C. [et.al]. 1964. College English.
New York : Harcourt, Brace & World, Inc.
Tarigan, H. G. 1994. Menulis sebagai Suatu
Keterampilan Berbahasa. Bandung. (P. 65)
Totok, Bambang. 2005. Menulis Artikel dan
Karya Ilmiah. Bandung : PT Remaja
Rosdakarya
Sunarya, Yaya, dkk. 2008. Metode Penelitian
Pendidikan. Bandung : TSAbitA (P. 87)
1
Download