ABSTRAK TITI RATNA GARNASIH. Pengaruh Pemberian Metode Bermain Abjad Cara Arifiyah (BACA) terhadap Kemampuan Membaca pada Anak Usia 5-6 Tahun di TK X Bandung. Taman Kanak-kanak (TK) merupakan salah satu pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang diberikan pada anak usia prasekolah untuk membantu kesiapan dalam memasuki pendidikan dasar dengan pendekatan bermain sambil belajar dan belajar sambil bermain. Anak usia 5-6 tahun termasuk dalam usia prasekolah merupakan masa bermain dan berada pada tahap pra-operasional akan sulit memahami materi membaca karena pemikiran anak masih kongkrit dan konsentrasi masih terbatas pada hal-hal yang menarik baginya. Walaupun salah satu tugas perkembangan anak prasekolah mengembangkan kecakapan dalam membaca, bukan berarti anak dipaksakan diberikan pelajaran membaca, anak seharusnya hanya diperkenalkan huruf. Salah satu metode membaca yang diklaim pembuat dan kepala sekolah di TK X telah berhasil membuat anak didiknya dapat membaca. Padahal, menurut temuan peneliti di lapangan, terdapat kekurangan dari aspek psikologi terutama perkembangan kognitif pra-operasional yaitu penggunaaan sesuatu yang abstrak berupa hierarki pada buku BACA yang terdiri dari tiga bab sebagai pegangan siswa belajar serta tes evaluasi akhir pelajaran membaca yang diambil dari koran sebanyak 60 kata. Kurangnya waktu bermain karena kegiatan belajar mengajar terbagi menjadi dua fase yaitu fase klasikal di awal dan akhir kegiatan selama 10 menit berupa pengulangan materi pelajaran oleh satu orang guru yang dituntut untuk kreatif dalam penyampaian materi karena kegiatan klasikal guru tidak ditentukan dalam kurikulum. Selanjutnya fase privat (5-6 siswa diajari oleh satu orang guru) selama 60 menit, anak diharuskan fokus pada buku BACA. Akan tetapi, keberhasilan pencapaian metode membaca tiap tahunnya sebesar 95% hingga 98% yaitu hanya terdapat 1-2 anak yang mendapat hasil yang rendah. Bahkan sebanyak 63 TK di Jawa Barat telah menerapkan metode BACA. Oleh karena itu, peneliti ingin melihat sejauh mana keefektifan metode BACA untuk membantu siswa dalam kemampuan membacanya. Hipotesis penelitian yaitu jika diberikan metode BACA maka siswa akan tinggi dalam membaca. Metode penelitian menggunakan Post-test Only Design with Non Equivalent Groups dengan membandingkan 24 subjek kelompok eksperimen (EG) yang mendapatkan metode BACA dan 20 subjek kelompok kontrol (CG) diambil dari TK yang tidak mendapatkan metode membaca. Alat ukur berupa evaluasi akhir yang disusun oleh sekolah yaitu tes membaca 60 kata diambil dari media surat kabar. Penilaian berdasarkan kriteria kecepatan dan ketepatan dalam membaca kata. Berdasarkan pengolahan data menggunakan metode statistik Mann Whitney, didapat hasil uji p=0,00003 taraf signifikansi 5% sehingga p<α menyatakan hipotesis nol ditolak. Berarti, terdapat pengaruh yang signifikan kemampuan membaca pada anak usia 5-6 tahun siswa TK yang mendapatkan metode membaca BACA. Untuk menunjang hasil diatas, dibuat persentasi kemampuan membaca 60 kata dengan perolehan EG=83,3% dan CG=60% dimana tingginya persentasi EG hanya dikarenakan dibiasakan dilatih mengucapkan kata.