BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Komunikasi memegang peranan penting dalam kehidupan ini, setiap manusia membutuhkan manusia yang lain baik langsung maupun tidak langsung. Kebutuhan terhadap komunikasi ini mendorong manusia untuk terus berinovasi membuat terobosan untuk membuat alat komunikasi yang sesederhana mungkin. Kebutuhan berkomunikasi ini selain antar individu dan kepetingan skup kecil, kini merambah sampai ke dunia bisnis dan militer. Selain menyampaikan pesan dan informasi berupa suara, kini menyampaikan beragam bentuk data seperti video. Karena semakin hari transfer data yang dilakukan semakin besar maka dibutuhkan suatu sistem komunikasi yang bisa memfasilitasinya. Selain besarnya data ada lagi kebutuhan lain yaitu keamanannya. Dari berbagai kebutuhan terhadap komunikasi ini maka manusia membuat teknologi komunikasi. Salah satu sistem komunikasi yang bisa berperan adalah sistem multiple acces yang berupa CDMA. 1.2 Ruang Lingkup dan Batasan Masalah Bahasan dalam laporan ini adalah tentang sistem komunikasi wireless. kondisi penduduk yang konsumtif dengan memakai teknologi tanpa tahu prinsip sistem komunikasinya sendiri merupakan suatu kemunduran, seharusnya kita pakai teknologinya namun sedikit banyak masyarakat juga harus belajar tentang prinsip komunikasi tersebut oleh karena itu akan dibahas secara umum salah satu teknologi komunikasi yaitu CDMA yang akan dibahas mulai dari dasarnya tentang sistem komunikasi. 1.3 Tujuan Tujuan dari laporan ini adalah : a. mengetahui teknologi komunikasi b. memahami prinsip telekomunikasi CDMA 1 c. mengetahui sistem komunikasi nirkabel/wireless/tanpa kabel. 1.4 Sistematika Laporan Laporan ini disusun mulai dari pendahuluan, lalu di teruskan lewat dasar teori yang mencakup : Pendahuluan dan Perkembangan Komunikasi Wireless, Jenis-jenis aplikasi Komunikasi Wireless dan Manfaatnya, Komunikasi Analog Radio Frekuensi., Digital Radio Frekuensi, Komunikasi Digital frekuensi radio, komponen sistem komunikasi digital frekuensi radio, Teknik multiple acces untuk komunikasi wireless, Prinsip CDMA, Simulasi CDMA Sederhana. Terakhir ditutup dengan kesimpulan. 2 BAB II TEORI DASAR 2.1 Pendahuluan dan Perkembangan Komunikasi Wireless Sistem komunikasi wireless atau wireless communication system merupakan sebuah sistem komonikasi tanpa kabel yang sudah dikembangkan sejak dulu sekitar tahun 1920, yang perkembangan pertamanya bersamaan dengan ditemukannya radio oleh Marconi, perkembangan komunikasi nirkabel ini semakin pesar seiring dengan laju perubahan jaman yang selalu menuntut kemudahan dalam berinteraksi jarak jauh, dan sistem komunikasi ini mengalami perkembangan eksponensial pada masa-masa peperangan, keinginan untuk menguasai negara lain, dan juga bertahan dari penindasan negara adidaya, maka para ahli dari setiap negara berusaha terus untuk mengembangkan sistem komunikasi yang lebih canggih dan lebih aman dari gangguan atau interfensi pihak lain. Sistem komunikasi wireless sekarang terus mengalami perkembangan, dari komunikasi statis sampai mobile/bergerak. Pemanfaatan teknologi wireless diantaranya adalah Layanan Bersifat tetap (fixed): a. Penggunaan sekitar rumah (Cordless-DECT) b. Sambungan lokal (wireless local loop-WLL) c. Bluetooth: jarak pendek, kecepatan rendah d. WiFi: jarang menengah, kecepatan cukup tinggi e. WIMAX: jarak jauh, kecepatan tinggi f. Satellite: jangkauan luas, kecepatan menengah g. RFID: jangkauan sangat kecil Layanan Bersifat bergerak (mobile): a. Limited Mobility (Flexi) b. Cellular (GSM, CDMA, 3G) c. Satellite (GMPCS 2.2 Dasar Teori Komunikasi Wireless Dalam sistem komunikasi wireless ada perangkat atau bagian umum gelombang yang berperan yang menjadi bagian utuh dari sistem komunikasi ini,yaitu : 3 1. gelombang radio 2. gelombang mikro 3. gelombang infra merah 4. elektormagnetik Sistem komunikasi wireless dengan frekuensi radio terdiri dari perangkat-perangkat yang diantaranya adalah : 1. Data (input) 2. modem 3. transmitter 4. Receiver 2.2.1 Data Data dalam komunkasi wireless ini bisa berupa video, audio, dan data-data yang lain. data yang masuk sebagai input analog akan diubah menjadi data digital lalu ditransmisikan dan diterima receiver berikutnya akan diubah dari data digital menjadi data analog, pembahasan lengkapnya akan disampaikan pada bab berikutnya. 2.2.2. Modem Modulasi adalah proses perubahan (varying) suatu gelombang periodik sehingga menjadikan suatu sinyal mampu membawa suatu informasi. Dengan proses modulasi, suatu informasi (biasanya berfrekeunsi rendah) bisa dimasukkan ke dalam suatu gelombang pembawa, biasanya berupa gelombang sinus berfrekuensi tinggi. Terdapat tiga parameter kunci pada suatu gelombang sinusiuodal yaitu : amplitudo, fase dan frekuensi. Ketiga parameter tersebut dapat dimodifikasi sesuai dengan sinyal informasi (berfrekuensi rendah) untuk membentuk sinyal yang termodulasi. Peralatan untuk melaksanakan proses modulasi disebut modulator, sedangkan peralatan untuk memperoleh informasi informasi awal (kebalikan dari dari proses modulasi) disebut demodulator dan peralatan yang melaksanakan kedua proses tersebut disebut modem. 4 Modem berasal dari singkatan MOdulator DEModulator. Perangkat keras ini digunakan untuk mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog sehingga data dari komputer bisa dikirimkan melalui saluran telepon atau saluran lainnya. Data dari komputer yang berbentuk sinyal digital diberikan kepada modem untuk diubah menjadi sinyal analog. Sinyal analog tersebut dapat dikirimkan melalui beberapa media telekomunikasi seperti telepon dan radio. Setibanya di modem tujuan, sinyal analog tersebut diubah menjadi sinyal digital kembali dan dikirimkan kepada komputer. Terdapat dua jenis modem secara fisiknya, yaitu modem eksternal dan modem internal. Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu modulasi analaog modulasi digital 2.2.2.1 Modulasi Analog Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informsi sinyal analog. Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog : Modulasi berdasarkan sudut a. Modulasi Fase (Phase Modulation - PM) b. Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio - FM) Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation - AM) a. Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on the radio AM band) b. Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC) c. Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC) d. Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to singlesideband suppressed carrier modulation (SSB-SC) 5 e. Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM) f. Quadrature amplitude modulation (QAM) 2.2.2.2 Modulasi Digital Dalam modulasi digital, suatu sinyal analog di-modulasi berdasarkan aliran data digital. Perubahan sinyal pembawa dipilih dari jumlah terbatas simbol alternatif. Teknik yang umum dipakai adalah : a. Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan fase. b. Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas berdasarkan frekuensi. c. Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas amplitudo. 2.2.3 Transmitter Transmitter adalah bagian dari sistem komunikasi wireles yang berfungi untuk mengirimkan data ke tempat lain berupa gelombang radio. Prondip kerja dari transmitter ini adalah adanya induksi medan magnetik dari sumber potensial yang menyebabkan arus dan menginduksi rangkian lainnya. Secara sederhana tarnsmitter dapat dibuat dengan cara mengubah on dan off bateri yang dihubungkan dengan kabel . 6 Swith diatas harus dibuat lebih halus yang akan membentuk gelombang sinus seperti pada gambar ,karena jika tidak maka akan berupa squre ketika menghubungkan ke batere makan di kabel akan 1,5 volt jika diputus akan nol,jika dilakukan secara cepat akan seperti apda gmabar diatas Transmitter diatas yang berupa gelombang sinnus ternyata tidak mengandung informasi apapun, maka diperlukan modulasi untuk menyampaikannya. Jenisnya ada 3 yaitu pulse modulation, amlitude modulation dan frequency modulation. 2.2.4 Receiver Receiver merupakan bagian yang berfungsi untuk menerima sinyal atau data yang dikirimkamn oleh transmitter. Bagian sederhana dari trasnmitter dapat tersusun dari komponen berikut : 7 Dioda, kabel, batang logam untuk antena dan ground, dan earphone, seperti terlihat pada gambar 2.3 Jenis-jenis Aplikasi Komunikasi Wireless dan Manfaatnya Teknologi wireless sangat banyak sekali manfaatnya yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari, hidup tanpa komunikasi ini akan sangat menderita, bukan hal yang utama tetapi perannya sangat vital sekali, sebab semua aspek kehidupaan dalam bermasyarakat sekarang kita membutuhkan sarana komunikasi yang cepat dan nyaman. Baik untuk keperluan sosial, bisnis, militer , pendidikan, perdangagan, hubungan diplomatik dll. Pemanfaatan teknologi wireless diantaranya adalah Layanan Bersifat tetap (fixed): h. Penggunaan sekitar rumah (Cordless-DECT) i. Sambungan lokal (wireless local loop-WLL) j. Bluetooth: jarak pendek, kecepatan rendah k. WiFi: jarang menengah, kecepatan cukup tinggi l. WIMAX: jarak jauh, kecepatan tinggi m. Satellite: jangkauan luas, kecepatan menengah n. RFID: jangkauan sangat kecil 8 Layanan Bersifat bergerak (mobile): d. Limited Mobility (Flexi) e. Cellular (GSM, CDMA, 3G) f. Satellite (GMPCS) 9 BAB III KOMUNIKASI WIRELESS DENGAN RADIO FREQUENSI 3.1 Gambaran Umum Sistem komunikasi wireless (nirkabel/tanpa kabel) merupakan sistem penyampaian informasi (berupa data,suara, gambar, video ) tanpa media kabel sebagai perantaranya, tetapi menggunakan media yang lain berupa udara yang dibawa lewat gelombang. Sistem Komunikasi menggunakan frekuensi/spektrum radio, yang memungkinkan transmisi (pengiriman/penerimaan) informasi tanpa koneksi fisik. Sistem komunikasi ini bisa dilakukan dimana saja, tidak terlalu terpaku tempat, sebab tidak terikat dengan koneksi fisik Dalam Komunkasi wireless beberapa kata kunci yang terkait melibatkan : Gelombang / Frekuensi radio sebagai sinyal transmisi dan Gelombang, elektromagnetik sebagai carrier, Modem, Transmitter, Receiver. Gelombang Radio Radio adalah sinyal transmisi wireless dengan modulasi dari gelombang elektromanetik dengan frekuesni cahaya tampak. Gelombang radio pada frekuensi 350 MHz dapat dipantulkan oleh lapisan ionosfer, suatu lapisan yang terbentuk dari ion dan elektron pada ketinggian sekitar 60 km sampai dengan 600 km di atas permukaan bumi. Dengan pemantulan oleh lapisan ionosfer ini, maka komunikasi radio pada band ini bisa mencapai jarak lebih dari 2.000 km tanpa perangkat pemancar ulang (repeater). Ini berbeda dengan komunikasi pada band VHF-tinggi (50-300 MHz) dan UHF (300-3.000 MHz). Untuk mencapai jarak yang jauh, maka komunikasi pada band ini memerlukan perangkat repeater, dan untuk band orde gigahertz (lebih dari 1.000 MHz) bisa memanfaatkan satelit sebagai "pemantul" dan "penguat" buatan. Dikarenakan komunikasi radio pada band HF dan VHF-rendah memanfaatkan lapisan ionosfer sebagai pemantul, propagasi gelombangnya akan sangat bergantung pada kondisi lapisan tersebut. Pada saat kondisi ionosfer baik dan frekuensi kerja yang digunakan sesuai dengan kondisi lapisan tersebut, maka peluang keberhasilan komunikasi juga besar sehingga komunikasi radio menjadi lebih optimal. Penjalaran 10 radiasi elektromagnetik artinya adalah osilasi medan elektromagnetik yang melewati udara atau ruang vakum. Gelombang ini tak memerlukan medium dalam perambatannya. Informasi dibawa secara sistematis lewat mengubah amplitudo dan frekuensi. Ketika gelombang radio melewati konduktor listrik, medan osilasi akan menginduksi sehingga timbul arus ac di konduktor yang lain. Gambar Spektrum elektromagnetik dan diagram transmisi sinyal audio 3.2 Komunikasi Analog Radio Frekuensi Pengertian Sinyal Analog Sinyal analog adalah sinyal yang berupa gelombang elektromagnetik dan bergerak atas dasar frekuensi. Frekuensi adalah jumlah getaran bolak-balik sinyal analog dalam satu silkus lengkap per detik. Satu siklus lengkap terjadi pada saat gelombang berada pada titik bertegangan nol, menuju titik bertegangan positif tertinggi pada gelombang, menurun ke titik tegangan negatif dan menuju ke titik nol kembali.semakin tinggi kecepatan, semakin banyak siklus lengkap yang terjadi dalam suatu periode tertentu. Kecepatan frekuensi tersebut dinyatakan dalam Hertz (Hz). 11 Sebagai contoh sebuah gelombang yang berayun bolak-balik sebanyak sepuluh kalu setiap detik berarti memiliki kecepatan 10 Hz. Sinyal analog dapat digunakan dalam media tertutup seperti kabel coaxial, TV kabel dan kabel tembaga. Sinyal analog dapat pula digunakan melalui media terbuka seperti gelombang mikro, telepon rumah tanpa kabel dan telepon seluler. Pengiriman sinyal analog dapat dianalogikan mengirim air melalui pipa. Aliran pipa kehilangan tenaganya saat disalurkan melalui sebuah pipa. Semakin jauh pipa, semakin banyak tenaga yang terkurang dan aliran menjadi semakin lemah. Demikian pula sinyal analog juga memungut interferensi elektrik atau noise dari dalam jalur. Kabel listrik, petir dan mesin listrik semua menginjeksikan noise dalam bentuk elektrik pada sinyal analog. Untuk mengatasi kelemahan tersebut maka diperlukan alat penguat sinyal yang disebut amplifier. 3.3 Komunikasi Digital Radio Frekuensi Pengertian Sinyal Digital Sebagai pengganti gelombang maka sinyal pada sistem digital ditransmisikan dalam bentuk bit bit biner. Sistem biner adalah sistem on – off (atau sistem 1-0), jadi apabila ada tegangan atau on maka akan diangkakan 1, sedangkan bila tidak ada tegangan atau off maka akan diangkakan 0. meski memiliki kelemahan terhadap noise interferensi listrik apabila jarak semakin jauh, namun sinyal digital masih dapat diperbaiki atau “direparasi” artinya dengan cara membangkitkan ulang bit bit tersebut dengan tidak meregenerasikan noise. Kelebihan pada sinyal sistem digital dibandingkan sinyal analog adalah : a. Kualitas suara lebih jernih, selain lebih jelas signal digital memiliki sedikit kesalahan. b. Kecepatan dari sinyal digital lebih tinggi dibandingkan sinyal analog c. Sinyal digital memiliki lebih sedikit kesalahan daripada sinyal analog. 12 d. Untuk sinyal digital memerlukan tenaga pendukung yang tidak terlalu kompleks Selanjutnya, perangkat radio komunikasi dapat diperoleh dengan harga dari puluhan ribu hingga ratusan ribu rupiah. 3.4 Komponen Sistem Komunikasi Digital Frekuensi Radio Source Coding Bagian ini merupakan sumber data yang berupa sinyal. Ada bagian encode dan decode, bagian encode yaitubagian sinyal berupa input awal yang akan dikirimkan sedangkankan dcode merupakan sinyal yang telah diterima receiver. Jika data yang ditransmisikan berupa audio maka nanti penerima akan mendapakan data suara atau audia juga, yang sesuai dengan aslinya. 13 Channel Coding Ini merupakan bagian pengkodean yaitudata yang menjadi input yaitusource code akan dilakukan proses pengkodean sehingga bisa didapatkandata sesuai aslinya dan ada keamanan dalam pengirimannya. Multiple Access Adalah suatu teknik yang memungkinkan suatu titik ( Base Station ) untuk dapat diakses oleh beberapa titik yang saling berjauhan ( Subriber Station ) dengan tidak saling mengganggu. Fungsi Multiple Accesss: • Digunakan untuk mengorganisasi user dalam memberikan komunikasi yang bebas interferensi • Menyalurkan beberapa informasi secara serentak dalam satu spektrum. Jenis multiple access 1. Fdma (frequency division multiple accesss ): 2. Tdma (time domain multipel accesss : 3. CDMA (code domain multiple accesss) FDMA Masing-masing pengguna menggunakan frekuensi tertentu (privat) dalam proses komunikasinya, tiap kanal pembicaraan dibedakan berdasarkan pembagian frekuensi. Tiap-tiap kanal menempati satu frekuensi dengan lebar band 30 KHz. Jadi hanya satu pemakai yang dapat memakai kanal frekuensi tersebut dalam setiap waktunya. TDMA Masing-masing pengguna menggunakan frekuensi khusus namun hanya selama time slot tertentu.jika telah melampaui time slotnya maka frekuensinya akan 14 digunakan oleh yang lain, Sedangkan pada sistem TDMA menerapkan pembagian waktu untuk meningkatkan kapasitas sistem. Satu kanal frekuensi dibagi lagi menjadi beberapa time slot sehingga kapasitas sistem lebih meningkat. TDMA diterapkan antara lain pada seluler GSM dimana satu band frekuensi dibagi menjadi delapan time slot. CDMA Untuk membedakan pengguna yang satudengan pengguna yang lain menggunakan code yang tertentu yang berbeda-beda dalam sinyal yang sama (waktu dan frekuensi yang sama),interferensi terjadi karena pengguna yang banyak yang saling berdekatan.Semua pemakai seluler memakai frekuensi pancar yang sama dengan lebar band 1,25 MHz dimana masing-masing kanal dibedakan oleh kode unik tertentu. Modulasi Modulasi adalah teknik-teknik yang dipakai untuk menumpangkan sinyal pada sinyal atau memasukan informasi dalam suatu gelombang pembawa. Alatnya adalah modulator dan alat yangmelaukan fungsi sebaliknya adalah demodulator. Jika bisa dua-duanya dalam satu alat disebut modem. Modulasi ini ada modalasi analog dan modulasi digital (seperti telah di bahas di bab dasar teori). 15 BAB IV KOMUNIKASI WIRELESS CDMA 4.1 Teknik Multiple Acces Spread Spektrum Spread spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensiyang jauh lebih lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan pada transmisi standard (misal; TDMA, FDMA). Sebagai contoh adalah CDMA IS-95 menggunakanlebar pita frekuensi 1.25 MHz, sedangkan AMPS hanya 30 kHz untuk menyalurkansinyal suara. Proses pelebaran pita frekuensi ini disebut dengan spreading.Spread spectrum signal digunakan untuk mentransmisikan informasi digital yang dipengaruhi oleh karakteristik bandwidth W yang lebih besar dari information rate R dalam bits/s, sehingga daya yang dibutuhkan sedikit. Pengertian lain dari teknik spread spectrum adalah suatu teknik yang memungkinkan beberapa user menggunakan bandwidth yang sama pada waktu yang sama tanpa terjadi interferensi satu sama lain. Suatu sistem dapat disebut sistem spread spectrum jika memenuhi persyaratan: 1. Sinyalnya membutuhkan bandwidth yang besar untuk mengirimkan informasi. 2. Spreading signal atau disebut code signal merupakan data independen. 3. Pada receiver, despreading dilakukan dengan menyesuaikan spread sinyal yang diterima dengan replika sinkronisasi dari spread sinyal informasi. Sinyal spread spectrum digunakan untuk: 1. Menghilangkan atau menekan efek interferensi detrimental pada jamming, interferensi dari user lain pada kanal dan interferensi karena multipath propagation. Jammer harus dihilangkan karena akan mengganggu komunikasi karena membingungkan penerima. Interferensi dari user lain terjadi karena user berbagi kanal bandwidth yang sama untuk mengirimkan berbagai informasi ke berbagai tujuan pada saat yang bersamaan. 2. Menyembunyikan sinyal dengan mentransmisikan pada daya rendah yang tertutup oleh noise. Penyembunyian pesan dibalik noise dilakukan dengan menyebarkan bandwidthnya dengan coding dan transmitting sinyal resultan pada daya rendah. Pada keadaan ini probabilitas pendengar lain untuk mengetahui isi pean sangat rendah, atau dikenal dengan Low-probability-ofintercept (LPI). 16 3. Memberi pesan pribadi tanpa didengar user lain. Hal ini dilakukan dengan superimposing pola pseudo-random dalam pentransmisian pesan. Pesan dapat didemodulasi oleh receiver yang dimaksud, yang mengetahui pola pseudo-random atau kode yang digunakan transmiter, sedangkan receiver lain yang tidak mengetahui kode ini tidak dapat menerima pesan tersebut. Pada aplikasi lain selain untuk komunikasi, spread spectrum signal digunakan untuk menghasilkan perhitungan time delay yang akurat dan rata-rata kecepatan pada radar dan navigasi. 2 jenis teknik spread sektrum : 1. Frequency Hoping Frequency hoping pembawaberdasarkan diperoleh waktu dengan dengan pola yang merubah-rubah mendekati acak, frekuensi pseudo random.Sedangkan CDMA diperoleh dengan memodulasi sinyal informasi dengan spreadingsequence yang dikenal sebagai pseudo noise (PN) sinyal digitalyang menjadikan sinyal informasi berpita lebar dan berbentuk seperti derau (noise). . Gambar Bentuk spektrum sinyal Frequency Hoping (atas) dan CDMA (bawah). 2. DS(Direct Sequence)-CDMA 17 Direct Sequence adalah teknik Spread Spectrum paling populer. Sinyal data dikalikan dengan kode Pseudo Random Noise (PN-code). PN-code adalah urutan chips bernilai -1 dan 1 (polar) atau 0 dan 1 (non-polar). Jumlah chip dalam satu kode disebut periode kode. PN-code adalah kode yang menyerupai noise (noise-like code) dengan properti properti tertentu. Ada beberapa kelas binary (2-phase) PN-codes: M-sequences (base), Goldcodes dan Kasami-codes. PN-code dapat dibuat dengan satu atau lebih shiftregisters. Jika panjang dari shiftregister adalah n, secara umum periode N dapat dinyatakan sbb: N = 2n -1 Dalam kasus paling sederhana, PN-code dikalikan dengan satu bit data (lihat gambar, dalam contoh ini N = 7). Bandwidth sinyal data dikalikan dengan faktor N, faktor ini disebut sebagai processing gain. 4.2 Prinsip DS-CDMA CDMA adalah teknik multiple access yang menggunakan modulasi spread spectrum dari masing-masing akses dengan masing-masing kode yg unik pada spektrum yang sama. Merupakan teknik modulasi dan multiple accesss berdasarkan teknik spread spectrum direct sequence dimana pengiriman sinyal menduduki lebar pita frekuensi melebihi spektrum minimal yang dibutuhkan. Dalam teori dasar telah di jelaskan tentang multiple acces dan modulasi secara umum,sekarang kita akan bahas terkait peng-kode-an. Dalam metode spektrum tersebar, setiap sektor dibedakan dengan Pseudo-noise (PN) atau pseudorandom sequence. 4.2.1 PN-Sequence Pseudo-noise (PN) atau pseudorandom sequence adalah biner sequens dengan autokorelasi yang mirip dalam 1 periode. Pseudonoise sequens memiliki banyak karakteristik yang hampir sama dengan sequens biner yang memiliki nilai mendekati 1 dan 0, yaitu korelasi yang sangat rendah, pergeseran sequens dan korelasi silang antara 2 sequens. 18 PN sequens tidak benar-benar random, tapi merupakan sinyal periodik yang diketahui baik oleh penerima maupun pengirim. Ada 3 properti dasar yang dapat diterapkan pada setiap biner sequens untuk memeriksa keacakan, yaitu: 1. Balance property, besarnya biner 1 berbeda dengan biner 0 pada setiap digit. 2. Run property, run merupakan sequens dari run merupakan jumlah digit dari run. Diantara run 0 dan 1 pada setiap periode sebanding dengan 1 ½ run pada setiap tipe dari panjang 1, 1 ¼ panjang 2 dan 1 1/8 panjang 3. 3. Correlation property. Jika periode sekuens dibandingkan untuk setiap tingkat, sangat baik bila jumlah yang diterima dibandingkan dengan jumlah yang gagal, tidak lebih dari 1. 4.2.2 Pembangkitan Pn-Sequence PN sequence dihasilkan oleh Pseudo Random Generator (PRG), yang terdiri dari beberapa bagian. Sebuah feedback shift register memiliki 4 tingkat register untuk menyimpan dan menggeser, sebuah modulo-2 adder, dan jalur feedback dari adder ke input register. Operasi shift register dikontrol oleh pulsa clock sequens. Pada setiap pulsa clock, isi dari setiap tingkat bergeser 1 tingkat ke kanan. Dan isi dari tingkat X3 dan X4 ditambahkan dan hasilnya diumpanbalikan ke Xl. Shift register generator menghasilkan sequens yang tergantung pada banyaknya tingkat, hubungan feedback tap, dan kondisi inisiasi. Untuk setiap n tingkat umpan balik linear, sequens mengulang periode clock pulsa p sebesar: Autokorelasi fungsi Rx( ) pada gelombang periodik x(t), dengan periode To (normalisasi); 19 Sebagai contoh: Untuk mengetes output PN sequens pada shift register untuk korelasi random properti ketiga. Output : 000100110101111 100010011010111 daaddadaddddaaa Digit yang diterima diberi tanda a dan yang ditolak diberi tanda d. Pemilihan titik umpan balik dilakukan dengan bantuan tabel irreducible polynomial, dengan aturan: 1. bila panjang deret adalah bilangan prima, maka semua irreducible polynomial yang ada akan menghasilakan PN-sequence. 2. bila panjang deret bukan bilangan prima maka hanya primitive irreducible polynomial saja yang menghasilkan PN-Sequence. 4.2.3 Fungsi Korelasi Sendiri PN-Sequence Korelasi sendiri dari sebuah deret adalah sebuah besaran yang menunjukan tingkat kemiripan atau kesesuaian deret tersebut dengan replikanya sendiri. Untuk deret bipolar f(t) ber periode Tp, fungsi korelasi sendirinya adalah Dimana g(f) adalah fungsi satuan impulse, M adalah bilangan bulat. Sifat-sifat spektral yang penting: 1. Garis-garis spektrum diskrit terdapat pada kelipatan bulat dari 1 / NTc 2. Bila panjang deret (N) diperbesar, maka jarak antara garis-garis spektrum diskrit tersebut akan merapat, dan daya masing-masing garis spektrum akan berkurang. 3. Selubung (envelope) dari kerapatan spektral daya berbentuk fungsi sin2 yang null to null-nya ditentukan oleh peride chip Tc. 4. Selubung dari kerapatan spektral daya pada f=0 adalah sebesar 1/N. 20 5. Pada f=0 terdapat komponen DC sebesar 1 /N2. Komponen DC ini tidak diinginkan, karena akan menyebabkan munculnya komponen sinyal pembawa pada sinyal DS-SS yang dihasilkan. Untuk mengurangi komponen DC ini harus dipakai panjang deret (N) yang cukup besar. 4.2.4. Perhitungan PN-Sequence Untuk menentukan PN -Sequence dengan menggunakan shift register adalah dengan cara berikut: Misalnya kode awal yang dimasukan adalah 1000, maka untuk setiap langkah pergeseran: 1. 0100 isi register 3 dan 4 di XOR( 0 XOR 0 = 0) hasilnya mengisi X1 2. 0010, 1 XOR 0 = 1, hasilya mengisi X1 3. 1001 4. 1100 5. 0110 6. 1011 7. 0101 8. 1010 9. 1101 10.1110 11.1111 12.0111 13.0011 14.0001 15.1000 Setelah 15 kali clock bit maka isi dari bit yang telah digeser dan di XOR akan kembali ke pola awalnya. Untuk memperoleh kode PN-Sequence yang digunakan, maka diambil dari isi dari shift register 4 untuk setiap langkahnya, maka akan diperoleh 000100110101111 Untuk menspread dan menyembunyikan sinyal informasi yang akan dikirimkan, maka setiap bit dari sinyal informasi di-XOR dengan kode PN-Sequence. Misal sinyal informasi bitnya 10: Sinyal asli: 1 0 21 Kode PN: 000100110101111000100110101111 Sinyal transmisi: 111011001010000000100110101111 Pada receiver sinyal yang diterima akan di-XOR lagi dengan kode PNSequence sehingga diperoleh sinyal aslinya: Sinyal diterima : 11101100101000000010110101111 Kode PN : 000100110101111000100110101111 XOR : 111111111111111000000000000000 Recovery : 1 0 Jumlah bit dari informasi bisa kembali ke bentuk awalnya, karena setiap user memiliki kode yang berbeda yang tidak diketahui user lain. 22 4.3 Simulasi Peng-kode-an DSCDMA Tampilan simulasi sederhana pengiriman sinyal cdma yang ditransformasi oleh kode PN code sehinga keamanan data yang disampaikan bisa lebih terjaga. 23 Pada bagian payload to be sent adalah sinyal dari data sebenarnya yang akan kita kirimkan ketujuant tertentu. Bagian paling atas adalah gambar sinyal dari PNCode lalu dua sinyal tersebut akan dimultiplikasi sehingga akan didapatkan bagian ketiga yaitu sinyal yang akan ditransmisikanyang merupakan hasil penggabungan dua sinyal. Berikutnya sinyal akan ditransmisikan oleh transmitter dan akan diterima oleh receiver, di sini sinyal akandi demodulasi dan di decoding, sehingga sinyaltrasnmisi yang diterima receiver akan di ubah menjadi kode sebenarnya. 24 BAB V KESIMPULAN 5.1 Kesimpulan Sistem komunikasi wireless atau wireless communication system merupakan sebuah sistem komonikasi tanpa kabel yang sudah dikembangkan sejak dulu sekitar tahun 1920. Sistem komunikasi wireless (nirkabel/tanpa kabel) merupakan sistem penyampaian informasi (berupa data,suara, gambar, video ) tanpa media kabel sebagai perantaranya, tetapi menggunakan media yang lain berupa udara yang dibawa lewat gelombang. Sistem Komunikasi menggunakan frekuensi/spektrum radio, yang memungkinkan transmisi (pengiriman/penerimaan) informasi tanpa koneksi fisik. Sistem komunikasi ini bisa dilakukan dimana saja, tidak terlalu terpaku tempat, sebab tidak terikat dengan koneksi fisik. Sinyal analog adalah sinyal yang berupa gelombang elektromagnetik dan bergerak atas dasar frekuensi. Sebagai pengganti gelombang maka sinyal pada sistem digital ditransmisikan dalam bentuk bit bit biner. Sistem komunikasi wireless dengan frekuensi radio terdiri dari perangkatperangkat yang diantaranya adalah : 1. Data (input) 2. modem 3. transmitter 4. Receiver Fungsi Multiple Accesss: • Digunakan untuk mengorganisasi user dalam memberikan komunikasi yang bebas interferensi • Menyalurkan beberapa informasi secara serentak dalam satu spektrum. Jenis multiple access 1. Fdma (frequency division multiple accesss ): 2. Tdma (time domain multipel accesss : 3. CDMA (code domain multiple accesss) Spread spectrum adalah teknik memancarkan sinyal pada pita frekuensiyang jauh lebih lebar dari pita frekuensi yang dibutuhkan 25 2 jenis teknik spread sektrum : 1. Frequency Hoping 2. DS(Direct Sequence)-CDMA CDMA adalah teknik multiple access yang menggunakan modulasi spread spectrum dari masing-masing akses dengan masing-masing kode yg unik pada spektrum yang sama. Merupakan teknik modulasi dan multiple accesss berdasarkan teknik spread spectrum direct sequence dimana pengiriman sinyal menduduki lebar pita frekuensi melebihi spektrum minimal yang dibutuhkan. Sistem komunikasi wireless dengan CDMA bisa menjamin keamanan data yang disampaikan, karena ada prinsip pengkodean, Dalam metode spektrum tersebar, setiap sektor dibedakan dengan Pseudo-noise (PN) atau pseudorandom sequence. Jumlah bit dari informasi bisa kembali ke bentuk awalnya, karena setiap user memiliki kode yang berbeda yang tidak diketahui user lain. 26 Daftar Pustaka 1. Rapport,Theodore,”Wireless Communications”.1996.Prentice Hall:New Jersey. 2. Yang C,Samuel,”CDMA RF System Engineering”.1998.Artech House : Noorwood. 3. www.en.wikipedia.org 4. www.howstuffwork.com 27