MUDUL8 PANAS REAKSI DAN ELEKTRO KIMIA Pelajaran mengenai panas reaksi dinamakan termokimia yang merupakan bagian dari cabang ilmu pengetahuan yang lebih besar yaitu termodinamika. Sebelum pembicaraan mengenai prinsip termokimia ini kita lanjutkan, akan dibuat dulu definisi dari beberapa istilah. Salah satu dari istilah yang akan dipakai adalah sistim. Sistim adalah sebagian dari alam semesta yang sedang kita pelajari. Mungkin saja misalnya suatu reaksi kimia yang sedang terjadi dalam suatu gelas kimia. Di luar sistim adalah lingkungan. Dalam menerangkan suatu sistim, kita harus memperinci sifat-sifatnya secara tepat. Diberikan suhunya, tekanan, jumlah mol dari tiap zat dan berupa cairan, padat atau gas. Setelah semua Variabel ini ditentukan berarti semua sifat-sifat sistim sudah pasti, berarti kita telah menggambarkan keadaan dari sistim. Bila perubahan terjadi pada sebuah sistim dikatakan bahwa sistim bergerak dari keadaan satu ke keadaan yang lain. Bila sistim diisolasi dari lingkungan sehingga tak ada panas yang dapat mengalir maka perubahan yang terjadi di dalam sistim adalah perubahan adiabatik. Selama ada perubahan adiabatik, maka suhu dari sistim akan menggeser, bila reaksinya eksotermik akan naik, sedangkan bila reaksinya endotermik akan turun. Bila sistim tak diisolasi dari lingkungannya, maka panas akan mengalir antara keduanya, maka bila terjadi reaksi, suhu dari sistim dapat dibuat tetap. Perubahan yang terjadi pada temperatur tetap dinamakan perubahan isotermik. Telah dikatakan, bila terjadi reaksi eksotermik atau endotermik, maka pada zat-zat kimia yang terlibat akan terjadi perubahan energi potensial. Panas reaksi yang kita ukur akan sama dengan perubahan energi potensial ini. Mulai sekarang kita akan menggunakan perubahan ini dalam beberapa kuantitas, sehingga perlu ditegakkan beberapa peraturan untuk menyatakan perubahan secara umum. Simbul (Huruf Yunani untuk delta) umumnya dipakai untuk menyatakan perubahan kuantitas. Misalnya: perubahan suhu dapat ditulis dengan t, dimana t menunjukkan temperatur. Dalam, praktek biasanya dalam menunjukkan perubahan adalah dengan cara mengurangi temperatur akhir dengan temperatur mula-mula. t = takhir – t awal Demikian juga, perubahan energi potensial http://www.mercubuana.ac.id Pengukuran panas reaksi pada volume tetap dan tekanan tetap tak banyak berbeda tapi tidak sama (sebabnya akan dibicarakan dalam kemudian). Karena kebanyakan reaksi yang ada kepentingannya bagi kita dilakukan dalam wadah terbuka, jadi berhubungan dengan tekanan udara yang tetap dari atmosfir, maka akan dibicarakan hanya panas reaksi pada tekanan tetap. Panas reaksi pada tekanan tetap disebut perubahan entalpi dari reaksi dan diberikan dengan simbol H. Definisinya H = Hakhir - Hawal Walaupun ini merupakan definisi yang biasa dari H, keadaan entalpi Hawal dan Hakhir (yang sebenarnya berhubungan dengan jumlah energi yang ada, pada keadaan ini) tak dapat diukur. ini disebabkan karena jumlah energi dari sistim termasuk jumlah dari semua energi kinetik dan energi potensialnya. Jumlah energi total ini tidak dapat diketahui, karena kita tidak mengetahui secara pasti berapa kecepatan pergerakan molekul-molekul dari sistim dan juga berapa gaya tarik menarik dan tolak menolak antara molekul dalam sistim tersebut. Bagaimanapun definisi yang diberikan oleh Persamaan persamaan diatas sangat penting karena telah menegakkan tanda aljabar H untuk perubahan eksoterm dan endotennik. Perubahan eksotermik Hakhj, lebih kecil dari Hawal. Sehingga harga H adalah negatif. Dengan analisis yang sama kita mendapatkan bahwa harga H untuk perubahan endotermik harganya positif. Besarnya H untuk suatu reaksi tertentu tergantung dari berapa desakan pada sistim saat itu, sehingga bila kita ingin membandingkan harga H untuk berbagai reaksi, reaksi-reaksi tersebut harus diukur pada desakan yang sama. Ahli pengetahuan mendefinisikan suatu satuan desakan disebut 1 standard atmosfir dengan singkatan 1Atm, yang secara kasar sesuai dengan harga rata-rata desakan di daerah pantai. Harga ini biasanya dipilih sebagai acuan desakan untuk pengetahuan perubahan entalpi dan hampir semua harga H modul ini diperuntukkan untuk desakan 1 atm. FungsiKeadaan Suatu fungsi keadaan (atau variabel keadaan) adalah suatu jumlah yang harganya hanya tergantung dari keadaan sistim pada saat tersebut dan tak tergantung dari keadaan sistim sebelumnya. Contohnya adalah suhu. Suatu sampel air misalnya http://www.mercubuana.ac.id Persamaan yang ditulis secara ini, dimana perubahan energi juga diperhatikan, dinamakan persamaan termokimia. Dalam persamaan termokimia, koefisiennya diambil sebagai jumlah mol dari pereaksi dan hasil reaksi. Persamaan termokimia di atas ini menyatakan bahwa 1 mol cairan air telah berubah menjadi 1 mol air berbentuk uap dengan mengabsorbsi 41 kJ kalori. Perubahan 1 mol cairan air menjadi 1 mol uap air selalu akan mengabsorbsi jumlah energi yang sama ini, tentunya bila keadaan mulamula dan akhirnya sama, tak menjadi soal bagaimana kita melakukan perubahan itu. Caranya dapat juga sedemikian jauh yaitu dengan cara menguraikan air tersebut menjadi uap H2 dan 02 lalu menggabungkan kedua unsur ini kembali menjadi uap air. Keseluruhan perubahan entalpinya tetap sama yaitu + 41 KJ. Sehingga kita dapat melihat keseluruhan perubahan sebagai hasil urutan langkah-langkah dan hargaH untuk keseluruhan proses adalah jumlah dari perubahan entalpi yang terjadi selama perjalanan ini. Pernyataan terakhir ini merupakan bagian dari hukum Hess mengenai jumlah panas. Persamaan termokimia berlaku sebagai alai yang penting untuk menggunakan hukum Hess. Misalnya persamaan termokimia yang herhubungan dengan cara tak langsung yang baru saja diperlihatkan untuk penguapkan air pada 100 °C H20 (l) H2O (g) + ½ O2 (g) H = +283 kj H2 (g) + ½ O2 (g) H2O (g) H = -242 kj Perhatikan bahwa koefisien pecahan dapat digunakan dalam persamaan termokimia. Ini disebabkan karena koefisien 1/2 berarti 1/2 mol (Dalam persamaan kimia biasa, koefisien 1/2 biasanya dihindarkan karena untuk tingkat molekuler tak ada artinya; setengah atom atau molekul tak ada artinya dalam suatu zat kimia). Kedua persamaan di atas menunjukkan bahwa diperlukan 283 kJ untuk menguraikan 1 mol H20 (l) menjadi unsur-unsumya dan 242 kj dikeluarkan waktu unsur-unsur tersebut bergabung lagi membentuk 1 mol H2O (g). Hasil akhir perubahan (penguapan dari satu mol air) didapat dengan menjumlahkan kedua persamaan reaksi dan menghilangkan zat-zat yang ada di kedua belah pihak. Kita dapat juga mengatakan bahwa panas dari keseluruhan reaksi sama dengan jumlah aljabar dari panas reaksi untuk kedua langkah reaksi tersebu Pemakaian persamaan termokimia http://www.mercubuana.ac.id