pengaruh der optimal terhadap return saham pada perusahaan

advertisement
PENGARUH DER OPTIMAL TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAANPERUSAHAAN LQ-45 PERIODE 2009-2012
Anna Ariyani Dwijayanti
Binus University, Jakarta
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11530
Titik Indrawati
Binus University, Jakarta
Jl. Kebon Jeruk Raya No. 27 Kebon Jeruk - Jakarta Barat 11530
ABSTRAK
Memaksimalkan nilai dari suatu perusahaan sangat tergantung pada financial leverage
perusahaan. Hal ini dapat diukur dengan rasio DER, yang menjelaskan proporsi antara utang
dan ekuitas yang digunakan untuk membiayai aktiva perusahaan. Dengan menyesuaikan
rasio ini, perusahaan dapat mempengaruhi kinerja saham mereka. Dalam penelitian ini, DER
optimal akan memaksimalkan nilai perusahaan. Untuk mendapatkan DER optimal,
mengestimasi fungsi nilai untuk setiap perusahaan menggunakan analisis regresi. Perbedaan
antara DER optimal dengan DER aktual disebut margin. Perusahaan dengan nilai margin
kecil akan mendapatkan return lebih tinggi dari perusahaan dengan nilai margin terbesar.
Margin berhubungan negatif dengan return saham , yang menunjukkan perusahaan yang
meminimalkan margin akan mendekati nilai DER optimal maka akan mengalami tingkat
pengembalian return yang tinggi. Variabel seperti margin, size, trading volume, dan book to
market mempengaruhi return saham sebagai variabel terikatnya. Penelitian ini menggunakan
data sekunder. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan yang masuk dalam
LQ45 yaitu sebanyak 45 perusahaan dan jumlah sampel yang diperoleh sebanyak 32
perusahaan dengan melewati tahap purposive sampling. Metoda analisis dilakukan dengan
menggunakan regresi linier berganda untuk memperoleh gambaran yang menyeluruh
mengenai hubungan antara variabel satu dengan yang lain. Hasil penelitian ini menunjukkan
bahwa variabel margin, size, trading volume, dan book to market berpengaruh terhadap
return saham.
Kata kunci: Return Saham, margin, size, trading volume, book to market
ABSTRACT
Value maximization of a firm depends heavily on the financial leverage of the company.
This is measured by the DER, which explains what proportions of debt and equity are being
used to finance the firm’s assets. By adjusting this rasio, firms can influence their stock
performance. In this study, optimal DER that maximizes firm value. To obtain the optimal
DER, estimate the value function for each firm using regression analysis. The difference
between the optimal DER and historically observed DER is called the margin. Firm with the
smallest margin value acquire higher returns than firm with the largest margin values.
Margin has a negative impact on returns, which suggests that companies that minimize
margin and consequently stay close to their optimal DER will experience higher stock
returns. Variabels such as margins, size, trading volume, and book to market impact on stock
1
2
returns as dependent variable. This study uses secondary data. The population in this study
are all companies included in the LQ45 as many as 45 companies and the number of samples
obtained as many as 32 companies to pass through purposive sampling stage. Method
analysis was performed using multiple linear regression to obtain a comprehensive picture of
the relationship between the variables with one another. The results showed that the variable
margin, size, trading volume, and book to market impact on stock returns.
Keywords: Stock return, Margin, Size, Trading volume, Book to market
PENDAHULUAN
Capital structure (struktur modal) adalah perbandingan atau imbangan pendanaan jangka
panjang perusahaan yang ditunjukkan oleh perbandingan utang jangka panjang terhadap
equity (modal sendiri). Menurut Mardiyanto (2009), struktur modal didefinisikan sebagai
proporsi utang jangka panjang terhadap ekuitas (saham preferen dan saham biasa) yang
ditetapkan perusahaan.
Utang jangka pendek tidak diperhitungkan dalam struktur modal karena utang jenis
ini umumnya bersifat spontan (berubah sesuai dengan perubahan tingkat penjualan)
sementara itu utang jangka panjang bersifat tetap selama jangka waktu yang relatif panjang
(lebih dari satu tahun) sehingga keberadaannya perlu lebih dipikirkan oleh para manajer
keuangan. Itulah alasan utama mengapa struktur modal hanya terdiri dari utang jangka
panjang dan ekuitas. Karena alasan itu pulalah biaya modal hanya mempertimbangkan
sumber dana jangka panjang (Mardiyanto, 2009).
Pencarian struktur modal yang optimal sudah jadi bahan pemikiran para praktisi
ataupun akademisi sejak lama. Teori tentang struktur modal diawali dengan pemikiran dua
orang ekonom, Franco Modigliani dan Merton Miller. Modigliani-Miller (MM) menyatakan
rasio utang tidak relevan dan tak ada struktur modal yang optimal. Nilai perusahaan
bergantung pada arus kas yang akan dihasilkan dan bukan pada rasio utang dan ekuitas.
Prediksi teori MM (1958) ini hanya valid apabila asumsi yang mendasarinya terpenuhi
seperti: tidak ada pajak, tidak ada kesenjangan informasi, dan tidak ada biaya transaksi.
Setelah teori MM ada, muncul teori pengembangannya yaitu teori perimbangan statis (static
trade-off) yang menyatakan utang memiliki manfaat dan biaya. Utang menguntungkan
perusahaan karena pembayaran bunga, yang diperhitungkan sebagai biaya dan mengurangi
penghasilan kena pajak, sehingga jumlah pajak yang dibayarkan berkurang. Dari sisi pajak,
akan lebih menguntungkan apabila perusahaan membiayai investasinya dengan utang.
Utang akan menurunkan biaya keagenan (agency cost) ekuitas. Penggunaan utang
akan mendisiplinkan manajer untuk tidak sembarangan menggunakan kas dan harta
perusahaan untuk kepentingannya. Pengawasan oleh kreditur jauh lebih ketat dan efektif
daripada pengawasan para pemegang saham di luar perusahaan dengan informasi yang relatif
terbatas. Oleh karena itu, menurut agency theory peningkatan utang menguntungkan
pemegang saham.
Menurut pecking order theory, utang adalah sumber dana luar yang lebih diminati
karena tidak menyebabkan dilusi kepemilikan dan memiliki manfaat pajak. Utang juga
disukai karena mencerminkan optimisme kemampuan manajemen untuk membayar
bunganya. Apabila masih belum cukup, barulah perusahaan beralih ke penjualan saham baru.
Selain pengoptimalan utang dan modal, return saham juga sangat penting bagi perusahaan
karena digunakan sebagai salah satu pengukur kinerja dari suatu perusahaan, sehingga
perusahaan berusaha menjaga dan memperbaiki kinerjanya yang dapat mempengaruhi return
saham agar portofolio saham yang diinvestasikan meningkat.
Menurut Fahmi dan Hadi (2009), return adalah keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan, individu, dan institusi dari hasil kebijakan investasi yang dilakukannya.
Sedangkan menurut Jogiyanto (2010), Return saham merupakan perubahan nilai saham
periode t dengan t-1. Semakin tinggi perubahan harga saham maka semakin tinggi return
saham yang dihasilkan. Return atau hasil investasi merupakan tujuan utama bagi investor
3
dalam berinvestasi di sebuah perusahaan. Investasi saham akan memberikan keuntungan atau
return dalam dua cara, yaitu pertama menjual saham ketika harganya menguat, sering
disebut sebagai capital gain atau menunggu dividen yaitu bagian laba perusahaan yang
dibagikan kepada pemegang saham.
Untuk mengetahui kondisi return saham suatu perusahaan, laporan keuangan
perusahaan dapat dijadikan dasar bagi investor untuk mengambil keputusan berinvestasi
pada saham di perusahaan tertentu dengan memperhatikan rasio-rasio keuangan perusahaan.
Laporan keuangan mencerminkan suatu gambaran kinerja keuangan suatu perusahaan.
Untuk memprediksi return saham, banyak faktor yang dapat digunakan sebagai parameter,
salah satunya adalah informasi keuangan perusahaan. Laporan keuangan merupakan
informasi yang penting bagi calon investor, karena dari laporan keuangan inilah dapat
diketahui kinerja dari suatu perusahaan. Rasio keuangan (financial ratio) sangat penting
untuk melakukan analisis terhadap kondisi keuangan perusahaan.
Penelitian Tahap 1 :
Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukur sejauh mana besarnya
utang dapat ditutupi oleh modal sendiri (Darmadji dan Fakhruddin, 2011). Utang merupakan
komponen penting perusahaan khususnya sebagai salah satu dari sarana pendanaan.
Model trade-off mengasumsikan bahwa struktur modal perusahaan merupakan hasil
trade-off dari manfaat pajak dengan menggunakan utang dengan pengorbanan (biaya) yang
akan timbul sebagai akibat penggunaan utang tersebut (Hartono, 2003). Esensi trade-off
theory dalam struktur modal adalah menyeimbangkan manfaat dan pengorbanan yang timbul
sebagai akibat penggunaan utang. Sejauh manfaat lebih besar, tambahan utang masih
diperkenankan. Apabila pengorbanan karena penggunaan utang sudah lebih besar, maka
tambahan utang sudah tidak diperbolehkan. Pengaruh struktur modal terhadap nilai
perusahaan dapat digambarkan dengan bentuk parabola terbuka ke bawah (inverted u-shape).
H1 : Debt to Equity Ratio (DER) berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
H2 : DER2 berpengaruh terhadap Nilai Perusahaan.
Untuk melanjutkan menuju penelitian tahap 2, perlu dihitung terlebih dahulu
variabel Margin. Margin dihitung berdasarkan nilai mutlak dari selisih antara DER aktual
dengan DER optimal.
DER optimal didapat dari turunan persamaan regresi sebagai berikut :
Valuei,t = α + β1 D/Ei,t + β2 D/E2i,t + εi,t .......................... (1)
β1
Optimal D/Ei,t = -2β2 ……………………………(2)
Penelitian Tahap 2 :
Margin adalah nilai mutlak dari perbedaan antara DER aktual dengan DER optimal.
Perusahaan dengan nilai margin terendah akan menunjukkan lebih mendekati optimal
capital structure daripada perusahaan dengan nilai margin tertinggi. Courtney D. Winn
(2014) kinerja saham perusahaan tergantung pada posisi utang dengan modal dan margin
utang dan modal mempengaruhi return saham. Dengan kata lain perusahaan dengan nilai
margin rendah mendekati nilai perusahaan maksimal.
H3 : Margin berpengaruh terhadap Return Saham
Firm Size adalah ukuran besar kecilnya suatu perusahaan. Semakin besar ukuran
perusahaan yang diproksikan sebagai kapitalisasi pasar maka return yang akan didapat
semakin besar. Hal ini terjadi karena kapitalisasi pasar sebuah perusahaan semakin besar
biasanya kinerja sebuah perusahaan semakin bagus dan semakin banyak investor yang
membeli saham tersebut karena banyak yang membeli otomatis return yang didapat semakin
4
besar. Pada Umumnya saham-saham yang mempunyai nilai kapitalisasi besar menjadi
incaran investor untuk investasi jangka panjang karena potensi pertumbuhan perusahaan
yang mengagumkan serta risiko yang relatif rendah. Penelitian yang dilakukan Ni Nym
(2014), menyatakan bahwa size berpengaruh positif terhadap return saham.
H4 : Size berpengaruh terhadap Return Saham
Trading volume adalah jumlah lembar saham yang diperdagangan pada periode
tertentu dibagi dengan jumlah saham yang beredar (listing) (Jogiyanto, 2010). Kegiatan
volume perdagangan yang sangat tinggi di bursa akan ditafsirkan sebagai tanda pasar yang
akan membaik. Volume perdagangan yang besar menunjukkan bahwa saham tersebut sangat
diminati oleh banyak investor. Saham yang aktif perdagangannya sudah pasti memiliki
volume perdagangan yang besar dan saham dengan volume yang besar akan menghasilkan
return saham yang tinggi (Tharun Chordia, 2000).
H5 : Trading Volume berpengaruh terhadap Return Saham
Book to Market adalah nilai perbandingan antara nilai buku (book value) perusahaan
terhadap nilai pasarnya (market value). Book to market ratio merupakan faktor risiko yang
harus diperhatikan oleh para investor, karena book to market ratio yang tinggi dapat
dijadikan indikator bahwa perusahaan tersebut masih undervalue. Banyak dikatakan dalam
penelitian bahwa book to market ratio berpengaruh terhadap return dimasa depan. Penelitian
Fitriati (2010) menjelaskan bahwa variabel book to market berhubungan positif dengan
return saham. Semakin rendah nilai book to market ratio, menandakan semakin tinggi
perusahaan dinilai oleh investor.
H6 : Book to Market berpengaruh terhadap Return Saham
METODE PENELITIAN
Jenis penelitian yang dilakukan termasuk ke dalam penelitian kuantitatif dengan melakukan
pengujian hipotesis. Penelitian ini berusaha menjelaskan hubungan kausal antara Margin,
Market Capitalization (Size), Trading Volume dan Book to Market sebagai variabel bebas
terhadap Return Saham sebagai variabel tidak bebas
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data sekunder berupa laporan
keuangan pada perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 20092012. Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah purposive
sampling di mana sampel dipilih berdasarkan pertimbangan tertentu. Jenis data yang
diperlukan untuk mendukung analisis dan pengujian hipotesis dalam penelitian ini berupa
data panel, yaitu data gabungan dari data time-series dan data cross-section. Pada penelitian
ini, data cross-section terdiri dari 32 perusahaan, sementara itu data time-series selama 4
tahun yaitu periode 2009-2012. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini
menggunakan metode dokumentasi, yaitu dengan cara mengumpulkan data variabel-variabel
independen Margin, Market Capitalization (Size), Trading Volume dan Book to Market pada
tahun 2009, 2010, 2011, dan 2012 setiap tanggal 31 Desember. Kemudian mengumpulkan
data variabel dependen Return Saham pada setiap tanggal 30 Juni tahun 2009, 2010, 2011,
dan 2012. Alasan dari adanya perbedaan waktu pengumpulan data adalah untuk mengetahui
pengaruh variabel independen (Margin, Market Capitalization (Size), Trading Volume, dan
Book to Market) dalam mempengaruhi variabel dependen (Return Saham) di masa
mendatang. Dalam penelitian ini, setelah data dikumpulkan kemudian disusun kedalam
bentuk tabel untuk memudahkan pengolahan data dengan menggunakan alat uji statistik
berupa program komputer (software) Eviews versi 7.0.
5
1. Variabel Terikat
Nilai return saham dapat dihitung mengunakan metode perhitungan sebagai
berikut dalam (Jogiyanto, 2010):
+ Di,t
……………………….…………….(3)
Dimana :
-
Ri = return saham i tahun t
Pit = harga saham pada akhir periode
Pit-1 = harga saham pada awal periode
Di,t = dividen saham i pada tahun t
2. Variabel Bebas
a. Margin
Margin adalah nilai mutlak dari perbedaan antara DER aktual dengan DER optimal.
Perusahaan dengan nilai margin terendah akan menunjukkan lebih mendekati
optimal capital structure daripada perusahaan dengan nilai margin tertinggi,
sehingga margin dihitung berdasarkan harga mutlak.
Margin = D/E aktual – D/E optimal
………………. (4)
b. Market Capitalization (Size)
Size merupakan ukuran besar atau kecilnya suatu perusahaan. Ukuran perusahaan
dapat dihitung dengan menggunakan besaran kapitalisasi pasar. Nilai kapitalisasi
pasar diukur dengan menggunakan jumlah saham beredar dan mengkalikannya
dengan harga pasar terakhir saham tersebut (Sharpe,1997). Market value
diformulasikan sebagai berikut :
VS = PS X SS
………………………………
Dimana,
VS = market value
PS = market price (harga pasar saham i)
SS = outstanding share (jumlah saham yang diterbitkan)
(5)
c. Trading Volume
Kinerja suatu saham dapat diukur dengan volume perdagangannya. Semakin sering
saham tersebut diperdagangkan mengindikasikan bahwa saham tersebut aktif dan
diminati oleh para investor. Volume perdagangan saham merupakan jumlah lembar
saham yang diperdagangkan secara harian. Adapun volume perdagangan adalah
jumlah lembar saham suatu perusahaan yang diperdagangkan dalam waktu tertentu.
Volume = Jumlah lembar saham yang diperdagangkan …………
(6)
d. Book to Market
Book to Market Ratio adalah perbandingan antara nilai buku ekuitas pemegang
saham dengan kapitalisasi pasar atau nilai saham perusahaan tersebut (Sharpe,
1997). Book to Market ratio diformulasikan sebagai berikut :
B/M Ratio =
Nilai Buku Saham
Nilai Pasar saham
……………..
(7)
6
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model regresi berganda.
Model regresi berganda merupakan suatu model regresi yang terdiri atas lebih dari satu
variabel independen. Bentuk umum regresi berganda dapat ditulis sebagai berikut;
=
+
+
+…+
+
…………..
(8)
Keterangan:
: Konstanta
, dan
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
dan
i
: Koefisien regresi
: cross-section
: Error
Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari, Uji Statistik
Deskriptif, Regresi Data Panel, Uji Pemilihan Model Data Panel, Evaluasi Model Regresi
Linier, dan Uji Hipotesis. Dalam penggunaan model regresi data panel, terdapat tiga metode
yang dapat digunakan yaitu Panel Least Square Model, Fixed Effect Model, dan Random
Effect Model. Uji pemilihan model data panel dilakukan dengan menggunakan dua pengujian
(test) yang dapat dijadikan instrumen dalam memilih model regresi data panel yang paling
tepat berdasarkan karakteristik data yang dimiliki, yaitu: F-Test (Chow Test), dan Hausman
Test.
Kemudian setelah pemilihan model dilakukan maka langkah selanjutnya adalah
evaluasi model regresi linier terkait pelanggaran asumsi klasik. Walaupun penggunaan data
panel tidak mengharuskan uji asumsi klasik akan tetapi pada kenyataannya sangat mungkin
sekali satu atau lebih asumsi tersebut tidak dapat terpenuhi. Uji asumsi klasik diterapkan
dengan tujuan untuk memperoleh hasil estimasi yang valid secara ekonometri, dalam arti
bahwa analisis yang akan diterapkan tidak menyimpang dari teori ekonomi. Pelanggaran
asumsi klasik yang sering terjadi yakni autokorelasi, heterokedastisitas, dan
multikolinearitas.
Pada penelitian ini, untuk mengetahui tentang pengaruh variabel-variabel independen
terhadap variabel dependen maka dapat dilakukan dengan menggunakan uji hipotesis. Dalam
penelitian ini, uji hipotesis yang digunakan antara lain: uji hipotesis secara parsial (uji t), uji
signifikansi atau pengaruh simultan (uji statistik F), dan koefisien determinasi (R²).
HASIL DAN BAHASAN
Untuk dapat memahami gambaran secara umum mengenai data penelitian, maka berikut ini
akan disajikan hasil interpretasi statistik mengenai variabel-variabel penelitian terkait data
keuangan perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) selama
periode penelitian dalam kurun waktu 4 tahun pengamatan.
Dari hasil pengolahan data panel menunjukkan bahwa model yang paling baik dalam
menjelaskan hubungan antara variabel-variabel independen dengan variabel dependen adalah
model fixed effect cross-section weight. Model tersebut menggunakan empat variabel
independen dengan bentuk model sebagai berikut :
Correlated Random Effects - Hausman Test
Equation: POOL
Test cross-section random effects
Test Summary
Cross-section random
Chi-Sq. Statistic Chi-Sq. d.f.
22.753716
4
Prob.
0.0001
7
Cross-section random effects test comparisons:
Variable
MARGIN
SIZE
VOLUME
BOOKTOMARKET
Fixed
-0.045405
0.511759
-1.019302
0.005477
Random
Var(Diff.)
Prob.
-0.005087
0.122253
-0.317068
0.002398
0.003287
0.007483
0.022586
0.000014
0.4819
0.0000
0.0000
0.4184
Cross-section random effects test equation:
Dependent Variable: RETURN
Method: Panel Least Squares
Date: 06/23/15 Time: 21:10
Sample: 2009 2012
Periods included: 4
Cross-sections included: 32
Total panel (balanced) observations: 128
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
MARGIN
SIZE
VOLUME
BOOKTOMARKET
4.181634
-0.045405
0.511759
-1.019302
0.005477
0.703749
0.058505
0.091636
0.160119
0.005175
5.941935
-0.776084
5.584680
-6.365910
1.058462
0.0000
0.4397
0.0000
0.0000
0.2926
Effects Specification
Cross-section fixed (dummy variables)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.525931
0.345579
0.333805
10.25115
-20.04714
2.916135
0.000023
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
0.163384
0.412633
0.875736
1.677870
1.201647
2.914318
Returnit = 4,4444 – 0,0585margin+ 0,5564size – 1,1046volume + 0,0048b/m
Berikut hasil pengujian hipotesis pada masing-masing variabel bebas terhadap
variabel terikat.
1. Hasil pengujian Margin terhadap Return Saham
Uji signifikansi yang dilakukan pada variabel bebas dapat dilihat dari nilai p-value tstat. Dari hasil regresi didapatkan dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) variabel
margin memiliki nilai p-value t-stat 0,0000. Karena nilai tersebut < 0,05 maka variabel
margin ini berada pada daerah tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel margin merupakan variabel yang mempengaruhi return saham.
8
2. Hasil pengujian Market Capitalization (Size) terhadap Return Saham
Uji signifikansi yang dilakukan pada variabel bebas dapat dilihat dari nilai p-value tstat. Dari hasil regresi didapatkan dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) variabel
size memiliki p-value t-stat 0,0000. Karena nilai tersebut < 0,05 maka variabel ini
berada pada daerah tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa variabel size
merupakan variabel yang mempengaruhi return saham.
3. Hasil pengujian Trading Volume terhadap Return Saham
Uji signifikansi yang dilakukan pada variabel bebas dapat dilihat dari nilai p-value tstat. Dari hasil regresi didapatkan dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) variabel
trading volume memiliki p-value t-stat 0,0000. Karena nilai tersebut < 0,05 maka
variabel ini berada pada daerah tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel trading volume merupakan variabel yang mempengaruhi return saham.
4. Hasil pengujian Book to Market terhadap Return Saham
Uji signifikansi yang dilakukan pada variabel bebas dapat dilihat dari nilai p-value tstat. Dari hasil regresi didapatkan dengan tingkat signifikansi 95% (α = 5%) variabel
book-to-market memiliki p-value t-stat 0,0034. Karena nilai tersebut < 0,05 maka
variabel ini berada pada daerah tolak H0. Sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa
variabel book-to-market merupakan variabel yang mempengaruhi return saham.
Pengujian ini menggunakan model regresi linier berganda, maka permasalahan yang
mungkin terjadi pada model ini tidak terlepas dari 3 jenis pelanggaran asumsi yaitu,
multikolinearitas, autokorelasi,dan heterokedastisitas.
Dalam penelitian ini, berdasarkan hasil uji F-test (chow-test) dan hausman test
menunjukkan bahwa fixed effect model lebih baik daripada panel least square dan random
effect model. Dengan demikian, prosedur koreksi terhadap heterokedastisitas akan dilakukan
pada fixed effect model. Kemudian, hasil prosedur koreksi setelah mengunakan metode GLS
(Generalized Least Square) dengan cross-section weights akan disajikan dalam Tabel 4.14
Sebagai berikut;
Tabel 4.14
Hasil Regresi Metode Fixed Effect dengan White-Test
Variable
Coefficient
Std. Error
t-Statistic
Prob.
C
MARGIN
SIZE
VOLUME
BOOKTOMARKET
4.444352
-0.058544
0.556371
-1.104582
0.004797
0.238388
0.012521
0.035270
0.062416
0.001597
18.64335
-4.675880
15.77465
-17.69716
3.003772
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0034
Weighted Statistics
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.738446
0.638941
0.332390
7.421235
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Sum squared resid
Durbin-Watson stat
0.216320
0.551124
10.16447
2.641522
Sumber : Hasil Output Regresi Data Panel Eviews 7.0
Dari output Tabel 4.14 terlihat bahwa adanya perubahan dimana beberapa variabel
bebasnya mengalami kesignifikansi secara statistik. Perubahan yang terjadi tersebut
merupakan hasil dari dikonsistensikannya varians error yang menunjukkan bahwa pada
9
model awal memang terdapat heterokedastisitas. Dengan tingginya nilai adjusted R2 sebesar
0.638941 yang berarti variasi dari model terikat pada model –return saham- dapat dijelaskan
oleh variabel-variabel bebas –margin, size, trading volume, dan book to market- sebesar
63,90% mengidikasikan bahwa variabel bebas yang diuji ini cukup baik dalam menjelaskan
variabel terikatnya.
Pengujian yang dilakukan untuk mengetahui ada tidaknya autokorelasi salah satunya
dengan melakukan Uji Durbin-Watson (DW) yang akan disajikan pada tabel sebagai berikut;
Weighted Statistics
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.738446
0.638941
0.332390
7.421235
0.000000
Mean dependent var
S.D. dependent var
Sum squared resid
Durbin-Watson stat
0.216320
0.551124
10.16447
2.641522
Pada output terlihat bahwa nilai DW-stat bernilai 2.641522 yang berada pada kisaran
angka 2 (2.5 < DW-stat < 4). Hal ini mengindikasikan bahwa pada model tersebut tidak
mempunyai masalah otokorelasi. Selanjutnya dengan yang dikatakan oleh Gujarati, bila
menggunakan model GLS (Generalized Least Square) dalam penelitiannya maka hasil
output tidak memiliki masalah dalam otokorelasi.
Hasil pengujian multikolinearitas dengan menggunakan correlation matrix akan
disajikan dalam Tabel 4.15 sebagai berikut;
Tabel 4.15
Correlation Matrix Antara Variabel Independen
MARGIN
MARGIN
SIZE
VOLUME
BOOKTOMARKET
1
0.203138
0.149155
-0.037934
SIZE
0.203138
1
0.819587
0.01296
VOLUME
0.149155
0.819587
1
0.172032
BOOKTOMARKET
-0.037934
0.01296
0.172032
1
Sumber : Hasil output Eviews 7.0 dan olehan Excel
Tabel 4.15 memperlihatkan bahwa tidak terdapat hubungan antara variabel bebas
dengan nilai lebih dari 0,8. data dikatakan teridentifikasi multikolinearitas apabila koefisien
korelasi antar variabel independen lebih dari satu (Gujarati,2010). Sehingga dapat
disimpulkan bahwa antara variabel bebas tidak terdapat multikolinearitas. Dalam data panel
sifat BLUE tidak terpengaruh oleh ada tidaknya korelasi antarvariabel independen.
Dengan demikian, data panel dalam penelitian ini telah terbebas dari masalah
heterokedastisitas (heterocedasticity), otokorelasi (autocorrelation), dan multikolinearitas
(multicollinearity).
Hasil pengujian berdasarkan uji koefisien determinasi (R-squared), disajikan sebagai
berikut;
Pada output dapat dilihat nilai adjusted R2 ialah sebesar 0,638941 yang berarti pada
model regresi penelitian ini variabel bebas dapat menjelaskan variabel return saham sabagai
variabel terikat sebesar 63,89%. Nilai adjusted R2 semakin mendekati satu, maka model ini
cukup baik. F-statistik pada output regresi menunjukkan validitas atas model yang
10
diestimasi, karena nilai p-value dari f-stat bernilai 0,000000 yang mengindikasikan
signifikansi dengan tingkat keyakinan 95% (α = 5%).
SIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan Margin berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan LQ45 di BEI.
Market Capitalization (Size) berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan LQ45 di
BEI. Trading Volume berpengaruh negatif terhadap return saham perusahaan LQ45 di BEI.
Book to Market berpengaruh positif terhadap return saham perusahaan LQ45 di BEI. Semua
variabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen.
Saran penelitian investor dan calon investor diharapkan mengetahui informasi
mengenai kinerja keuangan dan faktor fundamental sebagai penilaian yang digunakan untuk
mempertimbangkan pengambilan keputusan untuk berinvestasi di dalam pasar modal. Bagi
penelitian selanjutnya dapat menggunakan faktor pengaruh lain yang dapat mempengaruhi
return saham, karena masih banyaknya data yang ada dalam financial report yang
dibutuhkan oleh para pihak luar sehingga dapat digunakan untuk mengukur return saham
yang tidak dimasukkan dalam penelitian ini.
REFERENSI
Agnes Sawir. (2005). “Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan
Perusahaan”. Jakarta: PT Gramedia Pustaka.
Baker, M. and Wurgler, J. (2002). “Market Timing and Capital Structure”. Journal of
Finance. 57, 1-32.
Banz, W. Rolf. (1981). “The Relationship Between Return and Market Value of Common
Stock”. Journal of Financial Economic 9.
Brealey, R.A., Myers, S.C., dan Marcus, A.J. 2008. “Fundamentals of Corporate Finance”.
(Sixth Edition). New York. Mcgraw Hill
Brigham, Eugene F. and L. C. Gapensi. (1997). “Intermediate Financial Management”.
Orlando: The Dryden Press.
Brigham, Eugene F. dan Joel F Huston. (2006). “Dasar-Dasar Manajemen Keuangan”.
Buku 2. (edisi sebelas). Jakarta: Salemba Empat.
Britama. 2015. Daftar Saham Indeks LQ-45 Periode Februari – Juli 2015. Diakses 12 April
2015 dari http://www.britama.com/index.php/2015/01/daftar-saham-indeks-lq-45periode-februari-juli-2015/
Cerlienia Juwita. (2013). “Pengaruh Variabel ROA, ROE, DER, EPS, dan PER terhadap
Return Saham Perusahaan Non-Bank LQ45 Periode 2010-2012”. 03 Desember
2014. Fakultas ekonomi dan bisnis Universitas Brawijaya Malang.
Courtney D. Winn, (2014). “Optimal Debt-to-Equity Ratios and Stock Returns”. All
Graduate
Plan
B
and
Other
Reports.
Paper
363.
http://digitalcommons.usu.edu/gradreports/363. Utah State University.
Darmadji, Tjipto dan Hendry M. Fakhruddin. (2011). “Pasar Modal di Indonesia”. (edisi
tiga). Jakarta: Salemba Empat.
Eduardus Tandelilin. (2001). “Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio”. Yogyakarta:
BPFE Yogyakarta.
Fahmi, Irham dan Hadi, Yovi Lavianti. (2009). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”.
Bandung: Alfabeta.
Fama, Eugene F. (1970). “Efficient Capital Markets: A Review of Theory and Empirical
Work”. Journal of Finance. Vol. 25, No. 2, Hal. 383-417.
Fama, Eugene F. and French, Kenneth R. (1995). “Size and Book-to-Market Factors in
Earnings and Returns”. The Journal of Finance. Vol. 50, No. 1 (Mar., 1995), pp.
131-155.
Fidyati, Nisa. (2003). “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Hutang Perusahaan”.
Jurnal Manajemen dan Akuntansi. Vol. 1 No. 1. Januari 2003.
11
Fitriati, Ika Rosyada. (2010). “Analisis Hubungan Distress Risk, Firm Size, dan Book to
Market dengan Return Saham”. Skripsi. Program Sarjana Fakultas Ekonomi.
Universitas Diponegoro.
Franco Modigliani and Merton H. Miller. (1958). “The Cost of Capital, Corporation Finance
and the Theory of Investment”. The American Economic Review. Vol. 48, No. 3
(Jun., 1958), pp. 261-297
Gujarati, Damodar N. dan Dawn C. Porter. (2010). “Dasar-Dasar Ekonometrika”. (edisi
lima). Jakarta: salemba empat.
Hartono. (2003). “Kebijakan Struktur Modal: Pengujian Trade Off Theory dan Pecking
Order Theory (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Tercatat di BEJ”. Journal,
Vol. 8 No. 2 hal. 249-257.
Husnan Suad. (2005). “Dasar-Dasar Teori Portofolio dan Analisis Sekuritas”. (edisi empat).
Yogyakarta: UPP-AMP YKPN.
IDX. 2015. LQ45. Diakses 12 april 2015 dari http://www.idx.co.id/idid/beranda/publikasi/lq45.aspx
Jogiyanto, Hartono. (2010). “Teori Portofolio dan Analisis Investasi”. (edisi ketujuh).
Yogyakarta : BPFE UGM
Khamis H. Al-Yahyaee. (2013). “The Form of Debt and Stock Returns : Empirical Evidence
From Oman”. International Journal of Economics and Finance. Vol. 5, No. 7; 2013.
Mardiyanto, Handono. (2009). “Intisari Manajemen Keuangan”. Jakarta: Grasindo.
Martono, Agus Harjito. (2008). “Manajemen Keuangan”. (edisi pertama). Yogyakarta:
EKONISIA.
Michell Suharli (2005). “Studi Empiris terhadap Dua Faktor yang Mempengaruhi Return
Saham pada Industri Food & Beverage di Bursa Efek Jakarta”.
http://www.petra.ac.id?~puslit/journals/dir.php?DepartementID=AKU. Universitas
Katolik Indonesia Atma Jaya.
Modigliani, F. and Miller, M. (1958). “The Cost of Capital, Corporation Finance and the
Theory of Investment”. American Economic Review. 48:261-97.
Nachrowi, D.N. dan Usman H. (2005). “Penggunaan Teknik Ekonometrika”. (edisi revisi).
Rajawali Press. Jakarta.
Ni Nym Ayu Yuliantari W. (2014). “Pengaruh Financial Ratio, Firm Size, dan Cash Flow
Operating Terhadap Return Saham”. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana.
8.1:59-69
Putu Imba Nidianti. (2013). “Pengaruh Faktor Internal dan Eksternal Perusahaan terhadap
Return Saham Food and Beverages di BEI”. E-Jurnal Akuntansi Universitas
Udayana 5.1 (2013): 130-146. Bali: Fakultas Ekonomi Universitas Udayana.
Rodoni, Ahmad dan Herni, Ali. (2010). “Manajemen Keuangan”. Jakarta: Mitra Wacana
Media.
Sekaran, Uma and Roger Bougie. (2010). “Research Methods for Business”. (5th edition).
John Wiley & Sons Ltd.
Sharpe, William F. (1997). “Portfolio : Theory & Capital Market”. New York : MC Graw
Hill.
Shochrul R. Ajija dkk. (2011). “Cara Cerdas Menguasai EViews”. Jakarta: Salemba Empat.
Smart, S. B., Megginson, Gitman. (2004). “Corporate Finance”. Ohio: South-Western,
Thomson Learning.
Sugiyono. (2013). “Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan
R&D)”. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2013). “Statistika Untuk Penelitian”. Bandung: Alfabeta.
Suharli, Michell. (2006). “Akuntansi untuk Bisnis Jasa dan Dagang”. (edisi pertama).
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tharun, Chordia dan Swaminathan, Bhaskaran. (2000). “Trading Volume and CrossAutocorrelation in Stock Returns”. The Journal of Finance. Vol. LV, No. 2, p. 913935
12
RIWAYAT PENULIS
Anna Ariyani Dwijayanti lahir di Jakarta pada tanggal 29 Januari 1994. Penulis menamatkan
pendidikan S1 di Binus University dalam bidang akuntansi pada tahun 2015.
Download