rancang bangun sistem informasi penentuan harga pokok

advertisement
RANCANG BANGUN SISTEM INFORMASI PENENTUAN
HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE JOB
ORDER COSTING
BAYU RIZALDI
05.41010.0310
LATAR BELAKANG
Dalam proses produksi pesanan setiap jenis produk yang
dihasilkan memerlukan perlakuan atau kekhasan tersendiri
sehingga masing-masing produk menggunakan sumber daya
yang berbeda pula. PT. Budi jaya merupakan salah satu
perusahaan yang memproduksi suatu produk berdasarkan
pada pesanan dari pelanggan.
LATAR BELAKANG (CONT.)
Selama ini perusahaan menentukan harga pokok produksi
dengan menjumlahkan nilai keseluruhan bahan baku yang
dipakai ditambah nilai biaya dan membaginya dengan quantity
hasil produksi. Namun didalam pemberian nilai biaya tidak
ada dasar pemberian yang jelas karena nilai biaya dapat diisi
oleh akun biaya apapun dan dengan nominal berapapun.
LATAR BELAKANG (CONT.)
Akibatnya perusahaan sulit mengetahui nilai keuntungan pasti
yang didapatkan dari suatu pemesanan produk secara tepat
karena metode perhitungan yang digunakan tidak dapat
menghasilkan harga pokok produksi yang tepat.
Berdasarkan permasalahan diatas maka dibuatlah sistem
informasi penentuan harga pokok produksi dengan
menggunakan metode job order costing. Penerapan sistem
informasi ini dapat digunakan untuk menghitung harga pokok
produksi dengan lebih tepat karena memperhitungkan setiap
biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi.
LATAR BELAKANG (CONT.)
 Berdasarkan latar belakang masalah, penulis membuat sebuah
perangkat lunak perhitungan harga pokok standar dan harga
pokok produksi aktual berdasarkan pesanan, yang
menyajikan informasi harga pokok standar, harga pokok
produksi aktual serta perbandingan antara harga pokok
standar dan harga pokok produksi aktual, selain itu juga
menyajikan informasi laba kotor dan harga jual setiap
pesanan sehingga pemilik dapat mengambil keputusan untuk
menentukan harga jual yang sesuai berdasarkan harga standar.
Perusahaan Industri
Menurut Kansil (2001:2) definisi atau pengertian perusahaan
adalah setiap bentuk badan usaha yang menjalankan setiap
jenis usaha yang bersifat tetap dan terus menerus dan
didirikan, bekerja, serta berkedudukan dalam wilayah negara
Indonesia untuk tujuan memperoleh keuntungan dan atau
laba.
Biaya Bahan Baku
Menurut Lesmono (1998:2) biaya bahan baku adalah biaya
yang timbul karena pemakaian bahan. Biaya bahan baku
merupakan harga pokok bahan yang dipakai dalam proses
membuat barang.
Biaya Overhead Pabrik
Biaya overhead pabrik disebut juga biaya produk tidak
langsung, yaitu kumpulan dari semua biaya untuk membuat
suatu produk selain biaya bahan baku langsung dan tidak
langsung.
Overhead pabrik pada umumnya didefinisikan sebagai bahan
tidak langsung, pekerja tidak langsung, dan bahan pabrik
lainnya yang tidak secara mudah diidentifikasikan atau
dibebankan langsung ke pekerjaan produk atau tujuan akhir
biaya.
Biaya Tenaga Kerja Langsung
Menurut Lesmono (1998:2) biaya tenaga kerja langsung
adalah biaya yang timbul karena pemakaian tenaga kerja yang
digunakan dalam mengolah bahan menjadi produk jadi.
Variable Costing
Variable Costing adalah metode penentuan harga pokok yang
hanya memasukkan komponen biaya produksi yang bersifat
variabel sebagai unsur harga pokok, yang meliputi biaya bahan
baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead pabrik
variabel.
Job Order Costing
Produksi atau pembuatan pesanan spesifik dikenal dengan job
order system. Supyono (1992:36) dalam buku Akuntansi Biaya,
Pengumpulan Biaya dan Penentuan HPP, memberikan definisi
sebagai berikut :
“Metode Harga Pokok Pesanan adalah Metode pengumpulan
harga pokok produk dimana biaya dikumpulkan untuk setiap
pemesanan atau kontrak jasa secara terpisah, dan setiap kontrak
pesanan dapat dipisahkan identitasnya”
Biaya Tenaga Kerja
 Biaya tenaga kerja adalah biaya yang dikeluarkan sebagai
akibat pemanfaatan tenaga kerja dalam melakukan produksi
(Muhadi, 2001:55).
Biaya Overhead Pabrik
 Pada umumnya biaya overhead pabrik didefinisikan sebagai
biaya penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, dan semua
biaya-biaya produksi yang lain yang tidak dapat dengan mudah
diidentifikasikan ataupun dibebankan secara langsung pada
pesanan tertentu (Muhadi, 2001:61).
Harga Pokok Pesanan
 Perusahaan yang produksinya berdasarkan pesanan mengolah
bahan baku menjadi produk jadi berdasarkan pesanan dari
luar atau dari dalam perusahaan
BLOK DIAGRAM
CONTEXT DIAGRAM
DFD LEVEL 0
CDM
PDM
Master Mesin
Pembuatan BOM
Setting Awal
Surat Perintah Produksi
Permintaan Pengadaan
Pengambilan Bahan
Penerimaan Bahan
Control Produksi
Penerimaan Hasil Produksi
Laporan Hasil Produksi
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil evaluasi sistem informasi penentuan harga pokok
produksi dengan menggunakan metode job order costing pada PT.
Budi Jaya, dapat disimpulkan bahwa sistem telah berhasil
berfungsi sebagai alat bantu perhitungan harga pokok produksi
yang kompetitif. Seperti yang ditunjukan pada table 4.1 dan
table 4.2 bahwa aplikasi telah berjalan dengan baik dan tidak
terdapat error serta dapat menghasilkan output yang sesuai dengan
cara penghitungan metode job order costing secara manual seperti
ditunjukan pada table 4.8 dan 4.9.
KESIMPULAN (CONT.)
Selain itu dengan menggunakan metode job order costing
perusahaan bisa mengetahui harga pokok produksi dengan
hasil yang lebih tepat karena metode ini memperhitungkan
setiap komponen biaya yang dipakai dalam proses produksi
secara aktual dan lebih terperinci. Seperti ditunjukan pada
perbandingan table 4.9 dan table 4.10 dimana terdapat
perbedaan harga pokok produksi satuan sebesar Rp. 408,00
dalam memproduksi produk CL00247S004-L sejumlah
1.000 unit.
SARAN
Adapun saran-saran yang dapat digunakan untuk
mengembangkan aplikasi yang telah dibuat adalah sebagai
berikut:
- Sistem ini selanjutnya bisa dikembangkan menjadi sistem
pendukung keputusan dalam penetuan harga jual produk.
- Sistem ini lebih baik dikembangkan terintegrasi dengan
sistem informasi akuntansi secara keseluruhan pada
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Softjan, 2004 , Manajemen Produksi dan Operasi, Edisi Revisi , Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia,
Jakarta.

Hartono , Jogiyanto, 1999, Analisis & Desain Sistem Informasi, edisi ke tiga, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Herlambang, Soendoro dan Tanuwijaya, Haryanto, 2005, Sistem Informasi: Konsep,Teknologi, dan Manajemen, Graha
Ilmu,Yogyakarta.

Ikatan Akuntan Indonesia, 1999. Standar Akuntansi Keuangan. PSAK. No. 17, Cetakan Keempat, Buku Satu, Salemba
Empat,.Jakarta.

Lesmono, Tresno , 1998, Akuntansi Biaya, Akademia Akuntansi YKPN,Yogyakarta.

Mulyadi, 1993, Akuntansi Biaya : Pengendalian Harga Pokok dan Pengendalian Biaya, Edisi kelima, STIE YKPN,
Yogyakarta.

Ramakrishnan, R. dan Gehrke, J., 2003, Sistem Manajemen Database, edisi ke tiga, Penerbit Andi,Yogyakarta.

Supyono R. A., 1992, Akuntansi Biaya : Pengumpulan Biaya dan Penentuan Harga Pokok, edisi kedua , BPFE-UGM,
Yogyakarta.

Swasta, Basu dan Sukojo , Ibnu, 2002, Pengantar Bisnis Modern, cetakan ketiga, Liberty,Yogyakarta.
Download