Surat 3 Yohanes (Bagian 70) Sunday, April 2, 2017 Di dalam suasana padang gurun: - Makanan yang membuat kita berkuasa / berwibawa adalah: o Makanan yang membuat hidup o Makanan yang memampukan kita untuk melakukan kehendak ilahi - Di dalam Ibadah: o Tuhan menyatakan pribadi-Nya (1 Tim. 3:16) o Menyatakan Diri untuk mengampuni, mengerjakan pembaharuan budi. Bisa masuk dan tinggal dalam yang benar adalah bukti mengalami pembaharuan budi Penyembahan (hidup dalam penangkalan daging – sampai daging mati) o Hidup dalam kebenaran Firman Allah dan dipimpin oleh Roh Kebenaran o Menjadi pelaku Firman Allah sampai daging mati 3 Yoh. 1:11 1:11 Saudaraku yang kekasih, janganlah meniru yang jahat, melainkan yang baik. Barangsiapa berbuat baik, ia berasal dari Allah, tetapi barangsiapa berbuat jahat, ia tidak pernah melihat Allah. 1:11 Hai kekasihku, janganlah engkau ikut teladan yang jahat, melainkan yang baik. Adapun orang yang berbuat baik itu daripada Allah; maka orang yang berbuat jahat itu belum nampak Allah. - - ▫ ▫ ▫ Hal kelahiran baru kembali dibicarakan oleh rasul Yohanes, sebab untuk bisa melihat penampilan Yesus dan mengikuti gerak Yesus, bergantung dari ‘kelahiran’. Hanya orang yang telah dilahirkan oleh Allah, yang bisa melihat dan mengikut Yesus. Semakin dia dilahirkan (diperdamaikan dan dibaharui), semakin dia bisa melihat penampilan Yesus Kristus dan mengikuti gerak Yesus Kristus dengan tepat dan benar. Hanya oleh rahmat Allah (kesediaan Allah menjadi manusia), kita bisa dilahirkan menjadi anak-anak Allah. Kelahiran sangat menentukan pandangan dan pengikutuan kita kepada Tuhan. Orang yang telah dilahirkan oleh Allah di dalam Yesus Kristus, memiliki jenis kehidupan yang berbeda dengan orang dunia yang tidak memiliki pengharapan. 1 - Hal meniru, meneladani, atau mengikut Yesus berhubungan erat dengan ‘Salib Kristus’ (mengikut = menyangkal daging = pikul salib). Yesus sendiri berkata "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku. (Luk. 9:23). Memikul salib-Nya sampai mati (terima nama). Salib di atas kayu salib, Kristus tidak hanya mengampuni dosa, tetapi juga melahirkan kita sebagai anak-anak Allah yang dilengkapi dengan hati nurani yang baru dan Roh-Nya yang kudus. Di atas kayu salib, Yesus Kristus melahirkan gereja-Nya. Jadi, setiap pribadi yang mengikut Yesus adalah pribadi-pribadi yang senantiasa menjaga Kurban Kristus. Dia mempunyai tanda pertobatan dan kelahiran baru yang jelas. Bahkan di dalam perjalanan hidupnya, setiap hari dia senantiasa mengalami pendamaian demi pendamaian dan kelahiran baru demi kelahiran baru. Setiap hari kita harus hidup dalam penyangkalan daging, sebab saat kita tidak hidup dalam penyangkalan daging, saat itu kita tidak mengikut Yesus, saat itu kita sedang berserteru dengan Tuhan. Hidup mengikut Yesus adalah hidup yang menghasilkan upah. Saat kita menyangkal diri, kita ikut Tuhan, kita berdamai dengan Tuhan, kita dibaharui oleh Tuhan. Page - Hal Kelahiran 1 Pet. 1:3-4 1:3 Terpujilah Allah dan Bapa Tuhan kita Yesus Kristus, yang karena rahmat-Nya yang besar telah melahirkan kita kembali oleh kebangkitan Yesus Kristus dari antara orang mati, kepada suatu hidup yang penuh pengharapan, 1:4 untuk menerima suatu bagian yang tidak dapat binasa, yang tidak dapat cemar dan yang tidak dapat layu, yang tersimpan di sorga bagi kamu. - - ▫ ▫ ▫ Pada ayat-ayat di atas kita melihat ‘upah’ yang sifatnya meningkat. Upah yang disediakan oleh Allah (tidak bisa disediakan oleh siapapun): a. Hidup Penuh pengharapan b. Menerima bagian yang tidak dapat binasa (hidup oleh Firman) c. Menerima bagian yang tidak dapat cemar (hidup oleh Roh) d. Menerima bagian yang tidak dapat layu (hidup oleh Kasih) e. Tersimpan di dalam Surga Kelima hal di atas dimulai dari ‘suatu kelahiran’. Kelahiran merupakan awal yang sangat menentukan, apakah kita berhak menerima upah dari Allah atau tidak. Jika awal dari perjalanan kita dalam pengikutan Yesus (itulah KELAHIRAN) salah, maka jangan berandai-andai untuk mendapatkan upah yang bersifat ‘benar, adil, kekal’. Jadi, proses ‘KELAHIRAN’ sangat menentukan. Kebangkitan Yesus dari antara orang mati telah melahirkan kita kembali. Hal ini harus kita catat secara nyata di dalam kehidupan kita. Selama berada di dunia, ada titik-titik yang dialami oleh Yesus (proses lahirnya gereja): 1. Kelahiran Yesus 2. Kegiatan-kegiatan Yesus 3. Kematian dan Kebangkitan Yesus, untuk kemudian naik ke Surga. Dan DIA nanti akan datang kembali untuk menjemput gereja-Nya Hari kematian dan kebangkitan-Nya adalah ‘hari kelahiran’ setiap pribadi yang percaya di dalam Yesus Kristus. Jadi, kematian dan kebangkitan Yesus merupakan ‘hari kelahiran’ setiap anak-anak Tuhan di dalam Yesus Kristus. Dari ‘kelahiran’ sampai dengan ‘kematian’ Yesus, bagi gereja Tuhan hal itu merupakan ‘proses kelahiran’ setiap orang yang di dalam Yesus. Mereka adalah ‘kejadian baru atau kelahiran baru’, atau yang disebut manusia baru (manusia ciptaan baru). Ciptaan Baru 2 Kor. 5:17 5:17 Jadi siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang. ▫ Proses Kelahiran yang harus diwaspadai ▫ Ada suatu proses kelahiran yang harus kita waspadai, sebab seringkali hal ini terjadi pada kehidupan anak Tuhan. Di dalam kitab nabi Yehezkiel, ada suatu kelahiran dan kelahiran itu justru menyangkut ‘Yerusalem’ yang digadang-gadang untuk menjadi Mempelai Wanita Anak Domba. 2 - Kata ‘di dalam Kristus’ berarti ‘menyatu atau manunggal’. MAnunggal dengan Yesus yang telah lahir, Yesus yang telah mati, Yesus yang telah bangkit. Jadi, barangsiapa berada di dalam kelahiran kematian kebangkitan Yesus, mereka berada di dalam Yesus dalam suasana kelahiran baru. Inilah ‘proses kelahiran’. Gereja Tuhan harus berada pada Proses yang Benar, baik kelahirannya, kematiannya, maupun kebangkitannya. Jadi, hanya ada satu cara untuk menjadi ‘ciptaan baru’ yaitu: manunggal atau menjadi satu di dalam Kristus. Menjadi satu dalam Kematian – Kebangkitan – Kemuliaan Yesus. Tanda atau bukti kita sudah menjadi ciptaan baru adalah: melepaskan kehidupan lama dan menerima kehidupan baru. Selama kehidupan lama tidak dipotong, maka kehidupan yang baru tidak akan pernah ada. Page - ▫ ▫ ▫ Sesuatu pernah terjadi pada Yerusalem sehubungan dengan ‘kelahirannya’. Dan hal ini harus benarbenar kita perhatikan, sebab apa yang disampaikan oleh Allah melalu Nabi Yehezkiel adalah nubuatan yang digenapi oleh Allah. Kelahiran diperhatikan oleh Allah. Jadi, sebelum Allah mengambil Yerusalem untuk dijadikan Mempelai Anak Domba Allah, DIA mengenal Yerusalem sejak dari lahir, bahkan sampai masa pertumbuhannya pun Allah mengikutinya. Kelahiran kita di dalam Yesus Kristus, harus sampai pada ‘tersimpan’ di dalam Kerajaan Surga. Hidup yang penuh pengharapan, tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu. Sekarang kita lihat suatu ‘Proses Kelahiran’ yang harus kita waspadai, supaya hal ini tidak terjadi pada kita Yeh. 16:1-7 16:1 Lalu datanglah firman TUHAN kepadaku: 16:2 "Hai anak manusia, beritahukanlah kepada Yerusalem perbuatan-perbuatannya yang keji - Yerusalem adalah pribadi yang digadang-gadang oleh Yesus untuk dijadikan Mempelai Wanita-Nya. Tetapi mengapa Yerusalem disebut ‘keji’? Hal ini tidak lain sehubungan dengan ‘Kelahirannya’. 16:4 Kelahiranmu begini: Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. - Inilah Proses Kelahiran Yerusalem yang dikatakan keji. Proses Kelahiran semacam ini sangat berbahaya. Secara jasmani pun ini sangat berbahaya, lahir tanpa ‘tali pusar’ dipotong, tidak dimandikan, tidak dioles dengan garam (air-minyak-garam), tidak dibedung atau dibungkus dengan lampin. YERUSALEM MENERIMA BELAS KASIHAN ALLAH Inilah keadaan ‘berbahaya’ dari anak-anak Tuhan. Bagi gereja Tuhan, kelahiran berarti: Menerima Yesus dengan Darah Pengurbanan. Dalam Tabernakel, hal ini digambarkan dengan ‘Pintu Gerbang’ menerima Kasih Karunia Allah. Seorang bayi yang dilahirkan, merupakan suatu Kasih Karunia. Dia lahir dalam kasih sayang. Jika kita dilahirkan dalam Yesus Kristus, berarti kita dilahirkan untuk dikasihi, untuk menerima Kasih Karunia, dan mau menerima Kasih-Nya. DIA tidak menantikan pemberian-pemberian dari kita, tetapi hanya suatu sikap yang rela menerima Kasih Karunia, itulah Darah Pengurban-Nya, yang menebus kita dari segala dosa-dosa kita dan melahirkan kita sebagai anak-anak Allah. Baca terus sampai ayat 7 ▫ ▪ Dalam Kitab Nabi Yehezkiel, kelahiran Yerusalem dengan Tanda Kasih dari Tuhan. Kita hendak dijadikan sebagai anak-anak Tuhan atau menjadi anggota Tubuh Kristus. Jadi, apabila kita sekarang bisa menjadi anggota gereja Tuhan, itu adalah Kasih Karunia, tetapi sayang ‘tali pusat tidak dipotong’. Tali Pusat ▫ Coba banyangkan, jika secara jasmani ada bayi lahir dengan tali pusat dibiarkan dan tidak dipotong. Hal ini pasti akan sangat berbahaya dan membahayakan bayi itu sendiri. Tetapi pada kenyataannya, banyak orang yang mengaku orang Kristen – mengaku anak Tuhan, tetapi ‘Tali Pusatnya’ tetap terikat pada kehidupan lamanya. Tetap menempel dengan orang tua dagingnya (iblis). ▫ Tali Pusat merupakan ‘saluran’ yang membuat janin hidup, sebab melalui tali pusat inilah janin mendapatkan makanan dan oksigen dari orang tua dagingnya. Di dalam kandungan, organ janin yang berfungsi hanyalah ‘jantung’, dan hal ini sangat bergantung pada makanan dan oksigen yang ia terima melalui ‘tali pusat’. 3 ▫ Page ▫ ▫ Di sini kita bisa lihat, betapa eratnya hubungan kita dengan orang tua daging kita. Sehingga apa-apa yang bersifat daging sangat mempengaruhi dan kita sangat bergantung kepadanya. Saat bayi lahir, maka semua organnya sudah berfungsi dengan sendirinya. Itu sebabnya, Tali Pusat harus dipotong, supaya hubungan darah dengan ibunya terputus, dan ia mulai dengan kehidupan barunya. ▪ Tanda pemotongan tali pusat harus jelas, jangan menjadi anak Tuhan tetapi tanpa tanda. Kita memang pernah terikat dengan perkara-perkara dunia. Sebelum kita dilahirkan kembali oleh Yesus, perkara-perkara dunia memang kita butuhkan, bahkan ada ‘dosa-dosa’ yang kita butuhkan di dalam hidup. Mengapa? Sebab jika tidak ‘berbuat dosa’, kita tidak bisa hidup. Ini suatu kenyataan yang aneh. Hidup, tapi butuh dosa. Saat kita lahir, seharusnya dosa sudah diputuskan. ▪ ……… Waktu engkau dilahirkan, pusatmu tidak dipotong ………… - - - ▫ ▫ ▫ Bukankah anak-anak Tuhan semacam ini banyak? Sudah menjadi Kristen, tetapi tidak ada tanda bahwa ia sudah terlepas dari ikatan dosa yang pernah dialami di dunia. Bahkan, dosa menjadi sumber kehidupannya. Sekalipun ‘dosa’ merupakan sumber kehidupan, tetapi jika kita dihadapkan pada suatu ‘kelahiran baru’, maka dosa yang merupakan sumber kehidupan itu harus dipotong (jika mau selamat). Saya belum pernah melihat orang dewasa dengan ‘tali pusat’ menempel. Seorang anak Tuhan yang tidak bertobat, dia tidak bisa hidup, bertahan, apalagi menghadapi serangan. Jika menghadapi serangan saja tidak mampu, apalagi untuk hidup. Jadi, supaya bisa hidup, tali pusat harus dipotong. Yerusalem yang nanti disebut Mempelai Wanita, saat proses kelahiran, Tali Pusatnya tidak dipotong. Tidak ada Tanda Pertobatan. Dalam Pertobatan (Mezbah Kurban Bakaran), Kuasa Allah memisahkan kita dari perkara-perkara dunia dan dosa. Kematian Yesus seharusnya membebaskan kita dari roh-roh dunia (Kol. 2:20), dan Kuasa Kebangkitan Yesus seharusnya membangkitkan kita dari kematian, dari dunia dengan segala perkara dagingnya, untuk kemudian kita bisa hidup bagi Kerajaan Allah. Tidak ada orang bisa hidup dengan ‘Tali Pusat’ yang tidak terputus. Tanpa ‘pertobatan’, kita tidak bisa hidup bertahan. Mungkin jika hanya hidup sekedar menjadi orang Kristen, bisa. Bahkan jika hanya sekedar menjadi hamba atau pendeta, bisa. Tetapi jika tidak ada ‘tanda pertobatan’, tidak mungkin bisa bertahan dan berlanjut, bahkan sampai nanti di depan Pintu Surga. Sekalipun sudah di depan pintu Surga, Tuhan berkata: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan!" Mat. 7:21 7:21 Bukan setiap orang yang berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan! akan masuk ke dalam Kerajaan Sorga, melainkan dia yang melakukan kehendak Bapa-Ku yang di sorga. - 4 - Pekerjaan ‘berseru-seru’ memanggil Nama Tuhan banyak dikerjakan di dalam gereja atau di depan ‘pintu gerbang’ Kerajaan Surga. Baik di dalam kidung pujian, penyembahan, dan doa, anak-anak Tuhan berseru-seru memanggil Nama Tuhan. Dalam Luk. 6:46, Yesus berkata: Mengapa kamu berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, padahal kamu tidak melakukan apa yang Aku katakan? Seruan kita akan diperhitungkan, apabila kita melakukan kehendak Bapa. Kelahiran (KESELAMATAN), kematian (pertobatan – Baptisan Air, untuk menerima PEMBENARAN), kebangkitan (hidup KUDUS sesuai Firman) dan dipermuliakan (DISEMPURNAKAN) adalah KEHENDAK BAPA. Page - 7:22 Pada hari terakhir banyak orang akan berseru kepada-Ku: Tuhan, Tuhan, bukankah kami bernubuat demi nama-Mu, dan mengusir setan demi nama-Mu, dan mengadakan banyak mujizat demi nama-Mu juga? - - - ▪ Perhatikan kata nubuatan ini:‘banyak orang’. Suatu bilangan dengan jumlah yang tidak terkatakan, di mana orang akan menyebut-nyebut ‘Nama Tuhan’. Hari Akhir menunjuk kepada kesudahan dunia (kiamat), tetapi hal ini sudah berlangsung mulai sekarang, di mana kita hidup di akhir zaman. Ada banyak anak-anak Tuhan yang ‘menyerukan nama Tuhan’ dengan bernubuat, mengusir setan, mengadakan mujizat, tetapi tidak sesuai dengan kehendak Bapa (sebab menurut daging) JAHAT. Kejatuhan mereka tidak terjadi di luar, tetapi di dalam gereja – di depan Pintu Gerbang Kerajaan Surga. Sangat disayangkan, sudah berada di depan pintu Surga, tetapi malah mengerjakan kejahatan. Ini adalah kejatuhan yang tidak tertolong dan mengenaskan. Mengapa? Sebab Tuhan akan mengatakan dengan terus terang: Aku tidak pernah mengenal kamu! Enyahlah dari pada-Ku, kamu sekalian pembuat kejahatan! Jadi, tinggalkan segala perkara lama, segala ikatan dengan orang tua lama kita (iblis), dan hidup menurut segala Kehendak Allah. Inilah Proses Kelahiran yang perlu diperhatikan Tali Pusat ‘harus’ dipotong. Kembali ke: Yeh. 16:4 Pembasuhan ... dan engkau tidak dibasuh dengan air supaya bersih; … - - Dalam Tabernakel ada ‘Bejana Pembasuhan’ Baptisan Air. Lahir tetapi tanpa dibasuh dengan Air. Hal ini juga merupakan suatu ‘kejanggalan’ dalam proses kelahiran. Kita memang sudah menjadi orang Kristen yang ‘mungkin’ dikatakan sebagai ‘orang percaya’, tetapi tidak ada ‘Tanda-tanda Pertobatan’ dan tidak ‘Dibasuh dengan Air’. Sesudah ‘PERTOBATAN’, seharusnya terjadi suatu ‘PEMBASUHAN’ dengan Air, supaya tumbuh dan menjadi bersih. Dalam surat Efesus, Rasul Paulus menyebutkan bahwa kita harus dimandikan dengan Air dan Firman – supaya cemerlang (tidak ada satu pun titik gelap -- Efe. 5:26-27). Garam dan Lampin … juga dengan garampun engkau tidak digosok atau dibedungi dengan lampin. - - Garam = Kuasa yang menolak segala kebusukan, suatu urapan yang menyucikan (Roh Kudus). Tidak dibedong = Dibiarkan telanjang. Saat Yesus lahir, Yesus dibungkus dengan lampin, tetapi kamu tidak dibungkus dengan lampin. Apa yang dialami oleh Yerusalem tidak sama seperti yang dialami oleh Yesus, ANEH. Yesus dibaptis, tetapi orang Kristen tidak mau dibaptis. Mau dibaptis, tetapi memakai cara sendiri Aneh (ada bayi mau mandi dengan caranya sendiri). - ▪ Yesus memberi teladan, dimulai dari Baptisan Air (pengalaman kematian dan kebangkitan bersama Yesus) yang paling mudah bagi daging. Tetapi jika yang mudah ini tidak bisa atau tidak mau dikerjakan, itu bukti bahwa daging ini tidak mau taat kepada Allah JAHAT. 5 - Yesus tidak berdosa, tetapi DIA mau dibaptis. Untuk apa? Untuk membuktikan bahwa DIA taat dan dengar-dengaran kepada Bapa. Benih ‘Taat dan Dengar-dengaran’ harus ada pada kita. Taat dan dengar-dengaran yang ada pada Yesus, berkembang sampai ia rela mati di atas kayu salib. Baptisan Air yang merupakan ‘pengalaman kematian dan kebangkitan’ bersama Yesus, sangat ‘mudah’ untuk dikerjakan oleh daging. Tetapi jika yang mudah saja tidak mau atau tidak bisa dikerjakan, jangan bicara soal sengsara bersama Yesus Pasti Menyangkal. Perkara yang mudah saja disangkal, apalagi diajak sengsara dan menderita bersama Yesus …. Sudah pasti MENYANGKAL. Page - ▪ Yesus menunjukkan, kamu lahir tetapi tidak dibasuh tidak ada kemampuan untuk menolak kejahatan, kebusukan, dan sekarang lihat akibatnya: 16:5 Tidak seorang pun merasa sayang kepadamu sehingga diperbuatnya hal-hal itu kepadamu dari rasa belas kasihan; malahan engkau dibuang ke ladang, oleh karena orang pandang enteng kepadamu pada hari lahirmu. 16:5 Ora ana wong sing mesakaké karo kowé lan gelem ngupakara kowé kaya mengkono. Nalika kowé lair ora ana wong sing nresnani kowé. Kowé dibuwang ana ing ara-ara. - - - - Inilah akibatnya DIBUANG ke LADANG. Ladang di sini bukan berarti ladang Allah, tetapi dibuang ke dunia. Bhs. Jawa menyebutkan ‘dibuwang ana ing ara-ara’, bagaikan bunga rumput yang dibuang pada tanah luas yang tandus. Menjadi orang Kristen, tetapi sekualitas dengan bunga rumput. Sempat memiliki kemuliaan, tetapi gampang kering dan gugur (1 Pet. 1:24, Yes. 40:6-8). Anak Tuhan yang tidak mempunyai Tanda Pertobatan, Tanda Kelahiran Baru (Baptisan Air), Tanda Urapan Roh Kudus dan Tanda Kebenaran tempatnya sudah jelas, yaitu: DIBUANG ke BUMI. Bumi merupakan pusat kegiatan daging untuk mendapatkan makanan dan kehidupan secara daging. Orang Kristen, tetapi ‘pola hidup’ berpola dunia dan ‘kegiatannya’ hanya kegiatan dunia saja. Jika ‘pola hidup’ dan ‘kegiatan’ ini hanya mengarah kepada dunia, lihat akibatnya: 16:6 Maka Aku lalu dari situ dan Kulihat engkau menendang-nendang dengan kakimu sambil berlumuran darah dan Aku berkata kepadamu dalam keadaan berlumuran darah itu: Engkau harus hidup - - - Perhatikan: jika anak-anak Tuhan yang hidup ‘berpola’ dan ‘berkegiatan’ sebatas dunia ini dibuang oleh Tuhan, dia hanya bisa ‘menendang-nendang’. Dia belum bisa berdiri, apalagi berjalan, tetapi anehnya sudah bisa ‘menendang-nendang’. Pekerjaan ‘menendang-nendang’ ini dimulai sejak dari kandungan, apalagi jika sudah lahir … semakin menendang-nendang. Jika kita, ‘gembala sidang’, mengerti saat diberi bayi yang suka ‘menendang-nendang’, sebenarnya ini tidak boleh menjadi alasan untuk stress, tetapi hiburan. Sebab tingkah laku bayi yang ‘menendang-nendang’ ini lucu, tetapi harus diarahkan kepada yang benar. Jemaat juga harus menyadari hal ini, orang semacam ini bisa-bisa bukan hanya menendang gembala, tetapi juga menendang jemaat. Bagi yang suka ‘menendang-nendang’, ini suatu gejala yang berbahaya, dan jangan sampai terjadi pada hidup kita. Kematian dan kebangkitan Yesus untuk melahirkan gereja Tuhan dalam proses kelahiran yang sesungguhnya. Proses ini harus kita alami! 16:7 dan jadilah besar seperti tumbuh-tumbuhan di ladang! Engkau menjadi besar dan sudah cukup umur, bahkan sudah sampai pada masa mudamu. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh, tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. - ▫ Secara jasmani, tumbuh normal dan bahkan sangat diberkati, bahkan kelihatan dewasa, tetapi masih ada yang harus kita teliti. Secara organisasi gereja tumbuh pesat, sidang jemaat banyak, dan terus bertambah kolekte, perpuluhan banyak, tetapi yang Tuhan lihat bukan perkara jasmani. 6 - Pada orang Kristen semacam ini, Tuhan masih menepati janji-Nya. Pada ayat 6 bagian akhir dikatakan: ‘Engkau harus hidup’. Mereka bisa bertumbuh besar (berkembang), tetapi berkembang seperti bunga rumput yang tumbuh subur di dunia. Secara jasmani, mereka bertumbuh – berkembang. Tetapi satu hal yang harus kita ingat adalah: jangan berhenti sampai pada perkara-perkara jasmani saja. Banyak anak-anak Tuhan hanya puas dengan janji Tuhan yang satu ini, yaitu: ‘Engkau harus hidup’. Tetapi tidak tahu ‘HIDUP’ yang bagaimana. Jika hidup ini hanya untuk bertumbuh secara jasmani (mungkin usaha berhasil, studi berhasil, dan lain-lain), ini belum cukup! Page - ▫ Mengapa? Sebab DIA tidak hanya ingin memberkati secara jasmani. Bukan Tuhan melarang kita untuk bertumbuh secara fisik, sebab Yerusalem pun tumbuh normal. Mungkin organisasinya rapi, ibadahnya rapi, semuanya rapi, bahkan dikatakan dewasa. …….. Maka buah dadamu sudah montok, rambutmu sudah tumbuh …….. - - Tanda-tanda ini menunjukkan bahwa Yerusalem bertumbuh menjadi dewasa, bahkan telah memiliki ‘kerinduan-kerinduan’, mulai ada ketertarikan dan keinginan-keinginan yang meningkat kepada suatu hubungan. Dia memiliki gairah yang meluap. Jadi, Yerusalem (anak-anak Tuhan) ini sempat lahir, sempat dewasa, sempat memiliki kerinduan yang meluap-luap, tetapi satu perkara yang sangat memalukan Tuhan tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. - - Tidak ada satu perkara yang lebih memalukan bagi seorang gadis, kecuali ‘telanjang’. Apa artinya memiliki tubuh yang bertumbuh normal, berkat jasmani berkelimpahan, tetapi saat Tuhan periksa tetapi engkau dalam keadaan telanjang bugil. Coba bayangkan: sejak kecil tali pusat tidak dipotong, tidak pernah mandi, tidak pernah berpakaian. Kira-kira bagaimana bentuknya, baunya, rupanya (sekalipun secara fisik normal)? Jika awalnya sudah salah, sampai dewasa pun tetap ‘telajang’. TELANJANG ▫ TELANJANG adalah masalah utama – masalah besar. Bagi Mempelai Wanita, pada Wah. 19, Tuhan tunjukkan Mempelai Wanita yang sudah siap sedia. Mempelai wanita yang mempersiapkan dirinya dengan pakaian lenan halus yang berkilau-kilau. ▫ Tetapi saat Allah melihat Yerusalem, gereja Tuhan dalam keadaan ‘telanjang’. Inilah keadaan gereja Tuhan di akhir zaman telanjang. Apa arti telajang? Jika kita kembali kepada kisah penciptaan manusia. Adam – Hawa diciptakan Tuhan dengan pakaian Kemuliaan dan Kebenaran. ▫ Mereka tidak berpakaian secara jasmani, tetapi mereka tidak malu. Apa arti ‘tidak merasa malu’? Sebab mereka ‘tidak telanjang’. Jadi, ‘telanjang’ sama dengan ‘dipermalukan’. Saat Adam – Hawa dilahirkan, mereka disalut dengan Pakaian Kemuliaan dan Pakaian Kebenaran. ▫ Disalut penuh oleh Tuhan, itulah Suatu Kelahiran. Tetapi saat mereka jatuh dalam dosa, semua pakaian mereka hilang. Mereka telanjang dan lari mencari pakaian dari daun-daun ara, dan mereka bersembunyi di antara semak-semak. Page Bagaimana Gereja Tuhan dilahirkan ▫ Ingat: Kelahiran gereja adalah saat kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus ke Surga. 120 murid berkumpul di atas loteng Yerusalem untuk menerima turunnya Roh Kudus. Pada saat itu, Allah memulaikan gereja-Nya di dunia secara nyata. 7 Proses Penyucian ▫ Jadi, proses ‘kelahiran’ harus kita perhatikan sampai dengan ‘Kematian dan Kebangkitan’. Tetapi proses selanjutnya juga harus kita perhatikan, itulah ‘penyucian’ sampai pada ‘kesempurnaan’. ▫ Kekurangan kita gereja Tuhan adalah pada ‘poin’ ini Proses Penyucian. Hal ini bisa kita lihat di dalam kehidupan kekristenan pada umunya. Jumlah jiwa bisa bertambah banyak, berkat jasmani melimpah ruah, tetapi Firman Penyucian, diabaikan. ▫ Mengapa? Sebab jika ‘Firman Penyucian’ disampaikan, ditakutkan jemaat pada kabur. Firman Penyucian memang cukup berat, dan hal inipun dialami oleh Yesus pada Yoh. 6. tetapi untuk menerima kedatangan Yesus, tidak mungkin kita menyambut DIA dalam keadaan telanjang. Itu sebabnya, setelah kita dilahirkan melalui Proses Kelahiran yang benar, kita harus lanjutkan kepada Proses Penyucian. ▫ ▫ ▪ ▪ ▪ Dari 12 murid menjadi 120 murid, untuk menerima Roh Kudus Gereja Pentakosta (bukan organisasi Pentakosta). Inilah gereja permulaan. Lahir dari proses kelahiran, kematian, dan kebangkitan Yesus bahkan sampai naik ke Surga. Kelahiran yang benar, tidak disertai dengan kaki yang menendang-nendang. Pada Kisah Para Rasul 3:1-10, di sana ada kaki, tetapi tidak bisa menendang. Tetapi kaki yang lumpuh sejak lahir (ayat 2) dan disembuhkan. Suatu kesembuhan terjadi setelah ada kelahiran. Kehidupan lama yang meminta-minta (ayat 2) dan bergantung pada ‘tali pusat’, dipotong supaya ia hidup mandiri. Bisa memuliakan Tuhan dan menerima kehidupan. Pada Kisah Para Rasul pasal 3 dan 4 kebangkitan di dalam nama Yesus. Hal ini nyata dengan kesaksian yang dikerjakan oleh Petrus. Jika kamu dibangkitkan bersama dengan Kristus, kamu akan mencari perkara yang di atas, di mana Kristus ada, duduk di sebelah kanan Allah. Ini adalah kegiatan dari kuasa kebangkitan. Seorang yang ‘lahir baru’ kelihatan dari kegiatannya. Jika kegiatannya melulu hanya perkara dunia, dia bagaikan seorang bungkuk yang dirasuk setan yang hanya melihat perkara-perkara di dunia ini (Luk. 13:11). Jika keadaan kita masih seperti ini, cepat berbalik dan jangan sampai Allah (Rom. 11:8-10 - B.I.S) mengatakan: "Allah membuat hati dan pikiran mereka menjadi bebal; dan sampai saat ini mata mereka tidak dapat melihat dan telinga mereka tidak dapat mendengar." Daud berkata juga, "Biarlah pesta-pesta mereka menjadi perangkap bagi mereka sendiri, dan menjadi lubang, tempat mereka jatuh dan hancur! Biarlah pandangan mereka menjadi gelap supaya mereka tidak dapat melihat; dan biarlah mereka menjadi bongkok selama-lamanya." ▪ 8 ▪ Jika Allah sendiri yang menjadikan ‘hati’ dan ‘pikiran’ menjadi bebal, maka mereka tidak akan pernah mengerti dan tidak akan pernah memandang Allah. Sekalipun mereka mengadakan pestapesta (ibadah), tetapi justru ibadah itu menjadikan mereka bertambah dosa dan menjadi sesuatu yang mengikat. Ibadah yang menuju kepada lubang kejatuhan dan kehancuran. Pandangan tetap gelap, sebab dikuasai oleh roh setan dan tetap menjadi bongkok (hanya memikirkan perkara-perkara di dunia). Jika Allah sudah diam, itu berbahaya. Mengapa Allah diam? Sebab manusia tidak mau masuk dalam proses Kelahiran Baru. Tuhan mau menolong kita, supaya kelahiran kita benar-benar suatu kelahiran yang menerima kehidupan yang penuh pengharapan, tidak dapat binasa, tidak dapat cemar, dan tidak dapat layu, yang tersimpan di Surga. Page ▪