kematian sel kematian sel

advertisement
5/25/2016
Sel
KEMATIAN
SEL
Anas Tamsuri
• Sel adalah unit
fungsional
organ terkecil
yang hidup yang
mampu
menyusun
jaringan dan
organ
Sel
Sel otot
Kematian Sel Normal
Mekanisme adaptasi, kerusakan dan
kematian sel
• Sel memiliki masa hidup tertentu; ada yang
berumur pendek namun juga ada yang umurnya
sangat panjang
• Sel Darah Merah 120 hari
Sel Limfosit +1 Tahun
Sel Darah Putih 10 Jam
Sel Keping Darah 10 hari
Sel Tulang 25 - 30 tahun
Sel Otak Seumur Hidup
Sel Usus Besar 3 - 4 hari
Sel Kulit 19 - 34 hari
Sel Sperma 2 - 3 hari
Sel Perut 2 hari
• Sel melakukan adaptasi terhadap stressor dari
luar diantaranya dengan melakukan respon:
- Hypertrophy
- Hyperplasia
- atrophy dan
- Metaplasia
• Jika usaha adaptasi tersebut tidak berhasil
maka dapat menyebabkan kerusakan sel
1
5/25/2016
Diagram respons sel terhadap
rangsangan fisiologik dan
patologik
Kematian Sel
Apoptosis (Detailed)
• Bagi sel yang kerusakannya reversibel,
maka sel itu dapat kembali berfungsi
seperti sedia kala,namun bagi sel yang
mengalami kerusakan secara irreversibel,
maka sel itu akan mengalami kematian sel
• Kematian sel dapat disebabkan oleh
beberapa kejadian, diantaranya ischemia,
infeksi, toksin dan reaksi imun
• Kematian sel juga merupakan salah satu
proses yang normal terjadi pada fase
embriogenesis, perkembangan organ dan
pengaturan homeostasis.
2
5/25/2016
HIPERTROPI
Hipertropi pada uterus
• peningkatan besar sel yang mengakibatkan perbesaran
organ.
• Tidak terdapat sel baru, hanya mengalami perbesaran
sel, perbesaran terjadi karena peningkatan jumlah
struktur protein dan organel sel.
• Bisa terjadi secara fisiologis ataupun patologis, bisa
juga terjadi karena stimulus dari peningkatan hormon
tertentu.
• Ex: perbesaran uterus karena stimulus dari estrogen
sehingga terjadi hiperplasi dan hipertropi.
HIPERPLASI
• proses adaptasi dengan melakukan replikasi sel,
sehingga penambahan jumlah sel membuat
organ membesar.
• Hiperplasi bisa secara fisiologis dan patologis (ex:
cancer).
• Hipertropi secara fisiologis dibagi menjadi 2: 1)
hormonal hyperplasia.
Ex: selama masa kebuntingan dan pubertas
2)compensatory hyperplasia.
Ex: kematian jaringan hati
ATROPI OTAK
ATROPI
• pengecilan ukuran dari sel yang disebabkan oleh
karena sel kehilangan substansi sel, sehingga
menyebabkan berkurangnya ukuran organ.
• Atropi memungkinkan terjadinya menurunnya fungsi
sel, namun bukan merupakan kematian sel.
• Atropi terjadi akibat penurunan dari sintesis protein
dan peningkatan degenerasi protein di dalam sel.
• Penyebab atropi diantaranya bisa karena kehilangan
inervasi, kekurangan suplai darah, kekurangan nutrisi,
kehilangan stimulasi endokrin, dan aging.
METAPLASIA
• perubahan reversibel dari fenotip sel yang
digantikan oleh tipe sel yang lain
• Sering terjadi karena iritasi yang terjadi secara
kronis.
• Pada kondisi ini sel yang mengalami adaptasi
digantikan oleh tipe sel lain yang lebih bisa
menghadapi stresor.
• Terjadi akibat genetik "reprogramming"
3
5/25/2016
KERUSAKAN SEL YANG REVERSIBEL
• pada stadium awal terjadinya kerusakan atau
pada kerusakan ringan, kerusakan fungsi dan
morfologi akan dapat kembali normal jika
penyebab dari kerusakan tersebut
dihilangkan.
• Pada stadium ini meskipun terjadi kerusakan
sel secara signifikan, namun tidak terjadi
kerusakan baik pada membran sel maupun
pada pada inti.
KEMATIAN SEL
• pada kerusakan yang terjadi secara terus
menerus, maka kerusakan tersebut menjadi
irreversibel dan akhirnya sel tidak memiliki
kemampuan untuk memperbaiki kerusakan
sehingga menyebabkan sel mati.
• Ada 2 macam kematian sel, yang dibedakan
dari morfologi, mekanisme dan perubahan
fisiologis dan penyakit, yaitu apoptosis dan
nekrosis.
Apoptosis
• kematian sel oleh sel itu sendiri yang disebabkan
oleh growth factor atau DNA sel atau protein
yang dihancurkan dengan maksud perbaikan.
• Memiliki karakteristik sel dimana inti sel
mengalami pemadatan dan tidak terjadi
kerusakan membran sel.
• Apoptosis memerlukan sintesis aktif RNA dan
protein dan merupakan suatu proses yang
memerlukan energi
• Secara morfologis, proses ini ditandai oleh
pemadatan kromatin di sepanjang membran inti
Apoptosis sel hati oleh virus hepatitis
Sel mengalami pengurangan ukuran dan sitoplasmanya
berwarna eosinophilic terang serta nukleusnya
mengalami kondensasi
4
5/25/2016
Nekrosis
• terjadi kerusakan membran, lisososm mengeluarkan
enzim ke sitoplasma dan menghancurkan sel, isi sel
keluar dikarenakan kerusakan membran plasma dan
mengakibatkan reaksi inflamatori.
• Nekrosis adalah pathway yang secara umum terjadi
pada kematian sel yang diakibatkan oleh:
- Ischemia
- Keracunan
- infeksi dan
- trauma
PERBEDAAN KEMATIAN SEL SECARA
NECROSIS DAN APOPTOSIS
Gambaran Mikroskopik :
A. Nukleus
• Piknosis : nukleus terlihat lebih bundar, ukuran
lebih kecil dan gelap
• Karioreksis : nukleus mengalami fragmentasi
menjadi kecil dan tersebar
• Kariolisis : nukleus lisis, tidak terlihat sehingga
rongga kosong dibatasi membran nukleus
disebut ghost.
B. Sitoplasma : berwarna asidofilik, struktur tidak
jelas, jika melanjut :
1. Tidak terlihat garis besar struktur histologi sel
2. Tidak terlihat adanya pewarnaan
Tipe-tipe morfologik nekrosis jaringan
Nekrosis koagulasi
• Secara makroskopik dan dengan pemeriksaan
mikroskop dapat dikenali beberapa bentuk
nekrosis.
• Bentuk-bentuk tersebut:
- Nekrosis koagulasi
- Nekrosis liquefaktif (mencair)
- Nekrosis lemak
- Nekrosis kaseosa (perkejuan)
• Tidak hanya terjadi denaturasi protein, namun
juga berkaitan dengan hambatan enzim-enzim
litik.
• Sel tidak mengalami lisis, dengan demikian
kerangka luar sel relatif utuh.
• Inti menghilang dan sitoplasma yang
mengalami asidifikasi menjadi eosinofilik
5
5/25/2016
Nekrosis koagulasi-infrak ginjal
• Gambaran makroskopik :
– terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau
kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat
• Gambaran mikroskopik :
– struktur sel dan jaringan masih jelas, inti sel
mengalami piknotik (menghilang), sitoplasma
lebih acidophilic
Nekrosis liquefaktif
Nekrosis liquefaktif-infark otak
• Ditandai oleh larutnya jaringan akibat lisis
enzimatik sel-sel yang mati.
• Proses ini biasanya terjadi di otak sewaktu terjadi
pelepasan enzim-enzim otokatalitik dari sel-sel
yang mati.
• Nekrosis likuefaktif juga terjadi pada peradangan
purulen akibat efek heterolitik leukosit
polimorfonuklear pada pus.
• Jaringan yang mengalami likuefaksi menjadi
lunak, mudah mencair, dan tersusun oleh sel-sel
yang mengalami disintegrasi dan cairan.
.
Nekrosis lemak
• Gambaran makroskopik :
– adanya benjolan berisi cairan dikelilingi kapsula
tipis dan ireguler.
• Gambaran mikroskopik :
– tampak ruang kosong dengan sisa kapsula yang
ireguler, terlihat fibrin dan neutrophil
disekitarnya.
• Terjadi akibat kerja enzim-enzim lipolitik pada
jaringan lemak.
• Proses ini biasanya terjadi pada nekrosis
pankreatik akut dan merupakan konsekuensi
pelepasan lipase pankreas ke jaringan
peripankreas.
• Lipolisis ditandai oleh hilangnya kontur sel-sel
lemak.
• Asam-asam lemak yang dibebaskan dari sel lemak
mengalami saponifikasi dengan mengikat
natrium, kalium dan kalsium.
6
5/25/2016
NEKROSIS LEMAK-PANKREATITIS AKUT
Nekrosis kaseosa (perkejuan)
• Memiliki baik gambaran nekrosis koagulasi
maupun likuefaktif.
• Biasanya nekrosis ini terjadi di bagian tengah
granuloma tuberkolusa, yang mengandung bahan
seperti keju yang putih atau kekuningandan
merupakan asal nama nekrosis tipe ini.
• Secara histologis, rangka luar sel tidak lagi utuh,
tetapi sebaliknya jaringan juga belum mencair.
• Sisa-sisa sel tampak sebagai bahan amorf
bergranula halus.
NEKROSIS KASEOSA-TUBERCULOSIS
PARU
• Gambaran makroskopik :
– terlihat berwarna putih, keabu-abuan atau
kekuning-kuningan dan sedikit berlemak, padat
• Gambaran mikroskopik :
– struktur histologi sudah tidak terlihat lagi
membentuk masa bergranulasi.
– Dengan pengecatan HE berwarna keabu-abuan,
dikelilingi oleh epiteloid dan limfosit.
SELAMAT
BELAJAR
7
Download