EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA

advertisement
EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
DI SMA MUHAMMADIAH IV DAN SMA TRAMPIL JAKARTA TIMUR
(Effectiveness of adolescent reproductive health education in SMA
Muhammadiah IV and SMA Trampil, East Jakarta)
Nurmilah, Rusmiati, Ulty Desmarnita
Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III
Email: [email protected]
ABSTRAK
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ)
telah melakukan penelitian mengenai kesehatan reproduksi remaja SMU se DKI Jakarta tahun 2002
dengan hasil bahwa 37% responden wanita tidak mengetahui fungsi organ reproduksi laki-laki dan 34%
tidak tahu apa itu Penyakit Menular Seksual (PMS), terungkap pula bahwa perilaku seksual responden
yang pernah melakukan hubungan seksual sebesar 14,2 % dengan wilayah yang terbesar di Jakarta Timur
sebesar 7%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas pendidikan kesehatan reproduksi
remaja di SMA Muhammadiah IV dan SMA Trampil II, Jakarta Timur. Metode penelitian yang
digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pre test and post test design. Pemilihan sampel
penelitian berdasarkan purposive sampling masing-masing 38 responden. Hasil penelitian dianalisis
dengan uji independent t-test. Setelah dibandingkan antara post test kelompok intervensi dan kelompok
control, hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan, pada pengetahuan kehamilan dan
aborsi ( p value=0,000) dan pengetahuan PMS (p value=0,006). Secara statistic ada peningkatan
pengetahuan kesehatan reproduksi remaja melalui pendidikan kesehatan. Sangat penting untuk
memberikan pendidikan kesehatan pada remaja secara berkesinambungan agar terhindar dari berbagai
permasalahan yang merugikan kesehatannya.
Kata kunci : Pendidikan kesehatan, Pengetahuan kesehatan reproduksi
ABSTRACT
Indonesion Consumers Foundation in collaboration with the Jakarta State University has conducted
research on adolescent reproductive health high school all Jakarta in 2002 with the results of 37 % of
respondens did not know the women’s reproductive fuctions of the male and 34 % do not know what is
Sexually Transmitted Diseases (STDs). From the results of this study revealed that the sexual behaviour
of respondents who have ever had sexual intercourse was 14,2% with the largest area in East Jakarta at
7%. This study aims to analyze the effectiveness of adolescent reproductive health education in SMA
Muhammadiah IV and SMA Trampil II East Jakarta. The research method is a quasi-experimental design
with pre-test and post-test design. The number of samples in this study each of SMA 38 respondents werw
selected based on purposive sampling. The results were alayzed with independent t-test. Having to posttest a group of intervention and control, research show there were significant differences in the
gestational and abortion knowledge (p=0,000) and Sexually transmitted Diseases knowledge (p=0,006).
Statistically, it increases knowledge adolescent reproductive health through health education. It is very
importance to give health education continouslly to adolescent to avoid health problems.
Keywords : health education, adolescent reproductive health knowledge
63
64
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71
sebagai tanda balig, mencapai 76,2%,
PENDAHULUAN
Cuningham et al, 2004, menjelaskan
bahwa
pengetahuan
remaja
Indonesia
namun hanya 6,4% remaja laki-laki dan
4,9% remaja perempuan yang athu akli balig
mengenai masalah kesehatan reproduksi
juga
masih
tidak
seksual. Dari hasil survey SKKRI lainnya
menghiraukan bahkan tidak tahu dampak
menyebutkan remaja mengaku mempunyai
dari
teman yang pernah melakukan hubungan
minim.
prilaku
Banyak
seksual
remaja
mereka
terhadap
disertai
meningkatnya
kesehatan reproduksi baik dalam waktu
seksual
dekat maupun dalam waktu yang lebih
tahun(perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%).
panjang. Menurut Achjar (2006), bahwa
minimnya
pengetahuan
remaja
tentang
pranikah
dorongan
usi
14-19
Jumlah kasus AIDs di Indonesia
hingga Desember 2010 mencapai 24.131
kesehatan reproduksi membuat remaja tidak
kasus
memiliki kendali untuk menolak prilaku
remaja(Kemenkes RI, 2010b). Menurut
seks. Pendapat tersebut diperkuat oleh
BNN 2008, 800 ribu pelajar dan mahasiswa
Notoatmodjo (2007), bahwa prilaku remaja
menggunakan
tersebut disebabkan kurangnya informasi
pengguna jarum terjangkit HIV dan AIDs.
mengenai kesehatan reproduksi remaja, baik
Ditambah lagi
dari
lingkungan
Hidayat (2011), masih didapatkan data-data
pengetahuan
yang menunjukkan rendahnya pengetahuan
tentang kesehatan reproduksi ini, tidak
remaja tentang kesehatan reproduksi. Hal ini
sedikit
sesuai
sekolah
keluarganya.
remaja
maupun
Minimnya
yang
menjadi
korban
dan
pula
sekitar
jarum
suntik
dan
pernyataan dari
dengan
(2013)
45,48%
pernyataan
yang
adalah
60%
Zainul
Koran
kejahatan seksual, seperti pemerkosaan,
kompas
hubungan diluar nikah dan kehamilan usia
pengetahuan
dini. Masalah kesehatan reproduksi remaja
rendah. Mengenai wilayah DKI Jakarta,
tersebut, ditunjang dengan hasil Survey
Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia
Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia
(YLKI) bekerja sama dengan Universitas
(SKRRI,2007), hanya 24,4% laki-laki umur
Negeri Jakarta (UNJ) melakukan penelitian
15-24 tahun yang tahu mimpi basah sebagai
mengenai kesehatan reproduksi remaja SMU
tanda balig, sementara remaja perempuan
se DKI Jakarta tahun 2002 dengan hasil
rentang umur sama yang tahu menstruasi
37% responden wanita tidak mengetahui
kesehatan
menyebutkan
remaja
sangat
65
Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv
Dan Sma Trampil Jakarta Timur
fungsi organ reproduksi laki-laki dan 34%
remaja terhadap pengetahuan kesehatan
tidak tahu apa itu Penyakit Menular Seksual
reproduksi di SMA Muhammadiah IV,
(PMS). Dari hasil penelitian ini terungkap
Jakarta Timur.
bahwa prilaku seksual responden yang
METODE
pernah melakukan hubungan seksual sebesar
Penelitian ini adalah jenis eksperimen
14,2% dengan wilayah yang terbesar di
semu
Jakarta Timur sebesar 7%. Responden
menggunakan
penelitian banyak dari siswa SMU swasta
groupdesign(Sugiyono,2011).
yang bercorak agama.
yang
Keterkaitan dengan data diatas, SMA
(quasi
dipilih
eksperimen)
rancangan
dengan
pretest-posttest
berdasarkan
Rancangan
pertimbangan
untuk membandingkan kelompok perlakuan
Muhammadiah IV Jakarta Timur adalah
dan kelompok control
SMA Swasta yang bernuansa keagamaan
responden yang setara. Alat
merupakan SMA binaan Puskesmas Kramat
digunakan dalam penelitian ini adalah
jati . SMA ini belum mengikuti pelatihan
kuesioner
mengenai kesehatan reproduksi remaja yang
tentang
pernah
Poltekkes
Menular Seksual, Kehamilan yang tidak
Kemenkes Jakarta III Bulan Nopember
diinginkan dan tentang narkoba. Alat ukur
2012. Mengingat remaja adalah asset Negara
tidak dilakukan uji coba karena kuesioner
yang
sudah pernah dipakai penelitian sebelumnya
dilakukan
tidak
ternilai
dosern
harganya,
sudah
selayaknya perlu dipriorotaskan masalah
yang berkaitan dengan kehidupan remaja.
Remaja
diri
pengetahuan
reproduksi,
Penyakit
setelah dimodifikasi.
Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa/i SMA Muhammadiah IV
terutama
sebagai kelompok intervensi sedangkan
pengeatahuan tentang kesehatan reproduksi,
siswa/i SMA Trampil II sebagai kelompok
agar mereka dapat mencegah ha-hal yang
control pada tahun ajar 2013/2014 semester
negative,
diri,
ganjil. Teknik sampling yang digunakan
mengembangkan diri dan berprilaku positif.
adalah purposive sampling. Dengan alasan
Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan
ada masukan dari guru Biologi bahwa
masalah
mana
disesuaikan dengan mata pelajaran biologi
Efektifitas Pendidikan Kesehatan reproduksi
pada kelas XI (sebelas) yang berjumlah 2
ilmu
membekali
kesehatan
menilai
ukur yang
dengan
berbagai
harus
untuk
dengan criteria
pengetahuan
mengendalikan
penelitian
yaitu
sejauh
66
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71
(dua) kelas, serta waktu penelitian sesuai
pemberian kasus yang diselesaikan secara
dengan mata pelajaran tersebut dan secara
kelompok.
acak diperoleh pada kelas XI (sebelas) A.
kuesioner yang sama pada awal sebelum
sebanyak 37 responden, untuk melengkapi
intervensi dan diberikan secara bersamaan
jumlah responden sebanyak 40 diambil juga
antara kelompok intervensi dan kelompok
secara acak dari kelas sebelas B sebanyak 3
control. Hasil pengumpulan data diolah dan
responden. Berhubung sesuatu hal semula
dianalisis dengan menggunakan SPSS pakai
direncanakan 40 responden ada 2 (dua)
uji t-test secara univariat dan bivariat untuk
responden yang drop out. Untuk kelompok
mendapatkan gambaran distribusi frekuensi
control sebanyak satu kelas berjumlah 38
atau besarnay proporsi dari variable yang
responden.
diteliti dan didapatkan adanya perubahan
Perolehan
memberikan
data
lembar
Terakhir
diberikan
lembar
didapat
dengan
pengetahuan antara pre dan post test bagi
kuesioner
secara
kelompok intervensi dan adanya perubahan
bersamaan antara kelompok perlakuan dan
pengetahaun
bagi
kelompok
kelompok control setelah mendapat izin dari
setelah penyuluhan.
intervensi
komisi etik penelitia Kesehatan bidang
Litbang
kesehatan.
Sebelum
dimulai
penelitian diberi penjelasan dan diberikan
lembar penjelasan serta diberikan lembar
persetujuan untuk ditandatangani responden
serta ditandatangani saksinya yaitu guru
biologi untuk kelompok intervensi dan wakil
kepala bidanga kurikulum untuk kelompok
control. Kemudian bagi kelompok intervensi
diberikan
materi
tentang
kesehatan
reproduksi, kehamilan, kehamilan yang
tidak diinginkan , aborsi , Penyakit Menular
Seksual dan Narkoba. Materi diberikan
dalam waktu 3(tiga) hari dengan berbagai
metode
yaitu
ceramah,
diskusi
dan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Penelitian
mengetahui
ini
bertujuan
keefektifan
untuk
penyuluhan
terhadap tingkat pengetahuan kesehatan
reproduksi remaja, khususnya siswa/I SMA
Muhammadiah IV Jakarta Timur.
Responden pada penelitian ini berasal
dari SMA Muhammadiah IV Jakarta Timur
karena pada saat Politeknik Kesehatan
Kemenkes
Jakarta
III
mengadakan
pengabdian masyarakat dengan mengadakan
pelatihan
Peer-Conselor
Pendidkan
Kesehatan Reproduksi bagi sekolah binaan
Puskesmas Kramat Jati wilayah Jakarta
Timur. SMA ini tidak dilakukan pelatihan
67
Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv
Dan Sma Trampil Jakarta Timur
tersebut. Atas masukkan tim Pakar dari
mempunyai materi kesehatan reproduksi,
Litbangkes pada saat presentasi protocol,
sedangkan umur tidak dimasukkan dalam
untuk
kuesioner karena mempunyai kisaran umur
mencegah
adanya
kontaminasi
intervensi maka untuk kelompok control
yang sama bagi responden.
ditunjuk SMA Trampil II yang setara
dengan
SMA
Muhammadiyah
Hasil
IV.
penelitian
karakteristik
responden dapat tergambar melalui table 1
Responden penelitian ini adalah kelas
yaitu :
sebelas, karena atas saran guru biologi
disesuaikan mata pelajaran Biologi yang
Tabel 1. Distribusi Karakteristik responden di SMA Muhammadiah IV dan SMA Trampil II
Jakarta Timur
Variabel
Jenis Kelamin
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Paparan Informasi
Media Cetak
Media Elektronik
Lain-lain
Jumlah
Tempat tinggal
Bersama orang tua
Bersama keluarga
Jumlah
Intervensi
N
%
Kontrol
N
18
20
38
47
53
100
25
13
38
67
33
100
10
23
5
38
26
61
13
100
14
17
7
38
36
44
20
100
31
7
38
82
18
100
32
6
38
82
18
100
Tabel 1 diatas menunjukkan jenis kelamin
kelompok
bagi kelompok intervensi hamper seimbang
maupun kelompok control paling banyak
antara perempuan dan laki-laki, sedangkan
menggunakan media elektronik. Demikian
kelompok
juga untuk tempat tinggal . Kedua kelompok
berjenis
control
kelamin
keterpaparan
lebih
laki-laki.
informasi
banyak
yang
Dalam
bagi
hal
kedua
yaitu
kelompok
%
intervensi
paling banyak tinggal bersama orang tua.
68
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71
Tabel 2. Distribusi rata-rata Pengetahuan kesehatan reproduksi, kehamilan dan aborsi, PMS dan
Narkoba pada kelompok control dan kelompok intervensi Menurut penilaian pre dan post test
(n=38)
Pengetahuan
Kespro
Keham.&ab
PMS
Narkoba
Kelompok kontrol
Mean
Pre-test
Post-test
3,26
2,97
3,45
3,00
3,68
3,47
4,18
3,84
P value
0,655
0,524
0,032
0,121
Kelompok intervensi
Mean
Pre-test
Post- test
2.95
5,93
3,00
4,08
4,13
3,63
3,84
5,68
P value
0,000
0,967
0,003
0,000
Berdasarkan hasil table diatas, rata-rata
audio-visual dapat memberikan pengaruh
pengetahuan
reproduksi,
terhadap pengetahuan terhadap pengetahuan
kehamilan dan aborsi, PMS dan narkoba
responden tentang penyalahgunaan napza .
pada kelompok control dan kelompok
Hasil intervensi ini sesuai pula dengan
intervensi pre-test dan post-test terlihat nilai
pernyataan Notoatmodjo, yaitu pendidikan
mean ada perbedaan. Hasil uji statistic pada
kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan
kelompok
hanya
PMS termasuk HIV/AIDs serta narkoba
pengetahuan PMS saja yang signifikan (P
diharapkan akan meningkatkan pengetahuan
value=0,032), berbeda dengan kelompok
yang telah didapatkan tersebut dalam prilaku
intervensi
hidup sehat. Dalam teori dinyatakan juga
kesehatan
control
didapatkan
didapatkan
pengetahuan
kesehatan reproduksi (P value=0,000), PMS
kesehatan
(P
penting
value=0,003)
dan
narkoba
(P
value=0000) terlihat signifikan.
Dalam hal penyuluhan pada kelompok
intervensi diberikan berupa ceramah dengan
menggunakan media audio visual, hal ini
sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Edi dkk pada SMU negeri IV
Samarinda
dengan
hasil
menggunakan
reproduksi
kareana
remaja,
menjadi
menurunkan
tingkat
kematian dan kesakitan remaja saat ini serta
mengurangi beban penyakit dimasa yang
akan datang
69
Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv
Dan Sma Trampil Jakarta Timur
Tabel 3. Membandingkan pengetahuan kesehatan reproduksi, kehamilan dan aborsi, PMS dan
Narkoba bagi responden kelompok control dan intervensi untuk pre-test dan post-test
Pengetahuan
Kespro
Keham.&ab
PMS
Narkoba
Pre test
P value
Mean
Klp.kontrol Klp.intervensi
3,24
3,39
0,505
3,45
3,95
0,074
3,68
4,13
0,105
4,18
4,00
0,381
Post test
P value
Mean
Klp.kontrol Klp.intervensi
2.95
3,34
0,195
3,00
4,11
0,000
3,47
4,34
0,000
3,95
3,84
0,765
Rata-rata pengetahuan kesehatan reproduksi,
dinilai mempunyai tingkat pendidikan yang
kehamilan dan aborsi, PMS dan narkoba
cukup tinggi sehingga mampu menerima
pada kelompok control dan intervensi
informasi tentang HIV/AIDs yang diberikan
terlihat nilai mean ada perbedaan. Hasil uji
melalui pendidikan kesehatan.
statistic pre test didapatkan dari keempat
pengetahuan
yang
penelitian ini adalah yang dilakukan pada
sedangkan untuk post test
siswa SMP Kristen Gergaji di Semarang
mempunyai nilai yang significant pada
bahwa penyuluhan berpengaruh terhadap
pengetahuan kehamilan dan aborsi serta
tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi
PMS.
remaja serta penelitian dari Wardani bahwa
significant,
tersebut
tidak
ada
Penelitian lain yang sejalan dengan
Hasil uji statistic tergambar tidak ada
ada
pengaruh
yang
signifikan
pada
yang significant antara pengetahuan pre-test
penyuluhan tingkat pengetahuan kesehatan
kelompok control dan kelompok intervensi.
reproduksi
Berbeda dengan perbandingan pengetahuan
Muhammadiah 7 Surakarta.
post-test responden kelompok control dan
Hasil
remaja
perempuan
pembahasan
tergambar
yang
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pada
pengetahuan
penyuluhan
dapat
intervensi, hasil uji statistic didapatkan nilai
signifikan
bahwa
diatas,
SMP
remaja
memiliki
kehamilan dan aborsi (P value=0,000) serta
pengetahuan
PMS (P value =0,006) untuk kelompok
Muhammadiah
intervensi . Hasil penelitian ini sejalan
penyuluhan yang dilakukan berupa ceramah
dengan penelitian dari Hardiningsih tahun
dengan alat bantu audio visual diberikan
2011 bahwa responden setingkat SMA,
hand-out serta diberikan kasus sesuai materi
IV.
siswa/I
Dalam
SMA
hal
ini
70
JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71
yang diselesaikan secara kelompok yang
kerja sama antara pihak sekolah dengan
dipresentasikan. Kegiatan penyuluhan ini
pihak institusi peneliti yakni Poltekkes
dapat
Kemenkes
dimanfaatkan
kegiatan
untuk
belajar-mengajar
menunjang
di
sekolah,
Jakarta
III
dalam
bentuk
pengabdian masyarakat.
termasuk dalam mata pelajaran biologi.
Penelitian lebih lanjut masih diperlukan
Kegiatan ini dapat diteruskan dengan adanya
untuk
kerja sama antara pihak sekolah dengan
informasi, teman sebaya dan lingkungan
pihak institusi peneliti yakni Poltekkes
tempat
Kemenkes
kesehatan reproduksi.
Jakarta
III
dalam
bentuk
mengetahui
tinggal
pengaruh
terhadap
paparan
pengetahuan
pengabdian masyarakat. Penelitian lebih
lanjut masih diperlukan untuk mengetahui
pengaruh paparan informasi , teman sebaya
dan lingkungan tempat tinggal terhadap
peningkatan
pengetahuan
SIMPULAN
pembahasan
tergambar
bahwa
diatas
penyuluhan
dapat
memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap tingkat
pengetahuan
Muhammadiah
remaja
IV.
siswa/I
Dalam
SMA
hai
ini,
penyuluhan yang dilakukan berupa ceramah
dengan alat bantu audio visual diberikan
hand-out serta diberikan kasus sesuai materi
yang diselesaikan secara kelompok yang
dipresentasikan. Kegiatan penyuluhan ini
dapat
dimanfaatkan
kegiatan
untuk
belajar-mengajar
Abu
Ghifari Al, 2003, Gelombang
Kejahatan Seks Remaja Modern,
Mujahid Press, Bandung.
kesehatan
reproduksi.
Hasil
DAFTAR RUJUKAN
menunjang
di
Achjar,K,A,H
2006.
Pengaruh
Penyampaian Pendidikan Kesehatan
Reproduksi oleh kelompok Sebaya
(peer group) Terhadap Pengetahuan
Kesehatan Reproduksi Remaja di
Kelurahan Kemiri Muka Depok, Tesis
UI.
Azwar Azrul, 2005 . Kebijakan dan Strategi
Nasional Kesehatan Reproduksi di
Indonesia, Jakarta.
Benita, Nydia Rena, 2012. Pengaruh
penyuluhan
Terhadap
Tingkat
Pengetahuan Kesehatan Reproduksi
pada Remaja Siswa SMP Kristen
Gergaji Semarang. Jurnal Media
Medika Muda. Program Pendidikan
Sarjana
Kedokteran
Universitas
Diponegoro. 1932-3769-1- SM.Pdf
adobe Reader.
sekolah,
termasuk dalam mata pelajaran biologi.
Kegiatan ini dapat diteruskan dengan adanya
Depkes RI,2004. Rencana Pembangunan
Kesehatan Menuju Indonesia Sehat
2010, Jakata.
Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv
Dan Sma Trampil Jakarta Timur
71
Edi,M,Thaha, A.Arsunan Arsin 2012.,
Pengaruh Penggunaan Media Audio
Visual dalam Penyuluhan Kesehatan
terhadap perubahan Pengetahuan dan
Sikap tentang Napza di Sekolah
Menengah
Umum
Negeri
4
Samarinda. Jurnal Promosi Kesehatan
Nusantara Indonesia Nomor 10, edisi
10, Juli Desember 2012.
Sarlito Wirawan, 2002, Psikologi Remaja,
Jakarta: PT Raja Grafindo Persada .
Hardiningsih.2011. Perbedaan Pendidikan
Kesehatan dengan Ceramah dan
Leaflet terhadap Pengetahuan dan
Sikapdalam
rangka
Pencegahan
terhadap HIV/AIDs pada siswa kelas
XII SMA negeri 4 Surakarta, Prodi D
III Kebidanan ,, STIKES Kusuma
Husada Surakarta.
Sugiyono,
2008,
Metode
Penelitian
Administrasi ,Bandung: Alfabeta.
Hayatun Nisma, 2008
Pengaruh
penyampaian pendidikan kesehatan
reproduksi oleh kelompok sebaya
(peer group) terhadap pengetahuan
kesehatan reproduksi remaja di smp
negeri 2 kasihan bantul ygyakarta.
karya-tulis_nisma5-1pdf
Komnas Ham, 2006, Hak atas Kesehatan
Seksual dan Kesehatan Reproduksi
Perempuan. Jakarta.
Kompas, 3 April 2013. Kesehatan
Reproduksi, Pengetahuan Remaja
Sangat Rendah, hal 14
Notoadmodjo Soekidjo, 2005, Promosi
Kesehatan, Jakarta :PT Rineka Cipta.
……………………….., 2005, Metodologi
PenelitianKesehatan, Jakarta : PT
Rineka Cipta.
Pratiwi ., 2004, Pendidikan Seks Untuk
Remaja, Yogyakarta : Tugu Publisher.
Sarwono.S.W., .2004. Psikologi Remaja
Jakarta; Raja Grafindo Persada
Soetjiningsih , 2004 . Tumbuh Kembang
Remaja
dan
Permasalahannya,
Jakarta; Sagung Seto
Tahiruddin.2007. Hubungan Pengethuan
Siswa sebelum dan sesudah diberikan
Pendidika Kesehatan tentang bahaya
HIV/AIDsdi SMP Eka Sakti Semarang
(skripsi).
Universitas
Negeri
Diponegoro, Semarang.
Zainul Hydayat, 1999, Sikap dan perilaku
seksualitas remaja di Indonesia, Warta
Demografi
(Depok),
Th29,(3),1999:38-42.
------------------, 2009 Remaja NTT Rentan
Masalah IMS dan
HIV/AIDS.
Kupang 11 Maret 2009.WWW.
Antara-Online-Com/ 2009
------------------ , 2009. Atasi Masalah
Remaja Dengan “ PeerEducation”
Kupang
12
Maret
2009.WWW.Antara-OnlineCom/2009
-----------------,2009., Perilaku Seks Bebas
Dikalangan Remaja , Jakarta .
http://www.poskota.co.id/news_baca.a
sp?id=36094&ik=6
…………2010..Melongok
pengetahuan
remaja tentang kespro, Jurnal keluarga
hal 28, Desember , 2010.
Download