EFEKTIFITAS PENDIDIKAN KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA DI SMA MUHAMMADIAH IV DAN SMA TRAMPIL JAKARTA TIMUR (Effectiveness of adolescent reproductive health education in SMA Muhammadiah IV and SMA Trampil, East Jakarta) Nurmilah, Rusmiati, Ulty Desmarnita Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Jakarta III Email: [email protected] ABSTRAK Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) bekerjasama dengan Universitas Negeri Jakarta (UNJ) telah melakukan penelitian mengenai kesehatan reproduksi remaja SMU se DKI Jakarta tahun 2002 dengan hasil bahwa 37% responden wanita tidak mengetahui fungsi organ reproduksi laki-laki dan 34% tidak tahu apa itu Penyakit Menular Seksual (PMS), terungkap pula bahwa perilaku seksual responden yang pernah melakukan hubungan seksual sebesar 14,2 % dengan wilayah yang terbesar di Jakarta Timur sebesar 7%. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efektifitas pendidikan kesehatan reproduksi remaja di SMA Muhammadiah IV dan SMA Trampil II, Jakarta Timur. Metode penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimen dengan rancangan pre test and post test design. Pemilihan sampel penelitian berdasarkan purposive sampling masing-masing 38 responden. Hasil penelitian dianalisis dengan uji independent t-test. Setelah dibandingkan antara post test kelompok intervensi dan kelompok control, hasil penelitian menunjukkan ada perbedaan yang signifikan, pada pengetahuan kehamilan dan aborsi ( p value=0,000) dan pengetahuan PMS (p value=0,006). Secara statistic ada peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja melalui pendidikan kesehatan. Sangat penting untuk memberikan pendidikan kesehatan pada remaja secara berkesinambungan agar terhindar dari berbagai permasalahan yang merugikan kesehatannya. Kata kunci : Pendidikan kesehatan, Pengetahuan kesehatan reproduksi ABSTRACT Indonesion Consumers Foundation in collaboration with the Jakarta State University has conducted research on adolescent reproductive health high school all Jakarta in 2002 with the results of 37 % of respondens did not know the women’s reproductive fuctions of the male and 34 % do not know what is Sexually Transmitted Diseases (STDs). From the results of this study revealed that the sexual behaviour of respondents who have ever had sexual intercourse was 14,2% with the largest area in East Jakarta at 7%. This study aims to analyze the effectiveness of adolescent reproductive health education in SMA Muhammadiah IV and SMA Trampil II East Jakarta. The research method is a quasi-experimental design with pre-test and post-test design. The number of samples in this study each of SMA 38 respondents werw selected based on purposive sampling. The results were alayzed with independent t-test. Having to posttest a group of intervention and control, research show there were significant differences in the gestational and abortion knowledge (p=0,000) and Sexually transmitted Diseases knowledge (p=0,006). Statistically, it increases knowledge adolescent reproductive health through health education. It is very importance to give health education continouslly to adolescent to avoid health problems. Keywords : health education, adolescent reproductive health knowledge 63 64 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71 sebagai tanda balig, mencapai 76,2%, PENDAHULUAN Cuningham et al, 2004, menjelaskan bahwa pengetahuan remaja Indonesia namun hanya 6,4% remaja laki-laki dan 4,9% remaja perempuan yang athu akli balig mengenai masalah kesehatan reproduksi juga masih tidak seksual. Dari hasil survey SKKRI lainnya menghiraukan bahkan tidak tahu dampak menyebutkan remaja mengaku mempunyai dari teman yang pernah melakukan hubungan minim. prilaku Banyak seksual remaja mereka terhadap disertai meningkatnya kesehatan reproduksi baik dalam waktu seksual dekat maupun dalam waktu yang lebih tahun(perempuan 34,7%, laki-laki 30,9%). panjang. Menurut Achjar (2006), bahwa minimnya pengetahuan remaja tentang pranikah dorongan usi 14-19 Jumlah kasus AIDs di Indonesia hingga Desember 2010 mencapai 24.131 kesehatan reproduksi membuat remaja tidak kasus memiliki kendali untuk menolak prilaku remaja(Kemenkes RI, 2010b). Menurut seks. Pendapat tersebut diperkuat oleh BNN 2008, 800 ribu pelajar dan mahasiswa Notoatmodjo (2007), bahwa prilaku remaja menggunakan tersebut disebabkan kurangnya informasi pengguna jarum terjangkit HIV dan AIDs. mengenai kesehatan reproduksi remaja, baik Ditambah lagi dari lingkungan Hidayat (2011), masih didapatkan data-data pengetahuan yang menunjukkan rendahnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi ini, tidak remaja tentang kesehatan reproduksi. Hal ini sedikit sesuai sekolah keluarganya. remaja maupun Minimnya yang menjadi korban dan pula sekitar jarum suntik dan pernyataan dari dengan (2013) 45,48% pernyataan yang adalah 60% Zainul Koran kejahatan seksual, seperti pemerkosaan, kompas hubungan diluar nikah dan kehamilan usia pengetahuan dini. Masalah kesehatan reproduksi remaja rendah. Mengenai wilayah DKI Jakarta, tersebut, ditunjang dengan hasil Survey Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia (YLKI) bekerja sama dengan Universitas (SKRRI,2007), hanya 24,4% laki-laki umur Negeri Jakarta (UNJ) melakukan penelitian 15-24 tahun yang tahu mimpi basah sebagai mengenai kesehatan reproduksi remaja SMU tanda balig, sementara remaja perempuan se DKI Jakarta tahun 2002 dengan hasil rentang umur sama yang tahu menstruasi 37% responden wanita tidak mengetahui kesehatan menyebutkan remaja sangat 65 Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv Dan Sma Trampil Jakarta Timur fungsi organ reproduksi laki-laki dan 34% remaja terhadap pengetahuan kesehatan tidak tahu apa itu Penyakit Menular Seksual reproduksi di SMA Muhammadiah IV, (PMS). Dari hasil penelitian ini terungkap Jakarta Timur. bahwa prilaku seksual responden yang METODE pernah melakukan hubungan seksual sebesar Penelitian ini adalah jenis eksperimen 14,2% dengan wilayah yang terbesar di semu Jakarta Timur sebesar 7%. Responden menggunakan penelitian banyak dari siswa SMU swasta groupdesign(Sugiyono,2011). yang bercorak agama. yang Keterkaitan dengan data diatas, SMA (quasi dipilih eksperimen) rancangan dengan pretest-posttest berdasarkan Rancangan pertimbangan untuk membandingkan kelompok perlakuan Muhammadiah IV Jakarta Timur adalah dan kelompok control SMA Swasta yang bernuansa keagamaan responden yang setara. Alat merupakan SMA binaan Puskesmas Kramat digunakan dalam penelitian ini adalah jati . SMA ini belum mengikuti pelatihan kuesioner mengenai kesehatan reproduksi remaja yang tentang pernah Poltekkes Menular Seksual, Kehamilan yang tidak Kemenkes Jakarta III Bulan Nopember diinginkan dan tentang narkoba. Alat ukur 2012. Mengingat remaja adalah asset Negara tidak dilakukan uji coba karena kuesioner yang sudah pernah dipakai penelitian sebelumnya dilakukan tidak ternilai dosern harganya, sudah selayaknya perlu dipriorotaskan masalah yang berkaitan dengan kehidupan remaja. Remaja diri pengetahuan reproduksi, Penyakit setelah dimodifikasi. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa/i SMA Muhammadiah IV terutama sebagai kelompok intervensi sedangkan pengeatahuan tentang kesehatan reproduksi, siswa/i SMA Trampil II sebagai kelompok agar mereka dapat mencegah ha-hal yang control pada tahun ajar 2013/2014 semester negative, diri, ganjil. Teknik sampling yang digunakan mengembangkan diri dan berprilaku positif. adalah purposive sampling. Dengan alasan Berdasarkan uraian diatas maka dirumuskan ada masukan dari guru Biologi bahwa masalah mana disesuaikan dengan mata pelajaran biologi Efektifitas Pendidikan Kesehatan reproduksi pada kelas XI (sebelas) yang berjumlah 2 ilmu membekali kesehatan menilai ukur yang dengan berbagai harus untuk dengan criteria pengetahuan mengendalikan penelitian yaitu sejauh 66 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71 (dua) kelas, serta waktu penelitian sesuai pemberian kasus yang diselesaikan secara dengan mata pelajaran tersebut dan secara kelompok. acak diperoleh pada kelas XI (sebelas) A. kuesioner yang sama pada awal sebelum sebanyak 37 responden, untuk melengkapi intervensi dan diberikan secara bersamaan jumlah responden sebanyak 40 diambil juga antara kelompok intervensi dan kelompok secara acak dari kelas sebelas B sebanyak 3 control. Hasil pengumpulan data diolah dan responden. Berhubung sesuatu hal semula dianalisis dengan menggunakan SPSS pakai direncanakan 40 responden ada 2 (dua) uji t-test secara univariat dan bivariat untuk responden yang drop out. Untuk kelompok mendapatkan gambaran distribusi frekuensi control sebanyak satu kelas berjumlah 38 atau besarnay proporsi dari variable yang responden. diteliti dan didapatkan adanya perubahan Perolehan memberikan data lembar Terakhir diberikan lembar didapat dengan pengetahuan antara pre dan post test bagi kuesioner secara kelompok intervensi dan adanya perubahan bersamaan antara kelompok perlakuan dan pengetahaun bagi kelompok kelompok control setelah mendapat izin dari setelah penyuluhan. intervensi komisi etik penelitia Kesehatan bidang Litbang kesehatan. Sebelum dimulai penelitian diberi penjelasan dan diberikan lembar penjelasan serta diberikan lembar persetujuan untuk ditandatangani responden serta ditandatangani saksinya yaitu guru biologi untuk kelompok intervensi dan wakil kepala bidanga kurikulum untuk kelompok control. Kemudian bagi kelompok intervensi diberikan materi tentang kesehatan reproduksi, kehamilan, kehamilan yang tidak diinginkan , aborsi , Penyakit Menular Seksual dan Narkoba. Materi diberikan dalam waktu 3(tiga) hari dengan berbagai metode yaitu ceramah, diskusi dan HASIL DAN PEMBAHASAN Penelitian mengetahui ini bertujuan keefektifan untuk penyuluhan terhadap tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi remaja, khususnya siswa/I SMA Muhammadiah IV Jakarta Timur. Responden pada penelitian ini berasal dari SMA Muhammadiah IV Jakarta Timur karena pada saat Politeknik Kesehatan Kemenkes Jakarta III mengadakan pengabdian masyarakat dengan mengadakan pelatihan Peer-Conselor Pendidkan Kesehatan Reproduksi bagi sekolah binaan Puskesmas Kramat Jati wilayah Jakarta Timur. SMA ini tidak dilakukan pelatihan 67 Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv Dan Sma Trampil Jakarta Timur tersebut. Atas masukkan tim Pakar dari mempunyai materi kesehatan reproduksi, Litbangkes pada saat presentasi protocol, sedangkan umur tidak dimasukkan dalam untuk kuesioner karena mempunyai kisaran umur mencegah adanya kontaminasi intervensi maka untuk kelompok control yang sama bagi responden. ditunjuk SMA Trampil II yang setara dengan SMA Muhammadiyah Hasil IV. penelitian karakteristik responden dapat tergambar melalui table 1 Responden penelitian ini adalah kelas yaitu : sebelas, karena atas saran guru biologi disesuaikan mata pelajaran Biologi yang Tabel 1. Distribusi Karakteristik responden di SMA Muhammadiah IV dan SMA Trampil II Jakarta Timur Variabel Jenis Kelamin Laki-laki Perempuan Jumlah Paparan Informasi Media Cetak Media Elektronik Lain-lain Jumlah Tempat tinggal Bersama orang tua Bersama keluarga Jumlah Intervensi N % Kontrol N 18 20 38 47 53 100 25 13 38 67 33 100 10 23 5 38 26 61 13 100 14 17 7 38 36 44 20 100 31 7 38 82 18 100 32 6 38 82 18 100 Tabel 1 diatas menunjukkan jenis kelamin kelompok bagi kelompok intervensi hamper seimbang maupun kelompok control paling banyak antara perempuan dan laki-laki, sedangkan menggunakan media elektronik. Demikian kelompok juga untuk tempat tinggal . Kedua kelompok berjenis control kelamin keterpaparan lebih laki-laki. informasi banyak yang Dalam bagi hal kedua yaitu kelompok % intervensi paling banyak tinggal bersama orang tua. 68 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71 Tabel 2. Distribusi rata-rata Pengetahuan kesehatan reproduksi, kehamilan dan aborsi, PMS dan Narkoba pada kelompok control dan kelompok intervensi Menurut penilaian pre dan post test (n=38) Pengetahuan Kespro Keham.&ab PMS Narkoba Kelompok kontrol Mean Pre-test Post-test 3,26 2,97 3,45 3,00 3,68 3,47 4,18 3,84 P value 0,655 0,524 0,032 0,121 Kelompok intervensi Mean Pre-test Post- test 2.95 5,93 3,00 4,08 4,13 3,63 3,84 5,68 P value 0,000 0,967 0,003 0,000 Berdasarkan hasil table diatas, rata-rata audio-visual dapat memberikan pengaruh pengetahuan reproduksi, terhadap pengetahuan terhadap pengetahuan kehamilan dan aborsi, PMS dan narkoba responden tentang penyalahgunaan napza . pada kelompok control dan kelompok Hasil intervensi ini sesuai pula dengan intervensi pre-test dan post-test terlihat nilai pernyataan Notoatmodjo, yaitu pendidikan mean ada perbedaan. Hasil uji statistic pada kesehatan tentang kesehatan reproduksi dan kelompok hanya PMS termasuk HIV/AIDs serta narkoba pengetahuan PMS saja yang signifikan (P diharapkan akan meningkatkan pengetahuan value=0,032), berbeda dengan kelompok yang telah didapatkan tersebut dalam prilaku intervensi hidup sehat. Dalam teori dinyatakan juga kesehatan control didapatkan didapatkan pengetahuan kesehatan reproduksi (P value=0,000), PMS kesehatan (P penting value=0,003) dan narkoba (P value=0000) terlihat signifikan. Dalam hal penyuluhan pada kelompok intervensi diberikan berupa ceramah dengan menggunakan media audio visual, hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Edi dkk pada SMU negeri IV Samarinda dengan hasil menggunakan reproduksi kareana remaja, menjadi menurunkan tingkat kematian dan kesakitan remaja saat ini serta mengurangi beban penyakit dimasa yang akan datang 69 Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv Dan Sma Trampil Jakarta Timur Tabel 3. Membandingkan pengetahuan kesehatan reproduksi, kehamilan dan aborsi, PMS dan Narkoba bagi responden kelompok control dan intervensi untuk pre-test dan post-test Pengetahuan Kespro Keham.&ab PMS Narkoba Pre test P value Mean Klp.kontrol Klp.intervensi 3,24 3,39 0,505 3,45 3,95 0,074 3,68 4,13 0,105 4,18 4,00 0,381 Post test P value Mean Klp.kontrol Klp.intervensi 2.95 3,34 0,195 3,00 4,11 0,000 3,47 4,34 0,000 3,95 3,84 0,765 Rata-rata pengetahuan kesehatan reproduksi, dinilai mempunyai tingkat pendidikan yang kehamilan dan aborsi, PMS dan narkoba cukup tinggi sehingga mampu menerima pada kelompok control dan intervensi informasi tentang HIV/AIDs yang diberikan terlihat nilai mean ada perbedaan. Hasil uji melalui pendidikan kesehatan. statistic pre test didapatkan dari keempat pengetahuan yang penelitian ini adalah yang dilakukan pada sedangkan untuk post test siswa SMP Kristen Gergaji di Semarang mempunyai nilai yang significant pada bahwa penyuluhan berpengaruh terhadap pengetahuan kehamilan dan aborsi serta tingkat pengetahuan kesehatan reproduksi PMS. remaja serta penelitian dari Wardani bahwa significant, tersebut tidak ada Penelitian lain yang sejalan dengan Hasil uji statistic tergambar tidak ada ada pengaruh yang signifikan pada yang significant antara pengetahuan pre-test penyuluhan tingkat pengetahuan kesehatan kelompok control dan kelompok intervensi. reproduksi Berbeda dengan perbandingan pengetahuan Muhammadiah 7 Surakarta. post-test responden kelompok control dan Hasil remaja perempuan pembahasan tergambar yang pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pada pengetahuan penyuluhan dapat intervensi, hasil uji statistic didapatkan nilai signifikan bahwa diatas, SMP remaja memiliki kehamilan dan aborsi (P value=0,000) serta pengetahuan PMS (P value =0,006) untuk kelompok Muhammadiah intervensi . Hasil penelitian ini sejalan penyuluhan yang dilakukan berupa ceramah dengan penelitian dari Hardiningsih tahun dengan alat bantu audio visual diberikan 2011 bahwa responden setingkat SMA, hand-out serta diberikan kasus sesuai materi IV. siswa/I Dalam SMA hal ini 70 JKep. Vol. 2 No. 3 Nopember 2014, hlm 63-71 yang diselesaikan secara kelompok yang kerja sama antara pihak sekolah dengan dipresentasikan. Kegiatan penyuluhan ini pihak institusi peneliti yakni Poltekkes dapat Kemenkes dimanfaatkan kegiatan untuk belajar-mengajar menunjang di sekolah, Jakarta III dalam bentuk pengabdian masyarakat. termasuk dalam mata pelajaran biologi. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan Kegiatan ini dapat diteruskan dengan adanya untuk kerja sama antara pihak sekolah dengan informasi, teman sebaya dan lingkungan pihak institusi peneliti yakni Poltekkes tempat Kemenkes kesehatan reproduksi. Jakarta III dalam bentuk mengetahui tinggal pengaruh terhadap paparan pengetahuan pengabdian masyarakat. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan untuk mengetahui pengaruh paparan informasi , teman sebaya dan lingkungan tempat tinggal terhadap peningkatan pengetahuan SIMPULAN pembahasan tergambar bahwa diatas penyuluhan dapat memiliki pengaruh yang signifikan terhadap tingkat pengetahuan Muhammadiah remaja IV. siswa/I Dalam SMA hai ini, penyuluhan yang dilakukan berupa ceramah dengan alat bantu audio visual diberikan hand-out serta diberikan kasus sesuai materi yang diselesaikan secara kelompok yang dipresentasikan. Kegiatan penyuluhan ini dapat dimanfaatkan kegiatan untuk belajar-mengajar Abu Ghifari Al, 2003, Gelombang Kejahatan Seks Remaja Modern, Mujahid Press, Bandung. kesehatan reproduksi. Hasil DAFTAR RUJUKAN menunjang di Achjar,K,A,H 2006. Pengaruh Penyampaian Pendidikan Kesehatan Reproduksi oleh kelompok Sebaya (peer group) Terhadap Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja di Kelurahan Kemiri Muka Depok, Tesis UI. Azwar Azrul, 2005 . Kebijakan dan Strategi Nasional Kesehatan Reproduksi di Indonesia, Jakarta. Benita, Nydia Rena, 2012. Pengaruh penyuluhan Terhadap Tingkat Pengetahuan Kesehatan Reproduksi pada Remaja Siswa SMP Kristen Gergaji Semarang. Jurnal Media Medika Muda. Program Pendidikan Sarjana Kedokteran Universitas Diponegoro. 1932-3769-1- SM.Pdf adobe Reader. sekolah, termasuk dalam mata pelajaran biologi. Kegiatan ini dapat diteruskan dengan adanya Depkes RI,2004. Rencana Pembangunan Kesehatan Menuju Indonesia Sehat 2010, Jakata. Nurmilah: Efektifitas Pendidikan Kesehatan Reproduksi Remaja Di Sma Muhammadiah Iv Dan Sma Trampil Jakarta Timur 71 Edi,M,Thaha, A.Arsunan Arsin 2012., Pengaruh Penggunaan Media Audio Visual dalam Penyuluhan Kesehatan terhadap perubahan Pengetahuan dan Sikap tentang Napza di Sekolah Menengah Umum Negeri 4 Samarinda. Jurnal Promosi Kesehatan Nusantara Indonesia Nomor 10, edisi 10, Juli Desember 2012. Sarlito Wirawan, 2002, Psikologi Remaja, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada . Hardiningsih.2011. Perbedaan Pendidikan Kesehatan dengan Ceramah dan Leaflet terhadap Pengetahuan dan Sikapdalam rangka Pencegahan terhadap HIV/AIDs pada siswa kelas XII SMA negeri 4 Surakarta, Prodi D III Kebidanan ,, STIKES Kusuma Husada Surakarta. Sugiyono, 2008, Metode Penelitian Administrasi ,Bandung: Alfabeta. Hayatun Nisma, 2008 Pengaruh penyampaian pendidikan kesehatan reproduksi oleh kelompok sebaya (peer group) terhadap pengetahuan kesehatan reproduksi remaja di smp negeri 2 kasihan bantul ygyakarta. karya-tulis_nisma5-1pdf Komnas Ham, 2006, Hak atas Kesehatan Seksual dan Kesehatan Reproduksi Perempuan. Jakarta. Kompas, 3 April 2013. Kesehatan Reproduksi, Pengetahuan Remaja Sangat Rendah, hal 14 Notoadmodjo Soekidjo, 2005, Promosi Kesehatan, Jakarta :PT Rineka Cipta. ……………………….., 2005, Metodologi PenelitianKesehatan, Jakarta : PT Rineka Cipta. Pratiwi ., 2004, Pendidikan Seks Untuk Remaja, Yogyakarta : Tugu Publisher. Sarwono.S.W., .2004. Psikologi Remaja Jakarta; Raja Grafindo Persada Soetjiningsih , 2004 . Tumbuh Kembang Remaja dan Permasalahannya, Jakarta; Sagung Seto Tahiruddin.2007. Hubungan Pengethuan Siswa sebelum dan sesudah diberikan Pendidika Kesehatan tentang bahaya HIV/AIDsdi SMP Eka Sakti Semarang (skripsi). Universitas Negeri Diponegoro, Semarang. Zainul Hydayat, 1999, Sikap dan perilaku seksualitas remaja di Indonesia, Warta Demografi (Depok), Th29,(3),1999:38-42. ------------------, 2009 Remaja NTT Rentan Masalah IMS dan HIV/AIDS. Kupang 11 Maret 2009.WWW. Antara-Online-Com/ 2009 ------------------ , 2009. Atasi Masalah Remaja Dengan “ PeerEducation” Kupang 12 Maret 2009.WWW.Antara-OnlineCom/2009 -----------------,2009., Perilaku Seks Bebas Dikalangan Remaja , Jakarta . http://www.poskota.co.id/news_baca.a sp?id=36094&ik=6 …………2010..Melongok pengetahuan remaja tentang kespro, Jurnal keluarga hal 28, Desember , 2010.