SKENARIO ROLE PLAY DISCHARGE PLANNING ( PERSIAPAN PASIEN PULANG ) Role : Dokter : Ismi Nikmatul Sita (1411020) Kepala Ruangan : Vinsa bayu (1411019) Ketua Tim : Ayla Efyuwinta (1411016) Perawat P1 : Siti Rodiyah (1411027) Perawat P2 : Febri Ariyanti (1411018) Pasien : Nurul Anisa (1411012) Keluarga Pasien : Novi Wahyuningati (1411025) (Ruang Perawat) Perawat pelaksana, Kepala ruangan, Ketua tim sedang berdiskusi mengenai discharge planning yang akan diberikan kepada pasien Ny. Nurul dengan diagnosa DHF. Perawat P1 : “Selamat pagi bu, saya Siti sebagai Perawat Pelaksana 1 hari ini. Sebelumnya saya ingin menyerahkan formulir rencana discharge planning kepada pasien Ny. Nurul di ruang Mawar. Dari hasil observasi, keadaan pasien Ny. Nurul sudah membaik. Dari hasil laboratorium menunjukkan peningkatan trombosit dan hematokrit dan sudah normal. Selain itu, kondisi fisik pasien bagus, sudah tidak demam lagi. Dari segi asuhan keperawatan pasien sudah bisa pulang hari ini. Saya berencana untuk memberikan discharge planning kepada pasien Ny. Nurul. Bagaimana pendapat ibu? Apakah ibu menyetujuinya? Mungkin ibu bisa melihat format rencana discharge planning yang sudah saya buat.” Ketua Tim : “Apa yang difokuskan dari discharge planning ini suster Siti?” Perawat P1 : “Nanti akan diberikan penyuluhan mengenai pencegahan demam berdarah, apa yang perlu diperhatikan saat pasien pulang nanti dan dipersiapkan leaflet yang bisa dibawa pulang oleh pasien.” Kepala Ruangan : “Baik kalo begitu nanti kita diskusikan lagi bersama dokter visite hari ini.” (Ruang Mawar) Dokter dan perawat pelaksana 2 melakukan visit pagi hari di ruang mawar, kamar 002, Pada pasien Ny. Nurul dengan diagnose DHF. Perawat P2 : “Selamat pagi, Bu. Bagaimana keadaan Ibu hari ini?” Pasien : “Pagi. Sudah mendingan suster ,Saya sudah tidak demam lagi.” Perawat P2 : “Bagaimana tidurnya tadi malam Bu?” Pasien : “Nyenyak suster” Perawat P2 : “Sepertinya kondisi Ibu sudah membaik, hari ini akan ada kunjungan dari Dokter. Ibu akan dicek kondisi kesehatannya.” Dokter : “Selamat pagi, Bu. Saya dengar dari suster yang merawat Ibu bahwa kondisi Ibu sudah mulai membaik dan dari hasil laboratorium juga sudah menunjukkan perkembangan yang baik, Bagaimana pola makannya, Bu? Apakah pagi ini makanannya sudah di habiskan Bu?” Pasien : “Hari ini saya makan habis 1 porsi, dokter. Berbeda dengan kemarin. Dokter : “Sudah bagus pola makannya. Nanti lebih banyak minum air putih, agar suhu badan ibu tetap normal dan untuk memperbaiki sistem kekebalan tubuh ibu juga. Secara keseluruhan dari hasil pengamatan saya, ibu sudah mengalami perkembangan kesehatan yang cukup baik. Hanya saja perlu banyak istirahat dulu dalam beberapa hari.” Perawat : “Baik ibu, sekarang bisa istirahat kembali. Sebelum saya tinggalkan, apakah ibu ada pertanyaan?” Pasien : “Tidak ada, suster.” Perawat : “Baik kalau tidak ada, kami permisi bu.” (Ruang Perawat) Di ruang perawat, dokter, kepala ruangan, ketua tim, perawat pelaksana 1 dan perawat pelaksana 2 berdiskusi mengenai keadaan pasien Ny. Nurul dan rencana pemberian terapi selanjutnya. Kepala Ruangan : “Dok, mengenai pasien Ny. Nurul, apa sebaiknya bisa direncanakan untuk pulang saja, dari hasil observasi yang dilakukan perawat, kondisi pasien sudah membaik dan dari hasil laboratorium normal. Trombosit dan hematokritnya juga sudah normal. Sebaiknya apa tidak direncanakan pulang saja?” Dokter : “Tadi juga saya sudah melihat hasil laboratoriumnya memang menunjukkan peningkatan dan bisa dikatakan normal, tapi menurut saya sebaiknya jangan dipulangkan dulu untuk lebih memastikan keadaannya.” Kepala Ruangan : “Begini Dok, dari sisi asuhan keperawatan pasien sudah bisa membaik, intervensi keperawatan yang diberikan juga sudah tercapai, dan hanya perlu untuk lebih banyak istirahat dan pemulihan saja di rumah.” Dokter : “Tapi bagaimana nanti dengan keadaan pasien jika muncul demam lagi? Menurut saya pasien ini masih sedikit lemas dan masih perlu menjalani hospitalisasi, kita tunggu sampai besok saja.” Ketua Tim : “Maaf Dok, sebelumnya pada intinya pasien hanya memerlukan istirahat saja yang cukup untuk memulihkan kembali kondisi kesehatannya, dan menurut kami itu bisa dilakukan dirumah. Kepala Ruangan : “Iya Dok, mengenai penanganan demam yang nantinya jika muncul lagi, kita sudah merencanakan discharge planning. Discharge planning ini nantinya akan diberikan edukasi kepada pasien mengenai yang perlu diperhatikan di rumah nantinya.” Ketua Tim : “Iya Dok, discharge planning ini nantinya akan diberikan oleh perawat-perawat yang bertugas hari ini.” Dokter : “Iya kalau begitu, saya harapkan nantinya discharge planning ini nantinya benar-benar dilaksanakan kepada pasien dan pastikan jika pasien juga sudah memahami apa yang harus dilakukan di rumah.” Ketua Tim : “Iya nanti akan diberikan leaflet yang berisikan informasi penting bagi kelurga pasien.” Kepala Ruangan : “Iya Dok, jadi bagaimana bisa dipulangkan pasien Ny. Nurul hari ini?” Dokter : “Bisa. Pasien Ny. Nurul bisa pulang hari ini, saya akan membuat surat ijin pulangnya dan resep obat yang harus diberikan ke pasien.” Kepala Ruangan : “Suster Siti, ini format discharge planning yang sudah saya setujui dan bisa dilakukan pada pasien Ny. Nurul. Bisa disiapkan untuk discharge planning sekarang.” Perawat P1 : “Baik pak, nanti akan saya siapkan terlebih dahulu. Suster Febri, tolong panggilkan keluarga pasien Ny. Nurul agar datang ke ruangan perawat sekarang.” Perawat P2 : “Baik, suster.” (Ruang Mawar) Perawat Pelaksana 2 Memanggil keluarga Ny. Nurul Perawat P2 : “Selamat Pagi, bu. Pasien : “Iya pagi juga suster.” Perawat P2 : “Tadi setelah dibicarakan dengan Dokter. Ny. Nurul hari ini boleh pulang, karena keadaan sudah membaik dan semua hasil pemeriksaan juga menunjukkan peningkatan normal. Keluarga pasien bisa ikut saya sebentar ke ruang perawat, karena ada beberapa penjelasan terkait perencanaan pulang Ny. Nurul hari ini.” Keluarga Pasien : “Baik, suster.” Keluarga pasien dan perawat pelaksana 2 menuju keruang perawat Ketua Tim : “Selamat pagi, Bu. Keluarganya Ny. Nurul?” Keluarga pasien : “Iya, suster.” Ketua Tim : “Begini, setelah dokter tadi melakukan pemeriksaan terhadap Ny. Nurul, dan dari hasil tindakan keperawatan, kondisi Ny Nurul sudah membaik dan sudah bisa dilakukan perawatan dirumah.” Keluarga Pasien : “Apa benar suster adik saya boleh pulang?” Ketua Tim : “Iya. Pasien sudah bisa pulang hari ini dan ini resep obat yang harus ditebus dulu sebelum pulang.” Keluarga Pasien : “Baik suster.” Ketua Tim : “Begini sebelum nanti Ny. Nurul pulang kami akan memberikan penyuluhan. Jadi penyuluhan ini penting nantinya untuk menjalani selama pemulihan di rumah. Apa Ibu bersedia untuk diberikan penyuluhan ini?” Keluarga Pasien : “Saya setuju suster, jadi saya nantinya tahu yang benar mengenai perawatan keluarga saya dirumah.” Ketua Tim : “Baiklah, nanti akan diperjelas lagi oleh perawat Siti, silahkan perawat Siti? Perawat P2 : Iya. ”Ibu minta waktunya sebentar sebelum pulang, untuk memberikan penjelasan cara pemulihan kondisi Ny. Nurul dirumah. Sekarang, saya minta untuk memberikan form ini kepada Ny. Nurul agar ditanda tangani. Form ini berisi persetujuan Ny. Nurul untuk dilakukan penyuluhan sebelum pulang.” Keluarga Pasien : “Baik, suster. Nanti akan saya berikan.Terima kasih, sus.” Perawat P2 : Sama-sama. (Ruang Mawar 002) Perawat pelaksana 1, Perawat pelaksana 2 memberikan Discharge Planning pada pasien dan keluarga pasien Perawat P1 : “Selamat Pagi, hari ini kami dari perawat ruang mawar yang bertugas pagi ini, akan memberikan penyuluhan mengenai yang harus diperhatikan selama pemulihan dirumah. Sebelumnya ada yang ingin ditanyakan dulu sebelum dimulai?” Pasien dan Keluarga Perawat P1 : “Tidak suster.” : Nanti akan dijelaskan mengenai informasi-informasinya, kemudian nanti akan ditanyakan kembali dan diakhiri dengan pemberian leaflet yang bisa dibawa pulang. Nanti yang akan memberikan informasi adalah teman perawat saya. Bagaimana bisa dimulai sekarang?” Pasien dan Keluarga : “Bisa suster.” Perawat P2 : “Selamat Pagi. Benar dengan Ny. Nurul?” Pasien : “Iya benar, suster.” Perawat P2 : “Saya perawat Febri akan memberikan sedikit informasi kepada Ibu dan keluarga mengenai cara perawatan Ny. Nurul dirumah nanti setelah Ibu pulang dari rumah sakit. Mungkin sebelumnya sudah tahu mengenai penyakit yang di alami?” Pasien : “Saya menderita penyakit demam berdarah atau DHF karena gigitan dari nyamuk, suster. Kurang lebih itu yang saya tahu.” Perawat P2 : “Ok, benar. Demam Berdarah Dengue adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Cara Pencegahan utama DHF dengan cara mengurangi vektor nyamuk demam berdarah. Beberapa hal yang harus dilakukan untuk menjaga kesehatan agar terhindar dari penyakit demam berdarah, diantaranya: 1. Melakukan kebiasaan baik, seperti makan-makanan bergizi, rutin olahraga, dan istirahat yang cukup. 2. Perhatikan kebersihan lingkungan tempat tinggal dan melakukan 3M (menguras, menutup, mengubur). 3. Fogging atau pengasapan Sudahkah Ny. Nurul dan keluarga melakukan salah satu atau mungkin keseluruhan dari cara pencegahan yang saya sebutkan tadi?” Pasien & Keluarga : “Belum, suster. Saya dan keluarga kurang memperhatikan lingkungan sekitar rumah.” Perawat P1 : “Untuk itu kedepannya pencegahan yang saya paparkan tadi bisa di terapkan.” Perawat P2 : “Selanjutnya saya akan menambahkan sedikit. Apakah tahu bagaimana penanganan awal untuk mengatasi demam saat-saat awal terkena DHF?” Pasien : “Tidak tahu, suster.” Perawat P2 : “Nah, untuk penanganan awal saat demam bisa dilakukan dengan cara melakukan kompres. Perawat P1 : “Ibu mungkin bisa menyebutkan apa saja perawatan yang dapat dilakukan dirumah?” Keluarga Pasien : “Istirahat yang cukup, banyak minum air putih, makan makanan yang lunak dan tidak boleh asam atau pedas.” Perawat P2 : “Benar juga. Itu artinya Ny. Nurul dan keluarga sudah mampu untuk melakukan perawatan dirumah.” Perawat P1 : “Sebelum saya akhiri, apakah ada pertanyaan?” Pasien : “Tidak ada suster.” Perawat P1 : “Baik, kalau tidak ada, ini saya bagikan leaflet kepada Ny. Nurul. Isinya kurang lebih sama dengan apa yang saya jelaskan tadi, dan saya harap ini bisa bermanfaat. Baik, sekian dari kami, terima kasih atas kerjasamanya, semoga lekas sembuh, dan ingat untuk kontrol kesehatan 1 minggu lagi. Selamat pagi.” Pasien & Keluarga : “Selamat pagi suster dan terimakasih.” Perawat 1 & Perawat 2 : Sama-sama bu.