Mata Rajawali - PT Rajawali Nusantara Indonesia

advertisement
www.rni.co.id
EDISI 152, TAHUN XV MARET-APRIL 2015
AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Visi & Misi
Menjadi Kelompok Usaha yang terkemuka di Indonesia dalam bidang
agribisnis, perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan,
serta properti dan energi.
1. Memberikan kontribusi dalam
perekonomian nasional melalui
pengembangan usaha di bidang agribisnis, perdagangan dan distribusi,
farmasi dan alat kesehatan, serta
properti dan energi.
2. Memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholder)
melalui pengelolaan perusahaan
secara profesional dengan orientasi
pada kualitas produk dan pelayanan
pelanggan yang prima.
3. Berkomitmen tinggi terhadap
kelestarian lingkungan.
RNI Ikuti Jakarta Food Security Summit 2015
hal.
3
Rajawali Nusindo Gelar
Grand Launching Laboratorium Klinik Terpadu
hal.
5
Madubaru Bersiap-siap
Memasuki Era Bahan Bakar
Nabati Bioethanol
7
hal.
Mata Rajawali
BPJS :Terantuk Kendala…Maju Terus
P
erumpamaan yang diberikan oleh seorang
pakar terhadap BPJS Kesehatan adalah sebuah kapal yang belum lengkap peralatannya tapi sudah harus berangkat menuju
tujuan. Kondisi “ketidaklengkapan peralatan kapal”
diakui oleh Presiden, Menteri, dan dari pengurus
BPJS sendiri. Pengakuan Direktur Pelayanan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan
pada Medio Maret 2015 bahwa masih ada pihak
provider (rumah sakit) yang belum paham soal tata
laksana program tersebut sesuai dengan undangundang. Kemudian, dari YLKI (Yayasan Lembaga
Konsumen Indonesia) disampaikan banyak menerima pengaduan terkait BPJS Kesehatan.
Koalisi Pemantau Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) Kesehatan, Jamkes Watch dan Konfederasi Serikat Pekerja
Indonesia (KSPI) menemukan 20 permasalahan
selama BPJS Kesehatan.
Sebenarnya apa sih BPJS ?
Badan Penyelenggara
Jaminan Sosial (BPJS)
adalah badan hukum
publik yang dibentuk untuk
menyelenggarakan program jaminan sosial yang
terdiri dari BPJS Kesehatan
dan BPJS Ketenagakerjaan. Program BPJS Kesehatan sendiri dimulai pada tanggal 1 Januari 2014.
Jika merunut perjalanan waktu, maka awalnya pada
tahun 1968 Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan mengenai pemeliharaan kesehatan
khususnya terhadap PNS dan ABRI beserta anggota
keluarganya. Lalu setelah berjalan beberapa puluh
tahun, pada tahun 2005, PT. Askes (Persero) sebagai
perkembangan kebijakan pemerintah dalam menjamin kesehatan memiliki tugas sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat
Miskin atau disingkat menjadi PJKMM/ASKESKIN.
Askes sendiri merupakan singkatan dari Asuransi
Kesehatan. Setelah hampir 10 tahun berjalan, maka
Askes berubah menjadi BPJS Kesehatan.
Kendala umum yang sering ditemui ?
Untuk mewakili permasalahan dan kendala yang
terjadi diambilkan dari pengaduan masyarakat ke
YLKI dan telah dirangkum menjadi 4 masalah atau
kendala umum, yaitu: 1) Antrean Berobat yang
Lama dan Panjang. Permasalahan antrean ini tak
bisa dianggap sepele. Sebabnya waktu menunggu
pasien berobat lebih lama, kondisi paling buruk bisa
meninggal ketika mengantre dan potensi kecura-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
ngan oleh tenaga kesehatan dalam pemberian
nomor antrean. 2) Cakupan BPJS yang Terlalu
Renggang: Ada kerenggangan antara cakupan manfaat yang diberikan BPJS dengan biaya operasional
rumah sakit untuk melakukan tindakan. Akibatnya,
banyak rumah sakit, terutama rumah sakit swasta
yang menolak pasien rujukan BPJS dengan alasan
kamar yang penuh. Contoh kasus misalnya pada
operasi bedah : yang dibayarkan BPJS hanya Rp 40
juta , sementara biaya operasional bedah butuh Rp
200 juta. Rumah sakit tentu nggak mau rugi, akhirnya dirujuklah ke rumah sakit yang lain (RSUD). 3)
Kebijakan dan Peraturan : Beberapa kebijakan dan
peraturan soal BPJS dan JKN dinilai memberikan
dampak bagi pelayanan di rumah sakit dan provider.
Salah satunya adalah kebijakan mengeluarkan
Kartu Indonesia Sehat (KIS).
Kebijakan seperti ini hanya akan
menambah masalah baru. 4)
Sosialisasi minim : Meski sudah
berjalan selama satu tahun lebih,
program JKN ternyata masih
memiliki banyak PR (pekerjaan
rumah). Salah satunya adalah
sosialisasi yang minim oleh BPJS
selaku pihak penyelenggara.
Upaya perbaikan penerapan BPJS :
Direktur Utama BPJS Kesehatan
Fahmi Idris mengakui masih ada banyak permasalahan yang mewarnai program BPJS Kesehatan selama
2014. Oleh sebab itu, ke depan BPJS Kesehatan akan
memperbaiki pelaksanaan program BPJS Kesehatan.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek sudah mendengar
adanya keluhan terhadap pelayanan (BPJS) Kesehatan, termasuk masalah kekurangan atau defisit
dana. Diapun menjelaskan bahwa saat ini memang
pelaksanaan BPJS Kesehatan masih masa transisi.
Terhadap keluhan antrean yang panjang dan lama
akan diselesaikan BPJS Kesehatan dengan sistem
online dan dibuat channeling di kantor bank
yang sudah bekerja sama, misalnya BRI. Seluruh
kantor BRI bisa menjadi tempat mendaftar BPJS.
Kemudian program sosialisasi akan ditingkatkan,
baik ke masyarakat maupun ke sarana kesehatan,
baik di pusat maupun di daerah.
Itu baru beberapa program perbaikan yang akan dilakukan. Dengan bertambahnya peserta dari waktu ke waktu,
maka perbaikan secara menyeluruh di semua bidang dan
di semua wilayah Nusantara menjadikan perlu segera
dilakukan. Sehingga target tahun 2019, semua warga
Negara Indonesia akan dikelola oleh BPJS Kesehatan.
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
1
Hallo Rajawali
M
enurut Michael
Hart, Umar bin
Khattab merupakan
salah satu khalifah terbesar
yang paling berpengaruh di
dunia. Pernyataan tersebut
ditulis oleh Michael Hart
dalam bukunya yag berjudul
100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah.
Kisah masuknya Umar bin
Khattab ke Sumber agama
Islam sangat terkenal dan
banyak dijadikan pelajaran
bagi umat di masa kemudian. Umar sebelumnya
sangat membenci Islam,
kemudian punya sifat yang
bengis dan kejam. Namun
setelah menjadi muslim,
Umar memiliki akhlak yang
mulia, dermawan dan sangat bersahaja
Banyak kebijakan, tindakan,
Modern Management By Khalifah Umar
petuah dan pesan beliau
yang sangat mulia, hebat
dan banyak faedahnya,
berikut adalah tiga pesan
Umar yang sangat relevan
dengan ilmu manajemen
saat ini. Pesan itu adalah :
1. Bersikap simpatik dengan
orang lain adalah bagian
dari kecerdasan akal. 2.
Bertanya dengan cara yang
baik adalah bagian dari ilmu
dan 3. Kepandaian memanage adalah bagian dari
kehidupan.
Imam Nawawi Al Bantani
menjelaskan makna ketiga
ucapan Umar tersebut :
Bersikap simpatik kepada
orang lain mendatangkan
kecintaan mereka kepada
yang bersangkutan berkat
kemuliaan akhlaknya. Dan,
memang untuk berakhlak
itu memerlukan kecerdasan.
Begitu pula dengan kedua
pesan berikutnya, yaitu
bertanya dengan cara yang
Penanggung Jawab :
Direksi PT RNI
Salam Redaksi
P
T RNI memiliki 13 anak
perusahaan yang laporannya dikonsolidasikan.
Beberapa AP (Anak Perusahaan) tersebut memberikan
kontribusi keuntungan yang
signifikan bagi induk perusahaan, namun ada juga AP
yang justru merugi dan membebani induk perusahaan.
Tahun 2014, merupakan masa
terburuk bagi kelompok usaha
tebu, terutama disebabkan
harga gula yang cenderung
turun dan bahkan menyentuh
level di bawah HPP (Harga
Pokok Penjualan). Akibatnya
kinerja PT RNI ikut terseret
pula. Sektor yang relatif stabil
adalah farmasi dan perdagangan.
Beberapa AP mulai menggeliat dan mencoba menemukan titik pertumbuhan untuk
2
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
BANGKIT
mendongkrak kinerjanya.
Ada yang masih terseokseok, ada yang sudah menemukan irama yang pas
dan ada pula yang justru
semakin berat kondisinya.
Ada baiknya kita belajar
dari gelombang kebangkitan yang secara umum
dialami BUMN, agar kita
lebih semangat dan bekerja
baik kepada orang yang
lebih tahu akan mendatangkan pengetahuan dan yang
ketiga mengatur penghidupan dengan cara yang baik
akan membawa berkah bagi
penghidupan orang yang
bersangkutan.
lebih keras untuk mengejar
ketinggalan. Gelombang
pertama, kebangkitan BUMN
terjadi setelah serangkaian
program penyehatan dan
pemulihan perusahaan pasca krisis ekonomi Indonesia
1998. Saat itu, mayoritas
strategi BUMN adalah bertahan untuk hidup (survival)
melalui serangkaian opsi
strategi korporasi seperti
rightsizing, downsizing,dan
corporate restructuring. Gelombang kedua kebangkitan
BUMN adalah era internasionalisasi (regionalisasi)
BUMN di ASEAN. Ketiga,
semakin banyak BUMN yang
mendapatkan pengakuan
kinerja di tingkat internasional. Dan keempat, terjaganya misi dan fungsi BUMN
dalam menjalankan amanat
yang diberikan oleh negara.
Pengarah :
Sekretaris Korporasi
Pimpinan Redaksi :
Riatin Hajriyanto
Redaktur :
Edwin Adithia Hermawan
Dewan Redaksi :
Giri Hardiyatmo
Aris Kadarisman
Gunadi Yusuf
Rezka Eko Tri Yunanto
Karpo Budiman Nursi
Wartini
Andi Pradipto Arimuko
Sekretaris Redaksi :
M Ahyani
Koresponden :
Seluruh Anak Perusahaan
Sesuai SK : PTRNI NO.19/
SK/RNI/01/II/2014
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Kepak Sayap Rajawali
RNI Ikuti Jakarta Food Security Summit 2015
PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero turut berpartisipasi dalam acara Jakarta
Food Security Summit (JFSS) ke 3 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), pada
12-14 Februari 2015. Acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu bertujuan mendorong peningkatan produksi pangan nasional dan mewujudkan komitmen untuk menjadi negara yang mandiri dan berdaulat dalam penyedia pangan
sekaligus sebagai pemasok pangan dunia, Ini merupakan gelaran ke-3, dengan acara
puncak berupa Seminar dan Pameran Pangan Nasional bertema “Pemberdayaan Petani,
Peternak, Petambak, dan Nelayan melalui Wadah Koperasi untuk Mencapai Ketahanan
Pangan”.
saluran cerna seperti kembung dan sembelit serta
mampu menghilangkan
dan membersihkan saluran
cerna untuk pemeriksaan
radiologi dan persiapan operasi, membantu mengatasi konstipasi pasca bedah,
dispepsia, flatulensi, dan
gangguan saluran cerna
lainnya ini mampu menarik
antusiasme pengunjung
pameran. Hal menarik lainnya, Phapros menyediakan
tes gula dara dan kolesterol
bagi pengunjung.
R
NI berpartisipasi
melalui keikutsertaannya dalam
Pameran Pangan
Nasional di arena JFSS.
Stand RNI menempati
sektor G5 dan G11, yang
didisain seperti Waroeng
Rajawali dan Rajawali Mart.
Di stand tersebut dipamerkan berbagai produk
pengembangan RNI seperti
Raja Gula, Raja Air, Raja
Beras, Raja Daging dan Raja
Daging Rendang. Tidak ketinggalan, produk unggulan
RNI lainnya yaitu Teh Liki,
produk teh milik PT Mitra
Kerinci ini tampil secara
eksklusif dimana pengunjung yang mampir ke stand
dapat langsung mencicipi
nikmat dan harumnya Teh
Liki secara gratis.
Tidak hanya itu, anak
perusahaan RNI lainnya,
PT Phapros Tbk juga turut
serta memajang produk
barunya Eucarbon Herbal.
Produk yang secara klinis
mampu membantu meringankan gangguan pada
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Pada kesempatan itu,
Menteri Perindustrian
(Menperin) Saleh Husin
yang juga hadir dan meninjau lokasi pameran
sempat mampir ke stand
RNI. Selain melihat-lihat,
beliau menyempatkan
berbincang dan berfoto
bersama di stand RNI. Hari
pertama Acara JFSS memang berlangsung meriah,
selain Menperin, turut hadir
pula Menteri Koordinator
Perekonomian Sofyan Djalil,
Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Wakil Gubernur
DKI Jakarta Djarot Saiful
Hidayat, dan Ketua Umum
Kadin Suryo Bambang
Sulisto.
Acara yang digelar selama
tiga hari ini di buka oleh
Presiden RI Joko Widodo.
Pembukaan Bertempat di
Cendrawasih Room JCC
dan dihadiri oleh lebih dari
1.000 peserta. Dalam sambutannya Jokowi menyampaikan, melalui acaraacara semacam ini dirinya
mampu bertemu dan berbincang langsung dengan
para petani dan praktisi
di dunia pangan tanah air,
hal itu membuatnya jadi
semakin faham kondisi lapangan. “Dengan semakin
faham lapangan saya yakin
kedaulatan pangan Indonesia dapat diwujudkan tidak
lama lagi,” ujar Jokowi.
Sementara, Ketua Komite
Tetap Kadin Bidang Pangan, Franciscus Welirang
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
3
Kepak Sayap Rajawali
cukup. Untuk penuhi itu,
butuh peningkatan produksi pangan 70 persen.
menuturkan, acara Jakarta Food Security Summit dilakukan dua tahun
sekali. Acara ini ditujukan
untuk mewujudkan karya
dan komitmen para pelaku
usaha dalam skala nasional dan internasional.
Ia menuturkan, acara ini
ingin mengabarkan tentang
pentingnya ketersediaan
pangan bagi dunia. Saat
ini sudah ada 7 miliar
penduduk dunia dan pada
tahun 2045 jumlah itu
meningkat menjadi 9 miliar
orang. Sehingga diperlukan
kebutuhan pangan yang
Sebagai pelaksana, Kadin
berharap event ini bisa
menampung masukan dan
usulan untuk mempertajam langkah kebijakan
dalam mewujudkan aksi
nyata berupa terobosan
dan inovasi para pemangku kepentingan. Khususnya dalam mengatasi
kerawanan pangan yang
dikhawatirkan bisa timbul
setiap saat kalau sektor
pertanian tidak mendapat
prioritas penanganan yang
prima.
Lebih dari dari 60 partisipan ikut memeriahkan
acara pameran yang terdiri
dari berbagai unsur seperti institusi pemerintah,
Badan Usaha Milik Negara
(BUMN), pelaku usaha,
media, perguruan tinggi,
NGO, dan perusahaan multinasional. Selain RNI, dari
kalangan BUMN yang turut
ambil bagian diantaranya
PT BRI Tbk, dan Perum
Perhutani,
Seluruh partisipan adalah
mereka yang selama ini
concern dalam isu dan
permasalahan pangan.
Permasalahan pangan
memang salahsatu isu
yang tengah gencar disuarakan pemerintahan saat
ini. Seperti tagline event ini
“Food Security = National
Security”.
Sosialisasi BPJS Di Lingkungan PT RNI
Daya Manusia (SDM) dan
Umum RNI Arief Setiyanto
dalam sambutannya.
P
T Rajawali Nusantara Indonesia
(RNI) menggelar
acara sosialisasi
pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial
(BPJS) Kesehatan bertempat di Auditorium Gedung
RNI, Jakarta, (10/3). Acara
yang dihadiri oleh seluruh
karyawan RNI Holding dan
perwakilan dari BPJS ini
bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman terkait pelaksanaan
BPJS yang akan mulai
4
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
efektif diberlakukan di seluruh instansi dan perusahaan pada tahun 2015 ini.
“Sosialisasi BPJS ini telah
lama kami minta dan baru
dapat dilaksanakan hari
ini. Mengingat karyawan
seringkali mendapatkan
informasi bahwa pelaksanaan BPJS itu rumit. Maka
dari itu sangat penting untuk memberikan informasi.
Bagaimana pelaksanaan
secara detail pastinya bisa
dibahas dalam forum ini,”
ujar Kepala Divisi Sumber
Sementara itu, perwakilan
BPJS Kesehatan Jakarta
Selatan, Siswanto yang juga
hadir sebagai narasumber
memaparkan, program
BPJS wajib karena bersifat
mandatori dari pemerintah
sesuai amanat UndangUndang Dasar 1945 Pasal
28 H dan 34 yang kemudian
diatur dalam UndangUndang No. 40 Tahun 2004
tentang Sistem Jaminan
Sosial Nasional (SJSN) dan
Undang-Undang No. 24
Tahun 2011 tentang BPJS.
Selain itu, dibahas lebih
spesifik oleh PerPres RI
No. 111 Tahun 2013 tentang
Pasal 6 PerPres tersebut menyebutkan, bahwa
Kepesertaan Jaminan
Kesehatan bersifat wajib
dan mencakup seluruh
penduduk Indonesia. “Mengapa diwajibkan? Karena
pemerintah telah melihat
urgensinya dari berbagai
sisi,” ujarnya.
Siswanto menambahkan,
BPJS sangat diperlukan
karena tarif kesehatan saat
ini semakin mahal. Apabila
tidak disokong program
jaminan sosial pasti akan
sangat meberatkan masyarakat. “Selain itu, BPJS
berlaku seumur hidup.
Kalaupun sudah pensiun
biaya kesehatan pesertanya
masih bisa di-cover,” papar
Siswanto.
Kini BPJS tengah
menggenjot penetapan
kepesertaan, pada tahap
pertama mulai tanggal
1 Januari 2014 ditargetkan mampu menjangkau
penerima bantuan iuran
(Jamkesmas), TNI/POLRI
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Kepak Sayap Rajawali
menjadi semacam subsidi silang. Jika dana iuran
tidak terpakai tidak bisa
dikembalikan karena dana
tersebut diperuntukan bagi
pengguna lain yang menggunakan layanan atau bagi
peserta yang statusnya
Penerima Bantuan Iuran
atau (PBI).
dan Pensiunan, PNS dan
Pensiunan, dan pengguna
Jaminan Pemeliharaan
Kesehatan JAMSOSTEK.
Tahap selanjutnya paling
lambat 1 Januari 2016 diharapkan menembus para
pelaku usaha mikro. Seluruh penduduk yang belum
masuk sebagai Peserta
BPJS Kesehatan dapat di
daftarkan paling lambat
tanggal 1 Januari 2019.
Adapun jumlah peserta
BPJS per 27 Februari 2015
tercatat 138.524.669 kepala.
Pemerintah Indonesia
memang tengah serius
merealisasikan sistem
jaminan kesehatan yang
dapat menjangkau semua
lapisan masyarakat. Diharapkan melalui BPJS hal
itu mampu terwujud. Iuran
BPJS yang dibayarkan
M
anado. Salah
satu anak usaha
PT Rajawali
Nusantara
Indonesia (RNI) PT Rajawali
Nusindo (Nusindo) menggelar acara Grand Launching Laboratorium Klinik
Terpadu, di Rumah Sakit
Umum Pusat (RSUP) Prof.
Dr.R.D Kandou, Manado,
pada 14 Februari 2015.
Laboratorium tersebut hasil kerjasama Nusindo dengan RSUP Kandou melalui
skema bisnis kerjasama
operasi (KSO).
Mengenai besarannya,
menurut Siswanto, iuran
BPJS terhitung ringan
apalagi bagi keikutsertaan melalui perusahaan.
Peserta BPJS yang diikutkan melalui perusahaan
hanya menanggung 1% dari
total iuran. “Sementara,
4% ditanggung perusahaan. Dari jumlah tersebut
dapat meng-cover lima
orang, yaitu satu istri dan
tiga anak sampai usia 21
tahun. Tapi kalau anaknya
melanjutkan pendidikan,
bisa sampai usia 25 tahun.
Menjadi peserta BPJS dari
perusahaan lebih ringan
dibanding secara mandiri,”
papar Siswanto.
Apabila keduanya (suamiistri) dalam satu keluarga
bekerja, dapat dipilih akan
menggunakan fasilitas
BPJS siapa. “Istri saja atau
suami saja, tidak perlu
keduanya. Sehingga yang
membayar iurannya pun
hanya satu. Disarankan
agar yang gajinya lebih
kecil yang dipilih sehingga
persentase iuran yang
dibayarkan tidak terlalu
besar, ” ujarnya.
Lebih lanjut, ia memaparkan, BPJS sendiri dapat
meng-cover semua penyakit dari ringan sampai
berat, seperti cuci darah,
operasi jantung, pasang
ring, dan sebagainya. Kecuali penyakit-penyakit yang
belum ditemukan obatnya.
Akan tetapi, banyak yang
mempertanyakan mengenai
alur pelayanan BPJS yang
berjenjang menyebabkan
peserta tidak bisa langsung
datang ke rumah sakit.
Menanggapi hal itu,
Siswanto menjelaskan, memang pada prinsipnya ketika membutuhkan penanganan medis, peserta dapat
memeriksakan diri terlebih
dahulu di faskes primer,
klinik, atau dokter keluarga
yang telah bekerjasama
dengan BPJS lalu kemudian diberikan rujukan ke
rumah sakit. Namun, pada
kondisi darurat peserta
dapat langsung memeriksakan diri atau dibawa ke
rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS.
Untuk melayani pengguna di lokasi penanganan,
maka BPJS telah menyiapkan Posko Pengaduan
BPJS di setiap rumah
sakit yang bekerjasama.
“Seringkali keluhan yang
muncul terkait administrasi
dan pelayanan rumah sakit,
oleh karenanya kami menyediakan pos pengaduan
BPJS untuk memberikan
informasi pada masyarakat
sekaligus mengawasi pelaksanaan pelayanan di rumah
sakit yang telah bekerjasama dengan kami. Jika
terjadi kejanggalan segera
laporkan saja,” ujarnya.
Siswanto mengakui, dalam
pelaksanaannya sistem
BPJS Kesehatan masi
belum sempurna. Meskipun demikian, program ini
merupakan bentuk dari
niat baik pemerintah dalam
memberikan rasa aman
dan pelayanan kesehatan
yang kepada masyarakat. “Jika di awal masih
terdapat kekurangan, itu
namanya proses. Akan
diperbaiki sedikit demi
sedikit,” tutupnya.
Rajawali Nusindo Gelar Grand Launching
Laboratorium Klinik Terpadu
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
5
Kepak Sayap Rajawali
Bersama RSUP Kandou, Nusindo melakukan
investasi sebesar Rp. 20
Milyar guna mendatangkan alat-alat laboratorium
tercanggih dan termodern.
Selain itu, Nusindo juga
melakukan perbaikan
infrastruktur gedung laboratorium. KSO ini memiliki
skema bisnis profit sharing antara Nusindo dan
RS Kandou. Adapun pihak
RS berperan menyediakan
tempat dan tenaga medis
guna mendukung operasional usaha.
Pada sambutannya, Direktur Utama Nusindo, Tony
Visiyanto meceritakan,
kerjasama ini bermula dari
keikutsertaan Nusindo
dalam tender yang dilakukan pada tahun 2014. Tender yang diikuti oleh banyak
perusahaan itu berhasil
dimenangkan Nusindo.
6
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
Tony menambahkan, bahwa
sebagai distributor nasional farmasi, alat kesehatan,
produk consumer dan
industrial, Nusindo memiliki berbagai range product
laboratorium yang bermutu
tinggi dan termodern di
bidangnya. Adanya KSO
dengan RS Kandou ini
menjadi momentum untuk
memperkokoh posisi Nusindo di bidang alat kesehatan, khususnya alat-alat
laboratorium.
Lebih lanjut Tony mengatakan, KSO ini merupakan pilot project Nusindo
untuk melakukan KSO dengan RS dibawah Kementrian Kesehatan lainnya
yang tersebar di seluruh
Indonesia. “Tahun 2015
ini Nusindo menargetkan
sekitar empat sampai lima
RS lainnya bisa KSO dengan Nusindo,” ujarnya.
Sementara, Direktur Operasional Nusindo Chairani
Harahap menambahkan,
sebagai distributor nasional, omset Nusindo tahun
2014 sekitar Rp. 2.6 Triliun
dengan gross margin sebesar Rp. 250 Miliar. Chairani
menambahkan, bahwa
tahun 2015 ini Nusindo
mencanangkan target operasional (TOP) sekitar Rp.
3.1 Triliun dengan gross
margin Rp. 300 milyar lebih
atau meningkat lebih 15%
dari pencapaian tahun
sebelumnya.
Selain dihadiri oleh jajaran
Direksi Nusindo, acara
tersebut di hadiri pula oleh
Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Dr.
Chaerul Rajab Nasution,
Gubernur Sulawesi Utara
Sinyo Harry Sarundajang,
dan Direktur Utama RS
Prof.Dr.RD Kandou Manado, dr. Maxi Rondonuwo.
Pada kesempatan tersebut, Chaerul Rajab mengatakan, dengan modernisasi laboratorium klinik
terpadu hasil kerjasama
dengan Nusindo ini akan
membuka peluang RSUP
Kandou untuk meningkatkan kelas dari RS tipe B
menjadi RS tipe A.
Adapun Sinyo Harry
Sarundajang dalam sambutannya berharap, peningkatan fasilitas ini dapat
bermanfaat dalam menghasilkan tenaga ahli medis
yang berkualitas, sehingga
masyarakat Sulawesi Utara
dapat memperoleh pelayanan medis yang lebih baik
lagi. Saat ini, RSUP Kandou
menjadi RS rujukan atas
berbagai tindakan medis
untuk wilayah Indonesia
Timur.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Keluarga Rajawali
Madubaru Bersiap-siap Memasuki
Era Bahan Bakar Nabati Bioethanol
bakar di Terminal BBM
Rewulu Yogyakarta. Terminal ini melayani kebutuhan
BBM wilayah DIY dan eks
Karesidenan Kedu dengan
total kebutuhan BBM untuk
jenis premium 2500 KL/hari,
jenis Pertamax 60KL/ hari.
Bila dilakukan pencampuran 1% bioethanol (E-1)
maka dibutuhkan ±25.000
liter bioethanol/hari.
Beberapa manfaat tanaman sorghum
K
ebijakan pemerintah Indonesia
tentang energi,
khususnya energi
alternative Biofuel (Bahan
Bakar Nabati) memang
sudah dicanangkan sejak tahun 2006-an, tetapi
hingga pemerintahan
Presiden Soesilo Bambang
Yudhoyono berakhir, belum
ada tindakan yang nyata
menindaklanjuti kebijakan
tersebut. Pada Pemerintahan baru di bawah
kepemimpinan Presiden
Joko Widodo, kita berharap
tindakan terhadap kebijakan Bahan Bakar Nabati
(BBN) ini segera terealisasi,
misalnya melalui pemberian berbagai prioritas
bagi pengembangan bahan
bakar terbarukan untuk
menggantikan energi fosil
yang semakin hari semakin
menipis. Karena memang
mau tidak mau, siap tidak
siap, suka tidak suka energi
fosil akan habis, pada titik
inilah Biofuel khususnya
bioethanol menjadi suatu
industri yang sangat penting.
Bioethanol adalah alkohol
(C2H5OH) kadar 99.5%
dibuat dengan proses fermentasi biomassa. Fermentasi bisa dilakukan pada
berbagai bahan berpati
(singkong, sagu, kentang,
sorghum, dll), bahan bergula (tetes tebu, nira tebu
, nira aren, dll) dan bahan
berselulose (ampas tebu,
jerami dll).
Bioethanol dapat digunakan
sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dengan
cara mencampurkan pada
bensin (premium) dengan
berbagai tingkat prosentase
dari 1-15%. Pencampuran
ini bisa meningkatkan nilai
oktan bensin (premium)
hingga 3 angka.
Besarnya jumlah kebutuhan
bioethanol bila kebijakan
BBN ini telah diberlakukan
secara nasional bisa kita
lihat dari konsumsi bahan
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
PT. Madubaru (PG-PS Madukismo) Yogyakarta sebagai salah satu produsen
alkohol di Indonesia sudah
memproduksi alkohol
sejak awal produksi tahun
1959-an. Alkohol yang
dihasilkan adalah alkohol prima dengan kadar
95-96% dan alkohol teknis
dengan kadar < 95% yang
dijual sebagai spiritus
bakar.
Produksi alkohol yang
mencapai 8.000.000 liter
per tahun mendorong
keinginan PT. Madubaru
untuk turut mengembangkan produksi bioethanol
99.5%, sebagai wujud peran
serta perusahaan dalam
ikut mengatasi masalah
bahan bakar minyak jenis
premium. Untuk bisa memproduksi bioethanol 99.5%
dibutuhkan peralatan
tambahan berupa dehidrasi
unit yang di pasangkan
pada unit distilasi yang sudah ada. Dimensi peralatan
ini hanya kecil sehingga
proses pengerjaannya pun
relative mudah dan cepat.
Untuk kebutuhan tersebut
sudah dialokasikan investasi di tahun 2015.
Berbagai upaya lain dilakukan oleh Direktur PT. Madubaru Rachmad Edi Cahyono
mulai dari studi banding bioethanol, baik ke perusahaan
dalam negeri maupun luar
negeri, melakukan berbagai
kajian dan ujicoba. Bahkan
dilakukan juga rangkaian
ujicoba produksi bioethanol
dari nira tebu. Rencananya
penambahan alat Dehidrasi
dijadwalkan pada bulan April
2015 dan rencana produksi
diperkirakan pada bulan September 2015.
Hal ini dilakukan untuk
lebih memantapkan diri
bisa memproduksi bioethanol dengan menanam tebu
yang ditanam di daerah
tadah hujan dan tidak
memungkinkan dijadikan
tebu giling. Berbagai upaya
ini sebagai pertanda bahwa
PT. Madubaru siap menghadapi dan menyongsong
era bahan bakar bioethanol. Mohon doa restunya
dan semoga cita-cita mulia
ini diridhoi Tuhan Yang
Maha Kuasa, amin. (M.
Rus/Sh-MB)
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
7
Keluarga Rajawali
SMK Gula Rajawali Terbang Cepat
J
ika kita ketik di search
engine (google misalnya) “smk gula” maka
SMK Gula Rajawali
Madiun akan menempati
page rank pertama di halaman browser anda. SMK yang
berdiri tanggal 13 Januari
2014 ini memang tergolong
cepat eksis di dunia pendidikan. Pasalnya, ditengah banyaknya sekolah yang kesulitan
mendapatkan peserta didik,
SMK yang didirikan RNI ini
malah kewalahan menerima
peminat di tahun pertama
kiprahnya. Sekolah yang terletak tepat di Jl. Yos Sudarso
Kota Madiun ini memiliki daya
tampung untuk 75 orang,
sedangkan pendaftar yang
masuk lebih dari 300 orang.
Banyak hal yang membuat
nama sekolah yang dibangun
di atas lahan seluas 13.000
meter persegi ini begitu cepat
meroket. Selain karena merupakan SMK Gula satu-satunya
di Indonesia, dukungan penuh
berbagai pihak pun turut
berdampak besar. Seperti
dukungan dari PT Rajawali
Nusantara Indonesia (RNI),
beserta jajarannya, Direktur
Utama PT PG Rajawali 1 Gede
Meivera, General Manager
PG Rejo Agung Baru Ambono,
dan Ketua Yayasan sekaligus
Komisaris Utama PT PG Rajawali 1 Tjatur Dharmayanto.
RNI melalui anak usahanya PT
PG Rajawali I khususnya PG
Rejo Agung Baru Madiun memang berkomitmen mengembangkan lembaga pendidikan
yang disiapkan menjadi ujung
tombak industri gula RNI ini.
8
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
Tidak hanya dari internal,
dukungan pun datang dari
kalangan pemerintah seperti
Walikota Madiun Bambang
Irianto. Dukungan tersebut
menjadikan SMK Gula Rajawali sebagai sekolah swasta
yang paling cepat mendapat
bantuan dari pemerintah.
Wajar banyak SMK lain yang
iri, mengingat sekolah ini baru
beroperasi 6 bulan, namun
sudah mendapat bantuan
dana pembangunan dan fasilitas praktek dari Departemen
Pendidikan Nasional.
Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Teknik Pemeliharaan
mekanik Industri. Ke depan
perlu dibuka jurusan Pemasaran untuk mencetak tenaga
pemasaran di level field force
guna mendukung program
pemasaran produk-produk
RNI Grup. Aktivitas belajar
yang membedakan SMK Gula
Rajawali dengan SMK lain
adalah siswa-siswi di sana
mempelajari keahlian real di
industry gula karena SMK gula
orang tenaga ahli menengah
(lulusan SMK/SMU). Pabrikpabrik tersebut setiap tahun
membutuhkan tenaga terampil
dan siap kerja untuk menggantikan pegawai-pegawai yang
pensiun. Tentunya itu demi
memenuhi tuntutan perkembangan industry gula.
Besarnya perhatian pemerintah tidak terlepas dari
keseriusan manajemen
memajukan sekolah ini. Untuk
menjaga kualitas, peserta didik yang diterima di SMK Gula
Rajawali merupakan siswasiswi pilihan karena rata-rata
peraih rangking 10 besar di
SMP-nya masing-masing.
Selain itu, kegiatan belajar
mengajar ditangani oleh
guru-guru profesional yang
mayoritas pegawai negeri.
Jumlah tenaga pengajar saat
ini berjumlah 24 orang.
menggunakan fasilitas praktek di PG Rejo Agung Baru
baik onfarm maupun offarm,
sehingga lulusannya akan
langsung siap kerja.
Salah satu hal yang membanggakan, walaupun baru
menerima murid kelas satu
yang berjumlah 90 orang dan
belum lama menjalankan kegiatan belajar mengajar, SMK
Gula Rajawali telah banyak
menuai prestasi:
Penekanan pada spesifikasi
kualifikasi ini tidak terlepas
dari latar belakang kondisi
yang mendasari didirikannya
SMK ini, yaitu semakin minimnya sumber daya manusia
handal dan siap pakai di industri gula nasional. Di Indonesia
diaan SDM di industry gula.
Selain itu, sebagai kontribusi
membantu siswa-siswi yang tidak mampu namun berprestasi
agar dapat memperoleh masa
depan yang lebih baik. Melalui
misi pendidikan ini diharapkan
semua pihak dapat bersamasama mewujudkan swasembada gula nasional melalui pendidikan yang berbasis industri
gula. Untuk itu partisipasi
segenap pelaku usaha baik
BUMN maupun swasta juga
pemerintah sangat diperlukan.
No
1
2
3
4
5
6
Prestasi
Juara harapan 1 Debat bahasa Inggris
tingkat SMK Kota Madiun tahun 2014.
Keterangan
Seluruh peserta klas XI dan XII, kecuali
SMK Gula yang masih klas X juga satu
satunya SMK Swasta yang bisa masuk
babak Final.
Juara Harapan 2 Lomba Cerdas Cermat Jumlah Peserta 60 sekolah. Semua
(LCC) Wawasan Kebangsaan Tingkat menurunkan siswa kelas XI dan XII, kecuali
SMA/MA/SMK/MAK Kota Madiun Tahun SMK Gula Rajawali menurunkan kelas X.
2014.
Peringkat 9 Olimpiade Matematika Tingkat Diselenggarakan oleh IKIP PGRI Madiun.
Jawa Timur.
15
besar
olimpiade
Pendidikan Diselenggarakan oleh Universitas Negeri
Kewarganegaraantingkat Propinsi Jawa Surabaya. Dengan jumlah peserta 209 tim.
Timur tahun 2015.
Juara 3 Pencak Silat Pekan Olah Raga
Pelajar Kota Madiun tahun 2015.
Juara 4 Catur Pekan Olah Raga Kota
Madiun tahun 2015.
Saat
initelah
telah
dibuka
tiga
terdapat
pabrik
gula yang
Saat ini
dibuka
tiga jurusan,
yaitu Kimia Industri,
Agribisnis 52
Tanaman
Perkebunan,
Teknik
Pemeliharaan
mekanik
Industri.
Kedepan perlu dibuka
jurusan pemasaran
untuk
mencetak
jurusan,
yaitu
Kimia
Industri,
memerlukan
sekitar
5.500
tenaga pemasaran di level field force guna mendukung program pemasaran produk-produk RNI
Grup. Aktivitas belajar yang membedakan SMK Gula Rajawali dengan SMK lain adalah siswasiswi di sana mempelajari keahlian real di industry gula karena SMK gula menggunakan fasilitas
praktek di PG Rejo Agung Baru baik onfarm maupun offarm, sehingga lulusannya akan
langsung siap kerja.
Melihat kondisi tersebut di
atas, maka RNI hadir untuk
berpartisipasi secara aktif
dalam menyiapkan keterse-
Ibarat burung rajawali, saat ini
SMK Gula Rajawali belum bisa
terbang tinggi namun sudah
bisa terbang cepat, sehingga
bisa timbul resiko menabrak
gedung-gedung pencakar
langit atau pepohonan yang
tinggi serta kehilangan sudut
pandangnya. Maka dari itu,
dalam perjalannya yang masih
panjang ini perlu dukungan
semua pihak agar SMK Gula
Rajawali mampu terbang lebih
cepat dan tinggi.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Keluarga Rajawali
MRB Siap Operasikan Kembali Alat Suntik
B
andung, Menegaskan komitmen
besar perusahaan untuk terus
menambah nilai sebagai
produsen kondom & alat
suntik di Indonesia, PT.
Mitra Rajawali Banjaran
(MRB) memberi pernyataan
terkait kesiapan pengoperasian kembali pabrik Alat
Suntik Sekali Pakai (ASSP)
di Indonesia. Keputusan ini
dikatakan terkait kerjasama yang tertuang dalam
perjanjian pengadaan
mesin antara PT.Yusheng,
Hakayo dan MRB dengan
upaya perusahaan untuk
dapat semakin melayani
kebutuhan masyarakat
akan alat suntik yang semakin tinggi dan meluas.
“Semakin tingginya permintaan mencerminkan
semakin tingginya kepercayaan masyarakat. Inilah
yang membuat manajemen
MRB mengambil keputusan untuk memproduksi
kembali alat suntik di
Indonesia dengan melakukan upaya kerjasama,” ujar
R. Bambang Irawan,Apt
selaku Direktur MRB.
Pasalnya, lanjut R. Bambang, Apt beroperasinya
proses produksi alat suntik
dengan pengadaan mesin
di dalam negeri akan lebih
mempermudah perusahaan
dalam merespon dinamika
pasar alat suntik di Indonesia. Di samping jumlah
permintaan dinamika dimaksud terkait pula dengan
pengembangan produk yang
dapat menyesuaikan dengan
kebutuhan dan keinginan
masyarakat Indonesia.
“Meskipun lebih ditujukan
untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik yaitu
reguler dan tender. Hal
inilah yang membuat MRB
berupaya menjalin kerjasama dengan pengadaan
mesin alat suntik dengan
fasilitas produksi yang
terbilang lengkap,” tambahnya.
Adapun mesin alat suntik
yang telah datang diantaranya adalah Injection
Machine Type 160 (250 G),
Injection Machine Type 250
(350 G), Blister Molds 5
cc, Lot Number Machine
dan Print Machine. Mesin
– mesin tersebut ditugaskan menangani pekerjaan
mulai dari tahap perakitan,
pengujian berbagai fungsi
sebagai kontrol produksi,
hingga mencapai tahap
pengemasan. Sementara
dari mesin ASSP mempunyai kapasitas produksi
hingga mencapai 7 juta pcs
dalam setiap tahunnya.
Sebagai tahap awal, kata
R.Bambang, Apt, mesin
alat suntik ini memproduksi 4.5 juta pcs alat
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
suntik dan mengkhususkan
melayani kebutuhan pasar
dalam negeri. Pada tahap
awal ini target angka penjualan mencapai perkiraan
3.7 milyar.
“Ke depannya, MRB akan
terus melakukan berbagai
pengembangan secara
bertahap pada fasilitas produksi khususnya
kondom & alat suntik di
Indonesia. Pengembangan dimaksud termasuk
pada penambahan ragam
Print Machine
kondom & alat suntik yang
diproduksi dan peningkatan
kapasitas produksi pada
setiap bulannya hingga untuk memenuhi kebutuhan
ekspor,” tambahnya.
“Mulai beroperasinya mesin alat suntik ini sekaligus
menandai komitmenMRB
di pasar Indonesia yang
terus berkembang seiring waktu. Tidak hanya
berfokus dalam penjualan,
namun juga memberi nilai
lebih pada masyarakat dengan menempatkan fasilitas
produksi di Indonesia”.
Injection Machine
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
9
Keluarga Rajawali
Inovasi PG Rejo Agung
Di Tengah Terbatasnya Tenaga Tebang
K
etidakmenentuan
harga gula dalam
dua periode giling
terakhir ini merupakan tantangan terbesar
yang sedang dihadapi oleh
industri gula dalam negeri
ditengah masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015.
Tentunya, hal ini perlu dijawab dengan peningkatan
produktifitas dan efisiensi
serta adanya inovasi diberbagai bidang. Merespon
kondisi tersebut, PG Rejo
Agung Baru, sebagai salah
satu pelaku bisnis pergulaan menyiapkan berbagai
jurus dan strategi.
Di wilayah Madiun sendiri,
persaingan memang sangat
ketat, mengingat di Karesidenan Madiun berdiri 6
pabrik gula. Kendala dan
tantangan yang dihadapi
oleh pabrik gula di sekitar
Madiun rata-rata sama, yaitu kurangnya tenaga kerja,
kususnya penebang. Selain
itu, tingginya migrasi atau
beralihnya petani tebu ke
petani padi yang notabene
hasilnya dirasa lebih baik,
menjadi penyebab lainnya. Keterbatasan tersebut
sering kali memicu persaingan antar pabrik gula
di wilayah Madiun, mereka
berlomba demi mencapai
target giling harian.
10 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
Permasalahan tersebut dijawab oleh PG Rejo Agung
Baru melalui peningkatan kreativitas dan inovasi. Salah satunya dengan
pembentukan Tim Remise
yang di komandani oleh Andik Eka Sunarji. Tim tersebut telah mampu membuat
beberapa peralatan yang
bisa memangkas biaya
sekaligus mempercepat
waktu penyelesaian beberapa pekerjaan, sehingga
dalam pelaksanaananya
tidak harus mengandalkan
tenaga manusia yang semakin terbatas. Beberapa
inovasi tersebut antara lain:
1. Liyer, yaitu peralatan
untuk mengangkut tebu di
persawahan yang penuh
air atau berlumpur. Alat
ini dibuat dari diesel
dan gearbox bekas yang
dimodifikasi dengan slink/
tali sehingga bisa menarik tebu puluhan kwintal dengan jarak sampai
dengan 400 meter. Alat ini
sangat bermanfaat ketika
musim penghujan, saat itu
biasanya truck tebu tidak
bisa masuk ke kebun.
tor maupun pabrik gula di
sekitar Madiun. Uniknya,
alat ini bisa dibongkar
pasang, sehingga traktor
MF yang dipakai tetap bisa
difungsikan untuk membajak sawah bila musim
tanam padi tiba dan bisa
kembali dipakai sebagai
grab loader bila tiba musim
panen tebu.
3. Bom Spreayer, alat
semprot hama dan gulma.
Inovasi ini juga hasil modifikasi dari traktor MF. Alat
ini bisa disetarakan dengan
21 tenaga kerja, sehingga
mampu mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan.
biaya modifikasi membuat
alat ini sekitar Rp 6 juta.
Tidak berhenti di situ, saat
ini tim yang dipimpin Narji
sapaan akrab Andik Eka
Sunarji ini tengah berupaya menciptakan inovasi
alat tebang tebu. Upaya tim
untuk menciptakan alat tebang tebu patut mendapat
dukungan penuh, karena
selama ini belum ada alat
tebang tebu yang pas untuk
perkebunan tebu dengan
sistem penanaman tanah
bergelombang/gulutan.
“Kami lagi ingin menciptakan mesin tebang tebu.
Saat ini tengah tahap penyempurnaan alat. Mudah
mudahan berhasil,” ungkap
Narji.
Di tengah kondisi dan tantangan yang semakin berat
karena HPP yang semakin tinggi dan harga gula
yang kurang menggembirakan, inovasi yang tiada
henti menjadi keharusan.
Baik untuk menghasilkan
efisiensi biaya maupun
peningkatan produktifitas.
Diharapkan inovasi ini bisa
meningkatkan kinerja PG
Rejo Agung secara keseluruhan. Bagi rekan-rekan
yang mau mengadopsi
inovasi ini dapat melihat di
PG Rejo Agung. Bravo tim
Besali! -w-
2. Grap Loader, alat untuk
menaikkan tebu ke atas
truck. Alat ini terbuat dari
Traktor MF (traktor bajak)
yang modifikasi secara
custom sehingga menjadi
grap loader. Dengan biaya
yang sangat murah yaitu
sekitar Rp 31 juta, alat ini
mampu mengganti sekitar 18 orang tenaga kerja.
Akibat murah dan mampu
menekan biaya, alat ini
banyak ditiru oleh kontrakGRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Keluarga Rajawali
Transformasi Itik Buruk Rupa
Dari Kaki Gunung Kerinci
P
erubahan yang
terjadi dalam
suatu organisasi perusahaan
lazim disebut transformasi
bisnis. Pemicu dari transformasi bisnis ini memang
bisa beragam. Saat ini
kemampuan adaptasi terhadap perubahan teknologi
dan trend pasar menjadi
tuntutan utama sebuah perusahaan agar mampu bertahan. Ditengah lingkungan
bisnis yang berubah sangat
cepat, banyak perusahaan
di negeri ini yang dahulu
tampak megah dan hebat
tiba tiba saat ini berubah
menjadi kuno, usang dan
tidak menarik bahkan beberapa tinggal menunggu
ajal menjemput.
Agar perusahaan mampu
survive dan berkembang,
transformasi bisnis jelas
tidak bisa ditawar tawar
lagi. Memang melakukan
transformasi bisnis bukanlah pekerjaan mudah
dengan hasil instan. Dibutuhkan pengorbanan dan
upaya pantang menyerah
didalamnya. Tak jarang
ketika mereka bertransformasi disitulah mereka
harus menutup usahanya
karena arah dari transformasi ini sudah tidak sesuai.
Transformasi bisnis bisa
diibaratkan permainan
roussian roulete. Ketika
salah mengambil langkah,
maka transformasi bisa
menjadi pembunuh seketika. Namun bila sukses
melakukan transformasi,
perusahaan bisa bertahan
dan berkembang jauh lebih
baik dari sebelumnya.
Pengalaman perusahaan
yang sukses melakukan
transformasi bisnis, setidaknya perusahaan tersebut
berhasil melakukan empat
langkah fundamental
Forbes (March, 2014 Edition). Pertama perusahaan
tersebut mampu mendifinisikan kembali visi strategis perusahaan dengan
tepat. Kedua Eksekusi
tepat sasaran. Tahapan ini
merupakan tahapan paling
berat dan rawan. Banyak
perusahaan mampu mendifinisakan visi misi perusahaannya dengan tepat
namun gagal melakukan
eksekusi. Kerap terjadi,
perusahaan menganggap
remeh pentingnya perbaikan untuk menyampaikan
tranformasi ke seluruh
level karyawan, bussiness
process, teknologi, manajemen data dan manajemen resiko dan komitmen
penuh dari Manajemen.
Ketiga, perusahaan tersebut memiliki pemimpin
yang mampu menggerakan
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
transformasi. Seorang pemimpin haruslah mampu
membaca keadaan dimasa
depan berbekal pengalaman dan kemampuan dari
masa lalu. Keempat,
mampu melakukan transformasi bisnis sejalan
dengan cara pandang
permintaan pelanggan.
Pelanggan membutuhkan
sebuah solusi dari produk
yang ditawarkan, bukan
sekedar produk ataupun
layanan yang spesifik.
Melihat pentingnya proses
transfromasi bisnis dalam
pengembangan perekonomian di Indonesia, Majalah
SWA menggandeng WIN
Solution mengadakan ajang
Indonesia’s Best Pranctice
in Corpore Transformation
(IBCT). Acara ini memberikan penghargaan kepada
perusahaan perusahaan
Indonesia baik BUMN
maupun Swasta yang
dinilai sukses melakukan
transformasi bisnis. Acara
yang bertujuan untuk menjadi bahan pembelajaran
konkret sekaligus menginspirasi perusahaan lainnya
diikuti lebih dari 50 perusahaan nasional.
Pada kesempatan ini, Mitra
Kerinci kembali menorehkan prestasi gemilang pada
tahun ini. Mengalahkan
PT Semen Indonesia, PT
Pertamina, PT Adira, Trans
Corp, Mitra Kerinci dinobatkan sebagai perusahaan
terbaik dalam acara Indonesia’s Best Pranctice in
Corporate Transformation
(IBCT) 2014 Majalah SWA.
Seusai acara penobatan
Indonesia Best Corporate
Transformation Award 2014
di Hotel Shangri-La Jakarta
pada Februari 2015, Agung
P Murdanoto, Direktur PT
Mitra Kerinci mengungkapkan, hal ini adalah sebuah
kebanggaan tersendiri.
Kami persembahkan
prestasi terbaik kami ini
untuk Likiers, RNI dan
Indonesia. Kami mampu
berdiri sejajar dengan perusahaan raksasa Indonesia sekelas dengan Pertamina, Telkom, Trans Corp
dan Puluhan perusahaan
nasional Indonesia lainnya. Meskipun secara nilai
rupiah laba yang dibukukan
tidaklah sebanding dengan
perusahaan perusahaan
raksasa lain yang mengikuti acara tersebut, namun Mitra Kerinci mampu
membuktikan bahwa “Sang
Itik Buruk Rupa dari kaki
Gunung Kerinci” ini mampu
bertransformasi menjadi
Angsa Cantik. Beliau juga
mengajak anak anak perusahaan RNI lainnya agar
mampu berprestasi lebih
baik lagi, karena beliau
yakin anak perusahaan
RNI lain memiliki sumber
daya yang jauh lebih baik
dibandingkan Mitra Kerinci
dan seharusnya bisa
berkontribusi lebih baik
lagi untuk RNI.
Dalam paparan presentasi
beliau beserta tim pada
saat malam penganugerahan, beliau mengatakan
sebenarnya awalnya kami
ingin membuktikan bahwa
bisnis teh itu kalau dikelola
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
11
Keluarga Rajawali
terbuka. Semua berita
harus diketahui oleh para
pimpinan, sampai hal hal
terkecil. Permasalahan
yang ada harus segera
dapat diselesaikan. Pimpinan yang masih bermasalah dengan komunikasi
akan diturunkan jabatannya.
dengan baik dan benar
maka ada kemungkinan
untuk bisa untung juga.
Jadi intinya dari sebuah
perusahaan yang selama
ini rugi, kalau ditransformasi dengan baik dan
benar maka akan bisa
untung juga. Transformasi
bisnis teh Mitra Kerinci
akhirnya mengubah perusahaan yang selama 23
tahun merugi menjadi laba
dalam dua tahun terakhir.
Transormasi ini diawali
ketika kami memutuskan
menghentikan produksi teh
hitam dan memproduksi
teh hijau, dalam sambutan pembukaan paparan
presentasi beliau. Dan yang
kedua, bahwa kami memang hanya memproduksi
barang yang dapat diserap
oleh pasar. Jadi kami
membuat yang memang
ingin dibeli oleh pasar, buat
apa produksi bagus tapi
tidak dapat dibeli pasar.
Beliau mengaku bahwa
semenjak dimutasikan ke
anak perusahaan RNI berstatus dhuafa timbul rasa
sakit hati karena status
tersebut. Demi membalaskan sakit hatinya, sang
direktur bersama rekanrekan “buangan” yang
berada di Mitra Kerinci
bertekad kuat untuk men12 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
stransformasi perusahaan
yang duafa menjadi perusahaan yang menguntungkan. Ia juga menjelaskan,
proses transformasi Mitra
Kerinci diawali dengan
mendifinisikan ulang
Misi dan Visi perusahaan.
Menjadi Agroindustri Teh
terbaik di Indonesia dijadikan Misi Mitra Kerinci pada
awal 2013. Visi perusahaan
juga didefinisikan ulang.
Penghasil teh dengan
kualitas terbaik, memanusiakan manusia dalam
semua aspek operasional
dan menjadi patner terbaik
bagi seluruh stakeholder
dicetuskan juga pada waktu
itu.
Setelah langkah awal
penentuan fokus perusahaan, eksekusi perubahan
dilakukan. Melalui jalur
pimpinan, setiap pimpinan
wajib memiliki account
facebook dan BBM. Faktor Komunikasi menjadi
jembatan awal proses
transformasi. Kalau antar
pemimpin saja sudah saling curiga, mudah menyalahkan dan lempar tangan
terhadap permasalahan,
bagaimana kondisi anak
buah dilapangan? Direktur
meminta semua pimpinan
aktif di facebook dan BBM.
Setiap hal dilakukan secara
Kami juga ada membentuk
tim untuk agen-agen perubahan. Karena pimpinannya ya hanya kami-kami
saja bersama, semua kami
libatkan sebagai tim. Kami
lepas semua sekat sekat
antar bagian. Semuanya
harus terlibat dalam tim
untuk melakukan perubahan ini. Akibat merugi
puluhan tahun, tadinya
orang-orang ini kebanyakan apatis dan sudah tidak ada harapan. Jadi kami
meminta mau tidak mau
semuanya harus dilibatkan,
sampai pada penduduknya,
RT dan RW-nya, kalau ada
pimpinan agamanya kami
libatkan juga dalam proses
transformasi. Jadi, tidak
hanya karyawan saja yang
dilibatkan, tapi penduduk
sekitar perkebunan juga
ikut terlibat. Di perkebunan
teh itu memang ada warga
yang tinggal di dalam area
perkebunan teh. Di area
yang 2000 hektar itu ada
permukiman mereka, jadi
mereka juga ikut terlibat
ujar Direktur Mitra Kerinci
pada awal presentasi.
Dari awal kami tidak ada
menggunakan jasa konsultan untuk transformasi
ini. Kami hanya jalani saja.
Saya dan rekan-rekan saya
di Mitra Kerinci coba garap
sama-sama dalam artian
kalau ada diskusi samasama pasti akan ketemu
caranya. Dari keterbukaan
bagian akuntansi, pemasaran dan produksi akhirnya
eksekusi inti transformasi
ini tercetus. Kami menghentikan produksi teh hitam
dan masuk ke teh hijau.
Kami juga mengedukasi
pemetik kami untuk cara
memetik teh yang baik agar
hasilnya bagus dan punya
nilai harga yang tinggi.
Dari sini terobosan terobosan baru muncul dari
para “Likiers”, istilah untuk
orang orang dari perkebunan LIKI. Divisi Marketing dan Finance berhasil
melakukan deal dengan
pabrikan pabrikan minuman teh dalam kemasan
dalam kuantiti dan harga
yang tinggi. Beberapa permintaan ekspor teh berhasil dieksekusi. Meningkatnya permintaan pasar,
membuat divisi tanaman
mencetuskan produksi
menggunakan mesinmesin petik seoptimal
mungkin dan inovasi baru
penggunaan gunting petik
manual, untuk mengatasi
permasalahan kekurangan tenaga kerja. Dengan
menggunakan pola petikan mesin, fine plucking
dan gunting petik manual,
kuantitas produksi tinggi
dapat diperoleh tanpa mengorbankan mutu tanaman.
Divisi produksi juga berhasil melakukan inovasi perubahan perubahan mesin
lama sehingga lebih efisien
serta waktu pengolahan
semakin pendek.
Tentu berbagai kendala
juga dihadapai, serangan
hama penyakit akibat
kebakaran hutan di riau
membuat produksi sempat
jatuh ke titik terendah. Lon-
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Keluarga Rajawali
jakan belanja bahan untuk
penanggulangan hama
juga membuat perusahaan
sempat kembang kempis.
Belum lagi permasalahan
SDM kerap muncul karena
kekurangan tenaga kerja.
Berbagai suku hidup di
perkebunan ini. Menjaga
harmonisasi atas perbedaan menjadi tantangan
tersendiri bagi perusahaan.
Adanya godaan di sekitar
perusahaan membuat
pekerja pemetik keluar
masuk perusahaan. Terkadang para pemetik teh
pergi untuk menggarap
sawit atau ikut kontraktor
mengerjakan konstruksi
bangunan, ada juga yang
ikut menggarap tambang.
Tapi begitu mereka sadar
kalau dari teh juga dapat
memberikan uang, bahkan
dapat lebih mereka pasti
kembali ke kebun teh. Hal
ini sudah terbukti dan mereka memang balik lagi.
Berbagai rintangan ini kata
kuncinya adalah komunikasi dan biasa saya sebut
“nguwongke”. Dalam artian
memanusiakan manusia.
Jadi saya bisa ngobrol
dengan akrab dengan
pemetik, walaupun saya
pimpinan. Sama halnya
pemetik saya kalau bicara
dengan anak-anak mereka. Menurut saya itu akan
jadi lebih mudah untuk
melakukan komunikasi.
Jadi saya tidak membuat
jarak antara pimpinan
dan para karyawan saya.
Keterlibatan karyawan
dengan pemimpin itu jadi
satu. Kendala kekurangan
tenaga kerja kami khususnya karyawan pimpinan
kami coba siasati. Bahkan
ada salah satu asisten
manager yang hanya lulusan SD. Dalam kondisi ini,
seorang karyawan dituntut
memiliki kemampuan dan
loyalitas tinggi. Jadi tidak
perlu perguruan tinggi
untuk sekedar menjadi
pemimpin. Yang diperlukan
adalah manusia cerdas,
bertanggung jawab, dan
menguasai bidang pekerjaannya. Kami berikan
kesempatan sama untuk
semua orang, sehingga
semua orang dapat berlomba lomba menunjukkan
kinerja terbaiknya. Meskipun saya direktur ,tapi
saya coba terapkan bahwa
saya bisa sejajar dengan
mereka. Jadi, pimpinan
dengan karyawan itu jadi
satu, menjawab pertanyaan
beberapa peserta dalam
sesi presentasi mengenai
key success factor transformasi Mitra Kerinci.
Saat ini para pemetik teh
mampu mengantongi
pendapatan sampai dengan
2,5 juta perbulan. Perusahaan juga terus berupaya
memperbaiki kesejahteraan
mereka dengan mencetuskan program penggemukan
sapi-teh. Setiap pemetik teh
setelah pulang dari pekerjaan rutin, mereka sekaligus diberikan sapi untuk
digemukkan. Menggunakan rumput yang tumbuh
disekitar areal kebun teh,
perusahaan juga terbantu
untuk efisiensi biaya penyiangan. Disisi lainnya,
kotoran sapi dan urin dari
sapi digunakan perusahaan
untuk pupuk teh. Selama
kurun waktu 2014, rekor
produksi tertinggi semenjak
perusahaan berdiri berhasil
dipecahkan. Dari sisi penjualan, penjualan tertinggi
yang diikuti harga rata-rata
penjualan tertinggi juga
Gandeng Angkasa Pura, Mitra Kerinci
Kembangkan Pemasaran Teh Premium
B
erangkat dari
mimpi menjadikan Teh LIKI sebagai icon tehnya
Indonesia, Mitra Kerinci
menggandeng BUMN Angkasa Pura I untuk memasarkan Teh Premium LIKI
di bandara bandara Angkasa Pura. Melalui Angkasa
Pura Retail, anak perusahaan Angkasa Pura I, pada
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
berhasil dipecahkan.
Untuk ke depannya kami
ingin mengarah ke listrik.
Permasalahan utama di
perkebunan itu adalah
listrik. Kebetulan di lokasi
kami itu ada air terjun dan
sungai. Jadi ke depannya kami ingin berusaha
bagaimana merubah sumber energi yang tadinya
menggunakan kayu bakar
dan menggunakan listrik
dari PLN jadi menggunakan energi yang dihasilkan
oleh air terjun dan sungai
yang ada di sana.
Apabila program ini berhasil, maka diperkirakan bisa
menghemat biaya produksi
sebanyak Rp2 ribu per kilo.
Dengan demikian laba yang
kami peroleh bisa lebih
besar lagi. Selain itu juga
sisa listrik yang ada bisa
kami jual ke PLN. Efek ke
para pemetik dan warga
sekitar juga mereka jadi bisa
menikmati TV di rumah dan
memiliki lemari es. Mengkahiri presentasi direktur PT
Mitra Kerinci disertai dengan
sambutan meriah dari para
perwakilan perusahaan perusahaan yang hadir. Yosh
tanggal 27 Februari 2015
kedua belah pihak melakukan penandatanganan MOU
untuk pengembangan teh
premium asli Indonesia
di Gedung Angkasa Pura I
Jakarta.
Dalam sambutan Direktur
PT Mitra Kerinci, Agung P
Murdanoto, impian untuk
membuat sebuah brand
teh premium ini sebenarnya diawali dari keresahan
tidak adanya brand teh premium dari Indonesia yang
digunakan di hotel-hotel
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
13
Keluarga Rajawali
bahan dasar hasil perkebunan teh Liki yang dikelola
oleh PT. Mitra Kerinci. Teh
ini akan dipasarkan secara
eksklusif Angkasa Pura
Retail memiliki kekuatan
di bidang marketing dan
jaringan café di bandara
bandara.
berbintang 5 atau restoranrestoran premium di dalam
negeri. Merek-merek luar
mendominasi dalam area
ini. Sedangkan effort untuk
masuk ke bisnis ini tidaklah
mudah. Pabrikan teh yang
masuk ke arean ini dituntut
memiliki modal kuat, sertifikasi lengkap dan kekuatan pemasaran.
Nota kesepahaman ini
merupakan langkah awal
dari kerjasama jangka
panjang yang akan dilakukan oleh kedua perusahaan dalam upaya untuk
mengembangkan budaya
minum teh di Indonesia.
“Ke depannya kami ingin teh memiliki tempat
yang lebih besar lagi di
Indonesia. Dan, kami
ingin menciptakan budaya
minum teh khas Indonesia
yang dikenal dengan baik di
dunia internasional” dalam
sambutan CEO Angkasa
Pura Retail Teges Prita
Soraya.
Berlokasi di kaki Gunung
Kerinci di Solok Selatan,
Sumatra Barat, perkebunan dan pabrik pengolahan
teh Mitra Kerinci “LIKI”
pertama kali dibangun
pada tahun 1940 oleh
Pemerintah Kolonial
Belanda. Kebun Liki ini
14 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
merupakan satu – satunya
kebun teh milik negara
yang dilengkapi dengan
fasilitas pengolahan teh
hitam dan teh hijau. Dengan karakter tanahnya yang
unik, berada di antara zona
kering dan basah pada
ketinggian 600 – 1100 m
di atas permukaan laut,
membuat teh dari perkebunan Liki memiliki kualitas
premium dengan karakter
rasa sepet yang khas – unik
dan kuat, quick brewing,
warna seduhan yang menarik dan kandungan tannin
yang sangat tinggi.
Dengan keunggulan kandungan tannin tertinggi
di antara perkebunan teh
yang lain, teh dari perkebunan Liki ini dikenal
memiliki berbagai manfaat
kesehatan. Dari riset yang
ada, semakin tinggi tannin
maka semakin tinggi pula
kandungan antioksidan,
senyawa catehcin dan
polyphenol yang terbukti
mampu mengurangi resiko
kanker dan memiliki manfaat kesehatan yang sangat
baik bagi penggunanya.
Kini perkebunan teh Liki
berhasil menghasilkan
17 juta Kg daun teh segar
setiap tahunnya yang diolah
menjadi 5,5 juta Kg teh
untuk kebutuhan dalam
dan luar negeri. Dengan
kapasitas produksi olah teh
hijau sebanyak 70 ribu Kg
teh hijau per hari, Perkebunan Teh Liki merupakan
kebun dengan pabrik
penghasil teh hijau terbesar di Indonesia dan di Asia
Tenggara.
“Kualitas dan varian teh
dari pabrik pengolahan teh
Liki ini sudah sangat siap
untuk bersaing dengan
brand-brand teh premium
dunia lainnya. Hampir 85 %
produk minuman ready to
drink di Indonesia menggunakan produk teh Liki
dala racikannya. Pekerjaan
rumah PT. Angkasa Pura
Retail adalah memikirkan
desain, packaging, serta
konsep marketing yang
tepat, hingga nantinya
sebagian besar pengusaha
F&B premium di Indonesia
akan beralih menggunakan
produk yang akan kami
kembangkan ini,” Jelas
Teges.
PT. Angkasa Pura Retail
adalah perusahaan yang
berfokus di bisnis travel
retail yang berencana
mengembangkan sebuah
brand teh premium yang
dapat bersaing secara internasional, menggunakan
Agung P. Murdanoto,
Direktur PT. Mitra Kerinci
menyambut dengan antusias kerjasama ini. “Kami
ahli dalam berkebun dan
mengolah teh, namun
kami sadari bahwa kami
tidak memiliki kapasitas
yang mumpuni dalam
dunia pemasaran secara
retail, oleh karena itu kami
yakin kerjasama ini akan
memiliki dampak besar
yang sangat positif untuk
Perkebunan Teh Liki dan
industri teh di Indonesia pada akhirnya,” jelas
Agung. Di sisi lainnya PT.
Angkasa Pura Retail tidak
memilki kapasitas dan
keahlian untuk ‘berkebun’
dan mengolah teh sendiri,
namun memiliki kekuatan
besar dalam hal branding,
promotion dan pengembangan cafe-cafe eklusif di
bandara bandara.
Dengan kemampuan yang
dimiliki masing-masing
pihak kedua perusahaan
ini dapat saling bersinergi menutupi kelemahan
yang dimiliki, terutama
dalam hal marketing dan
pengembangan produk.
Dengan kekuatan masingmasing, mimpi menjadikan teh dari kebun LIKI
sejajar dengan teh premium darjeeling dan teh
teh premium dari benua
lain dan dapat ditemui di
tempat-tempat bergengsi
akan menjadi kenyataan.
(Yosh)
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Cakrawala Rajawali
Strategi Jitu Bersaing dengan ATM
meniru setiap bisnis yang
dilakukan orang lain, lalu
kita modifikasi agar lebih
unggul dibanding bisnis
asalnya. Cara seperti ini
dikenal dengan istilah ATM
(Amati Tiru dan Modifikasi).
Seiki’s Nippon yang diproduksi tahun 1941 meniru Leica . Dan
banyak lagi produk-produk jepang yang meniru dari produk
Negara lain.
B
anyak orang mentertawakan barang
buatan China yang
dianggap tiruan,
sebaliknya menganggap
barang buatan Jepang
merupakan barang yang
asli. Padahal, banyak orang
tidak tahu bahwa sebenarnya dahulu Jepang adalah
negara peniru yang handal.
Dimulai pada tahun 1940
sampai dengan 1950-an,
masa dimana banyak
penemuan lahir. Saat itu
mayoritas negara sepakat
untuk bergabung dalam
konvensi perlindungan hak
kekayaan intelektual atau
di Indonesia biasa dikenal
dengan HAKI (Hak Atas
Kekayaan Intelektual ).
Namun apa yang dilakukan
Jepang, ternyata mereka
tidak mau bergabung, sikap
itu mendapat cemooh dari
banyak negara. Langkah itu
ditempuh agar para ilmuan
ataupun anak-anak muda
berbakat di negeri matahari
terbit itu bisa dengan bebas
meniru setiap produk serta
teknologi dari negara lain.
Hasilnya, kini kita bisa
melihat bagaimana Jepang
menjadi negara yang sangat
maju. Lebih dari itu, Jepang
menjadi negara inovator
mengalahkan negara lain
yang mengklaim meng-
hasilkan produk “original”.
Begitulah Jepang di era
1950-an, lalu bagaimana
dengan China sebagai
negara yang terkenal dengan
barang tiruannya di era
milennium ini? Baru-baru
ini,International Monetary
Fund ( IMF) telah merilis
hasil evaluasi kinerja ekonomi negara-negara di dunia
tahun 2014, yang menyimpulkan :“China’s Rise to
Global Economic Superpower”.
Semua orang sudah tahu
bahwa keberhasilan China
menjadi Global Economic
superpower tersebut adalah
karena China merupakan
negara yang paling banyak
meniru, jika tidak percaya
silahkan ketik di Google
“negara peniru” maka akan
muncul “China” sebagai
negara peniru paling handal.
Implementasi Dalam Bisnis
Kesuksesan seperti Jepang
dan China dapat diimplementasikan dalam bisnis.
Kita dapat meniru bisnis
apa yang menjadi primadona pada saat ini. Setiap
produk elektronik atau
gadget yang baru keluar ke
pasaran pasti ada barang
tiruannya, bahkan hingga
kendaraan motor ataupun
mobil, istilah sekarang
barang “copycat atau supercopy”. Kita belajar untuk
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Bagi para entrepreneur
pemula, menelurkan sebuah
produk atau jasa yang sama
sekali baru justru membuat
bisnisnya terpapar risiko
kegagalan lebih tinggi.
Hingga tingkatan tertentu,
peniruan atau imitasi malah
dapat membuat bisnis baru
bertahan dan maju terus,
sebagaimana dikemukakan oleh Marty Zwilling di
caycon.com.
Namun, imitasi ini bukan
sembarang imitasi. kita bisa
saja meniru konsep produk
atau layanan yang telah
terlebih dahulu sukses di
pasaran untuk kemudian
menyempurnakan kelemahan-kelemahannya. Zwilling
tidak menyarankan untuk
mengadopsi konsep bisnis
orang lain mentah-mentah
tetapi lakukan peningkatan
yang inovatif kepada sebuah
produk atau jasa yang
telah terbukti berhasil dan
digemari banyak konsumen.
Bukti keberhasilan menggunakan pendekatan ini sudah banyak ditemui. Amati
bagaimana orang Jepang
memasuki industri mobil
atau bagaimana McDonalds
meniru White Castle.
Inilah beberapa alasan
mengapa peniruan yang
ditambah dengan inovasi
akan menyelamatkan bisnis kita:
1.Menghindari biaya
dalam jumlah tinggi
Secara statistik, biaya yang
harus dikeluarkan oleh
penemu pertama sebuah
teknologi baru setidaknya
sepertiga lebih tinggi dari
jumlah biaya yang harus
dikeluarkan oleh inovator
selanjutnya dalam bidang
yang sama. Tentunya
penemu pertama akan
mendapatkan hak paten.
2. Belajar dari pesaing dan
pengadopsi pertama
Penelitian pasar lebih
berguna jika telah ada
pasar dan pelanggan yang
nyata. Jangan hanya menyalin format yang telah
sukses dan strategi yang
terbukti manjur tetapi
juga belajarlah dari apa
yang menjadi kelebihan
dan kelemahan produk/
jasa pesaing.
3. Lebih mudah untuk
menemukan investor
Bahkan bank dan investor
ekuitas pun lebih senang
dengan sebuah model
bisnis yang telah terbukti
keberhasilannya daripada
sebuah model bisnis yang
sama sekali baru dan
belum terbukti.
4. Peniruan memacu kemajuan
Jika sebuah produk atau
proses telah terbukti
nilainya, akan ada lebih
banyak orang yang mau
mengerjakannya.
5. Coba pasar atau negara
baru
Peniru yang baik secara
aktif mencari sebuah
pasar atau negara baru
sebagai inovasi lebih
daripada sebagai sebuah
teknologi baru.
RNI Milik Kita, Milik Bangsa
15
Bulu-Bulu Rajawali
Strategi Makan Bubur Panas
P
ada awal bergabung
bersama Phapros
tahun 2001 sebagai
staf Strategic Business Development karir Azrul
di perusahaan yang bergerak
di bidang farmasi ini cukup
moncer. Sempat merasakan
sebentar sebagai staf PPIC
yang menangani suply chain
kemudian sejak tahun 2002
karir Azrul banyak dihabiskan
di bidang pemasaran. Dengan posisi awal sebagai staf
Direktur Pemasaran sebentar
kemudian dipercaya menjadi
Brand Manager Divisi OTC. Dia
termasuk salah satu orang
yang membidani lahirnya
salah satu produk fitofarmaka
Phapros yaitu X-Gra. Setelah
4 tahun menangani produk
Campak
C
ampak adalah infeksi
masa kanak-kanak,
penyebab campak
adalah virus. Setelah
cukup umum, sekarang
campak dapat dicegah dengan
vaksin. Tanda dan gejala campak antara lain batuk, pilek,
radang mata, sakit tenggorokan, demam dan ruam, juga
kulit menjadi merah bernoda
kotor. Campak bisa serius
dan bahkan fatal bagi anakanak kecil. Sementara tingkat
kematian telah menurun di
seluruh dunia sebagai anakanak lebih menerima vaksin
campak, penyakit ini masih
membunuh beberapa ratus
ribu orang setahun, sebagian
besar di bawah usia 5 tahun.
16 RNI Milik Kita, Milik Bangsa
Campak adalah penyakit
virus yang sangat menular.
Virus campak yang terkandung dalam jutaan tetesan
kecil yang keluar dari hidung
dan mulut ketika orang yang
terinfeksi batuk atau bersin.
Seseorang yang rentan terhadap penyakit campak dapat
menangkap virus dengan
bernapas dalam tetesan atau
jika tetesan telah diselesaikan
pada permukaan, dengan
menyentuh permukaan dan
kemudian meletakkan tangan
di dekat hidung atau mulut.
Pengobatan Campak dalam
beberapa penelitian masih
terus berkembang, meskipun
hingga saat ini belum ada
obat untuk pengobatan virus
campak itu sendiri, selama
ini yang marak adalah vaksin
campak yang telah digalakkan di beberapa Negara. Ada
OTC, Pria kelahiran Semarang
ini diberi tanggung jawab di
bidang Research Marketing
selama 2 tahun, dan sebelum
akhirnya ditugaskan di Divisi
Alpha atau Ethical sebagai
Regional Sales Manager.
Pengalaman dia di dunia
marketing sangat komplet,
yaitu pernah menangani brand
management, sales management dan research. Sehingga
tidak salah jika akhirnya management Phapros mempercayai Alumni Teknik Industri
STT Telkom Bandung ini
sebagai Manager pada tahun
2011 saat membentuk divisi
baru yaitu Divisi Delta untuk
memasarkan produk-produk
Ethical yang bersifat komoditi.
Dan akhirnya pada Februari
2015 dia diberi tugas baru oleh
manajemen Phapros menjadi
Manager Divisi OTC dengan
tugas utama bisa membesarkan produk-produk OTC
Phapros selain Antimo.
“Produk-produk OTC Phapros
sangat potensial untuk bisa
Radokter
berkembang, asal menggunakan strategi yang tepat
untuk masuk ke pasar,” tutur
jebolan MM ITB itu. Untuk itu,
dalam menyiapkan rencana
peluncuran produk baru Antimo Herbal dalam waktu dekat,
dia sudah menyiapkan strategi
khusus. Dia menyebutnya
dengan “istilah makan bubur
panas” karena Antimo Herbal
yang merupakan produk untuk
mengatasi masuk angin dalam
sachet sudah mempunyai
kompetitor raksasa dan akan
kurang produktif kalau berperang secara frontal.
Menghabiskan masa kecilnya
di Cepu, Azrul sangat gemar
berolahraga dari futsal sampai
golf. Dan hampir setiap kegiatan
olahraga yang diadakan di Phapros pernah dia ikuti, dan ini coba
ditularkan kepada anak buahnya
di cabang-cabang. Karena
menurut Bapak dengan dua putri ini, dengan berolahraga tubuh
menjadi lebih fresh dan tidak
gampang sakit sehingga bisa
lebih produktif dalam bekerja.
Dokter Rajawali Untuk Kesehatan Anda
Oleh Dr. H. Herman Yuliantama
beberapa langkah
yang dapat membuat
penyakit lebih baik
selain dilakukan
pencegahan berupa
vaksin campak maupun imunisasi campak. Hal tersebut
antara lain istirahat
yang cukup, mandi
dengan air hangat
dapat mengurangi
rasa tidak nyaman
karena demam, minum banyak cairan
untuk membantu
menghindari dehidrasi, penghilang pakit dan
pengecil demam seperti acetaminophen (Tylenol, Liquiprin
Drops, dan merek lain) dan
ibuprofen (Advil, Motrin dan
merek lain) dapat membantu
dengan gejala-gejala ketika
digunakan sesuai dengan petunjuk. Perlu menjadi catatan
bahwa untuk tidak memberikan aspirin pada anak-anak
atau remaja karena dapat
menyebabkan penyakit yang
dikenal sebagai sindrom Reye.
Tidak ada pengobatan campak
yang khusus untuk mengatasi
virus ini. Setelah ruam mulai
timbul penderita akan perlu
untuk istirahat dan mengobati gejala sampai perkelahian sistem kekebalan dari
virus campak berakhir. Jika
tidak ada komplikasi, gejala
biasanya akan hilang dalam
7-10 hari.
GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA
Download