www.rni.co.id EDISI 152, TAHUN XV MARET-APRIL 2015 AJANG INFORMASI, KOMUNIKASI, DAN EDUKASI GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Visi & Misi Menjadi Kelompok Usaha yang terkemuka di Indonesia dalam bidang agribisnis, perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan, serta properti dan energi. 1. Memberikan kontribusi dalam perekonomian nasional melalui pengembangan usaha di bidang agribisnis, perdagangan dan distribusi, farmasi dan alat kesehatan, serta properti dan energi. 2. Memenuhi harapan para pemangku kepentingan (stakeholder) melalui pengelolaan perusahaan secara profesional dengan orientasi pada kualitas produk dan pelayanan pelanggan yang prima. 3. Berkomitmen tinggi terhadap kelestarian lingkungan. RNI Ikuti Jakarta Food Security Summit 2015 hal. 3 Rajawali Nusindo Gelar Grand Launching Laboratorium Klinik Terpadu hal. 5 Madubaru Bersiap-siap Memasuki Era Bahan Bakar Nabati Bioethanol 7 hal. Mata Rajawali BPJS :Terantuk Kendala…Maju Terus P erumpamaan yang diberikan oleh seorang pakar terhadap BPJS Kesehatan adalah sebuah kapal yang belum lengkap peralatannya tapi sudah harus berangkat menuju tujuan. Kondisi “ketidaklengkapan peralatan kapal” diakui oleh Presiden, Menteri, dan dari pengurus BPJS sendiri. Pengakuan Direktur Pelayanan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan pada Medio Maret 2015 bahwa masih ada pihak provider (rumah sakit) yang belum paham soal tata laksana program tersebut sesuai dengan undangundang. Kemudian, dari YLKI (Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia) disampaikan banyak menerima pengaduan terkait BPJS Kesehatan. Koalisi Pemantau Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan, Jamkes Watch dan Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia (KSPI) menemukan 20 permasalahan selama BPJS Kesehatan. Sebenarnya apa sih BPJS ? Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) adalah badan hukum publik yang dibentuk untuk menyelenggarakan program jaminan sosial yang terdiri dari BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Program BPJS Kesehatan sendiri dimulai pada tanggal 1 Januari 2014. Jika merunut perjalanan waktu, maka awalnya pada tahun 1968 Pemerintah Indonesia telah mengeluarkan kebijakan mengenai pemeliharaan kesehatan khususnya terhadap PNS dan ABRI beserta anggota keluarganya. Lalu setelah berjalan beberapa puluh tahun, pada tahun 2005, PT. Askes (Persero) sebagai perkembangan kebijakan pemerintah dalam menjamin kesehatan memiliki tugas sebagai Penyelenggara Program Jaminan Kesehatan Masyarakat Miskin atau disingkat menjadi PJKMM/ASKESKIN. Askes sendiri merupakan singkatan dari Asuransi Kesehatan. Setelah hampir 10 tahun berjalan, maka Askes berubah menjadi BPJS Kesehatan. Kendala umum yang sering ditemui ? Untuk mewakili permasalahan dan kendala yang terjadi diambilkan dari pengaduan masyarakat ke YLKI dan telah dirangkum menjadi 4 masalah atau kendala umum, yaitu: 1) Antrean Berobat yang Lama dan Panjang. Permasalahan antrean ini tak bisa dianggap sepele. Sebabnya waktu menunggu pasien berobat lebih lama, kondisi paling buruk bisa meninggal ketika mengantre dan potensi kecura- GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA ngan oleh tenaga kesehatan dalam pemberian nomor antrean. 2) Cakupan BPJS yang Terlalu Renggang: Ada kerenggangan antara cakupan manfaat yang diberikan BPJS dengan biaya operasional rumah sakit untuk melakukan tindakan. Akibatnya, banyak rumah sakit, terutama rumah sakit swasta yang menolak pasien rujukan BPJS dengan alasan kamar yang penuh. Contoh kasus misalnya pada operasi bedah : yang dibayarkan BPJS hanya Rp 40 juta , sementara biaya operasional bedah butuh Rp 200 juta. Rumah sakit tentu nggak mau rugi, akhirnya dirujuklah ke rumah sakit yang lain (RSUD). 3) Kebijakan dan Peraturan : Beberapa kebijakan dan peraturan soal BPJS dan JKN dinilai memberikan dampak bagi pelayanan di rumah sakit dan provider. Salah satunya adalah kebijakan mengeluarkan Kartu Indonesia Sehat (KIS). Kebijakan seperti ini hanya akan menambah masalah baru. 4) Sosialisasi minim : Meski sudah berjalan selama satu tahun lebih, program JKN ternyata masih memiliki banyak PR (pekerjaan rumah). Salah satunya adalah sosialisasi yang minim oleh BPJS selaku pihak penyelenggara. Upaya perbaikan penerapan BPJS : Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris mengakui masih ada banyak permasalahan yang mewarnai program BPJS Kesehatan selama 2014. Oleh sebab itu, ke depan BPJS Kesehatan akan memperbaiki pelaksanaan program BPJS Kesehatan. Menteri Kesehatan Nila Moeloek sudah mendengar adanya keluhan terhadap pelayanan (BPJS) Kesehatan, termasuk masalah kekurangan atau defisit dana. Diapun menjelaskan bahwa saat ini memang pelaksanaan BPJS Kesehatan masih masa transisi. Terhadap keluhan antrean yang panjang dan lama akan diselesaikan BPJS Kesehatan dengan sistem online dan dibuat channeling di kantor bank yang sudah bekerja sama, misalnya BRI. Seluruh kantor BRI bisa menjadi tempat mendaftar BPJS. Kemudian program sosialisasi akan ditingkatkan, baik ke masyarakat maupun ke sarana kesehatan, baik di pusat maupun di daerah. Itu baru beberapa program perbaikan yang akan dilakukan. Dengan bertambahnya peserta dari waktu ke waktu, maka perbaikan secara menyeluruh di semua bidang dan di semua wilayah Nusantara menjadikan perlu segera dilakukan. Sehingga target tahun 2019, semua warga Negara Indonesia akan dikelola oleh BPJS Kesehatan. RNI Milik Kita, Milik Bangsa 1 Hallo Rajawali M enurut Michael Hart, Umar bin Khattab merupakan salah satu khalifah terbesar yang paling berpengaruh di dunia. Pernyataan tersebut ditulis oleh Michael Hart dalam bukunya yag berjudul 100 Tokoh Paling Berpengaruh Dalam Sejarah. Kisah masuknya Umar bin Khattab ke Sumber agama Islam sangat terkenal dan banyak dijadikan pelajaran bagi umat di masa kemudian. Umar sebelumnya sangat membenci Islam, kemudian punya sifat yang bengis dan kejam. Namun setelah menjadi muslim, Umar memiliki akhlak yang mulia, dermawan dan sangat bersahaja Banyak kebijakan, tindakan, Modern Management By Khalifah Umar petuah dan pesan beliau yang sangat mulia, hebat dan banyak faedahnya, berikut adalah tiga pesan Umar yang sangat relevan dengan ilmu manajemen saat ini. Pesan itu adalah : 1. Bersikap simpatik dengan orang lain adalah bagian dari kecerdasan akal. 2. Bertanya dengan cara yang baik adalah bagian dari ilmu dan 3. Kepandaian memanage adalah bagian dari kehidupan. Imam Nawawi Al Bantani menjelaskan makna ketiga ucapan Umar tersebut : Bersikap simpatik kepada orang lain mendatangkan kecintaan mereka kepada yang bersangkutan berkat kemuliaan akhlaknya. Dan, memang untuk berakhlak itu memerlukan kecerdasan. Begitu pula dengan kedua pesan berikutnya, yaitu bertanya dengan cara yang Penanggung Jawab : Direksi PT RNI Salam Redaksi P T RNI memiliki 13 anak perusahaan yang laporannya dikonsolidasikan. Beberapa AP (Anak Perusahaan) tersebut memberikan kontribusi keuntungan yang signifikan bagi induk perusahaan, namun ada juga AP yang justru merugi dan membebani induk perusahaan. Tahun 2014, merupakan masa terburuk bagi kelompok usaha tebu, terutama disebabkan harga gula yang cenderung turun dan bahkan menyentuh level di bawah HPP (Harga Pokok Penjualan). Akibatnya kinerja PT RNI ikut terseret pula. Sektor yang relatif stabil adalah farmasi dan perdagangan. Beberapa AP mulai menggeliat dan mencoba menemukan titik pertumbuhan untuk 2 RNI Milik Kita, Milik Bangsa BANGKIT mendongkrak kinerjanya. Ada yang masih terseokseok, ada yang sudah menemukan irama yang pas dan ada pula yang justru semakin berat kondisinya. Ada baiknya kita belajar dari gelombang kebangkitan yang secara umum dialami BUMN, agar kita lebih semangat dan bekerja baik kepada orang yang lebih tahu akan mendatangkan pengetahuan dan yang ketiga mengatur penghidupan dengan cara yang baik akan membawa berkah bagi penghidupan orang yang bersangkutan. lebih keras untuk mengejar ketinggalan. Gelombang pertama, kebangkitan BUMN terjadi setelah serangkaian program penyehatan dan pemulihan perusahaan pasca krisis ekonomi Indonesia 1998. Saat itu, mayoritas strategi BUMN adalah bertahan untuk hidup (survival) melalui serangkaian opsi strategi korporasi seperti rightsizing, downsizing,dan corporate restructuring. Gelombang kedua kebangkitan BUMN adalah era internasionalisasi (regionalisasi) BUMN di ASEAN. Ketiga, semakin banyak BUMN yang mendapatkan pengakuan kinerja di tingkat internasional. Dan keempat, terjaganya misi dan fungsi BUMN dalam menjalankan amanat yang diberikan oleh negara. Pengarah : Sekretaris Korporasi Pimpinan Redaksi : Riatin Hajriyanto Redaktur : Edwin Adithia Hermawan Dewan Redaksi : Giri Hardiyatmo Aris Kadarisman Gunadi Yusuf Rezka Eko Tri Yunanto Karpo Budiman Nursi Wartini Andi Pradipto Arimuko Sekretaris Redaksi : M Ahyani Koresponden : Seluruh Anak Perusahaan Sesuai SK : PTRNI NO.19/ SK/RNI/01/II/2014 GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Kepak Sayap Rajawali RNI Ikuti Jakarta Food Security Summit 2015 PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) Persero turut berpartisipasi dalam acara Jakarta Food Security Summit (JFSS) ke 3 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC), pada 12-14 Februari 2015. Acara yang diselenggarakan oleh Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) itu bertujuan mendorong peningkatan produksi pangan nasional dan mewujudkan komitmen untuk menjadi negara yang mandiri dan berdaulat dalam penyedia pangan sekaligus sebagai pemasok pangan dunia, Ini merupakan gelaran ke-3, dengan acara puncak berupa Seminar dan Pameran Pangan Nasional bertema “Pemberdayaan Petani, Peternak, Petambak, dan Nelayan melalui Wadah Koperasi untuk Mencapai Ketahanan Pangan”. saluran cerna seperti kembung dan sembelit serta mampu menghilangkan dan membersihkan saluran cerna untuk pemeriksaan radiologi dan persiapan operasi, membantu mengatasi konstipasi pasca bedah, dispepsia, flatulensi, dan gangguan saluran cerna lainnya ini mampu menarik antusiasme pengunjung pameran. Hal menarik lainnya, Phapros menyediakan tes gula dara dan kolesterol bagi pengunjung. R NI berpartisipasi melalui keikutsertaannya dalam Pameran Pangan Nasional di arena JFSS. Stand RNI menempati sektor G5 dan G11, yang didisain seperti Waroeng Rajawali dan Rajawali Mart. Di stand tersebut dipamerkan berbagai produk pengembangan RNI seperti Raja Gula, Raja Air, Raja Beras, Raja Daging dan Raja Daging Rendang. Tidak ketinggalan, produk unggulan RNI lainnya yaitu Teh Liki, produk teh milik PT Mitra Kerinci ini tampil secara eksklusif dimana pengunjung yang mampir ke stand dapat langsung mencicipi nikmat dan harumnya Teh Liki secara gratis. Tidak hanya itu, anak perusahaan RNI lainnya, PT Phapros Tbk juga turut serta memajang produk barunya Eucarbon Herbal. Produk yang secara klinis mampu membantu meringankan gangguan pada GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Pada kesempatan itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin yang juga hadir dan meninjau lokasi pameran sempat mampir ke stand RNI. Selain melihat-lihat, beliau menyempatkan berbincang dan berfoto bersama di stand RNI. Hari pertama Acara JFSS memang berlangsung meriah, selain Menperin, turut hadir pula Menteri Koordinator Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat, dan Ketua Umum Kadin Suryo Bambang Sulisto. Acara yang digelar selama tiga hari ini di buka oleh Presiden RI Joko Widodo. Pembukaan Bertempat di Cendrawasih Room JCC dan dihadiri oleh lebih dari 1.000 peserta. Dalam sambutannya Jokowi menyampaikan, melalui acaraacara semacam ini dirinya mampu bertemu dan berbincang langsung dengan para petani dan praktisi di dunia pangan tanah air, hal itu membuatnya jadi semakin faham kondisi lapangan. “Dengan semakin faham lapangan saya yakin kedaulatan pangan Indonesia dapat diwujudkan tidak lama lagi,” ujar Jokowi. Sementara, Ketua Komite Tetap Kadin Bidang Pangan, Franciscus Welirang RNI Milik Kita, Milik Bangsa 3 Kepak Sayap Rajawali cukup. Untuk penuhi itu, butuh peningkatan produksi pangan 70 persen. menuturkan, acara Jakarta Food Security Summit dilakukan dua tahun sekali. Acara ini ditujukan untuk mewujudkan karya dan komitmen para pelaku usaha dalam skala nasional dan internasional. Ia menuturkan, acara ini ingin mengabarkan tentang pentingnya ketersediaan pangan bagi dunia. Saat ini sudah ada 7 miliar penduduk dunia dan pada tahun 2045 jumlah itu meningkat menjadi 9 miliar orang. Sehingga diperlukan kebutuhan pangan yang Sebagai pelaksana, Kadin berharap event ini bisa menampung masukan dan usulan untuk mempertajam langkah kebijakan dalam mewujudkan aksi nyata berupa terobosan dan inovasi para pemangku kepentingan. Khususnya dalam mengatasi kerawanan pangan yang dikhawatirkan bisa timbul setiap saat kalau sektor pertanian tidak mendapat prioritas penanganan yang prima. Lebih dari dari 60 partisipan ikut memeriahkan acara pameran yang terdiri dari berbagai unsur seperti institusi pemerintah, Badan Usaha Milik Negara (BUMN), pelaku usaha, media, perguruan tinggi, NGO, dan perusahaan multinasional. Selain RNI, dari kalangan BUMN yang turut ambil bagian diantaranya PT BRI Tbk, dan Perum Perhutani, Seluruh partisipan adalah mereka yang selama ini concern dalam isu dan permasalahan pangan. Permasalahan pangan memang salahsatu isu yang tengah gencar disuarakan pemerintahan saat ini. Seperti tagline event ini “Food Security = National Security”. Sosialisasi BPJS Di Lingkungan PT RNI Daya Manusia (SDM) dan Umum RNI Arief Setiyanto dalam sambutannya. P T Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) menggelar acara sosialisasi pelaksanaan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan bertempat di Auditorium Gedung RNI, Jakarta, (10/3). Acara yang dihadiri oleh seluruh karyawan RNI Holding dan perwakilan dari BPJS ini bertujuan untuk memberikan informasi dan pemahaman terkait pelaksanaan BPJS yang akan mulai 4 RNI Milik Kita, Milik Bangsa efektif diberlakukan di seluruh instansi dan perusahaan pada tahun 2015 ini. “Sosialisasi BPJS ini telah lama kami minta dan baru dapat dilaksanakan hari ini. Mengingat karyawan seringkali mendapatkan informasi bahwa pelaksanaan BPJS itu rumit. Maka dari itu sangat penting untuk memberikan informasi. Bagaimana pelaksanaan secara detail pastinya bisa dibahas dalam forum ini,” ujar Kepala Divisi Sumber Sementara itu, perwakilan BPJS Kesehatan Jakarta Selatan, Siswanto yang juga hadir sebagai narasumber memaparkan, program BPJS wajib karena bersifat mandatori dari pemerintah sesuai amanat UndangUndang Dasar 1945 Pasal 28 H dan 34 yang kemudian diatur dalam UndangUndang No. 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) dan Undang-Undang No. 24 Tahun 2011 tentang BPJS. Selain itu, dibahas lebih spesifik oleh PerPres RI No. 111 Tahun 2013 tentang Pasal 6 PerPres tersebut menyebutkan, bahwa Kepesertaan Jaminan Kesehatan bersifat wajib dan mencakup seluruh penduduk Indonesia. “Mengapa diwajibkan? Karena pemerintah telah melihat urgensinya dari berbagai sisi,” ujarnya. Siswanto menambahkan, BPJS sangat diperlukan karena tarif kesehatan saat ini semakin mahal. Apabila tidak disokong program jaminan sosial pasti akan sangat meberatkan masyarakat. “Selain itu, BPJS berlaku seumur hidup. Kalaupun sudah pensiun biaya kesehatan pesertanya masih bisa di-cover,” papar Siswanto. Kini BPJS tengah menggenjot penetapan kepesertaan, pada tahap pertama mulai tanggal 1 Januari 2014 ditargetkan mampu menjangkau penerima bantuan iuran (Jamkesmas), TNI/POLRI GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Kepak Sayap Rajawali menjadi semacam subsidi silang. Jika dana iuran tidak terpakai tidak bisa dikembalikan karena dana tersebut diperuntukan bagi pengguna lain yang menggunakan layanan atau bagi peserta yang statusnya Penerima Bantuan Iuran atau (PBI). dan Pensiunan, PNS dan Pensiunan, dan pengguna Jaminan Pemeliharaan Kesehatan JAMSOSTEK. Tahap selanjutnya paling lambat 1 Januari 2016 diharapkan menembus para pelaku usaha mikro. Seluruh penduduk yang belum masuk sebagai Peserta BPJS Kesehatan dapat di daftarkan paling lambat tanggal 1 Januari 2019. Adapun jumlah peserta BPJS per 27 Februari 2015 tercatat 138.524.669 kepala. Pemerintah Indonesia memang tengah serius merealisasikan sistem jaminan kesehatan yang dapat menjangkau semua lapisan masyarakat. Diharapkan melalui BPJS hal itu mampu terwujud. Iuran BPJS yang dibayarkan M anado. Salah satu anak usaha PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI) PT Rajawali Nusindo (Nusindo) menggelar acara Grand Launching Laboratorium Klinik Terpadu, di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Prof. Dr.R.D Kandou, Manado, pada 14 Februari 2015. Laboratorium tersebut hasil kerjasama Nusindo dengan RSUP Kandou melalui skema bisnis kerjasama operasi (KSO). Mengenai besarannya, menurut Siswanto, iuran BPJS terhitung ringan apalagi bagi keikutsertaan melalui perusahaan. Peserta BPJS yang diikutkan melalui perusahaan hanya menanggung 1% dari total iuran. “Sementara, 4% ditanggung perusahaan. Dari jumlah tersebut dapat meng-cover lima orang, yaitu satu istri dan tiga anak sampai usia 21 tahun. Tapi kalau anaknya melanjutkan pendidikan, bisa sampai usia 25 tahun. Menjadi peserta BPJS dari perusahaan lebih ringan dibanding secara mandiri,” papar Siswanto. Apabila keduanya (suamiistri) dalam satu keluarga bekerja, dapat dipilih akan menggunakan fasilitas BPJS siapa. “Istri saja atau suami saja, tidak perlu keduanya. Sehingga yang membayar iurannya pun hanya satu. Disarankan agar yang gajinya lebih kecil yang dipilih sehingga persentase iuran yang dibayarkan tidak terlalu besar, ” ujarnya. Lebih lanjut, ia memaparkan, BPJS sendiri dapat meng-cover semua penyakit dari ringan sampai berat, seperti cuci darah, operasi jantung, pasang ring, dan sebagainya. Kecuali penyakit-penyakit yang belum ditemukan obatnya. Akan tetapi, banyak yang mempertanyakan mengenai alur pelayanan BPJS yang berjenjang menyebabkan peserta tidak bisa langsung datang ke rumah sakit. Menanggapi hal itu, Siswanto menjelaskan, memang pada prinsipnya ketika membutuhkan penanganan medis, peserta dapat memeriksakan diri terlebih dahulu di faskes primer, klinik, atau dokter keluarga yang telah bekerjasama dengan BPJS lalu kemudian diberikan rujukan ke rumah sakit. Namun, pada kondisi darurat peserta dapat langsung memeriksakan diri atau dibawa ke rumah sakit yang bekerjasama dengan BPJS. Untuk melayani pengguna di lokasi penanganan, maka BPJS telah menyiapkan Posko Pengaduan BPJS di setiap rumah sakit yang bekerjasama. “Seringkali keluhan yang muncul terkait administrasi dan pelayanan rumah sakit, oleh karenanya kami menyediakan pos pengaduan BPJS untuk memberikan informasi pada masyarakat sekaligus mengawasi pelaksanaan pelayanan di rumah sakit yang telah bekerjasama dengan kami. Jika terjadi kejanggalan segera laporkan saja,” ujarnya. Siswanto mengakui, dalam pelaksanaannya sistem BPJS Kesehatan masi belum sempurna. Meskipun demikian, program ini merupakan bentuk dari niat baik pemerintah dalam memberikan rasa aman dan pelayanan kesehatan yang kepada masyarakat. “Jika di awal masih terdapat kekurangan, itu namanya proses. Akan diperbaiki sedikit demi sedikit,” tutupnya. Rajawali Nusindo Gelar Grand Launching Laboratorium Klinik Terpadu GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA RNI Milik Kita, Milik Bangsa 5 Kepak Sayap Rajawali Bersama RSUP Kandou, Nusindo melakukan investasi sebesar Rp. 20 Milyar guna mendatangkan alat-alat laboratorium tercanggih dan termodern. Selain itu, Nusindo juga melakukan perbaikan infrastruktur gedung laboratorium. KSO ini memiliki skema bisnis profit sharing antara Nusindo dan RS Kandou. Adapun pihak RS berperan menyediakan tempat dan tenaga medis guna mendukung operasional usaha. Pada sambutannya, Direktur Utama Nusindo, Tony Visiyanto meceritakan, kerjasama ini bermula dari keikutsertaan Nusindo dalam tender yang dilakukan pada tahun 2014. Tender yang diikuti oleh banyak perusahaan itu berhasil dimenangkan Nusindo. 6 RNI Milik Kita, Milik Bangsa Tony menambahkan, bahwa sebagai distributor nasional farmasi, alat kesehatan, produk consumer dan industrial, Nusindo memiliki berbagai range product laboratorium yang bermutu tinggi dan termodern di bidangnya. Adanya KSO dengan RS Kandou ini menjadi momentum untuk memperkokoh posisi Nusindo di bidang alat kesehatan, khususnya alat-alat laboratorium. Lebih lanjut Tony mengatakan, KSO ini merupakan pilot project Nusindo untuk melakukan KSO dengan RS dibawah Kementrian Kesehatan lainnya yang tersebar di seluruh Indonesia. “Tahun 2015 ini Nusindo menargetkan sekitar empat sampai lima RS lainnya bisa KSO dengan Nusindo,” ujarnya. Sementara, Direktur Operasional Nusindo Chairani Harahap menambahkan, sebagai distributor nasional, omset Nusindo tahun 2014 sekitar Rp. 2.6 Triliun dengan gross margin sebesar Rp. 250 Miliar. Chairani menambahkan, bahwa tahun 2015 ini Nusindo mencanangkan target operasional (TOP) sekitar Rp. 3.1 Triliun dengan gross margin Rp. 300 milyar lebih atau meningkat lebih 15% dari pencapaian tahun sebelumnya. Selain dihadiri oleh jajaran Direksi Nusindo, acara tersebut di hadiri pula oleh Staf Ahli Menteri Kesehatan Bidang Teknologi Kesehatan dan Globalisasi, Dr. Chaerul Rajab Nasution, Gubernur Sulawesi Utara Sinyo Harry Sarundajang, dan Direktur Utama RS Prof.Dr.RD Kandou Manado, dr. Maxi Rondonuwo. Pada kesempatan tersebut, Chaerul Rajab mengatakan, dengan modernisasi laboratorium klinik terpadu hasil kerjasama dengan Nusindo ini akan membuka peluang RSUP Kandou untuk meningkatkan kelas dari RS tipe B menjadi RS tipe A. Adapun Sinyo Harry Sarundajang dalam sambutannya berharap, peningkatan fasilitas ini dapat bermanfaat dalam menghasilkan tenaga ahli medis yang berkualitas, sehingga masyarakat Sulawesi Utara dapat memperoleh pelayanan medis yang lebih baik lagi. Saat ini, RSUP Kandou menjadi RS rujukan atas berbagai tindakan medis untuk wilayah Indonesia Timur. GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Keluarga Rajawali Madubaru Bersiap-siap Memasuki Era Bahan Bakar Nabati Bioethanol bakar di Terminal BBM Rewulu Yogyakarta. Terminal ini melayani kebutuhan BBM wilayah DIY dan eks Karesidenan Kedu dengan total kebutuhan BBM untuk jenis premium 2500 KL/hari, jenis Pertamax 60KL/ hari. Bila dilakukan pencampuran 1% bioethanol (E-1) maka dibutuhkan ±25.000 liter bioethanol/hari. Beberapa manfaat tanaman sorghum K ebijakan pemerintah Indonesia tentang energi, khususnya energi alternative Biofuel (Bahan Bakar Nabati) memang sudah dicanangkan sejak tahun 2006-an, tetapi hingga pemerintahan Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono berakhir, belum ada tindakan yang nyata menindaklanjuti kebijakan tersebut. Pada Pemerintahan baru di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kita berharap tindakan terhadap kebijakan Bahan Bakar Nabati (BBN) ini segera terealisasi, misalnya melalui pemberian berbagai prioritas bagi pengembangan bahan bakar terbarukan untuk menggantikan energi fosil yang semakin hari semakin menipis. Karena memang mau tidak mau, siap tidak siap, suka tidak suka energi fosil akan habis, pada titik inilah Biofuel khususnya bioethanol menjadi suatu industri yang sangat penting. Bioethanol adalah alkohol (C2H5OH) kadar 99.5% dibuat dengan proses fermentasi biomassa. Fermentasi bisa dilakukan pada berbagai bahan berpati (singkong, sagu, kentang, sorghum, dll), bahan bergula (tetes tebu, nira tebu , nira aren, dll) dan bahan berselulose (ampas tebu, jerami dll). Bioethanol dapat digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor dengan cara mencampurkan pada bensin (premium) dengan berbagai tingkat prosentase dari 1-15%. Pencampuran ini bisa meningkatkan nilai oktan bensin (premium) hingga 3 angka. Besarnya jumlah kebutuhan bioethanol bila kebijakan BBN ini telah diberlakukan secara nasional bisa kita lihat dari konsumsi bahan GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA PT. Madubaru (PG-PS Madukismo) Yogyakarta sebagai salah satu produsen alkohol di Indonesia sudah memproduksi alkohol sejak awal produksi tahun 1959-an. Alkohol yang dihasilkan adalah alkohol prima dengan kadar 95-96% dan alkohol teknis dengan kadar < 95% yang dijual sebagai spiritus bakar. Produksi alkohol yang mencapai 8.000.000 liter per tahun mendorong keinginan PT. Madubaru untuk turut mengembangkan produksi bioethanol 99.5%, sebagai wujud peran serta perusahaan dalam ikut mengatasi masalah bahan bakar minyak jenis premium. Untuk bisa memproduksi bioethanol 99.5% dibutuhkan peralatan tambahan berupa dehidrasi unit yang di pasangkan pada unit distilasi yang sudah ada. Dimensi peralatan ini hanya kecil sehingga proses pengerjaannya pun relative mudah dan cepat. Untuk kebutuhan tersebut sudah dialokasikan investasi di tahun 2015. Berbagai upaya lain dilakukan oleh Direktur PT. Madubaru Rachmad Edi Cahyono mulai dari studi banding bioethanol, baik ke perusahaan dalam negeri maupun luar negeri, melakukan berbagai kajian dan ujicoba. Bahkan dilakukan juga rangkaian ujicoba produksi bioethanol dari nira tebu. Rencananya penambahan alat Dehidrasi dijadwalkan pada bulan April 2015 dan rencana produksi diperkirakan pada bulan September 2015. Hal ini dilakukan untuk lebih memantapkan diri bisa memproduksi bioethanol dengan menanam tebu yang ditanam di daerah tadah hujan dan tidak memungkinkan dijadikan tebu giling. Berbagai upaya ini sebagai pertanda bahwa PT. Madubaru siap menghadapi dan menyongsong era bahan bakar bioethanol. Mohon doa restunya dan semoga cita-cita mulia ini diridhoi Tuhan Yang Maha Kuasa, amin. (M. Rus/Sh-MB) RNI Milik Kita, Milik Bangsa 7 Keluarga Rajawali SMK Gula Rajawali Terbang Cepat J ika kita ketik di search engine (google misalnya) “smk gula” maka SMK Gula Rajawali Madiun akan menempati page rank pertama di halaman browser anda. SMK yang berdiri tanggal 13 Januari 2014 ini memang tergolong cepat eksis di dunia pendidikan. Pasalnya, ditengah banyaknya sekolah yang kesulitan mendapatkan peserta didik, SMK yang didirikan RNI ini malah kewalahan menerima peminat di tahun pertama kiprahnya. Sekolah yang terletak tepat di Jl. Yos Sudarso Kota Madiun ini memiliki daya tampung untuk 75 orang, sedangkan pendaftar yang masuk lebih dari 300 orang. Banyak hal yang membuat nama sekolah yang dibangun di atas lahan seluas 13.000 meter persegi ini begitu cepat meroket. Selain karena merupakan SMK Gula satu-satunya di Indonesia, dukungan penuh berbagai pihak pun turut berdampak besar. Seperti dukungan dari PT Rajawali Nusantara Indonesia (RNI), beserta jajarannya, Direktur Utama PT PG Rajawali 1 Gede Meivera, General Manager PG Rejo Agung Baru Ambono, dan Ketua Yayasan sekaligus Komisaris Utama PT PG Rajawali 1 Tjatur Dharmayanto. RNI melalui anak usahanya PT PG Rajawali I khususnya PG Rejo Agung Baru Madiun memang berkomitmen mengembangkan lembaga pendidikan yang disiapkan menjadi ujung tombak industri gula RNI ini. 8 RNI Milik Kita, Milik Bangsa Tidak hanya dari internal, dukungan pun datang dari kalangan pemerintah seperti Walikota Madiun Bambang Irianto. Dukungan tersebut menjadikan SMK Gula Rajawali sebagai sekolah swasta yang paling cepat mendapat bantuan dari pemerintah. Wajar banyak SMK lain yang iri, mengingat sekolah ini baru beroperasi 6 bulan, namun sudah mendapat bantuan dana pembangunan dan fasilitas praktek dari Departemen Pendidikan Nasional. Agribisnis Tanaman Perkebunan, dan Teknik Pemeliharaan mekanik Industri. Ke depan perlu dibuka jurusan Pemasaran untuk mencetak tenaga pemasaran di level field force guna mendukung program pemasaran produk-produk RNI Grup. Aktivitas belajar yang membedakan SMK Gula Rajawali dengan SMK lain adalah siswa-siswi di sana mempelajari keahlian real di industry gula karena SMK gula orang tenaga ahli menengah (lulusan SMK/SMU). Pabrikpabrik tersebut setiap tahun membutuhkan tenaga terampil dan siap kerja untuk menggantikan pegawai-pegawai yang pensiun. Tentunya itu demi memenuhi tuntutan perkembangan industry gula. Besarnya perhatian pemerintah tidak terlepas dari keseriusan manajemen memajukan sekolah ini. Untuk menjaga kualitas, peserta didik yang diterima di SMK Gula Rajawali merupakan siswasiswi pilihan karena rata-rata peraih rangking 10 besar di SMP-nya masing-masing. Selain itu, kegiatan belajar mengajar ditangani oleh guru-guru profesional yang mayoritas pegawai negeri. Jumlah tenaga pengajar saat ini berjumlah 24 orang. menggunakan fasilitas praktek di PG Rejo Agung Baru baik onfarm maupun offarm, sehingga lulusannya akan langsung siap kerja. Salah satu hal yang membanggakan, walaupun baru menerima murid kelas satu yang berjumlah 90 orang dan belum lama menjalankan kegiatan belajar mengajar, SMK Gula Rajawali telah banyak menuai prestasi: Penekanan pada spesifikasi kualifikasi ini tidak terlepas dari latar belakang kondisi yang mendasari didirikannya SMK ini, yaitu semakin minimnya sumber daya manusia handal dan siap pakai di industri gula nasional. Di Indonesia diaan SDM di industry gula. Selain itu, sebagai kontribusi membantu siswa-siswi yang tidak mampu namun berprestasi agar dapat memperoleh masa depan yang lebih baik. Melalui misi pendidikan ini diharapkan semua pihak dapat bersamasama mewujudkan swasembada gula nasional melalui pendidikan yang berbasis industri gula. Untuk itu partisipasi segenap pelaku usaha baik BUMN maupun swasta juga pemerintah sangat diperlukan. No 1 2 3 4 5 6 Prestasi Juara harapan 1 Debat bahasa Inggris tingkat SMK Kota Madiun tahun 2014. Keterangan Seluruh peserta klas XI dan XII, kecuali SMK Gula yang masih klas X juga satu satunya SMK Swasta yang bisa masuk babak Final. Juara Harapan 2 Lomba Cerdas Cermat Jumlah Peserta 60 sekolah. Semua (LCC) Wawasan Kebangsaan Tingkat menurunkan siswa kelas XI dan XII, kecuali SMA/MA/SMK/MAK Kota Madiun Tahun SMK Gula Rajawali menurunkan kelas X. 2014. Peringkat 9 Olimpiade Matematika Tingkat Diselenggarakan oleh IKIP PGRI Madiun. Jawa Timur. 15 besar olimpiade Pendidikan Diselenggarakan oleh Universitas Negeri Kewarganegaraantingkat Propinsi Jawa Surabaya. Dengan jumlah peserta 209 tim. Timur tahun 2015. Juara 3 Pencak Silat Pekan Olah Raga Pelajar Kota Madiun tahun 2015. Juara 4 Catur Pekan Olah Raga Kota Madiun tahun 2015. Saat initelah telah dibuka tiga terdapat pabrik gula yang Saat ini dibuka tiga jurusan, yaitu Kimia Industri, Agribisnis 52 Tanaman Perkebunan, Teknik Pemeliharaan mekanik Industri. Kedepan perlu dibuka jurusan pemasaran untuk mencetak jurusan, yaitu Kimia Industri, memerlukan sekitar 5.500 tenaga pemasaran di level field force guna mendukung program pemasaran produk-produk RNI Grup. Aktivitas belajar yang membedakan SMK Gula Rajawali dengan SMK lain adalah siswasiswi di sana mempelajari keahlian real di industry gula karena SMK gula menggunakan fasilitas praktek di PG Rejo Agung Baru baik onfarm maupun offarm, sehingga lulusannya akan langsung siap kerja. Melihat kondisi tersebut di atas, maka RNI hadir untuk berpartisipasi secara aktif dalam menyiapkan keterse- Ibarat burung rajawali, saat ini SMK Gula Rajawali belum bisa terbang tinggi namun sudah bisa terbang cepat, sehingga bisa timbul resiko menabrak gedung-gedung pencakar langit atau pepohonan yang tinggi serta kehilangan sudut pandangnya. Maka dari itu, dalam perjalannya yang masih panjang ini perlu dukungan semua pihak agar SMK Gula Rajawali mampu terbang lebih cepat dan tinggi. GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Keluarga Rajawali MRB Siap Operasikan Kembali Alat Suntik B andung, Menegaskan komitmen besar perusahaan untuk terus menambah nilai sebagai produsen kondom & alat suntik di Indonesia, PT. Mitra Rajawali Banjaran (MRB) memberi pernyataan terkait kesiapan pengoperasian kembali pabrik Alat Suntik Sekali Pakai (ASSP) di Indonesia. Keputusan ini dikatakan terkait kerjasama yang tertuang dalam perjanjian pengadaan mesin antara PT.Yusheng, Hakayo dan MRB dengan upaya perusahaan untuk dapat semakin melayani kebutuhan masyarakat akan alat suntik yang semakin tinggi dan meluas. “Semakin tingginya permintaan mencerminkan semakin tingginya kepercayaan masyarakat. Inilah yang membuat manajemen MRB mengambil keputusan untuk memproduksi kembali alat suntik di Indonesia dengan melakukan upaya kerjasama,” ujar R. Bambang Irawan,Apt selaku Direktur MRB. Pasalnya, lanjut R. Bambang, Apt beroperasinya proses produksi alat suntik dengan pengadaan mesin di dalam negeri akan lebih mempermudah perusahaan dalam merespon dinamika pasar alat suntik di Indonesia. Di samping jumlah permintaan dinamika dimaksud terkait pula dengan pengembangan produk yang dapat menyesuaikan dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia. “Meskipun lebih ditujukan untuk pemenuhan kebutuhan pasar domestik yaitu reguler dan tender. Hal inilah yang membuat MRB berupaya menjalin kerjasama dengan pengadaan mesin alat suntik dengan fasilitas produksi yang terbilang lengkap,” tambahnya. Adapun mesin alat suntik yang telah datang diantaranya adalah Injection Machine Type 160 (250 G), Injection Machine Type 250 (350 G), Blister Molds 5 cc, Lot Number Machine dan Print Machine. Mesin – mesin tersebut ditugaskan menangani pekerjaan mulai dari tahap perakitan, pengujian berbagai fungsi sebagai kontrol produksi, hingga mencapai tahap pengemasan. Sementara dari mesin ASSP mempunyai kapasitas produksi hingga mencapai 7 juta pcs dalam setiap tahunnya. Sebagai tahap awal, kata R.Bambang, Apt, mesin alat suntik ini memproduksi 4.5 juta pcs alat GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA suntik dan mengkhususkan melayani kebutuhan pasar dalam negeri. Pada tahap awal ini target angka penjualan mencapai perkiraan 3.7 milyar. “Ke depannya, MRB akan terus melakukan berbagai pengembangan secara bertahap pada fasilitas produksi khususnya kondom & alat suntik di Indonesia. Pengembangan dimaksud termasuk pada penambahan ragam Print Machine kondom & alat suntik yang diproduksi dan peningkatan kapasitas produksi pada setiap bulannya hingga untuk memenuhi kebutuhan ekspor,” tambahnya. “Mulai beroperasinya mesin alat suntik ini sekaligus menandai komitmenMRB di pasar Indonesia yang terus berkembang seiring waktu. Tidak hanya berfokus dalam penjualan, namun juga memberi nilai lebih pada masyarakat dengan menempatkan fasilitas produksi di Indonesia”. Injection Machine RNI Milik Kita, Milik Bangsa 9 Keluarga Rajawali Inovasi PG Rejo Agung Di Tengah Terbatasnya Tenaga Tebang K etidakmenentuan harga gula dalam dua periode giling terakhir ini merupakan tantangan terbesar yang sedang dihadapi oleh industri gula dalam negeri ditengah masyarakat ekonomi ASEAN (MEA) 2015. Tentunya, hal ini perlu dijawab dengan peningkatan produktifitas dan efisiensi serta adanya inovasi diberbagai bidang. Merespon kondisi tersebut, PG Rejo Agung Baru, sebagai salah satu pelaku bisnis pergulaan menyiapkan berbagai jurus dan strategi. Di wilayah Madiun sendiri, persaingan memang sangat ketat, mengingat di Karesidenan Madiun berdiri 6 pabrik gula. Kendala dan tantangan yang dihadapi oleh pabrik gula di sekitar Madiun rata-rata sama, yaitu kurangnya tenaga kerja, kususnya penebang. Selain itu, tingginya migrasi atau beralihnya petani tebu ke petani padi yang notabene hasilnya dirasa lebih baik, menjadi penyebab lainnya. Keterbatasan tersebut sering kali memicu persaingan antar pabrik gula di wilayah Madiun, mereka berlomba demi mencapai target giling harian. 10 RNI Milik Kita, Milik Bangsa Permasalahan tersebut dijawab oleh PG Rejo Agung Baru melalui peningkatan kreativitas dan inovasi. Salah satunya dengan pembentukan Tim Remise yang di komandani oleh Andik Eka Sunarji. Tim tersebut telah mampu membuat beberapa peralatan yang bisa memangkas biaya sekaligus mempercepat waktu penyelesaian beberapa pekerjaan, sehingga dalam pelaksanaananya tidak harus mengandalkan tenaga manusia yang semakin terbatas. Beberapa inovasi tersebut antara lain: 1. Liyer, yaitu peralatan untuk mengangkut tebu di persawahan yang penuh air atau berlumpur. Alat ini dibuat dari diesel dan gearbox bekas yang dimodifikasi dengan slink/ tali sehingga bisa menarik tebu puluhan kwintal dengan jarak sampai dengan 400 meter. Alat ini sangat bermanfaat ketika musim penghujan, saat itu biasanya truck tebu tidak bisa masuk ke kebun. tor maupun pabrik gula di sekitar Madiun. Uniknya, alat ini bisa dibongkar pasang, sehingga traktor MF yang dipakai tetap bisa difungsikan untuk membajak sawah bila musim tanam padi tiba dan bisa kembali dipakai sebagai grab loader bila tiba musim panen tebu. 3. Bom Spreayer, alat semprot hama dan gulma. Inovasi ini juga hasil modifikasi dari traktor MF. Alat ini bisa disetarakan dengan 21 tenaga kerja, sehingga mampu mempercepat waktu penyelesaian pekerjaan. biaya modifikasi membuat alat ini sekitar Rp 6 juta. Tidak berhenti di situ, saat ini tim yang dipimpin Narji sapaan akrab Andik Eka Sunarji ini tengah berupaya menciptakan inovasi alat tebang tebu. Upaya tim untuk menciptakan alat tebang tebu patut mendapat dukungan penuh, karena selama ini belum ada alat tebang tebu yang pas untuk perkebunan tebu dengan sistem penanaman tanah bergelombang/gulutan. “Kami lagi ingin menciptakan mesin tebang tebu. Saat ini tengah tahap penyempurnaan alat. Mudah mudahan berhasil,” ungkap Narji. Di tengah kondisi dan tantangan yang semakin berat karena HPP yang semakin tinggi dan harga gula yang kurang menggembirakan, inovasi yang tiada henti menjadi keharusan. Baik untuk menghasilkan efisiensi biaya maupun peningkatan produktifitas. Diharapkan inovasi ini bisa meningkatkan kinerja PG Rejo Agung secara keseluruhan. Bagi rekan-rekan yang mau mengadopsi inovasi ini dapat melihat di PG Rejo Agung. Bravo tim Besali! -w- 2. Grap Loader, alat untuk menaikkan tebu ke atas truck. Alat ini terbuat dari Traktor MF (traktor bajak) yang modifikasi secara custom sehingga menjadi grap loader. Dengan biaya yang sangat murah yaitu sekitar Rp 31 juta, alat ini mampu mengganti sekitar 18 orang tenaga kerja. Akibat murah dan mampu menekan biaya, alat ini banyak ditiru oleh kontrakGRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Keluarga Rajawali Transformasi Itik Buruk Rupa Dari Kaki Gunung Kerinci P erubahan yang terjadi dalam suatu organisasi perusahaan lazim disebut transformasi bisnis. Pemicu dari transformasi bisnis ini memang bisa beragam. Saat ini kemampuan adaptasi terhadap perubahan teknologi dan trend pasar menjadi tuntutan utama sebuah perusahaan agar mampu bertahan. Ditengah lingkungan bisnis yang berubah sangat cepat, banyak perusahaan di negeri ini yang dahulu tampak megah dan hebat tiba tiba saat ini berubah menjadi kuno, usang dan tidak menarik bahkan beberapa tinggal menunggu ajal menjemput. Agar perusahaan mampu survive dan berkembang, transformasi bisnis jelas tidak bisa ditawar tawar lagi. Memang melakukan transformasi bisnis bukanlah pekerjaan mudah dengan hasil instan. Dibutuhkan pengorbanan dan upaya pantang menyerah didalamnya. Tak jarang ketika mereka bertransformasi disitulah mereka harus menutup usahanya karena arah dari transformasi ini sudah tidak sesuai. Transformasi bisnis bisa diibaratkan permainan roussian roulete. Ketika salah mengambil langkah, maka transformasi bisa menjadi pembunuh seketika. Namun bila sukses melakukan transformasi, perusahaan bisa bertahan dan berkembang jauh lebih baik dari sebelumnya. Pengalaman perusahaan yang sukses melakukan transformasi bisnis, setidaknya perusahaan tersebut berhasil melakukan empat langkah fundamental Forbes (March, 2014 Edition). Pertama perusahaan tersebut mampu mendifinisikan kembali visi strategis perusahaan dengan tepat. Kedua Eksekusi tepat sasaran. Tahapan ini merupakan tahapan paling berat dan rawan. Banyak perusahaan mampu mendifinisakan visi misi perusahaannya dengan tepat namun gagal melakukan eksekusi. Kerap terjadi, perusahaan menganggap remeh pentingnya perbaikan untuk menyampaikan tranformasi ke seluruh level karyawan, bussiness process, teknologi, manajemen data dan manajemen resiko dan komitmen penuh dari Manajemen. Ketiga, perusahaan tersebut memiliki pemimpin yang mampu menggerakan GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA transformasi. Seorang pemimpin haruslah mampu membaca keadaan dimasa depan berbekal pengalaman dan kemampuan dari masa lalu. Keempat, mampu melakukan transformasi bisnis sejalan dengan cara pandang permintaan pelanggan. Pelanggan membutuhkan sebuah solusi dari produk yang ditawarkan, bukan sekedar produk ataupun layanan yang spesifik. Melihat pentingnya proses transfromasi bisnis dalam pengembangan perekonomian di Indonesia, Majalah SWA menggandeng WIN Solution mengadakan ajang Indonesia’s Best Pranctice in Corpore Transformation (IBCT). Acara ini memberikan penghargaan kepada perusahaan perusahaan Indonesia baik BUMN maupun Swasta yang dinilai sukses melakukan transformasi bisnis. Acara yang bertujuan untuk menjadi bahan pembelajaran konkret sekaligus menginspirasi perusahaan lainnya diikuti lebih dari 50 perusahaan nasional. Pada kesempatan ini, Mitra Kerinci kembali menorehkan prestasi gemilang pada tahun ini. Mengalahkan PT Semen Indonesia, PT Pertamina, PT Adira, Trans Corp, Mitra Kerinci dinobatkan sebagai perusahaan terbaik dalam acara Indonesia’s Best Pranctice in Corporate Transformation (IBCT) 2014 Majalah SWA. Seusai acara penobatan Indonesia Best Corporate Transformation Award 2014 di Hotel Shangri-La Jakarta pada Februari 2015, Agung P Murdanoto, Direktur PT Mitra Kerinci mengungkapkan, hal ini adalah sebuah kebanggaan tersendiri. Kami persembahkan prestasi terbaik kami ini untuk Likiers, RNI dan Indonesia. Kami mampu berdiri sejajar dengan perusahaan raksasa Indonesia sekelas dengan Pertamina, Telkom, Trans Corp dan Puluhan perusahaan nasional Indonesia lainnya. Meskipun secara nilai rupiah laba yang dibukukan tidaklah sebanding dengan perusahaan perusahaan raksasa lain yang mengikuti acara tersebut, namun Mitra Kerinci mampu membuktikan bahwa “Sang Itik Buruk Rupa dari kaki Gunung Kerinci” ini mampu bertransformasi menjadi Angsa Cantik. Beliau juga mengajak anak anak perusahaan RNI lainnya agar mampu berprestasi lebih baik lagi, karena beliau yakin anak perusahaan RNI lain memiliki sumber daya yang jauh lebih baik dibandingkan Mitra Kerinci dan seharusnya bisa berkontribusi lebih baik lagi untuk RNI. Dalam paparan presentasi beliau beserta tim pada saat malam penganugerahan, beliau mengatakan sebenarnya awalnya kami ingin membuktikan bahwa bisnis teh itu kalau dikelola RNI Milik Kita, Milik Bangsa 11 Keluarga Rajawali terbuka. Semua berita harus diketahui oleh para pimpinan, sampai hal hal terkecil. Permasalahan yang ada harus segera dapat diselesaikan. Pimpinan yang masih bermasalah dengan komunikasi akan diturunkan jabatannya. dengan baik dan benar maka ada kemungkinan untuk bisa untung juga. Jadi intinya dari sebuah perusahaan yang selama ini rugi, kalau ditransformasi dengan baik dan benar maka akan bisa untung juga. Transformasi bisnis teh Mitra Kerinci akhirnya mengubah perusahaan yang selama 23 tahun merugi menjadi laba dalam dua tahun terakhir. Transormasi ini diawali ketika kami memutuskan menghentikan produksi teh hitam dan memproduksi teh hijau, dalam sambutan pembukaan paparan presentasi beliau. Dan yang kedua, bahwa kami memang hanya memproduksi barang yang dapat diserap oleh pasar. Jadi kami membuat yang memang ingin dibeli oleh pasar, buat apa produksi bagus tapi tidak dapat dibeli pasar. Beliau mengaku bahwa semenjak dimutasikan ke anak perusahaan RNI berstatus dhuafa timbul rasa sakit hati karena status tersebut. Demi membalaskan sakit hatinya, sang direktur bersama rekanrekan “buangan” yang berada di Mitra Kerinci bertekad kuat untuk men12 RNI Milik Kita, Milik Bangsa stransformasi perusahaan yang duafa menjadi perusahaan yang menguntungkan. Ia juga menjelaskan, proses transformasi Mitra Kerinci diawali dengan mendifinisikan ulang Misi dan Visi perusahaan. Menjadi Agroindustri Teh terbaik di Indonesia dijadikan Misi Mitra Kerinci pada awal 2013. Visi perusahaan juga didefinisikan ulang. Penghasil teh dengan kualitas terbaik, memanusiakan manusia dalam semua aspek operasional dan menjadi patner terbaik bagi seluruh stakeholder dicetuskan juga pada waktu itu. Setelah langkah awal penentuan fokus perusahaan, eksekusi perubahan dilakukan. Melalui jalur pimpinan, setiap pimpinan wajib memiliki account facebook dan BBM. Faktor Komunikasi menjadi jembatan awal proses transformasi. Kalau antar pemimpin saja sudah saling curiga, mudah menyalahkan dan lempar tangan terhadap permasalahan, bagaimana kondisi anak buah dilapangan? Direktur meminta semua pimpinan aktif di facebook dan BBM. Setiap hal dilakukan secara Kami juga ada membentuk tim untuk agen-agen perubahan. Karena pimpinannya ya hanya kami-kami saja bersama, semua kami libatkan sebagai tim. Kami lepas semua sekat sekat antar bagian. Semuanya harus terlibat dalam tim untuk melakukan perubahan ini. Akibat merugi puluhan tahun, tadinya orang-orang ini kebanyakan apatis dan sudah tidak ada harapan. Jadi kami meminta mau tidak mau semuanya harus dilibatkan, sampai pada penduduknya, RT dan RW-nya, kalau ada pimpinan agamanya kami libatkan juga dalam proses transformasi. Jadi, tidak hanya karyawan saja yang dilibatkan, tapi penduduk sekitar perkebunan juga ikut terlibat. Di perkebunan teh itu memang ada warga yang tinggal di dalam area perkebunan teh. Di area yang 2000 hektar itu ada permukiman mereka, jadi mereka juga ikut terlibat ujar Direktur Mitra Kerinci pada awal presentasi. Dari awal kami tidak ada menggunakan jasa konsultan untuk transformasi ini. Kami hanya jalani saja. Saya dan rekan-rekan saya di Mitra Kerinci coba garap sama-sama dalam artian kalau ada diskusi samasama pasti akan ketemu caranya. Dari keterbukaan bagian akuntansi, pemasaran dan produksi akhirnya eksekusi inti transformasi ini tercetus. Kami menghentikan produksi teh hitam dan masuk ke teh hijau. Kami juga mengedukasi pemetik kami untuk cara memetik teh yang baik agar hasilnya bagus dan punya nilai harga yang tinggi. Dari sini terobosan terobosan baru muncul dari para “Likiers”, istilah untuk orang orang dari perkebunan LIKI. Divisi Marketing dan Finance berhasil melakukan deal dengan pabrikan pabrikan minuman teh dalam kemasan dalam kuantiti dan harga yang tinggi. Beberapa permintaan ekspor teh berhasil dieksekusi. Meningkatnya permintaan pasar, membuat divisi tanaman mencetuskan produksi menggunakan mesinmesin petik seoptimal mungkin dan inovasi baru penggunaan gunting petik manual, untuk mengatasi permasalahan kekurangan tenaga kerja. Dengan menggunakan pola petikan mesin, fine plucking dan gunting petik manual, kuantitas produksi tinggi dapat diperoleh tanpa mengorbankan mutu tanaman. Divisi produksi juga berhasil melakukan inovasi perubahan perubahan mesin lama sehingga lebih efisien serta waktu pengolahan semakin pendek. Tentu berbagai kendala juga dihadapai, serangan hama penyakit akibat kebakaran hutan di riau membuat produksi sempat jatuh ke titik terendah. Lon- GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Keluarga Rajawali jakan belanja bahan untuk penanggulangan hama juga membuat perusahaan sempat kembang kempis. Belum lagi permasalahan SDM kerap muncul karena kekurangan tenaga kerja. Berbagai suku hidup di perkebunan ini. Menjaga harmonisasi atas perbedaan menjadi tantangan tersendiri bagi perusahaan. Adanya godaan di sekitar perusahaan membuat pekerja pemetik keluar masuk perusahaan. Terkadang para pemetik teh pergi untuk menggarap sawit atau ikut kontraktor mengerjakan konstruksi bangunan, ada juga yang ikut menggarap tambang. Tapi begitu mereka sadar kalau dari teh juga dapat memberikan uang, bahkan dapat lebih mereka pasti kembali ke kebun teh. Hal ini sudah terbukti dan mereka memang balik lagi. Berbagai rintangan ini kata kuncinya adalah komunikasi dan biasa saya sebut “nguwongke”. Dalam artian memanusiakan manusia. Jadi saya bisa ngobrol dengan akrab dengan pemetik, walaupun saya pimpinan. Sama halnya pemetik saya kalau bicara dengan anak-anak mereka. Menurut saya itu akan jadi lebih mudah untuk melakukan komunikasi. Jadi saya tidak membuat jarak antara pimpinan dan para karyawan saya. Keterlibatan karyawan dengan pemimpin itu jadi satu. Kendala kekurangan tenaga kerja kami khususnya karyawan pimpinan kami coba siasati. Bahkan ada salah satu asisten manager yang hanya lulusan SD. Dalam kondisi ini, seorang karyawan dituntut memiliki kemampuan dan loyalitas tinggi. Jadi tidak perlu perguruan tinggi untuk sekedar menjadi pemimpin. Yang diperlukan adalah manusia cerdas, bertanggung jawab, dan menguasai bidang pekerjaannya. Kami berikan kesempatan sama untuk semua orang, sehingga semua orang dapat berlomba lomba menunjukkan kinerja terbaiknya. Meskipun saya direktur ,tapi saya coba terapkan bahwa saya bisa sejajar dengan mereka. Jadi, pimpinan dengan karyawan itu jadi satu, menjawab pertanyaan beberapa peserta dalam sesi presentasi mengenai key success factor transformasi Mitra Kerinci. Saat ini para pemetik teh mampu mengantongi pendapatan sampai dengan 2,5 juta perbulan. Perusahaan juga terus berupaya memperbaiki kesejahteraan mereka dengan mencetuskan program penggemukan sapi-teh. Setiap pemetik teh setelah pulang dari pekerjaan rutin, mereka sekaligus diberikan sapi untuk digemukkan. Menggunakan rumput yang tumbuh disekitar areal kebun teh, perusahaan juga terbantu untuk efisiensi biaya penyiangan. Disisi lainnya, kotoran sapi dan urin dari sapi digunakan perusahaan untuk pupuk teh. Selama kurun waktu 2014, rekor produksi tertinggi semenjak perusahaan berdiri berhasil dipecahkan. Dari sisi penjualan, penjualan tertinggi yang diikuti harga rata-rata penjualan tertinggi juga Gandeng Angkasa Pura, Mitra Kerinci Kembangkan Pemasaran Teh Premium B erangkat dari mimpi menjadikan Teh LIKI sebagai icon tehnya Indonesia, Mitra Kerinci menggandeng BUMN Angkasa Pura I untuk memasarkan Teh Premium LIKI di bandara bandara Angkasa Pura. Melalui Angkasa Pura Retail, anak perusahaan Angkasa Pura I, pada GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA berhasil dipecahkan. Untuk ke depannya kami ingin mengarah ke listrik. Permasalahan utama di perkebunan itu adalah listrik. Kebetulan di lokasi kami itu ada air terjun dan sungai. Jadi ke depannya kami ingin berusaha bagaimana merubah sumber energi yang tadinya menggunakan kayu bakar dan menggunakan listrik dari PLN jadi menggunakan energi yang dihasilkan oleh air terjun dan sungai yang ada di sana. Apabila program ini berhasil, maka diperkirakan bisa menghemat biaya produksi sebanyak Rp2 ribu per kilo. Dengan demikian laba yang kami peroleh bisa lebih besar lagi. Selain itu juga sisa listrik yang ada bisa kami jual ke PLN. Efek ke para pemetik dan warga sekitar juga mereka jadi bisa menikmati TV di rumah dan memiliki lemari es. Mengkahiri presentasi direktur PT Mitra Kerinci disertai dengan sambutan meriah dari para perwakilan perusahaan perusahaan yang hadir. Yosh tanggal 27 Februari 2015 kedua belah pihak melakukan penandatanganan MOU untuk pengembangan teh premium asli Indonesia di Gedung Angkasa Pura I Jakarta. Dalam sambutan Direktur PT Mitra Kerinci, Agung P Murdanoto, impian untuk membuat sebuah brand teh premium ini sebenarnya diawali dari keresahan tidak adanya brand teh premium dari Indonesia yang digunakan di hotel-hotel RNI Milik Kita, Milik Bangsa 13 Keluarga Rajawali bahan dasar hasil perkebunan teh Liki yang dikelola oleh PT. Mitra Kerinci. Teh ini akan dipasarkan secara eksklusif Angkasa Pura Retail memiliki kekuatan di bidang marketing dan jaringan café di bandara bandara. berbintang 5 atau restoranrestoran premium di dalam negeri. Merek-merek luar mendominasi dalam area ini. Sedangkan effort untuk masuk ke bisnis ini tidaklah mudah. Pabrikan teh yang masuk ke arean ini dituntut memiliki modal kuat, sertifikasi lengkap dan kekuatan pemasaran. Nota kesepahaman ini merupakan langkah awal dari kerjasama jangka panjang yang akan dilakukan oleh kedua perusahaan dalam upaya untuk mengembangkan budaya minum teh di Indonesia. “Ke depannya kami ingin teh memiliki tempat yang lebih besar lagi di Indonesia. Dan, kami ingin menciptakan budaya minum teh khas Indonesia yang dikenal dengan baik di dunia internasional” dalam sambutan CEO Angkasa Pura Retail Teges Prita Soraya. Berlokasi di kaki Gunung Kerinci di Solok Selatan, Sumatra Barat, perkebunan dan pabrik pengolahan teh Mitra Kerinci “LIKI” pertama kali dibangun pada tahun 1940 oleh Pemerintah Kolonial Belanda. Kebun Liki ini 14 RNI Milik Kita, Milik Bangsa merupakan satu – satunya kebun teh milik negara yang dilengkapi dengan fasilitas pengolahan teh hitam dan teh hijau. Dengan karakter tanahnya yang unik, berada di antara zona kering dan basah pada ketinggian 600 – 1100 m di atas permukaan laut, membuat teh dari perkebunan Liki memiliki kualitas premium dengan karakter rasa sepet yang khas – unik dan kuat, quick brewing, warna seduhan yang menarik dan kandungan tannin yang sangat tinggi. Dengan keunggulan kandungan tannin tertinggi di antara perkebunan teh yang lain, teh dari perkebunan Liki ini dikenal memiliki berbagai manfaat kesehatan. Dari riset yang ada, semakin tinggi tannin maka semakin tinggi pula kandungan antioksidan, senyawa catehcin dan polyphenol yang terbukti mampu mengurangi resiko kanker dan memiliki manfaat kesehatan yang sangat baik bagi penggunanya. Kini perkebunan teh Liki berhasil menghasilkan 17 juta Kg daun teh segar setiap tahunnya yang diolah menjadi 5,5 juta Kg teh untuk kebutuhan dalam dan luar negeri. Dengan kapasitas produksi olah teh hijau sebanyak 70 ribu Kg teh hijau per hari, Perkebunan Teh Liki merupakan kebun dengan pabrik penghasil teh hijau terbesar di Indonesia dan di Asia Tenggara. “Kualitas dan varian teh dari pabrik pengolahan teh Liki ini sudah sangat siap untuk bersaing dengan brand-brand teh premium dunia lainnya. Hampir 85 % produk minuman ready to drink di Indonesia menggunakan produk teh Liki dala racikannya. Pekerjaan rumah PT. Angkasa Pura Retail adalah memikirkan desain, packaging, serta konsep marketing yang tepat, hingga nantinya sebagian besar pengusaha F&B premium di Indonesia akan beralih menggunakan produk yang akan kami kembangkan ini,” Jelas Teges. PT. Angkasa Pura Retail adalah perusahaan yang berfokus di bisnis travel retail yang berencana mengembangkan sebuah brand teh premium yang dapat bersaing secara internasional, menggunakan Agung P. Murdanoto, Direktur PT. Mitra Kerinci menyambut dengan antusias kerjasama ini. “Kami ahli dalam berkebun dan mengolah teh, namun kami sadari bahwa kami tidak memiliki kapasitas yang mumpuni dalam dunia pemasaran secara retail, oleh karena itu kami yakin kerjasama ini akan memiliki dampak besar yang sangat positif untuk Perkebunan Teh Liki dan industri teh di Indonesia pada akhirnya,” jelas Agung. Di sisi lainnya PT. Angkasa Pura Retail tidak memilki kapasitas dan keahlian untuk ‘berkebun’ dan mengolah teh sendiri, namun memiliki kekuatan besar dalam hal branding, promotion dan pengembangan cafe-cafe eklusif di bandara bandara. Dengan kemampuan yang dimiliki masing-masing pihak kedua perusahaan ini dapat saling bersinergi menutupi kelemahan yang dimiliki, terutama dalam hal marketing dan pengembangan produk. Dengan kekuatan masingmasing, mimpi menjadikan teh dari kebun LIKI sejajar dengan teh premium darjeeling dan teh teh premium dari benua lain dan dapat ditemui di tempat-tempat bergengsi akan menjadi kenyataan. (Yosh) GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Cakrawala Rajawali Strategi Jitu Bersaing dengan ATM meniru setiap bisnis yang dilakukan orang lain, lalu kita modifikasi agar lebih unggul dibanding bisnis asalnya. Cara seperti ini dikenal dengan istilah ATM (Amati Tiru dan Modifikasi). Seiki’s Nippon yang diproduksi tahun 1941 meniru Leica . Dan banyak lagi produk-produk jepang yang meniru dari produk Negara lain. B anyak orang mentertawakan barang buatan China yang dianggap tiruan, sebaliknya menganggap barang buatan Jepang merupakan barang yang asli. Padahal, banyak orang tidak tahu bahwa sebenarnya dahulu Jepang adalah negara peniru yang handal. Dimulai pada tahun 1940 sampai dengan 1950-an, masa dimana banyak penemuan lahir. Saat itu mayoritas negara sepakat untuk bergabung dalam konvensi perlindungan hak kekayaan intelektual atau di Indonesia biasa dikenal dengan HAKI (Hak Atas Kekayaan Intelektual ). Namun apa yang dilakukan Jepang, ternyata mereka tidak mau bergabung, sikap itu mendapat cemooh dari banyak negara. Langkah itu ditempuh agar para ilmuan ataupun anak-anak muda berbakat di negeri matahari terbit itu bisa dengan bebas meniru setiap produk serta teknologi dari negara lain. Hasilnya, kini kita bisa melihat bagaimana Jepang menjadi negara yang sangat maju. Lebih dari itu, Jepang menjadi negara inovator mengalahkan negara lain yang mengklaim meng- hasilkan produk “original”. Begitulah Jepang di era 1950-an, lalu bagaimana dengan China sebagai negara yang terkenal dengan barang tiruannya di era milennium ini? Baru-baru ini,International Monetary Fund ( IMF) telah merilis hasil evaluasi kinerja ekonomi negara-negara di dunia tahun 2014, yang menyimpulkan :“China’s Rise to Global Economic Superpower”. Semua orang sudah tahu bahwa keberhasilan China menjadi Global Economic superpower tersebut adalah karena China merupakan negara yang paling banyak meniru, jika tidak percaya silahkan ketik di Google “negara peniru” maka akan muncul “China” sebagai negara peniru paling handal. Implementasi Dalam Bisnis Kesuksesan seperti Jepang dan China dapat diimplementasikan dalam bisnis. Kita dapat meniru bisnis apa yang menjadi primadona pada saat ini. Setiap produk elektronik atau gadget yang baru keluar ke pasaran pasti ada barang tiruannya, bahkan hingga kendaraan motor ataupun mobil, istilah sekarang barang “copycat atau supercopy”. Kita belajar untuk GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA Bagi para entrepreneur pemula, menelurkan sebuah produk atau jasa yang sama sekali baru justru membuat bisnisnya terpapar risiko kegagalan lebih tinggi. Hingga tingkatan tertentu, peniruan atau imitasi malah dapat membuat bisnis baru bertahan dan maju terus, sebagaimana dikemukakan oleh Marty Zwilling di caycon.com. Namun, imitasi ini bukan sembarang imitasi. kita bisa saja meniru konsep produk atau layanan yang telah terlebih dahulu sukses di pasaran untuk kemudian menyempurnakan kelemahan-kelemahannya. Zwilling tidak menyarankan untuk mengadopsi konsep bisnis orang lain mentah-mentah tetapi lakukan peningkatan yang inovatif kepada sebuah produk atau jasa yang telah terbukti berhasil dan digemari banyak konsumen. Bukti keberhasilan menggunakan pendekatan ini sudah banyak ditemui. Amati bagaimana orang Jepang memasuki industri mobil atau bagaimana McDonalds meniru White Castle. Inilah beberapa alasan mengapa peniruan yang ditambah dengan inovasi akan menyelamatkan bisnis kita: 1.Menghindari biaya dalam jumlah tinggi Secara statistik, biaya yang harus dikeluarkan oleh penemu pertama sebuah teknologi baru setidaknya sepertiga lebih tinggi dari jumlah biaya yang harus dikeluarkan oleh inovator selanjutnya dalam bidang yang sama. Tentunya penemu pertama akan mendapatkan hak paten. 2. Belajar dari pesaing dan pengadopsi pertama Penelitian pasar lebih berguna jika telah ada pasar dan pelanggan yang nyata. Jangan hanya menyalin format yang telah sukses dan strategi yang terbukti manjur tetapi juga belajarlah dari apa yang menjadi kelebihan dan kelemahan produk/ jasa pesaing. 3. Lebih mudah untuk menemukan investor Bahkan bank dan investor ekuitas pun lebih senang dengan sebuah model bisnis yang telah terbukti keberhasilannya daripada sebuah model bisnis yang sama sekali baru dan belum terbukti. 4. Peniruan memacu kemajuan Jika sebuah produk atau proses telah terbukti nilainya, akan ada lebih banyak orang yang mau mengerjakannya. 5. Coba pasar atau negara baru Peniru yang baik secara aktif mencari sebuah pasar atau negara baru sebagai inovasi lebih daripada sebagai sebuah teknologi baru. RNI Milik Kita, Milik Bangsa 15 Bulu-Bulu Rajawali Strategi Makan Bubur Panas P ada awal bergabung bersama Phapros tahun 2001 sebagai staf Strategic Business Development karir Azrul di perusahaan yang bergerak di bidang farmasi ini cukup moncer. Sempat merasakan sebentar sebagai staf PPIC yang menangani suply chain kemudian sejak tahun 2002 karir Azrul banyak dihabiskan di bidang pemasaran. Dengan posisi awal sebagai staf Direktur Pemasaran sebentar kemudian dipercaya menjadi Brand Manager Divisi OTC. Dia termasuk salah satu orang yang membidani lahirnya salah satu produk fitofarmaka Phapros yaitu X-Gra. Setelah 4 tahun menangani produk Campak C ampak adalah infeksi masa kanak-kanak, penyebab campak adalah virus. Setelah cukup umum, sekarang campak dapat dicegah dengan vaksin. Tanda dan gejala campak antara lain batuk, pilek, radang mata, sakit tenggorokan, demam dan ruam, juga kulit menjadi merah bernoda kotor. Campak bisa serius dan bahkan fatal bagi anakanak kecil. Sementara tingkat kematian telah menurun di seluruh dunia sebagai anakanak lebih menerima vaksin campak, penyakit ini masih membunuh beberapa ratus ribu orang setahun, sebagian besar di bawah usia 5 tahun. 16 RNI Milik Kita, Milik Bangsa Campak adalah penyakit virus yang sangat menular. Virus campak yang terkandung dalam jutaan tetesan kecil yang keluar dari hidung dan mulut ketika orang yang terinfeksi batuk atau bersin. Seseorang yang rentan terhadap penyakit campak dapat menangkap virus dengan bernapas dalam tetesan atau jika tetesan telah diselesaikan pada permukaan, dengan menyentuh permukaan dan kemudian meletakkan tangan di dekat hidung atau mulut. Pengobatan Campak dalam beberapa penelitian masih terus berkembang, meskipun hingga saat ini belum ada obat untuk pengobatan virus campak itu sendiri, selama ini yang marak adalah vaksin campak yang telah digalakkan di beberapa Negara. Ada OTC, Pria kelahiran Semarang ini diberi tanggung jawab di bidang Research Marketing selama 2 tahun, dan sebelum akhirnya ditugaskan di Divisi Alpha atau Ethical sebagai Regional Sales Manager. Pengalaman dia di dunia marketing sangat komplet, yaitu pernah menangani brand management, sales management dan research. Sehingga tidak salah jika akhirnya management Phapros mempercayai Alumni Teknik Industri STT Telkom Bandung ini sebagai Manager pada tahun 2011 saat membentuk divisi baru yaitu Divisi Delta untuk memasarkan produk-produk Ethical yang bersifat komoditi. Dan akhirnya pada Februari 2015 dia diberi tugas baru oleh manajemen Phapros menjadi Manager Divisi OTC dengan tugas utama bisa membesarkan produk-produk OTC Phapros selain Antimo. “Produk-produk OTC Phapros sangat potensial untuk bisa Radokter berkembang, asal menggunakan strategi yang tepat untuk masuk ke pasar,” tutur jebolan MM ITB itu. Untuk itu, dalam menyiapkan rencana peluncuran produk baru Antimo Herbal dalam waktu dekat, dia sudah menyiapkan strategi khusus. Dia menyebutnya dengan “istilah makan bubur panas” karena Antimo Herbal yang merupakan produk untuk mengatasi masuk angin dalam sachet sudah mempunyai kompetitor raksasa dan akan kurang produktif kalau berperang secara frontal. Menghabiskan masa kecilnya di Cepu, Azrul sangat gemar berolahraga dari futsal sampai golf. Dan hampir setiap kegiatan olahraga yang diadakan di Phapros pernah dia ikuti, dan ini coba ditularkan kepada anak buahnya di cabang-cabang. Karena menurut Bapak dengan dua putri ini, dengan berolahraga tubuh menjadi lebih fresh dan tidak gampang sakit sehingga bisa lebih produktif dalam bekerja. Dokter Rajawali Untuk Kesehatan Anda Oleh Dr. H. Herman Yuliantama beberapa langkah yang dapat membuat penyakit lebih baik selain dilakukan pencegahan berupa vaksin campak maupun imunisasi campak. Hal tersebut antara lain istirahat yang cukup, mandi dengan air hangat dapat mengurangi rasa tidak nyaman karena demam, minum banyak cairan untuk membantu menghindari dehidrasi, penghilang pakit dan pengecil demam seperti acetaminophen (Tylenol, Liquiprin Drops, dan merek lain) dan ibuprofen (Advil, Motrin dan merek lain) dapat membantu dengan gejala-gejala ketika digunakan sesuai dengan petunjuk. Perlu menjadi catatan bahwa untuk tidak memberikan aspirin pada anak-anak atau remaja karena dapat menyebabkan penyakit yang dikenal sebagai sindrom Reye. Tidak ada pengobatan campak yang khusus untuk mengatasi virus ini. Setelah ruam mulai timbul penderita akan perlu untuk istirahat dan mengobati gejala sampai perkelahian sistem kekebalan dari virus campak berakhir. Jika tidak ada komplikasi, gejala biasanya akan hilang dalam 7-10 hari. GRUP RAJAWALI NUSANTARA IN­DO­NE­SIA