biologi x - WordPress.com

advertisement
BIOLOGI X
Keanekaragaman Hayati
1. Menjelaskan keanekaragaman hayati tingkat gen
Keanekaragaman individu dalam species yang sama.
Misal : mawar merah, mawar putih – kelapa kopyor, kelapa hijau, kelapa gading
Note : lihat nama latinnya, kalau nama latin sama tetapi ada variasi, berarti
keanekaragaman gen.
2. Menjelaskan keanekaragaman hayati tingkat spesies
Keanekaragaman individu dalam genus yang sama namun berbeda spesies
Misal : sukun, cempedak, nangka – jeruk nipis, jeruk lemon, jeruk pontianak
Note : lihat nama latinnya, kalau nama latin (kata kedua = species) berbeda, berarti
keanekaragaman species
3. Mengusulkan contoh pelestarian SDAH






Pelestarian tanah (reboisasi, sengkedan)
Pelestarian air (pengolahan limbah cair, tidak membuang sampah di sungai,
membuat biopori)
Pelestarian udara (penanaman pohon, pengurangan emisi (gas sisa),
menghindari penggunaan CFC)
Pelestarian hutan (reboisasi, tebang pilih, tebang tanam)
Pelestarian pantai (menanam bakau, menjaga terumbu karang, melarang
penggunaan peledak untuk mencari ikan, melarang penggunaan pukat
harimau)
Pelestarian flora fauna (mendirikan tempat perlindungan, melarang perburuan
liar, menggalakkan penghijauan)
4. Menjelaskan cara melestarikanSDAH
Baca no 3
Plantae
1. Mendeskripsikan ciri- ciri umum bryophyta (lumut)









Tidak memiliki jaringan penunjang dan pengangkut
Merupakan peralihan dari tumbuhan talus ke tumbuhan kormus
Memiliki rizoid, batang semu dan daun semu
Produksi spora berada di ujung tangkai tunas
Spora tumbuh menjadi protonema
Daun muda tidak menggulung
Daunnya kecil dan memiliki lapisan lilin
Autotrof (memiliki klorofil)
Dinding sel dari selulosa



Hanya mengalami pertumbuhan primer
Mengalami metagenesis (fase gametofit/ tumbuhan lumut yang biasa dilihat
lebih dominan daripada fase sporofit)
Habitatnya di rawa, tempat teduh, lembap, dan basah
2. Menjelaskan siklus hidup tumbuhan lumut
3. Mendiskripsikan Pteridophyta (paku)











Merupakan tumbuhan kormus (memiliki akar, batang, dan daun sejati)
Termasuk tumbuhan tingkat rendah
Memiliki akar serabut
Mengalami metagenesis (fase sporofit/ tumbuhan paku yang kita lihat lebih
dominan daripada fase gametofit)
Memiliki pembuluh pengangkut
Memiliki 2 jenis daun (sporofil dan tropofil)
Autotrof (memiliki klorofil)
Produksi spora berada di bawah daun
Dapat tumbuh tinggi
Spora tumbuh menjadi protalium
Daun muda menggulung
4. Mengklasifikasikan Pteridophyta (paku)
Berdasarkan jenis spora



Paku homospora (spora nya hanya 1 jenis)  paku kawat (lycopodium)
Paku heterospora (sporanya 2 jenis, mikrospora = jantan dan makrospora =
betina)  semanggi (marsilea) dan paku rane (selaginella)
Paku peralihan (spora yang bentuk dan ukurannya sama namun berbeda jenis
kelamin) paku ekor kuda (equisetum)
Berdasarkan divisinya

Psilophyta (paku telanjang/ paku purba)



Tidak memiliki jaringan pengangkut, memiliki rizoma, tidak memiliki akar
dan daun. (psilotum sp, rhynia, timesipteris)
Lycophyta (paku kawat)
Epifit, batang berbentuk seperti kawat, spora dapat hidup di dalam tanah
selama lebih dari 9 tahun, tumbuhan muda melakukan simbiosis dengan jamur
untuk memperoleh makanan, memiliki daun sejati, paku heterospora
(lycopodium sp, sellaginella)
Sphenophyta (ekor kuda)
Hidup di rawa,memiliki batang daun dan akar sejati, paku homospora, spora
berukuran sangat kecil, dapat berfotosintesis (equisetum sp)
Pterophyta (sejati)
Hidup di berbagai tempat (kosmopolit), memiliki akar batang dan daun, daun
lebih besar dari divisi lain, memiliki 2 jenis daun (megafil dan mikrofil) , daun
muda menggulung (marsilea crenata, asplenium nidus)
5. Menjelaskan siklus hidup Pteridophyta (paku)
6. Mendeskripsikan ciri umum tumbuhan berbiji (spermatophyta)




Alat perkembangbiakannya tampak jelas (bunga/ strobilus) yang
menghasilkan biji
Alat kelamin jantan dan betina
Memiliki jaringan pembuluh yang rumit
Organ tubuh seperti akar, batang, dan daun lengkap dan memiliki berkas
pembuluh angkut di setiap organnya
7. Mengklasifikasikan tumbuhan berbiji (spermatophyta)
pembeda
Sistem perakaran
Batas ujung akar
perisikel
empulur
kambium
Jumlah lengan
protoxylem
Letak xylem
kotiledon
daun
Tulang daun
Batang
Jumlah mahkota bunga
Korteks
dikotil
tunggang
Tidak jelas
1 lapis (tipis)
Membentuk banyak
cabang akar
Tidak ada
Ada
2-6
monokotil
serabut
Batas dan kaliptra jelas
Tebal
Hanya membentuk
cabang akar
ada
Tidak ada
Lebih dari 12
Xilem di dalam floem
diluar
2
Tunggal
Menyirip/ menjari
Bercabang
Kelipatan 4,5
Lebih besar
Xylem floem berselang
seling
1
Majemuk
Sejajar/ melengkung
Tidak bercabang
Kelipatan 3
Lebih kecil
8. Menjelaskan tentang macam- macam penyerbukan
Penyerbukan berdasarkan macam perantara
 Anemofili (angin)
 Hidrofili (air)
 Zoodiofili (hewan) entomofili (serangga), ornitofili (burung), kiropterifili
(kelelawar), malakofili (siput)
 Antrofili (manusia)
Penyerbukan berdasarkan asal serbuk sari yang jatuh
 Autogami (penyerbukan sendiri)
 Geitonogami (penyerbukan tetangga, beda bunga 1 pohon)
 Alogami (penyerbukan silang, beda bunga, beda pohon)
 Hibridogami (penyerbukan bastar, beda bunga, beda pohon, beda spesies)
9. Menjelaskan reproduksi gymnospermae
Strobilussporofilmegasporofil  megaspora (proses pembentukan lihat gambar)
Strobilussporofilmikrosporofil  mikrospora (proses pembentukan lihat gambar)
Proses pembuahan tunggal
Sperma 1 & sel telur  zigot  embrio
Sperma 2 terdisintegrasi kedalam selaput biji
Nukleus  jaringan haploid  endosperm (n)
10. Menjelaskan reproduksi angiospermae
Bunga  putik (betina)  megaspora (proses pembentukan lihat gambar)
Bunga  serbuk sari (jantan)  mikrospora (proses pembentukan lihat gambar)
Proses pembuahan ganda
Sperma 1 & sel telur  zigot  embrio
Sperma 2 membuahi nukleus  endosperm triploid (3n)
Animalia
1. Menjelaskan ciri dan struktur porifera (hewan berongga)
Ciri-ciri : tubuh berpori mikroskopis, memiliki 2 fase hidup (hidup berenang bebas
dan menetap), belum memiliki organ pencernaan sistem saraf dan sistem peredaran
darah, multiseluler paling rendah, memiliki saluran air di dalam tubuh
nya,dipoblastik, berkembang biak dengan tunas
Macam sistem sirkulasi : Ascon (paling sederhana, ostium langsung terhubung
dengan spongosol, Sycon (sedikit ribet, ostiumnya berhubungan dengan saluran
bercabang ke rongga yang berhubungan langsung dengan spongosol), leucon (ribet,
ostiumnya berhubungan dengan saluran bercabang ke rongga yang tidak berhubungan
langsung dengan spongosol
Struktur tubuh : epidermis (lapisan terluar)  spongosol (saluran air), oskulum
(tempat keluar masuknya air), ostium (lubang kecil tempat masuknya air), porosit
(pengendali buka tutup ostium),
mesoglea (lapisan pembatas antara lapisan dalam dan luar)  sel amubosit (mengangkut
makanan dan zat sisa metabolisme antar sel), sel skleroblas (membentuk spikula (duri
penguat dinding yang lunak))
endodermis (lapisan dalam)  sel leher/ koanosit (mencerna makanan)
sistem pencernaan : intraseluler
sistem reproduksi : seksual ( persatuan sperma dan ovum), aseksual (pembentukan kuncup)
sistem ekskresi : tidak punya, difusi
2. Menjelaskan ciri dan klasifikasi cnidaria
Ciri-ciri : diploblastik(Tubuh memiliki lapisan luar (Ektoderm) dan lapisan dalam
(Endoderm), diantara kedua lapisan tersebut terdapat mesoglea yang berfungsi
sebagai pusat sistem persarafan), memiliki sel knidoblast yang berisi organel sengat,
sebagian besar hidup di laut, simetri radial, tubuhnya terdiri dari kantong dan rongga
gastrovaskuler (u/ mencerna makanan), hanya memiliki 1 lubang bukaan (mulut sama
anus jadi 1), memiliki 2 bentuk tubuh (polip dan medusa), Memiliki tentakel yang
mengandung kapsul kidnoblas, pada kapsul tersebut terdapat sel nematosit yang
menyengat dan beracun
Sistem reproduksi : seksual (pertemuan sperma dan ovum), aseksual (membelah diri
secara longitudinal)
Sistem pencernaan : rongga gastrovaskuler
Sistem respirasi dan ekskresi : difusi
Sistem saraf : sistem saraf difus yang sederhana yang tersebar dan berbentuk anyaman
seperti jala
Klasifikasi :
 Hydrozoa (hydra)
Struktur tubuh  kecil, polip, bebas
Reproduksi  tunas – polip – gamet – zigot – polip
(Obelia)
Struktur tubuh polimorfik koloni, polip
Reproduksi  tunas – hydra (polip pemangsa – tunas – gonangium – tunas –
medusa – gamet – zigot – larva planula – polip – koloni polip

Scyphozoa (aurelia)
Struktur tubuh besar, medusa
Reproduksi  gamet – zigot – larva planula – polip – tunas – polip –
pembelahan transversal – efira - medusa

Anthozoa
Struktur tubuh  besar, bebas, polip
Reproduksi  polip – pembelahan sel – polip – fragmentasi – polip – gamet –
zigot – planula – polip
Note : biasanya soal sering nanya skema :’)
3. Menjelaskan struktur tubuh platyhelminthes
Tubuh pipih memanjang, tanpa segmentasi/ ruas, tubuh simetri bilateral, tersusun atas
3 lapisan (triploblastik)



Ektodern (lapisan luar)  epidermis(lunak dan bersilia – u/ membantu alat
gerak), kutikula
Mesoderm (lapisan tengah)  alat reproduksi, jaringan otot, jaringan ikat
Endoderm (lapisan dalam) gastrovaskuler (u/ saluran pencernaan makanan)
Sistem pencernaan : sistem gastrovaskuler yaitu peredaran makanan tidak melalui darah
tapi melalui usus. Sistem pencernaan dimulai dari mulut, faring, dan kemudian
kerongkongan. tidak memiliki anus, sehingga sisa makanan dikeluarkan melalui mulut.
Sistem saraf : sistem saraf tangga tali. (Pada platyhelminthes tingkat tinggi sistem saraf
tersusun atas sel neuron yang kemudian terbagi lagi menjadi sel saraf sensori, sel saraf
motoris dan sel asosiasi (perantara))
Sistem ekskresi : sel sel bersilia (sel api)
Sistem reproduksi : bersifat hermafrodit (bisa jadi cewek maupun cowok), generatif
(fertilisasi internal dengan cacing lain), vegetatif (regenerasi)
4. Menjelaskan klasifikasi platyhelminthes dan contohnya
Terbagi menjadi 4 kelas :
 Turbellaria (cacaing rambut getar)  planaria sp.
Bersifat karnivor,bergerak dengan silia, sistem pencernaan (mulut, faring usus,
tidak punya anus), sistem ekskresi (sel api), sistem saraf (tangga tali dengan 2
ganglia dan saraf lateral)
 Trematoda ( cacing isap)  fasciola hepatica (cacing hati)
Bersifat parasit, tidak bersilia, memiliki alat hisap, ekskresi dan saraf sama
dengan turbellaria,sistem reproduksi rumit

Cestoda (cacing pita)  taenia solium dan taenia saginata
Berbentuk pipih dan bersegmen (proglotid), bagian kepala dilengkapi alat
penghisap berkait, bersifat hermafrodit, tidak memiliki saluran pencernaan,
bersifat endoparasit dalam saluran pencernaan vertebrata

Monogenea  neobenedenia
Bersifat parasit, tidak memiliki rongga tubuh, sestem pencernaan sederhana
(mulut, usus, anus), hermafrodit,
5. Menjelaskan ciri dan struktur tubuh, siklus hidup nematoda
Ciri-Ciri : hidupnya bersifat bebas/ parasit, hidup di semua daerah, bentuk tubuhnya
gilik panjang, simetri bilateral, tidak bersilia, tidak bersegmen, dilapisi kutikula
transparan, triploblastik, pseudoselomata (rongga tubuh semu)
Struktur tubuh : pencernaan (lengkap, memiliki cairan pseudoselom – fungsinya mirip
darah di manusia, u/ sirkulasi makanan – esofagus, usus,anus), ekskresi ( 2 saluran
lateral yang bermuara di sebuah lubang), pernapasan (difusi), saraf (ganglion serebral,
dan berkas saraf longitudinal berjumlah 2-3 buah), reproduksi (seksual – alat kelamin
jantan betina terpisah-)
Klasifikasi :
 Cacing gelang (ascaris lumbricoides)  cacing usus



Cacing tambang (ancylostoma)  cacing usus
Cacing kremi (Enterobius vermicularis)  cacingan di usus
Cacing Filaria ( Wuchereria bancrofti)  kaki gajah


Cacing otot ( Trichinella spiralis)  trichinosis
Heterodera radicicola  parasit akar tanaman
6. Menjelaskan ciri dan struktur mollusca
Ciri- ciri : bertubuh lunak, tidak beruas, ditutupi cangkang (kalsium karbonat)/ tidak
bercangkang, simetri bilateral, mengeluarkan lendir, reproduksi seksual (fertilisasi
internal), diesis (cewek cowok terpisah)/ monoesis (hermafrodit), triploblastik
selomata
Sistem organ : pencernaan (mulut (radula dan gigi), faring, perut, usus halus,anus),
saraf ( cincin esofagus dan 2 cabang saraf, tidak punya ganglion yang jelas),
peredaran darah ( terbuka, terdiri dari jantung,aorta, dan sinus, insang) ekskresi
(ginjal), reproduksi (seksual)
Struktur tubuh :
Massa viceral : bagian tubuh yang lunak
Mantel : berupa rongga tempat pertukaran udara dan yang berisi cairan.Cairan tersebut
merupakan lubang insang, lubang ekskresi, dan anus. Selain itu, mantel mensekresikan
bahan penyusun cangkang pada mollusca yang bercangkang (lapisan mutiara)
7. Menjelaskan klasifikasi mollusca dan contohnya
Terbagi menjadi 5 kelas:
 Polyplacophora (chiton sp.)
Berbentuk bulat, pipih, simetri bilateral, mulut tidak berkembang dengan
baik,tidak memiliki tentakel dan mata, memiliki lidah parut (radula), hidup di
laut dan pada umumnya melekat pada dasar perairan. pada bagian
punggungnya terdapat cangkang yang tersusun atas beberapa (biasanya
delapan) lempeng berlapis yang saling tumpang tindih seperti genting.
 Scapopoda (dentalium)
Bercangkang kerucut/ tanduk, kedua ujung cangkang berlubang, kaki terdapat
di daerah mulut, tubuhnya diselubungi mantel
 Gastropoda (bekicot)
Bergerak menggunakan perut, bersifat herbivora, tubuh terbagi menjadi
kepala( tentakel pendek sebagai alat pembau tentakel panjang sebagai


penglihat), leher (kelenjar mukosa), kaki, cangkang, dan alat alat dalam/
viseral
Cephalopoda (cumi,gurita)
Berkaki di kepala, tubuh berbentuk sekoci, dapat berubah warna, memiliki
tentakel dilengkapi alat penghisap,
Pelecypoda (venus mercenaria, anadonta, tetrabatulina, lampsilis)
Hidup di perairan, memakan zooplankton, bercangkang
(periostakum,prismatik, nakreas), dapat membentuk mutiara
8. Menjelaskan struktur tubuh dan proses metamorfosis pada insekta
Struktur tubuh :
Sistem organ : pernapasan (trakea), pencernaan (mulut, kerongkongan, lambung
depan, lambung otot, lambung kelenjar, usus, anus) peredaran darah ( terbuka,darah
hanya mengangkut makanan, berwarna hijau, kuning, jernih) saraf (tangga tali)
ekskresi (pembuluh malphigi)
Metamorfosis pada hewan Insecta biasanya dialami oleh kelompok serangga bersayap
(Pterygota). Dalam perkembangannya menuju dewasa, pterygota mengalami
metamorfosis. Metamorfosis pada Pterygota dapat dibedakan menjadi dua yaitu
hemimetabola dan holometabola.
Hemimetabola, yaitu serangga yang mengalami metamorfosis tidak sempurna.
Tahapan metamorfosis ini adalah telur, nimfa, imago. Contohnya kecoa, belalang,
belalang sangit.
Holometabola, yaitu seangga yang mengalami metamorfosis sempurna. Tahapannya
adalah telur, larva, pupa dan imago. Contohnya nyamuk, lalat dan kupu-kupu.
9. Menjelaskan struktur tubuh dan klasifikasi echinodermata
Struktur tubuh : simetri bilateral (larva), simetri radial (dewasa),kaki amburakral
Sistem organ : pencernaan ( lengkap, sederhana, beberapa tidak punya anus), sirkulasi
(sel amubosit, kaki amburakral) pernapasan ( kaki tabung, insang kecil, pohon
respirasi) reproduksi (seksual, aseksual – pembelahan sel - ) saraf (berupa cincin di
sekitar mulut
Klasifikasi :

Asteroidea (bintang laut)  astropecten irregularis, crossaster papposus
Berbentuk bintang, yang diselimuti duri, memiliki pediselaria (duri berbentuk
catut), madreporit (tempat masuknya air)
Habitat : daerah pantai atau dasar laut yang tidak terlalu dalam
Makanan : sampah, ikan kecil, siput dan kerang
Sistem organ : pencernaan (mulut – kerongkongan – kantong/ lambung –
saluran masing masing lengan – usus – anus) ekskresi (sel sel amebosit, zat
sisa dibawa keluar melalui dinding derma brankhialis) pernapasan ( branchia
dermalis yang terletak di semua lengan/ papula) saraf (batang sarafradial pada
setiap lengan di atas amburakralyang bertemu dengan cincin saraf oralisyang
melingkari mulut) reproduksi (bersifat diesis (cewek cowok terpisah) alat
reproduksi terletak di setiap lengan, setelah fertilisasi,disebut larva bipinaria)

Ophiuroidea (bintang ular) ophiotrix sp.
Berbentuk bola cakram dengan 5 lengan bulat panjang (lateral berduri, dorsal
dan ventral tidak berduri), kaki amburaklral dilengkapi ampula (alat hisap)
Habitat : laut dangkal hingga laut dalam
Makanan : udang udangan, mollusca, sampah,sisa organisme
Sistem organ : pernapasan (5 pasang kantong kecil bercelah disekitar mulut)
pencernaan (alat pencernaan terdapat dalam bola cakram, mulut – lambung –
mulut, tidak punya anus) reproduksi (jenis kelamin terpisah, hasil pembuahan
disebut pluteus)

Echinoidea (landak laut)  arbacia punctulata, tripneustes sp., eucidaris sp.
Berbentuk bundar tak berlengan, memiliki duri yang dapat digerakkan,
memiliki cangkang, duri, pediselaria, madreporit (di daerah aboral) saluran
cincin melingkari kerongkongan dan saluran radial berada di dalam cangkang
yang terhubung dengan kaki amburakral
Habitat : daerah pantai, diatas batu karang, di dasar laut, dalam lumpur,sumur
sumuran daerah pantai, muara sungai
Sistem organ : pencernaan (saluran panjang melingkar dalam cangkang, mulut
– kerongkongan – saluran sifon – usus – rektum – anus, saluran pencernaan
dikelilingi oleh 5 rangka samping yang ada dalam cangkang/ lentera
aristoteles, anus terletak di daerah aboral), saraf ( saraf cincin yang melingkari
mulut, bercabang ke saraf radial), pernapasan (10 insang yang menjorok dari
membran peritonium), reproduksi ( memiliki 4-5 gonad yang terletak di
permukaan aboral, sesudah fertilisasi terbentuk larva)

Holothuroidea (teripang/timun laut)
Tidak berduri, memiliki banyak endoskeleton yang tereduksi, tubuh bulat
memanjang tertutup oleh kulit yang berkutikula dan tidak bersilia. Dibawah
kulit terdapat dermis (osikula, selapis otot melingkar, 5 otot ganda yang
memanjang), bagian mulut terdapat 10- 30 tentakel, selom tidak terbagi- bagi
dan berisi cairan yang berisi sel amoebosit, beberapa jenis memiliki alat
pertahanan tubuh ( jajaran pembuluh lunak seperti zat perekat berwarna putih/
cuverian yang menempel pada kloaka)
Habitat : di laut, dasar laut, bersembunyi di lumpur/ pasir
Sistem organ : pernapasan (saluran bercabang seperti pohon) ekskresi (saluran
bercabang seperti pohon) pencernaan (bulat panjang posisi merentang di atas
rongga tubuh dalam selom, mulut – kerongkongan pendek – lambung – usus
panjang – kloaka – anus (posterior)) reproduksi (alat reproduksi terpisah/ ada
yang hermafrodit, setelah fertilisasi disebut larva aurikularia

Crinoidea (lili laut)  antedon sp.
Warnanya bervariasi (putih berlian, kuning, hijau, cokelat), berbentuk
menyerupai bunga lili, bunga bakung, bulu burung, tubuhnya tersusun dari
lempeng kapur dan berbentuk cangkir (kaliks), dari kaliks tersembul 5 lengan
lentur, memiliki tentakel pendek dan berpinula, ada yang memiliki sirus (u/
memegang objek) atau tangkai perekat (seperti pohon), mulut dan anus
terletak sebelahan, tidak memiliki madreporit
Sistem organ : saraf (terletak aboral, pusat saraf berbentuk cincin bercabang ke
lengan), reproduksi (bersifat diesis (cewek cowok terpisah) aseksual,
regenerasi dan seksual, fertilisasi eksternal yang menghasilkan larva yang
belum mempunyai mulut
Habitat : laut dalam, emnempel di dasar laut, di barisan koral, atau membentuk
tanaman laut
10. Menjelaskan ciri struktur tubuh chordata (mencangkup vertebrata)
Ciri-ciri : Memiliki notokroda yang merupakan tongkat gelatinosa yang nantinya akan
menjadi kaku sesuai dengan pertumbuhannya, simetris bilateral, Memiliki tabung
saraf yang berada di notokrodanya, Memiliki ekor yang akan mengarah pada anus,
Memiliki celah antara faring
Sistem organ : punya jantung/ tidak punya, selomberkembang baik, memiliki
mesoderma, memiliki sistem skeleton, pencernaan, pernapasan, saraf, sirkulasi,
ekskresi,reproduksi.
Klasifikasi:
Ekosistem
1. Menjelaskan dan menganalisa antara rantai makanan dan jaring makanan
Disebut rantai makanan jika hanya terdapat 1 produsen, konsumen primer, konsumen
sekunder, konsumen tersier kembali lagi ke produsen
Disebut jaring makanan jika terdapat gabungan beberapa rantai makanan
Istilah :
Trofik 1 (produsen), trofik 2 (konsumen primer)
2. Menjelaskan dan menganalisa piramida makanan
Jumlah produsen > konsumen 1 > konsumen 2 > konsumen 3
Piramida energi  setiap terjadi perpindahan energi dari 1 tingkat ke tingkat lain
terjadi pengurangan energi sebesar 10% (karena tidak semua makanan dicerna/ ada
yang dibuang)
3. Menjelaskan dan menganalisa tentang suksesi
Suksesi = proses perubahan ekosistem dari tidak seimbang menjadi seimbang
 Suksesi primer  baru terbentuk (biasanya setelah hancur total/ habis terkena
bencana alam, diawali dengan lumut)
 Suksesi sekunder  hanya terganggu,tidak sampai hancur (biasanya masih
ada pohon)
4. Menjelaskan dan menganalisa tentang pencemaran



Pencemaran air
Pembuangan limbah ke sungai
Eutrofikasi (karena nutient yang berlebih (PO3) sehingga terjadi pertumbuhan
tumbuhan dengan cepat)
Pencemaran udara
Efek rumah kaca (diakibatkan oleh gas CO dan CO2)
Global warming (diakibatkan oleh CFC)
Pencemaran tanah
Hujan asam (disebabkan gas SO2 dan NO2)
5. Menjelaskan dan menganalisa tentang etika lingkungan
Etika lingkungan = sikap/ perilaku yang bersifat objektif terhadap kelestarian
lingkungan
Prinsip yang diperlukan (manusia bagian dari lingkungan, lingkungan untuk semua
makhluk hidup, SDA perlu dipelihara dan dilestarikan, perbaikan kualitas kehidupan
disesuaikan dengan produksi alam, aktivitas manusia berpengaruh terhadap alam)
Dalam kondisi normal, lingkungan dapat menyeimbangkan diri, menjadi tidak
seimbang karena campur tangan manusia
6. Menjelaskan daur biogeokimia
Daur Nitrogen
Daur Fosfor
Daur Karbon
Daur air
Daur sulfur
Download