1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

advertisement
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Transportasi massal adalah salah satu masalah yang belum dapat diselesaikan di
Indonesia. Tingginya angka kepemilikan kendaraan pribadi menyebabkan
kemacetan tak terkecuali di Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Melihat permasalahan
ini, salah satu solusi yang dilakukan oleh pemerintah adalah membangun sebuah
jaringan transportasi massal berupa kereta cepat yang dinamai MRTJ (Mass Rapid
Transit Jakarta). Salah satu struktur yang digunakan pada pembangunan jaringan
ini adalah struktur terowongan yang dibangun dengan metode gali tutup (cut and
cover tunnel) dan juga menggunakan TBM (Tunnel Boring Machine) yang
dilaksanakan oleh SOWJ-JV (Shimizu, Obayashi, Wijaya Karya, Jaya KonstruksiJoint Venture) dan Sumitomo Mitsui-Hutama Karya.
Dalam perencanaan pembangunan terowongan selain memperhitungkan beban
yang bekerja, harus diperhatikan pula potensi bencana alam di lokasi pembangunan,
seperti gempa bumi. Gempa bumi merupakan salah satu bencana alam yang sering
terjadi di wilayah Indonesia. Badan Meteorologi dan Geofisika menginformasikan
bahwa keaktifan gempa bumi di Indonesia sangat tinggi, rata-rata setiap bulannya
tercatat 400 kali kejadian dan dalam periode 1991 sampai dengan 2007 tercatat
terjadi 24 kali gempa bumi besar. Maka harus diperhatikan pula kemungkinan
terjadinya gempa bumi di lokasi pembangunan jaringan MRTJ.
Gempa yang terjadi akan memberikan tambahan beban pada struktur baik struktur
yang berada di atas permukaan tanah maupun di bawah tanah. Hal ini dapat
menyebabkan kerusakan pada sebuah struktur. Salah satu contoh kerusakan struktur
bawah tanah terjadi pada stasiun bawah tanah Daikai, Kobe, Jepang akibat gempa
Hyokagen-Nambu pada tahun 1995 (Nakamura dkk., 1996) yang diketahui
perencanaannya tidak memperhitungkan beban akibat gempa.
Kejadian runtuhnya stasiun bawah tanah Daikai menunjukkan bahwa perhitungan
beban gempa pada perencanaan struktur bawah tanah tidak dapat diabaikan. Oleh
1
2
karena itu, penelitian dilakukan untuk mengetahui tahapan perhitungan beban pada
perencanaan terowongan baik akibat beban statis maupun beban dinamis akibat
terjadinya gempa bumi.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan permasalahan yang diuraikan pada bagian latar belakang, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut :
a. Bagaimana cara merencanakan struktur bawah tanah yang tahan terhadap beban
gempa.
b. Apa parameter gempa yang mempengaruhi pada proses pembebanan.
c. Berapa besar gaya dalam yang terjadi akibat beban yang bekerja pada
terowongan.
1.3
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah :
a. Mengetahui tahapan-tahapan dalam merencanakan struktur lining terowongan
lingkaran dengan metode pengeboran dan terowongan persegi dengan metode
cut and cover yang tahan terhadap beban gempa pada lokasi proyek MRT
Jakarta.
b. Mengetahui parameter-parameter gempa pada lokasi proyek MRT Jakarta yang
berpengaruh pada pembebanan.
c. Mengetahui besarnya gaya normal, gaya geser dan momen yang terjadi pada
lining terowongan.
1.4
Batasan Masalah
Adapun ruang lingkup dalam penelitian ini dibatasi pada hal-hal berikut :
a. Perencanaan struktur yang dilakukan hanya pada analisis beban yang bekerja
pada struktur dan menghitung gaya-gaya dalam yang timbul karena beban
tersebut.
3
b. Struktur bawah tanah yang dimaksud dalam penelitian adalah struktur
terowongan lingkaran dan terowongan gali tutup/cut and cover tunnel
(terowongan persegi)
c. Kondisi tanah sesuai dengan kondisi di lokasi penelitian yaitu proyek
pembangunan MRT Jakarta CP 104 pada bagian transisi dari jembatan layang
menuju terowongan.
d. Terowongan yang ditinjau adalah terowongan pada desain 104-1 untuk
terowongan lingkaran dan terowongan dengan tipe box 2 pada terowongan gali
tutup.
e. Posisi bedrock diasumsikan berada pada kedalaman 350 m dari permukaan
tanah.
f. Data gempa berupa Cm, Cs, Cs(R), a, didapat dari SOWJ-JV.
g. Lokasi muka air tanah berada pada kedalaman 2 m di bawah permukaan tanah.
h. Pada terowongan persegi, analisis hanya dilakukan pada kondisi tinjauan ODE.
i. Data dimensi terowongan didapat dari pihak SOWJ-JV.
1.5
Manfaat
Hasil penelitian dapat digunakan sebagai tambahan pengetahuan mengenai analisis
beban gempa pada struktur bawah tanah juga dapat menjadi acuan dalam rangka
mendesain struktur bawah tanah khususnya terowongan yang tahan terhadap beban
gempa.
1.6
Keaslian Penelitian
Hashash dkk. (2001) pada jurnal yang berjudul
telah melakukan penelitian mengenai analisis dan desain
beban akibat gempa pada terowongan lingkaran dan persegi, kemudian
menghasilkan persamaan-persamaan yang dapat digunakan sebagai dasar
perhitungan.
Apriyono (2009) dalam tesisn
Tinjauan Terhadap Pengaruh Variasi Beban Gempa Menggunakan Metode Elemen
4
dengan metode peledakan terhadap beban gempa yang dimodelkan menggunakan
software Plaxis 8.6 v.
Pada dokumen desain terowongan dari pihak SOWJ, dilakukan analisis beban
gempa menggunakan program NERA (Non-linear Earthquake sites Response
Analysis) untuk mendapatkan nilai-nilai parameter yang digunakan pada
perhitungan.
Pada penelitian ini, dilakukan analisis beban statis dan juga beban dinamis akibat
terjadinya gempa pada terowongan untuk mendapatkan gaya-gaya yang bekerja
pada struktur dengan perhitungan analitis.
Download