Prospektus of PUT III Perseroan

advertisement
PROSPEKTUS
PROSPEKTUS PENAWARAN UMUM TERBATAS III PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA, TBK. 2016
Kantor Pusat:
Capital Place Office Tower Lantai 6
Jalan Gatot Subroto Kavling 18
Jakarta Selatan 12950
Telepon: (021) 526 8388
Faksimile: (021) 2277 0111
Perse
roan
telah
meny
ampai
kan
Perny
ataan
Pend
aftara
n
sehub
ungan
denga
n
Pena
waran
Umu
m
Terba
tas III
dalam
rangk
a
pener
bitan
Hak
Meme
san
Efek
Terle
bih
Dahul
u
yang
dituju
kan
kepad
a
Kepal
a
Eksek
utif
Peng
awas
Pasar
Modal
,
Otorit
as
Jasa
Tanggal Rapat Umum Pemegang Saham
Luar Biasa
Tanggal Efektif
Tanggal Daftar Pemegang Saham yang
Berhak Memperoleh HMETD
Tanggal Distribusi Sertifikat HMETD
Tanggal Mulai Pelaksanaan HMETD
:
15 April 2016
Tanggal Akhir Pembayaran Saham
:
22 Juni 2016
:
:
2 Juni 2016
14 Juni 2016
:
:
16 – 22 Juni 2016
24 Juni 2016
:
:
15 Juni 2016
16 Juni 2016
:
:
27 Juni 2016
29 Juni 2016
Tanggal Akhir Pelaksanaan HMETD
:
22 Juni 2016
Periode Perdagangan HMETD
Tanggal
Pembayaran
Pemesanan
Tambahan
Tanggal Penjatahan
Tanggal Pengembalian Uang Pemesanan
Pembelian Tambahan Saham
Tanggal Pembayaran Penuh oleh Pembeli
Siaga
:
29 Juni 2016
OTORITAS JASA KEUANGAN TIDAK MEMBERIKAN PERNYATAAN MENYETUJUI ATAU TIDAK MENYETUJUI EFEK INI, TIDAK JUGA
MENYATAKAN KEBENARAN ATAU KECUKUPAN ISI PROSPEKTUS INI. SETIAP PERNYATAAN YANG BERTENTANGAN DENGAN
HAL-HAL TERSEBUT ADALAH PERBUATAN MELANGGAR HUKUM.
PROSPEKTUS INI PENTING DAN PERLU MENDAPAT PERHATIAN SEGERA. APABILA TERDAPAT KERAGUAN PADA TINDAKAN
YANG AKAN DIAMBIL, SEBAIKNYA BERKONSULTASI DENGAN PIHAK YANG KOMPETEN.
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA, TBK. (“PERSEROAN”) BERTANGGUNG JAWAB SEPENUHNYA ATAS KEBENARAN
SEMUA INFORMASI, FAKTA, DATA, ATAU LAPORAN DAN KEJUJURAN PENDAPAT YANG TERCANTUM DALAM PROSPEKTUS INI.
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA, TBK.
Kegiatan Usaha Utama:
Pengolahan tembakau, industri rokok dan penyertaan pada Entitas Anak yang bergerak di bidang produksi dan distribusi rokok
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia
Kantor Pusat:
Capital Place Office Tower Lantai 6
Jalan Gatot Subroto Kavling 18
Jakarta Selatan 12950
Telepon: (021) 526 8388
Faksimile: (021) 2277 0111
Kantor Cabang:
Jalan Raya Karanglo
Desa Banjararum, Kecamatan Singosari
Kabupaten Malang 65153
Telepon: (0341) 490 000
Faksimile: (0341) 298 650
Email: [email protected]
Website: www.bentoelgroup.com
PENAWARAN UMUM TERBATAS III (“PUT III”) KEPADA PARA PEMEGANG SAHAM PERSEROAN
DALAM RANGKA PENERBITAN HAK MEMESAN EFEK TERLEBIH DAHULU (“HMETD”)
Perseroan menawarkan 29.161.131.250 (dua puluh sembilan miliar seratus enam puluh satu juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima
puluh) Saham Biasa Atas Nama baru yang dikeluarkan oleh Perseroan dari portepel Perseroan atau sebesar 80,1% (delapan puluh koma satu
persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT III dengan nilai nominal Rp50,00 (lima puluh Rupiah) setiap saham. Setiap pemegang
36 (tiga puluh enam) Saham Lama yang namanya tercatat dalam Daftar Pemegang Saham Perseroan pada tanggal 14 Juni 2016 pukul 16.00
WIB berhak atas 145 (seratus empat puluh lima) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk
membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dalam PUT III dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah)
setiap saham yang harus dibayar penuh pada saat mengajukan pemesanan pelaksanaan HMETD. Jumlah dana yang akan diterima Perseroan
dalam PUT III ini sebesar Rp13.997.343.000.000,00 (tiga belas triliun sembilan ratus sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh tiga juta
Rupiah). Saham Baru yang akan diterbitkan dalam PUT III memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal, termasuk hak atas dividen,
dengan Saham Lama. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down), dimana hak atas pecahan Saham Baru
tersebut akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
Sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 32/2015, Perseroan telah terlebih dahulu memperoleh persetujuan para pemegang saham
Perseroan sehubungan dengan PUT III dalam Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa yang diselenggarakan oleh Perseroan pada tangg al
15 April 2016, yang keputusannya dinyatakan dan ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perseroan No. 55 tanggal 15 April 2016, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta.
Sertifikat Bukti HMETD akan dicatatkan di BEI serta dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI selama periode perdagangan
HMETD dalam jangka waktu tidak lebih dari 5 (lima) hari kerja mulai dari tanggal 16 Juni 2016 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016. HMETD
dapat dilaksanakan selama periode perdagangan HMETD dengan mengajukan Formulir Pemesanan Pembelian Saham. HMETD yang tidak
dilaksanakan sampai dengan tanggal akhir pelaksanaan HMETD dinyatakan tidak berlaku lagi. Seluruh Saham Biasa Atas Nama yang berasal
dari pelaksanaan HMETD akan dicatatkan di BEI pada tanggal 16 Juni 2016.
Jika Saham Baru tidak seluruhnya diambil atau dibeli oleh pemegang saham atau pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada
pemegang HMETD lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum dalam Sertifikat Bukti HMETD atau
Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan, secara proporsional berdasarkan HMETD yang telah dilaksanakan. Jika setelah alok asi
tersebut masih terdapat sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut akan diambil oleh British American
Tobacco (2009 PCA) Limited (“BAT 2009”) yang merupakan pemegang saham utama Perseroan, selaku Pembeli Siaga dalam PUT III, dengan
jumlah sebanyak-banyaknya 4.212.902.001 (empat miliar dua ratus dua belas juta sembilan ratus dua ribu satu) saham pada Harga
Pelaksanaan sebesar Rp480 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham sesuai dengan Akta Perjanjian Pembeli Siaga No. 56 tanggal 15
April 2016 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga No. 24
tanggal 11 Mei 2016, keduanya dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta.
Sesuai dengan Surat Pernyataan Kecukupan Dana dan Kesanggupan Pemegang Saham Utama untuk Melaksanakan HMETD sehubungan
dengan PUT III tanggal 1 Juni 2016, BAT 2009, selaku pemegang saham utama Perseroan, sanggup dan berkomitmen untuk mengambil
Saham Baru yang diterbitkan oleh Perseroan melalui pelaksanaan HMETD yang akan diperoleh berdasarkan proporsi kepemilikan saham BAT
2009 dalam PUT III.
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH KETERGANTUNGAN PERSEROAN PADA PRODUKSI DAN PENJUALAN
ROKOK, DAN TIAP PENURUNAN SIGNIFIKAN TERHADAP KONDISI PASAR ROKOK DAPAT MEMPENGARUHI KEGIATAN USAHA DAN
PROFITABILITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VII DALAM PROSPEKTUS
INI.
SELAIN DARI PEMEGANG SAHAM UTAMA YANG AKAN MENGAMBIL BAGIAN HMETD-NYA, PEMEGANG SAHAM LAMA YANG TIDAK
MELAKSANAKAN HAKNYA UNTUK MEMBELI SAHAM BARU YANG DITAWARKAN DALAM PUT III INI SESUAI DENGAN HMETD -NYA
AKAN MENGALAMI PENURUNAN PERSENTASE KEPEMILIKAN SAHAMNYA (DILUSI) DALAM JUMLAH SEBESAR 80,1% (DELAPAN
PULUH KOMA SATU PERSEN).
Prospektus ini diterbitkan di Jakarta pada tanggal 10 Juni 2016
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk. (“Perseroan”) telah menyampaikan Pernyataan
Pendaftaran sehubungan dengan Penawaran Umum Terbatas III dalam rangka penerbitan Hak
Memesan Efek Terlebih Dahulu (“PUT III”) yang ditujukan kepada Kepala Eksekutif Pengawas Pasar
Modal Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta dengan Surat Pengantar Pernyataan Pendaftaran No.
029/BINI-OJK/JFM/IV/2016 tanggal 15April2016 sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam
Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No. 32/POJK.04/2015 tanggal 22 Desember 2015 tentang
Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
yang merupakan pelaksanaan dari Undang Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995 tanggal 10
November 1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam rangka PUT III ini bertanggung jawab
sepenuhnya atas kebenaran semua data, informasi atau fakta material serta kejujuran pendapat yang
disajikan dalam Prospektus ini, sesuai dengan fungsi dan kedudukannya masing-masing berdasarkan
ketentuan peraturan perundang-undangan di sektor pasar modal, dan kode etik, norma serta standar
profesinya masing-masing.
Sehubungan dengan PUT III ini, setiap pihak terafiliasi dilarang untuk memberikan keterangan atau
pernyataan mengenai data yang tidak diungkapkan dalam Prospektus, tanpa persetujuan tertulis dari
Perseroan.
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal dalam PUT III ini menyatakan bahwa telah
memberikan persetujuan tertulis mengenai pencantuman nama Lembaga dan Profesi Penunjang
Pasar Modal sebagai pihak yang membantu Perseroan dalam penyusunan Prospektus ini dan tidak
mencabut persetujuan tersebut.
INFORMASI, DATA, PENDAPAT, DAN LAPORAN YANG DIMUAT DALAM PROSPEKTUS INI
DISAJIKAN DAN DIBUAT BERDASARKAN KEADAAN PERSEROAN SAMPAI DENGAN
TANGGAL PENERBITAN PROSPEKTUS INI, KECUALI APABILA SECARA TEGAS
DINYATAKAN LAIN. PERNYATAAN INI TIDAK DIMAKSUDKAN UNTUK DIARTIKAN ATAU
DITAFSIRKAN BAHWA ADA PERUBAHAN DARI INFORMASI, DATA, PENDAPAT, DAN
LAPORAN SETELAH TANGGAL PENERBITAN PROSPEKTUS INI.
PUT III INI TIDAK DIDAFTARKAN BERDASARKAN UNDANG-UNDANG/PERATURAN LAIN
SELAIN YANG BERLAKU DI INDONESIA. BARANG SIAPA DI LUAR INDONESIA MENERIMA
PROSPEKTUS INI ATAU SERTIFIKAT BUKTI HMETD ATAU DOKUMEN-DOKUMEN LAIN YANG
BERKAITAN DENGAN PUT III INI, MAKA DOKUMEN-DOKUMEN TERSEBUT TIDAK
DIMAKSUDKAN SEBAGAI DOKUMEN PENAWARAN UNTUK MEMBELI SAHAM ATAU
MELAKSANAKAN HMETD, KECUALI BILA PENAWARAN ATAU PEMBELIAN SAHAM MAUPUN
PELAKSANAAN HMETD TERSEBUT TIDAK BERTENTANGAN ATAU BUKAN MERUPAKAN
PELANGGARAN TERHADAP UNDANG-UNDANG/PERATURAN YANG BERLAKU DI NEGARA
TERSEBUT.
PERSEROAN TELAH MENGUNGKAPKAN SEMUA INFORMASI YANG WAJIB DIKETAHUI OLEH
PUBLIK DAN TIDAK ADA LAGI INFORMASI YANG BELUM DIUNGKAPKAN SEHINGGA TIDAK
MENYESATKAN PUBLIK.
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI ............................................................................................................................................ i DEFINISI DAN SINGKATAN ................................................................................................................ iii RINGKASAN ........................................................................................................................................ ix I. PENAWARAN UMUM TERBATAS III...................................................................................... 1 II. RENCANA PENGGUNAAN DANA .......................................................................................... 7 III. PERNYATAAN UTANG ......................................................................................................... 10 IV. IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING ............................................................................. 14 V. ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN......................................................... 18 VI. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ........... 34 VII. FAKTOR RISIKO .................................................................................................................... 35 VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, KEGIATAN USAHA,
SERTA KECENDERUNGAN DAN PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
................................................................................................................................................ 47 A. Riwayat Singkat Perseroan ..................................................................................... 47 B.
Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan .................................................... 49
C.
Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum ....... 51
D.
Pengurus dan Pengawasan Perseroan .................................................................. 52
E.
Keterangan tentang Entitas Anak........................................................................... 62
F. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan
Pemegang Saham Utama dan Pengendali............................................................. 84 G.
Perizinan Perseroan dan Entitas Anak .................................................................. 85
H.
Keterangan tentang Hak atas Kekayaan Intelektual Perseroan dan Entitas Anak
................................................................................................................................... 86
I.
Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi ........................................................................ 94
J.
Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga ............................................................... 95
K.
Perkara yang Dihadapi Perseroan dan Entitas Anak Perseroan, Anggota Direksi
dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan.......................................................... 102
L.
Prospek Usaha Perseroan..................................................................................... 102
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
i
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
M.
Gambaran Umum Industri ..................................................................................... 110
IX. EKUITAS .............................................................................................................................. 113 X. KEBIJAKAN DIVIDEN.......................................................................................................... 114 XI. PERPAJAKAN ..................................................................................................................... 115 XII. KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA ................................................................... 117 XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL ............................................... 120 XIV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM ................................................................................... 123 XV. PENYEBARLUASAN PROSPEKTUS DAN FORMULIR PEMESANAN PEMBELIAN
SAHAM ................................................................................................................................. 129 XVI. INFORMASI TAMBAHAN .................................................................................................... 130 ii
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
DEFINISI DAN SINGKATAN
Kecuali ditentukan lain dalam Prospektus, istilah-istilah dalam Prospektus mempunyai arti sebagai
berikut:
Afiliasi
:
Berarti hubungan yang didefinisikan dalam Pasal 1 UndangUndang Pasar Modal, yaitu:
(a) hubungan keluarga karena perkawinan dan keturunan
sampai derajat kedua, baik secara horizontal maupun
vertikal;
(b) hubungan antara pihak dengan pegawai, direktur atau
komisaris dari pihak tersebut;
(c) hubungan antara 2 (dua) perusahaan dimana terdapat 1
(satu) atau lebih anggota direksi atau dewan komisaris yang
sama;
(d) hubungan antara perusahaan dan pihak, baik langsung
maupun tidak langsung, mengendalikan atau dikendalikan
oleh perusahaan tersebut;
(e) hubungan antara 2 (dua) perusahaan yang dikendalikan
baik langsung maupun tidak langsung, oleh pihak yang
sama; atau
(f) hubungan antara perusahaan dan pemegang saham utama
BAE
:
Berarti Biro Administrasi Efek Perseroan, yaitu pihak yang
melaksanakan administrasi saham dalam PUT III yang ditunjuk
oleh Perseroan yang dalam hal ini adalah PT Datindo Entrycom,
berkedudukan di Jakarta
Bank Kustodian
:
Berarti bank umum yang telah memperoleh persetujuan dari
OJK untuk menjalankan kegiatan usaha sebagai Kustodian
sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Pasar Modal
Bapepam
:
Berarti Badan Pengawas Pasar Modal sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 3 ayat 1 Undang-Undang Pasar Modal atau para
pengganti dan penerima hak dan kewajibannya
Bapepam-LK
:
Berarti Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan
sebagaimana dimaksud dalam Keputusan Menteri Keuangan
Republik Indonesia No.606/KMK.01/2005 tanggal 30 Desember
2005 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan, atau para pengganti dan
penerima hak dan kewajibannya, serta Peraturan Menteri
Keuangan Republik Indonesia No. 184/PMK.01/2010 tanggal 11
Oktober 2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Keuangan
BAT
:
British American Tobacco p.l.c.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
iii
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
BAT 2009
:
British American Tobacco (2009 PCA) Limited
BEI
:
Berarti Bursa Efek Indonesia, yaitu bursa efek sebagaimana
dimaksud dalam Pasal 1 angka 4 Undang-Undang Pasar
Modal,sebagai
pihak
yang
menyelenggarakan
dan
menyediakan sistem dan/atau sarana untuk mempertemukan
penawaran jual beli Efek pihak-pihak lain dengan tujuan
memperdagangkan
Efek
diantara
mereka,
yang
diselenggarakan oleh PT Bursa Efek Indonesia, suatu
perseroan terbatas yang berkedudukan di Jakarta, tempat
saham Perseroan dicatatkan
C-BEST
:
Central Depository-Book Entry Settlement System, sistem
penyelenggaraan jasa Kustodian sentral dan penyelesaian
transaksi efek secara otomatis dengan menggunakan sarana
komputer
DPS
:
Berarti Daftar Pemegang Saham, yaitu daftar yang dikeluarkan
oleh KSEI yang memuat keterangan tentang kepemilikan efek
oleh pemegang efek dalam Penitipan Kolektif di KSEI
berdasarkan data yang diberikan oleh pemegang rekening di
KSEI
Efek
:
Berarti surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti hutang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
Efek dan setiap derivatif dari Efek sebagaimana dimaksud
dalam Pasal 1 angka 5 Undang-Undang Pasar Modal
:
Berarti anak perusahaan Perseroan yang laporan keuangannya
dikonsolidasikan dengan Perseroan sesuai Pernyataan Standar
Akuntansi Keuangan (PSAK) yang berlaku di Indonesia
FPPS Tambahan
:
Berarti Formulir Pemesanan Pembelian Saham Tambahan
adalah formulir permohonan yang disampaikan kepada BAE
atau Perseroan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang
digunakan pemegang HMETD elektronik yang bermaksud
melakukan pemesanan saham tambahan melebihi porsi yang
ditentukan
Harga Pelaksanaan
:
Berarti harga yang ditawarkan kepada para pemegang saham
Perseroan dalam PUT III untuk melaksanakan haknya menjadi
1 (satu) Saham Baru, yaitu sebesar Rp480,00 (empat ratus
delapan puluh Rupiah) setiap saham
HMETD
:
Berarti Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu
KSEI
:
Berarti PT Kustodian Sentral Efek Indonesia, berkedudukan di
Jakarta, yang bertugas sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Pasar Modal
Kustodian
:
Berarti pihak yang memberi jasa penitipan Efek dan harta lain
yang berkaitan dengan Efek serta jasa lainnya termasuk
menerima bunga dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi
Entitas
Perusahaan
iv
Anak/Anak
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Efek dan mewakili Pemegang Rekening yang menjadi
nasabahnya sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Pasar
Modal yang meliputi KSEI, Perusahaan Efek dan Bank
Kustodian
Masyarakat
:
Berarti perorangan dan/atau badan hukum, baik Warga Negara
Indonesia maupun Warga Negara Asing, baik yang bertempat
tinggal atau berkedudukan hukum di Indonesia maupun
bertempat tinggal atau berkedudukan di luar wilayah hukum
Negara Republik Indonesia
Menkumham
:
Berarti Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik
Indonesia, dahulu Menteri Kehakiman Republik Indonesia,
sebagaimana pernah diubah menjadi “Menteri Hukum dan
Perundang-undangan Republik Indonesia” dan “Menteri
Kehakiman dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia”
OJK
:
Berarti Otoritas Jasa Keuangan, sebagaimana dimaksud dalam
Undang-Undang Republik Indonesia No. 21 Tahun 2011
tentang Otoritas Jasa Keuangan, yang adalah lembaga
independen dan bebas dari campur tangan pihak lain, yang
mempunyai fungsi, tugas, dan wewenang pengaturan,
pengawasan, pemeriksaan dan penyidikan sebagaimana
dimaksud dalam undang-undang tersebut
PDB
:
Produk Domestik Bruto
Pembeli Siaga
:
Berarti BAT 2009, yang merupakan Pemegang Saham Utama
Perseroan, yang berdasarkan Akta Perjanjian Pembeli Siaga
No.56 tanggal 15 April 2016 sebagaimana diubah dan
dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan dan
Pernyataan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga No. 24 tanggal
11 Mei 2016, keduanya dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H.,
LL.M., Notaris di Jakarta, akan mengambil bagian seluruh sisa
Saham Baru yang tidak diambil bagian oleh para pemegang
saham Perseroan atau pemegang HMETD pada Harga
Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh
Rupiah) setiap saham
Pemegang Rekening
:
Berarti Pihak yang namanya tercatat sebagai pemilik Rekening
Efek di KSEI yang meliputi Bank Kustodian atau Perusahaan
Efek atau pihak lain yang disetujui oleh KSEI, dengan
memperhatikan Undang-Undang Pasar Modal dan Peraturan
KSEI
Pemerintah
:
Berarti Pemerintah Negara Republik Indonesia
Penawaran Umum Terbatas
IIIatau PUT III
:
Berarti kegiatan penawaran29.161.131.250 (dua puluh sembilan
miliar seratus enam puluh satu juta seratus tiga puluh satu ribu
dua ratus lima puluh) saham biasa atas nama dengan nilai
nominal Rp50,00 (lima puluh Rupiah) setiap saham pada Harga
Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh
Rupiah)
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
v
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Penitipan Kolektif
:
Berarti jasa penitipan kolektif atas efek yang dimiliki bersama
oleh lebih dari satu pihak yang kepentingannya diwakili oleh
Kustodian sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Pasar Modal
Peraturan OJK No. 30/2015
:
Berarti Peraturan Otoritas Jasa Keuangan No.30/POJK.04/2015
tanggal 16 Desember 2015 tentang Laporan Realisasi
Penggunaan Dana Hasil Penawaran Umum, Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 305 Tahun 2015, Tambahan No. 5779
Peraturan OJK No. 32/2014
:
Berarti
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
No.
32/POJK.04/2014 tanggal 8 Desember 2014 tentang Rencana
dan Penyelenggaraan Rapat Umum Pemegang Saham
Perusahaan Terbuka, Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 374 Tahun 2014, Tambahan No. 5644
Peraturan OJK No. 32/2015
:
Berarti
Peraturan
Otoritas
Jasa
Keuangan
No.
32/POJK.04/2015 tanggal 16 Desember 2015 tentang
Penambahan Modal Perusahaan Terbuka Dengan Memberikan
Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran Negara
Republik Indonesia No. 307 Tahun 2015, Tambahan No. 5781
Peraturan OJK No. 33/2014
:
Berarti Peraturan OJK No.33/POJK.04/2014 tanggal 8
Desember 2014 tentang Direksi dan Dewan Komisaris Emiten
atau Perusahaan Publik, Lembaran Negara Republik Indonesia
No. 375 Tahun 2014, Tambahan No. 5645
Peraturan OJK No. 33/2015
:
Berarti Peraturan OJK No. 33/POJK.04/2015 tanggal 16
Desember 2015 tentang Bentuk dan Isi Prospektus dalam
rangka Penambahan Modal Perusahaan Terbuka dengan
Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu, Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 308 Tahun 2015, Tambahan
No. 5782
Perseroan
:
Berarti PT Bentoel Internasional Investama, Tbk., berkedudukan
di Kotamadya Jakarta Selatan, Provinsi Daerah Khusus Ibukota
Jakarta, suatu perseroan terbatas yang didirikan menurut dan
berdasarkan hukum dan Undang-Undang Negara Republik
Indonesia
Prospektus
:
Berartidokumen tertulis final yang dipersiapkan oleh Perseroan,
yang memuat seluruh informasi maupun fakta-fakta penting dan
relevan mengenai Perseroan serta Saham Baru yang akan
ditawarkan dan diterbitkan dalam rangka PUT III sesuai dengan
Pasal 1 angka 26 Undang-Undang Pasar Modal dan peraturan
pelaksanaannya
PSAK
:
Berarti Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan yang berlaku
di Republik Indonesia
Rekening Efek
:
Berarti rekening yang memuat catatan posisi saham dan/atau
dana milik pemegang saham yang diadministrasikan di KSEI,
atau Pemegang Rekening berdasarkan perjanjian pembukaan
vi
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
rekening efek yang ditandatangani pemegang saham dengan
Perusahaan Efek atau Bank Kustodian
ROE
:
Berarti Return on Equity atau imbal hasil investasi yang
merupakan perbandingan antara jumlah laba bersih dengan
jumlah ekuitas dalam periode yang sama
RUPS
:
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham, yaitu rapat umum para
pemegang saham Perseroan yang diselenggarakan sesuai
dengan ketentuan-ketentuan anggaran dasar Perseroan dan
UUPT dan Undang-Undang Pasar Modal serta peraturanperaturan pelaksanaannya
RUPSLB
:
Berarti Rapat Umum Pemegang Saham Luar BiasaPerseroan
yang diselenggarakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan
Anggaran Dasar Perseroan dan UUPT dan Undang-Undang
Pasar Modal serta peraturan-peraturan pelaksanaannya
Saham Baru
:
Berarti Saham Biasa Atas Nama yang dikeluarkan sejumlah
29.161.131.250 (dua puluh sembilan miliar seratus enam puluh
satu juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima puluh)
saham dengan nilai nominal Rp50,00 (lima puluh Rupiah),
dengan harga penawaran sebesar Rp480,00 (empat ratus
delapan puluh Rupiah) per saham, seluruhnya berjumlah
sebesar Rp13.997.343.000.000,00 (tiga belas triliun sembilan
ratus sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh tiga juta
Rupiah)
Saham Lama
:
Berarti saham-saham Perseroan yang telah dikeluarkan hingga
tanggal Prospektus ini sebagaimana tercantum dalam Akta
Pernyataan Keputusan Direksi Perseroan No. 57 tanggal 23
Februari 2016 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M.,
Notaris di Jakarta
SBHMETD
:
Berarti singkatan dari Sertifikat Bukti Hak Memesan Efek
Terlebih Dahulu, yaitu surat bukti hak atau sertifikat yang
dikeluarkan oleh Perseroan kepada Pemegang Saham yang
membuktikan HMETD, yang dapat diperdagangkan selama
periode perdagangan
SKM
:
Berarti Sigaret Kretek Mesin
SKS
:
Berarti Surat Kolektif Saham, yaitu surat bukti kepemilikan
saham sejumlah yang tercantum pada surat itu yang
dikeluarkan oleh Perseroan kepada pemegang saham apabila
pemegang saham tidak melakukan penitipan atas sahamnya
pada Penitipan Kolektif KSEI
SKT
:
Berarti Sigaret Kretek Tangan
SPM
:
Berarti Sigaret Putih Mesin
SPT
:
Berarti Sigaret Putih Tangan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
vii
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
:
Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 8 Tahun 1995
tanggal 10 November 1995 tentang Pasar Modal, Lembaran
Negara Republik Indonesia No. 64 Tahun 1995, Tambahan No.
3608, berikut peraturan pelaksanaannya dan segala perubahanperubahannya
atau
pembaharuan-pembaharuannya
di
kemudian hari
UUPT
:
Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 tahun 2007
tanggal 16 Agustus 2007 tentang Perseroan Terbatas,
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 106 Tahun 2007,
Tambahan No. 4756, berikut peraturan pelaksanaannya dan
segala
perubahan-perubahannya
atau
pembaharuanpembaharuannya di kemudian hari
UUWDP
:
Berarti Undang-Undang Republik Indonesia No. 3 Tahun 1982
tanggal 1 Februari 1982 tentang Wajib Daftar Perusahaan,
Lembaran Negara Republik Indonesia No. 7 Tahun 1982,
Tambahan No. 3214, berikut peraturan pelaksanaannya dan
segala
perubahan-perubahannya
atau
pembaharuanpembaharuannya di kemudian hari
AMI
:
Berarti PT Amiseta
BBD
:
Berarti PT Bintang Boladunia
BDU
:
Berarti PT Bentoel Distribusi Utama
BJS
:
Berarti PT Bintang Jagat Sejati
BP
:
Berarti PT Bentoel Prima
BPJ
:
Berarti PT Bintang Pesona Jagat
CPB
:
Berarti PT Cipta Pesona Bintang
JVT
:
Berarti PT Java Tobacco
LWS
:
Berarti PT Lestariputra Wirasejati
PDS
:
Berarti PT Perusahaan Dagang Suburaman
PTT
:
Berarti PT Pantura Tobacco
TRN
:
Berarti PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno
Undang-Undang
Modal
Pasar
Singkatan Entitas Anak
viii
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
RINGKASAN
Ringkasan di bawah ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari, dan harus dibaca bersamasama dengan keterangan yang lebih terperinci dan laporan keuangan konsolidasian beserta catatan
atas laporan keuangan konsolidasian. Ringkasan ini dibuat berdasarkan fakta dan pertimbangan
yang paling penting bagi Perseroan. Semua informasi keuangan yang tercantum dalam Prospektus
ini bersumber dari laporan keuangan konsolidasian Perseroan, yang dinyatakan dalam mata uang
Rupiah, kecuali dinyatakan lain, dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia.
Kecuali dinyatakan lain, seluruh pembahasan atas informasi keuangan yang tercantum dalam
Prospektus ini dilakukan pada tingkat konsolidasian. Seluruh informasi keuangan, termasuk saldo,
jumlah, persentase, yang disajikan dalam Prospektus ini dibulatkan dalam jutaan Rupiah, kecuali
dinyatakan lain. Oleh karena itu, setiap perbedaan yang terjadi atas penjumlahan informasi keuangan
tersebut yang disajikan dalam tabel-tabel yang tercantum dalam Prospektus ini, yaitu antara nilai
menurut hasil penjumlahan dengan nilai yang tercantum dalam Prospektus, disebabkan oleh faktor
pembulatan tersebut.
A. Umum
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, pada awalnya didirikan dengan nama PT Rimba Niaga
Idola berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Rimba Niaga Idola No. 247 tanggal 11 April 1987,
dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian Perseroan”) untuk
melanjutkan usaha-usaha dari suatu perserikatan komanditer dengan nama C.V. Rimba Niaga yang
anggaran dasarnya termuat dalam Akta No. 61 tanggal 19 Januari 1979, dibuat di hadapan Ny.
Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian Perseroan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-1219.HT.01.01.TH.89
tanggal 4 Februari 1989, dan telah didaftarkan dalam buku registerdi Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dibawah No. 471/1989 tanggal 4 Maret 1989, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 10 November 1989, Tambahan No. 2990.
Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 55 tanggal
15 April 2016, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah
memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU0008425.AH.01.02. Tahun 2016 tanggal 3 Mei 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan
sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No.AHU-0055073.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 3 Mei
2016.
Perseroan memulai kegiatan usahanya secara komersial pada tahun 1989, berawal dari perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri rotan. Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, berdasarkan
ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar, kegiatan usaha utama Perseroan adalah menjalankan usahausaha di bidang perdagangan, antara lain perdagangan impor dan ekspor, serta bertindak sebagai
agen, supplier, grosir, dan distributor untuk cerutu, rokok, dan produk lainnya yang terbuat oleh atau
dari tembakau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjalankan usaha
di bidang industri, termasuk berbagai macam industri, antara lain, industri yang memproduksi rokok
putih, rokok kretek, rokok lainnya dan produk lainnya yang terbuat oleh atau dari tembakau, bumbu
rokok, dan klobot/kawung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk
menjalankan kegiatan industri pengeringan dan/atau pengolahan tembakau.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan saham pada 12 (dua
belas) Entitas Anak – pada 5 (lima) Entitas Anak secara langsung dan pada 7 (tujuh) Entitas Anak
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
ix
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
secara tidak langsung – dimana 5 (lima) di antara Entitas Anak tersebut aktif beroperasi secara
komersial. Entitas Anak Perseroan adalah sebagai berikut:
PT Bentoel Prima (BP)
2002
Persentase
Kepemilikan
99,99%
PT Lestariputra Wirasejati (LWS)
2007
100%
Manufaktur
rokok,
pengolahan dan
pengeringan
daun tembakau
Manufaktur rokok
PT Bintang Boladunia (BBD)
PT Bintang Jagat Sejati (BJS)
2008
2009
100%
100%
Manufaktur rokok
Manufaktur rokok
PT Bintang Pesona Jagat (BPJ)
2008
100%
Manufaktur rokok
PT
Perusahaan
Suburaman (PDS)
PT Amiseta (AMI)
1997
100%
Manufaktur rokok
1997
100%
Manufaktur rokok
Tidak
berproduksi
2007
100%
Manufaktur rokok
Aktif
2010
99,99%
Manufaktur rokok
2010
2012
2012
99,99%
100%
100%
Manufaktur rokok
Manufaktur rokok
Distributor rokok
Tidak
berproduksi
Tidak aktif
Tidak aktif
Aktif
Nama Entitas Anak
Tahun Penyertaan
Dagang
PT Perusahaan Dagang
Industri Tresno (TRN)
PT Java Tobacco (JVT)
dan
PT Pantura Tobacco (PTT)
PT Cipta Pesona Bintang (CPB)
PT Bentoel Distribusi Utama
(BDU)
Kegiatan Usaha
Status
Operasional
Aktif
Tidak
berproduksi
Aktif
Tidak
berproduksi
Tidak
berproduksi
Aktif
Pada saat ini, Perseroan telah menjalankan kegiatan usaha utamanya pada bidang pengolahan
tembakau, industri rokok dan penyertaan pada Entitas Anak yang bergerak di bidang produksi dan
distribusi rokok.
B. Keterangan Tentang HMETD
Jenis Penawaran
:
HMETD
Jumlah HMETD
:
Sejumlah29.161.131.250 (dua puluh sembilan miliar seratus
enam puluh satu juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima
puluh) saham yang merupakan Saham Baru yang dikeluarkan
oleh Perseroan dari portepel Perseroan yang memiliki hak yang
sama dan sederajat dalam segala hal dengan Saham Biasa
Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh.
Nilai Nominal
:
Rp50,00 (lima puluh Rupiah) setiap saham
Harga Penawaran
:
Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham
Jumlah Nilai HMETD
:
Rp13.997.343.000.000,00 (tiga belas triliun sembilan ratus
sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh tiga juta
Rupiah)
Rasio Konversi
:
36 (tiga puluh enam) Saham Lama berhak atas 145 (seratus
empat puluh lima) HMETD
Dilusi Kepemilikan
:
80,1% (delapan puluh koma satu persen)
x
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Periode Perdagangan HMETD
:
16 - 22 Juni 2016
Periode Pelaksanaan HMETD
:
16 - 22 Juni 2016
Tanggal Pencatatan Efek di
Bursa
:
16 Juni 2016
Pencatatan
:
Saham Baru ini akan dicatatkan di BEI sama dengan Saham
Lama yang telah dicatatkan sebelumnya oleh Perseroan.
Dengan asumsi bahwa seluruh HMETD dilaksanakan maka
jumlah saham Perseroan yang akan dicatatkan menjadi sebesar
36.401.136.250 (tiga puluh enam miliar empat ratus satu juta
seratus tiga puluh enam ribu dua ratus lima puluh) Saham Biasa
Atas Nama yang terdiri dari 7.240.005.000 (tujuh miliar dua
ratus empat puluh juta lima ribu) Saham Lama dan
29.161.131.250 (dua puluh sembilan miliar seratus enam puluh
satu juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima puluh)
Saham Baru yang berasal dari PUT III, masing-masing dengan
nilai nominal Rp50,00 (lima puluh Rupiah) setiap saham.
Pembeli Siaga
:
Apabila Saham Baru dalam PUT III tidak seluruhnya diambil
oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan
kepada pemegang HMETD lainnya yang melakukan
pemesanan lebih besar dari haknya, sebagaimana tercantum
dalam SBHMETD atau FPPS Tambahan, secara proporsional
sesuai peraturan yang berlaku. Apabila setelah alokasi tersebut
masih terdapat sisa saham yang tidak diambil bagian, maka
berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga, seluruh sisa saham
tersebut akan diambil oleh Pembeli Siaga, dalam hal ini BAT
2009.
Keterangan selengkapnya mengenai PUT III dapat dilihat pada Bab I dari Prospektus ini.
C. Rencana Penggunaan Dana
Keseluruhan dana hasil PUT III ini, setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, seluruhnya akan
digunakan oleh Perseroanuntuk melunasi utang Perseroan kepada Rothmans Far East B.V. dan
sisanya untuk tujuan pemberian pinjaman kepada Entitas Anak, yaitu BP, yang selanjutnya oleh BP
akan digunakan untuk modal kerja BP dan pembelian bahan baku.
Keterangan lebih lanjut mengenai rencana penggunaan dana hasil PUT III dapat dilihat pada Bab II
dari Prospektus ini.
D. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan
keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan catatan atas laporan keuangan.
Ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan Entitas Anak yang disajikan dibawah ini diambil dari
laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit berdasarkan standar audit
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
xi
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”)
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, dahulu KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Firma anggota
jaringan global PricewaterhouseCoopers), akuntan publik independen dengan opini tanpa modifikasi.
1. Data Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset lancar
Jumlah aset tidak lancar
Total aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Total liabilitas
(Defisiensi modal)/ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
31 Desember
2015
2014
7.594.019
5.073.295
12.667.314
3.446.546
12.369.525
15.816.071
(3.148.757)
12.667.314
6.553.044
4.268.423
10.821.467
6.404.484
5.698.022
12.102.506
(1.281.039)
10.821.467
2. Data Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pendapatan bersih
Laba bruto
Rugi usaha
Rugi tahun berjalan
Jumlah kerugiankomprehensif tahun
berjalan
31 Desember
2015
16.814.352
1.715.363
(856.979)
(1.638.538)
(1.629.718)
2014
14.489.473
1.625.893
(944.454)
(2.251.323)
(2.264.159)
E. Faktor Risiko
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan usahanya dan memiliki dampak terhadap kegiatan usaha,
kinerja keuangan, hasil dan prospek usaha dari Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan
penanganannya dengan baik. Jika risiko-risiko tersebut terjadi, hal ini juga dapat mempengaruhi nilai
kapitalisasi Perseroan. Penggunaan istilah “Perseroan” dalam bagian ini merujuk pada Perseroan
dan Entitas Anak (sebagaimana relevan). Berikut merupakan uraian ringkas mengenai faktor risiko
Perseroan:
1. Risiko Utama yang Mempunyai Pengaruh Signifikan terhadap Kelangsungan Usaha
Perseroan
a. Perseroan bergantung pada produksi dan penjualan rokok.
b. Perseroan bergantung pada kekuatan merek dagang dan nama mereknya.
c.
Kegiatan usaha Perseroan bergantung pada kapasitas dan kelanjutan operasi dari fasilitas
manufaktur.
d. Tren dan preferensi konsumen dewasa saat ini maupun di masa mendatang dapat
mengurangi permintaan terhadap rokok atau jenis rokok tertentu.
e. Jalur distribusi Perseroan dibatasi oleh tantangan logistik.
f.
xii
Perseroan telah mengalami kerugian di masa lalu dan dapat mengalami kerugian di masa depan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
2. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik Secara Langsung Maupun Tidak Langsung yang
dapat Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan Perseroan
a. Perseroan kemungkinan tidak mendapatkan pasokan bahan baku yang cukup atau stabil
untuk proses produksinya.
b. Perseroan juga terekspos pada fluktuasi dan inflasi harga daun tembakau dan cengkeh.
c.
Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh konsumsi rokok yang bersifat musiman
serta harga daun tembakau dan cengkeh.
d. Perseroan mengalami persaingan yang ketat.
e. Peningkatan perdagangan gelap produk tembakau.
f.
Perseroan mungkin gagal mengimbangi
kehandalan fasilitas produksi.
kemajuan
teknologi
dan
mempertahankan
3. Risiko Umum
a. Perubahan aturan cukai dan peningkatan pajak-pajak terkait rokok dapat mempengaruhi
profitabilitas Perseroan.
b. Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah sehubungan dengan
industri rokok.
c.
Perseroan mungkin tidak mampu memperoleh, mempertahankan, atau memperbaharui
persetujuan, pendaftaran, dan izin-izin yang dibutuhkan untuk melakukan usaha.
d. Perseroan bergantung pada jasa tim manajemen senior.
e. Risiko fluktuasi kurs mata uang asing dan potensi devaluasi Rupiah.
f.
Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Indonesia.
g. Perseroan dapat menghadapi proses litigasi, investigasi, dan proses hukum lainnya.
h. Pembatasan iklan, promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, dan penggunaan produk
rokok di Indonesia dan pasar lainnya.
i.
Klaim product liability dan publisitas buruk dapat merugikan reputasi Perseroan.
j.
Perseroan dapat dirugikan oleh penerapan dan penegakan peraturan lingkungan hidup yang
lebih ketat.
k.
Fasilitas produksi atau kegiatan operasional Perseroan dapat menghadapi gangguan dari
organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah, dan perorangan yang
berkepentingan.
l.
Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin tidak selaras dengan
kepentingan usaha Perseroan dan/atau dengan kepentingan pemegang saham lainnya.
m. Perseroan melakukan beberapa transaksi
mengandung benturan kepentingan.
dengan
pihak
terafiliasi
yang
mungkin
n. Kegagalan berfungsinya sistem informasi Perseroan dan masuknya pihak ketiga dengan
tujuan merusak sistem informasi.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
xiii
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Keterangan lebih lanjut mengenai risiko usaha Perseroan dapat dilihat pada Bab VIIdari Prospektus
ini.
F. Kebijakan Dividen
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT III
ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang
telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT III, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas
pembagian dividen.
Perseroan, sebagai anggota dari British American Tobacco Group, menargetkan untuk melakukan
pembayaran dividen secara tunai dari laba bersih konsolidasian per tahun Perseroan, apabila laba
ditahan positif, dengan memperhatikan kinerja dan posisi keuangan, sebagai bagian dari tujuan
Perseroan secara keseluruhan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham jangka panjang.
Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun
Buku
% Keuntungan
Bersih
2004
19,3%
2005
28,8%
2006
31,2%
2007
41,5%
2010
86%
Tidak ada negative covenant
kepada pemegang saham.
Dividen per
Saham
Rp
2,50
Rp
5,00
Rp
7,50
Rp
15,00
Rp
26,00
yang membatasi
Tanggal
Pembayaran
Dividen
Rp
15.644.062.500,00
8 Agustus 2005
Rp
31.112.925.000,00
9 Agustus 2006
Rp
45.404.972.879,00
9 Juli 2007
Rp
100.849.988.800,00
7 Juli 2008
Rp
188.240.130.000,00
20 Juli 2011
Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
Jumlah Pembayaran
Dividen
Keterangan selengkapnya mengenai kebijakan dividen dapat dilihat pada Bab X dalam Prospektus
ini.
xiv
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
I.
PENAWARAN UMUM TERBATAS III
Saham Baru yang ditawarkan oleh Perseroan dalam rangka PUT III dengan menerbitkan HMETD seluruhnya merupakan Saham Biasa Atas
Nama yang dikeluarkan dari portepel Perseroan yang mengakibatkan terjadinya peningkatan modal ditempatkan dan modal disetor penuh dalam
Perseroan. Sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No. 32/3015, penambahan modal dengan memberikan HMETD harus disetujui oleh
para pemegang saham Perseroan terlebih dahulu. Sehubungan dengan rencana pelaksanaan PUT III ini, Perseroan telah memperoleh
persetujuan para pemegang saham Perseroan dalam RUPSLB yang diselenggarakan oleh Perseroan pada tanggal 15 April 2016, yang
keputusannya dinyatakan dan ditegaskan dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan No. 55
tanggal 15 April 2016, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-0008425.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 3 Mei 2016.
Dengan telah diperolehnya persetujuan RUPSLB atas rencana pelaksanaan PUT III, Direksi, atas nama Perseroan, dengan ini melakukan PUT
III dalam rangka penerbitan HMETD kepada para pemegang saham Perseroan sebanyak 29.161.131.250 (dua puluh sembilan miliar seratus
enam puluh satu juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima puluh) Saham Biasa Atas Nama baru atau sebesar 80.1% (delapan puluh koma
satu persen) dari modal ditempatkan dan disetor setelah PUT III dengan nilai nominal Rp50,00 (lima puluh Rupiah) setiap saham dengan Harga
Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham, sehingga seluruhnya berjumlah sebesar
Rp13.997.343.000.000,00 (tiga belas triliun sembilan ratus sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh tiga juta Rupiah).
Setiap pemegang 36 (tiga puluh enam) Saham Lama yang namanya tercatat dalam DPS pada tanggal 14 Juni 2016 pukul 16.00 WIB berhak
atas 145 (seratus empat puluh lima) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1
(satu) Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham yang harus dibayar penuh
pada saat mengajukan FPSS melalui pelaksanaan HMETD. Saham Baru ini akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan
memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Saham Baru memiliki hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan
Saham Biasa Atas Nama lainnya yang telah ditempatkan dan disetor penuh, termasuk hak atas dividen, HMETD, hak suara dalam RUPS dan
hak atas saham bonus. Setiap HMETD dalam bentuk pecahan akan dibulatkan ke bawah (round down), dimana hak atas pecahan Saham Baru
tersebut akan dijual oleh Perseroan dan hasil penjualannya dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
HMETD dapat diperdagangkan baik di dalam maupun di luar BEI selama periode perdagangan mulai dari tanggal 16 Juni 2016 sampai dengan
tanggal 22 Juni2016. Pencatatan Saham Biasa Atas Nama hasil pelaksanaan HMETD akan dilakukan di BEI mulai pada tanggal 16 Juni2016.
Tanggal terakhir pelaksanaan HMETD adalah tanggal 22 Juni 2016 sehingga HMETD yang tidak dilaksanakan sampai dengan tanggal tersebut
tidak akan berlaku. Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUT III dengan cara penerbitan HMETD ini adalah jumlah maksimum saham yang
seluruhnya akan dikeluarkan dari portepel serta akan dicatatkan di BEI dengan memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Apabila Saham Baru dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil oleh pemegang HMETD, maka sisanya akan dialokasikan kepada pemegang
saham lainnya yang melakukan pemesanan lebih besar dari haknya, secara proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang telah
dilaksanakan oleh masing-masing pemegang saham yang meminta penambahan efek berdasarkan harga pesanan. Apabila setelah alokasi
tersebut masih terdapat sisa Saham Baru yang tidak diambil bagian, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut akan diambil oleh BAT 2009,
selaku Pembeli Siaga dalam PUT III, dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4.212.902.001 (empat miliar dua ratus dua belas juta sembilan ratus
dua ribu satu) saham pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp480 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham sesuai dengan Akta Perjanjian
Pembeli Siaga No. 56 tanggal 15 April 2016 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali
Perjanjian Pembeli Siaga No. 24 tanggal 11 Mei 2016, keduanya dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta.
Memperhatikan bahwa jumlah Saham Baru dalam PUT III ini seluruhnya berjumlah 29.161.131.250 (dua puluh sembilan miliar seratus enam
puluh satu juta seratus tiga puluh satu ribu dua ratus lima puluh) saham, maka pemegang saham yang tidak melaksanakan haknya untuk
membeli Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III ini sesuai dengan HMETD-nya akan mengalami penurunan persentase kepemilikan saham
atau dilusi dalam jumlah maksimum sebesar 80,1% (delapan puluh koma satu persen).
PT BENTOEL INTERNASIONAL INVESTAMA, Tbk.
Kegiatan Usaha Utama:
Pengolahan tembakau, industri rokok dan penyertaan pada Entitas Anak yang bergerak di bidang produksi dan distribusi rokok
Berkedudukan di Jakarta Selatan, Indonesia
Kantor Pusat:
Capital Place Office Tower Lantai 6
Jalan Gatot Subroto Kavling 18
Jakarta Selatan 12950
Telepon: (021) 5268388
Faksimile: (021) 2277 0111
Email: [email protected]
Website: www.bentoelgroup.com
RISIKO UTAMA YANG DIHADAPI PERSEROAN ADALAH KETERGANTUNGAN PERSEROAN PADA PRODUKSI DAN PENJUALAN
ROKOK, DAN SETIAP PENURUNAN SIGNIFIKAN TERHADAP KONDISI PASAR ROKOK DAPAT MEMPENGARUHI KEGIATAN
USAHA DAN PROFITABILITAS PERSEROAN. RISIKO USAHA PERSEROAN SELENGKAPNYA DICANTUMKAN PADA BAB VII
DALAM PROSPEKTUS INI.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
1
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, pada awalnya didirikan dengan nama PT Rimba Niaga
Idola berdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Rimba Niaga Idola No. 247 tanggal 11 April 1987,
dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian Perseroan”) untuk
melanjutkan usaha-usaha dari suatu perserikatan komanditer dengan nama C.V. Rimba Niaga yang
anggaran dasarnya termuat dalam Akta No. 61 tanggal 19 Januari 1979, dibuat di hadapan Ny.
Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian Perseroan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-1219.HT.01.01.TH.89
tanggal 4 Februari 1989, dan telah didaftarkan dalam buku registerdi Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dibawah No. 471/1989 tanggal 4 Maret 1989, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 10 November 1989, Tambahan No. 2990.
Sejak tanggal pendiriannya, Perseroan telah beberapa kali mengalami perubahan nama dimana
perubahan nama terakhir menjadi PT Bentoel Internasional Investama, Tbk. dilakukan berdasarkan
Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT Transindo Multi Prima, Tbk. No.23
tanggal 11 Februari 2000 joAkta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
Perseroan Terbatas PT Transindo Multi Prima, Tbk. No.56 tanggal 25 Februari 2000, keduanya
dibuat di hadapan Fathiah Helmi,S.H., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh
persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No.C-3988 HT.01.04-TH.2000 tanggal 28 Februari 2000, telah didaftarkan dalam Daftar
Perusahaan sesuai dengan ketentuan UUWDP berdasarkan TDP No. 090315228222 di Kantor
Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Selatan No. 260/RUB.09.03/III/2000 pada tanggal 15 Maret
2000, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus
2000, Tambahan No. 4862.
Anggaran Dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan UUPT sebagaimana
termaktub dalam Akta Pernyataan Rapat Perseroan No. 238 tanggal 27 Juni 2008, dibuat di hadapan
Eliwaty Tjitra,S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-60855.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008,
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No. AHU0082166.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2009, Tambahan No. 6324.
Perubahan terakhir Anggaran Dasar Perseroan adalah sebagaimana termaktub dalam Akta
Pernyataan Keputusan Direksi Perseroan No. 57 tanggal 23 Februari 2016 yang dibuat di hadapan
Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah diberitahukan kepada Menkumham
berdasarkan Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.30027129 tanggal 26 Februari 2016 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan
ketentuan UUPT di bawah No.AHU-0026072.AH.01.11.Tahun 2016 tanggal 26 Februari 2016.
Struktur Modal Perseroan
Sebelum penyelenggaraan RUPSLB yang menyetujui PUT III oleh Perseroan pada tanggal 15 April
2016, struktur permodalan Perseroan berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Direksi Perseroan
No. 57 tanggal 23 Februari 2016, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, serta
susunan pemegang saham dan komposisi kepemilikan saham Perseroan per tanggal 31 Maret 2016
berdasarkan DPS yang dikeluarkan oleh BAE adalah sebagai berikut:
2
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Modal Saham
Terdiri dari Saham Biasa Atas Nama
dengan nilai nominal Rp50,00 (lima puluh Rupiah) setiap saham
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Jumlah Saham
Jumlah Nilai Nominal (Rp)
21.546.000.000
1.077.300.000.000
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.
BAT 2009
2.
United Bank of Switzerland AG
3.
Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
6.194.043.124
970.542.854
75.419.022
7.240.005.000
14.305.995.000
309.702.000.000
48.527.000.000
3.771.000.000
362.000.250.000
715.299.750.000
(%)
85,55
13,41
1,04
100
Apabila seluruh pemegang saham Perseroan melaksanakan HMETD yang ditawarkan dalam PUT III,
maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan sebelum dan setelah PUT III
secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.
BAT 2009
2.
United Bank of Switzerland AG
3.
Masyarakat (kepemilikan di bawah
5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Saham dalam Portepel
21.546.000.000
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Sebelum PUT III
Jumlah Nilai Nominal
(%)
Jumlah Saham
(Rp)
1.077.300.000.000
110.000.000.000
Setelah PUT III
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
5.500.000.000.000
(%)
6.194.043.124
970.542.854
75.419.022
309.702.000.000
48.527.000.000
3.771.000.000
85,55
13,41
1,04
31.142.272.373
4.879.673.794
379.190.083
1.557.113.618.672
243.983.689.686
18.959.504.142
85,55
13,41
1,04
7.240.005.000
362.000.250.000
100
36.401.136.250
1.820.056.812.500
100
14.305.995.000
715.299.750.000
73.598.863.750
3.679.943.187.500
Apabila seluruh pemegang saham Perseroan selain BAT 2009 tidak melaksanakan HMETD yang
ditawarkan dalam PUT III, maka struktur permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan
sebelum dan setelah PUT III secara proforma adalah sebagai berikut:
Keterangan
Jumlah Saham
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1.
BAT 2009
2.
United Bank of Swizerland AG
3.
Masyarakat (kepemilikan di bawah
5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Saham dalam Portepel
21.546.000.000
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Sebelum PUT III
Jumlah Nilai Nominal
(%)
Jumlah Saham
(Rp)
1.077.300.000.000
110.000.000.000
Setelah PUT III
Jumlah Nilai Nominal
(Rp)
5.500.000.000.000
(%)
6.194.043.124
970.542.854
75.419.022
309.702.000.000
48.527.000.000
3.771.000.000
85,55
13,41
1,04
35.355.174.374
970.542.854
75.419.022
1.767.758.718.700
48.527.142.700
3.770.951.100
97,13
2,67
0,21
7.240.005.000
362.000.250.000
100
36.401.136.250
1.820.056.812.500
100
14.305.995.000
715.299.750.000
73.598.863.750
3.679.943.187.500
Pernyataan Pemegang Saham Utama
Sesuai dengan Surat Pernyataan Kecukupan Dana dan Kesanggupan Pemegang Saham Utama
untuk Melaksanakan HMETD sehubungan dengan PUT III tanggal 1 Juni 2016, BAT 2009, selaku
pemegang saham utama Perseroan, sanggup dan berkomitmen untuk mengambil Saham Baru yang
diterbitkan oleh Perseroan melalui pelaksanaan HMETD yang akan diperoleh berdasarkan proporsi
kepemilikan saham BAT 2009 dalam PUT III. Sehubungan dengan kesanggupan dan komitmennya
tersebut, BAT 2009 memiliki dana yang cukup untuk mengambil saham yang diterbitkan oleh
Perseroan sebagaimana dibuktikan dengan rekening koran BAT 2009tanggal 1 Juni 2016 yang
diterbitkan oleh Citibank NA, Cabang London.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
3
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Kesanggupan dan Komitmen Pembeli Siaga
Apabila setelah memenuhi seluruh pemesanan tambahan masih terdapat sisa Saham Baru yang
tidak diambil bagian, maka BAT 2009 selaku Pembeli Siaga dalam PUT III akan mengambil seluruh
sisa Saham Baru tersebut dengan jumlah sebanyak-banyaknya 4.212.902.001 (empat miliar dua
ratus dua belas juta sembilan ratus dua ribu satu) saham pada Harga Pelaksanaan sebesar
Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham yang seluruhnya akan dibayar penuh
secara tunai sesuai dengan Akta Perjanjian Pembeli Siaga No. 56 tanggal 15 April 2016
sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali
Perjanjian Pembeli Siaga No. 24 tanggal 11 Mei 2016, keduanya dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H.,
LL.M., Notaris di Jakarta. Sehubungan dengan perjanjian pembeli siaga tersebut, BAT 2009 juga
telah menyatakan memiliki dana yang cukup dan sanggup untuk memenuhi kewajibannya
berdasarkan Surat Pernyataan Kecukupan Dana dan Kesanggupan Pembeli Siaga untuk Memenuhi
Kewajiban sehubungan dengan PUT III tanggal 1 Juni 2016. Dalam rangka memenuhi kewajibannya
dan sebagai bukti kecukupan dananya, BAT 2009 telah menempatkan sejumlah dana dalam
rekeningnya sebagaimana dibuktikan dengan rekening koran BAT 2009 tanggal 1 Juni 2016 yang
diterbitkan oleh Citibank NA, Cabang London.
Keterangan tentang HMETD
Efek yang ditawarkan dalam PUT III ini diterbitkan berdasarkan HMETD yang akan diberikan oleh
Perseroan kepada pemegang saham yang berhak. HMETD dapat diperdagangkan selama masa
perdagangan yang ditentukan.
Beberapa ketentuan yang perlu diperhatikan sehubungan dengan HMETD ini adalah:
1. Penerima HMETD Yang Berhak
Para Pemegang Saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal
14 Juni 2016 sampai dengan pukul 16.00 WIB berhak untuk mendapatkan HMETD dengan
ketentuan bahwa setiap pemegang 36 (tiga puluh enam) Saham Lama akan mendapatkan 145
(seratus empat puluh lima) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan hak kepada
pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dalam PUT III dengan Harga
Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham.
2. Pemegang HMETD Yang Sah
Pemegang HMETD yang sah adalah:
-
para Pemegang Saham yang namanya tercatat dengan sah dalam DPS atau memiliki Saham
Perseroan di rekening efek pada Perusahaan Efek atau Bank Kustodian pada tanggal 14 Juni
2016 sampai dengan Pukul 16.00 WIB, dan yang HMETD-nya tidak dijual sampai dengan
akhir periode perdagangan HMETD;
-
pembeli atau pemegang SBHMETD terakhir yang namanya tercantum di dalam kolom
endosemen pada SBHMETD sampai dengan akhir periode perdagangan HMETD; atau
-
pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI sampai dengan
tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
3. Perdagangan SBHMETD
Pemegang HMETD dapat memperdagangkan SBHMETD yang dimilikinya selama periode
perdagangan SBHMETD, yaitu mulai tanggal 16 Juni 2016 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016.
Perdagangan HMETD harus memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undangan yang
4
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
berlaku di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia, termasuk tetapi tidak terbatas pada
ketentuan perpajakan dan ketentuan di bidang Pasar Modal termasuk peraturan bursa dimana
HMETD tersebut diperdagangkan, yaitu BEI, serta peraturan KSEI. Bila pemegang HMETD
mengalami keragu-raguan dalam mengambil keputusan, sebaiknya berkonsultasi dengan
penasihat investasi, manajer investasi atau penasihat profesional lainnya.
4. Bentuk dari SBHMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya belum dimasukan dalam sistem Penitipan Kolektif di
KSEI, Perseroan akan menerbitkan SBHMETD yang mencantumkan nama dan alamat
pemegang HMETD, jumlah saham yang dimiliki dan jumlah HMETD yang dapat digunakan untuk
membeli saham serta kolom jumlah saham yang akan dibeli, jumlah harga yang harus dibayar
dan jumlah pemesanan saham tambahan, kolom endosemen dan keterangan lain yang
diperlukan.
5. Permohonan Pemecahan SBHMETD
Bagi pemegang SBHMETD yang hendak menjual atau mengalihkan sebagian dari jumlah yang
tercantum dalam SBHMETD yang dimilikinya, maka pemegang SBHMETD yang bersangkutan
dapat melengkapi Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD dan menyerahkan kepada BAE
untuk mendapatkan pecahan SBHMETD dengan denominasi HMETD yang dikehendaki.
Pemegang SBHMETD dapat melakukan pemecahan SBHMETD mulai tanggal 16 Juni 2016
sampai dengan tanggal 22 Juni 2016.
6. Nilai HMETD
Nilai HMETD yang ditawarkan oleh pemegang HMETD yang sah akan berbeda-beda antara
pemegang HMETD satu dengan yang lainnya, berdasarkan permintaan dan penawaran dari
pasar yang ada.
Sebagai contoh, perhitungan nilai HMETD dibawah ini merupakan salah satu cara untuk
menghitung nilai HMETD, tetapi tidak menjamin bahwa hasil perhitungan nilai HMETD yang
diperoleh adalah nilai HMETD yang sesungguhnya berlaku di pasar. Penjelasan dibawah ini
diharapkan dapat memberikan gambaran umum untuk menghitung nilai HMETD:
Asumsi:
Harga pasar 1 (satu) saham
=Rpa
Harga saham yang ditawarkan dalam PUT III =Rpr
Jumlah saham yang beredar sebelum PUTIII =A
Jumlah saham yang ditawarkan dalam PUTIII =R
Jumlah saham yang beredar setelah PUT III
=A+R
Nilai teoritis Saham Baru ex-HMETD
=
Maka nilai HMETD = RpX - Rpr
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
5
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
7. Penggunaan SBHMETD
SBHMETD adalah bukti hak yang diberikan Perseroan kepada pemegangnya untuk membeli
Saham Baru. SBHMETD hanya diterbitkan bagi pemegang saham yang belum melakukan
konversi saham dan digunakan untuk memesan Saham Baru. SBHMETD tidak dapat ditukarkan
dengan uang atau apapun pada Perseroan, serta tidak dapat diperdagangkan dalam bentuk
fotokopi. Bukti kepemilikan HMETD untuk pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif KSEI akan
diberikan oleh KSEI melalui Anggota BEI atau Bank Kustodiannya.
8. Pecahan HMETD
Berdasarkan Peraturan OJK No. 32/2015, dalam hal pemegang saham mempunyai HMETD
dalam bentuk pecahan, maka hak atas pecahan Saham Baru tersebut tidak akan diserahkan
kepada pemegang saham dimaksud, namun akan dikumpulkan oleh Perseroan untuk dijual
sehingga Perseroan akan menerbitkan HMETD dalam bentuk bulat, dan selanjutnya hasil
penjualan pecahan HMETD tersebut dimasukkan ke dalam rekening Perseroan.
9. Lain-lain
Syarat dan ketentuan HMETD ini tunduk pada hukum yang berlaku di Negara Republik
Indonesia. Segala biaya yang timbul dalam rangka pemindahan HMETD menjadi beban
tanggungan pemegang SBHMETD atau calon pemegang HMETD.
Historis Kinerja Saham dan Informasi mengenai Penghentian Perdagangan
Saham
Historis kinerja saham Perseroan setiap bulan dalam periode 12 (dua belas bulan) terakhir adalah
sebagai berikut:
Tertinggi
(Rp)
Terendah
(Rp)
April 2015
600
515
2.687.800
Mei 2015
590
560
252.000
Juni 2015
585
515
499.800
Juli 2015
580
520
105.500
Agustus 2015
560
470
25.500
September 2015
550
460
71.100
Oktober 2015
550
420
90.000
November 2015
530
460
14.700
Desember 2015
530
490
13.400
Januari 2016
450
450
400
Februari 2016
510
433
20.300
Maret 2016
475
473
100
Bulan
Volume Perdagangan
(Unit)
Dalam 3 (tiga) tahun terakhir, baik OJK maupun BEI tidak pernah menghentikan perdagangan saham
Perseroan di BEI untuk alasan apapun.
Rencana Perseroan Mengeluarkan Saham dan/atau Efek Bersifat Ekuitas
Dalam waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal efektif PUT III, Perseroan tidak memiliki rencana
untuk mengeluarkan saham dan/atau efek bersifat ekuitas lainnya yang dapat ditukar dengan saham
atau mengandung hak untuk memperoleh saham.
6
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
II.
RENCANA PENGGUNAAN DANA
A. Penggunaan Dana Hasil PUT III
Seluruh dana yang diperoleh Perseroan dari hasil PUT III ini, sebesar Rp13.997.343.000.000 (tiga
belas triliun sembilan ratus sembilan puluh tujuh miliar tiga ratus empat puluh tiga juta Rupiah)
setelah dikurangi dengan seluruh biaya yang terkait dengan PUT III akan digunakan untuk melunasi
utang Perseroan kepada Rothmans Far East B.V. sebesar Rp12.000.000.000.000 (dua belas triliun
Rupiah) dan sisanya untuk tujuan pemberian pinjaman kepada Entitas Anak, yaitu BP, yang
selanjutnya oleh BP akan digunakan untuk modal kerja BP dan pembelian bahan baku.
Sehubungan dengan rencana penggunaan dana untuk melunasi utang Perseroan kepada Rothmans
Far East B.V. sebesar Rp12.000.000.000.000,00 (dua belas triliun Rupiah), serta dengan mengingat
ketentuan Peraturan OJK No. 33/2015,berikut adalah keterangan mengenai fasilitas pinjaman jangka
panjang tanpa agunan yang diperoleh oleh Perseroan dari Rothmans Far East B.V.:
1.
Nama Perjanjian
: IDR 5.300.000.000.000,00 Uncommitted Term Loan Agreement,
tanggal 12 Agustus 2013 sebagaimana telah diubah dengan
Amendment Agreement tanggal 23Desember 2015, keduanya
dibuat di bawah tangan.
Keterangan Mengenai
Rothmans Far East B.V.
: Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Belanda
dan berkedudukan di Handelsweg 53ª, 1181 ZA Amstelveen,
Belanda.
Jangka Waktu Pinjaman
: 30 Juni 2018
Sifat Hubungan Afiliasi
Perseroan
dengan
Rothmans Far East B.V.
: Pemegang saham mayoritas Perseroan dan Rothmans Far East
B.V. masing-masing adalah BAT 2009 dan Rothmans
International Holding II B.V. dengan persentase efektif
kepemilikan masing-masing sebesar 85,55% dan 100%. BAT
adalah entitas induk utama untuk BAT 2009 dan Rothmans
International Holding II B.V.
Bunga
: Tanpa bunga, efektif sejak tanggal 31 Desember 2015.
Agunan
: Fasilitas diberikan tanpa suatu jaminan kebendaan tertentu oleh
Perseroan
Jumlah Pinjaman
: Rp5.300.000.000.000,00
Tujuan Pinjaman
: Untuk mengurangi pinjaman bank dan mendukung kebutuhan
modal kerja.
Prosedur
dan
Persyaratan Pelunasan
atau Pembayaran
: Seluruh pembayaran dilakukan dalam Rupiah dengan cara
transfer kepada pihak penerima dengan mencantumkan rekening
bank pihak penerima dan tunduk pada ketentuan pajak atau
peraturan perundangan-undangan yang berlaku ditempat
pembayaran tersebut dilakukan.
Pelunasan Lebih Awal
: Pembayaran lebih awal dilakukan dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis dua hari kerja sebelumnya kepada kreditur
yang mana pemberitahuan tersebut bersifat tidak dapat ditarik
kembali dan memuat tanggal pembayaran (Prepayment Date).
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
7
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Debitur dapat melakukan pembayaran lebih awal atas seluruh
maupun
sebagian
fasilitas
yang
tidak
kurang
dari
Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah) berikut seluruh
bunga yang terutang.
Saldo Utang per
Desember 2015
2.
: Rp5.300.000.000.000,00
Nama Perjanjian
: IDR 6.700.000.000.000 Uncommitted Subordinated Term Loan
Agreement, tanggal 24 Februari 2015 sebagaimana telah diubah
beberapa kali, terakhir diubah dengan Amendment Agreement
tanggal 23 Desember 2015, keduanya dibuat di bawah tangan.
Keterangan
Mengenai
Rothmans Far East B.V
: Perusahaan yang didirikan berdasarkan hukum Negara Belanda
dan berkedudukan diHandelsweg 53ª, 1181 ZA Amstelveen, The
Netherlands.
Jangka Waktu Pinjaman
: 30 Juni 2018
Sifat Hubungan Afiliasi
Perseroan
dengan
Rothmans Far East B.V
: Pemegang saham mayoritas Perseroan dan Rothmans Far East
B.V.masing-masing adalah BAT 2009 dan Rothmans
International Holding II B.V. dengan persentase efektif
kepemilikan masing-masing sebesar 85,55% dan 100%. BAT
adalah entitas induk utama untuk BAT 2009 dan Rothmans
International Holding II B.V..
Bunga
: Tanpa bunga, efektif sejak tanggal 31 Desember 2015.
Agunan
: Fasilitas diberikan tanpa suatu jaminan kebendaan tertentu oleh
Perseroan
Jumlah Pinjaman
: Rp6.700.000.000.000,00
Tujuan Pinjaman
: Untuk mengurangi pinjaman bank dan mendukung kebutuhan
modal kerja.
Prosedur
dan
Persyaratan Pelunasan
atau Pembayaran
: Seluruh pembayaran dilakukan dalam Rupiah dengan cara
transfer kepada pihak penerimadengan mencantumkan rekening
bank pihak penerima dan tunduk pada ketentuan pajak atau
peraturan perundangan-undangan yang berlaku ditempat
pembayaran tersebut dilakukan.
Pelunasan Lebih Awal
: Pembayaran lebih awal dilakukan dengan menyampaikan
pemberitahuan tertulis dua hari kerja sebelumnya kepada kreditur
yang mana pemberitahuan tersebut bersifat tidak dapat ditarik
kembali dan memuat tanggal pembayaran (Prepayment Date).
Debitur dapat melakukan pembayaran lebih awal atas seluruh
maupun
sebagian
fasilitas
yang
tidak
kurang
dari
Rp500.000.000.000 (lima ratus miliar Rupiah) berikut seluruh
bunga yang terutang.
Saldo Utang per
Desember 2015
8
31
31
: Rp6.700.000.000.000,00
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Perseroan wajib melaporkan realisasi penggunaan dana hasil PUT III ini kepada OJK secara berkala
setiap 6 (enam) bulan dengan tanggal laporan 30 Juni dan 31 Desember sampai dengan seluruh
dana hasil PUT IIItelah direalisasikan, hal tersebut sesuai dengan Peraturan OJK No. 30/2015.
Laporan rencana penggunaan dana PUT III untuk pertama kali wajib dibuat pada tanggal laporan
terdekat setelah tanggal penjatahan untuk penambahan modal dengan memberikan HMETD.
Perseroan wajib mempertanggungjawabkan realisasi penggunaan dana hasil PUT III dalam setiap
RUPS Tahunan sampai dengan seluruh dana PUT III telah direalisasikan dan pertanggungjawaban
realisasi penggunaan dana hasil PUT III pertama kali wajib dilakukan pada RUPS Tahunan terdekat.
Dalam hal dana PUT III ini tidak langsung terpakai seperti yang telah dijelaskan di atas, maka dana
akan ditempatkan dalam rekening Perseroan pada:
Deutsche Bank AG
Cabang Jakarta
Nomor Rekening: 001 8549 000
Atas Nama: PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Apabila penggunaan dana hasil PUT III akan diubah, maka rencana tersebut harus dilaporkan
terlebih dahulu oleh Perseroan kepada OJK dengan mengemukakan alasan beserta
pertimbangannya dan perubahan penggunaan dana tersebut harus mendapatkan persetujuan dari
RUPS, sesuai dengan Peraturan OJK No.30/2015 yang disampaikan bersamaan dengan
pemberitahuan mata acara RUPS kepada OJK.
B. Informasi tentang Perkiraan Rincian Biaya Yang Dikeluarkan oleh
Perseroan Dalam Rangka Pelaksanaan PUT III
Sesuai dengan Surat Edaran Bapepam dan LK No. SE-05/BL/2006 tanggal 29 September 2006
tentang Keterbukaan Informasi mengenai Biaya yang Dikeluarkan dalam rangka Penawaran Umum,
perkiraan total biaya yang dikeluarkan oleh Perseroan adalah sebesar 0,188% (nol koma satu dua
persen) dari nilai PUT III ini, yang terdiri dari:
1. Biaya jasa Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal, yang terdiri dari:
-
Akuntan Publik sebesar 0,01%
-
Biro Administrasi Efek sebesar 0,001%
-
Konsultan Hukum sebesar0,01%
-
Notaris sebesar 0,001%
2. Biaya OJK sebesar 0,005%
3. Biaya lain-lain:
-
Biaya iklan, percetakan dan penyelenggaraan RUPS 0,08%
-
Pencatatan saham baru ke BEI 0,001%
-
Lainnya 0,08%
C. Penggunaan Dana dari Penawaran Umum yang Terdahulu
Sejak Perseroan melakukan Penawaran Umum Terbatas II padatahun 2002, seluruh dana yang
diperoleh Perseroan dari hasil Penawaran Umum Terbatas II setelah dikurangi dengan seluruh biaya
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
9
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
yang terkait dengan Penawaran Umum Terbatas II telah habis digunakan sesuai dengan rencana
penggunaan dana dan telah dinyatakan oleh Direksi Perseroan kepada OJK.
III.
PERNYATAAN UTANG
Tabel di bawah ini menyajikan posisi liabilitas Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31
Desember 2015 yang diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak
pada tanggal 31 Desember 2015. Laporan Keuangan Konsolidasian tersebut telah diaudit
berdasarkan Standar Audit yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia oleh Kantor
Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, dahulu Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana & Rekan (Firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) dengan opini tanpa
modifikasian.
Perseroan dan Entitas Anak mempunyai jumlah liabilitas yang keseluruhannya berjumlah sebesar
Rp15.816.071 juta dengan rincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
31 Desember 2015
Liabilitas Jangka Pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Uang muka pelanggan
Utang usaha
Utang lain-lain
Akrual
Provisi jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang pajak
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
1.264.062
189.043
288.764
84.109
1.377.856
2.875
160.787
79.050
3.446.546
Liabilitas Jangka Panjang
Liabilitas imbalan pasca kerja
Pinjaman jangka panjang
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
JUMLAH LIABILITAS
369.525
12.000.000
12.369.525
15.816.071
Perincian lebih lanjut mengenai liabilitas tersebut adalah sebagai berikut:
A. PinjamanBank Jangka Pendek
Pada tanggal 31 Desember 2015, pinjaman bank jangka pendek adalah sebesar Rp1.264.062 juta
dengan rincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Bank
PT Bank ANZ Indonesia
Deutsche Bank AG
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited
PT Bank Central Asia, Tbk.
PT Bank Mandiri (Persero), Tbk.
(dahulu Bank Pembangunan Indonesia Cabang Hong
Kong) (“Bapindo”)
Jumlah Pinjaman Bank Jangka Pendek
10
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Jenis Pinjaman
Cerukan
Cerukan
Cerukan
Pinjaman bank
Pinjaman bank
Jumlah
599.800
286.686
89.933
250.000
37.643
1.264.062
1. PT Bank ANZ Indonesia
Perseroan memperoleh maksimum fasilitas cerukan sebesar Rp600.000 juta. Fasilitas ini
dikenakan suku bunga sebesar 9% - 11,75% per tahun dan fasilitas ini akan berakhir pada
tanggal 29 November 2016. Semua fasilitas adalah tanpan agunan.
2. Deutsche Bank AG.
Perseroan memperoleh maksimum fasilitas cerukan dan fasilitas lainnya (termasuk di dalamnya
adalah pinjaman bank, letter of credit, advance, dan bank garansi) sebesar Rp750.000 juta.
Fasilitas cerukan ini dikenakan suku bunga sebesar 8,5%-10% per tahun dan seluruh fasilitas
akan berakhir pada tanggal 31 Agustus 2016.
3. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited
Perseroan memperoleh maksimum fasilitas cerukan dan pinjaman jangka pendek sebesar
Rp1.200.000 juta. Terkait fasilitas tersebut masing-masing dikenakan suku bunga sebesar 8% 9% per tahun dan bunga pinjaman bank JIBOR+ 1,85% per tahun dan seluruhnya akan berakhir
pada tanggal 30 November 2016.
4. PT Bank Central Asia Tbk
Perseroan memperoleh pinjaman bank dan fasilitas lainnya (termasuk di dalamnya adalah
kontrak valuta asing) masing-masing sebesar Rp250.000 juta dan Rp500.000 juta. Fasilitas
pinjaman bank ini dikenakan suku bunga sebesar 10% per tahun dan seluruh fasilitas akan
berakhir pada tanggal 21 Agustus 2016.
5. Citibank N.A.
Perseroan memperoleh maksimum fasilitas cerukan dan pinjaman bank sebesar Rp185.000 juta.
Fasilitas ini dikenakan suku bunga sebesar 9,6% - 13% per tahun dan fasilitas ini akan berakhir
pada tanggal 3 Desember2016 dan 31 Mei 2016.
6. Bapindo
Pada tanggal 12 Februari 2016, Perseroan dan Entitas Anak telah menyelesaikan pinjaman bank
jangka pendeknya kepada Bapindo.
Pada tanggal 31 Maret 2016, seluruh pinjaman bank jangka pendek yang akan jatuh tempo telah
dilunasi dengan menggunakan arus kas penerimaan dari pelanggan.
Uang Muka Pelanggan
Saldo uang muka pelanggan pada tanggal 31 Desember 2015 adalah sebesar Rp189.043 juta.
Utang Usaha dan Usaha Lain-lain
Pada tanggal 31Desember 2015, Perseroan dan Entitas Anak memiliki utang usaha yang merupakan
liabilitas yang timbul atas pembelian bahan baku dan bahan pembantu kepada pihak ketiga dan pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp237.702 juta dan Rp51.062 juta.
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perseroan dan Entitas Anak juga memiliki utang lain-lain yang
merupakan liabilitas yang timbul atas pembelian aset tetap dan jasa kepada pihak ketiga dan pihak
berelasi masing-masing sebesar Rp82.648 juta dan Rp1.461 juta.
Perseroan telah melunasi sebagian besar liabilitasnya yang telah jatuh tempo. Liabilitas yang telah
jatuh tempo dan belum dilunasi disebabkan oleh Perseroan menunggu kelengkapan administrasi dari
pemasok.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
11
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Akrual
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perseroan dan Entitas Anak memiliki akrual sebesar Rp1.377.856
juta, dengan rincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pihak berelasi :
- Bunga
- Royalti
- Internal recharges
- Pemeliharaan sistem informasi
- Jasa technical and advisory
Pihak ketiga:
- Iklan dan promosi
- Provisi cukai
- Lainnya
JUMLAH AKRUAL
31 Desember 2015
421.835
94.638
26.961
22.174
20.451
469.050
137.295
185.452
1.377.856
Provisi Jangka Pendek
Saldo provisi jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 adalah
sebesar Rp2.875 juta
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
Saldo liabilitas imbalan kerja jangka pendek Perseroan dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember
2015 adalah sebesar Rp160.787 juta.
Utang Pajak
Pada tanggal 31 Desember 2015 Perseroan dan Entitas Anak memiliki utang pajak sebesar
Rp79.050 juta, dengan rincian sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pajak Penghasilan Badan:
- Pajak Penghasilan Pasal 25
- Pajak Penghasilan Badan
Pajak penghasilan lainnya:
- Pasal 23/26
- Pasal 21
- Pasal 22
Pajak Pertambahan Nilai
Jumlah Utang Pajak
31 Desember 2015
1.936
43.867
29.756
2.947
314
230
79.050
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Pada tanggal 31 Desember 2015, nilai kini liabilitas imbalan pasca kerja yang diakui di laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah sebesar Rp369.525 juta. Tingkat diskonto yang digunakan untuk
mengestimasikan nilai kini atas arus kas di masa depan adalah 8,5%.
12
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Pinjaman jangka panjang
Perseroan memperoleh pinjaman jangka panjang tanpa agunan dari pihak berelasi yaitu Rothmans
Far East B.V. sebesar Rp12.000.000 juta. Pinjaman ini dikenakan suku bunga mengambang 6 bulan
JIBOR + 275 bps dan JIBOR + 375 bps per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 30 Juni 2018.
Pada tanggal 23 Desember 2015, Grup menandatangani amandemen perjanjian atas pinjaman
jangka panjang dengan Rothmans Far East B.V terkait dengan perubahan suku bunga pinjaman
menjadi 0% yang efektif berlaku sejak 1 Januari 2016.
Komitmen
Kontrak Pembelian Barang Modal
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan dan Entitas Anak memiliki kontrak pembelian barang
modal sebesar Rp72,9 miliar.
Kontrak pembelian barang modal tersebut sebagian besar terkait dengan komitmen yang dibuat oleh
Perseroan dan Entitas Anak dalam perjanjian jual beli dengan Griffin Cardwell Limited, Garbuio
S.P.A, dan GD Societa untuk membeli mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi.
Sebagian besar nilai yang diperjanjikan adalah dalam Euro dan British Pounds. Komitmen tersebut
akan direalisasikan dalam periode yang bervariasi dan seluruhnya terkait dengan fasilitas produksi di
Malang. Sampai dengan tanggal prospektus ini, tidak terdapat realisasi atas kontrak pembelian
barang modal yang ada di tanggal 31 Desember 2015.
Komitmen Sewa Operasi
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan dan Entitas Anak memiliki perjanjian sewa operasi yang
tidak dapat dibatalkan dengan jumlah komitmen sebagai berikut:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Kurang dari satu tahun
Antara satu sampai dengan lima tahun
Jumlah Komitmen Sewa Operasi
31 Desember 2015
62.271
95.934
158.205
SELURUH LIABILITAS PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PADA TANGGAL 31 DESEMBER
2015 TELAH DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS.
DENGAN ADANYA PENGELOLAAN YANG SISTEMATIS ATAS ASET DAN LIABILITAS SERTA
PENINGKATAN HASIL OPERASI DI MASA YANG AKAN DATANG, PERSEROAN MENYATAKAN
KESANGGUPANNYA UNTUK DAPAT MENYELESAIKAN SELURUH KEWAJIBANNYA SESUAI
DENGAN PERSYARATAN SEBAGAIMANA MESTINYA.
SAMPAI DENGAN TANGGAL DITERBITKANNYA PROSPEKTUS INI, PERSEROAN TIDAK
MEMILIKI LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI SETELAH TANGGAL 31 DESEMBER
2015 SAMPAI DENGAN TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN ATAS LAPORAN
KEUANGAN KONSOLIDASIAN PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK, DAN YANG TERJADI
SEJAK TANGGAL LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN TERSEBUT DI ATAS SAMPAI DENGAN
TANGGAL
EFEKTIFNYA
PERNYATAAN
PENDAFTARAN,
SELAIN
YANG
TELAH
DIUNGKAPKAN DALAM PROSPEKTUS INI DAN LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK PADA DAN UNTUK TAHUN-TAHUN YANG BERAKHIR 31
DESEMBER 2015 DAN 2014, SERTA SELAIN LIABILITAS DAN PERIKATAN YANG TERJADI
DARI KEGIATAN USAHA NORMAL.
TIDAK ADA PELANGGARAN ATAS PERSYARATAN DALAM PERJANJIAN KREDIT YANG
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
13
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
DILAKUKAN OLEH PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK YANG BERDAMPAK MATERIAL
TERHADAP KELANGSUNGAN USAHA PERSEROAN.
TIDAK TERDAPAT KEADAAN LALAI ATAS PEMBAYARAN POKOK DAN/ATAU BUNGA
PINJAMAN SETELAH TANGGAL LAPORAN KEUANGAN TERAKHIR SAMPAI DENGAN
TANGGAL EFEKTIFNYA PENDAFTARAN.
TIDAK TERDAPAT PEMBATASAN-PEMBATASAN YANG DAPAT MERUGIKAN HAK-HAK
PEMEGANG SAHAM PUBLIK.
IV.
IKHTISAR DATA KEUANGAN PENTING
Ikhtisar data keuangan penting harus dibaca bersama-sama dengan dan mengacu pada laporan
keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak pada tanggal dan untuk tahun-tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan catatan atas laporan keuangan.
Ikhtisar data keuangan penting Perseroan dan entitas anak yang disajikan dibawah ini diambil dari
laporan keuangan konsolidasian Perseroan dan entitas anak pada tanggal dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014 yang disusun dan disajikan sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia. Laporan keuangan auditan pada tanggal dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 telah diaudit berdasarkan standar audit
yang ditetapkan Institut Akuntan Publik Indonesia (“IAPI”) oleh Kantor Akuntan Publik (“KAP”)
Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, dahulu KAP Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Firma anggota
jaringan global PricewaterhouseCoopers), yang telah ditandatangani oleh akuntan publik independen
Drs. Irhoan Tanudiredja dengan opini tanpa modifikasian.
A. Ikhtisar Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
ASET
Aset lancar
Kas dan setara kas
Piutang usaha:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga, setelah
dikurangi cadangan kerugian penurunan
nilaipiutang usaha
Piutang lain-lain:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Persediaan
Pajak dibayar dimuka:
- Pajak penghasilan
badan
- Pajak lainnya
Aset yang dimiliki untuk dijual
Beban dibayar dimuka
Uang muka
Jumlah aset lancar
Aset tidak lancar
Uang muka pembelian aset tetap
Beban dibayar dimuka
Aset pajak tangguhan
Aset tetap, setelah
14
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
31 Desember
2015
2014
1 Januari
2014
195.289
58.162
360.815
20.389
19.617
1.299
509.367
712.176
271.884
5.945
123.166
5.962.896
2.098
67.892
5.096.435
4.191
14.304
5.038.069
451.318
281.189
36.108
8.352
7.594.019
316.319
223.046
- 10.861
44.272
2.166
6.553.044
262.405
160.611
10,861
61.763
1.903
6.177.244
142.041
19.226
545.037
397.995
20.280
53.386
499.169
23.794
554.208
Keterangan
dikurangi akumulasi
penyusutan dan
provisi penurunan
nilai
Goodwill
Aset lain-lain
Jumlah aset tidak lancar
JUMLAH ASET
LIABILITAS
Liabilitas jangka pendek
Pinjaman bank jangka pendek
Uang muka pelanggan
Utang usaha:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Utang lain-lain:
- Pihak berelasi
- Pihak ketiga
Utang cukai
Akrual
Provisi jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Utang pajak:
- Pajak penghasilan badan
- Pajak lainnya
Jumlah liabilitas jangka pendek
Liabilitasjangkapanjang
Liabilitas imbalan pasca kerja
Pinjaman jangka panjang
Jumlah liabilitas jangka panjang
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar 21.546.000.000
saham dengan nilai
nominal
Rp50 (Rupiah penuh)
per saham
- Modal ditempatkan dan
disetor penuh
7.240.005.000 saham
Tambahan modal disetor
Ekuitas merging entity
(Akumulasi rugi)/
saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Jumlah (defisiensi modal)/ekuitas
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
31 Desember
2015
2014
1 Januari
2014
4.332.221
19.871
14.899
5.073.295
12.667.314
3.768.657
19.871
8.234
4.268.423
10.821.467
2.651.799
19.871
9.171
3.758.012
9.935.256
1.264.062
189.043
3.351.200
196.182
2.700.748
234.045
51.062
237.702
31.058
287.883
39.985
343.699
1.461
82.648
1.377.856
2.875
160.787
7.224
120.451
1.397.938
862.944
3.043
91.197
8.691
33.956
1.048.739
1,397,938
576.910
47.503
3,043
130.756
45.803
33.247
3.446.546
17.905
37.459
6.404.484
31.408
22.116
5.218.556
369.525
12.000.000
12.369.525
398.022
5.300.000
5.698.022
410.816
3.300.000
3.710.816
362.000
192.631
-
362.000
254.928
168.343
362.000
254.928
157.094
4.000
(3.707.388)
(3.148.757)
12.667.314
4.000
(2.070.310)
(1.281.039)
10.821.467
4.000
227.862
1.005.884
9.935.256
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
15
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
B. Ikhtisar Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pendapatan bersih
Beban pokok penjualan
Laba bruto
(Beban)/penghasilan operasi
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban operasilainnya bersih
Keuntungan/(kerugian) lainnya, bersih
31 Desember
2015
16.814.352
(15.098.989)
1.715.363
2014
14.489.473
(12.863.580)
1.625.893
(1.706.418)
(851.633)
(33.082)
18.791
(2.572.342)
(856.979)
(1.084.448)
2.875
(1.938.552)
300.014
(1.638.538)
(1.843.192)
(753.480)
(7.205)
33.530
(2.570.347)
(944.454)
(745.214)
1.802
(1.687.866)
(563.457)
(2.251.323)
11.760
(2.940)
(17.115)
4.279
8.820
(1.629.718)
(1.638.538)
(12.836)
(2.264.159)
(2.251.323)
(1.629.718)
(2.264.159)
(226,32)
(310,96)
Rugi usaha
Beban keuangan
Penghasilan keuangan
Rugi sebelum pajak penghasilan
Manfaat/(beban) pajak penghasilan
Rugi tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke laba rugi:
Pengukuran kembali atas program imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait atas pos yang tidak akan
direklasifikasikan ke laba rugi
Penghasilan/(rugi) komprehensif lain tahun berjalan
setelah pajak
Jumlah kerugian komprehensif tahun berjalan
Rugi yang diatribusikan ke pemilik entitas induk
Jumlah rugi komprehensif
yang diatribusikan ke
pemilik entitas induk
Rugi bersih per saham dasar dan dilusian
(Rupiah penuh)
C. Ikhtisar Laporan Arus Kas Konsolidasian
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Arus kas dari aktivitas operasi
Penerimaan dari pelanggan
Pembayaran kepada pemasok
Pembayaran kepada karyawan
Penerimaan penghasilan keuangan
Penerimaan restitusi pajak
Pembayaran atas ketetapan pajak
Pembayaran pajak penghasilan badan
Pembayaran atas aktivitas pemasaran
Aktivitas operasi lainnya, bersih
Arus kas bersih yang digunakan untuk
aktivitas operasi
Arus kas dari aktivitas investasi
Perolehan aset tetap
Perolehan entitas anak
Hasil penjualan aset yang dimiliki
untuk dijual
16
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
31 Desember
2015
2014
17.009.250
(16.859.637)
(1.034.386)
2.875
31.660
(51.786)
(416.467)
(1.248.880)
(256.376)
13.993.000
(12.182.290)
(1.083.187)
959
148.867
(40.983)
(254.036)
(1.409.501)
(256.606)
(2.823.747)
(1.083.777)
(553.628)
(238.000)
(1.299.895)
-
8.909
-
-
31 Desember
Keterangan
2015
2014
Hasil penjualan aset tetap
Uang muka untuk aset yang
dimiliki untuk dijual
Arus kas bersih yang digunakan
untuk aktivitas investasi
Arus kas dari aktivitas pendanaan
Penerimaan pinjaman jangka pendek
Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi
Pembayaran beban keuangan
Pembayaran dividen
Pembayaran pinjaman bank
jangka pendek
Arus kas bersih yang diperoleh dari
aktivitas pendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan
setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Kas dan setara kas terdiri dari
- Kas dan setara kas
- Cerukan
-
38
17.607
-
42.000
(782.681)
(1.240.288)
441.000
6.700.000
(867.347)
-
1.031.000
2.000.000
(607.797)
(22.764)
(1.834.000)
(932.000)
4.439.653
1.468.439
833.225
(1.614.355)
(781.130)
(855.626)
(758.729)
(1.614.355)
195.289
(976.419)
(781.130)
58.612
(1.672.517)
(1.614.355)
D. Rasio Keuangan
Keterangan
Rasio rugi bersih terhadap
jumlah aset
Rasio rugi bersih terhadap ekuitas
Rasio rugi bersih terhadap pendapatan bersih
Rasio lancar
Rasio jumlah liabilitas terhadap ekuitas
Rasio jumlah liabilitas terhadap jumlah aset
31 Desember
2015
2014
(13%)
(21%)
(52%)
(10%)
220%
(502%)
125%
(176%)
(16%)
102%
(945%)
112%
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
17
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
V.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN OLEH MANAJEMEN
Bagian ini memuat pembahasan atas sejarah kinerja usaha dan kondisi keuangan Bentoel pada
tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, serta penilaian terhadap faktor
yang berpengaruh kepada kinerja Perseroan dan prospeknya di masa depan. Pembahasan di bawah
ini harus dibahas secara bersama-sama dengan mengacu kepada Laporan Keuangan Konsolidasian
Auditan milik Perseroan dan entitas anak pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014. Analisis dan pembahasan oleh manajemen juga harus dibaca bersamasama dengan bagian “Ikhtisar Data Keuangan Penting” dalam Prospektus ini.
Pembahasan dan analisis ini mengandung pernyataan-pernyataan atas keadaan yang akan datang
yang merefleksikan perspektif Perseroan pada saat ini dengan memperhatikan kejadian-kejadian di
masa depan dan kinerja keuangannya. Hasil aktual dari kinerja Perseroan tersebut dapat berbeda
secara material dari apa yang sudah diantisipasi dalam pernyataan-pernyataan keadaan yang akan
datang ini karena berbagai macam faktor, termasuk yang akan dibahas di dalam bagian ini dengan
judul “Risiko Usaha”. Setiap perbedaan yang terjadi antara jumlah dan saldo yang terdapat di dalam
table disebabkan oleh pembulatan. Selanjutnya, angka yang tertera pada total di tabel-tabel tertentu
mungkin bukan hasil penjumlahan dari angka-angka yang mendahuluinya.
A. Umum
Perseroan adalah produsen rokok terbesar keempat di Indonesia dengan pangsa pasar keseluruhan
sebesar sekitar 7% pada tahun 2015 berdasarkan pada AC Nielsen Retail Index (Indonesia), dengan
penjualan rokok sebesar 23 miliar batang pada tahun 2015, yang mana 22,2 miliar batang di
antaranya terjual di dalam negeri sementara sisanya diekspor. Perseroan telah beroperasi selama 85
tahun di industri rokok, dimana Perseroan memulai aktivitas bisnisnya pertama kali pada tahun 1930
di bawah nama “Strootjes Fabriek Ong Hok Liong.” Nama tersebut selanjutnya diubah menjadi CV
Rimba Niaga di tahun 1979, PT Rimba Niaga Idola di tahun 1987, PT Transindo Multi Prima,Tbk. di
tahun 1997 dan sekali lagi di tahun 2000 diubah dengan nama yang digunakan saat ini. Sejak tahun
2009, Perseroan telah menjadi bagian dari British American Tobacco Group (“BAT”), perusahaan
global dengan lebih dari 200 merek yang dijual di lebih dari 200 negara dan salah satu dari 10
perusahaan yang tercatat di London Stock Exchange. Fokus utama Perseroan adalah penjualan
rokok dalam negeri yang merupakan sumber utama pendapatannya.
Rokok di Indonesia dijual dalam dua jenis utama – kretek, yang merupakan rokok dengan rasa
tradisional Indonesia, mengandung campuran tembakau, cengkeh dan rasa lainnya; dan non-kretek,
yang juga dikenal sebagai rokok “putih.” Rokok kretek mendominasi 93,75% dari pangsa pasar
Indonesia (sumber: Nielsen Retail Audit Desember 2015). Profil merek rokok milik Bentoel mencakup
rokok kretek dan non-kretek – yang diproduksi sebagai SKT, SKM, dan SPM.
Merek-merek utama milik Perseroan yang termasuk di dalam portfolio SKM adalah Dunhill Fine Cut
Mild, Dunhill Fine Cut Filter dan Club Mild.
-
Dunhill Fine Cut Mild (13mg tar dan 1,0mg nikotin) diluncurkan pada bulan Maret 2012 dan
merupakan merek kretek internasional pertama dari BAT yang sukses dipasarkan di Indonesia
sebagai merek internasional. Merek tersebut diluncurkan untuk menangkap peluang yang sedang
tumbuh pada segmen “premium mild”.
-
Mengikuti jejak kesuksesan dari peluncuran Dunhill Fine Cut Mild, Bentoel meluncurkan Dunhill
Fine Cut Filter (21mg tar dan 1,5mg nikotin) pada bulan November 2014, sebagai sebuah merek
internasional lainnya untuk rokok kretek. Dengan tagline “Taste the Power, ”Dunhill Fine Cut Filter
berkomitmen untuk memberikan penawaran produk superior kepada konsumen.
18
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
-
Club Mild (12mg tar dan 1,0mg nikotin) diluncurkan pada tahun 2008 dan sejak saat itu menjadi
merek regional yang memiliki terobosan baru di Sumatera Utara. Dengan nilai kedekatan yang
tinggi dengan konsumen, Club Mild telah berhasil menjadikan dirinya sebagai salah satu merek
terdepan di antara merek nasional lainnya di Sumatera Utara.
Selain merek-merek di atas, Perseroan juga memproduksi dan mendistribusikan merek-merek lain
seperti Bentoel Biru, Neo Mild, Uno Mild, Star Mild, Lucky Strike Mild, Bintang Buana Filter dan Tali
Jagat Filter di bawah kategori sigaret kretek mesin. Perseroan juga memproduksi (i) sigaret kretek
tangan dengan merek Tali Jagat Raya, Bintang Buana Raya, Joged Super, Bentoel Sejati dan Rawit
Special, dan (ii) rokok “putih” di bawah merek Lucky Strike dan Dunhill dan Country.
Pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan menjual masing-masing 22,2 miliar dan 21,7 miliar batang
rokok di Indonesia. 37 kantor sales marketing, outlet distribusi yang tersebar luas, memberikan
cakupan penjualan yang luas ke seluruh negeri, sehingga mendukung Perseroan dalam menjangkau
penjualan eceran yang luas. Hal ini ditambah dengan sepuluh fasilitas produksi milik Perseroan di
Indonesia – tiga untuk sigaret kretek mesin dan tiga untuk sigaret kretek tangan. Di tahun 2015 dan
2014, pendapatan bersih Perseroan adalah masing-masing Rp16.814,4 miliar dan Rp14.489,5 miliar
dan rugi bersih sebesar masing-masing Rp1.638,5 miliar dan Rp2.251,3 miliar.
B. Faktor yang Mempengaruhi Kondisi Keuangan dan Kinerja Operasi
Perseroan
Berikut ini merupakan faktor-faktor penting yang mempengaruhi hasil kinerja Perseroan dan
diprediksi akan terus berpengaruh terhadap kondisi keuangan Perseroan di masa depan.
1. Pajak Pertambahan Nilai dan Cukai
Produk tembakau di Indonesia dikenakan Pajak Pertambahan Nilai (“PPN”), pajak daerah dan
cukai, dimana biaya pajak tersebut dibebankan Perseroan kepada konsumen eceran dan grosir,
yang secara bertahap meningkat seiring dengan peningkatan cukai. Cukai merupakan komponen
yang signifikan dari beban pokok penjualan dan harga eceran rokok. Pada tahun 2015 dan 2014,
proporsi cukai (termasuk PPN dan pajak daerah) terhadap penjualan bersih Perseroan masingmasing sebesar 68,9% dan 63,6%. Cukai Indonesia terus mengalami peningkatan dalam
beberapa tahun terakhir, dan Perseroan memperkirakan tarif cukai tersebut akan terus
meningkat. Peningkatan tarif cukai terbaru di Indonesia diberlakukan mulai bulan Januari 2016
akan menghasilkan peningkatan rata-rata sebesar 11,3% untuk rokok yang dijual di Indonesia
dibandingkan dengan tahun 2015.
Tarif cukai yang dikenakan atas rokok bergantung kepada tipe rokok dan volume produksi rokok
tersebut. Semakin tinggi volume produksi rokok, semakin tinggi cukai yang akan dikenakan, yang
mana hasilnya adalah efek “step up” yaitu kemungkinan dimana keuntungan produsen mungkin
dapat menurun seiring dengan peningkatan volume penjualan yang melewati batasan tarif cukai.
Peningkatan cukai dan PPN mengakibatkan peningkatan harga jual eceran rokok, dimana
produsen rokok biasanya membebankan beban cukai dan PPN tersebut kepada konsumen
eceran dan grosir yang kemudian membebankan lebih lanjut pada perokok dewasa. Harga jual
eceran rokok yang lebih tinggi dapat berdampak negatif secara keseluruhan terhadap tingkat
konsumsi yang mendorong perokok dewasa untuk beralih dari produk rokok dengan harga lebih
tinggi ke produk rokok yang memiliki harga lebih rendah atau bahkan rokok ilegal. Setiap
kenaikan cukai dapat menghambat Perseroan untuk meningkatkan volume penjualan, harga dan
marjin dari produk rokoknya. Dalam situasi terjadinya peningkatan yang signifikan pada cukai dan
PPN, Perseroan, seperti produsen rokok lainnya, mungkin hanya dapat membebankan kenaikan
biaya tersebut kepada perokok dewasa dalam jangka waktu yang lebih panjang, dimana hal
tersebut dapat berdampak negatif pada marjin Perseroan untuk periode tersebut. Sebaliknya,
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
19
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
peningkatan pajak cukai yang lebih rendah atau penundaan peningkatan pajak cukai dapat
mendorong pertumbuhan volume penjualan dan/atau peningkatan harga jual serta marjin produk
Perseroan.
2. Perubahan Permintaan Perokok Dewasa dan Komposisi Produk
Merek utama di dalam portfolio rokok Perseroan mencakup segmen harga premium dan
menengah. Perubahan kontribusi setiap segmen pada penjualan Perseroan akan berdampak
kepada rata-rata beban, harga jual per rokok, serta pendapatan, marjin dan keuntungan secara
keseluruhan. Perseroan memperkirakan kontribusi produk SKMnya untuk terus tumbuh dan
produk SKTnya akan terus menurun sebagai dampak perubahan jangka panjang preferensi
perokok dewasa dari produk SKT ke SKM terus terjadi di masa yang akan datang. Portfolio SKM
telah menjadi kunci utama pertumbuhan Perseroan, dengan pendapatan bersih meningkat 30%
di tahun 2015 dari tahun 2014, dimana merek utama Dunhill Fine Cut Mild dan Dunhill Fine Cut
Filter, memberikan kontribusi sebesar 67% kepada total pendapatan bersih, naik dari 46% di
tahun 2014. Karena permintaan perokok dewasa bergeser, Perseroan akan memperhatikan
perubahan berkelanjutan dalam komposisi produknya dan menyesuaikan produksi dan penjualan
rokok untuk memenuhi permintaan pasar.
3. Faktor Ekonomi Makro dan Kondisi Ekonomi di Indonesia
Permintaan perokok dewasa untuk rokok di Indonesia bergantung pada sebagian kondisi makroekonomi di Indonesia. Perseroan menjual hampir seluruh produk rokoknya di Indonesia; dengan
demikian, kinerja usaha Perseroan dipengaruhi oleh perubahan signifikan atas kondisi ekonomi
dan perkembangan politik di Indonesia, dimana hal tersebut dapat berdampak pada permintaan
dan harga penjualan produk Perseroan. Seiring dengan tumbuhnya perekonomian Indonesia dan
meningkatnya PDB per kapita, Perseroan memperkirakan peningkatan daya beli yang
mengakibatkan meningkatnya konsumsi rokok dan perubahan preferensi perokok dewasa untuk
membeli rokok kategori premium dan bermerek. Sebaliknya, di saat kondisi ekonomi sedang
mengalami perlambatan yang mengakibatkan daya beli menurun, Perseroan akan sulit untuk
meningkatkan atau mempertahankan volume penjualan dan perokok dewasa mungkin dapat
mengalami perubahan preferensi untuk membeli rokok dengan harga yang lebih murah atau
produk substitusi lainnya, hal ini dapat berakibat pada perubahan harga rokok rata-rata per
produk. Faktor-faktor makro-ekonomi ini dapat berdampak signifikan pada volume penjualan,
harga dan kinerja usaha Perseroan, khususnya jika perubahan faktor ini bersifat signifikan atau
tidak terduga.
4. Harga dan Ketersediaan Bahan Baku
Harga bahan baku merupakan komponen yang paling signifikan dari beban Perseroan (selain
beban cukai). Pada tahun 2015 dan 2014, harga bahan baku memberikan kontribusi masingmasing 82% dan 67% dari jumlah beban pokok penjualan Perseroan di luar pita cukai, termasuk
PPN. Sebagian besar pengeluaran untuk bahan baku ini berasal dari tembakau dan cengkeh.
Perseroan pada umumnya membebankan kenaikan harga bahan baku ini kepada pedagang
eceran dan grosir, yang kemudian dibebankan kembali kepada perokok dewasa untuk membayar
rokok dengan harga yang lebih tinggi. Akibatnya, peningkatan harga bahan baku pada umumnya
meningkatkan peningkatan harga jual Perseroan, dimana hal tersebut dapat mengakibatkan
penurunan permintaan atas produk tersebut.
Tembakau merupakan bahan baku terpenting dalam produk rokok. Pasokan dan harga tembakau
dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti pasokan, permintaan, kondisi iklim, hasil panen, nilai
tukar, laju inflasi, harga pertanian dan biaya energi. Mayoritas pasokan tembakau Perseroan
berasal dari produsen tembakau dalam negeri. Perseroan terus berusaha untuk mencapai
pasokan tembakau yang stabil dan peningkatan kualitas tembakau melalui pelaksanaan jaringan
20
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
pasokan yang terintegrasi secara vertikal serta dengan memperkuat kerjasama antara para
petani dan hubungan dengan pemasok eksternal.
Cengkeh juga merupakan salah satu unsur penting untuk rokok yang diproduksi oleh Perseroan.
Pasokan cengkeh Perseroan berasal dari dalam negeri dan secara umum Perseroan membeli
cengkeh dengan spot price, dimana untuk perjanjian pembelian jangka panjang dan pertukaran
komoditas atau kontrak berjangka panjang untuk cengkeh tidak tersedia di pasar. Ketersediaan
dan harga cengkeh di Indonesia dipengaruhi oleh berbagai faktor, termasuk tingkat produksi,
kondisi cuaca, musim, hama tanaman dan permintaan global atas cengkeh, terutama
dikarenakan Indonesia menghasilkan sejumlah cengkeh berkualitas premium. Sehubungan
dengan larangan impor cengkeh di Indonesia, Perseroan menghadapi fluktuasi harga cengkeh di
pasar Indonesia.
Pasokan tembakau dan cengkeh di Indonesia terfragmentasi. Perseroan mengambil mayoritas
pasokan daun tembakau dari petani domestik yang telah dikontrak dan petani lainnya dengan
spot prices lewat agen pembeli, dengan sebagian porsi kecil daun tembakau yang diimpor.
Semua pasokan cengkeh dibeli dari petani lewat agen pembeli. Bahan baku lainnya seperti
kertas, filter dan bahan pembungkus dibeli secara global dari penyalur yang memenuhi standar
pengadaan global BAT, dengan sebagian kecil yang diambil dari dalam negeri.
Setiap perubahan signifikan pada ketersediaan atau perubahan harga tembakau atau cengkeh
mungkin dapat mempengaruhi beban produksi Perseroan secara material.
5. Harga Produk Perseroan
Harga produk Perseroan dipengaruhi oleh kondisi permintaan dan penawaran di pasar rokok
Indonesia, cukai, pajak rokok daerah, PPN, harga bahan baku yang diperlukan untuk produksi,
persaingan dan kondisi ekonomi secara umum, hal tersebut di atas dapat berdampak pada
permintaan produk, kinerja usaha dan kondisi keuangan Perseroan. Tidak ada larangan untuk
penetapan harga rokok di Indonesia, oleh karenanya Perseroan dapat menetapkan harga
berdasarkan faktor-faktor seperti sentimen pasar, preferensi perokok dewasa dan dinamika
kompetisi di industri rokok. Peningkatan harga sebagian besar dipengaruhi oleh cukai, dimana
Perseroan pada umumnya membebankan kenaikan harga cukai ini kepada pelanggan, yang
kemudian dibebankan kembali kepada konsumen perokok dewasa selama waktu tertentu seiring
meningkatnya beban cukai, dengan mempertimbangkan jumlah kenaikan pajak cukai, kondisi
ekonomi secara umum, kemampuan perokok dewasa untuk menyerap peningkatan harga
tersebut dan dinamika pasar di industri lain. Peningkatan harga rokok dapat menekan permintaan
perokok dewasa dan mengakibatkan penurunan volume penjualan. Sebaliknya, Perseroan dapat
menetapkan harga yang lebih agresif seiring dengan peningkatan daya beli perokok dewasa.
6. Regulasi
Kegiatan usaha dan kinerja usaha Perseroan dipengaruhi oleh regulasi di Indonesia. Perubahan
regulasi dan kebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pembatasan promosi, pemasaran,
pengemasan, pelabelan, sponsor dan penggunaan produk tembakau dapat secara signifikan
mempengaruhi penjualan dan beban pokok penjualan Perseroan.
Misalnya, pada Desember 2012, Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah No. 109 Tahun
2012 tentang Pengamanan Bahan yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Tembakau Bagi
Kesehatan, yang memberlakukan pembatasan produksi, distribusi dan penjualan produk
tembakau, pembatasan pada kegiatan promosi dan persyaratan untuk mencetak gambar
peringatan kesehatan mengenai risiko dari mengkonsumsi produk tembakau pada bungkus
rokok. Peraturan ini dan peraturan sejenis lainnya yang ditujukan untuk menurunkan keinginan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
21
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
perokok dewasa untuk mengkonsumsi rokok dapat berdampak pada penurunan pendapatan,
laba, serta peningkatan beban terkait kepatuhan Perseroan.
Indonesia juga menerapkan peraturan ketat untuk iklan rokok, sponsor dan promosi. Penayangan
iklan merek-merek rokok diperbolehkan untuk tayang di stasiun televisi di Indonesia, tetapi waktu
penayangannya ditentukan dan penggambaran akan individu yang sedang merokok atau
mengkonsumsi satu bungkus rokok tidak diperbolehkan dalam materi promosi apapun. Sejak
bulan Desember 2013, produsen rokok juga diharuskan untuk memasang gambar-gambar
peringatan kesehatan pada bungkus rokok dan semua materi promosi, termasuk televisi,
billboard, iklan di dalam toko dan segala bentuk iklan berbasis internet, sementara peraturan
untuk bungkus rokok mulai berlaku pada bulan Juni 2014. Baru-baru ini di tahun 2015, ada
peraturan baru yang melarang iklan di luar ruangan pada beberapa tempat tertentu di Jakarta dan
beberapa kota lainnya.
Pemerintah telah menerapkan kawasan bebas rokok sejak tahun 2009, yang di dalamnya
termasuk fasilitas kesehatan, tempat belajar, tempat bermain anak, tempat ibadah, transportasi
publik, tempat kerja dan tempat-tempat publik. Di dalam sebuah kawasan bebas rokok, terdapat
larangan untuk merokok, memproduksi, menjual, mengiklankan dan/atau mempromosikan produk
rokok. Sekalipun demikian, aktifitas untuk menjual, mengiklankan dan mempromosikan rokok
masih diperbolehkan di tempat-tempat yang memang ditunjuk untuk menjual rokok di kawasan
bebas rokok.
7. Kompetisi
Kompetisi pada umumnya cukup ketat untuk industri tembakau di Indonesia, dimana terdapat
beberapa produsen rokok. Hal ini terjadi terutama pada daerah-daerah yang jaringan
distribusinya kuat dan loyalitas merek membuat hambatan untuk masuk di area-area yang telah
terkonsentrasi, dimana hal ini dapat menyulitkan Perseroan untuk masuk ke dalam pasar atau
meningkatan pangsa pasar. Perseroan mempertimbangkan harga produk kompetitor ketika
menetapkan atau merubah harga produknya. Perseroan mungkin perlu membatasi kenaikan
harga produknya dan/atau secara substansial melakukan investasi pada penjualan dan
pemasaran untuk menjaga atau meningkatkan pangsa pasar. Kondisi persaingan, termasuk
kenaikan harga pada produk milik kompetitor dapat mempengaruhi harga produk Perseroan,
dimana hal ini dapat berdampak secara material terhadap pendapatan dan laba Perseroan.
8. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Estimasi dan pertimbangan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian
selalu dievaluasi secara berkelanjutan dan didasarkan pada pengalaman historis dan berbagai
macam faktor lainnya, termasuk ekspektasi dari dari kejadian-kejadian di masa depan yang
mungkin terjadi.
Hasil aktual dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Pertimbangan, estimasi dan asumsi
yang mempunyai pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat atas aset dan liabilitas akan
disajikandi bawah ini.
Aset Tetap
Secara periodik Perseroan menelaah estimasi masa manfaat aset tetap berdasarkan beberapa
faktor, diantaranya spesifikasi teknis dan kebutuhan operasi Perseroan. Selain itu, Perseroan
juga menelaah estimasi nilai residu untuk kendaraan dan bangunan berdasarkan informasi
estimasi harga pasar yang relevan terhadap aset tersebut. Laporan keuangan konsolidasian
dapat terpengaruh secara material akibat perubahan dalam estimasi tersebut.
22
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Aset tetap ditelaah untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau perubahan keadaan
yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatat aset melebihi nilai yang dapat diperoleh kembali.
Nilai yang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit penghasil kas ditentukan berdasarkan
yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual dan nilai pakai, dihitung
berdasarkan asumsi dan estimasi manajemen.
Jika nilai yang dapat diperoleh kembali suatu aset atau unit penghasil kas lebih rendah
dibandingkan dengan nilai buku aset tetap, Perseroan akan mengakui penurunan nilai tambahan
atas aset dan perlu untuk mengurangi nilai tercatat mesin.
Liabilitas Imbalan Pasca Kerja
Nilai liabilitas imbalan pasca kerja saat ini tergantung pada beberapa faktor yang ditentukan
dengan dasar aktuarial berdasarkan beberapa asumsi. Asumsi yang digunakan dalam
menentukan biaya bersih mencakup tingkat diskonto dan kenaikan gaji di masa datang. Setiap
perubahan dalam asumsi ini akan mempengaruhi nilai tercatat liabilitas imbalan pasca kerja.
Untuk tingkat kenaikan gaji masa datang, Perseroan menggunakan data historis kenaikan gaji
karyawan, disesuaikan dengan perencanaan bisnis di masa datang. Asumsi penting lainnya
untuk liabilitas imbalan pasca kerja sebagian didasarkan pada kondisi pasar saat ini.
Perhitungan atas Pajak Penghasilan dan Pencadangan Pajak
Perseroan melakukan estimasi dan pertimbangan dalam menentukan provisi dan perhitungan
atas pajak di dalam laporan keuangan konsolidasian. Estimasi dan pertimbangan tersebut terjadi
dalam perhitungan beban pajak, manfaat pajak dan pengurangan atas pajak, yang berasal dari
interpretasi dan penerapan peraturan perpajakan tertentu serta dalam perhitungan aset dan
liabilitas pajak yang timbul dari perbedaan temporer antara perbedaan basis akuntansi dan pajak.
Perubahan signifikan atas estimasi ini mungkin berdampak atas kenaikan atau penurunan atas
provisi pajak .
Perseroan juga mengevaluasi kemungkinan atas keterpulihan aset pajak tangguhan. Perseroan
berkeyakinan akan dapat menggunakan aset pajak tangguhan yang tercatat di laporan posisi
keuangan konsolidasian dan menghasilkan laba kena pajak di masa datang dimana kerugian
pajak yang ada bisa dikompensasikan.
Manajemen Perseroan telah menelaah kemungkinan tidak tertagihnya klaim tersebut dan
menentukan jumlah pencadangan pajak atas klaim pengembalian pajak tersebut. Penentuan ini
memerlukan pertimbangan yang signifikan. Dalam pertimbangan ini, Perseroan telah
mengevaluasi berbagai faktor, antara lain perkembangan terkini proses keberatan dan banding
pajak, pengalaman terdahulu atas kasus serupa dan bukti-bukti pendukung.
C. Perubahan Kebijakan Akuntansi
Pada tanggal 1 Januari 2015, Perseroan menerapkan pernyataan standar akuntansi keuangan
(“PSAK”) baru dan revisi yang efektif sejak tanggal tersebut. Perubahan kebijakan akuntansi
Perseroan telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam masingmasing standar. Penerapan standar baru atau revisi, yang relevan dengan operasi Perseroan dan
memberikan dampak pada laporan keuangan konsolidasian, adalah sebagai berikut:
PSAK 1 ”Penyajian Laporan Keuangan”
Perubahan PSAK 1, “Penyajian laporan keuangan” mengenai penghasilan komprehensif lain.
Perubahan yang utama adalah persyaratan Perseroan untuk mengelompokkan hal-hal yang disajikan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
23
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
sebagai “penghasilan komprehensif lain” berdasarkan apakah hal-hal tersebut berpotensi untuk
direklasifikasi ke laporan laba rugi selanjutnya (penyesuaian reklasifikasi).
PSAK 24 (Revisi 2013) ”Imbalan kerja”
Penerapan PSAK 24 (Revisi 2013), “Imbalan kerja” mengakibatkan perubahan kebijakan akuntansi
Perseroan sebagai berikut:
1. Seluruh keuntungan dan kerugian aktuarial dibebankan secara langsung di dalam penghasilan
komprehensif lain. Sebelumnya, pencatatan keuntungan dan kerugian aktuarial sebagian
ditangguhkan dengan menggunakan metode koridor. 2. Seluruh biaya jasa lalu diakui langsung di laporan laba rugi. Sebelumnya, biaya jasa lalu diakui
berdasarkan metode garis lurus sepanjang periode vesting jika perubahan bersifat kondisional
terhadap sisa jasa pekerja untuk periode waktu tertentu (periode vesting). 3. Revisi standar ini juga mensyaratkan pengungkapan yang lebih ekstensif. D. Hasil dari Kegiatan Operasi
Data Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Tabel di bawah ini memperlihatkan data atas laporan posisi keuangan dari laporan keuangan
konsolidasian Perseroan pada tahun-tahun yang disebutkan di bawah ini:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset lancar
Jumlah aset tidak lancar
Total aset
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas jangka panjang
Total liabilitas
(Defisiensi modal)/ekuitas
Total Liabilitas dan Ekuitas
31 Desember
2015
2014
7.594.019
5.073.295
12.667.314
3.446.546
12.369.525
15.816.071
(3.148.757)
12.667.314
6.553.044
4.268.423
10.821.467
6.404.484
5.698.022
12.102.506
(1.281.039)
10.821.467
Data Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Lainnya Konsolidasian
Tabel di bawah ini memperlihatkan laporan tertentu dari laporan laba rugi dan penghasilan
komprehensif lainnya konsolidasian Perseroan untuk tahun-tahun yang berakhir yang disebutkan di
bawah ini:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pendapatan bersih
Beban pokok penjualan
Laba bruto
Beban penjualan
Beban umum dan administrasi
Beban operasi lainnya, bersih
Keuntungan lainnya, bersih
Rugi usaha
Beban keuangan
Penghasilan keuangan
Rugi sebelum pajak penghasilan
Manfaat/(beban) pajak penghasilan
24
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
31 Desember
2015
16.814.352
(15.098.989)
1.715.363
(1.706.418)
(851.633)
(33.082)
18.791
(856.979)
(1.084.448)
2.875
(1.938.552)
300.014
2014
14.489.473
(12.863.580)
1.625.893
(1.843.192)
(753.480)
(7.205)
33.530
(944.454)
(745.214)
1.802
(1.687.866)
(563.457)
Rugi tahun berjalan
Penghasilan komprehensif lain
Pos yang tidak akan direklasifikasi ke
laba rugi:
Pengukuran kembali atas program
imbalan pasti
Pajak penghasilan terkait
Jumlah Kerugian Komprehensif Tahun
Berjalan
E. Komponen Utama dalam Laporan
Komprehensif Lainnya Konsolidasian
(1.638.538)
(2.251.323)
11.760
(2.940)
(17.115)
4.279
(1.629.718)
(2.264.159)
Laba
Rugi
dan
Penghasilan
1. Pendapatan Bersih
Perseroan memperoleh hampir seluruh pendapatannya dari penjualan rokok, yang terdiri dari
tiga kategori produk: sigaret kretek mesin, sigaret kretek tangan dan rokok putih. Penjualan
bersih termasuk cukai terkait penjualan rokok dikurangi retur penjualan dan PPN atas
penjualan rokok. Fokus utama Perseroan adalah penjualan domestik di Indonesia sebagai
sumber utama pendapatannya. Pendapatan bersih lainnya meliputi penjualan dari daun
tembakau dan kertas untuk rokok lintingan tangan.
Tabel berikut merupakan informasipendapatan bersih Perseroan
persentasependapatan bersih per kategori produk untuk tahun yang disajikan.
dan
rincian
(dalam jutaan Rupiah)
Pendapatan Bersih
Sigaret kretek mesin (SKM)
Sigaret kretek tangan (SKT)
Sigaret putih mesin (SPM)
Lainnya
Jumlah
31 Desember
2015
14.631.195
924.241
882.678
376.238
16.814.352
2014
11.525.858
1.325.184
1.202.235
436.196
14.489.473
2. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan sebagian besar terdiri dari bahan baku, biaya pita cukai dan Pajak
Pertambahan Nilai terkait, royalti, biaya tenaga kerja langsung dan biaya beban pabrikasi.
Biaya pita cukai dan PPN terkait merupakan komponen yang paling signifikan dalam beban
pokok penjualan Perseroan.
3. Laba Kotor
Laba kotor adalah pendapatan bersih Perseroan dikurangi beban pokok penjualannya.
4. Beban Penjualan
Beban penjualan terutama terdiri dari biaya iklan dan promosi, kompensasi karyawan, serta
pengiriman.
5. Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi terutama terdiri dari kompensasi karyawan, penyusutan, jasa
technical and advisory dan pemeliharaan sistem informasi dalam hubungannya dengan jasa
yang utamanya disediakan oleh British American Tobacco Group.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
25
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
6. Keuntungan Lainnya, Bersih
Keuntungan lainnya bersih terutama terdiri dari keuntungan atas pelepasan aset untuk dijual
dan keuntungan/(kerugian) selisih kurs, bersih.
7. Beban Keuangan
Beban keuangan terdiri dari biaya bunga atas pinjaman jangka panjang dengan pihak
berelasi, pinjaman bank jangka pendek dan cerukan.
8. Penghasilan Keuangan
Penghasilan keuangan sebagian besar terdiri dari penghasilan bunga yang berasal dari kas
di bank.
9. Rugi Sebelum Pajak Penghasilan
Rugi sebelum pajak penghasilan adalah rugi Perseroan sebelum pajak penghasilan
Perseroan.
10. Manfaat/(Beban) Pajak Penghasilan
Manfaat/(beban) Pajak Penghasilan terdiri dari pajak penghasilan kini, pajak penghasilan
tangguhan, dan penyesuaian tahun lalu.
F. Informasi Keuangan Konsolidasian Pada Tanggal dan Untuk Tahun yang
Berakhir 31 Desember 2015 Dibandingkan Dengan 31 Desember 2014
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1.
Aset Lancar
Jumlah aset lancar meningkat 15,9% menjadi Rp7.594.019 juta pada tanggal 31 Desember
2015 dari Rp6.553.044 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini sebagian besar
disebabkan oleh peningkatan persediaan sebesar 17,0% menjadi Rp5.962.896 juta pada
tanggal 31 Desember 2015 dari Rp5.096.435 juta pada tanggal 31 Desember 2014 serta
peningkatan kas dan setara kas Perseroan sebesar 235,8% menjadi Rp195.289 juta pada
tanggal 31 Desember 2015 dari Rp58.162 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
2.
Aset Tidak Lancar
Total aset tidak lancar meningkat sebesar 18,9% menjadi Rp5.073.295 juta pada tanggal 31
Desember 2015 dari Rp4.268.423 juta pada tanggal 31 Desember 2014, sebagai hasil dari
investasi berkelanjutan atas aset tetap terkait dengan penambahan atas mesin yang masih
sedang dalam proses penyelesaian, untuk mendukung pertumbuhan portofolio strategik
Perseroan, yang tumbuh 15,0% menjadi Rp4.332.221 juta pada tanggal 31 Desember 2015
dari Rp3.768.657 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
3.
Total aset
Total aset meningkat sebesar 17,1% menjadi Rp12.667.314 juta pada tanggal 31 Desember
2015 dari Rp10.821.467 juta pada tanggal 31 Desember 2014, di mana sebagian besar
fluktuasinya telah dijelaskan di bagian Aset Lancar dan Aset Tidak Lancar.
26
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
4.
Liabilitas Jangka Pendek
Total liabilitas jangka pendek menurun 46,2% menjadi Rp3.446.546 juta pada tanggal 31
Desember 2015 dari Rp6.404.484 juta pada tanggal 31 Desember 2014. Hal ini terutama
disebabkan oleh penurunan pinjaman bank jangka pendek sebesar 62,3% menjadi
Rp1.264.062 juta pada tanggal 31 Desember 2015 dari Rp3.351.200 juta pada 31 Desember
2014 karena Perseroan telah melakukan pembayaran atas fasilitas cerukan dan pinjaman
bank jangka pendek tersebut. Penurunan liabilitas jangka pendek tersebut juga disebabkan
oleh penurunan utang cukai sebesar Rp1.397.938 juta sehubungan dengan dihapuskannya
fasilitas kredit cukai di akhir tahun.
5.
Liabilitas Jangka Panjang
Jumlah liabilitas jangka panjang meningkat sebesar 117,1% menjadi Rp12.369.525 juta pada
tanggal 31 Desember 2015 dari Rp5.698.022 juta pada 31 Desember 2014 terutama
disebabkan tambahan penarikan pinjaman dengan pihak berelasi sebesar Rp6.700.000 juta.
6.
Jumlah Liabilitas
Total kewajiban Perseroan per 31 Desember 2015 meningkat sebesar 30,7% menjadi
Rp15.816.071 juta, dibandingkan dengan yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2014.
Rp12.102.506 juta di mana sebagian besar fluktuasinya telah dijelaskan di bagian Liabilitas
Jangka Pendek dan Liabilitas Jangka Panjang.
7.
Ekuitas
Defisiensi modal meningkat sebesar 145.8% menjadi Rp3.148.757 juta dibandingkan
dengandefisiensi modal yang tercatat pada tanggal 31 Desember 2014 sebesar Rp1.281.039
juta, sebagai akibat dari rugi bersih Perseroan di tahun ini.
Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komprehensif Konsolidasian
1. Pendapatan Bersih
Pendapatan bersih Perseroan naik 16% menjadi Rp16.814.532 juta untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp14.489.473 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh kombinasi dari peningkatan volume
penjualan selama periode berjalan sebagai hasil dari peningkatan jangkauan distribusi,
performa yang kuat dari investasi merek Perseroan terutama dari merek Dunhill dan kenaikan
harga jual.
2. Beban Pokok Penjualan
Beban pokok penjualan Perseroan naik 17,4% menjadi Rp15.098.989 juta untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp12.863.580 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014. Hal ini terutama disebabkan oleh kenaikan cukai dan biaya PPN terkait
untuk tahun tersebut, dan juga kenaikan atas bahan baku tembakau dan non-tembakau
akibat dari kenaikan tingkat inflasi dan dampak devaluasi dari Rupiah.
3. Beban Penjualan
Perseroan senantiasa melakukan investasi yang signifikan dalam rangka pengembangan
portofolio mereknya, memperluas jaringan distribusi dan membangun karyawannya.
Meskipun ada tekanan inflasi pada beban operasi, Perseroan mampu meningkatkan
efektifitas dan efisiensi atas aktivitas promosi dan distribusinya, yang mengakibatkan
pengurangan pada beban penjualan sebesar 7,4% menjadi Rp1.706.418 juta untuk tahun
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
27
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
yang berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp1.843.192 juta untuk tahun yang berakhir pada
31 Desember 2014.
4. Beban Umum dan Administrasi
Beban umum dan administrasi naik sebesar 13% menjadi Rp851.633 juta untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp753.480 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014 terutama karena kenaikan kompensasi karyawan.
5. Keuntungan lain, Bersih
Keuntungan lainnya, bersih turun sebanyak 44% menjadi Rp18.791 juta untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp33.530 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014 terutama karena kerugian atas selisih kurs.
6. Beban Keuangan
Untuk mendukung investasi dalam bisnis serta aktivitas operasional yang sedang berjalan,
Rothmans Far East B.V meningkatkan pinjamannya kepada Perseroan di tahun 2015. Maka
dari itu, beban keuangan bersih naik menjadi Rp1.084.448 juta untuk tahun yang berakhir
pada 31 Desember 2015. Hal tersebut merepresentasikan kenaikan sebanyak 45% dari
Rp745.214 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
7. Penghasilan Keuangan
Penghasilan keuangan Perseroan naik 59,5% menjadi Rp2.875 juta untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp1.802 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014 dan sebagian besar merupakan pendapatan bunga yang diterima atas kas di
bank.
8. Rugi sebelum Pajak Penghasilan
Sebagai hasil dari hal-hal yang dijelaskan di atas, Perseroan mencatat kenaikan sebesar
14,9% atas rugi sebelum pajak penghasilan menjadi Rp1.938.522 juta untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2015 dari Rp1.687.866 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2014.
9. Manfaat/(beban) pajak penghasilan
Perubahan atas beban pajak penghasilan sebesar Rp563.457 juta di tahun 2014 menjadi
manfaat pajak penghasilan sebesar Rp300.014 juta di tahun 2015 sebagian besar
disebabkan oleh aset pajak tangguhan yang tidak diakui pada tahun 2014 sebesar
Rp941.536 juta.
10. Rugi Tahun Berjalan
Kombinasi dari kenaikan pendapatan bersih dan efisiensi pada beban penjualan dan manfaat
pajak penghasilan, mengurangi dampak kenaikan beban pokok penjualan, beban umum dan
administrasi serta beban bunga, sehingga Perseroan mencatat penurunan rugi tahun
berjalansebesar 27,2% menjadi Rp1.638.538 juta untuk tahun yang berakhir pada 31
Desember 2015 dari Rp2.251.323 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014.
28
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
11. Total Kerugian Komprehensif
Total kerugian komprehensif untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015, terdiri dari rugi
tahun berjalan serta pengukuran kembali atas program imbalan pasti (setelah dikurangi pajak
penghasilan terkait).
12. Pengukuran Kembali Imbalan Pasca Kerja setelah dikurangi dengan Pajak Penghasilan
Terkait
Perubahan pengukuran kembali imbalan pasca kerja (setelah dikurangi dengan Pajak
Penghasilan Terkait) menjadi keuntungan sebesar Rp8.820 juta untuk tahun yang berakhir 31
Desember 2015 dibandingkan dengan kerugian yang dibebankan di tahun yang berakhir 31
Desember 2014 Rp12.836 juta, disebabkan oleh perubahan asumsi aktuaria dan
penyesuaian pengalaman.
13. Jumlah Kerugian Komprehensif Tahun Berjalan
Total kerugian komprehensif untuk tahun berjalan menurun 28,0% menjadi Rp1.629.718 juta
untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dari Rp2.264.159 juta untuk tahun yang
berakhir 31 Desember 2014 seperti yang telah dijelaskan di bagian sebelumnya.
Meskipun Perseroan mencatat kenaikan atas beban pokok penjualan, beban umum dan
administrasi, serta beban keuangan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015; kenaikan
pendapatan, bersama dengan penghematan biaya dan manfaat pajak penghasilan telah
menghasilkan rugi tahun berjalanyang lebih rendah dibandingkan dengan periode sebelumnya.
G. Likuiditas dan Sumber Modal
Kebutuhan likuiditas utama Perseroan adalah untuk membiayai operasional, kebutuhan modal kerja,
utang dan belanja modal terkait proses produksi dan distribusi. Pada tahun 2014 dan 2015,
Perseroan telah membiayai persyaratan likuiditasnya terutama melalui penerimaan kas dari
pelanggan, pinjaman jangka panjang dari pihak berelasi, pinjaman bank jangka pendek dan fasilitas
cerukan.
Perseroan memperkirakan kebutuhan modal kerjanya akan terus didanai oleh berbagai sumber
pendanaan, termasuk kas dari penerimaan pelanggan, pinjaman pihak berelasi, pinjaman bank dan
fasilitas cerukan dari bank, yang berasal dari fasilitas yang sudah ada dan/atau fasilitas baru. Sampai
tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki kas dan setara kas sebesar Rp195.289 juta dan
cerukan bank sebanyak Rp976.419 juta.
Dengan memperhatikan estimasi penerimaan bersih dari Penawaran Umum Terbatas III, Perseroan
memperkirakan akan mendapatkan sumber yang cukup untuk memenuhi kebutuhan modal kerja.
Kemampuan Perseroan untuk mendapatkan pendanaan yang cukup, termasuk fasilitas kredit baru,
untuk memenuhi belanja modalnya, kewajiban kontraktual, dan hutang serta biaya bunga terkait,
dapat menjadi terbatas karena kondisi keuangannya, hasil dari kegiatan usahanya, dan likuditas
pasar keuangan domestik dan internasional. Perseroan tidak dapat memberikan jaminan bahwa
mereka akan mendapatkan pendanaan tersebut dengan kondisi yang diterima oleh Perseroan, atau
tidak sama sekali.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
29
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
1.
Arus Kas
Tabel di bawah ini menunjukkan informasi tentang arus kas Perseroan selama tahun 2015 dan
2014:
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
operasi
Arus kas bersih yang digunakan untuk aktivitas
investasi
Arus kas bersih yang diperoleh dari aktivitas
pendanaan
Kenaikan/(penurunan) bersih kas dan setara kas
Kas dan setara kas pada awal tahun
Kas dan setara kas pada akhir tahun
Kas dan setara kas terdiri dari:
Kas dan setara kas
Cerukan
31 Desember
2015
2014
(2.823.747)
(1.083.777)
(782.681)
(1.240.288)
4.439.653
833.225
(1.614.355)
(781.130)
1.468.439
(855.626)
(758.729)
(1.614.355)
195.289
(976.419)
(781.130)
58.162
(1.672.517)
(1.614.355)
Penerimaan pinjaman pihak berelasi dan bank telah menjadi sumber utama likuiditas Perseroan
selama lebih dari tiga tahun finansial terakhir. Penggunaan utama dari pendanaan tersebut oleh
Perseroan adalah untuk belanja modal terkait aktivitas produksi dan distribusi, serta aktivitas
operasional dan pemasaran.
Peningkatan arus kas dari aktivitas pendanaan dan investasi masing-masing sebesar
Rp2.971.214 dan Rp457.607, yang sebagian besar disebabkan oleh meningkatnya penerimaan
pinjaman dari pihak berelasi dan penurunan atas perolehan aset tetap, mampu mengurangi
dampak atas penurunan arus kas operasi sebesar Rp1.739.970. Hal ini mampu membuat
perseroan mencatat kenaikan atas arus kas bersih sebesar Rp833.255.
2.
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Operasi
Arus kas bersih milik Perseroan yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar
Rp2.823.747 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, terdiri dari kas dari
penerimaan pelanggan sebesar Rp17.009.250 juta, pembayaran kepada pemasok sebesar
Rp16.859.637 juta, pembayaran kepada karyawan sebesar Rp1.034.386 juta, penerimaan
penghasilan keuangan sebesar Rp2.875 juta, penerimaan restitusi pajak sebanyak Rp31.660
juta, pembayaran atas ketetapan pajak sebanyak Rp51.786 juta, pembayaran pajak penghasilan
badan sebanyak Rp416.467 juta, pembayaran atas aktivitas marketing sebesar 1.248.880 juta,
dan arus kas keluar bersih dari aktivitas operasi lainnya sebesar Rp256.376 juta.
Arus kas bersih milik Perseroan yang digunakan untuk aktivitas operasi adalah sebesar
Rp1.083.777 juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, terdiri dari kas dari
penerimaan pelanggan sebesar Rp13.993.000 juta, pembayaran kepada pemasok sebesar
Rp12.182.290 juta, pembayaran kepada karyawan sebesar Rp1.083.187 juta, penerimaan
penghasilan keuangan sebesar Rp959 juta, penerimaan restitusi pajak sebanyak Rp148.867 juta,
pembayaran atas ketetapan pajak sebanyak Rp40.983 juta, pembayaran pajak penghasilan
badan sebanyak Rp254.036juta, pembayaran atas aktivitas marketing sebesar 1.409.501 juta,
dan arus kas keluar bersih dari aktivitas operasi lainnya sebesar Rp256.606juta.
30
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Pembayaran kepada pemasok di tahun 2015 lebih tinggi dibandingkan tahun 2014 terutama
dikarenakan peraturan cukai baru, kenaikan cukai dan pembayaran PPN. Hal ini disebabkan oleh
naiknya tarif cukai ditambah dengan kenaikan volume penjualan.
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan telah mendanai
kebutuhan operasional dan modal kerja melalui berbagai sumber pendanaan, termasuk
penerimaan dari pelanggan, pinjaman jangka panjang dengan pihak berelasi, pinjaman bank
jangka pendek, dan fasilitas cerukan yang dimiliki oleh perseroan
3.
Arus Kas Bersih yang Digunakan untuk Aktivitas Investasi
Arus kas bersih Perseroan yang digunakan untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp782.681
juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, terutama yang terdiri dari perolehan aset
sebesar Rp553.628 juta, diimbangi dengan hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp38 juta,
hasil dari penjualan aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp8.909 juta dan perolehan entitas
anak sebanyak Rp238.000 juta.
Arus kas bersih Perseroan yang digunakan dalam aktivitas investasi adalah Rp1.240.288 juta
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, terutama yang terdiri dari perolehan aset
sebesar Rp1.299.895 juta, diimbangi dengan hasil dari penjualan aset tetap sebesar Rp17.607
juta dan uang muka untuk aset yang dimiliki untuk dijual sebesar Rp42.000 juta.
Beberapa tahun terakhir, Perseroan fokus pada pembaharuan kapabilitas produksi dengan
banyak berinvestasi terhadap aset tetap terutama mesin. Lebih sedikitnya kas yang digunakan
untuk investasi pada tahun 2015 dibandingkan dengan 2014 adalah karena lebih rendahnya aset
tetap yang diakuisisi pada tahun tersebut.
4.
Arus Kas Bersih yang Diperoleh dari Aktivitas Pendanaan
Arus kas bersih Perseroan yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp4.439.653
juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, yang berasal dari penerimaan pinjaman
jangka pendek sebesar Rp441.000 juta, penerimaan pinjaman dari pihak berelasi sebesar
Rp6.700.000 juta, pembayaran beban keuangan sebesar Rp867.347 juta dan pembayaran
pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp1.834.000 juta.
Arus kas bersih Perseroan yang berasal dari aktivitas pendanaan adalah sebesar Rp1.468.439
juta untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2014, terutama berasal dari penerimaan
pinjaman jangka pendek sebesar Rp1.031.000 juta, penerimaan pinjaman dari pihak berelasi
sebesar Rp2.000.000 juta, pembayaran beban keuangan sebesar Rp607.797 juta, pembayaran
pinjaman bank jangka pendek sebesar Rp932.000 juta, dan pembayaran dividen sebesar
Rp22.764 juta.
Kenaikan dalam arus kas Perseroan dari aktivitas pendanaan di tahun 2015 dibandingkan tahun
2014 adalah terutama berasal dari kenaikan penerimaan pinjaman dari pihak berelasi.
H. Belanja Modal
Sejarah Belanja Modal
Belanja modal Perseroan adalah sebesar Rp811.701 juta dan Rp1.394.144 juta masing-masing di
tahun 2015 dan 2014.
Tabel berikut menunjukkan belanja modal utama dari Perseroan berdasarkan kategori pengeluaran
per periode. Belanja modal ini terutama terkait dengan fasilitas manufaktur Perseroan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
31
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
(dalam jutaan Rupiah)
31 Desember
Keterangan
2015
Hak atas tanah
Bangunan dan prasarana
Mesin
Peralatan
Aset tetap dalam pembangunan
Jumlah belanja modal
2014
1.429
21
20.717
789.534
811.701
1.029
3.118
3.391
33.702
1.352.904
1.394.144
Pada tanggal 31 Desember 2015, Perseroan memiliki kontrak pembelian barang modal sebesar
Rp72,9 miliar.
Kontrak pembelian barang modal tersebut sebagian besar terkait dengan komitmen yang dibuat oleh
Perseroan dalam perjanjian jual beli dengan Griffin Cardwell Limited, Garbuio S.P.A, dan GD Societa
untuk membeli mesin-mesin yang digunakan dalam proses produksi. Sebagian besar nilai yang
diperjanjikan adalah dalam Euro dan Pound Sterling. Komitmen tersebut akan direalisasikan dalam
periode yang bervariasi dan seluruhnya terkait dengan fasilitas produksi di Malang. Sampai dengan
tanggal Prospektus ini, tidak terdapat realisasi atas kontrak pembelian barang modal yang ada di
tanggal 31 Desember 2015.
I. Kewajiban Kontraktual
Tabel di bawah ini menyajikan kewajiban kontraktual Perseroan untuk melakukan pembayaran di
masa yang akan datang pada tanggal 31 Desember 2015. Jumlah yang diungkapkan di dalam tabel
merupakan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan. Perseroan memperkirakan dapat
memenuhi kewajiban dan liabilitas ini melalui kas yang terdapat saat ini, kas dari penerimaan
pelanggan, penerimaan bersih dari Penawaran dan pinjaman bank.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Pinjaman bank jangka pendek
Utang usaha
Utang lain-lain
Utang cukai
Akrual
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Pinjaman jangka panjang
Jumlah liabilitas
Jatuh tempo kontraktual liabilitas keuangan
Jumlah
< 1 tahun
1–2
2–5
tahun
tahun
1.403.973
288.764
84.109
1.377.856
160.787
16.014.378
19.329.867
1.403.973
288.764
84.109
1.377.856
160.787
1.338.126
4.653.615
1.338.126
1.338.126
13.338.126
13.388.126
J. Kewajiban Kontinjensi
Sampai dengan tanggal publikasi Prospektus ini, Perseroan tidak memiliki kewajiban kontinjensi yang
signifikan yang mungkin dapat memiliki dampak besar dalam kegiatan operasionalnya.
K. Hutang
Untuk mendanai modal kerjanya dan kebutuhan belanja modalnya, Perseroan telah memiliki berbagai
macam pinjaman dan perjanjian fasilitas dengan berbagai pihak. Sampai dengan 31 Desember 2015,
total pinjaman Perseroan adalah sebesar Rp13.264.062 juta. Bunga pinjaman yang berlaku terhadap
fasilitas yang diterima oleh Perseroan berkisar antara 8% dan 13% per tahun.
32
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Tabel di bawah ini memuat jumlah saldo pinjaman milik Perseroan sampai dengan 31 Desember
2015.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Saldo
Pinjaman Jangka Pendek
Cerukan
PT Bank ANZ Indonesia
Deutsche Bank AG
The Hong Kong and Shanghai Banking Corporation Limited
Pinjaman Bank Jangka Pendek
PT Bank Central Asia Tbk
Bapindo
Pinjaman Jangka Panjang
Rothmans Far East B.V
Total pinjaman
1.
599.800
286.686
89.933
250.000
37.643
12.000.000
13.264.062
Pinjaman Pihak Ketiga
Perseroan memiliki pinjaman bank jangka pendek dari beberapa bank dengan total Rp1.264.062
juta dalam bentuk cerukan dan pinjaman bank pada tanggal 31 Desember 2015, dibandingkan
sebelumnya Rp3.351.200 juta pada tanggal 31 Desember 2014.
2.
Pinjaman Pihak Berelasi
Pada bulan Agustus 2013, Perseroan memperoleh fasilitas pinjaman jangka panjang dengan
pihak berelasi dari Rothmans Far East B.V. yang digunakan sebagai modal kerja Perseroan
sebesar Rp5.300.000 juta. Pada bulan Maret 2015, Perseroan melakukan penarikan sebesar
Rp3.700.000 juta dari fasilitas Rp6.700.000 juta yang disediakan Rothmans Far East B.V. Sisa
fasilitas tersebut adalah sebesar Rp3.000.000 juta yang telah ditarik dalam dua tahap pada bulan
Agustus dan November 2015.
L. Pengaturan Off-Balance Sheet
Perseroan tidak memiliki kewajiban off-balance sheet selain yang telah disebutkan dalam Catatan
atas Laporan Keuangan Konsolidasian.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
33
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
VI.
KEJADIAN PENTING SETELAH
AUDITOR INDEPENDEN
TANGGAL
LAPORAN
Tidak ada kejadian penting yang terjadi setelah tanggal laporan auditor independen tanggal 30Mei
2016 atas laporan keuangan konsolidasian Perseroan untuk tanggal 31 Desember 2015 dan 2014
yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan, dahulu
Kantor Akuntan Publik (KAP) Tanudiredja, Wibisana & Rekan (firma anggota jaringan global
PricewaterhouseCoopers) dengan opini tanpa modifikasian.
34
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
VII.
FAKTOR RISIKO
Dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perseroan menyadari bahwa risiko merupakan bagian yang
tidak terpisahkan dalam setiap kegiatan usahanya dan memiliki dampak terhadap kegiatan usaha,
kinerja keuangan, hasil dan prospek usaha dari Perseroan apabila tidak diantisipasi dan dipersiapkan
penanganannya dengan baik. Jika risiko-risiko tersebut terjadi, hal ini juga dapat mempengaruhi nilai
kapitalisasi Perseroan.
Risiko yang akan diungkapkan dalam uraian berikut merupakan risiko yang material bagi Perseroan
dan Entitas Anak serta telah disusun berdasarkan bobot dampak dari masing-masing risiko terhadap
kinerja keuangan Perseroan secara konsolidasian. Penggunaan istilah “Perseroan” dalam Bab VII
Prospektus ini merujuk pada Perseroan dan Entitas Anak (sebagaimana relevan).
A. Risiko Utama yang Mempunyai
Kelangsungan Usaha Perseroan
Pengaruh
Signifikan
terhadap
1. Perseroan bergantung pada produksi dan penjualan rokok.
Sebagian besar pendapatan Perseroan berasal dari penjualan rokok, terutama di pasar
Indonesia. Pasar rokok di Indonesia dapat mengalami pelemahan yang diakibatkan oleh
beberapa faktor, antara lain penurunan permintaan untuk produk rokok, kekurangan atau
ketidakstabilan harga bahan baku seperti tembakau dan cengkeh, dan perubahan signifikan
terhadap aturan cukai di industri rokok. Permintaan produk rokok dapat mengalami penurunan
yang diakibatkan oleh beberapa faktor, diantaranya adalah perubahan demografi, peningkatan
kepedulian konsumen akan risiko kesehatan yang dihubungkan dengan konsumsi tembakau,
kenaikan harga rokok, larangan merokok di tempat umum atau pembatasan pemasaran rokok,
atau gabungan dari faktor-faktor tersebut. Setiap penurunan kinerja pasar rokok akan berdampak
material dan dapat merugikan kegiatan usaha, kondisi finansial, dan hasil operasional serta
prospek usaha Perseroan. Oleh karena itu, Perseroan selalu berusaha untuk memiliki
pemahaman yang mendalam tentang konsumen dan kemampuan membaca trend pergerakan
selera konsumen untuk menjaga kinerja Perseroan.
2. Perseroan bergantung pada kekuatan merek dagang dan nama mereknya.
Profitabilitas Perseroan sangat bergantung pada kelanjutan dari kesuksesan merek rokok utama
Perseroan. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, kontributor terbesar untuk
portofolio Perseroan, Dunhill, memberikan kontribusi sebesar 67% dari total pendapatan bersih.
Kelanjutan kesuksesan dan pertumbuhan Perseroan sangat bergantung pada kemampuan
Perseroan dalam melindungi dan mempromosikan merek-mereknya melalui upaya pemasaran
dan promosi. Apabila pemasaran dan promosi gagal, citra merek dan reputasi Perseroan dapat
terkena dampak negatif yang dapat memberikan dampak negatif terhadap persepsi pasar untuk
produk Perseroan, dan karenanya dapat memberikan dampak negatif bagi bisnis, arus kas, hasil
usaha, kondisi finansial, dan prospek usaha Perseroan.
Oleh karena itu, Perseroan mendaftarkan semua merek dagang dan nama merek rokok
utamanya ke Direktorat Jenderal Hak Kekayaan Intelektual Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia serta melakukan upaya pemasaran dan promosi.
Perseroan melakukan sebuah pendekatan yang relatif konservatif untuk melindungi hak
kekayaan intelektual Perseroan (khususnya perlindungan terhadap merek dagang), dimana
berbagai elemen dan kombinasi dari merek dagang didaftarkan untuk memperluas cakupan
perlindungan yang tersedia. Perseroan juga berkomunikasi secara intensif dengan otoritas terkait,
sehingga otoritas terkait secara proaktif dibuat sadar atas isu-isu seperti pendaftaran merek
dagang yang sama.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
35
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
3. Kegiatan usaha Perseroan bergantung pada kapasitas dan kelanjutan operasi dari fasilitas
manufaktur.
Perseroan mengoperasikan10 (sepuluh)fasilitas produksi di Indonesia yang digunakan untuk
memproduksi produk tembakau. Kegagalan mekanis dari mesin pencampuran, pelintingan, atau
pencetakan, pemadaman, kecelakaan di fasilitas produksi, atau penghentian berkepanjangan
yang diperlukan untuk perbaikan mesin, serta mogok kerja buruh dapat menyebabkan
ketidakpastian dalam produksi Perseroan, yang dapat menyebabkan kehilangan pangsa pasar
atau penurunan kualitas produk, yang dapat mengurangi penjualan dan peningkatan biaya
Perseroan selama periode yang terkena dampak tersebut.
Jika fasilitas manufaktur Perseroan tidak dapat melanjutkan operasi atau dimana kapasitas
produksi terpengaruh, usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan dapat terkena
dampak negatif.
Perseroan melakukan pemeliharaan terhadap fasilitas produksi Perseroan secara teratur,
menerapkan standar tinggi kesehatan dan keamanan lingkungan Perseroan dan mengedepankan
kelancaran komunikasi dengan pekerja.
4. Tren dan preferensi konsumen dewasa saat ini maupun di masa mendatang dapat
mengurangi permintaan terhadap rokok atau jenis rokok tertentu.
Perubahan preferensi perokok dewasa dapat mengakibatkan penurunan permintaan untuk
produk rokok tertentu atau produk-produk rokok lainnya yang diproduksi oleh Perseroan. Hal ini
dapat berdampak negatif dan material terhadap penjualan dan kegiatan usaha Perseroan.
Permintaan konsumen dapat menurun dikarenakan perubahan demografis populasi orang
dewasa, peningkatan kepedulian sosial terhadap dampak buruk rokok bagi kesehatan,
perubahan peraturan dan administrasi di industri tembakau, dan kenaikan cukai dan pajak lainnya
yang menyebabkan peningkatan harga eceran untuk rokok. Dalam masa ketidakpastian kondisi
ekonomi, perokok dewasa dapat memilih untuk membeli produk rokok milik kompetitor dengan
harga yang lebih rendah dari produk Perseroan yang sebagian besar adalah rokok harga
menengah dan premium. Oleh sebab itu, terdapat kemungkinan terjadinya perubahan volume
penjualan dan komposisi produk Perseroan, dimana hal ini dapat berdampak negatif terhadap
profitabilitas Perseroan. Setiap tren penurunan dapat berdampak negatif dan material terhadap
usaha, kondisi finansial, hasil usaha, dan prospek masa depan Perseroan.
Melalui Kretek Center of Excellence, Perseroan terus berinovasi untuk menghasilkan produk
dengan kualitas premium dengan mempertimbangkan daya beli konsumen dewasa.
5. Jalur distribusi Perseroan dibatasi oleh tantangan logistik.
Mengingat lokasi yang beragam dari kantor penjualan Perseroan, kondisi cuaca yang
mempengaruhi Indonesia (termasuk tanah longsor dan banjir bandang yang kerap terjadi) dan
tantangan yang timbul dari infrastruktur logistik Indonesia yang belum berkembang, Perseroan
dapat menghadapi kesulitan logistik waktu mengelola distribusi barang ke kantor penjualan.
Perseroan mengoperasikan 37 Kantor Penjualan Wilayah (Area Sales Office) untuk dapat
mendistribusikan produknya dengan tepat waktu dan akurat kepada kantor penjualan dan
jaringan ritel Perseroan. Perseroan juga bergantung pada distributor pihak ketiga dan ekspeditur
untuk mendistribusikan produknya ke lokasi tertentu di Indonesia, terutama pada periode puncak.
Gangguan pada akses ke pusat distribusi atau saluran distribusi yang digunakan oleh Perseroan
dapat mengakibatkan tertundanya pengiriman produk atau hilangnya produk pengiriman,
kerusakan produk, atau pasokan yang tidak memadai selama pendistribusian ke berbagai kantor
penjualan dan jaringan ritel, yang dapat berakibat negatif pada kegiatan usaha, arus kas, hasil
usaha, kondisi keuangan dan prospek dari Perseroan.
36
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Dalam memutuskan penempatan Kantor Penjualan Wilayah (Area Sales Office), Perseroan
memperhatikan posisi yang menguntungkan yang dapat menjangkau beberapa wilayah
sekaligus. Dalam memilih distributor pihak ketiga, Perseroan menerapkan prosedur yang ketat
dalam memantau kinerja pihak ketiga tersebut.
6. Perseroan telah mengalami kerugian di masa lalu dan dapat mengalami kerugian di masa
depan.
Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015 dan 2014, Perseroan mengalami kerugian
usaha masing-masing sebesar Rp856.979 juta dan Rp944.454 juta, rugi sebelum pajak
penghasilan masing-masing sebesar Rp1.938.552 juta dan Rp1.687.866 juta, dan rugi tahun
berjalan masing-masing sebesar Rp1.638.538 juta dan Rp2.251.323 juta.
Rugi Perseroan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor berikut, antara lain:
-
beban pemasaran dan distribusi yang signifikan berkaitan dengan transformasi dan reposisi
merek dan portofolio produk;
-
beban penyusutan yang tinggi sehubungan dengan belanja modal di masa lalu berkaitan
dengan pembangunan fasilitas manufaktur dan pembelian mesin baru; dan
-
biaya keuangan yang signifikan untuk melunasi utang substansial Perseroan, yang telah
dibuat, terutama untuk mendanai belanja modal berkaitan dengan pembangunan fasilitas
manufaktur dan pembelian mesin baru.
Tidak terdapat jaminan bahwa Perseroan dapat merealisasikan peningkatan pendapatan, dengan
tepat waktu atau sama sekali, dari investasi di masa lalu. Lebih lanjut, setiap pendapatan yang
Perseroan realisasikan dapat tidak sepenuhnya mengimbangi investasi dan biaya terkaitnya,
yang akan berdampak negatif pada usaha, kondisi keuangan dan hasil usaha Perseroan.
Melalui tata kelola perusahaan yang baik, semua perencanaan biaya dan target pendapatan
Perseroan selalu didiskusikan dengan manajemen Perseroan dan mendapatkan persetujuan dari
Komite Audit dan Dewan Komisaris Perseroan.
B. Risiko Usaha yang Bersifat Material Baik Secara Langsung Maupun Tidak
Langsung yang Dapat Mempengaruhi Hasil Usaha dan Kondisi Keuangan
Perseroan
1. Perseroan kemungkinan tidak mendapatkan pasokan bahan baku yang cukup atau stabil
untuk proses produksinya. Daun tembakau dan cengkeh merupakan bahan baku utama produksi rokok Perseroan, dan
kesuksesan usaha bergantung pada kemampuan Perseroan dalam mendapatkan jumlah bahan
baku yang cukup. Perseroan bergantung pada pemasok pihak ketiga domestik dalam penyediaan
daun tembakau dan cengkeh yang tepat waktu dan memadai. Pada tahun 2015, Perseroan
membeli 30% dan 100% pasokan daun tembakau dan cengkehnya masing-masing dari pemasok
utama daun tembakau dan pemasok utama cengkehnya.
Jika Perseroan tidak memiliki pasokan tembakau dan cengkeh yang dibutuhkan pada waktunya
dan dalam jumlah yang mencukupi karena alasan apapun, termasuk kekurangan atau
ketidakstabilan kualitas tembakau atau cengkeh dikarenakan oleh musim panen yang buruk, atau
masalah logistik, atau kesulitan finansial pemasok pihak ketiga; hal tersebut dapat menyebabkan
gangguan pada operasional bisnis Perseroan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
37
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Setiap kesulitan yang dialami Perseroan dalam pengadaan bahan baku yang diperlukan untuk
memproduksi produk-produknya, serta setiap kenaikan biaya bahan baku tersebut yang
disebabkan oleh kondisi cuaca, fenomena alam, kondisi pasar komoditas, keterbatasan regulasi
pemerintah atau alasan lainnya, dapat berdampak negatif terhadap usaha dan hasil usaha
Perseroan.
Berdasarkan perencanaan Perseroan jangka panjang, setiap tahun Perseroan melakukan
pembelian bahan baku utama tembakau dan cengkeh, dan menjaga agar Perseroan memiliki
persediaan bahan baku utama yang cukup sesuai dengan perkiraan pemakaian.
2. Perseroan juga terekspos pada fluktuasi dan inflasi harga daun tembakau dan cengkeh.
Perseroan pada umumnya memperoleh pasokan daun tembakau dan seluruh pasokan cengkeh
secara domestik di Indonesia, dimana harga daun tembakau dan cengkeh dapat berfluktuasi
secara dramatis. Pada tahun 2015 dan 2014, biaya bahan baku masing-masing sekitar 82% dan
67% dari total beban pokok penjualan rokok Perseroan setelah dikurangi dengan beban pita
cukai dan PPN terkait, dimana sebagian besar terdiri dari biaya untuk daun tembakau dan
cengkeh.
Seperti komoditas pertanian lainnya, harga daun tembakau dan cengkeh dipengaruhi oleh harga
pasokan dan permintaan (termasuk biaya produksi dan permintaan untuk komoditas pertanian
lainnya seperti pangan atau tanaman bio-energi) yang mempengaruhi penanaman daun
tembakau dan cengkeh di daerah-daerah dimana tanaman tersebut tumbuh. Harga daun
tembakau dan cengkeh dalam negeri terutama didorong oleh pasokan dan permintaan domestik,
yang dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti kondisi cuaca. Karena faktor-faktor tersebut,
harga daun tembakau dan cengkeh telah berfluktuasi selama beberapa tahun terakhir. Perseroan
mungkin tidak dapat mengalihkan seluruh atau sebagian dari kenaikan harga tersebut kepada
pelanggannya, dan setiap peningkatan substansial pada harga bahan baku, terutama daun
tembakau dan cengkeh, dapat secara negatif mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi finansial,
hasil usaha dan prospek serta marjin Perseroan.
Selain melakukan pemantauan harga cengkeh secara teratur, Perseroan juga selalu berusaha
untuk memiliki persediaan yang cukup sehingga Perseroan mempunyai posisi tawar untuk tidak
wajib membeli tembakau dan cengkeh ketika harga sedang mengalami peningkatan.
3. Kegiatan usaha Perseroan dapat dipengaruhi oleh konsumsi rokok yang bersifat musiman
serta harga daun tembakau dan cengkeh. Perubahan musim dapat mempengaruhi penjualan rokok pada waktu tertentu dalam setahun dan
efek musiman termasuk kenaikan pajak dan waktu dimana perokok dewasa berupaya untuk
berhenti merokok. Di Indonesia, penjualan rokok biasanya akan menurun di awal bulan puasa,
diikuti dengan peningkatan selama seminggu sebelum Lebaran, dan akan kembali normal setelah
Lebaran.Penjualan rokok juga menurun pada Tahun Baru, dikarenakan perokok dewasa
mengejar resolusi untuk berhenti atau mengurangi konsumsi rokok. Faktor-faktor ini dapat
menyebabkan dampak yang mendadak dan negatif terhadap usaha Perseroan dan kondisi
keuangan.
Perseroan selalu menjaga distribusi produknya di pasar untuk memastikan ketersediaan
produknya kapanpun konsumen memerlukannya.
4. Perseroan mengalami persaingan yang ketat. Kompetitor terbesar Perseroan adalah empat produsen rokok besar Indonesia lainnya, yaitu PT
Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk. (anak perusahaan dari Philip Morris International Inc.) (“HM
Sampoerna”), PT Gudang Garam Tbk. ("Gudang Garam"), PT Djarum ("Djarum") dan PT
38
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Nojorono (”Nojorono”). Perseroan bersaing dalam segi kualitas produk, pengakuan merek,
loyalitas merek, inovasi, rasa, kemasan, layanan, distribusi, pemasaran, iklan, dan harga, serta
berbagai faktor lainnya. Lingkungan dan posisi pasar Perseroan yang kompetitif dapat secara
signifikan dipengaruhi oleh kondisi perekonomian yang lemah, penurunan kepercayaan perokok
dewasa, pengenalan produk baru kompetitor dengan harga yang lebih rendah atau produk yang
lebih inovatif, pajak produk tembakau yang lebih tinggi, serta regulasi produk yang menurunkan
kemampuan untuk membedakan produk tembakau.
Salah satu atau semua perkembangan tersebut dapat secara negatif mempengaruhi usaha,
kondisi keuangan, hasil usaha dan arus kas Perseroan.
Oleh karena itu untuk menjaga kepercayaan konsumen terhadap produk Perseroan, Perseroan
selalu menjaga kualitas dan keunggulan produk yang Perseroan hasilkan dan pasarkan.
Perseroan secara teratur menganalisa harga produk Perseroan dan menerapkan kebijakan
penetapan harga yang sesuai dengan kondisi pasar, kompetisi dan aspek profitabilitas.
5. Peningkatan perdagangan gelap produk tembakau.
Salah satu masalah signifikan yang dihadapi oleh industri tembakau adalah peningkatan
perdagangan gelap atau kegiatan pemalsuan produk tembakau, termasuk penyelundupan
tembakau dan pemalsuan produk tembakau.
Setiap penyelundupan, pemalsuan atau kegiatan ilegal lainnya yang melibatkan produk
Perseroan secara signifikan dapat merusak kredibilitas dan nilai mereknya, yang nantinya dapat
mempengaruhi secara negatif hasil usaha Perseroan.
Perseroan dapat mengambil langkah-langkah untuk mencegah penyelundupan dan pemalsuan
produk tembakau, atau untuk menyelesaikan klaim yang berkaitan dengan perdagangan gelap
(dalam atau di luar Indonesia) yang dapat mengharuskan Perseroan untuk mengeluarkan biaya
yang signifikan sehingga dapat merugikan arus kas, hasil usaha dan kondisi keuangan
Perseroan.
6. Perseroan mungkin gagal mengimbangi kemajuan teknologi dan mempertahankan
kehandalan fasilitas produksi. Pengembangan atau penerapan teknologi, standar atau alternatif baru di masa depan dapat
mengakibatkan perubahan yang signifikan terhadap model bisnis, perolehan atau penggunaan
fasilitas produksi atau peralatan baru dan pengembangan produk baru, serta investasi
substansial baru oleh Perseroan. Perseroan tidak dapat memprediksi secara akurat bagaimana
perubahan teknologi di masa mendatang akan mempengaruhi operasi Perseroan atau daya saing
fasilitas produksi atau produk Perseroan. Perseroan tidak bisa menjamin bahwa teknologi
Perseroan tidak akan usang, atau dihadapi kompetisi dari teknologi-teknologi baru di masa
depan, atau bahwa Perseroan akan mampu untuk memiliki teknologi baru yang diperlukan untuk
bersaing dalam keadaan yang telah berubah dalam kondisi komersial yang dapat diterima.
Perseroan menerapkan prosedur pemeliharaan untuk mempertahankan kehandalan mesin dan
fasilitas produksinya. Melalui Kretek Center of Excellence, Perseroan juga terus berinovasi untuk
menghasilkan produk dengan kualitas premium dengan mempertimbangkan daya beli konsumen
dewasa.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
39
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
C. Risiko Umum
1. Perubahan aturan cukai dan peningkatan pajak-pajak terkait rokok dapat mempengaruhi
profitabilitas Perseroan.
Industri rokok di Indonesia dikenakan pajak yang substansial. Produsen rokok diwajibkan untuk
membayar pajak cukai, pajak daerah dan PPN atas rokok yang dijual di Indonesia, dan importir
juga diwajibkan untuk membayar bea masuk atas rokok impor di Indonesia.
Perseroan merupakan salah satu produsen terbesar di Indonesia berdasarkan volume dan
merupakan salah satu kontributor terbesar di Indonesia terhadap pendapatan cukai. Pada
umumnya, Pemerintah meningkatkan tarif cukai untuk rokok setiap tahun. Tidak ada jaminan
dimana tarif cukai saat ini dan pajak lainnya tidak akan meningkat, dan peraturan pajak umum di
Indonesia dapat berubah di masa yang akan datang. Perubahan aturan cukai produk rokok yang
tidak menguntungkan dapat berdampak negatif terhadap kegiatan usaha Perseroan, kinerja
finansial, dan prospek usaha Perseroan.
Kenaikan pajak yang mengakibatkan kenaikan harga penjualan eceran rokok dapat menurunkan
konsumsi atau menyebabkan permintaan perokok dewasa menjadi beralih ke produk dengan
harga yang lebih rendah, produk dalam kategori yang berbeda ataupun produk-produk ilegal.
Sementara penyerapan peningkatan pajak tanpa peningkatan harga jual dapat menurunkan
profitabilitas Perseroan.
Dalam menghadapi tantangan meningkatnya cukai dan pajak-pajak terkait dengan produk rokok,
Perseroan berhati-hati dalam menaikkan harga jual produknya, yaitu dengan mempertimbangkan
kondisi pasar dan toleransi perokok dewasa terhadap perubahan harga, termasuk dampak
terhadap jumlah penjualan rokok dan reaksi dari para kompetitor berdasarkan pola historis.
2. Perseroan dapat dipengaruhi oleh perubahan kebijakan pemerintah sehubungan dengan
industri rokok.
Industri rokok di Indonesia sangat diatur oleh Pemerintah. Tidak terdapat kepastian dimana
Pemerintah tidak akan mengeluarkan pembatasan baru atau lebih ketat, atau mengubah
kebijakan sehubungan dengan rokok. Di banyak pasar lainnya, peraturan pemerintah telah
menyebabkan penurunan tingkat konsumsi dan volume penjualan industri. TheWorld Health
Organization’s Framework Convention on Tobacco Control, ("FCTC"), yang mulai berlaku pada
tahun 2005, telah terus mendorong perkembangan regulasi rokok di pasar global selama
beberapa tahun terakhir. FCTC merupakan perjanjian kesehatan masyarakat internasional yang
pertama tentang tembakau, dengan tujuan untuk membentuk agenda global dalam regulasi
tembakau. FCTC telah menyebabkan peningkatan upaya oleh para pendukung pengendalian
tembakau dan organisasi kesehatan masyarakat untuk mengendalikan konsumsi tembakau dan
mengurangi daya tarik produk tembakau di kalangan perokok dewasa. Meskipun Indonesia belum
meratifikasi FCTC, inisiatif peraturan global yang serupa akan terus berpotensi mempengaruhi
kebijakan Pemerintah terkait dengan industri tembakau. Setiap inisiatif regulasi, seperti yang
sedang berlangsung, dapat menyebabkan penurunan permintaan produk Perseroan secara
signifikan serta peningkatan biaya dalam rangka memenuhi aturan yang berlaku yang dapat
mempengaruhi kegiatan usaha, hasil usaha, kondisi keuangan, dan prospek usaha Perseroan.
Perseroan terus membangun komunikasi internal serta mitigasi eksternal kepada semua
pemangku kepentingan terkait (termasuk DPR dan Pemerintah) melalui dan bersama asosiasi
perusahaan yang bergerak dibidang industri rokok memberikan pengetahuan dan pengertian
tentang industri dan kegiatan usaha Perseroan yang dapat berdampak pada respon positif
terhadap industri rokok.
40
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
3. Perseroan mungkin tidak mampu memperoleh, mempertahankan, atau memperbaharui
persetujuan, pendaftaran, dan izin-izin yang dibutuhkan untuk melakukan usaha.
Perseroan diwajibkan untuk memperoleh persetujuan, pendaftaran, dan izin-izin dari otoritas
pemerintah terkait untuk melaksanakan usahanya, termasuk izin usaha dari Badan Koordinasi
Penanaman Modal atau BKPM dan berbagai izin dari Kementerian Keuangan untuk
melaksanakan kegiatan usaha industri rokok. Tidak ada jaminan bahwa Pemerintah atau
pemerintah daerah yang berwenang tidak akan mencabut atau menolak penerbitan atau
pembaruan izin Perseroan dan/atau persetujuan yang diperlukan oleh Perseroan untuk
melakukan kegiatan usahanya.. Pemerintah dapat sewaktu-waktu mengumumkan undangundang atau peraturan baru yang mengatur produksi rokok dan industri tembakau di Indonesia
memerlukan lisensi dan izin tambahan.
Otoritas terkait di Indonesia sangat berhati-hati dalam memutuskan kebijakan untuk mencabut
atau memberikan izin, sehingga ada kemungkinan Perseroan tidak dapat memperoleh izin yang
diperlukan tepat pada waktunya atau tidak dapat memperoleh izin sama sekali. Terpenuhinya
semua persyaratan yang diperlukan untuk mendapatkan izin tidak menjamin bahwa izin akan
diberikan atau Perseroan akan dapat memenuhi syarat dan ketentuan (termasuk sehubungan
dengan pembatasan tertentu dan/atau kewajiban pelaporan) yang diperlukan oleh perizinan
terkait. Kegagalan tersebut dapat mengakibatkan sanksi yang dikenakan kepada Perseroan,
termasuk surat peringatan, penghentian sementara atau pencabutan izin Perseroan, penghentian
aktifitas produksi, penutupan kantor penjualan yang bersifat sementara atau permanen, denda,
atau sanksi administratif lainnya.
Kegagalan Perseroan untuk mendapatkan, mempertahankan atau memperbaharui perizinan,
atau mendapatkan persetujuan yang relevan dari otoritas pemerintah untuk menjalankan
usahanya, dapat mempengaruhi secara negatif kinerja, arus kas, hasil usaha, kondisi keuangan
dan prospek usaha Perseroan.
Perseroan memperhatikan dengan seksama setiap rencana perpanjangan atau pembaharuan
atas setiap perijinan. Hal ini memungkinkan Perseroan untuk selalu siap sedia dan menekan
kemungkinan tidak didapatkannya perijinan atau perpanjangan atas perijinan tersebut.
4. Perseroan bergantung pada jasa tim manajemen senior.
Perseroan percaya bahwa pertumbuhan dan keberhasilan usaha bergantung pada
kemampuannya untuk menarik dan mempertahankan tenaga ahli yang berkualitas, terampil dan
berpengalaman di industri rokok. Perseroan bersaing dengan perusahaan lain untuk
mendapatkan tenaga ahli tersebut, dan tidak bisa memberikan jaminan pada investor untuk dapat
mempertahankan atau mempekerjakan tenaga kerja yang berkualitas. Perseroan sangat
bergantung pada tim manajemen senior sehubungan dengan keahlian mereka dalam industri
rokok, dan personel penting tersebut sulit digantikan. Kepergian anggota tim manajemen senior
Perseroan atau ketidakmampuan untuk menarik, merekrut, melatih dan mempertahankan
personel penting yang berkualitas, seperti manajer, asisten lapangan, insinyur dan teknisi ahli
lainnya dapat mempengaruhi kegiatan usaha, kondisi keuangan dan operasional Perseroan.
Dalam melakukan perekrutan, Perseroan memiliki kriteria yang jelas dalam menilai kemampuan
calon pegawai Sehingga sumber daya manusia yang direkrut adalah sumber daya manusia yang
berkualitas. Perseroan juga sangat memperhatikan perkembangan kualitas sumber daya
manusianya dengan cara menerapkan rencana pengembangan (development plan) dan
pelatihan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
41
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
5. Risiko fluktuasi kurs mata uang asing dan potensi devaluasi Rupiah.
Perseroan membeli bahan baku, mesin-mesin dan suku cadang mesin-mesin dalam mata uang
asing. Namun pendapatan operasional Perseroan sebagian besar telah dan akan terus dalam
mata uang Rupiah. Devaluasi Rupiah akan meningkatkan biaya impor bahan baku, peralatan,
dan mesin untuk menjalankan aktifitas operasional. Sehingga berdampak negatif dan material
terhadap kegiatan usaha dan posisi keuangan Perseroan.
Perseroan melakukan forward contract sehubungan dengan liabilitas dalam mata uang asing
tertentu, Perseroan telah mengambil inisiatif untuk mengurangi volatilitas terhadap apresiasi nilai
Dolar Amerika Serikat atau mata uang lainnya terhadap Rupiah.
6. Kinerja keuangan Perseroan dipengaruhi oleh keadaan ekonomi Indonesia.
Permintaan konsumen dewasa produk Perseroan dapat mengalami penurunan pada saat dimana
daya beli perokok dewasa menurun, misalnya pada masa resesi atau turunnya perekonomian
yang berkelanjutan. Berikut adalah faktor-faktor yang dapat memberikan dampak negatif
terhadap kondisi makroekonomi Indonesia:
-
Perubahan biaya tenaga kerja dan peraturan yang mempengaruhi tenaga kerja;
-
Perubahan inflasi Indonesia;
-
Depresiasi Rupiah;
-
Peraturan pemerintah yang tidak menguntungkan;
-
Ketidakstabilan politik;
-
Perubahan harga komoditas lokal dan global;
-
Perubahan ekonomi domestik, regional atau global; dan
-
Melambatnya pertumbuhan PDB Indonesia dan perubahan dalam tingkat pendapatan dari
segmen pendapatan menengah Indonesia.
Jika industri rokok Indonesia dipengaruhi oleh salah satu faktor tersebut atau faktor lainnya,
Perseroan dapat mengalami penurunan penjualan, peningkatan biaya, dan penurunan marjin
yang dapat memberikan dampak negatif yang signifikan terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil
usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
Dalam menghadapi tantangan keadaan ekonomi, Perseroan terus menerus berupaya untuk
melakukan usaha efisiensi biaya di segala bidang.
7. Perseroan dapat menghadapi proses litigasi, investigasi, dan proses hukum lainnya.
Karena adanya ketidakpastian proses litigasi dan uji hukum terhadap regulasi, Perseroan tidak
dapat memprediksi hasil akhir dari proses hukum jika terjadi. Hasil yang tidak menguntungkan
dapat merusak reputasi Perseroan serta mereknya, dan dapat menimbulkan dampak negatif
terhadap kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha dan kondisi keuangan Perseroan. Selain itu,
apapun hasil dari setiap litigasi atau uji hukum terhadap regulasi, proses tersebut membutuhkan
biaya yang tinggi dan dapat melibatkan sumber daya yang substansial dan perhatian lebih dari
manajemen Perseroan.
Litigasi dapat berupa tuntutan dari perorangan dan class action yang menyatakan mengalami
kerugian finansial dan/atau kerusakan yang berhubungan dengan dampak negatif produk
tembakau terhadap kesehatan dan tuntutan untuk pemulihan biaya kesehatan dari lembaga
42
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
pemerintah terkait dengan masalah kesehatan yang berhubungan dengan tembakau. Perseroan
tidak dapat memprediksi hasil dari setiap litigasi. Apapun hasil dari litigasi, biaya untuk
pembelaan terhadap tuntutan bisa sangat besar dan dapat menyebabkan risiko penurunan
toleransi sosial terhadap rokok, atau peningkatan pembatasan pada rokok di pasar di mana
Perseroan beroperasi. Selain itu, putusan yang tidak menguntungkan dapat mewajibkan
Perseroan untuk membayar ganti rugi dalam jumlah besar, hal ini berdampak negatif terhadap
kegiatan usaha, mengurangi toleransi sosial merokok, mendorong pembatasan merokok yang
lebih luas atau mendorong tuntutan hukum serupa yang diajukan terhadap Perseroan.
Pada tanggal diterbitkannya Prospektus ini, Perseroan tidak terlibat dalam proses litigasi apapun
yang material. Perseroan senantiasa memastikan dan memperhatikan pemenuhan atas semua
persyaratan sebagaimana diwajibkan dalam peraturan perundang-undangan terkait kegiatan
usaha Perseroan. Hal ini akan memberikan posisi yang baik pada Perseroan dalam hal
Perseroan terlibat dalam proses litigasi, investigasi dan proses hukum lainnya. Dalam
menghadapi proses litigasi, investigasi dan proses hukum lainnya, Perseroan mencari advis
terbaik dari konsultan independen terbaik di bidangnya.
8. Pembatasan iklan, promosi, pemasaran, pengemasan, pelabelan, dan penggunaan produk
rokok di Indonesia dan pasar lainnya.
Perseroan tunduk pada regulasi yang mengatur berbagai persyaratan pada promosi, pemasaran,
pengemasan, pelabelan, sponsor, dan penggunaan produknya. Pada Desember 2012,
Pemerintah mengeluarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 109 Tahun 2012
tentang Pengamanan Bahan Yang Mengandung Zat Adiktif Berupa Produk Tembakau Bagi
Kesehatan (“PP No. 109/2012”). PP No. 109/2012 mengatur pembatasan produksi, distribusi dan
penjualan produk tembakau, pembatasan kegiatan iklan, dan persyaratan gambar peringatan
kesehatan pada bungkus rokok terkait dengan risiko dalam mengkonsumsi produk tembakau.
Sejalan dengan PP No. 109/2012, Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta mengeluarkan
Peraturan Gubernur Provinsi Daerah Khusus Ibukota Jakarta No. 1 Tahun 2015 tentang
Larangan Penyelenggaraan Reklame Rokok Dan Produk Tembakau Pada Media Luar Ruang
yang berlaku pada tanggal 13 Januari 2015, akan membatasi iklan pada tempat terbuka di
daerah-daerah tertentu di Jakarta dan kota-kota lainnya.
Lebih lanjut, di luar Indonesia, telah terdapat rezim aturan ketat yang mengatur iklan, promosi,
pemasaran, pengemasan, pelabelan, dan penggunaan produk tembakau. Per Maret 2015, FCTC,
yang merupakan perjanjian internasional untuk pelaksanaan pengendalian tembakau yang efektif,
telah diadopsi oleh 180 negara (termasuk Uni Eropa).FCTC memberlakukan pedoman dan opsi
kebijakan, termasuk tindakan terkait harga dan pajak, tindakan perlindungan lingkungan dari
paparan asap tembakau, regulasi mengenai isi dan emisi produk tembakau, regulasi mengenai
pemaparan bahan-bahan produk tembakau, pembatasan iklan, promosi dan sponsor,
pembatasan kemasan dan pelabelan, tindakan pencegahan perdagangan secara ilegal produk
tembakau, tindakan pencegahan perdagangan gelap produk tembakau, dan pembatasan lebih
lanjut mengenai penjualan tembakau kepada anak di bawah umur. Pihak-pihak FCTC memiliki
kewajiban untuk mengembangkan, melaksanakan, dan secara berkala memperbaharui dan
meninjau strategi, rencana, dan protokol dalam rangka kebijakan pengendalian tembakau
sehubungan dengan konvensi dan setiap protokol yang mengikat. Meskipun Indonesia saat ini
belum menjadi bagian dari FCTC, Pemerintah Indonesia mengalami tekanan untuk mengadopsi
dan meratifikasi FCTC di masa mendatang.
Ketatnya regulasi produk tembakau secara umum dapat memberikan kontribusi yang
berkelanjutan dalam mengurangi permintaan produk tembakau, dimana hal ini dapat
mengharuskan Perseroan untuk meningkatkan biaya investasi pemasaran yang akhirnya secara
material dan negatif memberikan pengaruh pada kegiatan usaha, kondisi finansial, dan prospek
usaha Perseroan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
43
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Perseroan terus membangun komunikasi internal serta mitigasi eksternal kepada semua
pemangku kepentingan terkait (termasuk DPR dan Pemerintah) melalui dan bersama Asosiasi,
sambil melakukan pemantauan berkala pada perkembangan hukum yang berlaku. Selain itu
Perseroan juga melakukan persiapan internal dengan menyiapkan tim pelaksana untuk
mengantisipasi (i) diterapkannya graphical health warning pada kemasan dan (ii) rute ke
konsumen serta peraturan terhadap produk.
9. Klaim product liability dan publisitas burukdapat merugikan reputasi Perseroan.
Kualitas produk Perseroan sangat penting bagi kegiatan usaha Perseroan. Dalam melakukan
pengemasan, pemasaran, distribusi, dan penjualan, Perseroan memiliki risiko tanggung jawab
kerugian produk, penarikan kembali produk, publisitas buruk dan kemungkinan gugatan tanggung
jawab kerugian produk. Jika Perseroan terbukti menjual barang yang cacat, walaupun Perseroan
tidak terbukti bertanggung jawab atas kerugian yang diakibatkan dari barang yang rusak, hal
tersebut berdampak signifikan terhadap reputasi Perseroan. Hal tersebut dapat mengakibatkan
penurunan kepercayaan perokok dewasa pada barang Perseroan serta volume penjualan di
masa yang akan datang, dan memiliki dampak yang signifikan pada kegiatan usaha, arus kas,
hasil usaha, kondisi keuangan dan prospek usaha Perseroan.
Perseroan selalu memperhatikan dan menjaga kualitas produk perseroan, dari sejak pembelian
dan penyimpanan bahan baku, proses produksi dan distribusi, sampai ketika berada di pasar.
Perseroan melakukan rotasi dan penarikan produk di pasar secara berkala untuk menjaga
kualitas produk.
10. Perseroan dapat dirugikan oleh penerapan dan penegakan peraturan lingkungan hidup
yang lebih ketat.
Perseroan, seperti perusahaan industri rokok lainnya di Indonesia, tunduk pada peraturanperaturan lingkungan hidup, dan perubahan peraturan lingkungan hidup di Indonesia dapat
memberikan dampak negatif pada aktivitas kegiatan usaha. Fasilitas produksi Perseroan berada
di bawah pengawasan oleh berbagai instansi pemerintah, baik yang terjadwal maupun yang tidak
terjadwal, yang memiliki standar pengkajian yang berbeda. Instansi tersebut memiliki wewenang
untuk memeriksa dan mengawasi kepatuhan Perseroan terhadap peraturan lingkungan hidup,
termasuk wewenang untuk mengenakan denda dan mencabut izin operasi.
Ada kemungkinan bahwa peraturan-peraturan lingkungan hidup di Indonesia dapat lebih ketat di
masa yang akan datang yang dapat mewajibkan Perseroan untuk mengeluarkan sumber daya
yang signifikan atau mempengaruhi aktifitas fasilitas produksi dan usaha operasional. Hal ini
dapat memberi dampak negatif terhadap kegiatan usaha, kondisi keuangan, hasil usaha dan
prospek Perseroan.
Perseroan berkeyakinan bahwa operasinya pada saat ini sesuai dengan peraturan lingkungan
hidup yang berlaku di Indonesia, serta berkomitmen untuk selalu mematuhi peraturan tersebut.
11. Fasilitas produksi atau kegiatan operasional Perseroan dapat menghadapi gangguan dari
organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah, dan perorangan yang
berkepentingan.
Organisasi lingkungan hidup, organisasi non-pemerintah dan perorangan, dari waktu ke waktu,
dapat terus menekan atau menghambat kegiatan produksi perusahaan industri rokok. Beberapa
organisasi non-pemerintah dan badan amal memiliki pengaruh besar di Indonesia. Terdapat risiko
dimana organisasi tersebut menjadi semakin aktif dan dapat mempengaruhi otoritas terkait untuk
melakukan perubahan peraturan lingkungan hidup dan menerapkan standar yang lebih ketat atas
aktivitas operasional Perseroan. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat menimbulkan reaksi negatif
dari pers atas kegiatan Perseroan dan perusahaan rokok pada umumnya. Penundaan dalam
44
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
kegiatan produksi merupakan akibat dari intervensi kelompok-kelompok lingkungan hidup,
organisasi non-pemerintah atau perorangan, atau tindakan negatif lain yang dapat menimbulkan
persepsi buruk tentang perusahaan manufaktur rokok pada umumnya, dan dapat mempengaruhi
reputasi Perseroan serta menghambat kegiatan operasi, sehingga mempengaruhi hasil operasi
yang dapat menyebabkan Perseroan mengalami kerugian finansial.
Perseroan selalu mengedepankan etika bisnis yang tinggi dengan memperhatikan semua
peraturan yang berkaitan dengan produk tembakau kami, misalnya peringatan kesehatan
bergambar dan menyasar konsumen dewasa berusia 18 tahun ke atas.
12. Kepentingan pemegang saham pengendali Perseroan mungkin tidak selaras dengan
kepentingan usaha Perseroan dan/atau dengan kepentingan pemegang saham lainnya.
BAT, melalui anak perusahaannya yang dimiliki langsung dan tidak langsung, melakukan usaha
di Indonesia serta di berbagai negara lainnya.. Kepentingan BAT mungkin bertentangan dengan
kepentingan pemegang saham lainnya, dan tidak ada jaminan BAT 2009 akan memberi suara
dengan cara yang akan menguntungkan pemegang saham minoritas Perseroan. Oleh karena itu,
kecuali undang-undang atau peraturan mensyaratkan diperolehnya persetujuan pemegang
saham minoritas, BAT 2009 dapat:
-
Mengatur kebijakan, pengelolaan dan urusan Perseroan;
-
Tunduk pada, peraturan perundang-undangan dan Anggaran Dasar yang berlaku, merubah
ketentuan Anggaran Dasar; dan
-
Dengan cara lain menentukan hasil dari sebagian besar aksi korporasi Perseroan, termasuk
perubahan pengendalian, kebijakan dividen, penggabungan atau penjualan dari seluruh atau
sebagian besar aset, delisting dan/atau merubah status Perseroan menjadi perusahaan
tertutup.
BAT juga dapat memberikan pengaruh di area lain yang berkaitan dengan kegiatan usaha
Perseroan, seperti dalam perjanjian royalti dengan perusahaan-perusahaan di bawah BAT
dimana Perseroan adalah produsen dan distributor tunggal beberapa merek rokok yang mereka
miliki di Indonesia, penyediaan jasa technical and advisory, pembelian pasokan, dan pinjaman
antar-perusahaan.
Dalam setiap pengambilan keputusan untuk melaksanakan transaksi tertentu, Perseroan selalu
berpatokan pada Anggaran Dasar Perseroan, Undang-undang mengenai Perseroan Terbatas
dan peraturan yang berlaku untuk perusahaan publik (baik yang dikeluarkan oleh OJK maupun
BEI). Peraturan-peraturan tersebut telah menjamin hak-hak dari pemegang saham publik dan
pemegang saham minoritas.
13. Perseroan melakukan beberapa transaksi dengan pihak terafiliasi yang mungkin
mengandung benturan kepentingan.
Perseroan telah ikut serta dalam berbagai transaksi dengan para pihak terafiliasinya. Transaksi
ini juga dapat mengandung benturan kepentingan yang dapat merugikan Perseroan.
Selain itu, beberapa Komisaris dan Direktur Perseroan juga merupakan pejabat dan direktur
pihak terafiliasi Perseroan dan, sehubungan dengan transaksi dengan pihak terafiliasi, dapat,
secara sendiri-sendiri atau secara gabungan, mengandung benturan kepentingan. Hubungan
dengan pihak terafiliasi dapat memburuk atau kontrak dengan pihak lawan dapat terganggu atau
pihak lawan dalam suatu perjanjian tidak lagi menjadi pihak terafiliasi Perseroan. Faktor-faktor ini
dapat memberi dampak yang signifikan pada kegiatan usaha, arus kas, hasil usaha, kondisi
keuangan dan prospek Perseroan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
45
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Dalam setiap pengambilan keputusan untuk melaksanakan transaksi afiliasi, Perseroan selalu
berpatokan pada peraturan yang berlaku untuk perusahaan publik (baik yang dikeluarkan oleh
OJK maupun BEI). Peraturan-peraturan tersebut telah menjamin hak-hak dari pemegang saham
publik dan pemegang saham minoritas.
14. Kegagalan berfungsinya sistem informasi Perseroan dan masuknya pihak ketiga dengan
tujuan merusak sistem informasi.
Perseroan menggunakan sistem informasi dalam mengelola proses bisnisnya, mengumpulkan
dan mengolah data bisnis dan berkomunikasi secara internal dan eksternal dengan karyawan,
pemasok, pelanggan dan pihak lainnya. Beberapa sistem informasi ini dikelola oleh penyedia jasa
pihak ketiga. Perseroan memiliki sistem cadangan dan rencana kesinambungan bisnis untuk
melindungi sistem dan data dari akses yang tidak sah. Namun, kegagalan sistem untuk berfungsi
sebagaimana yang dimaksudkan, atau penetrasi sistem yang dilakukan oleh pihak luar dengan
tujuan menggali informasi atau mengganggu proses bisnis dapat mengakibatkan kehilangan
pendapatan, aset atau data sensitif lainnya, memicu litigasi dan tindakan hukum, menyebabkan
kerusakan reputasi Perseroan atau merek Perseroan dan mengakibatkan perbaikan yang
signifikan dan biaya lainnya untuk Perseroan.
Perseroan memiliki kebijakan sistem informasi yang ketat, secara teratur melakukan back-up data
dan secara teratur mengingatkan karyawan mengenai tata cara pengamanan data dan sistem
informasi.
46
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
VIII. KETERANGAN TENTANG PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK,
KEGIATAN USAHA, SERTA KECENDERUNGAN DAN
PROSPEK USAHA PERSEROAN DAN ENTITAS ANAK
A. Riwayat Singkat Perseroan
Perseroan, berkedudukan di Jakarta Selatan, pada awalnya didirikan dengan nama PT Rimba Niaga
Idolaberdasarkan Akta Perseroan Terbatas PT Rimba Niaga Idola No. 247 tanggal 11 April 1987,
dibuat di hadapan Misahardi Wilamarta, S.H., Notaris di Jakarta (“Akta Pendirian Perseroan”) untuk
melanjutkan usaha-usaha dari suatu perserikatan komanditer dengan nama C.V. Rimba Niaga yang
anggaran dasarnya termuat dalam Akta No. 61 tanggal 19 Januari 1979, dibuat di hadapan Ny.
Darwani Sidi Bakaroedin, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian Perseroan tersebut telah disahkan
oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Keputusan No. C2-1219.HT.01.01.TH.89
tanggal 4 Februari 1989, dan telah didaftarkan dalam buku registerdi Kantor Pengadilan Negeri
Jakarta Pusat dibawah No. 471/1989 tanggal 4 Maret 1989, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 90 tanggal 10 November 1989, Tambahan No. 2990.
Pada tanggal 5 Maret 1990, Perseroan mencatatkan sebanyak 1.200.000 (satu juta dua ratus ribu)
Saham Biasa Atas Nama dengan nilai nominal Rp1.000,00 (seribu Rupiah) setiap saham di Bursa
Efek Jakarta (sekarang BEI) dan ditawarkan kepada masyarakat dengan harga penawaran
Rp3.380,00 (tiga ribu tiga ratus delapan puluh Rupiah) setiap sahamnya.
Pada tahun 1996, Perseroan mengubah namanya menjadi PT Transindo Multi Prima Tbk serta
maksud dan tujuannya berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Perseroan Terbatas PT Rimba Niaga
Idola Tbk No. 31 tanggal 27 Desember 1996, dibuat di hadapan Anasrul Jambi, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia
berdasarkan Surat Keputusan No. C2-11.968.HT.01.01.TH.97 tanggal 25 April 1997, telah
didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UUWDP dengan TDP No.
09051627222 di Kantor Pendaftaran Perusahaan Kodya Jakarta Pusat No. 1013/BH.09.05/III/97 pada
tanggal 21 Juli 1997, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 48 tanggal
16 Juni 1998, Tambahan No. 3216.
Pada tahun 2000, Perseroan kembali mengubah namanya menjadi PT Bentoel Internasional
Investama Tbk berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa PT
Transindo Multi Prima Tbk No.23 tanggal 11 Februari 2000 juncto Akta Pernyataan Keputusan Rapat
Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Transindo Multi Prima Tbk. No.56
tanggal 25 Februari 2000, keduanya dibuat di hadapan Fathiah Helmi,S.H., Notaris di Jakarta. Akta
tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menteri Hukum dan Perundang-undangan Republik
Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.C-3988 HT.01.04-TH.2000 tanggal 28 Februari 2000,
telah didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai dengan ketentuan UUWDP berdasarkan TDP No.
090315228222
di
Kantor
Pendaftaran
Perusahaan
Kodya
Jakarta
Selatan
No.
260/RUB.09.03/III/2000 pada tanggal 15 Maret 2000, dan telah diumumkan dalam Berita Negara
Republik Indonesia No. 69 tanggal 29 Agustus 2000, Tambahan No. 4862. Di samping perubahan
terhadap nama Perseroan, kedua akta di atas juga memuat penyesuaian beberapa pasal dalam
Anggaran Dasar Perseroan terhadap ketentuan Keputusan Ketua Bapepam No. Kep.13/PM/1997
tentang Pokok-pokok Anggaran Dasar Perseroan yang Melakukan Penawaran Umum Efek yang
Bersifat Ekuitas dan Perusahaan Publik.
Pada tanggal 19 November 2007, Perseroan menerbitkan prospektus untuk menawarkan Obligasi
Bentoel I Tahun 2007 kepada masyarakat dengan jumlah pokok obligasi sebesar
Rp1.350.000.000.000 (satu triliun tiga ratus lima puluh miliar Rupiah). Obligasi ini merupakan obligasi
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
47
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
tanpa warkat yang berjangka waktu 5 (lima) tahun dengan bunga 10,5% (sepuluh koma lima persen)
(“Penawaran Umum Obligasi I”).
Anggaran Dasar Perseroan telah diubah untuk disesuaikan dengan ketentuan UUPT sebagaimana
termaktub dalam Akta Pernyataan Rapat Perseroan No. 238 tanggal 27 Juni 2008, dibuat di hadapan
Eliwaty Tjitra,S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-60855.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008,
dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No. AHU0082166.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 10 September 2008, serta telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 18 tanggal 3 Maret 2009, Tambahan No. 6324.
Pada tanggal 26 November 2009, Bapepam-LK memberikan pernyataan efektif atas rencana
penggabungan Perseroan dengan PT BAT Indonesia Tbk (”BATI”). Dalam penggabungan tersebut,
Perseroan merupakan entitas yang menerima penggabungan sehingga status badan hukum BATI
berakhir karena hukum sebagaimana diatur dalam Akta No. 28 tanggal 4 Desember 2009, dibuat di
hadapan Aulia Taufani, S.H., Notaris di Jakarta, akta mana telah memperoleh persetujuan dari
Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-60718.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 11
Desember 2009.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar Perseroan telah beberapa kali
mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa No. 55 tanggal 15 April 2016 yang dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H.,
LL.M., Notaris di Jakarta. Akta tersebut telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan
Surat Keputusan No. AHU-0008425.AH.01.02.Tahun 2016 tanggal 3 Mei 2016 dan telah didaftarkan
dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No. AHU0055073.AH.01.11.Tahun 2016 Tanggal 3 Mei 2016.
Perseroan merupakan perusahaan yang menerima fasilitas penanaman modal dalam negeri (PMDN)
berdasarkan Izin Usaha No. 1374/T/INDUSTRI/PERDAGANGAN/2009 tanggal 31 Desember 2009
juncto Izin Usaha No. 4/1/IU/III/PMDN/INDUSTRI/PERDAGANGAN/2010 tanggal 10 April 2010.
Perseroan memulai kegiatan usahanya secara komersial pada tahun 1989, berawal dari perusahaan
yang bergerak dalam bidang industri rotan. Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, berdasarkan
ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar, kegiatan usaha utama Perseroan adalah menjalankan usahausaha di bidang perdagangan, antara lain perdagangan impor dan ekspor, serta bertindak sebagai
agen, supplier, grosir, dan distributor untuk cerutu, rokok, dan produk lainnya yang terbuat oleh atau
dari tembakau sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta menjalankan usaha
di bidang industri, termasuk berbagai macam industri, antara lain, industri yang memproduksi rokok
putih, rokok kretek, rokok lainnya dan produk lainnya yang terbuat oleh atau dari tembakau, bumbu
rokok, dan klobot/kawung sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, untuk
menjalankan kegiatan industri pengeringan dan/atau pengolahan tembakau.
Sampai dengan Prospektus ini diterbitkan, Perseroan memiliki penyertaan saham pada 12 (dua
belas) Entitas Anak – pada 5 (lima) Entitas Anak secara langsung dan pada 7 (tujuh) Entitas Anak
secara tidak langsung – dimana 5 (lima) di antara Entitas Anak tersebut aktif beroperasi secara
komersial. Entitas Anak Perseroan adalah sebagai berikut:
Nama Entitas Anak
PT Bentoel Prima (BP)
PT Lestariputra Wirasejati (LWS)
48
Tahun
Penyertaan
2002
Persentase
Kepemilikan
99,99%
2007
100%
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Kegiatan Usaha
Manufaktur
rokok,
pengolahan dan
pengeringan
daun tembakau
Manufaktur rokok
Status
Operasional
Aktif
Tidak
berproduksi
Tahun
Penyertaan
2008
2009
Persentase
Kepemilikan
100%
100%
Manufaktur rokok
Manufaktur rokok
PT Bintang Pesona Jagat (BPJ)
2008
100%
Manufaktur rokok
PT
Perusahaan
Suburaman (PDS)
PT Amiseta (AMI)
1997
100%
Manufaktur rokok
1997
100%
Manufaktur rokok
2007
100%
Manufaktur rokok
2010
99,99%
Manufaktur rokok
2010
2012
2012
99,99%
100%
100%
Manufaktur rokok
Manufaktur rokok
Distributor rokok
Nama Entitas Anak
PT Bintang Boladunia (BBD)
PT Bintang Jagat Sejati (BJS)
Dagang
PT Perusahaan Dagang
Industri Tresno (TRN)
PT Java Tobacco (JVT)
dan
PT Pantura Tobacco (PTT)
PT Cipta Pesona Bintang (CPB)
PT Bentoel Distribusi Utama (BDU)
Kegiatan Usaha
Status
Operasional
Aktif
Tidak
berproduksi
Tidak
berproduksi
Aktif
Tidak
berproduksi
Aktif
Tidak
berproduksi
Tidak aktif
Tidak aktif
Aktif
Pada saat ini, Perseroan telah menjalankan kegiatan usaha utamanya pada bidang pengolahan
tembakau, industri rokok dan penyertaan pada Entitas Anak yang bergerak di bidang produksi dan
distribusi rokok.
B. Perkembangan Kepemilikan Saham Perseroan
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan sejak pendirian sampai dengan Penawaran
Umum Saham Perdana telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum Saham Perdana.
Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan sejak Penawaran Umum Saham Perdana
sampai dengan Penawaran Umum Terbatas I telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum
Terbatas I. Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan sejak Penawaran Umum Terbatas I
sampai dengan Penawaran Umum Terbatas II telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum
Terbatas II. Komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan sejak Penawaran Umum Terbatas
II sampai dengan Penawaran Umum Obligasi I telah diungkapkan dalam Prospektus Penawaran Umum
Obligasi I. Di bawah ini disajikan komposisi permodalan dan pemegang saham Perseroan terhitung sejak
Penawaran Umum Obligasi I sampai dengan tanggal Prospektus ini diterbitkan.
Sampai dengan tanggal diterbitkannya Prospektus ini, komposisi permodalan Perseroan pada
dasarnya tidak mengalami perubahan.
Tahun 2007
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2007 yang diterbitkan oleh BAE, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Rajawali Corpora
2. Eagle High Consumer Products Pte Ltd
3. Citibank Singapore A/C LGT Singapore/Client
Trust Acc
4. Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
21.546.000.000
1.077.300.000.000
(%)
2.810.000.000
975.160.182
650.000.000
140.500.000.000
48.758.009.100
32.500.000.000
41,73
14,48
9,66
2.297.964.818
6.733.125.000
14.812.875.000
114.898.240.900
336.656.250.000
740.643.750.000
34,13
100
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
49
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Tahun 2008
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Luar Biasa Perseroan No. 238 tanggal 27
Juni 2008, dibuat di hadapan Eliwaty Tjitra, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PT Rajawali Corpora
2. Eagle High Consumer Pruducts PTE.LTD
3. Crystalite International LTD
4. Royale Holdings Group Inc
5. Setzer Holding Limited
6. Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
21.546.000.000
1.077.300.000.000
2.810.000.000
975.160.182
333.000.0000
330.971.681
330.000.000
1.953.993.137
6.733.125.000
14.812.875.000
140.500.000.000
48.758.009.100
16.650.000.000
16.548.584.050
16.500.000.000
97.699.656.850
336.656.250.000
740.643.750.000
(%)
41,73
14,48
4,95
4,92
4,90
29,02
100
Tahun 2009
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2009 yang diterbitkan oleh BAE, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. BAT 2009
2. Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
21.546.000.000
1.077.300.000.000
6.715.316.717
17.808.283
6.733.125.000
14.812.875.000
335.765.835.850
890.414.150
336.656.250.000
740.643.750.000
(%)
99,74
0,26
100
Tahun 2011
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31 Desember 2011 yang diterbitkan oleh BAE, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. BAT 2009
2. United Bank of Switzerland AG
3. Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
21.546.000.000
1.077.300.000.000
6.194.043.124
970.542.854
75.419.022
7.240.005.000
14.305.995.000
309.702.156.200
48.527.142.700
3.770.951.100
362.000.250.000
715.299.750.000
(%)
85,55
13,41
1,04
100
Tahun 2016
Berdasarkan DPS Perseroan pada tanggal 31Mei 2016 yang diterbitkan oleh BAE, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham Perseroan adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. BAT 2009
50
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Nilai Nominal Rp50,00 per saham
Jumlah Nilai Nominal
Jumlah Saham
(Rp)
21.546.000.000
1.077.300.000.000
6.194.043.124
309.702.156.200
(%)
85,55
2. United Bank of Switzerland AG
3. Masyarakat (kepemilikan di bawah 5%)
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Saham dalam Portepel
970.542.854
75.419.022
7.240.005.000
14.305.995.000
48.527.142.700
3.770.951.100
362.000.250.000
715.299.750.000
13,41
1,04
100
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, tidak terdapat perubahan struktur permodalan dan susunan
pemegang saham Perseroan selain daripada yang telah diungkapkan di atas.
C. Keterangan Singkat tentang Pemegang Saham Berbentuk Badan Hukum
1. Riwayat Singkat BAT 2009
BAT 2009, berkedudukan di Inggris,merupakan suatu perusahaan yang didirikan berdasarkan
dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Inggris dan Wales dengan
Certificate of Incorporation of a Private Limited Company No. 6925846 tanggal 5 Juni 2009.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar BAT 2009 adalah sebagaimana tercantum
dalam Memorandum and Articles of Association BAT 2009 tanggal 5 Juni 2009.
2. Kegiatan Usaha BAT 2009
Berdasarkan ketentuan Memorandum and Articles of Association BAT 2009 tanggal 5 Juni 2009,
kegiatan usaha BAT 2009 antara lain adalah sebagai berikut:
a. Menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan komersial pada umumnya;
b. Menjalankan kegiatan usaha atau bisnis yang dapat memperoleh keuntungan baik secara
langsung maupun tidak langsung bagi BAT 2009;
c.
Menjalankan, memajukan, mengkomisikan riset dan pengembangan sehubungan dengan
kegiatan atau tujuan atas kegiatan BAT 2009, dan untuk memberikan dan mengeluarkan,
memperoleh, atau kegiatan lainnya untuk mengambil setiap paten, hak paten, invensi, proses
yang rahasia, design, hak cipta, hak merek, merek jasa, nama komersial dan gelar, knowhow, formula, lisensi, konsensi, dan sejenisnya (dan setiap keuntungan di dalamnya) dan
setiap eksklusif atau non-ekslusif atau hak terbatas untuk mengunakan, dan setiap informasi
rahasia atau informasi lainnya, setiap invensi atau proses rahasia dari masing-masing, dan
untuk menggunakan, mengembangkan, memberikan lisensi untuk, dan apabila tidak berubah
untuk mempertimbangkan dan menyetujui atas properti, hak, dan informasi yang diperoleh;
d. Menjalankan kegiatan perusahaan induk dan berkoordinasi dan mengatur kegiatan-kegiatan
dan bisnis-bisnis dari subsidiari dan asosiasi dari perusahaan untuk sementara waktu dan
pendanaan dari perusahaan-perusahaan tersebut;
e. Untuk melakukan dan melaksanakan setiap hak dan kekuasaan yang diberikan oleh atau
tidak terduga untuk kepemilikan atas saham, efek, utang, efek bersifat utang, surat utang,
obligasi, surat-surat berharga, dan investasi;
f.
Untuk menyediakan bentuk modal dan ambil bagian atas informasi tersebut, manajemen,
pengawasan, atau kontrol dari bisnis atau aktivitas dari perusahaan atau menyanggupi dan
bertujuan untuk menunjuk dan meremunerasi setiap direksi, akuntan, atau ahli, penasihat,
atau agen untuk mengatur, mengawasi, atau mengontrol dan menyediakan layanan bisnis,
properti, atau aktivitas dari perusahaan atau orang lain atau menyanggupi, atau properti yang
mungkin diminati BAT 2009; dan
g. Untuk meminjam uang, memperoleh kredit, dan mencari dana dengan cara apapun.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
51
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
3. Struktur Permodalan BAT 2009
Susunan pemegang saham BAT 2009 pada saat diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai
berikut:
Nilai Nominal £1 per saham
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
Nominal (£)
370.000.002
370.000.002
Keterangan
British American Tobacco International Holdings
(UK) Limited
Jumlah Modal
370.000.002
370.000.002
(%)
100
100
4. Pengurus dan Pengawas BAT 2009
Susunan anggota pengurus BAT 2009 pada saat diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai
berikut:
Direktur
: David Patrick Ian Booth
Direktur
: Noelle Colfer
Direktur
: Robert Fergus Heaton
Direktur
:Ridirectros Limited
Sekretaris
: Ann Elizabeth Griffiths
Asisten Sekretaris
: Sophie Louise Edmonds Kerr
D. Pengurus dan Pengawasan Perseroan
Susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan pada saat diterbitkannya Prospektus ini
sebagaimana tercantum dalam Akta Pernyataan Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa Perseroan No. 55 tanggal 15 April 2016, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H.,LL.M., Notaris di
Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan No. AHU-AH.01.03-0040775 tanggal 18 April 2016,
adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Presiden Komisaris dan Komisaris Independen : Hendro Martowardojo
Komisaris Independen
: Silmy Karim
Komisaris Independen
: Eddy Abdurrachman
Komisaris
: Michael Scott Hayes
Direksi
Presiden Direktur
: Jason Fitzgerald Murphy
Direktur
: Hardeep Khangura
Direktur
: Martin Arthur Guest
Direktur Independen
: Prijunatmoko Sutrisno
52
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan sebagaimana tercantum di atas
telah sesuai dengan Peraturan OJK No. 33/2014.
Berikut ini adalah keterangan singkat mengenai masing-masing anggota Dewan Komisaris dan
Direksi Perseroan:
Dewan Komisaris
Hendro Martowardojo, Presiden Komisaris dan Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Lahir pada tahun 1954 dan saat ini berusia 62
tahun
Diangkat sebagai Presiden Komisaris Independen Perseroan melalui
RUPSLB Perseroan pada tanggal 16 Agustus 2012. Beliau meraih gelar
Sarjana Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982 dan Master of
Business Administration dalam bidang International Management dari
Brussels European University pada 1986. Beliau memiliki pengalaman kerja
selama lebih dari 30 tahun, baik di perusahaan multinasional, perusahaan
nasional dan BUMN, serta pernah menduduki posisi senior di berbagai
perusahaan, salah satunya adalah Citibank. Beliau menjabat sebagai Grup
Director PT Maharani Paramitra, Presiden Direktur PT Aerowisata yang
merupakan anak perusahaan PT Garuda Indonesia dan Presiden Direktur
PT Citra Dana Asia (Fund Asia). Sebelum bergabung dengan Perseroan,
beliau menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Niaga Sekuritas dan PT
Asia Multi Dana. Sampai saat ini beliau masih menjabat sebagai Presiden
Komisaris PT Resource Alam Indonesia Tbk.
Silmy Karim, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Lahir pada tahun 1974 dan saat ini berusia 41
tahun
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan melalui RUPSLB
Perseroan pada tanggal 2 Agustus 2013. Beliau memperoleh gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Trisakti pada tahun 1997 dan gelar Magister
Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 2007. Beliau telah
memegang jabatan senior di berbagai perusahaan, antara lain; sebagai
Komisaris Independen Carrefour Group, Komisaris PT PAL Indonesia
(Persero), dan saat ini menjabat sebagai Direktur Utama PT Pindad
(Persero), serta sebagai Presiden Komisaris PT MAN Diesel & Turbo
Indonesia.
Eddy Abdurrachman, Komisaris Independen
Warga Negara Indonesia. Lahir pada tahun 1952 dan saat ini berusia 63
tahun
Diangkat sebagai Komisaris Independen Perseroan melalui RUPSLB
Perseroan pada tanggal 24 Februari 2015. Beliau memperoleh gelar Sarjana
bidang Ilmu Keuangan dari Institut Ilmu Keuangan, Jakarta pada tahun 1979.
Beliau pernah menempati berbagai jabatan senior di berbagai instansi
pemerintah, antara lain, sebagai Direktur Jenderal Bea dan Cukai
Departemen Keuangan Republik Indonesia, dan sebagai Penasihat Menteri
Keuangan Hubungan Ekonomi Internasional Departemen Keuangan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
53
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Republik Indonesia. Beliau juga pernah menjabat sebagai Sekretaris Menteri
Koordinasi Bidang Perekonomian di Kementerian Koordinasi Bidang
Perekonomian Republik Indonesia.
Michael Scott Hayes, Komisaris
Warga Negara Australia. Lahir pada tahun 1962 dan saat ini berusia 53
tahun
Diangkat sebagai Komisaris Perseroan melalui Rapat Pemegang Saham
Tahunan (“RUPST”) Perseroan pada tanggal 6 Juni 2014. Beliau merupakan
lulusan dari University of Cape Town dengan gelar Sarjana di Bidang Niaga
pada tahun 1982 dan meraih gelar Master of Business Administration dari
Macquarie University Sydney, Australia, pada tahun 1991. Beliau memiliki
pengalaman kerja selama hampir 30 tahun dan saat ini berkarier di British
American Tobacco Regional Office di Hong Kong sebagai Regional Head of
Finance. Sebelum bergabung dengan British American Tobacco, beliau
bekerja di Ernst & Young. Selama berkarier di British American Tobacco,
beliau menempati berbagai posisi senior, antara lain, Finance Director British
American Tobacco Kenya, Finance Director British American Tobacco Afrika
Selatan, dan Group Head Mergers & Acquisition di London, Inggris.
Direksi
Jason Fitzgerald Murphy, Presiden Direktur
Warga Negara Australia. Lahir pada tahun 1970 dan saat ini berusia 45
tahun
Diangkat sebagai Presiden Direktur Perseroan melalui RUPSLB Perseroan
pada tanggal 14 Maret 2012. Beliau lulus dari Charles Sturt University di
Australia dengan gelar Sarjana Bisnis pada tahun 1991. Beliau memulai
kariernya di WD & HO Wills (bagian dari British American Tobacco Grup)
pada tahun 1993, yang berbasis di Sydney. Beliau telah membangun
kariernya di British American Tobacco Grup Australia, sebagian besar pada
Fungsi Sales dan Marketing selama 12 tahun. Selanjutnya beliau juga
ditempatkan untuk penugasan internasional untuk British American
Tobacco, antara lain sebagai General Manager Fiji, Samoa dan Tonga
yang berbasis di Suva Fiji dan Direktur Wilayah untuk Ukraina, Moldova
dan Belarus, yang berbasis di Kiev, Ukraina.
Hardeep Khangura, Direktur
Warga Negara Inggris. Lahir pada tahun 1972 dan saat ini berusia 43 tahun
Diangkat sebagai anggota Direksi Perseroan melalui RUPST Perseroan
pada tanggal 5 Juni 2013. Beliau lulus dari Birmingham University dengan
gelar BCOM (Honours) di bidang Akuntansi dan Keuangan. Beliau memulai
kariernya di PricewaterhouseCoopers (PwC) sebelum bergabung dengan
Rothmans International/British American Tobacco Grup pada tahun 1998
sebagai Finance Manager. Beliau kemudian menjadi Auditor Internasional
sebelum menjadi Direktur Keuangan di Turki. Sebelum bergabung dengan
Perseroan, beliau adalah Head of Corporate Strategy untuk British
American Tobacco Grup di London, Inggris. Beliau memiliki kualifikasi
54
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
sebagai Chartered Accountant Inggris.
Martin Arthur Guest, Direktur
Warga Negara Inggris. Lahir pada tahun 1969 dan saat ini berusia 47 tahun
Diangkat sebagai anggota Direksi Perseroan melalui RUPST Perseroan
pada tanggal 15 April 2016. Beliau meraih gelar BEng (Honours) di bidang
Teknik dan Bisnis dari Sheffiled City Polytechnic pada tahun 1992 dan
merupakan lulusan dari Darlington College pada tahun 1994. Beliau
memulai kariernya di Rothmans International pada tahun 1993 sebagai
Production Manager. Beliau kemudian ditempatkan di British American
Tobacco Korea dengan posisi terakhir sebagai National Sales Manager
sebelum menjadi Supply Chain Director untuk British American Tobacco
Jepang. Sebelum bergabung dengan Perseroan, beliau adalah Operations
Director dan Head of Regional Manufacturing untuk British American
Tobacco Singapore.
Prijunatmoko Sutrisno, Direktur Independen
Warga Negara Indonesia. Lahir pada tahun 1962 dan saat ini berusia 53
tahun
Diangkat sebagai anggota Direksi Perseroan melalui RUPSLB Perseroan
pada tanggal 24 Oktober 2011. Setelah lulus dari Sekolah Menengah Atas
pada tahun 1982 dan memulai kariernya sebagai staf penelitian dan
pengembangan grading dan pencampuran tembakau di PT Djarum Kudus
sejak tahun 1983 hingga tahun 1991. Beliau kemudian pindah ke PT Rejeki
Raya Perkasa sebagai Kepala Divisi Rokok hingga tahun 1996, dan
bergabung dengan PT HM Sampoerna Tbk sebagai Head of Kretek
Blending hingga tahun 2002. Di tahun yang sama, beliau bergabung
dengan Perseroan sebagai Kepala Divisi Penelitian dan Pengembangan.
Tata Kelola Perusahaan
Manajemen Perseroan senantiasa menerapkan prinsip-prinsip tata kelola perusahaan yang baik
dalam setiap kegiatan pengelolaan Perseroan dengan maksud untuk meningkatkan kinerja dan
memberikan nilai tambah bagi Perseroan. Dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik
tersebut, manajemen Perseroan selalu memperhatikan peraturan perundang-undangan yang berlaku,
praktik dan rekomendasi tata kelola perusahaan yang baik.
Unsur-unsur penting dalam penerapan tata kelola perusahaan yang baik yang telah dilaksanakan
oleh Perseroan antara lain:
-
Penyelenggaraan RUPS Tahunan dan RUPSLB yang merupakan otoritas tertinggi di Perseroan
sebagai bentuk pertanggungjawaban Direksi Perseroan dalam mengelola Perseroan dan
persetujuan atas tindakan yang bersifat material.
-
Penunjukan Sekretaris Perusahaan untuk meningkatkan peran dan partisipasi pemegang saham
Perseroan melalui komunikasi yang efektif dan berkesinambungan dalam rangka mencapai
tujuan Perseroan.
-
Pembentukan Komite Audit untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan tugas dan tanggung jawab
Dewan Komisaris.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
55
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
-
Pembentukan Komite Nominasi untuk menyusun kebijakan dan kriteria yang dibutuhkan dalam
proses nominasi calon anggota Dewan Komisaris dan Direksi, termasuk kebijakan suksesi untuk
menjaga kesinambungan proses regenerasi atau kaderisasi kepemimpinan di Perseroan.
-
Penerapan dari British American Tobacco Group’s Standards of Business Conduct (SOBC)
dalam Perseroan.
Sekretaris Perusahaan
Sesuai dengan Peraturan OJK No. 35/POJK.04/2014 tentang Sekretaris Perusahaan Emiten atau
Perusahaan Publik, Perseroan telah menunjuk Mercy Francisca Sinaga sebagai Sekretaris
Perusahaan (Corporate Secretary) Perseroan sejak 15 Desember 2014 berdasarkan Surat
Keputusan Direksi Perseroan tanggal 15 Desember 2014.
Mercy Francisca Sinaga lulus dari Fakultas Hukum Universitas Padjajaran. Memulai kariernya di
bidang hukum pada 1996 bersama Wiriadinata, Widyawan & Rekan selama 3 tahun dengan posisi
terakhir sebagai Associate Lawyer. Ia kemudian bergabung dengan Badan Penyehatan Perbankan
Nasional (BPPN) sebagai Asisten Wakil Presiden – Ketua Tim Divisi Hukum Komersial, Kredit
Manajemen Aset selama 3 tahun. Setelah itu, ia berkarier sebagai Kepala Divisi Hukum di PT Surya
Citra Media Tbk selama 5 tahun dan di MNC Media Group sebagai Wakil Presiden untuk Group
Corporate Legal Counsel Head selama 5 tahun sebelum akhirnya bergabung bersama Perseroan.
Sekretaris Perusahaan memberikan masukan kepada Direksi untuk memastikan Perseroan
memenuhi persyaratan keterbukaan dan ketentuan pasar modal yang berlaku. Sekretaris
Perusahaan bertanggung jawab untuk mengkomunikasikan kondisi umum Perseroan dan kinerjanya
kepada seluruh pihak yang berkepentingan, baik di pasar modal maupun di masyarakat luas. Tugas
lain dari Sekretaris Perusahaan adalah menghadiri seluruh Rapat Dewan Komisaris, Rapat Direksi
dan Rapat Gabungan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan. Seluruh dokumen Perseroan,
termasuk antara lain DPS, Risalah Rapat Dewan Komisaris, Risalah Rapat Direksi serta Risalah
RUPS, didokumentasikan oleh Sekretaris Perusahaan.
Komite Audit
Dalam rangka memenuhi Peraturan OJK No. 55/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman
Pelaksanaan Kerja Komite Audit, Dewan Komisaris Perseroan telah membentuk Komite Audit,
adapun susunan anggota Komite Audit berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris tanggal 17 Maret
2016adalah sebagai berikut:
Ketua
: Eddy Abdurrachman
Juga menjabat sebagai Komisaris Independen Perseroan.
Anggota
: Hendro Martowardojo
Juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris
Independen Perseroan.
Anggota
: Suria Martara Tjahaja
Beliau pernah menjabat sebagai Direktur Keuangan dan Sekretaris
Perusahaan PT Resource Alam Indonesia Tbk (1998-2007),
Komisaris Independen, dan Ketua Komite Audit PT Summitplast
Tbk (2003-2007). Beliau juga merupakan anggota Komisaris
Independen dan Ketua Komite Audit PT Resource Alam Indonesia
Tbk sejak tahun 2008. Beliau memperoleh gelar Bachelor of
56
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Science di bidang Administrasi Bisnis dari California state
University Fresno, Fresno, California, Amerika Serikat, dan Master
of Business Administration di Corporate Finance dari Golden State
University, San Francisco, California, Amerika Serikat.
Dewan Komisaris Perseroan juga telah menetapkan Piagam Komite Audit Perseroan pada tanggal 25
Oktober 2013 sebagai dasar, pedoman dan rujukan bagi Komite Audit dalam melaksanakan tugastugas dan tanggung jawabnya. Sebagaimana tercantum dalam Piagam Komite Audit, Komite Audit
bertugas membantu Dewan Komisaris dalam menjalankan tanggung jawab yang berkaitan dengan
manajemen risiko bisnis, pengawasan internal, kepatuhan dan pelaksanaan usaha.
Unit Audit Internal
Perseroan telah memiliki Unit Audit Internal sebagaimana disyaratkan dalam Peraturan OJK No.
56/POJK.04/2015 tentang Pembentukan dan Pedoman Penyusunan Piagam Unit Audit Internal. Pada
saat diterbitkannya Prospektus ini, Stuart Fryer menjabat sebagai Ketua Unit Audit Internal yang
diangkat berdasarkan Keputusan Direksi tanggal 26 Maret 2014 yang telah disetujui oleh Dewan
Komisaris.
Stuart Fryer memiliki lebih dari 20 (dua puluh) tahun pengalaman kerja bersama dengan BAT Grup,
menempati berbagai posisi di bidang Keuangan sebelum ditunjuk menjadi anggota Komite Audit pada
2005. Beliau juga menjabat sebagai Audit Manager di BAT Malaysia serta membantu dalam Regional
Governance untuk BAT Asia Pasifik. Beliau memperoleh gelar Master of Business Administration dari
University of the West of England, Bristol dan sudah memiliki kualifikasi akuntan dari ACMA.
Audit Internal berperan dalam memberikan jaminan dan saran yang independen dan objektif kepada
Perseroan. Unit ini dibentuk dengan tujuan untuk meningkatkan nilai dan kegiatan operasional
Perseroan melalui pendekatan yang sistematis, yaitu dengan mengevaluasi manajemen Perseroan
dan memberikan berbagai rekomendasi untuk perbaikan. Dalam menjalankan peran dan untuk
mencapai tujuannya, Unit Audit Internal mengikuti Internal Audit Charter yang ditandatangani oleh
Anggota Direksi Perseroan dan disetujui oleh Dewan Komisaris Perseroan pada tanggal 15 Mei 2009.
Internal Audit Charter menetapkan tujuan, kewenangan dan tanggung jawab Unit Audit Internal.
Komite Nominasi
Fungsi nominasi dalam Perseroan, yang disyaratkan oleh Peraturan OJK No. 34/POJK.04/2014
tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik, dilaksanakan oleh Komite
Nominasi Perseroan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan Komisaris pada Rapat Dewan
Komisaris tanggal 22 Maret 2010. Adapun susunan anggota Komite Nominasi adalah sebagai berikut:
Ketua
: Jason Fitzgerald Murphy
Juga menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.
Anggota
: Hendro Martowardojo
Juga menjabat sebagai Presiden Komisaris dan Komisaris
Independen Perseroan.
Anggota
: Hardeep Khangura
Juga menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
57
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Komite Remunerasi
Fungsi penetapan nominasi dalam Perseroan, yang disyaratkan oleh Peraturan OJK No.
34/POJK.04/2014 tentang Komite Nominasi dan Remunerasi Emiten atau Perusahaan Publik,
dilaksanakan oleh Komite Remunerasi Perseroan yang dibentuk berdasarkan Keputusan Dewan
Komisaris Perseroan pada Rapat Dewan Komisaris yang diselenggarakan pada tanggal 22 Maret
2010. Adapun susunan anggota Komite Remunerasi adalah sebagai berikut:
Ketua dan Pelaksana Tugas
Regional Head of Human
Resources
(HR),
British
American
Tobacco
Asia
Pasifik
: Hae In Kim
Anggota
: Jason Fitzgerald Murphy
Memperoleh gelar Master Hubungan Industrial dari University of
New South Wales, Australia. Beliau bergabung dengan British
American Tobacco sejak 2008 sebagai Corporate Service Human
Resource Manager. Kemudian beliau pindah ke Hong Kong dan
saat ini menjabat sebagai Kepala Human Resource di regional Asia
Pasifik.
Juga menjabat sebagai Presiden Direktur Perseroan.
Anggota
: Hendro Martowardojo
Juga menjabat sebagai
Independen Perseroan.
Anggota
Presiden
Komisaris
dan
Komisaris
: Hardeep Khangura
Juga menjabat sebagai Direktur Perseroan.
Anggota
dan
Reward
Controller British American
Tobacco wilayah AsiaPasifik
dan Eropa Timur, Selatan &
Afrika
: Syed Imtiaz Faruque
Anggota
: Alexander Ivakhov
Memperoleh gelar Master di bidang Ekonomi dari Shahjala
University, Sylhet, Bangladesh. Beliau bergabung dengan British
American Tobacco sejak tahun 1998 sebagai Management
Trainee. Kemudian pindah ke London dan saat ini menjabat
sebagai Reward Controller untuk wilayah Asia Pasifik dan EEMEA.
Memperoleh gelar Master of Business Administration dari
University of Edinburgh. Beliau bergabung dengan British American
Tobacco sejak tahun 2006 sebagai Kepala Kantor Manajemen
Proyek, kemudian beliau menjabat sebagai Kepala Pengembangan
Bisnis bagi Perseroan.
Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan salah satu aset utama Perseroan dan Entitas Anak dalam
melaksanakan bisnisnya. Persaingan yang sangat ketat di bisnis rokok menuntut Perseroan dan
Entitas Anak senantiasa berupaya meningkatkan kuantitas dan kualitas sumber daya manusia secara
terencana dan berkelanjutan.
Per tanggal 31 Desember 2015, Perseroan dan Entitas Anak memiliki 5.907 karyawan tetap, dimana
sekitar 480 orang atau 8,1% dari karyawan tetap tersebut terlibat dalam manajemen dan administrasi
58
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Perseroan dan sisanya sekitar 5.427 orang atau 91,8% terlibat dalam kegiatan produksi, penjualan
dan pemasaran, pencetakan dan distribusi.
Karyawan Perseroan bukan merupakan anggota serikat pekerja. Perseroan mematuhi peraturan
perusahaan yang telah disetujui oleh pejabat Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Provinsi DKI
Jakarta, Kota Malang dan Kabupaten Malang. Peraturan perusahaan ini mencakup persyaratan kerja
seperti hubungan kerja, jam kerja, pengembangan dan kompetensi karyawan, kesehatan dan
keselamatan kerja, gaji, kompensasi atas pemutusan hubungan kerja dalam keadaan tertentu, seperti
pemutusan hubungan kerja, kesejahteraan karyawan, tunjangan sosial, kode etik karyawan dan
mekanisme untuk menyelesaikan sengketa.
Perseroan tidak mengalami demonstrasi mogok kerja, penghentian atau gangguan tenaga kerja lain
yang signifikan beberapa tahun terakhir ini dan Perseroan menilai hubungan Perseroan dengan
karyawan berjalan dengan baik.
Tabel berikut ini memberikan gambaran mengenai komposisi karyawan berdasarkan jenjang jabatan,
tingkat pendidikan formal dan usia karyawan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2015 dan 31 Desember 2014:
Komposisi Karyawan Perseroan dan Entitas Anak Menurut Jenjang Jabatan
Perseroan
31 Desember
Jenjang Jabatan
2015
Jumlah
Manajer dan Manajer Senior
Supervisor
Staf
Tenaga Pelaksana/Operasional
Jumlah
74
35
76
29
214
2014
%
34,6%
16,4%
35,5%
13,6%
100
Jumlah
76
33
65
28
202
%
37,6%
16,3%
32,2%
13,9%
100
Entitas Anak
31 Desember
Jenjang Jabatan
Manajer dan Manajer Senior
Supervisor
Staf
Tenaga Pelaksana/Operasional
Jumlah
2015
Jumlah
194
1.093
2.669
1.737
5.693
%
3,4%
19,2%
46,9%
30,5%
100
2014
Jumlah
229
1.337
3.900
1.777
7.243
%
3,2%
8,5%
53,8%
24,5%
100
Komposisi Karyawan Perseroan dan Entitas Anak Menurut Tingkat Pendidikan Formal
Perseroan
31 Desember
Tingkat Pendidikan Formal
2015
Jumlah
Akademi dan Universitas (S1, S2
dan S3)
Diploma (D1-D4)
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau
Lebih Rendah
Jumlah
2014
Jumlah
103
78
%
36,4%
%
51,1%
12
124
5,4%
58,2%
7
92
3,5%
45,5%
214
100
202
100
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
59
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Entitas Anak
31 Desember
Tingkat Pendidikan Formal
2015
Jumlah
1.346
%
23,6%
2014
Jumlah
1.841
Akademi dan Universitas (S1, S2
dan S3)
Diploma (D1-D4)
409
7,2%
559
Sekolah Lanjutan Tingkat Atas atau
3.939
69,2%
4.843
Lebih Rendah
Jumlah
5.693
100
7.243
Komposisi Karyawan Perseroan dan Entitas Anak Menurut Usia
%
25,4%
7,7%
66,9%
100
Perseroan
31 Desember
Jenjang Jabatan
2015
Jumlah
Di bawah 25 Tahun
26 – 35 Tahun
36 – 45 Tahun
Lebih dari 46 Tahun
Jumlah
2014
%
11
71
72
60
214
Jumlah
5,1%
33,2%
33,6%
28,0%
100
7
75
72
48
202
%
3,5%
37,1%
35,6%
23,8%
100
Entitas Anak
31 Desember
Jenjang Jabatan
2015
Jumlah
447
2.639
1.744
863
5.693
Di bawah 25 Tahun
26 – 35 Tahun
36 – 45 Tahun
Lebih dari 46 Tahun
Jumlah
%
7,9%
46,4%
30,6%
15,2%
100
2014
Jumlah
652
3.536
1.776
1.279
7.243
%
9,0%
48,8%
24,5%
17,7%
100
Pada tahun 2015, jumlah karyawan Perseroan mengalami penurunan sebesar 20% (dua puluh
persen) sebagai akibat dari sejumlah inisiatif untuk memperbaiki efisiensi dan efektivitas pada seluruh
fungsi-fungsi di Perseroan.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Perseroan mempekerjakan 36 (tiga puluh enam) tenaga kerja
asing dengan perincian sebagai berikut:
IMTA
No.
Nama
Warga Negara
1.
Alexander
Ivakhov
2.
Andrew
Graham
Bulkeley
David John
Quain
3.
VITAS/KITAS/KITAP
Nomor
Masa Berlaku
Nomor
Inggris
KEP. 13537/MEN/P/IMTA/2015
21 September
2016
2C21JE2120AP
Australia
KEP. 19128/MEN/P/IMTA/2015
31 Desember
2016
2C21JE8025AP
Selandia Baru
KEP. 15104/MEN/P/IMTA/2015
5 September
2016
2C21JE2540AP
29 Agustus
2016
17 Agustus
2016
29 Desember
2016
2C11JE8716-P
4.
Faisal Saif
Pakistan
KEP. 38257/MEN/P/IMTA/2015
5.
Guest Martin
Arthur
Jan Conrad
De Fluiter
Inggris
KEP. 36364/MEN/P/IMTA/2015
Belanda
KEP. 19259/MEN/P/IMTA/2015
Australia
KEP. 01694/MEN/P/IMTA/2016
16 April 2017
2C21JE3027-Q
Belgia
KEP. 13477/MEN/P/IMTA/2015
25 September
2C21JE2275AP
6.
7.
8.
60
Jason
Fitzgerald
Murphy
Jean Jacques
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
2C11JE7696
2C21JE7091AP
Masa
Berlaku
21
September
2016
31
Desember
2016
5
September
2016
29 Agustus
2016
12 Agustus
2016
29
Desember
2016
16 April
2017
25
IMTA
No.
Nama
Warga Negara
Nomor
Walravens
VITAS/KITAS/KITAP
Masa Berlaku
Nomor
2016
9.
Jonathan
Darlow Reed
Inggris
KEP. 19114/MEN/P/IMTA/2015
31 Desember
2016
2C21JE7185AP
10.
Khangura
Hardeep
Ooi Lai Hin
Inggris
KEP. 10920/MEN/P/IMTA/2015
2C21JE0964AP
Singapore
KEP. 01332/MEN/P/IMTA/2016
12 Agustus
2016
27 Februari
2017
31 Desember
2016
11.
2C21CC0123-Q
12.
Sophie
Dosanjh
Inggris
KEP. 19124/MEN/P/IMTA/2015
13.
Yuce Alper
Turki
KEP. 19129/MEN/P/IMTA/2015
31 Desember
2016
2C21JE6526AP
14.
Rizwan
Mamdani
Bruce Richard
Jalleh
Nicholas Soon
Ban Hing
Pakistan
KEP. 10919/MEN/P/IMTA/2015
2C21JE1632AP
Malaysia
34106/MEN/B/IMTA/2015
Singapore
37114/ PPTK/ PTA/ 2015
31 Agustus
2016
17 Agustus
2016
1 September
2016
15.
16.
2C21JE9539AP
2C11CC0169-P
2C11CC0213-P
17.
Soo Yoke Yee
Malaysia
38920/ PPTK/ PTA/ 2015
9 September
2016
2C11CC0219-P
18.
Kim Tae Min
Korea Selatan
39794/MEN/B/IMTA/2015
5 Oktober 2016
2C11CC0267-P
19.
Lee Yong Min
Korea Selatan
39797/MEN/B/IMTA/2015
5 Oktober 2016
2C11CC0266-P
20.
Shafinas
Begum Binti
Sultan
Mohamed
Struwig
Werner
Wan
Hamansor
Adabi Bin
Wan Hassan
Lim Suat Kim
Malaysia
47794/MEN/B/IMTA/2015
30 September
2016
2C11CC0268-P
Australia
47781/MEN/B/IMTA/2015
5 Oktober 2016
2C11CC0265-P
Malaysia
47782/MEN/B/IMTA/2015
5 Oktober 2016
2C11CC0264-P
Singapore
15019/MEN/B/IMTA/2016
30 Maret 2016
2C13CC0167-Q
Daniel Brian
Tubman
Tan Li Li
Ali Shabab
Selandia Baru
45410/MEN/B/IMTA/2015
8 Oktober 2016
Malaysia
Pakistan
50819/MEN/B/IMTA/2015
50814/MEN/B/IMTA/2015
9 Mei 2016
3 Desember
2016
Chandra
Shekarapuram
Goh Siew
Peng
Angela Soh
Jinfang
Wong Yee
Tim
Singapore
48588/MEN/B/IMTA/2015
14Januari 2017
Malaysia
22920/MEN/B/IMTA/2016
10April 2017
Singapore
32671/MEN/B/IMTA/2016
21 Mei 2017
Malaysia
01505/MEN/P/IMTA/2016
1
Desember2016
2C21CC0151-Q
31.
Ong Hean
Boon
Malaysia
16281/MEN/B/IMTA/2016
28 September
2016
2C13CC0140-Q
32.
Lim Yang
Zheng
Toe Nel Son
Victor Alexandru
Dumetrescu
Yap Swee
Hee
Singapore
17728/MEN/B/IMTA/2016
30 Maret 2017
2C11CC0109-Q
Malaysia
Rumania
62828/MEN/B/IMTA/2015
45956/MEN/B/IMTA/2015
5 Juli 2016
28 September
2016
2C13CC0009-Q
2C11CC0258-P
Malaysia
14659/MEN/B/IMTA/2016
3 September
2016
2C13CC0196-Q
Ching Chee
Yen
Malaysia
13526/MEN/B/IMTA/2015
5 September
2016
2C21CC0495-P
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
30.
33.
34.
35.
36.
Masa
Berlaku
September
2016
31
Desember
2016
12 Agustus
2016
27 Februari
2017
31
Desember
2016
31
Desember
2016
31 Agustus
2016
11 Agustus
2016
6
September
2016
7
September
2016
5 Oktober
2016
5 Oktober
2016
30
September
2016
5 Oktober
2016
5 Oktober
2016
14 Oktober
2016
2C11CC0275-P
14 Oktober
2016
2C11CC0155-Q
23Mei 2017
2C11CC0326-P
3
Desember
2016
2C11CC0143-Q
10 Maret
2017
IM2QBK08117
19 Juni
2016
Dalam proses pengurusan
31
Desember
2016
28
September
2016
30 Maret
2017
5 July 2016
28
September
2016
10
November
2016
5
September
2016
Kesejahteraan Karyawan
Dalam hal pemberian upah, Perseroan dan Entitas Anak telah memberlakukan kebijakan untuk
memberikan upah diatas Upah Minimum Propinsi (UMP) yang berlaku. Karyawan Perseroan dan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
61
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Entitas Anak menerima paket kompensasi yang antara lain meliputi gaji pokok, tunjangan hari tua,
tunjangan kesehatan, uang makan, dan penghargaan kinerja tahunan.
Di samping itu, Perseroan dan Entitas Anak telah mengikutsertakan seluruh karyawannya dalam
Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang merupakan program wajib, yaitu BPJS
Ketenagakerjaan (jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan
pensiun) serta BPJS Kesehatan (jaminan kesehatan).
E. Keterangan tentang Entitas Anak
1. PT Bentoel Prima (“BP”)
a. Riwayat Singkat
BP, berkedudukan di Kabupaten Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. BP didirikan berdasarkan Akta Perseroan Terbatas BP No. 22 tanggal 7 Pebruari
1992, dibuat di hadapan Chufran Hamal, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No.
C2-1551.HT.01.01.TH.93, tanggal 11 Maret 1993 dan telah didaftarkan dalam buku register di
kantor Pengadilan Negeri Jakarta Pusat di bawah No. 1334 tanggal 15 Mei 1993.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar BP telah beberapa kali
mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan AktaPernyataan Keputusan Para Pemegang
Saham BP No. 57tanggal 24 November 2015, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M.,
Notaris di Jakarta, yang telah diberitahukan kepada Menkumham berdasarkan Surat
Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Anggaran Dasar No. AHU-AH.01.03-0984272
tanggal 1 Desember 2015 dantelah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan
ketentuan UUPT di bawah No. AHU-3586676.AH.01.11.Tahun 2015 tanggal 1 Desember
2015. Akta tersebut memuat persetujuan pemegang saham atas perubahan terhadap
ketentuan Pasal 12 Anggaran Dasar BP tentang Tugas dan Wewenang Direksi.
b. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BP adalah bergerak dalam bidang manufaktur rokok serta pengolahan dan
pengeringan daun tembakau. Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, BP aktif beroperasi
secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan BP No. 26
tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris
di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BP yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
Perseroan
PT Kencana Cipa Batja
Jumlah Modal Ditempatkan dan Disetor
Penuh
Saham dalam Portepel
62
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Jumlah Saham
Nilai Nominal
Nilai Nominal
Rp1.000 per
Rp500 per
saham
saham
185.000.000
830.000.000
Jumlah Nilai
Nominal (Rp)
(%)
600.000.000.000
184.999.999
1
185.000.000
555.000.000
555.000.000
462.499.999.000
1.000
462.500.000.000
-
275.000.000
137.500.000.000
99,99
0,01
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BP No. 2 tanggal 3
Oktober 2013 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BP No. 17 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BP yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Hardeep Khangura
Komisaris
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Jason Fitzgerald Murphy
Direktur
:Tang Chung Leong
Direktur
:Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
:Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan konsolidasian BP dan Entitas Anak yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
13.604.787
15.953.924
(2.349.137)
15.920.147
(15.126.838)
(1.721.500)
(1.334.582)
2014
16.524.672
17.305.678
(781.006)
12.968.123
(12.254.389)
(1.275.657)
(1.724.126)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
BP dan Entitas Anak mencatat peningkatan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp446 milliar. Hal ini sebagian besar
disebabkan oleh peningkatan beban keuangan sebesar Rp481 milliar.
Aset BP dan Entitas Anak mengalami penurunan sebesar Rp3 trilliun yang sebagian besar
disebabkan oleh penurunan piutang pihak berelasi sebesar Rp4 trilliun.
Liabilitas BP dan Entitas Anak turun sebesar 8% atau Rp1,3 triliun yang disebabkan oleh
penurunan hutang cukai sebesar Rp1,3 trilliun.
Peningkatan defisiensi modal BP dan Entitas Anak sebesar Rp1,6 trilliun disebabkan oleh
rugi BP dan Entitas Anak di tahun 2015.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
63
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
1. PT Lestariputra Wirasejati (LWS)
a. Riwayat Singkat
LWS, berkedudukan di Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. LWS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas LWS No. 223
tanggal 31 Agustus 1994, dibuat di hadapan Agus Majid, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah
memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Surat
Keputusan No. 02-2550.HT.01.01.TH.95 tanggal 27 Februari 1995.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar LWS telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham
LWS No. 17 tanggal 14 Desember 2007, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih
Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-04909.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 31 Januari
2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah
No. AHU-0007421.AH.01.09.Tahun 2008 tanggal 31 Januari 2008. Akta tersebut memuat
antara lain persetujuan pemegang saham atas perubahan terhadap seluruh ketentuan
Anggaran Dasar LWS untuk disesuaikan dengan ketentuan UUPT.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar LWS, kegiatan usaha LWS adalah bergerak
dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, pertanian dan jasa
kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, LWS tidak
aktif beroperasi secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham LWS No. 81 tanggal 17
Juli 2014, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, struktur permodalan
dan susunan pemegang saham LWS yang terakhir adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. BP
2. JVT
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
1.388.000.000
1.388.000.000.000
346.999.999 1
347.000.000
346.999.999.000
1.000
347.000.000.000
1.041.000.000
1.041.000.000.000
99,99
0,01
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham LWS No. 10 tanggal 30
Januari 2015, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di
Jakarta jo. Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham LWS No. 25 tanggal 16 Juni
2015, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta,
susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi LWS yang terakhir adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
64
: Prijunatmoko Sutrisno
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan konsolidasian LWS dan Entitas Anak yang telah diaudit pada dan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
564.181
470.569
93.612
520.229
(534.157)
(75.013)
(61.232)
2014
608.330
454.222
154.108
1.256.210
(1.252.494)
(100.375)
(147.423)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
LWS dan Entitas Anak mencatat penurunan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp25 miliar. Hal ini sebagian besar
disebabkan oleh penurunan beban penjualan dan beban umum dan administrasi sebesar
Rp42 miliar.
Aset LWS dan Entitas Anak yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 mengalami
penurunan sebesar 7% atau sebesar Rp44 miliar disebabkan oleh penurunan piutang lainlain pihak ketiga sebesar Rp46 miliar.
Liabilitas LWS dan Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 naik sebesar 4% atau
sebesar Rp16 miliar disebabkan oleh peningkatan akrual dan utang jangka panjang kepada
pihak berelasi masing-masing sebesar Rp17 miliar dan Rp70 miliar yang diimbangi dengan
penurunan utang usaha pihak berelasi dan utang cukai masing-masing sebesar Rp47 miliar
dan Rp25 miliar.
Penurunan ekuitas LWS dan Entitas Anak sebesar Rp60 miliar disebabkan oleh rugi bersih
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015.
2. PT Bintang Boladunia (“BBD”)
a. Riwayat Singkat
BBD, berkedudukan di Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. BBD didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas BBD No. 40,
tanggal 23 Mei 2001, dibuat di hadapan Haji Yunardi, S.H., Notaris di Bekasi. Akta tersebut
telah disetujui oleh Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. C-04046
HT.01.01.TH.2001, tanggal 30 Juli 2001, didaftarkan dalam Daftar Perusahaan sesuai
dengan ketentuan UUWDP di bawah No. TDP 090215122307 tanggal 10 Agustus 2001
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
65
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
dan diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 87, tanggal 30 Oktober 2001,
Tambahan No. 6735.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar BBDtelah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham BBD No. 23 tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari
Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan
dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-36294.AH.01.02. Tahun 2008
tanggal 12 Juni 2008, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan
UUPTdi bawah No. AHU-0047624.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 12 Juni 2008, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 54 tanggal 4 Juli 2008, Tambahan
No. 10767. Akta tersebut memuat antara lain persetujuan pemegang saham atas
perubahan terhadap seluruh ketentuan Anggaran Dasar BBD untuk disesuaikan dengan
ketentuan UUPT.
b. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BBD adalah bergerak dalam bidang manufaktur rokok.Pada saat
diterbitkannya Prospektus ini, BBD aktif beroperasi secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BBD No. 23 tanggal 22
Mei 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di
Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BBD yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. LWS
2. BP
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp250.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
36.000
9.000.000.000
14.140 1
14.141
3.535.000.000
250.000
3.535.250.000
21.859
5.464.750.000
99,99
0,01
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BBD No. 15 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BBD No. 13 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BBD yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
66
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan BBD yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
2014
94.589
320.854
(226.265)
512.159
(527.307)
(71.731)
(56.618)
84.273
254.655
(170.382)
674.393
(703.449)
(96.264)
(135.314)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
BBD mencatat penurunan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp25 miliar. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
penurunan beban penjualan sebesar Rp10.1 miliar, beban umum dan administrasi sebesar
Rp2.5 miliar, dan beban operasi lainnya sebesar Rp7.6 miliar.
Aset BBD mengalami peningkatan sebesar 12% atau sebesar Rp10 miliar sebagian besar
dikarenakan oleh peningkatan aset pajak tangguhan sebesar Rp15 miliar yang diimbangi
dengan penurunan piutang dari pihak berelasi sebesar 11% atau sebesar Rp5,7 miliar.
Liabilitas BBD naik sebesar 26% atau sebesar Rp66 miliar sebagian besar disebabkan oleh
peningkatan utang kepada pihak berelasi sebesar Rp70 miliar dan peningkatan akrual
sebesar Rp19,4 miliar yang diimbangi dengan penurunan utang cukai sebesar Rp25 miliar.
Peningkatan defisiensi modal BBD sebesar Rp56 miliar disebabkan oleh rugi bersih BBD
untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015.
3. PT Bintang Jagat Sejati (“BJS”)
a. Riwayat Singkat
BJS, berkedudukan di Malang,merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. BJS didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas BJS No.1 tanggal
1 Juli 2009, dibuat dihadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-31154.AH.01.01. Tahun 2009 tanggal 7 Juli 2009 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah
No.AHU.0040611.AH.01.09 Tahun 2009.
Sejak tanggal pendiriannya, BJS belum melakukan perubahan anggaran dasar.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BJS, kegiatan usaha BJS adalah bergerak
dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, pertanian, dan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
67
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini,
BJS tidak melakukan proses produksi.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas BJS
No. 1 tanggal 1 Juli 2009, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham BJS yang terakhir
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. LWS
2. BP
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
2.000
2.000.000.000
499 1
500
499.000.000
1.000.000
500.000.000
1.500
1.500.000.000
99,8
0,2
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BJS No. 18 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BJS No. 16 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BJS yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan BJS yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
68
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
31 Desember
2015
2014
98.515
38.460
60.055
1.700
(306)
691
691
99.902
40.538
59.364
202.357
(204.311)
(9.599)
(12.508)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
BJS mencatat laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 sebesar Rp0,7 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba kotor
sebesar Rp3 miliar dan penurunan beban penjualan dan beban umum dan administrasi
sebesar Rp7 miliar.
Aset BJS mengalami penurunan sebesar 1% atau sebesar Rp1,3 miliar yang dikarenakan
oleh penurunan piutang pihak berelasi dan aset tetap masing-masing sebesar Rp2,9 miliar
dan Rp0,6 miliar yang diimbangi dengan peningkatan pajak dibayar dimuka sebesar Rp2
miliar.
Liabilitas BJS turun sebesar 5% atau sebesar Rp2 miliar terutama disebabkan oleh
penurunan utang pihak berelasi sebesar Rp1,8 miliar.
Peningkatan ekuitas BJS sebesar Rp0,7 miliar disebabkan oleh laba tahun berjalan BJS
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
4. PT Bintang Pesona Jagat (“BPJ”)
a. Riwayat Singkat
BPJ, berkedudukan di Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. BPJ didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas BPJ No. 2,
tanggal 16 November 2002 juncto Akta Perubahan Anggaran Dasar Perseroan Terbatas
BPJ No.1, tanggal 4 September 2006, keduanya dibuat di hadapan Eko Gunarto, S.H.,
Notaris di Bogor, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. W8-00266 HT.01.01-TH.2006 tanggal 27 September 2006.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar BPJ telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta No.47 tanggal 25 Februari 2009,
dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang
telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU38628.AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 7 Juli 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No.AHU-0055752.AH.01.09.Tahun
2008 tanggal 7 Juli 2008. Akta tersebut memuat persetujuan pemegang saham atas
perubahan kedudukan BPJ.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar BPJ, kegiatan usaha BPJ adalah bergerak
dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, transportasi
darat, pertanian, perbengkelan, percetakan, dan jasa kecuali jasa di bidang hukum dan
pajak. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, BPJ tidak melakukan proses produksi.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 17 tanggal 18 Juni 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari
Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan
pemegang saham BPJ yang terakhir adalah sebagai berikut:
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
69
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. LWS
2. BP
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
2.000
2.000.000.000
499 1
500
499.000.000
1.000.000
500.000.000
1.500
1.500.000.000
99,8
0,2
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BPJ No. 14 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BPJ No. 14 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BPJ yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan BPJ yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
2014
90.892
108.258
(17.366)
1.294
(35)
(3.676)
(3.676)
93.714
107.404
(13.690)
140.370
(137.753)
(6.545)
(7.968)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
BPJ mencatat penurunan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp3 miliar. Hal ini disebabkan oleh penurunan beban
penjualan dan beban umum dan adminstrasi sebesar sebesar Rp4 miliar.
70
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Aset BPJ mengalami penurunan sebesar 3% atau sebesar Rp2,8 miliar yang disebabkan
oleh penurunan piutang dari pihak berelasi sebesar Rp3,9 miliar yang diimbangi dengan
peningkatan beban dibayar dimuka sebesar Rp1,5 miliar.
Liabilitas BPJ naik sebesar 1% atau sebesar Rp0,8 miliar disebabkan oleh kenaikan utang
lain-lain pihak berelasi sebesar Rp0,9 miliar.
Peningkatan defisiensi modal BPJ sebesar Rp3,7 miliar disebabkan oleh rugi tahun berjalan
BPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
5. PT Perusahaan Dagang Suburaman (“PDS”)
a. Riwayat Singkat
PDS, berkedudukan di Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. PDS didirikan pertama kali dengan nama N.V. Handel Maatschappij Hien An
berdasarkan Akta No.114, tanggal 21 November 1949, dibuat di hadapan Roeland van
Venderice, S.H., Notaris di Surabaya, yang telah memperoleh pengesahan dari Direktur
Departemen Kehakiman Negara Jawa Timur berdasarkan Surat Penetapan No. 4/V/1950
tanggal 28 Januari 1950, telah didaftarkan di dalam buku daftar di Pengadilan Negeri
Surabaya di bawah No.166 pada tanggal 27 Maret 1950, dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 8332 tanggal 19 Mei 1950, Tambahan No. 145. Nama N.V.
Handel Maatschappij Hien An telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir kali diubah
menjadi PDS berdasarkan Akta Perubahan Anggaran Dasar N.V. Perusahaan Suburaman
No.35 tanggal 19 Februari 1963, dibuat dihadapan Raden Soediono, Notaris di Malang, yang
merupakan bagian dari Penetapan Menteri Kehakiman tanggal 5 September 1963
No.J.A.5/73/8, telah didaftarkan dalam buku daftar di Kantor Panitera pada Pengadilan
Negeri Surabaya No.1321 tanggal 27 Oktober 1964, dan telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No.102 tanggal 21 Desember 1965, Tambahan No. 467.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar PDS telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham Perseroan Terbatas PDS No. 22 tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan
Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-33712.AH.01.02.
Tahun 2008 tanggal 17 Juni 2008, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan
ketentuan UUPT di bawah No. AHU-0049000.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 17 Juni 2008,
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 57 tanggal 15 Juli 2008,
Tambahan No. 11981. Akta tersebut memuat antara lain persetujuan pemegang saham atas
perubahan terhadap seluruh ketentuan Anggaran Dasar BBD untuk disesuaikan dengan
ketentuan UUPT.
b. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha PDS adalah bergerak dalam bidang manufaktur rokok. Pada saat
diterbitkannya Prospektus ini, PDS telah aktif beroperasi secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas PDS
No. 22 tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PDS No. 83
tanggal 17 Juli 2014, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M, Notaris di Jakarta, struktur
permodalan dan susunan pemegang saham PDS yang terakhir adalah sebagai berikut:
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
71
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. BP
2. JVT
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
1.000
1.000.000.000
249 1
250
249.000.000
1.000.000
250.000.000
750
750.000.000
99,6
0,4
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PDS No. 13 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PDS No. 15 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PDS yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan konsolidasian PDS dan entitas anak yang telah di audit pada dan untuk tahuntahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
512.291
1.820.342
(1.308.051)
3.467.622
(3.425.535)
(340.555)
(287.418)
2014
1.828.607
2.849.659
(1.021.052)
4.259.491
(4.274.017)
(452.931)
(675.444)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
PDS mencatat penurunan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp112 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan laba
kotor sebesar Rp57 miliar dan disertai dengan penurunan beban penjualan dan beban umum
dan administrasi yang masing-masing sebesar Rp69 miliar dan Rp41 miliar dan diimbangi
kenaikan beban keuangan sebesar Rp41 miliar.
72
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Aset PDS mengalami penurunan sebesar 72% atau sebesar Rp1,3 triliun dikarenakan oleh
penurunan piutang pihak berelasi sebesar 79% atau sebesar Rp1,2 triliun diimbangi dengan
peningkatan aset pajak tangguhan sebesar Rp53 miliar.
Liabilitas PDS mengalami penurunan sebesar 36% atau sebesar Rp1 triliun yang sebagian
besar disebabkan oleh penurunan utang kepada pihak berelasi dan utang cukai masingmasing sebesar Rp842 miliar dan Rp546 miliar dan diimbangi oleh kenaikan akrual dan utang
kepada pihak berelasi jangka panjang masing-masing sebesar Rp109 miliar dan Rp260
miliar.
Peningkatan defisiensi modal PDS sebesar Rp287 miliar disebabkan oleh rugi bersih PDS
hingga tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015.
6. PT Amiseta (“AMI”)
a. Riwayat Singkat
AMI, berkedudukan di Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. AMI didirikan pertama kali dengan nama N.V. Perusahaan Dagang dan
Pertjetakan Amiseta berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas No. 42 tanggal 12
November 1956, dibuat di hadapan Anwar Mahajudin, S.H., Wakil Notaris di Surabaja, yang
telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan
Surat Keputusan No. JA 5/8/14 tanggal 8 Februari 1957, telah didaftarkan di Kepaniteraan
Pengadilan Negeri Malang masing-masing di bawah No. 38/1957 dan No. 41/1957, keduanya
tanggal 9 Maret 1957, dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 42
tanggal 24 Mei 1957, Tambahan No.603. Nama N.V. Perusahaan Dagang dan Pertjetakan
Amiseta telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir kali diubah menjadi AMI
berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham PT Perusahaan Dagang dan
Percetakan Amiseta No.62 tanggal 27 Februari 2001, dibuat oleh Raharti Asharto, Notaris di
Malang, yang telah memperoleh persetujuan dari Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia berdasarkan Surat Keputusan No. C-20344.HT.01.04.TH 2001 tanggal 9
November 2001.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar AMI telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para
Pemegang Saham Perseroan Terbatas AMI No. 24 tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan
Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-34348.AH.01.02.
Tahun 2008 tanggal 18 Juni 2008 dan telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai
dengan ketentuan UUPT di bawah No. AHU-0049872.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 18 Juni
2008 sehubungan dengan penyesuaian anggaran dasar AMI dengan Undang-undang No.40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Akta tersebut memuat antara lain persetujuan
pemegang saham atas perubahan terhadap seluruh ketentuan Anggaran Dasar AMI untuk
disesuaikan dengan ketentuan UUPT.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar AMI, kegiatan usaha AMI adalah bergerak
dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan, pertanian, dan
jasa kecuali jasa di bidang hukum dan pajak. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini,
AMI tidak melakukan proses produksi.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
73
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas AMI
No. 24 tanggal 22 Mei 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, struktur permodalan dan susunan pemegang saham AMI yang terakhir
adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. PDS
2. LWS
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp5.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
40.000
200.000.000
9.999 1
10.000
49.995.000
5.000
50.000.000
30.000
150.000.000
99,99
0,01
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham AMI No. 19 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas
AMI No. 28 tanggal 16 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih
Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi AMI
yang terakhir adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikthisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan AMI yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
2014
31.553
51.608
(20.055)
66.123
(60.299)
(1.285)
(1.592)
36.758
55.332
(18.574)
243.159
(249.687)
(25.611)
(28.785)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
74
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
AMI mencatat penurunan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp24 miliar. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
peningkatan laba kotor sebesar Rp12,4 miliar dan penurunan beban penjualan dan beban
umum dan administrasi sebesar Rp12,4 miliar.
Aset AMI mengalami penurunan sebesar 14% atau sebesar Rp5,2 miliar dikarenakan oleh
penurunan persedian dan aset tetap masing-masing sebesar Rp4,8 miliar dan Rp0,9 miliar
dan diimbangi dengan kenaikan piutang pihak berelasi sebesar Rp1,4 miliar.
Liabilitas AMI turun sebesar 7% atau sebesar Rp3,7 miliar sebagian besar disebabkan oleh
penurunan biaya yang masih harus dibayarkan dan hutang cukai serta biaya imbalan pasca
kerja masing-masing sebesar Rp2,5 miliar, Rp11 miliar dan Rp1,4 miliar dan diimbangi
dengan peningkatan hutang usaha pihak berelasi sebesar Rp11,7 miliar.
Peningkatan defisiensi modal AMI sebesar Rp1,5 miliar disebabkan oleh rugi tahun berjalan
AMI untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
7. PT Perusahaan Dagang dan Industri Tresno (“TRN”)
a. Riwayat Singkat
TRN, berkedudukan di Kabupaten Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia. TRN didirikan pertama kali dengan nama N.V. Perusahaan Dagang dan
Industri Tresno berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas TRN No. 100 tanggal 26 Mei
1955, dibuat di hadapan Sie Khwan Ho, Notaris di Surabaya, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik Indonesia berdasarkan Penetapan No.
J.A.5/107/21 tanggal 22 November 1955, telah didaftarkan dalam buku daftar di Pengadilan
Negeri Surabaya di bawah No. 1067 tanggal 13 Desember 1955 dan telah diumumkan dalam
Berita Negara Republik Indonesia No. 73 tanggal 11 September 1956, Tambahan No. 757.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar TRN telah diubah
berdasarkan Akta Keputusan Para Pemegang Saham Perseroan Terbatas TRN No. 18
tanggal 14 Desember 2007, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-04610.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 29 Januari 2008 (“Akta No.
18/2007”). Akta No. 18/2007 tersebut memuat antara lain persetujuan pemegang saham atas
perubahan terhadap seluruh ketentuan Anggaran Dasar TRN untuk disesuaikan dengan
ketentuan UUPT.
b. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha TRN adalah bergerak dalam bidang manufaktur rokok. Pada saat
diterbitkannya Prospektus ini, TRN aktif beroperasi secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 18/2007, struktur permodalan dan susunan pemegang saham TRN
yang terakhir adalah sebagai berikut:
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
75
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. BP
2. LWS
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp6.000.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
120.000
720.000.000.000
29.999 1
30.000
179.994.000.000
6.000.000
180.000.000.000
90.000
540.000.000.000
99,99
0,01
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta No. 18/2007 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
TRN No. 12 tanggal 5 Juni 2015, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto,
S.H., Notaris di Jakarta, susunan Direksi dan Dewan Komisaris TRN adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan TRN yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
6.697.013
9.005.086
(2.308.073)
11.294.164
(10.918.044)
(1.218.605)
(915.489)
2014
8.587.614
9.980.618
(1.393.004)
6.633.652
(6.296.043)
(939.077)
(1.043.872)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
TRN mencatat peningkatan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp279 miliar. Hal ini disebabkan oleh peningkatan beban
keuangan sebesar Rp295 miliar.
Aset TRN mengalami penurunan sebesar 22% atau sebesar Rp1.890 miliar sebagian besar
dikarenakan oleh penurunan piutang pihak berelasi sebesar 46% atau sebesar Rp2.587
miliar diimbangi dengan peningkatan aset tetap sebesar 21% atau sebesar Rp451 miliar.
76
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Liabilitas TRN turun sebesar 10% atau sebesar Rp975 miliar disebabkan oleh penurunan
utang pihak berelasi dan hutang cukai masing-masing sebesar Rp2.289 miliar dan Rp767
miliar yang diimbangi dengan peningkatan pinjaman jangka panjang pihak berelasi sebesar
Rp1.898 miliar.
Peningkatan defisiensi modal TRN sebesar Rp915 miliar disebabkan oleh rugi tahun berjalan
TRN untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015.
8. PT Java Tobacco (“JVT”)
a. Riwayat Singkat
JVT, berkedudukan di Cirebon, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. JVT didirikan pertama kali dengan nama PT Bat Kareb berdasarkan Akta
Pendirian Perseroan Terbatas PT Bat Kareb No. 37 tanggal 6 April 1995, dibuat di hadapan
Isyana Wisnuwardhani Sadjarwo, S.H., Notaris Pengganti dari Mudofir Hadi, S.H., Notaris
di Jakarta, yang telah memperoleh pengesahan dari Menteri Kehakiman Republik
Indonesiaberdasarkan Surat Keputusan No. C2-13.444 HT.01.01.Th.95, tanggal 23
Oktober 1995 dan telah didaftarkan dalam Buku Daftar Perusahaan pada Pengadilan
Negeri Sukoharjo di bawah No. 21/1995/P/Skh tanggal 1 Desember1995.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar JVT telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir kali berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Sirkuler
Para Pemegang Saham Sebagai Pengganti Keputusan Yang Diambil Pada Rapat Umum
Pemegang Saham Luar Biasa JVT No. 22 tanggal 15 Agustus 2008, dibuat di hadapan Haji
Syarif Siangan Tanudjaja, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah diumumkan dalam Berita
Negara Republik Indonesia No. 27359 tanggal 12 Desember 2008, Tambahan No. 100
(“Akta No. 22/2008”). Akta No. 22/2008 tersebut memuat antara lain persetujuan
pemegang saham atas perubahan terhadap seluruh ketentuan Anggaran Dasar JVT untuk
disesuaikan dengan ketentuan UUPT.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar JVT, kegiatan usaha JVT adalah bergerak
dalam bidang industri, pemasaran dan penjualan cerutu, sigaret dan produk-produk lain
yang dibuat dengan atau dari tembakau. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, JVT
tidak melakukan proses produksi.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 22/2008, struktur permodalan dan susunan pemegang saham JVT
yang terakhir adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Perseroan
2. PT Kencana Cipa Batja
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
6.000.000
6.000.000.000
5.999.999
1
6.000.000
5.999.999.000
1.000
6.000.000.000
-
-
99,99
0,01
100
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
77
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham JVT No. 12 tanggal 30
Januari 2015, juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham JVT No. 19 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi JVT yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Komisaris
: Mercy Francisca Sinaga
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan JVT yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
2014
346.943
325.943
21.000
(3.567)
(3.572)
340.960
316.388
24.572
39.685
(31.258)
10.303
22.841
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
JVT mencatat rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 sebesar Rp3,6 miliar. Hal ini sebagian besar dikarenakan oleh penurunan
laba kotor sebesar Rp8 miliar.
Aset JVT meningkat sebesar Rp6 miliar yang sebagian besar disebabkan oleh peningkatan
piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi sebesar Rp0,9 miliar dan Rp4 miliar.
Liabilitas JVT naik sebesar 3% atau sebesar Rp9,5 miliar disebabkan oleh peningkatan utang
lain-lain pihak berelasi sebesar Rp10,8 miliar yang diimbangi dengan penurunan biaya yang
masih harus dibayar sebesar Rp1,1 miliar.
Penurunan ekuitas JVT sebesar Rp3,5 miliar disebabkan oleh rugi tahun berjalan JVT untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
78
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
9. PT Pantura Tobacco (“PTT”)
a. Riwayat Singkat
PTT, berkedudukan di Cirebon, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. PTT didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas PTT No. 45
tanggal 30 April 2008, dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang
telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU36470.AH.01.01. Tahun 2008 tanggal 27 Juni 2008, telah didaftarkan dalam Daftar
Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPTdi bawah No. AHU-0052796.AH.01.09. Tahun
2008 tanggal 27 Juni 2008 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 74 tanggal 15 September 2009, Tambahan No. 24260 (“Akta Pendirian PTT”).
Sejak tanggal pendiriannya, PTT belum melakukan perubahan anggaran dasar.
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar PTT, kegiatan usaha PTT adalah
bergerak dalam bidang pembuatan, pemasaran dan penjualan cerutu, sigaret dan produkproduk lain yang dibuat dari tembakau. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, PTT
tidak aktif beroperasi secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pendirian PTT, struktur permodalan dan susunan pemegang saham PTT
yang terakhir adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Perseroan
2. PT Kencana Cipa Batja
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp91.960 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
100.000
9.196.000.000
99.999 1
100.000
9.195.908.040
91.960.000
9.196.000.000
-
-
99,99
0,01
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PTT No. 11 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham PTT No. 18 tanggal
5 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi PTT yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Komisaris
: Mercy Francisca Sinaga
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
79
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan PTT yang telah diaudit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah aset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
2014
10.905
112
10.793
293
237
10.655
99
10.556
294
223
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
PTT mencatat penurunan laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp1 juta. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
peningkatan beban operasi sebesar Rp1 juta.
Aset PTT meningkat sebesar Rp250 juta yang disebabkan oleh peningkatan kas dan setara
kas sebesar Rp264 juta.
Liabilitas PTT naik sebesar 13% atau sebesar Rp13 juta yang disebabkan oleh peningkatan
utang kepada pihak berelasi dan utang lain-lain masing-masing sebesar Rp4 juta dan
Rp9 juta.
Peningkatan ekuitas PTT sebesar Rp237 juta disebabkan oleh laba tahun berjalan PTT untuk
tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
10. PT Cipta Pesona Bintang (“CPB”)
a. Riwayat Singkat
CPB, berkedudukan di Kotamadya Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang
didirikan berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di
Republik Indonesia. CPB didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perseroan Terbatas CPB
No. 1 tanggal 15 November 2002, dibuat di hadapan Eko Gunarto, S.H., Notaris di Kota
Bogor, yang telah memperoleh pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. W8-00590 HT.01.01-TH.2006 tanggal 6 November 2006.
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar CPB telah diubah
berdasarkan AktaPernyataan Keputusan Para Pemegang Sahan CPB No. 18 tanggal 18
Juni 2008, dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di
Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham berdasarkan Surat
Keputusan No. AHU-37847.AH.01.02. Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 dan telah
didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No. AHU0054717.AH.01.09. Tahun 2008 tanggal 2 Juli 2008 (”Akta No. 18/2008”). Akta No.
18/2008 tersebut memuat antara lain persetujuan pemegang saham atas perubahan
terhadap seluruh ketentuan Anggaran Dasar CPB untuk disesuaikan dengan ketentuan
UUPT.
80
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
b. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Pasal 3 Anggaran Dasar CPB, kegiatan usaha CPB adalah
bergerak dalam bidang perdagangan, pembangunan, perindustrian, pertambangan,
transportasi darat, pertanian, perbengkelan, percetakan dan jasa kecuali jasa di bidang
hukum dan pajak. Sampai dengan diterbitkannya Prospektus ini, CPB tidak aktif beroperasi
secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta No. 18/2008, struktur permodalan dan susunan pemegang saham CPB
yang terakhir adalah sebagai berikut:
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Perseroan
2. BP
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
2.000
2.000.000.000
499 1
500
499.000.000
1.000.000
500.000.000
1.500
1.500.000.000
99,8
0,2
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham CPB No. 17 tanggal 30
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham CPB No. 27 tanggal
16 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H.,
Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi CPB yang terakhir adalah
sebagai berikut:
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan CPB yang telah di audit pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah asset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
2014
494
135
359
(10)
(10)
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
494
125
369
(9)
(9)
81
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
CPB mencatat peningkatan rugi sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp279 ribu. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
peningkatan biaya operasi sebesar Rp165 ribu dan penurunan penghasilan keuangan
sebesar Rp114 ribu.
Aset CPB tidak mengalami kenaikan yang signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.
Liabilitas CPB naik sebesar 8% atau sebesar Rp10 juta disebabkan oleh peningkatan utang
lain-lain sebesar Rp8,6 juta.
Peningkatan defisiensi modal CPB sebesar Rp10 juta disebabkan oleh rugi CPB untuk tahun
yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015.
11. PT Bentoel Distribusi Utama (BDU)
a. Riwayat Singkat
BDU, berkedudukan di Malang, merupakan suatu perseroan terbatas yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Republik
Indonesia. BDU didirikan pertama kali dengan nama PT Putra Jagat Sejati berdasarkan
Akta Pendirian Perseroan Terbatas BDU No. 2, tanggal 1 Juli 2009, dibuat di hadapan Diah
Guntari Listianingsih Soemarwoto, S.H., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh
pengesahan dari Menkumham berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-31155.AH.01.01.
Tahun 2009 tanggal 7 Juli 2009, telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan
ketentuan UUPTdi bawah No. AHU-0040612.AH.01.09. Tahun 2009 tanggal 7 Juli 2009
dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 67 tanggal 21 Agustus
2009, Tambahan No. 22592 (“Akta Pendirian BDU”).
Sejak dilaksanakannya Penawaran Umum Obligasi I, Anggaran Dasar BDU telah diubah berdasarkan
Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 450 tanggal 31 Juli 2012, dibuat di hadapan
Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta, yang telah memperoleh persetujuan dari Menkumham
berdasarkan Surat Keputusan No. AHU-43498.AH.01.02. Tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012 dan
telah didaftarkan dalam Daftar Perseroan sesuai dengan ketentuan UUPT di bawah No. AHU0073183.AH.01.09.Tahun 2012 tanggal 9 Agustus 2012. Akta tersebut memuat antara lain
persetujuan pemegang saham atas perubahan terhadap ketentuan Pasal 1 ayat (1) Anggaran Dasar
BDU yang mengubah nama PT Putra Jagat Sejati menjadi BDU.
b. Kegiatan Usaha
Kegiatan usaha BDU adalah bergerak dalam bidang distributor rokok dan pada saat ini
Pada saat diterbitkannya Prospektus ini, BDU aktif beroperasi secara komersial.
c. Struktur Permodalan
Berdasarkan Akta Pendirian BDU, struktur permodalan dan susunan pemegang saham
BDU yang terakhir adalah sebagai berikut:
82
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Keterangan
Modal Dasar
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh
1. Perseroan
2. BP
Jumlah
Modal
Ditempatkan
dan
Disetor Penuh
Saham Dalam Portepel
Nilai Nominal Rp1.000.000 per saham
Jumlah
Jumlah Nilai
(%)
Saham
Nominal (Rp)
2.000
2.000.000.000
499 1
500
499.000.000
1.000.000
500.000.000
1.500
1.500.000.000
99,8
0,2
100
d. Susunan Pengurus dan Pengawas
Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham BDU No.
Januari 2015 juncto Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham
tanggal 16 Juni 2015, keduanya dibuat di hadapan Diah Guntari Listianingsih
S.H., Notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi BDU
adalah sebagai berikut:
9 tanggal 30
BDU No. 26
Soemarwoto,
yang terakhir
Dewan Komisaris
Komisaris Utama
: Prijunatmoko Sutrisno
Direksi
Direktur Utama
: Aloysius Radja Singal Bobby Bambang Purwoko Simbolon
Direktur
: Sylvia Dwiyani Gunawan
Direktur
: Hernowo
e. Ikhtisar Data Keuangan Penting
Tabel di bawah ini menyajikan ikhtisar data keuangan penting yang diambil dari informasi
keuangan BDU yang telah pada dan untuk tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2015 dan 2014.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
Jumlah asset
Jumlah liabilitas
Jumlah ekuitas/(defisiensi modal)
Pendapatan Bersih
Beban pokok penjualan
Laba/(rugi) sebelum pajak penghasilan
Laba/(rugi) tahun berjalan
31 Desember
2015
4.698.470
4.740.055
(41.585)
16.276.169
(15.494.478)
124.297
46.753
2014
9.664.064
9.756.421
(92.357)
14.061.921
(13.352.978)
(25.763)
(29.691)
Tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dibandingkan dengan tahun yang
berakhir pada tanggal 31 Desember 2014 serta perbandingan posisi keuangan pada
tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
BDU mencatat peningkatan laba sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp150 miliar. Hal ini sebagian besar disebabkan oleh
peningkatan laba kotor sebesar Rp73 miliar dan penurunan beban penjualan sebesar Rp73
miliar.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
83
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Aset BDU mengalami penurunan sebesar 51% atau sebesar Rp4.966 miliar sebagian besar
dikarenakan adanya penurunan piutang pihak berelasi sebesar 80% atau sebesar Rp6.312
miliar diimbangi dengan peningkatan piutang jangka panjang pihak berelasi sebesar Rp1.097
miliar.
Liabilitas BDU turun sebesar 51% atau sebesar Rp5.016 miliar sebagian besar disebabkan
oleh penurunan utang pihak berelasi sebesar Rp5.102 miliar yang diimbangi dengan
peningkatan biaya yang masih harus dibayar sebesar Rp62 miliar.
Penurunan defisiensi modal BDU sebesar Rp51 miliar disebabkan oleh laba tahun berjalan
BDU untuk tahun yang yang berakhir pada 31 Desember 2015.
F. Hubungan Kepemilikan, Pengurusan dan Pengawasan Perseroan dengan
Pemegang Saham Utama dan Pengendali
Di bawah ini adalah diagram hubungan kepemilikan antara Perseroan dengan pemegang saham
Perseroan (pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung) dan
Entitas Anak Perseroan:
Hubungan pengurusan dan pengawasan antara Perseroan dengan pemegang saham Perseroan
(pemegang saham utama dan pengendali, baik langsung maupun tidak langsung) dan Entitas Anak
Perseroan dapat dilihat dari tabel berikut ini:
Nama
Perseroan
Jason Fitzgerald Murphy
PD
Hardeep Khangura
D
Prijunatmoko Sutrisno
DI
Keterangan:
PK : Presiden Komisaris/Komisaris Utama
DI : Direktur Independen
84
BP
PD
PK
K
LWS
PK
K
D
BBD
PK
: Komisaris
: Direktur
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
BJS
PK
BPJ
PK
PDS
PK
AMI
PK
PD
TRN
PK
JVT
PK
: Presiden Direktur
PTT
PK
CPB
PK
BDU
PK
G. Perizinan Perseroan dan Entitas Anak
Pada saat tanggal Prospektus ini diterbitkan, untuk menjalankan kegiatan usahanya Perseroan dan
Entitas Anak memperoleh izin-izin material sebagai berikut:
No.
Pemegang
Izin
No. Izin
1.
Perseroan
3/35/IU-PL/PMDN/2015
2. Perseroan
503/0001/HO/421.302/2015
2 Januari 2015
12 November
2017
3. Perseroan
090508723-B
9 April 2013
Selama Perseroan
melakukan
kegiatan usaha
4. BP
Izin Perluasan
Penanaman Modal
Dalam Negeri
(“Izin Perluasan
PMDN”)
Izin Gangguan
(Hinder Ordonantie
atau “HO”)
Angka Pengenal
Importir –
Produsen (“APIP”)
Izin Perluasan
PMDN
Tanggal
Penerbitan
29 Januari 2015
6/35/IU-PL/PMDN/2015
20 Februari 2015
5.
6. 7.
8.
9. 10.
BP
BP
BP
BP
BP
BP
HO
HO
HO
HO
HO
Izin Lingkungan
180/0089/HO/421.302/2014
530.08/043735.73.407/2014
503/0002/HO/421.302/2015
503/0003/HO/421.302/2015
503/0004/HO/421.302/2015
503/0026/IL/421.302/2015
2 Januari 2014
25 Maret 2014
2 Januari 2015
2 Januari 2015
2 Januari 2015
5 Oktober 2015
11.
BP
188.45/45/KEP/421.013/2014
29 Agustus 2014
12.
BP
Izin Pembuangan
Limbah Cair
API-P
Selama BP
melakukan
kegiatan usaha
2 Juni 2017
5 tahun
7 Juli 2017
7 Juli 2017
2 Juni 2017
Selama BP
melakukan
kegiatan usaha
5 tahun
130701679-P
11 November 2014
13. BBD
Izin Usaha Industri
(“IUI”)
530/4/Kpts/102-4/2008
17 Juni 2008
14.
BBD
HO
180/0278/HO/421.302/2013
16 Desember 2013
15.
BBD
HO
530.08/1761/35.73.407/2015
16.
PDS
IUI
530/79/421.107/IUI.TPP/2007
22 September
2015
3 September 2007
17.
18.
PDS
PDS
HO
HO
503.08/0438.35.73.407/2014
503/0364/HO/421.302/2015
25 Maret 2014
22 Oktober 2015
19.
20.
PDS
TRN
HO
Izin Usaha
Perluasan
503/0119/HO/35.07.303/2016
15/35/IU/II/PMDN/INDUSTRI/2013
14 Maret 2016
2 Juli 2013
21.
22.
TRN
TRN
HO
HO
530.08/2170/35.73.407/2014
503/0159/HO/421.302/2015
5 Desember 2014
26 Maret 2015
23.
TRN
HO
503/0158/HO/421.302/2015
26 Mei 2015
24.
TRN
API-P
130701657-P
10 November 2014
25.
BDU
648/STP-DN/UPP/2/2015
20 Februari 2015
26.
27.
28.
29.
30.
BDU
BDU
BDU
BDU
BDU
Surat Tanda
Pendaftaran
(“STP”) Distributor
STP Distributor
STP Distributor
STP Distributor
STP Distributor
Surat Izin Usaha
Perdagangan Menengah
650/STP-DN/UPP/2/2015
652/STP-DN/UPP/2/2015
646/STP-DN/UPP/2/2015
4226/STP-DN/UPP/10/2015
517/98/35.73.407/2014
20 Februari 2015
20 Februari 2015
20 Februari 2015
5 Oktober 2015
28 Oktober 2014
Masa Berlaku
Selama Perseroan
melakukan
kegiatan usaha
Selama BP
melakukan
kegiatan usaha
Selama BBD
melakukan
kegiatan usaha
16 Desember
2016
22 September
2018
Selama PDS
melakukan
kegiatan usaha
5 tahun
28 Desember
2018
14 Maret 2019
Selama TRN
melakukan
kegiatan usaha
14 Juli 2018
28 Desember
2018
28 Desember
2018
Selama TRN
melakukan
kegiatan usaha
20 Februari 2017
20 Februari 2017
20 Februari 2017
20 Februari 2017
29 Agustus 2016
Selama BDU
melakukan
kegiatan usaha
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
85
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
H. Keterangan tentang Hak atas Kekayaan Intelektual Perseroan dan Entitas
Anak
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan dan Entitas Anak memiliki aset hak atas kekayaan
intelektual berupa merek dan desain industri serta memperoleh lisensi non-eksklusif sebagai berikut:
1. Merek
No.
1.
Nomor Pendaftaran
dan Tanggal
Penerimaan
IDM000212793/
6
Agustus 2009
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
Jangka Waktu
Pemilik Merek
10 tahun (sejak tanggal
penerimaan)
Perseroan
10 tahun sejak tanggal
9 Februari 2011
Perseroan
10 tahun sejak tanggal
2 Januari 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
Perseroan
10 tahun sejak tanggal
12 Juli 2013
10
tahun
sejak
tanggal31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal2
Januari 2013
10
tahun
sejak
tanggal31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
31 Maret 2013
Perseroan
10 tahun sejak tanggal
20 Juni 2011
10 tahun sejak tanggal
6 April 2011
10 tahun sejak tanggal
6 April 2011
10 tahun sejak tanggal
3 Desember 2011
BP
10 tahun sejak tanggal
1 Juni 2010
10 tahun sejak tanggal
1 Juni 2010
BP
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
BP
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
BP
34
IDM000056279/2
Januari 2013
IDM000056280/31
Maret 2013
IDM000056282/31
Maret 2013
Commodore
Filter
Flamingo
34
34
Hitam dan putih
Gold Medal
34
IDM000056284/12
Juli 2013
IDM000056285/31
Maret 2013
IDM000056286/2
Januari2013
IDM000056287/31
Maret 2013
IDM000056289/31
Maret 2013
IDM000056290/31
Maret 2013
IDM000056292/31
Maret 2013
IDM000056293/31
Maret 2013
IDM000058207/31
Maret 2013
IDM000095060/31
Maret 2013
IDM000107777/31
Maret 2013
Cowboy
Cigarettes
Capitano
34
Kuning, jingga,
hitam,
coklat,
dan putih
Hitam dan putih
34
Hitam dan putih
Three Coins
34
Hitam dan putih
Blend Forty
34
Hitam dan putih
Ultra
34
Hitam dan putih
Silver Star
34
Hitam dan putih
Military Blend
34
Hitam dan putih
Bison
34
Hitam dan putih
Presto
34
Hitam dan putih
Chevron
34
Hitam dan putih
Falcon
34
Hitam dan putih
IDM000280673/20
Juni 2011
IDM000280675/6
April 2011
IDM000280677/6
April 2011
IDM000291971/3
Desember 2011
Mildone
34
Hitam dan putih
Skymild
34
Hitam dan putih
Cybermild
34
Hitam dan putih
Mildplus
Bentoel Mild
34
IDM000325463/1
Juni 2010
IDM000326484/1
Juni 2010
Emang
Bikin
Bangga..!
Lelaki
Sejati
Pengobar
Inspirasi
dan
Logo
Lelaki Sejati
34
Putih,
merah,
biru tua, coklat
emas
Biru dan putih
Warga Sejati
34
3.
5.
Warna
Mars Brand
IDM000016219/
Februari 2011
9
Mars
Brand
Super Tobacco
Kelas
Barang/
Jasa
34
Kuning emas,
hitam
atas
dasar oranye
Jingga, hitam,
kuning
dan
putih
Hitan dan putih
2.
4.
Etiket
23.
IDM000336531/31
Agustus 2010
24.
IDM000336533/31
Agustus 2010
86
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
41
Biru,
putih
hitam,
34
Biru muda, biru
tua,
putih,
hitam, krem
Biru muda, biru
tua, putih, krem
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
Perseroan
BP
BP
BP
BP
25.
IDM000336534/31
Agustus 2010
IDM000336535/31
Agustus 2010
Warga Sejati
16
Lelaki Sejati
16
27.
IDM000347116/31
Agustus 2010
Warga Sejati
41
28.
IDM000347117/31
Agustus 2010
41
29.
IDM000349477/20
April 2012
IDM000349789/9
Mei 2012
Lelaki
Sejati
Pengobar
Inspirasi
Bentoel
Bentoel
34
26.
30.
34
31.
IDM000349890/9
Mei 2012
Bentoel
34
32.
IDM000349791/5
Maret 2012
Ever green
34
33.
IDM000349792/19
Maret 2012
IDM000349792/19
Maret 2012
IDM000349793/2
April 2012
IDM000349794/31
Juli 2012
Bentoel Plaza
34
Bentoel Plaza
34
Bentoel
Crown
Bentoel
34
37.
IDM000349795/31
Juli 2012
Bentoel
38.
IDM000349796/17
April 2012
Bentoel
disco
39.
IDM000349797/10
April 2012
IDM000349798/10
April 2012
IDM000349799/9
Mei 2012
IDM000349905/9
Mei 2012
Bentoel
Manalagi
Bentoel Rawit
34
Kuta
34
Bentoel
34
43.
IDM000349906/22
Juni 2012
Bentoel
34
44.
IDM000349907/22
Juni 2012
Bentoel
34
45.
IDM000350449/15
Oktober 2012
IDM000350450/8
September 2012
IDM000350451/11
Oktober 2012
IDM000350452/4
Desember 2012
Kretek
34
Bentoel
34
Bentoel
34
Bentoel Mild
34
34.
35.
36.
40.
41.
42.
46.
47.
48.
Royal
34
34
12
34
34
Biru muda, biru
tua, putih, krem
Biru muda, biru
tua,
hitam,
putih, krem
Biru muda, biru
tua,
hitam,
putih, krem
Biru muda, biru
tua, hitam, putih
krem
Merah,
biru,
abu-abu, putih
Coklat
muda,
coklat
tua,
kuning, putih
Coklat
muda
dan
kuning
emas
Hijau,
kuning
emas,
hitam,
putih
Kuning emas,
coklat tua, putih
Kuning emas,
coklat tua, putih
Putih,
ungu,
biru
Biru tua, biru
muda, kuning
emas,
jingga,
merah, putih
Biru tua, biru
muda, kuning
emas,
hitam,
jingga, merah,
putih
Merah
tua,
merah
muda,
jingga, kuning,
putih
Hijau,
putih,
hitam, jingga
Kuning, merah,
putih, hitam
Orange, hijau,
kuning, putih
Putih, biru tua,
biru
muda,
kuning
emas,
merah
Coklat
tua,
merah, kuning,
putih
Biru tua, biru
muda, kuning,
kuning
emas,
merah, putih
Hitam dan putih
Merah, coklat,
kuning, emas
Hitam dan putih
Biru tua, biru
muda, putih
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
BP
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
BP
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
BP
10
tahun
sejak
tanggal31 Agustus 2010
10 tahun sejak tanggal9
Mei 2012
BP
10 tahun sejak tanggal9
Mei 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
5 Maret 2012
BP
10 tahun sejak
19 Maret 2012
10 tahun sejak
19 Maret 2012
10 tahun sejak
2 April 2002
10 tahun sejak
31 Juli 2002
tanggal
BP
tanggal
BP
tanggal
BP
tanggal
BP
10 tahun sejak tanggal
31 Juli 2002
BP
10 tahun sejak tanggal
17 April 2012
BP
10 tahun sejak
10 April 2012
10 tahun sejak
10 April 2012
10 tahun sejak
9 Mei 2012
10 tahun sejak
22 Juni 2012
tanggal
BP
tanggal
BP
tanggal
BP
tanggal
BP
10 tahun sejak tanggal
22 Juni 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
22 Juni 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
10 Oktober 2012
10 tahun sejak tanggal
8 September 2012
10 tahun sejak tanggal
10 Oktober 2012
10 tahun sejak tanggal
4 Desember 2012
BP
BP
BP
BP
BP
BP
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
87
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
49.
IDM000350453/4
Desember 2012
Bentoel Mild
34
50.
IDM000350455/3
November 2012
Bentoel
34
51.
IDM000350457/3
November 2012
IDM0003504578/17
Oktober 2012
IDM000350459/29
Oktober 2012
IDM000350460/17
Oktober 2012
IDM000350486/17
Oktober 2012
IDM000350487/21
November 2012
IDM000350488/21
November 2012
IDM000350489/21
November 2012
IDM000352729/30
Desember 2012
Dynamic
34
Coklat,
kemerahmerahan, hijau,
kuning, emas,
putih
Biru tua, biru
muda, merah,
putih,
kuning,
kuning
emas,
coklat
Hitam, putih
Miami Coast
34
Hitam, putih
Palapa
34
Hitam, putih
Hollywood Star
34
Hitam, putih
California Gold
34
Hitam, putih
New
York
Executive
Texas Cowboy
34
Hitam, putih
34
Hitam, putih
Texas Ranger
34
Hitam, putih
Dynamic
Logo
34
IDM000354570/9
Mei 2012
IDM000354572/4
Mei 2012
Kolesom
34
Challenger
34
62.
IDM000354573/11
Februari 2012
Bentoel Silver
34
63.
IDM000381768/27
Juli 2011
IDM000381769/27
Juli 2011
IDM000384906/27
Juli 2011
Sejati Gold
34
Biru tua, biru
muda, merah,
kuning
emas,
putih
Kuning, coklat,
coklat muda
Merah, hitam,
putih,
kuning
emas
Putih,
kuning
emas,
coklat,
merah hati
Hitam dan putih
Daun
34
Daun
34
66.
IDM000384907/27
Juli 2011
Sejati Gold
34
67.
IDM000384937/19
Mei 2011
IDM000389576/10
Agustus 2011
IDM000389577/10
Agustus 2011
IDM000389580/10
Agustus 2011
IDM000389581/10
Agustus 2011
IDM000391652/30
Januari 2013
takeanotherlook
34
Bentoel Biru
34
Daun
Tembakau
Sejati
34
Daun
34
Bentoel
34
IDM000394337/6
Maret 2013
IDM00039716/6
Desember 2006
Bentoel
34
Sejati Bentoel
34
IDM000397461/10
Agustus 2011
IDM000420990/15
Mei 2013
IDM000406165/20
Juni 2013
logo
34
Challenger
Special
Logo
34
52.
53.
54.
55.
56.
57.
58.
59.
60.
61.
64.
65.
68.
69.
70.
71.
72.
73.
74.
75.
76.
77.
88
dan
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
34
34
Coklat
dan
emas
Coklat
tua,
coklat
muda,
emas, biru
Coklat
tua,
coklat
muda,
emas,
biru,
merah
Biru tua dan
biru muda
Hitam dan putih
Biru tua, biru
muda, emas
Hitam, putih
Biru tua, biru
muda, emas
Biru,
kuning
emas,
hitam,
oranye, putih
Biru,
merah,
kuning, putih
Biru,
merah,
jingga, kuning
emas, putih
Emas, merah,
biru, putih
Merah
dan
kuning emas
Kuning emas,
coklat
dan
merah
10 tahun sejak tanggal
19 Maret 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
3 November 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
3 November 2012
10 tahun sejak tanggal
17 Oktober 2012
10 tahun sejak tanggal
29 Oktober 2012
10 tahun sejak tanggal
17 Oktober 2012
10 tahun sejak tanggal
17 Oktober 2012
10 tahun sejak tanggal
21 November 2012
10 tahun sejak tanggal
21 November 2012
10 tahun sejak tanggal
21 November 2012
10 tahun sejak tanggal
30 Desember 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
10 Mei 2012
10 tahun sejak tanggal
4 Mei 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
11 Februari 2012
BP
10 tahun sejak tanggal
27 Juli 2011
10 tahun sejak tanggal
27 Juli 2011
10 tahun sejak tanggal
27 Juli 2011
BP
10 tahun sejak tanggal
27 Juli 2011
BP
10 tahun sejak tanggal
19 Mei 2011
10 tahun sejak tanggal
10 Agustus 2011
10 tahun sejak tanggal
10 Agustus 2011
10 tahun sejak tanggal
10 Agustus 2011
10 tahun sejak tanggal
10 Agustus 2011
10 tahun sejak tanggal
30 Januari 2013
BP
10 tahun sejak tanggal
6 Maret 2013
10 tahun sejak tanggal
6 Desember 2006
BP
10 tahun sejak tanggal
10 Agustus 2011
10 tahun sejak tanggal
15 Mei 2013
10 tahun sejak tanggal
20 Juni 2013
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
BP
78.
IDM000409710/24
Januari 2012
IDM000409711/24
Januari 2012
IDM000409712/24
Januari 2012
IDM000409713/24
Januari 2012
IDM000240964/24
Juni 2008
Hikayat Warga
Sejati
Hikayat Musik
Sejati
Hikayat Warga
Sejati
Hikayat Warga
Sejati
JOGED SUPER
34
34
Biru muda, biru
tua, putih, emas
Biru muda, biru
tua, putih, emas
Biru muda, biru
tua, putih, emas
Biru muda, biru
tua, putih, emas
Hitam, putih
10 tahun sejak tanggal
24 Januari 2012
10 tahun sejak tanggal
24 Januari 2012
10 tahun sejak tanggal
24 Januari 2012
10 tahun sejak tanggal
24 Januari 2012
10 tahun sejak 24 Juni
2008
IDM000291879/17
Mei 2011
IDM000380101/4
Mei 2011
CLUBMILD
34
Hitam, putih
PDS
CLUB MILD
34
IDM000385518/25
April 2008
CLUB MILD
34
10 tahun sejak 25 April
2008
PDS
86.
IDM000333030/3
Agustus 2010
JOGED
34
10 tahun sejak
Agustus 2010
3
PDS
87.
IDM000389562/10
Agustus 2011
IDM000350490/18
Oktober 2012
IDM000089315/8
Agustus 2006
IDM000089316/8
Agustus 2006
IDM000147032/24
Mei 2006
IDM000147204/29
Mei 2006
IDM000147205/29
Mei 2006
IDM000147206/29
Mei 2006
IDM000148341/5
Juni 2006
IDM000221686/13
Maret 2008
IDM000233449/11
Maret 2008
IDM000233450/11
Maret 2008
IDM000233451/11
Maret 2008
IDM000233452/11
Maret 2008
IDM000233453/11
Maret 2008
IDM000233799/11
Juni 2008
IDM000254835/3
Juni 2008
IDM000280668/15
Januari 2011
IDM000284967/13
April 2009
IDM000284968/13
April 2009
IDM000391766/24
Mei 2006
IDM000239007/2
Maret 2010
JOGED
34
Merah, hitam,
abu-abu,
dan
putih
Merah, merah
marun (merah
hati),
coklat,
abu-abu, hitam,
putih
Merah
tua,
merah
muda,
kuning, coklat,
putih hitam
Hitam, putih
10 tahun sejak 17 Mei
2011
10 tahun sejak 14 Mei
2011
85.
PDS
JOGET
34
Hitam, putih
INTER BIRU
34
Hitam, putih
INTER BLUE
34
Hitam, putih
PLUS MILD
34
Hitam, putih
PRIMEX
34
Hitam, putih
PRIMAX
34
Hitam, putih
MAX MILD
34
Hitam, putih
Xross MILD
34
Hitam, putih
DAZZ
34
Hitam, putih
HI WAY
34
Hitam, putih
B Blanc
34
Hitam, putih
HIGH FIVE
34
Hitam, putih
Hi Five
34
Hitam, putih
HIGH 5
34
Hitam, putih
TOSS
34
Hitam, putih
JAKA SUPER
34
Hitam, putih
MILDPLUS
34
Hitam, putih
CLUB
M
POWER
CLUB
M
POWER
CROSS MILD
34
Hitam, putih
41
Hitam, putih
34
Hitam, putih
Bintang Buana
Filter
34
Hitam, putih
10 tahun sejak 10
Agustus 2011
10 tahun sejak 18
Oktober 2012
10 tahun sejak 8
Agustus 2006
10 tahun sejak 8
Agustus 2006
10 tahun sejak 24 Mei
2006
10 tahun sejak 29 Mei
2006
10 tahun sejak 29 mei
2006
10 tahun sejak 29 Mei
2006
10 tahun sejak 5 Juni
2006
10 tahun sejak 13 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Juni
2008
10 tahun sejak 3 Juni
2008
10 tahun sejak 15
januari 2011
10 tahun sejak 13 April
2009
10 tahun sejak 13 April
2009
10 tahun sejak 24 Mei
2006
10 tahun sejak 2 Maret
2010
79.
80.
81.
82.
83.
84.
88.
89.
90.
91.
92.
93.
94.
95.
96.
97.
98.
99.
100.
101.
102.
103.
104.
105.
106.
107.
108.
34
34
16
BP
BP
BP
BP
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
PDS
AMI
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
89
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
109.
IDM000239006/2
Maret 2010
IDM000277737/27
Oktober 2010
Bintang Buana
Raya
Bintang Buana
Raya
34
Hitam, putih
34
111.
IDM000277738/27
Oktober 2010
Bintang Buana
Filter
34
112.
IDM000389564/11
Juni 2013
IDM000017094/13
Oktober 2004
Bintang Buana
34
coklat
tua,
coklat
muda,
kuning
tua,
kuning muda,
kuning
emas,
putih, abu-abu
Merah, merah
muda,
merah
marun (merah
hati),
coklat,
kuning, kuning
muda, kuning
emas, putih
hitam, putih
Prinsip
34
Merah, Kuning,
Coklat
Starmild
34
110.
113.
114.
IDM000333025/
November 2011
115.
IDM000279138/11
November 2010
IDM000399063/10
Agustus 2011
IDM000269165/21
September 2010
NEOMILD
34
Biru tua, biru
muda, merah,
kuning, putih
Hitam, putih
NEOMILD
34
Merah, emas
SAKA
FILTER
BUMI
34
118.
IDM000269164/21
September 2010
SAKA
RAYA
BUMI
34
119.
IDM000294940/25
Februari 2011
KRETEX
34
120.
IDM000415435/10
Agustus 2011
NEO MILD
34
121.
IDM000364832/19
November 2010
NEO MILD
34
122.
IDM000314511/1
Agustus 2011
IDM000224431/5
Maret 2008
IDM000233798/11
Juni 2008
Unomild
34
Merah, merah
marun, coklat,
kuning, putih
Merah, coklat,
kuning
dan
putih
Merah, merah
hati,
coklat,
kuning, hitam,
putih
Merah, merah
marun, coklat,
abu-abu, emas,
putih
Merah, merah
marun, coklat,
abu-abu, emas,
putih
Hitam, Putih
BALANCE
34
Hitam, Putih
TALI
JAGAD
RAYA + LOGO
34
IDM000255128/13
Agustus 2008
IDM000259805/19
Juli 2010
TALI JAGAD
34
Coklat, Coklat
Tua,
Coklat
Muda, Kuning
Emas, Putih
Hitam, Putih
ONE MILD
34
IDM000259806/19
Juli 2010
IDM000279409/6
April 2011
IDM000280669/6
April 2011
IDM000323629/14
Mei 2010
TALI
JAGAD
FILTER
ONE MILD
34
34
Merah, merah
marun, coklat,
abu-abu, kuning
emas,
hitam
dan putih
Merah, merah
marun, coklat t
Hitam, putih
1 MILD
34
Hitam, putih
OUTLOUD
41
Merah, merah
marun, coklat
hitam, putih
116.
117.
123.
124.
125.
126.
127.
128.
129.
130.
90
4
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
10 tahun sejak 2 Maret
2010
10 tahun sejak 27
Oktober 2010
AMI
10 tahun sejak
Oktober 2010
27
AMI
10 tahun sejak 11 Juni
2013
10 tahun sejak 13
Oktober 2004
(sedang
dalam
perpanjangan)
10 tahun sejak 4
November 2011
AMI
AMI
LWS
LWS
10 tahun sejak
November 2010
10 tahun sejak
Agustus 2011
10 tahun sejak
September 2010
11
BPJ
10
BPJ
21
BPJ
10 tahun sejak
September 2010
21
BPJ
10 tahun sejak
Februari 2011
25
BPJ
10 tahun sejak
Agustus 2011
10
BPJ
10 tahun sejak
November 2010
19
BPJ
10 tahun sejak 1
Agustus 2011
10 tahun sejak 5 Maret
2008
10 tahun sejak 11 Juni
2008
BJS
BBD
BBD
10 tahun sejak 13
Agustus 2008
10 tahun sejak 19 Juli
2010
BBD
10 tahun
2010
10 tahun
2011
10 tahun
2011
10 tahun
2010
sejak 19 Juli
BBD
sejak 6 April
BBD
sejak 6 April
BBD
sejak 14 Mei
BBD
BBD
131.
IDM000323631/14
Mei 2010
OUTLOUD
16
132.
IDM000323632/14
Mei 2010
IDM000323929/14
Mei 2010
AUTOMASSIVE
16
OUTLOUD
38
IDM000323930/14
Mei 2010
IDM000323931/14
Mei 2010
IDM000382421/24
Juni 2011
IDM000382425/24
Juni 2011
IDM000204745/18
Mei 2009
AUTOMASSIVE
41
Merah, merah
marun, coklat
hitam, putih
Hitam, putih
AUTOMASSIVE
38
Hitam, putih
ONE
38
ONE
41
Pesta
Rakyat
RAWIT
38
139.
IDM000382684/4
Februari 2013
sobat
34
140.
IDM000389557/11
Juni 2013
IDM000389559/11
Juni 2013
IDM000330342/2
November 2011
X MILD
34
Merah, merah
tua, emas, putih
Merah, merah
tua, emas, putih
Merah, Coklat
Tua,
Coklat
Muda, Kuning
Tua,
Kuning
Muda,
Hijau,
Putih
Coklat
Tua,
Coklat
Muda,
Krem, Emas
Hitam, Putih
RAWIT
34
Hitam, Putih
X MILD
34
IDM000382691/4
Februari 2013
IDM000279975/19
November 2010
SOBAT
34
Hitam,
Putih,
Merah,
Abuabu, Perak
Hitam, Putih
SHIRAZ
34
Hitam Putih
133.
134.
135.
136.
137.
138.
141.
142.
143.
144.
Merah, merah
marun, coklat
hitam, putih
Hitam, putih
10 tahunsejak 14 Mei
2010
BBD
10 tahunsejak 14 Mei
2010
10 tahunsejak 14 Mei
2010
BBD
10 tahunsejak 14
2010
10 tahunsejak 14
2010
10 tahun sejak 24
2011
10 tahunsejak 24
2011
10 tahun sejak 18
2009
Mei
BBD
Mei
BBD
Juni
BBD
Juni
BBD
Mei
TRN
4
TRN
10 tahun sejak 11 Juni
2013
10 tahun sejak 11 Juni
2013
10 tahun sejak 2
November 2011
TRN
10 tahun sejak 4
Februari 2013
10 tahun sejak 19
November 2010
TRN
10 tahun sejak
Februari 2013
BBD
TRN
TRN
CPB
2. Desain Industri
No.
1.
Nomor Pendaftaran
dan Tanggal
Penerimaan
IDM000385876/20
Maret 2013
Etiket
Kotak
rokok
Kelas
Barang/
Jasa
34
Warna
Jangka Waktu
Merah, tua,
merah, merah
muda, coklat,
kuning emas
10 tahun sejak tanggal
penerimaan
Pemilik Merek
AMI
3. Perjanjian Lisensi
a. Perseroan
Nama,
Tanggal
Pihak Perjanjian
dan
Deskripsi Ringkas dan
Hak dan Kewajiban Para
Pihak
: Trade Mark and Technology Acces Sub-License Agreement
tertanggal 6 Mei 2011 antara British American Tobacco (Holdings)
Limited (“BAT”) dan Perseroan.
: BAT memberikan lisensi non-eksklusif kepada Perseroan untuk
menggunakan merek dagang, hak-hak terkait dengan paten,
design, cipta, topografi, pendataan, teknik aneka penanaman, dan
hak-hak terkait lainnya, serta hak merek, merek jasa, merek dagang
atau usaha, hak untuk melindungi nama baik dan reputasi, hak
design, hak pendataan, paten, formula, dan lain-lain sehubungan
dengan produk rokok dan tembakau atas merek dagang Dunhill
dan Lucky Strike untuk melakukan produksi, import, penjualan,
pemasaran dan distribusi untuk menarik minat pelanggan di wilayah
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
91
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Indonesia.
Periode
Berlaku
Pengakhiran
dan
Nilai Kontrak dan Saldo
: Perseroan wajib membayar kepada BAT (i) biaya royalti atas
pemakaian merek dagang sebesar 5% dari penjualan bersih
Perseroan sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini kecuali
ditentukan lain berdasarkan hukum yang berlaku; dan (ii)
penggunaan hak-hak terkait dengan paten, design, cipta, topografi,
pendataan, teknik aneka penanaman, dan hak-hak terkait lainnya
sebesar 2% dari penjualan bersih Perseroan sejak tanggal
ditandatanganinya Perjanjian ini kecuali ditentukan lain berdasarkan
hukum yang berlaku, dimana atas hal-hal tersebut belum termasuk
PPn. Tanggal atas pembayaran tersebut ditentukan oleh para pihak
setiap bulannya. Dalam hal terjadinya keterlambatan pembayaran
maka Perseroan dikenakan denda 2% sejak tanggal keterlambatan.
Dampak dan
Perjanjian
: Perjanjian ini berdampak langsung terhadap operasional dan
kegiatan usaha Perseroan. Perjanjian ini memberikan manfaat bagi
Perseroan dalam operasional dan kegiatan usaha Perseroan untuk
menjaga keberlangsungan dan ekspansi kegiatan usahanya
tersebut.
Manfaat
Pembatasan Perjanjian
92
: Perjanjian ini berlaku sejak tanggal 1 Januari 2011.
: Perseroan dilarang, tanpa persetujuan tertulis dari BAT, untuk
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a.
Menggunakan merek dagang atau merek lainnya atau merek
lainnya yang sama dengan merek dagang Dunhill dan Lucky
Strike atau sehubungan dengan produk lainnya di wilayah
Indonesia;
b.
Perseroan dilarang untuk melinsensikan haknya dalam
Perjanjian ini atau dengan cara apapun memberikan haknya
secara derivatif atas Perjanjian ini kepada pihak ketiga; dan
c.
Menggunakan hak-hak terkait dengan paten, design, cipta,
topografi, pendataan, teknik aneka penanaman, dan hak-hak
terkait lainnya, atau hak merek, merek jasa, merek dagang atau
usaha, hak untuk melindungi nama baik dan reputasi, hak
design, hak pendataan, paten, formula, dan lain-lain
sehubungan dengan pemasaran dan distribusi atas rokok,
produk tembakau, atau tembakau lainnya kecuali atas Dunhill
sehubungan dengan tembakau pipa, produk rokok, dan
aksesoris rokok.
Status Perjanjian
: Perjanjian berlaku seterusnya kecuali diakhiri oleh para pihak
dengan memberitahukan pengakhiran tersebut kepada pihak
lainnya paling lambat 3 bulan sebelumnya.
Kemungkinan
Perpanjangan Perjanjian
: Perjanjian berlaku seterusnya.
Sifat Hubungan Afiliasi
: Entitas sepengendali.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
b. PDS
Nama, Tanggal dan Pihak
Perjanjian
: Trademark and Technology Access Sub-License Agreement
tertanggal 31 Juli 2014 sebagaimana diubah dengan Surat PDS
pada 2014 dibuat oleh dan antara BAT dan PDS.
Deskripsi Ringkas dan
Hak dan Kewajiban Para
Pihak
: BAT memberikan lisensi non-ekslusif kepada PDS untuk
menggunakan Merek Dagang, Inovasi dan Teknologi dan Hak
Milik Intelektual dalam Mengemas Komunikasi terkait dengan
pembuatan, produksi, import, penjualan, dan distribusi produk
rokok dan tembakau.
Periode
Berlaku
Pengakhiran
: Jangka waktu sewa sejak 1 Agustus 2014 dan akan berlaku
selama jangka waktu, kecuali diakhiri terlebih dahulu sesuai
dengan ketentuan-ketentuan perjanjian.
dan
Nilai Kontrak dan Saldo
: PDS harus membayar kepada BAT:
a. Royalti atas Merek Dagang sehubungan dengan Merek
Dagang;
b. Royalti atas Inovasi dan Teknologi sehubungan dengan inovasi
dan teknologi sebesar 3% dari Pendapatan Penjualan Bersih
(mulai 1 Januari 2015).
Dampak dan
Perjanjian
Manfaat
: Perjanjian ini berdampak langsung terhadap operasional dan
kegiatan usaha PDS. Perjanjian ini memberikan manfaat bagi PDS
dalam operasional dan kegiatan usaha PDS untuk menjaga
keberlangsungan dan ekspansi kegiatan usahanya tersebut.
Pembatasan Perjanjian
: Perjanjian ini diberikan secara pribadi kepada PDS dan selain
dari yang disebutkan dalam Perjanjian ini tidak dapat seluruh
atau sebagian, menjual, mengalihkam, mentrasfer, mensubkontrak atau penggadaikan kepada Pihak Ketiga tanpa
persetujuan dsecara tertulis terlebih dahulu dari BAT.
Status Perjanjian
: Perjanjian akan berlaku selama jangka waktu, kecuali diakhiri
terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan-ketentuan perjanjian.
Kemungkinan
Perpanjangan Perjanjian
: Perjanjian berlaku seterusnya.
Sifat Hubungan Afiliasi
: Entitas sepengendali.
c. TRN
Nama, Tanggal dan Pihak
Perjanjian
: Trademark and Technology Access Sub-License Agreement
tertanggal 6Mei 2011 dibuat oleh dan antara BAT dan TRN.
Deskripsi Ringkas dan
Hak dan Kewajiban Para
Pihak
: BAT memberikan lisensi non-eksklusif kepada Perseroan untuk
menggunakan merek dagang, hak-hak terkait dengan paten,
design, cipta, topografi, pendataan, teknik aneka penanaman, dan
hak-hak terkait lainnya, serta hak merek, merek jasa, merek dagang
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
93
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
atau usaha, hak untuk melindungi nama baik dan reputasi, hak
design, hak pendataan, paten, formula, dan lain-lain sehubungan
dengan produk rokok dan tembakau atas merek dagang Dunhill
dan Lucky Strike untuk melakukan produksi, import, penjualan,
pemasaran dan distribusi untuk menarik minat pelanggan di wilayah
Indonesia.
Periode
Berlaku
Pengakhiran
dan
: Jangka waktu sewa sejak 1 Mei 2011 dan akan berlaku selama
jangka waktu, kecuali diakhiri terlebih dahulu sesuai dengan
ketentuan-ketentuan perjanjian.
Nilai Kontrak dan Saldo
: TRN wajib membayar kepada BAT (i) biaya royalti atas pemakaian
merek dagang sebesar 5% dari penjualan bersih TRN sejak tanggal
ditandatanganinya Perjanjian ini kecuali ditentukan lain berdasarkan
hukum yang berlaku; dan (ii) penggunaan hak-hak terkait dengan
paten, design, cipta, topografi, pendataan, teknik aneka
penanaman, dan hak-hak terkait lainnya sebesar 2% dari penjualan
bersih TRN sejak tanggal ditandatanganinya Perjanjian ini kecuali
ditentukan lain berdasarkan hukum yang berlaku, dimana atas halhal tersebut belum termasuk PPn. Tanggal atas pembayaran
tersebut ditentukan oleh para pihak setiap bulannya. Dalam hal
terjadinya keterlambatan pembayaran maka TRN dikenakan denda
2% sejak tanggal keterlambatan.
Dampak dan
Perjanjian
: Perjanjian ini berdampak langsung terhadap operasional dan
kegiatan usaha TRN. Perjanjian ini memberikan manfaat bagi TRN
dalam operasional dan kegiatan usaha TRN untuk menjaga
keberlangsungan dan ekspansi kegiatan usahanya tersebut.
Manfaat
Pembatasan Perjanjian
: Perjanjian ini diberikan secara pribadi kepada TRN dan selain
dari yang disebutkan dalam Perjanjian ini tidak dapat seluruh
atau sebagian, menjual, mengalihkam, mentrasfer, mensubkontrak atau penggadaikan kepada Pihak Ketiga tanpa
persetujuan secara tertulis terlebih dahulu dari BAT.
Status Perjanjian
: Perjanjian akan berlaku selama jangka waktu, kecuali diakhiri
terlebih dahulu sesuai dengan ketentuan-ketentuan perjanjian.
Kemungkinan
Perpanjangan Perjanjian
: Perjanjian berlaku seterusnya.
Sifat Hubungan Afiliasi
: Entitas sepengendali.
I. Perjanjian dengan Pihak Terafiliasi
Dalam melakukan kegiatan usaha Perseroan sehari-hari, Perseroan mengadakan transaksi dengan
pihak yang memiliki hubungan istimewa atau pihak Afiliasi. Perseroan meyakini bahwa perjanjian dan
transaksi Perseroan dengan pihak terafiliasi tersebut telah memuat ketentuan yang setidaknya
diyakini dapat memberikan keuntungan bagi Perseroan yang serupa atau lebih baik apabila transaksi
tersebut dilakukan dengan pihak tidak terafiliasi. Perseroan dari waktu ke waktu dapat melakukan
transaksi tambahan dengan pihak Afiliasinya dengan ketentuan yang setidaknya diyakini dapat
memberikan keuntungan serupa atau lebih baik bagi Perseroan seandainya transaksi tersebut
dilakukan dengan pihak yang tidak terafiliasi.
94
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Transaksi dengan pihak terafiliasi Perseroan sehubungan dengan kegiatan usaha Perseroan antara
lain adalah sebagai berikut:
1.
Para Pihak
:
Uncommitted Term Loan Agreement, tanggal 12 Agustus 2013
sebagaimana telah diubah terakhir dengan Amendment
Agreement tanggal 23 Desember antara Perseroan dan
Rothmans Far East B.V. (“Rothmans”).
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Perseroan mendapatkan fasilitas uncommitted term loan.
Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016, fasilitas diberikan tanpa
bunga.
Nilai Perjanjian
:
Rp5.300.000.000.000
:
Jangka waktu pembayaran fasilitas (Maturity date) adalah
sampai dengan tanggal 30 Juni 2018. Jangka waktu tersedianya
fasilitas (Availability Period) yaitu sampai dengan tanggal 31
Desember 2014.
Pembatasan
:
Tidak
terdapat
ketentuan
yang
berkaitan
dengan
pembatasan/larangan terhadap Perseroan dalam Perjanjian
Kredit.
Pembebanan
:
Fasilitas diberikan tanpa jaminan (unsecured).
Para Pihak
:
Uncommitted Term Loan Agreement, tanggal 24 Februari 2015
sebagaimana telah diubah dengan Amendment Agreement
tanggal 23 Desember 2015 antara Perseroan dan Rothmans.
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Perseroan mendapatkan fasilitas uncommitted term loan.
Terhitung sejak tanggal 1 Januari 2016, fasilitas diberikan tanpa
bunga.
Nilai Perjanjian
:
Rp6.700.000.000.000
:
Jangka waktu pembayaran fasilitas (Maturity date) adalah
sampai dengan tanggal 30 Juni 2018.
Jangka
Perpanjangan,
Pengakhiran
2.
Jangka
Perpanjangan,
Pengakhiran
Waktu,
Dan
Waktu,
Dan
Jangka waktu tersedianya fasilitas (Availability Period) yaitu
sampai dengan tanggal 30 Juni 2016.
Pembatasan
:
Tidak
terdapat
ketentuan
yang
berkaitan
dengan
pembatasan/larangan terhadap Perseroan dalam Perjanjian
Kredit.
Pembebanan
:
Fasilitas diberikan tanpa jaminan (unsecured).
J. Perjanjian Penting dengan Pihak Ketiga
1. Bank Central Asia (“BCA”) a.
Nama Perjanjian
:
Akta Perjanjian Kredit No. 24 tanggal 21 Agustus 2008, dibuat
dihadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.h., Notaris di
Kota Jakarta Selatan, yang telah diubah beberapa kali dan
terakhir sebagaimana diubah dengan Akta Eleventh Amendment
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
95
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
to the Loan Agreement, tanggal 8 Desember 2015, dibuat
dihadapan Veronica Sandra Irawaty Purnadi, S.H., Notaris di
Kota Jakarta Selatan.
Para Pihak
a. Perseroan sebagai debitur
b. BCA.sebagai kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Fasilitas Kredit ini bertujuan untuk pendanaan atas belanja modal
(bahan pokok material untuk tembakau dan cengkeh). Fasilitas
Uncommitted Time Loan Revolving untuk menjamin pembayaran
cukai secara periodik (keterlambatan pembayaran cukai tanpa
adanya bunga) untuk Perseroan dan pihak terafiliasinya dan
Fasilitas Bank Garansi untuk pendanaan belanja modal (sebagai
contoh untuk memperoleh bahan-bahan pokok seperti tembakau
dan cengkeh).
Bunga dari fasilitas-fasilitas ini akan ditentukan oleh BCA pada
saat tanggal penarikan Fasilitas dan sewaktu-waktu dapat
dipertimbangkan kembali oleh BCA.
Selama Perseroan belum melunasi Perjanjian ini, Perseroan
wajib memastikan antara lain:
a. agar BAT tetap memiliki kepemilikan mayoritas dalam
Perseroan baik secara langsung maupun tidak langsung;
b. Melakukan kegiatan pendanaan Perseroan melalui BCA
sebagai persyaratan untuk Perseroan;dan
c.
Nilai Perjanjian
:
Perseroan wajib membayarkan utang-utang milik BP dan
semua kewajiban yang timbul atas utang tersebut atas
penggunaan Fasilitas Forex Line pada saat jatuh tempo.
Tidak melebihi Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah),
yang dapat digunakan untuk:
a. Fasilitas Uncommitted Time Loan Revolving dengan limit
fasilitas tidak melebihi Rp250.000.000.000,00 (dua ratus lima
puluh miliar Rupiah);
b. Bank Garansi Fasilitas dengan limit fasilitas tidak melebihi
Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar Rupiah);
c.
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
Pembatasan
:
Fasilitas Forex Lineyang dapat digunakan juga oleh BP
dengan limit fasilitas tidak melebihi Rp500.000.000.000,(lima ratus miliar Rupiah).
Fasilitas ini tersedia untuk jangka waktu 21 Agustus 2016.
Tanggal jatuh tempo (maturity date) ditentukan pada saat
penarikan fasilitas.
Pembatasan dengan persetujuan dari BCA:
Perseroan untuk meminjamkan atau memberikan jaminan
96
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
korporasi untuk kepentingan pihak ketiga atau memberikan
persetujuan bagi Entitas Anak untuk meminjamkan dana atau
memberikan jaminan korporasi untuk kepentingan pihak ketiga,
kecuali meminjamkan dana atau memberikan jaminan korporasi
untuk:
a.
perusahaan yang berada dalam Grup BAT;
b.
pembayaran dimuka;
c.
sehubungan dengan pengakuan utang dan/atau
pembayaran denda yang dilakukan dalam kegiatan bisnis
pada umumnya; dan
d.
sehubungan dengan transaksi yang lazim dan sesuai
dengan kegiatan bisnis pada umumnya.
Perseroan terlibat dalam transaksi sehubungan dengan pihak
ketiga termasuk tetapi tidak terbatas kepada afiliasi atau Entitas
Anak yang tidak lazim dan tidak sesuai dengan kegiatan usaha
utama Perseroan.
Perseroan untuk menjual, menyewakan, atau membuang dengan
cara apapun setiap hak merek yang aktif digunakan oleh
Perseroan dan Entitas Anak kepada pihak ketiga kecuali pihak
tersebut termasuk Grup BAT.
Perseroan untuk menjual, memindahkan atau memberikan opsi
atau waran atau hak untuk memperoleh saham dari subsidiari
yang dapat menyebabkan Perseroan atau perusahaan yang
tergabung dalam Grup BAT kehilangan kontrol atas subsidiari
Perseroan dimana dapat menyebabkan dampak material dan
negatif bagi kegiatan usaha Perseroan.
Pembebanan
b.
Nama Perjanjian
:
:
Para Pihak
Fasilitas diberikan tanpa jaminan (unsecured).
Perjanjian Kredit No. 0352.292.2007 tanggal 19 Desember 2007
antara BP dan BCA yang telah diamandemen terakhir dengan
Akta Perubahan Kedelapan Perjanjian Kredit No. 03 tanggal 8
Desember 2015 dibuat di hadapan Veronica Sandra Irawaty
Purnadi, S.H., Notaris di Jakarta.
a. BP sebagai Debitur
b. BCA sebagai Kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Selama utang Debitur berdasarkan Perjanjian Kredit belum
dilunasi kepada BCA atau Jangka Waktu tersedinya Utang belum
berakhir, Debitur wajib untuk melakukan hal-hal sebagai berikut
(kecuali disetujui sebaliknya secara tertulis oleh BCA):
a.
Menyampaikan kepada BCA laporan AMDAL milik Debitur.
b.
Melakukan kegiatan pembiayaan BP melalui BCA sebagai
persyaratan untuk BP.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
97
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
c.
Apabila diminta oleh BCA, untuk membayar utang
Perseroan berdasarkan Perjanjian Pinjaman Perseroan.
Nilai Perjanjian
:
Tidak melebihi jumlah Rp500.000.000.000,- (lima ratus miliar
Rupiah.
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
Jangka waktu Fasilitas adalah sebagaimana disebutkan dalam
Surat Pemberitahuan Pemberian Kredit (SPPK) yang akan
diberitahukan dari waktu ke waktu.
Pembatasan
:
Selama Debitur belum membayar lunas utang kepada BCA
berdasarkan Perjanjian Kredit atau Batas Waktu Penggunaan
Fasilitas Kredit belum berakhir, Debitur tidak diperkenankan untuk
melakukan hal-hal berikut di bawah ini, tanpa persetujuan tertulis
terlebih dahulu dari BCA:
Pembebanan
:
a.
Memberikan pinjaman atau jaminan perusahaan untuk
kepentingan pihak ketiga atau mengijinkan Anak
Perusahaan untuk memberikan pinjaman atau jaminan
perusahaan untuk kepentingan pihak ketiga, kecuali (i)
kepada perusahaan yang termasuk kedalam Grup BAT; (ii)
untuk uang muka; (iii) untuk utang dagang biasa dan/atau
fasilitas
penundaan
pembayaran
yang
diberikan
sehubungan dengan kegiatan usaha sehari-hari; (iv)
transaksi lain yang dilakukan secara wajar dan lazim (arm
length basis) sesuai dengan kegiatan usaha sehari-hari.
b.
Mengadakan transaksi dengan pihak ketiga termasuk tetapi
tidak terbatas kepada perusahaan afiliasinya atau Anak
Perusahaanyang tidak dilakukan secara wajar dan lazim
(arm length basis) dan bukan merupakan dalam rangka
kegitan usaha utama Debitur.
c.
Menjual, menyewakan, atau melepaskan dengan cara
apapun hak kekayaan intelektual yang digunakan oleh
Debitur dan Anak Perusahan kepada pihak ketiga kecuali
kepada pihak yang merupakan pihak dalam Grup BAT.
d.
Menjual, menghapus atau memberikan opsi atau waran atau
hak untuk membeli atau memperoleh saham-saham Anak
Perusahaan yang mengakibatkan Debitur atau perusahaan
yang berada dalam Grup BAT kehilangan hak untuk
mengontrol Anak Perusahaan yang dapat mengakibatkan
dampak negatif yang material terhadap kelangsungan usaha
Debitur.
Tidak terdapat jaminan terkait fasilitas kredit ini
2. PT Bank ANZ (”ANZ”) Nama Perjanjian
98
:
Perjanjian Kredit No. 744/FA/ANZ/NEW/XII/2014 tanggal 17
Desember 2014 sebagaimana diubah terakhir dengan Perubahan
Kedua atas Perjanjian Fasilitas No. 963/FA/ANZ/AMN-2/XII/2015
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
tanggal 3 Desember 2015 (“Perjanjian Kredit”).
Para Pihak
a. Perseroan sebagai debitur
b. PT Bank ANZ Indonesia (“ANZ”) sebagai kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Fasilitas Kredit ini diberikan oleh ANZ kepada Perseroan untuk
digunakan sebagai modal kerja umum atau digunakan untuk tujuan
korporasi umum dan setiap tujuan tertentu lainnya yang disepakati
oleh para pihak. Atas fasilitas kredit ini Perseroan dikenakan bunga
fasilitas dengan tingkat bunga sebesar 1% (satu persen) per tahun
diatas Biaya Dana (sebagaimana didefinisikan dalam Perjanjian
Kredit) atau suatu tingkat bunga yang akan diberitahukan oleh ANZ
dari waktu ke waktu.
Perseroan wajib untuk segera memberitahukan kepada ANZ dalam
bentuk tertulis atas setiap perubahan baik langsung maupun tidak
langsung, dalam komposisi saham atau kepemilikan yang dapat
mempengaruhi sifat umum dari usaha atau Perseroan dan Entitas
Anak dan setiap perubahan material dari para pemegang saham,
perubahan para direktur, komisaris atau manajemen Perseroan
Nilai Perjanjian
:
Fasilitas diberikan kepada Perseroan sampai dengan jumlah tidak
melebihi nilai Rp600.000.000.000
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
Tanggal jatuh tempo fasilitas yaitu pada tanggal 29 November 2016
Pembatasan
:
Perseroan tidak diperbolehkan untuk menggunakan fasilitas untuk
menyelesaikan atau menutupi tanggung jawab Perseroan yang
timbul sehubungan dengan transaksi derivatif antara Perseroan dan
ANZ.
Pembebanan
:
Fasilitas diberikan tanpa suatu jaminan kebendaan tertentu oleh
Perseroan.
3. Deutsche Bank AG, Jakarta (”DB”) Nama Perjanjian
:
Para Pihak
Facility Letter tanggal 14 Oktober 2009 sebagaimana telah dirubah
terakhir dengan Facility Letter tanggal 16 Februari 2015.
a. Perseroan sebagai debitur
b. DB sebagai kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Fasilitas ini akan digunakan untuk kegiatan pembiayaan jangka
pendek Perseroan yang berasal dari pengelolaan tunai.
Perseroan selama masih berhutang dalam fasilitas ini akan:
a. Melakukan atau mengizinkan reorganisasi, penggabungan,
rekonstruksi, pengambilalihan atau skema lain.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
99
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
b. Memastikan bahwa BAT akan selalu memegang dan memiliki
secara langsung sekurang-kurangnya 50,1% saham yang
ditempatkan dan disetor dalam Perseroan.
c.
Tidak tanpa pemberitahuan 7 (tujuh) hari sebelumnya
mengizinkan perubahan dalam struktur pemegang saham
Perseroan, merubah ketetapan Anggaran Dasar Perseroan.
Nilai Perjanjian
:
Biaya pokok sebesar Rp1.050.000.000.000
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
3 Desember 2016
Pembatasan
:
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam
perjanjian ini.
Pembebanan
:
Fasilitas diberikan tanpa suatu jaminan kebendaan tertentu oleh
Perseroan.
:
Credit Agreement (Checking Account Rupiah) (Uncommitted) tanggal
3 Desember 2009 sebagaimana diubah terakhir kali dengan
Amendment Credit Agreement (Checking Account Rupiah)
(Uncommitted) (Extend) tertanggal 3 Desember 2015.
4. Citibank, N.A, (”Citi”) Nama Perjanjian
Para Pihak
a. Perseroan sebagai debitur
b. Citibank, N.A, (“Citi”) sebagai kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Citi dapat memberikan kredit kepada Perseroan dengan cara
membayar cek yang ditarik melalui rekening Perseroan.
Nilai Perjanjian
:
Checking Account diberikan kepada Perseroan sampai dengan
jumlah tidak melebihi nilai Rp75.000.000.000,-
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
3 Desember 2016
Pembatasan
:
Perseroan tidak dapat mengalihkan hak dan kewajibannya dalam
perjanjian ini tanpa persetujuan tertulis dari Citi.
Pembebanan
:
Fasilitas ini diberikan tanpa jaminan (unsecured)
Nama Perjanjian
:
Revolving Credit Agreement (Onshore – Rupiah/ U.S. Dollar)
(Uncommitted) tanggal 27 Juli 2009 sebagaimana terakhir diubah
dengan Amendment Revolving Credit Agreement (Onshore –
Rupiah/ U.S. Dollar) (Uncommitted) tanggal 31 Mei 2015
Para Pihak
100
a. Perseroan sebagai debitur
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
b. Citi sebagai kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Perseroan dengan ini berjanji bahwa:
a. Perseroan akan memberitahu kepada Citi atas setiap perubahan
dalam Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dalam waktu
tidak melebihi 30 hari dari perubahan tersebut
b. Bahwa BAT akan tetap memiliki 51% dari semua saham yang
ditempatkan dan disetor dalam Perseroan; dan
c. Perseroan tetap dalam kendali BAT. Nilai Perjanjian
:
Rp185.000.000.000,00
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
31Mei 2016
Pembatasan
:
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam
perjanjian ini.
Pembebanan
:
Fasilitas diberikan tanpa suatu jaminan kebendaan tertentu oleh
Perseroan.
5. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (”HSBC”) Nama Perjanjian
:
Para Pihak
Corporate Facility Agreement No. JAK/120761/U/120803 tanggal 9
Agustus 2012 sebagaimana terakhir diubah dengan Amendment to
the Corporate Facility AgreementNo. JAK/141187/U/141110 tanggal
11 Desember 2014
a. Perseroan sebagai debitur
b. HSBC sebagai kreditur
Deskripsi Ringkas Dan
Hak Dan Kewajiban
:
Fasilitas ini digunakan untuk membiayai modal kerja jangka pendek
Perseroan.
Perseroan akan dikenakan bunga sebesar 9% per tahun atas
fasilitas ini.
Perseroan akan menyampaikan keterangan tertulis mengenai:
a. Membagikan dividen atau memberi modal atau kekayaan kepada
pemegang saham dan/atau Direksi Perseroan;
b. Membuat, menanggung atau membiarkan adanya jaminan atas
aset yang tidak bergerak, gadai saham, pembebanan atau
menjadikan jaminan atas setiap property, aset dan pendapatan
Perseroan, baik saat ini maupun di kemudian hari;
c.
Memberikan pinjaman atau kredit kepada perusahaan atau
individu lainnya selain untuk pinjaman yang digunakan untuk
kegiatan usaha sehari-hari.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
101
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Nilai Perjanjian
:
Rp1.200.000.000.000,00
Jangka Waktu,
Perpanjangan, Dan
Pengakhiran
:
30 November 2016
Pembatasan
:
Tidak terdapat pembatasan-pembatasan (negative covenants) dalam
perjanjian ini.
Pembebanan
:
Fasilitas diberikan tanpa suatu jaminan kebendaan tertentu oleh
Perseroan.
K. Perkara yang Dihadapi Perseroan dan Entitas Anak Perseroan, Anggota
Direksi dan Anggota Dewan Komisaris Perseroan
Pada tanggal Prospektus ini diterbitkan, Perseroan, Entitas Anak, maupun masing-masing anggota
Direksi dan Dewan Komisaris Perseroan dan Entitas Anak, tidak sedang terlibat perkara-perkara
perdata, pidana, dan/atau perselisihan di lembaga peradilan dan/atau di lembaga perwasitan atau
arbitrase baik di Indonesia maupun di luar negeri atau perselisihan administratif dengan instansi
pemerintah yang berwenang termasuk perselisihan sehubungan dengan kewajiban perpajakan atau
perselisihan yang berhubungan dengan masalah perburuhan/hubungan industrial atau tidak pernah
dinyatakan pailit, yang dapat mempengaruhi secara material kegiatan usaha dan/atau kelangsungan
kegiatan usaha Perseroan dan/atau Entitas Anak serta rencana PUT III ini.
L. Prospek Usaha Perseroan
1. Ikhtisar
Perseroan adalah produsen rokok terbesar keempat di Indonesia dengan keseluruhan pangsa
pasar sekitar 7% per Desember 2015 berdasarkan AC Nielsen Retail Index (Indonesia), telah
menjual lebih dari 23 miliar rokok pada tahun 2015, dengan 22,2 miliar rokok yang dijual di dalam
negeri dan sisanya diekspor. Perseroan memiliki sejarah lebih dari 85 tahun beroperasi di bisnis
rokok, setelah mulai beroperasi pada tahun 1930 dengan nama "Strootjes Fabriek Ong Hok
Liong". Ini kemudian berubah nama menjadi PT Perusahaan Tjap Bentoel pada tahun 1954, PT
Rimba Niaga Idola pada tahun 1987 dan kembali berubah pada tahun 2000 dengan pemakaian
nama hingga saat ini. Sejak tahun 2009, Perseroan telah menjadi bagian dari British American
Tobacco Group ("BAT"), perusahaan global dengan lebih dari 200 merek yang dijual di lebih dari
200 negara dan salah satu dari 2.324 perusahaan yang tercatat di London Stock Exchange.
Fokus utama Perseroan adalah penjualan rokok dalam negeri yang merupakan sumber utama
pendapatannya.
Rokok di Indonesia dijual dalam dua jenis utama - kretek, yang merupakan rokok dengan rasa
tradisional Indonesia, mengandung campuran tembakau, cengkeh dan rasa lainnya; dan nonkretek, yang juga dikenal sebagai rokok "putih".
Rokok kretek yang dibuat dari campuran tembakau, cengkeh dan bumbu dianggap sebagai
ciptaan khas Indonesia sejak 1800-an. Baik dibuat dengan cara linting tangan atau digulung oleh
mesin pabrik dan dibungkus seperti rokok konvensional dengan kelobot (cornhusks) atau kertas
putih, hitam atau coklat. Rokok kretek diproduksi baik dengan dan tanpa filter. Rokok kretek
mendominasi pasar Indonesia dengan pangsa pasar sekitar 93,75%.
102
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Portofolio merek rokok Bentoel di Indonesia mencakup rokok kretek dan non-kretek yang
diproduksi baik sebagai rokok lintingan (dikenal sebagai sigaret kretek tangan atau "SKT") atau
dengan mesin pembuat rokok (dikenal sebagai sigaret kretek mesin atau "SKM") - dan rokok
"putih" yang dibuat dengan mesin (dikenal sebagai sigaret putih mesin atau "SPM") untuk
membedakan dari rokok kretek dalam penyebutan lokal.
Berikut nama-nama merek strategis yang merupakan bagian dari portofolio SKM-nya:
-
Dunhill Fine Cut Mild (13mg tar dan 1,0mg nikotin) diluncurkan pada bulan Maret 2012 dan
merupakan merek kretek internasional pertama dari BAT yang sukses dipasarkan di
Indonesia sebagai merek internasional. Merek tersebut diluncurkan untuk menangkap
peluang yang sedang tumbuh pada segmen “premium mild”.
−
Mengikuti jejak kesuksesan dari peluncuran Dunhill Fine Cut Mild, Bentoel meluncurkan
Dunhill Fine Cut Filter (21mg tar dan 1,5mg nikotin) pada bulan November 2014, sebagai
sebuah merek internasional lainnya untuk rokok kretek. Dengan tagline “Taste the Power,
”Dunhill Fine Cut Filter berkomitmen untuk memberikan penawaran produk superior kepada
konsumen.
−
Club Mild (12mg tar dan 1,0mg nikotin) diluncurkan pada tahun 2008 dan sejak saat itu
menjadi merek regional yang memiliki terobosan baru di Sumatera Utara. Dengan nilai
kedekatan yang tinggi dengan konsumen, Club Mild telah berhasil menjadikan dirinya sebagai
salah satu merek terdepan di antara merek nasional lainnya di Sumatera Utara.
Terlepas dari merek-merek di atas, Perusahaan juga memproduksi dan mendistribusikan merek
lain seperti Bentoel Biru, Neo Mild, Uno Mild, Star Mild, Lucky Strike Mild, Bintang Buana Filter,
dan Tali Jagat Filter di bawah kategori sigaret kretek mesin. Perusahaan juga memproduksi (i)
sigaret kretek tangan di bawah merek-merek Tali Jagat Raya, Bintang Buana Raya, Joged Super,
Bentoel Sejati dan Rawit Special dan (ii) rokok "putih" di bawah merek Lucky Strike, Dunhill, dan
Country. Pada tahun 2015, rokok SKM menyumbang 88,7% dari total penjualan rokok domestik
Perseroan, dengan SKT dan SPM masing-masing terhitung sebesar 7,0% dan 4,3%.
Dalam beberapa tahun terakhir, pasar rokok telah mengalami pergeseran preferensi konsumen,
dengan perokok dewasa beralih dari rokok lintingan kesigaret kretek mesin. Meskipun perokok
Indonesia secara keseluruhan tetap memilih rokok dengan kandungan getah tembakau (tar) yang
lebih tinggi, rokok tar rendah secara perlahan mulai disukai. Dengan sekitar 88,7% dari total
penjualan rokok domestik Perusahaan dihasilkan dari merek di bawah portofolio sigaret kretek
mesin, tren ini diharapkan dapat mendukung pertumbuhan Perusahaan di masa mendatang.
Pada tahun 2015dan2014, Perseroan menjual sebanyak 22,2 miliar dan 21,7 milar batang rokok
di Indonesia. Perseroan memiliki 37 Kantor Regional Pemasaran dan Penjualan, lebih dari satu
juta gerai distribusi dan lebih dari 2.700 agen penjual di Desember 2015, yang telah mencakup
penjualan berskala nasional menyebabkan Perseroan dapat menjangkau jumlah konsumen yang
luas. Hal ini ditambah dengan 10 fasilitas produksi Perseroan di Indonesia – di antaranya tiga
untuk sigaret kretek mesin dan tiga untuk sigaret kretek tangan.
Pada tahun 2015 dan 2014, Perseroan menghasilkan pendapatan konsolidasi bersih sebesar
Rp16.814 miliar dan Rp14.489,5 miliar dan dengan rugi bersih tahun tersebut sebesar Rp1.638,5
miliar dan Rp2.251,3 milliar. Bentoel telah tercatat di Bursa Efek Indonesia sejak tahun 1990,
sebelumnya dengan nama PT Perusahaan Tjap Bentoel, sebelum kembali merubah namanya
dengan PT Rimba Niaga Idola dan merubah nama untuk terakhir kalinya dengan PT Bentoel
International Investama Tbk di tahun 2000. Perseroan melakukan perdagangan di bawah kode
saham RMBA.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
103
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
2. Keunggulan Kompetitif
Perseroan percaya kunci utama keunggulan kompetitifnya adalah sebagai berikut:
Pemain terkemuka dalam negeri di pasar rokok terbesar kedua di dunia
Perseroan saat ini merupakan produsen terbesar keempat rokok di Indonesia dengan pangsa
pasar 7% di dalam negeri per Desember 2015 berdasarkan AC Retail Indeks Nielsen (Indonesia),
di belakang pesaing HM Sampoerna, Gudang Garam dan Djarum. Sejak akuisisi oleh BAT pada
tahun 2009, dalam rangka memperkuat pangsa pasar, Bentoel secara proaktif telah
mengoptimalkan kinerja portofolio mereknya di Indonesia dan racikan produk secara keseluruhan
serta secara terus menerus mendorong pertumbuhan merek-merek penting seperti Dunhill, yang
telah mengalami peningkatan volume penjualan secara positif di Indonesia. Transformasi
portofolio Perusahaan bertujuan untuk memposisikan merek utama dalam portofolionya sebagai
dasar untuk mendorong pertumbuhan masa depan dan profabilitas.
Prospek pertumbuhan Perseroan di masa yang akan datang akan didukung oleh sinergi
beberapa faktor termasuk indikasi makro-ekonomi yang menguntungkan dan juga tingkat
penetrasi tembakau yang kuat, ekonomi yang didorong oleh konsumerisme Indonesia yang kuat,
serta meningkatnya kesejahteraan konsumen kelas menengah. Kelas menengah Indonesia yang
luas dan berkembang pesat juga akan terus menjadi pendorong utama untuk negara ini tetap
konsumtif, terutama untuk pasar tembakau dimana orang Indonesia menjadi semakin kaya dan
memiliki penghasilan yang lebih besar.
Dukungan kuat dari perusahaan tembakau internasional terbesar kedua dunia
Perseroan adalah anggota BAT, yang merupakan satu dari perusahaan tembakau dengan
pangsa pasar dan pendapatan terbesar secara global dan salah satu jaringan distribusi terbesar
di dunia yang tersebar di 200 negara. BAT mengakuisisi 85,1% saham Bentoel pada bulan Juni
2009 untuk sekitar US$494.000.000.
Bentoel menikmati manfaat besar dengan menjadi anak perusahaan dari BAT, termasuk berbagi
pengetahuan dan keahlian, kemampuan distribusi yang luas, dan nilai merek premium. Kemitraan
ini selanjutnya memungkinkan Bentoel untuk memanfaatkan hubungan global induk
perusahaannya dengan pemasok pihak ketiga, gabungan daya beli dengan BAT, dan akses pada
praktek terbaik dariteknologi penelititan dan pengembangan, yang memungkinkan Perseroan
untuk menumbuhkan nilai merek dan meningkatkan kehadirannya di pasar secara pesat.
Melalui berbagi pengetahuan, Bentoel juga mampu mengikuti perkembangan perubahan
pembatasan–pembatasan dan hukum yang dapat mempengaruhi industri rokok di Indonesia dari
waktu ke waktu, mengingat pengalaman BAT yang luas di pasar lain yang telah mengalami
perubahan peraturan serupa.
Diversifikasi portofolio merek pentingdengan fokus yang kuat pada merek internasional di
Segmen SKM
Bentoel memproduksi dan memasarkan di seluruh spektrum yang luas atas produk-produk
tembakau, diklasifikasikan menjadi SKT, SKM, mild, dan SPM. Merek-merek strategis Bentoel
termasuk Dunhill and Club Mild. Dunhill dengan cepat menjadi produk inti Perseroan karena
ekuitas merek premium, kemampuan untuk menetapkan harga yang lebih tinggi, dan tempat
tersendiri sebagai salah satu merek internasional di industri rokok Indonesia.
Bentoel mendistribusikan enam varian rokok Dunhill di Indonesia, yaitu Dunhill Fine Cut Mild,
Dunhill Fine Cut Filter, dan Dunhill International Red, Blue, dan Green. Dunhill Fine Cut Mild dan
Dunhill Fine Cut Filter adalah merek rokok SKM, sementara Dunhill International adalah merek
104
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
rokok SPM. Perseroan berencana untuk meningkatkan fokus pada distribusi dan penjualan merek
strategis seperti Dunhill karena popularitas mereka di Indonesia dan semakin memposisikan
dirinya sebagai pemain penting dalam kategori merek SKM, memanfaatkan posisi unik sebagai
salah satu dari sedikit penyedia rokok bermerek internasional.
Kemampuan penjualan dan pemasaran yang kuat dilengkapi dengan jaringan distribusi
yang luas
Bentoel memiliki jaringan distribusi yang luas di seluruh Indonesia melalui 37 kantor penjualan
dan sejumlah outlet yang tersebar luas, memberikan akses Perseroan ke sejumlah toko grosir,
dan outlet perdagangan umum dan modern di seluruh Indonesia. produk Perusahaan ini telah
mencapai penetrasi yang kuat di pasar Indonesia dan tersedia secara luas baik melalui saluran
perdagangan tradisional dan modern di seluruh negeri. Bentoel memiliki tenaga penjualan yang
sangat ahli dan efisien serta dapat memanfaatkan keahlian pemasaran kelas dunia dari BAT
untuk menarik perokok dewasa melalui kegiatan promosi yang inovatif.
3. Strategi
Visi Bentoel adalah menjadi perusahaan rokok yang paling cepat berkembang di Indonesia.
Untuk mencapai itu, Perseroan memfokuskan pada strategi berikut:
Peningkatan dan pengembangan merek Perseroan secara berkelanjutan
Bentoel bermaksud untuk mendukung pertumbuhan di masa depan melalui konsolidasi
pemasaran, inovasi, dan upaya distribusi dibelakang merek penting seperti Dunhill, memfokuskan
upaya pada hasil tertinggi atas investasi. Dalam hal ini, Perseroan akan mengarahkan proporsi
usaha yang lebih besar pada merek-merek strategisnya. Bentoel juga berkomitmen untuk secara
konsisten meningkatkan kualitas seluruh portofolio, mendapatkan sumber bahan-bahan
berkualitas tertinggi, praktek produksi terbaik di kelasnya, dan menggunakan peralatan state-ofthe-art untuk memaksimalkan cita rasa dan rasa dari produk-produknya yang akan terus
meningkatkan persepsi terhadap merek dan mendorong penjualan di masa depan.
Meningkatkan jangkauan distribusi dan penetrasi
Walaupun inovasi produk sangatlah penting, Perseroan percaya bahwa memperluas jangkauan
dan tingkat distribusi juga penting untuk meningkatkan eksposur produknya ke konsumen
sebanyak-banyaknya mengingat sangat terfragmentasinya kepulauan Indonesia. Bersamaan
dengan itu, Perseroan juga akan fokus pada distribusi merek internasional, memanfaatkan citra
merek premium dari merek seperti Dunhill untuk meningkatkan ekuitas merek Bentoel dan
menjadi pemenang dalam pilihan perokok dewasa. Ketika ekspansi ke daerah-daerah yang
kurang berkembang dan terpenetrasi, Bentoel akan mengarahkan upaya pemasaran dan
distribusi ke format ritel tradisional, yang merupakan titik kontak pertama bagi penduduk setempat
di wilayah tersebut dan oleh karena itu memberikan eksposur terbesar untuk rokok Bentoel.
Fokus pada kualitas tertinggi praktik operasional usaha dan rantai pasokan
Bentoel mengembangkan dan meningkatkan kemampuan operasionalnya secara aktif melalui
hubungan dekat dengan mitra mereka pada seluruh rantai pasokan tembakau, memastikan
pengendalian kualitas tingkat tertinggi dalam setiap tahapan proses produksi. Bentoel percaya
bahwa menciptakan produk berkualitas tinggi dimulai dari langkah pertama yaitu pertanian dan
panen tembakau, memanfaatkan pengetahuan dan pengalaman BAT untuk mengeksekusi
praktek pertanian terbaik di kelasnya dan menerapkan proses seleksi yang ketat untuk
memastikan bahan baku berkualitas tinggi yang digunakan dalam produksi rokok dan
menghasilkan rokok berkualitas tinggi.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
105
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
4. Produk
Saat ini Perusahaan memproduksi dan mendistribusikan 17 merek rokok sebagai berikut:
Jenis Rokok
SKM
SKT
SPM
Merek
Dunhill Fine Cut Mild
Dunhill Fine Cut Filter
Club Mild
Neo Mild
Uno Mild
Star Mild
Lucky Strike Mild
Tali Jagat Filter
Bintang Buana Filter
Bentoel Biru
Tali Jagat Raya
Bintang Buana Raya
Joged Super
Bentoel Sejati
Rawit Special
Lucky Strike
Dunhill International
Country
Peningkatan penjualanSKM, seiring dengan penurunan dalam SKT dan SPM mencerminkan tren
umum pasar yang melihat pergeseran perokok dewasa menujurokok dengan kandungan tar yang
lebih rendah. Perusahaan terus berinvestasi di segmen pasar SKM untuk menangkap peluang
pasar yang terus berkembang.
5. Bahan Baku dan Pemasok
Bahan baku utama yang digunakan dalam pembuatan rokok adalah daun tembakau, bahan
perasa dan pembungkus, dan dalam kondisitertentu, penggunaan filter bergantung pada merek
rokok. Selain itu, bahan baku untuk rokok kretek juga terdiri dari cengkeh. Rokok kretek berisi
sekitar 70% tembakau dan 30% cengkeh dilihat dari segi beratnya. Tembakau yang digunakan
dalam rokok Perseroan sebagian besar terdiri dari tembakau Indonesia. Untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2014 dan 2015, biaya bahan baku berjumlah sekitar 67% dan 82%
dari biaya pokok penjualan atas rokok Perseroan yang tidak termasuk cukai.
Perusahaan mendapatkan bahan bakunya secara lokal di Indonesia serta melalui pembelian
secara global dari para pemasok yang memanfaatkan pengadaan global BAT. Sebagian besar
pasokan tembakau dan cengkeh dibeli di Indonesia. Barang lain seperti bagian-bagian mesin, tip
kertas, filter dan papan untuk bahan pembuatan kemasan sebagian besar dibeli secara global,
terutama dengan bantuan dari pengadaan global BAT.
Tembakau dan Cengkeh
Mayoritas permintaan tembakau Perusahaan dipasok oleh petani kontrak dalam negeri dan
petani lainnya melalui agen pembelian. Untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015,
sekitar 46% dari kebutuhan tembakau Perseroan disediakan oleh petani kontrak dalam negeri
dan grup BAT.Sekitar 30% dipasok oleh lima agen utama pembelian tembakau Perseroan.
Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap agen utama pembelian tembakau tertentu.
Perusahaan membeli cengkeh dari empat pemasok utama yang membeli dari petani, pengumpul
(poolers) dan pedagang lain secara bergiliran. Sepanjang tahun, Perseroan biasanya membeli
100% pasokan cengkehnya dari pemasok-pemasok utamanya. Perseroan tidak memiliki
ketergantungan terhadap pemasok cengkeh tertentu.
106
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Kertas dan Kemasan
Bahan kertas dan kemasan Perseroan hanya diperoleh melalui pengaturan pengadaan global
BAT. Selama bertahun-tahun, Perseroan biasanya membeli 48% pasokan bahan pembungkus
dari lima pemasok utamanya. Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap pemasok bahan
pembungkus tertentu.
6. Penjualan dan Distribusi
Cakupan jaringan Perseroan yang luas adalah platform utama dimana Perseroan membangun
kedudukan persaingannya. Sejak tahun 2012, Perseroan telah berhasil menggandakan cakupan
ke lebih dari satu juta tempat penjualan. Jaringan distribusi Perseroan terdiri dari 37 kantor
penjualan wilayah, didukung oleh tenaga penjualan yang besar. Perseroan memiliki 5 jalur
distribusi, yaitu: Agen, wholesaler, retailer, modern outlet dan special outlet. Sekitar 72% dari
pendapatan bersih Perseroan berasal dari jalur distribusi wholesaler. Melalui jaringan penjualan
yang luas ke seluruh Indonesia sekitar 60%, Perseroan mampu memperkenalkan merek baru
dengan cepat dan efektif ke pasar. Perseroan tidak memiliki ketergantungan terhadap satu
dan/atau sekelompok pelanggan.
7. Perpajakan
Produsen rokok dibebankan dengan pajak cukai pada setiap bungkus rokok yang dijual di
Indonesia. Setiap cukai, disebut sebagai "banderol", wajib ditempelkan pada setiap bungkus.
Setiap banderol memiliki nilai nominal yang mewakili jumlah cukai yang dibayarkan per unit dan
harga jual eceran per bungkus. Jumlah cukai yang harus dibayar pada setiap bungkus rokok
yang dijual di Indonesia ditentukan oleh (i) jenis rokok (yaitu, SKM, SKT atau SPM), (ii) produksi
tahunan agregat produsen terhadap jenis rokok dibandingkan dengan ambang batas jumlah
tertentu, dan (iii) harga banderol dibandingkan dengan ambang batas harga tertentu. Harga
banderol minimum ditetapkan oleh Pemerintah untuk setiap tingkatan pajak rokok.
Harga banderol yang tersedia pada setiap nilai nominal yang sama atau di atas tingkatan harga
minimum pajak banderol dalam kelipatan-kelipatandari Rp25,00. Saat ini, harga banderol
digunakan sebagai dasar untuk menghitung pajak pertambahan nilai. Jika harga jual sebenarnya
dari bungkus rokok di pasar adalah 5% di atas harga jual eceran yang disertakan pada banderol
itu, produsen wajib meminta penyesuaian harga banderol.
Pajak cukai terhadap rokok merupakan sumber pendapatan Pemerintah yang signifikan. Tarif
cukai di Indonesia umumnya ditinjau oleh Pemerintah secara tahunan menjelang akhir tahun.
Penyesuaian cukai yang terakhir dilaksanakan pada bulan Januari 2016, yang mengakibatkan
peningkatan tarif cukai untuk rokok SKM, SKT dan SPM yang dijual pada industri tembakau
Indonesia dibandingkan dengan tahun 2015. Tarif pajak cukai untuk rokok SKM meningkat antara
11,5% dan 15,7%, peningkatan tarif untuk rokok SKT antara 0,0% dan 12,0% dan rokok SPM
meningkat antara 13,0% dan 16,5% dibandingkan dengan tingkatan tarif pada tahun 2015.
Selain cukai, produsen rokok juga harus membayar pajak pertambahan nilai sebesar 8,7% yang
meningkat dari 2014 dengan tarif 8,4% dari harga banderol, serta pajak rokok daerah sebesar
10% dari tarif cukai.
Tarif cukai, pajak daerah, PPN dan minimal HJE per banderol sesuai dengan Peraturan Menteri
Keuangan No. 198/PMK.10/2015 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Keuangan
No. 179/PMK.011/2012 tentang Tarif Cukai Hasil Tembakau:
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
107
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Tingkat volume
1
(dalam miliaran)
SKM
SPM
SKT
Tingkat
2
harga
(3)
(4)
Pajak
Daerah
(Rp/unit)
PPN
(Rp/unit)
4
1
1000
480
48
87
< 2,00
1
740
340
34
64,4
2
590
300
30
51,3
≥ 2,00
1
930
495
49
80,9
< 2,00
1
800
305
30
69,6
2
505
255
25
43,9
1
1115
320
32
97
2
775
245
24
67,4
1
605
155
15
52,6
2
430
140
14
37,4
400
90
9
34,8
≥ 2,00
0,05-0,35
(2)
Pajak
Cukai
(Rp/unit)
≥ 2,00
0,35 - 2,00
(1)
Min. HJE/
Banderol
3
(Rp/unit)
Tingkatan volume adalah berdasarkan agregat produksi tahunan produsen terhadap jenis rokok
dibandingkan dengan ambang batas jumlah tertentu.
Tingkatan harga adalah berdasarkan harga banderol dibandingkan dengan batas harga tertentu
yang ditetapkan oleh Pemerintah.
Harga Jual Eceran ("HJE")/harga banderol mengacu pada harga jual. Harga minimum yang
ditetapkan oleh Pemerintah untuk setiap tingkatan pajak rokok.
PPN berdasarkan 8,7% dari HJE Minimum. Efektif per 1 Januari 2016, tarif PPN 9,1% dari HJE
Minimum.
8. Persaingan Usaha
Perseroan adalah perusahaan rokok terbesar keempat di Indonesia berdasarkan volume
penjualan per Desember 2015 berdasarkan AC Nielsen Retail Index (Indonesia), dan
menganggap HM Sampoerna, Gudang Garam dan Djarum dan Nojorono sebagai pesaing
utamanya. Faktor pembeda utama antara produsen rokok Indonesia adalah nilai merek, kualitas
produk, harga dan loyalitas pelanggan. Perseroan berkeyakinan bahwa dengan cakupan jaringan
yang luas, portofolio merek yang fokus dan berkualitas tinggi serta produk-produk baru yang
inovatif, untuk bersaing di pasar Indonesia.
Perusahaan saat ini tidak memiliki persaingan yang signifikan dari rokok impor, di mana saat ini
dikenakan bea masuk tambahan di Indonesia mulai dari 0% sampai 40% dari nilai CIF (Cost,
Insurance and Freight) dan cukai pajak pada tingkat tertinggi untuk kategori masing-masing dan
pajak pertambahan nilai serta pajak rokok daerah. Namun produsen luar negeri dimungkinkan
untuk memproduksi produk-produk mereka di bawah lisensi di Indonesia dan tunduk pada tarif
cukai dan pajak pertambah nilai yang sama dengan yang dikenakan pada produsen lokal.
9. Musiman
Adanya musim pada iklim dan curah hujan mempengaruhi kualitas, kuantitas dan harga pasar
bahan baku seperti daun tembakau dan cengkeh yang dibeli oleh Perseroan.
10. Lingkungan
Sejak 2012, operasional usaha Bentoel telah diperbaiki dengan tujuan mengurangi emisi
penggunaan energi, air dan karbon dioksida. Berbagai usaha pengendalian telah dilaksanakan
untuk memantau dan mengurangi dampak lingkungan dari operasional Perseroan. Bentoel
108
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
memiliki komitmen yang kuat, baik dari perspektif ekonomi maupun lingkungan, dalam
memastikan bahwa semua bahan baku, energi dan air telah digunakan dengan memperhatikan
sifat berkelanjutan.
11. Tanggung Jawab Perusahaan (Corporate Social Responsibility atau “CSR”)
Perseroan menyadari bahwa ia memiliki peran dan tanggung jawab dalam masyarakat di tempat
ia beroperasi dan memastikan bahwa tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social
responsibility atau "CSR"), bersama-sama dengan Standar Perilaku Bisnis miliknya, membentuk
suatu dasar atas kontribusi keuangan dan non-keuangan Perseroan untuk masyarakat. Kerangka
inisiatif CSR Perseroan umumnya memfokuskan pada kontribusi untuk mempromosikan
perlindungan lingkungan, mempromosikan pemberdayaan, mempromosikan kehidupan sipil,
kontribusi terhadap organisasi amal dan kontribusi untuk pengelolaan bencana.
Setiap tahun, kegiatan CSR Perseroan bertujuan untuk mengatasi tema utama masing-masing
yaitu lingkungan, pemberdayaan dan organisasi amal serta kehidupan kewarganegaraan melalui berbagai program di masyarakat di tempat ia beroperasi, khususnya di Kota dan
Kabupaten Malang. Untuk alasan ini, Perseroan telah menyelaraskan bagian dari kegiatannya
dengan visi walikota Malang untuk menjadikan Kota Malang sebagai kota hijau.
Selama beberapa tahun terakhir, Perseroan telah membangun sejumlah halte bis dan
memperbaiki sejumlah taman lokal di Ngadilangkung, Talangagung, Kepanjen, Kasin, Klojen, dan
Jalan Jakarta di Kota Malang, serta bermitra dengan Universitas Brawijaya untuk melaksanakan
serangkaian program komunitas yang bertujuan untuk membersihkan lingkungan pesisir dekat
Malang.
Perseroan berkeyakinan bahwa menarik dan memberdayakan masyarakat setempat adalah kunci
untuk pembangunan masa depan dan bagian integral dalam meningkatkan kualitas hidup
masyarakat dan lingkungan mereka. Perseroan mendukung sebuah yayasan sosial di Malang
secara berkelanjutan dengan menyumbangkan komputer yang digunakan serta printer untuk
mahasiswa serta memberikan pelatihan yang diperlukan untuk membantu menciptakan dan
mengasuh dalam yayasan untuk kesempatan belajar yang lebih ditingkatkan.
Perseroan dan karyawan juga berdedikasi untuk meningkatkan kehidupan sipil masyarakat
setempat dan di masa lalu telah memulai proyek-proyek untuk meningkatkan sektor pariwisata
Malang dengan cara melestarikan landmark lokal serta kontribusi terhadap komunitas kesenian
lokal dan budaya. Pada tahun 2014, Bentoel memprakarsai Proyek Sarana Air Bersih bagi warga
desa dan keluarga di Kedungwaru I dan II dari Kalipare Kabupaten, yang melaksanakan
pembangunan waduk air dan air sumur untuk memberikan akses kepada 450 keluarga untuk
mengakses pasokan air bersih.
12. Karyawan
Pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2015, Perseroan dan EntitasAnak memiliki 5.907
karyawan tetap. Sekitar 8% dari jumlah karyawan tetap tersebut terlibat dalam fungsi
perusahaan, dengan sisanya terlibat pada produksi, penjualan dan pemasaran, dan kegiatan
distribusi.
Ada tiga serikat buruh utama dalam Perseroan dan entitas anak Perseroan, dengan semua
hubungan kerja dilakukan sesuai dengan peraturan pemerintah.
Tabel berikut ini memuat informasi yang berkaitan dengan jumlah karyawan tetap Perusahaan
dan entitas anak perusahaan bersama dengan unit usaha masing-masing pada tanggal yang
telah ditentukan.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
109
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Keterangan
31 Desember
2015
Penjualan dan Pemasaran
Operasional
Kegiatan dan Proyek Perusahaan
Jumlah
2014
3.369
2.046
492
5.907
4.030
2.927
488
7.445
Ada sejumlah proyek yang dilaksanakan sejak tahun 2014, dimana tujuannya adalah untuk terus
meningkatkan efisiensi dan efektivitas seluruh fungsi secara keseluruhan dalam Perseroan.
13. Asuransi
Untuk mengurangi potensi risiko operasional yang timbul dari kejadian tak terduga termasuk
cuaca, api, mekanik, listrik dan operasional, Perseroan memiliki asuransi yang komprehensif
terhadap setiap kerugian yang dialami terhadap aktiva tetap dan persediaannya. Perusahaan
juga mempertahankan cakupan asuransi terhadap bencana alam tertentu.
14. Kekayaan Intelektual
Perseroan memproduksi dan mendistribusikan barang-barang bermerek dan oleh karena itu
tergantung pada pemeliharaan dan penegakkan merek dagang dan hak atas merek miliknya.
Perseroan juga memiliki banyak lisensi serta pengetahuan dagang yang substansial dalam kaitan
dengan produk-produknya.
Perseroan juga merupakan distributor eksklusif untuk rokok bermerek Dunhill dan Lucky Strike di
Indonesia. Perseroan mendistribusikan Dunhill sesuai dengan perjanjian distribusi jangka panjang
dengan BAT.
Perseroan sangat bergantung pada merek dagang dan nama merekuntuk membedakan
produknya dari produk pesaing lainnya. Kekuatan merek Dunhill, Club Mild dan merek Perseroan
lainnya berasal dari reputasi Perseroan untuk menyediakan produk rokok yang diinginkan
perokok dewasa serta berkualitas tinggi. Profitabilitas Perseroan sangat bergantung pada
kelanjutan dari kesuksesan merek rokok utama Perseroan.
M. Gambaran Umum Industri
Gambaran Umum Makroekonomi
Indonesia adalah negara keempat dengan penduduk terbanyak di dunia dengan total populasi
mencapai sekitar 258 juta dan lebih dari 50% populasinya berusia di bawah 30 tahun pada akhir
tahun 2014. Dengan jumlah populasi yang besar dan muda yang diperkirakan akan tumbuh secara
1
pesat pada 1,1% CAGR (Laju Pertumbuhan Majemuk Tahunan) dari 2014-2019 , negara ini
diproyeksikan secara kuat akan menjadi salah satu konsumen ekonomi terbesar di dunia pada tahun
2030.
1
Sumber: OECD, merujuk pada perorangan di bawah umur 20 tahun
110
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Tabel 1: Indikator Kunci Perkembangan Indonesia
2010A
2011A
2012A
2013A
2014A
2015E
2016E
2017E
2018E
2019E
242
245
248
251
255
258
261
264
266
269
1,3%
1,3%
1,3%
1,3%
1,3%
1,2%
1,2%
1,1%
1,1%
1,0%
710
756
803
849
893
936
985
1.044
1.109
1.178
PDB per kapita (US$)
2.948
3.438
3.551
3.479
3.513
3.434
3.508
3.757
4.370
5.178
PDB per pertumbuhan
kapita (US$)
30%
17%
3%
-2%
1%
-2%
2%
7%
16%
19%
Populasi (jutaan)
Pertumbuhan populasi
(%)
PDB
US$)
Nyata
(miliar
Sumber: BMI
Indonesia terus mengalami faktor-faktor pendorong demografis positif yang substansial, yang telah
dan akan terus mendorong pertumbuhan nasional sebagai anggota penting di seluruh kawasan Asia
Tenggara. PDB telah tumbuh pada 5,7% CAGR sejak tahun 2004 sampai 2014 di atas negara
tetangga seperti Malaysia dan Thailand, yang masing-masing tumbuh pada 4,9% dan 3,5% CAGR di
periode yang sama, menurut data Bank Dunia.
Pertumbuhan ekonomi yang terus naik juga mengakibatkan meningkatnya kesejahteraan rakyat,
dengan pertumbuhan PDB per kapita yang naik dengan cepat dari 2.948 dollar US di tahun 2010
menjadi 3.513 dollar US di akhir tahun 2014, sebuah kenaikan lebih dari 20% dalam jangka waktu
yang relatif pendek.
Gambar 1: Lansekap makroekonomi Asia Tenggara
Sumber: BMI
Meskipun PDB Indonesia per kapita sekarang berada di belakang negara-negara tetangga di
kawasan tersebut, PDB Indonesia diperkirakan tumbuh paling cepat dalam 5 tahun mendatang dari
2015E – 2019E pada persentase pertumbuhan 10.8% CAGR sementara negara-negara tetangga
sendiri diperkirakan rata-rata tumbuh 6.9% dalam periode waktu yang sama, yang mana merupakan
bukti akan prospek bangsa yang cerah dan kekuatan makro ekonomi.
Gambaran Umum Pasar Tembakau di Indonesia
Indonesia adalah pasar terbesar kedua dari segi volume rokok secara global setelah Cina, dengan
perkiraan 277,5 miliar batang terjual di tahun 2014 menurut AC Nielsen Retail Index Indonesia.
Besarnya pasar rokok Indonesia disebabkan oleh tingginya tingkat penetrasi rokok, dengan jumlah
hampir 65,6% dari laki-laki dewasa merupakan perokok di tahun 2015, menurut data TRACK.
Yang juga mendorong tumbuhnya pasar rokok adalah kenaikan rata-rata konsumsi rokok harian per
orang, yang mana menurut TRACK, telah naik dari 13,82 batang per hari di tahun 2014 menjadi
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
111
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
14,11 batang per hari di 2015. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan pada penjualan rokok di
Indonesia dari Rp220.644 miliar di tahun 2014 menjadi Rp243.599 miliar di tahun 2015, kenaikan
sekitar 10,4% tahun ke tahun menurut Nielsen Retail Audit.
Kenaikan nilai ini juga karena sebagian disebabkan oleh kenaikan harga rokok karena adanya faktorfaktor eksternal termasuk kenaikan harga dari kebutuhan dasar dan kenaikan upah minimum regional
yang baru-baru ini terjadi, yang mengakibatkan naiknya beban. Menurut Nielsen Retail Audit, total
nilai dari penjualan rokok telah naik dua kali lipat sejak 2009, yang mana merepresentasikan CAGR
yang kuat sebesar 16,5%.
Gambar 2: Penjualan rokok berdasarkan nilai dan kontribusi tiap segmen
Gambar 3: Penjualan rokok berdasarkan volume dan kontribusi tiap segmen
Sumber: AC Nielsen Retail Index Indonesia dan Perkiraan Perseroan
Gambaran Persaingan
Pasar tembakau Indonesia dianggap sebagai sebuah pasar terkonsentrasi yang didominasi oleh lima
pemain utama: HM Sampoerna, Gudang Garam, Djarum, Bentoel dan Nojorono. Bersama-sama
kelima perusahaan ini menguasai 88% jumlah volume penjualan pada akhir Desember 2015,
sehingga sulit bagi pemain baru untuk menggantikan posisi mereka karena jaringan distribusi dan
hubungan dengan vendor retail di seluruh Indonesia yang mumpuni.
112
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
IX.
EKUITAS
Tabel di bawah ini menyajikan laporan posisi ekuitas konsolidasian Perseroan dan Entitas Anak pada
tanggal 31 Desember 2015 yang diambil dari Laporan Keuangan Konsolidasian Perseroan dan
Entitas Anak pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dan telah diaudit berdasarkan Standar Audit
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia oleh Kantor Akuntan Publik Tanudiredja,
Wibisana, Rintis & Rekan, dahulu Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana & Rekan (Firma
anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers) dengan opini tanpa modifikasian.
(dalam jutaan Rupiah)
Keterangan
31 Desember
2015
EKUITAS
Modal saham:
- Modal dasar 21.546.000.000
saham dengan nilai
nominal
Rp50 (Rupiahpenuh)
per saham
- Modal ditempatkan dan
disetor penuh
7.240.005.000 saham
Tambahan modal disetor
Ekuitas merging entity
(Akumulasi rugi)/
saldo laba:
- Dicadangkan
- Belum dicadangkan
Jumlah ekuitas/(defisiensi
modal)
2014
362.000
192.631
-
362.000
254.928
168.343
4.000
(3.707.388)
4,000
4.000
(2.070.310)
(3.148.757)
(1.281.039)
Tidak ada perubahan struktur permodalan yang terjadi setelah tanggal laporan keuangan
konsolidasian terakhir Perseroan sampai dengan tanggal Prospektus.
Tabel berikut ini mengilustrasikan posisi ekuitas pro forma (tidak diaudit) Perusahaan per 31
Desember 2015 jika seluruh saham baru yang ditawarkan dari PUT III ini dibeli seluruhnya per 31
Desember 2015, dengan asumsi saham baru ini memiliki harga pelaksanaan sebesar Rp480 per
saham baru.
(dalam jutaan Rupiah)
Ekuitas
Modal
Ditetapkan
dan
Disetorkan
Penuh
(Akumulasi Rugi) / Saldo
Laba
Tambahan
Modal
Disetor
Dicadangk
an
Ekuitas per 31 Desember 2015
dengan nilai nominal Rp50
(dalam satuan rupiah) per saham
362.000
192.631
Perubahan
ekuitas
atas
penerbitan29,161,131,250
saham baru dengan nilai nominal
Rp50 dan nilai pelaksanaan
Rp480 per lembar saham.
1.458.057
12.539.286
4.000
Belum
Dicadangkan
(3.707.388)
Total
ekuitas
(3.148.757)
13.997.343
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
113
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Ekuitas pro forma per 31
Desember 2015 setelah PUT III
dan peningkatan pada modal
ditempatkan
dan
disetorkan
penuh sebesar Rp50 per lembar
saham.
X.
1.820.057
12.731.917
4.000
(3.707.388)
10.848.586
KEBIJAKAN DIVIDEN
Saham-saham yang diterbitkan dan ditawarkan kepada para pemegang saham dalam rangka PUT III
ini akan mempunyai hak yang sama dan sederajat dalam segala hal dengan saham-saham yang
telah diterbitkan oleh Perseroan sebelum PUT III, termasuk tetapi tidak terbatas pada hak atas
pembagian dividen.
Perseroan, sebagai anggota British American Tobacco Group, setelah cadangan wajib adalah positif,
dengan memperhatikan kinerja dan posisi keuangan, sebagai bagian dari tujuan Perseroan secara
keseluruhan untuk memaksimalkan nilai pemegang saham jangka panjang, akan melakukan
pembayaran dividen dari laba bersih konsolidasian per tahun.
Keputusan untuk pembagian dividen harus disetujui oleh pemegang saham Perseroan dalam RUPS
Tahunan, dimana RUPS akan memberikan persetujuan atas usulan Direksi, usulan mana telah
memperhatikan pendapatan, kondisi keuangan dan likuiditas, kepatuhan terhadap hukum dan
peraturan dan faktor-faktor lain yang dianggap relevan oleh Direksi. Tidak dapat dipastikan bahwa
pendapatan posisi keuangan, kinerja keuangan masa depan yang diharapkan, belanja modal masa
depan yang diharapkan dan rencana investasi lainnya akan menyebabkan Perseroan untuk dapat
melakukan pembagian dividen pada tingkatan ini atau sama sekali.
Sesuai dengan ketentuan UUPT dan Anggaran Dasar Perseroan, jika RUPS Tahunan tidak
menentukan penggunaan lain, maka laba bersih setelah dikurangi dengan cadangan yang diwajibkan
oleh undang-undang dan Anggaran Dasar Perseroan dibagi sebagai dividen. Menurut hukum
Indonesia dan Anggaran Dasar Perseroan, sebagian dari laba bersih Perseroan, sebagaimana
ditentukan oleh RUPS dengan memperhatikan usul Direksi, wajib disisihkan sebagai dana cadangan
sampai jumlah dana cadangan tersebut mencapai paling sedikit 20% dari jumlah modal yang
ditempatkan. Dividen hanya dapat dibayarkan sesuai dengan kemampuan Perseroan berdasarkan
keputusan yang diambil dalam RUPS, dalam keputusan mana juga harus ditentukan waktu
pembayaran dan bentuk dividen. Dividen untuk 1 (satu) saham harus dibayarkan kepada orang atas
nama siapa saham itu terdaftar dalam DPS pada hari kerja yang akan ditentukan oleh atau atas
wewenang RUPS yang akan dibayarkan dalam jangka waktu paling lambat 30 hari setelah
diumumkannya ringkasan Risalah RUPS yang memutuskan pembagian dividen tunai.
Apabila telah disetujui bahwa Perseroan akan melakukan pembagian dividen, dividen akan
diumumkan dan dibayarkan dalam Rupiah. Pemegang Saham yang tercatat pada tanggal pencatatan
berhak menerima dividen yang disetujui, yang akan dikenakan pajak sesuai tarif yang berlaku di
Indonesia. Dividen yang diterima oleh pemegang saham kebangsaan negara lain akan dikenakan
nilai pajak penghasilan sebesar 20% di Indonesia kecuali ditentukan lain sesuai Perjanjian
Penghindaran Pajak Berganda yang berlaku.
Tidak ada negative covenant yang membutuhkan Perseroan untuk mendapatkan persetujuan dari
Kreditor sehubungan dengan pembagian dividen.
114
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Riwayat pembagian dividen Perseroan adalah sebagai berikut:
Tahun
Buku
% Keuntungan
Bersih
2004
2005
2006
2007
2010
19,3%
28,8%
31,2%
41,5%
86%
Dividen per
Saham
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
2,50
5,00
7,50
15,00
26,00
Jumlah Pembayaran
Dividen
Rp
Rp
Rp
Rp
Rp
15.644.062.500,00
31.112.925.000,00
45.404.972.879,00
100.849.988.800,00
188.240.130.000,00
Tanggal
Pembayaran
Dividen
8 Agustus 2005
9 Agustus 2006
9 Juli 2007
7 Juli 2008
20 Juli 2011
Direksi dapat mengubah kebijakan dividen tunai sewaktu-waktu sepanjang memperoleh persetujuan
dari RUPS.
Tidak ada negative covenant yang membatasi Perseroan untuk melakukan pembagian dividen
kepada pemegang saham.
XI.
PERPAJAKAN
A. KETENTUAN PERPAJAKAN UNTUK PEMEGANG SAHAM
Pajak Penghasilan atas dividen saham akan dikenakan sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku. Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2008 Tentang Perubahan
Keempat Atas Undang-Undang No. 7 tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan, dividen atau bagian
keuntungan yang diterima atau diperoleh perseroan terbatas sebagai Wajib Pajak dalam negeri,
koperasi, Badan Usaha Milik Negara, atau Badan Usaha Milik Daerah, dari penyertaan modal pada
badan usaha yang didirikan dan bertempat kedudukan di Indonesia tidak termasuk sebagai objek
Pajak Penghasilan dengan syarat:
1. Dividen berasal dari cadangan laba ditahan; dan
2. Bagi perseroan terbatas, Badan Usaha Milik Negara dan Badan Usaha Milik Daerah yang
menerima dividen, kepemilikan saham pada badan yang memberikan dividen paling rendah 25%
(dua puluh lima persen) dari jumlah modal yang disetor.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia No. 234/PMK-03/2009 tanggal 29
Desember 2009 tentang Bidang Penanaman Modal Tertentu Yang Memberikan Penghasilan Kepada
Dana Pensiun Yang Dikecualikan Sebagai Objek Pajak Penghasilan, maka penghasilan yang
diterima atau diperoleh Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan
Republik Indonesia tidak termasuk sebagai Objek Pajak Penghasilan apabila penghasilan tersebut
diterima atau diperoleh dari penanaman modal berupa dividen dari saham pada perseroan terbatas
yang tercatat di Bursa Efek di Indonesia.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 14 Tahun 1997 tentang Perubahan Atas Peraturan
Pemerintah No.41 tahun 1994 tentang Penghasilan Atas Penghasilan Atas Penghasilan Dari
Transaksi Penjualan Saham di Bursa Efek, telah ditetapkan sebagai berikut:
1. Atas penghasilan yang diterima atau diperoleh oleh Wajib Pajak Orang Pribadi dan Wajib Pajak
Badan dari transaksi penjualan saham di Bursa Efek dipungut Pajak Penghasilan sebesar 0,1%
(satu per seribu) dari jumlah bruto nilai transaksi penjualan dan bersifat final. Penyetoran Pajak
Penghasilan yang terhutang dilakukan dengan cara pemotongan oleh penyelenggara Bursa Efek
melalui perantara pedagang efek pada saat pelunasan transaksi penjualan saham.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
115
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
2. Pemilik saham pendiri dikenakan tambahan Pajak Penghasilan yang bersifat final sebesar 0,5%
(lima per seribu) dari nilai seluruh saham pendiri yang dimilikinya pada saat Penawaran Umum
Perdana.
3. Penyetoran tambahan Pajak Penghasilan yang terutang dapat dilakukan oleh Perseroan atas
nama masing-masing pemilik saham pendiri dalam jangka waktu selambat-lambatnya 1 (satu)
bulan setelah saham tersebut diperdagangkan di Bursa Efek. Namun apabila pemilik saham
pendiri tidak memilih metode pembayaran berdasarkan 0,5% Pajak Penghasilan yang bersifat
final, maka penghitungan Pajak Penghasilannya dilakukan berdasarkan tarif Pajak Penghasilan
yang berlaku umum sesuai Pasal 17 Undang-Undang No. 36 tahun 2008.
4. Berdasarkan Pasal 23.a.1 Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang berasal dari saham,
baik yang diperdagangkan di Pasar Modal maupun yang tidak, yang terutang atau dibayarkan
kepada Wajib Pajak Dalam Negeri atau bentuk usaha tetap, dipotong PPh Pasal 23 sebesar 15%
(lima belas persen) dari jumlah bruto.
5. Berdasarkan Pasar 17.2.c Undang-Undang No. 36 Tahun 2008, dividen yang dibagikan kepada
wajib pajak orang pribadi dalam negeri dipotong PPh Pasal 4 (2) sebesar 10% dan bersifat final.
Peraturan Pemerintah atas penghasilan dari transaksi penjualan saham di bursa efek di atas juga
berlaku untuk Dana Pensiun yang pendiriannya telah disahkan oleh Menteri Keuangan Republik
Indonesia.
Sesuai dengan Undang-Undang No. 36 tahun 2008 dan Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2009
tentang Pajak Penghasilan atas Dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang Pribadi
dalam negeri maka penghasilan berupa dividen yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak Orang
Pribadi dalam negeri dikenai pajak penghasilan sebesar 10% dan bersifat final.
Dividen yang diterima atau diperoleh pemegang saham wajib pajak dalam negeri selain dari pihakpihak yang memenuhi syarat di atas dan bentuk usaha tetap dari wajib pajak luar negeri dikenakan
Pajak Penghasilan sesuai pasal 23 Undang-Undang No.36 tahun 2008. Perusahaan yang membayar
dividen harus memotong pajak penghasilan pasal 23 sebesar 15% (lima belas persen) dari jumlah
bruto sesuai dengan pasal 23 Undang-Undang Pajak Penghasilan. Pemotongan pajak penghasilan
pasal 23 ini merupakan kredit pajak untuk pajak penghasilan tahunan yang terutang oleh pemegang
saham wajib pajak dalam negeri dan bentuk usaha tetap. Dividen yang dibayar atau terutang kepada
wajib pajak luar negeri selain bentuk usaha tetap di Indonesia akan dikenakan tarif sebesar 20% (dua
puluh persen), sesuai dengan pajak penghasilan pasal 26 Undang-Undang No.36 tahun 2008.
Kepada mereka yang merupakan penduduk dari suatu negara yang telah menandatangani suatu
Perjanjian Penghindaran Pajak Berganda (P3B) dengan Indonesia, dengan memenuhi Peraturan
Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-24/PJ/2010 tanggal 30 April 2010 tentang Perubahan atas
Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER-61/PJ./2009 Tentang Tata Cara Penerapan
Persetujuan Penghindaran Pajak Berganda, dapat memperoleh fasilitas tarif yang lebih rendah
dengan ketentuan harus menyerahkan Dokumen Surat Keterangan Domisili (SKD) sebagaimana
ditetapkan dalam Lampiran II (Form-DGT 1) atau Lampiran III (Form-DGT 2) Peraturan Direktur
Jenderal Pajak tersebut sebelum berakhirnya batas waktu penyampaian SPT Masa untuk masa pajak
terutangnya pajak. Form-DGT 2 yang telah disahkan oleh pejabat pajak yang berwenang dari negara
mitra P3B berlaku selama 12 (dua belas) bulan.
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 2000 tentang Perubahan Tarif Bea Meterai dan
Besarnya Batas Pengenaan Harga Nominal yang Dikenakan Biaya Meterai, dokumen sehubungan
dengan penjualan saham terhutang bea meterai. Pada saat ini, bea meterai dikenakan sebesar
Rp6.000,00 untuk transaksi di atas Rp1.000.000,00 dan sebesar Rp3.000,00 untuk transaksi dengan
harga nominal lebih dari Rp250.000,00 sampai dengan Rp1.000.000,00. Bea meterai ini terhutang
pada saat dokumen dipergunakan.
116
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Perseroan telah menyetorkan dan melaporkan pajak penghasilan badan sesuai dengan peraturan
perpajakan yang berlaku di Indonesia berdasarkan prinsip self-assessment. Fiskus dapat
menetapkan atau mengubah pajak-pajak tersebut dalam jangka waktu tertentu sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
B. PEMENUHAN KEWAJIBAN PERPAJAKAN PERSEROAN
Sebagai Wajib Pajak, Perseroan memiliki kewajiban perpajakan untuk Pajak Penghasilan (PPh),
Pajak Pertambahan nilai (PPN) dan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB). Perseroan telah memenuhi
kewajiban perpajakannya sesuai dengan perundang-undangan dan peraturan perpajakan yang
berlaku. Sampai dengan tanggal prospektus ini diterbitkan, Perseroan tidak memiliki tunggakan pajak.
Perhitungan pajak penghasilan badan untuk tahun yang berakhir adalah suatu perhitungan
sementara yang dibuat untuk tujuan akuntansi dan dapat berubah pada waktu Perseroan
menyampaikan Surat Pemberitahuan Tahunan (SPT) pajaknya.
CALON PEMBELI SAHAM DALAM PUT III INI DIHARAPKAN UNTUK BERKONSULTASI
DENGAN KONSULTAN PAJAK MASING-MASING MENGENAI AKIBAT PERPAJAKAN YANG
TIMBUL DARI PEMBELIAN, PEMILIKAN MAUPUN PENJUALAN HMETD YANG DIPEROLEH
MELALUI PUT III INI.
PERSEROAN TELAH MEMENUHI SEMUA KEWAJIBAN PERPAJAKANNYA SAMPAI DENGAN
PROSPEKTUS INI DITERBITKAN.
XII.
KETERANGAN MENGENAI PEMBELI SIAGA
Sesuai dengan Akta Perjanjian Pembeli Siaga No. 56 tanggal 15 April 2016 sebagaimana diubah dan
dinyatakan kembali berdasarkan Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga
No. 24 tanggal 11 Mei 2016, keduanya dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta,
yang bertindak sebagai Pembeli Siaga dalam PUT III ini adalah:
British American Tobacco (2009 PCA) Limited
Globe House
4 Temple Place
London
WC2R 2PG
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang
HMETD, maka sisa Saham Baru akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang telah
melaksanakan haknya dan telah melakukan pemesanan melebihi hak yang dimilikinya sebagaimana
tercantum dalam SBHMETD dan/atau FPPS Tambahan, secara proposional berdasarkan jumlah
HMETD yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi pemesanan Saham Baru tambahan masih terdapat sisa Saham Baru yang
tidak dilaksanakan oleh pemegang saham dalam PUT III ini, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut
akan diambil oleh BAT 2009 yang merupakan pemegang saham utama Perseroan, selaku Pembeli
Siaga dalam PUT III, dengan jumlah 4.212.902.001 (empat miliar dua ratus dua belas juta sembilan
ratus dua ribu satu) saham pada Harga Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh
Rupiah) setiap saham.
Dalam rangka memenuhi kewajibannya dalam perjanjian pembeli siaga sebagaimana dimaksud di
atas, BAT 2009 menggunakan dana yang bersumber dari kas internal yang telah ditempatkan dalam
rekeningnya sebagaimana dibuktikan dengan rekening koran BAT 2009 tanggal 1 Juni 2016 yang
diterbitkan oleh Citibank NA, Cabang London.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
117
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
A. Keterangan Mengenai BAT 2009
1. Riwayat Singkat
BAT 2009, berkedudukan di Inggris dan Wales, merupakan suatu perusahaan yang didirikan
berdasarkan dan tunduk kepada peraturan perundang-undangan yang berlaku di Inggris dan
Wales.BAT 2009 didirikan dengan nomor registrasi 6925846 sebagaimana dibuktikan dengan
Certificate of Incorporation of a Private Limited Company tanggal 5 Juni 2009.
Pada saat Prospektus ini diterbitkan, Anggaran Dasar BAT 2009 adalah sebagaimana tercantum
dalam Memorandum and Articles of Association BAT 2009 tanggal 5 Juni 2009.
2. Kegiatan Usaha
Berdasarkan ketentuan Memorandum and Articles of Association BAT 2009 tanggal 5 Juni 2009,
kegiatan usaha BAT 2009 antara lain adalah sebagai berikut:
a. Menjalankan kegiatan usaha sebagai perusahaan komersial pada umumnya;
b. Menjalankan kegiatan usaha atau bisnis yang dapat memperoleh keuntungan baik secara
langsung maupun tidak langsung bagi BAT 2009;
c.
Menjalankan, memajukan, mengkomisikan riset dan pengembangan sehubungan dengan
kegiatan atau tujuan atas kegiatan BAT 2009, dan untuk memberikan dan mengeluarkan,
memperoleh, atau kegiatan lainnya untuk mengambil setiap paten, hak paten, invensi, proses
yang rahasia, design, hak cipta, hak merek, merek jasa, nama komersial dan gelar, knowhow, formula, lisensi, konsensi, dan sejenisnya (dan setiap keuntungan di dalamnya) dan
setiap eksklusif atau non-ekslusif atau hak terbatas untuk mengunakan, dan setiap informasi
rahasia atau informasi lainnya, setiap invensi atau proses rahasia dari masing-masing, dan
untuk menggunakan, mengembangkan, memberikan lisensi untuk, dan apabila tidak berubah
untuk mempertimbangkan dan menyetujui atas properti, hak, dan informasi yang diperoleh;
d. Menjalankan kegiatan perusahaan induk dan berkoordinasi dan mengatur kegiatan-kegiatan
dan bisnis-bisnis dari subsidiari dan asosiasi dari perusahaan untuk sementara waktu dan
pendanaan dari perusahaan-perusahaan tersebut;
e. Untuk melakukan dan melaksanakan setiap hak dan kekuasaan yang diberikan oleh atau
tidak terduga untuk kepemilikan atas saham, efek, utang, efek bersifat utang, surat utang,
obligasi, surat-surat berharga, dan investasi;
f.
Untuk menyediakan bentuk modal dan ambil bagian atas informasi tersebut, manajemen,
pengawasan, atau kontrol dari bisnis atau aktivitas dari perusahaan atau menyanggupi dan
bertujuan untuk menunjuk dan meremunerasi setiap direksi, akuntan, atau ahli, penasihat,
atau agen untuk mengatur, mengawasi, atau mengontrol dan menyediakan layanan bisnis,
properti, atau aktivitas dari perusahaan atau orang lain atau menyanggupi, atau properti yang
mungkin diminati BAT 2009; dan
g. Untuk meminjam uang, memperoleh kredit, dan mencari dana dengan cara apapun.
3. Struktur Permodalan
Susunan pemegang saham BAT 2009 pada saat diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai
berikut:
Keterangan
British American Tobacco International Holdings
(UK) Limited
Jumlah Modal
118
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Nilai Nominal £1 per saham
Jumlah Nilai
Jumlah Saham
Nominal (£)
370.000.002
370.000.002
370.000.002
370.000.002
(%)
100
100
4. SusunanPengurusdanPengawas
Susunan anggota pengurus BAT 2009 pada saat diterbitkannya Prospektus ini adalah sebagai
berikut:
Direktur
: David Patrick Ian Booth
Direktur
: Noelle Colfer
Direktur
: Robert Fergus Heaton
Direktur
:Ridirectors Limited
Sekretaris
: Ann Elizabeth Griffiths
Asisten Sekretaris
: Sophie Louise Edmonds Kerr
B. Persyaratan Penting dari Perjanjian Pembeli Siaga
Dalam kerangka PUT III ini, Pembeli Siaga telah menjamin untuk membeli sisa Saham Baru yang
tidak dilaksanakan oleh pemegang HMETD pada Harga Pelaksanaan berdasarkan Akta Perjanjian
Pembeli Siaga No. 56 tanggal 15 April 2016 sebagaimana diubah dan dinyatakan kembali
berdasarkan Akta Perubahan dan Pernyataan Kembali Perjanjian Pembeli Siaga No. 24 tanggal
11Mei 2016, keduanya dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL.M., Notaris di Jakarta (“Perjanjian
Pembeli Siaga”).
Adapun persyaratan penting dari Perjanjian Pembeli Siaga adalah sebagai berikut:
1. Perseroan bermaksud untuk melakukan PUT III kepada pemegang sahamnya melalui penerbitan
HMETD untuk membeli Saham Barudengan ketentuan bahwa setiap pemilik atas 36 (tiga puluh
enam) Saham yang namanya tercatat pada Daftar Pemegang Saham pada tanggal 14 Juni 2016
pada pukul 16.00 W.I.B akan memiliki 145 (seratus empat puluh lima)HMETD, di mana setiap
pemegang dari 1 (satu) HMETD memiliki hak untuk membeli 1 (satu)Saham Baru dengan Harga
Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah)untuk setiap Saham Baru,
dan wajib untuk dibayar penuh pada saat mengajukan FormulirPemesanan Pembelian Saham.
2. Dalam hal tidak seluruh Saham Baru diambil bagian oleh para pemegang HMETD, sisa Saham
Baru akan dialokasikan terlebih dahulu kepada Pemegang Saham lainnya yang setuju untuk
membeli atau mengambil bagian lebih dari haknya secara proporsional atas Saham Baru yang
diterbitkan.
3. Dalam hal penjatahan sebagaimana dimaksud di atas mengakibatkan adanya sisa Saham Baru
yang tidak dibeli atau diambil bagian oleh pemegang saham lainnya, Pembeli Siaga akan
membeli seluruh Sisa Saham Baru dengan Harga Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus
delapan puluh Rupiah).
4. Pembeli Siaga menyatakan dan mengikatkan diri bahwa pada Tanggal Pembayaran untuk
melakukan pembayaran kepada Perseroan, Harga Pelaksanaan atas sisa Saham Baru yang
akan dibeli atau diambil bagian oleh para pemegang saham dengan proporsi sebagaimana
disebutkan pada Pasal 2 Perjanjian Pembeli Siaga, melalui transfer secara penuh kepada
rekening bank yang ditunjuk oleh Perseroan.
5. Kewajiban dari Pembeli Siaga untuk membeli atau mengambil bagian sisa Saham Baru akan
bergantung pada pemenuhan oleh Perseroan atas syarat-syarat pendahuluan sebagai berikut:
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
119
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
a. Pernyataan pendaftaran yang diajukan oleh Perseroan kepada OJK sehubungan dengan
PUT III telah dinyatakan efektif oleh OJK sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku, sebagaimana dibuktikan dengan pernyataan tertulis yang akan diterbitkan oleh
OJK; b. Masing-masing dari pernyataan dan jaminan dari Perseroan sebagaimana diatur dalam Pasal
7 Perjanjian Pembeli Siaga tetap benar dan akurat dan tidak menyesatkan dalam hal apapun:
(i) pada tanggal Perjanjian Pembeli Siaga dan (ii) pada setiap hari sampai 2 (dua) hari kerja
setelah tanggal penjatahan; dan c.
Perseroan tidak melanggar kewajibannya berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga. 6. Perjanjian Pembeli Siaga ini akan secara otomatis berakhir dengan terjadinya hal-hal sebagai
berikut:
a. semua kewajiban para pihak berdasarkan Perjanjian Pembeli Siaga ini telah terpenuhi
dengan baik; atau b. Salah satu syarat pendahuluan sebagaimana dinyatakan dalam Pasal 4 Perjanjian Pembeli
Siaga gagal dipenuhi oleh Perseroan atau dikesampingkan oleh Pembeli Siaga dalam jangka
waktu 12 (dua belas) bulan setelah tanggal RUPS yang menyetujui rencana PUT III. XIII. LEMBAGA DAN PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL
Lembaga dan Profesi Penunjang Pasar Modal yang membantu dan berperan dalam pelaksanaan
PUT III ini adalah sebagai berikut:
NOTARIS
:
Mala Mukti, S.H., LL. M.
th
AXA Tower 27 Floor, #06
Jl. Prof. Dr. Satrio Kav.18
Jakarta 12940
Tugas dan Tanggung Jawab
Membuat akta-akta perjanjian dan membuat Berita Acara Rapat Umum
Luar Biasa Pemegang Saham sehubungan dengan PUT ini sesuai
dengan Saham sehubungan dengan PUT ini sesuai dengan Peraturan
Jabatan Notaris dan Kode Etik Notaris.
Surat
Tanda
Terdaftar
Profesi
Penunjang
Pasar
Modal
No.522/PM/STTD-N/2002 tanggal 10 Juni 2002 atas nama Mala Mukti.
Keanggotaan Ikatan Notaris IndonesiaNo.007665.
Surat Penunjukan
Perseroan menunjuk Notaris berdasarkan Surat Penunjukan No.
022/BINI-Notary/MFH/I/2016 tanggal 21 Januari 2016.
KONSULTAN
HUKUM
120
:
Makes & Partners Law Firm
th
Menara Batavia, 7 Floor
Jalan KH. Mas Mansyur Kav. 126
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Jakarta 10220
Indonesia
Tugas dan Tanggung Jawab
Memberikan Pendapat Hukum mengenai Perseroan dalam rangka PUT
III ini. Konsultan Hukum melakukan pemeriksaan yang berkaitan dengan
aspek hukum atas fakta mengenai Perseroan dan keterangan lain yang
berhubungan dengan itu sebagaimana disampaikan oleh Perseroan.
Laporan pemeriksaan mana telah dimuat dalam Laporan Hasil Uji
Tuntas yang menjadi dasar dari Pendapat Hukum sehubungan dengan
PUT III ini sepanjang menyangkut segi hukum. Tugas lainnya adalah
meneliti informasi yang dimuat dalam Prospektus sepanjang
menyangkut segi hukum.
Pedoman kerja yang digunakan oleh Makes & Partners Law Firm dalam
menjalankan tugasnya sebagai Konsultan Hukum adalah Standar
Profesi Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal, lampiran Keputusan
HKHPM No. Kep.01/HKHPM/2005 sebagaimana diubah dengan
keputusan HKHPM No. KEP.04/HKHPM/XII/2012.
Kualifikasi Profesional
Surat
Tanda
Terdaftar
Profesi
Penunjang
Pasar
Modal
No.227/PM/STTD-KH/1998 tanggal 5 Oktober 1998 atas nama Iwan
Setiawan.
Keanggotaan Himpunan Konsultan Hukum Pasar Modal No.
KEP.01/HKPM/22005 tanggal 18 Pebruari 2012, sebagaimana diubah
dengan
Himpunan
Konsultan
Hukum
Pasar
Modal
No.
Kep.04/HKHPM/XII/2012 tanggal 6 Desember 2012.
Surat Penunjukan
Perseroan menunjuk Konsultan Hukum berdasarkan Surat Penunjukan
No. 023/BINI-Makes/MFH/I/2016 tanggal 21 Januari 2016.
AKUNTAN
:
Kantor Akuntan Publik Tanudiredja, Wibisana, Rintis & Rekan
(Firma anggota jaringan global PricewaterhouseCoopers)
Plaza 89
Jalan H.R. Rasuna Said Kav. X-7 No. 6
Jakarta 12940
Indonesia
Tugas dan Tanggung Jawab
Melaksanakan audit berdasarkan Standar Profesional Akuntan Publik
yang ditetapkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Standar
tersebut mengharuskan akuntan publik untuk merencanakan dan
melaksanakan audit agar akuntan publik memperoleh keyakinan
memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material.
Dalam hal ini, akuntan publik bertanggung jawab penuh atas opini yang
dikeluarkan untuk laporan keuangan yang diaudit. Suatu audit meliputi
pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti-bukti yang mendukung jumlah-
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
121
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi
penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikan
yang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan.
Pedoman kerja yang digunakan oleh KAP Tanudiredja, Wibisana, Rintis
& Rekan dalam menjalankan tugasnya sebagai Akuntan adalah Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia dan Standar Profesional Akuntan
Publik.
Kualifikasi Profesional
Surat Tanda Terdaftar Profesi Penunjang Pasar Modal No.250/STTDAP/PM/1999 tanggal 8 November 1999 atas nama Drs. Irhoan
Tanudiredja.
Keanggotaan Institut Akuntan Publik Indonesia No.Reg. 821 dengan
Surat Ijin Akuntan Publik No. AP.0226 yang berlaku sampai dengan
tanggal 31 Desember 2016.
Surat Penunjukan
Perseroan menunjuk Akuntan berdasarkan Surat Penunjukan No.
024/BINI-PWC/MFH/I/2016 tanggal 21 Januari 2016.
BIRO ADMINISTRASI
EFEK
:
PT DATINDO ENTRYCOM
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34
Jakarta 10220
Indonesia
Tugas dan Tanggung Jawab
Tugas dan tanggung jawab BAE dalam PUT II ini, sesuai Peraturan
Pasar Modal yang berlaku, antara lain menentukan Daftar Pemegang
Saham Perseroan (DPS) yang berhak atas HMETD, mendistribusikan
SBHMETD atau HMETD dalam bentuk elektronik ke dalam penitipan
kolektif di PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI), menerima
permohonan pelaksanaan HMETD, dan melakukan rekonsiliasi dana
atas pembayaran permohonan tersebut dengan bank yang ditunjuk oleh
Perseroan, melakukan proses penjatahan atas pemesanan pembelian
saham tambahan, melaksanakan proses penerbitan dan pendistribusian
saham dalam bentuk warkat maupun dalam bentuk elektronik ke dalam
penitipan kolektif di KSEI serta melaksanakan proses pendistribusian
Formulir Konfirmasi Penjatahan dan membuat daftar pengembalian
uang pemesanan saham.
Pedoman kerja yang digunakan oleh PT DATINDO ENTRYCOM dalam
menjalankan tugasnya sebagai Biro Administrasi Efek adalah Peraturan
Pasar Modal dan Bapepam dan LK.
122
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Kualifikasi Profesional
Izin Usaha berdasarkan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar
Modal No. Kep 16/PM/1991 tanggal 19 April 1991.
Keanggotaan Asosiasi Biro Administrasi Efek Indonesia (ABI).
Surat Penunjukan
Perseroan menunjuk Biro Administrasi Efek berdasarkan Surat
Penunjukan No. 025/BINI-BAE/MFH/I/2016 tanggal 21 Januari 2016.
XIV. TATA CARA PEMESANAN SAHAM
Dalam rangka PUT III, Perseroan telah menunjuk Biro Administrasi Efek, PT
sebagai Pelaksana Pengelola Administrasi Saham dan sebagai Agen Pelaksana
Terbatas Perseroan, sesuai dengan Akta Perjanjian Pengelolaan Administrasi
Pelaksana Dalam Rangka PUT III Perseroan No. 57 tanggal 15 April 2016, dibuat
Mala Mukti S.H., LL. M.,Notaris di Jakarta.
Datindo Entrycom
Penawaran Umum
Saham dan Agen
di hadapan Notaris
A. Pemesan Yang Berhak
Para pemegang saham yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 14 Juni 2016
sampai dengan pukul 16.00 WIB berhak untuk mengajukan pemesanan Saham Baru dalam rangka
PUT III ini dengan ketentuan bahwa setiap pemegang 36 (tiga puluh enam) Saham Lama akan
mendapatkan 145 (seratus empat puluh lima) HMETD, dimana setiap 1 (satu) HMETD memberikan
hak kepada pemegangnya untuk membeli sebanyak 1 (satu) Saham Baru dalam PUT III dengan
Harga Pelaksanaan sebesar Rp480,00 (empat ratus delapan puluh Rupiah) setiap saham.
Pemesan yang berhak untuk melakukan pembelian Saham Baru adalah:
a. Pemegang SBHMETD yang namanya tercantum dalam SBHMETD atau pembeli HMETD yang
namanya tercantum di dalam kolom endosemen pada SBHMETD sampai dengan tanggal terakhir
periode perdagangan HMETD; atau
b. Pemegang HMETD yang namanya tercatat dalam Penitipan Kolektif KSEI sampai dengan
tanggal terakhir periode perdagangan HMETD.
Pemesan dapat terdiri atas perorangan Warga Negara Indonesia atau
Lembaga/Badan Hukum Indonesia atau asing sebagaimana diatur dalam UUPM.
Asing
dan/atau
Untuk memperlancar serta terpenuhinya jadwal pendaftaran pemegang saham yang berhak, maka
para pemegang saham yang memegang saham Perseroan dalam bentuk warkat yang akan
menggunakan haknya untuk memperoleh HMETD dan belum melakukan pencatatan peralihan
kepemilikan sahamnya disarankan untuk mendaftar di BAE sebelum batas akhir pendaftaran
Pemegang Saham yaitu pada tanggal 14 Juni 2016.
B. Distribusi HMETD
Bagi Pemegang Saham yang sahamnya berada dalam sistem Penitipan Kolektif di KSEI, HMETD
akan didistribusikan secara elektronik ke dalam rekening efek di KSEI melalui rekening efek Anggota
Bursa atau Bank Kustodian masing-masing di KSEI selambat-lambatnya 1 (satu) hari bursa setelah
tanggal pencatatan pada DPS yang berhak atas HMETD, yaitu pada tanggal 15 Juni 2016.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
123
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Prospektus dan petunjuk pelaksanaan akan didistribusikan oleh Perseroan melalui KSEI yang dapat
diperoleh oleh pemegang saham Perseroan dari masing-masing Anggota Bursa atau Bank
Kustodiannya.
Bagi pemegang saham yang sahamnya tidak dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI,
Perseroan akan menerbitkan SBHMETD atas nama pemegang saham, yang dapat diambil oleh
pemegang saham yang berhak atau kuasanya di BAE pada setiap hari dan jam kerja mulai tanggal
15 Juni 2016 dengan membawa:
a.
Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi pemegang saham perorangan) atau fotokopi
anggaran dasar (bagi pemegang saham lembaga/badan hukum). Pemegang saham juga wajib
menunjukkan asli dari fotokopi tersebut;
b.
Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,- (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan
fotokopi identitas diri yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa
(asli identitas pemberi dan penerima kuasa wajib diperlihatkan).
C. Tata Cara Pelaksanaan HMETD
Pelaksanaan HMETD dapat dilakukan mulai tanggal 16Juni 2016 sampai dengan tanggal 22Juni
2016.
a. Para pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang akan melaksanakan HMETD-nya
wajib mengajukan permohonan pelaksanaan melalui Anggota Bursa/Bank Kustodian yang
ditunjuk sebagai pengelola efeknya. Selanjutnya Anggota Bursa/Bank Kustodian melakukan
permohonan atau instruksi pelaksanaan (exercise) melalui C-BEST sesuai dengan prosedur yang
telah ditetapkan oleh KSEI. Dalam melakukan instruksi pelaksanaan, AnggotaBursa/Bank
Kustodian harus memenuhi ketentuan sebagai berikut :
(i) Pemegang HMETD harus menyediakan dana pelaksanaan HMETD pada saat mengajukan
permohonan tersebut; dan
(ii) Kecukupan HMETD dan dana pembayaran atas pelaksanaan HMETD harus telah tersedia di
dalam Rekening Efek pemegang HMETD yang melakukan pelaksanaan.
Satu hari kerja berikutnya KSEI akan menyampaikan Daftar Pemegang HMETD dalam Penitipan
Kolektif di KSEI yang melaksanakan haknya dan menyetorkan dana pembayaran pelaksanaan
HMETD tersebut ke rekening Perseroan.
Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD akan didistribusikan oleh BAE dalam bentuk elektronik
ke rekening yang telah ditentukan oleh KSEI untuk selanjutnya didistribusikan ke masing-masing
Rekening Efek pemegang HMETD yang bersangkutan yang melaksanakan haknya oleh KSEI.
Saham Baru hasil pelaksanaan akan didistribusikan oleh BAE selambat-lambatnya 2 (dua) hari
kerja setelah permohonan pelaksanaan diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima
dengan baik (in goodfunds) di rekening Perseroan.
b. Para pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang akan melaksanakan HMETD-nya
harus mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD kepada BAE, dengan menyerahkan
dokumen sebagai berikut:
(i) Asli SBHMETD yang telah ditandatangani dan diisi lengkap;
(ii) Asli bukti pembayaran dengan tunai/cek/wesel/transfer ke rekening Perseroan dari bank
tempat menyetorkan pembayaran;
124
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
(iii) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
(iv) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilampiri
dengan fotokopi identitas diri yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun
penerima kuasa;
(v) Apabila pemegang HMETD menghendaki Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD-nya dalam
bentuk elektronik maka permohonan pelaksanaan kepada BAE Perseroan melalui Anggota
Bursa atau Bank Kustodian yang ditunjuk dengan menyerahkan dokumen tambahan berupa:
-
Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian
untuk mengajukan permohonan pelaksanaan HMETD dan melakukan pengelolaan efek
atas Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI atas nama
pemberi kuasa; dan
-
Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan
ditandatangani dengan lengkap.
Perseroan akan menerbitkan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD dalam bentuk fisik SKS jika
pemegang SBHMETD tidak menginginkan Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD-nya
dimasukkan dalam Penitipan Kolektif di KSEI.
Setiap dan semua biaya yang timbul dalam rangka konversi atas saham Perseroan dari bentuk
warkat menjadi bentuk elektronik dan/atau sebaliknya dari bentuk elektronik menjadi bentuk
warkat harus dibayar dan ditanggung sepenuhnya oleh pemegang saham Perseroan yang
bersangkutan.
Pendaftaran pelaksanaan HMETD dilakukan di kantor BAE. Pendaftaran dapat dilakukan mulai
tanggal 16 Juni 2016 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016 pada hari dan jam kerja (Senin
sampai dengan Jumat pukul 09.00 - 15.00 WIB).
Bilamana pengisian SBHMETD tidak sesuai dengan petunjuk/syarat pemesanan saham yang
tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus, maka hal ini dapat mengakibatkan penolakan
pemesanan.
HMETD hanya dianggap telah dilaksanakan pada saat pembayaran tersebut telah terbukti
diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan sesuai dengan ketentuan yang
tercantum dalam syarat-syarat pembelian.
D. Pemesanan Pembelian Tambahan Saham
Pemegang saham yang HMETD-nya tidak dijual atau pembeli/pemegang HMETD terakhir yang
namanya tercantum di dalam kolom endosemen pada SBHMETD atau pemegang HMETD dalam
Penitipan Kolektif di KSEI, dapat memesan saham tambahan melebihi hak yang dimilikinya dengan
cara mengisi kolom pemesanan pembelian saham tambahan yang telah disediakan dalam
SBHMETD dan/atau FPPS Tambahan dalam jumlah sekurang-kurangnya 1 (satu) saham atau
kelipatannya dan menyerahkan kepada BAE paling lambat pada hari terakhir periode perdagangan
HMETD, yaitu pada tanggal 22 Juni 2016.
a. Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang menginginkan Saham Baru hasil
penjatahannya dalam bentuk elektronik harus mengajukan permohonan kepada BAE melalui
Anggota Bursa atau Bank Kustodian dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
(i) Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
125
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
(ii) Asli surat kuasa dari pemegang HMETD kepada Anggota Bursa atau Bank Kustodian untuk
mengajukan permohonan pemesanan pembelian saham tambahan dan melakukan
pengelolaan efek atas Saham Baru hasil penjatahan dalam Penitipan Kolektif di KSEI dan
kuasa lainnya yang mungkin diberikan sehubungan dengan pemesanan pembelian saham
tambahan atas nama pemberi kuasa;
(iii) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
(iv) Asli bukti pembayaran dengan tunai/cek/wesel/transfer ke rekening Perseroan dari bank
tempat menyetorkan pembayaran;
(v) Asli Formulir Penyetoran Efek yang diterbitkan oleh KSEI yang telah diisi dan ditandatangani
dengan lengkap untuk keperluan pendistribusian saham tambahan hasil pelaksanaan oleh
BAE.
b. Bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat/SBHMETD yang menginginkan Saham Baru hasil
penjatahannya tetap dalam bentuk warkat/fisik SKS, harus mengajukan permohonan kepada
BAE Perseroan dengan menyerahkan dokumen sebagai berikut:
(i) Asli FPPS Tambahan yang telah diisi dengan lengkap dan benar;
(ii) Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilampiri
dengan fotokopi identitas diri yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun
penerima kuasa;
(iii) Fotokopi identitas diri yang masih berlaku (bagi perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar
dan lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
(iv) Asli bukti pembayaran dengan tunai/cek/wesel/transfer ke rekening Perseroan dari bank
tempat menyetorkan pembayaran.
c.
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI, mengisi dan menyerahkan FPPS
Tambahan yang telah didistribusikan dengan melampirkan dokumen sebagai berikut:
(i) Asli instruksi pelaksanaan (exercise) yang telah berhasil (settled) dilakukan melalui C-BEST
yang sesuai atas nama pemegang HMETD tersebut (khusus bagi pemegang HMETD dalam
Penitipan Kolektif di KSEI yang telah melaksanakan haknya melalui sistem C-BEST).
(ii) Asli Formulir Penyetoran Efek yang dikeluarkan KSEI yang telah diisi lengkap untuk
keperluan pendistribusian Saham Baru hasil pelaksanaan oleh BAE.
(iii) Asli bukti pembayaran dengan tunai/cek/wesel/transfer ke rekening Perseroan dari bank
tempat menyetorkan pembayaran.
Pembayaran atas pemesanan pembelian saham tambahan tersebut dapat dilaksanakan dan
harus telah diterima pada rekening Perseroan selambat-lambatnya pada tanggal 24 Juni 2016
dalam keadaan baik (in good funds). Pemesanan yang tidak memenuhi petunjuk sesuai dengan
ketentuan pemesanan dapat mengakibatkan penolakan pemesanan.
126
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
E. Penjatahan Pemesanan Tambahan Saham
Penjatahan atas pemesanan saham tambahan akan ditentukan pada tanggal 27Juni 2016
denganketentuan sebagai berikut:
a. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan tidak melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT III ini, maka seluruh pesanan atas saham
tambahan akan dipenuhi;
b. Bila jumlah seluruh saham yang dipesan, termasuk pemesanan saham tambahan melebihi
jumlah seluruh saham yang ditawarkan dalam PUT III ini, maka kepada pemesan yang
melakukan pemesanan saham tambahan akan diberlakukan sistem penjatahan secara
proporsional berdasarkan atas jumlah HMETD yang dilaksanakan oleh masing-masing
pemegang saham yang meminta penambahan saham.
Manajer penjatahan, dalam hal ini adalah Perseroan, akan menyampaikan laporan hasil pemeriksaan
akuntan kepada OJK mengenai kewajaran dari pelaksanaan penjatahan dengan berpedoman pada
Peraturan No. VIII.G.2 dan Peraturan No. IX.A.7, laporan hasil pemeriksaan tersebut wajib
disampaikan oleh Perseroan kepada OJK paling lambat 30 (tiga puluh) hari setelah tanggal
penjatahan berakhir sesuai dengan ketentuan Peraturan OJK No. 32/2015.
F. Persyaratan Pembayaran
Pembayaran pemesanan pembelian saham dalam rangka PUT III harus dibayar penuh (in good
funds) dalam mata uang Rupiah pada saat pengajuan pemesanan secara tunai/cek/wesel/transfer
dengan mencantumkan nomor SBHMETD dan/atau nomor FPPS Tambahan.Pembayaran harus
disetor ke rekening Perseroan sebagai berikut:
Deutsche Bank AG
Cabang Jakarta
No. Rekening: 001 8549 000
Atas Nama: PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Semua cek dan wesel bank akan segera dicairkan pada saat diterima. Bilamana pada saat pencairan
cek atau wesel bank tersebut ditolak oleh bank yang bersangkutan, maka pemesanan pembelian
Saham Baru dianggap batal. Bila pembayaran dilakukan dengan cek/wesel/transfer, maka tanggal
pembayaran dihitung berdasarkan tanggal penerimaan cek/wesel/transfer yang dananya telah
diterima dengan baik (in goodfunds) di rekening Perseroan tersebut di atas.
Untuk pemesanan pembelian Saham Baru tambahan, pembayaran dilakukan pada hari pemesanan
yang mana pembayaran tersebut harus sudah diterima dengan baik (in good funds) di rekening
Perseroan tersebut di atas paling lambat pada tanggal 24 Juni 2016.
Segala biaya yang mungkin timbul dalam rangka pembelian saham dalam rangka PUT III ini menjadi
beban pemesan. Pemesanan saham yang tidak memenuhi persyaratan pembayaran akan dibatalkan.
G. Bukti Tanda Terima Pemesanan Pembelian Saham
Perseroan, melalui BAE yang menerima pengajuan pemesanan pembelian saham, akan
menyerahkan bukti tanda terima pemesanan pembelian saham yang telah dicap dan ditandatangani
kepada pemesan sebagai tanda bukti pemesanan pembelian saham untuk kemudian dijadikan salah
satu bukti pada saat mengambil Saham Baru dan pengembalian uang untuk pemesanan saham
tambahan yang tidak dipenuhi.
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
127
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI akan mendapatkan konfirmasi atas
permohonan pelaksanaan HMETD (exercise) dari C-BEST di KSEI melalui Pemegang Rekening di
KSEI.
H. Pembatalan Pemesanan Saham
Perseroan berhak untuk membatalkan pemesanan Saham Baru, baik sebagian atau secara
keseluruhan, dengan memperhatikan persyaratan yang berlaku. Pemberitahuan mengenai
pembatalan pemesanan Saham Baru akan disampaikan bersamaan dengan surat konfirmasi
penjatahan atas pemesanan Saham Baru.
Hal-hal yang dapat menyebabkan dibatalkannya pemesanan Saham Baru antara lain:
a. Pengisian SBHMETD atau FPPS Tambahan tidak sesuai dengan petunjuk/syarat pemesanan
Saham Baru yang tercantum dalam SBHMETD dan Prospektus;
b. Persyaratan pembayaran tidak terpenuhi;
c.
Persyaratan kelengkapan dokumen permohonan tidak terpenuhi.
I. Pengembalian Uang Pemesanan
Dalam hal tidak terpenuhinya sebagian atau seluruh pemesanan Saham Baru tambahan atau dalam
hal terjadi pembatalan pemesanan Saham Baru, maka Perseroan akan mengembalikan sebagian
atau seluruh uang pemesanan tersebut dalam mata uang Rupiah paling lambat pada tanggal 29 Juni
2016. Pengembalian uang pemesanan dilakukan dengan menggunakan pemindahbukuan ke
rekening pemesan. Pengembalian uang pemesanan yang dilakukan pada tanggal 29 Juni 2016 tidak
akan disertai dengan pembayaran bunga.
Apabila terjadi keterlambatan pengembalian uang pemesanan yang melampaui 2 (dua) hari kerja
setelah tanggal penjatahan, jumlah uang yang dikembalikan akan disertai dengan pembayaran bunga
yang diperhitungkan mulai hari kerja kedua setelah tanggal penjatahan sampai dengan tanggal
pengembalian uang pemesanan. Besar bunga atas keterlambatan pengembalian uang pemesanan
saham tersebut dihitung sebesar suku bunga rata-rata deposito dengan jangka waktu 1 (satu) bulan
pada bank dimana uang pemesanan tersebut ditempatkan. Perseroan tidak membayar bunga atas
keterlambatan pengembalian uang pemesanan apabila keterlambatan tersebut disebabkan oleh
kesalahan pemesan dalam mencantumkan nama bank dan nomor rekening bank.
Bagi pemegang HMETD dalam Penitipan Kolektif di KSEI yang melaksanakan haknya melalui
KSEI,maka pengembalian uang pemesanan akan dilakukan oleh KSEI.
J. Penyerahan Saham Hasil Pelaksanaan HMETD
Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemesan yang melaksanakan HMETD sesuai dengan
haknya melalui KSEI akan dikreditkan pada Rekening Efek dalam 2 (dua) hari kerja setelah
permohonan pelaksanaan HMETD diterima dari KSEI dan dana pembayaran telah diterima dengan
baik (in good funds) di rekening Perseroan.
Saham Baru hasil pelaksanaan HMETD bagi pemegang HMETD dalam bentuk warkat yang
melaksanakan HMETD sesuai dengan haknya akan mendapatkan SKS atau saham dalam bentuk
warkat paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah permohonan diterima oleh BAE dan dana pembayaran
telah diterima dengan baik (in good funds) di rekening Perseroan.
Adapun Saham Baru hasil penjatahan atas pemesanan Saham Baru tambahan bagi pemegang
saham yang sahamnya tercatat dalam Penitipan Kolektif di akan didistribusikan dalam bentuk
128
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
elektronik dalam Penitipan Kolektif di KSEI paling lambat 2 (dua) hari kerja setelah tanggal
penjatahan.
Sedangkan bagi pemegang saham yang sahamnya tidak tercatat dalam Penitipan Kolektif di KSEI,
SKS baru hasil pelaksanaan HMETD dapat diambil mulai tanggal 20 Juni 2016 sampai dengan
tanggal 24 Juni 2016 pada hari dan jam kerja (Senin sampai dengan Jumat pukul 09.00 - 15.00 WIB).
Sedangkan SKS baru hasil penjatahan saham dapat diambil mulai tanggal 29 Juni pada hari dan jam
kerja (Senin sampai dengan Jumat pukul 09.00 - 15.00 WIB). Pengambilan dilakukan di kantor BAE
dengan menunjukkan/menyerahkan dokumen-dokumen sebagai berikut:
a. Asli identitas diri yang masih berlaku (bagi perorangan) atau fotokopi Anggaran Dasar dan
lampiran susunan Direksi/Pengurus (bagi lembaga/badan hukum);
b. Asli surat kuasa (jika dikuasakan) bermeterai Rp6.000,00 (enam ribu Rupiah) dilampiri dengan
fotokopi identitas diri yang masih berlaku baik untuk pemberi kuasa maupun penerima kuasa;
c.
Asli bukti tanda terima pemesanan saham.
K. Alokasi Saham Yang Tidak Diambil Bagian
Jika Saham Baru yang ditawarkan dalam PUT III ini tidak seluruhnya diambil bagian oleh pemegang
HMETD, maka sisa Saham Baru akan dialokasikan kepada pemegang HMETD lainnya yang telah
melaksanakan haknya dan telah melakukan pemesanan melebihi hak yang dimilikinya sebagaimana
tercantum dalam SBHMETD dan/atau FPPS Tambahan, secara proposional berdasarkan jumlah
HMETD yang telah dilaksanakan.
Apabila setelah alokasi pemesanan Saham Baru tambahan masih terdapat sisa Saham Baru yang
tidak dilaksanakan oleh pemegang saham dalam PUT III ini, maka seluruh sisa Saham Baru tersebut
akan diambil oleh British American Tobacco (2009 PCA) Limited yang merupakan pemegang saham
utama Perseroan, selaku Pembeli Siaga dalam PUT III, dengan jumlah sebanyak-banyaknya
4.212.902.001 (empat miliar dua ratus dua belas juta sembilan ratus dua ribu satu) saham.
XV. PENYEBARLUASAN
PROSPEKTUS
PEMESANAN PEMBELIAN SAHAM
DAN
FORMULIR
Prospektus, SBHMETD, FPPS Tambahan dan Formulir Permohonan Pemecahan SBHMETD akan
tersedia mulai tanggal 16Juni 2016 sampai dengan tanggal 22 Juni 2016 dan dapat diambil langsung
oleh pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat dalam DPS Perseroan pada tanggal 14
Juni 2016 pukul 16.00 WIB di:
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34
Jakarta 10220
Telepon: (021) 570 9009
Faksimile: (021) 570 9026
Email: [email protected]
Apabila sampai dengan tanggal 22 Juni 2016 pemegang saham Perseroan yang namanya tercatat
dalam DPS Perseroan pada tanggal 14 Juni 2016 pukul 16.00 WIB belum mengambil Prospektus dan
SBHMETD serta tidak menghubungi PT Datindo Entrycom sebagai Biro Administrasi Efek Perseroan,
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
129
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
maka seluruh risiko kerugian bukan menjadi tanggung jawab PT Datindo Entrycom ataupun
Perseroan, melainkan merupakan tanggung jawab para pemegang saham yang bersangkutan.
XVI. INFORMASI TAMBAHAN
Para pihak yang menginginkan penjelasan mengenai PUT III ini atau menginginkan tambahan
informasi sehubungan dengan PUT III ini dapat menghubungi:
Sekretaris Perusahaan
PT Bentoel Internasional Investama, Tbk.
Capital Place Office Tower Lantai 6
Jalan Gatot Subroto Kavling 18
Jakarta Selatan 12950
Telepon: (021) 526 8388
Faksimile: (021)2277 0111
Email: [email protected]
0
Biro Administrasi Efek:
PT Datindo Entrycom
Puri Datindo - Wisma Sudirman
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 34
Jakarta 10220
Telepon: (021) 570 9009
Faksimile: (021) 570 9026
Email: [email protected]
130
Prospektus Penawaran Umum Terbatas III
Download