Strongly Positioned to Take On the Future

advertisement
Laporan Tahunan 2012
From Innovation to Transformation
Strongly Positioned
to Take On the Future
PT Multipolar Tbk
PT Multipolar Tbk
Daftar Isi
03
Kilas Kinerja
2012
07
Laporan Dewan
Komisaris dan
Direksi
17
Profil
Perusahaan
37
Analisis dan
Pembahasan
Manajemen
49
Tata Kelola
Perusahaan
KILAS KINERJA 2012
4 Ikhtisar Keuangan
5 Ikhtisar Saham
LAPORAN DEWAN KOMISARIS DAN DIREKSI
8 Laporan Dewan Komisaris
12 Laporan Direksi
PROFIL PERUSAHAAN
18 Identitas Multipolar
19 Komposisi Pemegang Saham
20 Sekilas Perusahaan
22 Peristiwa Penting di Tahun 2012
23 Visi dan Misi
24 Profil Dewan Komisaris
26 Profil Direksi
28 Sumber Daya Manusia
30 Anak Perusahaan
36 Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
36Penghargaan
ANALISIS DAN PEMBAHASAN MANAJEMEN
38 Tinjauan Umum
38 Tinjauan Operasional
39 Pengembangan Strategis dan Transformasi
Perusahaan
40 Tinjauan Operasi Per Segmen Usaha
42 Uraian Atas Kinerja Keuangan Perusahaan
45 Kemampuan Membayar Utang dan Tingkat
Kolektibilitas Piutang
PT Multipolar Tbk
45 Struktur Modal, Kebijakan
Manajemen Atas Struktur Modal dan
Tingkat Solvabilitas
45 Informasi dan Fakta Material yang
Terjadi Setelah Tanggal Laporan
Akuntan
46 Prospek Usaha Perusahaan
46 Rencana Jangka Panjang
46 Aspek Pemasaran
47 Uraian Mengenai Kebijakan Dividen
dan Jumlah Dividen
47 Informasi Material Mengenai
Investasi, Ekspansi, Divestasi, Akuisisi,
atau Restrukturisasi Utang/Modal
47 Transaksi yang Mengandung
Benturan Kepentingan dan Transaksi
dengan Pihak yang Memiliki
Hubungan Istimewa (Afiliasi)
48 Kebijakan Akuntansi
55 Sekretaris Perusahaan
56 Komite Audit
59 Internal Audit
59 Auditor Eksternal
59 Permasalahan Hukum
60 Etika Perusahaan
60 Akses Informasi
61 Manajemen Risiko
62 Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
Laporan
64 Laporan Komite Audit
LEMBAR PERTANGGUNGJAWABAN
LAPORAN TAHUNAN
LAPORAN KEUANGAN
TATA KELOLA PERUSAHAAN
50 Perkembangan GCG
51 Kebijakan GCG
51 Struktur Tata Kelola Perusahaan
54 Dewan Komisaris
54 Pelaksanaan Tugas dan Tanggung
Jawab Komisaris pada tahun 2012
55 Frekuensi Rapat dan Tingkat
Kehadiran Dewan Komisaris
55Direksi
55 Frekuensi Rapat dan Tingkat
Kehadiran Direksi
Laporan Tahunan 2012
1
PT Multipolar Tbk
12,6 Triliun
2,2 Triliun
223,1 Miliar
166,6 Miliar
2
Laporan Tahunan 2012
22,36%
Penjualan Bersih
25,06%
Laba Bruto
1.128,02%
Laba Usaha
73,46%
Laba Bersih
PT Multipolar Tbk
Kilas Kinerja 2012
Ikhtisar Keuangan
Ikhtisar Saham
Laporan Tahunan 2012
3
PT Multipolar Tbk
Ikhtisar Keuangan
LAPORAN LABA RUGI
Dalam jutaan Rupiah
Uraian
2012
Penjualan Bersih
12.642.770
10.332.842
9.537.671
2.248.895
1.798.193
2.101.164
166.583
96.038
5.741.641
28.636
137.947
20.318
75.720
2.830.626
2.911.015
7.727.543.301
7.727.542.935
5.542.508.377
4
3
511
Laba Kotor
Laba Bersih Tahun Berjalan
Laba Bersih Tahun Berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
• Pemilik Entitas Induk
• Kepentingan Non-Pengendali
Jumlah rata-rata tertimbang saham yang
ditempatkan dan disetor (Saham)
2011
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
(Dalam Rupiah Penuh)
2010
POSISI KEUANGAN
Dalam jutaan Rupiah
Uraian
2012
2011
2010
Kas dan Setara Kas
2.875.259
2.039.663
3.043.788
231.454
193.499
225.004
Aset Keuangan Lancar Lainnya
1.187.714
1.883.695
2.249.839
Persediaan
Piutang Usaha
2.064.262
1.413.534
1.057.447
Aset Lancar Lainnya
602.717
462.473
430.605
Jumlah Aset Lancar
6.961.406
5.992.864
7.006.683
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi
Jangka Panjang Lainnya
1.534.056
1.526.659
1.376.492
Aset Tidak Lancar Lainnya
5.592.721
6.795.184
5.633.511
Jumlah Aset Tidak Lancar
7.126.777
8.321.843
7.010.003
14.088.183
14.314.707
14.016.686
4.671.652
4.042.864
3.705.603
Jumlah Aset
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
1.810.532
Jumlah Liabilitas
7.035.110
6.165.969
5.516.135
Jumlah Ekuitas
Jumlah Liabilitas dan Ekuitas
Modal Kerja Bersih
7.053.073
8.148.738
8.500.551
14.088.183
14.314.707
14.016.686
2.289.754
1.950.000
3.301.080
2012
2011
2010
RASIO KEUANGAN
Uraian
Laba bersih terhadap Aset (%)
4
0,20%
0,14%
20,19%
Laba bersih terhadap Ekuitas - bersih (%)
0,41%
0,25%
33,30%
Laba bersih terhadap Penjualan bersih
0,23%
0,20%
29,68%
Rasio Lancar (x)
1,49
1,48
1,89
Liabilitas terhadap Ekuitas - bersih (x)
1,00
0,76
0,65
Liabilitas terhadap Aset (x)
0,50
0,43
0,39
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Ikhtisar Saham
KINERJA SAHAM
Uraian
2012
2011
Laba Bersih per Saham (Rp)
2010
4
3
511
Jumlah Saham yang Beredar (Saham)
7.727.543.468
7.727.542.968
7.727.542.830
Jumlah Saham Rata-rata Tertimbang (Saham)
7.727.543.301
7.727.542.935
5.542.508.377
913
1.055
1.534
Nilai Buku per Saham
Harga Saham
Per Kuartal
Kuartal 1
Kuartal 2
Kuartal 3
Kuartal 4
2012
Tertinggi (Rp)
170
155
255
265
Terendah (Rp)
132
111
121
180
Akhir (Rp)
139
121
220
205
164.588.500
411.698.000
1.360.182.500
1.177.368.500
Volume (Saham)
2011
Tertinggi (Rp)
340
285
255
164
Terendah (Rp)
230
205
126
124
Akhir (Rp)
Volume (Saham)
260
210
141
151
1.921.415.000
1.154.831.500
1.225.994.000
291.125.000
RIWAYAT PEMBAYARAN DIVIDEN
Tanggal
Pembayaran
16-Nov-92
Periode
Tanggal RUPST
Dividen
Jul91-Jul92
11-Sep-92
240
Jumlah Saham
Beredar
11.428.000
Jumlah Dividen
yang dibayarkan
2.742.720.000
16-Nov-93
Jul92-Jul93
11-Sep-93
35
34.284.000
1.199.940.000
16-Nov-94
Jul93-Jul94
11-Sep-94
45
34.284.000
1.542.780.000
16-Nov-95
Jul94-Jul95
11-Sep-95
55
34.284.000
1.885.620.000
16-Nov-96
Jul95-Jul96
11-Sep-96
16
137.136.000
2.194.176.000
4-Jul-07
Jul06-Jul07
23-Mei-07
1
6.785.159.000
6.785.159.000
5-Mei-08
Jul07-Jul08
19-Mar-08
1
6.785.159.000
6.785.159.000
28-Jun-10
Jul09-Jul10
14-Mei-10
2,15
7.742.542.830
16.614.217.085
24-Mar-11
Jul10-Jul11
14-Feb-11
10
7.742.542.830
77.275.428.300
7-Jun-12
Jul11-Jul12
27-Apr-12
1
7.742.542.968
7.742.542.968
Laporan Tahunan 2012
5
PT Multipolar Tbk
Ikhtisar Saham
RIWAYAT PENCATATAN SAHAM DI BURSA EFEK INDONESIA
Asal Saham
Tambahan
Jumlah Saham
(Lembar)
Jumlah Saham
Beredar Setelah
Transaksi
Nilai Nominal Per
Lembar Saham (Rp)
Penawaran Umum Perdana
6-Nov-89
3.428.000
3.428.000
1.000
Company Listing
16-Jul-90
8.000.000
11.428.000
1.000
Saham Bonus (1:2)
9-Nov-92
22.856.000
34.284.000
1.000
Penawaran Umum dengan HMETD I
(1:3 @ Rp 1000)
12-Jul-96
102.852.000
137.136.000
1.000
Stock Split
1-Apr-97
137.136.000
274.272.000
500
Penawaran Umum dengan HMETD II
(10:55 @ Rp 500)
14-Jul-97
1.508.496.000
1.782.768.000
500
Penawaran Umum Terbatas
27-Jul-00
89.000.000
1.871.768.000
500
24-Jun-05
2.339.710.000
saham kelas B
Penawaran Umum dengan HMETD III
(4:5 @ Rp 125)
Penawaran Umum dengan HMETD IV
(18:11 @ Rp 125)
Penggabungan Saham (Reverse
Stock)
(4:1)
Penawaran Umum dengan HMETD V
(9:32 @ Rp 125)
Pelaksanaan Waran
6
Tanggal
Pencatatan
Laporan Tahunan 2012
8-Des-06
2.573.681.000
saham kelas B
12-Apr-10
14-Apr-10
19-Apr-12
6.031.252.940
saham kelas C
500 saham
kelas C
1.871.768.000
Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 500
2.339.710.000
Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
1.871.768.000
Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 500
4.913.391.000
Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 125
467.942.000
Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890
Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
467.942.000
Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890
Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.252.940
Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
467.942.000
Saham Kelas A
Kelas A @ Rp 2.000
1.228.347.890
Saham Kelas B
Kelas B @ Rp 500
6.031.253.440
Saham Kelas C
Kelas C @ Rp 100
Laporan Dewan Komisaris
dan Direksi
Laporan Dewan Komisaris
Laporan Direksi
Laporan Tahunan 2012
7
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
B
erbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama
kurun waktu 2012, hingga menempatkan Perseroan
menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah
persaingan usaha yang kian ketat. Perseroan berhasil
meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan
posisi Perseroan sebagai perusahaan terkemuka tidak
hanya di Indonesia tetapi juga manca negara
Para Pemegang Saham dan Pelanggan yang kami hormati,
Tahun 2012 merupakan tahun yang penuh keberhasilan bagi PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”)
dalam mengembangkan bisnis Perseroan. Dewan Komisaris telah bekerja secara aktif dalam
melaksanakan tugas dan tanggung jawab sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Pemegang
Saham kepada kami untuk senantiasa memantau sistem pengelolaan Perseroan agar berjalan
sesuai dengan Anggaran Dasar Perseroan. Dewan Komisaris juga melakukan pengawasan secara
intensif terhadap Direksi baik dalam pelaksanaan target jangka panjang, hingga pelaksanaan good
corporate governance di lingkungan Perseroan. Dengan bangga kami sampaikan bahwa kinerja
Perseroan sepanjang tahun 2012 sangat memuaskan. Perseroan berhasil merealisasikan target
dengan pencapaian tinggi dan melakukan pengembangan bisnis, melanjutkan keberhasilan yang
diraih pada tahun-tahun sebelumnya.
Berbagai prestasi berhasil diraih Perseroan selama kurun waktu 2012, hingga menempatkan
Perseroan menjadi perusahaan unggul dan kompetitif di tengah persaingan usaha yang kian ketat.
Perseroan berhasil meneruskan tonggak kesuksesan dan memantapkan posisi sebagai perusahaan
terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga manca negara. Hal ini tidak lepas dari implementasi
strategi dan kebijakan yang didukung oleh kerja keras jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh
karyawan yang senantiasa menjalankan arahan yang diberikan oleh Dewan Komisaris.
8
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga
Presiden Komisaris
PENILAIAN KINERJA DIREKSI DAN
ARAHAN DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris menilai bahwa kinerja Direksi
sepanjang tahun 2012 sangat baik. Hal ini dibuktikan
dengan pencapaian kinerja Perseroan yang meningkat
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Dewan
Komisaris memberikan penghargaan yang tinggi
kepada jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh
karyawan atas kinerja yang dicapai di tahun ini.
Dengan bangga kami menyampaikan keberhasilan
yang diraih Perseroan di bawah arahan Direksi
sebagai berikut:
1. Pendapatan bersih per 31 Desember 2012
sebesar Rp 12,6 triliun, mengalami kenaikan
22,36% dibandingkan dengan pendapatan
bersih pada akhir tahun 2011 dengan jumlah
Rp 10,3 triliun.
2. Laba bersih per 31 Desember 2012 adalah
sebesar Rp 166,6 miliar, naik 73,46% dari laba
bersih tahun 2011 sebesar Rp 96 miliar.
Pencapaian
tersebut
tentunya
membuat
Dewan
Komisaris dapat berbangga hati walaupun ke depan,
tantangan yang dihadapi Perseroan akan bertambah
seiring ketatnya persaingan bisnis di tengah kondisi
Laporan Tahunan 2012
9
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
perekonomian Indonesia yang membaik. Namun dengan pertumbuhan yang terus meningkat
dari tahun ke tahun, kami memastikan bahwa Perseroan akan tetap selalu menjadi market leader.
Guna mendorong perkembangan setiap lini bisnis yang dikelola Perseroan dan anak perusahaan,
kami sampaikan beberapa hal kepada Direksi sebagai pedoman untuk meningkatkan pertumbuhan
Perseroan di tahun-tahun mendatang:
1. Meningkatkan pelayanan terhadap mitra kerja dan pelanggan
2. Memperluas jangkauan usaha di semua lini bisnis yang Perseroan kelola dan semua entitas
anak perusahaan
3. Mengoptimalkan peran dan fungsi manajemen risiko
4. Meningkatkan kemampuan dan keahlian staf dan karyawan melalui pendidikan dan pelatihan
baik formal maupun non formal.
5. Terus mengembangkan teknologi informasi (TI) sehingga dapat mendukung operasional
Perseroan lebih efisien.
6. Menjalankan bisnis yang bertanggung jawab secara sosial terhadap lingkungan maupun
kepada masyarakat luas.
KONDISI DAN PROSPEK USAHA KE DEPAN
Ketidakpastian perekonomian global masih berlanjut akibat krisis yang terjadi di Eropa. Hal ini
berdampak kepada sebagian kawasan Asia seperti China dan India, sebagai mitra dagang utama
Indonesia. Berbeda dengan kondisi global, perekonomian Indonesia pada tahun 2012 justru
mengalami pertumbuhan positif. Seiring pertumbuhan perekonomian nasional, kinerja Perseroan
menunjukkan pencapaian yang memuaskan dan menjanjikan. Pada tahun 2012, Perseroan
berhasil mengakuisisi PT Tecnoves International sebagai bagian dari upaya mengembangkan
usaha Perseroan di bidang multimedia. PT Tecnoves International merupakan perusahaan yang
memiliki kerjasama dengan JSAT Jepang untuk penggunaan satelit JSAT dengan kepemilikan 12
transponder. Penggunaan satelit menjadi penting di Indonesia sebagai negara yang memiliki lebih
dari 17.000 pulau. Melalui akuisisi ini, Perseroan turut mendukung pembangunan nasional dengan
memberikan layanan telekomunikasi yang lebih baik kepada masyarakat Indonesia hingga daerahdaerah pelosok.
Selanjutnya, Perseroan juga berhasil melakukan pengambil-alihan seluruh saham milik PT Matahari
Putra Prima Tbk (“Matahari”) dalam anak perusahaan PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT
Matahari Pacific (“MP”) kepada Perseroan. Pengalihan saham merupakan strategi Perseroan untuk
Matahari lebih fokus pada bisnis inti (streamline). Strategi ini juga sejalan dengan rekomendasi dari
Merrill Lynch tentang pengelolaan bisnis ritel. Dengan strategi ini, Perseroan semakin meningkatkan
nilai kompetitifnya dan memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia di didukung
dengan perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia.
Melalui strategi streamline, Perseroan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel yang lebih
besar dan modern di tanah air.
10
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Dewan Komisaris
Usaha ritel Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hipermart mengalami peningkatan yang
luar biasa. Pelebaran bisnis hingga ke manca negara ini merupakan tantangan yang kami sambut dengan
penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi. Kami bangga menyampaikan bahwa Robbinz Department Store
dan Hipermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah sebanyak 2 (dua) outlet
pada tahun 2012 masing-masing 1 Robbinz dan 1 Hipermart sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan) buah.
Dengan tren pertumbuhan penjualan yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali lebih
besar dari Indonesia, kami menyongsong perusahaan ritel internasional yang lebih besar dan modern.
Perkembangan dan prestasi yang diraih Perseroan senantiasa kami selaraskan dengan pelayanan terbaik kepada
pelanggan sebagai bentuk komitmen atas customer excellent services. Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi
(TI) juga semakin mantap dalam melebarkan langkahnya di bisnis ini. PT Multipolar Technology (“MLPT”),
anak perusahaan Perseroan yang sepenuhnya dimiliki Perseroan terus menunjukkan perkembangan yang
berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan Perseroan. Kami juga bangga menyampaikan
bahwa Perseroan melalui PT Visionet Internasional (“VisioNet”) kembali mendapatkan sertifikasi ISO 27001
sebagai bukti pelayanan optimal VisioNet kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang
mencakup pembangunan, implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pemeliharaan dan peningkatan
Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi TI yang dikelola melalui VisioNet.
Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.
PERUBAHAN SUSUNAN KOMISARIS
Berdasarkan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan tanggal 27 April 2012, komposisi Dewan
Komisaris Perseroan mengalami perubahan dengan diangkatnya saya, Theo L. Sambuaga, sebagai Presiden
Komisaris. Adalah sebuah kehormatan mendapatkan kesempatan bergabung dengan Perseroan. Kerja sama
di antara Dewan Komisaris, jajaran Direksi, manajemen, dan seluruh jajaran Perseroan secara terarah akan
membawa Perseroan semakin maju dan berkembang di masa depan.
APRESIASI
Mewakili anggota Dewan Komisaris, kami mengucapkan terima kasih kepada Direksi, jajaran manajemen dan
segenap karyawan Perseroan atas kerja keras yang telah ditunjukkan sepanjang tahun 2012. Kepada segenap
mitra kerja dan pelanggan, kami juga menyampaikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kepercayaan
yang diberikan.
Jakarta, 8 April 2013
Theo L. Sambuaga
Presiden Komisaris
Laporan Tahunan 2012
11
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
EDDY H. HANDOKO
Presiden Direktur
Pemegang Saham yang terhormat,
Pada tahun 2012, perkembangan ekonomi
nasional tumbuh positif di tengah ketidakpastian
perekonomian
global
Pertumbuhan
ekonomi
akibat
krisis
Indonesia
Eropa.
yang
signifikan ikut mendorong pendapatan per
kapita penduduk Indonesia terus naik hingga
US$ 3.542 pada kuartal ketiga tahun 2012.
Daya beli masyarakat yang meningkat dengan
jumlah populasi terbesar nomor 4 (empat)
menjadikan Indonesia sebagai pasar strategis
bagi pebisnis lokal maupun asing sehingga
menjadikan daya saing usaha nasional
semakin ketat.
Sebagai
perusahaan
investasi
terkemuka
dengan entitas anak perusahaan yang unggul
dalam semua lini bisnis yang dikelola, PT
Multipolar Tbk (“Perseroan”) menyambut iklim
perekonomian nasional yang kondusif tersebut
dengan
mengembangkan
langkah-langkah
strategis guna meneruskan kesuksesan yang
berhasil Perseroan raih dari tahun ke tahun. Sejalan
dengan arahan Dewan Komisaris, kami secara aktif
12
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
S
ebagai perusahaan investasi terkemuka dengan
entitas anak perusahaan yang unggul dalam semua
lini bisnis yang dikelola, PT Multipolar Tbk (“Perseroan”)
menyambut iklim perekonomian nasional yang kondusif
dengan mengembangkan langkah-langkah strategis
guna meneruskan kesuksesan yang berhasil Perseroan
raih dari tahun ke tahun.
memonitor perkembangan setiap lini bisnis entitas anak perusahaan, melakukan antisipasi terhadap
berbagai peluang usaha, investasi baru, divestasi aktiva yang tidak produktif, serta mencari peluang
untuk bekerja sama dengan investor strategis. Kami bersyukur dan bangga, kerja keras yang kami
tempuh membuahkan hasil mengesankan di tahun ini.
Dengan bangga kami sampaikan bahwa Perseroan tumbuh dengan sukses. Hal ini ditandai dengan
penambahan dan peningkatan sumber daya manusia, penguatan jaringan infrastruktur, inovasi
sistem teknologi informasi (TI), dan penerapan tata kelola yang baik di lingkungan Perseroan.
Pertumbuhan Perseroan juga terlihat dari perolehan yang lebih baik dibandingkan pencapaian
tahun 2011, di mana pada 31 Desember 2012, Perseroan membukukan pendapatan bersih sebesar
Rp 12,6 triliun, peningkatan sebesar 22,36% dari tahun 2011 dan laba bersih sebesar Rp166,6
miliar atau tumbuh 73,46%dibandingkan periode tahun lalu.
Bisnis ritel yang dikelola anak perusahaan Perseroan yaitu PT Matahari Putra Prima Tbk (“Matahari”)
juga menunjukkan pertumbuhan signifikan melalui bisnis utamanya, Hypermart dan Foodmart.
Matahari mencatat pendapatan bersih sebesar Rp 10,9 triliun pada tahun 2012 meningkat 22%
dari tahun 2011. Laba bersih Matahari meningkat tajam menjadi Rp239,5 miliar dibandingkan
dengan laba tahun 2011 sebesar Rp120,3 miliar atau peningkatan hampir 100%. Hasil memuaskan
yang berhasil dibukukan Matahari merupakan buah dari fokus dan disiplin yang ketat dalam
meningkatkan efisiensi biaya, pengelolaan persediaan, kebijakan pembelian dan program
pemasaran yang terpadu.
Usaha Perseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology (“MLPT”) untuk memperluas
pasar terus dilakukan sebagai strategi berkelanjutan yang kami terapkan dalam mengembangkan
bisnis TI. Kami yakin kegiatan bisnis yang dijalankan akan semakin menunjukan hasil yang
Laporan Tahunan 2012
13
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
memuaskan. Demikian pula PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan alih daya
TI (outsourcing TI), VisioNet telah meraih sertifikasi ISO yang membuktikan bahwa VisioNet telah
memiliki manajemen kualitas yang baik dalam pengoperasian Electronic Data Capture dan jasa
perawatan. Perseroan percaya bahwa jasa outsourcing TI akan semakin memainkan peranan yang
penting di tahun-tahun mendatang seiring dengan permintaan pelanggan untuk mendelegasikan
fungsi-fungsi TI mereka kepada VisioNet.
Unit Usaha Multimedia melalui PT First Media Tbk (“First Media”) juga berhasil mencatatkan
pendapatan sebesar Rp 1,3 triliun, dibandingkan tahun 2011 sebesar Rp 1 triliun. First Media
membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 10,5 miliar dibandingkan dengan tahun 2011 sebesar
Rp 3,6 miliar. Peningkatan kinerja First Media menjadi bukti bahwa First Media sebagai perusahaan
TV kabel dan penyedia jaringan pita lebar mampu meningkatkan jumlah pelanggannya setiap tahun.
Ke depan kami yakin, dengan layanan Sitra WiMax, sebuah platform internet broadband yang
dikembangkan First Media, akan mendorong pertumbuhan Perseroan menjadi semakin signifikan.
Anak perusahaan Perseroan dalam bidang pengarsipan modern PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
(“MMI”) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Hal ini terlihat dari pendapatan usaha yang
berhasil dibukukan di tahun 2012 sebesar Rp 56,1 miliar atau meningkat dari tahun 2011 sebesar
Rp 50,7 miliar. Laba bersih tahun 2012 sebesar Rp 11 miliar atau menurun dari tahun 2011 sebesar
Rp 11,8 miliar seiring dengan meningkatnya beban biaya sehubungan dengan penambahan
cabang MMI serta adanya peningkatan beban biaya operasional lainnya. Kinerja keuangan MMI
menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat setelah
mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.
Usaha ritel di China yang kami mulai dengan pembukaan jaringan Hypermart di Suzhou dan
Tianjin, pada tahun ini telah bekembang dari 6 gerai menjadi 8 Gerai yang tesebar di wilayah
Tianjin, Chengdu, Yangzhou, Suzhou and Changzhou. Respon positif dari penduduk China yang
dibuktikan dengan perkembangan Robbinz Department Store dan Hypermart hingga tahun 2012
membuat kami yakin ke depan bisnis ritel akan terus berhasil mencapai perkembangan memuaskan.
Kebijakan Tata Kelola Perusahaan
Sebagai respon dan antisipasi atas kondisi eksternal dan internal bisnis Perseroan, pada tahun
2012 Perseroan semakin memaksimalkan penerapan kebijakan yang merujuk pada prinsip-prinsip
keterbukaan, akuntabilitas, pertanggungjawaban, kewajaran serta kemandirian sebagai kelanjutan
dari kebijakan yang selalu Perseroan terapkan pada tahun-tahun sebelumnya. Implementasi good
corporate governance (GCG) mengacu kepada budaya Perseroan dengan tujuan pengorganisasian
seluruh kegiatan bisnis sehingga searah dengan visi dan misi Perseroan.
Penerapan GCG bagi Perseroan merupakan elemen fundamental yang mengacu pada international
best practices. Perseroan meyakini bahwa dengan menerapkan GCG berarti turut memfasilitasi
14
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Laporan Direksi
sistem bekerja optimal, sehingga dapat meningkatkan nilai Perseroan. Serangkaian langkah
strategis kami terapkan secara intensif guna membangun, menerapkan, dan mengevaluasi proses
implementasi GCG. Langkah ini merupakan rangkaian road map yang terprogram, dengan sasaran
akhir yaitu terwujudnya Perseroan sebagai perusahaan terkemuka dengan praktik tata kelola
terbaik di Indonesia.
Pengelolaan sumber daya manusia (SDM) di tahun 2012 telah dijalankan secara efektif dengan
menyelaraskan kompetensi dan kemampuan melalui pelatihan SDM baik internal maupun
eksternal. Perseroan juga telah memaksimalkan fungsi dari sistem pengendalian internal dalam
rangka pemeriksaan keuangan Perseroan, sehingga menciptakan
tata kelola keuangan yang
bersih. Hal ini dibuktikan dengan audit yang dilakukan oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir
Jusuf, Mawar & Saptoto mendapatkan hasil “wajar tanpa pengecualian”.
PROSPEK USAHA DAN TARGET DI MASA MENDATANG
Pertumbuhan yang berhasil dicapai Perseroan dari tahun ke tahun merupakan katalisator atas
perkembangan Perseroan ke depan. Dengan tren positif pertumbuhan yang berhasil diraih
Perseroan dan arahan Dewan Komisaris, pengembangan setiap lini bisnis dan entitas anak
perusahaan Perseroan dipastikan dapat tercapai. Secara garis besar, sikap optimis terhadap prospek
usaha ke depan dapat dilihat dari dua faktor yaitu kondisi perekonomian nasional dan kondisi
internal Perseroan.
Stabilitas perekonomian nasional sepanjang tahun 2012 dapat terjaga dengan baik dan kondusif.
Kondisi ini diperkirakan akan terus tumbuh hingga tahun-tahun mendatang. Hal ini ditopang oleh
stabilitas rupiah dan permintaan domestik yang meningkat. Bahkan, di tengah krisis utang kawasan
Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut mengalami ketidakstabilan ekonomi,
Indonesia justru menunjukkan pertumbuhan yang sehat. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai
target investasi yang prospektif baik bagi investor lokal maupun investor luar negeri.
Kondisi internal Perseroan juga menunjukkan perkembangan signifikan yang terus meningkat dari
tahun ke tahun. Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari dengan ditopang iklim
perekonomian nasional dan global yang membaik berdampak positif kepada perkembangan bisnis.
Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel di China yang menunjukkan perkembangan positif. Pada
tahun 2013, kami menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah Shenyang,
Xuzhou dan Beicheng.
Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan berfokus kepada pelayanan
kepada pelanggan dengan dukungan teknologi terbaru. Pada tahun 2012, Perseroan mengakuisisi
PT Tecnoves International sehingga dapat meningkatkan pelayanan bidang TI dengan dukungan
satelit. Dengan strategi terpadu dan implementasi terhadap arahan Dewan Komisaris secara tepat,
bisnis MLPT dipastikan mampu melanjutkan kesuksesan.
Laporan Tahunan 2012
15
PT Multipolar Tbk
Dalam bidang multimedia, investasi melalui anak perusahaan First Media juga menunjukkan kinerja
yang menggembirakan dari tahun ke tahun. First Media telah berkembang dengan membawahi
beberapa unit bisnis baru selain jaringan kabel internet pita lebar, layanan TV berbayar, Data
Comm, Rumah Produksi, penyiaran berita televisi melalui BeritaSatu dan layanan internet 4G. Hal
ini menjadi modal bagi pengembangan First Media ke depan.
Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan lompatan ekspansi
yang melampaui ekspektasi. Dimulai dari tahun 2010, MMI melakukan pencatatan di Bursa Efek
dan beruturut-turut melebarkan usaha melalui pembukaan beberapa cabang baru di Semarang,
Palembang, perluasan gudang Surabaya dan Makassar. Dengan modal ini, usaha pengarsipan ke
depan akan semakin meningkat.
Guna menunjang kesuksesan ke depan, Perseroan menetapkan langkah-langkah penunjang di
masa mendatang antara lain dengan:
• pengelolaan SDM yang handal dan kreatif;
• optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM
perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;
• mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar
dengan standar kualitas tinggi; dan
• mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan
entitas anak perusahaan.
Perubahan Komposisi Anggota Direksi
Selama tahun 2012, Perseroan tidak melakukan perubahan terhadap struktur Direksi.
Penutup
Kami menyampaikan terimakasih kepada seluruh Pemegang Saham, Dewan Komisaris, mitra usaha
dan segenap pelanggan atas dukungan dan kerjasama yang diberikan. Kami juga menyampaikan
penghargaan kepada seluruh pihak yang telah memberikan dedikasi dan profesionalisme dalam
bekerja serta konsistensi dalam menjaga nilai-nilai Perseroan.
Jakarta, 8 April 2013
Eddy H. Handoko
Presiden Direktur
16
Laporan Tahunan 2012
Profil Perusahaan
Identitas Perusahaan
Komposisi Pemegang Saham
Sekilas Multipolar
Peristiwa Penting
Visi dan Misi
Profil Dewan Komisaris
Profil Direksi
Sumber Daya Manusia
Anak Perusahaan
Lembaga Profesi Penunjang Perusahaan
Penghargaan
Laporan Tahunan 2012
17
PT Multipolar Tbk
Identitas Multipolar
Nama Perusahaan
PT Multipolar Tbk.
Alamat
Kantor Pusat
Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lantai 7
Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 35-36
Kel. Kuningan Timur, Kec. Setiabudi
Jakarta 12950
Kantor Operasional
Menara Matahari Lt. 16
Jl. Bulevar Palem Raya No. 7
Lippo Karawaci 1100, Tangerang 15811 - Banten
Kegiatan Usaha
Telepon
: +6221 546-0011, 557-77000
Faksimili
: +6221 546-0020
Website
: www.multipolar-group.com
Email
: [email protected]
Bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi,
industri informatika, perdagangan umum termasuk
perdagangan impor, ekspor, interinsulair, lokal dan ritel
(eceran), jasa pengembangan dan pengelolaan properti/
real estate, dan penyewaan ruang-ruang dalam toko.
Saat ini, Perseroan berkedudukan sebagai induk dari
entitas anak yang bergerak dalam bidang perdagangan,
ritel, teknologi, multimedia, dan kearsipan.
Tanggal Pendirian
4 Desember 1975
Dasar Hukum
Akta No. 7, tanggal 4 Desember 1975, yang dibuat
dihadapan Adlan Yulizar, Sarjana Hukum, notaris di
Jakarta yang disahkan Menteri Kehakiman Republik
Indonesia melalui Surat Keputusan No. C2-1093.
HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982, dan telah
diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia
No. 84 Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987.
Modal Dasar & Modal Disetor
Jumlah Karyawan Perseroan
dan Anak Perusahaan
18
Laporan Tahunan 2012
Modal Dasar
: 3.742.500.000.000,-
Modal Disetor
: 2.153.183.302.800,-
1.303 orang
PT Multipolar Tbk
Komposisi Pemegang Saham
Tabel Komposisi Pemegang Saham per 31 Desember 2012
PEMEGANG SAHAM
2012
%
2011
%
2010
%
2.082.264.644
26,95
2.082.264.644
26,95
2.082.264.644
26,95
390.069.444
5,05
390.069.444
5,05
390.069.444
5,05
444.684.119
5,75
415.941.619
5,38
434.063.444
5,62
Lainnya/Publik
4.810.525.261
62,25
4.839.267.261
62,62
4.821.145.298
62,38
TOTAL
7.727.543.468
100,00
7.727.542.968
100,00
7.727.542.830
100,00
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
HSBC-Fund Services ASM
Asia Recovery (Master) Fund
26,95%
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
2012
62,25%
5,05%
HSBC-Fund Services ASM Asia
Recovery (Master) Fund
Lainnya/Publik
5,75%
Laporan Tahunan 2012
19
PT Multipolar Tbk
Sekilas Multipolar
B
erawal dari toko kelontong sederhana pada awal
tahun pendirian, kini Matahari telah menjadi
pelopor konsep toko serba ada di nusantara.
PT Multipolar Tbk (“Perseroan”) merupakan perusahaan investasi
strategis dengan cakupan bisnis tidak hanya di Indonesia tetapi juga
manca negara seperti China. Perseroan merupakan induk dari
anak perusahaan pemimpin bisnis terkemuka di Indonesia dalam
berbagai bidang usaha meliputi usaha ritel, TI, multimedia,
pengarsipan dan usaha-usaha lain.
Dalam bidang usaha ritel, Perseroan melalui anak perusahaannya,
PT Matahari Putra Prima Tbk. (”Matahari”), dikenal sebagai
perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia. Berawal dari
toko kelontong sederhana pada awal tahun pendirian, Matahari
kini telah menjadi pelopor konsep toko serba ada di nusantara. Dari
tahun ke tahun, Perseroan dan entitas anak terus mengembangkan
berbagai langkah strategis untuk memantapkan posisinya sebagai
perusahaan terkemuka di Indonesia. Pada tahun 2012, Matahari melakukan
streamline bisnis non inti untuk mendorong pertumbuhan bisnis yang dikelola menjadi
lebih efisien melanjutkan tonggak kesuksesan yang telah dipancang dari tahun-tahun sebelumnya.
Kesuksesan Perseroan dalam menjalankan bisnis juga terlihat dari anak perusahaan lainnya yaitu
PT Multipolar Technology (“MLPT”) dan PT Visionet Internasional (“VisioNet”) sebagai perusahaan
yang unggul dalam bidang usaha Teknologi Informasi (“TI”). Perseroan pada mulanya merupakan
perusahaan peritel elektronik dan telah bertransformasi menjadi sebuah penyedia solusi TI terbesar
di Indonesia. Melalui usaha keras dan kejelian mencari peluang baru guna mengkapitalisasi investasi,
Perseroan berhasil mengembangkan setiap lini bisnis yang dikelola hingga menjadi perusahaan
penyedia TI terpercaya di Indonesia. Hal ini dibuktikan dengan berkembangnya MLPT sebagai
perusahaan penyedia TI yang handal dengan pengakuan dari berbagai kalangan.
Kesuksesan Perseroan semakin menguat dengan tumbuhnya VisioNet sebagai perusahaan alih
daya teknologi informasi yang kokoh di nusantara. Dimulai pada tahun 2006, dengan fokus pada
Layanan EDC operation, dalam waktu singkat VisioNet berhasil mengalami perkembangan yang
luar biasa pada area tersebut. Cakupan layanan nasionalnya menjangkau 79 titik layanan di seluruh
Indonesia dan didukung oleh lebih dari 1.000 personil.
20
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Sekilas Multipolar
Pada tahun 1994 Perseroan melebarkan usaha dalam bidang multimedia
dan berhasil meraih sukses secara gemilang. Hal ini dibuktikan dengan
investasi strategis pada anak usaha Perseroan yaitu PT First Media
Tbk. (“First Media”) yang mengoperasikan jaringan pita lebar kabel
dua arah HFC (Hybrid Fiber Coaxial) terbesar di Indonesia. First Media
mengintegrasikan layanan jaringan internet pita lebar terpadu (Broadband
United) dengan teknologi kabel (serat optik) dan layanan jaringan internet
pita lebar nirkabel 4G.
Bertahun-tahun menjalankan perusahaan dengan budaya yang ketat dan
sistem pengelolaan yang terpadu, kini Perseroan menjadi giant company
yang berhasil meraih sukses tidak hanya dalam satu bidang usaha tetapi juga
dalam seluruh lini bisnis yang dikelola. Kerja keras Perseroan juga terlihat dari
bidang usaha pengelolaan arsip yang dikelola oleh anak perusahaan yaitu
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) sebagai perusahaan manajemen
data dan pengarsipan modern terkemuka di Indonesia. Semangat inovatif
Perseroan turut membantu perkembangan MMI dalam melebarkan
bisnisnya. Hal ini terlihat dari ekspansi yang dilakukan MMI berturut-turut
sebagai perusahaan dalam bidang pengelolaan dan penyimpanan arsip pada
awal kegiatan usahanya, berkembang menjadi perusahaan penyimpanan
dan pengelolaan data komputer pada tahun 1994. Perkembangan MMI
kemudian berlanjut di tahun 1996 dengan melebarkan usaha dalam bidang
alih media microfilm dan dokumen elektronik. Dan sejak tahun 2011, MMI
kembali meningkatkan layanannya sebagai perusahaan manajemen arsip,
manajemen data komputer, penyimpanan surat berharga, alih media,
manajemen slip EDC, serta manajemen fasilitas dan penyediaan perangkat
lunak dan keras.
Laporan Tahunan 2012
21
PT Multipolar Tbk
Peristiwa Penting
di Tahun 2012
Mei 2012
Akuisisi PT Tecnoves International
Perseroan melalui anak perusahaan PT Multipolar Technology melakukan investasi dalam bisnis direct broadcast satellite dengan
mengambil 85% kepemilikan saham PT Tecnoves International (”Tecnoves”). Tecnoves bekerjasama dengan perusahaan asal
Jepang SKY Perfect JSat Corporation, Satelit yang diberi nama Lippo Star telah diluncurkan pada pukul 07.13 malam tanggal
15 Mei 2012 di Guyana Perancis pukul 05.00 pagi atau 16 Mei 2012 waktu Indonesia. Satelit Lippo Star memiliki transponder
yang mampu menjangkau seluruh wilayah Indonesia. Hal ini merupakan terobosan besar yang dilakukan Perseroan untuk
merealisasikan filosofi bisnis dalam menangkap setiap peluang yang menarik yang terkait dengan teknologi.
22
Mei 2012
Desember 2012
Penyertaan Saham
Pengurangan Modal dan Pengalihan Aset/Bisnis
di PT Bank Nationalnobu
Non-Inti PT Matahari Putra Prima Tbk (“MPPA”)
Melalui anak perusahaan Perseroan PT Prima Cakrawala
Sentosa (‘PCS’), Perseroan telah memperoleh saham PT
Bank Nationalnobu (“Bank Nobu”) sebanyak 21.075.000
saham yang merupakan 10,59% dari seluruh saham yang
dikeluarkan oleh Bank Nobu. Bank Nobu adalah Bank yang
sedang berkembang dan memiliki prospek yang menjanjikan.
Penyertaan saham ini adalah dalam rangka investasi serta
membuka peluang kerjasama dengan anak perusahaan
dalam bidang teknologi informasi yang sangat diperlukan
dalam kegiatan operasional perbankan.
MPPA telah melakukan penurunan modal dengan cara
penurunan nilai nominal saham dari Rp 500,- per lembar
saham menjadi Rp50,- per lembar saham. Pembayaran
selisih nominal saham telah dilakukan oleh MPPA kepada
para pemegang saham termasuk kepada Perseroan.
Laporan Tahunan 2012
Perseroan melakukan pembelian/penerimaan/pengalihan
Aset/Bisnis Non-Inti MPPA melalui pengambil-alihan seluruh
saham milik MPPA dalam PT Nadya Putra Investama (“NPI”)
dan PT Matahari Pacific (‘MP”) beserta seluruh piutang MPPA
di kedua perseroan terbatas tersebut kepada Perseroan. Hal
ini merupakan bagian dari strategi pengembangan bisnis
yang dikelola Perseroan dan respon inovatif atas tantangan
pasar ritel di Indonesia.
PT Multipolar Tbk
Visi dan Misi
Visi
Menjadi perusahaan investasi
terkemuka yang memberikan
nilai tambah yang tinggi
bagi para stakeholders dan
menyentuh kehidupan
masyarakat luas.
Misi
Meraih portofolio bisnis yang
strategis melalui ekspansi dan
investasi yang berkesinambungan
untuk pertumbuhan yang
berkelanjutan dan memaksimalkan
nilai korporasi.
Laporan Tahunan 2012
23
PT Multipolar Tbk
Profil Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga
Presiden Komisaris
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Theo L. Sambuaga dikenal memiliki pemahaman mendalam
mengenai kebijakan sosial-ekonomi dari berbagai sektor di Indonesia.
Reputasi Bapak Theo L. membuat beliau dilantik sebagai Menteri tenaga
Kerja pada tahun 1998 dan Menteri Perumahan dari tahun 1998 hingga
tahu1999, serta anggota MPR RI di berbagai posisi diantaranya sebagai
anggota DPR/MPR RI mewakili Golongan Pemuda pada tahun 1982 dan
Wakil Ketua Fraksi Partai Golkar MPR sejak tahun 1999 hingga sekarang.
Bapak Theo diangkat sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 dan
menjabat hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Theo memperoleh gelar BA di bidang Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
dari Universitas Indonesia pada tahun 1978. Pada tahun 1989, beliau
melanjutkan studinya di School of Advanced International Studies (SAIS),
John Hopkins University, Washington DC, Amerika Serikat.
Jonathan L. Parapak
Komisaris Independen
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Pada tahun 2001 Bapak Jonathan L. Parapak diangkat sebagai Komisaris
Independen setelah pada tahun sebelumnya beliau menjabat sebagai
Komisaris Perseroan. Beliau juga menjabat Komisaris Independen
di PT Lippo Karawaci Tbk dan PT Matahari Putra Prima Tbk. Di luar
perusahaan, beliau tercatat menjabat sebagai Rektor Universitas Pelita
Harapan sejak tahun 2006 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Gelar Sarjana dan Master beliau peroleh dari Universitas Tasmania,
Australia dengan jurusan Engineering Science. Beliau mendapatkan gelar
Honorary Doctor of Humanity dari Ouachita Baptist University, USA dan
Honorary Doctor of Engineering dari University of Tasmania, Australia.
24
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Profil Dewan Komisaris
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Komisaris Independen
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Isnandar Rachmat Ali memegang berbagai jabatan penting di
beberapa perusahaan industrial diantaranya sebagai Vice President
Director Bank Bhumy Bahari pada tahun 1980 hingga tahun 1989, dan
sebagai Vice President Director Tokai Lippo Bank dari tahun 1989 hingga
tahun 2001. Bapak Isnandar diangkat sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada tahun 2008. Bapak Isnandar juga aktif di luar perusahaan
sebagai dosen Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga
sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Insnandar memperolah gelar Doktor (PhD) di bidang Education
Management dari Universitas Negeri Jakarta.
Jeffrey Koes Wonsono
Komisaris
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Karir Bapak Jeffrey dimulai pada bank-bank Joint Venture Multinasional
seperti PT Bank Multicor dan PT Bank LTCB Central Asia sebelum akhirnya
bergabung dengan Group Lippo pada tahun 1994. Beliau diangkat
sebagai Komisaris Perseroan pada tahun 2011 setelah sebelumnya
menjabat sebagai Presiden direktur Perseroan sejak tahun 2002 hingga
tahun 2011.
Riwayat pendidikan
Bapak Jeffrey Koes Wonsono memperoleh gelar Sarjana dalam bidang
Pemasaran dari Centre for Business Studies, Inggris dan gelar MBA dari
Golden Gate University, USA.
Laporan Tahunan 2012
25
PT Multipolar Tbk
Profil Direksi
Eddy Harsono Handoko
Presiden Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Eddy Handoko berpengalaman lebih dari 20 tahun di bidang
keuangan dan perbankan diantaranya sebagai Direktur PT Bank Lippo
Tbk pada tahun 1989 hingga tahun 1998, Presiden Direktur PT Lippo
Securities Tbk. pada tahun 1998 hingga tahun 1999, dan Wakil Presiden
Direktur PT Bank Lippo Tbk pada tahun 2000 hingga tahun 2003. Sampai
sekarang, beliau telah memegang beberapa posisi manajemen pada
perusahaan ritel dan property diantarnya sebagai Direktur PT Matahari
Putra Prima Tbk., Wakil Presiden Direktur PT Multipolar Tbk. sejak tahun
2005 hingga tahun 2008 dan Presiden Direktur PT Lippo Karawaci Tbk.
pada tahun 2008 hingga tahun 2010. Beliau diangkat sebagai Presiden
Direktur pada tahun 2011.
Riwayat pendidikan: Bapak Eddy meraih gelar sarjana di bidang
Administrasi Bisnis dari University of Southern California, Amerika Serikat.
Harijono Suwarno
Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Harijono Suwarno memulai karir sebagai Insinyur di PT Guna
Elektro. Pada tahun 1977 hingga 1981 beliau menjabat sebagai Workshop
Manager di PT Centronix. Kemudian bergabung dengan PT Panorama
Timur Jaya dan menjabat berbagai posisi dengan jabatan terakhir sebagai
Presiden Komisaris. Bapak Harijono diangkat sebagai Direktur Perseroan
pada tahun 2004. Saat ini beliau juga masih menjabat sebagai Presiden
Komisaris PT Telenet.
Riwayat pendidikan
Bapak Harijono Suwarno merupakan alumnus Fakultas Teknik jurusan
Telekomunikasi, Universitas Trisakti, Jakarta.
26
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Antonius Agus Susanto
Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Antonius Agus Susanto memulai karir profesional sebagai Sales
Representative di PT Komputa Agung. Beliau kemudian bargabung
dengan Perseroan dengan posisi yang sama pada tahun 1984. Beliau
diangkat sebagai Direktur pada tahun 1990.
Riwayat pendidikan
Bapak Antonius Agus Susanto memperoleh gelar Sarjana dari Fakultas
Teknik Elektro Universitas Trisakti dan gelar Master dalam Marketing
Management dari Universitas Pelita Harapan.
Reynold Pena Ong
Direktur
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Reynold P. Ong berpengalaman lebih dari 25 tahun bekerja, antara
lain di PepsiCo Inc dan Analog Devices di Filipina. Pada tahun 1993,
beliau bergabung di PT Lippo Karawaci dan pada tahun 1998 bergabung
dengan Jardine Davies Inc., Filipina. Pada tahun 2001 hingga tahun
2005, beliau menjabat sebagai Chief Financial Officer di PT Natrindo
Telepon Seluler dan sebagai Direktur/CFO pada PT Bank Lippo Tbk. Bapak
Reynold P. Ong diangkat sebagai Direktur Perseroan pada tahun 2008.
Riwayat pendidikan
Bapak Reynold P. Ong memperolah gelar MBA dari University of the
Philippines, dan BSc dari De La Salle University, Filipina.
Laporan Tahunan 2012
27
PT Multipolar Tbk
Sumber Daya Manusia
P
erseroan secara berkala melalui anak perusahaannya
dalam bisnis TI melakukan pelatihan internal maupun
bekerja sama dengan lembaga-lembaga pelatihan
eksternal, baik di dalam maupun luar negeri.
Era pertumbuhan tekonologi yang terus berkembang dengan
cepat menuntut peningkatan sumber daya masyarakat
(SDM) supaya senantiasa unggul dalam bidang-bidang
yang diduduki. Perseroan memandang bahwa SDM
yang unggul merupakan aset terpenting untuk
meningkatkan kualitas Perseroan supaya selaras
dengan visi yang akan diraih.
Oleh
karena
kompetensi
itu,
Perseroan
karyawan-karyawan
mengembangkan
dengan
berbagai
pendidikan dan pelatihan. Melalui anak perusahaan
Perseroan dalam bisnis teknologi informasi (TI), usaha-usaha
pengembangan kualitas SDM diperbarui setiap waktu dengan
meningkatkan budaya lingkungan kerja sehingga dapat memberikan
kenyamanan bagi karyawan dan menumbuhkan kinerja yang lebih baik. Dengan
kondisi karyawan yang prima dan senantiasa termotivasi, maka akan tercipta
daya saing di dalam Perseroan.
Keberadaan SDM yang kompeten merupakan model utama bagi Perseroan untuk
terus eksis dalam mengemban misi dan mencapai visinya. Untuk itu, Perseroan
menempuh langkah-langkah dalam membangun sebuah sistem pengelolaan
SDM secara terpadu berbasis kompetensi. Hal ini diberlakukan dalam seluruh
aspek yang berkaitan dengan SDM dimulai dari perencanaan kebutuhan SDM,
sistem rekrutmen, program pelatihan dan pengembangan, penilaian kinerja,
jalur karir karyawan hingga sistem remunerasi, yang kesemuanya didasarkan
pada kompetensi.
28
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Sumber Daya Manusia
Keberadaan SDM yang
kompeten merupakan
model utama Perseroan
untuk terus eksis dalam
mengemban misi dan
mencapai visinya.
Perseroan secara berkala melalui anak perusahaannya dalam bisnis TI
melakukan pelatihan internal maupun bekerja sama dengan lembaga-lembaga
pelatihan eksternal, di dalam maupun luar negeri. Berbagai program pelatihan
ini dimaksudkan untuk meningkatkan wawasan, keahlian, motivasi, sikap,
produktivitas dan kemajuan karir para karyawannya.
Selama tahun 2012, pelatihan-pelatihan yang diselenggarakan oleh Perseroan
melalui anak perusahaan dalam bisnis TI meliputi:
1. Leadership Development Program for Managers and Potential Managers
2. Sales Development Training
3. Program Sertifikasi untuk CCIE (Cisco Certified Internetwork Expert) dan ITIL
(Information Technology Infrastructure Library); dan
4.Graduate Program, dalam program ini fresh graduate mendapatkan
kesempatan untuk menjalani training di Perseroan, dan kemudian dirotasi ke
beberapa unit usaha hingga ditemukan unit yang sesuai dengan minat dan
keterampilan mereka.
Laporan Tahunan 2012
29
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Perseroan memiliki daya saing tinggi yang tercipta oleh entitas anak perusahaan sebagai pilar usaha Perseroan.
Di antara profil entitas anak perusahaan Perseroan adalah sebagai berikut:
PT Matahari Putra Prima Tbk.
PT Matahari Putra Prima Tbk. (“Matahari”) merupakan sebuah perusahaan
ritel modern yang bergerak di industri Fast Moving Consumer Goods
(FMCG) dan memiliki 80 hypermarket, 29 supermarket, 78 gerai farmasi,
dan 98 gerai sarana hiburan keluarga, 27 toko buku internasional yang aktif
beroperasi per 31 Desember 2012 di lebih dari 50 kota di seluruh Indonesia.
Matahari memulai usahanya sebagai toko kelontong sederhana di tahun 1958
dan kemudian menjadi pelopor konsep toko serba ada sejak tahun 1972.
Selama bertahun-tahun, berkat pemahaman Matahari terhadap kebutuhan
pasar, strategi usaha yang tepat, serta kemampuan memperkenalkan
layanan terbaik dan produk yang inovatif, Matahari berhasil menunjukkan
keunggulan yang kompetitif di tengah pasar bisnis ritel modern yang
semakin ketat di Indonesia.
Di pertengahan tahun 1995, Matahari memulai bisnis
supermarketnya, disamping terus fokus terhadap
bisnis utamanya yang bergerak di bidang department
store modern dengan merek Matahari Department
Store (MDS).
Di
tahun
2002,
Matahari
kembali
melakukan
restrukturisasi dan reorganisasi atas kedua bisnis
utamanya, MDS dan Matahari Food Division (MFD),
dengan melakukan pemilahan secara strategis menjadi
dua unit bisnis independen. Di periode 2002-2004,
MFD melakukan serangkaian pembenahan atas bisnis
Matahari Supermarketnya dan meluncurkan konsep
hypermarket terbaru dengan merek Hypermart di
pertengahan tahun 2004.
Pada tahun 2010-2011, Matahari berhasil melakukan divestasi atas MDS,
dengan melakukan penjualan 80% kepemilikan sahamnya kepada investor
strategis, CVC Capital Group. Di samping itu, Matahari juga terus melakukan
fokus yang intens terhadap ekspansi agresif bisnis intinya, Hypermart, untuk
merambah area-area baru berpotensial terutama wilayah Indonesia Timur.
30
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Pada tahun 2012 Matahari melakukan penurunan modal dengan cara penurunan nilai nominal saham dari
Rp 500,- per lembar saham menjadi Rp 50,- per lembar saham. Matahari juga mengambil langkah strategis
sebagai upaya pengembangan bisnis dengan melakukan perampingan (streamline) Aset/Bisnis Non Inti. Strategi
Streamline dilakukan guna lebih memfokuskan pada pengembangan dan pengoperasian Hypermart sebagai
kegiatan usaha Bisnis Inti Matahari.
Perseroan membeli dari Matahari, seluruh saham-saham milik Matahari dalam (“MP”) dan (“NPI”), anak-anak
perusahaan Matahari yang saat ini menjalankan dan memiliki segmen usaha kegiatan Aset/Bisnis Non-Inti,
beserta piutang Matahari. Langkah ini diambil Perseroan karena memandang bahwa perkembangan kegiatan
usaha Matahari di bidang ritel dan rencana strategis Matahari untuk lebih fokus pada Bisnis Inti berdasarkan
hasil kajian strategis Merrill Lynch telah sejalan dengan visi dan misi Perseroan.
PT Multipolar Technology
PT Multipolar Technology (“MLPT”) merupakan anak perusahaan Perseroan yang bergerak dalam bidang
Teknologi Informasi (TI). MLPT merupakan penyedia layanan Konsultasi, Integrasi dan Pengelolaan Sistem
Teknologi Informasi terkemuka dengan rekam jejak sejak tahun 1975 di sektor perbankan, keuangan, dan
telekomunikasi. MLPT juga merupakan mitra terpercaya dari perusahaan teknologi global seperti Cisco, IBM,
Microsoft, Oracle dan NCR, dan telah memperoleh sertifikasi ISO 9001:2008 untuk perangkat keras, perangkat
lunak dan jasa profesional. MLPT membantu bisnis dalam berbagai aktivitas TI perusahaan-perusahaan antara
lain dengan mengimplementasikan core banking dan layanan elektronik di perbankan agar dapat memberikan
layanan 24 jam x 7 hari, mendukung solusi komunikasi selular bagi operator telekomunikasi, menerapkan
layanan informasi kesehatan bagi rumah sakit, solusi e-learning untuk institusi pendidikan, menyediakan jasa
konsultasi bagi instansi pemerintah terkait layanan e-government yang kolaboratif, mengimplementasikan solusi
business intelligence untuk manufaktur, peritel dan jasa, unified service provisioning bagi pengembang properti,
dan mengembangkan Enterprise Architecture-based IT Master Plan di berbagai sektor.
Pada tanggal 25 September 2012, MLPT menjalankan kemitraan strategisnya dengan Ramco Systems dan
Qumu untuk menyediakan bisnis Cloud di Indonesia dengan model Software-as-a-Service (SaaS) – atau layanan
penyewaan perangkat lunak. Ramco Systems merupakan perusahaan perangkat lunak yang berfokus pada
platform Cloud enterprise seperti ERP (Enterprise Resources Planning), HCM (Human Capital Management) dan
EAM (Enterprise Asset Management). Sedangkan Qumu merupakan perusahaan dengan fokus pada penyediaan
solusi lengkap Enterprise Webcasting dan Video Management.
Laporan Tahunan 2012
31
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
MLPT senantiasa melihat area baru yang dapat dikembangkan selain dari portofolio solusi yang
telah ada saat ini. Dari beberapa solusi utama di MLPT yang mendapat respon sangat baik dari
pelanggan selama tahun 2012 adalah solusi perbankan elektronik. Kebutuhan perbankan untuk
mengembangkan strategi perbankan elektronik yang terintegrasi antara berbagai channel – atau
dikenal sebagai Multichannel Electronic Banking, terbukti semakin dibutuhkan oleh perbankan
Indonesia yang menjadi pelanggan utamanya. MLPT telah sukses mengembangkan solusi ini
sehingga menjadi solusi pilihan dari perbankan di Indonesia.
Selain itu, MLPT juga memberikan solusi bisnis terkini, mulai dari perangkat keras, aplikasi bisnis,
hingga layanan konsultasi TI. Komitmen terhadap kepuasan konsumen menjadi prioritas utama
bagi MLPT, dan terus ditingkatkan dalam upaya menjadi partner pilihan bagi pelanggan.
MLPT juga memperkuat kompetensi dengan melengkapi sertifikasi teknis dari principal termasuk
menambah SDM dengan sertifikasi Cisco yang tertinggi yaitu CCIE serta Project Management. MLPT
juga terus memperkuat timnya untuk menguasai teknologi yang akan menjadi tren di kemudian
hari seperti Data Center Virtualization untuk menunjang kebutuhan pembangunan data center
yang mempertimbangkan aspek skalabilitas dan kemudahan operasional, serta siap mendukung
teknologi Virtual Desktop Infrastructure (VDI). Selain itu solusi Multichannel Electronic Banking,
Video Surveillance dan Next Generation Network juga telah memberikan hasil positif, dimana SDM
MLPT telah mengikuti pelatihan dan mendapatkan sertifikasi teknis. Kisah sukses dari implementasi
proyek tersebut membuktikan MLPT terus menjadi mitra terpercaya dan dapat diandalkan bagi
pelanggannya.
Pengembangan bidang-bidang baru juga akan terus dilakukan dengan dukungan dari unit Strategic
Competency Center (SCC), yang bertanggung jawab melakukan evaluasi terhadap tren solusi
teknologi informasi dan juga kebutuhan solusi pelanggan.
PT Visionet Internasional
PT Visionet Internasional (“VisioNet”) merupakan penyedia
jasa alih daya TI yang menyeluruh. VisioNet didirikan sebagai
respon Perseroan terhadap peluang pasar alih daya TI di
Indonesia yang diperkirakan mencapai US$ 100 juta atau
sekitar Rp 900 miliar dalam kurun waktu lima tahun ke
depan. Perseroan mengejar peluang bisnis di bidang alih
daya TI ini secara total dengan mengkonsolidasikan sumber
daya yang dimilikinya. VisioNet menawarkan layanan alih
daya TI secara terpadu kepada pelanggan dengan jangkauan
nasional, melalui 79 titik layanan dan lebih dari 1.000 sumber
daya manusia di seluruh Indonesia dan telah memperoleh
sertifikasi ISO 9001:2008 untuk tiga bidang utamanya, yaitu Electronic
32
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Draft Capture Operation and Maintenance Services, Desktop Server Network
Operation and Maintenance Services, dan Information Technology
Operation and Maintenance Services.
Untuk menambah kepercayaan pelanggan terhadap layanan
VisioNet,
pada
bulan
Februari
2012,
VisioNet
kembali
mendapatkan sertifikasi ISO 27001. Sertifikasi ini merupakan
standardisasi yang mencakup pembangunan, implementasi,
eksekusi,
pengawasan,
pengkajian,
maintenance
dan
peningkatan Information Security Management System (ISMS) di
dalam cakupan risiko usaha di perusahaan. Fokus bisnis VisioNet
adalah untuk membantu dan mendukung pelanggan dalam
mengelola operasi TI mereka secara efisien, memastikan kinerja yang
optimal, andal dan efektif, yang memberikan pelanggan kenyamanan
sehingga dapat fokus pada bisnis inti mereka.
PT First Media Tbk.
Berangkat dari fenomena era digital di pasar internet Indonesia yang
menuntut layanan internet berkecepatan tinggi dalam mengakses
kebutuhan mereka, PT First Media Tbk. (First Media) diluncurkan
sebagai jawaban.
First Media adalah perusahaan publik Indonesia yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia, dengan jasa layanan yang dikenal sebagai Triple Play dengan cakupan layanan
Jabodetabek, Surabaya, Bali dan segera menyusul ke beberapa daerah lainnya.
First Media merupakan penyedia jaringan layanan kabel internet pita lebar dan layanan penyiaran
TV berbayar dengan kabel
yang terbesar di Indonesia. Hingga saat ini, First Media berhasil
perusahaan terdepan dalam memberikan mutu layanan bagi para pengguna internet karena mampu
menyediakan bandwidht hingga 30 Mbps, yang amat bermanfaat untuk mendapatkan informasi
berupa teks, audio, maupun audio visual, serta memudahkan aktivitas komunikasi dan transaksi,
yang berguna untuk bisnis, pendidikan, dan hiburan sehingga dapat meningkatkan pertumbuhan
ekonomi dan membangun gaya hidup moderen yang produktif. Di sisi layanan jaringan siaran
televisi berbayar, First Media lebih unggul karena menjadi yang pertama dalam menyediakan
layanan bermutu tinggi seperti siaran High Definition (HD), Video On Demand (VOD), Personal
Video Recorder (PVR), Multimedia Home Platform (MHP) dan layanan tontonan web streaming
yang dapat dinikmati melalui desktop dan laptop.
Laporan Tahunan 2012
33
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
Semua layanan ini dimungkinkan karena First Media
mengoperasikan teknologi jaringan kabel Hybrid FiberCoaxial (HFC) dua arah pada frekuensi 870 Mhz yang
memiliki ujung terminal di Jakarta, Bali, dan Surabaya.
Digitalisasi memungkinkan kompresi data yang lebih
besar untuk ditransmisikan melalui kabel, sehingga
meningkatkan
kapasitas
kabel
untuk
melakukan
transmisi internet berkecepatan tinggi, hingga mampu
mentransmisi 100 saluran televisi secara serempak,
serta volume data yang sangat besar yang diperlukan demi
kelancaran aplikasi beberapa industri.
First Media melayani jaringan internet pita lebar dan televisi berbayar bagi pelanggan retail maupun
korporasi. Pelanggan sangat mempercayai First Media dalam menghadirkan mutu layanan yang
baik, ini terpresentasikan dari kepercayaan Bursa Efek Indonesia (BEI), sejak 2001, mempercayai First
Media untuk menyediakan layanan jaringan komunikasi pihak BEI, institusi terkait serta anggota
bursa. Penetrasi layanan jaringan First Media mencapai 80% apartemen yang berada di Jakarta.
First Media terus melakukan pengembangan baik dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK),
maupun perluasan jaringan layanan. Sepanjang tahun 2012, setiap bulan panjang kabel jaringan
milik First Media bertambah 65 kilometer.
Saat ini, First Media telah berkembang dengan membawahi beberapa unit bisnis yakni FastNet
(layanan jaringan kabel internet pita lebar), HomeCable (layanan jaringan siaran TV berbayar),
DataComm (layanan jaringan internet dan komunikasi korporasi), First Media Production (rumah
produksi), BeritaSatu (penyedia informasi, penyiaran berita melalui televisi, dan website), dan
layanan jaringan internet pita lebar nirkabel 4G.
Dalam beberapa tahun terakhir ini, First Media berhasil melipat gandakan pendapatan perusahaan
dan mampu memposisikan nama First Media sebagai top of mind brand untuk perusahaan penyedia
layanan jaringan internet dan televisi berbayar.
34
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Anak Perusahaan
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk.
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk. (“MMI”) merupakan perintis
di bidang layanan alih daya (outsourcing) untuk pengelolaan
dokumen dan fungsi Teknologi Informasitika (TI) lainnya. Pada
awal kegiatan usahanya, MMI bergerak dalam bidang pengelolaan
dan penyimpanan arsip. Sejalan dengan perkembangan dunia bisnis dan
kebutuhan dari para pelanggan, MMI senantiasa mengembangkan
bisnis yang dikelola hingga kini dikenal sebagai pelopor perusahaan
manajemen kearsipan paling kuat di Indonesia.
Pada tahun 1994, MMI menambah layanan dalam bidang
Penyimpanan dan Pengelolaan Data Komputer. Melihat besarnya
peluang usaha dalam bidang document imaging, MMI membuka
kegiatan usaha Alih Media Mikrofilm dan Dokumen Elektronik
pada tahun 1996.
Pengalaman MMI dalam mengoperasikan perusahaan yang
berpedoman pada kepuasan pelanggan, pemegang saham
dan karyawan dengan dukungan teknologi merupakan kunci
MMI dalam mempertahankan dan mengembangkan kegiatan
usahanya. Kini, MMI telah meningkatkan layanan-layanan yang
diberikannya kepada para pelanggan meliputi Manajemem Arsip,
Manajemen Data Komputer, Penyimpanan Surat Berharga, Alih Media,
Manajemen Slip EDC, Manajemen Fasilitas dan Penyediaan Perangkat Lunak/Keras.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran banyak perusahaan untuk mendelegasikan fungsifungsi pengarsipan dan manajemen data kepada perusahaan yang mempunyai spesialisasi dalam
bidangnya, MMI hadir menjawab kebutuhan tersebut dengan dukungan 12 gudang modern dan
sertifikasi ISO 9001:2008. Dengan mengacu pada nilai-nilai dasar yang dipegang kuat oleh MMI
meliputi trust, secure, kerahasiaan, dan on time/efisien, MMI senantiasa memberikan pelayanan
terbaik kepada para pelanggan sehingga dikenal sebagai perusahaan dengan best customer
services dalam bidang manajemen data dan pengarsipan modern.
Laporan Tahunan 2012
35
PT Multipolar Tbk
Lembaga Profesi
Penunjang Perusahaan
AKUNTAN PUBLIK
BIRO ADMINISTRASI EFEK
Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto
PT Sharestar Indonesia
Plaza ABDA Lt. 10 & 11
Gedung BeritaSatu Plaza (d/h Citra Graha) Lt. 7
Jalan Jenderal Sudirman Kav. 59
Jalan Gatot Subroto Kav. 35-36
Jakarta 12190
Jakarta 12950
Telp : (62 21) 527-7966
Telp : (62 21) 527-7966
Fax : (62 21) 5140 1350
Fax : (62 21) 527-7967
Penghargaan
• SWG Top Software Subscription and Support Award 2011
• SWG Top Performance Award 2011
• SWG Top IBM Websphere Seller Award 2011
• SWG Top IBM Information Management Seller Award 2011
• Cisco Best Strategic Win Partner 2011
• Cisco Significant Contribution to Capital Business 2011
• Top IBM Information Management Seller Award 2011
• Top IBM Websphere Seller Award 2011
• Top Performance Award IBM 2011
• Top Software Subscription & Support Award IBM 2011
36
Laporan Tahunan 2012
Analisis dan Pembahasan
Manajemen
Laporan Tahunan 2012
37
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
P
erseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh
lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern
dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan
solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti
dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam
sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.
TINJAUAN UMUM
Ketidakstabilan perekonomian global dan krisis utang di kawasan Eropa masih berlangsung hingga
akhir tahun 2012. Namun perekonomian nasional terus menunjukkan pertumbuhan positif dan iklim
investasi kian hari semakin signifikan. Bahkan dapat dikatakan bahwa Indonesia merupakan salah
satu dari sedikit negara di Asia yang dapat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang cemerlang.
Hal ini disebabkan oleh stabilitas rupiah dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang kondusif.
Di tengah krisis utang kawasan Eropa yang menyebabkan negara-negara di kawasan tersebut
terjadi pemangkasan rating sovereign, Indonesia justru mendapatkan peringkat pertumbuhan
ekonomi terbaik nomor dua di Asia dan tertinggi nomor lima di dunia pada kuartal III tahun 2012.
Pertumbuhan perekonomian Indonesia juga tampak pada kinerja triwulan I dan II tahun 2012,
dimana ekonomi mengalami kenaikan dari 6,3 % menjadi 6,4 persen. Stabilitas pertumbuhan
ekonomi terlihat dari pertumbuhan ekonomi Indonesia pada triwulan III yang mengalami kenaikan
sebesar 3,21 % dibandingkan dengan triwulan tahun sebelumnya. Dengan kondisi seperti ini,
ekonomi Indonesia di tahun 2012 tumbuh pada kisaran 6,2-6,3 %. Meski sedikit dibawah target
APBN 2012 sebesar 6,5 %, pertumbuhan ini merupakan kemajuan signifikan yang patut diapresiasi
ditengah perkenomian global yang terus mengalami penurunan.
Tinjauan Operasional
Perseroan senantiasa meningkatkan kinerja di seluruh lini bisnisnya dengan dukungan teknologi
modern dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan solusi yang bernilai tambah bagi
pelanggan tidak henti dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam setiap lini bisnis yang
dikelola baik dari sektor teknologi informasi, ritel, multimedia, maupun pengarsipan.
Pencapaian 2012 dari sisi pendapatan segmen eceran dan distribusi mencapai Rp 11,2 triliun dari
tahun 2011 sebesar Rp 9,2 triliun. Segmen teknologi informasi juga meningkat menjadi Rp 1,3
38
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
triliun dari Rp 1,1 triliun di tahun 2011. Demikian juga pendapatan dari segmen administrasi saham
dan jasa lainnya juga meningkat menjadi Rp 142,3 miliar dari Rp 66,5 miliar di tahun sebelumnya.
PENGEMBANGAN STRATEGIS DAN TRANSFORMASI PERUSAHAAN
Perkembangan positif ekonomi Indonesia yang semakin meningkat karena dorongan berbagai faktor
positif seperti perbaikan iklim ivestasi dan birokrasi, serta meningkatnya pendapatan masyarakat
telah dimanfaatkan dengan baik oleh Perseroan dan entitas anak perusahaannya. Berbagai usaha
untuk meningkatkan rencana pengembangan bisnis inti, kompetensi, dan perluasan target pasar
senantiasa dikembangkan.
Pada tahun 2012, Perseroan melalui anak perusahaan, PT Multipolar Technology (”MLPT”)
menggandeng dua perusahaan Ramco Systems dan Qumu untuk memudahkan pelanggan
mengotomatisasikan dan mengintegrasikan seluruh fungsi dan proses bisnisnya tanpa perlu
melakukan investasi pada perangkat keras, lisensi, pelatihan atau staf TI tambahan. Perseroan juga
mengakuisisi PT Tecnoves International dengan mengambil 85% kepemilikan saham dalam
bisnis direct broadcast satellite. Selain itu, Perseroan melakukan transaksi investasi saham
PT Bank Nationalnobu (Bank Nobu). Transaksi ini merupakan bagian dari strategi untuk diversifikasi
portofolio investasi Perseroan dan membuka peluang kerjasama dalam bidang Teknologi Informasi.
Perseroan meyakini bahwa dengan melakukan transaksi terhadap Bank Nobu sebagai bank yang
sedang berkembang dan memiliki prospek menjanjikan, dapat memberikan nilai tambah bagi
keseluruhan bisnis Multipolar.
Laporan Tahunan 2012
39
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
TINJAUAN PER SEGMEN USAHA
1. KAPASITAS DAN PERKEMBANGAN
• Segmen Eceran dan Distribusi
Usaha bisnis ritel yang dikelola oleh entitas anak Perseroan, yaitu PT Matahari Putra
Prima Tbk. (”Matahari”), telah memberikan kontribusi signifikan melalui bisnis utamanya,
Hypermart dan Foodmart. Matahari berhasil mempertahankan keunggulan kompetitifnya
dalam industri ritel melalui usaha-usaha memaksimalkan tingkat produktivitas gerai dan
strategi yang tepat sasaran. Setelah Perseroan pada akhir tahun 2012 berhasil melakukan
pengambil-alihan aset/bisnis non inti melalui pengambilalihan seluruh saham milik Matahari
pada entitas anak PT Nadya Putra Investama (“NPI”) dan PT Matahari Pacific (“MP”), maka
pengambil-alihan ini sejalan dengan strategi Matahari untuk lebih fokus pada bisnis intinya. Dengan strategi ini, Matahari akan semakin meningkatkan nilai kompetitifnya dan
memperkuat posisinya dalam pasar ritel modern di Indonesia yang didukung dengan
perkembangan Matahari sebagai perusahaan ritel terbesar dan termodern di Indonesia.
Melalui strategi streamline, Matahari akan mampu menyongsong transformasi bisnis ritel
yang lebih besar dan modern di tanah air.
Usaha ritel entitas anak Perseroan di China melalui Robbinz Department Store dan Hypermart
juga mengalami peningkatan yang menggembirakan. Robbinz Depertment Store dan
Hypermart telah berkembang pesat dalam waktu yang singkat dengan menambah outlet
sebanyak 2 (dua) pada tahun 2012 sehingga total outlet sebanyak 8 (delapan). Perseroan
juga penuh percaya diri dan optimisme yang tinggi untuk terus mengembangkan 8 outlet
tersebut di wilayah Chengdu, Yangzhou, Tianjin, Suzhou dan Changzhou. Dengan tren
pertumbuhan ekonomi yang terus meningkat serta ditunjang pasar China yang enam kali
lebih besar dari Indonesia, Perseroan menyongsong perkembangan sebagai perusahaan ritel
internasional yang lebih besar dan modern.
• Segmen Teknologi Informasi
Pada tahun 2012, divisi teknologi informasi (TI) juga semakin mantap dalam melebarkan
langkahnya di bisnis ini melalui PT Multipolar Technology (“MLPT”), yang terus menunjukkan
perkembangan yang berarti dan menjadi kontributor yang penting bagi pertumbuhan
Perseroan. Demikian juga dengan PT VisioNet Internasional (“VisioNet”) yang kembali
mendapatkan sertifikasi ISO 27001, yang menjadi bukti pelayanan optimal Perseroan
kepada pelanggan. Sertifikasi ini merupakan standardisasi yang mencakup pembangunan,
implementasi, pengerjaan, pengawasan, pengkajian, pengelolaan dan peningkatan
Information Security Management System (ISMS) dalam bidang usaha operasi teknologi
informasi (TI) yang dikelola melalui VisioNet. Hal ini sekaligus menjadi bukti bahwa VisioNet
merupakan perusahaan alih daya TI terpercaya di Indonesia.
40
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
• Segmen Lainnya
Entitas Anak Perseroan terutama yang bergerak dalam bidang pengarsipan modern PT
Multifiling Mitra Indonesia Tbk (“MMI”) dan pusat hiburan keluarga PT Matahari Graha
Fantasi (PT MGF) juga menunjukkan perkembangan signifikan. Kinerja keuangan MMI
menunjukkan bahwa MMI berhasil melakukan ekspansi dalam waktu yang sangat singkat
setelah mencatatkan saham perdana (Initial Public Offering) di tahun 2010.
2. PENDAPATAN DAN PROFITABILITAS
• Segmen Eceran dan Distribusi
Penjualan bersih
Penjualan bersih dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 11,2
triliun. Jumlah ini meningkat 22,52% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 9,2
triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen eceran dan distribusi pada tahun
2012 adalah sebesar Rp 9,1 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 22,51% dari Beban Pokok
Penjualan Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 7,5 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen eceran dan distribusi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,1 triliun.
Jumlah ini meningkat sebesar 22,55% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,7
triliun.
3. SEGMEN TEKNOLOGI INFORMASI
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 1,3
triliun. Jumlah ini meningkat 15,50% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,1
triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012
adalah sebesar Rp 1,2 triliun. Jumlah ini meningkat sebesar 17,23% dari Beban Pokok Penjualan
Barang dan Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1 triliun.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen Teknologi Informasi pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 97 miliar.
Jumlah ini menurun sebesar 2,10% dari Laba Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 99,1 miliar.
Laporan Tahunan 2012
41
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
4. SEGMEN LAINNYA
Penjualan Bersih
Penjualan bersih dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 142,3 miliar. Jumlah
ini meningkat 113,85% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 66,55 miliar.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar
Rp 74,2 miliar. Jumlah ini meningkat sebesar 9,56% dari Beban Pokok Penjualan Barang dan
Jasa tahun 2011 yaitu sebesar Rp67,8 miliar.
Laba Kotor
Laba Kotor dari segmen lainnya pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 68,1 miliar. Jumlah ini
meningkat sebesar 5,41% dari Rugi Kotor tahun 2011 yaitu sebesar Rp 1,2 miliar.
URAIAN ATAS KINERJA KEUANGAN PERSEROAN
Kinerja keuangan Perseroan pada 2012 sangat membanggakan. Pembahasan dan analisis kinerja
keuangan Perseroan merujuk pada Laporan Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada
tanggal 31 Desember 2012 dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf,
Mawar & Saptoto.
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Aset
Pada tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah aset sebesar Rp 14,1 triliun dengan komposisi aset
lancar sebesar Rp 7 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 7,1 triliun. Jumlah aset tersebut turun
1,58% dibandingkan dengan jumlah aset tahun 2011 yaitu sebesar Rp 14,3 triliun, yang terdiri dari
asset lancar sebesar Rp 6 triliun dan aset tidak lancar sebesar Rp 8,3 triliun.
Liabilitas
Pada akhir tahun 2012, Perseroan mencatat jumlah liabilitas sebesar Rp 7,0 triliun, yang terdiri dari
liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,7 triliun dan liabilitas jangka panjang sebesar Rp 2,4 triliun.
Jumlah liabilitas pada tahun 2012 meningkat 14,10% dibandingkan dengan tahun 2011 yaitu
sebesar Rp 6,2 triliun, yang terdiri dari liabilitas jangka pendek sebesar Rp 4,0 triliun dan liabilitas
jangka panjang sebesar Rp 2,1 triliun.
Ekuitas
Ekuitas Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 7,0 triliun. Jumlah ini turun 13,45% dibandingkan
dengan tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,1 triliun.
42
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Ringkasan Posisi Keuangan Konsolidasian Perseroan
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
Dalam jutaan Rupiah
Keterangan
2012
Aset Lancar
6.961.406
5.992.864
Aset Tidak Lancar
7.126.777
8.321.843
14.088.183
14.314.707
4.671.652
4.042.864
Jumlah Aset
Liabilitas Jangka Pendek
2011
Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
Total Liabilitas
7.035.110
6.165.969
Total Ekuitas
7.053.073
8.148.738
14.088.183
14.314.707
Total Liabilitas dan Ekuitas
Laporan Laba/Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan
Penjualan Bersih
Perseroan sukses membukukan penjualan bersih pada tahun 2012 sebesar Rp 12,6 triliun. Jumlah
ini meningkat 22,36% dari penjualan bersih tahun 2011 yaitu sebesar Rp 10,3 triliun.
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Beban pokok penjualan barang dan jasa Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 10,4 triliun.
Beban ini lebih besar 21,78% dibandingkan dengan beban pokok penjualan barang dan jasa pada
tahun 2011 yaitu sebesar Rp 8,5 triliun.
Laba Bruto
Total laba bruto Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 2,2 triliun. Jumlah ini meningkat
sebesar 25,06% dibandingkan dengan laba bruto pada tahun 2011 sebesar Rp 1,8 triliun.
Laba Usaha
Laba Usaha Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 223,1 miliar. Jumlah ini meningkat
1.128,02% dibandingkan dengan rugi usaha pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 21,7 miliar.
Laba Bersih
Laba Bersih Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 166,6 miliar. Jumlah ini meningkat
73,46% dibandingkan dengan laba bersih pada tahun 2011 yaitu sebesar Rp 96 miliar.
Laporan Tahunan 2012
43
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Total Laba Komprehensif
Total laba komprehensif Perseroan pada tahun 2012 adalah sebesar Rp 255,9 miliar. Jumlah ini
meningkat 67,13% dibandingkan dengan total laba komprehensif pada tahun 2011 yaitu sebesar
Rp 153,1 miliar.
Tabel Ringkasan Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian Perseroan
pada tahun 2012 dan 2011
Dalam jutaan Rupiah
Keterangan
Penjualan Bersih
Beban Pokok Penjualan Barang dan Jasa
Laba Bruto
2012
2011
12.642.770
10.332.842
(10.393.875)
(8.534.649)
2.248.895
1.798.193
Laba (Rugi) Usaha
223.101
(21.702)
Laba Bersih
166.583
96.038
Laba Komprehensif
255.939
153.135
Laporan Arus Kas
Kas Bersih dari Aktivitas Operasi
Perseroan mencatat penerimaan kas neto dari aktivitas operasi selama tahun 2012 sebesar
Rp 620 miliar, naik 91,69% dibandingkan penerimaan kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 323,3
miliar.
Kas Bersih Untuk Aktivitas Investasi
Selama tahun 2012, penerimaan kas neto untuk aktivitas investasi adalah sebesar Rp 1,4 triliun,
naik 258,36% dari pengeluaran kas neto tahun 2011 yaitu sebesar Rp 866,5 miliar.
Arus Kas untuk Aktivitas Pendanaan
Pengeluaran kas neto untuk aktivitas pendanaan tercatat sebesar Rp 1,2 triliun, meningkat 152,92%
dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 472,9 miliar.
Kas dan Setara Kas Awal Tahun
Kas dan setara kas awal tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2 triliun, turun 32,99% dari
tahun 2011 yaitu sebesar Rp 3 triliun.
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
Kas dan setara kas akhir tahun Perseroan pada tahun 2012 sebesar Rp 2,9 triliun, meningkat
40,97% dari tahun 2011 yaitu sebesar Rp 2 triliun.
44
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Tabel Ringkasan Laporan Arus Kas Konsolidasian pada Tahun 2012 dan 2011
Dalam jutaan Rupiah
Keterangan
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan
Kenaikan (Penurunan) Neto Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas awal Tahun
2012
619.786
323.322
1.372.126
(866.464)
(1.195.987)
(462.879)
795.925
(1.016.021)
2.039.663
3.043.788)
Dampak Perubahan Selisih Kurs pada Kas dan Setara Kas
Kas dan Setara Kas Akhir Tahun
2011
39.671
11.896
2.875.259
2.039.663
Kemampuan Membayar Utang Dan Tingkat Kolektibilitas
Piutang
Perseroan memiliki modal kerja bersih yang sangat positif, sehingga tidak ada keraguan dalam
membayar seluruh kewajibannya. Hal ini dapat dilihat lebih detail pada Laporan Arus Kas
Konsolidasian Perseroan.
Untuk kolektibilitas piutang, segmen eceran dan distribusi tidak mengandung risiko karena seluruh
penjualan tersebut dilaksanakan secara tunai. Sedangkan di segmen teknologi informasi dan segmen
lainnya, risiko tersebut dapat diminimalisasi dengan cara menerapkan kebijakan perusahaan dan
pengendalian internal yang baik.
Struktur Modal, Kebijakan Manajemen Atas Struktur
Modal Dan Tingkat Solvabilitas
Perseroan memiliki struktur modal yang sangat kuat. Bahkan pada tahun 2013 ini, modal Perseroan
bertambah sehubungan dengan waran seri II Perseroan yang sebagian telah dieksekusi oleh
pemegang saham Perseroan menjadi saham di dalam Perseroan.
Informasi Dan Fakta Material Yang Terjadi Setelah
Tanggal Laporan Akuntan
Pada tanggal 8 Maret 2013, Perseroan memperoleh 726,5 juta lembar saham (atau setara dengan
24,9%) pada PT Matahari Department Store Tbk (“LPPF”) dari Asia Color Company Limited (“ACC”)
dengan nilai sebesar Rp 883 miliar setelah entitas anak Perseroan yaitu PT Matahari Pacific (”MP”)
melepas kepemilikan sahamnya sebanyak 20% ordinary shares dan 20,7% preference shares serta
8.875.638 waran yang dimiliki MP pada Meadow Asia Company Limited (“MAC”). MAC memiliki
100% kepemilikan saham pada ACC, dan ACC memiliki 98,15% saham pada LPPF.
Laporan Tahunan 2012
45
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Kemudian, pada tanggal 25 Maret 2013, Perseroan menjual 129,03 juta lembar saham LPPF (atau
setara dengan 4,4%) dengan harga sebesar Rp 10.850 per saham. Oleh karena itu, kepemilikan
Perseroan pada LPPF berkurang menjadi 20,5%.
Prospek Usaha Perusahaan
Dalam rangka meningkatkan kinerja Perseroan dan entitas anak di tahun mendatang, Perseroan
terus mengupayakan pengembangan aspek pengelolaan maupun perencanaan operasional.
Penerapan sistem manajemen yang hati-hati diharapkan akan membantu Perseroan mengatasi
berbagai tantangan bisnis serta meraih peluang yang lebih besar untuk menopang profitabilitas
Perseroan dan entitas anak. Organisasi internal Perseroan dan entitas anak akan diperkuat agar
dapat mengantisipasi potensi risiko perubahan eksternal yang dapat mempengaruhi upaya
Perseroan dan entitas anak dalam meraih target dan tujuan yang hendak dicapai.
Rencana Jangka Panjang
Perseroan akan terus berupaya untuk mengelola seluruh unit bisnis usaha yang telah ada dan
yang akan ada agar dapat meraih peluang untuk tumbuh lebih besar lagi. Hal ini agar seluruh
stakeholders Perseroan dapat turut memperoleh keuntungan dengan keberhasilan-keberhasilan
yang diraih oleh Perseroan.
Aspek Pemasaran
Perseroan optimis terhadap prospek pemasaran usaha dari setiap lini bisnis yang didukung oleh
kondisi perekonomian nasional maupun pasar dari produk dan jasa serta kondisi internal Perseroan
sendiri.
Pertumbuhan bisnis ritel melalui anak perusahaan Matahari yang terus memberikan dampak
positif bagi perkembangan pemasaran usaha Matahari. Berbagai program pengembangan terus
dilaksanakan untuk mencapai target yang diharapkan. Hal serupa juga tampak pada bisnis ritel
di China yang menunjukkan perkembangan positif dengan semakin meningkatnya kepercayaan
masyarakat terhadap produk-produk yang ditawarkan oleh Robbinz Department Store dan
Hipermart sehingga Perseroan menargetkan pengembangan outlet sebanyak 3 buah di wilayah
Shenyang, Xuzhou, dan Beicheng.
Pengembangan bisnis TI melalui anak perusahaan MLPT ke depan akan tetap berfokus kepada
pelayanan kepada pelanggan dengan dukungan tekologi terbaru. Perseroan senantiasa melihat
area baru yang dapat dikembangkan selain dari portfolio solusi yang telah ada saat ini. Dalam
upaya memasarkan solusi-solusinya, MLPT juga aktif melakukan program pemasaran dan promosi
yang agresif, antara lain melalui seminar, workshop, open house, direct mail ke target pelanggan.
46
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Ke depan, MLPT akan fokus untuk meningkatkan pendapatan dari software dan services dengan
tetap mempertahankan kontribusi pendapatan dari hardware infrastructure.
Dalam bidang pengarsipan, anak perusahaan Perseroan yaitu MMI melakukan pengembangan
pemasaran antara lain dengan:
• pengelolaan SDM yang handal, muda dan kreatif;
• optimalisasi program transformasi, proses pembelajaran, pemahaman tugas dan jabatan SDM
perseroan dengan kewajiban dalam rotasi tugas, dan penyegaran tugas;
• mengembangkan produk dan jasa setiap lini bisnis sehingga dapat memenuhi kebutuhan pasar
dengan standar kualitas tinggi; dan
• mengembangkan infrastruktur untuk mendukung terselenggaranya berbagai lini bisnis dan
entitas anak perusahaan
Komitmen Kepada Konsumen
Kepuasan konsumen merupakan prioritas utama bagi seluruh lini bisnis Perseroan, dan terus
ditingkatkan dalam upaya menjadi pilihan bagi pelanggan. Salah satunya adalah dengan
memberikan layanan terbaik bagi pelanggan. Hal ini yang mendorong Perseroan dan anak-anak
perusahaannya secara terus menerus melakukan peningkatan pelayanan guna mencapai kepuasan
pelanggan yang lebih baik lagi.
Uraian Mengenai Kebijakan Dividen Dan Jumlah Dividen
Dalam melakukan perhitungan dividen atas laba yang belum ditentukan peruntukannya, maka
manajemen akan melakukan perhitungan terlebih dahulu atas kecukupan dana modal kerja,
investasi dan pengembangan usaha. Kemudian rencana alokasi dividen bagi pemegang saham
akan dimintakan persetujuannya pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan.
Informasi Material Mengenai Investasi, Ekspansi, Divestasi,
Akuisisi, Atau Restrukturisasi Utang/Modal
Informasi ini dapat dilihat pada bagian “Informasi dan Fakta Material yang Terjadi Setelah Tanggal
Laporan Akuntan”.
Transaksi Yang Mengandung Benturan Kepentingan Dan
Transaksi Dengan Pihak Yang Memiliki Hubungan Istimewa
(Afiliasi)
Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT Matahari Putra Prima Tbk (Matahari)
melakukan restrukturisasi aset atas tanah dan bangunan Matahari di berbagai lokasi masing-masing
kepada entitas anak PT Matahari Pacific (“PT MP”) dan PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”).
Laporan Tahunan 2012
47
PT Multipolar Tbk
Analisis dan Pembahasan Manajemen
Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perseroan dan Matahari menandatangani akta Jual
Beli sebagai berikut:
• Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp 945.000 juta dan
perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 944.947 juta. Pembayaran atas kedua
transaksi tersebut sejumlah Rp 1.889.947 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh
Perseroan pada tanggal 30 Nopember 2012.
• Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp 416.000 juta dan
perjanjian pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp 922.327 juta. Pembayaran atas kedua
transaksi tersebut sejumlah Rp 47.327 juta telah dibayar secara tunai kepada Matahari oleh
Perseroan pada tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp 1.291.000
juta dibayarkan dalam bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perseroan dengan bunga
sebesar 10% per tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei
2013. Perseroan berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo
berdasarkan kesempatan para pihak.
Memenuhi ketentuan Peraturan Bapepam LK Nomor IX.E.1 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan
Kepentingan Transaksi Tertentu (Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK Nomor Kep-412/
BL/2009 Tanggal 25 Nopember 2009), khususnya poin 2 (b), maka informasi mengenai Transaksi
Afiliasi antara Perseroan dan Matahari telah dilaporkan oleh Perseroan kepada Badan Pengawas
Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam dan LK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI), melalui
surat Perseroan tertanggal 1 Agustus 2012, dengan nomor surat CSS.102-2012 dan CSS.1032012, perihal Informasi mengenai Transaksi Afiliasi.
Transaksi Perseroan dan entitas anak dengan pihak berelasi telah diungkapkan pada Catatan atas
Laporan Keuangan Konsolidasian yang terlampir pada Annual Report ini.
Kebijakan Akuntansi
Perseroan telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Indonesia dalam menerbitkan laporan
keuangan tahunannya. Perseroan telah menjelaskan kebijakan penting akuntansi yang diterapkan
pada catatan laporan keuangan konsolidasian per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang
terdapat pada laporan ini.
48
Laporan Tahunan 2012
Tata Kelola Perusahaan
Laporan Tahunan 2012
49
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
P
erseroan senantiasa meningkatkan kinerja seluruh
lini bisnisnya dengan dukungan teknologi modern
dan terkini. Komitmen Perseroan dalam menghadirkan
solusi yang bernilai tambah bagi pelanggan tidak henti
dikembangkan guna memperkokoh posisinya dalam
sektor teknologi informasi, ritel, dan multimedia.
Perkembangan Good Corporate Governance (GCG)
Tata Kelola Perusahaan yang Baik atau good corporate Governance (GCG) merupakan rangkaian
mekanisme atau sistem yang mengarahkan dan mengendalikan perusahaan agar sesuai dengan
harapan stakeholders. Mekanisme GCG sangat berpengaruh terhadap penetapan dan pencapaian
tujuan, pembentukan serta pengembangan budaya kerja di lingkungan Perseroan.
Sejak awal, Perseroan meyakini bahwa penerapan GCG di lingkungan perusahaan dapat
mengantarkan Perseroan kepada kesuksesan. Bagi Perseroan, implementasi GCG dalam proses
bisnis merupakan pijakan kokoh untuk mewujudkan visi dan misi. Prinsip-prinsip GCG menjadi
perangkat standar yang bertujuan memperbaiki citra, efisiensi, efektifitas dan tanggung-jawab
sosial perusahaan. Prinsip-prinsip GCG yang diterapkan Perseroan meliputi berbagai aspek sebagai
berikut:
•
Transparancy : Keterbukaan dalam melaksanakan proses pengambilan keputusan dan dalam
pemberian informasi material secara relevan mengenai perusahaan kepada pemegang saham.
•
Accountability: Pelaksanaan, kejelasan fungsi dan pertanggungjawaban organ sehingga
pengelolaan Perseroan terlaksana secara efektif.
•
Responsibility: Kepatuhan Perseroan terhadap kebijakan korporasi dan peraturan perundangundangan pemerintah yang dikelola secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
tekanan dari pihak lain.
•
Independency: Pengelolaan Perseroan secara profesional tanpa benturan kepentingan dan
tekanan dari pihak manapun yang tidak sesuai dengan peraturan undang-undang yang
berlaku dan prinsip-prinsip korporasi yang sehat.
•
Fairness:
Keadilan dan kesetaraan dalam memenuhi hak-hak stakeholders berdasarkan
perjanjian dan peraturan perundang-undangan yang berlaku serta kebijakan Perseroan.
50
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
KEBIJAKAN GCG
Perseroan selalu berupaya memberikan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan. melalui
penerapan prinsip GCG secara konsisten dan konsekuen serta menjadikannya sebagai budaya
kerja yang berlaku di dalam perusahaan. Pemahaman ini mendasari kebijakan Perseroan
untuk melaksanakan prinsip GCG dalam rangka mencapai tujuan bisnis jangka panjang yang
berkesinambungan. Perseroan menerapkan prinsip-prinsip GCG pada setiap aspek bisnis dan
pada semua jajaran organisasi, yang diwujudkan dalam aspek-aspek sebagai berikut:
•
Melaksanakan tugas dan tanggung jawab anggota Dewan Komisaris dan Direksi.
•
Menerapkan fungsi kepatuhan.
•
Pengelolaan manajemen risiko.
•
Melaksanakan transparansi keuangan dan non-keuangan
•
Melengkapi serta melaksanakan tugas-tugas komite-komite dan satuan kerja yang
melaksanakan fungsi pengendalian internal.
STRUKTUR TATA KELOLA PERUSAHAAN
Perseroan senantiasa memperlihatkan tanggung jawabnya dalam menerapkan Good Corporate
Governance karena
memandang implementasi GCG bukan sekedar kewajiban namun
keniscayaan dalam menjaga transparansi dan akuntabilitas kepada publik. Struktur tata kelola
perusahaan Perseroan terdiri dari dua organ sebagai berikut:
•
Organ Utama •
Organ Pendukung : terdiri dari Sekretaris Perusahaan, Internal Audit, Komite Audit,
: terdiri dari Pemegang Saham, Komisaris dan Direksi
dan Auditor Eksternal
Laporan Tahunan 2012
51
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Bagan struktur tata kelola perusahaan Perseroan
Rapat Umum Pemegang Saham
Dewan Komisaris
Komite Audit
Direksi
Sekretaris Perusahaan
Pemegang Saham
Pemegang Saham merupakan organ Perseroan yang mempunyai wewenang yang tidak diberikan
kepada Direksi atau Dewan Komisaris berdasar aturan yang ditentukan.
Hak-hak Pemegang Saham
•
Menghadiri Rapat Pemegang Saham dan menggunakan hak suaranya
•
Memperoleh penjelasan lengkap mengenai segala informasi yang menyangkut Perseroan baik
yang dimuat dalam Laporan Tahunan maupun Laporan Kinerja dalam Rapat Umum Pemegang
Saham (RUPS).
•
Memperoleh informasi mengenai Perseroan secara tepat waktu dan teratur
Wewenang Pemegang Saham
•
Mengangkat dan memberhentikan Direksi
•
Mengangkat dan memberhentikan Komisaris
•
Menilai kinerja Komisaris dan Direksi melalui mekanisme yang ada
•
Menetapkan auditor eksternal berdasarkan usulan yang diterima dari Komisaris
•
Mengesahkan Perencanaan Strategis (Corporate Plan) dan Rencana Kerja
•
Menetapkan remunerasi Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) merupakan bagian dari struktur Perseroan sebagai media
tertinggi yang dimiliki oleh Pemegang Saham dalam merumuskan kebijakannya terhadap Perseroan.
Perseroan memiliki dua macam RUPS yaitu Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) dan
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
52
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
RUPST diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 bertempat di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan
44-48 Jakarta Pusat dengan pokok bahasan sebagai berikut:
• Laporan Tahunan Perseroan mengenai laporan tugas pengurusan Direksi dan laporan tugas
pengawasan Dewan Komisaris Perseroan mengenai keadaan dan jalannya Perseroan serta Tata
Usaha Keuangan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011; Pengesahan
Neraca dan Perhitungan Laba/Rugi untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2011; serta pembebasan dan pelunasan (acquit et de charge) sepenuhnya kepada seluruh
anggota Direksi dan Komisaris atas pelaksanaan tugas pengawasan yang telah dilakukan
dalam Tahun Buku tersebut.
• Penggunaan Laba/Rugi bersih Perseroan untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31
Desember 2011.
• Penunjukan Akuntan Publik Independen Perseroan yang akan mengaudit buku-buku Perseroan
untuk tahun buku yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan pemberian wewenang
kepada Direksi Perseroan untuk menetapkan jumlah honorarium Akuntan Publik tersebut.
• Penetapan dan pengangkatan anggota Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan termasuk
menentukan Komisaris Independen untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya rapat
hingga ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada Tahun 2013.
Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB)
RUPSLB diselenggarakan pada tanggal 19 September 2012 di Hotel Aryaduta Jalan Prapatan 4448 Jakarta Pusat dengan dua pokok bahasan. Adapun hasil pokok bahasan agenda satu adalah
tentang penerimaan, persetujuan, dan ratifikasi atas:
• segala tindakan dan perbuatan hukum Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk membuat dan
menandatangani Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham dan Piutang yang telah diandatangani
oleh Perseroan dan PT. Matahari Putra Prima Tbk. (“ MPPA”) pada tanggal 30 Juli 2012;
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk
membeli seluruh saham milk MPPA dalam PT. Matahari Pacific:
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Drreksi Perseroan untuk
membeli seluruh saham milik MPPA dalam P T. Nadya Putra lnvestama;
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Dlreksi Perseroan untuk
membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh piutang MPPA terhadap PT Matahari Pacific;
• tindakan dan perbuatan hukum dan/atau rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk
membeli dan/atau menerima pengalihan seluruh plutang MPPA terhadap PT. Nadya Putra
Investama;
• keputusan atas Rencana Transaksi tersebut dilaksanakan mengikuti tata cara dan prosedur
pengambian keputusan Transaksi Benturan Kepentingan sebagaimana diatur dalam Peraturan
Bapepam dan LK No. IX.E.1 serta ketenuan Pasal 23 ayat (8) Anggaran Dasar Perseroan;
• penerimaan dan persetujuan atas laporan-laporan dan/atau perdapat-pendapat yang diberikan
dan/atau dibuat oleh para profesi penunjang, penilai independen maupun manajemen
Perseroan;
Laporan Tahunan 2012
53
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
• memberikan persetujuan, wewenang dan/atau kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak
substitusi untuk melakukan segala tindakan yang diperlukan dan/disyaratkan dalam rangka
pelaksanaan, sahnya dan/atau efektifnya setiap dan segala hal-hal dan/atau transaksi-transaksi
sebagaimana disampaikan dalam Rapat serta dalam Keterbukaan Informasi Perseroan, serta
melaksanakan seluruh keputusan yang disetujui dalam Rapat seluruhnya tanpa ada pengecualian,
dengan tetap memperhatikan ketentuan peraturan perundang-undargan yang berlaku.
Sementara pokok bahasan RUPSLB agenda kedua adalah tentang penerimaan, persetujuan, dan
ratifikasi atas:
• rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk memperoleh pinjaman dari satu atau lebih
bank dari dalam maupun luar Indonesia;
• rencana Perseroan maupun Direksi Perseroan untuk menjaminkan seluruh atau sebagian besar
aset-aset Perseroan dan/atau anak perusahaan;
• kuasa kepada Direksi Perseroan dengan hak substitusi untuk melakukan setiap tindakan yang
diperlukan.
DEWAN KOMISARIS
Dewan Komisaris merupakan organ penting Perseroan yang berperan sebagai pengawas atas
pelaksanaan tugas dan tanggung jawab Direksi dalam menjalankan kepengurusan Perseroan
dan bertanggungjawab kepada RUPS. Dalam melakukan aktivitas fungsi pengawasannya, Dewan
Komisaris dibantu oleh Komite Audit yang secara berkala melakukan pengawasan dalam bentuk
pembahasan temuan audit dan pemantauan atas tindak lanjut hasil temuan audit tersebut.
Dalam menjalankan fungsinya, Dewan Komisaris senantiasa menjaga prinsip-prinsip independensi
dengan tidak melibatkan diri dalam kegiatan maupun proses pengambilan keputusan menajerial
sehari-hari dari Direksi.
Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab Komisaris Pada Tahun 2012
Pada tahun 2012, Komisaris Perseroan telah melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya antara lain
sebagai berikut:
•
Membahas dan memberi pengesahan Corporate plan dan Rencana Kerja
•
Memberi saran-saran kepada Direksi dalam melaksanakan RKAP 2012.
•
Membahas dan memberi persetujuan Rencana Jangka Panjang Perusahaan (RJPP).
•
Melaksanakan pembahasan atas laporan Komite Audit.
Dalam kaitan dengan pelaksanaan praktik GCG di dalam perusahaan, Dewan Komisaris Perseroan
memiliki tugas dan tanggung jawab sebagai berikut:
•
Memantau efektivitas implementasi GCG yang diterapkan perusahaan dan bila perlu melakukan
penyesuaian.
•
54
Memberikan pendapat dan saran atas pelaksanaan GCG di dalam perusahaan
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Dewan Komisaris
Dewan Komisaris telah menjalankan tugasnya dengan baik melalui serangkaian rapat yang
dijadikan sarana pengawasan kepada Direksi Perusahaan. Selama tahun 2012 , telah dilakukan
Rapat-Rapat Internal Dewan Komisaris sebanyak 4 kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya
atau memberikan persetujuan tertulis secara sirkular.
DIREKSI
Direksi merupakan organ tata kelola perusahaan yang bertanggung jawab penuh atas pengurusan
Perseroan untuk kepentingan dan tujuan Perseroan serta mewakili Perseroan, baik di dalam maupun
di luar pengadilan sesuai dengan ketentuan anggaran dasar.
Pengambilan keputusan terhadap masalah-masalah yang dihadapi perusahaan dilakukan secara
cepat dan dengan analisis yang seksama. Direksi telah memberikan laporan hasil pelaksanaan
Internal Audit kepada Dewan Komisaris dan telah melaksanakan tindak lanjut dari temuan-temuan
audit.
Peran Direksi dalam proses pengembangan strategis korporasi dituangkan dalam Rencana Jangka
Panjang Perusahaan (RJPP) berikut rencana aksinya sebagai penjabaran operasional strategi yang
telah ditetapkan.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Direksi
Rapat-rapat Direksi dilaksanakan secara periodik. Rapat-rapat Direksi juga telah efektif menjadi
sarana pengambilan keputusan. Selama tahun 2012, telah dilakukan rapat-rapat internal Direksi
sebanyak 8 (delapan) kali, di samping pertemuan-pertemuan lainnya atau memberikan persetujuan
tertulis secara sirkular.
SEKRETARIS PERUSAHAAN
Sekretaris Perusahaan menjalankan peran sebagai pintu informasi bagi pemangku kepentingan.
Sekretaris Perusahaan memfasilitasi rapat-rapat Pemegang Saham, Dewan Komisaris, dan Direksi
sesuai ketentuan anggaran dasar perusahaan serta menyiapkan laporan dan bahan-bahan yang
digunakan dalam rapat-rapat.
Sekretaris Perusahaan juga mengorganisir pelaksanaan RUPS dan administrasi notulen RUPS.
Kepatuhan kepada peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dilaksanakan oleh Sekretaris
Perusahaan melalui monitoring kepada seluruh aspek perizinan dan kewajiban-kewajiban yang
harus dipenuhi perusahaan.
Laporan Tahunan 2012
55
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Profil Sekretaris Perusahaan
Chrysologus R.N. Sinulingga,
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga mengawali karir sebagai management trainee dan Credit
Auditor di PT Bank Danamon Indonesia pada tahun 1990. Beliau kemudian bekerja sebagai Research
Analyst dan Manager Corporate Finance di PT Dharmala Securities pada tahun 1994-1998. Pada
tahun 1998 beliau menjabat sebagai Sekretaris Perusahaan PT Sepatu Bata Tbk hingga tahun 2005.
Beliau kemudian bergabung dengan PT Multipolar Tbk dan diangkat sebagai Sekretaris Perusahaan
Perseroan sejak tahun 2005 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga memperolah gelar Sarjana
Ekonomi dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta pada tahun
1990. Pada tahun 1994 beliau memperoleh gelar Master Business
Administration dari The University of Dallas, Irving, Texas, USA.
Beliau kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Pelita
Harapan, Jakarta dan memperoleh gelar Magister Hukum pada
tahun 2003. Bapak Chrysologus R.N. Sinulingga terus melanjutkan
pendidikan hingga di tahun 2007 beliau kembali memperoleh gelar
Sarjana Hukum dari Universitas 17 Agustus 1945.
KOMITE AUDIT
Komite Audit merupakan sebuah Komite yang dibentuk oleh Dewan Komisaris yang tugastugasnya diatur dalam Piagam Komite Audit yang telah disetujui oleh Dewan Komisaris. Komite
Audit, menurut ketentuan yang berlaku, terdiri dari paling sedikit 3 (tiga) orang anggota, termasuk
ketuanya, dan dipimpin oleh seorang Komisaris Independen. Fungsi Komite ini adalah membantu
Dewan Komisaris dalam melaksanakan fungsi pengawasannya. Pada tahun 2012, susunan Komite
Audit Perseroan berdasarkan Surat Keputusan Nomor CSS.064-2012 adalah:
Ketua
: Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Anggota
: Ridwan Masui
56
A.D. Sonny Soedjadi
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Profil Komite Audit
Dr. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Ketua
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Isnandar Rachmat Ali diangkat sebagai Komisaris Independen
Perseroan pada tahun 2008. Beliau memulai karirnya dengan memegang
berbagai jabatan penting di beberapa perusahan industrial. Pada tahun
1980-1989, beliau menjabat sebagai Vice President Director di Bank Bhumy
Bahari, kemudian dari tahun 1989, beliau menjabat sebagai Vice President
Director pada Tokai Lippo Bank hingga tahun 2001. Selain berpengalaman
di dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan diantaranya sebagai
dosen di Universitas Krisnadwipayana sejak tahun 1998 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Isnandar Rachmat Ali memperoleh gelar Doktor (PhD) di bidang
Education Management dari Universitas Negeri Jakarta.
Ridwan Masui
Anggota
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Ridwan Masui merupakan sosok penting dalam perbankan Indonesia.
Beliau bergabung dengan Perseroan di tahun 2012 sebagai anggota
Komite Audit. Beliau pernah menjabat beberapa posisi penting di Bank
Indonesia dalam kurun waktu 1988 – 2004, yaitu Pemeriksa Bank Tingkat
II Bank Indonesia Jakarta (1988-1995), Pengawas Bank Eksekutif Bank
Indonesia, Jakarta (1995-1996), Pengawas Bank Eksekutif Bank Indonesia,
Surabaya (1996-1998), Deputi Direktur Direktorat Pengawasan I Bank
Indonesia, Jakarta (1998-1999), Analis Eksekutif Senior Bank Indonesia,
Jakarta (1999-2000), Pengawas Bank Eksekutif Senior Bank Indonesia,
Bandung (2000-2001), Koordinator Bidang Moneter, Sistim Pembayaran
& Manajemen Intern Bank Indonesia Bandung (2002-2003), Direktur
Direktorat Pemeriksaan Bank II Bank Indonesia, Jakarta (2003-2004), Staf
Ahli Deputi Gubernur Bidang Perbankan Bank Indonesia (2004).
Pernah menjabat sebagai anggota komite audit di PT Matahari Putra Prima Tbk (2006-2008 dan
2010-2012), di PT Lippo Cikarang (2008-2010), di PT Bank Utama International (2007-2010), dan
di BCA Syariah (2010-Sekarang).
Riwayat pendidikan
Bapak Ridwan Masui menyelesaikan pendidikan formal sebagai Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
STIE Swadaya Jakarta.
Laporan Tahunan 2012
57
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Sonny Soedjadi
Anggota
Riwayat jabatan dan pengalaman kerja
Bapak Sonny Soedjadi diangkat sebagai anggota Komite Audit
Perseroan sejak tahun 2012 hingga sekarang. Beliau memulai karir
pada tahun 1972 di Carnation Travel Service. Pada tahun 1974,
beliau menjabat sebagai Accounting Manager di Kartini Utama Ltd
(ship equipment) hingga tahun 1976. Beliau kemudian melanjutkan
karirnya sebagai Accounting Manager di Central Java Cold Storage
(Cenjaco) pada tahun 1976-1979, Auditor for Travel Division (ISTA) di
Sudarpo Corporation pada tahun 1979-1980, Executive Development
Program di Bank Niaga pada tahun 1980-1981, Assistant Chief
Auditor Lippo group di Lippo Bank pada tahun 1981-1985 dan
Credit Division Head pada tahun 1985-1986. Karir beliau selanjutnya
adalah sebagai Deputy Manager and Branch Manager dari tahun
1986-1990 di Bank Umum Nasional, President BWB Associates, Bank
Finance Management, dari tahun 1992 hingga sekarang. Pada tahun
1999 beliau menjabat sebagai Partners pada Konsultan Hukum & Manajemen pada House of
Independent Legal Counselors (LPSH-HILC Law Firm) hingga tahun 2008. Pada tahun 1998, beliau
menjabat sebagai Executive Secretary pada Lembaga Pengkajian dan Studi Hukum Jakarta hingga
tahun 2007. Sejak tahun 2007, beliau juga menjabat Managing Partner SS & Partner, Law Firm
hingga sekarang. Selain berpengalaman dalam dunia bisnis, beliau juga aktif di dunia pendidikan
diantaranya sebagai Faculty Member untuk mata kuliah Business Law di Prasetya Mulya Business
School dari tahun 2007 hingga sekarang, dan Dosen Fakultas Ekonomi dan Fakultas Hukum
Universitas Sahid Jakarta dari tahun 2002 hingga sekarang.
Riwayat pendidikan
Bapak Sonny Soedjadi mendapatkan gelar Sarjana Muda Ekonomi pada jurusan Perusahaan (BSc)
dari Universitas Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B), Jakarta pada tahun 1982 dan Sarjana
Ekonomi jurusan Perusahaan pada Fakultas Ekonomi Prof. Dr. Moestopo Beragama (UPDM-B) pada
tahun 1984. Pada tahun 1992, beliau mendapatkan gelar Master of Business Administration dari
Nitro Institute Banking and Finance dan pada tahun 2001, beliau lulus dari Sekolah Tinggi Ilmu
Hukum Institute of Business Law and Management. Pada tahun 2002, beliau menyelesaikan Program
Pasca Sarjana/Magister Bidang Kajian Utama Hukum Bisnis dari Universitas Padjadjaran.
Independensi Komite Audit
Seluruh anggota Komite Audit merupakan anggota independen yang berasal dari luar Perseroan
dan tidak terkait dengan Direksi, Komisaris, maupun Pemegang Saham.
58
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Tugas Komite Audit
Tugas Komite Audit meliputi:
• Membantu Dewan Komisaris untuk memastikan efektivitas pelaksanaan tugas eksternal auditor
dan internal auditor
• Menilai pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilaksanakan oleh internal auditor maupun
eksternal auditor
• Memberikan rekomendasi mengenai penyempurnaan sistem pengendalian manajemen serta
pelaksanaannya
• Mengevaluasi pelaksanaan kegiatan serta hasil audit yang dilakukan oleh internal audit.
Frekuensi Rapat dan Tingkat Kehadiran Komite Audit
Sepanjang tahun 2012, Komite Audit Perseroan telah melakukan rapat sebanyak 4 (empat) kali.
INTERNAL AUDIT
Internal Audit melaksanakan fungsinya sebagai pengawas atas kegiatan-kegiatan Perseroan dan
melancarkan pelaksanaan kebijakan Perseroan melalui pemerikasaan keuangan dan operasional
pada unit-unit kerja.
Dalam melakukan fungsi audit internal, Internal Audit melakukan kegiatan:
•
Mengelola pengembangan kebijakan dan standar audit sesuai dengan praktik tata kelola
perusahaan yang baik.
•
Menyusun rencana audit operasional dan keuangan serta audit lain.
•
Mengelola aktivitas secara keseluruhan berdasarkan rencana audit korporat.
•
Memberikan rekomendasi audit kepada Presiden Direktur dan pihak terkait lainnya.
•
Membangun networking dan counterparting dengan auditor eksternal dan pihak terkait
lainnya.
AUDITOR EKSTERNAL
Kantor akuntan publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto dari RSM AAJ Associates ditunjuk
Perseroan untuk melakukan audit atas Laporan Keuangan Perusahaan tahun buku 2012.
PERMASALAHAN HUKUM
Selama tahun 2012 tidak ada kasus hukum yang dihadapi Perseroan.
Laporan Tahunan 2012
59
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
ETIKA PERUSAHAAN
Perseroan menerapkan Kebijakan Etika Karyawan dengan kontrol melalui penandatanganan
dokumen pernyataan Code of Conduct oleh seluruh karyawan Perseroan di awal tahun. Hal ini
dimaksudkan agar karyawan mengerti dan menghargai etika dalam melaksanakan tugas dan
menjalankan usaha di Perseroan dengan sebaik-baiknya sehingga martabat dan integritas warga
Perseroan selalu terjaga dan dapat terus ditingkatkan. Selain itu, Perseroan juga menerapkan
beberapa prinsip yang terkait dengan etika penerapan GCG, Board Manual, etika bisnis, dan
budaya Perseroan.
• Etika penerapan good corporate governance (GCG)
Prinsip-prinsip GCG disusun di dalam buku Panduan Tata Kelola Perseroan. Buku ini menjadi
pedoman dasar Perseroan dalam menjalankan bisnis dengan nilia-nilai yang dipegang teguh
oleh semua warga Perseroan.
• Etika Bisnis
Warga Perseroan tidak diperbolehkan melakukan perbuatan korupsi atau melakukan perbuatan
yang mendorong terjadinya korupsi. Perseroan juga mendorong agar warga Perseroan
menyampaikan laporan jika mengetahui adanya tindakan korupsi atau adanya tindakan yang
berpotensi pada terjadinya korupsi.
• Budaya Perseroan
Untuk mencapai keberhasilan dalam penerapan GCG, Perseroan menerapkan budaya yang
ketat dengan berlandaskan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:
• Integrity (Integritas)
Integrity merupakan keyakinan bagi setiap warga Perseroan bahwa pelayanan terbaik kepada
stakeholders hanya dapat tercipta melalui sinergi dari seluruh warga Perseroan.
• Leadership (Kepemimpinan)
Setiap warga Perseroan adalah seorang pemimpin yang mengutamakan keteladanan dalam
mengelola sumber daya perusahaan untuk mewujudkan kepuasan bagi stakeholders
• Entrepreneurship (Kewirausahaan)
Kewirausahaan adalah nilai dan perilaku setiap warga Perseroan untuk menciptakan berbagai
inovasi yang mendukung upaya Perseroan dalam memberikan kepuasan kepada seluruh
stakeholders.
AKSES INFORMASI
Perseroan senantiasa mengimplementasikan konsep keterbukaan kepada seluruh pemangku
kepentingan dan masyarakat luas dalam bentuk akses informasi melalui berbagai media nasional
dan kegiatan pengungkapan (disclosure) sesuai dengan peraturan otoritas Pasar Modal. Hal ini
merupakan bagian dari kebijakan Perseroan untuk menegakkan dan mendorong keterbukaan
(transparancy).
60
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tata Kelola Perusahaan
Sepanjang tahun 2012, Perseroan telah mempublikasikan kepada publik terkait siaran pers yang
berisi berbagai kinerja Perseroan seperti perkembangan terbaru bidang usaha Perseroan, informasi
terkini tentang kemajuan Perseroan hingga Laporan Tahunan dan Laporan Keuangan. Seluruh
publikasi kegiatan perusahaan juga dapat diakses masyarakat luas melalui website Perseroan,
www.multipolar-group.com.
MANAJEMEN RISIKO
Perseroan menerapkan kerangka kerja manajemen risiko komprehensif yang merupakan bagian
integral dari proses perencanaan strategis Perseroan. Evaluasi diberlakukan secara cermat atas
seluruh kategori risiko, disertai dengan implementasi dan pemantauan langkah antisipatif atas
risiko potensial yang merupakan landasan atas proses manajemen risiko yang ketat.
Perseroan menetapkan unit manajemen risiko dalam aspek strategi, pasar, politik, operasional dan
keuangan. Indikator dan parameter risiko ditetapkan untuk semua kategori risiko, dan kemudian
dipantau secara sistematis di tiap tingkatan manajemen. Pendekatan manajemen risiko yang diambil
untuk menjaga kelangsungan usaha Perseroan adalah pendekatan dari bawah ke atas (bottom-up).
Rencana penanganan risiko telah dibuat pada saat analisa risiko dilakukan. Rencana tersebut
dilakukan oleh setiap unit kerja dan entitas anak perusahaan yang mempunyai potensi risko.
Dalam implementasinya, penanganan risiko dilakukan melalui risk transfer yaitu pengalihan kepada
asuransi, risk reduce yaitu tindakan-tindakan yang dapat mengurangi besarnya risiko dan risk retain
yaitu menerima risiko tetapi tetap memperhitungkan bahwa manfaat dan peluang yang diambil
lebih besar.
Laporan Tahunan 2012
61
PT Multipolar Tbk
Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan
P
erseroan berpandangan bahwa kesinambungan
usaha (business sustainability) serta peningkatan nilai
perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial
yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan
pada pengembangan masyarakat di bidang kesehatan,
lingkungan, dan pendidikan
Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility
(CSR) merupakan upaya untuk menyelaraskan strategi bisnis
Perseroan dengan program-program berkesinambungan berbasis
kebutuhan masyarakat di sekitar Perseroan. Pelaksanaan dari
program ini bertujuan
untuk menjalin hubungan harmonis
dengan lingkungan, budaya, dan norma masyarakat setempat.
Perseroan meyakini bahwa implementasi program CSR merupakan
hal penting daripada sekedar mengejar keuntungan finansial . Oleh
karena itu, Perseroan berkomitmen menjalankan kegiatan CSR yang
bersifat jangka pendek dan jangka panjang dan bermanfaat bagi seluruh
pemangku kepentingan, serta terus-menerus meningkatkan nilai sebagai
tujuan utama dari seluruh aspek bisnis usaha yang dikelola.
Perseroan berpandangan bahwa kesinambungan usaha (business sustainability)
serta peningkatan nilai perusahaan sangat didukung oleh investasi non-finansial
yang termasuk di dalamnya adalah kontribusi Perseroan pada pengembangan
masyarakat di bidang kesehatan, lingkungan, dan pendidikan. Dengan program
CSR, diharapkan di masa mendatang akan tercipta hubungan yang konstruktif dan
responsif antara stakeholders (pemangku kepentingan), Perseroan, dan masyarakat
sekitar sehingga menghasilkan peningkatan nilai bagi kepuasan seluruh pemangku
kepentingan serta terwujudnya kontribusi Perseroan bagi masyarakat luas.
KEGIATAN CSR TAHUN 2012
Perseroan mempunyai kewajiban moral untuk memberi manfaat dalam bidang sosial, ekonomi,
dan kualitas kehidupan yang lebih baik. Bagi Perseroan, CSR merupakan wujud tanggung jawab
62
Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan
dan kepedulian terhadap konsumen, karyawan, masyarakat dan lingkungan
sekitar. Pada tahun 2012, Peseroan telah melaksanakan berabagai program
CSR yang meliputi bidang sosial, kesehatan, lingkungan, pendidikan, dan
keagamaan, diantaranya sebagai berikut:
Bidang Sosial
Partisipasi dalam program sosial ANCOP (Angkat Citra Orang Papa)
Global Walk, yaitu program penggalangan dana untuk membantu
pendidikan anak-anak dari keluarga kurang mampu. Program ini
merupakan kegiatan rutin yang telah dilakukan Perseroan sejak
tahun 2011 dan berlanjut pada tahun 2012.
Pada bulan Ramadhan tahun 2012, Perseroan menyerahkan
donasi buku kepada masyarakat setempat untuk mendorong
minat baca dan memafasilitasi mereka dalam merealisasikan
minat tersebut.
Bidang Kesehatan
Perseroan menyelanggarakan program donor darah rutin setiap tiga bulan
sekali, yang pada tahun 2012 diadakan berturut-turut pada bulan Maret, Juni,
September, dan Desember.
Bidang Lingkungan
Komitmen Perseroan dalam bidang lingkungan dimulai dengan menjalankan program
cinta lingkungan di dalam internal perusahaan. Program ini berupa penempatan
tempat sampah berdasarkan jenis sampah di setiap sudut perusahaan, regulasi
untuk mematikan listrik yang tidak terpakai dan regulasi penghematan kertas yang
dilakukan secara ketat dengan menempelkan banner serta pakta regulasi tersebut di
setiap sudut perusahaan.
Bidang Pendidikan
Penggalangan uang logam melalui program Coin A Chance, untuk membantu anak-anak
putus sekolah agar dapat melanjutkan sekolah. Gerakan ini dimulai pada pertengahan tahun 2011
dan pertama kali disosialisasikan kepada karyawan Perseroan, kemudian berlanjut di tahun 2012
serta menjadi program regular CSR Perseroan. Kini, Perseroan merupakan salah satu drop zone
Coin A Chance yang menjadi perusahaan penyumbang uang logam tetap kepada Sekretariat Coin
A Chance.
Bidang Keagamaan
Dalam bidang keagamaan, Perseroan aktif memberikan donasi kepada rumah-rumah ibadah seperti
gereja dan masjid baik yang ada di lingkungan perusahaan maupun rumah ibadah di tempat lain.
Laporan Tahunan 2012
63
PT Multipolar Tbk
Laporan Komite Audit
Jakarta, 15 Maret 2013
Yth.
Komisaris
PT Multipolar Tbk.
Jakarta
Dengan hormat,
Hal: Laporan Komite Audit
Untuk memenuhi ketentuan sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam No.IX.I.5 tentang Komite Audit
dan Peraturan Bursa Efek Jakarta No.1-A tentang Ketentuan Umum Pencatatan Efek Bersifat Ekuitas di
Bursa, kami selaku Komite Audit PT Multipolar Tbk. (“Perseroan”) dengan ini menyampaikan bahwa Komite
Audit telah menjalankan tugas-tugas dan tanggung-jawab kami, sesuai dengan Pedoman Kerja Komite
Audit (Audit Committee Charter) yang telah ditetapkan Dewan Komisaris Perseroan.
Bersama ini juga kami laporkan mengenai kegiatan Komite Audit selama periode Maret 2012 sampai dengan
Maret 2013 yaitu Komite Audit telah melakukan 4 kali Rapat Komite Audit yang dihadiri oleh manajemen
Perseroan. Dalam Rapat-rapat tersebut antara lain dibahas mengenai:
1. Penelaahan atas Laporan Keuangan dan informasi keuangan lainnya untuk tahun buku yang berakhir
pada 31 Desember 2012.
2. Penelaahan independensi dan obyektivitas Akuntan Publik.
3. Penelaahan atas efektifitas pengendalian internal Perseroan.
4. Penelaahan tingkat kepatuhan Perseroan terhadap peraturan perundang-undangan di bidang pasar
modal dan perundangan lainnya yang berhubungan dengan kegiatan Perseroan.
Memenuhi kewajiban pengungkapan atas hasil penelaahan Komite Audit dalam Laporan Tahunan Perseroan,
berikut ini kami sampaikan kesimpulan kami sebagai berikut:
1. Kegiatan usaha Perseroan dijalankan dengan pengendalian internal yang cukup efektif yang secara
terus menerus ditingkatkan kualitasnya, sesuai dengan kebijakan yang digariskan oleh Direksi yang
diawasi Komisaris.
2. Direksi telah menunjuk Kantor Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto untuk melakukan
audit atas laporan keuangan konsolidasi PT Multipolar Tbk dan anak perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada 31 Desember 2012 berdasarkan wewenang yang dilimpahkan oleh Pemegang Saham
dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diadakan pada tanggal 27 April 2012.
3. Sesuai dengan Laporan Akuntan Publik Aryanto, Amir Jusuf, Mawar & Saptoto bahwa Laporan
Keuangan Auditan untuk tahun buku yang berakhir 31 Desember 2012 telah disusun dan disajikan
dengan baik sesuai dengan prinsip-prinsip akutansi yang berlaku umum di Indonesia.
Demikian Laporan Komite Audit ini disampaikan.
Terima-kasih atas perhatian dan kepercayaan yang diberikan kepada kami.
Hormat Kami,
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM Ketua
64
Laporan Tahunan 2012
A. Sonny Soedjadi
Anggota
Ridwan Masui
Anggota
PT Multipolar Tbk
Surat Pernyataan Anggota Dewan Komisaris dan Direksi
Tentang Tanggung Jawab atas Laporan Tahunan 2012
PT Multipolar Tbk.
Kami yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa semua informasi dalam Laporan Tahunan
PT Multipolar Tbk. tahun 2012 telah dimuat secara lengkap dan bertanggung jawab penuh atas kebenaran isi
laporan tahunan perusahaan.
Demikian penyataan ini dibuat dengan sebenarnya.
Jakarta, 8 April 2013
Dewan Komisaris
Theo L. Sambuaga
Jonathan L. Parapak
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
DR. Isnandar Rachmat Ali, SE, MM
Jeffrey Koes Wonsono
Komisaris Independen
Komisaris
Direksi
Eddy H. Handoko
Harijono Suwarno
Presiden Direktur
Direktur
Antonius Agus Susanto
Reynold Pena Ong
Direktur
Direktur
Laporan Tahunan 2012
65
Halaman ini sengaja dikosongkan
This page intentionally left blank
PT MULTIPOLAR Tbk
DAN ENTITAS ANAK
Laporan Keuangan Konsolidasian
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-Tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010
DRAFT
For Discussion Purpose Only
March 27, 2013
To be Finalized
Agreed by :
Date
:
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
Daftar Isi
Halaman
Surat Pernyataan Direksi
Laporan Auditor Independen
Laporan Keuangan Konsolidasian
Untuk Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal
31 Desember 2012 dan 2011, serta
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
Pada Tanggal 1 Januari 2011/31 Desember 2010
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
4
Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian
5
Laporan Arus Kas Konsolidasian
6
Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN
31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011 *)
1 Januari 2011/
31 Desember 2010 *)
ASET
ASET LANCAR
Kas dan setara kas
Piutang usaha
- Pihak ketiga
- Pihak berelasi
Aset keuangan lancar lainnya
Persediaan
Pajak dibayar di muka
Biaya dibayar di muka
Aset lancar lainnya
2c,2d,2s,
2x,3,7,30,35
2d,2f,2s,4,30,35
2x,7
2d,2s,2x,5,
7,30,35,39
2g,6
19
2h,2i,2m,2x,7,13
2s,2x,7,30
Jumlah Aset Lancar
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi non-usaha
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Piutang jangka panjang lainnya
Investasi pada entitas asosiasi
Investasi jangka panjang lainnya
Properti investasi
Aset tetap
Uang muka dan jaminan sewa
Sewa dibayar di muka
jangka panjang
Aset takberwujud
Aset pajak tangguhan
Aset tidak lancar lainnya
2d,2f,
2s,2x,7,30
2d,35,39
2d,2f,8
2e,2x,7,9
2e,2x,7,9,35
2j,10,39
2k,2l,
2m,2x,7,11
2m,2x,7,12,32
2h,2i,
2m,2x,7,13
2n,2o,14
2t,19
2d,2s,30,35,39
Jumlah Aset Tidak Lancar
JUMLAH ASET
2.875.259
2.039.663
3.043.788
155.800
75.654
147.988
45.511
219.322
5.682
1.187.714
2.064.262
270.459
181.288
150.970
1.883.695
1.413.534
158.162
188.114
116.197
2.249.839
1.057.447
147.300
169.043
114.262
6.961.406
5.992.864
7.006.683
49.026
43.396
78
606.472
927.584
107.913
53.212
29.985
1.171.346
642.806
883.853
145.018
12.513
18.859
1.088.359
307.214
1.069.278
129.699
2.593.069
1.694.071
2.262.732
1.681.018
2.012.332
1.394.535
462.307
177.331
262.104
203.426
703.256
176.217
339.505
232.895
494.247
118.058
310.429
54.480
7.126.777
8.321.843
7.010.003
14.088.183
14.314.707
14.016.686
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011 *)
1 Januari 2011/
31 Desember 2010 *)
LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek
2d,2s,15,30,32,35
Utang usaha
2d,2s,30,35
- Pihak ketiga
16
- Pihak berelasi
2x,7
Dividen
39
Beban akrual
2d,2s,17,30,35,39
Utang pajak
2d,19,35
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
2u,29,39
Bagian lancar atas utang
jangka panjang :
Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya
2d,2s,20,30,32,35
Utang obligasi
2d,2p,21,35,39
Utang sukuk
2d,2q,21,35,39
Liabilitas keuangan jangka pendek
lainnya
2d,2s,18,30,39
Liabilitas jangka pendek lainnya
2l,2s,2x,7,30,35,39
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
503.849
225.254
403.648
1.905.621
2.401
670.918
113.871
265.541
1.569.213
709
603.801
65.757
208.730
1.182.944
156
481.783
533.552
112.485
160.597
626.456
-
523.562
249.581
89.850
472.629
-
330.148
252.847
256.366
250.041
118.372
239.437
4.671.652
4.042.864
3.705.603
LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang pihak berelasi non-usaha
2d,2x,7
Utang jangka panjang - setelah
dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun:
Utang bank dan lembaga
keuangan lainnya
2d,2s,20,30,32,35
Utang obligasi
2d,2p,21,35,39
Utang sukuk
2d,2q,21,35,39
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
2u,29,39
Liabilitas pajak tangguhan
2t,19
Liabilitas jangka panjang lainnya
2d,2l,2s,30,35,39
3.305
3.811
246.897
1.493.054
51.747
135.493
183.961
5.175
490.723
1.421.634
51.586
134.919
143.172
9.239
358.744
411.601
299.723
223.943
149.588
5.685
473.095
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang
2.363.458
2.123.105
1.810.532
Jumlah Liabilitas
7.035.110
6.165.969
5.516.135
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (lanjutan)
31 Desember 2012 dan 2011 dan 1 Januari 2011/31 Desember 2010
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali data saham)
Catatan
31 Desember 2012
31 Desember 2011 *)
1 Januari 2011/
31 Desember 2010 *)
EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada
Pemilik Entitas Induk
Modal saham
Modal dasar 23.620.710.440 saham terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A
dengan nilai nominal Rp2.000
(nilai penuh) per saham;
1.228.347.890 saham kelas B
dengan nilai nominal Rp500
(nilai penuh) per saham dan
21.924.420.550 saham kelas C
dengan nilai nominal Rp100
(nilai penuh) per saham
Modal ditempatkan dan disetor penuh 7.727.543.468 saham pada
31 Desember 2012 yang
terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A,
1.228.347.890 saham
kelas B dan 6.031.253.578
saham kelas C
7.727.542.968 saham pada
31 Desember 2011 yang
terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A,
1.228.347.890 saham kelas B
dan 6.031.253.078 saham
kelas C
7.727.542.830 saham pada
31 Desember 2010 yang
terdiri dari:
467.942.000 saham kelas A,
1.228.347.890 saham kelas B
dan 6.031.252.940 saham
kelas C
22
Tambahan modal disetor
23
Selisih transaksi perubahan ekuitas
entitas anak/entitas asosiasi
2b,24
Pendapatan komprehensif lainnya
2b,2d,5
Saldo laba
Telah ditentukan penggunaannya
31
Belum ditentukan penggunaannya
2.153.183
162.391
(385.946)
217.588
2.153.183
162.391
(50.029)
128.232
2.153.183
162.391
(410.342 )
71.135
1.200
2.827.716
900
2.807.107
600
2.864.364
Jumlah
4.976.132
5.201.784
4.841.331
Kepentingan non-pengendali
2.076.941
2.946.954
3.659.220
Jumlah Ekuitas
7.053.073
8.148.738
8.500.551
14.088.183
14.314.707
14.016.686
JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia, kecuali laba per saham)
Catatan
PENJUALAN BERSIH
BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
12.642.770
10.332.842
2g,2k,2r,11,26
(10.393.875)
(8.534.649)
2.248.895
1.798.193
(2.372.894)
575.099
(227.999)
(1.897.363)
367.594
(290.126)
2i,2k,2r,
2x,7,11,27
2r,2s,12,13,28
2m,2r,2s,28
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
2011*)
2r,2x,7,25
LABA BRUTO
Beban usaha
2012
LABA (RUGI) USAHA
223.101
(21.702)
269.030
(302.776)
(34.274)
410.379
(287.644)
(11.801)
155.081
89.232
11.502
6.806
166.583
96.038
(27.094)
116.450
51.301
5.796
Jumlah Pendapatan Komprehensif Tahun Berjalan
255.939
153.135
Laba bersih tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
28.636
137.947
20.318
75.720
166.583
96.038
117.992
137.947
77.415
75.720
255.939
153.135
4
3
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi
2d,2r,2x,7,39
2r,39
2e,9
LABA SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
Manfaat Pajak Penghasilan
2t,19
LABA BERSIH TAHUN BERJALAN
Pendapatan komprehensif lain:
Selisih kurs penjabaran laporan keuangan
Laba yang belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual
2b
2d,5
Jumlah pendapatan komprehensif tahun berjalan yang dapat
diatribusikan kepada:
Pemilik Entitas Induk
Kepentingan Non-Pengendali
LABA PER SAHAM DASAR
2w
*) Direklasifikasi, lihat Catatan 39
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan
dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
4
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas Induk
Pendapatan komprehensif lainnya
Catatan
Saldo, 1 Januari 2011
Modal
saham
Selisih transaksi
perubahan ekuitas
entitas anak/
entitas
asosiasi
Tambahan
modal disetor
Laba yang belum
direalisasi dari
efek tersedia
untuk dijual
Saldo Laba
Selisih kurs
penjabaran
laporan
keuangan
Telah
ditentukan
penggunaannya
Belum
ditentukan
penggunaannya
2.153.183
162.391
(410.342)
70.619
516
600
-
-
-
-
-
-
(77.275 )
Pembentukan cadangan umum
-
-
-
-
-
300
(300)
Perubahan kepentingan non-pengendali
-
-
-
-
-
-
24
-
-
360.313
-
-
2b,5
-
-
-
5.796
2.153.183
162.391
-
-
-
-
24
-
-
2b,5
-
-
2.153.183
162.391
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 14 Februari 2011:
Deklarasi dividen tunai
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas
anak/entitas asosiasi
Jumlah pendapatan komprehensif tahun
berjalan
Jumlah pendapatan komprehensif tahun
berjalan
Saldo, 31 Desember 2012
3.659.220
8.500.551
(77.275)
-
(77.275 )
-
-
-
-
(787.986)
-
-
360.313
-
360.313
51.301
-
20.318
77.415
75.720
153.135
76.415
51.817
900
2.807.107
5.201.784
2.946.954
8.148.738
-
-
-
300
-
-
-
-
-
-
-
-
-
116.450
(27.094)
-
192.865
24.723
1.200
(50.029 )
(787.986 )
31
Perubahan kepentingan non-pengendali
Selisih transaksi perubahan ekuitas entitas
anak/entitas asosiasi
4.841.331
Jumlah
ekuitas
31
Saldo, 31 Desember 2011
Keputusan Rapat Umum Pemegang Saham
Tahunan tanggal 27 April 2012:
Deklarasi dividen tunai
Pembentukan cadangan umum
2.864.364
Kepentingan
non-pengendali
Jumlah
(335.917 )
(385.946)
(7.727)
(300)
-
(1.343.877 )
(7.727)
(1.343.877 )
(335.917)
335.917
-
28.636
117.992
137.947
255.939
2.827.716
4.976.132
2.076.941
7.053.073
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
5
(7.727)
-
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia)
Catatan
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari penjualan
Pembayaran kas kepada pemasok
Pembayaran untuk beban usaha
Pembayaran kepada karyawan
Pembayaran pajak penghasilan
Penerimaan kas dari pendapatan sewa
Pembayaran untuk beban sewa
Pendapatan lainnya
Beban lainnya
2012
2011
12.538.288
(10.376.676)
(724.508)
(846.544)
(79.499)
408.250
(679.259)
1.121.132
(741.398)
Arus Kas Neto dari Aktivitas Operasi
619.786
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Hasil penjualan aset keuangan lancar lainnya
Pendapatan dividen
Hasil penjualan investasi jangka panjang lainnya
Hasil penjualan aset tetap
Penambahan aset keuangan lancar lainnya
Penambahan aset keuangan tidak lancar lainnya
Pengurangan aset lancar lainnya
Pengurangan (penambahan) aset tidak lancar lainnya
Hasil penjualan properti investasi
Penambahan properti investasi
Penambahan aset tetap
Penambahan investasi jangka panjang lainnya
Hasil pengembalian uang muka dan jaminan sewa
Penambahan uang muka dan jaminan sewa
1.038.262
8.900
2.000
97.352
(95.638)
(13.410)
(11.739)
994.518
45.000
(470)
(669.749)
(46.671)
304.637
(280.866)
Arus Kas Neto dari (untuk) Aktivitas Investasi
1.372.126
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN
Penambahan pinjaman
Pendapatan bunga yang diterima
Pembayaran pinjaman
Pembayaran utang obligasi dan sukuk
Pembayaran dividen tunai kepada pihak kepentingan
non-pengendali
Pembayaran beban bunga
Pembayaran dividen tunai oleh Perusahaan
Penambahan (pengurangan) utang pihak berelasi non-usaha
Pembayaran utang lain-lain
Pembayaran pengurangan modal kepada pihak non-pengendali
Arus Kas Neto untuk Aktivitas Pendanaan
KENAIKAN (PENURUNAN) NETO KAS DAN SETARA KAS
3
Dampak Perubahan Selisih Kurs Terhadap Kas dan
Setara Kas
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
3
1.693.030
196.465
68.217
(1.284.923)
(11.126)
(213.377)
35.746
5.000
(31.266)
(541.524)
(235.731)
(546.975)
(866.464)
3.237.983
277.207
(2.358.446)
-
(20.471)
(297.988)
(7.728)
3.680
(1.204.475)
(1.295.139)
(253.069)
(77.275)
(2.869)
(1.271)
-
(1.195.987)
(472.879)
(1.016.021)
2.039.663
3.043.788
39.671
11.896
2.875.259
2.039.663
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
6
323.322
1.717.904
236.147
(1.283.056)
(340.000)
795.925
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
10.515.976
(8.521.129)
(414.202)
(643.608)
(125.137)
272.180
(647.305)
568.062
(681.515)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
1. UMUM
a. Pendirian Perusahaan
PT Multipolar Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 4 Desember 1975
berdasarkan akta notaris Adlan Yulizar, SH, No. 7, yang telah beberapa kali mengalami perubahan,
terakhir dengan akta notaris Misahardi Wilamarta, SH, No. 119 tanggal 25 Maret 1982. Akta
pendirian dan perubahannya tersebut telah disetujui oleh Menteri Kehakiman dalam surat keputusan
No.C2-1093.HT.01.01.Th.82 tanggal 3 September 1982 dan diumumkan dalam Berita Negara
No. 84, Tambahan No. 938 tanggal 20 Oktober 1987. Anggaran Dasar Perusahaan telah beberapa
kali mengalami perubahan, terakhir dengan akta notaris Rini Yulianti, SH No. 53 tanggal 31 Mei
2012 mengenai perubahan pasal 4 ayat 2 sehubungan dengan modal Perusahaan. Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan tersebut telah diterima dan dicatat oleh Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan suratnya No. AHU-AH.01.10-19877
tanggal 4 Juni 2012.
Perusahaan terutama bergerak dalam bidang jasa sistem terpadu, termasuk impor, perdagangan,
distribusi dan jasa perawatan komputer dan produk terkait lainnya, jasa penyewaan peralatan
komputer, jasa konsultasi di bidang manajemen dan teknologi informatika serta bertindak sebagai
mitra dagang IBM (system integration, system remarketer dan PS 2 advance function).
Entitas induk terakhir Perusahaan dan entitas anak adalah Lanius Limited.
Perusahaan berkedudukan di Jakarta Selatan. Kantor pusat operasional Perusahaan berada di
Menara Matahari, Jalan Boulevard Palem Raya No. 7, Lippo Karawaci - Tangerang, Banten.
Perusahaan mulai beroperasi komersial pada tanggal 4 Desember 1975.
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan
Dengan surat persetujuan dari Menteri Keuangan No. SI-052/SHM/MK.10/1989, Perusahaan
menawarkan 3.428.000 saham kepada masyarakat pada tanggal 18 September 1989. Seluruh
saham yang dikeluarkan Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Jakarta pada tahun 1989 dan
Bursa Efek Surabaya pada tahun 1990. Pada tahun 1996 dan 1997, Perusahaan mencatatkan
tambahan saham masing-masing sebanyak 102.852.000 saham (Rp1.000 per saham) dan
1.508.496.000 saham (Rp500 per saham) di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya sehubungan dengan
Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) I dan II dalam rangka Penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih
Dahulu (“HMETD”).
Pada tahun 2000, sebanyak 89.000.000 saham baru di luar PUT diterbitkan untuk investor strategis
dan telah disetujui oleh Bursa Efek Jakarta dalam suratnya No. S-2183/BEJ.EEM/07/2000 tanggal
24 Juli 2000 dan oleh Bursa Efek Surabaya dalam suratnya No. 005/EMT/LIST/BES/IV/2000 tanggal
18 April 2000.
Pada tanggal 10 September 2005, pernyataan pendaftaran Perusahaan dalam rangka PUT III
kepada pemegang saham dalam rangka penerbitan HMETD sejumlah 2.339.710.000 saham kelas B
(Rp125 per saham) dengan harga penawaran Rp125 per saham dinyatakan efektif. Seluruh saham
tersebut telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia (dahulu Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya) pada tanggal 24 September 2005.
Pada tanggal 24 Nopember 2006, pernyataan pendaftaran dalam rangka PUT IV kepada pemegang
saham dalam rangka HMETD sejumlah 2.573.681.000 saham kelas B (Saham Baru) dengan nilai
nominal Rp125 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham, yang disertai dengan
penerbitan waran seri I dengan jumlah sebanyak-banyaknya 1.429.822.778 dinyatakan efektif.
7
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
1. UMUM (lanjutan)
b. Penawaran Umum Efek Perusahaan (lanjutan)
Pada tanggal 25 Februari 2010, Perusahaan mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar
Biasa (“RUPSLB”) dalam rangka rencana penggabungan jumlah saham (reverse stock), dimana
dalam RUPSLB tersebut telah memutuskan dan menyetujui, antara lain, menyetujui rencana
Perusahaan untuk melakukan pengubahan nilai nominal saham dalam rangka reverse stock,
dengan cara meningkatkan nilai nominal masing-masing saham sebanyak 4 kali yaitu untuk saham
Kelas A dari semula Rp500 per saham menjadi Rp2.000 per saham dan untuk saham Kelas B dari
semula Rp125 per saham menjadi Rp500 per saham.
Pada tanggal 30 Maret 2010, Perusahaan melakukan PUT V kepada para pemegang saham dalam
rangka penerbitan HMETD sejumlah 6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai
nominal Rp100 per saham dengan harga penawaran Rp125 per saham dan sebanyak
2.345.487.255 waran seri II yang diterbitkan menyertai Saham Baru yang diberikan secara cumacuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan dan atau pemegang HMETD yang
melaksanakan HMETD (Catatan 22).
Seluruh saham Perusahaan telah dicatatkan di Bursa Efek Indonesia.
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan telah mengkonsolidasikan semua entitas
anak sesuai dengan Prinsip Konsolidasian dalam Catatan 2b. Untuk tujuan penyajian, hanya entitasentitas anak (baik melalui kepemilikan langsung maupun tidak langsung) yang memiliki jumlah aset
di atas Rp50.000 yang disajikan dalam tabel di bawah ini:
Persentase Pemilikan
Entitas Anak
Lokasi
Kegiatan
Usaha
Mulai
Beroperasi
31 Des
2012
Jumlah Aset
31 Des
2011
31 Des
2012
31 Des
2011
PT Matahari Putra Prima (“PT MPP”)
Tangerang, Jawa
Barat
Penjualan eceran
1986
50,23
50,23
8.225.206
10.308.169
PT Matahari Pacific (“PT MP”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2010
100,00
100,00
1.525.342
2.083.724
PT Serang gemilang (“PT SG”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2012
100,00
100,00
112.795
-
PT Balaraja Sentosa (“PT BS”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2012
100,00
100,00
72.250
997
PT Citra Cito Perkasa(“PT CCP”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2012
100,00
100,00
116.221
999
PT Mega Duta Persada (“PT MDP”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2012
100,00
100,00
66.062
1.965
PT Surya Menara Lestari (“PT SML”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2012
100,00
100,00
83.084
998
PT Tanjung Bunga Gemilang (“PT TBG”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan dan
jasa
2012
100.00
100.00
81.460
997
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
1998
100,00
100,00
1.425.126
1.185.213
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
424.280
376.394
PT Prima Gerbang Persada
(“PT PGP”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2009
100,00
100,00
290.540
277.111
PT Mulia Persada Pertiwi
(“PT MPPe”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2011
100,00
100,00
84.784
87.273
Tristar Capital Limited (“Tristar”)
Labuan, Malaysia
Investasi
2007
100,00
100,00
375.337
342.419
PT Nadya Prima Indonesia
(“PT NPrI”)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
264.916
216.814
Jakarta
Pusat hiburan
1995
50,01
50,01
208.773
185.431
PT Nadya Putra Investama (“PT NPI”)
PT Mentari Sinar Persada
(“PT MSP”)
PT Matahari Graha Fantasi
(“PT MGF”)
PT Mitra Prima Kreasi
(“PT MPK”)*
keluarga
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
78.361
122.458
PT Prima Cipta Lestari (“PT PCL”)
Tangerang, Jawa
Barat
Restoran
2009
100,00
100,00
28.826
60.984
PT Gratia Prima Indonesia
(“PT GPI”, dahulu PT Times Prima
Indonesia)
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2008
100,00
100,00
47.415
51.876
8
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
1. UMUM (lanjutan)
c. Susunan Perusahaan dan Entitas Anak (lanjutan)
Persentase Pemilikan
Entitas Anak
PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”)
Lokasi
Kegiatan
Usaha
Mulai
Beroperasi
31 Des
2012
31 Des
2011
Jumlah Aset
31 Des
2012
31 Des
2011
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
241.866
44.120
Tangerang, Jawa
Barat
Perdagangan
umum
2012
100,00
100,00
235.606
28.872
PT Kharisma Artha Sejati (“PT KAS“)*
Jakarta
Jasa dan
perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
842.097
622.923
PT Multipolar Technology (“PT MT“)
Jakarta
Perdagangan
2009
100,00
100,00
1.004.246
496.991
Jakarta
Perdagangan
2002
100,00
100,00
315.640
267.656
PT Reksa Puspita Karya (“PT RPK“)
Jakarta
Perdagangan
2008
100,00
100,00
574.568
610.073
PT Surya Cipta Investama (“PT SCI“)
Jakarta
Jasa dan
perdagangan
umum
2010
50,20
50,20
179.306
171.915
Cikarang, Bekasi
Manajemen arsip
1993
65,99
65,99
147.961
140.529
PT General Artha Sejati (“PT GAS“)*
Jakarta
Jasa dan
perdagangan
umum
2010
100,00
100,00
131.460
93.855
PT Air Pasifik Utama (“PT APU“)
Tangerang, Jawa
Barat
Pengangkutan
udara
1997
99,93
99,93
76.797
94.344
100,00
100,00
175.554
20.681
PT Surya Persada Lestari (“PT SAL”)
PT Visionet Internasional (“PT VI“)
PT Multifiling Mitra Indonesia Tbk
(“PT MMI“)
PT Cahaya Artha Sejati (“PT CAS“)
Jakarta
Jasa dan
Perdagangan
umum
-
* Termasuk entitas-entitas anak yang beroperasi di bidang penjualan eceran di Cina.
Pada bulan April 2012, PT Prima Mentari Persada (“PT PMP”) dan PT MP, entitas anak PT MPP,
telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT Surya Persada Lestari dan PT Surya Megah Lestari
masing-masing sebesar 99% dan 1%.
Pada bulan Mei 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Tecnoves International sebesar 85%.
Kemudian, pada bulan Agustus 2012, PT MT melakukan investasi pada PT Indonesia Media Televisi
sebesar 60%.
Pada bulan Mei 2012, PT MP dan PT MSP melakukan investasi pada PT Serang Gemilang, masingmasing sebesar 99% dan 1%.
Pada bulan Mei 2012, PT PMP dan PT MP melakukan investasi pada PT Cahaya Pesona
Nusantara dan PT Cahaya Kirana Nusantara, masing-masing sebesar 99% dan 1%.
Pada bulan Juni 2012, PT Times Prima Indonesia berubah nama menjadi PT Gratia Prima
Indonesia.
Pada bulan Nopember dan Desember 2012, PT MPP menjual piutang dan kepemilikan saham pada
PT MP dan PT NPI kepada Perusahaan. Transaksi-transaksi tersebut merupakan transaksi internal
dan tidak mengakibatkan perubahan pengendalian Perusahaan atas entitas-entitas anak
(Catatan 32e).
Pada bulan Desember 2012, Perusahaan telah menjual seluruh kepemilikannya atas PT VI sebesar
99% kepada PT MT.
9
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
1. UMUM (lanjutan)
d. Karyawan, Dewan Komisaris dan Direksi dan Komite Audit
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan anggota Dewan Komisaris dan Direksi
berdasarkan keputusan Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang masing-masing
diselenggarakan pada tanggal 27 April 2012 dan 14 Februari 2011 yang telah diaktanotariskan
dengan akta No.3 tanggal 2 Mei 2012 dan No. 19 tanggal 22 Februari 2011 dari Rini Yulianti, S.H.
adalah sebagai berikut:
2012
Presiden Komisaris
Komisaris Independen
Komisaris
Presiden Direktur
Direktur
Theo L. Sambuaga
Jonathan Limbong Parapak
Isnandar Rachmat Ali
Jeffrey Koes Wonsono
Eddy Harsono Handoko
Harijono Suwarno
Antonius Agus Susanto
Reynold Pena Ong
2011
DR. Cheng Cheng Wen
Jonathan Limbong Parapak
Isnandar Rachmat Ali
Theo L. Sambuaga
Jeffrey Koes Wonsono
Eddy Harsono Handoko
Harijono Suwarno
Antonius Agus Susanto
Reynold Pena Ong
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, susunan komite audit Perusahaan adalah sebagai berikut:
2012
Ketua
Anggota
Isnandar Rachmat Ali
A. Sonny Soedjadi
Ridwan Masui
2011
Jonathan Limbong Parapak
Basilius Hadibuwono
Siswanto Pramono
Per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, corporate secretary Perusahaan adalah Chrysologus RN
Sinulingga.
Perusahaan memiliki sekitar 5.365 dan 13.797 karyawan (tidak diaudit) masing-masing pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011.
Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan
konsolidasian. Laporan keuangan konsolidasian PT Multipolar Tbk dan Entitas Anak telah diotorisasi
untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 7 Maret 2013.
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian telah disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di
Indonesia yaitu Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi
Keuangan - Ikatan Akuntan Indonesia (“DSAK - IAI”) serta peraturan regulator pasar modal, yaitu
Otoritas Jasa Keuangan (“OJK”) (atau dahulu disebut BAPEPAM dan LK), untuk entitas yang berada
di bawah pengawasannya.
Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan konsep harga perolehan, kecuali untuk
persediaan yang dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai
realisasi bersih (the lower of cost or net realizable value) dan investasi tertentu yang dinyatakan
berdasarkan nilai wajar atau sebesar nilai aset bersih (net assets value), atau yang dinyatakan
dengan metode ekuitas untuk entitas asosiasi dengan kepemilikan paling sedikit 20% tetapi tidak
lebih dari 50%, dan laporan keuangan konsolidasian menggunakan dasar akrual, kecuali untuk
laporan arus kas konsolidasian.
Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang
dikelompokkan dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas
operasi disusun berdasarkan metode langsung.
10
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini
adalah rupiah Indonesia.
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan
Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK)
yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan
konsolidasian:
PSAK 10 (revisi 2009): Pengaruh Perubahan Valuta Asing
PSAK 13 (revisi 2011): Properti Investasi
PSAK 16 (revisi 2011): Aset Tetap
PSAK 18 (revisi 2010): Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja
PSAK 26 (revisi 2011): Biaya Pinjaman
PSAK 28 (revisi 2010): Akuntansi Asuransi Kerugian
PSAK 30 (revisi 2011): Sewa
PSAK 33 (revisi 2011): Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan Hidup
Pada Pertambangan Umum
PSAK 34 (revisi 2010): Kontrak Konstruksi
PSAK 36 (revisi 2011): Akuntansi Asuransi Jiwa
PSAK 45 (revisi 2011): Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba
PSAK 46 (revisi 2010): Pajak Penghasilan
PSAK 50 (revisi 2010): Instrumen Keuangan: Penyajian
PSAK 53 (revisi 2010): Pembayaran Berbasis Saham
PSAK 55 (revisi 2011): Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran
PSAK 56 (revisi 2011): Laba Per Saham
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK 61: Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah
PSAK 62: Kontrak Asuransi
PSAK 63: Pelaporan Keuangan Dalam Ekonomi Hiperinflasi
PSAK 64: Eksplorasi dan Evaluasi Sumber Daya Mineral
PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk
ISAK 13: Lindung Nilai Investasi Neto Dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri
ISAK 15: PSAK 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan
Interaksinya
ISAK 16: Perjanjian Konsesi Jasa
ISAK 18: Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik Dengan Aktivitas Operasi
ISAK 19: Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK 63: Pelaporan Keuangan
Dalam Ekonomi Hiperinflasi
ISAK 20: Pajak Penghasilan - Perubahan Dalam Status Pajak Entitas Atau Para Pemegang
Sahamnya
ISAK 22: Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan
ISAK 23: Sewa Operasi - Insentif
ISAK 24: Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa
ISAK 25: Hak Atas Tanah
11
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
a. Dasar Penyajian Laporan Keuangan Konsolidasian (lanjutan)
Penerapan Standar Akuntansi Tahun Berjalan (lanjutan)
Berikut adalah Pernyataan (“PSAK”), Interpretasi (“ISAK”) dan Pernyataan Pencabutan (PPSAK)
yang wajib diterapkan untuk pertama kali pada atau setelah 1 Januari 2012 dalam laporan keuangan
konsolidasian (lanjutan):
ISAK 26: Penilaian Ulang Derivatif Melekat
PPSAK 7: Pencabutan PSAK 44: Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estat Paragraf 47-48
dan 56-61
PPSAK 8: Pencabutan PSAK 27: Akuntansi Perkoperasian
PPSAK 9: Pencabutan ISAK 5: Interpretasi atas Paragraf 14 PSAK 50 (1998) tentang Pelaporan
Perubahan Nilai Wajar Investasi Efek dalam Kelompok Tersedia Untuk Dijual
PPSAK 11: Pencabutan PSAK 39: Akuntansi Kerja Sama Operasi
Penerapan standar baru yang mempengaruhi laporan keuangan konsolidasian Perusahaan adalah:
PSAK 24 (revisi 2010): Imbalan Kerja
PSAK 24 (revisi 2010) memperkenalkan alternatif metode baru untuk mengakui seluruh
keuntungan atau kerugian aktuarial melalui pendapatan komprehensif lainnya. Perusahaan telah
memilih untuk tetap menggunakan pendekatan koridor.
Standar revisian ini juga mengemukakan beberapa persyaratan pengungkapan, antara lain:
o Jumlah atas nilai kini liabilitas imbalan pasti untuk periode tahun berjalan dan empat periode
tahunan sebelumnya; dan
o Jumlah penyesuaian pengalaman yang muncul atas liabilitas program dan aset program
untuk periode tahun berjalan dan empat periode tahunan sebelumnya.
Penerapan PSAK ini mengakibatkan beberapa penambahan pengungkapan dalam laporan
keuangan konsolidasian Perusahaan.
PSAK 60: Instrumen Keuangan: Pengungkapan
PSAK ini mensyaratkan Perusahaan untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan
pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap
posisi dan kinerja keuangan. Penerapan PSAK ini mengakibatkan penambahan pengungkapan
dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan.
PSAK Syariah 110: Akuntansi Sukuk
Sehubungan dengan sukuk ijarah yang diterbitkan oleh Perusahaan, Perusahaan telah
menerapkan metode garis lurus untuk pengakuan biaya penerbitan sukuk sejak tanggal 1 Januari
2012.
BAPEPAM dan LK telah menerbitkan revisi peraturan VIII.G.7 mengenai Penyajian dan
Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik sesuai dengan Surat Keputusan
No. KEP-347/BL/2012 tanggal 25 Juni 2012, yang berlaku untuk laporan keuangan yang berakhir
pada atau setelah tanggal 31 Desember 2012. Perusahaan telah menerapkan revisi peraturan
BAPEPAM dan LK ini pada laporan keuangan konsolidasian Perusahaan untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012. Revisi peraturan BAPEPAM dan LK ini telah mengakibatkan
beberapa tambahan pengungkapan dalam laporan keuangan Perusahaan, perubahan laporan laba
rugi komprehensif konsolidasian dalam bentuk satu laporan, penyesuaian nama-nama akun laporan
keuangan dan menyebabkan beberapa akun yang sebelumnya digabung dalam akun lain sekarang
disajikan sebagai akun tersendiri dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan (Catatan 39).
12
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
b. Prinsip Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian meliputi akun-akun Perusahaan dan Entitas Anak. Entitas anak
adalah seluruh entitas dimana Perusahaan memiliki kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan
dan operasional atasnya, biasanya melalui kepemilikan lebih dari setengah hak suara. Seluruh akun
dan transaksi antar perusahaan yang material telah dieliminasi.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal di mana pengendalian dialihkan kepada
Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian.
Kepentingan non-pengendali merupakan proporsi atas hasil usaha dan aset bersih entitas anak
yang tidak diatribusikan kepada Perusahaan.
Transaksi dengan kepentingan non-pengendali yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian
merupakan transaksi ekuitas. Selisih antara nilai wajar imbalan yang dibayar dan bagian yang
diakuisisi atas nilai tercatat aset neto entitas anak dicatat pada ekuitas. Keuntungan atau kerugian
pelepasan kepentingan non-pengendali juga dicatat pada ekuitas.
Laporan keuangan Perusahaan dan Entitas Anak disajikan dalam mata uang yang sebagian besar
mempengaruhi lingkungan ekonomi dimana entitas tersebut beroperasi (mata uang fungsional).
Untuk tujuan laporan keuangan konsolidasi, hasil dan posisi keuangan dari masing-masing entitas
anak dinyatakan dalam Rupiah, yang merupakan mata uang fungsional Perusahaan dan mata uang
presentasi untuk laporan keuangan konsolidasi.
Aset dan liabilitas dari entitas anak yang memenuhi definisi kegiatan usaha luar negeri, dinyatakan
dalam mata uang Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada akhir periode pelaporan.
Pendapatan dan Beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata untuk periode tersebut.
Selisih kurs yang timbul disajikan sebagai “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan”
yang disajikan sebagai komponen terpisah pada ekuitas Perusahaan dalam “Pendapatan
Komprehensif Lainnya”.
c. Setara Kas
Setara kas terdiri dari semua investasi yang sangat likuid dengan jangka waktu jatuh tempo tiga
bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, tidak digunakan sebagai jaminan dan tidak
dibatasi penggunaannya.
Kas yang dibatasi penggunaannya dicatat sebagai bagian dari aset keuangan lancar lainnya.
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan
Perusahaan mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam bentuk aset keuangan dan liabilitas
keuangan.
Aset keuangan diklasifikasikan dalam kelompok berikut:
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan
yang ditujukan untuk diperdagangkan (trading), yaitu jika dimiliki terutama untuk tujuan dijual
kembali dalam waktu dekat atau terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka
pendek yang terkini. Instrumen derivatif masuk dalam kelompok ini kecuali bila derivatif tersebut
merupakan instrumen lindung nilai. Investasi dalam efek yang termasuk dalam kelompok ini
dicatat sebesar nilai wajarnya. Laba/rugi yang belum direalisasi pada tanggal pelaporan
dikreditkan atau dibebankan pada usaha tahun berjalan.
13
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
1. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (lanjutan)
Pada 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan
laba rugi merupakan investasi yang diperdagangkan dalam bentuk obligasi, saham dan
reksadana.
2. Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif
dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, serta
Manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut
hingga jatuh tempo, kecuali:
a. investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur
pada nilai wajar melalui laporan laba rugi;
b. investasi yang ditetapkan oleh entitas dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan
c. investasi yang memiliki definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
Pada saat pengakuan awal, investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo diakui pada
nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo meliputi seluruh investasi yang dimiliki
hingga jatuh tempo.
3. Pinjaman yang diberikan dan piutang
Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran
tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan
awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya, ditambah dengan biaya
transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan dan diamortisasi dengan menggunakan
metode suku bunga efektif, kecuali untuk pinjaman yang diberikan dan piutang jangka pendek di
mana perhitungan bunga tidak material.
Pinjaman yang diberikan dan piutang meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, aset keuangan
lancar lainnya tertentu, piutang pihak berelasi non-usaha, piutang jangka panjang lainnya, dan
aset tidak lancar lainnya tertentu pada laporan posisi keuangan konsolidasian.
4. Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual
Aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan
non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak memenuhi kriteria
kelompok lainnya. Aset keuangan ini dicatat sebesar nilai wajar. Selisih antara nilai perolehan
dan nilai wajar merupakan laba (rugi) yang belum direalisasikan pada tanggal pelaporan yang
disajikan sebagai bagian dari ekuitas.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, aset keuangan yang diklasifikasikan dalam
kelompok tersedia untuk dijual merupakan investasi dalam saham.
Perusahaan menggunakan akuntansi tanggal penyelesaian untuk kontrak regular ketika mencatat
transaksi aset keuangan.
14
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
d. Aset Keuangan dan Liabilitas Keuangan (lanjutan)
Liabilitas keuangan diklasifikasikan pada kelompok berikut:
1. Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi
Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah
liabilitas keuangan yang dapat dipindahtangankan dalam waktu dekat. Derivatif diklasifikasikan
sebagai liabilitas yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi kecuali ditetapkan dan
efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Tidak ada liabilitas keuangan Perusahaan yang diklasifikasi sebagai liabilitas keuangan yang
diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
2. Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi
Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai
wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi.
Liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi antara lain, utang usaha,
utang dividen, utang pajak, liabilitas keuangan jangka pendek lainnya, beban akrual, utang pihak
berelasi non-usaha, pinjaman dan utang obligasi dan sukuk, dan liabilitas jangka panjang lainnya
tertentu.
Aset keuangan dan liabilitas keuangan disalinghapuskan dan jumlah netonya dilaporkan pada
laporan posisi keuangan ketika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling
hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan adanya niat untuk menyelesaikan secara neto,
atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Pengakuan aset keuangan hanya dihentikan jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari
aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer
seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Pengakuan liabilitas
keuangan dihentikan hanya jika liabilitas Perusahaan telah dilepaskan, dibatalkan atau
kadaluarsa.
e. Investasi
Investasi terdiri dari:
1. Investasi pada entitas asosiasi
Investasi Perusahaan dalam entitas asosiasi dicatat dengan metode ekuitas. Suatu perusahaan
dianggap sebagai entitas asosiasi apabila Perusahaan memiliki pengaruh signifikan dalam
perusahaan tersebut. Pengaruh signifikan dianggap ada melalui penyertaan sedikitnya 20%
tetapi tidak lebih dari 50%, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas bahwa Perusahaan tidak
mempunyai pengaruh signifikan.
Berdasarkan metode ekuitas, investasi dinyatakan sebesar harga perolehan, selanjutnya
disesuaikan dengan bagian Perusahaan atas laba atau rugi entitas asosiasi sebanding dengan
persentase pemilikan pada perusahaan tersebut serta dikurangi dengan pendapatan dividen.
Goodwill yang terkait dengan entitas asosiasi pada saat perolehannya termasuk dalam nilai
tercatat investasi. Amortisasi goodwill tersebut tidak diperkenankan.
15
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
e. Investasi (lanjutan)
1. Investasi pada entitas asosiasi (lanjutan)
Jika bagian Perusahaan atas rugi entitas asosiasi sama dengan atau melebihi kepemilikan
Perusahaan dalam entitas asosiasi, maka Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya
atas rugi lebih lanjut. Kewajiban untuk mengakui tambahan kerugian melebihi kepemilikan
Perusahaan hanya diakui sepanjang Perusahaan memiliki kewajiban konstruktif atau hukum,
untuk melakukan pembayaran atas nama entitas asosiasi.
2. Investasi jangka panjang pada saham yang nilai wajarnya tidak tersedia
Investasi yang nilai wajarnya tidak tersedia di mana Perusahaan mempunyai penyertaan dengan
pemilikan kurang dari 20% dan investasi jangka panjang lainnya dinyatakan sebesar harga
perolehan.
f.
Piutang
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif
bahwa piutang mengalami penurunan nilai.
Saldo piutang dihapuskan melalui penyisihan penurunan nilai piutang yang bersangkutan atau
langsung dihapuskan dari akun tersebut pada saat manajemen berkeyakinan penuh bahwa aset
tersebut tidak dapat ditagih.
g. Persediaan
Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan atau nilai realisasi
bersih (net realizable value).
Harga perolehan persediaan eceran dan distribusi dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara
biaya perolehan, yang dihitung dengan menggunakan metode eceran konvensional (conventional
retail method) atau nilai realisasi bersih. Persediaan tidak termasuk persediaan konsinyasi.
Harga perolehan persediaan teknologi informatika ditentukan dengan menggunakan metode ratarata bergerak (moving average method), kecuali harga perolehan untuk persediaan tertentu yang
ditentukan dengan menggunakan metode identifikasi khusus (specific identification method). Barang
dalam perjalanan dinyatakan sebesar harga perolehan.
Penyisihan persediaan usang dibentuk berdasarkan hasil penelaahan atas kondisi masing-masing
persediaan pada akhir tahun, sedangkan penyisihan penurunan nilai dibentuk untuk menurunkan
nilai tercatat persediaan ke nilai realisasi bersih.
h. Biaya Dibayar di Muka
Biaya dibayar di muka diamortisasi berdasarkan masa manfaat masing-masing biaya dengan
menggunakan metode garis lurus (straight-line method).
i.
Sewa
Klasifikasi sewa didasarkan atas sejauh mana risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan
aset sewaan berada di tangan lessor atau lessee. Suatu sewa yang tidak mengalihkan secara
substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai
sewa operasi. Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laba rugi tahun
berjalan dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. Pendapatan sewa dari
sewa operasi diamortisasi atas dasar garis lurus selama masa sewa.
16
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
i.
Sewa (lanjutan)
Sewa dibayar di muka jangka panjang yang umumnya untuk ruangan toko, diamortisasi dengan
metode garis lurus, terhitung sejak dibukanya toko/perpanjangan sewa toko yang bersangkutan
selama jangka waktu sewa. Bagian yang akan dibebankan pada usaha dalam satu tahun
direklasifikasi dan disajikan di aset lancar sebagai bagian dari “Biaya Dibayar di Muka”.
j.
Properti Investasi
Properti investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan disusutkan dengan menggunakan metode
garis lurus selama 20 tahun, kecuali tanah yang tidak disusutkan.
Properti investasi Perusahaan terdiri dari tanah, bangunan dan prasarana, yang dikuasai
Perusahaan untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau kedua-keduanya, dan tidak
untuk digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa untuk tujuan administratif atau
dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
Properti investasi dihentikan pengakuannya ketika properti investasi tersebut tidak digunakan lagi
secara permanen dan tidak memiliki manfaat ekonomis di masa depan yang dapat diharapkan. Laba
atau rugi yang timbul diakui dalam laba rugi tahun berjalan.
k. Aset Tetap
Aset tetap dinyatakan sebesar nilai perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan rugi penurunan
nilai. Beban pemeliharaan dan perbaikan dibebankan pada laba rugi pada saat terjadinya;
pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi. Aset tetap yang sudah tidak
dipergunakan lagi atau yang dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari
kelompok aset tetap dan laba atau rugi yang terjadi dilaporkan dalam laba rugi tahun yang
bersangkutan.
Penyusutan dihitung sebagai berikut:
Bangunan
Prasarana dan renovasi bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Aset sewa pembiayaan
Metode
Tahun
Tarif
Garis lurus
Garis lurus
20
2 - 20
-
Garis lurus
Saldo-menurun ganda
Garis lurus
Garis lurus
Garis lurus
Garis lurus
3-5
3-5
2-5
2-5
5
15% dan 25%
-
Nilai residu, umur manfaat dan metode penyusutan di-review setiap akhir tahun buku.
Hak atas tanah dinyatakan sebesar harga perolehan dan tidak diamortisasi, kecuali terdapat prediksi
manajemen atau kepastian bahwa perpanjangan atau pembaruan hak kemungkinan besar atau
pasti tidak diperoleh.
Biaya-biaya legal sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah termasuk di dalam biaya
perolehan tanah. Biaya sehubungan dengan perpanjangan atau pembaharuan hak kepemilikan
tanah dicatat sebagai “Aset tidak lancar lainnya” dan diamortisasi selama masa yang lebih pendek
antara umur hak secara hukum atau masa manfaatnya dengan metode garis lurus.
Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari
aset tetap. Akumulasi biaya perolehan akan direklasifikasi ke masing-masing akun aset tetap yang
bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap untuk digunakan.
17
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
l.
Laba Ditangguhkan Atas Transaksi Penjualan dan Penyewaan Aset
Laba atau rugi yang timbul dari pelaksanaan program restrukturisasi beberapa aset entitas anak,
yang meliputi transaksi penjualan dan penyewaan aset Entitas Anak, ditangguhkan dan diamortisasi
selama periode sewa secara proporsional dengan biaya sewa aset tersebut.
m. Penurunan Nilai Aset
Penurunan nilai atas aset non-keuangan
Aset non-keuangan di-review oleh Perusahaan untuk penurunan nilai apabila terdapat kejadian atau
perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat tidak dapat dipulihkan. Kerugian
akibat penurunan nilai diakui sebesar jumlah tercatat aset yang melebihi jumlah terpulihkan. Jumlah
terpulihkan adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai wajar dikurangi biaya penjualan dengan nilai
pakainya.
Untuk tujuan menguji penurunan nilai, aset dikelompokkan hingga unit terkecil yang menghasilkan
arus kas terpisah (unit penghasil kas). Aset non-keuangan yang telah mengalami penurunan
ditelaah untuk kemungkinan pembalikan dari penurunan nilai tersebut pada setiap tanggal
pelaporan.
Penurunan nilai atas aset keuangan
Pada setiap tanggal pelaporan, Perusahaan menilai apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset
keuangan Perusahan telah mengalami penurunan nilai.
Atas efek ekuitas yang merupakan aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia
untuk dijual, penurunan nilai yang signifikan atau berkepanjangan di bawah biaya perolehannya
adalah merupakan suatu indikator bahwa efek tersebut mengalami penurunan nilai. Jika terdapat
bukti bahwa aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual mengalami
penurunan nilai, kerugian kumulatif atas aset tersebut yang terdapat pada bagian ekuitas harus
dihapus dan diakui pada laba rugi tahun berjalan. Rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi
tahun berjalan ini tidak boleh dipulihkan kembali.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:
kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau
pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau
bunga; atau
terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan
reorganisasi keuangan.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara
individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman
Perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan
pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi
ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian
penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi
arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif dari aset
keuangan.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung
atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun
penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan
piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap
akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian.
18
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
n. Aset Takberwujud - Piranti Lunak Komputer
Biaya sehubungan dengan pembelian perangkat lunak komputer seperti untuk komunikasi data dan
suara, dan program akuntansi serta pemutahirannya, ditangguhkan dan diamortisasi dengan
menggunakan metode garis lurus selama 4 sampai 5 tahun.
o. Goodwill
Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih Entitas Anak (goodwill) yang
dibukukan pada “Aset takberwujud”. Goodwill dievaluasi dengan mempertimbangkan hasil usaha
tahun berjalan dan prospek di masa yang akan datang dari Entitas Anak secara berkala.
p. Beban Emisi Obligasi
Biaya emisi obligasi dikurangkan dari hasil penerbitan obligasi dalam laporan posisi keuangan
konsolidasian dan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif selama jangka waktu
obligasi.
q. Utang Sukuk
Sesuai dengan PSAK Syariah 110, Akuntansi Sukuk, sukuk ijarah diakui pada saat perusahaan
menjadi pihak yang terikat dengan ketentuan penerbitan sukuk ijarah. Sukuk ijarah diakui sebesar
nominal dan biaya transaksi. Setelah pengakuan awal, jika jumlah tercatat berbeda dengan nilai
nominal, maka perbedaan nilai tersebut diamortisasi secara garis lurus selama jangka waktu sukuk
ijarah.
r.
Pengakuan Pendapatan dan Beban
Pendapatan dari penjualan barang dagangan (kecuali pendapatan dari penjualan berdasarkan
pengiriman - Cash on Delivery, diakui pada saat barang dikirim ke pelanggan) diakui pada saat
barang dibayar di kounter penjualan. Pendapatan dari penjualan konsinyasi dibukukan sebesar
jumlah penjualan barang konsinyasi kepada pelanggan dikurangi jumlah yang terutang kepada
pemilik (consignor).
Untuk program loyalitas pelanggan yang diadakan oleh entitas anak, apabila memenuhi kriteria
seperti yang diatur dalam ISAK 10, maka entitas anak mencatat pemberian poin dalam program
tersebut sebagai komponen yang diidentifikasikan secara terpisah atas nilai penjualan pada saat
penjualan awal sebagai pendapatan yang ditangguhkan, yang diakui sejalan dengan
berlangsungnya masa program sebagai pendapatan.
Pendapatan dari penjualan dan jasa dari teknologi informasi diakui pada saat penyerahan barang
atau pemberian jasa kepada pelanggan. Pendapatan jasa yang ditagih atau diterima di muka,
ditangguhkan (disajikan dalam “Liabilitas jangka pendek lainnya”) dan diamortisasi pada saat
pemberian jasa kepada pelanggan.
Pendapatan dari penjualan kartu pra-bayar (dikenal dengan nama “power card”) oleh pusat hiburan
keluarga pada awalnya dicatat sebagai pendapatan diterima di muka dan diakui secara proporsional
sebagai pendapatan berdasarkan penggunaan power card sesungguhnya oleh pelanggan.
Pendapatan dari penjualan koin diakui pada saat koin dibeli oleh pelanggan.
Beban yang berhubungan langsung dengan biaya yang dikeluarkan untuk suatu kontrak proyek
dimana pendapatan proyek tidak diakui sampai unsur-unsur tertentu dalam kontrak telah
dilaksanakan, ditangguhkan dan diakui pada saat pendapatan diakui. Beban lain diakui pada saat
terjadinya.
19
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
s. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Dalam penyusunan laporan keuangan setiap entitas, transaksi yang menggunakan mata uang selain
mata uang fungsional dijabarkan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal transaksi. Pada
akhir setiap periode pelaporan:
a) pos moneter mata uang asing dijabarkan menggunakan kurs penutup;
b) pos non-moneter yang diukur dalam biaya historis, dalam suatu mata uang asing dijabarkan
menggunakan nilai tukar pada tanggal transaksi; dan
c) pos non-moneter yang diukur pada nilai wajar, dalam mata uang asing dijabarkan menggunakan
nilai tukar pada tanggal ketika nilai wajar ditentukan.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, kurs yang digunakan (dalam jumlah penuh) yang
merupakan rata-rata kurs beli dan kurs jual transaksi yang terakhir pada tanggal-tanggal tersebut
adalah sebagai berikut:
2012
2011
USD1
SGD1
RMB1
Rp9.670
Rp7.907
Rp1.537
Rp9.068
Rp6.974
Rp1.439
Keuntungan atau kerugian dari selisih kurs, yang sudah maupun belum terealisasi, yang berasal dari
transaksi dalam mata uang asing dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
t.
Pajak Penghasilan
Beban pajak penghasilan tahun berjalan dihitung berdasarkan taksiran penghasilan kena pajak
untuk tahun bersangkutan. Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer
antara pelaporan komersial dan pajak pada tanggal pelaporan. Manfaat pajak masa mendatang,
seperti rugi fiskal yang dapat dikompensasi, juga diakui apabila besar kemungkinan bahwa jumlah
manfaat pajak pada masa mendatang tersebut dapat direalisasikan. Pengaruh pajak untuk suatu
tahun dialokasikan pada laba rugi tahun berjalan, kecuali untuk pengaruh pajak dari transaksi yang
langsung dibebankan atau dikreditkan ke ekuitas.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan dihitung berdasarkan tarif yang akan dikenakan pada saat aset
direalisasi atau liabilitas tersebut dilunasi, berdasarkan tarif pajak (dan peraturan pajak) yang
berlaku atau secara substansial telah berlaku pada tanggal pelaporan. Perubahan nilai tercatat aset
dan liabilitas pajak tangguhan yang disebabkan oleh perubahan tarif pajak dibebankan pada tahun
berjalan, kecuali untuk transaksi-transaksi yang sebelumnya telah langsung dibebankan atau
dikreditkan ke ekuitas.
Untuk setiap entitas anak yang dikonsolidasi, pengaruh pajak atas perbedaan temporer dan
akumulasi rugi pajak, yang masing-masing dapat berupa aset atau liabilitas disajikan dalam jumlah
bersih untuk masing-masing entitas anak tersebut.
Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau, jika
Perusahaan mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan.
u. Imbalan Kerja
Imbalan Kerja Jangka Pendek
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan kurang dari 12 bulan
sejak tanggal pelaporan keuangan berdasarkan metode akrual.
20
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
u. Imbalan Kerja (lanjutan)
Imbalan Pensiun
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu menyelenggarakan program pensiun iuran pasti untuk
karyawan tetap yang ingin berpartisipasi. Dana pensiun iuran pasti terdiri dari kontribusi karyawan
sebesar 3% serta kontribusi Perusahaan dan entitas anak sebesar 5% dari gaji pokok karyawan
yang bersangkutan.
Selain memenuhi manfaat pensiun melalui program iuran pasti tersebut, Perusahaan juga mencatat
tambahan cadangan imbalan kerja karyawan untuk memenuhi batas minimum kesejahteraan
karyawan yang harus dibayarkan kepada karyawan berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja
No. 13/2003 tanggal 25 Maret 2003 (“Undang-undang Tenaga Kerja No. 13”).
Beban imbalan kerja berdasarkan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13 dihitung dengan
menggunakan metode penilaian aktuaris Projected-Unit-Credit. Keuntungan atau kerugian aktuarial
diakui sebagai penghasilan atau beban apabila akumulasi keuntungan atau kerugian aktuarial bersih
dari masing-masing imbalan yang belum diakui pada akhir periode pelaporan sebelumnya melebihi
10% dari nilai kini kewajiban imbalan pasti pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian diakui
secara merata selama rata-rata sisa masa kerja yang diperkirakan dari karyawan. Selanjutnya, biaya
jasa lalu yang terjadi dari pengenalan suatu program manfaat pasti atau perubahan-perubahan pada
utang imbalan kerja atas program yang sudah ada harus diamortisasi sepanjang periode sampai
imbalan tersebut menjadi hak pekerja atau vested.
Perusahaan mengakui keuntungan atau kerugian atas kurtailmen atau penyelesaian suatu program
imbalan pasti ketika kurtailmen atau penyelesaian tersebut terjadi. Keuntungan atau kerugian atas
kurtailmen atau penyelesaian terdiri dari perubahan yang terjadi dalam nilai kini kewajiban imbalan
pasti dan biaya jasa lalu yang belum diakui sebelumnya.
v. Pelaporan Segmen Operasi
Segmen operasi diidentifikasi berdasarkan laporan internal manajemen yang di-review oleh
pengambil keputusan operasional Perusahaan. Perusahaan mengidentifikasi eceran distribusi dan
teknologi informasi sebagai segmen operasi Perusahaan. Aktivitas usaha di luar eceran distribusi
dan teknologi informasi disajikan dalam kategori lainnya karena belum memenuhi ambang batas
kuantitatif sebagai segmen Operasi. Informasi keuangan yang digunakan manajemen untuk
mengevaluasi kinerja segmen operasi disajikan pada Catatan 34.
w. Laba per Saham
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik
entitas induk dengan jumlah rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor penuh
selama tahun berjalan.
Dalam menghitung laba per saham dilusian, jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar
harus disesuaikan dengan memperhitungkan dampak semua efek berpotensi saham biasa yang
dilutif. Tidak ada efek dilusi per tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 karena harga pelaksanaan
waran yang beredar lebih tinggi dari harga pasar rata-rata saham Perusahaan selama tahun
tersebut di bursa efek.
Laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing sebesar Rp28.636 dan Rp20.318. Jumlah
rata-rata tertimbang saham yang ditempatkan dan disetor adalah 7.727.543.301 saham dan
7.727.542.935 saham masing-masing untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember
2012 dan 2011.
21
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
x. Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang
menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”):
(a) Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang
tersebut:
(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,
(ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau
(iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan
pelapor
(b) Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor (dengan memperhatikan butir (c) di
bawah), jika memenuhi salah satu hal berikut:
(i)
(ii)
(iii)
(iv)
(v)
(vi)
(vii)
Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama
(artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan
perusahaan lain).
Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain
(atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu
kelompok usaha, di mana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).
Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.
Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang
lain adalah perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.
Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari
salah satu Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor.
Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut,
perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor.
Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi
dalam butir (a).
Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap
perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari
perusahaan).
(c) Pihak-pihak berikut bukan sebagai pihak-pihak berelasi:
(i)
Dua entitas hanya karena mereka memiliki direktur atau personil manajemen kunci yang
sama atau karena personil manajemen kunci dari satu entitas mempunyai pengaruh
signifikan atas entitas lain.
(ii) Dua venturer hanya karena mereka mengendalikan bersama atas ventura bersama.
(iii) (1) penyandang dana,
(2) serikat dagang,
(3) entitas pelayanan publik, dan
(4) departemen dan instansi pemerintah yang tidak mengendalikan, mengendalikan
bersama atau memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor, semata-mata dalam
pelaksanaan urusan normal dengan entitas (meskipun pihak-pihak tersebut dapat
membatasi kebebasan entitas atau ikut serta dalam proses pengambilan keputusan).
(iv) Pelanggan, pemasok, pemegang hak waralaba, distributor atau agen umum dengan siapa
entitas mengadakan transaksi usaha dengan volume signifikan, semata-mata karena
ketergantungan ekonomis yang diakibatkan oleh keadaan.
22
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI (lanjutan)
y. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Perhitungan kewajiban imbalan kerja tergantung pada sejumlah asumsi aktuaria, seperti: tingkat
diskonto, tingkat pengunduran diri karyawan dan asumsi penting lainnya yang sebagian berdasarkan
kondisi pasar saat ini.
Pengakuan aset pajak tangguhan tergantung pada harapan dan estimasi terhadap tersedianya laba
kena pajak masa depan.
Masa manfaat dan beban penyusutan atas aset tetap ditentukan berdasarkan estimasi, dimana
beban penyusutan akan disesuaikan jika masa manfaatnya berbeda dari estimasi sebelumnya atau
jika aset akan dihapusbukukan atau dilakukan penurunan nilai karena usang atau dihentikan
penggunaannya. Penilaian penurunan nilai aset mengharuskan Perusahaan melakukan review
apakah terdapat indikasi aset mengalami penurunan nilai.
Setiap perubahan dalam asumsi, estimasi dan pertimbangan tersebut di atas, bisa memiliki risiko
yang berdampak pada penyesuaian terhadap jumlah tercatat aset dan liabilitas dalam periode
pelaporan berikutnya.
3. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini terdiri dari:
2012
Kas:
Rupiah
Mata Uang Asing
Rekening giro:
Rupiah
Pihak ketiga:
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”)
PT Bank Mega Tbk
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
PT Bank DBS Indonesia
Bank of China Limited (“BoC”)
PT Bank Mandiri Tbk
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000
Pihak berelasi:
PT Bank Nationalnobu (“Nobu”) (Catatan 7)
Mata Uang Asing
Pihak ketiga:
Bank Julius Baer & Co. Ltd., Singapura
BoC
CIMB
Danamon
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp50.000
Deposito berjangka:
Rupiah
Pihak ketiga:
PT Bank Permata Tbk
PT Bank UOB Indonesia
PT Bank Mayapada Internasional Tbk
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp10.000
Pihak berelasi:
Nobu (Catatan 7)
Mata Uang Asing
Pihak ketiga:
CIMB
Bank lainnya, masing-masing di bawah Rp2.000
Jumlah
23
2011
23.942
3.233
19.128
3.521
804.223
591.520
130.190
117.344
100.615
100.361
72.492
95.347
358.426
85.147
19.558
612.176
25.349
26.802
28.728
672
340.378
269.553
65.795
969
66.652
308.235
192.161
191.168
104.937
60.823
29.000
13.685
1.250
5.198
10.000
17.288
12.893
2.332
781
1.110
732
1.208
2.875.259
2.039.663
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
3. KAS DAN SETARA KAS (lanjutan)
Tingkat bunga deposito berjangka adalah sebagai berikut:
2012
Rupiah
USD
2011
4,00% - 7,50%
0,50% - 1,75%
4,40% - 8,25%
0,10% - 1,60%
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
4. PIUTANG USAHA
Piutang usaha menurut jenis penjualan sebagai berikut:
2012
2011
Penjualan teknologi informasi dan lainnya
Penjualan eceran dan distribusi
198.467
43.338
168.674
34.711
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang
241.805
(10.351)
203.385
(9.886)
Bersih
231.454
193.499
Piutang usaha terdiri dari:
2012
2011
Pihak ketiga
Penyisihan penurunan nilai piutang
163.367
(7.567)
155.235
(7.247)
Bersih
155.800
147.988
Pihak berelasi
Penyisihan penurunan nilai piutang
78.438
(2.784)
48.150
(2.639)
Bersih (Catatan 7)
75.654
45.511
231.454
193.499
Jumlah
Analisa piutang usaha menurut umur piutang berdasarkan jumlah hari terutang adalah sebagai berikut:
2012
Kurang dari 31 hari
31 - 60 hari
61 - 90 hari
Lebih dari 90 hari
2011
74.066
26.264
77.105
64.370
93.843
11.241
40.019
58.282
Jumlah
Penyisihan penurunan nilai piutang
241.805
(10.351)
203.385
(9.886 )
Bersih
231.454
193.499
Perubahan penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
2012
Saldo awal tahun
Penyisihan selama tahun berjalan
Penghapusan piutang
Saldo akhir tahun
24
2011
9.886
465
-
15.269
1.694
(7.077)
10.351
9.886
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
4. PIUTANG USAHA (lanjutan)
Berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun,
manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai piutang
cukup untuk menutup kemungkinan kerugian oleh karena penurunan nilai piutang usaha.
Piutang usaha tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan
dan Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA
2012
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi pada dana yang dikelola (managed fund)
Pihak berelasi (Catatan 7)
Pihak ketiga
Wesel tagih
Pihak berelasi (Catatan 7)
Commercial papers - USD4.338 pada 31 Desember 2011
2011
46.500
262.980
881.500
262.980
32.250
-
68.840
39.338
Sub - jumlah
341.730
1.252.658
Investasi yang tersedia untuk dijual
Saham
Pihak berelasi (Catatan 7)
342.500
226.050
Investasi yang diperdagangkan
Obligasi dan saham - termasuk USD1.003
pada 31 Desember 2011
Pihak berelasi (Catatan 7)
Pihak ketiga
Reksadana
144.103
28
11.611
104.212
22.883
9.173
Sub - jumlah
155.742
136.268
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang lain-lain
Pihak berelasi (Catatan 7)
Pihak ketiga
Deposito berjangka - termasuk SGD93 pada 31 Desember 2011
Dana yang dibatasi penggunaannya - termasuk USD279 pada
31 Desember 2012 dan USD322 pada 31 Desember 2011
8.457
334.935
2.026
4.031
258.671
2.652
2.324
3.365
Sub - jumlah
347.742
268.719
1.187.714
1.883.695
Jumlah
Perusahaan dan PT MPP menandatangani beberapa perjanjian pengelolaan dana dengan PT Ciptadana
Securities (“PT CS”) dan PT Ciptadana Asset Management (“PT CAM”), pihak-pihak berelasi.
Berdasarkan perjanjian yang dapat diperpanjang tersebut, penempatan dana akan digunakan untuk
investasi pada efek ekuitas, efek utang dan instrumen lainnya sesuai dengan kebijakan investasi yang
bertujuan untuk memperoleh tingkat pengembalian investasi yang optimum dengan melakukan transaksi
dan pengelolaan yang aktif. Pada tahun 2012, Perusahaan dan PT MPP telah menerima pencairan
sebagian besar atas investasi pada PT CAM dan PT CS.
Pada tanggal 31 Desember 2012, investasi pada dana yang dikelola oleh pihak ketiga merupakan
kontrak pengelolaan investasi yang akan jatuh tempo pada tanggal 3 September 2013 dan dapat
diperpanjang dengan PT GAP Capital, pihak yang ditunjuk oleh PT MPP sebagai manajer investasi.
PT GAP Capital menggantikan PT Buana Megah Abadi, yang pada tanggal 31 Desember 2011
merupakan manajer investasi atas dana yang dikelola tersebut.
25
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
5. ASET KEUANGAN LANCAR LAINNYA (lanjutan)
Pada bulan April 2009, PT NPI melakukan investasi pada commercial papers yang diterbitkan oleh
Prime Venture Pte. Ltd. dan One Earth Holdings Pte. Ltd. dengan nilai nominal masing-masing sebesar
USD8.000 dan USD5.000 pada harga perolehan 99,651%. Pada tanggal 16 April 2012, seluruh
commercial papers tersebut telah jatuh tempo.
Perusahaan menempatkan dana berupa wesel tagih pada PT Ciptadana Capital (pihak berelasi). Wesel
tagih tersebut dapat diperpanjang bulanan.
Pengukuran nilai wajar untuk investasi yang tersedia untuk dijual dan investasi yang diperdagangkan
ditentukan berdasarkan harga kuotasi di pasar aktif. Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011,
keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual masing-masing sebesar
Rp116.450 dan Rp5.796 diakui di ekuitas, sedangkan keuntungan/(kerugian) yang belum direalisasi atas
investasi yang diperdagangkan masing-masing sebesar Rp48.923 dan (Rp2.878) diakui dalam laba rugi
komprehensif konsolidasian.
Perusahaan mengalami laba (rugi) bersih sebesar Rp1.573 dan (Rp126) dari transaksi penjualan
investasi Perusahaan dalam investasi yang diperdagangkan masing-masing untuk tahun yang berakhir
pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Aset keuangan lancar lainnya tertentu memperoleh bunga dengan tingkat tahunan berkisar antara 7%
sampai 14% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 8.37% sampai 13.13%
untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Aset keuangan lancar lainnya tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh
Perusahaan (Catatan 15).
Perincian saldo mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
6. PERSEDIAAN
Persediaan terdiri dari:
2012
2011
Eceran dan distribusi
Teknologi informatika dan lainnya
1.730.003
334.259
1.292.341
124.512
Jumlah
Penyisihan persediaan usang
2.064.262
-
1.416.853
(3.319)
Bersih
2.064.262
1.413.534
Manajemen berkeyakinan bahwa nilai persediaan mencerminkan nilai realisasi bersih.
Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa penyisihan persediaan usang yang
dibentuk cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari persediaan usang tersebut.
Persediaan diasuransikan terhadap kerugian akibat kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu
paket polis dengan nilai pertanggungan sebesar Rp1.669.405 dan RMB68.886 pada tanggal
31 Desember 2012. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berkeyakinan bahwa nilai
pertanggungjawaban tersebut cukup untuk menutup kerugian yang mungkin timbul dari risiko tersebut.
Pertanggungan ini terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, dan
PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).
Persediaan tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan
Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
26
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI
Entitas Anak langsung dan tidak langsung
Perincian Entitas Anak langsung dan tidak langsung Perusahaan diungkapkan dalam Catatan 1c.
Investasi pada Entitas Asosiasi dan Investasi Jangka Panjang Lainnya
Perincian Investasi pada Entitas Asosiasi dan investasi jangka panjang lainnya diungkapkan dalam
Catatan 9.
Saldo Pihak Berelasi
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi):
2012
Kas dan setara kas (Catatan 3)
PT Bank Nationalnobu
2011
41.621
3.004
0,29
0,02
Piutang usaha (Catatan 4)
PT First Media Tbk
PT Link Net
PT Lippo Karawaci Tbk
PT Siloam International Hospitals
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
39.300
33.383
2.349
524
98
38.756
3.439
1.364
1.952
Jumlah
75.654
45.511
0,54
0,32
Aset keuangan lancar lainnya (Catatan 5)
Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo
Investasi pada dana yang dikelola (managed fund)
PT Ciptadana Securities
PT Ciptadana Asset Management
46.500
-
126.500
755.000
Sub - Jumlah
46.500
881.500
Wesel tagih
PT Ciptadana Capital
32.250
68.840
Investasi yang tersedia untuk dijual
Saham
PT Lippo Karawaci Tbk
342.500
226.050
Investasi yang diperdagangkan
Obligasi dan saham
PT Lippo Karawaci Tbk
Sigma Capital Pte. Ltd.
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
144.003
100
95.042
9.093
77
Sub - jumlah
144.103
104.212
Pinjaman yang diberikan dan piutang
Piutang sewa
PT Lippo Karawaci Tbk
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
-
1.843
115
Sub - jumlah
-
1.958
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
27
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi) (lanjutan):
2012
2011
Pinjaman yang diberikan dan piutang (lanjutan)
Lainnya
PT Amanda Cipta Utama
PT Ciptadana Capital
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
7.862
595
1.208
865
Sub - jumlah
8.457
2.073
8.457
4.031
573.810
1.284.633
4,07
8,97
8.800
3.686
3.526
2.300
759
9.791
7.928
3.532
2.300
656
19.071
24.207
0,14
0,17
Aset lancar lainnya
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
-
253
Persentase dari jumlah aset
-
0,00
32.732
14.320
43.485
7.702
1.600
374
1.600
425
49.026
53.212
0,35
0,37
Hasil penjualan aset tetap
PT Link Net
PT First Media Tbk
2.209
-
36.969
Jumlah
2.209
36.969
0,02
0,26
324.260
324.260
2,30
2,27
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Biaya dibayar di muka
PT Mandiri Cipta Gemilang
PT Menara Bhumimegah
PT Direct Power
PT Villa Permata Cibodas
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Piutang pihak berelasi non-usaha
PT First Media Tbk
PT Bintang Sidoraya
PT Sarana Karya Cermerlang (dahulu PT Karya Dinamika
Investama)
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah aset
Uang muka dan jaminan sewa (Catatan 12)
PT Mandiri Cipta Gemilang
Persentase dari jumlah aset
28
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Rincian saldo pihak berelasi adalah sebagai berikut (terutama afiliasi): (lanjutan)
2012
Sewa dibayar di muka jangka panjang (Catatan 13)
PT Menara Bhumimegah
PT Direct Power
PT Villa Permata Cibodas
PT Mandiri Cipta Gemilang
2011
76.623
68.762
39.292
37.000
172.426
72.413
41.592
50.588
221.677
337.019
1,57
2,35
Utang usaha
PT Link Net
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
1,470
931
60
649
Jumlah
2.401
709
0,03
0,01
Liabilitas jangka pendek lainnya
PT First Media Tbk
PT Link Net
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
22.571
28
2.111
55.215
2.354
438
Jumlah
24.710
58.007
0,35
0,94
Utang pihak berelasi non-usaha
Avel Pty. Limited, Australia
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
3.016
289
2.531
1.280
Jumlah
3.305
3.811
0,05
0,06
Jumlah
Persentase dari jumlah aset
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Persentase dari jumlah liabilitas
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban)
dengan pihak berelasi (terutama afiliasi):
2012
2011
Penjualan bersih (Catatan 25)
PT Link Net
PT First Media Tbk
PT Siloam International Hospitals
PT Lippo Karawaci Tbk
PT Almaron Perkasa
PT Mandiri Cipta Gemilang
PT Jakarta Globe Media
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
107.921
35.747
20.227
11.031
1.568
1.500
46
3.485
59.685
133.851
5.622
9.759
4.704
4.781
Jumlah
181.525
218.402
1,44
2,11
Persentase dari penjualan bersih
29
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Saldo Pihak Berelasi (lanjutan)
Berikut ini adalah ikhtisar transaksi yang signifikan (mempengaruhi penerimaan/pendapatan dan beban)
dengan pihak berelasi (terutama afiliasi): (lanjutan)
2012
Beban Penjualan
Beban Sewa (termasuk amortisasi sewa)
PT Mandiri Cipta Gemilang
PT Menara Bhumimegah
PT Direct Power
PT Villa Permata Cibodas
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
Jumlah
Persentase dari beban sewa - bersih
Pendapatan Sewa
PT Lippo Karawaci Tbk
Persentase dari pendapatan sewa
2011
(9.791)
(3.754)
(3.505)
(2.300)
(720)
(10.026)
(3.532)
(2.108)
(977)
(20.070)
(16.643)
4,85
4,41
2.913
2.964
0,95
1,03
Beban Lain-lain
Avel Pty. Limited, Australia
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
(10.040)
(17)
(8.644)
(179)
Jumlah
(10.057)
(8.823)
Persentase dari beban lain-lain
4,30
Beban Umum dan Administrasi
Beban gaji dan tunjangan
Dewan Komisaris dan Direksi (imbalan kerja jangka pendek)
Persentase dari beban gaji dan tunjangan
Beban konsultan
PT Ciptadana Asset Management
Persentase dari beban konsultan
Beban asuransi
PT Lippo General Insurance Tbk
Persentase dari beban asuransi
Beban lain-lain
PT Ciptadana Securities
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
Jumlah
Persentase dari beban lain-lain
Penghasilan keuangan
PT Ciptadana Asset Management
PT Ciptadana Securities
PT Ciptadana Capital
Lainnya (masing-masing di bawah Rp1.000)
Jumlah
Persentase dari penghasilan keuangan
(49.331)
6,18
(39.453)
6,85
6,66
(6.560)
(101)
6,52
0,15
(4.380)
(2.750)
12,11
10,00
(995)
(520)
(1.719)
(940)
(1.515)
(2.659)
1,68
4,55
65.391
27.997
17.942
510
62.552
129.316
1.589
840
111.840
194.297
41,57
47,35
Transaksi dengan pihak berelasi dilaksanakan dengan persyaratan yang normal seperti yang dilakukan
dengan pihak ketiga, kecuali piutang pihak berelasi non-usaha tertentu yang tidak dikenakan bunga.
30
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
7. TRANSAKSI DAN SALDO PIHAK BERELASI (lanjutan)
Hubungan dan sifat saldo akun/transaksi dengan pihak berelasi adalah sebagai berikut:
No.
Pihak Berelasi
Hubungan
Sifat Saldo Akun/Transaksi
1.
PT Bank Nationalnobu
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Kas dan setara kas
2.
PT First Media Tbk
Entitas Asosiasi
PT RPK
Piutang usaha, piutang pihak berelasi
non-usaha, hasil penjualan aset tetap,
liabilitas jangka pendek lainnya dan
penjualan bersih
3.
PT Link Net
Afiliasi karena entitas anak
PT First Media Tbk
Piutang usaha, hasil penjualan aset
tetap, utang usaha, liabilitas jangka
pendek lainnya dan penjualan bersih
4.
PT Lippo Karawaci Tbk (“PT LK”)
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Piutang usaha, aset keuangan lancar
lainnya, penjualan bersih dan
pendapatan sewa
5.
PT Siloam International Hospitals
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Piutang usaha dan penjualan bersih
6.
PT Amanda Cipta Utama
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
7.
PT Ciptadana Capital
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya dan
penghasilan keuangan
8.
PT Ciptadana Securities
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, beban
umum dan administrasi - lain-lain dan
penghasilan keuangan
9.
PT Ciptadana Asset Management
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Aset keuangan lancar lainnya, beban
konsultan dan penghasilan keuangan
10.
Sigma Capital Pte. Ltd.
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Aset keuangan lancar lainnya
11.
PT Mandiri Cipta Gemilang
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Biaya dibayar di muka, uang muka
dan jaminan sewa, sewa dibayar di
muka jangka panjang, penjualan
bersih dan beban sewa
12.
PT Menara Bhumimegah
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar
di muka jangka panjang dan beban
sewa
13.
PT Direct Power
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar
di muka jangka panjang dan beban
sewa
14.
PT Villa Permata Cibodas
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Biaya dibayar di muka, sewa dibayar
di muka jangka panjang dan beban
sewa
15.
PT Bintang Sidoraya
Entitas Asosiasi
PT Taraprima Reksabuana
(PT TPRB)
Piutang pihak berelasi non-usaha
16.
PT Sarana Karya Cemerlang (dahulu
PT Karya Dinamika Investama)
Entitas Asosiasi PT NPI
Piutang pihak berelasi non-usaha
17.
Avel Pty. Limited, Australia
Afiliasi
Utang pihak berelasi non-usaha dan
beban penjualan lainnya
18.
PT Almaron Perkasa
Afiliasi karena entitas anak
PT LK
Penjualan bersih
19.
PT Jakarta Globe media
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Penjualan bersih
20.
Dewan Komisaris dan Direksi
Dewan Komisaris dan Direksi
Pembayaran untuk beban gaji dan
tunjangan
21.
PT Lippo General Insurance Tbk
Afiliasi karena di bawah
kesamaan pengendalian
Beban umum dan administrasiasuransi
31
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
8. PIUTANG JANGKA PANJANG LAINNYA
Piutang jangka panjang lainnya terutama merupakan saldo piutang kepada PT Meadow Indonesia
(“PT MI”) sehubungan dengan penjualan saham PT Matahari Department Store Tbk (“PT MDS”).
Berdasarkan perjanjian piutang ini, piutang dikenakan bunga dengan tingkat bunga tahunan berkisar
antara 13% sampai 15% selama masa pinjaman, yaitu 7 tahun sejak bulan April 2010. Pelunasan atas
pokok dan bunga akan dilakukan pada akhir masa pinjaman, kecuali jika PT MI melakukan pelunasan
lebih awal. Pada tanggal 30 September 2011, PT MI telah efektif merger dengan PT MDS, sehingga
piutang ini beralih ke PT MDS. Sesuai dengan PSAK 7 (revisi 2010): Pengungkapan pihak Berelasi,
mengenai definisi pihak berelasi, sejak tanggal 1 Januari 2011, PT MDS tidak menjadi pihak yang
berelasi dengan Perusahaan.
Pada tanggal 7 Agustus 2012, PT MP telah menerima pelunasan lebih awal atas piutang jangka panjang
lainnya dari PT MDS.
9. INVESTASI
Investasi pada Entitas Asosiasi
Investasi pada Entitas Asosiasi yang dimiliki oleh Perusahaan terdiri dari:
Akumulasi Bagian atas laba (rugi)
bersih Entitas Asosiasi yang
tidak dibagikan
Nilai Penyertaan
Persentase
Kepemilikan
PT First Media Tbk (“PT FM”)
PT Matahari Leisure (“PT MLe”)
PT Nusantara Trimultiprima (“PT NTP”)
PT Bintang Sidoraya (“PT BSR”)
PT Tason Mitra Prima (“PT TMP”)
PT Sarana Karya Cemerlang
(“PT SKC”)
Jumlah
2012
2011
2012
33,77
50,00
49,00
24,00
50,00
574.502
24.168
2.940
2.380
2.082
610.012
27.932
2.380
2.082
36,36
400
400
606.472
642.806
2011
(79.076 )
22.731
(18.581 )
(918 )
(75.844 )
(43.566)
26.495
(18.581)
(918)
(36.570)
PT FM
Penyertaan saham pada PT FM diperoleh melalui PT RPK, yang bergerak dalam bidang jasa dan
perdagangan umum.
PT MLe
Penyertaan saham pada PT MLe diperoleh melalui PT NPrI. PT MLe bergerak dalam bidang manufaktur
mesin permainan. PT NPrI memperoleh dividen tunai sebesar Rp5.000 pada tahun 2012.
PT NTP
Penyertaan saham pada PT NTP diperoleh melalui PT Prima Karya Sejati, Entitas Anak. PT NTP
bergerak dalam bidang perdagangan umum.
PT BSR dan PT TMP
Penyertaan saham pada PT BSR dan PT TMP diperoleh melalui PT TPRB. PT BSR bergerak dalam
bidang penjualan dan pemasaran produk minuman bir, sementara PT TMP belum beroperasi secara
komersial.
32
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
9. INVESTASI (lanjutan)
Investasi pada Entitas Asosiasi (lanjutan)
PT SKC
Penyertaan saham pada PT SKC (dahulu PT Karya Dinamika Investama) diperoleh melalui PT NPI. PT
SKC belum beroperasi secara komersial.
Selain itu, Perusahaan memiliki penyertaan saham pada PT Natrindo Global Telekomunikasi
(“PT NGT”) dan PT Tirta Mandiri Sejahtera (“PT TMS”), dengan kepemilikan masing-masing sebesar
20%. PT NGT dan PT TMS belum beroperasi secara komersial. Nilai penyertaan pada PT NGT dan
PT TMS bersaldo nihil karena akumulasi ruginya telah melebihi harga perolehan investasi.
Investasi pada Entitas Asosiasi tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang
diperoleh Perusahaan (Catatan 15).
Investasi Jangka Panjang Lainnya
Investasi jangka panjang lainnya merupakan penyertaan saham yang dinyatakan dengan metode biaya.
Investasi tersebut terdiri dari:
2012
Meadow Asia Company Limited (“MAC”)
Saham preferen
Saham biasa
Sub - jumlah
PT Bank Nationalnobu (”Nobu”) - pihak berelasi
PT Langgeng Mandiri Lestari (“PT LML”)
Investasi saham jangka panjang lainnya - bersih
Jumlah
2011
711.252
171.596
711.252
171.596
882.848
882.848
43.731
1.000
5
1.000
5
927.584
883.853
MAC
PT MP memiliki penyertaan saham preferen dan saham biasa pada MAC sehubungan dengan proses
pengalihan seluruh kepemilikan saham pada PT MDS pada tahun 2010, masing-masing senilai
Rp711.252 dan Rp171.596. Saham preferen ini tidak mempunyai hak suara (non-voting) kecuali yang
berhubungan dengan perubahan hak-hak atas saham preferen atau saat pembubaran perusahaan.
Saham preferen memberikan kepada pemegang sahamnya dividen kumulatif sebesar 13% per tahun.
Keputusan pembagian dividen saham preferen merupakan kewenangan MAC dan MAC dapat sewaktuwaktu menebus saham preferennya.
MAC tidak memiliki bidang usaha lain selain investasi pada Asia Color Company Limited (“ACC”). ACC
memiliki investasi hanya pada PT MDS. Kepemilikan secara tidak langsung PT MP terhadap PT MDS
adalah sebesar 19,63%. Dengan kepemilikan tidak langsung sebesar kurang dari 20%, Perusahaan
dianggap tidak mempunyai pengaruh signifikan sehingga investasi pada MAC dicatat dengan
menggunakan metode biaya. Berdasarkan metode biaya, investor mencatat investasinya pada
perusahaan investee sebesar biaya perolehan.
Nobu
Pada bulan Mei 2012, PT Prima Cakrawala Sentosa, Entitas Anak, melakukan penyertaan saham pada
Nobu dengan kepemilikan sebesar 10,59%. Nobu bergerak dalam bidang usaha perbankan.
PT LML
PT Surya Asri Lestari memiliki 7,14% pemilikan pada PT LML. PT LML bergerak dalam bidang usaha
persewaan ruang perkantoran.
33
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
10. PROPERTI INVESTASI
Rincian akun ini adalah sebagai berikut:
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo akhir
31 Desember 2012
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
128.639
37.112
8.401
578
(36.562 )
30.147
-
106.893
1.128
Jumlah
165.751
8.979
(36.562 )
30.147
108.021
20.733
1.713
(22.338 )
-
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
108
Nilai Tercatat
145.018
31 Desember 2011
Biaya Perolehan
Tanah
Bangunan
106.879
42.198
30.652
614
(8.892 )
5.700
128.639
37.112
Jumlah
149.077
31.266
(8.892 )
5.700
165.751
19.378
2.041
686
20.733
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Nilai Tercatat
107.913
-
129.699
145.018
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp109.947.
11. ASET TETAP
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut:
Transaksi selama Tahun Berjalan
2012
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Saldo
Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo
Akhir
196.969
1.158.769
48.588
38.416
385
56.104
117.461
245.942
1.135.828
623.911
63.444
153.567
41.758
799.164
137.636
1.390.423
356.929
59.453
374.088
28.896
262.465
19.254
6.138
88.931
2.163
94.120
30.938
6.766
20.659
27.238
63.685
10.570
2.334
25.077
141.457
1.683.323
396.551
70.023
458.601
Sub-jumlah
Aset sewa pembiayaan
Aset dalam penyelesaian
4.298.178
60.710
26.333
556.132
550
113.067
364.702
(120.341)
288.123
-
4.930.889
61.260
19.059
Jumlah
4.385.221
669.749
244.361
288.123
5.011.208
383.126
58.659
-
34.698
407.087
274.757
92.817
12.906
35.118
345.362
96.260
729.624
309.642
14.973
161.382
27.196
441
3.524
30
26.803
40.919
10.334
84.871
853.611
326.534
Akumulasi Penyusutan
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
34
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Rincian aset tetap adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan
2012
Akumulasi Penyusutan
(lanjutan)
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Saldo
Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
2.330
20.147
62.033
250.374
22.950
170.349
2.329.872
7.742
-
-
9.984
2.044.206
443.049
22.950
170.349
2.339.856
Penurunan Nilai Aset Tetap
Tanah
Bangunan
Peralatan dan instalasi
7.161
68.496
2.626
-
-
-
7.161
68.496
2.626
Jumlah
78.283
-
-
-
78.283
Bersih
2.262.732
Sub - jumlah
Aset sewa pembiayaan
Jumlah
54.221
194.334
3.874
76.406
2.041.964
435.307
2.242
Saldo
Akhir
Pelepasan
6.268
(219)
2.593.069
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Transaksi selama Tahun Berjalan
2011
Nilai Tercatat
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
Saldo
Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pelepasan
Saldo
Akhir
170.080
1.042.693
24.786
123.371
10.392
5.195
8.289
12.490
196.969
1.158.769
565.286
48.118
50.888
40.381
623.911
164.044
601.028
300.091
731.306
297.784
27.810
159.648
13.118
2.473
101.373
(53.320)
638.463
44.585
(673.386)
73.884
898
8.716
865
940
98.953
137.636
1.390.423
356.929
59.453
374.088
Sub-jumlah
Aset sewa pembiayaan
Aset dalam penyelesaian
3.872.312
2.261
5.940
500.697
58.449
45.843
96.701
(25.450)
171.532
-
4.298.178
60.710
26.333
Jumlah
3.880.513
604.989
71.251
171.532
4.385.221
1.254
344.611
265
47.430
-
1.519
8.915
383.126
216.840
89.362
8.300
39.745
274.757
89.606
608.338
288.696
52.789
186.710
11.105
127.796
21.811
2.463
62.855
(3.604)
(91)
7.559
847
6.510
865
940
62.790
96.260
729.624
309.642
54.221
194.334
Sub - jumlah
Aset sewa pembiayaan
1.788.844
1.054
363.087
1.094
12.164
94
122.131
-
2.041.964
2.242
Jumlah
1.789.898
364.181
12.258
122.131
2.044.206
Akumulasi Penyusutan
Tanah
Bangunan
Prasarana dan renovasi
bangunan
Perabot, perlengkapan dan
peralatan kantor
Peralatan dan instalasi
Mesin
Alat-alat transportasi
Peralatan untuk disewakan
35
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
11. ASET TETAP (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan
2011
Saldo
Awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Saldo
Akhir
Pelepasan
Penurunan Nilai Aset Tetap
Tanah
Bangunan
Peralatan dan instalasi
7.161
68.496
2.626
-
-
-
7.161
68.496
2.626
Jumlah
78.283
-
-
-
78.283
Bersih
2.012.332
2.262.732
* termasuk efek selisih kurs penjabaran laporan keuangan entitas anak dalam mata uang asing
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas
anak menjual aset tetap tertentu dengan rincian sebagai berikut:
2012
Harga jual
Nilai buku bersih
2011
97.352
(117.774)
68.217
(49.401)
(20.422)
18.816
Laba (rugi)
Penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dibebankan
sebagai berikut:
2012
2011
Beban umum dan administrasi (Catatan 27)
Beban pokok penjualan barang dan jasa
Beban penjualan
294.864
90.461
57.724
239.316
72.513
52.352
Jumlah
443.049
364.181
Hak atas tanah merupakan Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Milik Rumah Susun (“HMRS”) atas
bangunan yang terletak di beberapa kota di Indonesia. HGB dan HMRS akan berakhir pada berbagai
tanggal mulai tahun 2013 sampai 2041. HGB dan HMRS adalah atas nama Perusahaan dan Entitas
Anak.
Perusahaan dan Entitas Anak mengasuransikan sebesar Rp359.373, USD393.864 dan RMB460.980
pada tanggal 31 Desember 2012 atas seluruh aset tetapnya, kecuali tanah, terhadap kebakaran dan
risiko lainnya. Manajemen Perusahaan dan Entitas Anak berpendapat bahwa nilai pertanggungan
tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian yang timbul dari risiko tersebut. Pertanggungan
tersebut terutama dilakukan oleh PT Asuransi Central Asia, PT Asuransi Bintang Tbk, China Ping An
Property Insurance, dan PT Lippo General Insurance Tbk (pihak berelasi).
Pada tanggal 31 Desember 2012, nilai jual obyek pajak untuk tanah dan bangunan yang dimiliki
Perusahaan dan Entitas Anak tertentu adalah sebesar Rp1.304.100.
Aset tetap tertentu digunakan sebagai jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan
Entitas Anak tertentu (Catatan 15 dan 20).
12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA
Akun ini terutama merupakan uang muka dan jaminan sewa yang dibayarkan kepada pemilik bangunan
untuk toko-toko baru PT MPP (Catatan 32c). Uang muka akan digunakan untuk pembayaran sewa pada
saat periode sewa dimulai.
36
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
12. UANG MUKA DAN JAMINAN SEWA (lanjutan)
Pada tahun 2012, PT MPP menandatangani perjanjian pembatalan sewa dengan pihak developerdeveloper atas lokasi toko yang nilai sewanya telah mengalami penurunan nilai. Berdasarkan perjanjian
ini, PT MPP akan menerima kembali uang muka sewa yang telah dibayarkan PT MPP kepada
developer. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar Rp56.672 atas uang
muka sewa dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari “Penghasilan lain-lain” pada laba
rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Uang muka dan jaminan sewa kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebesar 324.260 (Catatan 7).
13. SEWA DIBAYAR DI MUKA JANGKA PANJANG
Akun ini terutama merupakan pembayaran sewa dibayar di muka jangka panjang untuk lokasi toko-toko
PT MPP di Kemang Village, Pejaten Village, Bellanova Country Mall, Puri Paragon City, Mega Mall Pluit
dan toko lainnya pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
Sewa dibayar di muka jangka panjang PT MPP berjangka waktu bervariasi sampai dengan 20 tahun.
Sewa dibayar di muka jangka panjang kepada pihak berelasi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
masing-masing adalah sebesar Rp221.677 dan Rp337.019 (Catatan 7).
Pada tahun 2012, seperti yang telah dijelaskan di Catatan 12, PT MPP telah menandatangani perjanjian
pembatalan sewa dengan pihak developer-developer atas lokasi toko yang nilai sewanya telah
mengalami penurunan nilai. Oleh karena itu, PT MPP telah membalik rugi penurunan nilai sebesar
Rp118.517 atas sewa dibayar di muka dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari
“Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Pada tahun 2012, PT MPP juga telah melakukan penelaahan beberapa lokasi toko atas sewa dibayar di
muka dengan menunjuk penilai independen dalam melakukan penilaian wajar sewa dibayar di muka
atas lokasi-lokasi tersebut. Berdasarkan laporan penilai independen, PT MPP telah membukukan rugi
penurunan nilai sebesar Rp21.468 dan mencatat penyesuaian tersebut sebagai bagian dari
“Penghasilan lain-lain” pada laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan.
Sepanjang tahun 2012, sesuai dengan rencana PT MPP untuk melakukan perampingan (streamline)
atas aset non inti, PT MPP tetah menandatangani perjanjian-perjanjian pembatalan sewa atas lokasilokasi toko yang nilai sewanya mengalami penurunan nilai.
14. ASET TAKBERWUJUD
Akun ini terdiri dari:
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
31 Desember 2012
Piranti lunak komputer
Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
61.382
(15.746 )
Nilai buku
Goodwill
45.636
130.581
Jumlah
176.217
Penambahan
Reklasifikasi*
Pengurangan**
Saldo akhir
4.909
(5.440 )
-
-
66.291
(21.186)
(531)
1.645
-
-
45.105
132.226
177.331
37
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
14. ASET TAKBERWUJUD (lanjutan)
Transaksi selama Tahun Berjalan
Saldo awal
Penambahan
Reklasifikasi*
Pengurangan**
Saldo akhir
31 Desember 2011
Piranti lunak komputer
Nilai tercatat
Akumulasi amortisasi
15.598
(12.147 )
45.784
(3.599 )
-
-
61.382
(15.746)
Nilai buku
Goodwill
3.451
114.607
42.185
15.974
-
-
45.636
130.581
Jumlah
118.058
176.217
Amortisasi untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masingmasing sebesar Rp5.440 dan Rp3.599 dibebankan pada “Beban umum dan administrasi” dalam laporan
laba rugi komprehensif konsolidasian.
15. UTANG BANK JANGKA PENDEK
Akun ini terdiri dari:
2012
2011
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (“BNI”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”)
PT Bank Permata Tbk (“Permata”) - USD61
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”)
Standard Chartered Bank, Jakarta (“SCB”) - USD910
450.000
52.000
1.256
593
-
115.000
27.000
75.000
8.254
Jumlah
503.849
225.254
Pinjaman yang diperoleh Perusahaan antara lain sebagai berikut:
-
-
BNI, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah maksimum sebesar Rp150.000 dan fasilitas
bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 12 September 2012.
Kemudian pada tanggal 22 Nopember 2012, Perusahaan memperoleh tambahan fasilitas kredit
modal kerja sebesar Rp300.000, di mana seluruh fasilitas akan tersedia sampai dengan tanggal
21 Nopember 2013. Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan telah menggunakan seluruh
fasilitas kredit modal kerja.
Mandiri, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp52.000
dan fasilitas bank garansi sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 16 Nopember
2013 (Catatan 37a).
PT VSI, memperoleh fasilitas sebagai berikut:
- Invoice Financing dari Permata dengan jumlah maksimum sebesar USD1.000 sampai dengan
tanggal 8 Maret 2013.
- Pinjaman rekening koran dari Mayapada dengan jumlah maksimum sebesar Rp1.256 sampai
dengan tanggal 21 Nopember 2013.
Perusahaan dan PT MT memperoleh fasilitas import invoice financing dari SCB dengan jumlah
maksimum sebesar USD3.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Januari 2012.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dikenakan bunga dengan tingkat tahunan berkisar
antara 11% sampai 12% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 dan 9.5% sampai
12.5% untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011. Perusahaan juga diwajibkan untuk
memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per
tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitas-fasilitas kredit yang diperoleh Perusahaan dijamin antara
lain dengan piutang usaha, persediaan, kepemilikan Perusahaan di perusahaan berelasi dan asosiasi,
dan aset tetap (Catatan 4, 5, 6, 9 dan 11).
38
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
16. UTANG USAHA
Akun ini merupakan kewajiban kepada para pemasok:
2012
2011
Beli putus
Konsinyasi
1.555.495
352.527
1.360.099
209.823
Jumlah
1.908.022
1.569.922
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
Seluruh saldo utang kepada pemasok seluruhnya dibayar pada triwulan berikutnya.
17. BEBAN AKRUAL
Akun ini terdiri dari:
2012
2011
Pemeliharaan dan Jasa
Pemasaran dan perlengkapan
Beban konsultan
Listrik dan energi
Sewa
Bunga
Lain-lain
272.069
87.105
56.655
55.545
40.764
32.503
126.277
166.984
122.264
16.660
37.907
33.081
28.518
198.387
Jumlah
670.918
603.801
Perincian saldo dalam mata uang asing diungkapkan dalam Catatan 30.
18. LIABILITAS KEUANGAN JANGKA PENDEK LAINNYA
Akun ini mencakup antara lain kewajiban kepada kontraktor untuk pekerjaan renovasi bangunan,
termasuk dekorasi toko, dan kepada pihak ketiga atas beban pemasaran dan sewa.
19. PERPAJAKAN
a. Pajak dibayar di muka
2012
Tagihan pajak penghasilan:
- 2012
- 2011
- 2010
Pajak lainnya:
- Pajak Pertambahan Nilai - bersih
- Lain-lain
Jumlah
39
2011
65.489
40.837
-
89.454
23.559
106.326
113.013
148.869
15.264
41.592
3.557
164.133
45.149
270.459
158.162
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
b. Utang pajak
2012
-
2011
Pajak penghasilan badan:
- Entitas anak
22.880
5.272
Pajak lainnya:
- Pasal 21
- Pasal 23
- Pasal 25
- Pasal 26
- Pasal 4 (2)
- Lain-lain
- Pajak Pertambahan Nilai - bersih
12.593
8.424
2.752
667
4.500
62.055
24.702
8.697
536
2.285
309
4.453
19.503
90.991
60.485
113.871
65.757
Jumlah
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan
2012
Perusahaan
- Kini
- Tangguhan
Entitas anak
- Kini
- Tangguhan
Jumlah
2011
(15.063)
-
(15.063)
-
31.155
(27.594)
18.713
(25.519)
3.561
(6.806)
(11.502)
(6.806)
Rekonsiliasi antara laba sebelum pajak penghasilan, seperti yang disajikan pada laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan taksiran laba fiskal Perusahaan adalah sebagai berikut:
2012
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
Laba bersih Entitas Anak sebelum pajak penghasilan
Bagian atas rugi bersih entitas asosiasi
2011
155.081
(93.266)
34.274
89.232
(6.214)
11.801
Laba sebelum pajak penghasilan Perusahaan
96.089
94.819
Perbedaan temporer:
- Selisih antara penyusutan dan amortisasi
komersial dan fiskal
- Penyisihan imbalan karyawan
- Lain-lain
(7.517)
765
15.029
(3.092)
5.406
(10.927)
Perbedaan tetap:
- Lain-lain
(55.185)
(81.687)
Taksiran laba fiskal
Akumulasi rugi fiskal - bersih
49.181
(83.417)
4.519
(162.572)
Taksiran rugi fiskal Perusahaan yang dapat
dikompensasi
(34.236)
(158.053)
Beban pajak kini - Perusahaan
-
Klaim atas pengembalian pajak penghasilan Perusahaan
40
(12.378)
(13.755)
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
c. Beban (manfaat) pajak penghasilan (lanjutan)
Sesuai dengan Undang-Undang Perpajakan Indonesia, pajak penghasilan badan dihitung secara
tahunan untuk Perusahaan dan masing-masing entitas anak sebagai entitas hukum yang terpisah.
Laporan keuangan konsolidasian tidak dapat digunakan untuk menghitung pajak penghasilan
badan.
Dalam laporan keuangan konsolidasian ini, jumlah taksiran laba fiskal Perusahaan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 menjadi dasar dalam pengisian Surat
Pemberitahuan Tahunan (“SPT”) pajak penghasilan badan.
Rekonsiliasi antara manfaat pajak penghasilan konsolidasian yang dihitung dengan menggunakan
tarif pajak yang berlaku dari laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
2012
2011
Laba konsolidasian sebelum pajak penghasilan
155.081
89.232
Beban pajak penghasilan dihitung dengan
tarif yang berlaku (25%)
Pendapatan yang telah dikenakan pajak final
Koreksi rugi fiskal
Lain-lain
(38.770)
67.148
(51.400)
34.524
(22.308)
8.671
(43.281)
63.724
11.502
6.806
Manfaat pajak penghasilan
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan
Dikreditkan/
(dibebankan)
pada laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian
2011
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal
Perbedaan nilai buku aset tetap
dan aset tak berwujud menurut
akuntansi dan pajak
Penyisihan imbalan kerja
Penyisihan - persediaan dan piutang
Lain-lain
39.513
827
1.798
2.710
(44.848)
Jumlah
-
(30.953)
2012
8.560
(1.879)
(708)
3.757
44.848
(1.052)
1.090
6.467
-
15.065
15.065
Entitas Anak
339.505
(92.466)
247.039
Jumlah
339.505
(77.401)
262.104
9.239
(4.064)
5.175
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak
41
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
19. PERPAJAKAN (lanjutan)
d. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan (lanjutan)
Dikreditkan/
(dibebankan)
pada laporan laba
rugi komprehensif
konsolidasian
2010
Aset pajak tangguhan
Akumulasi rugi fiskal
Penyisihan - persediaan dan piutang
Penyisihan imbalan kerja karyawan
Perbedaan nilai buku aset tetap
dan aset tak berwujud menurut
akuntansi dan pajak
Lain-lain
Jumlah
2011
19.972
5.701
4.597
19.541
(2.991)
(2.799)
39.513
2.710
1.798
2.274
(32.544)
(1.447)
(12.304)
827
(44.848)
-
-
-
Entitas Anak
310.429
29.076
339.505
Jumlah
310.429
29.076
339.505
5.685
3.554
9.239
Liabilitas pajak tangguhan
Entitas Anak
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, aset pajak tangguhan yang dikreditkan
ke pendapatan komprehensif lain masing-masing sebesar Rp4.904.
Manajemen berkeyakinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa datang akan memadai untuk
mengkompensasi perbedaan temporer yang dapat dikurangkan.
e. Surat Ketetapan Pajak
Pada bulan April 2012, Perusahaan menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (“SKPLB”) dan
Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) untuk tahun pajak 2010. Berdasarkan SKPLB
tersebut, rugi fiskal Perusahaan dikoreksi menjadi laba fiskal sebesar Rp34.902 dan tagihan pajak
Perusahaan sebesar Rp10.033 telah disetujui oleh Direktorat Jenderal Pajak, sedangkan
berdasarkan SKPKB, Perusahaan terutang tambahan pajak penghasilan Pasal 4 ayat 2 dan 21
beserta dendanya sebesar Rp2. Perusahaan telah melakukan penyesuaian atas koreksi rugi fiskal,
tagihan pajak, tambahan pajak terutang beserta dendanya tersebut pada laporan keuangan
konsolidasian yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012.
Pada bulan Mei 2012, Perusahaan telah menerima restitusi pajak bersih sebesar Rp10.031 atas
lebih bayar Pajak Penghasilan Badan tahun 2010.
f.
Administrasi
Berdasarkan Undang-Undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, Perusahaan menghitung,
menetapkan dan membayar sendiri besarnya jumlah pajak yang terhutang. Berdasarkan peraturan
perundang-undangan yang berlaku, Direktur Jenderal Pajak (“DJP”) dapat menetapkan atau
mengubah jumlah pajak terutang dalam jangka waktu tertentu. Untuk tahun pajak 2007 dan
sebelumnya, jangka waktu tersebut adalah sepuluh tahun sejak saat terutangnya pajak tetapi tidak
lebih dari tahun 2013, sedangkan untuk tahun pajak 2008 dan seterusnya, jangka waktunya adalah
lima tahun sejak saat terutangnya pajak.
42
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA
Akun ini terdiri dari utang bank dan lembaga keuangan lainnya kepada pihak ketiga sebagai berikut:
2012
PT Bank Negara Indonesia Tbk (”BNI”)
PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”)
PT Bank CIMB Niaga Tbk (“CIMB”)
Bank of China Limited (“BoC”) - USD30.000
PT Bank Internasional Indonesia Tbk (“BII”)
The Hongkong and Shanghai Banking Corporation
Limited (“HSBC”)
PT Bank Permata Tbk (“Permata”), termasuk USD752 pada
tanggal 31 Desember 2012 dan USD1.457 pada
tanggal 31 Desember 2011
Cisco Systems Capital Asia. Pte. Ltd. (“Cisco”),
USD4.659 pada tanggal 31 Desember 2012 dan
USD8.940 pada tanggal 31 Desember 2011
PT Bank Windu Kentjana International Tbk (“BWK”)
PT Bank Mayapada Internasional Tbk (“Mayapada”)
PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (“Mandiri”)
2011
500.000
430.000
360.000
290.100
250.000
440.000
243.262
272.040
200.000
135.000
135.000
90.684
54.751
45.049
13.635
5.042
-
81.068
17.155
1.920
500.000
Sub - jumlah
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
2.119.510
(626.456 )
1.945.196
(523.562 )
Bagian Jangka Panjang
1.493.054
1.421.634
Pinjaman yang diperoleh PT MPP antara lain sebagai berikut:
-
-
BNI, berupa fasilitas modal kerja revolving dengan jumlah maksimum sebesar Rp500.000 yang
tersedia sampai dengan tanggal 22 Desember 2014;
Danamon, berupa fasilitas kredit modal kerja revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000
yang tersedia sampai dengan tanggal 31 Juli 2013 (Catatan 37e);
CIMB, berupa fasilitas kredit Pinjaman Tetap atas Permintaan 3 sebesar Rp240.000 yang tersedia
sampai dengan tanggal 13 Desember 2014 (Catatan 37e);
BoC, berupa fasilitas kredit revolving sebesar USD30.000 yang tersedia sampai dengan tanggal
14 Januari 2014;
BII, berupa fasilitas kredit promes revolving dengan nilai keseluruhan sebesar Rp400.000 yang
tersedia sampai dengan tanggal 21 Mei 2014 (Catatan 37e);
HSBC, berupa fasilitas kredit modal kerja dengan jumlah pokok pinjaman sebesar Rp135.000 (atau
ekuivalen dalam dolar Amerika dengan jumlah maksimum sebesar USD15.000) yang tersedia
sampai dengan tanggal 19 Desember 2013 dan fasilitas cross currency swap sebesar USD10.000
yang dapat digunakan sebagai perlindungan atas resiko fluktuasi mata uang yang tersedia sampai
dengan tanggal 31 Mei 2013 (Catatan 37e);
Mandiri, berupa fasilitas kredit revolving sebesar Rp1.000.000 dan tambahan fasilitas sebesar
Rp1.000.000 saat penjualan PT MPP mencapai jumlah tertentu yang tersedia sampai dengan
tanggal 27 Oktober 2013. Pada tanggal 19 September 2012, PT MPP melunasi seluruh saldo
pinjaman dari Mandiri.
Perusahaan memperoleh fasilitas kredit modal kerja pinjaman tetap dari CIMB sebesar Rp120.000 dan
fasilitas pinjaman rekening koran sebesar Rp10.000 yang tersedia sampai dengan tanggal 14 Maret
2014.
Pada tanggal 10 Mei 2012, PT MT mendapat fasilitas Bank Garansi-2 dari Permata sebesar USD8.000
sebagai jaminan atas penyewaan satelit yang dilakukan oleh PT TI yang juga dapat digunakan untuk
penerbitan stand by letter of Credit. Plafond ini merupakan peralihan plafond dari PT MT dan
Perusahaan sebesar USD6.000 serta tambahan plafond baru sebesar USD2.000.
43
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
20. UTANG BANK DAN LEMBAGA KEUANGAN LAINNYA (lanjutan)
Perusahaan juga memperoleh pinjaman dari Permata, PT MT memperoleh pinjaman dari Permata dan
Cisco, PT MMI memperoleh pinjaman dari BWK, serta PT VI memperoleh pinjaman dari Mayapada,
CIMB, Danamon, dan Permata. Fasilitas-fasilitas tersebut digunakan untuk membiayai pembelian
persediaan yang telah disetujui oleh pihak kreditur (kontrak penjualan). Setiap pinjaman untuk kontrak
penjualan ini jatuh tempo sesuai dengan jangka waktu kontrak penjualan yang dibiayai tersebut.
Untuk fasilitas pinjaman tersebut di atas, Perusahaan dan Entitas Anak dikenakan bunga dengan tingkat
tahunan berkisar antara 7,6% sampai 15% untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 4,7% sampai
6,5% untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012;
dan antara 9,5% sampai 15% untuk untuk fasilitas pinjaman dalam Rupiah dan 3,15% sampai 3,97%
untuk fasilitas pinjaman dalam USD untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2011.
Perusahaan dan Entitas Anak juga diwajibkan untuk memenuhi persyaratan-persyaratan tertentu yang
mana semua persyaratan tersebut terpenuhi pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011. Fasilitasfasilitas pinjaman yang diperoleh Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dijamin antara lain oleh piutang
usaha, persediaan, dan aset tetap (Catatan 4, 6 dan 11).
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK
Saldo utang obligasi dihitung sebagai berikut:
2012
2011
Obligasi III Matahari Tahun 2009 dengan tingkat bunga
tetap (“Obligasi III Matahari”)
Nilai nominal
Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
52.000
(253 )
302.000
(833 )
Bersih
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
51.747
-
301.167
(249.581 )
Bagian Jangka Panjang - bersih
51.747
51.586
Sukuk Ijarah II Matahari Tahun 2009
(“Sukuk Ijarah II Matahari”)
Nilai nominal
Biaya emisi obligasi yang belum diamortisasi
136.000
(507 )
226.000
(1.231 )
Bersih
Dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
135.493
-
224.769
(89.850 )
Bagian Jangka Panjang - bersih
135.493
134.919
Pada tanggal 14 April 2009, PT MPP menerbitkan Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari
dengan rincian sebagai berikut:
Obligasi III Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp250.000 dengan nilai nominal Rp5 per
lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 16% per tahun selama
3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2012.
Obligasi III Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp52.000 dengan nilai nominal Rp5 per
lembar obligasi. Obligasi tersebut memiliki tingkat bunga tetap sebesar 17% per tahun selama
5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 14 April 2014;
Sukuk Ijarah II Matahari Seri A dengan nilai nominal sebesar Rp90.000 dengan nilai nominal Rp5
per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee
Ijarah” sebesar Rp160 per Rp1.000 per tahun selama 3 tahun dan jatuh tempo pada tanggal
14 April 2012; dan
Sukuk Ijarah II Matahari Seri B dengan nilai nominal sebesar Rp136.000 dengan nilai nominal Rp5
per lembar obligasi. Setiap pemegang Sukuk Ijarah II Matahari tersebut berhak mendapatkan “fee
Ijarah” sebesar Rp170 per Rp1.000 per tahun selama 5 tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal
14 April 2014.
44
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Pembayaran
bunga Obligasi III Matahari dan fee Ijarah Sukuk Ijarah II Matahari dilakukan setiap triwulan melalui
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia yang bertindak selaku agen pembayaran.
Berdasarkan pemeringkat yang diterbitkan oleh PT Pemeringkat Efek Indonesia, pada tanggal
31 Desember 2012, peringkat untuk Obligasi III Matahari adalah idA+ dan idA+(sy) untuk Sukuk Ijarah II
Matahari.
PT Bank Mega Tbk bertindak sebagai wali amanat untuk Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II
Matahari.
Obligasi III Matahari dan Sukuk Ijarah II Matahari tidak dijamin dengan suatu agunan khusus.
Hasil Obligasi III Matahari digunakan untuk pembiayaan kembali Obligasi II Matahari yang telah jatuh
tempo pada tanggal 11 Mei 2009 dan hasil Sukuk Ijarah II Matahari digunakan untuk menyewa ruang
usaha sebagaimana diatur dalam “Akad Wakalah”.
Berdasarkan Perjanjian Perwaliamanatan, PT MPP diwajibkan, antara lain, untuk memenuhi
persyaratan-persyaratan tertentu, yang mana semua persyaratan tersebut terpenuhi per tanggal
31 Desember 2012.
Amortisasi biaya emisi obligasi yang dibebankan pada laba rugi untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp580 dan Rp1.444, sedangkan biaya
emisi sukuk yang dibebankan pada laba rugi tahun berjalan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp724 dan Rp826.
Jika hasil pemeringkatan tahunan obligasi mengalami penurunan menjadi di bawah peringkat idA- untuk
Obligasi III Matahari dan idA-(sy) untuk Sukuk Ijarah II Matahari, PT MPP diwajibkan untuk menyediakan
dana yang disisihkan (sinking fund) pada tahun terjadinya penurunan peringkat tersebut dan tahuntahun berikutnya selama peringkatnya masing-masing tetap di bawah idA- and idA-(sy), dengan jumlah
yang ditentukan sebagai berikut:
Tahun Pertama, sebesar 10% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk Ijarah
II Matahari terutang; atau
Tahun kedua, sebesar kumulatif 15% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk
Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun ketiga, sebesar kumulatif 20% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana Sukuk
Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun keempat, sebesar kumulatif 25% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana
Sukuk Ijarah II Matahari terutang; atau
Tahun kelima, sebesar kumulatif 30% dari jumlah nilai nominal Obligasi III Matahari atau dana
Sukuk Ijarah II Matahari terutang.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Obligasi III Matahari (“RUPO”) dan Rapat Umum Pemegang
Saham Sukuk Ijarah II Matahari (“RUPSI”) pada tanggal 29 Maret 2010, PT MPP telah memberikan
ekstra kupon satu kali sebesar 0,4% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari
kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah. Selain itu, PT MPP juga diwajibkan menyediakan sinking
fund, yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebagai berikut:
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2011;
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang telah dilaksanakan pada tanggal 14 April 2012;
Sebesar 2% dari Pokok Obligasi III Matahari atau Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih
terutang, yang akan dilaksanakan pada tanggal 14 April 2013.
45
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
21. UTANG OBLIGASI DAN SUKUK (lanjutan)
Pada tanggal 14 April 2012, PT MPP telah melunasi utang Obligasi III Matahari Seri A dan Sukuk Ijarah
II Matahari Seri A.
Berdasarkan RUPO dan RUPSI, pada tanggal 11 September 2012, PT MPP memberikan consent fee
sebesar 0,5% dari Pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang masih terutang
kepada pemegang Obligasi dan Sukuk Ijarah sehubungan dengan persetujuan pemegang obligasi dan
sukuk atas pengurangan modal Perusahaan (Catatan 32e). Di samping itu, PT MPP juga diwajibkan
menyediakan tambahan sinking fund yang digunakan sebagai cadangan pembayaran sebesar 4% dari
pokok Obligasi III Matahari dan Dana Sukuk Ijarah II Matahari yang akan dilaksanakan pada tanggal
14 April 2013.
22. MODAL SAHAM
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Saham Kelas A (dengan nilai nominal
Rp2.000 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
Manajemen
Jeffrey Koes Wonsono
Antonius Agus Susanto
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634
23.125.000
1,598
0,299
246.891
46.250
28.000
100
0,000
0,000
56
0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
333.636.849
4,318
166.818
112.924.000
62.500.000
44.678
1,461
0,809
0,001
56.462
31.250
22
719.242.363
9,307
359.622
1.228.347.890
15,896
614.174
1.625.182.161
21,031
162.518
331.760.119
304.444.444
4,293
3,940
33.176
30.444
3.769.866.854
48,785
376.987
Sub-jumlah
6.031.253.578
78,049
603.125
Jumlah
7.727.543.468
100,000
2.153.183
Sub-jumlah
Saham Kelas B (dengan nilai nominal
Rp500 per saham)
Cyport Limited
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery
(Master) Fund
Grandhill Asia Limited
Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
Sub-jumlah
Saham Kelas C (dengan nilai nominal
Rp100 per saham)
Cyport Limited
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery
(Master) Fund
Grandhill Asia Limited
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
46
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
22. MODAL SAHAM (lanjutan)
Pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Jumlah Saham
Ditempatkan
dan Disetor
Saham Kelas A (dengan nilai nominal
Rp2.000 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
Manajemen
Jeffrey Koes Wonsono
Antonius Agus Susanto
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
Persentase
Pemilikan
Jumlah Modal
123.445.634
23.125.000
1,598
0,299
246.891
46.250
28.000
100
0,000
0,000
56
0
321.343.266
4,158
642.687
467.942.000
6,055
935.884
333.636.849
62.500.000
4,318
0,809
166.818
31.250
112.924.000
44.678
1,461
0,001
56.462
22
719.242.363
9,307
359.622
1.228.347.890
15,896
614.174
1.625.182.161
304.444.444
21,031
3,940
162.518
30.444
303.017.619
3,921
30.302
3.798.608.854
49,157
379.861
Sub-jumlah
6.031.253.078
78,049
603.125
Jumlah
7.727.542.968
100,000
2.153.183
Sub-jumlah
Saham Kelas B (dengan nilai nominal
Rp500 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery
(Master) Fund
Manajemen - Jeffrey Koes Wonsono
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
Sub-jumlah
Saham Kelas C (dengan nilai nominal
Rp100 per saham)
Cyport Limited
Grandhill Asia Limited
HSBC-Fund Services ASM Asia Recovery
(Master) Fund
Lain-lain - publik (masing-masing
di bawah 5%)
Pada tahun 2010, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (“PUT”) V kepada para
pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (“HMETD”) sejumlah
6.031.252.940 saham kelas C (Saham Baru) dengan nilai nominal Rp100 per saham dengan harga
penawaran Rp125 per saham dan sebanyak 2.345.487.255 Waran Seri II yang diterbitkan menyertai
Saham Baru yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif bagi pemegang saham Perusahaan
dan atau pemegang HMETD yang melaksanakan HMETD. Waran dapat digunakan untuk membeli
saham baru dengan harga Rp250 per saham dan dapat ditukar sejak tanggal 14 Desember 2010
sampai dengan 12 April 2013 (Catatan 1b).
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2012, sebanyak 638 Waran Seri II telah dieksekusi menjadi
saham (Catatan 37c).
47
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
23. TAMBAHAN MODAL DISETOR
Rincian akun ini pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 dan adalah sebagai berikut:
Agio saham atas:
Penerbitan saham melalui PUT V dalam rangka penerbitan HMETD
Penerbitan saham melalui PUT II dalam rangka penerbitan HMETD
Penerbitan saham di luar PUT (Catatan 1b)
Pengumuman dividen saham
Beban emisi saham
150.781
32.613
33.375
(22.856)
(31.522)
Bersih
162.391
24. SELISIH TRANSAKSI PERUBAHAN EKUITAS ENTITAS ANAK / ENTITAS ASOSIASI
Pada tahun 2011, selisih transaksi perubahan ekuitas entitas anak/entitas asosiasi terutama berasal dari
selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali Mainvest Limited, Entitas Anak, sehubungan
dengan akuisisi Congrex Limited dan peningkatan ekuitas PT First Media Tbk, Entitas Asosiasi
(Catatan 9). Pada tahun 2012, penambahan akun ini terjadi sehubungan dengan penjualan aset tetap
PT MPP kepada PT NPI dan PT MP, dan pembelian saham di PT NPI dan PT MP oleh Perusahaan dari
PT MPP.
25. PENJUALAN BERSIH
Rincian penjualan bersih adalah sebagai berikut:
2012
2011
Eceran dan distribusi
Teknologi informasi
Administrasi saham dan jasa lainnya
11.224.506
1.275.942
142.322
9.161.569
1.104.722
66.551
Jumlah
12.642.770
10.332.842
Penjualan bersih diperoleh dari para pelanggan sebagai berikut:
2012
2011
Pihak berelasi (Catatan 7)
Pihak ketiga
181.525
12.461.245
218.402
10.114.440
Jumlah
12.642.770
10.332.842
Tidak terdapat penjualan individu yang melebihi 10% dari pendapatan masing-masing untuk tahun yang
berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA
Rincian beban pokok penjualan barang dan jasa adalah sebagai berikut:
2012
Eceran dan distribusi
Teknologi informasi
Administrasi saham dan jasa lainnya
Jumlah
48
2011
9.140.692
1.178.944
74.239
7.461.246
1.005.640
67.763
10.393.875
8.534.649
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
26. BEBAN POKOK PENJUALAN BARANG DAN JASA (lanjutan)
Tidak terdapat pembelian persediaan dari setiap pemasok Perusahaan yang melebihi 10% dari jumlah
penjualan bersih untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011.
27. BEBAN USAHA
Rincian beban usaha adalah sebagai berikut:
2012
Beban penjualan
Sewa - bersih
Lain-lain
413.395
233.654
377.812
142.751
647.049
520.563
720.294
294.864
245.518
100.629
68.258
62.728
54.154
36.161
31.003
22.059
90.177
592.672
239.316
207.461
68.563
46.842
55.660
44.314
27.511
18.341
17.701
58.419
1.725.845
1.376.800
2.372.894
1.897.363
Sub-jumlah
Beban umum dan administrasi
Gaji dan tunjangan
Penyusutan (Catatan 11)
Listrik dan energi
Beban konsultan
Kesejahteraan karyawan (Catatan 29)
Pajak dan ijin
Perjalanan dinas
Asuransi
Perbaikan dan pemeliharaan
Komunikasi
Lain-lain
Sub-jumlah
Jumlah
2011
28. PENDAPATAN LAINNYA DAN BEBAN LAINNYA
Rincian pendapatan lainnya adalah sebagai berikut:
2012
2011
Pengembalian dan pengalihan sewa
Selisih kurs
Keuntungan yang belum direalisasi atas investasi yang
diperdagangkan
Pengakuan laba ditangguhkan atas transaksi penjualan
dan penyewaan aset
Penjualan aset tetap
Lain-lain
406.609
62.531
-
48.211
-
2.098
55.650
295.651
18.816
53.127
Jumlah
575.099
367.594
Rincian beban lainnya adalah sebagai berikut:
2012
2011
Pajak
Penurunan nilai sewa
Penjualan aset tetap
Selisih kurs
Lain-lain
(107.676)
(21.468)
(20.422)
(78.433)
(221.954)
(45.727)
(22.445)
Jumlah
(227.999)
(290.126)
49
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
29. IMBALAN KERJA
Akun ini terdiri dari:
2012
Akrual imbalan kerja
Kewajiban imbalan kerja
Bagian jangka pendek
2011
229.770
219.732
180.964
170.938
449.502
(265.541)
351.902
(208.730)
183.961
143.172
Bagian jangka panjang
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak memiliki program pensiun iuran pasti. Berdasarkan program
pensiun iuran pasti tersebut, beban manfaat yang dibebankan untuk operasi untuk tahun yang berakhir
pada tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 masing-masing adalah sebesar Rp1.116 dan
Rp1.156.
Sesuai dengan Undang-undang Tenaga Kerja No. 13/2003, tanggal 25 Maret 2003, Perusahaan harus
menyediakan imbalan kerja yang minimal sama dengan yang diatur oleh Undang-undang, sehingga
Perusahaan membukukan selisih kurang dari program pensiun Perusahaan sebagai penyisihan imbalan
kerja.
Jumlah yang diakui sebagai beban imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
2012
2011
Biaya jasa kini
Biaya bunga
Kerugian aktuaria - bersih
Biaya jasa lalu
Keuntungan karena kurtailmen dan penyelesaian
36.864
16.076
6.265
2.143
-
21.883
16.108
403
2.870
(2.256)
Bersih
Beban kompensasi
61.348
6.910
39.008
7.834
Jumlah
68.258
46.842
Penyisihan tersebut di atas dihitung dengan menggunakan metode Projected Unit Credit berdasarkan
perhitungan aktuaria pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 yang dilakukan oleh PT Dayamandiri
Dharmakonsilindo dan PT Eldrige Gunaprima Solution, aktuaris-aktuaris independen, dengan asumsiasumsi sebagai berikut:
Tingkat diskonto tahunan
Tingkat kenaikan gaji tahunan
Tabel kematian
Tingkat ketidakmampuan
Tingkat pensiun
Tingkat pengunduran diri
Usia pensiun normal
:
:
:
:
:
:
:
5,8% - 6,8% pada tahun 2012 dan 6,1% - 8% pada tahun 2011
8% - 10% pada tahun 2012 dan 2011
Commissioners Standard Ordinary 1980 (CSO’80) dan TMI II
10% dari tingkat kematian
100% pada usia pensiun normal
2% - 15% per tahun untuk usia 20 tahun sampai 54 tahun
55 tahun
Perubahan liabilitas diestimasi atas imbalan kerja pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut:
2012
2011
Saldo awal
Penambahan
Mutasi
Pembayaran
170.938
68.258
(4.342)
(15.122)
137.320
46.842
264
(13.488)
Bersih
Dikurangi bagian jangka pendek
219.732
(35.771)
170.938
(27.766)
Bagian Jangka Panjang
183.961
143.172
50
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
29. IMBALAN KERJA (lanjutan)
Nilai kini liabilitas imbalan program dan penyesuaian pada liabilitas program pada tahun berjalan dan
periode empat tahun sebelumnya adalah sebagai berikut:
31 Des 2012
Nilai kini liabilitas
imbalan program
Penyesuaian pengalaman
pada liabilitas
imbalan program
31 Des 2011
260.480
31 Des 2010
202.854
(5.882)
31 Des 2009
166.994
2.918
(7.536)
31 Des 2008
127.586
81.854
9.991
23.776
30. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM VALUTA ASING
Aset dan liabilitas moneter dalam valuta asing pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011 adalah
sebagai berikut:
2012
Valuta
Asing
Aset
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
Aset lancar lainnya
Piutang pihak berelasi non-usaha
Aset tidak lancar lainnya
USD
SGD
Euro
HKD
JPY
USD
USD
SGD
USD
USD
USD
33.552
23.874
21
180
1.182
12.506
282
10
3.371
3.633
792
Jumlah Aset
Liabilitas
Utang bank jangka pendek
Utang usaha
Beban akrual
Utang jangka panjang yang jatuh tempo
dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan
lainnya
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Liabilitas jangka pendek lainnya
Utang jangka panjang setelah dikurangi bagian yang jatuh
tempo dalam satu tahun Utang bank dan lembaga keuangan
lainnya
Liabilitas jangka panjang lainnya
2011
Ekuivalen
Rupiah
324.448
188.867
267
224
13.089
120.936
2.723
80
32.600
35.130
7.661
Valuta
Asing
63.607
23.600
64
52
1.188
10.804
5.688
93
2.697
4.795
28
726.025
Ekuivalen
Rupiah
576.788
164.594
756
61
139
97.969
51.578
652
24.458
43.485
254
960.734
USD
USD
HKD
USD
61
11.878
227
-
593
114.862
283
-
910
6.382
458
88
8.254
57.870
534
802
USD
USD
HKD
SGD
USD
4.401
16
7.925
42.562
153
76.634
5.789
66
16.776
93
6.642
52.499
597
24.143
652
60.232
USD
USD
31.009
3.781
299.861
36.559
34.608
4.309
313.825
39.073
Jumlah Liabilitas
571.507
558.481
Aset bersih
154.518
402.253
51
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
31. PEMBAGIAN LABA
PENGGUNAANNYA
DAN
PEMBENTUKAN
SALDO
LABA
YANG
TELAH
DITENTUKAN
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
27 April 2012, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 15 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan untuk,
antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp7.727 atau Rp1 (dalam angka penuh) per saham
kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 25 Mei 2012 dan
membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen tersebut telah
dilakukan pada tanggal 7 Juni 2012.
Dalam Rapat Umum Tahunan Pemegang Saham Perusahaan yang diselenggarakan pada tanggal
14 Februari 2011, yang telah diaktanotariskan dengan akta No. 13 dari Rini Yulianti, S.H., diputuskan
untuk, antara lain, membagikan dividen tunai sebesar Rp77.275 atau Rp10 (dalam angka penuh) per
saham kepada pemegang saham yang tercatat pada daftar pemegang saham pada tanggal 10 Maret
2011 dan membentuk dana cadangan umum sebesar Rp300 dari saldo laba. Pembayaran dividen
tahunan telah dilakukan pada tanggal 24 Maret 2011.
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN
IKATAN
a. PT MPP menandatangani perjanjian lisensi dengan IGA, Inc. (“IGA”) pada bulan Maret 2001, di
mana IGA memberikan wewenang dan lisensi kepada PT MPP untuk menggunakan merk dagang
IGA. Pada tanggal yang sama, PT MPP menandatangani perjanjian pelayanan dengan IGA untuk
memperoleh pelayanan dan dukungan dari IGA, termasuk pengarahan dan konsultasi, bantuan
hubungan masyarakat internasional, dan kehadiran pada peristiwa penting.
b. PT MGF menandatangani “Business System License Agreement” dengan Avel Pty. Limited,
Australia (lisensor) pada bulan Januari 2003, di mana lisensor memberikan kepada PT MGF
hak eksklusif untuk menggunakan “Timezone Business System” di Indonesia. Sebagai
kompensasinya, lisensor mendapat royalti tahunan, yang dihitung dengan persentase tertentu dari
pendapatan kotor PT MGF. Kesepakatan ini berlaku selama 12 tahun terhitung mulai tanggal
1 Januari 2003.
c.
PT MPP mengadakan perjanjian-perjanjian sewa menyewa ruangan di berbagai kota di Indonesia,
antara lain Jakarta, Bali, Yogyakarta, dan kota-kota lainnya di Indonesia untuk jangka waktu 10
sampai 20 tahun sejak pembukaan toko. PT MPP telah membayar sewa dan jaminan yang disajikan
sebagai bagian dari “Uang Muka dan Jaminan Sewa”. Per tanggal 31 Desember 2012, toko-toko
tersebut belum dibuka.
d. Per tanggal 31 Desember 2012, jumlah fasilitas pinjaman bank yang belum digunakan oleh
Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebesar Rp532.988 dan USD20.244 (Catatan 15 dan 20).
e. Perusahaan dan PT MPP telah mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa
(“RUPSLB”) pada tanggal 19 September 2012, di mana Perusahaan dan PT MPP telah memperoleh
persetujuan dari masing-masing para pemegang saham atas rencana Perusahaan dan PT MPP
untuk melakukan restrukturisasi aset-aset tertentu. RUPSLB PT MPP juga menyetujui rencana
PT MPP untuk melakukan pengurangan modal yang dilakukan dengan cara penurunan nilai nominal
saham PT MPP.
Pada tanggal 26 Nopember 2012, PT MPP menerima persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dalam Surat Keputusan No. AHU-58827.AH.01.02Tahun 2012 untuk menurunkan nilai
nominal saham PT MPP dari Rp500 (dalam angka penuh) per lembar saham menjadi Rp50 (dalam
angka penuh) per lembar saham. Seluruh saham dengan nilai nominal baru mulai diperdagangkan di
bursa efek pada tanggal 27 Nopember 2012 dan pembayaran selisih nominal saham kepada para
pemegang saham telah dilakukan PT MPP pada tanggal 4 Desember 2012. Perusahaan menerima
Rp1.215.626 dari PT MPP sehubungan dengan penurunan nilai nominal saham ini.
52
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
IKATAN (lanjutan)
Pada tanggal 30 Nopember 2012 dan 10 Desember 2012, PT MPP melakukan restrukturisasi aset
atas tanah dan bangunan PT MPP di berbagai lokasi masing-masing kepada entitas anak PT MP
dan PT NPI. Selanjutnya, pada tanggal-tanggal yang sama, Perusahaan dan PT MPP
menandatangani akta Jual Beli sebagai berikut:
Akta jual beli saham atas saham dalam PT MP dengan harga sebesar Rp945.000 dan perjanjian
pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp944.947. Pembayaran atas kedua transaksi
tersebut sejumlah Rp1.889.947 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan
pada tanggal 30 Nopember 2012.
Akta jual beli saham atas saham dalam PT NPI dengan harga sebesar Rp416.000 dan perjanjian
pengalihan piutang dengan harga sebesar Rp922.327. Pembayaran atas kedua transaksi
tersebut sejumlah Rp47.327 telah dibayar secara tunai kepada PT MPP oleh Perusahaan pada
tanggal 10 dan 12 Desember 2012, sedangkan sisanya sebesar Rp1.291.000 dibayarkan dalam
bentuk Promissory Note yang diterbitkan oleh Perusahaan dengan bunga sebesar 10% per
tahun. Jatuh tempo pembayaran bunga dan pokok adalah tanggal 30 Mei 2013. Perusahaan
berhak untuk melakukan pembayaran dipercepat dari tanggal jatuh tempo berdasarkan
kesempatan para pihak. Promissory Note ini telah dieliminasi untuk keperluan konsolidasi.
KONTINJENSI
Pada tanggal 9 Desember 2010, PT MPP menandatangani kesepakatan bersama dengan
PT Griyapesona Mentari (“PT GPM”) yang isinya antara lain: PT MPP ditawarkan untuk membeli unit
strata title seluas 10.258 m2 di Gedung Supermall Cilegon dengan harga Rp50.000, di mana sebesar
Rp40.000 telah dibayarkan oleh PT MPP pada tanggal 10 Desember 2010, dan sisanya sebesar
Rp10.000 dibayarkan pada tanggal 9 April 2011. PT MPP mempunyai opsi untuk membatalkan rencana
pembelian tersebut dengan mengirimkan pemberitahuan secara tertulis selambat-lambatnya pada
tanggal 31 Januari 2011 kepada PT GPM, dan bila hal tersebut terjadi maka PT GPM akan
mengembalikan uang pembayaran sebesar Rp40.000 ditambah bunga 12% per tahun atau uang
tersebut akan diperhitungkan sebagai pembayaran sewa di Supermall Cilegon, Supermall Karawang,
Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi.
Pada tanggal 28 Januari 2011, PT MPP mengirimkan surat kepada PT GPM yang isinya PT MPP
mengambil opsi untuk membatalkan rencana pembelian unit strata title tersebut, yang mana sesuai
kesepakatan bersama, PT GPM wajib mengembalikan uang yang telah diterimanya paling lambat pada
tanggal 9 April 2011.
Pada tanggal 28 April 2011, PT GPM mengirimkan surat kepada PT MPP yang isinya meminta agar
jadwal pengembalian uang diundur hingga akhir Juni 2011.
Pada tanggal 16 Juni 2011, PT GPM dinyatakan pailit berdasarkan Putusan Pengadilan Niaga pada
Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST (“Putusan Pailit”) dan
menunjuk Yana Supriyatna, SH selaku Kurator dari PT GPM. Atas Putusan Pailit tersebut, PT GPM
telah melakukan upaya hukum Kasasi di Mahkamah Agung RI dan hingga saat ini upaya hukum
tersebut masih dalam proses. Walaupun PT GPM dalam status pailit, Hakim Pengawas melalui
Penetapan No. 03/HP/VII/2011/PN.JKT.PST-10/PKPU/2011/PN.NIAGA.JKT.PST tanggal 6 Juli 2011
telah memberikan izin dan atau persetujuan kepada Kurator untuk tetap melanjutkan usaha PT GPM
(dalam pailit) sehingga gedung / mall milik PT GPM yang berstatus sebagai harta pailit (budel Pailit)
tetap bisa beroperasi. Sehubungan dengan Putusan Pailit tersebut, PT MPP telah mendaftarkan diri
sebagai kreditur konkuren dengan mengajukan tagihan kepada Kurator dari PT GPM sebesar Rp42.507
yang diperhitungkan dari pokok pembayaran ditambah bunga (yang dihitung sampai dengan tanggal
16 Juni 2011).
53
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
32. IKATAN DAN KONTINJENSI YANG SIGNIFIKAN (lanjutan)
KONTINJENSI (lanjutan)
Pada rapat pencocokan utang, dari seluruh tagihan yang diajukan oleh PT MPP, Kurator hanya
menerima sebesar Rp42.101. Oleh karena itu, melalui surat No. 173/LIT-Ext/X/2011 tanggal
31 Oktober 2011, PT MPP mengajukan Bantahan atau Renvoi Prosedur. Melalui surat
No.178/KURATOR/GRPM/V/2012 tertanggal 11 Mei 2012, Kurator memberitahukan bahwa telah keluar
Putusan Kasasi dari Mahkamah Agung RI No.734 K/PDT.SUS/2011 tertanggal 3 Februari 2012 yang
membatalkan putusan PKPU dan Pailit PT GPM, sehingga pailit PT GPM diangkat dan tugas Kurator
berakhir.
Pada tanggal 14 Mei 2012, PT MPP menerima surat dari PT GPM yang menyatakan bahwa PT GPM
akan melunasi seluruh kewajiban yang masih terutang berikut bunganya kepada PT MPP selambatlambatnya pada tanggal 19 September 2012. Pada tanggal 6 September 2012, PT GPM mengirimkan
surat kepada PT MPP yang menyatakan bahwa PT GPM mengajukan permohonan penundaan atas
pembayaran seluruh kewajiban yang masih terutang kepada PT MPP sampai dengan selambatlambatnya tanggal 28 Desember 2012. Pada tanggal 31 Desember 2012, PT GPM telah melunasi
sebagian kewajiban yang masih terutang sebesar Rp5.000 kepada PT MPP
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI
Dalam mengidentifikasi segmen operasi, manajemen melihat dari jenis usaha yang mewakili kegiatan
utama usaha Perusahaan yaitu eceran distribusi dan teknologi informasi.
Sebagai tambahan, informasi tentang aktivitas usaha di luar dua kegiatan utama Perusahaan tersebut
digabungkan dan diungkapkan dalam kategori “lainnya”. Isi dari segmen lainnya merupakan hasil usaha
yang ditimbulkan oleh aktivitas Entitas-entitas Anak yang bergerak di antaranya di bidang pusat hiburan
keluarga, investasi, administrasi saham, jasa arsip dan lainnya.
Segmen Operasi dikelola sebagai entitas hukum yang terpisah karena setiap segmen operasi
menyediakan jasa/produk yang berbeda. Seluruh transaksi antar segmen telah dieliminasi.
Informasi konsolidasian berdasarkan segmen operasi adalah sebagai berikut:
Eceran dan
Distribusi
2012
Hasil Operasi
Penjualan bersih
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Penyusutan dan amortisasi
Bagian atas rugi entitas asosiasi
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Laba bersih
Teknologi
Informasi
10.723.196
170.373
(223.549)
(276.003)
16.647
52.280
1.275.942
95.583
(74.671)
(85.339)
13.126
112.521
Informasi segmen
Investasi dalam entitas asosiasi
Pengeluaran modal
Aset segmen dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan
294.897
7.910.977
5.174.752
124.469
2.202.683
1.394.981
2011
Hasil Operasi
Penjualan bersih
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Penyusutan dan amortisasi
Bagian atas rugi entitas asosiasi
Manfaat (beban) pajak penghasilan
Laba (rugi) tahun berjalan
8.687.351
155.889
(245.437)
(252.367)
21.066
(369.786)
1.104.722
99.125
(39.642)
(70.168)
(2.546)
19.183
54
Lainnya
643.632
3.074
(4.556)
(89.480)
(34.274)
(18.271)
1.782
606.472
431.306
3.974.523
465.376
540.769
155.365
(2.565)
(71.011)
(11.801)
(11.714)
446.641
Jumlah
12.642.770
269.030
(302.776)
(450.822)
(34.274)
11.502
166.583
606.472
850.672
14.088.183
7.035.109
10.332.842
410.379
(287.644)
(393.546)
(11.801)
6.806
96.038
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
33. INFORMASI SEGMEN OPERASI (lanjutan)
Eceran dan
Distribusi
2011 (lanjutan)
Informasi segmen
Investasi dalam entitas asosiasi
Pengeluaran modal
Aset segmen dilaporkan
Liabilitas segmen dilaporkan
Teknologi
Informasi
107.699
7.756.844
5.035.086
Lainnya
580.138
2.395.493
843.416
Jumlah
642.806
27.710
4.162.371
287.466
642.806
715.547
14.314.707
6.165.968
Penjualan bersih kepada pelanggan berdasarkan segmen geografis adalah sebagai berikut:
2012
2011
Indonesia
Luar Indonesia
12.285.102
357.668
10.079.884
252.958
Jumlah
12.642.770
10.332.842
Aset tidak lancar Perusahaan berdasarkan lokasi geografis adalah sebagai berikut:
2012
2011
Indonesia
Luar Indonesia
6.377.566
438.081
7.572.580
356.546
Jumlah segmen aset tidak lancar*
6.815.647
7.929.126
*)
tidak termasuk piutang pihak berelasi dan aset pajak tangguhan
34. INFORMASI TAMBAHAN UNTUK ARUS KAS
Aktivitas signifikan yang tidak mempengaruhi arus kas:
2012
Reklasifikasi aset tidak lancar lainnya ke aset tetap
Reklasifikasi aset lancar lainnya ke aset keuangan lancar lainnya
Reklasifikasi uang muka dan jaminan sewa ke
sewa dibayar di muka
Reklasifikasi properti investasi ke aktiva tetap
Reklasifikasi aset lancar lainnya ke investasi jangka
panjang lainnya
2011
198.857
31.000
36.855
-
26.711
-
275.921
8.893
-
1.000
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN
Manajemen Risiko Keuangan
Risiko keuangan utama yang dihadapi Perusahaan adalah risiko kredit, risiko likuiditas, risiko mata
uang, risiko suku bunga, dan risiko harga. Melalui pendekatan manajemen risiko, Perusahaan mencoba
untuk meminimalkan potensi dampak negatif dari risiko-risiko di atas.
(i)
Risiko Kredit
Risiko kredit adalah risiko dimana suatu pihak atas instrumen keuangan akan menyebabkan
kerugian keuangan terhadap pihak lain diakibatkan kegagalannya memenuhi suatu kewajiban.
Instrumen keuangan Perusahaan yang mempunyai potensi atas risiko kredit terdiri dari kas dan
setara kas di bank, piutang, investasi tertentu dan aset keuangan tertentu lainnya. Jumlah eksposur
risiko kredit maksimum sama dengan nilai tercatat atas akun-akun tersebut. Eksposur risiko kredit
maksimum pada tanggal pelaporan adalah:
55
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(i)
Risiko Kredit (lanjutan)
2012
2011
Kas dan setara kas
Piutang usaha
Aset keuangan lancar lainnya
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Investasi jangka panjang lainnya
Aset tidak lancar lainnya
2.875.259
231.454
1.187.714
43.396
927.584
203.426
2.039.663
193.499
1.883.695
29.985
883.853
232.895
Jumlah
5.468.833
5.263.590
Untuk risiko kredit yang berhubungan dengan bank, hanya bank-bank dengan predikat baik yang
dipilih. Sedangkan untuk institusi keuangan, manajemen telah membuat kriteria diantaranya hanya
menggunakan jasa manajer investasi berpengalaman dan terpercaya. Selain itu, kebijakan
Perusahaan adalah untuk tidak membatasi eksposur hanya kepada satu institusi tertentu, sehingga
Perusahaan memiliki kas dan setara kas di bank, piutang dan investasi di berbagai institusi
keuangan.
(ii)
Risiko Likuiditas
Risiko likuiditas adalah risiko dimana suatu entitas menghadapi kesulitan dalam memenuhi
kewajiban terkait dengan liabilitas keuangannya yang diselesaikan dengan penyerahan kas atau
aset keuangan lainnya.
Di bawah ini ringkasan profil jatuh tempo liabilitas keuangan Perusahaan:
Nilai
Tercatat
Arus Kas
Aktual
<= 1 tahun
> 1 tahun
2012
Utang usaha
Utang pajak dan beban akrual
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
Utang obligasi
Utang sukuk
Liabilitas lainnya
1.908.022
784.789
265.541
330.148
2.623.359
51.747
135.493
390.914
1.908.022
784.789
265.541
330.148
2.623.359
52.000
136.000
390.914
1.908.022
784.789
265.541
330.148
1.130.305
5.554
1.493.054
52.000
136.000
385.360
2011
Utang usaha dan lainnya
Utang pajak dan beban akrual
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Utang bank dan lembaga keuangan lainnya
Utang obligasi
Utang sukuk
Liabilitas lainnya
1.569.922
669.558
208.730
256.366
2.170.450
301.167
224.769
328.605
1.569.922
669.558
208.730
256.366
2.170.450
302.000
226.000
328.605
1.569.922
669.558
208.730
256.366
748.816
250.000
90.000
5.069
1.421.634
52.000
136.000
323.536
Perusahaan mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas dan surat berharga yang
mencukupi untuk memungkinkan Perusahaan dalam memenuhi komitmen Perusahaan untuk
operasi normal Perusahaan. Selain itu, Perusahaan juga melakukan pengawasan proyeksi dan arus
kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo aset dan liabilitas
keuangan.
56
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(iii)
Risiko Mata Uang Asing
Risiko mata uang adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai
tukar mata uang asing.
Perusahaan melakukan transaksi-transaksi dengan menggunakan mata uang asing, diantaranya
adalah belanja modal, transaksi yang dilakukan entitas anak di luar negeri, dan transaksi pinjaman
Perusahaan, sehingga Perusahaan harus mengkonversikan Rupiah ke mata uang asing, terutama
USD dan SGD untuk memenuhi kebutuhan kewajiban dalam mata uang asing pada saat jatuh
tempo. Fluktuasi nilai tukar mata uang Rupiah terhadap mata uang USD dan SGD dapat
memberikan dampak pada kondisi keuangan Perusahaan.
Pada tanggal 31 Desember 2012, jika terjadi penguatan nilai tukar mata uang USD dan SGD
terhadap mata uang Rupiah sebesar 5% pada tanggal pelaporan, dan semua variabel lainnya
dianggap konstan, maka perubahan terhadap jumlah laba konsolidasian Perusahaan adalah sebagai
berikut:
USD
SGD
(4.007)
7.085
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, kenaikan laba bersih akibat penguatan
5% nilai tukar mata uang USD terhadap mata uang Rupiah disebabkan oleh keuntungan penjabaran
kas dan setara kas dan piutang dalam mata uang USD yang dikurangi dengan kerugian penjabaran
pinjaman dan utang dalam mata uang USD. Kenaikan laba bersih akibat penguatan 5% nilai tukar
mata uang SGD terhadap mata uang Rupiah terutama disebabkan oleh keuntungan penjabaran kas
dan setara kas dalam mata uang SGD.
Perusahaan mengelola risiko mata uang dengan melakukan pengawasan terhadap fluktuasi nilai
tukar mata uang secara terus menerus sehingga dapat melakukan tindakan yang tepat seperti
penggunaan transaksi lindung nilai apabila diperlukan untuk mengurangi risiko mata uang asing.
(iv)
Risiko Suku Bunga
Risiko suku bunga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan
suku bunga pasar.
Perusahaan memiliki risiko suku bunga terutama karena melakukan pinjaman menggunakan suku
bunga mengambang. Perusahaan melakukan pengawasan terhadap dampak pergerakan suku
bunga untuk meminimalisasi dampak negatif terhadap Perusahaan.
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012, jika suku bunga pasar naik/turun
sebesar 50 basis poin dan suku bunga dalam USD dan SGD naik/turun sebesar 10 basis poin dan
semua variable lainnya dianggap konstan, laba bersih konsolidasian tahun berjalan akan lebih
rendah/tinggi sebesar Rp129, yang terjadi sebagai akibat naik/turunnya pendapatan bunga atas kas
dan setara kas dengan suku bunga mengambang yang dikompensasi dengan naik/turunnya beban
bunga atas pinjaman dengan suku bunga mengambang.
Informasi mengenai suku bunga deposito dan pinjaman yang dikenakan kepada Perusahaan
dijelaskan pada Catatan 3, 4, 15 dan 20.
57
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
35. MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN DAN NILAI WAJAR INSTRUMEN KEUANGAN (lanjutan)
Manajemen Risiko Keuangan (lanjutan)
(v)
Risiko Harga
Risiko harga adalah risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar,
terlepas apakah perubahan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor spesifik dari instrumen individual
atau penerbitnya atau faktor-faktor yang mempengaruhi seluruh instrumen yang diperdagangkan di
pasar.
Per tanggal 31 Desember 2012, Perusahaan memiliki risiko harga terutama karena investasi
Perusahaan atas aset keuangan yang diklasifikasikan dalam kelompok tersedia untuk dijual dan
yang diperdagangkan. Perusahaan mengelola risiko harga dengan melakukan pengawasan internal
oleh manajemen secara berkelanjutan.
Nilai Wajar Instrumen Keuangan
Perusahaan menggunakan hierarki berikut dalam mencatat nilai wajar instrumen keuangan Perusahaan:
Tingkat 1: harga kuotasian dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik;
Tingkat 2: input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi
untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung atau tidak langsung; dan
Tingkat 3: input untuk aset atau liabilitas yang tidak dapat diobservasi.
Pada tanggal 31 Desember 2012 dan 2011, seluruh aset keuangan Perusahaan yang dicatat dengan
menggunakan nilai wajar merupakan investasi yang diperdagangkan dan tersedia untuk dijual, dan
menggunakan hierarki tingkat 1.
Seluruh nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang ada di Perusahaan mendekati nilai wajarnya
karena bersifat jangka pendek atau dengan tingkat suku bunga mengambang, kecuali untuk utang
obligasi yang mempunyai nilai wajar sebesar Rp213.487 dan Rp561.823 masing-masing pada tanggal
31 Desember 2012 dan 2011. Nilai wajar obligasi diambil dari nilai transaksi terakhir obligasi dan sukuk
pada tanggal pelaporan.
36. PENGELOLAAN PERMODALAN
Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan
ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan kelangsungan usaha dan perkembangan bisnis di
masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan
membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan
strategis Perusahaan.
Untuk menjaga dan menyesuaikan struktur modal, Perusahaan mungkin menyesuaikan jumlah dividen
yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau
melakukan pelunasan pinjaman.
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN
a. Pada tanggal 4 Januari 2013, Perusahaan melakukan pembayaran atas seluruh saldo terutang
pinjaman dari Mandiri (Catatan 15)
b. Pada tanggal 31 Januari 2013, Prime Star Investment Pte. Ltd. (“PSI”), entitas anak yang
berkedudukan di Singapura dan sepenuhnya dimiliki oleh Perusahaan, menandatangani Perjanjian
Exchangeable Rights (“ER”) Subscription dengan Anderson Investments Pte. Ltd. (“Anderson”),
entitas anak yang sepenuhnya dimiliki secara tidak langsung oleh Temasek Holdings (Private)
Limited (“Temasek”), dimana PSI menerbitkan ER tanpa bunga seharga USD300.000 untuk dapat
ditukarkan dengan 26,1% saham (atau sebanyak 1.402.947.000 lembar saham) PT MPP kepada
Anderson.
Pada tanggal 18 Februari 2013, PSI telah menerima USD300.000 dari Anderson atas penerbitan ER
tersebut.
58
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
37. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN (lanjutan)
c. Dari tanggal 31 Januari 2013 sampai dengan 7 Maret 2013, sebanyak 346.841.136 Warran Seri II
telah dieksekusi menjadi saham dengan nilai keseluruhan sebesar Rp86.710 (Catatan 22).
d. Pada tanggal 11 Februari 2013, PT MPP melakukan penarikan sebesar Rp300.000 atas fasilitas
pinjaman yang diperoleh dari DBS.
e. Sampai dengan tanggal 7 Maret 2013, PT MPP telah melakukan pembayaran dengan jumlah
keseluruhan sebesar Rp1.025.000 atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari CIMB, Danamon,
HSBC dan BII (Catatan 20).
38. STANDAR AKUNTAN KEUANGAN BARU
DSAK - IAI telah menerbitkan revisi PSAK 38: Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali yang
berlaku untuk laporan keuangan yang periodenya dimulai pada atau setelah tanggal 1 Januari 2013.
Perusahaan tidak melakukan penerapan dini PSAK revisi tersebut dan belum menentukan dampaknya
terhadap laporan keuangan konsolidasian.
39. AKUN REKLASIFIKASI
Seperti yang dijelaskan dalam Catatan 2a, sehubungan dengan penerapan peraturan VIII.G.7 yang baru
berlaku dan agar konsisten dengan penyajian dalam laporan keuangan konsolidasian, Perusahaan telah
mereklasifikasi akun-akun posisi keuangan konsolidasian untuk tahun yang berakhir pada tanggal
31 Desember 2011 dan 2010.
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut:
Sebelum reklasifikasi
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
31 Desember 2011
Aset lancar
Aset keuangan lancar lainnya
Investasi jangka pendek
Piutang lain-lain
Aset tidak lancar
Properti investasi
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lainnya
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban akrual
Utang sukuk
Utang obligasi
Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset
Liabilitas jangka pendek lainnya
Utang lain-lain
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset
Liabilitas jangka panjang lainnya
Utang sukuk
Utang obligasi
1.627.793
262.702
1.883.695
(1.627.793)
(262.702)
1.883.695
-
401.098
145.018
29.985
(168.203)
145.018
29.985
232.895
812.531
339.431
208.730
(208.730)
89.850
(89.850)
208.730
603.801
89.850
249.581
2.098
146.973
357.336
-
(2.098)
103.068
(357.336)
256.366
250.041
256.366
143.172
143.172
(10.247)
(132.925)
134.919
(134.919)
358.743
134.919
51.586
10.247
491.668
186.505
59
PT MULTIPOLAR Tbk DAN ENTITAS ANAK
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN
Tahun Yang Berakhir Pada Tanggal-tanggal 31 Desember 2012 dan 2011
(Disajikan dalam jutaan rupiah Indonesia dan ribuan mata uang asing, kecuali data saham/unit)
39. AKUN REKLASIFIKASI (lanjutan)
Akun-akun yang direklasifikasi adalah sebagai berikut: (lanjutan)
Sebelum reklasifikasi
Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian
31 Desember 2011
Penghasilan keuangan
Biaya keuangan
Pendapatan (beban) bunga
Reklasifikasi
Setelah reklasifikasi
122.735
410.379
(287.644)
(122.735)
410.379
(287.644 )
-
2.038.600
211.239
2.249.839
(2.038.600)
(211.239)
2.249.839
-
203.038
129.699
18.859
(148.558)
129.699
18.859
54.480
694.149
160.597
(160.597)
160.597
533.552
44.745
122.098
672.749
-
(44.745)
117.339
(672.749)
481.783
118.372
239.437
481.783
118.372
359.432
149.588
113.663
149.588
473.095
263.251
523.666
(263.251)
223.943
(223.943)
223.943
299.723
Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian
1 Januari 2011/31 Desember 2010
Aset lancar
Aset keuangan lancar lainnya
Investasi jangka pendek
Piutang lain-lain
Aset tidak lancar
Properti investasi
Aset keuangan tidak lancar lainnya
Aset tidak lancar lainnya
Liabilitas jangka pendek
Liabilitas imbalan kerja jangka pendek
Beban akrual
Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset
Liabilitas jangka pendek lainnya
Utang lain-lain
Utang dividen
Liabilitas keuangan jangka pendek lainnya
Liabilitas jangka panjang
Liabilitas imbalan kerja jangka panjang
Liabilitas jangka panjang lainnya
Laba ditangguhkan atas transaksi
penjualan dan penyewaan aset
Utang sukuk
Utang obligasi
60
PT Multipolar Tbk
Telp: +6221 - 546 0011, 55 777 000
Fax: +6221 - 546 0020
email: [email protected]
www.multipolar-group.com
From Innovation to Transformation
Strongly Positioned to Take On the Future
PT Multipolar Tbk
Menara Matahari Lt. 16
Jl. Palem Raya Bulevar No.7
Lippo Karawaci 1100
Tangerang 15811, Indonesia
Laporan Tahunan 2012
Download