usulan penelitian dosen madya hubungan riwayat

advertisement
Kode Rumpun Ilmu: 351/Kesehatan Masyarakat
USULAN PENELITIAN
DOSEN MADYA
HUBUNGAN RIWAYAT KELUARGA, OBESITAS
DAN KEBIASAAN MEROKOK DENGAN KEJADIAN
DIABETES MELITUS TIPE II
Pengusul :
1. Siti Novianti, SKM., MKM
2. Nur Lina, SKM., M.Kes (Epid)
NIDN : 04-3105-8102
NIDN : 04-2406-8004
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS SILIWANGI
TASIKMALAYA
FEBRUARI 2017
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Judul
Halaman Pengesahan
Daftar Isi
……………………………………………………….
Ringkasan ………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..........................................................................
B. Perumusan Masalah ………………………………………….
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….....
D. Luaran Penelitian ……………………………………………..
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian
...............................................................................
B. Klasifikasi
........................................………………….
C. Patofisiologi
..............................................
E. Faktor Risiko
......................................................
F. Kerangka Teori
................................................................
BAB III METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep …………………………………………….
B. Hipotesis ……………………………………………………..
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ………………….
D. Metode Penelitian …………………………………………….
E. Populasi dan Sampel ………………………………………….
F. Instrumen Penelitian …………………………………………
G. Pengolahan dan Analisis Data ………………………………..
BAB IV ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya .........................................................................
B. Jadwal Penelitian ............................................................................
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Lampiran 1 Justifikasi Anggaran
Lampiran 2 Susunan Organisasi dan Pembagian Tugaas
Lampiran 3 Biodata Ketua dan Anggota Peneliti
Lampiran 4 Kuesioner
Lampiran 5 Surat Pernyataan Ketua Peneliti
i
1
2
3
3
3
4
4
5
11
12
13
13
13
14
14
15
15
16
16
RINGKASAN
Diabetes Melitus (DM) Tipe 2 merupakan penyakit tidak menular yang trendnya terus
meningkat dari tahun ke tahun termasuk di negara berkembang. Peningkatan DM
tersebut lebih banyak diakibatkan oleh adanya perubahan gaya hidup dan pola makan
masyarakat.
Penelitian ini ingin mengetahui riwayat keluarga, obesitas dan kebiasaan merokok
dengan Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Desain
penelitian menggunakan cross sectional dengan populasi penelitian adalah pasien rawat
jalan Klinik Penyakit Dalam. Jumlah sampel sebanya 200 responden. Analisis bivariat
menggunakan uji statistik chi square pada derajat kepercayaan 95%.
Kata kunci : riwayat keluarga, obesitas, merokok, DM
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Diabetes Melitus (DM) merupakan kumpulan gejala yang timbul pada
seseorang yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat
penurunan sekresi insulin yang progresif dilatarbelakangi oleh resistensi insulin
(Soegondo dkk, 2009). Diabetes Melitus (DM) biasa disebut dengan the silent killer
karena penyakit ini dapat mengenai semua organ tubuh dan menimbulkan berbagai
macam keluhan. Pada umumnya, penyakit yang akan ditimbulkan berupa gangguan
serius yang termasuk dalam kasus gawat darurat yaitu, tekanan darah tinggi, penyakit
jantung, kerusakan ginjal, katarak, infeksi kulit berat, penyakit pembuluh darah otak.
Klasifikasi dari Diabetes Melitus menurut Arif Mansjoer (2001) adalah : Diabetes
tipe 1 Insulin Dependent Diabetes Melitus (IDDM) / Diabetes Melitus tergantung
pada insulin dan diabetes tipe 2 Non Insulin Dependent Diabetes Melitus (NIDDM) /
Diabetes Melitus tidak tergantung insulin (Soejono, 2005).
Peningkatan jumlah penderita DM yang sebagian besar DM tipe 2, berkaitan
dengan beberapa faktor yaitu faktor risiko yang tidak dapat diubah, faktor risiko yang
dapat diubah dan faktor lain. Menurut American Diabetes Association (ADA) bahwa
DM berkaitan dengan faktor risiko yang tidak dapat diubah meliputi riwayat keluarga
dengan DM (first degree relative), umur ≥45 tahun, etnik, riwayat melahirkan bayi
dengan berat badan lahir bayi >4000 gram atau riwayat pernah menderita DM
gestasional dan riwayat lahir dengan berat badan rendah (<2,5 kg). Faktor risiko
yang dapat diubah meliputi obesitas berdasarkan IMT ≥25 kg/m2 atau lingkar perut
≥80 cm pada wanita dan ≥90 cm pada laki-laki, kurangnya aktivitas fisik, hipertensi,
dislipidemi dan diet tidak sehat (ADA, 2013).
Melihat bahwa Diabetes Mellitus akan memberikan dampak terhadap kualitas
sumber daya manusia dan peningkatan biaya kesehatan yang cukup besar, maka
sangat diperlukan program pengendalian Diabetes Mellitus Tipe 2. Diabetes Mellitus
Tipe 2 bisa dicegah, ditunda kedatangannya atau dihilangkan dengan mengendalikan
faktor resiko (Kemenkes, 2010). Faktor resiko penyakit tidak menular, termasuk DM
Tipe 2, dibedakan menjadi dua. Yang pertama adalah faktor risiko yang tidak dapat
2
berubah misalnya jenis kelamin, umur, dan faktor genetik. Yang kedua adalah faktor
risiko yang dapat diubah misalnya kebiasaan merokok (Bustan, 2000).
WHO pada September 2012 menjelaskan bahwa jumlah penderita DM di dunia
mencapai 347 juta orang dan lebih dari 80% kematian akibat DM terjadi pada negara
miskin dan berkembang. Sedangkan dalam Diabetes Atlas 2000 (International
Diabetes Federation) diperkirakan pada tahun 2020 nanti akan ada sejumlah 178 juta
penduduk Indonesia berusia diatas 20 tahun dengan asumsi prevalensi DM sebesar
4,6% akan didapatkan 8,2 juta pasien menderita DM. Ditambah lagi hasil penelitian
yang dilakukan oleh Litbang Depkes 2008 di seluruh provinsi menunjukkan bahwa
prevalensi nasional untuk toleransi glukosa tertanggu (TGT) adalah sebesar 10,25%
dan untuk DM adalah sebesar 5,7%.2,3. Prevalensi nasional DM berdasarkan
pemeriksaan gula darah pada penduduk usia >15 tahun di perkotaan 5,7%, prevalensi
kurang makan buah dan sayur sebesar 93,6%, dan prevalensi kurang aktifitas fisik
pada penduduk >10 tahun sebesar 48,2% disebutkan pula bahwa prevalensi merokok
setiap hari pada penduduk >10 tahun sebesar 23,7% (Depkes, 2008).
Berdasarkan data RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya, proporsi pasien DM
di Klinik Penyakit Dalam dari tahun 2014 terus meningkat jumlahnya dan termasuk
tiga besar penyakit tidak menular.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Adakah hubungan riwayat
keluarga, obesitas dan kebiasaan merokok dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2
di RSUD dr. Soekardjo Tasikmalaya.”
C. Tujuan Penelitian
1. Mengetahui proporsi Diabetes Melitus Tipe 2 di RSUD dr. Sokardjo Kota
Tasikmalaya
2. Mengetahui riwayat keluarga, obesitas dan kebiasaan merokok di RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya
3. Menganalisis hubungan riwayat keluarga dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe
2 di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
4. Menganalisis hubungan obsitas dengan kejadian Diabetes Melitus Tipe 2 di
RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
3
5. Menganalisis hubungan kebiasaan merokok dengan kejadian Diabetes Melitus
Tipe 2 di RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
D. Luaran Penelitian
Penelitian ini akan menghasilkan luaran berupa artikel ilmiah yang akan dimuat
pada jurnal nasional yang ber-ISSN.
4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Diabetes Melitus
Diabetes Mellitus adalah suatu kumpulan gejala yang timbul pada seseorang
yang disebabkan oleh karena peningkatan kadar glukosa darah akibat penurunan
sekresi insulin yang progresif dilatar belakangi oleh resistensi insulin (Soegondo dkk,
2009). Diabetes Mellitus adalah kondisi abnormalitas metabolisme karbohidrat yang
disebabkan oleh defisiensi (kekurangan) insulin, baik secara absolute (total) maupun
sebagian (Soewondo,2005).
Gejala penyakit DM dari satu penderita ke penderita lain bervariasi bahkan
mungkin tidak menunjukkan gejala apa pun sampai saat tertentu.
1. Pada permulaan gejala yang ditunjukkan meliputi serba banyak (Poli), yaitu:
1) Banyak makan (poliphagia).
2) Banyak minum (polidipsia).
3) Banyak kencing (poliuria).
2. Bila keadaan tersebut tidak segera diobati, akan timbul gejala:
1) Banyak minum.
2) Banyak kencing.
3) Nafsu makan mulai berkurang/ berat badan turun dengan cepat (turun 5 – 10
kg dalam waktu 2-4 minggu).
4) Mudah lelah.
5) Bila tidak segera diobati, akan timbul rasa mual, bahkan penderita akan jatuh
koma .
B. Klasifikasi
American Diabetis Association (ADA) memperkenalkan sistem klasifikasi
berbasis etiologi dan kriteria diagnosa untuk diabetes yang diperbaharui pada tahun
2010. Sistem klasifikasi ini menjelaskan tipe diabetes, antaranya :
1. Diabetes Mellitus Tipe 1 (IDDM)
2. Diabetes Mellitus Tipe 2 (NIDDM)
3. Diabetes Autoimun Fase Laten
4. Maturity-Onset diabetes of youth
5
5. Sebab lain. ( Barclay L, 2010)
C. Patofisiologi
a. DM Tipe 1
DM Tipe I Pada Diabetes tipe I terdapat ketidak mampuan pankreas
menghasilkan insulin karena hancurnya sel-sel beta pulau langerhans. Dalam
hal ini menimbulkan hiperglikemia puasa dan hiperglikemia post prandial
(Corwin, 2000).
Dengan tingginya konsentrasi glukosa dalam darah, maka akan muncul
glukosuria (glukosa dalam darah) dan ekskresi ini akan disertai pengeluaran
cairan dan elektrolit yang berlebihan (diuresis osmotic) sehingga pasien akan
Universitas Sumatera Utara mengalami peningkatan dalam berkemih (poliuria)
dan rasa haus (polidipsia) (Corwin, 2000). Defesiensi insulin juga mengganggu
metabolisme protein dan lemak sehingga terjadi penurunan berat badan akan
muncul gejala peningkatan selera makan (polifagia). Akibat yang lain yaitu
terjadinya proses glikogenolisis (pemecahan glukosa yang disimpan) dan
glukogeonesis tanpa hambatan sehingga efeknya berupa pemecahan lemak dan
terjadi peningkatan keton yangdapat mengganggu keseimbangan asam basa dan
mangarah terjadinya ketoasidosis (Corwin, 2000).
b. DM Tipe 2
Terdapat dua masalah utama pada DM Tipe II yaitu resistensi insulin dan
gangguan sekresi insulin. Normalnya insulin akan berkaitan pada reseptor
kurang dan meskipun kadar insulin tinggi dalam darah tetap saja glukosa tidak
dapat masuk kedalam sel sehingga sel akan kekurangan glukosa (Corwin,
2000). Mekanisme inilah yang dikatakan sebagai resistensi insulin. Untuk
mengatasi resistensi insulin dan mencegah terbentuknya glukosa dalam darah
yang berlebihan maka harus terdapat peningkatan jumlah insulin yang
disekresikan. Namun demikian jika sel-sel beta tidak mampu mengimbanginya
maka kadar glukosa akan meningkat dan terjadilah DM tipe II (Corwin, 2000).
D. Diagnosis
Kriteria untuk diagnosis termasuk pengukuran kadar A1c hemoglobin
(HbA1c), kadar glukosa darah sewaktu atau puasa, atau hasil dari pengujian
6
toleransi glukosa oral. The American Diabetes Association mendefinisikan diabetes
mempunyai dua kemungkinan yaitu pada pengukuran kadar glukosa darah puasa,ia
menunjukkan bacaan sebanyak minimal 126 mg / dL setelah puasa selama 8 jam.
Kriteria lainnya adalah kadar glukosa darah sewaktu minimal 200 mg / dL dengan
adanya kelainan berupa poliuria, polidipsia, penurunan berat badan, kelelahan, atau
gejala karakteristik lain dari diabetes. Pengujian kadar glukosa sewaktu dapat
digunakan untuk skrining dan diagnosis, namun sensitivitas hanyalah 39% hingga
55% (Barclay,2010).
Uji diagnostik yang utama untuk diabetes adalah tes toleransi glukosa oral, di
mana pasien akan diminta untuk berpuasa selama 8 jam dan kemudian ditambah
dengan beban 75 g glukosa. Diagnosis terhadap diabetes akan ditegakkan sekiranya
kadar glukosa darah melebihi 199 mg / dL. Selain itu, kadar glukosa darah puasa
dianggap abnormal sekiranya berkisar antara 140-199 mg / dL selepas 2 jam
mengambil beban glukosa. American Diabetes Association mendefinisikan terdapat
gangguan pada kadar glukosa darah puasa sekiranya KGD diantara 100-125 mg /
dL (Barclay,2010). Pengujian tingkat HbA1c, yang tidak memerlukan puasa sangat
berguna baik untuk diagnosis atau skrining. Diabetes dapat didiagnosa sekiranya
kadar HbA1c adalah minimum 6,5% pada 2 pemeriksaan yang terpisah. Antara
keterbatasannya adalan, mempunyai uji sensitivitas yang rendah dan terdapat
perbedaan pada interpretasi mengikut ras, ada tidaknya anemia, danpada
penggunaan obat-obatan yang tertentu ( Barclay L,2010).
Dengan demikian, meminum larutan glukosa 50 g (Glucola; Ames
Diagnostik, Elkhart, Indiana) adalah tes yang paling umum dilakukan untuk
Gestational Diabetes dimana diperlukan 75-g atau 100-g uji toleransi glukosa oral
untuk mengkonfirmasi hasil tes skrining yang positif ( Barclay L,2010).
E. Faktor Risiko
Faktor risiko diabetes tipe 2 terbagi atas: Faktor risiko yang tidak dapat
diubah seperti ras, etnik, riwayat keluarga dengan diabetes, usia > 45 tahun, riwayat
melahirkan bayi dengan berat badan lahir lebih dari 4 kg, riwayat pernah menderita
DM Gestasional dan riwayat berat badan lahir rendah < 2,5 kg. Faktor risiko yang
dapat diperbaiki seperti berat badan lebih (indeks massa tubuh > 23kg/m2, kurang
7
aktivitas fisik, hipertensi(>140/90 mmHg), dislipidemia (HDL 250 mg/dl dan diet
tinggi gula rendah serat. Faktor risiko lain yang terkait dengan risiko diabetes
seperti penderita sindrom ovarium poli-kistik, atau keadaan klinis lain yang terkait
dengan ressitensi
insulin, sindrom metabolik, riwayat
toleransi
glukosa
terganggu/glukosa darah puasa terganggu dan riwayat penyakit kardiovascular
(stroke, penyempitan pembuluh darah koroner jantung, pembuluh darah arteri kaki)
(Tedjapranata M, 2009).
F. Kerangka Teori
Faktor Risiko Tidak
dapat Diubah :
- Ras
- Etnik
- Riwayat keluarga
- Usia > 45 tahun
- Riwayat BBLR
- Riwayat DM
Gestasional
- Jenis Kelamin
Diabetes Melitus Tipe 2
Faktor Risiko yang
Dapat Diubah :
- Berat badan lebih
- Kurang aktifitas fisik
- Dislipidemia
- Hipertensi
- Diet tinggi gula
- Diet rendah serat
Gambar 3.1 Kerangka Teori
8
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Kerangka Konsep
Riwayat Keluarga
Obesitas
Diabetes
Melitus
Kebiasaan Merokok
B. Hipotesis
1. Ada hubungan antara riwayat keluarga dan kejadian Diabetes Melitus di RSUD
dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
2. Ada hubungan antara obesitas dan kejadian Diabetes Melitus di RSUD dr.
Soekardjo Kota Tasikmalaya
3. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian Diabetes Melitus di
RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya
4. Ada hubungan antara kebiasaan merokok dan kejadian Diabetes Melitus di
RSUD dr. Sokardjo Kota Tasikmalaya
C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional
1. Variabel Penelitian
a. Variabel bebas : Riwayat Keluarga, Obesitas dan Kebiasaan Merokok
b. Variabel terikat : kejadian Diabetes Melitus
9
2. Definisi Operasional
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel
Diabetes
Melitus
Tipe II
Riwayat
Keluarga
Obesitas
Kebiasaan
Merokok
Definisi Operasional
Kondisi
penyakit
yang
disebabkan
karena
meningkatkan kadar gula
darah
Riwayat kekerabatan dekat
(orangtua,
kakek/nenek)
yang mengalami DM tipe II
Kondisi
kegemukan
berdasarkan
pengukuran
Indeks Massa Tubuh (IMT)
Cara Ukur
Data Rekam
Medik
Kategori
1. DM
2. Non DM
Skala
Nominal
Wawancara
1. Ada
2. Tidak ada
Nominal
Wawancara dan
Observasi
Nominal
Perilaku merokok responden
Wawancara
1. Ya, jika IMT
>25
2. Tidak, jika IMT
<25
1. Perokok
2. Pernah
Merokok
3. Bukan Perokok
Ordinal
D. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode analitik dengan pendekatan kuantitatif,
dengan jenis penelitian kros seksional.
E. Populasi dan Sampel
1. Populasi dan Sampel
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien yang berobat di Klinik Penyakit
Dalam RSUD dr. Soekardjo Kota Tasikmalaya. Berdasarkan data tahun 2016,
rata-rata pasien yang berobat adalah sebanyak 200 pasien, sehingga diambil
sampel sebanyak 200 pasien.
G. Instrumen Penelitian
Data penelitian yang meliputi anemia pada ibu hamil dan kejadian BBLR
diambil menggunakan kuesioner dan data rekam medis.
H. Pengolahan dan Analisis Data
Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah dan selanjutnya akan dianalisis.
Analisis data meliputi analisis univariat dengan menjabarkan secara deskriptif
untuk melihat distribusi variabel-variabel yang diteliti, dan analisis bivariat untuk
mencari hubungan antara variabel bebas yaitu riwayat keluarga, obesitas kebiasaan
merokok dengan variabel terikatnya yaitu kejadian Diabetes Melitus. Analisis
bivariat menggunakan uji statistik chi square pada derajat kepercayaan 95%.
10
BAB IV
ANGGARAN BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN
A. Anggaran Biaya
No
Jenis Pengeluaran
1.
2.
3.
Peralatan penunjang
Bahan habis pakai
Lain-lain ( publikasi, penyusunan proposal dan laporan
penelitian)
Sub Total
Biaya yang Diusulkan
(Rp)
6.750.000
4.850.000
900.000
12.500.000
B. Jadwal Penelitian
No
Kegiatan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Penelusuran pustaka
Studi pendahuluan
Penyusunan proposal
Pengambilan data
Pengolahan dan analisis data
Penyusunan laporan penelitian
Pembuatan jurnal penelitian
Pengiriman
jurnal
untuk
dimuat di jurnal ber-ISSN
Pengiriman laporan hasil
penelitian
9.
1
2
3
4
5
Minggu ke6
7
8
9
10
11
12
11
DAFTAR PUSTAKA
Addisu Y. Mengesha. Hypertension and related risk factors in type 2 diabetes mellitus
(DM) patients in Gaborone City Council (GCC) Clinics, Gaborone, Botswana.
African Health Sciences Vol 7 No 4 December 2007
American Diabetes Association. Classification and Diagnosis. Diabetes Care 2013;
36(Suppl.1): S13.
Barclay L. Diabetes Diagnosis & Screening Criteria Reviewed. 2010. Available from :
http://www. medscape.com. diakses pada 20 Januari 2017
Bustan. 2010. Epidemiologi Penyakit Tidak Menular. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Corwin,. J. Elizabeth. Patofisiologi. 2001. EGC, Jakarta
Christopher C. Asuzu a , Rebekah J. Walker b,c,d , Joni Strom Williams. Pathways for
the relationship between diabetes distress, depression, fatalism and glycemic
control in adults with type 2 diabetes. Journal of Diabetes and Its Complications
31 (2017) 169–174. Diakses dari www.jdc journal.com pada tanggal 1 Februari
2017
David J. Hunter, K. Srinath Reddy. Noncommunicable Diseases. review article. N Engl
J Med 2013;369:1336-43. Diakses dari nejm.org pada January 29, 2017
Departemen Kesehatan. 2005. Pharmaceutical Care untuk Penyakit Diabetes Melitus.
Departemen Kesehatan. 2008. Kurikulum & Modul Diabetes Melitus.
Guo-li Du, Yin-xia Su, Hua Yao, Jun Zhu, et al. Metabolic Risk Factors of Type 2
Diabetes Mellitus and Correlated Glycemic Control/ Complications: A CrossSectional Study between Rural and Urban Uygur Residentsin Xinjiang Uygur
Autonomous Region. PLOS ONE DOI:10.1371/journal.pone.0162611 September
13, 2016.
Ike S. Okosun, Rodney Lyn. Prediabetes awareness, healthcare provider’s advice, and
lifestyle changes in American adults. International Journal of Diabetes Mellitus.
(2015) 3, 11-18. Published by Elsevier Ltd.
International Diabetes Federation. 2011. One Adult In Ten Will Have Diabetes By 2030.
[http://www.idf.org/mediaevents/press-releases/2011/diabetes-atlas-8th-edition.
Diakses pada 31 Januari 2017
Kementerian Kesehatan. 2010. Petunjuk Teknis Pengukuran Faktor Risiko Diabetes
Melitus.
12
Perkeni, 2010. Konsensus Pengelolaan Diabetes Mellitus tipe 2 di Indonesia. Jakarta,
Perkeni
Mega Yuni Wulandari, Muhammad Atoillah Isfandiari. Kaitan Sindroma Metabolik dan
Gaya Hidup dengan Gejala Komplikasi Mikrovaskuler. Jurnal Berkala
Epidemiologi, Vol. 1, No. 2 September 2013: 224–233
Marmot, M., & Allen, J. (2014). Social Determinants of Health Equity. American
Journal
of
Public
Health,
104(S4),
S517–S519.
http://dx.doi.org/10.2105/ajph.2014.302200
Salwa Selim Ibrahim Abougalambou, Mafauzy Mohamed, Syed Azhar Syed Sulaiman,
et al. Current clinical status and complications among type 2 diabetic patients in
Universiti Sains Malaysia hospital. International Journal of Diabetes Mellitus 2
(2010) 184–188. Diakses dari www.elsevier.com/locate/ijdm
Soegondo S. Diagnosis dan Kalsifikasi Diabetes Mellitus Terkini. Dalam Soegondo S
dkk (eds), Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta.
2005.
Suyono S. Patofisiologi Diabetes Mellitus. Dalam Soegondo S dkk (eds),
Penatalaksanaan Diabetes Mellitus Terpadu. Penerbit FKUI. Jakarta. 2005 .
Sreenivasa Rao Kondapally Seshasai, Stephen Kaptoge, Alexander Thompson, et al.
Diabetes Mellitus, Fasting Glucose, and Risk of Cause-Specific Death. The New
England Journal of Medicine, 364 (9); March 3, 2011. Diakses dari nejm.org
pada January 29, 2017
Shara Kurnia Trisnawati , Soedijono Setyorogo. Faktor Risiko Kejadian Diabetes
Melitus Tipe II Di Puskesmas Kecamatan Cengkareng Jakarta Barat Tahun 2012.
Jurnal Ilmiah Kesehatan, 5(1); Jan 2013
Sri Trisnawati, Tangking Widarsa dan Ketut Suastika. Faktor risiko diabetes mellitus
tipe 2 pasien rawat jalan di Puskesmas Wilayah Kecamatan Denpasar Selatan.
Public Health and Preventive Medicine Archive, Volume 1, Nomor 1, Juli 2013
Suyono S. Kecenderungan Peningkatan Jumlah Penyandang Diabetes dan Patofisiologi
Diabetes Melitus. Dalam: Sugondo S, Soewondo P, Subekti I, editor (penyunting).
Penatalaksanaan diabetes melitus terpadu. Edisi ke-2. Jakarta: FKUI; 2009. hlm.
7-18
13
.
14
Lampiran 1
Susunan Organisasi dan Pembagian Tugas
No.
1.
2.
Nama/NIDN
Asal
Instansi
Bidang
Ilmu
Alokasi Uraian Tugas
waktu
(jam
/minggu
Siti
Novianti, Universitas Kesehatan
8 jam/ Pengumpulan
S.KM., M.KM Siliwangi Masyarakat minggu data
dan
NIDN 04-3105analisis data
8102
Nur
Lina, Universitas Kesehatan
6 jam/ Pengumpulan
S.KM., M.Kes Siliwangi Masyarakat minggu data
dan
(Epid)
NIDN
analisis data
04-1507-7601
Lampiran 1. Justifikasi Anggaran Penelitian
1. Peralatan Penunjang
Material
Justifikasi Pemakaian
Flash disk
Alat tulis
materai
dan
Back
up
dan
penyimpanan data
Pelaksanaan kegiatan
dan pembuatan laporan
Kuantitas
2 buah
Paket
Harga
Satuan (Rp)
Harga Peralatan
Penunjang (Rp)
250.000
500.000
1.500.000
1.500.000
Modem internet
Penelusuran pustaka
1 buah
250.000
250.000
Cartridge
Print out
2 buah
250.000
500.000
Pulsa modem
Penelusuran pustaka
10 bulan
100.000
1.000.000
Pulsa telepon
Komunikasi
10 bulan x
2 orang
100.000
2.000.000
Tinta printer
Print out
4 buah
250.000
1.000.000
Sub Total (Rp)
6.750.000
Harga
Satuan (Rp)
Harga Peralatan
Penunjang (Rp)
50.000
250.000
4500
450.000
5 eksemplar
100.000
500.000
5 eksemplar
100.000
500.000
2500
2.500.000
1.000.000
1.000.000
Sub Total (Rp)
4.850.000
Harga
Satuan (Rp)
Harga Biaya
Perjalanan (Rp)
2. Bahan Habis Pakai
Material
Kertas A4
Penggandaan
kuesioner
Penggandaan
proposal
Penggandaan
laporan
penelitian
Justifikasi Pemakaian
Pembuatan proposal,
pembuatan laporan
Penyebaran kuesioner
kepada responden
5 rim
100 paket
200
responden
Enumerator
Laporan
penellitian
Kuantitas
Pembuatan
laporan,
copy, penjilidan
1 paket
3. Perjalanan
Material
Justifikasi Perjalanan
Kuantitas
Perjalanan
Kesbang
Perjalanan
RSUD
Perjalanan
RSUD
ke
Pengurusan
penelitian
izin
2 kali
150.000
300.000
Studi pendahuluan
1 kali
150.000
150.000
Wawancara
responden
3 kali
450.000
450.000
Sub Total (Rp)
900.000
TOTAL ANGGARAN YANG DIPERLUKAN SELURUH TAHUN
(Rp)
12.500.000
ke
ke
terhadap
CURICULUM VITAE
A. Identitas Diri
1
Nama Lengkap
Siti Novianti, SKM., MKM
2
Jenis Kelamin
Perempuan
3
Jabatan Fungsional
Lektor
4
NIK
411205238
5
NIDN
04-3105-8102
6
Tempat dan Tanggal Lahir
Ciamis, 31 Mei 1981
7
Email
[email protected]
8
Nomor Hp
081 214 96 2552
9
Alamat Kantor
Jl. Siliwangi Nomor 24 Tasikmalaya 46115
11
Mata Kuliah yang Diampu
1. Epidemiologi Kesehatan Reproduksi
2. Surveilans
3. Dasar Epidemiologi
A. Riwayat Pendidikan
S1
Siliwangi
Nama
Perguruan Universitas
Tasikmalaya
Tinggi
Kesehatan
Bidang Ilmu
Masyarakat/Epidemiologi
Tahun Masuk-Lulus 2000-2004
Hubungan Pengetahuan dan
Judul
Sikap
dengan
Perilaku
Skripsi/Disertasi
Seksual Remaja di Pesantren
Darussalam Ciamis
drg. Henry Setiawan, M.Sc
Nama Pembimbing
Nur Lina, SKM., M.Kes
S2
Universitas
Padjadjaran
Bandung
Kesehatan
Masyarakat/Epidemiologi
2009-2013
Faktor Perilaku Kesehatan
yang Berhubungan dengan
Kejadian
Filariasis
di
Kabupaten Tasikmalaya
Prof.
Syarif
Suwondo,
drg.,SKM
Dr. Hadyana Sukandar, M.Sc
B. Pengalaman Penelitian dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun
Faktor-Faktor
yang
Berhubungan
dengan Kejadian Difteri di Kecamatan
Taraju Kab. Tasikmalaya
Perbedaan Karakteristik Wanita yang
Mengikuti dan Tidak Mengikuti Follow
Up Pemeriksaan Kanker Leher Rahim
di Tasikmalaya
Hubungan Pengetahuan dan Praktek
Pencegahan Filariasis dengan Kejadian
Filariasis di Desa Bantarkalong
Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya
PHBS Tingkat Rumah Tangga di
Kecamatan Ciawi Kab. Tasikmalaya
Dampak Industri Mebel Sektor Informal
Terhadap Kesehatan Balita
Faktor-faktor
yang
Berhubungan
dengan Partisipasi Pria dalam Kesehatan
Reproduksi
Persepsi dan Dukungan Istri dengan
Partisipasi KB Pria
Ketua
Pendanaan
Sumber
Jml
(juta
Rp)
UNSIL
2
Anggota
UNSIL
2,5
Ketua
Mandiri
3
Ketua
LPPM
UNSIL
LPPM
UNSIL
LPPM
4,5
12
2015
Faktor Determinan Vasektomi
Anggota
2015
Korelasi Kecemasan Maternal dan Ketua
BBLR
Analisis Kadar Asam Urat dan Risiko Anggota
Menderita Hipertensi pada Dosen dan
Tenaga Kependidikan
Simlitab
mas
Dikti
Simlitab
mas
Dikti
LPPM
Simlitab
mas
Dikti
11,5
2008
2010
2011
2013
2013
2014
2014
2016
Judul Penelitian
Ketua/
Anggota
Tim
Anggota
Ketua
Ketua
4,5
3
12
7,5
C. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
Tahun
Judul Pengabdian
Pendanaan
Sumber
Jml (juta
Rp)
2012
Pembinaan dan sosialisasi cara kerja yang aman UNSIL
dan sehat pekerja sektor informal mebel di
Kel.Gobras Tasikmalaya
1,9
2013
Pelatihan Kader Jumantik pada Guru SMP di UNSIL
Kota Tasikmalaya
5
2014
Revitalisasi
Posyandu
dalam
Upaya UNSIL
Meningkatkan Kemitraan dan Pemberdayaan
Masyarakat
12
2015
Awareness Asam Urat di Kecamatan Tamansari
10
UNSIL
D. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal dalam 5 Tahun Terakhir
No
Karya Ilmiah
Volume
1
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Jurnal
Kesehatan
ISPA pada Anak Balita di Kec. Gununghalu Kab. Komunitas Indonesia
Bandung Tahun 2006
ISSN 1693-9654 Vol 5
No.1 Maret 2009
2.
Faktor-Faktor Risiko yang Berhubungan dengan
Kejadian Penyakit Jantung dan Pembuluh Darah pada
Pasien Rawat Jalan Usia 24-64 Tahun (Studi Kasus di
Poliklinik Penyakit Dalam RSUD Majalengka)
3.
Faktor-Faktor yang Berhubungan dengan Kejadian Jurnal
Kesehatan
Difteri di Kecamatan Taraju Kab. Tasikmalaya
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 6
No.1 Maret 2010
4.
Perbedaan Karakteristik Wanita yang Mengikuti dan Jurnal
Kesehatan
Tidak Mengikuti Follow Up Pemeriksaan Kanker Komunitas Indonesia
Leher Rahim di Tasikmalaya
ISSN 1693-9654 Vol 6
No.2 September 2010
5.
Faktor Risiko yang Berhubungan dengan Kejadian Jurnal
Kesehatan
Pnemonia pada Anak Umur 1-5 tahun di Wilayah Komunitas Indonesia
Kerja Puskesmas Cilembang Kota Tasikmalaya
ISSN 1693-9654 Vol 7
No.1 Maret 2011
Jurnal
Kesehatan
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 5
No.2 November 2009
6.
Hubungan Pengetahuan dan Praktek Pencegahan Jurnal
Kesehatan
Filariasis dengan Kejadian Filariasis di Desa Komunitas Indonesia
Bantarkalong Kecamatan Cipatujah Kab. Tasikmalaya ISSN 1693-9654 Vol 7
No.2 September 2011
7.
Penggunaan Pil Kontrasepsi dan Hipertensi pada
Wanita 20-45 tahun di Puskesmas Banjar 3 Kota
Banjar dimuat dalam Jurnal Kesehatan Komunitas
Indonesia ISSN 1693-9654
8.
Hubungan Perilaku Keluar Rumah pada Malam Hari Prosiding
Seminar
dan Menggantungkan Pakaian dengan Kejadian Nasional “Tantangan
Filariasis di Kabupaten Tasikmalaya
dan
Strategi
Perlindungan Rakyat
terhadap
Dampak
Merokok” ISBN 978602-99904-3-0 14 Juli
2012
9.
Pengaruh Perilaku Pencegahan terhadap Kejadian Jurnal
Kesehatan
Filariasis di Kabupaten Tasikmalaya
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 8
No.2 September 2012
PHBS Tingkat Rumah Tangga di Kecamatan Ciawi
Jurnal
Kesehatan
Kab. Tasikmalaya
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 8
No.1 Maret 2013
Dampak Industri Mebel Sektor Informal Terhadap
Jurnal
Kesehatan
Kesehatan Balita
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 8
No.2 September 2014
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Partisipasi
Jurnal
Kesehatan
Pria dalam Kesehatan Reproduksi
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 8
No.1 Maret 2015
Korelasi Kecemasan Maternal dan BBLR
Jurnal
Kesehatan
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 9
No.1 Maret 2016
10.
11.
12.
13.
Jurnal
Kesehatan
Komunitas Indonesia
ISSN 1693-9654 Vol 8
No.1 Maret 2012
Tasikmalaya, 20 April 2016
Siti Novianti, SKM., M.KM
Biodata Anggota Peneliti
A. Identitas Diri
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Nama Lengkap
Jenis Kelamin
Jabatan Fungsional
NIP/NIK
NIDN
Tempat dan Tanggal
Lahir
7. E-Mail
8. Nomor Telephon/HP
9. Alamat Kantor
10. No Telephon/Faks
11. Lulusan
yang
telah
Dihasilkan
12. Mata
Kuliah
yang
diampu
Nur Lina, S.KM., M.Kes (Epid)
Perempuan
Lektor
411220207
04-1507-7601
Semarang, 15 Juli 1976
[email protected]
08122235388
Jl Siliwangi No. 24 Tasikmalaya
0265 324445
S1=40 orang
1.
2.
3.
4.
Patologi Umum
Parasitologi
Epidemiologi Penyakit Menular
Epidemiologi Penyakit Non Menular
B. Riwayat Pendidikan
Nama Perguruan Tinggi
Bidang Ilmu
Tahun Masuk-Lulus
Judul Skripsi/Tesis/Disertasi
Nama Pembimbing/Promotor
S-1
Universitas
Diponegoro
Kesehatan
Masyarakat
1995-2000
Uji Patogenisitas
Bti terhadap larva
Nyamuk
Aedes
aegypti
Blondine
Patipeilohi, Drs.,
M.Si
S-2
Universitas
Diponegoro
Epidemiologi
2005-2008
Faktor Risiko Batu
Saluran
Kemih
Pada laki-Laki
Prof.
Soeharyo
Hadi Sapoetro, Dr.,
S.Pd
S-3
-
C.
Pengalaman Penelitian dalam 5 tahun terakhir
No.
Tahun
Judul Penelitian
Sember
1.
2010
PA ASIA
2.
2010
3.
2010
4.
2011
5.
2011
Studi Beberapa karakteristik
Keluarga dalam Penggunaan Susu
Formula untuk Balita di Kota
Tasikmalaya
Peneliti: Jumli, Lilik, Nur Lina
Faktor- Faktor Risiko Kejadian
Hipertensi Primer pada usia 20-55
Tahun
Perbedaan Karakteristik Wanita
yang Mengikuti dan Tidak
Mengikuti
Follow
Up
Pemeriksaan Kanker Leher Rahim
di Tasikmalaya
Hubungan Kebiasaan Merokok
Dengan Kejadian Hipertensi
Primer Pada Laki – Laki Usia 45
Tahun Ke Atas Di Rumah Sakit
Umum Daerah Kabupaten Ciamis
Tahun 2010
Faktor Risiko Kejadian Gonore
Pada Komunitas Gay
Di Kota Tasikmalaya
6.
2012
7.
8.
Jml
(juta
rupiah)
5
Pribadi
1
Leiden University
10
Pribadi
2
Unsil
3
Pengaturan Kebiasaan Konsumsi
Makan
(Kariogenik
Dan
Pencegah Karies) Serta Praktek
Kebersihan Gigi Dan Mulut
Sebagai
Upaya
Penurunan
Keparahan Karies Gigi Pada
Anak Sekolah Dasar
Pribadi
2
2012
Analisis Determinan Pemilihan
Susu Formula Awal Bagi Bayi
Umur 0-6 Bulan Di Kota
Tasikmalaya
PA Asia
5
2013
Analisis Kebiasaan Makan Yang
Menyebabkan Peningkatan Kadar
Asam Urat Pada Dosen Dan
Tenaga Kependidikan
Dikti
13
D. Pengalaman Pengabdian Kepada Masyarakat dalam 5 Tahun Terakhir
No.
Tahun
1.
2011
2.
2013
3.
2014
4.
2015
Judul Pengabdian
Kepada
Masyarakat
Pelayanan
Kesehatan Gratis
Promosi
Kesehatan
Promosi
Kesehatan
Awareness
Penyakit Asam
Urat di Kel.
Setiawargi
Pendanaan
Sumber
Jml (Juta Rp)
Universitas Siliwangi
Rp 7.500.000,-
Universitas Siliwangi
Rp 5.00.000,-
Universitas Siliwangi
Rp 5.00.000,-
Universitas Siliwangi
Rp. 10.000.000,-
E. Publikasi Artikel Ilmiah dalam Jurnal 5 TahunTerakhir
No.
1.
2.
3.
4.
Judul Artikel Ilmiah
Studi
Beberapa
karakteristik Keluarga
dalam
Penggunaan
Susu Formula untuk
Balita
di
Kota
Tasikmalaya
Peneliti: Jumli, Lilik,
Nur Lina
Faktor- Faktor Risiko
Kejadian Hipertensi
Primer pada usia 2055 Tahun
Perbedaan
Karakteristik Wanita
yang Mengikuti dan
Tidak
Mengikuti
Follow
Up
Pemeriksaan Kanker
Leher
Rahim
di
Tasikmalaya
Hubungan kebiasaan
merokok
dengan
kejadian
hipertensi
primer pada laki – laki
usia 45 tahun ke atas
Nama Jurnal
Volume/Nomor/Tahun
Jurnal Kesehatan
2010
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654 Vol. 6
No. 1, Maret
2010
Jurnal Kesehatan
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654 Vol. 6
No. 2, September
2010
Jurnal Kesehatan
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654 Vol. 6
No. 2, September
2010
2010
Jurnal Kesehatan
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654
2011
2010
di rumah sakit umum
daerah
kabupaten Vol. 7, No. 1,
Maret 2011
ciamis tahun 2010
5.
Faktor
Risiko
Kejadian Gonore Pada Jurnal Kesehatan
Komunitas Gay Di Komunitas
Indonesia ISSN
Kota Tasikmalaya
1693-9654
2011
Vol. 7, No. 2,
September 2011
6.
7.
Pengaturan kebiasaan
konsumsi
makan
(kariogenik
dan
pencegah karies) serta
praktek
kebersihan
gigi dan mulut sebagai
upaya
penurunan
keparahan karies gigi
pada anak sekolah
dasar
Analisis determinan
pemilihan
susu
formula awal bagi bayi
umur 0-6 bulan di kota
tasikmalaya
Jurnal Kesehatan
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654
2012
Vol. 8, No. 1,
Maret 2012
Jurnal Kesehatan
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654
2012
Vol. 8, No. 2,
September 2012
8.
Analisis
Kebiasaan
Makan
Yang
Menyebabkan
Peningkatan
Kadar
Asam
Urat
Pada
Dosen Dan Tenaga
Kependidikan
Jurnal Kesehatan
Komunitas
Indonesia ISSN
1693-9654
Vol. 9, No. 2,
September 2013
2014
F. Pemakalah Seminar Ilmiah (Oral Presentation) dalam 5 Tahun terakhir
No.
Nama
Pertemuan
Ilmiah/Seminar
1.
Pelatihan juru
pemantau jentik
2.
Pelatihan juru
pemantau jentik
Judul
Artikel
Ilmiah
Pelatihan juru
pamentau jentik
bagi guru SD
Pelatihan juru
pamentau jentik
bagi guru SMP
Waktu dan Tempat
FIK Universitas
Siliwangi
FIK Universitas
Siliwangi
G. Karya Buku dalam 5 tahun Terakhir
No. Judul Buku
Tahun
Jumlah Halaman
-
Penerbit
H. Perolehan HKI dalam 5-10 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema HKI
Tahun
-
Nomor P/ID
Jenis
I. Pengalaman Merumuskan Kebijakan Publik/ Rekayasa Sosial Lainnya
dalm 5 Tahun Terakhir
No. Judul/Tema/Jenis
Tahun
Tempat
Respon
Rekayasa
Sosial
Penerapan
Masyarakat
Lainnya yang Telah
diterapkan
-
J. Penghargaan dalam 10 Tahun Terakhir (Dari Pemerintah, Asosiasi atau
institusi Lainnya
No. Jenis Penghargaan
Institusi Pemberi Tahun
Penghargaan
1.
Dosen Berprestasi (Ketiga) Universitas
2005
tingkat Universitas
Siliwangi
2.
Piagam Penghargaan
Program Pasca
2008
sebagai lulusan terbaik
sarjana
Universitas
Diponegoro
Semarang
3.
Piagam penghargaan
Program Pasca
2008
sebagai lulusan cum laude
sarjana
Universitas
Diponegoro
Semarang
4.
Hibah Dosen Pemula Dikti Dikti
2014
Semua data yang Saya Isikan dan tercantum dalam Biodata ini adalah Benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara Hukum. Apabila di kemudian hari
ternyata dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sangsi. Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi
salah satu persyaratan dalam pengajuan Hibah Penelitan Dosen Madya.
Tasikmalaya, 20 Januari 2017
Pengusul,
Nur Lina, S.KM., M.Kes (Epid)
KUESIONER DIABETES MELITUS
Identitas Responden
Nama
:
Jenis Kelamin
:
Umur
:
Lama didiagnosis DM : ..... tahun
Jenis obat DM yang dikonsumsi :
a. Pil
: sebutkan .....................................................................
b. Injeksi insulin
c. Pil dan insulin
Tingkat Pendidikan
;
Kebiasaan Merokok :
BB/TB
:
Riwayat Keluarga dengan DM :
Download