A24 13 MARET 2011 CALVIN JEREMY P INSPIRASI PATAH HATI Memainkan musik pop jazz. BIODATA Nama Kelahiran Orang tua : Calvin Jeremy : Jakarta, 6 Mei 1991 : Dasasia Martinus Sihombing dan Enthiek Saparti Status : bungsu dari dua bersaudara Pendidikan : ■ SMP Tarakanita ■ SMA Tirta Martha BPK Penabur ARNOLD SIMANJUNTAK (TEMPO) anggung Jakarta International Java Jazz Festival pekan lalu menampilkan musisi muda, Calvin Jeremy. Pemuda 19 tahun ini amat senang lantaran untuk pertama kalinya ia tampil dalam festival internasional.“Senang bisa tampil di sana,” ujarnya saat ditemui di rumahnya di Rempoa, Tangerang Selatan, Selasa lalu. Dalam perhelatan bergengsi itu, Calvin menyanyikan lagulagu dari albumnya yang baru diluncurkan tahun lalu. Lagu Calvin bergenre pop jazz. Enam dari sembilan lagu itu dia ciptakan sendiri.“Satu lagu saya buat saat kelas II SMP,”katanya. Bermain musik memang telah dilakoni Calvin sejak sekolah dasar.“Saya main piano,” ujarnya. Ia kerap melihat ayah dan kakaknya, Cecille Christophia, bermain musik dan gemar menyanyi. Sejak kelas I SMP, Calvin mulai belajar gitar. “Saya merasa terlambat,” ujarnya. Agar lebih mahir, Calvin masuk sekolah musik khusus gitar. Calvin mengatakan keluarganya tidak mengetahui bahwa dia mendalami gitar dan mencipta lagu.“Tahunya, ya, saya suka main band di sekolah,” katanya. Bakat menyanyi Calvin mulai ditunjukkan saat perayaan Natal di sekolahnya, SMA Tirtha Martha BPK Penabur, Pondok Indah, Jakarta Selatan. Kala itu Calvin yang masih kelas I diminta menjadi vokal latar oleh kakak kelasnya. “Menyanyikan lagu-lagu rohani,” ucapnya. Penampilan itu membuat kakak kelasnya memintanya bergabung dalam grup musik mereka. Saat Calvin mendemokan lagu ciptaannya, rekan-rekannya memuji. Bakat Calvin itu disampaikan salah satu temannya kepada orang tuanya yang bekerja di bidang musik.“Saya dikenalkan dengan papanya,”katanya. Peruntungan baik ada pada Calvin. Dia lalu dipertemukan oleh ayah temannya itu dengan produser musik label Universal Music Indonesia. Calvin diminta menyanyikan lagu ciptaannya. Menurut Calvin, perkenalan itu tidak langsung berujung kontrak kerja.“Saya menunggu dua tahun,”katanya. Penantian lama itu lantaran Calvin gamang. “Saya masih berfokus pada pendidikan,” katanya. Pria berambut ikal ini masih bercita-cita kuliah teknik kimia. Bidang studi ini ia pilih karena mengikuti jejak ayahnya yang bekerja sebagai konsultan perminyakan. Namun ayahnya, Dasasia Martinus Sihombing, justru berharap Calvin berfokus pada musik. “Kesempatan tidak datang dua kali,”ujar Dasasia, seperti yang ditirukan Calvin. Meski berfokus pada pendidi, Calvin tak meninggalkan bakatnya mencipta lagu. Calvin mengatakan, inspirasinya membuat lagu muncul ketika sedang patah hati. “Saya produktif setelah putus dengan kekasih,” katanya tertawa. Kecuali lagu perdana yang diciptakan saat dia sedang jatuh cinta.“Itu cinta monyet.” Walhasil, lagu-lagu Calvin berisikan masalah cinta. Calvin mengatakan lagu yang diciptakan merupakan hasil inspirasi dan perenungan atas tiga kali menjalin hubungan dengan perempuan.“Semuanya berakhir putus,”katanya. Baginya, terinspirasi oleh putus cinta adalah jalan yang buruk.“Saya akan menghindari itu,”katanya. Kini bungsu dari dua bersaudara itu tak sedang berhubungan dengan perempuan.“Bisa bebas mendalami karier musik,” katanya beralasan. Di pengujung sekolahnya, Calvin mendapatkan kontrak dari Universal. “Langsung kontrak tiga tahun,”katanya. Namun, setamat SMA, Calvin gagal masuk teknik kimia Universitas Indonesia. Kejadian ini membuatnya banting setir meretas masa depannya. “Saya pilih berbisnis saja,” katanya. Keputusan ini membuat Calvin memilih mengambil jurusan manajemen di Universitas Pelita Harapan dua tahun lalu.“Saya ingin berbisnis makanan,”katanya. Musik dan kuliah mengisi hari-hari Calvin. Dia berharap mampu exist di keduanya. Calvin merasa beruntung, dalam pengerjaan album, pihak Universal tidak mengintervensi.“Saya benar-benar bebas berekspresi,” katanya. Sebelum album perdana diluncurkan, Calvin mengunggah beberapa lagunya di media sosial YouTube. Menurut Calvin, media sosial berperan besar dalam mengenalkan lagunya. Bisnis musik saat ini, Calvin melanjutkan, tidak bisa bergantung pada penjualan cakram padat. Karena itu, dia memilih jalur live music.“Saya sering tampil di kafe-kafe,”katanya. Tahun lalu Calvin tampil di Java Soulnation Festival. Penampilan yang dinilai apik itu membuat Calvin diundang ke Java Jazz Festival tahun ini.“Saya bersyukur tidak melalui audisi,” katanya. ● AKBAR TRI KURNIAWAN ■ Manajemen Universitas Pelita Harapan Album : ■ Selamanya (2010) Penghargaan: ■ Pendatang Baru Potensial Majalah Gadis (2009) ■ Best Fresh Meat Majalah Hai (2010) ■ Nomine Dahsyatnya Award RCTI kategori Pendatang Baru (2011)