PERAN KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA GUNA

advertisement
PERAN KOMUNIKASI PEMERINTAH DESA GUNA
MENINGKKATKAN PARTISIPASI MASYARAKAT DALAM
PEMBANGUNAN
( Studi Kasus Desa Kalo-kalo Kecamatan Lainea Kabupaten Konawe
Selatan)
*Romanus **La Tarifu ***Saidin
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
Universitas Halu Oleo,082266254510
[email protected]
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis peran komunikasi
Pemerintah Desa Guina Meningkatkan Partisipasi Masyarakat Dalam
Pembangunan. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif. Informan
penelitian adalah 5 orang yang ditetapkan secara purposive sampling (secara
sengaja). Hasil penelitian, pemimpin lokal dalam menjalankan peran
kepemimpinannya terbagi atas 4 peran, yaitu peran sebagai memberikan
informasi,Melibatkan masyarakat dalam pembvangunan, memotifasi,
mengarahkan. Pemerintah Desa selalu memberikan informasi yang
berkesinambungan kepada masyarakat melalui kegiatan-kegiatan formal
maupun nonformal yang diadakan di Desa Kalo-Kalo yang isinya terkait
dengan kondisi dan perkembangan Pembangunan Desa Kalo-Kalo dari tahun
ke tahun serta selalu memberikan anjuran agar selalu menjaga Ketertiban
daerah Pembangunan karena dengan menjaga Infrastruktur Penmbangunan
banyak manfaat yang nantinya akan didapatkan bagi Masyarakat di Desa
Kalo-Kalo yang memanfaatkan Fasilitas yang telah di bangun. Pemerintah
Desa mempunyai peran sabagai penentu kebijakan yang akan diambil Seperti
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan pembangunan, yaitu dengan cara
mengajak serta masyarakat untuk berpartisipasi dalam proses kegiatan
pembangunan. Pemerintah Desa juga mampu memotifasi Masyarakat untuk
senantiasa perduli terhadap kemajuan pembangunan dan selain sebagai
motifator dalam pembangunan Pemerintah Desa juga berperan dalam
mengarahkan Masyarakat yang ikut berpartisipasi agar kegiatan berjalan
sesuai prosedur dan harapan.
Kata
Kunci:
Komunikasi, Antarpribadi, Pemerintah
Pembangunan, Kesejahteraan Masyarakat.
Desa,
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam pembangunan, partisipasi masyarakat merupakan salah satu elemen
proses pembangunan desa, oleh karena itu partisipasi masyarakat dalam
pembangunan perlu dibangkitkan terlebih dahulu oleh pihak lain seperti
pemerintah desa, sehingga dengan adanya keterlibatan pemerintah desa besar
kemungkinan masyarakat akan merasa diberi peluang atau kesempatan ikut serta
dalam pembangunan, karena pada dasarnya menggerakan partisipasi masyarakat
desa merupakan sasaran pembangunan desa itu sendiri.
Partisipasi masyarakat dalam penyelenggaraan pemerintah juga harus ada
sebab masyarakat adalah pemilik kedaulatan, masyarakat adalah pembayar pajak
dan masyarakat adalah subjek dalam pembangunan. Selain itu, program-program
yang dirumuskan dan dilaksanakan secara partisipasi turut memberikan kesempatan
secara langsung kepada masyarakat dalam perencanaan dan melaksanakan sendiri
serta memetik hasil program yang dicapai.
Masyarakat sebagai objek pembangunan berarti masyarakat terkena
langsung atas kebijakan dan kegiatan pembangunan. Dalam hal ini masyarakat
perlu ikut dilibatkan baik dari segi formulasi kebijakan maupun aplikasi kebijakan
tersebut, sebab merekalah yang dianggap lebih tahu kondisi lingkungannya. Untuk
itu peran serta langsung masyarakat sangat diperlukan dan terus diperkuat dan
diperluas. Dengan demikian istilah partisipasi tidak sekedar menjadi retorika
semata tetapi diaktualisasikan secara nyata dalam berbagai kegiatan dan
pengambilan kebijakan pembangunan.
Partisipasi masyarakat dalam pembangunan
diperlukan, tanpa adanya
partisipasi masyarakat pembangunan hanyalah menjadikan masyaraka sebagai
objek semata. Salah satu kritik adalah masyarakat merasa “tidak memiliki” dan
“acuh tak acuh” terhadap program pembangunan yang ada.
Penempatan masyarakat sebagai objek pembangunan mutlak diperlukan
sehingga masyarakat akan dapat berperan serta secara aktif mulai dari perencanaan,
pelaksanaan hingga monitoring dan evaluasi pembangunan, terlebih apabila kita
akan melakukan pendekatan pembangunan dengan semangat kualitas. Masyarakat
menjadi bagian yang paling memahami keadaan daerahnya tentu akan memberikan
masukan yang sangat bermanfaat untuk pembangunan, Masyarakat dengan
pengetahuan serta pengalamannya menjadi modal yang sangat besar untuk
berpartisipasi dalam melaksanakan pembangunan. Masyarakat yang mengetahui
apa permasalahan yang di hadapi juga potensi yang dimiliki oleh daerahnya.
Partisipasi masyarakat memiliki banyak bentuk, mulai dari yang berupa
keikutsertaan langsung masyarakat dalam program pembangunan maupun yang
sifatnya tidak langsung, seperti berupa sumbangan dana, tenaga,pikiran, maupun
pendapat dalam pembuatan kebijakan pemerintah Namun demikian ragam dan
kadar partisipasi seringkali ditentukan secara massa yakni dari banyaknya individu
yang dilibatkan. Padahal partisipasi masyarakat pada hakikatnya akan berkaitan
dengan akses masyarakat untuk memperoleh informasi.
Hingga saat ini partisipasi masyarakat masih belum menjadi kegiatan tetap
dan terlembaga khsususnya dalam pembuatan keputusan. Sejauh ini, partisipasi
masyarakat masih terbatas pada keikutsertaan dalam pelaksanaan program-program
atau kegiatan pemerintah, padahal partisipasi masyarakat tidak hanya diperlukan
pada saat pelaksanaan tapi juga mulai tahapan perencanaan bahkan pengambilan
keputusan. Keberhasilan penyelenggaraan otonomi masyarakat desa tidak terlepas
dari partisipasi aktif anggota masyarakat.
Pelayanan akan kebutuhan masyarakat dalam bidang pembangunan tidak
terpusatkan kepada salah satu tempat strategis yang secara khusus sebagai tempat
pelayanan. Salah satu contoh kasus yang terjadi di Desa Kalo-Kalo adalah adanya
bantuan dari pemerintah berupa tujuh buah sumur galian yang di sebar di beberapa
titik di Desa Kalo-Kalo Namun faktanya dari ke tujuh buah sumur hanya dua yang
dapat di manfaatkan karena lima sumur lainnya kering, penyebabnya adalah titik
galian sumur yang tidak tepat sehingga tidak di temukannya mata air, banyak
keluhan dari masyarakat terkait sumur bantuan tersebut, yang lebih di sesalkan
adalah tenaga pekerja yang di datangkan dari luar daerah dalam hal ini penggali
sumur, padahal banyak masyarakat yang mampu menjadi tenaga kerja, selain
mendapatkan bantuan air bersih melalui program sumur galian masyarakat juga
mendapatkan lapangan pekerjaan baru dan penghasilan tambahan. Hal ini di
sebabkan tidak adanya peran Komunikasi yang baik antara Pemerintah Dengan
masyarakat lokal, padahal Masyarakat lokal menjadi bagian yang paling memahami
keadaan daerahnya tentu akan memberikan masukan yang sangat berharga bagi
program sumur galian tersebut, dalam keadaan seperti inilah partisipasi masyarakat
sangat di butuhkan.
Adanya peran komunikasi yang baik antara pemerintah dan masyarakat
dapat mewujudkan partisipasi masyarakat dalam program pembangunan. Hal ini
yang mendorong penulis untuk mengkaji dan meneliti masalah Peran Pemerintah
Desa dalam masyarakat yang berkaitan dengan tujuan pembangunan yang
melibatkan partisipasi masyarakat.
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah yang di paparkan, maka yang
menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana Peran
Komunikasi Pemerintah Desa guna meningkatkan Partisipasi Masyarakat dalam
pembangunan
Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana peran
Komunikasi Pemerintah desa guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
Manfaat Penelitian
1. Manfaat
Penelitian ini di harapkan dapat memberi sumbangan serta
memperkaya khasanah ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
kualitatif mengenai peran komunikasi pemerintah desa guna mningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan.
2. Secara praktis, penelitian ini di harappkan dapat menjadi sumber
pengetahuan bagi masyarakat Desa Kalo-Kalo Kecamatan Lainea
Kabupaten Konawe Selatan tentang bagai mana peran komunikasi
pemerintah desa, khususnya dalam meningkatkan partisipasi masyarakat
dalam pembangunan.
3. Penelitian ini di harapkan dapat menjadi bahan acuan bagi penelitian
selanjutnya, terutama mengenai peran komunikasi pemerintah desa, yang
disusun berdasarkan dengan kaidah ilmiah sebagai latihan untuk
menerapkan disiplin ilmu yang sudah dipelajari.
TINJAUAN PUSTAKA
Peran komunikasi Pemerintah
Menurut Biddle dan Thomas, peran adalah serangkaian rumusan yang
membatasi perilaku-perilaku yang diharapkan dari pemegang kedudukan tertentu.
Sedangkan didalam Kamus Besar Bahasa Indonesia peran ialah perangkat tingkah
laku yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan di masyarakat
(Wardani, 2015).
Sedangkan makna peran yang dijelaskan dalam status, kedudukan dan
peran dalam masyarakat, dapat dijelaskan melalui beberapa cara, yaitu pertama
penjelasan historis. Menurut penjelasan historis, peran berarti karakter yang
dibawakan oleh seorang aktor dalam sebuah penampilan dengan peran tertentu.
Kedua, pengertian peran menurut ilmu sosial. Peran dalam ilmu sosial berarti suatu
fungsi yang dibawakan seseorang ketika menduduki jabatan tertentu, seseorang
dapat memainkan fungsinya karena posisi yang didudukinya tersebut.
Mengenai peran ini, Horoepoetri, Arimbi dan Santosa (2003),
mengemukakan beberapa dimensi peran, yakni sebagai berikut :
1. Peran sebagai suatu kebijakan. Penganut paham ini berpendapat bahwa
peran
merupakan suatu kebijaksanaan yang tepat dan baik
dilaksanakan.
2. Peran sebagai strategi. Penganut paham ini mendalilkan bahwa peran
merupakan strategi untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
pendapat ini didasarkan pada suatu paham bahwa keputusan dan
kepedulian masyarakat pada tiap tingkatan keputusan didokumentasikan
dengan baik, maka keputusan tersebut memiliki kredibilitas.
3. Peran sebagai alat komunikasi. Peran didayagunakan sebagai instrument
atau alat untuk mendapatkan masukan berupa informasi dalam proses
pengambilan keputusan. Persepsi ini dilandaskan oleh suatu pemikiran
bahwa pemerintah dirancang untuk melayani masyarakat, sehingga
pandangan dan referensi dari masyarakat tersebut adalah masukan yang
bernilai, guna mewujudkan keputusan yang responsif dan responsible
4. Peran sebagai alat penyelesaian sengketa. Peran didayagunakan sebagai
suatu cara untuk mengurangi dan meredam konflik melalui usaha
pencapaian konsesus dari pendapat yang ada. Asumsi yang melandasi
persepsi ini adalah bertukar pikiran dan pandangan dapat meningkatkan
pengertian dan toleransi serta mengurangi rasa ketidakpercayaan dan
kerancuan.
5. Peran sebagai terapi. Menurut persepsi ini, peran dilakukan sebagai upaya
mengobati masalah psikologis masyarakat seperti halnya perasaan
ketidakberdayaan, tidak percaya diri dan perasaan bahwa diri mereka
bukan komponen penting dalam masyarakat
METODE PENELITIAN
Subjek Dan Informan
Subjek penelitian ini adalah seluruh masyarakat desa Kalo-Kalo Kecamatan
Lainea Kabupaten Konawe Selatan yang berjumlah 379 jiwa. Data tersebut di
peroleh dari data kependudukan Desa kalo-kalo tahun 2016. Adapun Informan
penelitian ini adalah sebanyak 6 orang, yaitu : Kepala Desa, kepala bidang
pembangunan, ketua adat, dan masyarakat tiga orang, dengan pertimbangan bahwa
informan tersebut merupakan hasil seleksi, dari jumlah keseluruhan sebanyak 379
Jiwa yang di mana informan tersebut mampu memberikan data yang akurat.
Teknik Pengumpulan Data
a. Wawancara (interview) adalah proses memperoleh keterangan untuk
tujuan penelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara
pewawancara dengan responden atau orang yang di wawancarai, dengan
atau tanpa menggunakan pedoman ( guide ).
b. Observasi, metode ini menggunakan pengamatan atau penginderaan
langsungterhadap suatu benda, kondisi, situasi, proses atau perilaku.
Pengumpulan data dengan menggunakan alat indera dan diikuti dengan
pencatatan secara sistematis terhadap gejala-gejala/fenomena yang di
teliti.
c. Studi pustaka yaitu dengan cara menelah berbagai literatur dan dokumen
yang erat hubungannya dengan masalah penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analis data yang di gunakan adalah deskriptif kualitatif, di mana
penulis mendeskripsikan hasil penelitian berdasarkan gambaran atau data yang di
daptkan ketika penelitian
HASIL DAN PPEMBAHASAN
Peran Komunikasi Pemerintah Desa Guna Meningkatkan Partisipasi
Masyarakat Dalam Pembanguna
Program pembanghunan di Desa merupakan langkah dalam mengupayakan
kesejahteraan hidup masyarakat Melalui Program – program yang terencana dan
terealisasi dengan baik, Akan tetapi sangat di butuhkan kerja sama yang baik dari
pihak Pemerintah dengan Masyarakat demi tercapainya Program Pembangunan
Desa, Oleh karena itu sangat di butuhkan Peran dari Pemerintah serta Partisipasi
Masyarakat.
Untuk meningkatkan partisipasi Masayarakat Desa dalam Program
Pembangunan di butuhkan Peran dari Pemerintah Desa Sebagai Pemberi Informasi,
Mensosialisasikan Pembangunan, Memotifasi, Dan Mengarahkan Masyarakat.
Pada tahun 2010 seiring dengan berubahnya Sistem Pemerintahan di Desa
Kalo – Kalo yang saat itu resmi berpisa dengan Desa Polewali dan membuat
Administrasi Desa sendiri, Desa Kalo – Kalo adalah Desa yang baru berdiri selama
6 Tahun , Sebagai Desa yang baru berdiri 6 tahun jika di bandingkan dengan Desa
lain yang sudah lama berdiri tentu Aspek pembangunannya masih belum memadai,
Sampai saat ini ada beberapa Program Pembangunan yang sudah terealisasi seperti
Pengadaan Air bersih, Dermaga Pantai, Masjid, Balai Desa, dan Polindes. Akan
tetapi Pembangunan lain seperti Listrik, Jalan, Saluran irigasi dan atribut jalan
masih belum ada.
Dalam menjaga keseimbangan antara kebutuhan dan fasilitas pembangunan
di butuhkan eksistensi dari pemerintah, Pemerintah harus faham dan menemukan
masalah dan jalan keluar bagi masyarakat. Pembangunan yang tepat sasaran akan
bermanfaat bagi masyarakat.
Apabila Pemerintah Desa mampu melakukan komunikasi yang efektif hal itu
akan mendorong terjadinya hubungan yang positif sehingga masyarakat
memperoleh manfaat dan perlu untuk berpartisipasi dalam kegiatan program
pembangunan. Peran Komunikasi pemerintah desa ini merupakan hal yang penting
karena sering kali orang tidak menyadari pentingnya berkomunikasi antar manusia.
Adanya peran Komunikasi Pemerintah Desa dalam hal ini yaitu sebagai Pemberi
informasi, Memotifasi, dan Mengarahkan.
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan rumusan masalah yang di ambil, maka penulis dapat
mengambil kesimpulan bahwa peran komunikasi pemerintah desa dapat dikatakan
efektif tergantung dari proses komunikasi itu sendiri, Peran komunikasi pemerintah
desa dalam meningkatkan partisipasi masyarakat di Desa Kalo-Kalo juga dapat
dilihat dari 4 aspek yaitu : peran sebagai pemberi informasi, pemerintah desa
mampu menggerakan inisiatif pribadi dalam diri masyarakat, dengan selalu
memberikan informasi tentang pembangunan dan pentingnya sebuah pembangunan
di desa serta partisipasi masyarakat sangat menentukan keberhasilan sebuah
pembangunan. Peran pemerintah desa dalam mengajak atau melibatkan masyarakat
dalam kegiatan pembangunan, salah satu bentuk partisipasi adalah adanya
keterlibatan langsung yang terjadi dalam suatu kegiatan, keterlibatan masyarakat
dalam kegiatan pembangunan adalah bentuk dari berhasilnya pemerintah desa
dalam memberikan informasi serta mensosialisasikan program pembangunan
sehingga masyarakat merasa perlu untuk berpartisipasi dan terlibat langsung dalam
sebuah kegiatan pembangunan di desa. Peran dalam memotifasi, dalam hal in
pemerintah sebagai pemimpin mampu menggerakan inisiatif masyarakat,
pemerintah menjadi motifator dalam pembangunan. Peran dalam mengarahkan,
pemerintah mampu menjalankan program pembangunan dengan melibatkan
masyarakat dalam suatu proses pembangunan, dengan adanya peran pemerintah
sebuah proses pembangunan dapat terarah sesuai dengan tujuan yang di inginkan.
Saran
1. Sebaiknya pemerintah desa (kepala desa) bersama perangkat desa dapat
lebih aktif lagi dalam melakukan sosialisasi tentang hal-hal yang
menyangkut pembangunan desa seperti kondisi, perkembangan, serta
manfaat yang dapat dirasakan oleh masyarakat setempat bila sistem
pembangunan di desa berjalan dengan baik dan mengalami tingkat
kemajuan dalam bidang pembangunan.
2.
Bagi para masyarakat di Desa Kalo-Kalo yang memiliki cukup
pengetahuan dalam bidang pembangunan sebaiknya lebih aktif dan
berinisiatif dalam berpartisipasi sehingga dapat menjadi motifator bagi
seluruh masyarakat di Desa Kalo-Kalo.
3. Bagi peneliti selanjutnya, di harapkan penelitian ini dapat memberikan
konstribusi referensi yang berkaitan dengan peran-peran komunikasi
pemerintah desa guna meningkatkan partisipasi masyarakat dalam
pembangunan.
DAFTAR PUSTAKA
Biddle dan Thomas, 2015, teori peran ( Roley Theory ), Wardani, (2015),
Bandung.Horoepoetri, Arimbi, Achmad Santoso, 2003, Peras Serta masyarakat
dalam Pengelolaan
Lingkungan, Jakarta: Walhi.
Download