Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 1 ANALISIS PERHITUNGAN UNIT COST SISWA DENGAN MODEL ACTIVITY BASED COSTING ANALYSIS OF STUDENT UNIT COST CALCULATION WITH ACTIVITY BASED COSTING MODEL Oleh: Ria Maya Andreti Prodi Pendidikan Akuntansi Universitas Negeri Yogyakarta [email protected] Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya satuan (unit cost) pelayanan pendidikan per siswa per tingkat per paket keahlian di SMK Negeri 1 Wonosari pada Tahun Ajaran 2015/2016 untuk setiap bulannya berdasarkan model Activity Based Costing. Pengumpulan data dilakukan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan menggunakan analisis data deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan unit cost penyelenggaraan pendidikan yakni: 1) untuk kelas X, Paket Keahlian Akuntansi sebesar Rp604.217,00, Paket Administrasi Perkantoran sebesar Rp606.206,00, Paket Keahlian Pemasaran sebesar Rp646.272,00, Paket Keahlian Busana Butik sebesar Rp7652.355,00, Paket Keahlian Multimedia sebesar Rp653.224,00, 2) untuk kelas XI, Paket Keahlian Akuntansi sebesar Rp606.687,00, Paket Administrasi Perkantoran sebesar R1p597.630,00, Paket Keahlian Pemasaran sebesar Rp629.260,00 Paket Keahlian Busana Butik sebesar Rp651.675,00, Paket Keahlian Multimedia sebesar Rp636.834,00, 3) untuk kelas XII, Paket Keahlian Akuntansi sebesar Rp464.600,00, Paket Administrasi Perkantoran sebesar Rp462.801,00, Paket Keahlian Pemasaran sebesar Rp499.080,00, Paket Keahlian Busana Butik sebesar Rp518.244,00, dan Paket Keahlian Multimedia sebesar Rp524.207,00. Kata Kunci: biaya satuan, layanan pendidikan, activity based costing, SMK Negeri 1 Wonosari Abstract The purpose of this study was to calculate the unit cost educational services per student per class per expertise program in SMK Negeri 1 Wonosari in academic year 2015/2016 for every month calculations using the model of Activity Based Costing. Data were collected by interview and documentation. The data analysis method that used in this research was quantitative descriptive. The result showed that educational unit cost per student per class per expertise program every month were: 1) for class X, Accounting Expertise Program was Rp604.217,00, Office Administration Expertise Program was Rp606.206,00, Program Marketing Expertise was Rp646.272,00, Boutique Fashion Expertise Program was Rp7652.355,00, Multimedia Expertise Program was Rp653.224,00, 2) for class XI, Accounting Expertise Program was Rp606.687,00, Office Administration Expertise Program was Rp597.630,00, Marketing Expertise Program was Rp629.260,00, Boutique Fashion Expertise Program was Rp651.675,00, Multimedia Expertise Program was Rp636.834,00, 3) for class XII, Accounting Expertise Program was Rp464.600,00, Office Administration Expertise Program was Rp462.801,00, Marketing Expertise Program was Rp499.080,00, Boutique Fashion Expertise Program was Rp518.244,00, and Multimedia Expertise Program was Rp524.207,00. Keywords: unit cost, educational services, activity based costing, SMK Negeri 1 Wonosari pembangunan pendidikan pada dasarnya sama PENDAHULUAN Pendidikan untuk memegang memajukan suatu peran penting bangsa. Sebab, pentingnya dengan pembangunan ekonomi, sebab pembangunan akan digerakkan mampu menyiapkan sumberdaya manusia yang (SDM) andal dan bermoral adalah institusi pendidikan. kemampuan. Hal ini menunjukan betapa Mulyono pentingnya 22) menyatakan bahwa yang ada peran sumberdaya sulit institusi yang paling mungkin dapat dan (2010: apabila ekonomi tidak manusia mempunyai pendidikan dalam 2 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 menghasilkan SDM yang berkualitas demi baik, kemajuan suatu bangsa. perencanaan Keseriusan upaya dan yang dilakukan matang dengan akan sangat dalam mendukung kelancaran proses pelaksanaan menangani permasalahan pendidikan salah penyelenggaraan pendidikan. Oleh sebab itu, satunya tertuang dalam Pasal 31 Undang- masalah pengelolaan administrasi pendidikan undang Dasar Negara Republik Indonesia merupakan masalah yang perlu diperhatikan Tahun 1945 yang mengamanatkan bahwa demi kelancaran pelaksanaan penyelenggaraan “setiap pendidikan dan untuk mewujudkan tujuan dari warga pendidikan pemerintah efektif, negara dasar dan wajib mengikuti pemerintah wajib penyelenggaraan pendidikan itu sendiri. membiayainya.” Selanjutnya, di dalam pasal tersebut juga memenuhi disebutkan kebutuhan bahwa untuk penyelenggaraan Biaya pendidikan merupakan salah satu aspek yang ada di dalam lingkup administrasi pendidikan yang kegiatan turut menunjang pendidikan nasional, negara memprioritaskan terlaksananya anggaran pendidikan sekurang-kurangnya 20% pendidikan, sebab penyelenggaraan pendidikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara tidak akan pernah terlaksana tanpa adanya dana serta dari anggaran pendapatan dan belanja untuk membiayainya. Biaya pendidikan dapat daerah. Namun terlepas dari itu, kualitas berasal dari bermacam-macam sumber, antara pendidikan di Indonesia hingga saat ini masih lain berada dalam taraf yang memprihatinkan. pemerintah daerah, sumbangan, swasta, dunia bersumber dari penyelenggaraan pemerintah pusat, Berdasarkan informasi yang dirilis oleh usaha dan orang tua. Biaya yang dikeluarkan BBC dan Financial Times pada hari Rabu baik dari pemerintah, masyarakat maupun tanggal kualitas pihak-pihak terkait untuk menyelenggarakan pendidikan negara anggota Organisasi Kerja pendidikan akan sangat menetukan besarnya Sama (OECD), dana yang digunakan untuk mencapai tujuan Indonesia menduduki posisi nomor 69 dari 76 pendidikan. Wajar apabila dikatakan bahwa negara atau urutan ke delapan dari bawah. Hal ketercapaian ini menunjukkan bahwa kualitas pendidikan di ditentukan oleh besarnya dana pendidikan yang Indonesia masih rendah dan bahkan jauh disediakan. Namun di samping itu, pengelolaan tertinggal dari beberapa negara Asia lainnya dana yang tepat, efektif, dan efisien dalam yang justru pembiayaan pendidikan juga sangat dibutuhkan 13 Mei Ekonomi 2015, terkait Pembangunan menduduki peringkat teratas (bbc.com, 13 Mei 2015). tujuan pendidikan dapat agar kontribusi biaya pada mutu pendidikan Berbicara mengenai kualitas pendidikan dapat terwujud sesuai dengan yang diharapkan. tidak akan terlepas dari bagaimana pengelolaan Tantangan utama bagi para administrator administrasi (pengelola) pendidikan itu sendiri. Pengelolaan administrasi pendidikan yang pendidikan adalah bagaimana memahami tentang pembiayaan pendidikan dan Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 3 cara-cara mempergunakan dana atau kepentingan siswa dalam menempuh sumberdaya yang ada untuk menyelenggarakan pendidikan. Karena satuan biaya pendidikan pendidikan secara efektif dan efisien. diperoleh dengan memperhitungkan jumlah Menurut Muljani (2011: 16-17), analisis siswa pada masing-masing satuan pendidikan, pembiayaan pendidikan merupakan salah satu maka ukuran biaya satuan dianggap standar alat yang potensial dan kompeten untuk dan membantu administrator pendidikan melihat pendidikan secara lebih jelas berbagai alternatif dan pendidikan yang lainnya. dapat dibandingkan yang satu antara satuan dengan satuan “trade-offs” yang mungkin terjadi, serta untuk Menurut Indra Bastian (2007) selama ini mengidentifikasi keuntungan dan kemungkinan perkembangan perhitungan biaya di tingkat pelaksanaan pembiayaan pendidikan. Melalui sekolah dasar dan menengah belum mampu analisis menjawab pembiayaan, dapat diungkap dan inefisiensi globalisasi secara optimal. Perhitungan biaya di internal berikut alternatif kemungkinan cara sekolah dasar dan menengah yang ada selama mengatasinya, serta memberikan saran cara ini masih sangat sederhana dan belum mampu untuk meningkatkan produktivitas eksternal mengungkapkan informasi penting sebagai dan keuntungan pendidikan, baik bagi individu materi/landasan pengambilan keputusan, serta maupun investasi hanya sebatas informasi biaya per unit untuk pendidikan yang terarah. Oleh sebab itu, belanja pegawai dan non pegawai. Perhitungan analisis pembiayaan pendidikan sangat perlu yang ada belum mampu mengungkapkan dan dilakukan oleh para administrator pendidikan. memunculkan data informatif sebagai bahan permasalahan pemborosan masyarakat melalui Nanang Fattah (2004: 24) menyatakan tantangan era otonomi dan pertimbangan dalam pengambilan keputusan bahwa dalam konsep pendidikan dasar ada dua terkait kegiatan penyelenggaraan pendidikan. hal penting yang perlu dikaji atau dianalisis, Charles T. Horngren, dkk (2008: 167) yaitu biaya pendidikan secara keseluruhan menyatakan bahwa salah satu cara terbaik (total cost) dan biaya satuan per siswa (unit untuk memperbaiki sistem perhitungan biaya cost). sekolah adalah dengan menerapkan sistem perhitungan merupakan agregat biaya pendidikan tingkat biaya berdasarkan aktivitas atau Activity Based sekolah, baik yang bersumber dari pemerintah, Costing (ABC). Sistem ABC memperbaiki orang tua, dan masyarakat yang dikeluarkan sistem kalkulasi biaya dengan mengidetifikasi untuk penyelenggaraan pendidikan dalam satu aktivitas idividual sebagai objek biaya dasar tahun pelajaran. Biaya satuan per siswa (unit (fundamental). Perbedaan utama penghitungan cost) merupakan ukuran yang menggambarkan biaya antara akuntansi biaya tradisional dengan seberapa besar biaya yang dialokasikan ke ABC adalah jumlah cost driver (pemicu biaya) satuan pendidikan secara efektif terserap untuk yang digunakan dalam metode ABC lebih Biaya satuan di tingkat 4 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 banyak dibandingkan dalam sistem akuntansi memungkinkan biaya tradisional. kebutuhan yangberbeda-beda untuk masing- Indra Bastian (2015: 350) mengemukakan bahwa penerapan Activity Based Costing di dalam organisasi pelayanan perbedaan pemenuhan masing paket keahlian, sehingga akan sulit dibuat standarisasi biaya pendidikan di SMK. pendidikan SMK N 1 Wonosari merupakan salah satu merupakan suatu pendekatan terhadap sistem sekolah menengah kejuruan yang memiliki akuntansi lima pelayanan pendidikan yang paket keahlian, yakni memfokuskan pada aktivitas yang dilakukan. Multimedia, Pehitungan biaya dengan pendekatan ini Perkantoran, dan Busana Butik. Aktivitas yang didasarkan pada konsep pelayanan pendidikan beragam antar paket Keahlian ini dapat yang mengkonsumsi aktivitas dan aktivitas memungkinkan adanya perbedaan jumlah biaya yang mengkonsumsi sumberdaya organisasi yang dikeluarkan untuk membiayainya, untuk pelayanan dapat itu peneliti beranggapan bahwa analisis terkait diterapkan sebagai upaya untuk membantu biaya yang dikeluarkan untuk membiayai manajemen aktivitas-aktivitas tersebut perlu dilakukan. pendidikan. atau Metode administrator ini pendidikan Pemasaran, Akuntansi, dalam mengurangi atau bahkan menghilangkan Oleh aktivitas yang tidak bernilai tambah atau menerapkan perhitungan biaya satuan model aktivitas yang dipertimbangkan tidak memberi Activity kontribusi baik terhadap nilai peserta didik menentukan harga pokok kegiatan pelayanan maupun pendidikan per siswa per paket keahlian di terhadap kebutuhan organisasi pelayanan pendidikan. karena itu, Based peneliti Administrasi Costing tertarik (ABC) untuk untuk SMK Negeri 1 Wonosari. dengan judul Sekolah sebagai sektor terkecil pelaku “Analisis Perhitungan Biaya Satuan (Unit pengelola pendidikan yang bergerak dalam Cost) dengan Model Activity Based Costing bidang jasa layanan pendidikan tentu sangat (ABC) di SMK Negeri 1 Wonosari.” membutuhkan dalam Penelitian ini dibatasi pada permasalahan menetapkan biaya penyelenggaraan pendidikan keterbatasan sekolah dalam mengungkapkan secara akurat, tidak terlalu mahal atau terlalu informasi penting dalam hal perhitungan dan murah, mengalokasikan penyajian informasi biaya pendidikan secara sumberdaya yang dimilikinya untuk membiayai akuntabel dan valid kepada administrator berbagai aktivitas secara efektif dan efisien. maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah orangtua, salah satu bentuk satuan pendidikan formal penyelenggara) yang menyediakan beragam paket keahlian pengambilan keputusan terkait penentuan biaya bagi para peserta didiknya. Paket keahlian yang satuan (unit cost) per siswa per paket keahlian. ada Penelitian di serta SMK informasi dalam yang biaya sangat beragam stakeholders pendidikan pemerintah ini sebagai difokuskan atau (siswa, badan materi/landasan pada analisis Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 5 perhitungan biaya satuan (unit cost) di SMK Waktu dan Tempat Penelitian Negeri 1 Wonosari selama satu anggaran, yakni Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 1 tahun anggaran 2014 dengan menggunakan Wonosari yang beralamat di Jl. Veteran No. 1 metode Activity Based Costing (ABC). Wonosari, Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui besarnya biaya satuan (unit cost) pelayanan Gunungkidul. Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Desember 2015 sampai dengan bulan Maret 2016. pendidikan per siswa per tingkat per paket keahlian di SMK Negeri 1 Wonosari pada Target/Subjek Penelitian Tahun Ajaran 2015/2016 untuk setiap bulannya Subjek penelitian dalam penelitian ini berdasarkan perhitungan dengan menggunakan ditentukan dengan pertimbangan orang yang model Activity Based Costing (ABC). Hasil dipandang penelitian ini diharapkan mampu memberikan keterangan secara tepat dan jelas mengenai informasi terkait proses besarnya biaya satuan objek penelitian. Adapun subjek penelitian ini (unit cost) siswa apabila dihitung dengan yakni meliputi bendahara sekolah dan kepala menggunakan metode Activity Based Costing bagian tata usaha. objek dalam penelitian ini (ABC) serta dijadikan sebagai acuan dan bahan yakni unit cost siswa SMK Negeri 1 Wonosari pertimbangan per tingkat per paket keahlian pada tahun bagi pihak sekolah dalam pengambilan keputusan terkait pengalokasian dapat memberikan data dan ajaran 2015/2016. dana pendidikan dan penyusunan Anggaran Pendapatan Belanaja Sekolah (APBS) Prosedur Penelitian ini dilakukan dengan METODE PENELITIAN pengumpulan data melalui dokumentasi dan Jenis Penelitian wawancara. Data yang diperoleh dari hasil Penelitian penelitian ini menggunakan maupun wawancara tersebut kemudian akan diidentifikasi dan diolah sesuai kuantitatif. Analisis deskriptif dilakukan untuk dengan tahapan model Activity Based Costing memaparkan perhitungan biaya satuan per (ABC). Data angka yang dihasilkan melalui siswa Pendekatan penerapan model Activity Based Costing kuantitatif dipilih untuk mendapatkan besaran (ABC) akan dianalisis secara deskriptif untuk angka biaya satuan pendidikan per siswa per memaparkan hasil perhitungan biaya satuan per paket siswa per paket keahlian. paket keahlian. dengan dokumentasi pendekatan per deskriptif metode keahlian. Perhitungan dilakukan menggunakan model Activity Based Costing (ABC). 6 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 Data, Instrumen, dan Teknik Pengumpulan rekap gaji PNS, dan dokumen pendukung Data lainnya. a) Data Data yang diolah dalam penelitian ini meliputi data-data keuangan dan dokumen pendukung lainnya yang diperoleh dari hasil dokumentasi serta informasi-informasi c) Teknik Pengumpulan Data 1) Wawancara Sugiyono (2013: 137) mengemukakan bahwa wawancara digunakan sebagai teknik pendukung lainnya yang diperoleh melalui pengumpulan data hasil wawancara. Informasi yang diperoleh dari melakukan studi hasil dapat menemukan permasalahan yang harus diteliti membantu menggali informasi lain yang tidak atau ingin mengetahui hal-hal dari responden dapat diperoleh melalui dokumentasi. yang lebih mendalam dan jumlah respondennya wawancara ini diharapkan sedikit/kecil. apabila peneliti pendahuluan Teknik wawancara ingin untuk dalam b) Instrumen penelitian ini digunakan untuk mengumpulkan 1) Pedoman Wawancara informasi mengenai manajemen keuangan Pedoman wawancara dalam penelitian ini sekolah, pelaksanaan penyusunan Rencana digunakan sebagai acuan dalam menggali Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), informasi mengenai pengelolaan manajemen aktivitas-aktivitas yang terjadi di sekolah, dan keuangan sekolah dan aktivitas-aktivitas yang sistem pelaporan yang digunakan oleh sekolah. apa saja yang dibiayai oleh sekolah dalam Pihak-pihak yang dipilih sebagai responden rangka memudahkan peniliti dalam melakukan wawancara yakni bendahara sekolah dan analisis kepala bagian tata usaha. data keuangan sekolah. Adapun beberapa narasumber yang akan diwawancarai antara lain bendahara sekolah dan kepala bagian tata usaha. 2) Dokumentasi Di dalam melaksanakan metode dokumentasi, speneliti menyelidiki benda2) Dokumen benda tertulis seperti buku-buku, majalah, “Dokumen merupakan catatan peristiwa dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk catatan tulisan, gambar, atau karya-karya monumental mengumpulkan data berupa dokumen sekolah dari 240). seperti data siswa, pendidik dan tenaga digunakan kependidikan, data sarana prasarana, RAPBS, dalam penelitian ini antara lain meliputi rekap gaji PNS, dan dokumen pendukung dokumen data siswa, pendidik dan tenaga lainnya. seseorang,” Dokumen-dokumen (Sugiyono, yang 2013: akan kependidikan, data sarana prasarana, RAPBS, harian, dan sebagainya. Peneliti Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 7 Teknik Analisis Data setiap aktivitas yang dilakukan (resource a) Identifikasi dan Penggolongan Aktivitas driver). Analisis terhadap satuan Biaya yang telah terkumpul ke berbagai pendidikan dilakukan untuk mengidentifikasi aktivitas baik aktivitas langsung (utama) aktivitas apa saja yang dilakukan, mengapa maupun aktivitas tidak langsung (pendukung) akitivitas aktivitas diidentifikasi kembali apabila terdapat biaya dilakukan, seberapa sering dan untuk apa untuk antar aktivitas, baik antar aktivitas aktivitas dilakukan, sumberdaya (resources) pendukung maupun dari aktivitas pendukung yang ke aktivitas utama. Seluruh biaya pada melakukan/menggunakan, serta jumlah biaya aktivitas diupayakan yang dikeluarkan. Kemudian aktivitas-aktivitas mencerminkan biaya langsung dari aktivitas tersebut akan diklasifikasikan menjadi dua, pendukung tersebut ditambah biaya yang yakni aktivitas utama dan aktivitas penunjang timbul serta digolongan sesuai dengan karakteristik pendukung sebelum biaya tersebut dibebankan masing-masing ke aktivitas utama. itu aktivitas dilakukan, digunakan, kapan jumlah aktivitas orang yang (Result-Producing Activities, Result-Contributing Activities, dan interaksi antar aktivitas Pada tahap ini, seluruh biaya yang telah Biaya ke Aktivitas dan Pembebanan Biaya antar Aktivitas Biaya-biaya membiayai akibat mampu c) Pengumpulan Biaya dalam Cost Pool Support Activities). b) Pembebanan pendukung tersebut yang dikeluarkan untuk seluruh akan karakteristik diidentifikasi kembali masing-masing untuk tersebut mempermudah pembebanannya ke masing- apakah masing tingkat dan paket keahlian untuk termasuk biaya langsung (direct cost) atau memperoleh driver yang tepat. Biaya yang biaya tidak langsung (indirect cost). Hal ini memiliki karakteristik dan driver yang sama dilakukan akan dikelompokkan ke dalam activity cost diidentifikasi dan untuk aktivitas dialokasikan ke dalam aktivitas utama biaya dikidentifikasi mempermudah dalam menentukan metode yang akan digunakan pool untuk membebankan biaya ke aktivitas dengan mempermudah tujuan biaya dapat dibebankan ke aktivitas masing-masing produk (per paket dan tingkat). secara penuh keaktivitas. Pembebanan biaya ke d) Identifikasi dan Perhitungan Cost Driver aktivitas dapat dilakukan tracing, driver tracing, melalui dan direct untuk menyederhanakan proses Mengidentifikasi perhitungan activity dan biaya driver, allocation. misalnya jam penggunaan ruang, luas gedung Selanjutnya, seluruh biaya yang dikeluarkan dan ruangan, jumlah siswa, pemakaian daya akan diidentifikasi faktor apa yang menentukan dan jasa untuk setiap aktivitas yang menyerap atau memicu besarnya konsumsi biaya untuk biaya penuh untuk menghubungkan aktivitas ke cost object yang dikonsumsinya. Kemudian 8 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 membebankan biaya ke cost object secara satuan (unit cost) per tingkat per paket penuh sesuai besarnya biaya yang dikonsumsi keahlian. melalui activity driver, sehingga diperoleh tarif per unit cost driver. Proses Identifikasi dan Penggolongan Aktivitas Tarif per unit cost driver= Berdasarkan data keuangan di SMK Negeri 1 Wonosari Tahun Ajaran 2015/2016, e) Penentuan Unit Cost Siswa Per Tingkat Per dapat diidentifikasi bahwa terdapat enam Paket Keahlian Berdasarkan Activity Based aktivitas Costing penyelenggaraan Pada tahapan ini, seluruh biaya yang yang Keenam dilakukan dalam pendidikan aktivitas proses di sekolah. tersebut dapat telah dikumpulkan berdasarkan aktivitas yang diklasifikasikan menjadi dua pusat aktivitas, telah ditelaah dikelompokkan dan dikonstruksi serta yakni aktivitas langsung (utama) dan aktivitas akan dialokasikan untuk tidak langsung (penunjang). Pusat aktivitas menghasilkan besaran biaya yang dikeluarkan langsung mencakup oleh masing-masing paket keahlian dengan aktivitas belajar menggunakan cost driver yang telah dihitung kesiswaan, sedangkan pusat aktivitas tidak sebelumnya. Selanjutnya, jumlah biaya yang langsung telah terkumpul untuk tiap paket keahlian akan pengelolaan digunakan untuk menghitung jumlah unit cost manajemen sekolah, aktivitas administrasi siswa per tingkat dan paket keahlian di SMK sekolah, dan aktivitas pengembangan sekolah. Negeri 1 Wonosari Keenam PENELITIAN DAN PEMBAHASAN aktivitas mengajar (penunjang) sarana aktivitas dikelompokkan HASIL dua dan aktivitas mencakup aktivitas prasarana, tersebut menjadi yakni aktivitas juga tiga dapat golongan aktivitas, yakni Result-Producing Activities, Result-Contributing Activities, dan Support Penerapan model perhitungan biaya Activities. Aktivitas belajar mengajar dan satuan (unit cost) di SMK Negeri 1 Wonosari aktivitas kesiswaan masuk ke dalam golongan dilakukan melalui beberapa tahap, antara lain Result-Producing tahap pengidentifikasian dan penggolongan pengelolaan sarana prasarana dan aktivitas aktivitas, identifikasi dan pembebanan biaya, manajemen baik aktivitas, Contributing Activities, sedangkan aktivitas aktivitas, administrasi pembebanan pembebanan pengumpulan biaya biaya biaya ke antar dalam cost pool, perhitungan cost driver, serta penentuan biaya Activities, masuk ke sekolah pengembangan Support Activities. sekolah golongan dan aktivitas Result- aktivitas digolongkan ke Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 9 Pengumpulan Biaya dalam Cost Pool dan Identifikasi dan Pembebanan Biaya Penentuan Driver Setelah melakukan pengiden-tifikasian dan penggolongan selanjutnya yakni aktivitas, maka untuk dibebankan ke produk atau dalam aktivitas. Dana pendidikan yang diterima dan penelitian ini dibebankan ke masing-masing dikelola oleh sekolah baik dari sumber dana tingkat komite, APBD, BOSDA, BOS Pusat dan lain- menggunakan driver. Hal ini dilakukan untuk lain akan dialokasikan untuk membiayai enam menambah tingkat keakurasian perhitungan kelompok biaya satuan yang akan dihasilkan nantinya, aktivitas biaya masing aktivitas utama diidentifikasi kembali ke besar pembebanan tahap Biaya yang telah terkumpul ke masing- yang telah dan paket sebab ke aktivitas dilakukan melalui direct tracing, memiliki driver yang sama. Biaya-biaya yang driver tracing, dan allocation. memiliki driver biaya dengan diidentifikasi sebelumnya. Pembebanan biaya Biaya yang telah terkumpul ke berbagai masing-masing keahlian yang belum sama tentu akan dikelompokkan menjadi satu dalam activity aktivitas baik aktivitas langsung (utama) cost maupun aktivitas tidak langsung (pendukung) mempermudah proses perhitungan. Di dalam diidentifikasi kembali apabila terdapat biaya penelitian ini, pada aktivitas belajar mengajar untuk antar aktivitas, baik antar aktivitas dibentuk enam activity cost pool, yakni activity pendukung maupun dari aktivitas pendukung cost pool KBM antar Paket Keahlian, KBM ke aktivitas utama. Seluruh biaya pada antar Rombel, KBM Seluruh Siswa, KBM aktivitas diupayakan mampu Khusus Kelas X, KBM Khusus Kelas XII, dan mencerminkan biaya langsung dari aktivitas KBM Berdasarkan Jam Pelajaran, sedangkan di pendukung tersebut ditambah biaya yang dalam aktivitas kesiswaan tdibentuk empat timbul aktivitas activity cost pool, yakni activity cost pool pendukung sebelum biaya tersebut dibebankan Kesiswaan Seluruh Siswa, Kesiswaan Khusus ke aktivitas utama. Biaya aktivitas akan Kelas X, Kesiswaan Khusus Kelas XI, dan dibebankan ke aktivitas lain berdasarkan Kesiswaan Khusus Kelas XII. pendukung akibat interaksi antar pool untuk menyederhanakan dan asumsi-asumsi kontribusi aktivitas tersebut terhadap aktivitas lain. pembebaban biaya ke pembebanan biaya antar Rekapitulasi aktivitas aktivitas maupun Perhitungan Cost Driver dan Penentuan Biaya Satuan (Unit Cost) sesuai Cost driver dihitung dengan cara membagi dengan hasil perhitungan yang telah dilakukan jumlah biaya dengan jumlah activity driver secara garis besar dapat disajikan dalam tabel secara keseluruhan atau dapat ditulis dengan 36 berikut ini. rumus berikut ini: 10 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 Cost Driver = Setelah jumlah cost driver diketahui, maka jumlah tersebut akan digunakan untuk maka besar cost driver itulah yang akan digunakan untuk menghitung besarnya activity driver rate per tingkat dan paket keahlian dengan rumus sebagai berikut. Prasarana Belajar Mengajar Rp5.240.978. 046 61% Rp 6 Kesiswaan 331.961.155 4% Jumlah Biaya Rp8.517.756. 100% Aktivitas 179 Sumber: Data Keuangan SMKN 1 Wonosari yang telah diolah 5 Berdasarkan Activity Driver Rate = Cost Driver x Activity Driver tabel tersebut, besarnya alokasi dana yang digunakan untuk membiayai aktivitas menunjukkan bahwa aktivitas Jumlah akhir dari activity driver rate untuk kegiatan belajar mengajar yang merupakan masing-masing tingkat dan paket keahlian aktivitas utama bagi sekolah membutuhkan inilah yang akan digunakan untuk menghitung alokasi dana terbesar dari seluruh dana biaya satuan (unit cost) per siswa per tingkat pendidikan per paket keahlian dalam satu tahun maupun penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah. dalam anggaran Besarnya dana pendidikan yang dialokasikan 2015/2016 dengan cara membagi total activity ke seluruh aktivitas yang ada di sekolah driver rate dengan jumlah siswa dari masing- tersebut dapat digambarkan dalam diagram masing tingkat dan paket keahlian tersebut. lingkaran berikut ini. satu bulan pada tahun yang disediakan untuk Analisis Hasil Perhitungan Berdasarkan perhitungan pembebanan biaya ke aktivitas yang telah dilakukan, besarnya membiayai dana yang dialokasikan masing-masing aktivitas untuk dapat dilihat dalam tabel 1 berikut ini. Tabel 1. Pembebanan Biaya ke Aktivitas No. 1 2 3 4 Aktivitas Pengemba ngan Sekolah Administra si Sekolah Manajeme n Sekolah Pengelolaa n Sarana Prosenta Jumlah Biaya se Rp 850.492.667 Rp 438.814.277 Rp 410.967.563 Rp1.244.542. 472 10% Gambar 1. Alokasi Dana Pendidikan ke Aktivitas Diagram lingkaran tersebut menunjukkan 5% bahwa kegiatan merupakan 5% 15% belajar aktivitas mengajar utama bagi yang sekolah membutuhkan alokasi dana terbesar dari seluruh dana pendidikan yang disediakan untuk Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 11 penyelenggaraan pendidikan di tingkat sekolah, Perhitungan tersebut juga mengahsilkan biaya bahkan memiliki perbandingan yang sangat satuan (unit cost) siswa per tingkat dan paket signifikan dengan dana yang dibutuhkan untuk keahlian dengan jumlah yang berbeda-beda membiayai aktivitas-aktivitas yang lain. baik biaya satuan siswa dalam selama satu Setelah seluruh biaya dibebankan ke tahun ajaran maupun biaya satuan siswa untuk seluruh aktivitas baik aktivitas utama maupun septiap bulannya. Rincian biaya satuan siswa aktivitas penunjang, langkah yang dilakukan tersebut dapat dilihatdalam tabel di berikut ini. selanjutnya Tabel yakni membebankan antar 2. aktivitas, baik dari aktivitas penunjang ke aktivitas utama, maupun pembebanan biaya antar aktivitas penunjang Berdasarkan pembebanan ini, dapat diketahui bahwa besar biaya yang dialokasikan pada aktivitas belajar mengajar seluruhnya yakni sebesar Rp7.915.397.973,00 sedangkan biaya yang dialokasikan pada aktivitas kesiswaan sebesar Rp602.358.206,00. Hasil perhitungan inilah yang kemudian dikelompokkan lagi ke dalam activity cost pool sesuai driver masing-masing untuk digunakan dalam menghitung biaya satuan siswa per tingkat dan paket keahlian. Perhitungan biaya satuan (unit cost) per tingkat per paket keahlian dengan model Activity Based Costing (ABC) di SMK Negeri Paket Keahlian masing-masing paket keahlian yang dimiliki sekolah antara lain, yakni Paket Keahlian Akuntansi seb esar Rp2.526.053.642,00, Paket Keahlian Administrasi Perkantoran sebesar Rp1.343.169.152,00, Paket Keahlian Pemasaran sebesar Rp1.267.088.682,00, Paket Keahlian Busana Rp1.373.029.343,00, Multimedia sebesar Butik dan Paket Tingka tX Rp7.25 0.609 Biaya Tingkat XI Rp7.280. Akuntansi 250 Administra si Rp7.27 Rp7.171. Perkantoran 4.475 557 Rp7.75 Rp7.551. Pemasaran 5.265 122 Busana Rp7.82 Rp7.820. Butik 8.264 095 Rp7.83 Rp7.642. Multimedia 8.686 005 Sumber: Data Keuanga SMK Wonosari yang telah diolah Satuan Tingkat XII Rp5.575. 201 Rp5.553. 614 Rp5.988. 961 Rp6.218. 926 Rp6.290. 487 Negeri 1 Tabel 3. Rekapitulasi Biaya Siswa Per Bulan Paket Keahlian Akuntansi 1 Wonosari tahun ajaran 2015/2016, diketahui bahwa besarnya dana yang dialokasikan untuk Rekapitulasi Siswa/Tahun Administra si Perkantoran Pemasaran Tingkat X Rp604. 217 Rp606. 206 Tingkat XI Rp606.6 87 Rp597.6 30 Tingkat XII Rp464.6 00 Rp462.8 01 Rp646. Rp629.2 Rp499.0 272 60 80 Busana Rp652. Rp651.6 Rp518.2 Butik 355 75 44 Multimedia Rp653. Rp636.8 Rp524.2 224 34 07 Sumber: Data Keuangan SMK Negeri 1 Wonosari yang telah diolah sebesar Keahlian Rp1.366.645.237,00. Hasil perhitungan biaya satuan siswa pada masing-masing tingkat dan paket keahlian 12 Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia Edisi 1 Tahun 2016 tersebut apabila digambarkan melalui diagram SIMPULAN DAN SARAN batang, maka akan terlihat seperti gambar Simpulan berikut ini. Perhitungan biaya satuan (unit cost) pelayanan pendidikan dengan menggunakan model Activity Based Costing (ABC) ternyata mampu menghasilkan besaran biaya yang berbeda untuk antar tingkat kelas dan paket keahlian. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, besarnya biaya satuan per siswa per tingkat per paket keahlian di SMK Negeri 1 Wonosari pada Tahun Ajaran 2015/2016 untuk setiap bulannya berdasarkan perhitungan dengan menggunakan model Activity Based Costing (ABC) yakni: untuk Kelas X Paket Gambar 2. Unit Cost Siswa antar Tingkat dan Paket Keahlian Berdasarkan hasil perhitungan biaya satuan (unit cost) per tingkat per paket keahlian dengan model Activity Based Costing (ABC) SMK Negeri 1 Wonosari tahun ajaran 2015/2016, dapat diketahui bahwa antar tingkat dan paket keahlian memiliki biaya satuan (unit cost) yang berbeda. Padahal biaya SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) yang dibebankan pada masing-masing siswa dan bantuan BOSDA maupun BOS Pusat untuk setiap siswa jumlahnya sama. Oleh sebab itu, hasil penelitian diharapkan dapat memberikan tambahan informasi yang bermanfaat bagi pihak-pihak yang berkepentingan dengan kegiatan penyelenggaraan pendidikan untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan yang lebih baik. Keahlian Akuntansi sebesar Rp604.217,00, Paket Administrasi Rp606.206,00, Paket Perkantoran Keahlian sebesar Pemasaran sebesar Rp646.272,00, Paket Keahlian Busana Butik sebesar Rp652.355,00, Paket Keahlian Multimedia sebesar Rp653.224,00, untuk Kelas XI Paket Keahlian Akuntansi sebesar Rp606.687,00, Paket Administrasi Perkantoran sebesar Rp597.630,00, Paket Keahlian Pemasaran sebesar Rp629.260, Paket Keahlian Busana Butik sebesar Rp651.675,00, Paket Keahlian Multimedia sebesar Rp636.834,00, untuk Kelast XII Paket Keahlian Akuntansi sebesar Rp464.600,00, Paket Administrasi Perkantoran sebesar Rp462.801,00, Paket Keahlian Pemasaran sebesar Rp499.080,00, Keahlian Busana Butik sebesar Rp518.244,00, dan Paket Keahlian Rp524.207,00. Multimedia sebesar Analisis Perhitungan Biaya ... (Ria Maya Andreti) 13 Saran dan diharapkan keterbatasan yang ada dalam a) penelitian ini dapat ditutupi pada penelitian Bagi Sekolah: Perhitungan ini diharapkan dapat dijadikan selanjutnya alternatif bagi sekolah selaku penyelenggara pendidikan dalam menentukan besarnya biaya DAFTAR PUSTAKA satuan (unit cost) siswa per tingkat per paket BBC keahlian sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam penentuan biaya SPP (Sumbangan Pengembangan Pendidikan) yang dibebankan pada mempermudah siswa. perhitungan Selain biaya Indonesia. (2015). Asia Peringkat Tertinggi Sekolah Global, Indonesia Peringkat 69. Diakses tanggal 16 November 2015 dari http://www. bbc.com/indonesia/majalah/2015/05/15 0513_majalah_asia_sekolah_terbaik. itu,untuk layanan pendidikan per tingkat dan paket keahlian sebaiknya dibuat dokumen anggaran tersendiri untuk setiap tingkat dan paket keahlian tersebut. Horngren, Charles T., Datar, Srikant M. & Foster, George. (2008). Akuntansi Biaya dengan Penekanan Manajerial. Jakarta: Erlangga. Indra Bastian. (2007). Akuntansi Pendidikan. Jakarta: Erlangga. . (2015). Akuntansi Pendidikan. Yogyakarta:BPFE. b) Masyarakat Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi bagi masyarakat terkait Muljani A. Nurhadi. (2013). Dilema Kebijakan Pendanaan Pendidikan. Yogyakarta: Nurhadi Center. besarnya biaya satuan (unit cost) pelayanan pendidikan yang sebenarnya memiliki jumlah Mulyono. (2010). Konsep Pembiayaanta: ArRuzz Media. cukup tinggi dan tidak hanya dibebankan kepada orang tua/wali siswa, namun juga ditanggung oleh pemeritah melalui bantuan operasional sekolah. Selain itu, penelitian ini dijadikan dasar bagi masyarakat luas yang ingin berperan aktif dalam meningkatkan kualitas pendidikan melalui partisipasi dalam membantu membiayai penyelenggaraan pendidikan. c) Peneliti Lain: Penelitian ini diharapkan dapat dijadikan salah satu referensi untuk penelian selanjutnya Nanang Fattah. (2009). Ekonomi dan Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. . (2012). Standar Pembiayaan Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. Sugiyono. (2013). Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.