abstrak - Universitas Halu Oleo

advertisement
ANALISIS SIMBOL DAN PROSES KOMUNIKASI MAHASISWA DAN DOSEN
DALAM KEGIATAN AKADEMIK PADA PROGRAM STUDI ILMU
KOMUNIKASI FISIP UHO
* Ika Putri Pertiwi ** Sumadi Dilla ** Hasriani Amin*
Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
UNIVERSITAS HALU OLEO, 0823 4669 8704
[email protected]
ABSTRAK
IKA PUTRI PERTIWI, C1D1 12 023. Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
Mahasiswa dan Dosen dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Program Studi Ilmu
Komunikasi FISIP UHO. Dengan pembimbing utama Sumadi Dilla, S.Sos., M.Si dan Hasriani
Amin, S.Sos., M.Si selaku pembimbing kedua.
Permasalahan dalam penelitian ini adalah simbol dan proses komunikasi mahasiswa dan
dosen dalam kegiatan belajar mengajar pada program studi ilmu komunikasi FISIP UHO.
Penelitian ini menggunakan model komunikasi Sirkular oleh Wilbur Schramm. Penelitian ini
merupakan penelitian deskriptif kualitatif, dengan menggunakan teknik purposive sampling,
yaitu menentukan sendiri sampel yang diambil karena pertimbangan tertentu seperti sifat-sifat,
karakteristik, ciri & kriteria sampel yang mencerminkan populasinya. Subjek penelitian adalah
mahasiswa ilmu komunikasi angkatan 2013 dan dosen Ilmu Komunikasi FISIP, UHO.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa komunikasi mahasiswa dan dosen pada program
studi ilmu komunikasi menggunakan simbol verbal dan non verbal serta berproses secara primer
artinya menggunakan simbol verbal dan non verbal. Simbol verbal yang digunakan adalah
bahasa lisan yang formal(menurut peraturan tata bahasa). Dan simbol non verbal yang paling
sering digunakan adalah pesan fasial(ekspresi wajah) dan pesan gestural(gerakan tangan dan
mata). Demikianlah abstrak skripsi dengan judul Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
Mahasiswa dan Dosen dalam Kegiatan Belajar Mengajar pada Program Studi Ilmu Komunikasi
semoga dapat bermanfaat.
Kata Kunci : Analisis, Simbol, Proses, Komunikasi, Mahasiswa, Dosen.
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
1
ABSTRACT
IKA PUTRI PERTIWI, C1D1 12 023. Analyzing Symbol and Communication Process
Between Students and Lecture in Learn and Teaching Activity at Communication Major
FISIP UHO. With the main advisory Sumadi Dilla, S.Sos., M.Si and Hasriani Amin, S.Sos., M.Si
as the second advisory.
The problem in this research is symbol and communication process between students and
lecture in Learn and Teaching Activity at Communication Major FISIP UHO. This research
using Circular Communication Model by Wilbur Schramm. This research is a qualitative
descriptive research, using purposive sampling technique, it’s decide the sample of the research
because some reasoning like characteristic and criteria of the sample that reflecting the
population. The subject are students from 2013 generation and the lecture of Communication
Major FISIP UHO.
The result of the research showed that the communication between the students and the
lecture at communication major using the verbal and non verbal symbol and also the process of
communication is primer which means is the communication using verbal and non verbal
symbol. The verbal symbol that used is spoken language (based on grammar). And the non
verbal symbol that always used are facial message (face expression) and gestural message
(movement of hands and eyes). Thereby the abstract of this script with title Analyzing Symbol
and Communication Process Between Students and Lecture in Learn and Teaching Activity at
Communication Major FISIP UHO hope it will be useful.
Keyword : Analyzing, Symbol, Process, Communication, Students, Lecture.
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
2
PENDAHULUAN
Berkaitan dengan proses pemberitaan, salah satu fenomena aktual yang
berkaitan
dengan proses penyebaran informasi adalah munculnya citizen journalism (jurnalisme warga).
Citizen journalism merupakan wujud kesadaran warga atas pentingnya partisipasi warga dalam
mengelola informasi.
Di Indonesia fenomena citizen journalism (jurnalisme warga) muncul sejak peristiwa
reformasi 1998. Citizen journalism (jurnalisme warga) semakin dikenal publik pada akhir tahun
2004 Ketika seorang warga mengirimkan video amatir tentang kejadian tragedi musibah di
wilayahnya, yang menggambarkan situasi dan kondisi saat tragedi itu berlangsung karena
kejadian tersebut tidak bisa direkam oleh media konvensional. Sejak saat itu, citizen journalism
semakin berkembang seiring dengan berkembangnya
teknologi komunikasi. sedangkan di
kota Kendari sendiri, citizen journalism mulai dikenal sekitar tahun 2011. diawali dengan
diadakannya
pelatihan-pelatihan
citizen
journalism
untuk
komunitas
tertentu
yang
diselenggarakan oleh forum-forum citizen journalism dan media online.
Citizen journalism (jurnalisme warga) sudah menjadi trand dikalangan masyarakat.
Aktivitas yang biasanya dilakukan oleh wartawan sekarang sudah dapat dilakukan oleh
masyarakat biasa sekalipun, mudahnya akses internet juga mempermudah dalam melakukan
aktivitas peliputan sehingga hasil peliputan dapat segera diterima oleh perusahaan pers. Citizen
journalism mencakup seluruh jenis media baik cetak, elektronik, maupun online. Namun
diindonesia dan juga di Negara-negara lain, meningkat cepat dengan adanya media online.
Dalam hal politik, jurnalisme warga mengizinkan masyarakat untuk lebih dekat dengan
proses publik seperti langkah-langkah pemilihan pejabat pemerintahan. Publik bisa menyuarakan
pendapat akan kandidat-kandidat yang diajukan melalui polling di media massa atau forum
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
3
diskusi. Meski tidak dijamin akan mempengaruhi pilihan pembuat keputusan, paling tidak
pemerintah dan rakyat bisa melihat adanya keberagaman pendapat. Hal ini selanjutnya
melahirkan politik pemberitaan media. Informasi dikemas sebagai strategi media dalam meliput
peristiwa, memilih, dan menampilkan fakta serta dengan cara apa fakta itu disajikan, yang pada
akhirnya merekonstruksi peristiwa.
Dalam menyiarkan informasinya, citizen journalism bisa dilakukan dengan mengirim
tulisannya kepada media massa seperti koran atau media online, kemudian redaksi memutuskan
apakah tulisan tersebut layak atau tidak untuk dipublikasikan melalui media massanya.
Keterlibatan Citizen journalism dalam meliput berita yaitu dengan cara mengumpulkan fakta
dilapangan atas sebuah peristiwa, menyusun, menulis, dan melaporkan hasil liputannya pada
media.
Di kota Kendari, Citizen journalism banyak memberitakan tentang lingkungan sosial,
tapi tak jarang juga mereka memberitakan perihal politik baik itu tentang Kepala daerah/calon
kepala daerah yang merujuk pada pencitraan, tentang perkembangan pemilukada maupun
tentang perkembangan politik suatu daerah. Maraknya situs berita politik menciptakan sudut
pandang tersendiri bagi citizen journalism (jurnalisme warga) dalam melihat teks pemberitaan
politik pada media online baik dari trand pemberitaan, teks pemberitaan, isu yang sering
diangkat, bahasa penulisan, hingga gaya penulisan berita.
Jurnalisme warga telah menjadi prioritas bagi masyarakat dalam mengakses informasi.
Hal ini menyebabkan perkembangan dari citizen journalism akan terus meningkat. Hal tersebut
menjadikan peneliti tertarik untuk membahas tentang bagaimanakah trand citizen journalism
(jurnalisme warga) dalam teks pemberitaan politik pada media online lokal kendari
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
4
sultrakini.com serta gaya penyusunan bahasa oleh citizen journalism (jurnalisme warga) dalam
pemberitaan politik pada media online lokal sultrakini.com di kota kendari.
Model Komunikasi oleh Schramm
Wilbur Schramm membuat serangkaian model komunikasi dimulai dengan model
komunikasi manusia yang sederhana (1954), lalu model yang lebih rumit yang memperhitungkan
pengalaman dua individu yang mencoba berkomunikasi, hingga ke model komunikasi yang
dianggap interaksi dua individu.
Model pertama mirip dengan model Shannon dan Weaver. Dalam modelnya yang kedua,
Schramm memperkenalkan gagasan bahwa kesamaan dalam bidang pengalaman sumber dan
sasaran-lah yang dianut sama oleh sumber dan sasaran. Model ketiga Schramm, menganggap
komunikasi sebagai interaksi dengan kedua pihak yang menyandi, menafsirkan, menyandi-balik,
mentransmisikan dan menerima sinyal.
Disini kita melihat umpan balik dan lingkaran yang berkelanjutan untuk berbagi
informasi (Mulyana, 2000). Menurut Wilbur Schramm, komunikasi senantiasa membutuhkan
setidaknya tiga unsur : sumber (source), pesan (message) dan sasaran (destination). Sumber
boleh jadi seorang individu (berbicara, menulis, menggambar, memberi isyarat) atau suatu
organisasi komunikasi (seperti sebuah surat kabar, penerbit, stasiun televis atau studio film).
Pesan dapat berbentuk tinta pada kertas, gelombang suara diudara, impuls dalam arus
listrik, lambang tangan, bendera diudara, atau setiap tanda yang dapat ditafsirkan. Sasarannya
mungkin seorang individu yang mendengarkan, menonton atau membaca; atau anggota suatu
kelompok, seperti kelompok diskusi, khalayak pendengar ceramah, kumpulan penonton
sepakbola atau anggota khalayak media massa. Schramm berpendapat, meskipun dalam
komunikasi lewat radio atau telepon encoder dapat berupa mikrofon dan decoder adalah
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
5
earphone, dalam komunikasi manusia, sumber dan encoder adalah satu orang, sedangkan
decoder dan sasaran adalah seorang lainnya, dan sinyalnya adalah bahasa. Untuk menuntaskan
suatu tindakan komunikasi (communication act), suatu pesan harus disandi-balik.
Sumber dapat menyandi dan sasaran dapat menyandi-balik pesan, berdasarkan
pengalaman yang dimilikinya masing-masing. Bila kedua lingkaran memiliki wilayah bersama
yang besar, maka komunikasi mudah dilakukan. Semakin besar wilayah tersebut semakin
miriplah bidang pengalaman (field of experience) yang dimiliki kedua pihak yang
berkomunikasi. Bila kedua lingkaan itu tidak bertemu-artinya bila tidak ada pengalaman
bersama-maka komunikasi tidak mungkin berlangsung. Bila wilayah yang berimpit itu kecilartinya bila pengalaman sumber dan pengalaman sasaran sangat jauh berbeda-maka sangat sulit
untuk menyampaikan makna dari seseorang kepada orang lainnya.
Maka, bila kita tidak pernah belajar bahasa Rusia, kita tidak dapat menyandi ataupun
menyandi-balik dalam bahasa tersebut. Seorang anggota suatu suku Afrika yang tidak pernah
melihat sebuah pesawat terbang, ia hanya dapat menafsirkan pesawat yang terbang diarasnya
berdasarkan pengalaman apapun yang ia miliki. Pesawat itu mungkin dianggapnya seekor
burung.
Menurut Schramm, seperti ditunjukkan model ketiganya, jelas bahwa setiap orang dalam
proses komunikasi adalah sekaligus sebagai encoder dan decoder. Kita secara konstan
menyandi-balik tanda-tanda dari lingkungan kita, menafsirkan tanda-tanda tersebut, dan
menyandi sesuatu sebagai hasilnya. Tegasnya, Anda menerima dan juga menyampaikan pesan.
Makna yang Anda hasilkan dari penyandian (penafsiran) yang Anda lakukan akan membuat
Anda menyandi-balik.
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
6
Gambar 2.1.
Misalnya begitu Anda mendengar teriakan “Api”, Anda mungkin akan segera berteriak
“Tolong!”. Apa yang Anda akan sandi bergantung pada pilihan Anda atas berbagai respons yang
tersedia dalam situasi tersebut dan berhubungan dengan makna tadi.
Proses kembali dalam model ditas disebut umpan balik (feedback), yang memainkan peran
sangat penting dalam komunikasi, karena hal itu memberi tahu kita bagaimana pesan kita
ditafsirkan, baik dalam bentuk kata-kata sebagai jawaban, anggukan kepala, gelengan kepala,
kening berkerut, menguap, wajah yang melongos dan sebagainya.
Begitu juga ekspresi wajah dosen yang berupa
kening berkerut sebagai bentuk
ketidaksukaan terhaap mahasiswa yang mungkin ribut didalam kelas atau tidak mengerjakan
tugas, ataupun tepuk tangan mahasiswa yang mendengarkan penjelasan dosen dan setuju atau
menyukai hal tersebut. Namun menurut Schramm, umpan balik juga dapat berasal dari pesan kita
sendiri, misalnya kesalahan ucapan atau kesalahan tulisan yang kemudian kita perbaiki. Dengan
demikian, menurut model ini masing-masing pelaku komunikasi akan terlibat dalam proses
pembentukan pesan (encoding), penafsiran pesan, penerimaan dan pemecahan kode pesan
(decoding).
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
7
METODE PENELITIAN
Subjek Penelitian
Yang akan menjadi subjek dalam penelitian ini adalah seluruh Dosen dan Mahasiswa yang
aktif pada Program Studi Ilmu Komunikasi Angkatan 2013 FISIP UHO. Hal ini akan
memudahkan peneliti dalam melaksanakan penelitiannya sebab sesuai dengan lokasi penelitian,
subjek penelitian merupakan mahasiswa dan dosen komunikasi akan lebih mudah paham tentang
judul penelitian serta pertanyaan yang akan peneliti ajukan dalam proses wawancara.
Teknik Pengumpulan Data
1. Observasi yaitu pengamatan juga pencatatan secara sistematik yang terdiri dari unsur-unsur
yang muncul dalam suatu gejala-gejala yang dalam objek penelitian. Hasilnya akan
dilaporkan dalam sebuah laporan yang disusun secara sistematis sesuai dengan aturannya.
2. Wawancara yaitu mengumpulkan data dengan cara berdialog secara langsung dengan
responden guna mengetahui dan memperoleh data serta informasi yang berhubungan dengan
masalah yang diteliti.
3. Studi Pustaka yaitu mencari atau menggali informasi atau pengetahuan yang berhubungan
dengan penelitian ini melalui sumber-sumber ilmiah, literatur, brosur-brosur dan bacaan lain
yang berhubungan dengan penelitian.
4. Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data dengan menggunakan pencatatan terhadap
dokumen-dokumen, arsip, buku serta dokumen lainnya yang ada pada subjek penelitian.
Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kualitatif yang
berpijak dari data yang di dapat dari hasil wawancara serta hasil dokumentasi, dengan tahapan
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
8
analisis sebagai berikut: Reduksi Data, yaitu merangkum atau menyederhanakan data sesuai
dengan kebutuhan dalam penelitian; Penyajian Data, yaitu tahap menyajikan data kedalam
deskripsi atau penjabaran kalimat dan memberikan interprestasi atas data tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian ini melihat Simbol yang Digunakan dalam Proses Komunikasi
Mahasiswa dan Dosen dalam Kegiatan Belajar Mengajar dengan mengambil 8 orang informan
yang terdiri dari 3 orang dosen dan 5 mahasiswa.
Komunikasi merupakan proses penyampaian pesan yang dilakukan oleh komunikator
kepada komunikan. Komunikator adalah pengirim pesan dan komunikan adalah penerima pesan.
Pesan dalam hal ini adalah informasi yang disampaikan oleh komunikator untuk mengubah
perilaku dan pola pikir komunikan. Pesan disampaikan melalui penyandian pesan dalam bentuk
simbol sebab simbol merupakan gagasan/isi pikiran yang berupa lambang dan lambang adalah
tanda yang menyatakan sesuatu hal yang mengandung maksud tertentu.
Simbol itu sendiri terbagi menjadi dua, yakni simbol verbal dan non verbal. Setelah
melakukan observasi secara mendalam, peneliti menemukan bahwa dalam kegiatan belajar
mengajar, kedua simbol tersebut berpengaruh dalam prosesnya utamanya feedback yang akan
diberikan oleh mahasiswa setelah men-decoding (menafsirkan) simbol yang diberikan dosennya.
Komunikator dalam kegiatan belajar mengajar adalah dosen dan komunikannya adalah
mahasiswa.
Simbol verbal yang disampaikan oleh dosen berupa materi perkuliahan disampaikan
secara lisan menggunakan bahasa. Jadi, setiap simbol verbal dan non verbal yang diberikan oleh
dosen akan di-decoding (menafsirkan dan memaknai sandi) oleh mahasiswa kemudian
mahasiswa menyandi balik pesan. Peneliti akan membahas simbol verbal pada poin ini. Simbol
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
9
verbal yang peneliti maksud adalah pesan yang disampaikan menggunakan bahasa melalui
anggota tubuh yakni bibir atau lisan komunikator.
4.1.1.1. Simbol Verbal yang Digunakan pada Proses Komunikasi Mahasiswa dan Dosen
dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan informan penelitian,
simbol verbal yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada Tabel 4.2.
Tabel 4.2. Simbol Verbal yang digunakan dalam Kegiatan Belajar Mengajar
No.
Penggunaan Simbol Verbal
1.
Penggunaan kalimat dalam Bahasa Indonesia
Digunakan pada saat
yang formal (sesuai tata bahasa) secara lisan
kegiatan belajar mengajar
Penggunaan kata/istilah asing secara terbatas
Digunakan pada saat
2.
Keterangan
memberikan materi
perkuliahan
4.1.1.2. Simbol Non Verbal yang Digunakan dalam Proses Komunikasi Mahasiswa dan
Dosen dalam Kegiatan Belajar Mengajar
Peneliti akan memaparkan hasil penelitian tentang simbol non verbal pada poin ini.
Simbol non verbal terbagi menjadi 3 bagian, yakni : pesan kinesik, proksemik dan artifaktual.
Kemudian, yang menjadi fokus penelitian ini adalah pesan kinesik. Pesan kinesik terbagi lagi
menjadi 3 bagian, yakni : pesan fasial, pesan gestural dan pesan postural.
Pesan fasial adalah pesan yang menggunakan ekspresi wajah untuk
menyampaikan
makna tertentu. Pesan fasial dapat diamati melalui wajah, tepatnya ekspresi yang nampak pada
diri komunikator. Berbagai penelitian menunjukkan bahwa wajah dapat menyampaikan paling
sedikit sepuluh kelompok makna, yakni : kebahagiaan, rasa terkejut, ketakutan, kemarahan,
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
10
kesedihan, kemuakkan, pengecaman, minat, ketakjuban dan tekad. Diantara kesepuluh kelompok
makna inilah yang menjadi hasil penelitian dari penelitian ini.
Selanjutnya adalah pesan gestural, pesan ini merupakan pesan yang menunjukkan
gerakan sebagian anggota badan yakni mata dan tangan untuk mengkomunikasikan berbagai
makna. Terakhir adalah pesan postural, pesan ini adalah pesan yang berkenaan dengan
keseluruhan anggota badan, makna yang dapat disampaikan adalah : a) Immediacy, yaitu
ungkapan kesukaan dan ketidaksukaan terhadap individu yang lain, b) Power, yaitu ungkapan
status yang tinggi pada diri komunikator, c) Responsiveness, individu dapat bereaksi secara
emosional pada lingkungan secara positif dan negatif.
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan informan penelitian,
simbol non verbal yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Tabel 4.3. Simbol Non Verbal yang digunakan dalam Kegiatan
Belajar Mengajar
No.
1.
2.
Simbol Non Verbal
Keterangan
Pesan Fasial :
Digunakan saat dosen ingin
Penggunaan pesan fasial sesuai
memberi penekanan pada
kebutuhan
materi yang dianggap penting
Pesan Gestural :
Digunakan saat memberikan
Penggunaan pesan gestural sesuai
deskripsi tentang suatu objek
kebutuhan
3.
Pesan Postural :
Digunakan saat dosen
Penggunaan pesan postural sesuai
menanggapi pertanyaan dari
kebutuhan
mahasiswa
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
11
4.1.1.3. Proses Komunikasi secara Primer Antara Mahasiswa dan Dosen dalam Kegiatan
Belajar Mengajar
Berdasarkan hasil pengamatan dan wawancara peneliti dengan informan penelitian,
simbol verbal yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar dapat dilihat pada Tabel 4.4.
Tabel 4.4. Proses Komunikasi secara Primer dalam Kegiatan
Belajar Mengajar
No.
1.
Proses Komunikasi secara Primer
Keterangan
Komunikasi secara primer dengan
Kata dan kalimat dalam Bahasa
menggunakan simbol verbal
Indonesia serta istilah dalam
bahasa asing
2.
Komunikasi secara primer dengan
Pesan Fasial (Ekspresi wajah);
menggunakan simbol non verbal
Pesan Getural (Gerakan mata dan
tangan); Pesan Postural
(Responsiveness, Immediacy,
Power)
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat disimpulkan :
1. Simbol yang digunakan dalam komunikasi antara mahasiswa dan dosen dalam kegiatan
belajar mengajar pada program studi ilmu komunikasi FISIP UHO adalah simbol verbal dan
non verbal.
-
Simbol verbal yang digunakan pada saat kegiatan belajar mengajar kalimat dalam Bahasa
Indonesia yang formal (kalimat yang dibuat menurut peraturan tata bahasa) secara lisan.
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
12
Selain itu, simbol verbal yang digunakan adalah kata/ istilah asing saat memberikan
materi perkuliahan.
-
Simbol non verbal yang digunakan adalah pesan kinesik yang terdiri dari : pesan gestural,
digunakan saat memberikan deskripsi tentang suatu objek. Selanjutnya adalah pesan
fasial (ekspresi wajah), digunakan saat ingin memberi penekanan pada materi yang
dianggap penting. Terakhir, pesan postural digunakan saat dosen menanggapi pertanyaan
dari mahasiswa.
2. Proses komunikasi yang terjadi antara mahasiswa dan dosen dalam kegiatan belajar
mengajar pada program studi ilmu komunikasi FISIP UHO adalah secara primer. Proses
komunikasi yang terjadi adalah secara primer karena menggunakan simbol verbal dan non
verbal secara bersamaan.
-
Komunikasi secara primer dengan menggunakan simbol verbal yakni penggunaan kata
dan kalimat dalam Bahasa Indonesia serta istilah dalam bahasa asing.
Komunikasi secara primer dengan menggunakan simbol non verbal yakni : Pesan Fasial
(Ekspresi wajah); Pesan Getural (Gerakan mata dan tangan); Pesan Postural (Responsiveness,
Immediacy, Power)
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
13
DAFTAR PUSTAKA
Cangara, Hafied. 2007. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajagrafindo Persada.
. 1985. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung:
CV. Remaja Karya.
Devitto, Joseph. 1997. Komunikasi Antar Manusia. Jakarta : Proffesional Book
Effendy, Onong Uchjana. 1997. Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek. Bandung:
Remaja Rosdakarya.
. 2003. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung:
PT. Citra Aditya Bakti.
Fisher, Aubrey. 1997. Teori-teori Komunikasi. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya
Liliweri, Alo. 1991. Memahami Peran Komunikasi Massa dalam Masyarakat.
Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Littlejohn, dan Foss, K. 2011. Teori Komunikasi Edisi 9. Jakarta: Salemba
Humanika.
Mulyana, Dedy. 2000. Ilmu Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
. 2005. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: Remaja
Rosdakarya.
Purba, Amir dkk. 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Medan: Pustaka Bangsa
Press.
Rakhmat, Jalaluddin. 1985. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja
Rosadakarya.
Soyomukti, Nurani. 2010. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jogjakarta: Ar-Ruz
Media.
Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Bandung : Alfabeta CV Bandung.
Vardiansyah, Dani. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bogor: Penerbit Ghalia
Indonesia.
Wiryanto, DR., 2006. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT Grasindo.
Sumber Elektronik :
www.pengertianku.net/2014/11/kenali-pengertian-mahasiswa-dan-menurut-para-ahli.html
www.rastika.com/2003/04/pengertian-komunikasi-menurut-para-ahli.html?m=1
http://daudp65.webs.com/bind/bibaik-bnar.htm
http://www.kompasiana.com/pitriyulianti/tri-dharma-perguruantinggi_54f8456aa33311191c8b55fc
Analisis Simbol dan Proses Komunikasi
14
Download