EFEKTIFITAS PELATIHAN KADER POSYANDU TENTANG

advertisement
EFEKTIFITAS PELATIHAN KADER POSYANDU TENTANG
DETEKSI DINI TANDA BAHAYA KEHAMILAN DENGAN METODE
INDEKS CARD MATCH
Effectiveness Of Training Cader Posyandu Danger Signs Of Early Detection
Of Pregnancy With Index Card Match
Susanti1*,Titin Kartiyani2
1,2
STIKES Al-Irsyad Al-Islamiyyah Cilacap
Jl. Cerme No. 24 Sidanegara Cilacap 53223
*
[email protected]
ABSTRAK
Angka Kematian Ibu (AKI) sebagian besar disebabkan karena adanya komplikasi dan
gawat darurat obstetrik selama kehamilan, persalinan dan nifas antaralain kasus hipertensi
dalam kehamilan (pre eklampsia/eklampsia), perdarahan dan infeksi. Komplikasi yang
menjadi penyebab kematian terbanyak di Indonesia pada tahun 2008 adalah perdarahan 28%,
preeklampsi/eklampsi 24% dan infeksi sebesar 11%. Salah satu solusi untuk menurunkan
AKI adalah pelatihan kader dengan Metode Index Card Match dengan menggunakan alat
bantu kartu soal dan jawaban. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian pra
exsperimental dengan rancangan penelitian one group pre test post test design. Populasi
dalam penelitian adalah seluruh kader posyandu, jumlah sampel sebanyak 35 orang. Analisis
menggunakan paired simple test. Hasil penelitian metode index card match terbukti dapat
meningkatkan pengetahuan kader tentang deteksi dini tanda bahaya pada kehamilan dengan
uji statistic paired simple test didapatkan hasil terdapat perbedaan tingkat pengetahuan kader
posyandu antara sebelum dan setelah dilakukan pelatihan dengan nilai p 0,000.
Kata Kunci: Pelatihan, Kader, Indeks Card Match, Deteksi Dini, Tanda Bahaya Kehamilan
ABSTRACT
Maternal Mortality Rate (MMR) is largely due to an emergency and obstetric
complications during pregnancy, childbirth and postpartum antaralain cases of hypertension
in pregnancy (pre-eclampsia / eclampsia), bleeding and infection. Complications that cause
the most deaths in Indonesia in 2008 is bleeding 28%, preeklampsi / eclampsia by 24% and
infection by 11%. One solution to reducing the MMR is the training of cadres with Method
Index Card Match card using the tools of questions and answers. This type of research is the
study of pre exsperimental with the design of the study one group pretest posttest design. The
population in the study were all cadres Posyandu, the total sample of 35 people. Analysis
using paired simple test. The results of the research methods match the index card shown to
increase the cadre of knowledge about early detection of danger signs in pregnancy with a
simple statistical test paired test results obtained there are differences in the level of
knowledge of Posyandu cadre between before and after training with a value of p 0,000.
Keywords: Training, Kader, Index Card Match, Early Detection, Warning Signs
gestation
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
1
dengan upaya preventif dan promotif dengan
PENDAHULUAN
Kehamilan
merupakan
pengalaman
melibatkan semua unsur dalam masyarakat
yang sangat mengesankan bagi seorang
dan dilakukan secara terus menerus dan
perempuan terlebih lagi pada kehamilan
konsisten. Salah satu cara yang dilakukan
pertama
peristiwa
oleh pemerintah Kabupaten Cilacap adalah
kehidupan yang besar maknanya. Kondisi ini
dengan pencanangan Program Perencanaan
merupakan masa meningkatnya kewaspadaan
Persalinan
dan terjadi perubahan besar. Kehamilan dan
(P4K). Namun program tersebut belum
persalinan merupakan suatu hal yang alami
mendapat respon positif dari masyarakat,
akan tetapi bukan berarti tanpa risiko.
sehingga program ini dianggap tidak member
Berdasarkan data demografi Indonesia tahun
kontribusi terhadap penurunan AKI
2012, AKI masih sebesar 359 per 100.000
Kabupaten Cilacap. Hal ini disebabkan
kelahiran hidup. Pada tahun 2012 mengalami
karena rendahnya pengetahuan dan kesadaran
peningkatan
masyarakat
yang
merupakan
lagi
sebanyak
16%
dari
95,2/100.000 kelahiran hidup pada tahun
dan
Pencegahan
Komplikasi
tentang pentingnya
di
program
tersebut.
2011 menjadi 111,2/100.000 kelahiran hidup
Berdasarkan
survey
pendahuluan
pada 2012. Komplikasi dalam persalinan
kepada bidan bahwa informasi tentang tanda
dapat
hal.
bahaya pada kehamilan selalu diberikan pada
Health
saat kegiatan Posyandu tetapi belum pernah
Organization (WHO) ada 5 komplikasi yang
diadakan training tentang deteksi dini tanda
merupakan penyebab langsung kematian
bahaya
yaitu perdarahan 25%, infeksi15%, aborsi
kehamilan dan persalinan tersebut pada
yang tidak aman 13%, eklamsi 12%,
dasarnya dapat dideteksi lebih dini jika ibu
persalinan macet 8%. Komplikasi tersebut
rutin dan patuh melakukan ANC sehingga
memberikan kontribusi lebih dari 70%dari
apabila terdapat komplikasi akan dilakukan
kematian ibu.
rujukan sedini mungkin dan juga kader dapat
disebabkan
Berdasarkan
data
oleh
beberapa
dari
World
Di Kabupaten Cilacap
data
tahun
2012
berdasarkan
kehamilan.
Komplikasi
mendekteksi tanda bahaya pada kehamilan.
bahwa
Melihat potensi dan kondisi ibu hamil
penyebab terbanyak kematian ibu bersalina
di Kelurahan Sidanegara Cilacap Tengah
dalah
26,5%,
perlu dikembangkan suatu program yang
perdarahan 17,6%d an infeksi 8,8%. (Profil
bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan
Kesehatan Kabupaten Cilacap, 2012) Upaya
ibu hamil dan meningkatkan kepatuhan ibu
untuk menurunkan AKI dapat dilakukan
hamil
lain-lain
menunjukkan
pada
47%,
eklampsi
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
untuk
melakukan
ANC
dengan
2
melakukan training pada kader posyandu
kader dalam pelaksananan kegiatan posyandu
tentang deteksi dini tanda bahaya kehamilan
sebagai
dengan menggunakan Indeks Card Match.
profesional untuk membimbing kader agar
Metode index card match merupakan metode
mampu memberikan pelayanan kesehatan
yang menarik selain dapat meningkatkan
kepada masyarakat secara optimal. (Depkes,
kerjasama
diantara
2009).
pendengar
yang
peserta,
menjadi
serta
membuat
baik
penyelenggaran
Penelitian
ini
pelayanan
bertujuan
Untuk
mengetahui efektifitas pelatihan terhadap
pembelajaran lebih aktif karena peserta
peningkatan
pengetahun
dilibatkan secara langsung.
deteksi dini
tanda bahaya pada kehamilan
Metode Index Card Match mengajak
peserta untuk belajar secara aktif baik fisik
di
kader
tentang
Kelurahan Sidanegara Cilacap Tengah
Tahun 2016.
maupun mental sehingga peserta dapat
belajar dengan suasana yang menyenangkan
dan hasil belajar yang dicapai akan lebih baik
dibandingkan
dengan
metode
ceramah
METODE
Jenis penelitian yang digunakan adalah
penelitian
pra
exsperimental
dengan
(Sibelman, 2013; Zaini, 2008). Metode index
rancangan penelitian one group pretest
card match pernah diteliti dengan nama
postes design. Populasi dalam penelitian ini
metode find your mate. Subyek penelitian
adalah
yang dilakukan Rufiati pada metode find
bertempat tinggal di Kelurahan Sidanegara
your mate adalah kader yang mendapatkan
Cilacap Tengah 1 sejumlah 42 orang. Sampel
hasil bawah metode find your mate dapat
dalam penelitian ini adalah sebanyak 35
meningkatkan pengetahuan (Rufianti dkk,
orang yang tersebar pada 23 posyandu.
2011).
Sampel dalam penelitian ini adalah kader
Keberhasilan kegiatan posyandu sangat
seluruh
posyandu
yang
kader
menetap
posyandu
di
yang
Kelurahan
bergantung pada partisipasi secara aktif dari
Sidanegara Cilacap Tengah1 dengan teknik
kader yang bertugas di posyandu dengan
pengambilan sampel purposive sampling
sukarela mengelola posyandu di wilayahnya
dengan kriteria adalah kader posyandu aktif
masing - masing. Kurangnya pelatihan dan
dan bersedia menjadi responden. Analisis
pembinaan untuk meningkatkan keterampilan
yang digunakan adalah analisis bivariat
yang memadai bagi kader menyebabkan
dengan uji statistik non perametris dengan
kurangnya pemahaman terhadap tugas kader,
teknik paired simple test.
lemahnya
informasi
serta
kurangnya
koordinasi antara petugas puskesmas dengan
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
3
HASIL
pengetahuan tentang
1.
bahaya
Karakteristik Kader Posyandu
Karakteristik
kader
posyandu
di
Sidanegara sebagian besar adalah usia> 51
pada
deteksi dini tanda
kehamilan
di
Kelurahan
Sidanegara Cilacap Tengah dengan nilai
0,00.
tahun sejumlah 14 orang (40%) dan usia 3040 tahun sebanyak 8 orang (22,9%). Tingkat
PEMBAHASAN
pendidikan sebagian besar SMA sejumalah
Metode index card match sebagai salah
31 orang (88,6%) dan paling sedikit SMP
satu metode pembelajaran yang dipakai
dan PT masing-masing 2 orang (5,7%).
dalam penelitian ini adalah dengan mengajak
Pekerjaan sebagian besar ibu rumah tangga,
peserta turut berperan aktif dalam proses
dan lama menjadi kader sebagian besar lebih
pembelajaran dan menggunakan alat bantu
dari 10 tahun yaitu 20 orang (57,2%).
berupa kartu yang berpasangan yang berisi
2.
Tingkat Pengetahuan Kader Posyandu
pertanyaan dan jawaban sehingga materi
Pre dan Post Pelatihan di Kelurahan
yang disampaikan akan lebih mudah diterima
Sidanegara Tahun 2016
oleh ibu - ibu kader. Menurut teori, alat
Tabel 1. Tingkat pengetahuan kader
posyandu pre test dan post test pelatihan di
Kelurahan Sidanegara Tahun 2016
bantuberfungsi
pembelajaran
untuk
yang
membantu
disusun
proses
berdasarkan
pengetahuan manusia kemudian diterima
Kategori
Baik
Cukup
Kurang
Jumlah
Pre test
F
%
13
37,1
20
57,2
2
5,7
35
100
F
32
3
0
35
Post Test
%
91,4
8,5
0
100
Berdasarkan tabel 1 bahwa untuk hasil
pre test tingkat pengetahuan kader sebagian
besar pada kategori cukup sejumlah 20 orang
(57,2%), terkecil kurang 2 orang (5,7%).
Sedangkan pada post test sebagian besar
tingkat pengetahuan kader baik sejumlah 32
orang (91,4%) dan terkecil cukup sejumlah 3
orang (8,5%).
Berdasarkan uji statistik paired simple
bahwa
terdapat
perbedaan
banyak
indera
yang
digunakan
dalam
menerima pesan, maka semakin banyak
pengetahuan yang didapatkan (Notoadmodjo,
Sumber : data primer tahun 2016
test
melalui panca indera sehingga semakin
tingkat
2012).
Cara belajar dalam metode index card
matchberbeda dengan cara belajar dalam
pembelajaran
ceramah.
Dalam
metode
ceramah peserta hanya mendengarkan saja
ini
akan
membuat
pengetahuan
yang
diperoleh cepat terlupakan, karena dengan
mendengar ingatan yang diperoleh akan lebih
sedikit dibandingkan dengan mendengar,
melihat, diskusi, dan melakukan. Metode
yang dapat diterapkan agar dapat menguasai
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
4
materi
dengan
dengan
di papan yang selanjutnya setiap pasangan
pembelajaran aktif yang salah satunya adalah
secara bergantian membaca soal dan jawaban
metode index card match yang merupakan
yang
langkah cepat, menyenangkan dan menarik
memperolah hasil maksimal karena pada
selain
juga
metodeindex card match merasakan suasana
perhatian
yang menyenangkan. Index Card Match juga
peserta agar tetap tertuju pada proses
merupakan strategi pembelajaran yang cukup
pembelajaran sehingga hasil pembelajaran
menyenangkan dan dapat digunakan untuk
dapat maksimal (Sibelman, 2013; Suprijono,
mengulang materi yang telah digunakan
2013; Majid, 2013).
sebelumnya (Sibelman, 2013; Zaini, 2008).
itu
dimaksudkan
baik
index
untuk
adalah
card
match
menjaga
mereka
peroleh.
Peserta
akan
Metode index card match terbukti
Menurut Dale dalam kerucutnya dari
dapat meningkatkan pengetahuan peserta.
klasifikasi 11 tingkatan pengalaman belajar
Metode index card match juga dapat
yaitu kata, tulisan, radio, film, televisi,
memaksimalkan
peserta
untuk
pameran, field trip, demonstrasi, sandiwara,
Informasi
yang
benda tiruan, dan benda asli. Bermain
didapat kemudian akan disampaikan kepada
sandiwara (simulasi) mempunyai intensitas
peserta
yang lain agar semua peserta
yang lebih baik, yaitu pada tingkat 9
mengetahui informasi yang didapat dari
dibandingkan penyampaian bahan dengan
setiap
kata-kata dan tulisan yang mempunyai
memperoleh
aktivitas
informasi.
pasangan,
selain
itu
dengan
menggunakan metode index card match ini
intensitas
dapat diketahui tingkat penguasaan peserta
mempersepsikan
terhadap materi yang dipelajari (Rufianti,
pengajaran
2011; Suprijono, 2013; Hamruni, 2012).
2013).
Menurut teori Johnson dan Smith
paling
rendah
bahan
oleh
pembelajaran
pemberian
materi
menemukan
pendidikan
atau
2012;
Aqip,
Berdasarkan hasil pengamatan yang
dilakukan
untuk
hal
(Notoadmodjo,
metode index card match merupakan metode
aktif
dalam
peneliti
dalam
pendidikan
proses
kesehatan
pasangan soal dan jawaban sehingga peserta
dengan metode index card match walaupun
berperan serta dalam proses pembelajaran,
sebelum
jadi tidak hanya melibatkan fisik metode
kesempatan untuk bertanya apabila ada hal-
index card match juga melibatkan mental.
hal
Pada metode index card match peserta yang
berlangsungnya
telah mendapat kartu soal dan kartu jawaban
Peneliti juga mengamati pada saat pemberian
akan mencari pasangan dan menempel kartu
materi pendidikan kesehatan dengan metode
pemberian
yang
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
kurang
materi
jelas
pendidikan
memberikan
pada
saat
kesehatan.
5
index card match selalu memperhatikan
mengetahui dan memahami tanda bahaya
materi yang diberikan.
pada kehamilan akan memberikan informasi
Hasil perubahan tingkat pengetahuan
yang jelas dan benar tentang tanda bahaya
kader posyandu dengan index card match
pada kehamilan. Hal ini menunjukkan bahwa
didapatkan hasil dari 35 kader posyandu
pengetahuan kader tentang tanda bahaya
dengan metode index card match dari 35
kehamilan akan memperbesar kemungkinan
kader yang meningkat sebanyak 22 orang.
ibu hamil untuk mendeteksi tanda bahayanya
Hasil penelitian ini juga memperkuat teori
sendiri dan apabila terdapat risiko ataupun
pendidikan kesehatan yang menyebutkan
tanda bahaya pada kehamilan ibu hamil akan
bahwa pendidikan kesehatan merupakan
datang ke Puskesmas tempat ibu hamil
upaya
memeriksakan kehamilannya.
untuk
meningkatkan
kemampuan
pengetahuan kader posyandu sehingga dapat
Pengetahuan kader yang baik tentang
memebrikan informasi yang jelas dan benar
tanda bahaya kehamilan dalam penelitian ini
pada ibu hamil yang dating ke posyandu
disebabkan
karena
(Notoadmodjo,
Pendidikan
Kesehatan
2012).
Menurut
Green,
kader
memperoleh
terutama
dengan
pengetahuan dan sikap merupakan faktor
metode index card match, oleh karena itu
predisposisi terbentuknya perilaku. Teori
kader
perubahan
bahwa
menginformasikan hal tersebut kepada ibu
perubahan perilaku dipengaruhi oleh faktor
hamil yang dapat ke posyandu. Hal tersebut
pengetahuan dan sikap terhadap perilaku
sesuai dengan teori yang menyatakan bahwa
tersebut (Green dkk, 1980).
faktor penting yang membentuk tindakan
perilaku
Pengetahuan
menyatakan
individu juga merupakan salah satu faktor
diperoleh
yang menentukan untuk mencapai dan
Kemungkinan
memanfaatkan pelayanan kesehatan yang
menyebabkan tingkat pengetahuan kader
bersifat preventif dan promotif, dalam hal ini
posyandu
kegiatan pendidikan kesehatan. Pengetahuan
pengalaman mereka menjadi kader sebagian
yang lebih baik tentang manfaat serta akibat
besar menjadi kader posyandu sudah lebih
atau dampak yang ditimbulkan oleh suatu
dari
tindakan
individu
menjadikan kader sudah terpapar banyak
dengan
tentang kesehatan dan kader mendapatkan
berusaha mencari upaya pencegahan dan
informasi dari pihak Puskesmas dalam hal ini
menyebabkan
perubahan
perilaku
10
adalah
pengetahuan
untuk
seseorang
mengalami
dimiliki
berusaha
oleh
akan
yang
akan
(Notoadmodjo,
hal
lain
Sidanegara
tahun,
hal
yang
baik
ini
yang
2012).
dapat
adalah
dimungkinkan
dampak (Notoadmodjo, 2012). Kader yang
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
6
bidan desa pada saat dilakukan pertemuan
DAFTARPUSTAKA
rutin.
Astuti Maya 2009. Buku Pintar Kehamilan.
Jakarta. EGC
Majid, 2013. Strategi Pembelajaran. Bandung.
PT Remaja Rosdakarya
Notoadmodjo S. 2012. Promosi Kesehatan
dan Perilaku Kesehatan. Jakarta.
Rineka Cipta.
Pantiwarti Ika.2010.Asuhan Kebidanan 1
(Kehamilan).
Yogyakarta.
Nuha
Medika
Prawirohardjo
Sarwono.
2010.
Ilmu
Kebidanan ed 2.Jakarta.PT Bina
Pustaka
Dinas Kabupaten Cilacap, 2012. Profil
Kesehatan Kabupaten Cilacap
Rufianti AM, Raharjo B, Indrawati F. 2011.
Pengaruh Metode Permainan Find
Your Made Terhadap Peningkatan
Pengetahuan Kader Posyandu. Jurnal
Kesehatan Masyarakat. 2:113-9.
Sibelman M. 2013. Active Learning 101
Cara Belajar Siswa Aktif. Revisi ed.
Nusa Media & Nuansa Cendikia.
Bandung.
Suprijono A, 2013. Cooperative Learning
Teori
dan
Aplikasi
PAIKEM.
Yogyakarta. Pusaka Pelajar
Hasil di atas menunjukkan adanya
peningkatan
yang
bermakna
pengetahuan
yang diberikan
terhadap
Pendidikan
Kesehatan dengan metode index card match
lebih baik sesuai dengan teori Wood yang
menyatakan bahwa Pendidikan Kesehatan
dapat berpengaruh terhadap kebiasaan, sikap,
dan pengetahuan yang berhubungan dengan
kesehatan
perorangan,
masyarakat,
dan
bangsa. Pendidikan Kesehatan adalah semua
kegiatan yang dilakukan untuk memberikan
atau meningkatkan pengetahuan, sikap, dan
praktik masyarakat dalam memelihara dan
meningkatkan
derajat
kesehatan
mereka
sendiri (Notoadmodjo, 2012).
KESIMPULAN
Berdasarkan hasil analisis lebih lanjut
diketahui bahwa metode index card match
terbukti dapat meningkatkan pengetahuan
kader tentang deteksi dini tanda bahaya pada
kehamilan.
UCAPAN TERIMA KASIH
Penulis
mengucapkan
terimakasih
kepada UPT Penelitian dan Pengabdian
Masyarakat
Islamiyyah
STIKES
Cilacap
Al-Irsyad
atas
Al-
terselenggara
penelitian ini.
Jurnal Kesehatan Al-Irsyad (JKA), Vol. X, No. 2, September 2016
7
Download