PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM (Penelitian pada Saham Perusahaan Pertambangan Milik Pemerintah yang Go Public Di BEI Tahun 2003 -2012) Oleh : AGIE HANGGARA GITA MAYSANDRA WIDI Abstract Based on the estimation result sindicate that simultaneous Liquidity Ratio (CR), Solvency Ratio(DER), Market Value Ratio(PER) and the profitability ratio (ROA) significant effect on changes instock prices. And partially variable Solvency Ratio (DER), Market Value Ratio(PER) and the profitability ratio (ROA) has asignificant positive effecton stock price changes, while for Variable Liquidity Ratio (CR) is nota significant positive effecton stock price movements Mining company Government Owned go public in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2003 to 2012 obtained from this study adjusted R Square of 0.609084, this means that 60.91% of the dependent variable can be explained by the independent variables and the remainderis equal to 39.09% explained by variables other than the equation. 1. PENDAHULUAN 1) Latar Belakang Investasi dalam bentuk saham (common stock) memerlukan informasi yang akurat sehingga investor tidak terjebak pada kondisi yang merugikan, karena informasi di bursa efek merupakan jenis investasi dengan resiko yang relative tinggi, meskipun menjanjikan keuntungan dengan resiko yang relatif besar. Informasi-informasi yang diperlukan yaitu mengenai faktor apa saja yang mempengaruhi terjadinya fluktuasi harga saham dan bagaimana bentuk hubungan antar variabel tersebut. Dengan mengetahui faktorfaktor tersebut, investor dapat memiliki strategi untuk memilih perusahaan yang benar-benar dianggap sehat sebagai tempat menanamkan modalnya. Faktor fundamental merupakan faktor yang memberikan informasi tentang kinerja perusahaan, informasi ini mempengaruhi kemampuan manajemen perusahaan untuk menghasilkan keuntungan, hak-hak investor, prospek perusahaan, pemasaran dan tekhnologi. Faktor fundamental merupakan faktor yang penting dan berpengaruh terhadap harga pasar saham. Bagi pemegang saham faktor tersebut memberikan gambaran yang jelas danbersifat analisis terhadap prestasi manajemen perusahaan dalam mengelola perusahaan yang menjadi tanggung jawabnya. Analisis fundamental juga sering disebut dengan analisis perusahaan, karena menggunakan data laporan keuangan perusahaan dalam menghitung nilai intrinsik. Salah satu tekhnik dalam penganalisisan laporan keuangan adalah dengan analisis rasio keuangan (Rifai, 2007). Dalam penelitian ini rasio yang akan di gunakan adalah rasio likuiditas, rasio solvabilitas, rasio pasar dan rasio profitabilitas. Likuiditas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk menutupi utang jangka pendeknya dengan aktiva lancar. Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa laporan keuanganperusahaan. Rasio likuiditas dalam penelitian ini diwakili oleh Curent Ratio (CR) Solvabilitas digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi seluruh kewajiban finansialnya yang terdiri dari utang jangka pendek dan utang jangka panjangnya dengan perbandingan antara total aktiva atau total modal dengan total utang. Analisis Solvabilitas memiliki tujuan yaitu untuk mengetahui apakah kekayaan perusahaan mampu untuk mendukung kegiatan perusahaan tersebut. Rasio solvabilitas dalam penelitian inidiwakili oleh Debt to Equity Ratio(DER). Rasio pasar adalah rasio yang menunjukkan bagian dari laba perusahaan, dividen, dan modal yang dibagikan pada setiap saham (Fakhruddin dan Hadianto, 2001:59). Rasio ini menunjukkan informasi yang cenderung dilihat dari sudut pandang investor dan biasanya diungkapkan dalam basis per saham. Semakin tinggi rasio yang didapat, maka semakin tinggi pula minat investor untuk membeli saham tersebut. Rasio pasar dalam penelitian ini diwakili oleh Price Earning Ratio (PER). Rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional perusahaan. Hanafi dan Halim (1996), mendefinisikan rasio profitabilitas sebagairasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan keuntungan (profitabilitas) pada tingkat penjualan, aset, dan modal saham tertentu. Rasio profitabilitas dalam penelitian ini diwakili oleh Return On Assets (ROA). Berdasarkan uraian di atas, dirasa perlu untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul ”Pengaruh Faktor-faktor Fundamental Terhadap Perubahan Harga Saham (Penelitian Pada Saham Perusahaan Pertambangan Milik Pemerintah Yang Go Public Di BEI Tahun 2003 -2012)”. 2) Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasikan masalah sebagai berikut: 1) Bagaimana Pengaruh Rasio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), Rasio Pasar (Price Earning Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Return On Assets) Terhadap Harga Saham? 2) Bagaimana pengaruh Rasio Likuiditas (Current Ratio), Terhadap Harga Saham? 3) Bagaimana Pengaruh Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), Terhadap Harga Saham? 4) Bagaimana Pengaruh Rasio Pasar (Price Earning Ratio) Terhadap Harga Saham? 5) Bagaimana Pengaruh Rasio Profitabilitas (Return On Assets) Terhadap Harga Saham? 2. Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir dan Hipotesis A. Kajian Pustaka 1) Harga Saham Harga saham adalah harga suatu saham pada pasar yang sedang berlangsung di bursa efek yang terbentuk melalui mekanisme permintaan dan penawaran di pasar modal”. Menurut Widoatmojo (1996) harga saham dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu : a) Harga Nominal Harga yang tercantum dalam sertifikat yang ditetapkan oleh emiten untuk menilai setiap lembar saham yang dikeluarkan. Besarnya harga nominal memberikan arti penting bagi saham karena deviden biasanya ditetapkan berdasarkan harga nominal. b) Harga Perdana Harga ini menetapkan pada waktu harga saham tersebut dicatat di Bursa Efek. Harga saham pada pasar perdana biasanya ditetapkan oleh penjamin emisi (underwriter) dan emiten. Dengan demikian akan diketahui berapa harga saham emiten itu akan dijual kepada masyarakat biasanya untuk menentukan harga perdana. c) Harga Pasar Harga pasar adalah harga jual dari investor yang satu dengan investor yang lain. Harga ini terjadi setelah saham tersebut dicatatkan di Bursa. Transaksi disini tidak lagi melibatkan emiten dari penjamin emisi harga ini yang disebut sebagai harga pasar sekunder dan harga inilah yang benarbenar mewakili harga perusahaan penerbitnya, karena pada transaksi di pasar sekunder kecil kemungkinan terjadi negosiasi harga investor dengan perusahaan penerbit. 2) Analisis Saham Dalam konteks teori untuk melakukan analisis dan memilih sahamterdapat dua pendekatan dasar yakni: a) Analisis Teknikal Menurut Tandelilin (2001:392), analisis teknikal merupakan teknik untuk memperdiksi arah pergerakan harga saham danindikator pasar saham lainnya berdasarkan pada data pasar historis seperti informasi harga dan volume. Model analisis teknikal lebih menekankan pada tingkah laku pemodal di masa yang akan datang berdasarkankebiasaan di masa lalu (nilai psikologis). Di dalam analisis teknikal informasi tentang harga dan volume perdagangan merupakan alat utama untuk analisis. Analisis teknikal pada dasarnya merupakan upaya untuk menentukan kapan akan membeli atau menjual saham dengan memanfaatkan indikator-indikator teknis ataupun menggunakan analisisgrafis. b) Analisis Fundamental Menurut Jogiyanto (2008:126), analisis fundamental merupakan analisis untuk menghitung nilai interistik saham dengan menggunakan datakeuangan perusahaan. Analisis fundamental lebih menekankan padapenentuan nilai instrinsik dari suatu saham.Untuk melakukan analisisyang bersifat fundamental, analis perlu memahami variabel-variabelyang mempengaruhi nilai instrinsik saham. Nilai inilah yang diestimasioleh investor dan hasil dari estimasi ini dibandingkan dengan nilai pasarsekarang (current market price) sehingga dapat diketahui saham-sahamyang overprice maupun yang underprice. 3) Rasio Likuiditas (CR) Rasio Likuiditas merupakan rasio yang diperlukan dalam menganalisa laporan keuanganperusahaan.karena rasio Likuiditas merupakan rasio yang menunjukkan kemampuan perusaan dalam memenuhi kewajiban jangka pendek yang harus segera dipenuhi perusahaan. Current Ratio adalah rasio yang mengukur seberapa jauh aktiva lancar perusahaan bisa dipakai untuk memeuhi kewajiban lancarnya.(Agus Sartono, 1997 : 66) Current ratio merupakan salah satu ukuran rasio likuiditas (liquidity ratio) yang dihitung dengan membagi aktiva lancar (curent assets) dengan hutang/ kewajiban lancar (current liability).Current ratio yang tinggi memberikan indikasi jaminan yang baik bagi kreditor jangka pendek dalam arti setiap saat perusahaan memiliki kemampuan untuk melunasi kewajibankewajiban financial jangka pendeknya. Akan tetapi current ratio yang tinggi akan berpengaruh negatif terhadap kemampuan memperoleh laba (rentabilitas), karena sebagian modal kerja tidak berputar atau mengalami pengangguran. Menurut Riyanto (2001:332), current ratio dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut: 4) Rasio Solvabilitas (DER) Solvabilitas perusahaan menunjukan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban finansialnya apabila sekiranya perusahaan tersebut dilikuiditaskan. Solvabilitas diukur dengan perbandingan antara total aktiva dengan total utang, ukuran tersebut mensyaratkan agar perusahaan mampu memenuhi semua kewajibannya, baik kewajiban jangka pendek maupun kewajiban jangka panjang. Debt to Equity Ratio (DER) merupakan rasio yang mengukursejauh mana besarnya hutang dapat ditutupi oleh modal sendiri (Tjiptono dan Hendy, 2006:200). Debt to equity ratio menunjukan kemampuan perusahaan untuk membayar semua hutang-hutangnya yang menunjukan solvabilitas perusahaan. Perusahaan dengan tingkat leverage yang rendah mempunyai resiko kerugian yang rendah apabila perekonomian memburuk, tetapi juga mempunyai keuntungan yang rendah apabila kondisi perekonomian membaik. Keputusan penggunaan leverage haruslah menyeimbangkan antara keuntungan yang lebih besar dari resiko yang lebih tinggi (Husnan, 1998). Menurut Tjiptono dan Hendy (2006:200), secara matematis DER dapat dirumuskan sebagai berikut: 5) Rasio Pasar Rasio ini menggambarkan kondisi atau keadaan prestasi perusahaan di pasar modal.Indikator ini biasanya dipakai investor untuk mengukur tingkat ketertarikan terhadap harga saham tertentu.Rasio ini menunjukan perbandingan harga saham dipasar dengan nilai buku saham tersebut yang di gambarkan di Neraca.Semakin tinggi rasio yang didapat, maka semakin tinggi pula minat investor untuk membeli saham tersebut. Nilai pasar dalam penelitian ini diwakili oleh Price Earning Ratio (PER). Menurut Jogiyanto (2003:105), PER merupakan ukuran untuk menentukan bagaimana pasar memberi nilai atau harga pada saham perusahaan. Keinginan investor melakukan analisis saham melalui rasio-rasio keuangan seperti PER, dikarenakan adanya keinginan investor atau calon investor akan hasil (return) yang layak dari suatu investasi saham. Semakin besar PER suatu saham maka menyatakan saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per saham. Berdasarkan pendapat diatas pengertian price earning ratio yang dimaksud dalam penelitian ini adalah rasio yang membandingkan antara harga saham per lembar saham biasa yang beredar dengan laba per lembar saham. Menurut Rusdin (2006:146) Secara matematis dapat dirumuskan sebagai berikut: 6) Rasio Propitabilitas (ROA) Rasio profitabilitas yaitu rasio yang melihat kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. Rasio profitabilitas merupakan aspek fundamental perusahaan, karena selain memberikan daya tarik yang besar bagi investor yang akan menanamkan dananya pada perusahaan juga sebagai alat ukur terhadap efektivitas dan effisiensi penggunaan semua sumber daya yang ada di dalam proses operasional perusahaan. Return On Assets (ROA) merupakan rasio keuangan perusahaanyang berhubungan dengan profitabilitasyang digunakanuntukmengukur kemampuan perusahaan untukmenghasilkan keuntungan atau laba (profitabilitas) pada tingkat pendapatan, aset dan modal saham tertentu (Hanafi dan Halim, 2003:27). Menurut Brigham dan Houston (2001), pengembalian atas total aktiva (ROA) dihitung dengan cara membandingkan laba bersih yang tersedia untuk pemegang saham biasa dengan total aktiva. B. Kerangka Berfikir Dalam pembelian saham atau penanaman investasi pada sebuah perusahaan, investor tidak dengan mudahnya membeli saham suatu perusahaan, akan tetapi investor akan melakukan penilaian terlebih dahulu terhadap saham perusahaan, Salah satu cara penilaian saham adalah dengan menggunakan analisis fundamental. Analisis Fundamental ini bertujuan untuk mengetahui industri yang paling berprospek dan paling menguntungkan. Dari analisis tersebut dapat memberikan gambaran mengenai karakteristik internal, kualitas dan kinerja, serta prospek perusahaan tersebut di masa yang akan datang. Dalam melakukan analisis perusahaan tersebut para investor dapat menggunakan analisis rasio Likuiditas, Solvabilitas, Nilai Pasar dan Profitabilitas. Rasio Likuiditas dalam penelitian ini diwakili oleh Current Ratio (CR), Current ratio itu sendiri adalah merupakan rasio yang digunakan untuk mengukur kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban (utang) jangka pendek yang akan segera jatuh tempo dengan menggunakan aktiva lancarnya. Perusahaan yang diminati investor adalah perusahaan yang memiliki rasio likuiditas yang cukup tinggi. Semakin baik Current Ratio (CR) maka akan semakin likuid perusahaan tersebut, sehingga dapat meningkatkan minat masyarakat untuk berinvestasi pada perusahaan tersebut. Dengan Current Ratio (CR) yang tinggi berarti kewajiban jangka pendek perusahaan dapat terpenuhi, sehingga kegiatan operasional perusahaan tidak akan terganggu, untuk itu kesempatan untuk mencapai keuntungan yang besar dapat tercapai. Semakin banyak investor yang berminat untuk menanamkan modalnya, maka dapat menyebabkan harga saham semakin meningkat. Pernyataan tersebut diperkuat oleh hasil penelitian (Choirani, Darminto, dan Handayani, (2012) yang menemukan bahwa Current Ratio (CR) memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham. Rasio yang digunakan selanjutnya adalah Rasio Solvabilitas yang diwakili oleh Debt to Equity Ratio (DER).Debt To Equity Ratio (DER) merupakan salah satu rasio solvabilitas yang mengukur kontribusi modal sendiri terhadap total hutang dalam struktur permodalan. DER yang tinggi menunjukan pendanaan perusahaan lebih banyak dilakukan dengan menggunakan hutang.Semakin besar DER perusahaan berarti laba perusahaan juga besar namun digunakan juga untuk membayar hutangnya, akan tetapi hutang juga bisa memberikan manfaat bagi pemilik perusahaan, karena berdasarkan Teori Modligniani dan Miller dengan menyertakan pajak, hutang bisa menghemat pajak yang dibayar karena hutang menimbulkan pembayaran bunga yang mengurangi jumlah penghasilan terkena pajak yang membuat nilai perusahaan bertambah, sehingga investor tertarik menginvestasikan dananya walaupun investor mengetahui perusahaan menanggung resiko yang besar. DER diperkirakan mempunyai pengaruh yang positif terhadap harga saham.Hal ini mengindikasikan bahwa semakin besar DER, harga saham pula semakin naik.Hasil penelitian terdahulu juga menyatakan bahwa DER memiliki pengaruh positif terhadap harga saham (Setiawan, 2011). Rasio pasar adalah rasio selanjutnya yang digunakan dalam penelitian ini, Rasio pasar diwakili oleh Price Earning Ratio (PER) kedua rasio ini adalah rasio yang bisa digunakan untuk mengestimasi nilai intrinsik saham. Nilai intrinsik saham adalah nilai saham yang sebenarnya atau seharusnya terjadi. Price Earning Ratio (PER) menggambarkan apresiasi pasar terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba. PER mengindikasikan besarnya rupiah yang harus dibayarkan investor untuk memperoleh satu rupiah laba perusahaan. Saham dengan tingkat pertumbuhan tinggi umumnya memiliki PER yang tinggi, kaitannya dengan harga saham adalah PER memiliki pengaruh yang positif terhadap harga saham, karena secara teori nilai PER yang tinggi akan menaikan harga saham karena makin besar PER suatu saham maka harga saham tersebut akan semakin mahal terhadap pendapatan bersih per sahamnya. Penelitian yang dilakukan oleh Abdul Rouf, (2010) juga menyatakan bahwa PER memiliki pengaruh positif terhadap harga. Selanjutnya adalah analisis Rasio Profitabilitas Perusahaan, salah satu indikator penting untuk mengetahui sejauhmana pertumbuhan profitabilitas perusahaan yang mampu memberikan return yang sesuai dengan tingkat yang disyaratkan oleh investor. Rasio Profitabilitas yang digunakan dalam penelitian ini diwakili oleh Return On Assets (ROA). Return On Assets (ROA) yang menggambarkan sejauhmana kemampuan aset-aset yang dimiliki perusahaan dapat menghasilkan laba. Semakin besar ROA suatu perusahaan, maka semakin baik pula posisi perusahaan tersebut dari segi penggunaan aset.Kaitannya dengan harga saham, ROA mempunyai hubungan yang positif karena sesuai teori dengan ROA yang tinggi berarti rasio profitabilitas juga tinggi. Dengan pencapaian laba yang tinggi, maka investor dapat mengharapkan keuntungan dari deviden karena pada hakikatnya dalam ekonomi konvensional, motif investasi adalah untuk memperoleh laba yang tinggi maka, apabila suatu saham menghasilkan deviden yang tinggi ketertarikan investor juga akan meningkat, sehingga kondisi tersebut akan berdampak pada peningkatan harga saham. Penelitian yang dilakukan oleh Dini dan Indarti, (2012) juga menyatakan bahwa ROA memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa terdapat beberapa cara yang dapat dilakukan oleh investor dalam rangka pengambilan keputusan investasinya. Berikut ini adalah gambaran dari kerangka pemikiran penelitian : INVESTOR EMITEN SAHAM PASAR MODAL LaporanKeuangan INVESTASI AnalisisKeuangan Analisis Fundamental Rasio Likuiditas Solvabilitas Nilai Pasar Profitabilitas CR (X1) DER (X2) PER(X4) ROA(X5 ) Setiawan, (2011) Abdul Rouf, (2010) Dini dan Indarti, (2012) Choirani, Darminto dan Handayani, (2012), HARGA SAHAM (Y) Gambar 2.1 Bagan KerangkaPemikiran. C. Hipotesis Berdasarkan pokok permasalahan yang telah dirumuskan dan beberapa kajian teoritis yang telah dikemukakan berikut ini diajukan hipotesis : H1 : Raio Likuiditas (Current Ratio), Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio), Rasio Pasar (Price Earning Ratio), dan Rasio Profitabilitas (Return on Assets) secara bersama-sama (simultan) H2 : H3 : H4 : memiliki pengaruh terhadap harga saham. Rasio Likuiditas (Current Ratio) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Rasio Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. Rasio Pasar (Price Earning Ratio) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. H5 : Rasio Profitabilitas (Return on Assets) memiliki pengaruh positif terhadap harga saham. 3. Metode Penelitian 1) Metode yang Digunakan Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode verifikatif. Metode verifikatif adalah suatu metode yang bertujuan menggambarkan hubungan atau pengaruh antara variabel dengan cara mengumpulkan data, mengolah menganalisis dan mengintreprestasikan Variabel Faktor-faktor Fundamental data dalam pengujian hipotesisstatistik. Atau metode verifikatif merupakan metode yang menguji pengetahuan bersifat kausal atau untuk mengetahui hubungan sebab akibat dari suatu penelitian. 2) Operasional Variabel Dalam penelitia nini variabel yang akan diteliti yaitu Current Ratio (CR), Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per Share (EPS), Price Earning Ratio (PER), Return on Assets (ROA), danperubahanhargasaham. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Sub. Indikator Variabel Likuiditas Solvabilitas Skala Rasio Rasio NilaiPasar Rasio Profitabilitas Rasio HargaSaham 3) Populasi dan Sampel a) Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah laporan keuangan secara lengkap dan dipublikasikan dalam Indonesian Capital Market Directory (ICMD) maupun dalam bentuk laporan tahunan (annual report) perusahaan pertambangan milik pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu sejak perusahaan-perusahaan tersebut masuk ke bursa saham indonesia sampai dengan dengan tahun 2012. b) Sampel Dalam penelitian ini yang menjadi sampel penelitian adalah berupa ringkasan kinerja perusahaan, laporan keuangan neraca, laporan keuangan laba rugi, dan data-data Harga Saham pada periode akhir tahun (closing price) Nominal harga saham tahun 2003 - 2012 pada PT Aneka Tambang (Persero) Tbk yang masuk ke bursa saham sejak tahun 1997 - 2012.PT Timah (Persero) Tbk yang masuk ke bursa saham sejak tahun 1995 - 2012. DanPT Tambang Bukit Asam (Persero) Tbk yang masuk ke bursa saham sejak tahun 2002 – 2012. 4) Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah melalui metode dokumentasi, yaitu metode pengumpulan data mengenai hal-hal atau variabel berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen, rapat, agenda, dan lain-lain (Arikunto, 1998:236). Dokumentasi didalam penelitian ini didapat tertulis dari data-data lunak dan berupa laporan keuangan perusahaan Pertambangan yang public di Bursa Efek Indonesia. go 4. Hasil Penelitian 1) Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel Tabel 4.1 Hasil Estimasi Model Data Panel Variabel terikat : HARGA_SAHAM, untuk periode 2003-2012 Common Effect Fixed Effect Random Effect Variabel Coefficeient Prob. Coefficeient Prob. Coefficeient Prob. C 5.773656 0.0000 4.726949 0.0000 5.472066 0.0000 CR 0.067749 0.1946 0.079746 0.0589 0.072445 0.0653 DER 1.581024 0.0139 1.523748 0.0075 1.606029 0.0016 PER 0.046512 0.0221 0.087988 0.0005 0.057127 0.0013 ROA 0.036209 0.0149 0.063247 0.0002 0.043389 0.0006 R-squared 0.346569 0.784322 0.450564 Adjusted R0.242020 0.609084 0.362655 squared 3.314901 4.475756 5.125309 F-statistic 0.026115 0.002916 0.003721 Prob(F-statistic) Sumber : Output Eviws Ver 7.0 (diolah) Berdasarkan hasil setimasi pada tabel 4.1 di atas, metode dengan menggunakan Fixed Effect menunjukan hasil yang paling baik dibandingkan dengan Common Effect ataupun Random Effect. Hal tersebut dapat dilihat dari nilai koefisien regresi masing-masing variabel bebasnya dan secara statistik berpengaruh signifikan terhadap dependen variabel. Selain itu nilai, Adjusted R-squared terlihat lebih baik pada Fixed Effect. Untuk lebih memastikan model mana yang paling tepat pada model penelitian, maka akan dilanjutkan dengan uji pemilihan model. 2) Hasil Uji Pemilihan Model a) Uji Chow / Likelihod Ratio Test ( Common Effect atau Fixed Effect) Tabel 4.2 Hasil Uji Chow Effects Test Period F Period Chi-square Statistic 3.608294 33.253565 d.f. (9,16) 9 Prob. 0.0123 0.0001 Sumber: Output Eviws Ver 7.0 Hipotesis pengujian menggunakan lebih baik dibandingkan model chow-test/likelihood ratio test, PLS/Common Effect. Sehingga proses yaitu : pemilihan model terbaik model panel H0 : model mengikuti Pool masih perlu dilanjutkan dengan uji H1 : model mengikuti Fixed Hausman untuk mengetahui apakah Output eviews tersebut model dari data panel mengikuti fixed menunjukkan bahwa uji F signifikan (peffect model atau random effect value) 0.0123 lebih kecil dari 5%, model. sehingga H0 ditolak. Maka model FEM b) Uji Hausman (Fixed Effect vsRandom Effect) Tabel 3 Hasil Uji Hausman Test Summary Chi-Sq. Statistic Period random Chi-Sq. d.f. 14.297211 Sumber: Output Eviws Ver 7.0 Hipotesis dari uji Hausman adalah: H0 : random effect H1 : fixed effect Apabila Chi Square hitung>Chi Square tabel dan p-value signifikan, maka H0 ditolak dan model fixed effect lebih tepat digunakan. Berdasarkan output uji Hausman dari eviews terlihat nilai Chi Square hitung > Chi Square tabel yaitu 14,297211 > 9,49. Dan dengan melihat nilai p-value = 0,0064 < 0,05 sehingga H0 ditolak. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa model fixed effect lebih baik dibandingkan random effect, sehingga tidak perlu dilakukan uji LM. c) Interpretasi Model Berdasarkan uji Chow dan uji Hausman, terlihat bahwa model mengikuti fixed effect. Maka dari hasil estimasi dengan menggunakan model fixed effect dapat dibentuk persamaan sebagai berikut: Y = 4.726949 + 0.079746CR + 1.523748DER + 0.087988PER + 0.063247ROA Persamaan tersebut mempunyai makna sebagai berikut : Nilai konstanta pada persamaan sebesar 4.726949 menunjukkan Prob. 4 0.0064 bahwa apabila semua variabel independen (CR, DER, ROA dan PER) dianggap bernilai 0 maka besarnya hargasaham adalah sebesar 4.726949. Nilai koefisien regresi CR sebesar 0.079746 artinya apabila CR mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka harga saham mengalami kenaikan sebesar 0.079746. Nilai koefisien regresi DER sebesar 1.523748 artinya apabila DER mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka hargasaham mengalami kenaikan sebesar 1.523748. Nilai koefisien regresi PER sebesar 0.087988 artinya apabila PER mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka hargasaham mengalami kenaikan sebesar 0.087988. Dan nilai koefisien regresi ROA sebesar 0.063247 artinya apabila ROA mengalami kenaikan sebesar 1 sedangkan variabel lainnya dianggap konstan, maka hargasaham mengalami kenaikan sebesar 0.063247. 3) Pengujian Hipotesis a) Pengujian Secara Simultan Tabel 4.4 Hasil Pengujian Secara Simultan(Uji-F) R-squared Adjusted R-squared S.E. of regression Sum squared resid Log likelihood F-statistic Prob(F-statistic) 0.784322 0.609084 0.652321 6.808365 -20.32247 4.475756 0.002916 Sumber : Output Eviws ver 7.0 Mean dependent var S.D. dependent var Akaike info criterion Schwarz criterion Hannan-Quinn criter. Durbin-Watson stat 8.202333 1.043326 2.288165 2.942057 2.497351 1.593853 Berdasarkan hasil uji F pada tabel 4.4 terlihat bahwa nilai F hitung sebesar 4,4757 dengan tingkat signifikansi 0,0029. Dan dengan df1 (jumlah variabel-1) = 5-1 = 4 , dan df2 (n-k-1) = 30-4-1 = 25, nilai Ftabel dengan menggunakan tingkat α 0,05 atau 5%, adalah 2.7587 maka H0 berhasil ditolak dan Ha diterima. Penolakan H0 dibuktikan dengan hasil perhitungan bahwa nilai sig (0,0029) < dari α = 0,05, sehingga dapat disimpulkan bahwa CR, DER, PER dan ROA secara bersamasama (simultan) berpengaruh secara signifikan terhadap harga saham. b) Pengujian Secara Partial Tabel 5 Hasil Pengujian secara Parsial (Uji-t) Variable Coefficient Std. Error C 4.726949 CR 0.079746 DER 1.523748 PER 0.087988 ROA 0.063247 Sumber : Output Eviws ver 7.0 Berdasarkan pada tabel 4.5, pengujian variabel CR terhadap harga saham menghasilkan nilai statistik t sebesar 2.034245 dengan tingkat signifikasi (p-value) 0.0589 (>0,05). Oleh karena nilai p-value > α (5%) maka dengan demikian Ha ditolak, dan menerima H0 yang berarti bahwa CR berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap harga saham. Pengujian variabel DER terhadap harga saham menghasilkan nilai statistik t sebesar 3.058998 dengan tingkat signifikasi (p-value) = 0.0075 (<0,05). Oleh karena nilai p-value< α (5%) maka dengan demikian H0 ditolak, dan menerima Ha yang berarti bahwa DER berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap harga saham. Pengujian variabel PER terhadap harga saham menghasilkan nilai statistik t sebesar 4.363349 dengan tingkat signifikasi (p-value) = 0.0005 (<0,05). Oleh karena nilai p-value< α (5%) maka dengan demikian H0 ditolak, dan menerima Ha yang berarti bahwa PER berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham. Pengujian variabel ROA terhadap harga saham menghasilkan nilai statistik t sebesar 4.684732 dengan tingkat signifikasi (p-value) = 0.0002 (<0,05). Oleh karena nilai p-value< α (5%) maka dengan demikian H3 ditolak, 0.593345 0.039202 0.498120 0.020165 0.013501 t-Statistic Prob. 7.966616 2.034245 3.058998 4.363349 4.684732 0.0000 0.0589 0.0075 0.0005 0.0002 dan menerima Ha yang berarti bahwa ROA berpengaruh secara signifikan dan positif terhadap harga saham. 4) Pengujian Koefisien Determinasi Berdasarkan pada tabel 4.4, didapat nilai adjusted R Square adalah 0.609084. Nilai ini berarti bahwa sebesar 60,91% perubahan variabel dependen dapat dijelaskan oleh variabel penentu dalam model, sedangkan sisanya 39,09% dipengaruhi oleh variabel lain di luar model. Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil pengujian yang telah dilakukan memberikan hasil yang baik. Hal ini karena variabilitas variable dependen yang dapat dijelaskan oleh variabilitas variable independen sebesar 60,91%. Sedangkan sisanya yaitu 39,09% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak dimasukan dalam model. 5. Kesimpulan dan Saran 1) Kesimpulan Berdasarkan dari hasil penelitian dengan teknik analisis regresi data panel dengan menggunakan metode Fixed Effek dan pembahasan pada penelitian ini, maka dapat disimpulkan sebagai berikut: a) Secara simultan variabel Rasio Likuiditas (CR), Rasio Solvabilitas (DER), Rasio Pasar (PER), dan Rasio Profitabilitas (ROA) berpengaruh dan signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan Pertambanagan Milik Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai 2012. b) Secara parsial Variabel CR berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perubahana harga saham perusahaan saham perusahaan Pertambanagan Milik Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai 2012. c) Secara parsial Variabel DER, berpengaruh positif yang signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan saham perusahaan Pertambanagan Milik Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai 2012. d) Secara parsial Variabel PER mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan saham perusahaan PertambanaganMilik Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai 2012. e) Secara parsial Variabel ROA mempunyai pengaruh positif yang signifikan terhadap perubahan harga saham perusahaan saham perusahaan Pertambanagan Milik Pemerintah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai 2012. 2) Saran Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan serta beberapa kesimpulan pada penelitian ini, maka peneliti dapat memberikan saran sebagai berikut : a) Bagi akademisi dan peneliti Untuk menambah jumlah data dengan memperpanjang periode penelitian serta menggunakan sampel dari jenis perusahaan lain sebagai tambahan referensi khususnya dibidang pasar modal dan investasi dan menambah variabel makro yang belum diteliti dalam penelitian ini. b) Bagi perusahaan Hasil penelitian ini menunjukan bahwa variabel Current Ratio berpengaruh positif tidak signifikan terhadap perubahan harga saham, sehingga bagi perusahaan dalam upaya meningkatkan harga saham, variabel ini tidak perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan karena peningkatan Current Ratio pengaruhnya tidakdapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham. Hasil penelitian ini juga menunjukan bahwa variabel Debt to Equity Ratio berpengaruh positif seignifikan terhadap perubahan harga saham, sehingga bagi perusahaan variabel ini perlu dijadikan sebagai bahan pertimbangan, karena dapat digunakan untuk memprediksi perubahan harga saham. Variabel Price Earning Ratio dalam penelitian ini menunjukan pengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham sehingga variabel Price Earning Ratio juga bisa dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk perusahaan dalam upaya meningkatkan harga saham. Karena dengan meningkatkan Price Earning Ratio akan memberikan tanda kepada para investor bahwa perusahaan mampu menghasilkan laba yang maksimal sehingga akan meningkatkan permintaan terhadap saham dan akan mendorong peningkatan terhadap harga saham. Variabel Return on Assets dalam penelitian ini berpengaruh positif dan signifikan terhadap perubahan harga saham, sehingga variabel ini dapat dijadikan bahan pertimbangan bagi perusahaan untuk meningkatkan harga saham. Karena dengan meningkatkan Return on Assets maka perusahaan mampu menunjukan kinerja yang bagus dengan memanfaatkan assets dalam meningkatkan keuntungan atau laba. Semakin baik kinerja Return on Assets akan mempengaruhi banyak investor untuk membeli saham, sehingga akan meningkatkan harga saham perusahaan. c) Bagi investor Investor sebaiknya selalu memperhatikan dan menggunakan informasi tentang kinerja perusahaan (emiten) dari sisi rasio pasar (EPS dan PER) dan rasio profitabilitas (ROA), karena informasi tersebut mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap harga saham. Hal ini dimaksudkan agar investor dapat mengambil keputusan yang tepat dalam berinvestasi pada sektor saham. DAFTAR PUSTAKA Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesi (The Intelligent Guide to Indonesian Capital market). Mediasoft Indonesia : Jakarta. Anoraga, Pandji dan Piji, (2003). Pengantar Pasar Modal. PT. Rineka Cipta : Jakarta. Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Edisi Rivisi IV). Jakarta: Rineka Cipta. Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Asdi Mahasatya. Baltagi, B. H., (2005), Econometric Analysis of Panel Data, Third Edition. John Wiley & Son, Ltd. : England. Brigham, E. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat. Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, (2001). Manajemen Keuangan, Alih bahasa oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowa, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga Darmadji T. dan Hendy M. Fakhfuddin. (2001). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta: Salemba Empat,. Fahmi, Irham (2012). Pengantar Pasar Modal, edisi 1. Alfabeta, Bandung. Fakhruddin, Hendy M. (2008). Go Public Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai Perusahaan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo. Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE Gujarati, D. (2006). “Dasar-dasar Ekonometri”. Edisi III, Jilid 1, Erlangga, Jakarta Gujarati, D.N., (2004). Basic Econometrics, Fourth Edition. The McGraw-Hill Companies. New York. Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat. Hanafi, Mamduh M. (2010). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. Harahap, Sofyan Syafri. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama. Penerbit PT Raja Grafindo Persada. Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE. John J. Wild, (2005). Financial Statement Analysis, Edisi 8, Buku 1, Diterjemahkan oleh Yanivi S. Bachtiar, SE, Ak, ME dan S. Nurwahyu Harahap, SE, Ak, MBA, Salemba Empat. Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset dan Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan Menulis Tesis?. Penerbit Erlangga. Jakarta Munawir. (2002). Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta : Liberty Muslish, Mohammad. (2003). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Bumi Aksara Nachrowi, Djalal, Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit Universitas Indonesia. Jakarta Riyanto, Bambang. (2004). Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Edisi keempat. Penerbit. BPFE : Yogyakarta. Sudana, I Made. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta: Erlangga. Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung. Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta. Sukirno, Sadono. (2003). Pengantar Teori Makro Ekonomi. Edisi ke-2. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada.