PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL

advertisement
PENGARUH FAKTOR-FAKTOR FUNDAMENTAL TERHADAP PERUBAHAN HARGA SAHAM
(Penelitian pada Saham Perusahaan Pertambangan Milik Pemerintah
yang Go Public Di BEI Tahun 2003 -2012)
Oleh :
AGIE HANGGARA
GITA MAYSANDRA WIDI
Abstract
Based on the estimation result sindicate that simultaneous Liquidity Ratio (CR),
Solvency Ratio(DER), Market Value Ratio(PER) and the profitability ratio (ROA)
significant effect on changes instock prices. And partially variable Solvency Ratio
(DER), Market Value Ratio(PER) and the profitability ratio (ROA) has asignificant
positive effecton stock price changes, while for Variable Liquidity Ratio (CR) is nota
significant positive effecton stock price movements Mining company Government
Owned go public in Indonesia Stock Exchange (BEI) in the period 2003 to 2012 obtained
from this study adjusted R Square of 0.609084, this means that 60.91% of the
dependent variable can be explained by the independent variables and the remainderis
equal to 39.09% explained by variables other than the equation.
1. PENDAHULUAN
1) Latar Belakang
Investasi dalam bentuk saham
(common stock) memerlukan informasi
yang akurat sehingga investor tidak
terjebak pada kondisi yang merugikan,
karena informasi di bursa efek
merupakan jenis investasi dengan
resiko yang relative tinggi, meskipun
menjanjikan keuntungan dengan resiko
yang relatif besar.
Informasi-informasi
yang
diperlukan yaitu mengenai faktor apa
saja yang mempengaruhi terjadinya
fluktuasi harga saham dan bagaimana
bentuk
hubungan
antar
variabel
tersebut. Dengan mengetahui faktorfaktor
tersebut,
investor
dapat
memiliki
strategi
untuk
memilih
perusahaan yang benar-benar dianggap
sehat sebagai tempat menanamkan
modalnya.
Faktor fundamental merupakan
faktor yang memberikan informasi
tentang kinerja perusahaan, informasi
ini
mempengaruhi
kemampuan
manajemen
perusahaan
untuk
menghasilkan keuntungan, hak-hak
investor,
prospek
perusahaan,
pemasaran dan tekhnologi. Faktor
fundamental merupakan faktor yang
penting dan berpengaruh terhadap
harga pasar saham. Bagi pemegang
saham faktor tersebut memberikan
gambaran yang jelas danbersifat
analisis terhadap prestasi manajemen
perusahaan
dalam
mengelola
perusahaan yang menjadi tanggung
jawabnya.
Analisis fundamental juga sering
disebut dengan analisis perusahaan,
karena menggunakan data laporan
keuangan
perusahaan
dalam
menghitung nilai intrinsik. Salah satu
tekhnik dalam penganalisisan laporan
keuangan adalah dengan analisis rasio
keuangan (Rifai, 2007).
Dalam penelitian ini rasio yang
akan di gunakan adalah rasio likuiditas,
rasio solvabilitas, rasio pasar dan rasio
profitabilitas.
Likuiditas
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
menutupi
utang
jangka
pendeknya dengan aktiva lancar. Rasio
Likuiditas
merupakan
rasio
yang
diperlukan dalam menganalisa laporan
keuanganperusahaan. Rasio likuiditas
dalam penelitian ini diwakili oleh
Curent Ratio (CR)
Solvabilitas
digunakan
untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk memenuhi seluruh kewajiban
finansialnya yang terdiri dari utang
jangka pendek dan utang jangka
panjangnya
dengan
perbandingan
antara total aktiva atau total modal
dengan total utang. Analisis Solvabilitas
memiliki
tujuan
yaitu
untuk
mengetahui
apakah
kekayaan
perusahaan mampu untuk mendukung
kegiatan perusahaan tersebut. Rasio
solvabilitas dalam penelitian inidiwakili
oleh Debt to Equity Ratio(DER).
Rasio pasar adalah rasio yang
menunjukkan
bagian
dari
laba
perusahaan, dividen, dan modal yang
dibagikan
pada
setiap
saham
(Fakhruddin dan Hadianto, 2001:59).
Rasio ini menunjukkan informasi yang
cenderung dilihat dari sudut pandang
investor dan biasanya diungkapkan
dalam basis per saham. Semakin tinggi
rasio yang didapat, maka semakin tinggi
pula minat investor untuk membeli
saham tersebut. Rasio pasar dalam
penelitian ini diwakili oleh Price
Earning Ratio (PER).
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang
melihat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Rasio profitabilitas
merupakan
aspek
fundamental
perusahaan, karena selain memberikan
daya tarik yang besar bagi investor yang
akan menanamkan dananya pada
perusahaan juga sebagai alat ukur
terhadap efektivitas dan effisiensi
penggunaan semua sumber daya yang
ada di dalam proses operasional
perusahaan. Hanafi dan Halim (1996),
mendefinisikan
rasio
profitabilitas
sebagairasio
yang
mengukur
kemampuan
perusahaan
untuk
menghasilkan
keuntungan
(profitabilitas) pada tingkat penjualan,
aset, dan modal saham tertentu. Rasio
profitabilitas dalam penelitian ini
diwakili oleh Return On Assets (ROA).
Berdasarkan uraian di atas,
dirasa
perlu
untuk
mengadakan
penelitian dengan mengambil judul
”Pengaruh
Faktor-faktor
Fundamental Terhadap Perubahan
Harga Saham (Penelitian Pada Saham
Perusahaan
Pertambangan
Milik
Pemerintah Yang Go Public Di BEI
Tahun 2003 -2012)”.
2) Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang
yang telah diuraikan di atas, maka
dapat diidentifikasikan masalah sebagai
berikut:
1) Bagaimana Pengaruh Rasio Likuiditas
(Current Ratio), Rasio Solvabilitas
(Debt to Equity Ratio), Rasio Pasar
(Price Earning Ratio), dan Rasio
Profitabilitas (Return On Assets)
Terhadap Harga Saham?
2) Bagaimana pengaruh Rasio Likuiditas
(Current Ratio), Terhadap Harga
Saham?
3) Bagaimana
Pengaruh
Rasio
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio),
Terhadap Harga Saham?
4) Bagaimana Pengaruh Rasio Pasar
(Price Earning Ratio) Terhadap
Harga Saham?
5) Bagaimana
Pengaruh
Rasio
Profitabilitas (Return On Assets)
Terhadap Harga Saham?
2. Kajian Pustaka, Kerangka Berfikir
dan Hipotesis
A. Kajian Pustaka
1) Harga Saham
Harga saham adalah harga suatu
saham pada pasar yang sedang
berlangsung di bursa efek yang
terbentuk
melalui
mekanisme
permintaan dan penawaran di pasar
modal”.
Menurut Widoatmojo (1996) harga
saham dapat dibedakan menjadi tiga,
yaitu :
a) Harga Nominal
Harga
yang
tercantum
dalam
sertifikat yang ditetapkan oleh
emiten untuk menilai setiap lembar
saham yang dikeluarkan. Besarnya
harga nominal memberikan arti
penting bagi saham karena deviden
biasanya ditetapkan berdasarkan
harga nominal.
b) Harga Perdana
Harga ini menetapkan pada waktu
harga saham tersebut dicatat di
Bursa Efek. Harga saham pada pasar
perdana biasanya ditetapkan oleh
penjamin emisi (underwriter) dan
emiten. Dengan demikian akan
diketahui berapa harga saham
emiten itu akan dijual kepada
masyarakat
biasanya
untuk
menentukan harga perdana.
c) Harga Pasar
Harga pasar adalah harga jual dari
investor yang satu dengan investor
yang lain. Harga ini terjadi setelah
saham tersebut dicatatkan di Bursa.
Transaksi disini tidak lagi melibatkan
emiten dari penjamin emisi harga ini
yang disebut sebagai harga pasar
sekunder dan harga inilah yang
benarbenar
mewakili
harga
perusahaan penerbitnya, karena
pada transaksi di pasar sekunder
kecil kemungkinan terjadi negosiasi
harga investor dengan perusahaan
penerbit.
2) Analisis Saham
Dalam
konteks
teori
untuk
melakukan
analisis
dan
memilih
sahamterdapat dua pendekatan dasar
yakni:
a) Analisis Teknikal
Menurut
Tandelilin
(2001:392),
analisis teknikal merupakan teknik
untuk memperdiksi arah pergerakan
harga saham danindikator pasar
saham lainnya berdasarkan pada
data pasar historis seperti informasi
harga dan volume. Model analisis
teknikal lebih menekankan pada
tingkah laku pemodal di masa yang
akan datang berdasarkankebiasaan
di masa lalu (nilai psikologis). Di
dalam analisis teknikal informasi
tentang
harga
dan
volume
perdagangan merupakan alat utama
untuk analisis. Analisis teknikal pada
dasarnya merupakan upaya untuk
menentukan kapan akan membeli
atau
menjual
saham
dengan
memanfaatkan
indikator-indikator
teknis
ataupun
menggunakan
analisisgrafis.
b) Analisis Fundamental
Menurut
Jogiyanto
(2008:126),
analisis fundamental merupakan
analisis untuk menghitung nilai
interistik
saham
dengan
menggunakan
datakeuangan
perusahaan. Analisis fundamental
lebih menekankan padapenentuan
nilai
instrinsik
dari
suatu
saham.Untuk melakukan analisisyang
bersifat fundamental, analis perlu
memahami
variabel-variabelyang
mempengaruhi
nilai
instrinsik
saham.
Nilai
inilah
yang
diestimasioleh investor dan hasil
dari estimasi ini dibandingkan
dengan nilai pasarsekarang (current
market price) sehingga dapat
diketahui
saham-sahamyang
overprice maupun yang underprice.
3) Rasio Likuiditas (CR)
Rasio Likuiditas merupakan rasio
yang diperlukan dalam menganalisa
laporan
keuanganperusahaan.karena
rasio Likuiditas merupakan rasio yang
menunjukkan kemampuan perusaan
dalam memenuhi kewajiban jangka
pendek yang harus segera dipenuhi
perusahaan.
Current Ratio adalah rasio yang
mengukur seberapa jauh aktiva lancar
perusahaan bisa dipakai untuk memeuhi
kewajiban lancarnya.(Agus Sartono,
1997 : 66)
Current ratio merupakan salah
satu ukuran rasio likuiditas (liquidity
ratio) yang dihitung dengan membagi
aktiva lancar (curent assets) dengan
hutang/ kewajiban lancar (current
liability).Current ratio yang tinggi
memberikan indikasi jaminan yang baik
bagi kreditor jangka pendek dalam arti
setiap
saat
perusahaan
memiliki
kemampuan untuk melunasi kewajibankewajiban financial jangka pendeknya.
Akan tetapi current ratio yang tinggi
akan berpengaruh negatif terhadap
kemampuan
memperoleh
laba
(rentabilitas), karena sebagian modal
kerja tidak berputar atau mengalami
pengangguran.
Menurut
Riyanto
(2001:332),
current ratio dapat dihitung dengan
menggunakan rumus sebagai berikut:
4) Rasio Solvabilitas (DER)
Solvabilitas
perusahaan
menunjukan kemampuan perusahaan
untuk
memenuhi
kewajiban
finansialnya
apabila
sekiranya
perusahaan tersebut dilikuiditaskan.
Solvabilitas
diukur
dengan
perbandingan antara total aktiva
dengan total utang, ukuran tersebut
mensyaratkan agar perusahaan mampu
memenuhi semua kewajibannya, baik
kewajiban jangka pendek maupun
kewajiban jangka panjang.
Debt to Equity Ratio (DER)
merupakan rasio yang mengukursejauh
mana besarnya hutang dapat ditutupi
oleh modal sendiri (Tjiptono dan
Hendy, 2006:200).
Debt to equity ratio menunjukan
kemampuan
perusahaan
untuk
membayar semua hutang-hutangnya
yang
menunjukan
solvabilitas
perusahaan. Perusahaan dengan tingkat
leverage yang rendah mempunyai
resiko kerugian yang rendah apabila
perekonomian memburuk, tetapi juga
mempunyai keuntungan yang rendah
apabila
kondisi
perekonomian
membaik.
Keputusan
penggunaan
leverage haruslah menyeimbangkan
antara keuntungan yang lebih besar
dari resiko yang lebih tinggi (Husnan,
1998).
Menurut Tjiptono dan Hendy
(2006:200), secara matematis DER
dapat dirumuskan sebagai berikut:
5) Rasio Pasar
Rasio ini menggambarkan kondisi
atau keadaan prestasi perusahaan di
pasar modal.Indikator ini biasanya
dipakai investor untuk mengukur
tingkat ketertarikan terhadap harga
saham tertentu.Rasio ini menunjukan
perbandingan harga saham dipasar
dengan nilai buku saham tersebut yang
di gambarkan di Neraca.Semakin tinggi
rasio yang didapat, maka semakin tinggi
pula minat investor untuk membeli
saham tersebut. Nilai pasar dalam
penelitian ini diwakili oleh Price
Earning Ratio (PER).
Menurut Jogiyanto (2003:105), PER
merupakan ukuran untuk menentukan
bagaimana pasar memberi nilai atau
harga
pada
saham
perusahaan.
Keinginan investor melakukan analisis
saham melalui rasio-rasio keuangan
seperti PER, dikarenakan adanya
keinginan investor atau calon investor
akan hasil (return) yang layak dari
suatu investasi saham. Semakin besar
PER suatu saham maka menyatakan
saham tersebut akan semakin mahal
terhadap pendapatan bersih per saham.
Berdasarkan
pendapat
diatas
pengertian price earning ratio yang
dimaksud dalam penelitian ini adalah
rasio yang membandingkan antara
harga saham per lembar saham biasa
yang beredar dengan laba per lembar
saham.
Menurut Rusdin (2006:146) Secara
matematis dapat dirumuskan sebagai
berikut:
6) Rasio Propitabilitas (ROA)
Rasio profitabilitas yaitu rasio yang
melihat kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan laba. Rasio profitabilitas
merupakan
aspek
fundamental
perusahaan, karena selain memberikan
daya tarik yang besar bagi investor yang
akan menanamkan dananya pada
perusahaan juga sebagai alat ukur
terhadap efektivitas dan effisiensi
penggunaan semua sumber daya yang
ada di dalam proses operasional
perusahaan.
Return On Assets (ROA) merupakan
rasio
keuangan
perusahaanyang
berhubungan dengan profitabilitasyang
digunakanuntukmengukur kemampuan
perusahaan
untukmenghasilkan
keuntungan atau laba (profitabilitas)
pada tingkat pendapatan, aset dan
modal saham tertentu (Hanafi dan
Halim, 2003:27).
Menurut Brigham dan Houston
(2001), pengembalian atas total aktiva
(ROA)
dihitung
dengan
cara
membandingkan laba bersih yang
tersedia untuk pemegang saham biasa
dengan total aktiva.
B. Kerangka Berfikir
Dalam pembelian saham atau
penanaman investasi pada sebuah
perusahaan, investor tidak dengan
mudahnya membeli saham suatu
perusahaan, akan tetapi investor akan
melakukan penilaian terlebih dahulu
terhadap saham perusahaan, Salah satu
cara penilaian saham adalah dengan
menggunakan analisis fundamental.
Analisis Fundamental ini bertujuan
untuk mengetahui industri yang paling
berprospek dan paling menguntungkan.
Dari
analisis
tersebut
dapat
memberikan
gambaran
mengenai
karakteristik internal, kualitas dan
kinerja, serta prospek perusahaan
tersebut di masa yang akan datang.
Dalam melakukan analisis perusahaan
tersebut
para
investor
dapat
menggunakan analisis rasio Likuiditas,
Solvabilitas,
Nilai
Pasar
dan
Profitabilitas.
Rasio Likuiditas dalam penelitian
ini diwakili oleh Current Ratio (CR),
Current ratio itu sendiri adalah
merupakan rasio yang digunakan untuk
mengukur
kemampuan
perusahaan
dalam memenuhi kewajiban (utang)
jangka pendek yang akan segera jatuh
tempo dengan menggunakan aktiva
lancarnya. Perusahaan yang diminati
investor adalah perusahaan yang
memiliki rasio likuiditas yang cukup
tinggi. Semakin baik Current Ratio (CR)
maka akan semakin likuid perusahaan
tersebut, sehingga dapat meningkatkan
minat masyarakat untuk berinvestasi
pada perusahaan tersebut. Dengan
Current Ratio (CR) yang tinggi berarti
kewajiban jangka pendek perusahaan
dapat terpenuhi, sehingga kegiatan
operasional perusahaan tidak akan
terganggu, untuk itu kesempatan untuk
mencapai keuntungan yang besar dapat
tercapai. Semakin banyak investor yang
berminat
untuk
menanamkan
modalnya, maka dapat menyebabkan
harga saham semakin meningkat.
Pernyataan tersebut diperkuat oleh
hasil penelitian (Choirani, Darminto,
dan
Handayani,
(2012)
yang
menemukan bahwa Current Ratio (CR)
memiliki
pengaruh
yang
positif
terhadap harga saham.
Rasio yang digunakan selanjutnya
adalah Rasio Solvabilitas yang diwakili
oleh Debt to Equity Ratio (DER).Debt
To Equity Ratio (DER) merupakan salah
satu rasio solvabilitas yang mengukur
kontribusi modal sendiri terhadap total
hutang dalam struktur permodalan. DER
yang tinggi menunjukan pendanaan
perusahaan lebih banyak dilakukan
dengan menggunakan hutang.Semakin
besar DER perusahaan berarti laba
perusahaan
juga
besar
namun
digunakan juga untuk membayar
hutangnya, akan tetapi hutang juga
bisa memberikan manfaat bagi pemilik
perusahaan, karena berdasarkan Teori
Modligniani
dan
Miller
dengan
menyertakan
pajak,
hutang
bisa
menghemat pajak yang dibayar karena
hutang
menimbulkan
pembayaran
bunga
yang
mengurangi
jumlah
penghasilan
terkena
pajak
yang
membuat nilai perusahaan bertambah,
sehingga
investor
tertarik
menginvestasikan dananya walaupun
investor
mengetahui
perusahaan
menanggung resiko yang besar.
DER
diperkirakan
mempunyai
pengaruh yang positif terhadap harga
saham.Hal ini mengindikasikan bahwa
semakin besar DER, harga saham pula
semakin naik.Hasil penelitian terdahulu
juga menyatakan bahwa DER memiliki
pengaruh positif terhadap harga saham
(Setiawan, 2011).
Rasio
pasar
adalah
rasio
selanjutnya yang digunakan dalam
penelitian ini, Rasio pasar diwakili oleh
Price Earning Ratio (PER) kedua rasio
ini adalah rasio yang bisa digunakan
untuk mengestimasi nilai intrinsik
saham. Nilai intrinsik saham adalah
nilai saham yang sebenarnya atau
seharusnya terjadi.
Price
Earning
Ratio
(PER)
menggambarkan
apresiasi
pasar
terhadap
kemampuan
perusahaan
dalam
menghasilkan
laba.
PER
mengindikasikan besarnya rupiah yang
harus
dibayarkan
investor
untuk
memperoleh
satu
rupiah
laba
perusahaan. Saham dengan tingkat
pertumbuhan tinggi umumnya memiliki
PER yang tinggi, kaitannya dengan
harga saham adalah PER memiliki
pengaruh yang positif terhadap harga
saham, karena secara teori nilai PER
yang tinggi akan menaikan harga saham
karena makin besar PER suatu saham
maka harga saham tersebut akan
semakin mahal terhadap pendapatan
bersih per sahamnya. Penelitian yang
dilakukan oleh Abdul Rouf, (2010) juga
menyatakan bahwa PER memiliki
pengaruh positif terhadap harga.
Selanjutnya adalah analisis Rasio
Profitabilitas Perusahaan, salah satu
indikator penting untuk mengetahui
sejauhmana pertumbuhan profitabilitas
perusahaan yang mampu memberikan
return yang sesuai dengan tingkat yang
disyaratkan oleh investor.
Rasio
Profitabilitas yang digunakan dalam
penelitian ini diwakili oleh Return On
Assets (ROA).
Return On Assets (ROA) yang
menggambarkan
sejauhmana
kemampuan aset-aset yang dimiliki
perusahaan dapat menghasilkan laba.
Semakin besar ROA suatu perusahaan,
maka semakin baik pula posisi
perusahaan
tersebut
dari
segi
penggunaan aset.Kaitannya dengan
harga
saham,
ROA
mempunyai
hubungan yang positif karena sesuai
teori dengan ROA yang tinggi berarti
rasio profitabilitas juga tinggi. Dengan
pencapaian laba yang tinggi, maka
investor
dapat
mengharapkan
keuntungan dari deviden karena pada
hakikatnya
dalam
ekonomi
konvensional, motif investasi adalah
untuk memperoleh laba yang tinggi
maka,
apabila
suatu
saham
menghasilkan deviden yang tinggi
ketertarikan
investor
juga
akan
meningkat, sehingga kondisi tersebut
akan berdampak pada peningkatan
harga saham. Penelitian yang dilakukan
oleh Dini dan Indarti, (2012) juga
menyatakan bahwa ROA memiliki
pengaruh positif terhadap harga saham.
Dari
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa terdapat beberapa
cara yang dapat dilakukan oleh investor
dalam rangka pengambilan keputusan
investasinya.
Berikut
ini
adalah
gambaran dari kerangka pemikiran
penelitian :
INVESTOR
EMITEN
SAHAM
PASAR MODAL
LaporanKeuangan
INVESTASI
AnalisisKeuangan
Analisis Fundamental
Rasio
Likuiditas
Solvabilitas
Nilai Pasar
Profitabilitas
CR (X1)
DER
(X2)
PER(X4)
ROA(X5
)
Setiawan, (2011)
Abdul Rouf, (2010)
Dini dan Indarti, (2012)
Choirani, Darminto dan Handayani, (2012),
HARGA SAHAM (Y)
Gambar 2.1
Bagan KerangkaPemikiran.
C. Hipotesis
Berdasarkan pokok permasalahan
yang telah dirumuskan dan beberapa
kajian teoritis yang telah dikemukakan
berikut ini diajukan hipotesis :
H1 : Raio Likuiditas (Current
Ratio), Rasio Solvabilitas
(Debt to Equity Ratio), Rasio
Pasar (Price Earning Ratio),
dan Rasio Profitabilitas
(Return on Assets) secara
bersama-sama (simultan)
H2
:
H3
:
H4
:
memiliki pengaruh terhadap
harga saham.
Rasio Likuiditas (Current
Ratio) memiliki pengaruh
positif terhadap harga saham.
Rasio Solvabilitas (Debt to
Equity Ratio) memiliki
pengaruh positif terhadap
harga saham.
Rasio Pasar (Price Earning
Ratio) memiliki pengaruh
positif terhadap harga saham.
H5
:
Rasio Profitabilitas (Return
on Assets) memiliki pengaruh
positif terhadap harga saham.
3. Metode Penelitian
1) Metode yang Digunakan
Metode penelitian yang digunakan
dalam penelitian ini adalah metode
verifikatif. Metode verifikatif adalah
suatu
metode
yang
bertujuan
menggambarkan
hubungan
atau
pengaruh antara variabel dengan cara
mengumpulkan
data,
mengolah
menganalisis dan mengintreprestasikan
Variabel
Faktor-faktor
Fundamental
data dalam pengujian hipotesisstatistik.
Atau metode verifikatif merupakan
metode yang menguji pengetahuan
bersifat kausal atau untuk mengetahui
hubungan sebab akibat dari suatu
penelitian.
2) Operasional Variabel
Dalam penelitia nini variabel yang
akan diteliti yaitu Current Ratio (CR),
Debt to Equity Ratio (DER), Earning Per
Share (EPS), Price Earning Ratio (PER),
Return
on
Assets
(ROA),
danperubahanhargasaham.
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel
Sub.
Indikator
Variabel
Likuiditas
Solvabilitas
Skala
Rasio
Rasio
NilaiPasar
Rasio
Profitabilitas
Rasio
HargaSaham
3) Populasi dan Sampel
a) Populasi
Populasi dalam penelitian ini
adalah
laporan
keuangan
secara
lengkap dan dipublikasikan dalam
Indonesian Capital Market Directory
(ICMD) maupun dalam bentuk laporan
tahunan (annual report) perusahaan
pertambangan milik pemerintah yang
terdaftar di Bursa Efek Indonesia yaitu
sejak perusahaan-perusahaan tersebut
masuk ke bursa saham indonesia sampai
dengan dengan tahun 2012.
b) Sampel
Dalam
penelitian
ini
yang
menjadi sampel penelitian adalah
berupa ringkasan kinerja perusahaan,
laporan keuangan neraca, laporan
keuangan laba rugi, dan data-data
Harga Saham pada periode akhir
tahun (closing price)
Nominal
harga saham tahun 2003 - 2012 pada PT
Aneka Tambang (Persero) Tbk yang
masuk ke bursa saham sejak tahun 1997
- 2012.PT Timah (Persero) Tbk yang
masuk ke bursa saham sejak tahun 1995
- 2012. DanPT Tambang Bukit Asam
(Persero) Tbk yang masuk ke bursa
saham sejak tahun 2002 – 2012.
4) Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui metode dokumentasi, yaitu
metode pengumpulan data mengenai
hal-hal atau variabel berupa catatan,
transkrip, buku, surat kabar, majalah,
prasasti, notulen, rapat, agenda, dan
lain-lain
(Arikunto,
1998:236).
Dokumentasi didalam penelitian ini
didapat
tertulis
dari data-data lunak dan
berupa laporan keuangan
perusahaan Pertambangan yang
public di Bursa Efek Indonesia.
go
4. Hasil Penelitian
1) Hasil Estimasi Model Regresi Data Panel
Tabel 4.1
Hasil Estimasi Model Data Panel
Variabel terikat : HARGA_SAHAM, untuk periode 2003-2012
Common Effect
Fixed Effect
Random Effect
Variabel
Coefficeient Prob.
Coefficeient Prob.
Coefficeient Prob.
C
5.773656
0.0000 4.726949
0.0000 5.472066
0.0000
CR
0.067749
0.1946 0.079746
0.0589 0.072445
0.0653
DER
1.581024
0.0139 1.523748
0.0075 1.606029
0.0016
PER
0.046512
0.0221 0.087988
0.0005 0.057127
0.0013
ROA
0.036209
0.0149 0.063247
0.0002 0.043389
0.0006
R-squared
0.346569
0.784322
0.450564
Adjusted R0.242020
0.609084
0.362655
squared
3.314901
4.475756
5.125309
F-statistic
0.026115
0.002916
0.003721
Prob(F-statistic)
Sumber : Output Eviws Ver 7.0 (diolah)
Berdasarkan hasil setimasi pada
tabel 4.1 di atas, metode dengan
menggunakan Fixed Effect menunjukan
hasil yang paling baik dibandingkan
dengan
Common
Effect
ataupun
Random Effect. Hal tersebut dapat
dilihat dari nilai koefisien regresi
masing-masing variabel bebasnya dan
secara statistik berpengaruh signifikan
terhadap dependen variabel. Selain itu
nilai, Adjusted R-squared terlihat lebih
baik pada Fixed Effect.
Untuk lebih memastikan model
mana yang paling tepat pada model
penelitian, maka akan dilanjutkan
dengan uji pemilihan model.
2) Hasil Uji Pemilihan Model
a) Uji Chow / Likelihod Ratio Test ( Common Effect atau Fixed Effect)
Tabel 4.2
Hasil Uji Chow
Effects Test
Period F
Period Chi-square
Statistic
3.608294
33.253565
d.f.
(9,16)
9
Prob.
0.0123
0.0001
Sumber: Output Eviws Ver 7.0
Hipotesis
pengujian
menggunakan
lebih
baik
dibandingkan
model
chow-test/likelihood ratio test,
PLS/Common Effect. Sehingga proses
yaitu :
pemilihan model terbaik model panel
H0 : model mengikuti Pool
masih perlu dilanjutkan dengan uji
H1 : model mengikuti Fixed
Hausman untuk mengetahui apakah
Output
eviews
tersebut
model dari data panel mengikuti fixed
menunjukkan bahwa uji F signifikan (peffect model atau random effect
value) 0.0123 lebih kecil dari 5%,
model.
sehingga H0 ditolak. Maka model FEM
b) Uji Hausman (Fixed Effect vsRandom Effect)
Tabel 3
Hasil Uji Hausman
Test Summary
Chi-Sq. Statistic
Period random
Chi-Sq. d.f.
14.297211
Sumber: Output Eviws Ver 7.0
Hipotesis dari uji Hausman adalah:
H0 : random effect
H1 : fixed effect
Apabila Chi Square hitung>Chi
Square tabel dan p-value signifikan,
maka H0 ditolak dan model fixed effect
lebih tepat digunakan.
Berdasarkan output uji Hausman
dari eviews terlihat nilai Chi Square
hitung > Chi Square tabel yaitu 14,297211 >
9,49. Dan dengan melihat nilai p-value
= 0,0064 < 0,05 sehingga H0 ditolak.
Dengan demikian dapat disimpulkan
bahwa model fixed effect lebih baik
dibandingkan random effect, sehingga
tidak perlu dilakukan uji LM.
c) Interpretasi Model
Berdasarkan uji Chow dan uji
Hausman,
terlihat
bahwa
model
mengikuti fixed effect. Maka dari hasil
estimasi dengan menggunakan model
fixed effect dapat dibentuk persamaan
sebagai berikut:
Y = 4.726949 + 0.079746CR +
1.523748DER + 0.087988PER +
0.063247ROA
Persamaan tersebut mempunyai makna
sebagai berikut :
 Nilai konstanta pada persamaan
sebesar
4.726949
menunjukkan




Prob.
4
0.0064
bahwa apabila semua variabel
independen (CR, DER, ROA dan PER)
dianggap bernilai 0 maka besarnya
hargasaham
adalah
sebesar
4.726949.
Nilai koefisien regresi CR sebesar
0.079746
artinya
apabila
CR
mengalami kenaikan sebesar 1
sedangkan variabel lainnya dianggap
konstan,
maka
harga
saham
mengalami
kenaikan
sebesar
0.079746.
Nilai koefisien regresi DER sebesar
1.523748 artinya apabila DER
mengalami kenaikan sebesar 1
sedangkan variabel lainnya dianggap
konstan,
maka
hargasaham
mengalami
kenaikan
sebesar
1.523748.
Nilai koefisien regresi PER sebesar
0.087988
artinya apabila PER
mengalami kenaikan sebesar 1
sedangkan variabel lainnya dianggap
konstan,
maka
hargasaham
mengalami
kenaikan
sebesar
0.087988.
Dan nilai koefisien regresi ROA
sebesar 0.063247 artinya apabila
ROA mengalami kenaikan sebesar 1
sedangkan variabel lainnya dianggap
konstan,
maka
hargasaham
mengalami
kenaikan
sebesar
0.063247.
3) Pengujian Hipotesis
a) Pengujian Secara Simultan
Tabel 4.4
Hasil Pengujian Secara Simultan(Uji-F)
R-squared
Adjusted R-squared
S.E. of regression
Sum squared resid
Log likelihood
F-statistic
Prob(F-statistic)
0.784322
0.609084
0.652321
6.808365
-20.32247
4.475756
0.002916
Sumber : Output Eviws ver 7.0
Mean dependent var
S.D. dependent var
Akaike info criterion
Schwarz criterion
Hannan-Quinn criter.
Durbin-Watson stat
8.202333
1.043326
2.288165
2.942057
2.497351
1.593853
Berdasarkan hasil uji F pada
tabel 4.4 terlihat bahwa nilai F hitung
sebesar
4,4757
dengan
tingkat
signifikansi 0,0029. Dan dengan df1
(jumlah variabel-1) = 5-1 = 4 , dan df2
(n-k-1) = 30-4-1 = 25, nilai Ftabel dengan
menggunakan tingkat α 0,05 atau 5%,
adalah 2.7587 maka H0 berhasil ditolak
dan Ha diterima. Penolakan H0
dibuktikan dengan hasil perhitungan
bahwa nilai sig (0,0029) < dari α = 0,05,
sehingga dapat disimpulkan bahwa CR,
DER, PER dan ROA secara bersamasama (simultan) berpengaruh secara
signifikan terhadap harga saham.
b) Pengujian Secara Partial
Tabel 5
Hasil Pengujian secara Parsial (Uji-t)
Variable
Coefficient Std. Error
C
4.726949
CR
0.079746
DER
1.523748
PER
0.087988
ROA
0.063247
Sumber : Output Eviws ver 7.0
Berdasarkan pada tabel 4.5,
pengujian variabel CR terhadap harga
saham menghasilkan nilai statistik t
sebesar 2.034245 dengan tingkat
signifikasi (p-value) 0.0589 (>0,05).
Oleh karena nilai p-value > α (5%) maka
dengan demikian Ha ditolak, dan
menerima H0 yang berarti bahwa CR
berpengaruh
positif
tetapi
tidak
signifikan terhadap harga saham.
Pengujian variabel DER terhadap
harga
saham
menghasilkan
nilai
statistik t sebesar 3.058998 dengan
tingkat signifikasi (p-value) = 0.0075
(<0,05). Oleh karena nilai p-value< α
(5%) maka dengan demikian H0 ditolak,
dan menerima Ha yang berarti bahwa
DER berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap harga saham.
Pengujian variabel PER terhadap
harga
saham
menghasilkan
nilai
statistik t sebesar 4.363349 dengan
tingkat signifikasi (p-value) = 0.0005
(<0,05). Oleh karena nilai p-value< α
(5%) maka dengan demikian H0 ditolak,
dan menerima Ha yang berarti bahwa
PER berpengaruh positif dan signifikan
terhadap harga saham.
Pengujian variabel ROA terhadap
harga
saham
menghasilkan
nilai
statistik t sebesar 4.684732 dengan
tingkat signifikasi (p-value) = 0.0002
(<0,05). Oleh karena nilai p-value< α
(5%) maka dengan demikian H3 ditolak,
0.593345
0.039202
0.498120
0.020165
0.013501
t-Statistic
Prob.
7.966616
2.034245
3.058998
4.363349
4.684732
0.0000
0.0589
0.0075
0.0005
0.0002
dan menerima Ha yang berarti bahwa
ROA berpengaruh secara signifikan dan
positif terhadap harga saham.
4) Pengujian Koefisien Determinasi
Berdasarkan pada tabel 4.4,
didapat nilai adjusted R Square adalah
0.609084. Nilai ini berarti bahwa
sebesar 60,91% perubahan variabel
dependen
dapat
dijelaskan
oleh
variabel
penentu
dalam
model,
sedangkan sisanya 39,09% dipengaruhi
oleh variabel lain di luar model.
Sehingga dapat dikatakan bahwa hasil
pengujian
yang
telah
dilakukan
memberikan hasil yang baik. Hal ini
karena variabilitas variable dependen
yang dapat dijelaskan oleh variabilitas
variable independen sebesar 60,91%.
Sedangkan
sisanya
yaitu
39,09%
dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dimasukan dalam model.
5. Kesimpulan dan Saran
1) Kesimpulan
Berdasarkan dari hasil penelitian
dengan teknik analisis regresi data
panel dengan menggunakan metode
Fixed Effek dan pembahasan pada
penelitian ini, maka dapat disimpulkan
sebagai berikut:
a) Secara simultan variabel Rasio
Likuiditas (CR), Rasio Solvabilitas
(DER), Rasio Pasar (PER), dan Rasio
Profitabilitas (ROA) berpengaruh dan
signifikan terhadap perubahan harga
saham perusahaan Pertambanagan
Milik Pemerintah yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun
2003 sampai 2012.
b) Secara
parsial
Variabel
CR
berpengaruh positif tidak signifikan
terhadap perubahana harga saham
perusahaan
saham
perusahaan
Pertambanagan Milik Pemerintah
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai
2012.
c) Secara
parsial
Variabel
DER,
berpengaruh positif yang signifikan
terhadap perubahan harga saham
perusahaan
saham
perusahaan
Pertambanagan Milik Pemerintah
yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia (BEI) tahun 2003 sampai
2012.
d) Secara
parsial
Variabel
PER
mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap perubahan harga
saham
perusahaan
saham
perusahaan
PertambanaganMilik
Pemerintah yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2003
sampai 2012.
e) Secara
parsial
Variabel
ROA
mempunyai pengaruh positif yang
signifikan terhadap perubahan harga
saham
perusahaan
saham
perusahaan Pertambanagan Milik
Pemerintah yang terdaftar di Bursa
Efek Indonesia (BEI) tahun 2003
sampai 2012.
2) Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan
pembahasan serta beberapa kesimpulan
pada penelitian ini, maka peneliti
dapat memberikan saran sebagai
berikut :
a) Bagi akademisi dan peneliti
Untuk menambah jumlah data
dengan
memperpanjang
periode
penelitian serta menggunakan sampel
dari jenis perusahaan lain sebagai
tambahan referensi khususnya dibidang
pasar modal dan investasi dan
menambah variabel makro yang belum
diteliti dalam penelitian ini.
b) Bagi perusahaan
 Hasil penelitian ini menunjukan
bahwa variabel Current Ratio
berpengaruh
positif
tidak
signifikan terhadap perubahan
harga saham, sehingga bagi
perusahaan
dalam
upaya
meningkatkan
harga
saham,
variabel ini tidak perlu dijadikan
sebagai bahan pertimbangan
karena
peningkatan
Current
Ratio pengaruhnya tidakdapat
digunakan untuk memprediksi
perubahan harga saham.
 Hasil
penelitian
ini
juga
menunjukan bahwa variabel Debt
to Equity Ratio berpengaruh
positif
seignifikan
terhadap
perubahan harga saham, sehingga
bagi perusahaan variabel ini
perlu dijadikan sebagai bahan
pertimbangan,
karena
dapat
digunakan untuk memprediksi
perubahan harga saham.
 Variabel Price Earning Ratio
dalam penelitian ini menunjukan
pengaruh positif dan signifikan
terhadap perubahan harga saham
sehingga variabel Price Earning
Ratio juga bisa dijadikan sebagai
bahan
pertimbangan
untuk
perusahaan
dalam
upaya
meningkatkan
harga
saham.
Karena dengan meningkatkan
Price
Earning
Ratio
akan
memberikan tanda kepada para
investor
bahwa
perusahaan
mampu menghasilkan laba yang
maksimal
sehingga
akan
meningkatkan
permintaan
terhadap
saham
dan
akan
mendorong peningkatan terhadap
harga saham.
 Variabel Return on Assets dalam
penelitian ini berpengaruh positif
dan
signifikan
terhadap
perubahan harga saham, sehingga
variabel ini dapat dijadikan
bahan
pertimbangan
bagi
perusahaan untuk meningkatkan
harga saham. Karena dengan
meningkatkan Return on Assets
maka
perusahaan
mampu
menunjukan kinerja yang bagus
dengan memanfaatkan assets
dalam meningkatkan keuntungan
atau laba. Semakin baik kinerja
Return
on
Assets
akan
mempengaruhi banyak investor
untuk membeli saham, sehingga
akan meningkatkan harga saham
perusahaan.
c) Bagi investor
Investor
sebaiknya
selalu
memperhatikan
dan
menggunakan
informasi tentang kinerja perusahaan
(emiten) dari sisi rasio pasar (EPS dan
PER) dan rasio profitabilitas (ROA),
karena informasi tersebut mempunyai
pengaruh yang positif dan signifikan
terhadap harga saham. Hal ini
dimaksudkan agar investor dapat
mengambil keputusan yang tepat dalam
berinvestasi pada sektor saham.
DAFTAR PUSTAKA
Ang, Robert. (1997). Buku Pintar Pasar Modal Indonesi (The Intelligent Guide to
Indonesian Capital market). Mediasoft Indonesia : Jakarta.
Anoraga, Pandji dan Piji, (2003). Pengantar Pasar Modal. PT. Rineka Cipta : Jakarta.
Arikunto, Suharsimi. (1998). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Edisi
Rivisi IV). Jakarta: Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:
Asdi Mahasatya.
Baltagi, B. H., (2005), Econometric Analysis of Panel Data, Third Edition. John Wiley &
Son, Ltd. : England.
Brigham, E. F. (2010). Dasar-Dasar Manajemen Keuangan. Jakarta: Salemba Empat.
Brigham, Eugene F. dan Joel F. Houston, (2001). Manajemen Keuangan, Alih bahasa
oleh Dodo Suharto dan Herman Wibowa, Edisi Kedelapan. Jakarta: Erlangga
Darmadji T. dan Hendy M. Fakhfuddin. (2001). Pasar Modal Di Indonesia. Jakarta:
Salemba Empat,.
Fahmi, Irham (2012). Pengantar Pasar Modal, edisi 1. Alfabeta, Bandung.
Fakhruddin, Hendy M. (2008). Go Public Strategi Pendanaan dan Peningkatan Nilai
Perusahaan. Jakarta: PT Elex Media Komputindo.
Gitosudarmo, Indriyo. (2002). Manajemen keuangan. Yogyakarta: BPFE
Gujarati, D. (2006). “Dasar-dasar Ekonometri”. Edisi III, Jilid 1, Erlangga, Jakarta
Gujarati, D.N., (2004). Basic Econometrics, Fourth Edition. The McGraw-Hill
Companies. New York.
Halim, Abdul. (2005). Analisis Investasi. Edisi 2. Jakarta: Salemba Empat.
Hanafi, Mamduh M. (2010). Manajemen Keuangan. Edisi Pertama. Yogyakarta: BPFE
Yogyakarta.
Harahap, Sofyan Syafri. (2006). Analisis Kritis atas Laporan Keuangan. Edisi Pertama.
Penerbit PT Raja Grafindo Persada.
Indriantoro, Nur dan Bambang Supomo. (2002). Metodologi Penelitian Bisnis Untuk
Akuntansi dan Manajemen. Edisi Pertama. Yogyakarta : BPFE.
John J. Wild, (2005). Financial Statement Analysis, Edisi 8, Buku 1, Diterjemahkan oleh
Yanivi S. Bachtiar, SE, Ak, ME dan S. Nurwahyu Harahap, SE, Ak, MBA, Salemba
Empat.
Kuncoro, Mudrajad. (2003). Metode Riset dan Ekonomi, Bagaimana Meneliti dan
Menulis Tesis?. Penerbit Erlangga. Jakarta
Munawir. (2002). Analisis Informasi Keuangan. Yogyakarta : Liberty
Muslish, Mohammad. (2003). Manajemen Keuangan Modern. Jakarta: Bumi Aksara
Nachrowi, Djalal, Hardius Usman. (2006). Pendekatan Populer dan Praktis
Ekonometrika untuk Analisis Ekonomi dan Keuangan. Lembaga Penerbit
Universitas Indonesia. Jakarta
Riyanto, Bambang. (2004). Dasar-Dasar Pembelajaan Perusahaan. Edisi keempat.
Penerbit. BPFE : Yogyakarta.
Sudana, I Made. (2011). Manajemen Keuangan Perusahaan Teori dan Praktik. Jakarta:
Erlangga.
Sugiyono. (2006). Statistika untuk Penelitian. Alfabeta : Bandung.
Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Bisnis. Bandung : Alfabeta.
Sukirno, Sadono. (2003). Pengantar Teori Makro Ekonomi. Edisi ke-2. Jakarta : PT. Raja
Grafindo Persada.
Download