i NASKAH PUBLIKASI ANALISIS HARMONIK DAN

advertisement
NASKAH PUBLIKASI
ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER
PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.0
Diajukan oleh:
NOVIX JEFRI ALFAMA
D 400 100 018
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
i
ANALISIS HARMONIK DAN PERANCANGAN SINGLE TUNED FILTER
PADA SISTEM DISTRIBUSI STANDAR IEEE 18 BUS DENGAN
MENGGUNAKAN SOFTWARE ETAP POWER STATION 4.0
Novix Jefri Alfama
Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Jl. A. Yani tromol pos 1 pabelan kartasura surakarta
[email protected]
ABSTRAKSI
Pemasangan beban nonlinier pada sistem distribusi dapat menimbulkan permasalahan yang
dapat menurunkan kualitas daya listrik, masalah tersebut adalah harmonik. Keberadaan
harmonik akan mempengaruhi kinerja komponen pada sistem distribusi tenaga listrik bahkan
terjadinya kerusakan pada komponen tersebut. Salah satu dampak dari harmonik adalah adanya
tambahan rugi-rugi pada penghantar berupa panas yang dapat menimbulkan gagalnya sebuah
sistem isolasi pada level tertentu maupun panas berlebih pada kawat netral dan transformator.
Untuk mengurangi distorsi harmonik maka diperlukan perancangan dan pemasangan filter
harmonik. Salah satu jenis filter yang dapat digunakan adalah filter pasif jenis single tuned filter
yang merupakan metode penyelesaian yang efektif dan ekonomis untuk mengalihkan arus
harmonik yang tidak diinginkan dalam sistem distribusi tenaga listrik.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis harmonik dan perancangan single tuned filter pada
sistem distribusi standard IEEE 18 bus dengan cara melakukan simulasi menggunakan software
ETAP Power Station. Penelitian dimulai dengan membuat model sistem distribusi dan
memasukkan data-data parameter sistem ke dalam model tersebut. Setelah itu dilakukan
simulasi aliran daya untuk mengamati nilai dan arah aliran daya, simulasi analisis harmonik
tanpa beban nonlinier dan dengan menambahkan beban nonlinier, merancang single tuned
filter, dan pemasangan single tuned filter pada sistem distribusi untuk mengurangi distorsi
harmonik. Dari hasil simulasi harmonik akan diketahui pengaruh dari pemasangan beban
nonlinier dan single tuned filter pada sistem distribusi.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa dengan adanya pemasangan beban nonlinier pada sistem
distribusi mengakibatkan nilai Total Harmonic Distortion tegangan pada bus yang dekat dengan
sumber harmonik mengalami kenaikan berkisar antara 7.88 % sampai 8.21 % dan
meningkatnya rugi-rugi daya nyata sebesar 17.6 kW. Setelah dilakukan perancangan dan
pemasangan single tuned filter maka nilai Total Harmonic Distortion tegangan mengalami
penurunan berkisar antara 3.29 % sampai 4.54 % sehingga sesuai dengan batas standar distorsi
harmonik dan mengurangi rugi-rugi daya nyata sebesar 17.6 kW pada sistem distribusi.
Kata kunci : analisis harmonik, single tuned filter, sistem distribusi
1. Pendahuluan
Energi listrik merupakan suatu sumber
energi yang menjadi kebutuhan pokok dalam
kehidupan manusia di dunia saat ini. Energi
listrik dibangkitkan di pusat pembangkit dan
disalurkan ke beban melalui saluran transmisi
dan distribusi.
Penyaluran tenaga listrik dari pusat
pembangkit ke beban sering terjadi
permasalahan yang akan menurunkan kualitas
daya
listrik
sehingga
menyebabkan
peningkatan rugi-rugi pada sisi beban dan
penurunan kapasitas daya pada sisi
pembangkit. Salah satu permasalahan kualitas
1
daya listrik yang jarang diperhatikan yaitu
permasalahan harmonik.
Harmonik adalah bentuk tegangan atau arus
sinusoidal yang memiliki frekuensi ganda,
frekuensi tersebut merupakan kelipatan
bilangan bulat dari frekuensi dasar. Frekuensi
dasar suatu sistem biasanya dirancang untuk
beroperasi pada 50 atau 60 Hz, di Indonesia
frekuensi dasar yang digunakan adalah 50 Hz.
Bentuk gelombang yang terdistorsi dapat
didekomposisi menjadi jumlah dari frekuensi
dasar dan frekuensi harmonik. Distorsi
harmonik berasal dari peralatan yang
mempunyai karakteristik nonlinier perangkat
dan beban pada sistem tenaga listrik (Roger C.
Dugan, 1996).
Keberadaan harmonik akan mempengaruhi
kinerja komponen pada sistem distribusi
tenaga listrik bahkan terjadinya kerusakan
pada komponen tersebut. Salah satu dampak
dari harmonik adalah adanya tambahan rugirugi pada penghantar berupa panas yang dapat
menimbulkan gagalnya sebuah sistem isolasi
pada level tertentu maupun panas berlebih
pada kawat netral dan transformator akibat
timbulnya harmonik ketiga yang dibangkitkan
oleh peralatan listrik satu fasa. Pada keadaan
normal, arus beban setiap fasa dari beban linier
yang seimbang pada frekuensi dasarnya akan
saling mengurangi sehingga arus netralnya
menjadi nol.
Sistem tenaga listrik yang bersifat dinamis,
bila terjadi gangguan harus segera diperbaiki
supaya sistem kembali pada kondisi normal.
Saat kondisi darurat terjadi seperti tegangan
sistem mengalami susut tegangan maka harus
segera dikembalikan ke kondisi normal dalam
waktu yang singkat dengan resiko pemadaman
sesaat di daerah yang mengalami kondisi
darurat. Kondisi darurat merupakan kondisi
suatu daerah yang mengalami susut tegangan
sekitar 5 % dari tegangan normal suatu sistem.
Kondisi darurat perlu dihindari dengan
memperkirakan kondisi pengoperasian yaitu
dengan cara analisis beban pada sistem tenaga
listrik saat kondisi normal. Selanjutnya
dilakukan analisis harmonik dengan memberi
beban nonlinier sebagai sumber harmonik.
Beban listrik pada suatu sistem tenaga
listrik dibedakan menjadi dua jenis beban yaitu
beban linier dan beban nonlinier. Beban linier
merupakan beban listrik yang komponen
arusnya proporsional terhadap tegangannya
dan memberikan bentuk gelombang keluaran
yang linier artinya arus yang mengalir
sebanding dengan impedansi dan perubahan
tegangan, apabila tegangan sumber bentuk
gelombangnya sinusoidal maka arus yang
melewati beban juga harus sinusoidal. Beban
nonlinier adalah beban listrik yang komponen
arusnya tidak proporsional terhadap komponen
tegangannya, sehingga bentuk gelombang
arusnya tidak sama dengan bentuk gelombang
tegangannya atau mengalami distorsi. Beban
nonlinier akan menyerap arus nonsinusoidal
dan arus harmonik, walaupun disuplai oleh
tegangan sinusoidal, apabila tegangan sumber
bentuk gelombangnya sinusoidal maka arus
lewat beban tidak sinusoidal lagi. Beban
nonlinier merupakan peralatan elektronik yang
menggunakan bahan semi konduktor seperti
silicon controlled rectifier (SCR), dioda,
transistor, dan peralatan semi konduktor
lainnya. Penggunaan bahan semi konduktor ini
menyebabkan kecacatan bentuk gelombang
input pada arus maupun tegangan yang akan
menimbulkan harmonik atau terjadinya
distorsi arus dan tegangan.
Perancangan dan pemasangan filter
harmonik diperlukan untuk mengurangi
distorsi harmonik dan juga dapat untuk
memperbaiki faktor daya. Salah satu jenis
filter yang dapat digunakan adalah filter pasif
jenis single tuned filter yang merupakan
metode penyelesaian yang efektif dan
ekonomis untuk mengalihkan arus harmonik
yang tidak diinginkan dalam sistem distribusi
tenaga listrik.
2. Metode Penelitian
2.1 Jadwal Penelitian
Penelitian dengan judul analisis harmonik
dan perancangan single tuned filter pada
sistem distribusi standar IEEE 18 bus dengan
menggunakan software ETAP power station
4.0 dapat diselesaikan dalam waktu 4 bulan
yaitu mulai dari studi literatur, pembuatan
2
proposal sampai analisa data dan pembuatan
2.2 Tahap Studi Literatur
Studi literatur adalah sebuah kajian penulis
tentang referensi-referensi yang berkaitan
dengan penelitian ini berupa buku, skripsi,
jurnal publikasi, tesis dan karya-karya ilmiah
lainya. Dalam tahap ini penulis mengkaji
karya-karya ilmiah yang berhubungan dengan
analisis harmonik dan perancangan single
tuned filter.
2.3 Pengumpulan Data
Data single line diagram sistem distribusi
standar IEEE 18 bus yang berupa data beban,
data saluran, data kapasitor, dan data beban
nonlinier yang digunakan sebagai penyebab
harmonik diperoleh dari dosen pembimbing.
2.4 Tahap Pengolahan Data
Analisis dan perancangan filter akan
disimulasikan menggunakan software ETAP
Power Station 4.0 terhadap data yang sudah
ada. Langkah-langkah yang akan dilakukan
sebagai berikut :
a. Menentukan tegangan fundamental sistem
distribusi.
b. Melakukan simulasi aliran daya untuk
mengamati nilai dan arah aliran daya pada
sistem distribusi.
c. Melakukan simulasi analisis harmonik
dengan menambahkan beban nonlinier pada
salah satu bus pada sistem distribusi.
d. Merancang single tuned filter.
e. Memasang single tuned filter pada sistem
distribusi
dan
menganalisis
hasil
simulasinya.
f. Membuat kesimpulan.
2.5 Alat dan Bahan
Alat dan bahan untuk mendukung
penelitian ini adalah :
a. Hardware dan Software
Perlengkapan pendukung yang dipakai
dalam penelitian ini adalah perangkat keras
komputer yang digunakan untuk menjalankan
software ETAP Power Station 4.0 dengan
memory 512 MB, DDR1, motherboard
P5RD1-VM. Software ETAP Power Station
4.0 ini digunakan untuk analisis harmonik.
b. Gambaran Sistem Distribusi Standar IEEE
18 bus
Penelitian ini dilakukan pada system
distribusi standar IEEE 18 bus yang terpasang
10 kapasitor pada bus 7, bus 5, bus 4, bus 3,
bus 2, bus 20, bus 21, bus 24, bus 25, bus 50
seperti ditunjukkan pada gambar 1.
Gambar 1 menunjukkan sistem distribusi
standar IEEE 18 bus. 16 bus terletak pada
sistem distibusi 12,5 kV dan 2 bus (50 dan 51)
terletak pada sisi tegangan 138 kV dari trafo
gardu induk yang disuplai dari sebuah swing
bus. Sistem distribusi ini bertipe radial dengan
2 penyulang utama. Penyulang pertama terdiri
dari 8 bus (bus no.1 – 8) dan penyulang kedua
terdiri dari 7 bus (bus no.20 – 26).
Gambar 1. Diagram garis tunggal sistem
distribusi standar IEEE 18 bus
2.6 Flowchart Penelitian
Gambar 2. Flowchart Penelitian
3
3. Hasil dan Pembahasan
a. Simulasi Analisis Aliran Beban
Gambar 3 menunjukkan simulasi aliran
beban yang dilakukan pada sistem distribusi
18 bus saat sistem dalam kondisi normal yang
digunakan untuk mengetahui nilai tegangan,
arus, dan arah aliran daya yang mengalir pada
sistem distribusi 18 bus, sehingga dapat
membandingkan perbedaan yang terjadi saat
sistem distribusi tanpa beban nonlinier dengan
terdapat beban nonlinier dan saat tanpa filter
harmonik dengan terdapat filter harmonik.
b. Simulasi Analisis Harmonik Tanpa
Beban Nonlinier
Gambar 4 menunjukkan simulasi analisis
harmonik pada sistem distribusi 18 bus tanpa
adanya beban nonlinier yang berfungsi untuk
mengetahui bentuk gelombang sinusoidal saat
sistem belum dibebani oleh beban nonlinier.
Gambar 3. Diagram satu garis load flow analysis
Gambar 4. Diagram satu garis harmonic analysis tanpa beban nonlinier
4
Gambar 5. Tabel nilai distorsi harmonik tegangan dan arus pada sistem distribusi tanpa
beban nonlinier
5
Gambar 6. Tabel nilai rugi-rugi sebelum adanya beban nonlinier
Gambar 7. Spektrum harmonik dan bentuk gelombang sinusoidal pada sistem distribusi 18 bus
tanpa beban nonlinier
Dari hasil simulasi analisis harmonik tanpa menunjukkan bahwa tegangan harmonik pada
beban nonlinier pada sistem distribusi 18 bus, seluruh orde adalah nol.
gambar 7 menunjukkan bahwa tidak c. Simulasi Analisis Harmonik dengan
terkandung distorsi harmonik pada sistem
Adanya Beban Nonlinier
distribusi tersebut dan bentuk gelombang
Simulasi analisis harmonik dilanjutkan
sinusoidal tidak mengalami cacat gelombang dengan pemasangan beban nonlinier pada
atau masih berupa gelombang sinusoidal sistem distribusi 18 bus sebagai sumber
murni. Pada sistem distribusi 18 bus tersebut harmonik. Beban nonlinier ini dipasang pada
hanya terdapat beban linier saja, sehingga salah satu bus pada sistem distribusi tersebut.
bentuk gelombang arusnya tetap sinusoidal Simulasi ini bertujuan untuk mengetahui
dan pada gambar 5 menunjukkan nilai
distorsi harmonik yang terkandung dan
serta
pada seluruh bus adalah nol. pengaruh dari pemasangan beban nonlinier
Gambar 6 menunjukkan total rugi-rugi daya terhadap bentuk gelombang dari tegangan dan
nyata pada sistem distribusi tanpa adanya arus pada sistem distribusi 18 bus.
beban nonlinier sebesar 519.1 kW. Gambar 7
6
Gambar 8. Diagram satu garis harmonic analysis dengan adanya beban nonlinier
Gambar 9. Tabel nilai rugi-rugi setelah adanya beban nonlinier
7
Gambar 10. Tabel nilai distorsi harmonik tegangan dan arus pada sistem distribusi dengan
adanya beban nonlinier
8
Spektrum harmonik
:
Bentuk gelombang sinusoidal :
Gambar 11. Spektrum harmonik dan
bentuk gelombang sinusoidal pada sistem
distribusi 18 bus dengan adanya beban
nonlinier
Pemasangan beban nonlinier UPS_1_IEEE
6P_1 pada bus 26, UPS_2_IEEE 6P_1 pada
bus 25, dan UPS_3_IEEE 6P_1 pada bus 24
pada sistem distribusi menyebabkan nilai
distorsi harmonik berada di atas standard
Setelah dilakukan pemasangan beban
nonlinier pada sistem distribusi, gambar 10
menunjukkan bahwa seluruh bus mengalami
kenaikan nilai
dan
, pada bus 24
nilai
mengalami kenaikan dari 0 %
menjadi 8.21 % dan
juga mengalami
kenaikan dari 0 % menjadi 58.38 %, bus 25
nilai
mengalami kenaikan dari 0 %
menjadi 8.09 % dan
juga mengalami
kenaikan dari 0 % menjadi 20.26 %, dan bus
26 nilai
mengalami kenaikan dari 0 %
menjadi 7.88 % dan
juga mengalami
kenaikan dari 0 % menjadi 20.40 %. Ketiga
bus tersebut memiliki nilai harmonik yang
cukup tinggi dibandingkan dengan bus yang
lainnya, hal ini disebabkan ketiga bus tersebut
dekat dengan sumber harmonik.
Gambar 11 menunjukkan bahwa saat sistem
distribusi dipasang beban nonlinier maka
bentuk gelombang sinusoidal mengalami cacat
gelombang atau
terdistorsi.
Harmonik
tegangan yang melebihi standar yaitu pada
orde 5 dan orde 7, sehingga harmonik
tegangan terbesar yang dihasilkan oleh orde 5
dan orde 7 dipilih sebagai frekuensi untuk
tuning atau yang akan difilter dari sistem.
Gambar 9 menunjukkan bahwa setelah
dilakukan pemasangan beban nonlinier pada
sistem
distribusi
juga
mengakibatkan
peningkatan rugi-rugi daya nyata sebesar 17.6
kW yaitu dari 519.1 kW menjadi 536.7 kW.
d. Perancangan Single Tuned Filter
Perancangan single tuned filter bertujuan
untuk meredam harmonik, selain itu filter ini
juga bisa digunakan untuk memperbaiki faktor
daya karena adanya komponen kapasitor. Pada
perancangan single tuned filter diperlukan
proses identifikasi terhadap orde harmonik
yang akan dieliminasi. Nilai harmonik
tegangan
terbesar
digunakan
untuk
menentukan harmonik dari orde berapa yang
akan difilter.
Setelah mengidentifikasi orde harmonik
yang akan dieliminasi, langkah selanjutnya
menentukan nilai daya reaktif yang dibutuhkan
untuk memperbaiki faktor daya, menentukan
nilai kapasitansi kapasitor, menentukan nilai
reaktor filter, dan menentukan nilai resistor.
Salah satu contoh perhitungan nilai
komponen single tuned filter pada bus 25 orde
5 adalah sebagai berikut :
a. Orde 5
Daya reaktif untuk memperbaiki faktor daya :
P = 1312 kW
= Arc cos 0.82
=
= Arc cos 0.98
=
Qc= P (
)
= 1312 kW (tan
- tan
)
= 643 kVAr
9
Kapasitor :
Frekuensi dasar yang digunakan pada
sistem distribusi 18 bus adalah 60 Hz.
bertujuan untuk memperoleh performa filter
yang maksimal.
L=
=
L=
=
L=
=
= 243.04 Ω
=
L = 0.026 H
= 2πfL
=(2)(3.14)(60)(0.026)
= 9.79 Ω
Resistor :
Faktor kualitas filter (Q) jenis single tuned
filter mempunyai nilai diantara 30 sampai 60
dan dipilih Q = 40.
Q=
=
C=
C=
C=
F
Induktor :
Orde yang akan diredam adalah orde 5,
sehingga dipilih frekuensi tuning sebesar 300
Hz tetapi diberi toleransi sampai 294 Hz yang
R=
=
= 0.24 Ω
Gambar 12. Tabel nilai komponen penyusun single tuned filter
Pemasangan single tuned filter dipasang
e. Simulasi Analisis Harmonik dengan
Adanya
Beban
Nonlinier
dan pada bus yang dekat dengan sumber harmonik
atau bus yang mempunyai nilai distorsi
Pemasangan Single Tuned Filter
Pemasangan single tuned filter bertujuan harmonik
paling tinggi, hal ini
untuk mengurangi distorsi harmonik pada diharapkan agar mampu meredam harmonik
sistem distribusi yang disebabkan adanya yang timbul, sehingga nilai distorsi harmonik
beban nonlinier yang merupakan sumber berada pada standardnya.
harmonik.
10
Gambar 13. Diagram satu garis harmonic analysis dengan adanya beban nonlinier dan
pemasangan single tuned filter
Gambar 14. Tabel nilai rugi-rugi setelah adanya beban nonlinier dan pemasangan single
tuned filter
11
Gambar 15. Tabel nilai distorsi harmonik tegangan dan arus pada sistem distribusi dengan
adanya beban nonlinier dan pemasangan single tuned filter
12
Spektrum harmonik
:
Bentuk gelombang sinusoidal :
Gambar 16. Spektrum harmonik dan bentuk
gelombang sinusoidal pada sistem distribusi
18 bus dengan adanya beban nonlinier dan
pemasangan single tuned filter
Setelah dilakukan pemasangan single tuned
filter pada sistem distribusi diketahui bahwa
nilai distorsi harmonik mengalami penurunan
dan sudah memenuhi standard. Gambar 15
menunjukkan bus 24 mengalami penurunan
nilai
sebesar 4.54 % yaitu dari 8.21 %
turun menjadi 3.67 % dan
juga
mengalami penurunan sebesar 31.49 % yaitu
dari 58.38 % turun menjadi 26.89 %, bus 25
mengalami penurunan nilai
sebesar 3.29
% yaitu dari 8.09 turun menjadi 4.80 % dan
juga mengalami penurunan sebesar 4.2
% yaitu dari 20.26 % turun menjadi 16.06 %,
dan bus 26 mengalami penurunan nilai
sebesar 3.69 % yaitu dari 7.88 % turun
menjadi 4.19 % dan
juga mengalami
penurunan sebesar 2.22 % yaitu dari 20.40 %
turun menjadi 18.18 %.
Gambar 16 menunjukkan Orde 5 dan orde 7
nilai harmonik tegangannya mengalami
penurunan, hal tersebut disebabkan karena
orde 5 dan orde 7 dipilih sebagai frekuensi
yang difilter dan bentuk gelombang
sinusoidalnya juga menjadi lebih halus
dibandingkan sebelum difilter tadi.
Gambar 14 menunjukkan bahwa setelah
dilakukan pemasangan single tuned filter
dengan adanya beban nonlinier pada sistem
distribusi maka rugi-rugi daya nyata
mengalami perbaikan sebesar 17.6 kW dari
536.7 kW turun menjadi 519.1 kW.
4. Kesimpulan
Berdasarkan analisis
harmonik dan
perancangan single tuned filter pada sistem
distribusi standar IEEE 18 bus dengan
menggunakan software ETAP Power Station
4.0 dapat ditarik kesimpulan bahwa :
1. Pemasangan beban nonlinier pada sistem
distribusi mengakibatkan nilai Total
Harmonic Distortion tegangan pada bus
yang dekat dengan sumber harmonik
mengalami kenaikan berkisar antara 7.88 %
sampai 8.21 % dan meningkatnya rugi-rugi
daya nyata sebesar 17.6 kW.
2. Filter pasif jenis single tuned filter hanya
dapat menala salah satu orde harmonik,
sehingga apabila digunakan untuk meredam
harmonik orde 5 dan 7 maka diperlukan dua
buah single tuned filter. Filter ini dipasang
pada bus yang dekat dengan sumber
harmonik atau bus yang mempunyai nilai
distorsi harmonik paling tinggi yang
digunakan untuk meredam harmonik orde 5
dan 7 yang merupakan orde harmonik yang
dominan.
3. Bentuk spektrum dan gelombang harmonik
akan mengalami perubahan
setelah
ditambahkan komponen harmonik dan
setelah difilter, saat sistem distribusi tidak
terpasang beban nonlinier maka bentuk
gelombang sinusoidal tidak mengalami
cacat gelombang atau masih berupa
gelombang sinusoidal murni, sedangkan
13
saat sistem distribusi dipasang beban
nonlinier
maka
bentuk
gelombang
sinusoidal mengalami cacat gelombang atau
terdistorsi dan saat terpasang single tuned
filter maka bentuk spektrum gelombang
sinusoidalnya
menjadi
lebih
halus
dibandingkan sebelum difilter tadi.
4. Setelah dilakukan perancangan dan
pemasangan single tuned filter maka nilai
Total Harmonic Distortion tegangan
mengalami penurunan berkisar antara 3.29
% sampai 4.54 % sehingga sesuai dengan
batas standar distorsi harmonik dan
mengurangi rugi-rugi daya nyata sebesar
17.6 kW pada sistem distribusi.
DAFTAR PUSTAKA
Dugan, Roger.C and McGranaghan, Mark F.
2003. Electrical Power Systems Quality.
New York : McGraw-Hill.
Jaelani, Mukhsin Akhsin. 2008, Analisis
Distorsi Harmonik pada Sistem Distribusi
dan Reduksinya Menggunakan Tapis
Harmonik dengan Bantuan ETAP Power
Station 4.0, Fakultas Teknik, Jurusan Teknik
Elektro,
Universitas
Muhammadiyah
Surakarta.
Pujiantara, Margo. 2003. Penyempurnaan
Desain Filter Harmonisa menggunakan
kapasitor Eksisting pada Pabrik Soda
kaustik Serang –Baten, JAVA Journal of
Electrical and Electronics Engineering, Vol.
1, No. 2, Oct 2003, ISSN 1412-8306.
Sopyandi, Endi. 2009. Perancangan Single
Tuned Filter Untuk Mereduksi Harmonik
Arus Dengan Simulasi Program ETAP
Power Station 5.0.3, Fakultas Teknik
Jurusan Elektro, Universitas Indonesia.
William D. Stevenson. Jr, Kamal Idris. 1994.
Analisis Sistem Tenaga Listrik, Edisi
Keempat. Jakarta: Erlangga.
Zuhal. 1995. Dasar Teknik Tenaga Listrik dan
Elektronika Daya. Jakarta: PT Gramedia
Pustaka Utama.
14
Download