bab i pendahuluan

advertisement
 D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab I ini diuraikan beberapa bagian yang diantaranyaadalah latar
belakang, maksud dan tujuan, rumusan masalah, ruang lingkup, dan sistematika
penulisan pada laporan tugas akhir ini.
1.1 Latar Belakang
Menurut SNI 03-6825-2002 mortar adalah adukan yang terdiri dari agregat
halus (pasir), bahan perekat (tanah liat, kapur, semen portland) dan air. Fungsi
mortar adalah sebagai matrik pengikat bagian penyusun suatu kontruksi baik yang
bersifat struktural maupun non struktural. Kekuatan mortar tergantung pada
kohesi pasta semen terhadap partikel agregat halus. Mortar mempunyai nilai
penyusutan yang relatif kecil. Jika penyerapan air pada mortar terlalu besar/cepat,
maka mortar akan mengeras dengan cepat dan kehilangan ikatan adhesinya.
Air dalam adukan mortar berfungsi untuk memicu proses kimiawi semen
sebagai bahan perekat hidrolis dan melumasi agregat agar mudah dalam
pengerjaannya. Air sangat berperan penting terhadap reaksinya pada semen dan
kinerjanya pada adukan. Proses hidrasi yang terjadi pada semen setelah bereaksi
dengan air berperan penting untuk pematangan suatu adukan mortar dan
berpengaruh terhadap kekuatan mortar tersebut.
Untuk pekerjaan teknik sipil, terutama pada konstruksi jalan dan jembatan,
mortar biasa digunakan sebagai pengikat pada pasangan batu kali untuk dinding
penahan tanah, pengikat saluran drainase, dan sebagai pengikat bahan lainnya.
Penelitian tentang mortar yang telah dilakukan belakangan ini banyak tertuju
pada bahan tambah atau pengganti salah satu material yang digunakan, akan tetapi
penelitian tentang sifat bahan pencampur (air) masih sangat jarang diteliti. Air
yang digunakan sebagai bahan pengencer pada adukan memiliki sifat-sifat
tersendiri yang dapat diteliti dan direkayasa agar didapatkan sifat yang baik untuk
adukan. Penggunaan air untuk adukan mortar yang diharapkan dapat berpengaruh
Dinda Atthasi, Fajar Setia Wardhana, Pengaruh Induksi Magnetik..... 1
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
pada kekuatan Mortar itu sendiri menjadi perhatian penulis untuk diteliti. Dalam
hal ini penulis ingin mengungkap rahasia “magic water” yang sudah banyak
diterapkan di negara-negara lain untuk kesehatan, pertanian, dan juga aplikasinya
pada adukan beton. Magic water dalam arti disini adalah penggunaan air hasil
induksi magnet.
Pengaruh air yang diinduksi magnet dipercaya akan merubah sifat air itu
sendiri. Penelitian yang dilakukan di negara lain menunjukan bahwa air yang
diinduksi magnet mengalami penurunan tegangan permukaan, perubahan PH air,
peningkatan
manfaat kesehatan, pengurangan skala penggunaan air, serta
peningkatan kuat tekan pada pengaplikasiannya terhadap semen.
Pada tahun 2009, Saddam M. Ahmed (Iraq) dan McMahon (Australia) telah
lebih dahulu melakukan penelitian tentang air hasil induksi elektromagnetik
sebagai bahan pencampur pada beton dengan variasi metode induksi dan hasilnya
masing-masing yang cukup baik.
Berdasarkan hasil penelitian keduanya, muncul pertanyaan benarkah sifat air
yang diinduksi magnet dapat berubah dari kondisi normal dan bagaimanakah
pengaruh air hasil induksi terhadap kinerja campuran mortar. Oleh karena itulah,
penulis akan melakukan kajian tersebut sebagai tugas akhir dengan judul
“Pengaruh Induksi Elektromagnetik Pada Air Normal Terhadap Kinerja
Campuran Mortar Pasangan”.
Aplikasi dari penelitian mortar ini dapat diterapkan pada pekerjaan konstruksi
di bidang jalan seperti pada pekerjaan pondasi, drainase, dan dinding penahan
tanah serta jalan setapak agar konstruksi menjadi lebih kuat.
1.2 Maksud dan Tujuan
Adapun maksud dari kajian ini adalah untuk membandingkan kinerja mortar
pasangan dengan air normal dan air hasil induksi elekromagnet, sedangkan tujuan
dari kajian Tugas Akhir ini antara lain :
1. Mengetahui efek induksi elektromagnetik pada air normal terhadap sifat air
tersebut.
Dinda Atthasi, Fajar Setia Wardhana, Pengaruh Induksi Magnetik..... 2
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2. Mengetahui pengaruh induksi elektromagnetik pada air normal terhadap
kinerja campuran mortar pasangan.
3. Membandingkan pengaruh kinerja campuran mortar pasangan dengan air
normal dan air induksi elektromagnet.
1.3 Rumusan Masalah
Penelitian tentang peningkatan kekuatan mortar sebagai bahan pengikat pada
pasangan, baik untuk pelaksanaan konstruksi gedung maupun konstruksi di
bidang
jalan, dilakukan dengan merekayasa sifat air sebagai bahan pencampur
pada adukan. Dalam hal ini, air yang digunakan akan dilewatkan pada suatu
medan magnet agar sifat air tersebut menjadi lebih baik untuk adukan mortar.
Berdasarkan suatu penelitian yang dijadikan bahan rujukan pada penelitian
ini, pengaruh air hasil induksi magnet dapat meningkatkan nilai slump dan kuat
tekan pada beton. Jika hal itu benar terbukti, proses induksi magnet pada air dapat
dijadikan suatu pilihan alternatif untuk meningkatkan kualitas suatu adukan
mengingat alat induksi yang digunakan bersifat permanen dan dapat digunakan
secara terus menerus. Maka dari itu, rumusan masalah untuk kajian ini adalah :
1. Berapa besarkah pengaruh air yang diinduksi elektromagnet sebagai bahan
pencampur adukan mortar terhadap kinerja mortar pasangan. ?
2. Apabila induksi air berpengaruh terhadap kinerja mortar pasangan, berapakah
nilai optimum yang didapatkan untuk meningkatkan kinerja mortar pasangan
bila dibandingkan dengan mortar tanpa air induksi magnet ?
1.4 Ruang Lingkup
Untuk melakukan kajian ini, penulis membatasi ruang lingkup penelitian
yang diantaranya adalah:
a. Pengujian bahan pembentuk mortar pasangan seperti semen (SNI 15-25311991), agregat halus (SNI 03-1968-1990).
b. Pelaksanaan induksi elektromagnetik pada air normal berdasarkan referensi
penelitian Saddam M. Ahmed dan McMahon tahun 2009.
Dinda Atthasi, Fajar Setia Wardhana, Pengaruh Induksi Magnetik..... 3
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
c. Pengujian sifat air hasil induksi elektromagnetik mengikuti referensi
penelitian analisis kimia air.
d. Pengujian campuran mortar segar (uji flow) menggunakan flow table
menurut ASTM C-305-82.
e. Pengujian waktu ikat mortar dengan prosedur pengujiaan menurut standar
ASTM C403/C403M-95 dengan benda uji berbentuk kubus berukuran
10x10x10 cm.
f. Pengujian kuat tekan mortar pasangan menggunakan benda uji berukuran 5
x 5 x 5 cm sesuai SNI 03-6825-2002.
g. Pengujian kuat lentur mortar pasangan menggunakan benda uji berukuran
2,5 x 2,5 x 10 cm sesuai ASTM C 348.
h. Perbandingan semen PCC (produk semen Tiga Roda) dengan pasir yaitu
1PC : 2,5PS menurut SNI 03-6882-2002 dan faktor air semen sebesar
0,675.
i. Alat induksi elektromagnetik yang menggunakan 4 batang magnet
Neodymium
(1 x 2 x 0,5 inch ) degan kekuatan ± 6000 Gauss diantara
magnet yang di sejajarkan dengan jarak 10 mm.
j. Penggunaan air tanah sebagai pengujian dan pencampuran pada penelitian
yang berada di Politeknik Negeri Bandung dengan kedalaman sumur bor
>30 meter.
k. Treatment time air melewati magnet sebagai sarana induksi antara lain 15,
25, dan 35 detik/liter dengan diameter selang 10 mm.
l. Pelaksanaan penelitian dilakukan di Laboratorium Uji Bahan dan Rekayasa
Beton Politeknik Negeri Bandung.
1.5 Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan laporan tugas akhir ini adalah sebagai berikut :
1. BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini membahas tentang latar belakang, maksud dan tujuan, rumusan
masalah, ruang lingkup, dan sistematika penulisan.
Dinda Atthasi, Fajar Setia Wardhana, Pengaruh Induksi Magnetik..... 4
D3 TEKNIK SIPIL POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2. BAB II DASAR TEORI DAN TINJAUAN PUSTAKA
Dalam bab ini membahas tentang pengertian mortar, semen portland, agregat
halus, air, sifat-sifat mortar, metode proposi campuran dan kajian mengenai
sifat-sifat air akibat induksi elektromagnet. Bab ini akan menjadi dasar dalam
penentuan arah kajian yang dilakukan.
3. BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Bab ini membahas tentang diagram alir penelitian, uji pendahuluan, peralatan
dan bahan yang digunakan, pengujian bahan-bahan yang digunakan pada
campuran mortar, perancangan campuran, pengujian mortar segar yang terdiri
dari pengujian flow dan waktu ikat serta pengujian mortar keras yang terdiri
dari uji kuat tekan dan kuat lentur.
4. BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHSAN
Bab ini menjelaskan tentang pembahsan mengenai hasil pengujian yang
dituangkan kedalam tabel, grafik, dan diagram agar mempermudah dalam
menganalisa data hasil kajian. Hasil dari analisis inilah yang akan dijadikan
dasar dalam menarik kesimpulan.
5. BAB V PENUTUP
Bab ini menjelaskan tentang kesimpulan dan saran terhadap kajian yang
dilakukan.
Dinda Atthasi, Fajar Setia Wardhana, Pengaruh Induksi Magnetik..... 5
Download