Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X

advertisement
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
1
Kata Pengantar
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab 1
Hidup Damai melalui Perilaku Kontrol Diri, Prasangka Baik dan
Persaudaran
A
B
C
D
E
F
G
H
Bab 2
Mengimani Allah melalui Asmaul Husna
A
B
C
D
E
F
G
Bab 3
Muhasabah
Tilawah dan Tahfidz Al-Qur’an
1. Membaca Q.S. al anfal/8:72
2. Membaca Q.S. al hujurat/49; 10
3. Membaca Q.S. al hujurat/49; 12
Menerapkan Hukum Tajwid
Menterjemahkan Ayat
Memahami Kandungan Ayat
1. Kandungan Q.S. al anfal/8:72 serta Hadits terkait
2. Kandungan Q.S. al hujurat/49; 10 serta Hadits terkait
3. Kandungan Q.S. al hujurat/49; 12 serta Hadits terkait
Uswah Hasanah
Rangkuman
Evaluasi
Muhasabah
Iman Kepada Allah SWT.
Makna al-Asmaul Husna
Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
Uswah Hasanah
Rangkuman
Evaluasi
Menuntut Ilmu dengan Patuh kepada orang tua dan Guru Kunci
Kesuksesan
A
B
C
D
E
F
Bab 4
Muhasabah!
Tuntunan Menuntut ilmu
Teladan Menuntut Ilmu
Uswah Hasanah
Rangkuman
Tamrinat
Hidup teratur dengan Hukum Islam
A
B
C
D
Muhasabah
Sumber Hukum Islam
Al-Qur’an
Hadits
Ijtihad
Perilaku orang yang berpegang teguh kepada hukum Islam
Hikmah dan manfaat perilaku orang yang berpegang teguh kepada hukum
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
2
E
F
G
Bab 5
Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW di Makkah
A
B
C
D
Bab 6
Islam
Uswah Hasanah
Rangkuman
Evaluasi
Muhasabah
Mengkaji Strategi dakwah di Makkah
Dakwah secara sembunyi-sembunyi
Dakwah Secara Terang-terangan
Perilaku yang mencerminkan semangat berdakwah di Makkah
Uswah Hasanah
Rangkuman
Evaluasi
Menghindari Pergaulan Bebas dan Perbuatan Zina dengan Berpakaian
Islami
A
B
Bab 7
Muhasabah
Tilawah dan Tahfidz Al-Qur’an
1. Membaca Q.S. al-isra/17:32
2. Membaca Q.S. an-nur/24:2
C Menerapkan hukum bacaan tajwid
D Menterjemahkan Ayat/ Kalimat
E Kandungan Ayat
1. Kandungan Q.S. al-isra’(17):32 dan hadits terkait
2. Kandungan Q.S. . an-nur( 24):2 dan hadits terkait
F Uswah Hasanah
G Rangkuman
H Evaluasi
Memelihara ketaatan dengan beriman Kepada Malaikat
A
B
C
D
E
F
G
Bab 8
Muhasabah
Iman kepada Malaikat
Dalil tentang Nama dan Tugas Malaikat
Perilaku Beriman Kepada Malaikat Allah SWT
Uswah Hasanah
Rangkuman
Evaluasi
Membangun Kesejahteraan Umat melalui Pengelolaan Wakaf yang
Amanah
A
B
C
D
E
F
G
Muhasabah
Memahamai Ketentuan wakaf
Memahamai tata cara mengelola wakaf
Hikmah dan Manfaat Wakaf
Uswah Hasanah
Rangkuman
Evaluasi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
3
Bab 9
Meneladani Dakwah Nabi Muhammad SAW di Madinah
A Muhasabah
B Memahami Strategi Dakwah di Madinah
C Memahami Perkembangan Islam di Madinah
D Perilaku yang mencerminkan semangat berdakwah di Madinah
D Uswah Hasanah
E Rangkuman
F Evaluasi
Indeks
Glosarium
Daftar Pustaka
Sinopsis
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
4
Peta Konsep
Membaca Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, AlHujurat /49:10 dan 12, sert hadits
terkait
Ayat tentang
perilaku kontrol
diri (mujahadah annafs), prasangka
baik (husnuzzhan),
dan persaudaraan
(ukhuwah)
Mengidentifikasi hukum bacaan
tajwid
Mengartikan Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, AlHujurat /49:10 dan 12, sert hadits
terkait
Menjelaskan isi kandungan Q.S. AlAnfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12,
sert hadits terkait
Menghafal Q.S. Al-Anfal/ 8: 72, AlHujurat /49:10 dan 12, sert hadits
terkait
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
5
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1. Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan
alat) ayat-ayat al-Qur’an pada QS. Al-Anfal/ 8: 72, Al-Hujurat /49:10 dan 12, serta
hadits terkait,
2. Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis-diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan),
3. Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori-menyimpulkan dari hasil analisis data-dimulai dari
unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)
5. Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi- dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
6
A
Muhasabah
Kontrol diri, pengendalian diri atau penguasaan diri (self regulation) merupakan sikap,
tindakan atau perilaku seseorang secara sadar baik direncanakan atau tidak untuk
mematuhi nilai dan norma sosial yang berlaku di masyarakat. Pengendalian diri merupakan
satu aspek penting dalam kecerdasan emosi (emotional quotient). Aspek ini penting sekali
dalam kehidupan manusia sebab musuh terbesar manusia bukan berada di luar dirinya, akan
tetapi justru berada di dalam dirinya sendiri. Dengan demikian, kemana pun seseorang pergi,
maka orang tersebut selalu diikuti oleh “musuh” yang ada dalam dirinya.
Pengendalian diri atau penguasaan diri merupakan aspek yang perlu dilatih sejak dini.
Tidak ada aspek kemampuan untuk menguasai diri yang turun dari langit, melainkan
diperoleh dari proses yang panjang dalam pengalaman hidup selama berhubungan dengan
orang-orang di sekitar. Bahkan dalam sebuah kata bijak tertulis, “Siapa yang menguasai diri
ibarat mengalahkan sebuah kota”. Diri yang kita bawa-bawa sekarang ini dapat menguasai
kita atau kita yang menguasainya, dapat menjadi sahabat atau malah menjadi lawan.
Tergantung pilihan kita menjalani hidup ini.
Hal yang harus dikendalikan dalam diri kita antara lain perilaku berprasangka buruk
kepada orang lain. Sering kali kita saksikan perkelahian antar pelajar, bentrok antar warga.
Hal ini terjadi karena masing-masing kelompok saling mencurigai, saling berprasangka buruk
terhadap yang lainnya. Adanya kecurigaan atau prasangka buruk disebabkan oleh tidak
mampunya seseorang mengendalikan diri. Orang yang mampu mengendalikan diri akan
mampu menyelesaikan masalah tanpa harus dengan kekerasan atau main hakim sendiri. Ia
akan mengubah prasangka buruk menjadi prasangka baik.
Tentu saja, perilaku prasangka baik akan menjdikan kehidupan kita menjadi tenteram,
akan terjalin persaudaraan (ukhuwah), saling pengertian. Sebaliknya dengan selalu
berprasangka buruk kita akan berhadapan dengan permusuhan antar sesama dan tidak adanya
ketentraman dalam menjalani kehidupan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
7
B
Qiraah
Al-Qur’an mengajarkan kepada kita untuk selalu mengontrol diri agar tidak terjebak
kepada perbuatan yang tercela. Al-Qur’an juga memerintahkan kepada kita untuk selalu
berprasangka baik dan menjaga kerukunan dan mempererat ukhuwah atau persaudaraan, baik
sesama umat Islam maupun yang lainnya.
Untuk lebih jelasnya, mari kita simak dan baca ayat-ayat al-Qur’an tentang perilaku
kontrol diri (mujahadah an-nafs), prasangka baik (husnuzhzhan), dan persaudaraan
(ukhuwah) berikut ini.
1.
Q.S. Al-Anfal/8: 72
2.
Q.S. Al-Hujurat/49:10
3.
Q.S. Al-Hujurat/49:12
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
8
C
Mengidentifikasi Bacaan Tajwid
Lafal
D
1.
Hukum Bacaan
Lafal
Hukum Bacaan
Mad jaiz
munfasil
Izhar syafawi
Mad thabi’i
Mad wajib
muttasil
Qalqalah sugra
Idgham mimi
Idgham
bighunnah
Idgham
bighunnah
Ghunnah
Tafhim
Tarqiq
Ikhfa
Iqlab
Idgham
bilaghunnah
Ikhfa syafawi
Idgham
mutamatsilain
Mengartikan Ayat
Mengartikan Q.S. Al-Anfal/8: 72
-
Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)
Lafal
Arti
sesungguhnya
orang-orang
yang beriman
orang-orang
yang berhijrah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
Lafal
Arti
melindungi
mereka
dari sesuatu
membrikan
pertolongan
9
meminta
pertolongan
mu
di dalam
agama
orang yang
berjihad
dengan
hartanya
-
dengan
jiwanya
maka bagimu
di jalan Allah
pertolongan
sehingga
kecuali kepada
sebagian
mereka
kepada
sebagian yang
lain
dan mereka
yang belum
hijrah
kaum di anar
kamu
perjanjian
antara mereka
apa yang kamu
kerjakan
Arti ayat
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad dengan harta
dan jiwanya pada jalan Allah dan orang-orang yang memberikan tempat kediaman dan
pertolongan (kepada orang-orang muhajirin), mereka itu satu sama lain saling
melindungi. Dan (terhadap) orang-orang yang beriman, tetapi belum berhijrah, maka
tidak ada kewajiban sedikitpun atasmu melindungi mereka, sebelum mereka berhijrah.
(Akan tetapi) jika mereka meminta pertolongan kepadamu dalam (urusan pembelaan)
agama, maka kamu wajib memberikan pertolongan kecuali terhadap kaum yang telah
ada perjanjian antara kamu dengan mereka. Dan Allah Maha Melihat apa yang kamu
kerjakan. (Q.S. Al-Anfal/ 8: 72)
2.
Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 10
-
Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)
Lafal
-
Arti
Lafal
Arti
sesungguhnya
orang-orang
mukmin
bertaqwalah
kepada Allah
bersaudara
agar kamu
maka
damaikanlah
antara kedua
saudaramu
mendapat
rahmat
Arti ayat
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
10
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat. (Q.S. Al-Hujurat /49: 10)
3.
Mengartikan Q.S. Al-Hujurat /49: 12
-
Arti Mufradat (kosa kata/kalimat)
Lafal
Arti
Lafal
wahai orangorang
satu sama lain
yang beriman
apakah kamu
suka
jauhilah kalian
salah seorang
diantaramu
dari prasangka
buruk
memakan
sebagian
prasangka buruk
dosa
-
Arti
daging
saudaranya
dan
bertaqwalah
kepada Allah
Jangan mencari
kesalahan orang
lain
sesungguhnya
Allah
dan janganlah
menggunjing
menerima
taubat dan
penyayang
Arti ayat
Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan),
karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. dan janganlah mencari-cari keburukan
orang dan janganlah menggunjingkan satu sama lain. Adakah seorang diantara kamu
yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kamu merasa
jijik kepadanya. dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima
taubat lagi Maha Penyayang.” Q.S. Al-Hujurat /49: 12)
E
Kandungan Ayat
1.
Kandungan Q.S. Al-Anfal/8: 72
Al-Qur’an surah al-Anfal/8:72 menjelaskan tentang:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
11
a. Kaum Muhajirin, yaitu umat Islam yang hijrah ke Madinah baik bersama Nabi
Muhammad saw. maupun yang menyusul berhijrah. Mereka hijrah dan berjihad untuk
memperjuangkan agama Allah swt. baik di Makkah maupun di Madinah.
b. Kaum Ansar, yaitu orang-orang Madinah yang memeluk agama Islam, beriman
kepada Nabi saw. dan mereka berjanji akan sama-sama berjuang di jalan Allah,
bersedia menanggung segala resiko dan akibat yang terjadi dari perjuangan.
c. Kaum Muslimin yang tidak berhijrah ke Madinah. Mereka tinggal di negeri yang
dikuasai oleh kaum musyrikin baik di Mekah maupun beberapa tempat di sekitar kota
Madinah.
2.
Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 10
Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 10 menjelaskan bahwa sesungguhnya orang-orang
mukmin itu bersaudara, oleh karena itu pereratlah tali persaudaraan. Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Dari Abi Musa ra. dia berkata, Rasulullah SAW. bersabda, 'Orang mukmin yang
satu dengan yang lain bagai satu bangunan yang bagian-bagiannya saling mengokohkan.
(HR. Bukhari)
Dalam hadits lain Rasulullah saw bersabda:
Artinya: “Seorang muslim adalah saudara bagi muslim lainnya, tidak menzhalimi atau
mencelakakannya. Barang siapa yang berusaha mencukupi kebutuhan saudaranya, Allah
akan mencukupi kebutuhanya.” (HR. Bukhari)
Setiap muslim memiliki hak atas saudaranya yang sesama muslim. Dalam hadits riwayat
Bukhari dari Anas bin Malik, Rasulullah saw bersabda, “Orang muslim itu adalah saudara
orang muslim, jangan berbuat aniaya kepadanya, jangan membuka aibnya, jangan
menyerahkannya kepada musuh, dan jangan meninggikan bagian rumah sehingga menutup
udara tetangganya kecuali dengan izinnya, jangan mengganggu tetangganya dengan asap
makanan dari periuknya kecuali jika ia memberi segayung dari kuahnya. Jangan membeli
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
12
buah-buahan untuk anak-anak, lalu dibawa keluar (diperlihatkan) kepada anak-anak
tetangganya kecuali jika mereka diberi buah-buahan itu. “Kemudian Nabi saw bersabda,
“Peliharalah (norma-norma pergaulan) tetapi (sayang) hanya sedikit di antara kamu yang
memeliharanya. “Dalam hadits shahih lain yang dinyatakan, “Apabila seorang muslim
mendo’akan saudaranya yang ghaib, maka malaikat berkata ‘Amin’, dan semoga kamu pun
mendapat seperti itu.”
3.
Kandungan Q.S. Al-Hujurat /49: 12
Al-Qur’an surah al-Hujurat /49: 12
menjelaskan bahwa Allah Swt. melarang
berprasangka buruk, yaitu menyangka seseorang melakukan perbuatan buruk Umar bin Al
Khathab ra. pernah berkata, "Janganlah kalian berprasangka terhadap ucapan yang keluar dari
saudara mukmin kecuali dengan prasangka baik. Sedangkan engkau sendiri mendapati adanya
kemungkinan ucapan itu mengandung kebaikan."
Malik meriwayatkan dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulllah saw bersabda, "Jauhilah
prasangka, karena prasangka itu adalah sedusta-dusta perkataan. Janganlah kalian meneliti
rahasia orang lain, mencuri dengan, bersaing yang tidak baik, saling dengki, saling membenci,
dan saling membelakangi. Jadilah kalian ini sebagai hamba-hamba Allah yang bersaudara."
(hadis ini juga diriwayatkan oleh Bukhari, dan Muslim, juga Abu Dawud)
Pada surah al-Hujurat /49: 12 juga terdapat pemberitahuan tentang larangan berghibah.
Ghibah masih diperbolehkan bila terdapat kemaslahatan yang lebih kuat, seperti misalnya
dalam Jarh (menilai cacat dalam masalah hadits), Ta'dil (menilai baik/peninjauan kembali
dalam masalah hadits), dan nasihat.
Adapun bagi orang-orang yang berghibah/menggunjing orang lain, diwajibkan bertaubat
atas kesalahannya, dan melepaskan diri darinya (bergunjing) serta berkemauan keras untuk
tidak mengulanginya lagi.
Imam Ahmad telah meriwayatkan dalam az-Zuhd, bahwa 'Umar pernah memberikan
nasihat:
Artinya:“Janganlah sekali-kali engkau menyangka dengan prasangka yang buruk
terhadap sebuah kalimat yang keluar dari (mulut) saudaramu, padahal kalimat
tersebut masih bisa engkau bawakan pada (makna) yang baik.”
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
13
F
Uswah Hasanah
E
Al-Qur'an Sebagai Pembela Di Hari Akhirat
Abu Umamah r.a. berkata: "Rasulullah saw. telah menganjurkan
supaya kami semua mempelajari al-Qur'an, setelah itu Rasulullah saw.
memberitahu tentang kelebihan al-Qur'an."
Telah bersabda Rasulullah saw. : Belajarlah kamu akan al-Qur'an, di
akhirat nanti dia akan datang kepada ahli-ahlinya, yang mana di kala itu orang
sangat memerlukannya." Ia akan datang dalam bentuk seindah-indahnya dan
ia bertanya, " Kenalkah kamu kepadaku?" Maka orang yang pernah membaca
akan menjawab : "Siapakah kamu?" Maka berkata al-Qur'an: "Akulah yang
kamu cintai dan kamu sanjung, dan juga telah bangun malam untukku dan
kamu juga pernah membacaku di waktu siang hari."
Kemudian berkata orang yang pernah membaca al-Qur'an itu: "Adakah
kamu al-Qur'an?" Lalu al-Qur'an mengakui dan menuntun orang yang pernah
membaca mengadap Allah SWT. Lalu orang itu diberi kerajaan di tangan
kanan dan kekal di tangan kirinya, kemudian dia meletakkan mahkota di atas
kepalanya.
Pada kedua ayah dan ibunya pula yang muslim diberi perhiasan yang tidak
dapat ditukar dengan dunia walau berlipat ganda, sehingga keduanya
bertanya: "Dari manakah kami memperoleh ini semua, padahal amal kami
tidak sampai ini?" Lalu dijawab: "Kamu diberi ini semua kerana anak kamu
telah mempelajari al-Qur'an."
G
Rangkuman
E
1. Kontrol diri adalah perilaku mematuhi nilai dan norma sosial yang
berlaku di masyarakat dan menghindarkan diri dari norma sosial
yang bertentangan.
2. Prasangka baik (husnuzhan) adalah
3. Q.S. Al-Anfal/8: 72 menjelaskan tentang perintah berhijrah kepada
kebaikan, berjihad melawan kebodohan, dan saling menolong;
4. Q.S. Al-Hujurat /49: 10 menjelaskan tentang perintah mendamaikan
saudara yang berselisih;
5. Q.S. Al-Hujurat /49: 12menjelaskan tentang perintah berprasangka baik
(husnuzan)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
14
H
Tamrinat
EPenerapan
I.
1. Bacalah ayat al-Qur’an berikut dengan benar, kemudian berilah tanda ceklist (√)
pada kolom di bawah ini sesuai kemampuan yang kamu miliki dengan jujur!
Ayat al-qur’an
Nama surat dan
ayat
Nama surat dan
ayat
Sangat
lancar
Lancar Sedang
Kurang
lancar
Tidak
lancar
Sangat
lancar
Lancar Sedang
Kurang
lancar
Tidak
lancar
2. Tulislah kata/kalimat yang mengandung hukum tajwid pada Q.S. ar-anfal 72 dan
Q.S. al-Hujurat 10 dan 12 dan jelaskan sebeb-sebabnya pada kolom di
sampingnya!
II. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !
1.
Lafaz
mengandung bacaan ....
A. Ghunnah musyaddah dan mad thabi’i
B. Iqlab dan mad jaiz munfashil
C. Idzhar safawi dan mad thabi’i
D. Idgham bighunnah dan ikhfa’
E. Ghunnah musyaddah dan mad wajib muttashil
2.
Lafaz
a. Idzhar
b. Ikhfa’
mengandung bacaan ....
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
15
c. Iqlab
d. Idgham bighunnah
e. Idgham bila ghunnah
3.
Manakah lafaz dibawah ini yang mempunyai arti “dan jiwa mereka” ....
a.
b.
c.
d.
e.
4.
Setiap muslim diperintahkan untuk melakukan mujahadah an-nafs. Dibawah ini
yang merupakan pengertian mujahadah an-nafs adalah ....
a. perjuangan sungguh-sungguh melawan hawa nafsu
b. bersungguh-sungguh untuk berserah diri kepada Allah SWT
c. perjuangan sungguh-sungguh melawan orang kafir
d. bersungguh-sungguh bersabar menerima cobaan dari Allah SWT
e. perjuangan sungguh-sungguh menahan rasa takut
5.
Mujahadah an-nafs memiliki banyak manfaat dan hikmah. Dibawah ini yang bukan
manfaat dan hikmah mujahadah an-nafs adalah ....
a. Hati semakin bersih dan tenang
b. Memperoleh kebahagiaan lahir dan batin
c. Dicintai Allah SWT dan sesama manusia
d. Hidup menjadi terasa dikekang
e. Mendapatkan ridha dari Allah SWT
6.
Perhatikan potongan QS Al-Hujurat ayat 12 berikut ini :
Potongan ayat diatas berisi ....
a.
b.
c.
d.
e.
7.
Perintah melaksanakan mujahadah an-nafs
Larangan berprasangka buruk
Perintah berperang melawan orang kafir
Larangan bersifat sombong
Perintah bersabar menghadapi cobaan
Salah satu perwujudan husnudzan adalah dengan selalu bersyukur atas semua nikmat
dan karunia yang diberikan Allah SWT. Dibawah ini yang bukan cara bersyukur
kepada Allah SWT adalah ....
a. Mengucapkan tahmid ketika mendapat nikmat
b. Mengucapkan istighfar ketika mendapat nikmat
c. Menggunakan semua nikmat dijalan Allah SWT
d. Merasa cukup atas pemberian Allah SWT
e. Menyedekahkan sebagian rezeki untuk kaum dhuafa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
16
8.
Allah SWT memerintahkan berprasangka baik kepada orang lain dan diri sendiri.
Seseorang yang berprasangka baik kepada diri sendiri akan memiliki sifat dibawah
ini, kecuali ....
a. Gigih berusaha dan bekerja keras
b. Percaya pada kemampuan diri sendiri
c. Selalu berdoa dan ikhtiar untuk mencapai cita-cita
d. Pesismis dalam menghadapi kehidupan
e. Tidak mengeluh atas semua kesulitan yang dihadapi
9.
Lafaz
berarti ....
a. dan jangan kalian mencari kesalahan orang lain
b. dan jangan kalian mengumpat
c. dan jangan kalian berputus asa
d. dan jangan kalian membantu orang kafir
e. dan jangan kalian meminta bantuan orang lain
10. Perhatikan firman Allah SWT berikut ini :
Ayat diatas menegaskan bahwa ....
a.
b.
c.
d.
e.
Allah SWT memuji orang mukmin yang memiliki kesabaran tinggi
Allah SWTtidak melarang seseorang berbuat aniaya jika terpaksa
Sesungguhnya Allah SWT Maha Bijaksana dan Maha Mengetahui
Allah SWT tidak membebani seseorang diluar batas kemampuannya
Allah SWT akan memberi pahala bagi orang yang beramal shaleh
11. Lafaz
a.
b.
c.
d.
e.
mengandung bacaan ....
Ikhfa’
Iqlab
Idzhar
Idgham bighunnah
Idgham bilaghunnah
12. Perhatikan potongan ayat berikut ini:
Potongan ayat diatas menegaskan bahwa ....
a.
b.
c.
d.
e.
Orang-orang mukmin akan masuk surga
Orang-orang mukmin memiliki akhlak mulia
Orang-orang muslim saling tolong - menolong
Orang-orang muslim saling menghormati
Orang-orang mukmin adalah bersaudara
13. Persaudaraan antar mukmin adalah persaudaraan yang diikat oleh ....
a. Penderitaan dan masalah hidup yang sama
b. Persamaan aqidah dan keimanan kepada Allah SWT
c. Satu keturunan nabi Adam as dan Hawa
d. Persamaan keinginan untuk hidup bahagia
e. Kebangsaan dan nasionalisme yang kuat
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
17
14. Potongan ayat yang berbunyi
artinya adalah ....
a. Bertakwalah kepada Allah agar mendapat rahmat
b. Orang beriman senantiasa menjaga lisan dan perbuatannya
c. karena itu damaikanlah antara kedua saudaramu (yang berselisih)
d. berserah dirilah kepada Allah SWT agar mendapat ridha-Nya
e. janganlah kalian mengadu-domba sesama orang mukmin
15. Perhatikan hadits berikut ini :
Hadits diatas menegaskan bahwa antara mukmin satu dengan lainnya
bagaikan ....
a. Buih dilautan yang mudah terombang-ambing
b. Air mengalir disungai yang jernih dan bersih
c. Satu keranjang buah yang beraneka ragam
d. Bangunan kuno yang perlu dilestarikan
e. Satu bangunan yang saling menguatkan
III.
Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Setiap muslim diperintah untuk melakukan mujahadah an-nafs supaya hidupnya bahagia.
Bagaimana cara menerapkan mujahadah an-nafs dalam kehidupan sehari-hari ?
2. Apa yang akan kamu lakukan jika mengetahui ada dua orang mukmin sedang berselisih
pendapat ?
3. QS Al-Hujurat ayat 10 mengandung pesan-pesan yang mulia. Jelaskan kandungan QS AlHujurat ayat 10 !
4. Seseorang yang terbiasa husnudzan akan memperoleh banyak manfaat dan hikmah. Sebutkan
manfaat dan hikmah orang yang berhusnudzan !
5. Sebutkan hukum bacaan ikhfa’ , idzhar, dan idgham bighunnah yang terdapat dalam QS AlAnfal ayat 72 !
Refleksi
Berilah tanda “cek” ( 
pernyataan yang tersedia !
No
) yang sesuai dengan dorongan hati kamu menanggapi pernyataan-
Pernyataan
1
Saat ada bisikan hawa nafsu untuk berbuat
maksiat saya segera membaca ta’awudz
2
Saya puasa senin-kamis untuk mengendalikan
diri dan mendekatkan diri kepada Allah SWT
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
Kebiasaan
Selalu
Sering
Jarang
skor 3
skor 2
skor 1
Tidak
pernah
skor 0
18
3
Saya meminta maaf kepada teman jika saya
bersalah
4
Saya mudah memaafkan kesalahan teman
5
Saya optimis mampu meraih cita-cita
6
Saya membaca istighfar ketika melakukan
kesalahan
7
Saya bertutur kata lemah lembut kepada teman
8
Saat berjumpa teman, saya menyapa dengan
ramah
9
Saya menghormati perbedaan pendapat
10
Saya menjaga persaudaraan dengan sesama
mukmin
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
19
Peta Konsep
Iman Kepada
Allah SWT
Iman Kepada
Allah
Makna Asmaul
Husna
Hikmah Beriman
Kepada Allah
SWT
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
20
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Peserta Didik
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam mempelajari
materi ini adalah:
1.
Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa
dan dengan alat) beberapa nama dalam Asmaul Husna.
2.
Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual
sampai ke yang bersfiat hipotesis - diawali dengan bimbingan guru sampai
dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan),
3.
Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang
diperlukan dari pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda,
dokumen, buku, ekperimen - mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, menentukan hubungan data/kategori - menyimpulkan dari hasil
analisis data - dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-
complicated structure
5.
Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
21
A
Muhasabah
Dengan membaca basmalah, semoga apa yang akan kita pelajari sesuai dengan ajaran Allah
SWT dan terlindung dari pengaruh syaitan yang terkutuk.
Anak-anakku sekalian, sebelum kita membahas tentang al-Asmaul Husna, mari kita bersama
merenungkan beberapa hal berikut:
1. Apa yang harus dimiliki oleh seorang khalifah?
Sesuai dengan QS Al-Baqarah ayat 30, manusia diciptakan Allah dengan satu tugas, yakni
sebagai khalifah di muka bumi. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, khalifah artinya
adalah wakil atau pengganti. Jadi tugas manusia di muka bumi ini adalah sebagai wakil atau
pengganti Allah dalam mengelola keseimbangan kehidupan.
Coba kita renungkan, apa yang harus dimiliki oleh seorang wakil/khalifah?
Menurut kamus besar bahasa Indonesia wakil adalah orang yg dikuasakan menggantikan yang
mewakilkan. Seorang wakil tentunya dipercaya oleh yang diwakilinya memiliki sifat, sikap
dan kemampuan yang sesuai dengan yang diharapkannya. Demikian juga dengan kita, Allah
tidak mungkin memilih kita sebagai wakil untuk mengurus dan menjaga bumi ini jika Dia
tidak tahu kalau kita memiliki kemampuan untuk itu. Yakinlah bahwa kita sebenarnya
dianugerahi oleh Allah sifat-sifat rububiyah yang tertuang dalam Asmaul Husna.
2. Mengapa budaya menghina, saling menghancurkan nama
baik orang lain menjadi trend politik di negara kita saat ini?
Kita memiliki sifat dasar al-Kariim (Memuliakan), ini
terlihat pada jawaban yang sama ketika kita melihat orang
yang dihinakan orang lain. Pasti semua hati berkata sama,
“Muliakan/kasihan dia/jangan hinakan dia”. Namun dalam
kenyataan dalam kehidupan. Ada manusia yang mengikuti
kata hatinya tersebut dan ada yang mengabaikannya. Sebagai wakil Allah yang al-Kariim,
tentunya kita harus menunjukkan bahwa kita juga adalah al-Kariim (selalu bersikap
mulia/berbudi pekerti luhur).
3. Mengapa banyak kasus kebohongan seperti maraknya kasus korupsi, kecurangan dalam ujian
dan lain-lain terjadi pada bangsa ini?
Selain al-Kariim, manusia juga dianugerahi sifat dasar al-Matiin (kokoh pendirian), semua
manusia dipastikan memiliki sense (rasa) yang membedakan mana yang baik dan mana yang
buruk. Setiap manusia pasti hatinya ingin berkata dan berlaku jujur, namun karena
kepentingan dan godaan syahwat duniawi, suara hati al-Matiin sedikit demi sedikit
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
22
tergoyahkan. Bahkan terabaikan, sehingga semakin jauhlah kita dari fungsi dan tugas kita
sebagai wakil Allah.
4. Mengapa di Negara kita banyak terjadi kriminalitas?
Allah memiliki sifat al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan). Demikian pula dengan wakilNya. Wakil Allah yang disebut manusia dikaruniai oleh Allah sifat al-Mu’min (member rasa
aman). Buktinya dapat dipastikan setiap manusia pasti ingin hidupnya aman dan ingin
menjadi pahlawan buat orang lain? Betul kan? Satu contoh, ketika kita melihat seorang ibuibu sedang mempertahankan dompetnya saat direbut oleh perampok bersenjata api. Apa yang
dibisikkan oleh hati kita pertama kali? Pasti jawabannya sama “Tolonglah Ibu Itu! Hajar
Perampoknya!Jadilah Pahlawan Pemberi Rasa Aman Untuk si Ibu!”. Namun karena
kepentingan dan pertimbangan-pertimbangan lain, terjadilah pertentangan dalam hati antara
men tidak. Berbagai macam bisikan datang, membuat kita menjadi takut mati, berhitung apa
untung-ruginya dan lain-lain. Akibatnya semakin hilanglah sifat dasar al-Mu’min dalam diri
kita.
5. Adakah manusia yang tahu apa yang akan terjadi pada hari esok atau masa depannya?
Ada dua orang pemuda yang sedang mencoba berwirausaha, kita sebut saja A dan B. Si A
mencoba terus pada satu bidang setelah menemui kegagalan. Sementara Si B terus berpindahpindah mencari peluang yang lain ketika dia gagal. Coba kalian terka siapa yang akan
menemukan kesuksesan terlebih dahulu? Pada saat kegagalan pertama, si A optimis bahwa
kesuksesan ada pada tahap kedua, namun hasilnya gagal lagi. Setelah kegagalan kedua Si A
berkata: “Kesuksesan ada pada tahap ke tiga, Jika ini pun gagal, maka saya sangat yakin tidak
mungkin kegagalan terjadi lagi pada tahap keempat karena segala kekurangan sudah
diperbaiki”. Sikap inilah yang menunjukkan bahwa si A percaya dan yakin bahwa Allah akan
menolong dia, karena Allah memiliki sifat al-Wakiil.
6. Tahukah apa yang terbaik buat kita?
Semua makhluk
diciptakan Allah
secara berpasangan.
Baik dan buruk, surge dan neraka, kaya dan miskin.
Percayakah kita jika kita akan dikumpulkan dan diberikan
sebuah kepastian akhir dimana kita akan ditempatkan?
Percayakah kita bahwa kita akan dihidupkan kembali oleh
Allah setelah kita mati? Percayakah kita jika nanti kita akan
dikumpulkan-Nya di Hari Kiamat?
Sebuah bukti bahwa Allah Maha Menghidupkan dan Maha
Mengumpulkan. Mari kita amati biji padi dan biji jagung. Biji padi dan biji jagung adalah
makhluk mati, buktinya jika dia disimpan di dalam botol dan tidak tersentuh oleh air, sampai
kapanpun mereka tidak akan pernah menjadi makhluk hidup. Tanamlah kedua makhluk mati
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
23
tersebut ke dalam tanah, dan siramlah dengan air. Tidak berapa lama, makhluk mati tersebut
berubah menjadi makhluk hidup. Tumbuh menjadi besar dan dewasa, sampai pada saatnya
Allah akan kembali mematikan kedua makhluk hidup tersebut di saat panen. Demikianlah
Allah maha menghidupkan dan mematikan.
Untuk melihat keadilan Allah mari kita renungkan QS Attakatsur/102 ayat 8 berikut:
Artinya: “Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang
dinikmati di dunia itu)”.
Jika kita merenungi ayat ini, maka tidak ada bedanya antara kaya dan miskin. Kedua-duanya
adalah ujian hidup. Orang yang dianugerahi kekayaan diuji oleh Allah, dapatkah dia
memanfaatkan kekayaannya tersebut untuk mendekat dan berbakti kepada Allah ? Orang miskin
diuji oleh Allah, bersabarkah orang miskin untuk tetap mendekat dan berbakti kepada Allah,
walaupun dalam dirinya timbul keinginan yang besar untuk hidup berkecukupan harta.
Demikian pula dengan orang cantik dan jelek atau pintar dan tidak pintar. Semua diuji
dengan kondisi masing-masing, siapakah yang siap menjadi kekasih Allah?. Inilah yang
membuktikan bahwa Allah maha Adil.
Anak-anakku sekalian, yakinlah bahwa Allah selalu memberikan kita yang terbaik dan
paling kita butuhkan. Allah membuat kita miskin bukan berarti Allah hendak membuat kita
terhina, tetapi itu adalah yang terbaik untuk kita. Bisa jadi ketika kita dijadikan oleh Allah
sebagai orang kaya, kita akan menjadi orang yang dibenci banyak orang karena kita sombong.
Yakinlah bahwa Allah Maha Adil menempatkan kita pada posisi terbaik. Syukurilah! Jadilah
manusia yang mau berterimakasih! Lakukan apa yang Allah inginkan dan Jauhi apa yang Allah
tidak sukai!
B
A
1.
Iman Kepada Allah swt.
Pengertian Iman
Menurut bahasa iman berasal dari kata aamana yang berarti percaya. Menurut Rasulullah
SAW seperti diriwayatkan oleh Ibnu Majah, Iman didefinisikan dengan akad/perjanjian dengan
hati, dan ikrar/bersumpah dengan lisan (ucapan) dan dilakukan/dibuktikan dengan anggota tubuh
(arkan).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
24
2.
Pengertian Iman kepada Allah SWT
Berdasarkan pengertian iman di atas, dapat kita uraikan bahwa iman kepada Allah menurut
bahasa adalah percaya sepenuhnya kepada Allah SWT. Jika kita bicara tentang percaya, mari kita
coba tela’ah deskripsi berikut:
Si A percaya kepada si B. Apa kira-kira yang akan dilakukan oleh si B jika si A menyuruh si
B untuk melakukan sesuatu? Misalnya si A menyuruh kepada si B agar membeli burung beo
berwarna hitam jika si B ingin hidup berlimpah harta. Jika si B percaya pada si A, pasti si B akan
langsung melaksanakan perintah si A tersebut. Tapi jika si B tidak melaksanakan perintah si A,
dapatkah dikatakan si B percaya dengan si A?. Walaupun si B beribu kali mengucapkan bahwa
dia percaya kepada si A, jika apa yang diperintahkan kepadanya tidak dilaksanakan, si A akan
beranggapan bahwa si B tidak percaya kepadanya.
Itulah jika iman dimaknai dengan percaya. Iman kepada Allah berarti percaya kepada Allah.
Apapun yang Allah ceritakan, Allah perintahkan dan Allah larang, kita harus mempercayainya.
Dan tanda dari kepercayaan tersebut adalah kita melaksanakan segala intruksi-Nya, berupa
perintah dan menjauhi larangan.
Dalam konteks keimanan kepada Allah, kepercayaan dimulai dari kepercayaan secara
dogmatis. Kepercayaan ini kemudian akan melahirkan keyakinan setelah kita membuktikan
konsep-konsep Allah yang tertuang dalam Al-quran.
Salah satu contoh perintah Allah adalah shalat. Allah berfirman dalam QS Al-Ankabut/29 :
45 :
Artinya:
“Bacalah apa yang telah diwahyukan kepadamu, Yaitu Al kitab (Al Quran) dan dirikanlah
shalat. Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji (tidak berprikemanusian) dan
mungkar (melanggar aturan). dan Sesungguhnya mengingat Allah (shalat) adalah lebih
besar (keutamaannya dari ibadat-ibadat yang lain). dan Allah mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS Al-Ankabut/29 : 45)
Percayakah kita kepada Allah? Jawabannya bukan dengan ucapan dalam mulut, tapi lakukan
apa yang Dia perintahkan dan rasakan hasilnya. Untuk percaya kepada Allah dapat dilakukan
melalui pemahaman sifat-sifat dan kekuasaan-Nya.
c
A
Apa Makna al-Asmaul Husna
Asmaul Husnaberasal dari kata al-asma yang berarti nama-nama dan al-husna yang
berarti baik. Jadi al-Asmaul Husna secara bahasa diartikan dengan nama-nama yang baik.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
25
Asmaul Husna adalah nama Allah yang terbaik. Dapat dikatakan pula sebagai asma
Allah yang terindah. Ia merupakan puncak keindahan karena di dalamnya terdapat makna
terpuji dan termulia. Nama-nama terindah itu mengandung pengertian kehidupan yang
sempurna, yang tidak didahului dengan ketiadaan dan tidak diakhiri dengan kesirnaan.
Tidak berawal dan tidak berakhir.
Secara fitrah manusia telah dibekali sifat-sifat baik dan terpuji. Sifat-sifat tersebut
merupakan pancaran dari asmaul husna. Sayangnya sejalan dengan perkembangan dan
pengaruh lingkungan, sifat-sifat dasar tersebut perlahan-lahan melemah dan menjadi
terkalahkan.
Sejak lahir, manusia telah dilengkapi dengan hati yang fitrah (bersih). Hal ini
merekam sifat-sifat Allah. Jika ia mampu memeliharanya samapai dewasa, maka
pancaran Asmaul Husna akan membuat dirinya menjadi mulia. Tetapi jika sifat fitrah itu
bercampur dengan sesuatu yang buruk, maka sifat-sifat fitrah ini akan menjadi lemah
bahkan terkalahkan dan terbelenggu oleh emosi diri, prasangka negative, kepentingan
pribadi dan pengaruh-pengaruh luar yang tidak menguntungkan.
Sifat-sifat dasar ini tidak akan pernah hilang dari manusia sampai dia meninggal,
walaupun dia terkalahkan oleh sifat-sifat buruk. Hal inilah yang menjadi dasar keimanan
seseorang kepada Allah SWT. Jika dia mampu menjaga dan mempercayai suara-suara
hati yang baik, maka keimanannya kepada Allah akan semakin baik.
Mari kita pelajari QS Al-A’raf/7 : 180 berikut:
Artinya:
“Dan bagi Allah asmaa-ul husna, Maka bermohonlah kepada-Nya dengannya, dan
tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam nama-namaNya. nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan”. (QS Al-Araf/7:180).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
26
‫سنَى‬
ْ ‫س َما ُء ا ْل ُح‬
ْ َ‫ا‬
‫اَل ُْم ْؤِم ُن‬
‫ئ‬
ُ ‫اَلْبَا ِر‬
‫َّاح‬
ُ ‫اَلْ َفت‬
‫اَل ُْم ِع ُّز‬
‫ف‬
ُ ْ‫اَللَّ ِطي‬
‫اَل َْعلِ ُّي‬
‫اَلْ َك ِريْ ُم‬
‫اَل َْم ِجيْ ُد‬
‫اَل َْمتِْي ُن‬
‫اَل ُْم ْحيِ ُى‬
ِ ‫اَلْو‬
‫اح ُد‬
َ
‫ُه َـواهللُ الَّ ِذى الَ اِلهَ اِالَّ ُه َـو‬
‫لسالَ ُم‬
َّ َ‫ا‬
‫اَلْ َخالِ ُق‬
‫اَ َّلرزَّا ُق‬
‫اَ َّلر ِاف ُع‬
‫اَل َْع ْد ُل‬
َّ َ‫ا‬
‫لش ُك ْوُر‬
‫ْجلِ ْي ُل‬
َ ‫اَل‬
‫اَل َْو ُد ْو ُد‬
‫س‬
ْ ‫اَلْ ُقد‬
ُ ‫ُّو‬
‫اَل ُْمتَ َكبِّـ ُر‬
‫َّاب‬
ُ ‫اَل َْوه‬
ِ
‫ض‬
ُ ‫اَلْ َخاف‬
‫ْح َك ُم‬
َ ‫اَل‬
‫ك‬
ُ ِ‫اَل َْمل‬
‫ار‬
َ ‫اَل‬
ُ َّ‫ْجب‬
‫َّار‬
ُ ‫اَلْ َقه‬
ِ ‫اَلْب‬
‫ط‬
‫ض‬
ُ ‫اس‬
ُ ِ‫اَلْ َقاب‬
َ
ِ ‫س ِميْ ُع اَلْب‬
َّ ‫َال‬
‫صيْـ ُر‬
َ
‫اَل َْع ِظ ْي ُم‬
‫ْحلِ ْي ُم‬
َ ‫اَل‬
‫ت‬
‫ظ‬
ُ ‫ْح ِف ْي‬
ُ ‫اَل ُْم ِق ْي‬
َ ‫اَل‬
ِ ‫اَلْو‬
ِ
‫اس ُع‬
‫ب‬
َ
ُ ‫اَل ُْمج ْي‬
َّ َ‫ا‬
‫ْح ُّق‬
‫لش ِه ْي ُد‬
َ ‫اَل‬
ِ ‫اَلْم ْح‬
‫ص ُّى‬
‫ْح ِم ْي ُد‬
َ ‫اَل‬
ُ
‫اَلْ َقيُّـ ْوُم‬
‫ْح ُّي‬
َ ‫اَل‬
ِ
‫اَلْ َقاد ُر‬
‫َّم ُد‬
َ ‫اَلص‬
ِ َّ‫اَلظ‬
‫اه ُر‬
‫اَالَ ِخ ُر‬
‫اَل ُْمنْتَ ِق ُم‬
‫اب‬
َّ ‫اَلتـ‬
ُ ‫َّو‬
‫ي‬
ُّ ‫اَلْ َق ِو‬
‫اَل ُْم ِع ْي ُد‬
ِ ‫اَلْم‬
‫اج ُد‬
َ
‫ِّم‬
ُ ‫اَل ُْم َقد‬
‫اَل َْولِ ُّى‬
‫ف‬
ُ ‫اَ َّلرءُ ْو‬
‫اَلْغَ ُف ْوُر‬
ِ ‫اَل‬
‫ب‬
َ
ُ ‫ْحس ْي‬
ِ
‫ْحكيْ ُم‬
َ ‫اَل‬
ِ
‫اَل َْوك ْي ُل‬
‫ئ‬
ُ ‫اَل ُْم ْب ِد‬
ِ ‫اَلْو‬
‫اج ُد‬
َ
‫اَل ُْم ْقتَ ِد ُر‬
ِ ‫اَلْب‬
‫اط ُن‬
َ
‫اَل َْع ُف ُّو‬
‫اَل ُْمغْنِ ُّى‬
‫اَلْغَنِ ُّى‬
‫ْج ِام ُع‬
َ ‫اَل‬
‫ط‬
ُ ‫اَل ُْم ْق ِس‬
‫اَلْبَ ِديْ ُع‬
ِ ‫اَلْه‬
‫اد ْى‬
َ
‫ُّوُر‬
ْ ‫اَلنـ‬
‫اَ َّلر ِشيْ ُد‬
ِ ‫اَلن‬
‫َّاف ُع‬
‫ث‬
ُ ‫اَل َْوا ِر‬
‫ِّر‬
ُ ‫اَل ُْم َؤخ‬
ِ ‫اَلْمتَـ َع‬
‫ال‬
ُ
ُ ِ‫َمال‬
‫ك‬
ِ‫ا ْل ُم ْلك‬
‫اَلصَّــبُوْ ُُر‬
‫اَ َّلرِح ْي ُم‬
‫اَل َْع ِزيْـ ُز‬
‫ار‬
ُ ‫اَلْغََّف‬
‫من‬
ُ ‫اَ َّلر ْح‬
‫اّل ُْم َهيْ ِم ُن‬
‫ص ِّوُر‬
َ ‫اَل ُْم‬
‫اَل َْع ِل ْي ُم‬
‫اَل ُْم ِذ ُّل‬
‫اَلْ َخبِْيـ ُر‬
‫اَلْ َكبِْيـ ُر‬
ِ
‫ب‬
ُ ْ‫اَ َّلرقي‬
ِ ‫اَلْب‬
‫ث‬
ُ ‫اع‬
َ
‫اَل َْولِ ُّى‬
‫ت‬
ُ ْ‫اَل ُْم ِمي‬
‫اَالَ َح ُد‬
‫اَالَ َّو ُل‬
‫اَلْبَـ ُّر‬
‫ُذ ْوا ْلجَ ـالَ ِل َواْالِ ْكـرَ ِام‬
‫َّار‬
‫اَل َْمانِ ُع‬
ُّ ‫اَلض‬
‫َا ْلبـَـاقِى‬
Keyakinan adanya Allah tidak perlu dipertanyakan. Namun keyakinan terhadap
pemahaman Asmaul Husna perlu ditajamkan. Karena banyak orang yang percaya kepada
Allah tetapi tidak mengetahui seluk beluk Asmaul Husna. Banyak orang yang hapal
Asmaul Husna, tetapi tidak tepat dalam mengaplikannya. Sehinga seringkali kita secara
tidak sadar menganalogkan antara sifat-sifat Allah dengan sifat makhluk.
Manusia sebagai khalifah Allah, tentu telah dibekali dengan sifat-sifat yang melekat
pada-Nya. Meskipun sifat-sifat itu tidak akan pernah sama. Misalnya Allah memiliki
sifat Maha Adil, manusia sebagai khalifah Allah dalam mengelola alam semesta ini pula
harus memiliki sifat adil. Apa yang akan dilakukan dengan memperhatikan asas keadilan
terhadap manusia lain, makhluk Allah yang lain yang Allah titipkan kepada kita untuk
mengurusnya. Seperti ketika kita mau merusak hutan, kita harus mempertimbangkan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
27
keadilan kepada manusia lain yang akan kekurangan oksigen dan persediaan air, hewan
yang akan kehilangan tempat tinggal dan habitatnya, tumbuhan lain yang akan
kehilangan sumber makanan karena daun-daun yang berjatuhan di atas mereka tidak lagi
berjatuhan.
Untuk lebih memahami makna Asmaul Husnaini marilah kita perdalam pemahaman
kita tentangnya dengan mempelajari beberapa Asmaul Husna berikut:
1.
Al-Karim
(Maha Mulia):
Mari kita pelajari QS An-Naml/27 ayat 40 :
Artinya:
“Barang siapa bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk dirinya, dan
barangsiapa yang ingkar maka sesungguhnya rabbku maha cukup dan maha mulia”.
Allah memiliki sifat al-Kariim, artinya Allah Maha
Mulia, ajaranNya pun mengandung kemuliaan. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia, mulia dimaknai dengan
tinggi (derajat, pangkat, jabatan), luhur (budi), dan
bermutu tinggi.
Kemuliaan Allah tercermin dari sifat-Nya yang tidak
pilih kasih dalam memperlakukan makhlkNya. Dia berikan makhluk-Nya kenikmatan
yang sangat sulit dihitung. Allah tidak meminta balasan apapun dari makhluk-Nya atas
segala nikmat tersebut. Sebenarnya jika kita bersyukur (berterimakasih) terhadap nikmat
yang kita peroleh dari Allah, sebenarnya kita bersyukur terhadap diri kita sendiri.
Untuk menguji keluhuran dan kemuliaan Allah mari kita jawab pertanyaanpertanyaan berikut:
a.
Adakah yang mampu menciptakan oksigen yang kita hirup secara gratis sepanjang
usia kita?
b.
Adakah yang memberikan air yang segar dan menyuburkan secara gratis selain
Allah?
c.
Adakah yang mampu memberikan sinar matahari gratis yang dapat member
kehangatan, kesehatan dan penerang bagi makhluk?
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
28
Dan masih banyak lagi nikmat Allah yang tidak akan dapat kita hitung dan kita
sebutkan satu persatu. Semuanya GRATIS, Allah tidak meminta apapun kepada kita.
Allah hanya menawarkan kepada kita, jika kita ingin hidup bahagia, sejahtera ikutilah
aturan-Nya. Tetapi jika tidak mau, kita dipersilahkan untuk memilihnya, dengan
konsekuensi hidup sesuai pilihan kita masing-masing.
Inilah yang menunjukkan kemuliaan dan keluhuran Allah. Manusia sebagai wakil
Allah, makhluk kepercayaan Allah untuk memimpin kehidupan alam semesta ini tentu
harus memiliki sifat seperti yang kita wakili. Sebagai dasarnya Allah sudah tiupka pada
qalbu kita sifat dasar kemuliaan.
Sudahkah kita sebagai wakil Allah lebih baik dari mahkluk Allah yang lain yang
Allah serahkan kepada kita pengelolaannya. Sudahkah kita melebihi matahari dalam
memberi manfaat kepada makhluk Allah yang lain?. Jika belum, maka sebenarnya kita
belum menjadi manusia. Karena manusia hakikatnya adalah khalifah. Manusia adalah
pemimpin bagi alam semesta ini.
Kemuliaan yang harus melekat dan menjadi sifat manusia sebagai
makhluk
kepercayaan Allah dimulai dari kesadaran diri bahwa kemuliaan hanya akan didapat
dengan cara memuliakan yang lain. Jadilah manusia yang sebenarnya dengan
mempelajari buku panduan pengelolaan alam semesta ini yang dikeluarkan oleh Allah
(Al-Qur’an) dan contoh manusia paripurna, Rasulullah Muhammad SAW. Dengan
mempelajari dan mengaplikasikan Al-quran dalam kehidupan ini akan lahirlah manusia
sebenarnya yang memiliki kemuliaan sesuai dengan yang disampaikan Allah dalam QS
At-Tiin/96:4 berikut :
Artinya: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang terbaik”
2.
Al- Mu'min
(Maha Mengaruniakan Keamanan):
Al-mu’min adalah isim fa’il dari kata amana, yang
artinya pemberi keamanan. Allah memiliki sifat al-mu’min
artinya Allah adalah zat yang maha memberikan keamanan
kepada makhlukNya. “Ya Allah, lindungilah kami dari
marabahaya dan ketakutan” inilah do’a yang sering kita
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
29
panjatkan kepada Allah. Ini merupakan bukti bahwa Allah adalah pemberi rasa aman dan
pemberi ketenangan di hati manusia.
QS Al-Quraisy/106 : 3-4 menyebutkan:
Artinya:
3. Maka hendaklah mereka menyembah Tuhan Pemilik rumah ini (Ka'bah).
4. yang telah memberi makanan kepada mereka untuk menghilangkan lapar dan
mengamankan mereka dari ketakutan.
Merupakan sebuah naluri dan sifat fitrah manusia baik secara pribadi maupun sosial
cenderung untuk mendapatkan rasa aman. Karena kecenderungan inilah, manusia sebagai
khalifah harus memberikan rasa aman tersebut kepada alam semesta. Rasulullah
bersabda, “Demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak beriman, demi Allah tidak
beriman.” Mendengar demikian para sahabat bertanya, “Siapakah yang engkau
maksudkan ya Rasulullah?” Jawab rasulullah, “Yang tidak memberikan rasa aman
tetangganya dari gangguannya.” (HR Bukhori).
Indahnya kehidupan ini jika setiap manusia memiliki sifat al-Mu’min. Ia akan saling
memberikan rasa aman kepada sesamanya dan kepada makhluk Allah yang lain.
Memberikan rasa aman kepada orang lain dapat dilakukan dengan bersikap jujur, amanah
dan dapat dipercaya. Sikap tidak jujur dan khianat serta mencari kesalahan orang lain
dapat memicu ketidaknyamanan kehidupan orang lain. Prilaku mencuri, korupsi, tawuran
adalah beberapa perilaku yang bertolak belakang dengan Asmaul Husna al-mu’min. Jika
kita percaya bahwa Allah memiliki sifat al-mu’min, maka jadilah khalifah yang dapat
mewujudkan sifat tersebut dalam kehidupan kita. Jadilah pemberi keamanan kepada
makhluk Allah yang lain.
3.
Al Wakil
(Maha Mewakili/Penolong):
Alwakiil berasal dari kata wakala yang artinya
menyerahkan dan mempercayakan suatu urusan kepada
orang lain (mewakilkan). Dalam konteks asmaul husna,
Allah al-Wakiil dapat berarti kita menyandarkan segala
urusan kita kepada Allah SWT.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
30
Dalam kehidupan, sering kita menemukan kegagalan. Dari kegagalan ini akan lahir
dua tipe manusia. Pertama tipe orang optimis (tawakkal) yang memasrahkan dan
meyakini bahwa segala urusan apapun dalam kehidupan ini ada yang maha mengatur.
Tipe manusia kedua adalah tipe orang putus asa, orang-orang seperti inilah yang tidak
menyadari bahwa dibalik sesuatu yang kita alami, kita lihat, kita dengar, kita rasakan ada
hikmah yang harus kita ambil pelajaran untuk menjalani masa depan.
Ada seseorang yang mengatakan hidup itu ibarat berjalan mengendarai mobil. Kaca
depan dan kaca spion merupakan dua kaca yang sangat penting diperhatikan. Kaca depan
pasti lebih besar dari kaca spion. Ini menandakan bahwa peluang kehidupan di depan
lebih besar. Kita hanya perlu melihat ke belakang melalui kaca yang kecil untuk
memastikan bahwa pergerakan kita tidak membahayakan orang lain. Coba bayangkan
bagaimana jadinya jika dalam mengendarai mobil, kita lebih banyak memandangi kaca
spion. Demikianlah perumpamaan orang-orang yang terlalu banyak meratapi masa lalu.
Dia akan mencelakakan dan menggangu orang di sekitarnya.
Sebuah pepatah mengatakan, “Manusia hanya bisa berencana, Tuhanlah yang
menentukan”. Pepatah ini sangat tepat menggambarkan bahwa Allah adalah al-Wakiil,
yang selalu membantu untuk menyelesaikan masalah-masalah kita. Inilah luar biasanya
Allah, Dia mempercaya kita untuk menjadi wakil-Nya mengelola alam semesta, namun
jika kita menemukan masalah dalam tugas tersebut, kita diperintahkan-Nya untuk
meminta bantuan-Nya. QS Ali Imran/3 : 173 menyebutkan:
Artinya:ُُُ
“(yaitu) orang-orang (yang mentaati Allah dan Rasul) yang kepada mereka ada
orang-orang yang mengatakan: "Sesungguhnya manusia telah mengumpulkan
pasukan untuk menyerang kamu, karena itu takutlah kepada mereka", Maka
Perkataan itu menambah keimanan mereka dan mereka menjawab: "Cukuplah Allah
menjadi penolong Kami dan Allah adalah Sebaik-baik Pelindung".
Selain itu dalam QS Annisa/4 : 132
Artinya: “dan kepunyaan Allah-lah apa yang di langit dan apa yang di bumi.
cukuplah Allah sebagai Pemelihara”.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
31
Keimanan bahwa Allah memiliki sifat al-wakiil akan mendorong kita untuk selalu
dekat kepada-Nya. Kita akan melakukan sesuatu tanpa terlalu memikirkan hasilnya,
karena tugas kita dalam hidup ini sebenarnya adalah bekerja, berkreasi, beraktifitas.
Adapun masalah hasilnya kita serahkan kepada Allah.
Dari asma Allah al-Wakiil ini kemudian lahirlah konsep tawakkal. Tawakkal dalam
bahasa Indonesia dapat disamakan dengan optimis, yakin bahwa Allah selalu
memberikan yang terbaik untuk kita. Dari asma Allah al-Wakiil ini pula dapat ditemukan
keindahan ajaran Islam tentang takdir. Dalam ajaran Islam dijelaskan bahwa takdir
manusia semua telah diatur oleh Allah. Rizkinya, usianya, jodohnya dan lain-lain. Kita
tidak tahu apakah akan menjadi orang kaya atau miskin, berumur panjang atau pendek,
dapat perawan/perjaka atau kakek/nenek. Karena kita tidak tahu takdir kita, maka wajib
kita untuk berikhtiar. Namun ingat, jika gagal, Allah adalah al-Wakiil. Dia siap
membantu kita menyelesaikan masalah kita. Menghadaplah kepadaNya kapanpun kita
butuh. Dimana? Kita dapat menemui dan berbincang/konsultasi dengan Allah di ruangan
khusus yang disebut tempat sujud. Masjid menjadi tempat konsultasi kita dengan Allah
berkaitan dengan laporan perkembangan tugas kita sebagai wakil-Nya. Kapan? Jika kita
ingin langsung diterima di ruangan-Nya, maka carilah waktu dimana manusia yang lain
sedang istirahat yakni pada saat tengah malam.
4.
Al-Matin
(Maha Kokoh/Kuat)
Allah
asma al-Matiin artinya Allah adalah Dzat yang
memiliki
Maha Kokoh dalam kekuasaan-Nya. Allah adalah Dzat yang maha kuat dalam pendirianNya. Allah adalah Dzat yang maha teguh dalam janji-Nya.
Allah menjanjikan kebahagiaan dan surga bagi hamba
yang mengikuti perintah-Nya, dan Allah menjanjikan
kehidupan yang saling bermusuhan dan panas serta Nerakan
bagi yang mengingkari dan menolak aturan-aturan-Nya. Ini
semua tidak akan pernah berubah sampai kapanpun, karena
Allah al-Matiin sesuai dengan QS Ad-Dzariyat/51 : 58,
Artinya: “Sesungguhnya Allah Dialah Maha pemberi rezki yang mempunyai
kekuatan lagi sangat kokoh”.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
32
Manusia sebagai khalifah, tentu pula harus memiliki sifat ini. Kita harus memiliki
sifat teguh, tidak gampang tergoda dan tergoyahkan dengan harapan-harapan palsu yang
mengintai dan menggoda kita.
Manusia yang meyakini bahwa Allah al-Matiin akan terus berusaha menjadi manusia
yang teguh pendirian dalam kebenaran, kuat kemauan untuk menjadi manfaat bagi
manusia dan mahkluk Allah yang lain.
5.
Al-Jami’
(Yang Maha Mengumpulkan)
Dalam QS Ali Imran/3 ayat 9 Allah SWT berfirman :
Artinya: "Ya Tuhan Kami, Sesungguhnya Engkau mengumpulkan manusia untuk
(menerima pembalasan pada) hari yang tak ada keraguan padanya".
Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.
Jami’ berasal dari kata jama’ah yang artinya kumpulan,
lebih dari satu atau banyak. Allah bersifat al-Jami’ artinya
Allah Maha Mengumpulkan/Mempersatukan.
Selain Allah akan mengumpulkan kita nanti pada hari
kiamat.
Allah al-Jami’ juga dapat kita buktikan dalam
kehidupan ini. Coba kita amati sistem tata surya, adakah yang mampu mengumpulkan
matahari, planet, asteroid, bintang, dan benda langit lainnya menjadi satu kesatuan sistem
yang harmonis? Atau kita perhatikan kehidupan di laut. Didalamnya hidup berbagai jenis
makhluk yang Allah kumpulkan menjadi sebuah ekosistem laut yang saling berhubungan
dan saling membutuhkan? Subhanallah !.
Itulah asma Allah al-Jami’. Ada dua pelajaran yang dapat kita petik dari asma Allah
al-Jami’.
Pertama Allah akan mengumpulkan dan meminta pertanggungjawaban kita nanti
pada hari Akhir. Maka sudah siapkah kita mempertanggungjawabkan tugas kita sebagai
khalifah di muka bumi ini?
Kedua, sebagai khalifah, manusia yang dipercaya Allah untuk mengatur kehidupan
alam semesta ini. Kita harus membumikan al-Jami’ dalam kehidupan. Kita harus menjadi
katalisator untuk terbentuknya persatuan dan kesatuan mahkluk-makhluk Allah sehingga
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
33
menjadi satu kesatuan sIstem kehidupan yang harmonis dan saling membutuhkan.
Bayangkan jika kelompok katak sawah mengasingkan diri, tidak mau menyatu karena
kepentingannya dalam sebuah ekosistem sawah. Maka akan matilah seluruh burung
elang, karena katak sawah mengingkari tugas sebagai makhluk yang Allah cipatakan
sebagai makanan burung elang. Akibat dari pengingkaran katak sawah tersebut, maka
hancurlah ekosistem sawah yang harmonis tersebut.
Dari sifat al-Jami’-lah yang Allah tampakkan dalam rantai makanan dan ekosistem
sawah, pelajaran berharga untuk kita sebagai khalifah. Jagalah persatuan dan kesatuan
sistem kehidupan, bertanggungjawablah pada tugas dan fungsi masing-masing. Jangan
merasa diri yang paling baik dan paling benar. Karena hanya Allah yang bisa
memutuskan mana yang benar dan mana yang salah. Jangan sok tahu dengan
menghakimi orang lain salah, dan kemudian kita menarik diri dari tugas dan fungsi kita
dalam system kehidupan. Bukankah Allah berfirman :
Artinya:
11. Hai orang-orang yang beriman, janganlah sekumpulan orang laki-laki
merendahkan kumpulan yang lain, boleh Jadi yang ditertawakan itu lebih baik
dari mereka. dan jangan pula sekumpulan perempuan merendahkan kumpulan
lainnya, boleh Jadi yang direndahkan itu lebih baik. dan janganlah suka mencela
dirimu sendiri dan jangan memanggil dengan gelaran yang mengandung ejekan.
Seburuk-buruk panggilan adalah panggilan fasik setelah beriman dan
Barangsiapa yang tidak bertobat, Maka mereka Itulah orang-orang yang zalim.
(QS Al-Hujuraat/49:11)
Sebagai wakil dari al-Jami’ mari kita menjadi pemersatu dari segala unsur kehidupan
ini agar menjadi sebuah kehidupan yang harmonis dan indah.
6.
Al-‘Adl
(Maha Adil)
Dalam QS. Al-Baqarah/2 ayat 216 Allah SWT berfirman :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
34
….
Artinya: ”…. boleh Jadi kamu membenci sesuatu, Padahal ia Amat baik bagimu,
dan boleh Jadi (pula) kamu menyukai sesuatu, Padahal ia Amat buruk bagimu;
Allah mengetahui, sedang kamu tidak mengetahui”.
Allah bersifat al-Adlu artinya yang Maha Adil. Menurut
kamus besar bahasa Indonesia ; adil adalah sama berat; tidak
berat sebelah; tidak memihak. Maksud Allah memiliki sifat
adil adalah bahwa Allah adalah Dzat yang memelihara
kewajaran atas berlanjutnya eksistensi.
Di manakah letak keadilan Allah ketika dihadapkan pada
kenyataan bahwa ada yang kaya dan ada yang miskin?. Gugatan inilah yang sering
muncul pada orang-orang tidak beruntung secara finansial.
Allah memiliki hari Akhir, waktu dan tempat manusia mempertanggungjawabkan
tugas mereka sebagai khalifah. Untuk memahami adil-Nya Allah mari kit baca ilustrasi
berikut:
Ada dua orang bawahan yang ditugaskan oleh atasannya untuk membangun sebuah
perkampungan. Sebut saja A dan B. Si A hanya dibekali oleh atasannya pengetahuan
tentang bagaimana cara membangun perkampungan. Sementera si B dibekali oleh
atasannnya fasilitas yang memadai, diantaranya uang, mobil dan lain-lain.
Setelah masa kontraknya selesai, kedua karyawan tersebut dipanggil oleh atasannya.
Keduanya harus mempertanggungjawabkan tugas masing-masing. Jika kita menjadi
atasan si A dan si B, apakah pertanyaan yang diajukan kepada keduanya sama? Apakah
yang harus dipertanggungjawabkan keduanya sama? Ya. Tentu akan berbeda. Si B akan
mendapat pertanyaan dan pertanggungjawaban yang berat karena dia harus
mempertanggungjawabkan penggunaan uang, mobil dan fasilitas-fasilitas lain.
Sementara si A hanya akan ditanya tentang ilmu yang dia manfaatkan.
Adilkah si atasan jika membebani pertanggungjawaban yang sama kepada kedua
bawahannya?
Demikian pula dengan hidup kita, Allah akan meminta pertanggungjawaban segala
apapun yang Allah titipkan/bekalkan kepada kita. Kita yang diberi keleluasaan rizki
janganlah merasa bahwa itu semua hadiah, bukan! Itu adalah titipan yang dipercayakan
kepada kita untuk digunakan membangun sarana dan prasarana umum yang digunakan
oleh umat. Bersyukurlah, bahwa golongan ini dipilih oleh Allah dengan ujian syukur.
Jika bersyukur, maka akan Allah tambahkan, namun jika ingkar terhadap tugas maka
siksa Allah sangat pedih.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
35
Bagi yang diberi kesempitan/kesederhanaan rizki, jangan menggugat! Karena
yakinlah kita yang diberi kesederhanaan rizki adalah golongan yang dipilih oleh Allah
dengan ujian sabar. Barang siapa yang bersabar, maka dia akan naik derajat dan menjadi
orang yang berbahagia. Bagaimana tidak berbahagia, disaat pertanggungjawaban di
akhirat, orang-orang miskin ini tidak akan banyak pertanyaan dari Allah. Orang-orang
miskin ini hanya akan mempertanggungjawabkan umur mereka.
Dalam QS. Al-Zalzalah/99 : 6-8 Allah berfirman :
Artinya:
6. pada hari itu manusia ke luar dari kuburnya dalam Keadaan bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka,
7. Barangsiapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya Dia akan
melihat (balasan)nya.
8. dan Barangsiapa yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun, niscaya Dia
akan melihat (balasan)nya pula.
Itulah bukti bahwa Allah Maha Adil. Hanya ada dua jurus untuk menjalani hidup ini.
Syukur bagi yang beruntung, dan sabar bagi yang belum beruntung. Dan ingat syukur
dan sabar adalah alat uji Allah kepada wakill-Nya. Agar Dia dapat mengukur siapakah
diantara hamba-Nya yang paling bertakwa.
Sebagai wakil-Nya, kita harus berlaku adil sebagai mana titah Allah berikut:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu Jadi orang-orang yang
selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. dan
janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk
Berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. dan
bertakwalah kepada Allah, Sesungguhnya Allah Maha mengetahui apa yang kamu
kerjakan”. (QS Al-Maidah/5:8)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
36
7.
Al-Akhir
(Maha Akhir)
Allah Al-Akhir artinya Allah adalah Dzat yang paling akhir dibandingkan selainNya.
QS Al-Hadiid/57:3
Artinya: “Dialah yang Awal dan yang akhir yang Zhahir dan yang Bathin; dan Dia
Maha mengetahui segala sesuatu”.
Bagi manusia yang mempercayai bahwa Allah alAkhir, dia akan memanfaatkan umurnya semasa hidup
untuk menjadi abdi Allah. Ia akan bekerja semaksimal
mungkin memanfaatkan segala yang dia miliki untuk
menjalankan perintah Allah. Karena dia sadar bahwa
ada dzat yang Maha Akhir yang akan menjadi titik
akhir dari kehidupan ini. Setiap manusia tidak akan lepas dari pertanggungjawaban
tugasnya sebagai makhluk kepercayaan Allah, pemimpin di muka bumi ini.
B. Hikmah Beriman Kepada Allah SWT
Setelah kita mempelajari tujuh Asmaul Husnadi atas, ada beberapa pelajaran/hikmah
yang dapat kita petik dari keimanan kepada Allah melalui pemahaman terhadapt Asmaul
Husna. Hikmah-hikmah tersebut antara lain:
1.
Keimanan kepada Allah harus ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintahNya. Bukan hanya sebuah pengakuan palsu dengan lisan.
2.
Allah memiliki Asmaul Husnadan kita diperintah untuk berdoa dengannya, maka
pelajarilah 99 Asmaul Husna Allah dan berdo’alah dengannya.
3.
Mendorong kepada kita agar dapat mewujudkan sifat-sifat mulia Allah dalam
perilaku kita sehari-hari.
4.
Allah maha mulia (al-Kariim), maka jadilah khalifah Allah yang memiliki keluhuran
budi.
5.
Allah maha memberi keamanan (al-Mu’miin), maka jadilah khalifah Allah yang
dapat memberikan keamanan untuk mahkluk lain.
6.
Allah maha menolong (al-Wakiil), maka hiduplah dengan optimis karena Allah akan
menolong khalifahNya yang mengalami masalah dalam tugasnya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
37
7.
Allah maha kuat/kokoh (al-Matiin), maka jadilah khalifah Allah yang teguh
pendirian dalam menegakkan kebenaran dan kejujuran.
8.
Allah maha mengumpulkan (al-Jamii’), maka bersiaplah untuk berkumpul di padang
mahsyar untuk mempertanggungjawabkan amanah Allah kepada kita sebagai
khalifah di muka bumi ini. Dan jadilah katalisator yang dapat mewujudkan persatuan
dan kesatuan ummat untuk terbentuknya satu kesatuan sistem kehidupan yang
harmonis.
9.
Allah maha adil (al-’Adl), jadilah khalifah yang yakin bahwa Allah maha tahu apa
yang kita butuhkan, sehingga kita menjadi manusia yang siap mendapat ujian syukur
ataupun ujian sabar dari Allah.
10. Allah maha akhir (al-Akhir), jadilah khalifah yang siap bertanggungjawab terhadap
apa yang kita lakukan dalam rangka menjalani tugas sebagai khalifah ini.
Rangkuman
1. Asmaul Husnaadalah nama-nama Allah yang terbaik.
2. Manusia adalah khalifah Allah yang bertugas mengejawantahkan sifat-sifat Allah
dalam mengelola kehidupan alam ini.
3. Jumlah Asmaul Husnaada 99 nama, beberapa dinataranya adalah:
a. al-Kariim (Maha Mulia) ,
b. al-Mu’min (Maha Memberi Keamanan),
c. al-Wakiil (Maha Penolong),
d. al-Matiin (Maha Kuat),
e. al-Jaami’ (Maha Mengumpulkan/Mempersatukan),
f. al-‘Adl (Maha Adil), dan
g. al-Akhiir (Maha Akhir)
4. Di antara hikmah mempelajari Asmaul Husna adalah dapat meningngkatkan
keimanan kepada Allah yang ditunjukkan dengan melaksanakan perintah-perintahNya dan menjauhi segala larangan-Nya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
38
Tamrinat
I. Penerapan
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai sikap kalian!
No
Pernyataan
1.
Iman kepada Allah cukup dengan mengakui adanya
Allah saja.
Tidak apa-apa meninggalkan shalat kalau sekali-kali.
Manusia itu harus memiliki keluhuran budi.
Orang yang tidak berbudi pekerti luhur belum
termasuk manusia sebenarnya.
Tidak apa-apa berbohong, kalau untuk kebaikan kita.
Saya tidak akan berbohong, walaupun pahit
akibatnya.
Tawuran boleh saja, kalau untuk mempertahankan
gengsi sekolah.
Saya siap berkorban, demi memberi keamanan untuk
saudara saya.
Kegagalan adalah sesuatu yang bias.a
Kekayaan adalah hasil kerja keras saya, jadi saya
tidak perlu berbagi.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Setuju
Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
II. Pilihan Ganda
Berilah tanda silang (X) pada pilihan a, b, c, d, atau e yang sesuai dengan jawaban
yang paling tepat!
1.
2. ercaya dan yakin kepada Allah dengan sesungguhnya disebut ... .
A. Iman
B. Islam
C. Ihsan
D. Muhsin
E. Muslim
3. Nama-nama Allah yang disebut Asmaul Husna berjumlah ... .
A. 95
B. 96
C. 97
D. 98
E. 99
4. Al-Kariim berarti ... .
A. Maha Pengasih
B. Maha Penyayang
C. Maha Bijaksana
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
39
D. Maha Mengetahui
E. Maha Mulia
5. Allah Maha Memberi Keamanan kepada makhluk-Nya, karena Allah memiliki sifat ... .
A. Al-Kariim
B. Al-Mukmiin
C. Al-matiin
D. Al-Akhir
E. Al-Jami’
6. Seseorang yang memiliki pendirian yang teguh dalam mempertahankan dan
memperjuangkan kebenaran adalah orang yang terilhami oleh asma Allah ... .
A. Al-Kariim
B. Al-Mukmiin
C. Al-Matiin
D. Al-Al-Akhiir
E. Al-Jamii’
7. Perilaku koruptor mengindikasikan bahwa mereka tidak mempercayai sifat Allah ... .
A. Al-Matiin
B. Al-Jami’
C. Al-Akhiir
D. Al-Adl
E. Al-Mālik
8. Di antara keteladanan yang dapat dicontoh dari sifat As-Jami’ adalah ... .
A. selalu berusaha untuk hadir di tengah-tengah masyarakat dengan penuh kedamaian
B. memberikan keleluasaan ke setiap orang untuk menyelesaikan kewajibannya
C. mengajak orang untuk mau melakukan kebaikan sesuai kehendaknya
D. selalu berkata benar dan jujur
E. membiarkan setiap orang untuk berbuat semaunya
9. Perilaku yang tidak termasuk keimanan terhadap sifat Allah Al-Wakiil adalah ... .
A. Mendirikan shalat setiap waktu
B. Ṣadaqah
C. Menyayangi orang tua
D. Membantu orang yang membutuhkan
E. Memiliki keris pusaka untuk kekayaan
10. Allah SWT. mengumpulkan dan menyatukan beberapa makhlukNya yang ada di sawah
sehingga membentuk satu kesatuan ekosistem sawah membuktikan bahwa Allah SWT.
bersifat ... .
A. Ar-Wakiil
B. Ar-Jami’
C. Al-Kariim
D. Al-Matiin
E. Al-Akhir
11. Seseorang yang telah meneladani sifat Al-wakiil, akan terlihat dari perilakunya yaitu ....
A. Selalu berusaha dengan optimisme yang tinggi walau terus dihadapkan pada kegagalan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
40
B. Seorang mu’min harus berupaya menjadi pemaaf segala kesalahan yang dilakukan
orang lain kepadanya
C. Seorang mu’min harus jujur melaksanakan amanah yang dibebankan kepadanya
D. Seorang mu’min harus mampu menjaga keselamatan baik dirinya atau orang lain dari
kejahatan dan kezaliman
E. Seorang pemimpin harus ikhlas dan bertanggungjawab dalam menjalankan
kepemimpinananya
III. Uraian
1. Jelaskan pengertian al-Asmaul Husna!
2. Tuliskan 7 al-Asmaul Husnabeserta artinya!
3. Bagaimana caramu untuk dapat meneladani sifat Al-mukmiin dalam kehidupan
sehari-hari?
4. Tuliskan satu ayat yang menjelaskan tentang larangan meremehkan orang lain!
5. Jelaskan hikmah beriman kepada Allah melalui pemahaman Asmaul Husnaal-kariim,
al-mu’miin, al-matiin, al-Jami, al-wakiil dan al-adl!
IV. Tugas
Untuk membiasakan kita dalam mengaplikasikan Asmaul Husnadalam kehidupan sehari-hari,
susunlah fortopolio yang merangkum kegiatan kalian selama satu semester ke depan yang meliputi
pembuktian yang menunjukkan prilaku:
1. Keluhuran budi (Kumpulkan 40 lembar penilaian teman/orang tua/guru/saudara
terhadap kalian)
Materi penilaian meliputi:
a. Cara bicara
b. Cara bergaul
c. Cara berpakaian
d. Cara menyelesaikan masalah
2. Kokoh pendirian (bukti fisik dapat berupa foto/rekaman video/keterangan saksi)
Hasil
Alasan
Tanggal
Deskripsi Pendapat
No
Masalah
(Tetap/Berubah) Perubahan
Kejadian
Kejadian
Kalian
Pendirian
3. Pemberi rasa aman (bukti fisik dapat berupa foto/rekaman video/keterangan saksi)
Tanggal
Deskripsi
Yang
No
Hasil
Kejadian
Kejadian
Dilakukan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
41
4. Tawakkal
Susun agenda harian dan pelaksanaannya selama satu semester
Hari
No Agenda
Rencana
Pelaksanaan
Tanggal
kegiatan
Waktu
5. Perilaku adil
Tanggal
No
Kejadian
Deskripsi
Kejadian
Yang
Dilakukan
Keterangan
Hasil
Referensi:
Departemen Agama RI. 2005. Al-Qur’an dan Terjemahnya. Semarang: Karya Putra.
Abu Fajar Al-Qalami.2009.Sukses Dan Kaya Dengan Mengamalkan Asmaul Husna.Mitrapress
Muhammad Hafizh Al-Ashqiya. 2011.Quantum Doa Percepatan Rizqy.Yogyakarta.Pustaka Radja
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
42
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
43
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1.
Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan
alat) At Taubah ayat 122 dan hadits terkait serta tayangan filem atau kejadian sehari-hari
berkaitan dengan menuntut ilmu serta patuh kepada orang tua dan guru,
2.
Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis-diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan),
3.
Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime mengumpulkan data,
4.
Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori-menyimpulkan dari hasil analisis data-dimulai dari
unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)
5.
Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi- dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
44
A
Muhasabah
Pada masa sekarang sekolah seakan-akan
tempat mencari nilai tapi bukan mencari ilmu.
Begitulah umumnya motivasi anak ketika sekolah
dan menancap betul di dalam hati. Hal ini
menjadi orientasi dan tujuan dalam perjalanan
pendidikan pelajar sekarang. Padahal harus
disadari jika nilai bukanlah segalanya. Ketika
masuk SMA, pada umumnya yang tergambar
dalam pikiran pelajar adalah bagaimana harus mendapat nilai bagus dengan grafik yang
meningkat secara konsisten, bukannya menurun. Pelajar dituntut untuk belajar demi
mendapat nilai yang baik, jika hasil tidak sesuai maka rasa menyesal bahkan putus asa
menyelimuti.
Jika seseorang belajar hanya berorientasi pada nilai, akan tetapi yang diperoleh bukan
nilai yang baik, sehingga dia merasa tidak tahu apa yang telah pelajari, semua seperti biasa
saja, setelah ulangan atau ujian semuanya serasa hilang. Hal ini berarti ilmu itu hilang dan
rasanya tidak ada lagi yang tersisa. Namun jika orientasi belajar adalah ilmu maka kehidupan
pelajar menjadi lebih bermakna, dia selalu merasakan kepuasan setiap selesai belajar, dan
tanpa di kejar pun nilai meningkat fantastis.
Sesungguhnya ketulusan niat dan kesabaran dalam melakukan segala kegiatan sangat
diperlukan, bukan hanya untuk mengejar sesuatu. Seseorang akan rela belajar hingga pagi,
hanya untuk mengejar kepuasan belajar, kenikmatan belajar akan di peroleh. Berbeda sekali
ketika belajar hanya untuk mengejar nilai, sangat susah bagi seseorang untuk belajar hingga
tengah malam, susah untuk memfokuskan diri. Jadi intinya, kita harus melakukan sesuatu
dengan tulus dan tanpa mengharapkan imbalan, atau jangan hanya meminta atau
mengharapkan imbalan dari apa yang kita kerjakan, semuanya itu akan berjalan beriringan
sesuai dengan yang kita kerjakan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
45
B
1.
Tuntunan Menuntut Ilmu
Pengertian
Kata ilmu dalam bahasa Indonesia berasal dari kata al-‘ilmu dalam bahasa Arab. Secara
bahasa (etimologi) kata al-‘ilmu adalah bentuk masdar atau kata sifat dari kata `alima – ya`lamu`ilman. Dijelaskan bahwa lawan kata dari al-‘ilmu adalah al-jahl (bodoh/tidak tahu). Sehingga
jika dikatakan alimtu asy-syai’a berarti “saya mengetahui sesuatu”.
Sementara secara istilah (terminologi) ilmu berarti pemahaman tentang hakikat sesuatu. Ia
juga merupakan pengetahuan tentang sesuatu yang diketahui dari dzat (esensi), sifat dan makna
sebagaimana adanya. Dalam kitab Tafsir Aisar at-Tafaasir dijelaskan bahwa:
Artinya : “Ilmu itu adalah jalan menuju rasa takut kepada Allah, barang siapa yang
tidak mengenal Allah, maka dia tidak mempunyai rasa takut pada-Nya. Sesungguhnya yang
takut kepada Allah diantara hamba-hamba-Nya hanyalah ulama”
2.
Semangat Menuntut Ilmu
Umat Islam wajib menuntut ilmu yang selalu dibutuhkan setiap saat. Ia wajib
shalat, berarti wajib pula mengetahui ilmu mengenai shalat. Diwajibkan puasa, zakat,
haji dan sebagainya, berarti wajib pula mengetahui ilmu yang berkaitan dengan hal
tersebut, sehingga apa yang dilakukannya mempunyai dasar. Dengan ilmu berarti
manusia mengetahui mana yang harus dilakukan mana yang tidak boleh dilakukan.
Demikian juga dalam hidup kemasyarakatan, interaksi antar sesama manusia juga harus
di dasari dengan ilmu, sehingga tercipta suatu masyarakat yang kondusif dan damai.
Allah berfirman dalam Al Qur’an surat At Taubah ayat 122 :
Artinya : “Dan tidak sepatutnya orang-orang mukmin itu semuanya pergi (ke medan
perang). Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk
memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada
kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya”. (QS. At
Taubah : 122)
Ayat di atas memberikan pemahaman kepada kita bahwa sebagai orang beriman;
semangat, tenaga dan pikiran tidak dibenarkan hanya untuk usaha memenuhi kepuasan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
46
nyata seperti perang. Akan tetapi semangat, tenaga dan pikiran juga untuk usaha
menuntut ilmu terutama pengetahuan agama untuk kemanfaatan diri sendiri dan orang
lain. Ilmu merupakan penuntun manusia memahami ayat-ayat Allah baik Qauliyah
maupun Kauniyah sehingga mampu mamaknai hakekat hidup dan akhirnya memperoleh
keselamatan dunia dan akhirat.
Dalam menuntut ilmu hendaklah tetap tabah dan sabar dalam menghadapi
berbagai macam bahaya dan ujian mental yang muncul. Sebab gudang kesuksesan adalah
di dalam menghadapi cobaan. Maka siapa yang ingin berhasil maksud dan tujuan
menuntut ilmu harus bersabar menghadapi banyaknya cobaan.ُ Syeh Az-Zarnuji dalam
kitab Ta’limul Muta’allim mangatakan, pernah kudengar sya’ir yang konon merupakan
gubahan dari Sayyidina Ali bin Abi Thalib karramallahu wajhah :
Artinya :


3.
Ingatlah, kamu tidak akan memperoleh ilmu pengetahuan kecuali dengan enam
perkara ; yang akan kujelaskan semua kepadamu secara ringkas.
Yaitu : kecerdasan, minat yang besar, kesabaran, bekal yang cukup, petunjuk guru,
dan waktu yang lama.
Patuh kepada Orang Tua dan Guru
Selain syarat tersebut di atas kunci kesuksesan dalam ilmu adalah patuh kepada
orang tua dan guru, yaitu menghormati mereka baik ketika masih hidup maupun sudah
meninggal. Kita harus bersikap sopan dan santun kepada orang tua dan guru baik dalam
ucapan maupun perbuatan, selalu mendoakan mereka jika sudah meninggal minimal
setiap setelah shalat.
Orang yang paling dekat dan berjasa kepada kita adalah kedua orang tua.
Merekalah yang membawa kita ke dunia ini dengan izin Allah. Betapa besar jasa mereka
sehingga kita tidak akan mampu menghitung dan membalasnya. Oleh karena itu, sudah
sepatutnya kita harus berbakti kepada kedua orang tua. Allah menempatkan kewajiban
berbakti kepada orang tua pada peringkat kedua setelah kewajiban menyembah Allah swt.
Firman Allah swt dalam Al Qur’an surat Al Isra’ ayat 23 :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
47
Artinya: Dan Tuhanmu telah memerintahkan supaya kamu jangan menyembah selain
Dia dan hendaklah kamu berbuat baik pada ibu bapakmu dengan sebaik-baiknya. Jika
salah seorang di antara keduanya atau kedua-duanya sampai berumur lanjut dalam
pemeliharaanmu, maka sekali-kali janganlah kamu mengatakan kepada keduanya
perkataan "ah" dan janganlah kamu membentak mereka dan ucapkanlah kepada mereka
perkataan yang mulia. (QS. Al Isra’ : 23)
Begitu besarnya jasa orang tua kita sehingga keridlaan dan kemurkaan Allah
tergantung pada keridlaan dan kemurkaan keduanya. Rasulullah saw bersabda:
Artinya:”Keridaan Allah tergantung pada keridaan orang tua dan kemurkaan Allah
tergantung pula pada kemurkaan keduanya.” (HR. Tabrani).
Guru adalah orang yang telah mendidik dan mengajarkan ilmu kepada kita. Dalam
paradigma Jawa, guru bermakna “digugu dan ditiru”. Dikatakan digugu (dipercaya)
karena guru memiliki seperangkat ilmu yang memadai, yang karenanya ia memiliki
wawasan dan pandangan yang luas dalam melihat kehidupan ini.
Dikatakan ditiru
(diikuti) karena guru memiliki kepribadian yang utuh, yang karenanya segala tindak
tanduknya patut dijadikan panutan dan suri teladan oleh peserta didiknya. Pengertian ini
diasumsikan bahwa tugas guru tidak sekedar transformasi ilmu, tapi juga bagaimana ia
mampu menginternalisasikan ilmunya pada peserta didiknya.
Guru yang menjadikan kita orang beriman, mengerti hal yang baik dan buruk, gura
juga menjadikan kita orang yang pandai dan memahami ilmu pengetahuan, sehingga kita
akan memperoleh kedudukan yang tinggi di hadapan Allah dan manusia sebagaimana
firman Allah swt:
Artinya: ”Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antara kamu dan
orang-orang yang berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (Q.S. Al-Mujahadah:11)
Di samping itu, para penuntut ilmu dijanjikan oleh Rasulullah saw. akan diberikan
kemudahan jalan ke surga. Perhatikan hadits di bawah ini:
ِ
ِ ِ ِ ‫ك طَ ِريـ ًقا يـلْت ِم‬
ِ
‫ْجن َِّة ـ رواه مسلم‬
َ ‫س ف ْيه عل ًْما َس َّه َل اهللُ بِه طَ ِريْـ ًقا الَى ال‬
ُ َ َ ْ َ َ‫َم ْن َسل‬
Artinya: “Barang siapa menempuh suatu jalan untuk menuntut ilmu maka Allah akan
memudahkan baginya jalan menuju surga.” (HR. Muslim).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
48
C
Teladan Mencari Ilmu
Para Ilmuwan atau Ulama dahulu, dalam proses menuntut ilmu memiliki semangat
yang kuat sehingga menjadi sosok ilmuwan yang di akui dan memberikan kemaslahatan
sampai sekarang. Semangat tersebut patut menjadi teladan bagi kita dalam semangat mencari
ilmu. Berikut ini beberapa kisah menakjubkan tentang kesungguhan para Ulama dalam
menuntut ilmu :
1) Kesabaran dan Kesungguhan Menuntut Ilmu
Ibnu Thahir al-Maqdisy berkata : ”Aku dua kali kencing darah dalam menuntut ilmu
hadits, sekali di Baghdad dan sekali di Mekkah. Aku berjalan bertelanjang kaki di panas
terik matahari dan tidak berkendaraan dalam menuntut ilmu hadits sambil memanggul
kitab-kitab di punggungku”.
2) Belajar Setiap Hari
Al-Imam an Nawawy setiap hari membaca 12 jenis ilmu yang berbeda (Fiqh, Hadits,
Tafsir, dsb..)
3) Membaca Kitab Sebagai Pengusir Kantuk
Ibnul Jahm membaca kitab jika beliau mengantuk, pada saat yang bukan semestinya.
sehingga beliau bisa segar kembali.
4) Berusaha Mendapatkan Faidah Ilmu Meski Di Kamar Mandi
Majduddin Ibn Taimiyyah (Kakek Syaikhul Islam Ibn Taimiyyah) jika akan masuk
kamar mandi berkata kepada orang yang ada di sekitarnya: “Bacalah kitab ini dengan
suara keras agar aku bisa mendengarnya di kamar mandi”.
5) Kemampuan Membaca Yang Luar Biasa
Ibnul Jauzy sepanjang hidupnya telah membaca lebih dari 20.000 jilid kitab.
Al-Khothib al-Baghdady membaca Shahih al-Bukhari dalam 3 majelis ( 3 malam), setiap
malam mulai ba’da Maghrib hingga Subuh (jeda sholat)
Catatan : Shahih alBukhari terdiri dari 7008 hadits, sehingga rata-rata dalam satu kali
majelis (satu malam) dibaca 2336 hadits.
Abdullah bin Sa’id bin Lubbaj al-Umawy dibacakan kepada beliau Shahih Muslim
selama seminggu dalam sehari 2 kali pertemuan (pagi dan sore) di masjid Qurtubah
Andalus setelah beliau pulang dari Makkah.
6) Mengulang Membaca Suatu Kitab Hingga Berkali-Kali
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
49
Al-Muzani berkata: ”Aku telah membaca kitab arRisalah (karya asy-Syafi’i) sejak 50
tahun lalu dan setiap kali aku baca aku menemukan faidah yang tidak ditemukan
sebelumnya”.
Gholib bin Abdirrahman bin Gholib al-Muhaariby telah membaca Shahih alBukhari
sebanyak 700 kali.
7) Kesungguhan Menulis
Ismail bin Zaid dalam semalam menulis 90 kertas dengan tulisan yang rapi.
Ahmad bin Abdid Da-im al-Maqdisiy telah menulis/menyalin lebih dari 2000 jilid kitabkitab. Jika senggang, dalam sehari bisa menyelesaikan salinan 9 buku. Jika sibuk dalam
sehari menyalin 2 buku.
Ibnu Thahir berkata: ”saya menyalin Shahih al-Bukhari, Shahih Muslim, dan Sunan Abi
Dawud 7 kali dengan upah, dan Sunan Ibn Majah 10 kali”.
Ibnul Jauzy dalam setahun rata-rata menyalin 50-60 jilid buku
8) Sangat Bersemangat Dalam Mencatat Faidah
Al-Imam an-Nawawy berkata: “Janganlah sekali-kali seseorang meremehkan suatu
faidah (ilmu) yang ia lihat atau dengar. Segeralah ia tulis dan sering-sering mengulang
kembali”.
Al-Imam al-Bukhary dalam semalam seringkali terbangun, menyalakan lampu, menulis
apa yang teringat dalam benaknya, kemudian beranjak akan tidur, terbangun lagi , dan
seterusnya hingga 18 kali.
D
Uswah Hasanah
SEMANGAT MENUNTUT ILMU DAN KEPATUHAN KEPADA ORANG TUA
KH. A. WAHID HASYIM
(MENTERI AGAMA PERTAMA)
Sejak kecil Abdul Wahid sudah masuk Madrasah
Tebuireng dan sudah lulus pada usia yang sangat belia, 12
tahun. Selama bersekolah, ia giat mempelajari ilmu-ilmu
kesustraan dan budaya Arab secara outodidak. Dia juga
mempunyai hobi membaca yang sangat kuat. Dalam sehari,
dia membaca minimal lima jam. Dia juga hafal banyak syair
Arab yang kemudian disusun menjadi sebuah buku.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
50
Ketika berusia 13 tahun, Abdul Wahid mulai melakukan pengembaraan mencari
ilmu. Awalnya ia belajar di Pondok Siwalan, Panji, Sidoarjo. Di sana ia mondok mulai
awal Ramadhan hingga tanggal 25 Ramadhan (hanya 25 hari). Setelah itu pindah ke
Pesantren Lirboyo, Kediri, sebuah pesantren yang didirikan oleh KH. Abdul Karim,
teman dan sekaligus murid ayahnya. Antara umur 13 dan 15 tahun, pemuda Wahid
menjadi Santri Kelana, pindah dari satu pesantren ke pesantren lainnya. Tahun 1929
dia kembali ke pesantren Tebuireng. Ketika kembali ke Tebuireng, umurnya baru
mencapai 15 tahun dan baru mengenal huruf latin. Dengan mengenal huruf latin,
semangat belajarnya semakin bertambah. Ia belajar ilmu bumi, bahasa asing,
matematika, dll. Dia juga berlangganan koran dan majalah, baik yang berbahasa
Indonesia maupun Arab. Pemuda Abdul Wahid mulai belajar Bahasa Belanda ketika
berlangganan majalah tiga bahasa, ”Sumber Pengetahuan” Bandung. Tetapi dia hanya
mengambil dua bahasa saja, yaitu Bahasa Arab dan Belanda. Setelah itu dia mulai
belajar Bahasa Inggris.
Pada tahun 1932, ketika umurnya baru 18 tahun, Abdul Wahid pergi ke tanah
suci Mekkah bersama sepupunya, Muhammad Ilyas. Selain menjalankan ibadah haji,
mereka berdua juga memperdalam ilmu pengetahuan seperti nahwu, shorof, fiqh,
tafsir, dan hadis. Abdul Wahid menetap di tanah suci selama 2 tahun.
Sepulang dari tanah suci, KH. Abdul Wahid (biasa dipanggil KH. Wahid
Hasyim) bukan hanya membantu ayahnya mengajar di pesantren, tapi juga terjun ke
tengah-tengah masyarakat. Ketika usianya menginjak 20-an tahun, Kiai Wahid mulai
membantu ayahnya menyusun kurikulum pesantren, menulis surat balasan dari para
ulama atas nama ayahnya dalam Bahasa Arab, mewakili sang ayah dalam berbagai
pertemuan dengan para tokoh. Bahkan ketika ayahnya sakit, ia menggantikan
membaca kitab Shahih Bukhari, yakni pengajian tahunan yang diikuti oleh para ulama
dari berbagai penjuru tanah Jawa dan Madura.
Dengan bekal keilmuan yang cukup, pengalaman yang luas serta wawasan
global yang dimilikinya, Kiai Wahid mulai melakukan terobosan-terobosan besar di
Tebuireng. Awalnya dia mengusulkan untuk merubah sistem klasikal dengan sistem
tutorial, serta memasukkan materi pelajaran umum ke pesantren. Usul ini ditolak oleh
ayahnya, karena khawatir akan menimbulkan masalah antar sesama pimpinan
pesantren. Namun pada tahun 1935, usulan Kiai Wahid tentang pendirian Madrasah
Nidzamiyah, dimana 70% kurikulumnya berisi materi pelajaran umum, diterima oleh
sang ayah.
Pada masa setelah Indonesia merdeka, di dalam kabinet pertama yang dibentuk
Presiden Sukarno (September 1945), Kiai Wahid ditunjuk menjadi Menteri Negara.
Demikian juga dalam Kabinet Sjahrir tahun 1946. Ketika KNIP dibentuk, Wahid
Hasyim menjadi salah seorang anggotanya mewakili Masyumi dan meningkat menjadi
anggota BPKNIP tahun 1946. Setelah terjadi penyerahan kedaulatan RI dan berdirinya
RIS, dalam Kabinet Hatta tahun 1950 dia diangkat menjadi Menteri Agama. Jabatan
Menteri Agama terus dipercayakan kepadanya selama tiga kali kabinet, yakni Kabinet
Hatta, Natsir, dan Kabinet Sukiman.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
51
E
1.
Rangkuman
Menuntut ilmu merupakan kwajiban bagi sitiap muslim, dengan ilmu seseorang akan
dapat memenuhi kebutuhan duniawi maupun ukhrawi.
2.
Ilmu bisa deperoleh hanya dengan cara dan etika yang benar serta sabar menghadapi
cobaan.
3.
Islam telah memberikan tuntunan menuntun ilmu yang benar sehingga bisa
bermanfaat bagi diri sendri dan orang lain.
4.
Ilmu merupakan identitas manusia yang membedakannya dengan makhluk lain
5.
Ilmu tidak bisa diperoleh dengan mudah, dibutuhkan syarat-syarat khusus
diantarangan adalah patuh kepada orang tua dan guru agar mendapatkan ilmu yang
manfaat dan barakah.
6.
Orang tua dab guru harus dihormati, jika mereka masihi hidup kita harus sopan dan
santun serta tidaka mnyakiti hati mereka, jika sudah meninggal arus kita doakan.
7.
Ulama terdahulu telah mencontohkan cara-cara yang dilakukan sehingga
memperoleh ilmu yang membawa manfaat bagi kita sampai sekarang.
8.
9.
10.
F
Tamrinat
A. Uji Kompetensi
I.
Pilihlah jawaban yang paling tepat !
1. Hukum menuntut ilmu bagi seorang muslim adalah … .
a. wajib
b. sunnah
c. makruh
d. mubah
e. haram
2. Dalam kehidupan sehari-hari setiap menusia mutlak membutuhkan ilmu alam mengarungi
hidup menuju kebaikan, bahkan ketidakbaikan. Hal ini menunjukkan bahwa fungsi ilmu
dalam hidup adalah … .
a. Penerang jalan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
52
b. Petunjuk jalan
c. Peneduh jalan
d. Perintang jalan
e. Peretas jalan
3. Ilmu menjadikan manusia memperoleh tempat yang mulia, sesuai kehendak Allah dalam
penciptaan bahwa ilmu merupakan … .
a. pembeda manusia dengan manusia lain
b. pembeda manusia dengan Allah
c. pembeda manusia dengan makhluk lain
d. pembeda orang baik dan orang jahat
e. pembeda orang kaya dan orang miskin
4. Dalam Islam di tekankan bahwa tujuan atau niat seseorang mencari ilmu harus benar.
Berikut yang bukan tujuan atau niat mencari ilmu adalah … .
a. Mencari ridla Allah
b. Menghilangkan kebodohan
c. Mengharap masuk surga di akhirat
d. Memperoleh kehidupan layak sesuai keinginan
e. Menghidupkan dan mengekalkan agama Islam
5. Tuntunan ulama dalam memilih ilmu adalah mendahulukan ilmu yang paling baik dan
yang setiap waktu diperlukan, yaitu ilmu … .
a. Fiqih atau hukum
b. Akhlak atau etika
c. Al Qur’an
d. Tarikh atau sejarah
e. Aqidah atau tauhid
6. Dalam menuntut ilmu keberadaan guru mutlak dibutuhkan, sikap murid kepada guru harus
menghormati. Maksud menghormati adalah … .
a. Setiap bertemu guru harus hormat seperti hormat bendera
b. Tidak menyinggung atau menyakiti hati guru
c. Berjalan membungkuk dan bersimpuh di hadapan guru
d. Tidak membicarakan sama sekali tentang guru
e. Memenuhi dan melakukan setiap permintaan guru
7. Kunci utama seseorang dalam mencari ilmu adalah … .
a. Orang tua
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
53
b. biaya
c. sarana prasarana
d. kesungguhan
e. kekuatan
8. Berkaitan dengan ilmu, dalam Al Qur’an Allah memberi penghargaan besar kepada orang
yang beriman dan berilmu. Bentuk penghargaan tersebut adalah …
a. Mempermudah usahanya
b. Mengangkat derajatnya
c. Memperpanjang umurnya
d. Meluaskan rizkinya
e. Melapangkan jalannya
9. Rasulullah saw bersabda dalam hadits bahwa beliau di utus Allah untuk memperbaiki
budaya masyarakat jahiliyah arab saat itu. Perbaikan budaya tersebut berkaitan dengan
ilmu … .
a. aqidah
b. akhlak
c. fiqih
d. tarikh
e. adat
10. Orang yang sedang menuntut ilmu mendapat tempat luar bisa dan di muliakan Allah swt.
Salah satu kemulyaan tersebut adalah … .
a. Orang yang sedang menuntu ilmu haram di goda setan
b. Orang yang sedang menuntu ilmu tidak harus wudhu
c. Orang yang sedang menuntu ilmu jika sakit Allah langsung menyembuhkan
d. Orang yang sedang menuntu ilmu jika berkata bohong tidak dosa
e. Orang yang sedang menuntu ilmu jika mati dihukumi mati syahid
II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan benar dan tepat!
1. Mengapakah Islam memberikan tempat dan derajat tinggi bagi orang yang berilmu?
2.
Jelaskan adab orang yang menuntut ilmu menurut Islam!
3.
Mengapakah manusia terutama muslim diwajibkan mununtut ilmu?
4.
Kemukakan keutamaan-keutamaan orang yang memiliki ilmu!
5.
Jelaskan sikap yang benar seorang yang sedang mencari dalam menghormati orang tua
dan gurunya!
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
54
III. Penilaian Sikap
a. Penerapan
Berilah tanda centang (√) pada kolom yang tersedia sesuai sikap kalian!
No
Pernyataan
1.
2.
Menuntut ilmu merupakan kwajiban bagi umat Islam
Seseorang harus berilmu agar mendapat pekerjaan
sehingga hidup layak.
Ketika ujian di sekolah siswa boleh nyontek atau
bertanya kepada teman karena wujud ikhtiar.
Hanya dengan ilmu seorang muslim memperoleh
keselamatan dunia dan akhirat.
Syarat menuntut ilmu adalah harus memiliki biaya
yang cukup.
Dalam menuntut ilmu kita harus sabar, walapun ada
teman yang mengolok/mengejek.
Patuh dan hormat kepada orang tua merupakan kunci
keberhasilan menuntut ilmu.
Agar mudah menyerap ilmu dari guru, kita bersikap
kepada guru seperti teman sendiri
Ketika kita sudah berhasil, kita tidak boleh
melupakan guru yang mengajar di sekolah.
Shalat boleh ditinggalkan agar bisa mengikuti
kegiatan di sekolah tepat waktu.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Setuju
Kurang
Setuju
Tidak
Setuju
b. Internalisasi nilai spiritual
Aktualisasi nilai-nilai yang mencerminkan sikap spiritual dalam kehidupan seharihari !
NO
SIKAP
1.
Rajin beribadah
2.
Tangung jawab
3.
Rendah hati
4.
Ulet dan tahan uji
5.
Ikhlas dalam beramal
6.
Tidak lupa diri
7.
Optimis dalam hidup
8.
Menghargai orang lain
9.
Jujur
10
Sabar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
URAIAN
55
DAFTAR PUSTAKA
1.
Syaikh Muhammad bin Shalih Al ‘Utsaimin ” Kitabul ilmi”
2.
Syekh Muhammad Yusuf Qardhawi Halal dan Haram dalam Islam Alih bahasa: H.
Mu'ammal Hamidy Penerbit: PT. Bina Ilmu, 1993
3.
Syaikh az-Zarnuji, Ta’lim Muta’allim, alih bahasa Muhammad Thaifuri, Penerbit Menara
Suci Surabaya : 2008
4.
Ali bin Muhammad al-‘Imran. Al Musyawwaq ilal Qiro-ah wa tholabil ‘ilm
5.
Hiburan Orang-orang Shalih, 101 Kisah Segar, Nyata dan Penuh Hikmah, Pustaka
Arafah Cetakan 1
6.
biografi.gudangmateri.com/, Jendela Ilmu : Biografi KH. Abdul Wahid Hasyim, 2011
7.
http://pesantren.tebuireng.net/
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
56
Peta Konsep
1. AL QUR’AN
Pengertian
Al Qur’an
Kedudukan &
Fungsi Al Qur’an
SUMBER
HUKUM ISLAM
Pengertian
Al Hadits
2. AL HADITS
Kedudukan &
Fungsi Al Hadits
Pengertian
ijtihad
3. IJTIHAD
Kedudukan &
Fungsi Ijtihad
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
57
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1.
Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak hadits tentang
dialog Rasulallah SAW dengan Mu’adz bin Jabal ketika diutus menjadi gubernur di
Yaman .
2.
Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis tentang makna dari hadis yang diamatinya .
3.
Peserta didik mengeksplor definisi dalil dalil yang yang menjelaskan AL-Qur;an sebagai
sumber hukum Islam yang pertama, Al Hadits sebagai sumber hukum islam ke dua dan
Ijtihad sebagai sumber hukum islam ke tiga.
4.
Peserta didik mengasosiasi dan menganalisis kedudukan dan fungsi Al Qur’an,
kedudukan dan fungsi al hadits dan kedudukan dan fungsi ijtihad.
5.
Peserta didik mengkomunikasikan /menyampaikan hasil konseptualisasi - dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya tentang materi yang telah
dikajinya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
58
A
MUHASABAH
Renungkan
BPernahkahRRenungkanMembaca
anda merasakan dalam hidup ini !betapa indahnya diatur oleh syariat Islam ?
coba
rasakan terlebih dahulu betapa bahagianya seorang muslim hidup di bawah naungan agama terakhir.
Seluruh panduan kehidupan tertuang dalam Al Quran. Inilah sumber kebahagiaan hakiki dari pencipta
seluruh alam semesta dan isinya, termasuk manusia. Tapi sayangnya masih banyak orang mencari
kebahagian yang hanya keduniawian saja yang sifatnya sementara .
Islam artinya damai, maka kedamaian di hati akan dicapai dengan memeluk Islam sepenuh
hati. Mereka yang tidak pernah merasakan nikmatnya dalam naungan Islam ini karena memandang
Islam sebelah mata. Padahal betapa indahnya harmoni alam dengan manusia dalam beribadah kepadaNya. Matahari sudah berjuta tahun mengabdi kepada Maha Pencipta dengan terbit di timur dan
tenggelam di Barat. Matahari masih menemani setiap mahluk setiap hari. Dia tidak pernah absen.
Kesetiaan mahluk yang namanya matahari ini menimbulkan rasa syukur akan diri dalam merasakan
nikmat beribadah kepada Nya.
Saat sujud dalam shalat terasa sekali syahdunya dalam payung keindahan peribadahan Islam
setiap hari. Namun tentu saja rasa bahagia ini dapat direngkuh bagi mereka yang percaya sepenuhnya
akan isi dari panduan hidup Islam Bukankah Allah SWT sendiri sudah meridhai Dinul Islam sebagai
sebuah panduan kita. Renungkanlah bahwa Dzat Yang Menciptakan kita semua sudah memberikan
sebuah panduan yang sudah dianugrahkan dengan lengkap lalu mengapa kita masih kebingungan?
Kita rasakan bagaimana Maha Rahman Allah dengan ayat berikut.
ُ
Artinya : ”Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam. tiada berselisih orangorang yang telah diberi Al Kitab[189] kecuali sesudah datang pengetahuan kepada mereka, karena
kedengkian (yang ada) di antara mereka. Barangsiapa yang kafir terhadap ayat-ayat Allah Maka
Sesungguhnya Allah sangat cepat hisab-Nya”. (QS. Ali Imran : 19)
Jika keindahan Islam belum dirasakan dalam hati, maka perlu kita renungkan apakah hati ini
sudah kering, apakah hati ini tak pernah dibasuh dengan ayat-ayat-Nya. Apakah hati ini telah keras,
tidak luluh dengan lantunan firman-Nya yang jadi panduan kita sehari-hati.Islam akan menjadikan
indah diri kita, menjadikan indah kehidupan kita, menjadikan indah semua langkah ke depan kita.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
59
B
Pengertian dan Kedudukan Al Qur’an
Renungkan
RRenungkanMembaca
! dengan pijakan atau alasan yang disebut
Dalam penetapan
hukum dalam Islam harus dilandasi
dengan sumber hukum, sumber hukum yang dimaksud yaitu Al Quran dan as sunnah. Namun
adakalanya timbul permasalahan-permasalahan baru yang timbul akibat berkembangnya jaman, oleh
karena itu dibutuhkan sesuatu yang dapat dijadikan pijakan untuk menetapkan hukum perkara
tersebut. Dengan didasari oleh hadits Nabi, para ulama berijtihad dan menyusun sistematika istinbat
hukum.
Marilah kita perhatikan ayat Al Qur’an berikut ini:
Artinya : ”Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di
antara kamu. kemudian jika kamu berlainan Pendapat tentang sesuatu, Maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian. yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya”. (QS. An Nisa :
59)
Marilah kita amati dialog berikut ini
ِ ‫اس ِمن أ َْه ِل ِحم‬
ِ
ِ ِ
ِ ‫اب مع‬
ِ ‫َع ِن ال‬
‫اذ بْ ِن‬
ْ ‫ص م ْن أ‬
َ ُ ِ ‫َص َح‬
ْ ٍ َ‫ْحا ِرث بْ ِن َع ْم ِرو بْ ِن أَخى ال ُْمغ َيرة بْ ِن ُش ْعبَةَ َع ْن أُن‬
َ
َ ْ
ِ ‫ف تَـ ْق‬
َّ ‫َجبَ ٍل أ‬
‫ضى‬
َ َ‫ث ُم َعا ًذا إِلَى الْيَ َم ِن ق‬
َ ‫َن َر ُس‬
َ ‫اد أَ ْن يَـ ْبـ َع‬
َ ‫ال َك ْي‬
َ ‫ول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم لَ َّما أ ََر‬
ِ ِ‫ال فَب‬
ِ َّ ِ ِ ِ ِ
ِ ‫ال أَق‬
ِ َ َ‫ق‬
ِ َ‫ْضى بِ ِكت‬
‫اب اللَّ ِه‬
َ َ‫ ق‬.ٌ‫ضاء‬
َ َ‫ك ق‬
َ َ‫ض ل‬
َ ‫إِ َذا َع َر‬. ‫سنَّة‬
ُ َ َ‫ ق‬.‫ال فَإ ْن لَ ْم تَج ْد فى كتَاب الله‬
ِ ‫ال فَِإ ْن لَ ْم تَ ِج ْد فِى ُسن َِّة ر ُس‬
ِ ‫ر ُس‬
َ َ‫ ق‬.‫ول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم‬
َ‫ول اللَّ ِه صلى اهلل عليه وسلم َوال‬
َ
َ
ِ ُ ‫ضرب رس‬
ِ َ‫فِى كِت‬
‫ال‬
َ َ‫ص ْد َرهُ َوق‬
َ َ‫ ق‬.‫اب اللَّ ِه‬
ْ ‫ال أ‬
َ ‫ول اللَّه صلى اهلل عليه وسلم‬
ُ َ َ َ َ َ‫ ف‬.‫َجتَ ِه ُد َرأْيِى َوالَ آلُو‬
ِ َّ ِ ِ
ِ ‫ول اللَّ ِه لِمايـر‬
ِ ‫ول ر ُس‬
) ‫والللَّ ِه ( رواه أبو داود‬
َ ‫ض َىر ُس‬
َ ‫ال‬.
ُْ َ
َ َ ‫ْح ْم ُد للَّه الذى َوفَّ َق َر ُس‬
Sebelum mengutus Muadz ke Yaman, Rasululah saw berdialog dengan Muadz bin Jabal ra:
Rasulullah:
: Bagaimana cara kamu memutuskan bila ada masalah?
Muadz
: Aku akan memutuskannya dengan Kitabullah
Rasulullah
: Bagaimana jika kamu tidak mendapatkannya di Kitabullah?
Muadz
: Aku akan memutuskannya dengan sunah Rasulullah saw.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
60
Rasulullah
: Bagaimana jika kamu tidak mendapatkannya di sunah Rasulullah saw. dan tidak
pula di Kitabullah?
Muadz
: Aku akan berijtihad dengan pendapatku dan aku tidak akan menyimpang dari
keduanya.
Kemudian Rasulullah saw. menepuk dada Muadz dan bersabda: Segala puji bagi Allah yang telah
member taufiq kepada utusan Rasulullah untuk melakukan hal-hal yang disukai Rasulullah.
1. Pengertian Al Qur’an
Secara Bahasa (Etimologi)
Merupakan mashdar (kata benda) dari kata kerja Qoro-’a (‫ )قرأ‬yang artinya membaca .
Secara Syari’at (Terminologi)
Adalah Kalam Allah ta’ala yang diturunkan kepada Rasul dan penutup para Nabi-Nya,
Muhammad shallallaahu ‘alaihi wasallam, diawali dengan surat al-Fatihah dan diakhiri
dengan surat an-Naas.
Untuk itu simak pula ayat-ayat berikut ini:
Artinya : “Sesungguhnya Kami telah menurunkan al-Qur’an kepadamu (hai Muhammad)
dengan berangsur-angsur.” (al-Insaan:23)
Arinya : “Sesungguhnya Kami menurunkannya berupa al-Qur’an dengan berbahasa
Arab, agar kamu memahaminya.” (Yusuf:2)
Allah ta’ala telah menjaga al-Qur’an yang agung ini dari upaya merubah, menambah,
mengurangi atau pun menggantikannya. Dia ta’ala telah menjamin akan menjaganya
sebagaimana dalam firman-Nya,
Artinya :“Sesungguhnya Kami-lah yang menunkan al-Qur’an dan sesungguhnya
Kami benr-benar memeliharanya.” (al-Hijr:9)
Adapun nama-nama Al Qur’an adalah sebagai berikut :
N0
NAMA AL QUR’AN
1
Al Kitab
(buku)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
KETERANGAN
Kitab (Al-Qur'an) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa
61
(QS. Al-Baqarah [2]:2)
Al-Furqan
2
(pembeda benar salah)
Adz-Dzikr
3
4
(pemberi peringatan)
Al-Mau'idhah
(pelajaran/nasihat)
Asy-Syifa'
5
(obat/penyembuh)
Al-Hukm
6
(peraturan/hukum)
Al-Hikmah
7
(kebijaksanaan)
9
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan AdzDzikr (Al-Qur'an), dan sesungguhnya Kami
benar-benar memeliharanya. (QS. Al Hijr
[15]:9)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus
[10]:57)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman. (QS. Yunus
[10]:57)
Dan demikianlah, Kami telah menurunkan AlQur'an itu sebagai peraturan (yang benar)
dalam bahasa Arab. Dan seandainya kamu
mengikuti hawa nafsu mereka setelah datang
pengetahuan kepadamu, maka sekali-kali tidak
ada pelindung dan pemelihara bagimu
terhadap (siksa) Allah. (QS. Ar Ra'd [13]:37)
Itulah sebagian hikmah yang diwahyukan
Tuhanmu kepadamu. Dan janganlah kamu
mengadakan tuhan yang lain di samping Allah,
yang menyebabkan kamu dilemparkan ke dalam
neraka dalam keadaan tercela lagi dijauhkan
(dari rahmat Allah). (QS. Al Israa' [17]:39)
(petunjuk)
Dan sesungguhnya kami tatkala mendengar
petunjuk (Al-Qur'an), kami beriman kepadanya.
Barangsiapa beriman kepada Tuhannya, maka
ia tidak takut akan pengurangan pahala dan
tidak (takut pula) akan penambahan dosa dan
kesalahan. (QS. Al Jin [72]:13)
At-Tanzil
Dan sesungguhnya Al Quran ini benar-benar
diturunkan oleh Tuhan semesta alam, QS. Asy
Al-Huda
8
Maha suci Allah yang telah menurunkan AlFurqaan (Al-Qur'an) kepada hamba-Nya, agar
dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh
alam. (QS. Al Furqaan [25]:1)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
62
(yang diturunkan)
Ar-Rahmat
10
(karunia)
Ar-Ruh
11
12
13
14
15
16
(ruh)
Al-Bayan
(penerang)
Al-Kalam
(ucapan/firman)
Al-Busyra
(kabar gembira)
An-Nur
(cahaya)
Al-Basha'ir
(pedoman)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
Syu’araa’ [26]:192)
Dan sesungguhnya Al Qur'an itu benar-benar
menjadi petunjuk dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman. (QS. An Naml [27]:77)
Dan demikianlah Kami wahyukan kepadamu ruh
(Al-Qur'an) dengan perintah Kami. Sebelumnya
kamu tidaklah mengetahui apakah Al Kitab (AlQur'an) dan tidak pula mengetahui apakah iman
itu, tetapi Kami menjadikan Al-Qur'an itu
cahaya, yang Kami tunjuki dengan dia siapa
yang kami kehendaki di antara hamba-hamba
Kami. Dan sesungguhnya kamu benar-benar
memberi petunjuk kepada jalan yang lurus. (QS.
Asy Syuura [42]:52)
(Al-Qur'an) ini adalah penerangan bagi
seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa. (QS. Ali
Imran [3]:138)
Dan jika seorang di antara orang-orang
musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu,
maka lindungilah ia supaya ia sempat
mendengar firman Allah, kemudian
antarkanlah ia ketempat yang aman baginya.
Demikian itu disebabkan mereka kaum yang
tidak mengetahui. (QS. At Taubah [9]:6)
Katakanlah: "Ruhul Qudus (Jibril) menurunkan
Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan benar,
untuk meneguhkan (hati) orang-orang yang
telah beriman, dan menjadi petunjuk serta
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah
diri (kepada Allah)". (QS. An Nahl [16]:102)
Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu.
(Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah
Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang
benderang. (Al-Qur'an). (QS. An Nisaa'
[4]:174)
Al-Qur'an ini adalah pedoman bagi manusia,
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang meyakini.
(QS. Al Jaatsiyah [45]:20)
63
17
18
Al-Balagh
(penyampaian/kabar)
Al-Qaul
(perkataan/ucapan)
(Al-Qur'an) ini adalah kabar yang sempurna
bagi manusia, dan supaya mereka diberi
peringatan dengan-Nya, dan supaya mereka
mengetahui bahwasanya Dia adalah Tuhan
Yang Maha Esa dan agar orang-orang yang
berakal mengambil pelajaran. (QS. Ibrahim
[14]:52)
Dan sesungguhnya telah Kami turunkan
berturut-turut perkataan ini (Al-Qur'an) kepada
mereka agar mereka mendapat pelajaran. (QS.
Al Qashash [28]:51)
2. Kedudukan dan Fungsi Al Qur’an
Al-Qur’an sebagai kitab Allah SWT menempati posisi sebagai sumber pertama dan
utama dari seluruh ajaran Islam,baik yang mengatur hubungan manusia dengan dirinya
sendiri,hubungan manusia dengan Allah SWT,hubungan manusia dengan sesamanya,dan
hubungan manusia dengan alam. Adapun fungsinya adalah, sebagai petunjuk atau pedoman
bagi umat manusia dalam mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat.
Coba perhatikan juga ayat berikut :
Artinya : Sesungguhnya Kami telah menurunkan kitab kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah
Allah wahyukan kepadamu, dan janganlah kamu menjadi penantang (orang
yang tidak bersalah), karena (membela) orang-orang yang khianat. (QS.
An Nisa : 105)
A. Pengertian dan kedudukan Al Hadits
1. Pengertian Al Hadits
Secara bahasa (Etimologi) hadits berasal dari bahasa Arab yang artinya baru,tidak lama, Secara
syari’at (terminologi) adalah segala tingkah laku nabi Muhammad SAW baik berupa ucapan,
(qauliyah) perbuatan (Fi’liyah) maupun ketetapan (taqririyah ).
2.
Kedudukan dan Fungsi Al Hadits
Simak oleh anda ayat Al Qur’an dan Hadits berikut ini :
Artinya : … dan apa yang diberikan rasul kepadamu maka terimalah, dan apa yang
dilarangnya bagimu tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah
amat keras hukumannya. (QS. Al Hasyr : 7)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
64
Artinya: ُAku meninggalkan dua perkara untukmu sekalian, kalian tidak akan sesat ُُُُُُ
selama kalian berpegang kepada keduanya yaitu Kitabullah (Al Qur’an) ُُُُُُُdan
Sunnah Rasulallah SAW ( Al Hadits )
ُُُُُُُُُُُAdapun fungsi Hadits terhadap Al Qur’an adalah :
a. Memperkuat hukum-hukum yang ditentukan oleh Al Qur’an sehingga kedua-duanya
(Al Qur’an dan Al Hadits ) menjadi sumber hukum
Contoh, Allah SWT dalam Al Qur’an menjelaskan untuk menjauhi perkataan dusta
ُ Kemudian Al Hadits menguatkan atas tersebut sebagai berikut :
Artinya: ingatlah akau menjelaskan untuk tentang dosa-dosa yang paling besar. ?
para sahabat menjawab betul ya Rosulallah. Beliau meneruskan
perkataannya, syrik kepada Allah, durhaka kepada keuda orang tua,
seraya bangkit dari sandarannya seraya meneruskan perkataannya, awas
jauhilah perkataan dusta.
b. Menjelaskan terhadap ayat-ayat Al Qur’an yang masih bersifat umum misalnya ayat
tentang haramnya bangkai yang Allah jelaskan dalam Qur’an surat Al Maidah ayat 3
Artinya : Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi,ُ
(daging hewan) yang disembelih atas nama selain Allah.
Kemudian dalam sebuah Hdits Rasulallah menjelaskan:
Artinya: Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun
dua macam bangkai adalah ikan dan belalang, sedangkan dua macam
darah adalah, hati dan limpa ( ibnu majah dan hakim )
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
65
c. Menetapkan hukum baru atau aturan-aturan yang tidak terdapat dalam Al Qur’an
Hukum yang merupakan produk hadits/sunnah yang tidak ditunjukan oleh al-Qur’an
antara lain mencuci bejana yang dijilat anjing dengan mencucinya sebanyak tujuh kali
salah satunya dengan tanah.
3. Pengertian,Kedudukan,dan Fungsi Ijtihad
a. Pengertian Ijtihad
Secara bahasa (etimologi) kata ijtihad berasal dari bahasa Arab yang kata kerjanya
“jahada”,yang artinya berusaha dengan sungguh-sungguh.
Secara syari’ (terminology) adalah mengerahkan upaya serius untuk melakukana
pengambilan hukum syariah dari dalil-dalil syariah. Atau upaya yang sungguh-sungguh untuk
mengusahakan produk hukum syariah baik yang aqliyah atau naqliyah berdasarkan sumbersumber yang sudah tetap seperti Al Quran, hadits, ijmak, qiyas dan lain-lain
.b Kedudukan dan fungsi ijtihad
Ijtihad menempati kedudukan sebagai sumber hukum Islam setelah Al-Qur’an dan Hadits.
Dalilnya adalah
1.
QS An-Nahl 16:43 dan Al-Anbiya' 21:7
ُ
Artinya: : maka bertanyalah kepada orang yang mempunyai pengetahuan jika
kamu tidak mengetahui
2. Hadits muttafaq alaih (Bukhari Muslim) dan Ahmad
Artinya: ُApabila seorang hakim membuat keputusan apabila dia berijtihad dan benar
maka dia mendapat dua pahala apabila salah maka ia mendapat satu pahala.
3.
Hadits riwayat Ahmad, Abu Daud dan Tirmidzi tentang dialog antara nabi Muhammad
SAW dengan Muadz bin Jabbal ketika akan diutus jad gubernut di Yaman
Adapun fungsi ijtihad, Fungsi ijtihad ialah untuk menetapkan hukum sesuatu,yang tidak
ditemukan dalil hukumnya secara pasti di dalam Al-Qur’an dan Hadis.
Adapun bentuk-bentuk ijtihad antara lain adalah
1. Ijma, yaitu kesepakatan mujtahid tentang hukum syara’ dari suatu peristiwa setelah
Rosul wafat..Sebagai contoh adalah setelah rosul meninggal diperlukan pengangkatan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
66
pengganti beliau yang disebut dengan khalifah. maka kaum muslimin pada waktu itu
sepakat mengangkat Abu Bakar sebagai khalifah pertama.
2. Qias, yaitu menetapkan hukum suatu kejadian
atau peristiwa yang tidak ada
dasar nashnya dengan cara membandingkan dengan suatu kejadian yang telah
ditetapakan hukumnya berdasarkan nash karena ada persamaan illat/sifat diantara
kejadian atau peristiwa itu. Contoh narkotika di Qiaskan dengan meminum khamar.
3. Maslahah mursalah , yitu suatu kemaslahatan dimana syar;i tidak mensyariatkan sutau
hukum ntuk merealisir kemaslahatan itu dan tidak ada dalil yang menunjukkan atas
pengakuanya atau pembatalanya.Contoh kemaslahatn yang karenanya para sahabat
mensyariatkan pengadaan penjara, pencetakan mata uang, penetapan tanah pertanian,
memungut pajak.
4. Urf, yaitu kebiasaan yang telah dikenal orang banyak dan menjadi tradisi mereka dan
tentunya tradisi disini adalah kebiasaan yang tidak dilarang. Contoh: saling pengertian
manusia terhadap jual beli dengan cara saling memberikan tanpa adanya sighot
lafdliyah. Hukum ijtihad adalah wajib bagi yang mampu dan memenuhi syarat untuk
melakukannya. Para ulama sepakat bahwa ijtihad boleh dilakukan oleh ahlinya yang
memenuhi persyaratan keilmuan seorang mujtahid. Beberapa persyaratan keilmuan
seorang mujtahid yang tersebut dalam kitab-kitab ushul adalah sebagai berikut:
1. Islam, berakal sehat, dewasa (baligh).
2. Menguasai nash (teks) Al-Quran yang berkaitan dengan hukum yang sering disebut ayat
ahkam. Jumlahnya sekitar 500 ayat.
3. Mengetahui hadits-hadits yang terkait dengan hukum
4. Mengetahui masalah hukum yang sudah menjadi ijmak (kesepakatan) ulama dan yang
masih terjadi khilaf/ikhtilaf (perbedaan) di antara fuqoha (ulama fiqih). Tujuannya agar
tidak mengeluarkan fatwa yang bertentangan dengan ijmak atau mengaku ijmak pada
hukum yang bukan ijmak atau mengeluarkan pendapat baru yang belum terjadi.
5. Mengetahui qiyas karena qiyas adalah rujukan ijtihad dan awal dari pendapat. dari qiyas
muncul produk hukum. Orang yang tidak mengetahui qiyas tidak memungkinkan
melakukan pengambilan hukum (instinbt al-hukmi).
6. Harus menguasai bahasa Arab dan konteks pembicaraannya sehingga dapat
membedakan antara hukum-hukum yang pemahamannya harus merujuk pada bahasa,
seperti kalam sharih (teks eksplisit) dan teks faktual (dzahirul kalam), ringkasan
(mujmal) dan detail, umum dan khusus, pengertian hakikat dan majaz (kiasan).
7. Mengetahui nasikh dan mansukh baik yang terdapat dalam Quran maupun hadits
sehingg tidak membuat produk hukum berdasar pada nash (teks) yang sudah dimansukh.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
67
8. Mengetahui keadaan perawi hadits dalam segi kekuatan dan kelemahannya.
Membedakan hadits sahih dari yang dhaif atau maudhu', yang maqbul (diterima) dari
yang mardud (tertolak).
9. Memiliki kecerdasan dan kemampuan dalam bidang pengembilan hukum yang
dihasilkan dari pembelajaran dan pendalaman dalam masalah dan studi hukum syariah.
10. Adil. dalam arti bukan fasiq. Fasiq adalah orang yang pernah melakukan dosa besar
atau terus-menerus melakukan dosa kecil.
Bidang yang dapat diijtihadi adalah hukum syariah praktis yang tidak terdapat
hukum yang pasti dalam Quran dan hadits. Sedangkan masalah yang pasti tidak berada
dalam domain ijtihad seperti wajibnya shalat dan jumlah rakaatnya. Dan perkara yang
diharamkan yang sudah tetap berdasarkan dalil yang pasti seperti haramnya riba dan
membunuh tanpa hak.
4. Perilaku orang yang berpegang teguh kepada hukum Islam
Setiap orang yang berpegang teguh kepada hukum Islam dalam kehidupannya sehari-hari tentu
dia akan menampilkan perilaku yang terpuji yang diridhoi Nya dan menjauhkan diri dari
perilaku yang dimurkai Nya. Sikap perilaku yang dimaksud misalnya :
a. Mengimani Al Qur’an dan Al_Hadits
Sudah terang bahwa Al-Qur’an al-Karim dan hadis Rasulullah SAW merupakan sumber
ajaran Islam sekaligus pedoman hidup setiap muslim yang mesti diperpegangi. Di dalam
khazanah keislaman, al-Qur’an lazim disebut sebagai sumber utama (pertama) dan hadis
sebagai sumber kedua ajaran Islam setelah al-Qur’an.
Al-Qur’an adalah kalam atau firman Allah yang diturunkan kepada nabi Muhammad SAW
yang membacanya merupakan suatu ibadah (Manna’ Khalil al-Qaththan, 1994:18).
Sedangkan hadis atau biasa juga disebut sunnah adalah segala perkataan, perbuatan dan hal
ihwal yang berhubungan dengan nabi Muhammad SAW (Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib,
1989:108). Dalam kapasitasnya sebagai pedoman hidup umat Islam, antara al-Qur’an dan
hadis tidak dapat dipisahkan karena al-Qur’an sebagai sumber utama dijelaskan oleh hadis,
sehingga hadis disebut sebagai bayan terhadap al-Qur’an surat al-Nahl ayat 44.
Merujuk pada uraian di atas, maka sebagai pedoman hidup, al-Qur’an dan hadis mesti
dijadikan imam atau ikutan dalam kehidupan sehari-hari yang mana kedua-dua sumber
tersebut dipatuhi, diacu dan di laksanakan perintah-perintahnya serta dihentikan laranganlarangannya
Berimam kepada al-Qur’an artinya mengikuti ajaran yang terkandung di dalamnya,
menjadikannya panutan dan acuan serta referensi dalam berucap, berbuat dan lainnya.
Perintah berimam kepada al-Qur’an dan mengikutinya merupakan konsekwensi logis dari
rukun iman yang ke tiga yaitu iman kepada kitab. Di samping konsekwensi dari iman,
berimam kepada al-Qur’an juga merupakan khitab (perintah) dari Allah SWT, karena alPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
68
Qur’an diturunkan untuk menjadi petunjuk dan rahmat bagi umat Manusia (Q.S. alBaqarah: 185). Perintah berimam atau mengikuti al-Qur’an, antara lain dapat ditemukan
teksnya melalui firman Allah SWT yaitu dalam surat al-An’am ayat 155, surat al-A’raf ayat
3 dan surat az-Zumar ayat 55.
ٌ ‫َوهَ َذاُ ِكتَابٌ ُأَ ْن َز ْلنَاهُُ ُمبَا َر‬
َُ‫كُفَاتَّبِعُوهُُ َواتَّقُواُلَ َعلَّ ُك ْمُتُرْ َح ُمون‬
Artinya : Dan Al Qur'an itu adalah kitab yang Kami turunkan yang diberkati, maka ikutilah
dia dan bertakwalah agar kamu diberi rahmat. (Q.S. al-An’am : 155)
َّ ‫يًلُ َماُُتَ َذ‬
‫ُو ََلُتَتَّبِعُواُ ِم ْنُ ُدونِ ِهُأَوْ لِيَا َءُقَلِ ا‬
ََُ‫كرُون‬
َ ‫اتَّبِعُواُ َماُأ ُ ْن ِز َلُإِلَ ْي ُك ْمُ ِم ْنُ َربِّ ُك ْم‬
Artinya : Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu dan janganlah kamu
mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil
pelajaran (daripadanya). (Q.S. al-A’raf : 3)
ْ ‫َواتَّ ِبعُواُأَحْ َسنَ ُ َماُأ ُ ْن ِز َل ُإِلَ ْي ُك ْم ُ ِم ْن ُ َربِّ ُك ْم ُ ِم ْن ُقَ ْب ِل ُأَ ْن ُيَأْتِيَ ُك ُم‬
ُ‫ُال َع َذابُ ُبَ ْغتَةاُ َوأَ ْنتُ ْم ََُل‬
ْ َ‫ت‬
ََُ‫ش ُعرُون‬
Artinya : Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Tuhanmu
sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak
menyadarinya, (Q.S. az-Zumar : 55)
Berimam kepada Hadis Rasulullah SAW artinya menjadikan hadis Rasul sebagai
pedoman dan acuan serta referensi dalam berucap, berbuat dan lainnya atau mengikuti
ajaran yang terkandung di dalamnya.. Perintah berimam kepada hadis Rasulullah SAW dan
mengikutinya merupakan konsekwensi logis dari beriman kepada Rasul. Sebenarnya ada
lima kewajiban yang harus dijalankan seorang muslim terhadap Rasulullah SAW, yaitu;
mengimani Rasulullah SAW, mentaati semua risalah dan sunnahnya, mencintai dan
menjadikannya sebagai figur, senantiasa bershalawat kepadanya dan mencintai keluarga
Rasulullah SAW
Di dalam al-Qur’an Allah SWT menetapkan barometer seseorang cinta kepada Allah
SWT ditandai dengan seberapa cintanya ia kepada Rasul atau hadis-hadisnya. Allah SWT
berfirman dalam surat Ali Imran ayat 31 yang berbunyi :
ِ‫ر‬
ٌٌ ‫حيم‬
َ
ِ
ِ
ِ
‫ور‬
ٌ ‫قُ ْل إ ْن ُكْنتُ ْم ُُتبُّو َن اللَّ َه فَاتَّبِعُ ِوِن ُُْيبِْب ُك ُم اللَّهُ َويَ ْغف ْر لَ ُك ْم ذُنُوبَ ُك ْم َواللَّهُ َغ ُف‬
Artinya : Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya
Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang. (Q.S. Ali Imran : 31)
b. Menjadikan Al_Qur’an dan Al_Hadits menjadi pedoman dalam beribadah dan Pedoman
dalam Kehidupan lainnya .
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
69
Dalam menjalankan ibadah kepada Allah SWT haruslah berpedoman pada ketentuan
Allah SWT yang sudah tertera dalam Qur’an, Hadits Nabi Muhammad SAW dan hasil
ijthad para ahli /ulama. Ibadah yang tidak berpedoman atau tidak merujuk kepada
Al_Qur’an dan Al_hadits maka akan menjadi bid’ah, yang akibatnya ibadah akan tertolak.
Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Bukhori Muslim,
‫َم ْن َا ْحدَ َث ىِف َأ ْم ىرَنَ َه َذا َمالَيْ َس ىمنْ ُه فَه َُو َر ٌّد‬
Artinya : barang siapa yang mengada adakan sesuatu dalam urusan kami ini (agama)
yang tidak ada perintah dari kami, maka pekerjaan itu akan ditolak.”
Al-Qur’an adalah peringatan dan petunjuk Allah kepada umat manusia. Al-Qur’an
dijelaskan secara terperinci dan jelas oleh Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa salam. Dengan
mengikuti Al-Qur’an dan as-sunnah, umat manusia akan selamat dari tipudaya setan di
dunia dan akhirat. Dengan mengikuti Al-Qur’an dan as-sunnah, semua aspek kehidupan
manusia di dunia akan terbimbing dan diberkahi oleh Allah Ta’ala.
Demikian pula nasib manusia di akhirat kelak, sebagai penduduk surga atau penduduk
neraka, akan ditentukan dari sikap manusia terhadap Al-Qur’an dan as-sunnah. Siapa
beriman dan mengikuti petunjuk Al-Qur’an dan as-sunnah niscaya akan menjadi penduduk
surga. Dan barangsiapa kafir dan membangkang dari Al-Qur’an dan as-sunnah niscaya akan
menjadi penduduk neraka. Allah Ta’ala berfirman:
ٌ ْ‫ُخو‬
َ ‫ي ُفَ ًَل‬
ُ‫ف ُ َعلَ ْي ِه ْم ُ َو ََل‬
َ ‫قُ ْلنَاُا ْهبِطُواُ ِم ْنهَاُ َج ِميعااُفَإ ِ َّماُيَأْتِيَنَّ ُك ْم ُ ِمنِّيُهُداىُفَ َم ْن ُتَبِ َع ُهُدَا‬
ُ
ُ َ‫ارُهُ ْمُفِيهَاُ َخالِ ُدون‬
َ ‫هُ ْمُيَحْ َزنُونَ ُُ َوالَّ ِذينَ ُ َكفَر‬
ِ َّ‫ُواُو َك َّذبُواُبِآيَاتِنَاُأولَئِكَُأَصْ َحابُ ُالن‬
Kami katakan: “Turunlah kalian semua dari surga! Maka jika datang kepada kalian
petunjuk darik-Ku, maka barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku niscaya mereka tidak akan
merasakan takut dan tidak pula mereka merasakan sedih. Dan orang-orang yang kafir dan
mendustakan ayat-ayat Kami, mereka itulah penduduk nereka, kekal mereka di dalamnya.”
(QS. Al-Baqarah [2]: 38-39)
Allah Ta’ala juga berfirman:
ُ‫ي‬
ُ ‫قَا َل ُا ْهبِطَاُ ِم ْنهَاُ َج ِميعااُبَ ْع‬
َ ‫ْض ُ َع ُد ٌّو ُفَإ ِ َّماُيَأْتِيَنَّ ُك ْم ُ ِمنِّيُهُداىُفَ َم ِن ُاتَّبَ َع ُهُدَا‬
ٍ ‫ض ُك ْم ُلِبَع‬
ُ‫ُض ْن اكا ُ َونَحْ ُش ُر ُهُ ُيَوْ َم‬
َ ‫ض ُع َْن ُ ِذ ْك ِري ُفَإ ِ َّن ُلَهُُ َم ِعي َشةا‬
َ ‫ُو َم ْن ُأَ ْع َر‬
ِ َ‫فَ ًَل ُي‬
َ ‫ُو ََل ُيَ ْشقَى‬
َ ُّ‫ضل‬
‫ْالقِيَا َم ِةُأَ ْع َمى‬
Allah berfirman: “Turunlah kalian semua dari surga! Sebagian kalian akan menjadi musuh
bagi sebagian lainnya. Maka jika datang kepada kalian petunjuk dari-Ku, maka
barangsiapa mengikuti petunjuk-Ku niscaya ia tidak akan tersesat dan tidak akan celaka.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
70
Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, maka baginya kehidupan yang sempit dan
Kami akan mengumpulkannya pada hari kiamat dalam keadaaan buta.” (QS. Thaha [20]:
123-124)
c. Berusaha untuk selalu berfikir Kritis
Berpikir kritis atau adalah sebuah metode berpikir yang tidak menerima suatu data
tanpa bukti atau sebab yang jelas. Orang yang berpegang kepada Qur’an dan Hadits akan
selalu berfikit kritis apakah perilakunya sudah sesuai dengan ketentuan Al_Qur’an ? surt
apa ? ayat berapa ? dan dalam hadits? riwayat siapa ? . Ummat islam dilarang sama sekali
untuk bertaqlid yaitu, Mengikuti perkataan orang yang perkataannya bukan hujjah.”
Sebagaimana dalam Q.S. Al Isra’ ayat 36.
ُُُُُُ
ُُُُ
ُُ
ُُُُ
ُ ُُُُ
Artiny :. dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya.
Sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta
pertanggungan jawabnya.
5. Hikmah dan Manfaat Perilaku Orang yang Berpegang Teguh kepada Hukum
Islam
a. Terhindar dari kesesatan
Al_Qur’an dan Al Hadits adalah merupakan sumber hukum Islam, Orang yang berpegang
teguh kepada hukum Islam berarti berpegang teguh pada Al_ Qur’an dan Al_ Hadits.
Berarti orang tersebut akan terhindari kesesatan sebagaimana dalam Hadits riwayat Imam
Malik
َّ ‫اب‬
ُ ‫تَ َر ْك‬
ُ.‫ُو ُسنَّةَُنَبِيِّ ِه‬
َ َ‫ضلُّواُ َماُتَ َم َّس ْكتُ ْمُبِ ِه َماُ ِكت‬
ِ َ‫تُفِي ُك ْمُأَ ْم َري ِْنُلَ ْنُت‬
َ ِ‫َُّللا‬
ُ)‫(اإلمامُمالك‬
Artinya : Aku tinggalkan dalam kalangan kamu dua perkara yang kamu tidak sekali-kali
akan sesat selagi kamu berpegang teguh kepada keduanya, iaitu kitab Allah dan
sunnah Rasulullah," (s.a.w.).
b. Menjadi Muslim yang Kaffah
Kaffah secara bahasa artinya keseluruhan. Makna secara bahasa tersebut bisa
memberikan gambaran kepada kita mengenai makna dari Muslim yang Kaffah, yakni
menjadi muslim yang tidak “setengah-setengah” atau menjadi muslim yang “sungguhan,”
bukan “muslim-musliman.” Jadi Muslim yang kaffah adalah seorang Muslim yang
mengamalkan ajaran-ajaran Islam di setiap aspek kehidupan. Seorang Muslim belum bisa
disebut Muslim yang kaffah jika ia belum menjalankan ajaran Islam di segala aspek
kehidupannya. Dengan demikian, Muslim yang kaffah berarti yang mau diatur hidupnya
oleh hukum Islam secara keseluruhan. Sebagaimana Allah berfirman dalam Q.S. Al
Maidah ayat 45 yang berbunyi:
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
71
َّ ‫نز َل‬
َ َ‫َو َمنُلَّمۡ ُيَ ۡحڪُمُبِ َمآُأ‬
َُ‫ُٱَّللُُفَأُوْ لَ ٰـ ٰٓ ِٕٮِكَُهُ ُمُٱلظَّ ٰـلِ ُمون‬
Artinya : dan sesiapa yang tidak menghukum dengan apa yang telah diturunkan Allah,
maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Al-Maidah:5:45)
c. Terhindar dari Taqlid
Orang yang berpegang teguh kepada hukum Islam akan selalu membaca, mempelajari dan
mengkaji sumber hukumnya yaitu Al Qur’an dan Al Hadits maka dengan demikian akan
terhindar dari ikut-ikutan tanpa mengetahui dasar atau dalilnya dalam mengamalkan ajaran
islam atau yang disebut taqlid.
d. Terhindar dari Bid’ah
Bida’h adalah mengadakan sesuatu tanpa adanya contoh sebelumnya.Menurut
Ibnu
Taimiyah: ‘ Bid’ah dalam agama ialah sesuatu yang tidak disyari’atkan oleh Allah dan
rasul-Nya yaitu tidak diperintahkan dengan perintah wajib atau perintah sunnah. Dengan
demikian orang yang selalu berpegang pada hukum Islam maka akan senantiasa merujuk
apa yang dilakukannya dalam beribadah kepada Allah SWT kepada Al_Qur’an dan
Al_Hadits serta ijtihad para ulama sehingga perilaku bid’ah akan senantiasa terhindari.
e. Menghargai Perbedaan
Perbedaan dalam mengamalkan ajaran Islam atau dalam beribadah kepada Allah salah
satunya disebabkan dalam perbedaan memahami Al Qur’an misalnya adalah:
Ada
sebagian lafaz al-Qur'an yang mengandung lebih dari satu arti (musytarak). Contoh lafaz
"quru" dalam QS 2: 228. Dimana quru’ bisa berarti suci bisa juga berarti haidh. Bahkan
sebelum ayat tersebut diturunkan, kata Quru' telah dikenal oleh bangsa Arab bahwa ia
memiliki dua arti; masa suci dan masa kotor.
Orang yang berpegang teguh kepada hukum Islam (Qur’an dan Hadits) akan
memahami kondisi tersebut sehingga dalam menyikapai perbedaan dalam pemahaman
ibadah akan bijaksana .
C
A
B
Uswah Hasanah
Renungkan
Dr.Muhammad Syafii Antonio,MEc (Nio Gwan Chung)
RRenungkanMembaca
! dan perbankan syariah di Indonesia.
salah satu ICON keuangan
adalah
Beliau
diamanati sebagai Ketua Sekolah Tinggi Ekonomi Islam (STEI) TAZKIA.
Meyelesaikan program Doktoral dalam Micro Finance dari University of
Melbourne (2004), Master of Economics dari International Islamic
University, Malaysia (1992) dan lulus sebagai
sarjana Syariah dari
University of Jordan (1990). Disamping itu Antonio telah melakukan visiting research di Al-Azhar
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
72
University Cairo dan Oxford University, Inggris. Melalui Batasa Tazkia Consulting, Antonio telah
membantu penumbuhan lebih dari 14 Unit Usaha Perbankan Syariah dan 7 asuransi syariah serta
melatih lebih dari 6000 praktisi keuangan. Saat ini Antonio diamanati sebagai Komite Perbankan
Syariah pada Bank Indonesia, Shariah Advisory Council Bank Sentral Malaysia, serta Global Shariah
Board al- Mawarid DUBAI. Antonio juga duduk sebagai Advisor/Dewan Pengawas di Bank Syariah
Mandiri, Takaful, Bank Mega Syariah, Schroders Investment Manager dan PNM. Antonio telah
menerbitkan 12 buku tentang Perbankan Syariah, Leadership dan Manajemen. Atas kiprahnya Antonio
dianugrahi “Syariah Award” oleh Bank Indonesia, MUI dan Bank Muamalat (2003), Anticorruption &
Good Governance Award dari Kementrian Aparatur Negara (2007), Arab Asia Finance Recognition
Award dari Arab Asia Finance Forum (2008) dan Australian Alumni Award dari Pemerintah Australia
(2009). Antonio juga penerima Best Islamic Book (IBF Award, 2009), juga dipromosikan oleh
Departement Keuangan RI sebagai nominee IDB Prize dari Indonesia.
E
Evaluasi
enungkanMembaca !
Berdasarkan atas dialog antara Rasulallah Muhammad SAW dengan Muadz bin Jabal ketika
akan diutus menjadi gubernur di Yaman , sehingga bisa disimpulkan bahwa sumber hukum islam itu
ada tiga yaitu
 Al Qur’an
 Al Hadits
 Ijtihad
I. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling tepat
1. Berikut ini yang buka sumer hukum Islam adalah. …
a. Al-Qur’an
d. Ijtima’
b. Hadits
e. Ibadah
c. Ijtihad
2. Al-Qur’an merupakan pembeda antara yang benar dan yang salah, yang baik dan yang buruk.
Sehubungan dengan itu Al-Quran dinamkan...
a. Al-Furqan
d. Asy-Syifa
b. Az-Zikru
e. An-Nur
c. At-Tanzil
3. Sumber hukum Islam setelah A-Qur’an adalah. …
a. Ijihad
d. Qiyas
b. Ijtima
e. Urf
c. Hadits
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
73
4. Kata Al-Qur’an berasal darikata qara’a yang berarti. …
a. Membaca
d. melihat
b. Mendengar
e. menyimak
c. Berbicara
5. Al-Qur’an memiliki arti
a. Bacaan
b. Tulisan
c. Kumpulan
d. Rekaan
e. Aturan
6. Al-Qur’an diturunkan kepada
a. Nabi Muhammad SAW
b. Nabi Adam AS
c. Nabi Nuh
d. Nabi Ibrahim AS
e. Nabi Musa AS
7. Salah satu Fungsi Hadits teradap Al-Qur’an adalah sebaai bayan at-tasyri yang artinya...
a. Menjelaskan ayat-ayat AlQur’an yang masih umum
b. Mempertegas hukum-hukum yang disebut Al-Quran
c. Menghapus suatu hukum yang telah diciptakan Al-Qur’an
d. Mewujudkan suatu hukum atau ajaran yang tidak tercantum dalam Al-Qur’an
e. Memberikan koreksi terhadap ayat-ayat Al-Qur’an yang berkaitan dengan hukum
8. Usaha mengumpulkan dan kodifikasi A-Qur’an pada zaman Abu Bakar Shiddiq dan Utsman
bin Affan merupakan contoh bentuk ijtihad yang disebut....
a. Qiyas
d. ijma’
b. Maslahah mursalah
e. urf
c. Istishab
9. Pengertian Ijthad menurut bahasa dalah..
a. Meeras pkiran
d. berusaha
b. Bekeja
e.berikhtiar
c. Kesepakatan
10. Berikut ini Syarat-syarat melakukan ijtihad, kecuali..
a. Paham Al-Qur’an
b. Memahami Hadits
c. Memahami ijma
d. Paham bahasa arab dengan baik
e. Paham seluruh bahasa
11. Hadits yang berdasarkan perkataan Rasulullah adalah
a. Qauliyyah
d. Karomah
b. Fi’liyah
e. Naqli
c. Taqririyah
12. Hadits yang berdasarkan perbuatan Rasulullah adalah
a. Qauliyyah
d. Karomah
b. Fi’liyah
e. Naqli
c. Taqririyah
13. Hadits yang berdasarkan persetujuan Rasulullah adalah
a. Qauliyyah
d. Karomah
b. Fi’liyah
e. Naqli
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
74
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
21.
22.
23.
c. Taqririyah
Menurut bahasa arti kata Hadits adalah. …
a. tingkah laku
d. ketetapan
b. perbuatan
e. kabar
c. teladan
Hadits yang tingkatnya di bawah sahih adalah
a. Sahih
d. Mua’alaf
b. Hasan
e. Mu’allaq
c. Daif
Hads yang lemah / tidak kuat / tertolak adalah
a. Sahih
d. Mua’alaf
b. Hasan
e. Mu’allaq
c. Daif
Berikut ini salah satu fungsi hadits, kecuali..
a. Merupakan hukum Islam yang pertama dan utama
b. Sebagai penjelas terhadap hukum yang ada dalam Al-Quran
c. Sebagai contoh keteladanan Rasuullan SAW
d. Sebagai tolak ukur bagi umat Islam dalam melaksanakan hukm Islam
e. Menetapka hukum yang belum termuat dalam Al-Qur’an
Hadits yang benar-benar selamat dari cacat dan aib disbut...
a. Hadits garib
d. hadits mutawatir
b. Hadits daif
e. hadits hasan
c. Hadits sahih
Beriut ini mrupakan hadits maqbul. …
a. Mtawatir
d. munqothi’
b. Dhaif
e. maudlu’
c. mauquf
Mencurahkan segenap kemampuan untuk menetpakan ukum yang belum ada di dalam AlQur’an dan hadits menggunakan akal sehat dan jernih disebut. …
a. Ijmak
d. sunah
b. Kias
e. ijtihad
c. Mujtahid
Menurut Hukum Islam, suatu perbuatan yang apabila dikerjakan atau ditinggalkan pelakunya
tidak mendapat pahala atau dosa disebut. …
a. Wajib
d. makruh
b. Sunah
e. mubah
c. Haram
Menurut Hukum Islam, suatu perbuatan apabila ditingalkan mendapat pahala tetapi jika
dilakanakan tidak mendapat apa-apa disebut. …
a. Wajib
d. makruh
b. Sunah
e. mubah
c. Haram
Menurut Hukum Islam, suatu perbuatan apabila dilaksakan mendapat pahala tetapi jika
ditiggalkan tidak mendapat pahala disebut
a. Wajib
d. makruh
b. Sunah
e. mubah
c. Haram
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
75
24. Menurut Hukum Islam, suatu perbuatan apabila dilaksakan mendapat dosa dan jika
ditiggalkan mendapat pahala disebut
a. Wajib
d. makruh
b. Sunah
e. mubah
c. Haram
25. Menetapkan hukum yang tidak terdapat dalam Al-Qur’an adalah pengertian dari
a. Bayan Tasyri
d. bayan takbir
b. Bayan tafsit
e. baya takhir
c. Bayan taqrir
II.
Soal Uraian
Jawablah dengan singkat pertanyaan di bawah ini !
1. Jelaskan kedudukan Al Qur’an menjadi sumber hukum Islam pertama ?
2. Jelaskan keudukan Hadits menjadi sumber hukum Islam ke dua ?
3. Jelaskan kedudukan Ijtihad menjadi sumber hukum Islam ke tiga ?
4. Jelaskan fungsi hadits terhadap Al Qur’an !
5. Jelaskan kedudukan ijtihad dalam pengambilan keputusan dalam hkum Islam !
III. Penilaian religius:
Berilah nilai sikap religius siswa pada kolom yang sesuai dengan sikap peserta didik
melalui.observasi saat presentasi!
Aspek Pengamatan
N0
Nama
Siswa
Berdo’a
Kalimat toyibah
yang terucap
saat presentasi
Ketika bicara
Mengutip
ayat/hadits
Jumlah
skor
Nilai
ket
IV. Penilaian sikap:
Berilah nilai sikap sosial siswa pada kolom yang sesuai dengan sikap peserta didik
melalui observasi.
Aspek Penilaian
N0
Nama
Siswa
Kerja
sama
Tggng
Jawab
Santun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
Responsif
Proaktif
Skor Nilai
Ket
76
DAFTAR PUSTAKA
Ash-Shidieqy, hasbi M. 1965, Sejarah dan Pengantar Ilmu Hadits, PT Bulan Bintang Jakarata
Departemen Agama RI, 1997,Pendidikan Agama Islam untuk Siswa SMU/SMK Kelas 1 Cawu, 1,
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta
Departemen Agama RI, 1997,Pendidikan Agama Islam untuk Siswa SMU/SMK Kelas 1 Cawu,2,
Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta
Hanafi A., MA, 1962, Ushul Fiqh, Wijaya, Jakarta
Lajnah Pentashih Mushaf Al Qur’an Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Intermasa
Jakarta.
Nawwiah Rambe A.H. 1994, Fiqih Islam, Sinar Baru Bandung.
Rasyid Sulaeman, 1987, Fiqih Islam, Bandung Sinar Baru
Rifa’I, Moh. H. 1978, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, Toha Putra Semarang
Sabiq Sayid, 1976, Fiqih Sunnah (alih bahasa Muhyidin Syaf) Bandung: Al Ma’arif
Rifa, Moh, H, 1978, Ilmu Fiqih Islam Lengkap, Cv Toha Putra Semarang.
Shalahuddin Hamid, Drs Iskandar Ahza, 2003, 100 tokoh Islam berpengaruh di Indonesia, Intimedia
Cipta Nusantara, Jakarta selatanm iuzaoral
Udin Wahyudin, 2013, Islamic education and Moral Values 1 Grafindo Media Pratama, Bandung
Syamsuri, 2007, Pendidikan Agama Islamuntuk SMAKelas, X, Erlangga, Jakarta
http://sabrial.wordpress.com/ Biografi Ulama – ulama Dunia
http://www.referensimakalah.com/2011/08/
http//.k2ichsan.blogspot.onaxea.comand
http://fkpmsman1.wordpress.com/2011/06/09/indahnya-islam/
http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
http://majelis.pun.bz/sumber-hukum-islam.xhtml
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
77
http://hikmatun.wordpress.com/2007/01/03/pengertian-al-qur%E2%80%99an/
http://www.almukmin-ngruki.com/index.php?view=article&catid=47:majalah&id=250:kedudukandan-fungsi-hadits-terhadap-al-quran&tmpl=component&print=1&page=
http://www.ikmalonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=161:ijtihad-dalamistinbathul-hukmi&catid=50:jurnal-hawzah4&Itemid=47
http://en.wikipedia.org/wiki/Ijtihad
http://inilahrisalahislam.blogspot.com/2013/01/sumber-ajaran-islam-3-ijtihad.html
http://www.alkhoirot.net/2012/07/ijtihad-dalam-islam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
http://majelis.pun.bz/sumber-hukum-islam.xhtml
http://www.alkhoirot.net/2012/07/ijtihad-dalam-islam.html
http://www.almukminhttp://en.wikipedia.org/wiki/Ijtihad
http://inilahrisalahislam.blogspot.com/2013/01/sumber-ajaran-islam-3-ijtihad.html
http://hikmatun.wordpress.com/2007/01/03/pengertian-al-qur%E2%80%99an/
http://danilsetiawan.com/dialog-rasululah-dengan-muadz-bin-jabal-ra
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
78
Peta Konsep
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
79
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa
Langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik dalam mempelajari materi ini adalah :
1.
Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, melihat tayangan video)
sejarah perkembangan Islam di Makkah
2.
Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis - diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri
(menjadi suatu kebiasaan),
3.
Peserta didik mengeksplorasi (menentukan data yang diperlukan dari pertanyaan yang
diajukan) - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, mengumpulkan data),
4.
Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori - menyimpulkan dari hasil analisis data - dimulai
dari unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)
5.
Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi - dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
80
A
Muhasabah !
Sosok manusia terpopuler sepanjang masa telah
lahir di padang pasir yang tandus menjelang akhir
abad ke 6 M. Namanya paling banyak disebut dan
tak tertandingi oleh tokoh dunia manapun didunia
ini. Keluhuran budi pekertinya menjadi suri tauladan
bagi siapapun yang mendambakan kedamaian dan
kebahagiaan. Beliaulah yang menjadi nabi terakhir
yang di utus oleh Allah SWT kepada umat manusia
dan menjadi penyempurna dari ajaran-jaran yang di bawa oleh para nabi terdahulu, beliaulah nabi
Muhammad SAW. Mari kita lihat pendapat tokoh-tokoh ilmuwan dunia tentang sosok nabi
Muhammad SAW.
Michael Hart dalam bukunya bertajuk ‘The 100: A Ranking of the Most Influential Persons in
History’ telah menempatkan Nabi Muhammad saw sebagai tokoh nomor 1 yang paling berpengaruh
sepanjang sejarah. Apa kata penulis “Jatuhnya pilihan saya kepada Muhammad SAW dalam urutan
pertama daftar Seratus Tokoh yang berpengaruh di dunia mungkin mengejutkan sementara pembaca
dan mungkin jadi tanda tanya sebagian yang lain. Tapi saya berpegang pada keyakinan saya, dialah
Muhammad SAW satu-satunya manusia dalam sejarah yang berhasil meraih sukses-sukses luar biasa
baik ditilik dari ukuran agama maupun ruang lingkup duniawi”.
Seorang Orientalis Jerman Bretly Hiler di dalam bukunya “Orang-Orang Timur dan Keyakinankeyakinan Mereka” mengatakan : “Muhammad SAW adalah seorang kepala negara dan punya
perhatian besar pada kehidupan rakyat dan kebebasannya. Dia menghukum orang-orang yang
melakukan pidana sesuai dengan kondisi zamannya dan sesuai dengan situasi kelompok-kelompok
buas di mana Nabi hidup di antara mereka. Nabi ini adalah seorang penyeru kepada agama Tuhan
Yang Esa. Di dalam dakwahnya, dia menggunakan cara yang lembut dan santun meskipun dengan
musuh-musuhnya. Pada kepribadiaannya ada dua sifat yang paling utama dimiliki oleh jiwa manusia.
Keduanya adalah “keadilan dan kasih sayang”.
Mahatma Gandhi, bertutur : “Ajaran yang dibawa oleh Muhammad SAW adalah peninggalan
yang paling bijaksana bukan hanya untuk muslim tapi utk seluruh umat manusia.”
Mari kita bermuhasabah! Sebagai seorang muslim, sudahkah kita mempelajari kehidupan sejarah
beliau?
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
81
B
1.
Mengkaji Strategi Dakwah di Makkah
Strategi dakwah Rasulullah SAW di Makkah
a. Masyarakat Makkah Pada Awal Penyebaran Islam
Masyarakat Makkah pada awal kenabian Muhammad SAW dikenal dengan sebutan jahiliyah,
yakni masyarakat yang tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya
sebab patung dan batu
menjadi sembahan tuhan mereka dan mereka hidup dalam kegelapan terutama yang berkaitan
dengan akhlak dan moral. Masyarakat Arab waktu itu sudah menyimpang jauh dan ajaran
agama Tauhid, yang telah diajarkan oleh para rasul terdahulu, seperti Nabi Ibrahim A.S.
Mereka umumnya beragama watsani atau agama penyembah berhala. Berhala-berhala yang
mereka puja itu mereka letakkan di Ka’bah (Baitullah = rumah Allah SWT) yang jumlahnya
mencapai 300 lebih. Di antara berhala-berhala yang termashyur bernama: Ma’abi, Hubal,
Khuza’ah, Lata, Uzza, dan Manat. Kebiasaan buruk lainnya dalam masyarakat jahiliyah
adalah suburnya tindak kejahatan, perjudian, mabuk-mabukan, pertikaian antar suku, saling
membunuh bahkan mengubur bayi perempuan yang masih hidup menjadi kebiasaan mereka.
Tatanan kehidupan masyarakat tidak berjalan, yang berlaku hanyalah hukum rimba, siapalah
yang kuat dia yang berkuasa dan siapa yang menang dia yang berkuasa. Mereka sudak tidak
menjadikan ajaran para nabi terdahulu sebagai pedoman hidupnya. Selain itu ada pula
sebagian masyarakat Arab jahiliyah yang menyembah malaikat dan bintang yang dilakukan
kaum Sabi’in serta menyembah matahari, bulan, dan jin yang diperbuat oleh sebagian
masyarakat di luar kota Mekah. Dalam situasi inilah Allah SWT mengutus nabi Muhammad
SAW untuk menyampaikan dakwah ajaran Islam.
b. Substansi dan strategi dakwah Rasulullah Saw Periode Makkah
1) Substansi dakwah Rasulullah SAW
Substansi ajaran Islam periode Makkah, yang didakwahkan Rasulullah SAW di awal
kenabiannya adalah sebagai berikut :
a)
Keesaan Allah SWT
Islam mengajarkan bahwa pencipta dan pemelihara alam semesta adalah Allah SWT,
Tuhan Yang Maha Esa. Allah SWT tempat bergantung segala apa saja dan makhlukNya, tidak beranak dan tidak diperanakkan, serta tidak ada selain Allah SWT, yang
menyamai-Nya (baca dan pelajari QS. A1-Ikhlas, 112: 1-4).
Umat manusia harus beribadah atau menghambakan diri hanya kepada Allah SWT.
Beribadah atau menyembah kepada selain Allah SWT, termasuk ke dalam perilaku
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
82
syirik, yang hukumnya haram, dan merupakan dosa yang paling besar (lihat Q.S AnNisa’, 4: 48).
b)
Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
Islam mengajarkan bahwa mati yang dialami oleh setiap manusia, bukanlah akhir
kehidupan, tetapi merupakan awal dan kehidupan yang panjang, yakni kehidupan di
alam kubur dan di alam akhirat.
Manusia yang ketika di dunianya taat beribadah, giat beramal saleh, dan senantiasa
berbudi pekerti yang terpuji, tentu akan memperoleh balasan yang menyenangkan. Di
alam kubur akan memperoleh berbagai kenikmatan dan di alam akhirat akan
ditempatkan di surga yang penuh dengan hal-hal yang memuaskan. Tetapi manusia
yang ketika di dunianya durhaka kepada Allah SWT dan banyak berbuat jahat, tentu
setelah matinya akan mendapat siksa kubur dan dicampakkan ke dalam neraka yang
penuh dengan berbagai macam siksaan. (Baca dan pelajari Q.S. Al-Qari’ah, 101: 111)
c)
Kesucian jiwa
Islam menyerukan umat manusia agar senantiasa berusaha menyucikan jiwanya dan
melarang keras mengotorinya. Seseorang dianggap suci jiwanya apabila selama hayat
di kandung badan senantiasa beriman dan bertakwa atau meninggalkan segala
perbuatan dosa, dan dianggap mengotori jiwanya apabila durhaka pada Allah SWT
dan banyak berbuat dosa.
Sungguh beruntung orang yang senantiasa memelihara kesucian jiwanya, dan
alangkah ruginva orang yang mengotori jiwanya (baca Q.S. Asy-Syams, 91: 9-10).
Artinya : “Sesungguhnya beruntunglah orang yang mensucikan jiwa itu, dan
Sesungguhnya merugilah orang yang mengotorinya”.
d)
Persaudaraan dan Persatuan
Persaudaraan mempunyai hubungan yang erat dengan persatuan, bahkan persaudaraan
landasan bagi terwujudnya persatuan.Islam mengajarkan bahwa sesama orang
beriman adalah bersaudara. Mereka dituntut untuk saling mencintai dan sayangmenyayangi, di bawah naungan rida Ilahi. Rasulullah SAW bersabda: “Tidak
dianggap beriman seorang Muslim di antara kamu, sehingga ia mencintai
saudaranya, seperti rnencintai dirinya.” (H.R. Bukhari, Muslim, Ahmad, dan Nasa’i).
Selain itu sesama umat Islam, hendaknya saling menolong dalam kebaikan dan
ketakwaan, jangan sekali-kali tolong-menolong dalam dosa serta permusuhan. Jangan
saling menganiaya dan jangan pula membiarkan saudaranya yang teraniaya tanpa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
83
diberikan pertolongan. Sedangkan umat Islam yang mampu disuruh untuk
memberikan pertolongan kepada saudaranya yang du’afa, yakni para fakir miskin dan
anak-anak yatim telantar (baca dan pelajari Q.S. Al-Ma’un, 107: 1-7).
2) Strategi dakwah Rasulullah SAW.
Tujuan dakwah Rasulullah SAW pada periode Mekah adalah agar masyarakat Arab
meninggalkan kejahiliahannya di bidang agama, moral, dan hukum. Sehingga menjadi
umat yang meyakini kebenaran kerasulan Nabi Muhammad SAW dan ajaran Islam yang
disampaikannya,
kemudian
mengamalkannya
dalam kehidupan
sehari-hari. Jika
masyarakat Arab telah mengamalkan seluruh ajaran Islam dengan niat ikhlas karena Allah
SWT dan sesuai dengan petunjuk-petunjuk Rasulullah SAW, tentu mereka akan
memperoleh keselamatan, kedamaian, dan kesejahteraan di dunia dan di akhirat. Adapun
strategi dakwah Rasulullah SAW dalam berusaha mencapai tujuan yang luhur tersebut
sebagai berikut:
a)
Dakwah secara sembunyi-sembunyi selama 3-4 tahun.
Cara ini ditempuh oleh Rasulullah SAW karena beliau begitu yakin, bahwa
masyarakat Arab jahiliah, masih sangat kuat mempertahankan kepercayaan dan tradisi
warisan leluhur mereka. Sehingga mereka bersedia berperang dan rela mati dalam
mempertahankannya. Pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi ini, Rasulullah
SAW menyeru untuk masuk Islam, orang-orang yang berada di lingkungan rumah
tangganya sendiri dan kerabat serta sahabat dekatnya. Mengenai orang-orang yang
telah memenuhi seruan dakwah Rasulullah SAW tersebut adalah : Khadijah binti
Khuwailid (istri Rasulullah SAW, wafat tahun ke-10 dari kenabian), Ali bin Abu
Thalib (saudara sepupu Rasulullah SAW yang tinggal serumah dengannya, waktu
masuk Islam ia baru berusia 10 tahun), Zaid bin Haritsah (anak angkat Rasulullah
SAW, wafat tahun 8 H = 625 M), Abu Bakar Ash-Shiddiq (sahabat dekat Rasulullah
SAW, yang hidup dan tahun 573 - 634 M), dan Ummu Aiman (pengasuh Rasulullah
SAW pada waktu kecil).
Sesuai dengan ajaran Islam, bahwa berdakwah bukan hanya kewajiban Rasulullah
SAW, tetapi juga kewajiban para pengikutnya (umat Islam), maka Abu Bakar AshShiddiq, seorang saudagar kaya, yang dihormati dan disegani banyak orang. Karena
budi bahasanya yang halus, ilmu pengetahuannya yang luas, dan pandai bergaul telah
meneladani Rasuliillah SAW, yakni berdakwah secara sembunyi-sembunyi.
Usaha dak’wah Abu Bakar Ash-Shiddiq berhasil karena ternyata beberapa orang
kawan dekatnya menyatakan diri masuk Islam, mereka adalah :
(1) Abdul Amar dari Bani Zuhrah, Abdul Amar berarti hamba milik si Amar. Karena
Islam melarang perbudakan, kemudian nama itu diganti oleh Rasulullah SAW
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
84
menjadi Abdurrahman bin Auf, yang artinya hamba Allah SWT Yang Maha
Pengasih.
(2) Abu Ubaidah bin Jarrah dan Bani Hari.
(3) Utsman bin Affan.
(4) Zubair bin Awam.
(5) Sa’ad bin Ahu Waqqas.
(6) Thalhah bin Ubaidillah.
Orang-orang yang masuk Islam, pada masa dakwah secara sembunyi-sembunyi, yang
namanya sudah disebutkan di atas disebut Assabiqunal Awwalun (pemeluk Islam
generasi awal).
b)
Dakwah Secara terang-terangan
Dakwah secara terang-terangan ini dimulai sejak tahun ke-4 dari kenabian, yakni
setelah turunnya wahyu yang berisi perintah Allah SWT agar dakwah itu dilaksanakan
secara terang-terangan. Wahyu tersebut berupa ayat Al-Qur’an Surah 26: 214-216
(coba kamu cari dan pelajari).
Tahap-tahap dakwah Rasulullah SAW secara terang-terangan ini antara lain sebagai
berikut :
1) Mengundang kaum kerabat keturunan dari Bani Hasyim, untuk menghadiri
jamuan makan dan mengajak mereka agar masuk Islam. Tetapi karena cahaya
hidayah Allah SWT waktu itu belum menyinari hati mereka, mereka belum
menerima Islam sebagai agama mereka. Namun ada 3 orang kerabat dari kalangan
Bani Hasyim yang sebenarnya sudah masuk Islam, tetapi merahasiakan
keislamannya, pada waktu itu dengan tegas menyatakan keislamannya. Mereka
adalah Ali bin Abu Thalib, Ja’far bin Abu Thalib, dan Zaid bin Haritsah.
2) Rasulullah SAW mengumpulkan para penduduk kota Mekah, terutama yang
berada dan bertempat tinggal di sekitar Ka’bah untuk berkumpul Bukit Shafa,
yang letaknya tidak jauh dan Ka’bah. Rasulullah SAW memberi peringatan
kepada semua yang hadir agar segera meninggalkan penyembahan terhadap
berhala-berhala dan hanya menyembah atau menghambakan diri kepada Allah
SWT, Tuhan Yang Maha Esa, Pencipta dan Pemelihara alam semesta. Rasulullah
SAW juga menegaskan, jika peringatan yang disampaikannya itu dilaksanakan
tentu akan meraih rida Ilahi bahagia di dunia dan di akhirat. Tetapi apabila
peringatan itu diabaikan tentu akan mendapat murka Allah SWT, sengsara di
dunia dan di akhirat.
Menanggapi dakwah Rasulullah SAW tersebut di antara yang hadir ada kelompok
yang menolak disertai teriakan dan ejekan, ada kelompok yang diam saja lalu
pulang. Bahkan Abu Lahab, bukan hanya mengejek tetapi berteriak-teriak bahwa
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
85
Muhammad orang gila, seraya ia berkata “Celakalah engkau Muhammad, untuk
inikah engkau mengumpulkan kami?” Sebagai balasan terhadap kutukan Abu
Lahab itu turunlah ayat Al- Qur’an yang berisi kutukan Allah SWT terhadap Abu
Lahab, yakni Surat Al-Lahab, 111: 1-5 (coba kamu cari dan pelajari ayat AlQur’an tersebut).
Pada periode dakwah secara terang-terangan ini juga telah menyatakan diri masuk
Islam dua orang kuat dari kalangan kaum kafir Quraisy, yaitu Hamzah bin Abdul
Muthalib (paman Nabi SAW) dan Umar bin Khattab. Hamzah bin Abdul
Muthalib masuk Islam pada tahun ke-6 dari kenabian sedangkan Umar bin
Khattab (581-644 M), tidak lama setelah sebagian kaum Muslimin berhijrah ke
Habasyah atau Ethiopia pada tahun 615 M.
3) Rasulullah SAW menyampaikan seruan dakwahnya kepada para penduduk di luar
kota Mekah. Sejarah mencatat bahwa penduduk di luar kota Mekah yang masuk
Islam antara lain :
(a) Abu Zar Al-Giffari, seorang tokoh dan kaum Giffar, yang bertempat
tinggal di sebelah barat laut Mekah atau tidak jauh dari laut Merah,
menyatakan diri di hadapan Rasulullah SAW masuk Islam.
Keislamannya itu kemudian diikuti oleh kaumnya.
(b) Tufail bin Amr Ad-Dausi, seorang penyair terpandang dari kaum Daus yang
bertempat tinggal di wilayah barat kota Mekah, menyatakan diri masuk Islam
di hadapan Rasulullah SAW. Keislamannya itu diikuti oleh bapak, istri,
keluarganya, serta kaumnya.
(c) Dakwah Rasulullah SAW terhadap penduduk Yatsrib (Madinah), yang datang
ke Mekah untuk berziarah nampak berhasil. Berkat cahaya hidayah Allah
SWT, para penduduk Yatsrib, secara bergelombang telah masuk Islam di
hadapan Rasulullah SAW. Gelombang pertama tahun 620 M, telah masuk
Islam dari suku Aus dan Khazraj sebanyak 6 orang. Gelombang kedua tahun
621 M, sebanyak 13 orang dan pada gelombang ketiga tahun berikutnya lebih
banyak lagi.
Pada gelombang ketiga ini telah datang ke Mekah untuk berziarah dan
menemui Rasulullah SAW, umat Islam penduduk Yatsrib yang jumlahnya
mencapai 73 orang di antaranya 2 orang wanita. Waktu itu ikut pula berziarah ke
Mekah, orang-orang Yatsrib yang belum masuk Islam. Di antaranya Abu Jabir
Abdullah bin Amr, pimpinan kaum Salamah, yang kemudian menyatakan diri
masuk Islam di hadapan Rasulullah SAW.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
86
Pertemuan umat Islam Yatsrib dengan Rasulullah SAW pada gelombang
ketiga ini, terjadi pada tahun ke-13 dari kenabian dan menghasilkan Bai’atul
Aqabah. Isi Bai’atul Aqabah tersebut merupakan pernyataan umat Islam Yatsrib
bahwa mereka akan melindungi dan membela Rasulullah SAW. Walaupun untuk
itu mereka harus mengorbankan tenaga, harta, bahkan jiwa. Selain itu, mereka
memohon kepada Rasulullah SAW dan para pengikutnya agar berhijrah ke
Yatsrib.
Setelah terjadinya peristiwa Bai’atul Aqabah itu, kemudian Rasulullah
SAW menyuruh para sahabatnya yakni orang-orang Islam yang bertempat
tinggal di Mekah, untuk segera berhijrah ke Yatsrib. Para sahabat Nabi SAW
melaksanakan suruhan Rasulullah SAW tersebut. Mereka berhijrah ke Yatsrib
secara diam-diam dan sedikit demi sedikit, sehingga dalam waktu dua bulan
sebanyak 150 orang umat Islam penduduk Mekah telah berhijrah ke Yatsrib.
Sedangkan Nabi Muhammad SAW, Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., dan Ali bin
Abu Thalib masih tetap tinggal di Mekah, menunggu perintah dari Allah SWT
untuk berhijrah. Setelah datang perintah dari Allah SWT, kemudian Rasulullah
SAW berhijrah bersama Abu Bakar Ash-Shiddiq r.a., meninggalkan kota Mekah
tempat kelahirannya menuju Yatsrib. Peristiwa hijrah Rasulullah SAW ini terjadi
pada awal bulan Rabiul Awal tahun pertama hijrh (622 M). Sedangkan Ali bin
Abu Thalib, tidak ikut berhijrah bersama Rasulullah SAW, karena beliau disuruh
Rasulullah SAW untuk mengembalikan barang-barang orang lain yang dititipkan
kepadanya. Setelah perintah Rasulullah SAW itu dilaksanakan, kemudian Ali bin
Abu Thalib menvusul Rasulullah SAW berhijrah ke Yatsrib.
2.
Hikmah strategi dakwah Rasulullah Saw periode Mekah
Hikmah yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah saw periode Mekah, antara lain
sebagai berikut :
a. Menyadari bahwa melalui sifat sabar, ulet, lemah lembut dan tidak merusak dalam
menjalankan amar ma’ruf nahi munkar pasti akan mendapatkan pertolongan Allah SWT
b. Menyadari dan memahami bahwa seorang rasul hanyalah bertugas menyampaikan risalah dari
Allah SWT. Seorang rasul tidak bisa memberi petunjuk (hidayah) bahkan kepada keluarga
dan orang yang dicintai sekalipun. ( QS. 28 : 56 )
c. Memahami bahwa Allah SWT pasti akan menguji seseorang yang akan terpilih menjadi
utusan atau rasul-Nya. Oleh karena itu sangat wajar bila sesorang ingin menjadi pemimpin
atau menduduki jabatan tertentu terlebih dahulu harus diuji.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
87
d. Dapat mengambil contoh cara-cara berdakwah yang dilakukan nabi saw, yaitu sangat
bijaksana, pandai menggunakan kesempatan yang berharga, dapat menarik perhatian orang
tanpa menimbulkan kebosanan. Seperti yang digambarkan dalam Surat an-Nahl : 125 sebagai
berikut :
Artinya : “Serulah (manusia) kepada jalan tuhanmu dengan hikmah danpengajaran yang
baik, dan berdebatlah dengan mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu,
Dialah yang lebih mengetahui siapa yang sesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih
mengetahui siapa yang mendapat petunjuk” (QS. An Nahl : 125)
e. Dapat meneladani Nabi SAW sebagai uswatun khasanah, artinya sikap dan amal perbuatan
beliau sehari-hari adalah teladan yang baik, terutama terhadap ajaran Islam yang
didakwahkannya, Firman Allah SWT :
Artinya : “Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu
(yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan yang
banyak mengingat Allah” (QS. Al-Ahzab : 21 )
3.
Meneladani dakwah Rasulullah SAW periode Mekah dalam penerapan di era modern.
Sikap dan perilaku yang dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari adalah sebagai berikut :
a. Memahami perjuangan nabi Muhammad SAW dan meneladaninya serta ikut serta
mendakwahkan Islam sebagai tatanan kehidupan menusia agar mencapai tujuan hidupnya,
selamat dan sejahtera di dunia akhirat.
b. Melaksanakan ajaran Islam, yakni menjalankan rukun Islam dan melestarikannya dalam
kehidupan sehari-hari dilingkungannya masing-masing dengan tidak memaksa orang lain
ataui menghina peribadatan/nama tuhan agama lain.
c. Melaksanakan dan melestarikan sunnah Rasulullah SAW yang tidak bertentangan dengan Al
Qur’an, sesuai dengan kemampuan masing-masing.
d. Konsisten dan komitmen men-Tuhankan Allah SWT, Tuhan yang Maha Esa dan tidak
menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Menyekutukan-Nya adalah dosa besar yang tidak
terampuni ( QS. An Nisa : 116 )
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
88
ُ
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak mengampuni dosa mempersekutukan (sesuatu) dengan
Dia, dan Dia mengampuni dosa yang selain syirik bagi siapa yang dikehendaki-Nya.
Barangsiapa yang mempersekutukan (sesuatu) dengan Allah, Maka Sesungguhnya ia telah
tersesat sejauh-jauhnya”.
e. Senantiasa jihad di jalan Allah SWT, sebagaiman firmanNya :
Artinya : ”Maka janganlah engkau taati orang-orang kafir, dan berjuanglah terhadap
mereka dengannya (Al-Qur’an) dengan (semangat) perjuangan yang besar” (QS. Al Furqan :
52)
Tugas Memecahkan Persoalan dalam Teks
Orang Islam Harus Tetap Belajar Sejarah Nabi Muhammad SAW
Kita merasa prihatin bahwa banyak generasi muda Islam
tidak memahami sejarah Rasulullah SAW dengan baik
dan benar. Meskipun hanya diajarkan dengan jam yang
sangat terbatas di sekolah, mereka harus tetap
mempelajari sejarah kehidupan Rasulullah SAW
Pernyataan
Pendapat
Pertama, ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
Argumentasi
Kedua, ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
Argumentasi
Selain itu, ……………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
Argumentasi
Terakhir, ………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
…………………………………………………………………………………....
Argumentasi
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
1
2
3
4
89
Setelah kita memperhatikan beberapa alasan itu, kita semua
sepakat bahwa orang Islam harus belajar sejarah Nabi
Muhammad SAW agar mereka bisa meneladani Rasulullah
SAW
C
Pernyataan
ulang
pendapat
Uswah Khasanah
KEMULIAAN NABI MUHAMMAD SAW
Kisah ini menceritakan tentang seorang wanita tua yang sangat membenci Rasulullah SAW
dan bahkan wanita ini sering kali menghina Rasulullah SAW. Suatu hari wanita tua tersebut sedang
berdiri di depan rumahnya. Rupanya wanita tua itu sedang menunggu Rasulullah SAW, karena dia
tahu kalau Rasulullah SAW selalu melewati depan rumahnya ketika akan melakukan ibadah di
Masjidil Haram. Tidak lama kemudian tampak Rasulullah SAW sedang berjalan dan wanita tua itu
bersiap ingin melakukan sesuatu terhadap beliau. Ketika Rasulullah SAW sampai di depan rumahnya,
wanita tua itu langsung meludahkan air liurnya dengan penuh kebencian yang mendalam :
“cuih…cuih…cuih..”.
Peristiwa ini selalu berulangkali terjadi setiap Rasulullah SAW melewati depan rumah wanita
tua itu dan bahkan hampir setiap hari wanita itu melakukannya. Suatu saat seperti biasanya
Rasulullah SAW pergi untuk beribadah di Masjidil Haram dan seperti biasanya pula Rasulullah SAW
selalu melewati depan rumah wanita tua itu. Akan tetapi ketika Rasulullah SAW tiba di depan rumah
wanita tua itu, beliau tidak melihatnya seperti biasa, sehingga beliau hari ini tidak meludahi
Rasulullah SAW. Kemudian Rasulullah SAW berhenti sejenak sambil melihat-lihat dan ternyata
wanita itu memang tidak ada di depan rumahnya. Rasulullah SAW pun menjadi kangen akan air
ludah siwanita tua tersebut dan karena penasaran, beliau lalu bertanya kepada seseorang yang
merupakan tetangga sebelah wanita itu.
“Wahai Fulan, tahukah engkau dimanakah wanita pemilik rumah ini, yang setiap kali aku
lewat selalu meludahiku? ”, kata Rasulullah SAW. Orang yang ditanya itu heran, mengapa Rasulullah
SAW menanyakan wanita yang sering meludahi beliau. Namun akhirnya orang itu tidak ambil peduli
dan langsung menjawab pertanyaan Rasulullah SAW : “ Wahai Muhammad…Apakah engkau tidak
mengetahui, bahwa si wanita yang engkau tanyakan dan yang biasa melidahimu, sudah beberapa
hari ini dia sedang terbaring sakit ? ”. Mendengar jawaban dari orang itu Rasulullah SAW
mengangguk-angguk, kemudian beliau melanjutkan perjalanannya untuk melaksanakan ibadah di
depan Ka’bah. Setelah sekembalinya dari ibadah, Rasulullah SAW menyempatkan diri untuk mampir
dan menjenguk wanita si peludah itu yang dalam keadaan sakit. Wanita tua itu kaget dan ada
perasaan takut dalam dirinya ketika dia mengetahui, bahwa Rasulullah SAW orang yang setiap hari
dia ludahi, justru malah menjenguk dirinya. Wanita tua itu menangis dalam hati : “Duhai betapa
luhur budinya manusia ini. Meskipun setiap hari aku ludahi, justru dialah orang pertama yang
menjenguk aku ”
Dengan perasaan haru dan menitikan air mata, wanita tersebut bertanya : “ Wahai
Muhammad, mengapa engkau menjengukku, padahal tiap hari aku meludahimu?”.
Rasulullah SAW menjawab : “ Aku yakin, engkau meludahiku karena engkau belum mengetahui
tentang kebenaranku. Jika engkau mengetahuinya, aku yakin engkau tidak akan lagi
melakukannya”. Mendengar ucapan yang sangat bijak dari manusia mulia utusan Allah SWT ini,
wanita itu langsung menangis dan berkata : “ Wahai Muhammad, mulai saat ini aku bersaksi untuk
mengikuti agamamu “. Kemudian wanita itu mengucapkan dua kalimat syahadat.
Subhanallah,,,,,,,,
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
90
D
Rangkuman
Bagian terpenting yang menjadi fokus dakwah Rasulullah SAW periode Mekah dapat dilihat
antara lain sebagai berikut.
1.
Memperbaiki akhlak masyarakat Mekah yang mengalami dekadensi moral, seperti
tumbuh
suburnya kebiasaan berjudi, minum Khamer, dan berzina.
2.
Memperbaiki dan meluruskan cara menyembah Tuhan. Agama berhala menyembah patungpatung. Rasulullah SAW mengajak untuk beralih pada Islam yang hanya menyembah kepada
Allah, Tuhan yang Maha Esa serta menjauhi sikap musyrik.
3.
Menegakkan ajaran Islam tentang persamaan hak dan derajat di antara manusia.
4.
Mengubah kebiasaan bertaklid kepada nenek moyang dan meluruskan segala adat- istiadat,
kepercayaan dan upacara-upacara keagamaan.
5.
Nabi Muhammad SAW berdakwah dengan sabar, ikhlas, dan tegas di antaranya dengan tidak
memaksakan kehendak dan lemah lembut.
6.
Kebiasaan masyarakat jahiliyah sebelum diutusnya Nabi Muhammad SAW sebagai rasul ialah
terjadinya penyimpangan dalam semua bidang kehidupan, baik yang berhubungan secara vertikal
dengan sang pencipta maupun hubungan secara horizontal yang menyangkut hubungan
kehidupan sesama manusia.
7.
Substansi ajaran Islam periode Mekah, yang harus didakwahkan Rasulullah SAW di awal
kenabiannya adalah sebagai berikut :
- Keesaan Allah SWT
- Hari Kiamat sebagai hari pembalasan
- Kesucian jiwa
- Persaudaraan dan Persatuan
8. Strategi dakwah Rasululloh SAW periode Mekah :
-
Secara diam-diam
-
Secara terang terangan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
91
E
I.
TAMRINAT
Tes Sikap
Berilah tanda Centang (√) pada kolom tabel berikut yang sesuai dengan sikap anda dan
jawablah dengan sejujur-jujurnya.
KI.1
NO
1.
PERNYATAAN
SIKAP SPIRITUAL
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
Skor 2
Skor 1 Skor 0
Saya sudah memahami sejarah dakwah
Rasulullah SAW pereode Makkah
Sejarah kehidupan Rasulullah SAW
wajib dipelajari setiap muslim
Nabi Muhammad SAW diutus untuk
mengajarkan ajaran Tauhid
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
Perilaku masyarakat jahiliyah sangat
bertentangan dengan ajaran Tauhid
Keberhasilan dakwah Rasulullah SAW
karena ajaran yang di bawa selaras
dengan fitrah manusia
Dakwah Nabi Muhammad SAW di
Makkah tidak mendapat dukungan dari
para tokoh Quraiys
Peperangan antara kafir Quraisy dengan
nabi Muhammad SAW dan para sahabat
karena memperjuangkan ajaran Tauhid
Setelah dakwah di Mekah menghadapai
banyak rintangan nabi Muhammad
SAW akhirnya hijrah ke Madinah
Amar ma’ruf nahi munkar menjadi
tanggung jawab setiap muslim
Rasul adalah manusia pilihan Allah
SAW yang memiliki keistimewaan
KI.2
SIKAP SOSIAL
NO
PERNYATAAN
Setuju
Skor 2
Sebagai seorang muslim kita memiliki
tanggung jawab tumbuhnya nilai-nilai
agama di sekolah
2.
Rasulullah SAW selalu mendoakan
orang yang menghinanya
3.
Rasulullah SAW adalah suri teladan
yang baik dalam segala hal
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
Kurang
Setuju
Skor 1
Tidak
Setuju
Skor 0
1.
92
4.
Menghancurkan tempat ibadah agama
lain sebagai tindakan kriminalisasi
agama
Pada masa Rasulullah SAW Islam
berkembang dengan cara damai
walapun harus berperang untuk
membela diri
Kita melakukan kegiatan keagamaan
walaupun tidak ada perintah dari guru
Kita melakukan dakwah kepada orang
lain walaupun harus mengeluarkan
uang
Kita mempersilahkan orang lain
beribadah sesuai dengan keyakinannya
5.
6.
7.
8.
II. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) !
1. Dalam buku “The 100 : A Ranking of the Most Influential Persons in History”, Michael H
Hart
menempatkan Nabi Muhammad SAW sebagai tokoh no satu orang yang paling
berpengaruh dalam sejarah kehidupan umat manusia, hal ini karena ….
A. Masyarakat arab selalu tunduk pada ajaran Nabi
B.
Kehidupan jahiliyah perangainya amat buruk
C.
Masyarakat jahiliyah menyembah banyak berhala
D. Nabi SAW tidak pernah putus asa dalam berdakwah
E.
Nabi SAW berhasil membangun kehidupan agama dan dunia
2. Nabi Muhammad saw, menyampaikan wahyu dimulai secara diam-diam dan ini mendapat
pengikut yang disebut ....
A. Asmaul khomsah
B.
Asmaul husna
C.
Ulul azmi
D. Al-Ahkamul amaliyah
E.
Assabiqunal awwalun
3. Tersebut di bawah ini merupakan orang-orang yang terdahulu masuk Islam (assabiqunal
awwalun) :
A. Siti Khotijah, Abu Bakar, Umar, Ali bin Abi Thalib, Hamzah, Bilal
B.
Siti Khotijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Muawiyah, Zaid bin Harist, Bilal
C.
Siti Khotijah, Abu Bakar, Amr bin Ash, Ali bin Abi Thalib, Bilal
D. Siti Khotijah, Abu Bakar, Umar, Utsman, Ali bin Abi Thalib
E.
Siti Khotijah, Abu Bakar, Ali bin Abi Thalib, Zaid bin Harist, Bilal
4. Masa dakwah Rasulullah SAW ketika menyampaikan wahyu di kota Makkah selama ....
A. 22 tahun 2 bulan 22 hari
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
93
B. 24 tahun 2 bulan 22 hari
C. 12 tahun 5 bulan 13 hari
D. 23 tahun 2 bulan 22 hari
E. 21 tahun 2 bulan 22 hari
5. Dakwah yang didasari dengan ilmu yang tepat dengan cara yang jelas dan tegas sehingga
dapat membedakan antara yang hak dan yang bathil, disebut dengan ....
A. hujjah
B.
bil hikmah
C.
mujadalah
D. musyawarah
E.
mauidhah hasanah
6. Cara dakwah yang dilakukan kepada orang-orang yang mempunyai kemampuan berfikir kritis
dan logis, yang paling tepat dengan cara ....
A. bil hikmah
B. hujjah
C. mujadalah
D. mauidhah hasanah
E. nasehat yang baik
7. Isi Risalah Nabi Muhammad SAW ketika memyampaikan wahyu kepada penduduk Makkah
yang paling penting dan paling mendasar ialah :
A. risalah ketauhidan
B. risalah muamalah
C. risalah keadilan
D. risalah pembinaan akhlak
E. risalah kemasyarakatan
8. Masyarakat Makkah sebelum datangnya risalah kerasulan Muhammad SAW terkenal dengan
sebutan jahiliyah, karena ….
A. banyak orang primitif
B. mereka menyembah patung
C. tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya
D. berlaku hukum rimba
E. masyarakatnya jauh dari kota lain
9. Faktor terpenting penyebab keberhasilan dakwah Rasulullah SAW adalah ....
A. kesempurnaan kejadian Rasulullah SAW
B. keluhuran akhlak pribadi Rasulullah SAW
C. ketinggian nasab Rasulullah SAW
D. ketepatan metode dakwah Rasulullah SAW
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
94
E. ketinggian kecerdasan Rasulullah SAW
10. Dakwah yang dilakukan Rasulullah SAW secara sembunyi-sembunyi berlangsung selama 3
tahun. Hal ini dilakukan karena ….
A. untuk meletakkan dasar-dasar
B. masyarakat Arab sangat kejam
C. masyarakat arab tidak mengenal Tuhan yang sebenarnya
D. untuk mengatur strategi
E. perintah Allah SWT dalam surat Al-Mudatstsir : 1 – 7
11. Tersebut di bawah ini adalah taktor-faktor yang menyebabkan orang-orang Quraisy
menentang dakwah Rasulullah SAW kecuali ….
A. Persaingan pengaruh dan kekuasaan
B. Persaingan dagang
C. Persamaan derajat
D. Takut di bangkitkan sesudah mati
E. Perniagaan patung
12. Rasulullah SAW mendakwahkan Islam secara sembunyi-sembunyi kepada sahabat-sahabat
dekatnya di rumah ….
A. Abu Bakar As-Sidik
B. Umar bi Khattab
C. Talhah bin Ubaidillah
D. Al-Arqam bin Abi Arqam
E. Ali bin Abi Thalib
13. Tersebut di bawan ini merupakan sahabat-sahabat Rasulullah SAW yang pertama kali masuk
Islam (assabiqul awwalun), kecuali .....
A. Ali bin Abi Thalib
B. Abu bakar As-Sidiq
C. Usman bin Affan
D. Zubair bib Awam
E. Sa’ad bin Abi Waqosh
14. Tersebut dibawah ini merupakan sahabat Rasulullah SAW yang dijuluki buah permata dari
Habsyi :
A. Abu bakar As-Sidiq
B. Abdullah bin Mas’ud
C. Bila bi Rabah
D. Abdullah bin Zubair
E. Amru bin Ash
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
95
15. Belum sembuh dari pemboikotan yang di rasakan Rasulullah SAW, Siti Khatijah dan Abu
Thalib meninggal dunia, sehingga tahun tersebut diberi nama ....
A. ’Am Al-Husn
B. Sayyidul Ayyam
C. Syahrul Mubarok
D. Yaumus Sa’adah
E. ’Am Al-Mubarok
III. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut!
1.
Sebutkan kebiasaan masyarakat Jahiliyah sebelum nabi SAW diutus sebagai rasul!
2.
Apakah yang dimaksud dengan Assabunal awwalun?
3.
Bagaimana reaksi orang-orang Qurais terhadap dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah
SAW!
4.
Sebutkan substansi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah !
5.
Sebutkan strategi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah !
6.
Sebutkan faktor-faktor yang mempengaruhi dakwah Rasulullah SAW periode Mekah!
7.
Sebutkan Hikmah yang dapat diambil dari sejarah dakwah Rasulullah SAW periode Mekah!
8.
Sebutkan keteladanan dari dakwah rasulullah SAW periode Mekah !
9.
Jelaskan apa yang dimaksud dengan amar ma’ruf nahi munkar !
10. Apa yang anda lakukan jika ada kegiatan Peringatan Hari Besar Islam di sekolah?
IV. Huruf-huruf berikut membentuk kata, Bentuklah huruf-huruf berikut menjadi kata yang
benar!
1. A – M - K – A – H – K
: ………………………………………………
2. T - B - A – I –U - L – A – H – L : ………………………………………………
3. R – A - Q – Y - S – U
: ………………………………………………
4. T - I -K - A - A – H - J – H
: ………………………………………………
5. D - T – U - H - I – A
: ………………………………………………
6. A - M - U - M – D - M – H - A
: ………………………………………………
7. W -D - A - K - A – H
: ………………………………………………
8. R - H - I - J - A – H
: ………………………………………………
9. B - H - A - I - S - Y
: ………………………………………………
10.H - I – K - A - L – S
: ………………………………………………
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
96
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, H., Drs., Sejarah Kebudayaan Islam, Toha Putra, Semarang, 1976.
Dudung Abdurahman, dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga Modern, LESFI,
Yoyakarta, 2004
Harun Nasution, Dr., Prof., Sejarah Ringkas Islam, Jambatan, Jakarta, 1994.
Margiono, dkk. Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X. Yudhistira: Jakarta 2007.
MS. Wawan Djunaedi, Pendidikan Agama Islam SMA kelas X. PT. Listafariska Putra: Jakarta
2006.
Muchtar Nashikun, Pendidikan Agama Islam untuk SMK dan MAK kelas X, Jakarta; Penerbit
Erlangga, 2011
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X , Erlangga, Jakarta 2004.
Tim Imtaq MGMP PAI, Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas X, Jakarta; Kirana Cakra
Buana, 2006
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
97
Peta Konsep
Membaca Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Q.S. an-Nur/24: 2
Ayat tentang
perilaku
menghindarkan
diri dari pergaulan
bebas dan
perbuatan zina
Mengidentifikas hukum bacaan
tajwid
Mengartikan Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Q.S. an-Nur/24: 2
Menjelaskan isi kandungan Q Q.S. alIsra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2
serta hadits terkait
Menghafal Q.S. al-Isra’/17: 32, dan
Q.S. an-Nur/24: 2 serta hadits terkait
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
98
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari materi ini
adalah:
1. Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa dan dengan
alat) ayat-ayat al-Qur’an pada Q.S. al-Isra’/17: 32, dan Q.S. an-Nur/24: 2 serta hadits
terkait,
2. Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual sampai ke
yang bersfiat hipotesis-diawali dengan bimbingan guru sampai dengan mandiri (menjadi
suatu kebiasaan),
3. Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda, dokumen, buku, ekperime mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat kategori,
menentukan hubungan data/kategori-menyimpulkan dari hasil analisis data-dimulai dari
unstructured-uni structure-multi structure-complicated structure)
5. Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi- dalam bentuk
lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
99
A
Muhasabah
Wahai pemuda yang mulia hatinya, ketahuilah
bahwa pada dasarnya manusia diciptakan oleh Allah SWT
dengan disertai akal, hati nurani, dan nafsu. Dalam
dimensi nafsu, keadaan manusia tidak jauh berbeda
dengan hewan atau binatang. Sama halnya dengan
hewan,
manusia
membutuhkan
makan.
Yang
membedakan adalah cara makan manusia bisa lebih mulia
dari cara makan binatang. Kesamaan yang lain adalah
manusia dan hewan sama-sama memiliki dorongan
seksual dan kebutuhan biologis. Adapun yang
membedakan adalah manusia diajarkan cara menyalurkan
kebutuhan biologis yang lebih baik, lebih mulia, dan bermartabat.
Mahasuci dan Maha Mulia Allah yang menghendaki manusia untuk menjadi makhluknya
yang mulia dan bermartabat termasuk dalam hal menyalurkan kebutuhan biologis. Allah memberikan
kaunia nafsu biologis agar manusia dapat memiliki generasi atau keturunan. Disamping itu Allah
mengajarkan agar hubungan seksual itu dilakukan dengan cara yang sehat dan bermartabat.
Hubungan itu dimulai dengan proses perkenalan (ta’aruf) antara seorang laki-laki dan seorang
perempuan, kemudian berlanjut dengan lamaran (khitbah) lalu diteruskan dengan prosesi akad
nikah. Setelah itu mereka berdua menjalani hubungan suami istri dalam bingkai rumah tangga yang
bahagia. Subhanallah, demikian indah ajaran-Nya.
Meskipun demikian banyak muda-mudi yang tidak memahami keluhuran ajaran Allah ini.
Saat ini tidak sedikit manusia terjerumus kepada budaya pergaulan bebas. Pergaulan bebas antara
laki-laki dan perempuan tanpa dilandasi tali pernikahan, bahkan pergauan bebas saat ini juga
mengarah pada hubungan seksual antara sesama laki-laki dan sesama perempuan. Mereka tidak
menyadari bahwa hal itu merupakan larangan keras dari Allah SWT dan menjadikan harkat dan
martabat manusia menjadi lebih rendah dari binatang. Mereka hanya mengedepankan nafsu dan
mengesampingkan hati nurani serta akal yang sehat.
Wahai pemuda muslim yang cerdas, masa muda adalah masa yang sangat penting dan
menentukan. Namun di sisi lain usia muda diwarnai dengan keinginan, cita-cita, dan rasa cinta yang
meledak-ledak luar biasa. Sehingga saat inilah waktunya yang paling tepat bagi kalian memahami
mengenai pentingnya menjaga diri dari pergaulan bebas dan perbuatan zina. Marilah kita jadikan
potensi biologis yang dikaruniakan oleh Allah SWT menjadi kekuatan untuk melestarikan kehidupan
manusia yang bermartabat, berkualitas, bernilai, dan penuh dengan rasa cinta dan kasih sayang.
Untuk itu marilah kita kaji firman-firman Allah SWT dan Hadis Rasulullah yang terkait dengan masalah
ini.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
100
B
Mari Membaca !
Membaca Ayat Al-Qur’an tentang Perilaku Menghindarkan Diri dari Pergaulan Bebas
dan Perbuatan Zina
1.
Q.S. Al-Isra’/17: 32
2.
Q.S. An-Nur/24: 2
C
Mengidentifikasi Bacaan Tajwid
1. Ulasan Tajwid QS. Al-Isra’ (17) ayat 32
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
101
Hukum
Bacaan
Alasan
1.
Mad Thabi’i
Huruf lam berharakat fathah
diikuti alif
2.
Qalqalah
sughra
Huruf qaf berharakat sukun
3.
Mad Jaiz
Muttashil
Mad thabi’i bertemu hamzah
pada lafal berbeda
4.
Mad shilah
Fathah diikuti ha dhamir
5.
Mad Thabi’i
Fathah diikuti alif
6.
Mad wajib
muttasil
Mad thabi’i diikuti
dalam satu lafaz
7.
Mad iwad
Fathah tanwin diwaqafkan.
No
Lafadz
hamzah
2. Ulasan Tajwid QS.An-Nur (24) ayat 2
No
Lafadz
1.
Hukum
Bacaan
Alasan
Al syamsiyah
alif lam bertemu huruf
syamsiyah, yaitu nun
2.
3ã?eãp
Mad Thabi’i
3.
ãp9f- äY
Qalqalah
sughra
Huruf jim berharakat sukun
4.
äjtni 91ãp
Idgham
bighunnah
Kasrah tanwin bertemu huruf
mim
5.
äjtæka;5ý%vp Ikhfa syafawi
Fathah diikuti alif
Mim sukun bertemu huruf ba
6.
òÖ
Yü<
Ikhfa
Domah tanwin bertemu huruf fa
7.
k&nal ã
Ikhfa
Nun sukun bertemu huruf kaf dan
ta
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
102
8.
9tF~ep
Qalqalah
Huruf dal berharakat sukun
9.
Ö
Zy'äÊ
Mad wajib
muttasil
Mad thabi’i diikuti
dalam satu lafaz
10.
%GniÒjîeãoi
Mad aridl
lissukun
Mad thabi’i berada di akhir
kalimat
D
hamzah
Mengartikan Ayat
Mengartikan Q.S. Al-Isra’/17: 31-33
1. Arti Perkata dan Terjemah Al-Isra’ (17) ayat 32
Lafal
Arti
Lafal
Arti
Dan janganlah
kamu mendekati
Perbuatan keji
zina
Dan seburukburuk
Sesungguhnya
zina itu
jalan
Terjemah :“Dan janganlah kamu mendekati zina; (zina) itu sungguh suatu perbuatan keji,
dan suatu jalan yang buruk.” (QS Al-Isra’ ayat 32)
2. Arti Perkata dan Terjemah QS.An-Nur (24) ayat 2
Lafal
Arti
Lafal
Arti
Pezina
perempuan
Dalam hukum
Allah
Pezina laki-laki
Jika kalian
adalah
Maka derlah
Berimaan
Tiap-tiap satu
Kepada Allah
Dari keduanya
Dan hari akhir
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
103
Seratus deraan
Dan jaganlah
mengambil
kalian
Dengan
keduanya
Rasa iba
Maka hendaklah
menyaksikan
Hukuman
keduanya
segolongan
Dari orangorang yag
beriman
Terjemah :
“Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali,
dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (menjalankan)
agama (hukum) Allah, jika kamu beriman kepada Allah dan hari kemudian; dan hendaklah
(pelaksanaan) hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman”. (QS.
An-Nur ayat 2)
E
Kandungan Ayat
1. QS. Al-Isra’ (17) ayat 32
Secara umum QS. Al-Isra’ (17) ayat 32 mengandung pesan-pesan sebagai berikut:
a. Larangan mendekati zina
b. Zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk
Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali pernikahan yang
sah. Rasululah saw telah memberikan peringatan bahwa merebaknya perzinahan merupakan salah satu
tanda kehancuran peradaban manusia dan merupakan tanda-tanda datangnya kiamat :
Artinya : “Dari Qatadah telah mengabarkan kepada kami Anas mengatakan; aku mendengar
Nabi SAW bersabda: "diantara tanda kiamat adalah ilmu diangkat, kebodohan merajalela,
khamer ditenggak, zina mewabah, (jumlah) laki-laki menyusut dan (jumlah) wanita melimpah
ruah, hingga jika ada lima puluh wanita itu berbanding dengan seorang laki-laki." (HR
Bukhari)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
104
Menurut pandangan hukum Islam, perbuatan zina merupakan dosa besar yang dilarang keras
oleh Allah SWT. Ditegaskan oleh Allah bahwa dalam QS Al-Isra’ ayat 32 bahwa zina dikategorikan
sebagai perbuatan yang keji, hina, dan buruk. Tegas sekali Allah telah memberi predikat terhadap
perbuatan zina melalui ayat tersebut sebagai perbuatan yang merendahkan harkat, martabat, dan
kehormatan manusia. Karena demikian bahayanya perbuatan zina, maka sebagai langkah pencegahan
maka Allah juga melarang perbuatan yang mendekati atau mengarah kepada zina.
Rasulullah menjelaskan mengenai bentuk-bentuk perbuatan yang
sebagaimana diuraikan dalam hadis berikut ini :
mendekati
zina,
Artinya: “Dari Abu Hurairah dari Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam, beliau bersabda:
"Sesungguhnya manusia itu telah ditentukan nasib perzinaannya yang tidak mustahil dan
pasti akan dijalaninya. Zina kedua mata adalah melihat, zina kedua telinga adalah
mendengar, zina lidah adalah berbicara, zina kedua tangan adalah menyentuh, zina kedua
kaki adalah melangkah, dan zina hati adalah berkeinginan dan berangan-angan, sedangkan
semua itu akan ditindak lanjuti atau ditolak oleh kemaluan." (HR. Muslim).
Imam Sayuthi dalam kitabnya Al-Jami’ Al-Kabir menulislan bahwa perbuatan zina dapat
megakibatkan 6 dampak negatif bagi pelakunya. 3 dampak negatif menimpa pada saat di dunia dan 3
dampak lagi akan ditimpakan kelak di akhirat.
Adapun 3 hal yang akan menimpa di dunia ialah :
(1) Menghilangkan wibawa.
Pelaku zina akan kehilangan kebersihan jiwanya dan kesucian dirinya, yang
keduanya merupakan sumber kebahagiaan dan ketenangan hidupnya
(2) Mengakibatkan kefakiran,
Perbuatan zina juga akan mengakibatkan pelakunya menjadi miskin. Sebab,
pelakunya akan selalu mengejar kepuasan birahinya, yang sudah barang tentu
akan memakan energi dan waktu bagi dirinya. Di samping itu, ia pun harus
mengeluarkan biaya untuk memenuhi nafsu birahinya, yang pada dasarnya
tidaklah sedikit. Kedua faktor inilah yang akan mengakibatkan para pelaku zina
jatuh miskin.
(3) Mengurangi umur.
Perbuatan tersebut juga akan mengakibatkan umur pelaku zina berkurang lantaran
akan terserang penyakit yang dapat mengakibatkan kematian. Saat ini banyak
sekali penyakit berbahaya yang diakibatkan oleh perilaku seks bebas, seperti
HIV/AIDS, infeksi saluran kelamin, dan sebagainya.
Dan tiga lagi yang akan dijatuhkan di akherat :
(1) Mendapat murka dari Allah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
105
Perbuatan zina merupakan salah satu dosa besar sehingga para pelakunya akan
mendapat murka dari Allah SWT kelak di akhirat.
(2) Hisab yang jelek (banyak dosa)
Pada saat hari perhitungan amal (yaumul hisab) maka para pelaku zina akan
menyesal karena mereka akan diperlihatkan betapa besarnya dosa akibat
perbuatan zina yang dia lakukan semasa hidup di dunia. Penyesalan hanya tinggal
penyesalan, semuanya sudah terlanjur dilakukan.
(3) Siksaan di neraka
Para pelaku perbuatan zina akan mendapatkan siksa yang berat dan hina kelak di
neraka. Dikisahkan pada saat Rasulullah melakukan Isra’ dan Mi’raj beliau
diperlihatkan ada sekelompok orang yang menghadapi daging segar tapi mereka
lebih suka memakan daging yang amat busuk dari pada daging segar. Itulah
siksaan dan kehinaan bagi pelaku zina. Mereka selingkuh padahal mereka
mempunyai istri atau suami yang sah. Kemudian Rasulullah juga diperlihatkan
ada satu kaum yang tubuh mereka sangat besar, namun bau tubuhnya sangat busuk,
menjijikkan saat dipandang, dan bau mereka seperti bau tempat pembuangan
kotoran (comberan). Rasul kemudian bertanya, ‘Siapakah mereka?’ Dua Malaikat
yang mendampingi beliau menjawab, “Mereka adalah pezina laki-laki dan
perempuan’.”
2. QS.An-Nur (24) ayat 2
Isi kandungan QS An-Nur (24) ayat 2 adalah :
a. Perintah Allah SWT untuk mendera pezina perempuan dan pezina laki-laki
masing-masing seratus kali.
b. Orang yang beriman dilarang berbelas kasihan kepada keduanya untuk
melaksanakan hukum Allah SWT.
c. Pelaksanaan hukuman tersebut disaksikan oleh sebagian orang-orang yang
beriman.
Perbuatan zina dikategorikan menjadi 2 macam :
1) Muhsan, yaitu pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.
Hukuman terhadap zina muhsan adalah didera seratus kali dan rajam (dilempari
dengan batu sederhana sampai meninggal).
2) Ghairu Muhsan, yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah. Hukumannya
adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.
Perhatikan hadits berikut ini :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
106
Artinya : “Dari Ubadah bin Ash Shamit ia berkata, "Rasulullah SAWbersabda: "Ambillah
dariku, ambillah dariku. Allah telah menjadikan bagi wanita-wanita itu hukuman had. Janda
dan duda yang berzina, hukumannya adalah dera seratus kali dan dirajam. Perawan dan
perjaka yang berzina, maka hukumannya adalah dera seratus kali dan diasingkan selama
satu tahun." (HR Abu Daud)
Dalam pandangan Islam, zina merupakan perbuatan kriminal (jarimah) yang dikatagorikan
hukuman hudud, yakni sebuah jenis hukuman atas perbuatan maksiat yang menjadi hak Allah SWT.
Tidak ada seorang pun yang berhak memaafkan kemaksiatan zina tersebut, baik oleh penguasa atau
pihak berkaitan dengannya. Berdasarkan QS. an-Nur (24): 2, pelaku perzinaan, baik laki-laki maupun
perempuan harus dihukum dera (dicambuk) sebanyak 100 kali. Namun, jika pelaku perzinaan itu
sudah muhsan (pernah menikah), sebagaimana ketentuan hadits Nabi saw maka diterapkan hukuman
rajam.
Dalam konteks ini yang memiliki hak untuk menerapkan hukuman tersebut hanya khalifah
(kepala negara) atau orang-orang yang ditugasi olehnya. Ketentuan ini berlaku bagi negeri yang
menerapkan syariat Islam sebagai hukum positif dalam suatu negara. Sebelum memutuskan hukuman
bagi pelaku zina maka ada empat hal yang dapat dijadikan sebagai bukti, yakni: (1) saksi, (2) sumpah,
(3) pengakuan, dan (4) dokumen atau bukti tulisan. Dalam kasus perzinaan, pembuktian perzinaan ada
dua, yakni saksi yang berjumlah empat orang dan pengakuan pelaku.
Sedangkan pengakuan pelaku, didasarkan beberapa hadits Nabi saw. Ma’iz bin al-Aslami,
sahabat Rasulullah Saw dan seorang wanita dari al-Ghamidiyyah dijatuhi hukuman rajam ketika
keduanya mengaku telah berzina. Di samping kedua bukti tersebut, berdasarkan Qs. an-Nuur: 6-10,
ada hukum khusus bagi suami yang menuduh isterinya berzina. Menurut ketetapan ayat tersebut
seorang suami yang menuduh isterinya berzina sementara ia tidak dapat mendatangkan empat orang
saksi, ia dapat menggunakan sumpah sebagai buktinya. Jika ia berani bersumpah sebanyak empat kali
yang menyatakan bahwa dia termasuk orang-orang yang benar, dan pada sumpah kelima ia
menyatakan bahwa lanat Allah SWT atas dirinya jika ia termasuk yang berdusta, maka ucapan sumpah
itu dapat mengharuskan isterinya dijatuhi hukuman rajam. Namun demikian, jika isterinya juga berani
bersumpah sebanyak empat kali yang isinya bahwa suaminya termasuk orang-orang yang berdusta,
dan pada sumpah kelima ia menyatakan bahwa bahwa lanat Allah SWT atas dirinya jika suaminya
termasuk orang-orang yang benar, dapat menghindarkan dirinya dari hukuman rajam. Jika ini terjadi,
keduanya dipisahkan dari status suami isteri, dan tidak boleh menikah selamanya. Inilah yang dikenal
dengan li’an.
Tuduhan perzinaan harus dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang kuat, akurat, dan sah.
Tidak boleh menuduh seseorang melakukan zina tanpa dapat mendatangkan empat orang saksi.
Adapun dosa perbuatan zina itu mempunyai tingkatan tersendiri. Apabila dilakukan dengan
perempuan lain (Bukan muhrim artinya wanita yang boleh dikawin) yang tidak bersuami maka
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
107
dosanya besar. Apabila dilakukan dengan perempuan yang sudah bersuami, dosanya lebih besar.
Lebih besar lagi apabila zina dilakukan dengan tetangga. Dan lebih besar dari semuanya itu zina yang
dilakukan dengan yang masih muhrim (Wanita muhrim artinya wanita yang tidak boleh dikawini.).
Apabila perbuatan zina dilakukan oleh seorang yang sudah melangsungkan pernikahan, maka
dosanya lebih besar dibanding dengan orang yang belum melangsungkan pernikahan. Dosa itu lebih
besar lagi jika zina dilakukan oleh seorang yang telah lanjut usia, dibanding dengan yang dilakukan
oleh kaum muda. Hal ini dipertimbangkan lantaran orang lanjut usia dianggap berpikir lebih masak.
Dan zina yang dilakukan oleh orang yang mengerti hukum-hukum agama lebih berat ketimbang orang
yang tidak mengerti pengetahuan agama.
Sekarang menjadi sangat jelas bahwa Islam melarang keras hubungan seksual atau hubungan
biologis di luar perkawinan, apapun alasannya. Karena perbuatan ini sangat bertentangan dengan fitrah
manusia dan mengingkari tujuan pembentukan rumah tangga yang sakinah, mawaddah, warahmah.
Islam menghendaki agar hubungan seksual tidak saja sekedar memenuhi kebutuhan biologis, tetapi
islam menghendaki adanya pertemuan dua jiwa dan dua hati di dalam naungan rumah tangga tenang,
bahagia, saling setia, dan penuh kasih sayang. Dua insan yang menikah itu akan melangkah menuju
masa depan yang cerah dan memiliki keturunan yang jelas asal usulnya. Sungguh idah, bukan?
Tujuan pernikahan itu akan menjadi rusak porak-poranda jika dikotori dengan zina. Sehingga
tidak mengherankan jika perzinaan akan banyak menimbulkan problema sosial yang sangat
membahayakan masyarakat, seperti bercampuraduknya keturunan, menimbulkan rasa dendam, dengki,
benci, sakit hati, dan menghancurkan kehidupan rumah tangga. Sungguh Allah SWT dan Rasulullah
melindungi kita semua dengan ajaran yang sangat mulia.
Begitu banyak dampak negatif yang ditimbulkan dari pergaulan bebas, patut menjadi
perhatian bagi generasi muda bahwa mereka sedang mempertaruhkan masa depannya dengan terlibat
dalam pergaulan bebas yang melampaui batas. Bergaul memang perlu tapi seyogyanya dilakukan
dalam batas wajar, tidak berlebihan. Remaja adalah tumpuan masa depan bangsa, jika moral dan
jasmaniah para remaja mengalami kerusakan maka begitu pula masa depan bangsa dan negara akan
mengalami kehancuran. Jadi, jika kalian masih memikirkan masa depan diri dan juga keturunan
sebaiknya selalu konsisten untuk mengatakan tidak pada pergaulan bebas karena dampak pergaulan
bebas bersifat sangat merusak bagi dari segi moral maupun jasmaniah.
Diantara dampak negatif zina adalah sebagai berikut :
1)
2)
3)
4)
5)
Mendapat laknat dari Allah SWT dan rasul-Nya
Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat
Nasab menjadi tidak jelas
Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya
Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
108
F
Uswah Hasanah
Maksiat…?! Boleh-boleh aja..Asalll….!!!Penuhi dulu syaratnya…!
Suatu ketika seorang lelaki mendatangi Ibrahim bin Ad-ham, ia mengatakan: “Wahai Abu Ishaq
(panggilan kesayangan Ibrahim)! Sungguh, aku ini orang yang terlalu menuruti hawa nafsuku, maka
ku mohon berikan aku nasihat yang dapat mencegah dan menyelamatkan hatiku!
Maka Ibrahim mengatakan: “Jika kamu setuju dan mampu menerapkan lima perkara ini, maka
kemaksiatan tidak lagi membahayakanmu, dan kenikmatan tidak lagi menjerumuskanmu”.
Lelaki
itu
mengatakan:
“Wahai
Abu
Ishaq,
Sebutkanlah
lima
perkara
itu!”
Ibrahim mengatakan: “Yang pertama: Jika kamu ingin melakukan maksiat kepada Allah SWT, maka
janganlah makan dari rizki-Nya!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Lantas dari mana aku akan makan, sedang semua yang ada di bumi ini
termasuk rizki-Nya?!”
Ibrahim menimpali: “Jika demikian, Apakah pantas kamu makan dari rizki-Nya, lalu kamu melakukan
maksiat pada-Nya?!”
Lelaki itu mengatakan: “Tentunya tidak… Sebutkanlah yang kedua!”
Ibrahim mengatakan: “Jika kamu ingin bermaksiat pada-Nya, maka jangan menempati negeri milikNya!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Ini malah lebih berat dari yang pertama… Jika semua negeri dari timur
sampai barat itu milik-Nya, lantas dimana aku akan bertempat?!”
Ibrahim menimpali: “Jika demikian, Apakah pantas kamu makan dari rizki-Nya dan menempati negeri
milik-Nya, lalu kamu melakukan maksiat pada-Nya?!”
Lelaki itu mengatakan: “Tentunya tidak… Sebutkanlah yang ketiga!”
Ibrahim mengatakan: “Jika kamu ingin bermaksiat pada-Nya, sedang kamu mendapat rizki dari-Nya
dan menempati negeri milik-Nya, maka carilah tempat yang tidak bisa terlihat oleh-Nya, lalu
lakukanlah maksiat di tempat itu!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrohim, bagaimana ini mungkin, sedang Dia bisa melihat
apapun yang tersembunyi?!”
Ibrohim menimpali: “Jika demikian, apakah pantas kamu makan dari rizki-Nya, dan menempati negeri
milik-Nya, kemudian kamu melakukan maksiat kepada-Nya padahal Dia melihatmu dan semua gerakgerikmu?!”.
Lelaki itu menjawab: “Tentunya tidak… Sebutkanlah yang keempat!”
Ibrohim mengatakan: “Jika nanti datang Malaikat Kematian untuk mencabut nyawamu, maka katakan
padanya: ‘Tanggguhkanlah kematianku, sehingga aku bisa menjalani taubat nasuha dan melakukan
amalan-amalan yang baik’!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Ia takkan menuruti permintaanku”
Ibrahim menimpali: “Jika kamu tidak mampu menolak kematian untuk bertaubat, dan kamu tahu
bahwa jika datang kematian maka tidak mungkin lagi ditangguhkan, lantas bagaimana kamu akan
menyelamatkan diri?!”
Lelaki itu mengatakan: “Sebutkanlah yang kelima!”
Ibrahim mengatakan: “Jika Malaikat Zabaniyah nanti datang untuk menggiringmu ke Neraka, maka
jangan mau pergi bersamanya!”
Lelaki itu mengatakan: “Mereka tidak akan membiarkan dan mendengarkan ucapanku”
Ibrahim menimpali: “Lantas bagaimana kamu mengharapkan keselamatan?!”
Maka lelaki itu mengatakan: “Wahai Ibrahim, cukup… cukup… Aku sekarang mohon ampun dan
bertaubat kepada-Nya”
Akhirnya lelaki itu selalu menemani Ibrahim dalam ibadah, hingga kematian memisahkan keduanya…
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
109
(Diterjemahkan oleh: Abu Abdillah Addariny, dari Kitab at-Tawwaabiin, karya al-Muwaffaq Ibnu
Qudamah al-Maqdisi, hal: 285-286)
G
Rangkuman
1. QS Al-Isra’ (17) ayat 32 mengandung pesan-pesan mengenai larangan mendekati
zina karena zina merupakan perbuatan keji, dan suatu jalan yang buruk.
2. Zina adalah melakukan hubungan biologis layaknya suami isteri di luar tali
pernikahan yang sah.
3. QS An-Nur (24) ayat 2 berisi perintah Allah SWT untuk mendera pezina
perempuan dan pezina laki-laki masing-masing seratus kali.
4. Zina dikategorikan menjadi 2 macam :
a. Muhsan, yaitu pezina sudah baligh, berakal, merdeka, sudah pernah menikah.
Hukuman terhadap muhsan adalah didera seratus kali dan rajam (dilempari
dengan batu sederhana sampai mati)
b. Ghairu Muhsan,yaitu pezina masih lajang, belum pernah menikah.
Hukumannya adalah didera seratus kali dan diasingkan selama satu tahun.
5. Tuduhan perzinaan harus dapat dibuktikan dengan bukti-bukti yang kuat, akurat,
dan sah. Tidak boleh menuduh seseorang melakukan zina, tanpa dapat
mendatangkan empat orang saksi.
6. Diantara dampak negatif zina adalah sebagai berikut :
a. Mendapat laknat dari Allah SWT dan rasul-Nya
b. Dijauhi dan dikucilkan oleh masyarakat
c. Nasab menjadi tidak jelas
d. Anak hasil zina tidak bisa dinasabkan kepada bapaknya
e. Anak hasil zina tidak berhak mendapat warisan (husnuzan)
H
I.
Evaluasi
Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d atau e pada jawaban yang paling tepat !
1.
Perhatikan ayat berikut ini :
Arti dari ayat ayat tersebut adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
Dan janganlah kamu melakukan zina
Dan tidaklah kamu mendekati zina
Dan janganlah kamu mendekati zina
Maka janganlah kamu mendekati zina
Maka janganlah kamu melakukan zina
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
110
2.
Perhatikan ayat berikut ini :
Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....
A.
B.
C.
D.
E.
mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad iwadl
mad jaiz munfasil, mad thabi’i, dan mad aridl
mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad aridl
mad wajib muttasil, mad badal, dan mad iwadl
mad wajib muttasil, mad thabi’i, dan mad iwadl
3.
Dalam hukum Islam yang dimaksud dengan perbuatan zina adalah....
A. dipaksa melakukan hubungan seksual di luar tali pernikahan yang sah
B. dipaksa melakukan pernikahan yang sah padahal tidak saling mencintai
C. melakukan hubungan seksual layaknya suami isteri di luar tali pernikahan
D. melakukan hubungan biologis oleh suami isteri yang tidak saling mencintai
E. suami melakukan pernikahan dengan memiliki lebih dari satu istri
4.
Ada kasus seseorang pria yang sudah memiliki istri kemudian selingkuh dan melakukan
hubungan seksual kepada seorang perempuan yang belum menikah. Kesimpulan yang dapat
diambil dari kasus semacam ini adalah ....
A. pria tersebut melakukan zina ghairu muhsan, sedangkan pihak perempuan melakukan zina
muhsan
B. pria tersebut melakukan zina ghairu muhsan, sedangkan pihak perempuan dalam status
dipaksa
C. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan juga melakukan zina
muhsan
D. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan melakukan zina ghairu
muhsan
E. pria tersebut melakukan zina muhsan, sedangkan pihak perempuan dalam kondisi terkena
bujuk rayu
5.
Perhatikan ayat berikut ini :
Ayat ayat tersebut berisi tentang....
A.
B.
C.
D.
E.
6.
hukuman bagi para pelaku perbuatan zina
sangsi bagi para pelaku perbuatan kriminal
zina merupakan salah satu perbuatan asusila
zina merupakan salah satu perbuatan kriminal
hukuman bagi para pelaku perbuatan asusila
Perhatikan ayat berikut ini :
Hukum bacaan tajwid yang terdapat dalam potongan ayat tersebut adalah ....
A. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i
B. 1 bacaan ikhfa, 2 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal
C. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar halqi, dan 1 mad thabi’i
D. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad thabi’i
E. 2 bacaan ikhfa, 1 bacaan izhar syafawi, dan 1 mad badal
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
111
7.
Tanda-tanda kiamat sudah dekat yang dijelaskan oleh Rasulullah dalam hadits yang
diriwayatkan oleh Qatadah adalah....
A. populasi perempuan meledak, lelaki semakin banyak, mengkonsumsi narkoba menjadi hal
biasa, dan merebaknya perbuatan kriminal
B. ilmu menjadi langka, kriminalitas merajalela, meminum minuman keras menjadi hal
biasa, dan merebaknya narkoba
C. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, merokok menjadi hal biasa, dan merebaknya
zina
D. ilmu menjadi langka, genk motor merajalela, mengkonsumsi narkoba menjadi hal biasa,
dan merebaknya zina
E. ilmu menjadi langka, kebodohan merajalela, meminum minuman keras menjadi hal biasa,
dan merebaknya zina
8.
Salah satu dampak negatif dari perbuatan zina yang akan ditimpakan bagi pelakunya pada
saat masih di dunia adalah ....
A. menghilangkan wibawa
B. akalnya menjadi tumpul
C. jabatannya menjadi terancam
D. tidak memiliki teman
E. susah melakukan komunikasi
9.
HIV/AIDS merupakan penyakit yang sangat berbahaya dan sangat sulit disembuhkan. Cara
untuk menanggulangi penularan penyakit ini secara massif adalah ....
A. menerapkan pola hubungan seks yang sehat dengan setia kepada pasangan masing-masing
B. jika sudah terlanjur memeiliki gaya hidup dan pergaulan bebas, maka cukup menghindari
narkoba
C. memakan makanan yang berkualitas tinggi, mengkonsumsi obat penangkal, dan berhatihati memilih pasangan
D. menghindari rokok, minuman keras, dan narkoba, meskipun sulit menghindari pergaulan
bebas
E. tidak melakukan perbuatan kriminal, rajin berolah raga, dan pilih-pilih dalam pergaulan
bebas
10. Hukuman bagi pelaku zina menurut QS An Nur (24) ayat 2 adalah didera sebanyak....
A. 3 kali
B. 7 kali
C. 10 kali
D. 99 kali
E. 100 kali
11. Meskipun bekerja sebagai resepsionis di hotel berbintang, Ira tetap mengenakan jilbab. Dia
menyadari bahwa memakai jilbab merupakan ....
A. hak sebagai perempuan
B. kewajiban menutup aurat
C. kebebasan memilih mode
D. pakaian yang paling cocok
E. model pakaian yang disukai atasan
12. Perhatikan hadis berikut ini :
Maksud dari hadis tersebut adalah ....
A. pandangan yang pertama diperbolehkan, pandangan selanjutnya juga boleh
B. pandangan yang pertama diperbolehkan, pandangan selanjutnya diharamkan
C. pandangan yang pertama diharamkan, pandangan selanjutnya diperbolehkan
D. pandangan yang pertama diharamkan, pandangan selanjutnya juga diharamkan
E. pandangan yang pertama menjadi dasar hukum pandangan selanjutnya
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
112
13. Perintah agar perempuan memakai jilbab tertuang dalam....
A. QS. An Nur (24) : 13
B. QS. An Nur (24) : 14
C. QS. An Nur (24) : 31
D. QS. An Nur (24) : 32
E. QS. An Nur (24) : 33
14. Batasan aurat seorang laki-laki adalah ....
A. bagian tubuh antara pusar dan lutut
B. seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan
C. seluruh bagian tubuh yang tidak etis dilihat
D. bagian tubuh tertentu di sekitar kemaluan
E. bagian tubuh yang tertutup baju dan celana
15. Batasan aurat seorang perempuan adalah ....
A. bagian tubuh tertentu di sekitar dada dan kemaluan
B. bagian tubuh yang tertutup baju dan bawahan
C. bagian tubuh antara pusar dan lutut
D. seluruh bagian tubuh kecuali muka dan telapak tangan
E. seluruh bagian tubuh yang tidak etis dilihat oleh pria
A. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini !
1. Jelaskan pengertian zina!
2. Apakah hukuman bagi orang yang berzina ?
3. Apakah dampak negatif dari pergaulan bebas ?
4. Sebutkan contoh-contoh nyata dari bentuk pergaulan bebas saat ini !
5. Bagaimana cara menghindari zina bagi remaja dan kawula muda ?
B. Refleksi
Berilah tanda “centang” (

) yang sesuai dengan kebiasaan kamu terhadap pernyataan-
pernyataan yang tersedia !
Kebiasaan
No.
Kegiatan
1
Merokok
2
Mengujungi klub malam
3
Mengikuti geng motor
4
Begadang
5
Melihat pornografi
6
selalu
sering
jarang
Tdk pernah
skor 0
skor 1
2
skor 3
skor 3
skor 1
skor 2
skor 3
Salat lima waktu
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
113
7
Puasa sunah
8
Olah raga
9
Membaca Al Quran
10
Ekstrakurikuler
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
114
PETA KONSEP
Siapa Malaikat itu ?
Nama dan Tugas Malaikat
Iman Kepada Malaikat
Perbedaan Malaikat
dengan Manusia
Perilaku Beriman
kepada Malaikat
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
115
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh speserta didik dalam mempelajari
materi ini adalah:
1.
Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak (tanpa
dan dengan alat) nama-nama malikat beserta tugasnya, ayat-ayat al-Qur’an
serta hadits terkait,
2.
Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang faktual
sampai ke yang bersfiat hipotesis - diawali dengan bimbingan guru sampai
dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan),
3.
Peserta didik mengeksplor/mengeksperimen (menentukan data yang
diperlukan dari pertanyaan yang diajukan - menentukan sumber data (benda,
dokumen, buku, ekperime - mengumpulkan data,
4. Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, menentukan hubungan data/kategori - menyimpulkan dari hasil
analisis data - dimulai dari unstructured-uni structure-multi structure-
complicated structure.
5.
Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
116
A
Muhasabah
Apa kalian meyakini adanya malkaikat ? Apa pula yang mendorong kalian untuk
beramal saleh dan menghindari perbuatan buruk ? Bukankah karena adanya iman yang
menghujam dalam hati akan adanya malaikat sehingga kita terdorong beramal baik dan
berusaha menjauhi keburukan ? Karena Allah akan membalas apa yang kita lalukan.
Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim, Rasulullah saw bersabda :
“ Sesungguhnya Allah yang Maha Suci dan Maha Luhur mempunyai malaikat yang
berkeliling dan utama sifatnya. Mereka itu mencari majelis – majelis dzikir. Apabila
mereka menemukan suatu majelis yang di dalamnya berisi dzikir lalu merekapun
duduklah beserta hadirin yang ada disitu. Mereka berbaris antara yang sebagian dengan
yang lainnya dengan merapikan letak sayapnya hingga memenuhi tempat-tempat yang
ada di antara mereka dengan langit”.
Rasulullah s.a.w melanjutkan sabdanya:” Allah ‘azza wa jalla lalu bertanya dan Dia
adalah lebih mengetahui tentang keadaan hamba-hamba-Nya: Dari mana kamu semua
datang?
Para malaikat menjawab: kami semua datang dari tempat hamba-hamba-Mu di bumi.
Mereka itu sama memahasucikan,
memahabesarkan, mengesakan, memuji
serta memohon kepadaMu”.
Allah : Apakah yang mereka minta
kepadaKu?
Malaikat : mereka memohonkan
surgaMu”
Allah : apakah mereka sudah pernah
melihat surgaKu?
Malaikat : belum ya Tuhan”
Berdasarkan
informasi
dari
Rasulullah saw tersebut jelas bahwa malaikat itu ada. Malaikat memiliki tugas yang
bermacam-macam. Ada malikat yang senantiasa mendatangi tempat-tempat dzikir. Di
sana mereka hadir, mencata amal hadirin, menyimak do’a yang dipanjatkan dan merekapun memohonkan ampunan kepada Allah bagi orang-orang yang hadir di majlis tersebut.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
117
Coba amati gambar di atas. Tatap pelan-pelan. Hadirkan hati dan perasaan anda,
kuatkan pandangan dengan iman. Subhanallah; Maha Suci Allah yang telah
menghamparkan bumi ini dan melengkapi dengan segala fasilitasnya. Malaikat yang
ditugasi Allah sebagai tentara-Nya. Malaikat pula yang setiap saat turun ke bumi
menyambangi manusia dan mencacat amal perbuatan manusia.
Dari Abu Hurairah ra, Rasulullah telah bersabda:
"Para malaikat malam bergantian dengan malaikat siang dalam mengawasi kalian.
Mereka bertemu saat shalat ashar dan shubuh."
Kemudian Rasulullah menjelaskan, malaikat yang semalaman mengawasi manusia, naik
ke langit dan melaporkan hasilnya tugasnya.
"Bagaimana keadaan hamba-hamba-Ku ketika kalian tinggalkan?" Allah bertanya pada
mahluk cahaya itu.
"Kami meninggalkan mereka dalam keadaan sedang shalat, kami pun datang pada
mereka juga dalam keadaam shalat. Maka ampunilah mereka pada hari kiamat." kata
malaikat.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
118
Bayangkan ketika malaikat datang, kita sedang melakukan shalat shubuh. Ketika mereka
pergi kitapun sedang melakukan shalat Ashar. Laporan yang akan diberikan pada Allah
tentu akan baik dan mulus. Tak hanya itu, para malaikat memberikan "rekomendasi"
ampunan pada Allah untuk kita yang sedang shalat saat mereka tinggalkan.
Mari kita renungkan juga kondisi sebaliknya. Pada saat mereka datang di waktu Shubuh
hari, kita masih terlelap tidur, meringkuk di dalam hangat selimut. Atau saat mereka
pergi di waktu Ashar, kita sedang sibuk dengan segala pekerjaan. Tentu laporan pun
akan berwarna merah. Jika kita terlambat, angka yag tercatat akan berwarna merah.
Meski kita masuk kerja, tetap saja nilai kita berkurang di depan atasan tempat kita
bekerja.
Begitu juga yang terjadi pada Allah, sebagai "atasan" dalam hidup kita. Jika kita ingin
memperbaiki catatan dan prestasi di depan Allah sebetulnya mudah saja. Kenapa kita
tidak melakukan shalat tepat waktu ketika malaikat-malaikat melaporkan hasil
tugasnya. Oleh karena itu mari kita shalat tepat waktu.
B
Siapakah Malaikat itu ?
Dalam Al-Qur’an surat An-Nahl ayat 49-50 Allah berfirman :
Artinya : Dan kepada Allah sajalah bersujud segala apa yang berada di langit dan
semua makhluk yang melata di bumi dan (juga) para ma]aikat, sedang mereka
(malaikat) tidak menyombongkan diri. Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di
atas mereka dan melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).(QS. AnNahl/16 : 49-50).
Kata malaikat menurut bahasa adalah malakun; berarti utusan, risalah atau misi.
Menurut istilah malaikat adalah makhluk ciptaan Allah SW) yang terbuat dari cahaya,
tidak makan, tidak minum, tidak tidur, dan tidak berjenis kelamin. Malaikat tidak
membutuhkan makan, minum, tidur, dan keinginan fisik apa pun. Mereka
menghabiskan waktunya untuk mengabdi kepada Allah; senantiasa taat kepada
perintah-perintah-Nya dan tidak pernah mendurhakai-Nya. Hadits Rasulullah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
119
Muhammad SAW yang menyatakan tentang penciptaan malaikat di antaranya adalah
sebagai berikut:
Artinya: Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari gugusan api,
dan Adam dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua." (HR Muslim).
Berdasarkan hadis qudsi tersebut,
malaikat diciptakan dari cahaya
yang
karakternya
memantulkan
cahaya pada hati manusia dan
kedamaian
di
diciptakan
dari
bumi.
Manusia
tanah
yang
karakternya tenang, diam, stabil,
sedangkan jin diciptakan dari api
yang
sifatnya
selalu
bergerak,
bergejolak, dan tidak pernah tenang. Para malaikat mempunyai karakter patuh hanya
pada Allah. Mereka melaksanakan tugas mengatur dan menertibkan alam semesta
serta tidak pernah mengeluh. Malaikat senantiasa melaksanakan perbuatan-perbuatan
yang sesuai dengan kehendak-Nya dan tidak pernah melakukan perbuatan di luar
kehendak Allah. memantulkan cahaya kedamaian pada manusia
Beriman kepada malaikat artinya percaya dan yakin dengan sepenuh hati
bahwa Allah telah menciptakan makhlukNya berupa malaikat yang senantiasa
bertasbih dan bersujud kepadaNya, selalu taat terhadap perintah-perintah-Nya dan
tidak pernah durhaka kepada-Nya. Keberadaan mereka dalam wujudnya yang asli
tergolong sebagai makhluk gaib yang tidak bisa dilihat manusia.
Menurut Syaikh Muhammad bin `Abdul Wahhab al-`Aqiil mengatakan, “Dalil-dalil
dari al-Qur`an, as-Sunah dan ijma` kaum muslimin (tentang malaikat) menunjukkan
hal-hal sebagai berikut:
1.
Malaikat merupakan salah satu makhluk di antara makhluk-makhluk ciptaan Allah.
2.
Allah menciptakan mereka untuk beribadah kepada-Nya, sebagaimana Allah
menciptakan jin dan manusia juga untuk beribadah kepada-Nya semata.
3.
Mereka adalah makhluk yang hidup, berakal, dan dapat berbicara.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
120
Malaikat hidup di alam yang berbeda dengan alam jin dan manusia. Mereka hidup di
4.
alam yang mulia lagi suci, yang Allah memilih tempat tersebut di dunia karena
kedekatannya, dan untuk melaksanakan perintah-Nya.
C
Nama dan Tugas Malaikat
Jumlah Malaikat secara keseluruhan hanya Allah SWT yang tahu, bahkan dimungkinkan
lebih banyak dari jumlah manusia itu sendiri. Sedangkan jumlah yang wajib diketahui oleh
manusia sesuai informasi Al-Qur`an sebanyak 10 Malaikat.
ُُ
 ُ

ُُ

ُُ

ُُ
ُ

ُُ ُ ُ 
ُُ
ُ
ُ

ُُ ُ ُ ُ 
ُ ُُُُ
Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang
menjadikan malaikat sebagai utusan-utusan (untuk mengurus
berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap, masing-masing
(ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada
ciptaan-Nya apa yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah
Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. Fatir : 1)
Mutiara Hadits
Sesungguhnya para
malaikat itu meletakkan
sayapnya bagi penuntut
ilmu, karena ridha
dengan apa yang
dilakukannya. (HR. Abu
Daud dan Tirmimidzi)
Di antara nama-nama dan tugas malaikat yaitu :
1. Malaikat Jibril
Allah memberikan tugas kepada Malaikat Jibril untuk memberikan wahyu kepada
para nabi dan rasul. Ketika wahyu telah terhenti, Jibril memberikan ilham kepada
orang-orang saleh yang dikehendaki oleh Allah.
Artinya : Katakanlah: "Barang siapa yang menjadi musuh Jibril, Maka Jibril itu
Telah menurunkannya (Al Quran) ke dalam hatimu dengan seizin Allah;
membenarkan apa (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjadi petunjuk serta berita
gembira bagi orang-orang yang beriman. (QS. Al-Baqarah/2 : 97).
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
121
2. Malaikat Mikail
Mikail bertugas mengatur kesejahteraan makhluk, menurunkan rikzi kepada semua
makhluk Allah yang tersebar di alam semesta ini.
Artinya : Barang siapa yang menjadi musuh Allah, malaikat-malaikat-Nya, rasulrasul-Nya, Jibril dan Mikail, Maka Sesungguhnya Allah adalah musuh orang-orang
kafir.(QS. Al-Baqarah/2 : 98).
3. Malaikat Israfil
Allah menugaskan kepada Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala pada hari
Kiamat. Yaitu saat meletusnya kiamat kubra hingga dibangkitkannya manusia
menuju alam mahsyar.
Artinya : Dan ditiuplah sangkalala. Maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. (QS. Yasin /36 :
51).
4. Malaikat Izra`il
Izrail disebut juga Malaikat Maut. Bertugas sebagai pencabut nyawa manusia dan
semua makhluk yang bernyawa di alam ini.
Artinya : (yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam keadaan baik oleh para
malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu
ke dalam syurga itu disebabkan apa yang Telah kamu kerjakan".(QS. An-Nahl/16 :
32).
5. Malaikat Raqib dan Atid
Semua amal manusia dicacat oleh malaikat. Malaikat Raqib mencatat ama kebaikan
sedangkan Malikat Atid mencatat amal buruk.
Artinya : (yaitu) ketika dua orang malaikat mencatat amal perbuatannya, seorang
duduk di sebelah kanan dan yang lain duduk di sebelah kiri. Tiada suatu ucapanpun
yang diucapkannya melainkan ada di dekatnya malaikat Pengawas yang selalu
hadir. (QS. Qaf/50 : 17-18).
Malaikat Mencata Amal Yang Kita Lakukan
Sumber : Dok. Kemenag
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
122
6. Malaikat Munkar dan Nakir,
Kedua malaikat ini bertugas mengajukan pertanyaan kepada manusia di dalam
kubur. Munkar dan Nakir-lah yang menginterogasi orang yang sudah meninggal di
alam kubur. Bila ruh orang tersebut bisa menjawab dengan benar, maka ia akan
selamat. Bila tidak, ia akan celaka.
7. Malaikat Malik
Malaikat Malik disebut juga Malaikat Zabaniyah. Allah memberikan tugas kepada
Malaikat Malik untuk menjaga neraka dan memimpin para malaikat penyiksa
penghuni neraka.
Artinya : Mereka berseru: "Hai Malik, Biarlah Tuhanmu membunuh kami saja".
dia menjawab: "Kamu akan tetap tinggal (di neraka ini)". (QS. Azzukhruf/43 :
77).
8. Malaikat Ridwan,
Malaikat Ridwan bertugas sebagai penjaga Surga dan memimpin malaikat lain untuk
melayani para penghuni surga.
Artinya : Dan orang-orang yang bertakwa kepada Tuhan dibawa ke dalam syurga
berombong-rombongan (pula). sehingga apabila mereka sampai ke syurga itu sedang
pintu-pintunya Telah terbuka dan berkatalah kepada mereka penjaga-penjaganya:
"Kesejahteraan (dilimpahkan) atasmu. Berbahagialah kamu! Maka masukilah syurga
ini, sedang kamu kekal di dalamnya". (QS. Azzumar/39 : 73).
Dengan mengetahui nama dan tugas 10 Malaikat tersebut di atas diharapkan
bagi seorang muslim untuk mengaplikasikannya dalam sikap dan prilaku kehidupan
sehari-hari, sehingga beriman kepada Malaikat tersebut dapat menimbulkan manfaat
dan hikmah bagi keshalehan prilaku pelakunya.
Lengkapi Tabel Berikut
No.
Nama Malaikat
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
Tugas
Dalil AlQur’an/Hadits
123
A. Perbedaan Manusia dengan Malaikat
Kita telah memahami bahwa pengetahuan kita tentang Malaikat hanyalah berdasar pada
dalil wahyu. Maka, wahyu jugalah yang menjelaskan kepada kita bagaimana sifat-sifat
yang dimiliki Malaikat yang membedakan mereka dengan makhluk yang lainnya.
Sebagai makhluk ciptaan Allah, manusia memiliki perbedaan dengan Malaikat.
Perbedaan tersebut dapat dilihat dari beberapa aspek berikut:
1.
Sifat-sifatnya
a. Manusia sebagai makhluk zhahir, yang tampak dan dapat dilihat mata manusia,
sedangkan Malaikat dalam bentuk aslinya merupakan makhluk gaib yang tidak
dapat dilihat.
b. Manusia ada yang taat dan durhaka kepada Allah, sedangkan Malaikat semuanya
taat, berbakti dan bertakwa kepada Allah.
c. Manusia mempunyai jenis kelamin (laki-laki dan perempuan), menikah dan
berkembang biak, sedangkan Malaikat tidak memiliki jenis kelamin, tidak
memiliki nafsu, dan tidak berkembang biak.
d. Malaikat senantiasa takut kepada Allah dan selalu menaati perintah-perintahNya.
Sebagaimana yang dijelaskan Allah dalam firman-Nya:
Artinya : “Mereka takut kepada Tuhan mereka yang di atas mereka dan senantiasa
melaksanakan apa yang diperintahkan (kepada mereka).” (An-Nahl/16: 50)
Artinya : “Mereka itu tidak mendahului-Nya dengan perkataan dan mereka mengerjakan
perintah-perintahNya.” (Al-Anbiya/21: 27)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
124
e. Malaikat bersikap kasar dan keras kepada penghuni neraka
Firman Allah dalam QS At-Tahrīm ayat 6:
Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api
neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya Malaikat-Malaikat
yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya
kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.” (At-Tahrīm/66: 6)
f. Mengatur segala urusan
Firman Allah dalam QS Fāṭir;1
Artinya: “Segala puji bagi Allah Pencipta langit dan bumi, yang menjadikan Malaikat
sebagai utusan-utusan (untuk mengurus berbagai macam urusan) yang mempunyai sayap,
masing-masing (ada yang) dua, tiga dan empat. Allah menambahkan pada ciptaan-Nya apa
yang dikehendaki-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.(QS Fathir /35 :
1)
2.
Asal Kejadiannya
Dilihat dari asal kejadiannya, manusia diciptakan Allah dari tanah, sedangkan
Malaikat diciptakan Allah dari cahaya. Jin diciptakan Allah dari api sesuai dengan
hadiṡ Qudsi berikut:
Artinya: Malaikat Aku (Allah) ciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari gugusan api, dan
Adam dari apa yang telah diterangkan pada kamu semua." (HR Muslim).
3.
Tugas dan Kewajibannya
Manusia ditugaskan Allah untuk menjadi khalifah di muka bumi dengan segala tugas
dan kewajibannya yang beraneka ragam, sedangkan Malaikat diciptakan oleh Allah
dengan tugasnya yang khusus. Seperti: menurunkan wahyu, membagi rezeki, meniup
sangkakala, mencabut nyawa, mencatat amal, menanyai manusia di dalam kubur,
menjaga surga, menjaga neraka, dan lain-lain.
4.
Derajat dan Kedudukannya
Secara umum, manusia memiliki derajat dan kedudukan yang lebih mulia daripada
makhluk-makhluk Allah yang lain, bahkan dari malaikat sekalipun. Hal itu karena
berbagai kelebihan dan tugas yang diembankan Allah kepadanya. Kemulian manusia
yang lebih daripada malaikat ditegaskan dengan bukti bahwa Allah menyuruh
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
125
kepada malaikat untuk sujud kepada nabi Adam setelah nabi Adam menjelaskan
ilmu yang diajarkan oleh Allah SWT.
ُُ
ُ
ُ
ُ

ُُ ُ ُ 
ُُ ُ ُ 
ُ ُُ
164. Tiada seorangpun di antara kami (malaikat) melainkan mempunyai kedudukan
yang tertentu,
165. Dan Sesungguhnya kami benar-benar bershaf-shaf (dalam menunaikan perintah
Allah).
166. Dan Sesungguhnya kami benar-benar bertasbih (kepada Allah).
(QS. As-Shaffat : 164-166)
B. Perilaku Beriman Kepada Malaikat Allah SWT
Orang yang beriman/percaya kepada malaikat tentunya akan selalu berhati-hati dalam
berperilaku karena mereka mempercayai ada malaikat yang selalu mendampingi manusia
dalam menjalankan tugasnya sebagai khalifah di muka bumi ini. Beberapa perilaku yang
menggambarkan tanda-tanda orang yang beriman kepada malaikat antara lain:
1. Selalu berhati-hati dengan mempertimbangkan suara hati yang baik karena ada
malaikat Jibril yang selalu mengawal manusia dengan wahyu dan ilmu.
2. Selalu optimis dalam mencari penghidupan karena yakin ada malaikat mikail yang
membagi rizki manusia.
3. Hidup di dunia tidak semena-mena, karena yakin kehidupan ini akan berakhir ketika
malaikat Israfil melaksanakan tugasnya.
4. Berusaha untuk memperbanyak perbuatan baik sebelum malaikat Mikail
melaksanakan tugasnya untuk mencabut nyawa.
5. Selalu berhati-hati dalam berbuat karena ada malaikat Rokib dan ‘Atid yang selalu
mencatat amal baik dan buruk.
6. Selalu berusaha berbuat baik untuk persiapan setelah mati karena yakin ada malaikat
Munkar dan Nakir yang menanyai di dalam kubur.
Nabi saw. Bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba (yang meningggal) apabila telah
diletakkan di dalam kubur dan para pengantarnya telah meninggalkannya, sesungguhnya ia
akan mendengar derap sandal mereka. Kemudian datanglah dua Malaikat (Munkar dan
Nakir) dan mendudukkannya, seraya bertanya kepadanya: Bagaimana pendapatmu tentang
orang ini (Muhammad saw.)? Apabila ia seorang mukmin maka akan menjawab: Saya
bersaksi bahwa dia hamba Allah dan utusan-Nya Kemudian dikatakan kepadanya: Lihatlah
tempatmu di neraka, sunggguh Allah telah menggantikannya buat kamu di surga. Kemudian
ia akan melihat kedua tempat itu semua (surga dan neraka).” (HR. Al-Bukhari dan
Muslim).
7. Menjauhi segala larangan Allah agar terhindar dari neraka yang dijaga Malaikat
Malik.
8. Memperbanyak amal shaleh agar dapat bertemu dengan malaikat Ridwan sebagai
penjaga surga.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
126
RANGKUMAN
 Beriman kepada Malaikat merupakan rukun iman kedua yang wajib dimiliki setiap
orang yang mengaku muslim.
 Malaikat adalah makhluk Allah yang diciptakan dari cahaya (nur) yang senantiasa
menjalankan perintah-perintahNya dan tidak pernah mendurhakai-Nya.
 Beriman kepada malaikat adalah meyakini dengan sepenuh hati bahwa Allah telah
menciptakan malaikat dengan tugas-tugas tertentu yang dibebankan kepada
masing-masing malaikat.
 Malaikat jumlahnya sangat banyak dengan berbagai tugas yang berbeda, tetapi
yang wajib diketahui oleh seorang muslim berdasarkan informasi Al-Qur`an dan
hadits yang shahih jumlah mereka adalah 10 Malaikat.
 Malaikat merupakan makhluk gaib, tetapi ia dapat menjelma dalam bentuk
makhluk lain yang dapat dilihat manusia.
 Dengan mengimani Malaikat, keimanan dan amal shaleh manusia akan semakin
meningkat, ia akan berhati-hati dengan tindakannya, taat dengan perintahperintah Allah, tidak sombong, dan hatinya selalu merasa tenang dan tentram.
KAMUS ISTILAH
Iman
Gaib
: percaya, yakin, dan membenarkan.
: yang tersembunyi, tak dapat dilihat dan ditangkap
pancaindera manusia biasa
Malaikat : bentuk jamak dari malaku yang artinya: risalah (utusan)
Ruh
: jiwa, sukma, nyawa manusia
IBRAH
Dalam kehidupan sehari-hari, kita sering mendapat bisikan dari para
malaikat jika kita hendak melakukan sesuatu.
Misalnya ketika kita mau melakukan perbuatan dosa, pasti ada bisikan
dalam hati kita “Jangan lakukan!”.
Percayakah kita terhadap bisikan tersebut?
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
127
TAMRINAT
B. PILIHAN GANDA
Berilah tanda silang (x) pada salah satu jawaban yang paling tepat
1.
2.
3.
4.
Arti dari Malaikat menurut bahasa
adalah….
A. taat
B. gaib
C. suci
D. bersih
E. risalah
Makhluk gaib yang selalu taat dan patuh
kepada Allah adalah….
A. jin
B. malaikat
C. iblis
D. ruh
E. setan
Malaikat yang bertugas menurunkan
wahyu kepada para nabi dan rasul
adalah….
A. Jibril
B. Munkar
C. Ridhwan
D. Israfil
E. Malik
Asal penciptaan Malaikat adalah….
A. api
B. cahaya
C. air
D. batu
E. tanah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMK Kelas X
5.
6.
7.
8.
Dengan beriman kepada Malaikat,
manusia akan memiliki perilaku….
A. hemat
B. qanaah
C. sabar
D. tawakkal
E. jujur
Malaikat yang mendapat julukan Ruhul
Amin adalah Malaikat….
A. Mikail
B. Ridwan
C. Jibril
D. Israfil
E. Malik
Di antara dalil naqli dari Al-Quran yang
menunjukkan
keimanan
kepada
Malaikat adalah….
A. surat Yasin: 2
B. surat Al-Isra: 70
C. surat Al-Baqarah: 285
D. surat Al-Fatihah: 4
E. surat Al-Ashr: 3
Dalam kehidupan sehari-hari, manusia
yang beriman kepada malaikat akan
selalu berhati-hati. Karena seluruh
perbuatannya ada yang mengawasi dan
mencatatnya. Ini merupakan….
A. pengertian beriman kepada malaikat
B. tujuan beriman kepada malaikat
128
C. hikmah beriman kepada malaikat
D. tanda-tanda
beriman
kepada
malaikat
E. ciri seseorang beriman kepada
malaikat
9. Dua malaikat yang bertugas mengajukan
pertanyaan kepada manusia di dalam
kubur adalah….
A. Malik dan Ridhwan
B. Rakib dan Atid
C. Munkar dan Nakir
D. Jibril dan Mikail
E. Izrail dan Israfil
10. Di bawah ini merupakan sifat-sifat
Malaikat, kecuali….
A. selalu taat kepada perintah Allah
B. memiliki sikap keras dan kasar
C. diciptakan dari cahaya
D. makhluk gaib
E. menikah dan berketurunan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
129
C.
2.
3.
4.
5.
6.
URAIAN
Jelaskan pengertian beriman kepada Malaikat!
Sebutkan 10 nama Malaikat yang wajib diimani setiap muslim!
Apakah arti dari hadits berikut ini: (‫ن نُوْ ٍُر )رواه مسلم‬
ُْ ‫ت ْال َمًلَئِ َك ُةُ ِم‬
ُِ َ‫ُخلِق‬
Sebutkan 2 contoh perilaku yang mencerminkan beriman kepada Malaikat!
Bagaimana menurut pendapat Anda bila ada seorang yang mengaku muslim
tetapi ia tidak mengakui adanya Malaikat?
D. TUGAS TERSTRUKTUR
Menghafalkan Al-Qur`an surat Al-Baqarah ayat 285 sebagai dalil berkaitan
dengan keimanan kepada Malaikat!
E.
KEGIATAN MANDIRI TIDAK TERSTRUKTUR
Buatlah fortopolio kegiatan kalian yang membuktikan keimanan kepada
Malaikat. Kumpulkan kepada gurumu untuk mendapat penilaian!
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
130
PETA KONSEP
WAKAF
KETENTUAN WAKAF
SECARA SYAR’I
PENGERTIAN WAKAF
PENGELOLAAN WAKAF
MENERUT UUD N0. 41
THN. 2004
PENGELOLAAN WAKAF di
INONESIA DENGAN
AMANAH
DASAR HUKUM WAKAF
RUKUN WAKAF
HIKMAH WAKAF
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
131
Langkah-langkah yang harus dilakukan oleh peserta didik dalam mempelajari
materi ini adalah:
1. Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak AlQur’an surat Al Baqoroh ayat 261 surat Saba’ ayat 39 dan hadits terkait
tentang keutamaan sodaqoh jariyah
2. Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang
faktual sampai ke yang bersfiat hipotesis tentang
makna /maksud Qura’n
dan hadits yang diamatinya .
3. Peserta didik mengeksplor definisi, ketentuan dan keutamaan wakaf
4. Peserta didik mengasosiasi dan menganalisis tentang strategi pengelolaan
wakaf di Indonesia berdasarkan peraturan dan per undang-undangan dengan
penuh amanah
5. Peserta didik mengkomunikasikan /menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya
tentang materi yang telah dikajinya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
132
WAKAF
A. Muhasabah
Suatu saat ada seorang yang sedang berjalan di sebuah padang yang luas tak
berair, tiba-tiba dia mendengar suara dari awan (mendung), “Siramilah kebun si
fulan!” Maka, awan itu menepi (menuju ke tempat yang ditunjukkan), lalu
mengguyurkan airnya di tanah bebatuan hitam. Ternyata ada saluran air dari saluransaluran itu yang telah penuh dengan air. Maka, ia menelusuri (mengikuti) air itu.
Ternyata ada seorang laki-laki yang berada di kebunnya sedang mengarahkan air
dengan cangkulnya. Kemudian dia bertanya, “Wahai hamba Allah, siapakah nama
anda?” Dia menjawab, “Fulan”. Sebuah nama yang didengar dari awan tadi.
Kemudian orang itu balik bertanya, “Mengapa anda menanyakan namaku?” Dia
menjawab, “Saya mendengar suara dari awan yang , mengatakan “Siramilah kebun
si fulan!” yaitu nama anda. Maka, apakah yang telah anda kerjakan dalam kebun
ini?” Dia menjawab, Karena anda telah mengatakan hal ini, maka akan saya
ceritakan bahwa saya memperhitungkan (membagi) apa yang dihasilkan oleh kebun
ini; sepertiganya saya sedekahkan; sepertiganya lagi saya makan bersama keluarga
dan sepertiganya lagi saya kembalikan lagi ke kebun (ditanam kembali). (Hadits
Riwayat Muslim, dari Abu Hurairah).
Dalam riwayat lain, ada satu kisah pada zaman Nabi SAW yang mana
seseorang yang banyak hutang berdiam di masjid di saat orang-orang bekerja. Ketika
ditanya oleh Nabi SAW, orang tersebut menjawab bahwa ia sedang banyak hutang.
Yang menarik adalah Nabi SAW mengajarkan beliau sebuah doa, yang mana doa
tersebut tidak menyebut sama sekali “Bukakanlah pintu rezeki” atau “Perbanyaklah
rezeki saya sehingga bisa membayar hutang.” Tetapi doa yang diajarkan oleh Nabi
SAW adalah meminta perlindungan dari rasa malas dan bakhil (pelit). Do’a tersebut
adalah sebagai berikut :
Artinya : Ya Allah! Aku berlindung kepada-Mu daripada kegundahan dan kesedihan,
daripada kelemahan dan kemalasan, daripada sifat pengecut dan bakhil
(pelit), daripada kesempitan hutang dan penindasan orang.”
Hadits di atas adalah salah satu contoh kisah nyata dari salah satu keutamaan
bersedekah, yaitu Allah SWT tidak akan mengurangi rezeki yang kita sedekahkan,
dan bahkan Allah SWT akan mengganti dan melipat gandakannya. Sebagaimana
firman Allah dalam Q.S. Saba’: 39
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
133
ُ ُُ
Artinya : Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezki bagi siapa yang
dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi
(siapa yang dikehendaki-Nya)". dan barang apa saja yang kamu
nafkahkan, Maka Allah akan menggantinya dan Dia-lah pemberi rezki
yang sebaik-baiknya.
Dalam Q.S, Al Baqoroh ayat 261 Allah juga menjelaskan :
ُُ
Artinya : perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang
menafkahkan hartanya di jalan Allah[166] adalah serupa dengan sebutir
benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-tiap bulir seratus biji.
Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang Dia kehendaki. dan
Allah Maha Luas (karunia-Nya) lagi Maha mengetahui.
B
Aku Ingin Tahu Ketentuan wakaf
Coba perhatikan sebuah hadits yang menceritakan tentang kisah Umar bin alKhaththab ketika memperoleh tanah di Khaibar. Setelah ia meminta petunjuk Nabi
tentang tanah tersebut, Nabi menganjurkan untuk menahan asal tanah dan
menyedekahkan hasilnya.
Hadits tentang hal ini secara lengkap adalah; “Umar memperoleh tanah di
Khaibar, lalu dia bertanya kepada Nabi dengan berkata; Wahai Rasulullah, saya
telah memperoleh tanah di Khaibar yang nilainya tinggi dan tidak pernah saya
peroleh yang lebih tinggi nilainya dari padanya. Apa yang baginda perintahkan
kepada saya untuk melakukannya? Sabda Rasulullah: “Kalau kamu mau, tahan
sumbernya
dan
sedekahkan
manfaat
atau
faedahnya.”
Lalu
Umar
menyedekahkannya, ia tidak boleh dijual, diberikan, atau dijadikan wariskan. Umar
menyedekahkan kepada fakir miskin, untuk keluarga, untuk memerdekakan budak,
untuk orang yang berperang di jalan ALLAH, orang musafir dan para tamu.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
134
Bagaimanapun ia boleh digunakan dengan cara yang sesuai oleh pihak yang
mengurusnya, seperti memakan atau memberi makan kawan tanpa menjadikannya
sebagai sumber pendapatan.”
Hadits lain yang menjelaskan wakaf adalah hadits yang diceritakan oleh
imam Muslim dari Abu Hurairah. Nas hadits tersebut adalah; “Apabila seorang
manusia itu meninggal dunia, maka terputuslah amal perbuatannya kecuali dari
tiga sumber, yaitu sedekah jariah (wakaf), ilmu pengetahuan yang bisa diambil
manfaatnya, dan anak soleh yang mendoakannya.”
Selain dasar dari al-Quran dan Hadits di atas, para ulama sepakat (ijma’)
menerima wakaf sebagai satu amal jariyah yang disyariatkan dalam Islam. Tidak ada
orang yang dapat menafikan dan menolak amalan wakaf dalam Islam karena wakaf
telah menjadi amalan yang senantiasa dijalankan dan diamalkan oleh para sahabat
Nabi dan kaum Muslimim sejak masa awal Islam hingga sekarang.
Dalam konteks negara Indonesia, amalan wakaf sudah dilaksanakan oleh
masyarakat Muslim Indonesia sejak sebelum merdeka. Oleh karena itu pihak
pemerintah telah menetapkan Undang-Undang khusus yang mengatur tentang
perwakafan di Indonesia, yaitu Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004 tentang
wakaf. Untuk melengkapi Undang-Undang tersebut, pemerintah juga telah
menetapkan Peraturan Pemerintah Nomor 42 tahun 2006 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 41 tahun 2004.
1. Pengertian
Menurut bahasa (etimologi) tertahan tertahan .
Secara istilah syari’ (terminologi) adalah :
Menahan suatu benda dan membebaskan / mengalirkan manfaatnya.
Jadi maksudnya adalah menahan harta milik pribadi yang diserahkan kepada
pihak lain untuk kepentingan umum dengan tujuan mendapatkan ridlo Allah
SWT . Sedangkan menurut kamus besar bahasa Indonesia wakaf itu adalah
benda bergerak atau tidak bererak yang disediakan untuk kepentingan umum
(Islam) sebagai pemberian yang ikhlas
2. Dasar hukum pelaksanaan wakaf
ُُ
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
135
Artinya : kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna),
sebelum kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan
apa saja yang kamu nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah
mengetahuinya.
ُ
ُ ُ
Artinya : … dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan (di jalan Allah),
Maka pahalanya itu untuk kamu sendiri. dan janganlah kamu
membelanjakan sesuatu melainkan karena mencari keridhaan Allah.
dan apa saja harta yang baik yang kamu nafkahkan, niscaya kamu
akan diberi pahalanya dengan cukup sedang kamu sedikitpun tidak
akan dianiaya (dirugikan).
ُ ‫اتُا ِإل ْن َس‬
َ ‫إِ َذاُ َم‬
ُّ‫ثُإَِل‬
ٍ َ‫انُاِ ْنقَطَ َعُ َع ْنهُُ َع َملُهُُإَِلَُّ ِم ْنُثًَل‬
ُُ‫ُأَ ْوُ ِع ْل ٍمُيُ ْنتَفَع‬،‫اريَ ٍة‬
َُ ‫ ِم ْن‬.
َ ‫ُص َدقَ ٍة‬
ِ ‫ُج‬
Artinya : Apabila seorang manusia meninggal dunia, terputus darinya amalnya
kecuali dari tiga hal dari sedekah jariyah, ilmu yang
bermanfaat, atau anak saleh yang mendoakannya.” (HR. Muslim)
3. Rukun wakaf
a. Al-waqif (orang yang mewakafkan), dengan syarat :
1) Berakal
2) Dewasa pemikirannya (rasyid).
3) Sudah berusia baligh dan bisa bertransaksi.
4)
Orang yang merdeka (bukan budak).
b. Al-mauquf (harta yang diwakafkan)
Berdasarkan jenis benda yang diwakafkan, maka wakaf terbagi menjadi tiga
macam:
1) Benda / barang yang berupa benda yang diam/tidak bergerak, seperti
tanah, rumah, toko, dan yang semisalnya.
2) Benda / barang yang bisa dipindah/bergerak, seperti mobil, hewan, dan
semisalnya
3) Wakaf berupa uang.
Adapun syarat syarat nya adalah :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
136
a) Harta tersebut telah diketahui dan jelas bendanya.
b) Benda tersebut adalah milik pribadi yang mewakafkan.
c) Harta yang diwakafkan adalah benda yang bermanfaat dan memiliki
daya tahan lama
c. Al - mauquf ‘alaih (pihak yang dituju dari wakaf tersebut), dengan syarat
1) Berakal
2) Dewasa pemikirannya (rasyid).
3) Sudah berusia baligh dan bisa bertransaksi.
4) Orang yang merdeka (bukan budak belian).
Dipandang dari sisi pemanfaatannya, maka wakaf terbagi menjadi
dua:
1) Wakaf yang sifatnya tertuju pada keluarga (individu)
2) Wakaf untuk amalan-amalan kebaikan. Wakaf ini diarahkan untuk
kemaslahatan masyarakat di suatu negeri. Inilah jenis wakaf yang paling
banyak dilakukan, seperti untuk masjid, madrasah,
d. Shighah (lafadz dari yang mewakafkan).
Adapun lafadz shighoh, para ulama membaginya menjadi dua bagian:
1) Lafadz yang sharih, yaitu lafadz yang dengan jelas menunjukkan wakaf
dan tidak mengandung makna lain.
2) Lafadz kinayah, yaitu lafadz yang mengandung makna wakaf meskipun
tidak secara langsung dan memiliki makna lainnya, namun dengan tanda
- tanda yang mengiringinya menjadi bermakna wakaf.
Untuk lafadz yang pertama, maka cukup dengan diucapkannya
akan berlaku hukum wakaf. Adapun lafadz yang kedua ketika diucapkan
akan berlaku hukum wakaf jika diiringi dengan niat wakaf atau lafadz
lain yang dengan jelas menunjukkan makna wakaf.
C Aku Ingin Bisa mengelola wakaf dengan Amanah
PP no. 28 Tahun 1977 dan Peraturan Menteri Agama No. 1 Tahun 1978
mengatur petunjuk yang lebih lengkap. Menurut pasal 9 ayat (1) PP No. 28
Tahun 1977, pihak yang hendak mewakafkan tanahnya harus datang di hadapan
PPAIW guna melakukan ikrar wakaf.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
137
Nazhir wajib mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai
dengan tujuan, fungsi, dan peruntukannya. Pengelolaan dan pengembangan harta
benda wakaf oleh Nazhir sebagaimana dimaksud dalam Pasal 42 dilaksanakan
sesuai dengan prinsip syariah. Para ulama juga sepakat bahwa Nazhir dipercaya
atas harta wakaf yang dipegangnya. Sebagai orang yang mendapat kepercayaan,
dia tidak bertanggung jawab untuk mengganti harta wakaf yang hilang, jika
hilangnya barang tersebut bukan karena faktor kesengajaan atau kelalaian.
Pertama, Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) dilakukan secara produktif.
Kedua, Dalam hal
pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang dimaksud pada ayat (1)
diperlukan penjamin, maka digunakan lembaga penjamin syariah. Ketiga, Dalam
mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir dilarang melakukan
perubahan peruntukan harta benda wakaf kecuali atas dasar izin tertulis dari
Badan Wakaf Indonesia. Keempat, Izin sebagaimana dimaksud pada ayat (1)
hanya dapat diberikan apabila harta benda wakaf ternyata tidak dapat
dipergunakan sesuai dengan peruntukan yang dinyatakan dalam ikrar wakaf.
Sesuai dengan Pasal 45 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41 Tahun
2004 Tentang Wakaf, seorang Nazhir dapat regenerasi atau diganti dengan
ketentuan-ketentuannya antara lain:
1. Dalam mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf, Nazhir
diberhentikan dan diganti dengan Nazhir lain apabila Nazhir yang
bersangkutan:
a) meninggal dunia bagi Nazhir perseorangan; bubar atau dibubarkan sesuai
dengan ketentuan peraturan perundang.undangan yang berlaku untuk
Nazhir organisasi atau Nazhir badan hukum;
b) atas permintaan sendiri;
c) tidak melaksanakan tugasnya sebagai
Nazhir dan/atau melanggar
ketentuan larangan dalam pengelolaan dan pengembangan harta benda
wakaf sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang.undanganyang
berlaku;
d) dijatuhi hukuman pidana oleh pengadilan yang telah mempunyai kekuatan
hukum tetap.
2.
Pemberhentian dan penggantian Nazhir sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) dilaksanakan oleh Badan Wakaf Indonesia.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
138
3.
Pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf
yang dilakukan oleh
Nazhir lain karena pemberhentian dan penggantian Nazhir, dilakukan dengan
tetap memperhatikan peruntukan harta benda wakaf yang ditetapkan dan
tujuan serta fungsi wakaf.
Menurut Pasal 22 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 41
Tahun 2004 Tentang Wakaf, maka dalam rangka untuk mencapai tujuan dan
fungsi wakaf harta benda wakaf hanya dapat diperuntukan bagi:
a. Sarana dan kegiatan ibadah;
b. Sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
c. Bantuan kepada fakir miskin anak terlantar, yatim piatu, bea siswa;
d. Kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau
kemajuan
kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan syariah dan
peraturan perundang-undangan.
Dalam pengelolaan harta wakaf , pihak yang paling berperan berhasil
tidaknya adalah lembaga pengelola wakaf (Nadzhir). Faktor lemahnya
profesionalisme Nazhir menjadi kendala dalam pengelolaan wakaf setelah diukur
oleh standar minimal yang harus dimiliki oleh seorang Nazhir, yaitu: beragama
Islam, mukallaf, baligh, kompeten dalam mengelola wakaf dan amanah serata
jujur dan adil.
Jujur merupakan salah satu sifat yang harus dimiliki oleh seluruh
manusia terutama bagi pengelola wakaf sebab orang yang memiliki sifat jujur
biasanyat mendapat kepercayaan dari orang lain. atau masyarakat karena orang
yang jujur senantiasa berusaha untuk menjaga amanah. Amanah adalah ibarat
barang titipan yang harus dijaga dan dirawat dengan sungguh-sungguh dan
penuh tanggung jawab. Berhasil atau tidaknya suatu amanah sangat tergantung
pada kejujuran orang yang memegang amanah tersebut. Jika orang yang
memegang amanah adalah orang yang jujur maka amanah tersebut tidak akan
terabaikan dan dapat terjaga atau terlaksana dengan baik. Begitu juga
sebaliknya, jika amanah tersebut jatuh ke tangan orang yang tidak jujur maka
‘keselamatan’ amanah tersebut pasti ‘tidak akan tertolong’.
Kejujuran adalah perhiasan orang berbudi mulia dan orang yang berilmu.
Oleh sebab itu, sifat jujur sangat dianjurkan untuk dimiliki setiap umat
Rasulullah saw., sesuai dengan firman Allah swt. :
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
139
Artinya : “Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah
kepada yang berhak menerimanya.” (Q.S. an-Nisa: 58).
Artinya : “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghianati Allah
dan Rasul-Nya dan janganlah kamu menghianati amanah-amanah
yang dipercayakan kepadamu, sedang kamu mengetahui.” (Q.S. alAnfal: 27).
1. Pengertian, Tujuan dan Fungsi wakaf
Mengacu pada UUD Republik Indonesia, N0. 41 tahun 2004 yang
dimaksud dengan Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan
dan/atau menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan
selamanya atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya
guna keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.
Wakaf hukumnya sah apabila dilaksanakan menurut syariah. Wakaf
yang telah
diikrarkan tidak dapat dibatalkan. Wakaf
bertujuan
untuk
memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan fungsinya. Dengan fungsinya
adalah mewujudkan potensi dan manfaat ekonomis harta benda wakaf untuk
kepentingan ibadah dan untuk memajukan kesejahteraan umum.
2. Unsur Wakaf
Wakaf dilaksanakan dengan memenuhi unsur wakaf sebagai berikut:
a. Wakif;
Unsur Wakif meliputi:
1) perseorangan;
2) organisasi;
3) badan hukum.
a) Wakif perseorangan dengan syarat :
(1) dewasa;
(2) berakal sehat;
(3) tidak terhalang melakukan perbuatan hukum; dan
(4) pemilik sah harta benda wakaf.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
140
b) Wakif organisasi , dengan syarat, apabila memenuhi ketentuan
organisasi untuk mewakafkan harta benda wakaf milik organisasi
sesuai dengan anggaran dasar organisasi yang bersangkutan.
c) Wakif badan hukum dengan syarat hanya dapat melakukan wakaf
apabila memenuhi ketentuan badan hukum yang sesuai dengan
anggaran dasar badan hukum yang bersangkutan.
b. Nazhir;
Unsur nazhir meliputi:
1) perseorangan; dengan ketentuan,
a) warga negara Indonesia;
b) beragama Islam;
c) dewasa;
d) amanah;
e) mampu secara jasmani dan rohani; dan
f) tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.
2) Organisasi dengan ketentuan,
a) pengurus organisasi yang bersangkutan memenuhi persyaratan
nazhir perseorangan
b) organisasi
yang
bergerak
di
bidang
sosial,
pendidikan,
kemasyarakatan, dan/ataukeagamaan Islam.
3) Badan hukum dengan ketentuan
a) pengurus badan hukum yang bersangkutan memenuhi persyaratan
nazhir perseorangan
b) badan hukum Indonesia yang dibentuk sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku; dan
c) badan hukum yang bersangkutan bergerak di bidang sosial,
pendidikan,
kemasyarakatan, dan/atau keagamaan Islam.
Nazhir mempunyai tugas :
a) melakukan pengadministrasian harta benda wakaf;
b) mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan
tujuan, fungsi danperuntukannya;
c) mengawasi dan melindungi harta benda wakaf;
d) melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
141
Dalam melaksanakan tugasnya nadzir menerima imbalan dari hasil
bersih atas pengelolaan dan pengembangan harta benda wakaf yang
besarnya tidak melebihi 10% (sepuluh persen).
c. Harta Benda Wakaf;
Harta benda wakaf hanya dapat diwakafkan apabila dimiliki dan dikuasai
oleh Wakif secara syah. Dan harta benda tersebut meliputi :
1. benda tidak bergerak;
2. benda bergerak.
Harta benda tidak bergerak dengan ketentuan :
a) hak atas tanah sesuai dengan ketentuan peraturan perundangundangan yang berlaku baik yang sudah maupun yang belum
terdaftar;
b) bangunan atau bagian bangunan yang berdiri di atas tanaman dan
benda lain yang berkaitan dengan tanah;
c) hak milik atas satuan rumah susun sesuai dengan ketentuan peraturan
perundangundangan yang berlaku;
d) benda tidak bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan
peraturan perundangundangan yang berlaku.
Harta benda bergerak meliputi :
a) uang;
b) logam mulia;
c) surat berharga;
d)
kendaraan;
e) hak atas kekayaan intelektual;
f) hak sewa; dan
g) benda bergerak lain sesuai dengan ketentuan syariah dan peraturan
perundangundanganyang berlaku.
d. Ikrar Wakaf;
Ikrar wakaf dilaksanakan oleh Wakif kepada Nadzir di hadapan Pejabat
Pembuat Akta Ikrar Wakaf (PPAIW) dengan disaksikan oleh 2 (dua) orang
saksi. Ikrar Wakaf dinyatakan secara lisan dan/atau tulisan serta dituangkan
dalam akta ikrar wakaf oleh PPAIW.
Saksi dalam ikrar wakaf harus memenuhi persyaratan:
1) dewasa;
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
142
2) beragama Islam;
3) berakal sehat;
4) tidak terhalang melakukan perbuatan hukum.
e. Peruntukan harta benda wakaf;
Peruntukan harta benda wakaf adalah diperuntukan untuk :
1) sarana dan kegiatan ibadah;
2) sarana dan kegiatan pendidikan serta kesehatan;
3) bantuan kepada fakir miskin, anak terlantar, yatim piatu, bea siswa;
4) kemajuan dan peningkatan ekonomi umat; dan/atau
5) kemajuan kesejahteraan umum lainnya yang tidak bertentangan dengan
syariah dan peraturan perundang-undangan.
D. Hikmah dan Manfaat Wakaf
Wakaf memiliki banyak hikmah dan manfaat baik bagi yang mewakafkan atau
untuk pengguna wakaf . Untuk itu di bawah ini akan disebutkan sebagian kecil
dari hikmah dan manfaat wakaf :
1. Hikmah wakaf
a. Menghilangkan sifat tamak dan kikir manusia atas harta yang
dimilikinya.
b. Menanamkan kesadaran bahwa di dalam setiap harta benda itu meski
telah menjadi milik seseorang secara sah, tetapi masih ada di dalamnya
harta agama yang mesti diserahkan sebagaimana halnya juga zakat.
c. Menyadarkan seseorang bahwa kehidupan di akhirat memerlukan
persiapan yang cukup . Maka persiapan bekal itu diantaranya adalah
harta yang pernah diwakafkan
d. Dapat menopang dan mengerakan kehidupan sosial kemasyarakatan
umat islam, baik aspek ekonomi, pendidikan, sosial budaya dan lainnya.
2. Manfaat wakaf
Di antara manfaat wakaf baik bagi wakif dan pengguna wakaf adalah :
a. Pahala yang trus menerus mengalir selama benda yang diwakafkan masih
dimanfaatkan walaupun si wakif sudah meninggal dunia
b. Terus-menerusnya manfaat dalam berbagai jenis kebaikan dan tidak
terputus dengan sebab berpindahnya kepemilikan.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
143
C
A
B
Uswah Hasanah i
Renungkan
RRenungkanMembaca !
Lelaki yang bernama Abdullah Gymnastiar itu mengaku sering
merasakan keajaiban yang sulit dicari penjelasannya. Setiap
hari, dia mampumengajar banyak orang dengan materi yang
mengalir begitu saja. Saat materi tersebut di cek dengan kitabkitab tafsir, ternyata isinya sama persis. terkadang saya
mendapat ilmu baru tatkala sedang menyampaikan ceramah di
hadapan jemaah," ujarnya
.
Suksesnya di bidang dakwah diikuti pula sukses di bidang pendidikan dan bisnis.
Dia berhasil mengelola Yayasan Pesantren Darut Tauhid Bandung. Pesantren yang
dibangun di atas lahan seluas tiga hektare itu tergolong modern dan multifungsi. Ada
bangunan masjid 1.000 meter persegi, ada cottage 24 kamar erkapasitas 80 orang (khusus
bagi orang tua dan santri dari luar kota yang ikut pelatihan atau pesantren). Ada pula
gedung serbaguna, kafetaria, serta swalayan mini yang megah dan elite. Ribuan santri
belajar di sana.
Bidang usahanya antara lain, swalayan, warung telekomunikasi, penerbitan
buku, tabloid, stasiun radio, pembuatan kaset, dan VCD. Dan yang baru saja di luncurkan
yaitu MQ Network Marketing syariah yang memungkinkan semua orang bisa ikut
mengembangkan dan ikut terlibat. Omzetnya miliaran rupiah. "Bisnis ini dikelola dan
juga jadi wahana para santri untuk mengaktualisasikan jiwa dan pendidikan
wirausahanya. Bukankah Rasulullah menyuruh kita agar berada dalam tangan posisi di
atas? Tak harus minta-minta. Ini akan berhasil jika kita mampu membangun jiwa
entrepreneurship dalam diri kita sendiri,"urainya. .
Sesuai dengan pengakuannya sendiri seluruh bisnis dinyatakan sebagai sumber
rezeki yang halal, biaya dakwah, menghindari fitnah agar tidak membebani ummat,
laboratorium untuk berlatih, lapangan kerja para tetangga, lapangan kerja kaum dhuafa,
lapangan kerja yang cacat, penciptaan bagi hasilyang maslahat.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
144
D

Rangkuman
enungkanMembaca !
Wakaf adalah perbuatan hukum wakif untuk memisahkan dan/atau
menyerahkan sebagian harta benda miliknya untuk dimanfaatkan selamanya
atau untuk jangka waktu tertentu sesuai dengan kepentingannya guna
keperluan ibadah dan/atau kesejahteraan umum menurut syariah.

Wakaf bertujuan untuk memanfaatkan harta benda wakaf sesuai dengan
fungsinya. Dengan fungsinya adalah mewujudkan potensi dan manfaat
ekonomis harta benda wakaf untuk kepentingan ibadah dan untuk
memajukan kesejahteraan umum.

Rukun wakaf
1. Wakif
2. Nazir
3. Harta benda
4. Ikrar wakaf
ُ
E
I.
TAMRIN
enungkanMembaca !
Soal pilihan ganda (PG)
Pilihlah satu jawaban yang paling benar !
1. Arti wakaf secara bahasa adalah..
a. Menjaga
d. Do’a
b. Bersih / suci
e. sedekah
c. Menahan
2. “Menahan suatu benda dan membebaskan / mengalirkan manfaatnya” kalimat
tersebut adalah pengertian wakaf secara. … .
a. Bahasa
b. Ulama
c. Qiyas
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
145
d. Ijma’ ulama
e. Syar’i
3. Wakaf disebut sedekah jariah karena...
a. Pahalanya paling besar
b. Ada manfaatyna bagi orang lain
c. Pahala wakaf itu akan mengalir terus ke orang yang berwakaf
d. Wakif akan disenangi masyarakat
e. Hikmah wakaf dapat menghilangkan kesenjangan social
4. Berikt ini termasuk rukum wakaf, kecuali..
a. Orang yang mewakafkan
b. Orang yang menerima wakaf
c. Wali
d. Barang yang diwafkan
e. Sigat / ikrar wakaf
5. Berikut ini Syarat wakaf kecuali...
a. Harta wakaf harus diserahkan selama lamaya
b. Harta wakaf tidak boleh ditarik kembali oleh ahli warisya
c. Harta wakaf boleh digunaan utuk kepentingan yag lain dari tujuan orang
yang memberi wakaf asalkan untuk kepentinga umm
d. Harta wakaf tidak boeh dipindah tangankan menjadi milik pribadi
e. Hartawakaf harus digunakan sesuai dengan tujuan orang yang memberi
wakaf
6. Berikut ini harta yang memenuhi syarat wakaf, kecuali
a. Tanah
d. jam dinding
b. Bangunan masjid
e. rumah sakit
c. Makanan
7. Saya wakafkan tanah milik saya kepada fakir miskin selama satu tahun. Akad
wakaf tersebut hukumya...
a. Makruh
d. mubah
b. Tidak sah
e. sunnah
c. Syah
8. Manfaat wakaf bagi yang menerima wakaf adalah.. kecuali
a. Bisa menjadi sempit dalam beragama
b. Bisa membantu untuk memberantas kebodohan
c. Bisa mengurangi kemisinan
d. Bisa berbuat baik lebih leluasa untuk beribadah kepada Allah
e. Bisa beramal soleh lebih banyak
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
146
9. Berikut ini yang termasuk syarat wakaf adalah. …
a. bisa mengunakan jangka waktu
b. Bisa diambil kembali oleh yang mewakafkan / ahli warisnya
c. Harus diserahkan selama-lamanya
d. Boleh dimanfaatkan untuk hal lain yang bertentangan dengan tujuan wakaf
pad umumnya
e. Bisa dipindah tangankan
10. Status tanah yang diwakafkan akan menjadi milik. …
a. Yayasan/lembaga yang diserahi wakaf
b. Pengurus wakaf
c. Pemerintah
d. Departemen Agama
e. Ahi waris
11. Islam Sangat Menganjurkan umatnya untuk berwakaf demi........ umat
a. Kesengsaran
b. Ksejahteraan
c. Kesatuan
d. Kerukunan
e. Persatauan
12. Hukum wakaf adalah
a. Wajib
b. Sunnah
c. Maruh
d. Mubah
e. Haram
13. Orang yang berwakaf disebut
a. Mauquf
b. Mauqf’alaih
c. Sigat
d. Waqif
e. Nazir
14. Harta yang diwakafkan disebut
a. Mauquf
b. Mauqf’alaih
c. Sigat
d. Waqif
e. Nazir
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
147
15. Orang diserahi mengurus dan atau mengembangkan wakaf disebut. …
a. Mauquf
b. Mauqf’alaih
c. Sigat
d. Waqif
e. Nazir
16. Salah satu syarat harta yang dapat diwaafkan adalah
a. Mahal
b. Bagus, bernila tinggi
c. Warisan Leluhur
d. Kekal zatnya dan bermanfaat
e. Bisa Menghasilkan uang bagi Waqif
17. Diwakafkan untuk selama-lamanya tidak terbatas waktu tertentu . kalimat
tersebut masuk pada kategori. …
a.
b.
c.
d.
e.
Rukun Wakaf
Hukum Wakaf
Hikmah Wakaf
Syarat wakaf
Ikrar wakaf
18. Wakaf memiliki fungsi shodaqoh jariah sebab. …
a. orang berwakaf disenangi dan dihormati masyarakat
b. pahala wakaf itu akan mengalir terus kepada orang yang berwakaf
c. manfaat wakaf itu bagi waqif sendiri
d. wakaf itu pahalanya besar
e. hikmah wakaf itu akan mengalir terus kepada orang yang berwakaf
19. Wakaf di Indonesa diatur dalam
a. Peraturan Pemerintah Nomor 28 tahun 1997
b. Undag-Undang Republik Indonesia Nomor 41 tahun 2004
c. Undang-Undang Dasar
d. Keputusan Presiden
e. Tidak Diatur
20. Harta benda yang diwakfkan bisa harta benda yang bergerak dan harta tidak
bergerak, yang termasuk harta bergerak adalah. …
a. Uang
b. Kendaraan
c. Tanah
d. Surat berharga
e. Logam mulia
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
148
21. Harta yang memenuhi syarat untuk diwakafkan adalah. …
a. Tanah
b. Uang
c. Beras / nasi
d. Bangunan sekolah
e. Panti Asuhan
22. Berdasarkan pasal 11,Undang-undang Republik Indonesia No. 41 tahun 2004
tenang wakaf, berikut ini merupakan tugas Nazir
a. Melakukan Pengadministrasian harta benda wakaf
b. Mengelola dan mengembangkan harta benda wakaf sesuai dengan tujuan,
fungsi dan peruntukanya
c. Mengawasi dan melindungi harta benda wakaf
d. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Badan Wakaf Indonesia
e. Memperoleh pembinaan dari menteri agama dan Badan Wakaf Indonesia
23. “Kekal Zatnya” yag dmaksud zat adalah
a. Kandungan
e. Tahan lama
b. Manfaat
c. Makluk di dalamnya
d. Jumlah
24. Termasuk Hikmah wakaf, adalah
a. Menumbuhkan solidaritas sosial sesama masyarakat
b. Menumbuhkan rasa cinta sesama masyarakat
c. Menimbulkan Kebencian
d. Mendapat Uang
e. Mendapat Imbalan dari Mauquf
25. “Saya wakafkan tanah seluas 2 hektar ini untuk membangun masjid” Akad wakaf
tersebut hukumya...
a. Makruh
d. mubah
b. Tidak sah
e. sunnah
c. Syah
II. Soal uraian
Jawablah pertanyaan – pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas !
1. Sebutkan dan jelaskan rukun dan syarat wakaf !
2. Jelaskan manfaat wakaf untuk diri sendiri dan orang lain !
3. Tulis salah satu dalil yang menjelaskan wakaf !
4. Jelaskan harta benda yang syah untuk diwakafkan ?
5. Sebutkan syarat syahnya wakif ketika berwakap !
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
149
III. Penilaian religius:
Berilah nilai sikap religius siswa pada kolom yang sesuai dengan sikap peserta didik
melalui.observasi saat presentasi!
Aspek Pengamatan
N0
Nama
Siswa
Berdo’a
Kalimat toyibah
yang terucap
saat presentasi
Ketika bicara
Mengutip
ayat/hadits
Jumlah
skor
Nilai
ket
IV. Penilaian sikap:
Berilah nilai sikap sosial siswa pada kolom yang sesuai dengan sikap peserta
didik melalui observasi.!
Aspek Penilaian
N0
Nama
Siswa
Kerja
sama
Tggng
Jawab
Santun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
Responsif
Proaktif
Skor Nilai
150
ket
DAFTAR PUSTAKA
Departemen Agama RI, 1997, Pendidikan Agama Islam untuk Siswa SMU/SMK Kelas 1
Cawu,2, Direktorat Jendral Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta
Kencana Inu Syafie, 2009, Ensiklopedi Manusia terpopuler, Pustaka Reka Cipta,
Bandung
Departemen Pendidikan Nasional, 2005 Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka
Jakarta.
Lajnah Pentashih Mushaf Al Qur’an Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan
Terjemahnya, Intermasa Jakarta.
Muslim, 1982 Sohih Muslim, Terjamah Hadits Sohih Muslim, Wijaya Jakarta,
Wahyudin Udin, 2013, Islamic education and Moral Values 1 Grafindo Media Pratama,
Bandung
Usman, Suparman, H. 1994, Hukum Perwakafan di Indonesia, Menara Kudus Semarang.
Undang- Undang N0. 38. Th. 1999 tentang pengelolaaan zakat plus, Menag RI N0. 81,
1999, Bzis Kota Bekasi.
Undang- Undang N0. 41. Th. 2004, N0. 41 tentang Wakaf , dihimpun oleh Hadi Satia
Tungga 2005, Harvarindo Jakarta
http//. K2ichsan.blogspot.onalex.com
http://kaahil.wordpress.com/tag/dasar-hukum-wakaf/
http://www.wakafalazhar.com/
http://www.kemenag.go.id/file/dokumen/UU4104.pdf
http://www.hukumonline.com/klinik/detail/cl2241/hukum-wakaf-dan-perwakafan-diindonesia
http://id.wikipedia.org/wiki/Wakaf
http://id.wikipedia.org/wiki/Syariat_Islam
http://majelis.pun.bz/sumber-hukum-islam.xhtml
http://hikmatun.wordpress.com/2007/01/03/pengertian-al-qur%E2%80%99an/
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
151
http://www.almukminngruki.com/index.php?view=article&catid=47:majalah&id=250:kedudukan-dan-fungsihadits-terhadap-al-quran&tmpl=component&print=1&page=
http://www.ikmalonline.com/index.php?option=com_content&view=article&id=161:ijtih
ad-dalam-istinbathul-hukmi&catid=50:jurnal-hawzah4&Itemid=47
http://en.wikipedia.org/wiki/Ijtihad
http://inilahrisalahislam.blogspot.com/2013/01/sumber-ajaran-islam-3-ijtihad.html
http://www.alkhoirot.net/2012/07/ijtihad-dalam-islam.html
http://www.tokohindonesia.com/
http://www.mqnet.tk
http://klikdt.com/
http://www.manajemenqolbu.com
http://syaamilquran.com/keutamaan-sedekah.html
http://www.google.com/imgres?imgurl=http://1.bp.blogspot.com/
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
152
Peta Konsep
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
153
Langkah-langkah Pembelajaran Untuk Siswa
Langkah-langkah yang harus dilakukan peserta didik dalam mempelajari materi
ini adalah :
1.
Peserta didik mengamati (melihat, membaca, mendengar, melihat tayangan
video) sejarah perkembangan Islam di Madinah
2.
Peserta didik mengkritisi /menanya (mengajukan pertanyaan dari yang
faktual sampai ke yang bersfiat hipotesis - diawali dengan bimbingan guru
sampai dengan mandiri (menjadi suatu kebiasaan),
3.
Peserta didik mengeksplorasi (menentukan data yang diperlukan dari
pertanyaan yang diajukan) - menentukan sumber data (benda, dokumen,
buku, mengumpulkan data),
4.
Peserta didik mengasosiasi (menganalisis data dalam bentuk membuat
kategori, menentukan hubungan data/kategori - menyimpulkan dari hasil
analisis data - dimulai dari unstructured-uni structure-multi structurecomplicated structure)
5.
Peserta didik mengkomunikasikan (menyampaikan hasil konseptualisasi dalam bentuk lisan, tulisan, diagram, bagan, gambar atau media lainnya)
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
154
A
Muhasabah !
Pada tahun 628 M, sekitar 1400 Muslim berangkat ke Makkah untuk
melaksanakan ibadah haji. Mereka mempersiapkan hewan kurban untuk dipersembahkan
kepada kaum Quraisy. Kufar Quraisy menyiagakan pasukannya untuk menahan Muslim
agar tidak masuk ke Mekkah. Pada waktu ini, bangsa Arab benar benar bersiaga terhadap
kekuatan Islam yang sedang berkembang. Nabi Muhammad SAW mencoba agar tidak
terjadi pertumpahan darah di Makkah, karena Makkah adalah tempat suci.
Akhirnya kaum Muslim menyetujui langkah Nabi Muhammad SAW, bahwa jalur
diplomasi lebih baik daripada berperang. Kejadian ini dituliskan pada surah Al-Fath : 4 :
Artinya : “Dia-lah yang telah menurunkan ketenangan ke dalam hati orang-orang
mukmin supaya keimanan mereka bertambah di samping keimanan mereka (yang telah
ada)”.
Ayat tersebut bermakna bahwa Allah SWT telah memberikan ketenangan bagi
hati mereka agar iman mereka bisa bertambah.
Amatilah garis besar isi Perjanjian
Hudaibiyah berikut! : "Dengan nama Tuhan.
Ini perjanjian antara Muhammad (SAW) dan
Suhail bin 'Amru, perwakilan Quraisy. Tidak
ada peperangan dalam jangka waktu sepuluh
tahun. Siapapun yang ingin mengikuti
Muhammad (SAW), diperbolehkan secara
bebas. Dan siapapun yang ingin mengikuti
Quraisy, diperbolehkan secara bebas.
Seorang pemuda, yang masih berayah atau
berpenjaga, jika mengikuti Muhammad (SAW)
tanpa izin, maka akan dikembalikan lagi ke
ayahnya dan penjaganya. Bila seorang
mengikuti Quraisy, maka ia tidak akan dikembalikan. Tahun ini Muhammad (SAW) akan
kembali ke Madinah. Tapi tahun depan, mereka dapat masuk ke Makkah, untuk
melakukan tawaf disana selama tiga hari. Selama tiga hari itu, penduduk Quraisy akan
mundur ke bukit-bukit. Mereka haruslah tidak bersenjata saat memasuki Makkah"
Mari bermuhasabah dan renungkan! Apa kaitan surat Al-Fath : 4 dengan perjanjian
Hudaibiyah ?
Berilah ulasan bahwa ajaran Islam berkembang dengan cara damai!
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
155
B
1.
Mengkaji Strategi Dakwah di Madinah
ORANG-ORANG YASTRIB MASUK ISLAM
Sudah menjadi kebiasaan Rasulullah SAW pada setiap musim haji mengunjungi
kemah-kemah jama’ah haji untuk menyampaikan dakwahnya. Aktivitas ini
mendapat respon sebagaimana ditunjukkan oleh Suwaid bin Shamit, seorang tokoh
suku Aus dari Yatsrib yang menyatakan tertarik pada ajakan Rasulullah SAW.
Selang beberapa lama setelah itu Iyaz bin Mu’adz seorang pemuda Khazroj juga
menyatakan keIslamannya ketika Rasulullah SAW menemui rombongan kabilah
Khazroj saat mereka datang ke Makkah. Aus dan Khazroj adalah dua kabilah Arab
terkemuka di Yatsrib yang selalu bermusuhan. Mereka sedikit banyak sudah
memiliki pengertian tentang ketuhanan, wahyu, kenabian dan hari akhir.
Pada musim haji tahun ke 11
dari
kenabian,
Khazroj,
dua
beberapa
orang
diantaranya
Bani
Najron masuk Islam. Sejak itu
Rasulullah
SAW
menjadi
pembicaraan hangat dari penduduk
Yatsrib. Pada musim haji tahun
berikutnya 12 orang laki-laki dan
seorang perempuan dari Yatsrib menemui Rasulullah SAW di Aqobah. Mereka
berikrar tidak menyekutukan Tuhan, tidak mencuri, tidak berzina, tidak membunuh
anak-anak, tidak menfitnah dan tidak mendurhakai Muhammad SAW. Peristiwa ini
dikenal dengan Baiah Al-Aqobah Al-Ula (Baiah Aqobah pertama). Setelah itu
Rasulullah SAW mengutus Mus’ab bin Umair untuk mengajarkan Islam kepada
penduduk Yatsrib. Setahun kemudian pada malam hari seusai menunaikan ibadah
haji terjadi Baiah Al-Aqobah Ats-Tsaniyah (Baiah Aqobah kedua), dimana 73 orang
laki-laki dan dua orang perempuan dari Yatsrib bertemu dengan Rasulullah SAW,
yang waktu itu di dampingi Abbas bin Abdul Mutholib di Aqobah. 12 orang pemuka
Aus dan Khazroj, masing-masing mewakili yang ada dalam kabilahnya,
mengucapkan sumpah setia akan membela Rasulullah SAW walaupun jiwa dan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
156
harta taruhannya. Orang-orang Yatsrib itu masuk Islam tampaknya termotivasi oleh
keinginan melepaskan diri dari perbudakan orang-orang Yahudi.
2.
HIJRAH KE YATSRIB
Setelah Baiah Aqobah ke dua tindakan kekerasan terhadap kaum muslimin
makin meningkat, bahkan musyrikin Quraisy sepakat akan membunuh Rasulullah
SAW. Menghadapai kenyataan ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para
sahabatnya untuk hijrah ke Yatsrib. Kelompok orang lemah diperintahkan lebih
dulu karena merekalah yang paling banyak menderita penganiayaan dan paling
sedikit mendapatkan perlindungan. Rasulullah SAW sendiri baru meninggalkan
Makkah setelah seluruh kaum muslimin keluar dari Makkah kecuali Ali dan
keluarganya, berikut Abu Bakar dan keluarganya. Ketika akan berangkat Rasulullah
SAW meminta Ali untuk tidur di kamarnya untuk mengelabuhi musuh yang
berencana membunuhnya. Beliau berangkat ke gua Tsur, arah selatan Makkah
ditemani oleh Abu Bakar. Mereka bersembunyi di gua Tsur selama 3 malam. Tidak
ada yang tahu tentang keadaan dan tempat persembunyian mereka selain putera
puteri Abu Bakar sendiri, Abdullah, Aisyah dan Asma serta sahayanya Amir bin
Fuhairoh. Merekalah yang mengirimkan makanan setiap malam dan menyampaikan
kabar mengenai pergunjingan penduduk Makkah tentang Rasulullah SAW.
Pada malam ketiga mereka keluar dari persembunyiannya untuk melanjutkan
perjalanan menuju Yatsrib ditemani oleh Abdullah bin Abi Bakar dan Abdullah bin
Arqod seorang musyrik yang bertugas sebagai petunjuk jalan. Rombongan ini
bergerak ke arah barat menuju laut merah kemudian belok ke utara mengambil jalan
yang tidak biasa dilalui oleh kafilah-kafilah pada umumnya. Setelah mengarungi
padang pasir yang sangat luas dan amat panas akhirnya pada hari Senin, tanggal 8
Rabi’ul Awal tahun I Hijriyah, tibalah Nabi Muhammad SAW di Quba, sebuah
tempat kira-kira 10 km dari kota Yatsrib.
Selama 4 hari di Quba beliau menginap di rumah Kultsum bin Hadam, seorang
laki-laki tua yang rumahnya sering dijadikan pangkalan bagi orang-orang yang baru
datang ke Yatsrib. Sedangkan Abu Bakar menginap di rumah Hubaib bin Isaf.
Selam 4 hari istirahat, Nabi SAW mendirikan sebuah Masjid, yaitu masjid Quba.
Itulah masjid yang pertama kali didirikan dalam sejarah umat Islam. Rasulullah
SAW yang meletakkan batu pertama di kiblatnya, diikuti oleh Abu Bakar kemudian
diselesaikan oleh para sahabatnya. Tiga hari kemudian Ali bin Abi Thalib tiba di
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
157
Quba selama menempuh perjalanan selama 15 hari. Ia bergabung dengan Rasulullah
SAW tinggal di rumah Ibnu Hadam. Keesokan harinya jum’at 12 Rabiul Awal
bertepatan dengan 24 September 622 M rombongan muhajirin ini melanjutkan
perjalanan ke Yatsrib.
Kedatangan Rasulullah SAW disambut dengan hangat penuh kerinduan oleh
kaum Ansor. Begitu sampai di kota ini beliau melepas tali kekang unta yang
ditungganginya dan membiarkan unta itu berjalan sekehendaknya. Unta itu baru
berhenti di sebidang kebun yang di tumbuhi beberapa pohon kurma bersebelahan
denga rumah Abu Ayyub. Kebun ini milik dua anak yatim bersaudara yang di asuh
oleh Abu Ayyub bernama Sahl dan Suhail putera Rafi’ bin Umar. Atas permintaan
Muadz bin Ahro’, kebun ini di jual dan di atasnya di bangun masjid atas perintah
Rasuluulah SAW. Sejak kedatangan Rasulullah SAW Yatsrib berubah namanya
menjadi Kota Madinah atau Madinatur Rasul atau Madinatul Munawwaroh.
Setelah menetap di Madinah ini Rasulullah SAW barulah memulai rencana
mengatur siasat dan membentuk masyarakat Islam yang bebas dari tekanan dan
ancaman, mempertalikan hubungan kekeluargaan antara kaum Muhajirin dan Ansor,
mengadakan perjanjian saling membantu antara kaum muslimin dengan bukan
muslim, menyusun siasat, ekonomi, social serta dasar-dasar Daulah Islamiyah.
3.
STRATEGI DAN SUBSTANSI DAKWAH RASULULLAH SAW PERIODE
MADINAH
Pekerjaan besar yang dilakukan Rasulullah SAW dalam periode Madinah adalah
pembinaan terhadap masyarakat Islam yang baru terbentuk. Dasar-dasar kebudayaan
yang diletakkan oleh Rasulullah SAW itu pada umumnya merupakan sebuah nilai
dan norma yang mengatur manusia dan masyarakat dalam hal yang berkaitan
dengan peribadatan, social, ekonomi dan politik yang bersumber dari Al-Qur’an dan
Sunnah.
a. Dalam membina masyarakat Islam di Madinah strategi dakwah yang dilakukan
Rasulullah SAW antara lain :
1)
Mendirikan
Masjid.
Beliau
dahulukan mendirikan masjid sebelum bangunanbangunan lainnya selain kediaman beliau sendiri,
karena masjid mempunyai potensi yang sangat
vital dalam menyatukan umat dan menyusun
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
158
kekuatan mereka lahir dan batin untuk membina masyarakat Islam atau
daulah Islamiyah berlandaskan semangat tauhid. Di masjid ini Rasulullah
SAW mengobarkan semangat jihat di jalan Allah SWT, sehingga kaum
muslimin waktu itu belum begitu banyak tetapi rela mengorbankan harta
dan jiwa untuk kepentingan Islam. Di masjid pula beliau senantiasa
mengajarkan doktrin tauhid dan mengajarkan pokok-pokok ajaran Islam
kepada kaum muhajirin dan ansor. Dan di dalam masjid pula kaum muslimin
mengadakan
sholat
berjamaah,
mengadakan
musyawarah
untuk
merundingkan masalah-masalah yang di hadapi.
2) Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor. Kaum Muhajirin yang
jauh dari sanak saudara dan kampung halaman mereka, di pererat oleh beliau
dengan mempersaudarakan mereka dengan kaum Ansor karena kaum Ansor
telah menolong mereka dengan ikhlas dan tidak memperhitungkan
keuntungan yang bersifat materi, melainkan hanya karena mencari keridhaan
Allah SWT semata. Sebagai contoh Abu Bakar dipersaudarakn dengan
Harits bin Zaid, Ja’far bin Abi Thalib dengan Muadz bin Jabal, Umar bin
Khattab dengan Itbah bin Malik, begitu seterusnya tiap-tiap kaum Ansor
dipersaudaran dengan kaum Muhajirin. Dengan demikian kaum muhajirin
yang bertahun-tahun berpisah dengan keluarganya merasa tentram dan aman
melaksanakan syariat agamanya. Di tempat yang baru tersebut sebagian ada
yang hidup berniaga ada yang bertani seperti (Abu Bakar, Utsman dan Ali)
mengerjakan tanah kaum Ansor. Dengan ikatan teguh ini Nabi Muhammad
SAW dapat menyatukan dengan ikatan persaudaraan Islam yang kuat yang
terdiri dari berbagai macam suku dan kabilah ke dalam satu ikatan
masyaraka Islam yang kuat dengan semangat bergotong royong, senasib
sepenanggunan. Segolongan orang arab yang menyatakan masuk Islam
dalam keadaan miskin disediakan tempat tinggal dibagian masjid yang
kemudian dikenal dengan nama Ashab Shuffa. Keperluan hidup mereka
dipikul bersama diantara Muhajirin dan Ansor.
3) Perjanjian Perdamaian dengan kaum Yahudi. Guna menciptaka suasana
tentram di kota baru bagi Islam (Madinah), Nabi Muhammad SAW membuat
perjanjian persahabatan dan perdamaian dengan kaum Yahudi yang berdiam
di dalam dan di sekeliling kota Madinah. Inilah salah satu perjanjian yang
diperlihatkan oleh Nabi Muhammad SAW sebagai seorang ahli politikus
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
159
yang ulung yang belum pernah dilakukan oleh para nabi-nabi terdahulu.
Diantara isi perjanjian yang dibuat oleh Nabi SAW dengan kaum Yahudi
antara lain :
a) Bahwa kaum Yahudi hidup damai bersama-sama kaum muslimin; kedua
belah fihak bebas memeluk dan menjalankan agamanya masing-masing.
b) Kaum muslimin dan kaum Yahudi wajib tolong menolong untuk
melawan siapa saja yamg memerangi mereka. Orang Yahudi memikul
belanja mereka sendiri begitu pula kaum muslimin juga memikul belanja
mereka sendiri.
c) Kaum muslimin dan kaum yahudi wajib nasehat menasehati, tolong
menolong, melaksanakan kebajikan dan keutamaan.
d) Bahwa kota Madianah adalah kota suci yang wajib dihormati oleh
mereka yang terikat dengan perjanjian itu. Kalau terjadi perselisihan
antara kaum Yahudi dengan kaum Muslimin, maka urusannya hendaklah
diserahkan kepada Allah dan Rasullullah SAW.
e) Bahwa siapa saja yang tinggal di dalam atau di luar kota Madinah wajib
dilindungi keamanan dirinya, kecuali orang-orang yang zalim dan
bersalah, sebab Allah SWT menjadi pelindung orang-orang yang baik
dan berbakti.
Perjanjian politik yang dibuat oleh Nabi Muhammada SAW tersebut
telah menjamin kemerdekaan beragama dan menjamin kehormatan jiwa dan
harta dari golongan yang bukan Islam. Ini adalah merupakan peristiwa yang
baru dalam dunia politik dan peradaban manusia. Sebab waktu itu
diberbagai pelosok dunia masih terjadi perkosaan dan perampasan hak-hak
asasi manusia.
4) Meletakkkan
dasar-dasar
Politik,
Ekonomi
dan
Sosial
untuk
masyarakat Islam. Karena masyarakat Islam telah terwujud, maka
Rasulullah SAW menentukan dasar-dasar yang kuat bagi masyarakat Islam
yang baru terwujud itu, baik dalam bidang politik, ekonomi, social maupun
yang lainnya. Hal ini disebabkan karena dalam periode perkembangan agama
Islam di Madinah inilah telah turun wahyu Allah SWT yang mengandung
perintah berzakat, berpuasa, dan hukum-hukum yang bertalian dengan
pelanggaran atau larangan, jinayat (pidana) dan lain-lain. Dengan
ditetapkannya dasar-dasar politik, ekonomi, social dan lainnya, maka
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
160
semakin teguhlah bentuk-bentuk masyarakat Islam, sehingga semakin hari
pengaruh agama Islam di kota Madinah semakin bertambah besar.
5) Memelihara dan mempertahankan masyarakat Islam. Jumlah orangorang yang mengakui kerasulan Muhammad SAW bertambah dengan amat
cepat, sehingga dalam waktu yang sangat singkat kekuatan Islam sudah
mulai diperhitungkan oleh orang-orang yang tidak menyukainya. Ada tiga
kekuatan yang secara nyata memusuhi agama baru ini yaitu : orang-orang
Yahudi, orang-orang munafik, dan orang-orang Quraiys dengan sekutunya.
a) Rongrongan Kaum Yahudi.
Orang Yahudi sejak sebelum masehi sudah hidup di Madinah, mereka
terdiri dari 3 suku yaitu Bani Qainuqa, Bani Quraidhah dan Bani Nadzir.
Mereka semua mempercayai akan kedatangan nabi akhir zaman
sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci mereka. Akan tetapi ketika nabi
yang ditunggu-tunggu itu datang, mereka mengingkarinya karena mereka
menduga dan menghendaki bahwa nabi yang ditunggu-tunggu itu berasal
dari golongan mereka yaitu keturunan Israel. Apalagi setelah bangsa
Arab memeluk agama Islam mendahului mereka. Kekecewaan mereka
sudah tak bias disembunyikan lagi. Lihat Q.S. Al-Baqoroh : 89. Mereka
memang pernah mengikat perjanjian dengan kaum muslimin, akan tetapi
tidak dilandasi dengan ketulusan hati yang jujur dan mereka mengira
bahwa kaum muslimin adalah kelompok yang lemah yang tidak akan
mampu menghadapi kekuatan kafir Quraiys. Mereka terkejut ketika
Rasulullah SAW dan para pengikutnya berhasil memporak-porandakan
tentara Quraiys dalam perang Badar 17 Ramadhan 2 H.
b) Rongrongan orang-orang Munafik.
Keberadaan orang-orang munafik tidak bisa di abaikan begitu saja
sebagai ancaman yang sangat membahayakan. Pengaruh mereka
memang tidak begitu besar, namun apabila dibiarkan bisa menimbulkan
malapetaka yang merugikan perjuangan umat Islam. Sekalipun mereka
mengaku beriman kepada Rasulullah SAW, namun acap kali mereka
menghalang-halangi orang lain masuk Islam. Ketika Rasulullah SAW
bersiap menghadapi perang Uhud, kaum munafik keluar dari barisan
yang dipersiapkan atas hasutan Abdullah bin Ubai, pemimpin mereka.
Mereka juga mengadakan hubungan baik dengan kaum Yahudi dan
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
161
pernah menjanjikan bantuan kepada Bani Quraidhah sewaktu yang
disebut terakhir ini menghianati kaum muslimin.
c) Rongrongan kafir Quraisy dan sekutunya.
Sikap permusuhan kafir Quraiys terhadap Islam tidak berhenti dengan
kepindahan Rasulullah SAW dan para sahabatnya ke Madinah. Atas
sikap mereka itu Allah SWT menurunkan ayat yang mengizinkan umat
Islam mengangkat senjata untuk membela diri, karena mereka sungguh
dianiaya (biannahum dzulimu), lihat Q.S. Al-Ahzab : 39-40. Ini adalah
ayat pertama yang diturunkan oleh Allah SWT mengenai perang. Ayat
ini menjadi alasan bagi Rasulullah SAW untuk membentuk pasukan
yang dipersiapkan untuk terjun ke medan pertempuan. Pasukan yang
pertama dibentuk adalah untuk berjaga-jaga menghadapi serangan dari
suku-suku Badui dan kafir Quraiys serta sekutunya. Orang yang boleh
diperangi adalah orang yang telah merampas hak, baik harta maupun
jiwa dan menghalangi untuk beriman kepada Allah SWT dan
melaksanakan ajarannya (lihat Q.S. Al-Baqoroh : 190-191). Perang
sebagai jawaban atas permusuhan kafir Qurisy terjadi pertama kali
dilembah Badar pada tanggal 17 Ramadhan 2 H. Dalam Al-Qur’an
peristiwa ini disebut dengan yaumul furqon, yakni hari pemisah antara
yang hak dan yang bathil. Kendatipun pasukan Islam jauh lebih kecil
(sekitar 300 orang) namun berhasil meraih kemenangan dari pasukan
kafir Quraiys yang jumlahnya sekitar 1000 orang. Hal ini membuat
orang-orang Yahudi geram dan kecewa. Mereka mulai menunjukkan
sikap tidak bersahabat dengan orang muslim dan berusaha menusuk dari
belakang. Sementara itu kafir Quraiys berusaha membalas kekalahan
dengan
mempersiapkan
3000
pasukan
dengan
perbekalan
dan
persenjataan yang lengkap berangkatlah menuju kota Madinah. Turut
ambil bagian dalam pasukan kafir ini adalah suku Arab Tihamah,
Kinanah, Bani Harist, Bani Haun dan Bani Musthaliq. Pada bulan
Sya’ban 3 H terjadilah perang Uhud, dalam peperangan ini kaum
muslimin menderita kekalahan akibat keluarnya sebagian pasukan
muslimin yang diprovokasi oleh orang munafik bernama Abdullah bin
Ubay sehingga kaum muslimin yang berjumlah 1000 orang tinggal
kurang lebih dua pertiganya. Dalam peperangan ini dari kaum muslimin
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
162
yang gugur sebagai syuhada 70 orang, termasuk paman Nabi SAW yang
bernama Hamzah bin Abdul Muthalib. Kesempatan ini membuat
kesempatan orang Yahudi bani Nadzir untuk menghancurkan kaum
muslimin. Mereka berusah membunuh Rasulullah SAW, namun gagal
sehingga mereka di usir dari Madinah. Pada bula syawal 5 H kurang
lebih 14.000 tentara kafir termasuk 4000 kafir Quraiys di bawah
pimpinan Abu Sofyan menyerbu Madinah. Menghadapi serbuan ini
Rasulullah SAW memilih bertahan di kota. Atas saran Salman Al-Farisi
kaum muslimin membuat parit-parit di setiap lorong untuk masuk ke
kota Madinah. Tidak ada pilihan lain bagi kafir untuk mengepung kota
Madinah. Akan tetapi setelah 25 hari pengepungan, perasaan jenuh mulai
muncul terutama pada kelompok-kelompok yang tidak mempunyai
kepentingan karena yang jelas punya kepentingan adalah kaum kafir dan
orang Yahudi. Pada saat yang sama seorang pemimpin Arab Nu’aim bin
Mas’ud menghadap Rasulullah SAW dan menyatakan masuk Islam.
Tepat pada saat yang menyulitkan kaum muslimin, datanglah badai
padang pasir yang mematikan disertai hujan lebat yang menyapu bersih
kemah dan perbekalan mereka (lihat Al-Ahzab : 9). Akhirnya terpaksa
mereka kembali dan menyelamatkan diri tanpa membawa apa-apa (lihat
Al-Ahzab : 25). Perang ini dikenal dengan nama perang Khandaq,
karena kaum muslimin menggunakan parit (khandaq) untuk pertahanan
mereka. Dikenal pula dengan sebutan perang Ahzab karena musuh yang
menyerang madinah terdiri dari berbagai golongan yang bersekutu (AlAhzab). Dalam perang ini gugur 6 sahabat Rasululllah SAW termasuk
Sa’ad bin Muadz, mereka gugur sebagai syuhada. Demikian kaum
muslimin mempertahankan diri dan serangan yang dilakukan tetap tidak
keluar dari kerangka mempertahankan diri.
Fase perjuangan setelah Perang Ahzab. Pada bulan Dzulqo’dah 6 H
Rasulullah SAW beserta 10.000 orang sahabatnya berangkat ke Makkah
untuk menunaikan umroh dan haji. Mereka sudah mengenakan pakaian
ihrom sejak berangkat dan membawa hewan-hewan yang akan disembelih di
Mina agar tidak dicurigai oleh kaum Quraisy. Akan tetapi kafir Quraisy
tidak menghendaki kaum muslimin memasuki kota Makkah, karena apapun
alasannya berarti itu kemenangan bagi kaum muslimin. Oleh karena itu kafir
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
163
Quraiys mengirim pasukan di bawah pimpinan Khalid bin Walid untuk
menghadang kaum muslimin. Kaum muslimin dapat menghidari pertemuan
dengan pasukan Khalid bin Walid dengan menempuh jalan lain, sehingga
ketika masuk bulan haram mereka sudah sampai di Hudaibiyah, beberapa
mil dari kota Makkah. Rasulullah SAW bermusyawrah dengan para
sahabatnya kemudian mengutus Usman bin Affan untuk menemui kaum
kafir Quraisy guna menyampaikan maksud kedatangan mereka ke Makkah.
Akan tetapi Usman bin Affan malah di tahan oleh mereka dan muncul desas
desus bahwa Usman mau di bunuh. Rasulullah SAW dengan para
sahabatnya mengadakan sumpah setia untuk berperang sampai tercapai
kemenangan. Sumpah setia ini terkenal dengan nama Baiah Ar-Ridwan
(sumpah yang diridhai Allah SWT). Sumpah ini menggetarkan nyali kaum
musyrikin Quraiys sehingga Usman bin Affan dibebaskan dan mereka
mengutus Suhail bin Amr untuk mengadakan perjanjian dengan kaum
muslimin. Perjanjian inilah yang kemudian terkenal dengan nama
Perjanjian Hudaibiyah yang pokok-pokok isinya antara lain :
a) Segala permusuhan kedua belah fihak dihentikan selama 10 tahun.
b) Setiap orang Quraiys yang datang kepada kaum muslimin tanpa seijin
walinya harus di tolak dan dikembalikan.
c) Setiap orang Islam yang menyerahkan diri kepada fihak Quraiys tidak
akan dikembalikan.
d) Setiap kabilah yang ingin bersekutu dengan kaum Quraiys maupun
dengan kaum muslimin tidak boleh dihalang-halangi oleh salah satu
fihak.
e) Kaum muslimin tidak boleh memasuki kota Makkah pada tahun itu,
namun diberi kesempatan pada tahun berikutnya dengan syarat tidak
membawa senjata kecuali pedang dalam sarungnya dan tidak boleh
tinggal di Makkah lebih dari 3 hari.
Dalam peristiwa ini Rasulullah SAW menunjukkan kemampuannya
sebagai seorang politikus yang pandai berdeplomasi. Perjanjian ini
menunjukkan pengakuan Quraiys terhadap eksistensi kaum muslimin dan ini
berarti kemenangan bagi umat Islam. Sepintas lalu perjanjian tersebut
memang berat sebelah dan merugikan kaum muslimin. Akan tetapi selama
gencatan senjata banyak tokoh Qurays yang masuk Islam seperi Kholid bin
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
164
Walid, Amr bin Ash dan Usman bin Thalhah. Selama genjatan senjata
berlangsung, Rasulullah SAW mulai mendakwahkan Islam kepada kabilahkabilah Arab lainnya, dan mengirimkan surat kepada Kaisan Romawi, Kisra
Persia, Gubernur Yaman, Kaisan Habsyi, Gubernur Ghassaniah (Basro di
bawah kekuasaan Romawi) dan gubernur Mesir. Kisra dari Persia dengan
keangkuhannya merobek-robek surat dari Rasulullah SAW dan menghina
serta mengusir pembawanya. Dalam pada itu Harits bin Umar yang di utus
Rasulullah SAW kepada Gubernur Ghassaniyah di tolak dengan kasar dan
kemudian di bunuh. Penghinaan yang dilakukan Gubernur Ghassaniyah dan
pembunuhan atas Harits bin Umar memicu berkorbannya perang Mu’tah.
Dalam perang ini panglima muslim Zaid bin Haritsah gugur sebagai syahid.
Kepemimpinannya dilanjutkan oleh Abdullah bin Ruwahah namun iapun
gugur. Demikian pula Ja’far bin Abi Thalib yang menggantikan Abdullah
gugur di tangan tentara Romawi. Khalid bin Walid yang tampil
menggantikan Ja’far, dengan naluri seorang panglima berpengalaman
memberi komando kepada pasukannya supaya mundur dan kembali ke
Madinah. Ini terjadi pada tahun 8 H. Peristiwa ini menyadarkan kepada kaum
muslimin bahwa di utara ada musuh yang tidak bisa di remehkan. Pada tahun
ketika terjadi perang Mu’tah orang-orang Quraiys membantu sekutu mereka
Bani Bakar yang berselisih dengan Bani Khuza’ah (sekutu kaum muslimin).
Tindakan ini berarti melanggar perjanjian Hudaibiyah. Menanggapi
sikap kaum Quraiys ini pada 10 Ramadhan 8 H, Rasulullah SAW memimpin
10.000 pasukan berangkat berangkat menuju Makkah. Ketika pasukan besar
itu berkemah di dekat kota Makkah, Abbas bin Abdul Muthalib datang
menyatakan keIslamannya, disusul Abu Sofyan pemimpin besar Quraiys
yang sudah kandas dengan ambisinya. Setelah Abu Sofyan menyerah,
Rasulullah SAW memerintahkan pasukannya untuk memasuki kota Makkah
lewat 4 penjuru. Dengan demikian Makkah jatuh ke tangan kaum muslimin
tanpa perlawanan sama sekali. Patung-patung dan berhala di sekeliling
Ka’bah mereka hancurkan kemudian mereka thawaf mengelilingi Ka’bah
dan kemudian turunlah QS. Al-Isro’ : 81. Peristiwa ini terjadi pada tanggal
20 Ramadhan 8 H. Inilah yng disebut dengan Fathul Makkah. Dengan
pembebasan kota Makkah bukan berarti musuh Islam sudah lenyap, kabilahPendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
165
kabilah di sekitar Makkah seperti Badui, kaum Masehi di Najran, dan
beberapa kabilah yang terdiri dari Hawazin, Tsaqif, Jusyam, Nasr, Sa’ad bin
Bakar dan Bani Hilal membentuk persekutuan baru untuk menyerang kaum
muslimin.
10.000 pasukan dari Madinah + 2.000 dari Makkah segera
disiapkan untuk menyerang para komplotan sebelum mereka menyerang.
Ketika pasukan kaum muslimin melewati jalan-jalan sempit di sela-sela
bukit Hunain pegunungan Tihamah tiba-tiba diserang dengan membabi buta
hingga membuat pasukan kaum muslimin sempat kocar kacir. Kemudian
Rasullullah SAW berdiri ditemani tidak kurang dari 100 sahabat termasuk
Abu Bakar, Umar, Ali dan Abbas memberikan komando untuk melakukan
serangan balik dan akhirnya musuh dapat taklukkan. Sisa-sisa musuh yang
kalah melarikan diri ke Thaif termasuk pemimpin mereka Malik bin Auf dan
bertahan di benteng kota yang terkenal sangat kuat. Kaum muslimin
mengepung benteng itu beberapa waktu lamanya namun tidak berhasil.
Akhirnya Rasulullah SAW kembali ke Ja’ronah dan tetap memblokir daerah
sekitarnya. Pada saat itulah kabilah Hawazin menyerah dan menyatakan
masuk Islam, begitu juga penduduk Thaif yang menderita akibat blokade
kaum muslimin juga menyatakan masuk Islam.
Pada bulan Rajab 9 H bertepatan dengan bulan oktober 630 M.
Rasulullah SAW mempersiapkan pasukan untuk menghadapi tentara
Romawi di utara. Karena medan yang dituju amat jauh dan musuh yang
dihadapi sangat kuat dan terlatih maka Rasulullah SAW membentuk pasukan
khusus yang dinamakan “Jaisyul Usroh”, (Laskar Saat Kesulitan) karena
pada waktu sedang terjadi musim panas dan di Madinah sedang musim
panen. Seluruh biaya perang di tanggung oleh beberapa sahabat yang kaya
seperti Abu Bakar mendermakanseluruh hartanya, Utsman mendermakan
300 unta dan uang 1000 dinar. Pasukan Romawi yang semula akan
menyerang tentara Islam, mundur kembali ke negerinya setelah melihat
betapa besar jumlah pasukan lawan yang dipimpin Rasulullah SAW dan
pahlawan-pahlawan padang pasir yang tak kenal mundur. Kaum muslimin
tidak mengejar mereka tetapi berkemah di Tabuk. Oleh karena itu peristiwa
itu dikenal dengan nama perang Tabuk.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
166
Sesudah Islam mencapai kemenangan hampir diseluruh jazirah Arab
hanya kabilah-kabilah yang terpencar-pencar yang belum menganut Islam.
Ketika pemuka-pemuka kabilah itu mengetahui bahwa Makkah sudah di
kuasai oleh kaum muslimin, mereka menyadari tidak mungkin lagi ada
kekuatan yang mampu memerangi kaum muslimin. Oleh Karen itu, sejak
tahu 9 H (630/631 M) para utusan kabilah-kabilah Arab datang berbondongbondong menghadap Rasulullah SAW menyatakan masuk Islam. Mereka itu
antara lain Bani Tsaqif dari Thaif, Bani As’ad dari Najd, Bani Tamim disusul
kemudian oleh utusan dari Yaman dan sekitarnya pada tahu 10 H. Oleh
Karena itu tahun ini disebut tahun perutusan atau ‘Am Al-Wufud.
Demikianlah Islam telah merata diseluruh jazirah Arab setelah Rasulullah
SAW berjuang lebih dari 20 tahun. Bangsa Arab yang sebelumnya berpecah
belah dan selalu bermusuhan, kini bersatu di bawah seorang pemimpin dan
bernaung di bawah satu panji yaitu panji Islam.
Haji Wada’ dan Akhir Hayat Rasulullah SAW. Ketika para utusan
kabilah-kabilah Arab datang menghadap Nabi SAW untuk memeluk agama
Islam kemudian disusul turunnya surat An-Nasr yang menggambarkan
utusan-utusan itu serta menyuruh Nabi untuk memohonkan ampun untuk
mereka, maka terasalah beliau bahwa tugasnya hampir selesai. Kemudian
Rasulullah SAW bermaksud menunaikan ibadah haji ke Baitullah. Pada
tanggal 25 Dzulqo’dah 10 H, beliau bersama-sama 100.000 sahabatnya
berangkat meninggalkan Madinah menuju Makkah. Pada tanggal 8
Dzulhijjah yang juga disebut hari tarwiyah Rasulullah SAW bersama
rombongan berangkat menuju Mina dan pada waktu fajar berikutnya mereka
berangkat ke Arofah. Tepat tengah hari di Arafah, beliau menyampaikan
pidato yang amat penting, yang ternyata merupakan pidato terakhir
dihadapan khalayak yang sangat banyak, sehingga pidato itupun dikenal
dengan Khutbah Al-Wada’i (pidato perpisahan). Beliau menyampaikan
amanah dari atas punggung unta dan meminta Rabi’ah bin Umayyah untuk
mengulang dengan keras setiap kalimat yang beliau ucapkan. Dan haji inilah
yang kemudian terkenal dengan haji Wada’. Kira-kira 3 bulan sesudah
mengerjakan haji wada’, Nabi SAW menderita demam selama beberapa hari,
kemudian menunjuk Abu Bakar untuk menggantikan beliau mengimami
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
167
shalat jama’ah. Pada tanggal 12 Rabi’ula Awwal 11 H (8 Juni 632 M),
Rasulullah SAW kembali ke hadirat Allah SWT dalam usia 63 tahun. Inna
lillahi wainna ilaihi ro’jiuun. Selama 23 tahun lamanya sejak diangkat
menjadi Rasul beliau berjuang tak mengenal lelah dan derita untuk
menegakkan agama Allah SWT yakni agama Islam. Rasulullah SAW telah
wafat, tak ada harta benda yang berarti yang beliau tinggalkan untuk
diwariskan kepada istri dan anak-anaknya, tetapi beliau meninggalkan dua
buah pusaka yang beliau wariskan kepada seluruh umat Islam, sebagaimana
sabdanya:
Artinya : “Kutinggalkan untuk kamu dua perkara (pusaka), yang kamu tak
akan tersesat selama-lamanya, selama kamu masih berpegang pada
keduanya yaitu kitab Allah dan sunnah rasulNya”. (HR. Muslim)
b. Adapun substansi dakwah Rasulullah SAW di Madinah dapat dilihat dari
perubahan yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW meliputi segala segi dan
bidang kehidupan antara lain :
1)
At-Tauhid. Bangsa Arab di zaman jahiliyah, mereka menyembah patungpatung, batu-batu berhala dan mereka menyembelih hewan-hewan qurban
dihadapan patung-patung untuk memulyakannya. Mereka tenggelam dalam
kemusyrikan dan hidupnya saling berpecah belah, saling membunuh dan
bermusuhan. Kemudian datanglah Rasulullah SAW membawa risalah AlQur’an yang menjelaskan bahwa tak ada Tuhan yang berhak di sembah
kecuali Allah SWT yang telah menciptakan seluruh isi alam ini. Kitab AlQur’an benar-benar telah menghidupkan jiwa dan merubah kepercayaan
mereka, hingga mereka hanya menyebah satu Tuhan yaitu Allah SWT.
2)
Al-Ikha’ (persaudaraan). Persaudaraan merupakan azas yang sangat
penting dalam masyarakat Islam yang diletakkan Rasulullah SAW. Bangsa
Arab yang sebelumnya lebih menonjolkan identitas kesukuannya, setelah
memilih Islam diganti dengan identitas baru yaitu ukhuwah islamiyah. Atas
dasar ini pula kaum muhajirin dan ansor dipersaudarakan sebagaimana telah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
168
diceritakan di depan. Banyak sekali ayat-ayat dan hadits yang menjelaskan
tentang persaudaraan ini.
3)
Al-Musyawwamah
(persamaan).
Rasulullah
SAW
dengan
tegas
mengajarkan seluruh manusia adalah keturunan Adam yang diciptakan dari
tanah, seorang Arab tidak lebih mulia dari seorang ajam (bukan Arab)
demikian pula sebaliknya, orang yang paling mulia adalah orang yang
paling bertaqwa kepada Allah SWT (Al-Hujurot :13). Atas dasar inilah
setiap warga masyarakat memiliki hak kemerdekaan, kebebasan (alhurriyah). Dengan dasar ini Rasulullah SAW menganjurkan kepada para
sahabatnya untuk memerdekaan hamba-hamba sahaya yang dimilki oleh
bangsawan-bangsawan Quraiys.
4)
At-Tasamuh (toleransi). Hal ini bisa kita lihat dalam piagam Madinah,
dimana umat islam siap berdampingan dengan kaum Yahudi atau bangsa
apapun di dunia atas dasar saling menghormati dengan pemeluk agama lain
(Al-Kafirun : 6) Karena terbukti orang Yahudi telah mengusik keyakinan
umat Islam dan berusaha mencelekai Rasulullah SAW, maka satu persatu
mereka di usir dari Madinah.
5)
At-Tasyawur (musyawarah). Kendatipun Rasulullah SAW mempunyai
kedudukan yang sangat tinggi dan terhormat dalam masyarakat, acap kali
beliau
meminta
pendapat
para
sahabat
dalam
menghadapi
dan
menyelesaikan persoalan-persoalan yang berkaitan dengan urusan-urusan
dunia dan sosial budaya. Manakala argumentasi para sahabat itu dianggap
benar, tidak jarang beliau mengikuti pendapat mereka. (lihar Ali Imron :159,
Asy-Syuro’ : 38)
6)
At-Ta’awun (tolong menolong). Tolong menolong sesama muslim, antara
lain telah ditujukan dalam bentuk persaudaraan antara kaum Muhajirin dan
Ansar, juga saling membantu antara penduduk Madinah dengan fihak lain.
(lihat Al-Maidah : 21)
7)
Al-‘Adalah (keadilan). Hal ini berkaitan erat dengan hak dan kewajiban
setiap individu dalam kehidupan bermasyarakat sesuai dengan posisinya
masing-masing. Di satu sisi seseorang memperoleh haknya, sementara disisi
lain ia berkewajiban memberikan hak orang lain kepada yang berhak
menerimanya. Prinsip ini berpedoman pada surat Al-Maidah : 8 dan AnNisa : 58.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
169
4.
Meneladani Substansi dakwah Rasulullah SAW periode Madinah
Sikap dan perilaku yang mencerminkan penghayatan terhadap substansi dakwah
Rasulullah SAW pada periode Madinah antara lain sebagai berikut :
a. Mencintai Rasulullah SAW dengan konsisten dan berkomitmen melaksanakan Al
Quran dan Al-Hadist
b. Meneladani sunah nabi, seperti gemar menafkahkan harta di waktu lapang
maupun sempit, menahan amarah, dan memaafkan kesalahan orang lain serta
tolong-menolong.
c. Gemar membaca buku, termasuk buku sejarah, khususnya sejarah Nabi
Muhammad SAW dan para sahabatnya.
d. Memelihara silaturahmi dan rukun sesama manusia, khususnya rukun sesama
muslim
e. Mengunjungi tanah suci Mekah dan Madinah untuk melihat atau napak tilas
perjuangan Nabi Muhammad SAW dengan menunaikan ibadah haji atau umrah.
f. Mempelajari dan memahami Al Quran dan Hadis serta mengaplikasikan pesanpesan yang terdapat di dalamnya dalam kehidupan sehari-hari.
g. Senantiasa berjihad di jalan Allah dengan mengikuti petunjuk Al Quran, bersikap
sabar, dan tidak merusak.
h. Aktif atau ikut serta dalam acara kepanitiaan untuk memperingati hari-hari besar
Islam, seperti Maulid atau Isra Mikraj dan hari besar lainnya.
i. Merawat dan melestarikan tempat ibadah (masjid), yakni dengan membersihkan
dan mengisinya dengan kegiatan salat berjamaah, pengajian/diskusi, dan lain-lain
sehingga terwujud kehidupan yang Islami.
j. Menekuni dan mempelajarinya warisan Nabi Muhammad SAW yaitu Al Quran
dan sunahnya serta diaplikasikan dalam kegiatan sehari-hari
C
Uswah Khasanah
Telah menceritakan kepada kami 'Ali bin 'Abdullah telah menceritakan kepada kami Al Walid bin Muslim telah menceritakan kepada kami Al Awza'i berkata, telah menceritakan kepada saya Ibnu Syihab dari 'Atha' bin Yazid dari Abu Sa'id Al Khudriy radliallahu 'anhu bahwa ada seorang 'Arab Badui bertanya kepada Rasulullah Shallallahu'alaihiwasallam tentang ('amal) hijrah. Maka Beliau menjawab: "Janganlah begitu, sunggu h hijrah itu 'a mal yang berat. Apakah ka mu me miliki unta yang w ajib kamu keluarkan sh ada qahnya? ". Oran g itu menj awab: "Ya, p unya". M ak a Beliau berkata,: "M aka amalkanlah sekalipun d ari balik lautan, karen a Allah tidak akan menyia -nyiakan a mal mu sedikitpu n".
(MUSLIM - 121) : Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Abu Umar alMakki telah menceritakan kepada kami Marwan al-Fazari telah menceritakan kepada
kami Abu Ya'fur dari al-Walid bin al-Aizar dari Abu Amru asy-Syaibani dari Abdullah
bin Mas'ud dia berkata, "Saya bertanya, 'Wahai Nabi Allah, amal apakah yang paling
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
170
dekat kepada surga? ' Beliau menjawab: 'Shalat pada waktunya.' Aku bertanya lagi,
'Dan apalagi wahai Nabi Allah? ' Beliau menjawab: 'Berbakti kepada kedua orang
tua.' Aku bertanya lagi, 'Dan apa wahai Nabi Allah? ' Beliau menjawab: 'Jihad di jalan
Allah'."
Diskusikan dengan temanmu!
Bagaimana pendaptmu jika ada orang yang mengatas namakan Islam dan dengan dalih
jihad mereka membawa pentungan, senjata api dan semacamnya, kemudian mereka
merusak tempat-tempat maksiat, merusak tempat-tempat ibadah yang tidak sefaham
bahkan sampai melakukan bom bunuh diri? Bagaimana jihad yang benar menurut
menurut Islam? Bandingkan dengan jihad Rasulullah SAW dan umat Islam pada
pereode peradaban Islam di Madinah?
D
Rangkuman
Dakwah Rasulullah SAW periode Madinah berlangsung selama sepuluh tahun,
yakni dari semenjak tanggal 12 Rabiul Awal tahun pertama hijrah sampai dengan
wafatnva Rasulullah SAW tanggal 13 Rabiul Awal tahun ke-11 hijrah. Materi dakwah
yang disampaikan Rasulullah SAW pada periode Madinah antara lain dalam bidang
ketauidan, persaudaraan, persamaan, toleransi, musyawarah, tolong-menolong, keadilan
serta meletakkan dasar- dasar politik ekonomi dan sosial untuk masyarakat Islam. Hal ini
diawali ketika Nabi tiba di Madinah, langkah pertama yang dilakukan bersama pengikutpengikutnya adalah mendirikan masjid. Di masjid inilah Rasulullah SAW mengerjakan
shalat berjamaah dengan para sahabatnya dan mengajarkan Al-Qur’an serta memberikan
pengajaran dan mendidik kaum muslimin lainnya. Lebih dari itu Rasulullah SAW
mengadakan pertemuan dan musyawarah dalam segala urusan baik politik ekonomi
dakwah dan sebagainya juga dilaksanakan di Masjid.
Setelah membangun masjid langkah Rasulullah SAW berikutnya adalah membina
Ukhuwah Islamiyah, persaudaraan Islam dan menghilangkan bekas-bekas permusuhan
antara suku dan kabilah, ditekankan bahwa sesama muslim adalah bersaudara,
persaudaraan Islam tidak dibatasi oleh suku, kabilah, bangsa, warna kulit, apalagi
golongan anshor dan muhajirin. Dari sinilah solidaritas Islam mendapatkan wajah ideal
sehingga tidak didapati kesenjangan antara ajaran dengan praktek dalam masyarakat.
Persaudaraan Islam bertambah kokoh dan kuat sehingga mampu mempersatukan kaum
muslimin dalam satu kekuatan politik, ekonomi sosial maupun budaya.
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
171
E
I.
TAMRINAT
Tes Sikap
Berilah tanda Centang (√) pada kolom tabel berikut yang sesuai dengan sikap
anda dan jawablah dengan sejujur-jujurnya
KI.1
NO
11.
12.
13.
14.
15.
16.
SIKAP SPIRITUAL
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
Skor 2 Skor 1
Skor 0
PERNYATAAN
Langkah pertama Rasuluulah SAW
berdakwah di Madinah dengan
membangung Masjid
Hijrah adalah merupakan salah satu
strategi dakwah
Keberhasilan dakwah Rasulullah SAW
di Madinah karena berhasil membangun
kebersamaan
Dakwah Nabi Muhammad SAW di
Madinah mendapat dukungan dari kaum
Muhajirin dan kaum Anshor
Peperangan antara kafir Quraisy dengan
kaum muslimin karena mempertahankan ajaran Tauhid
Mempelajari dan memahami Al Quran dan
Hadits adalah bentuk wujud kita mencintai
Allah SWT dan Rasulullah SAW
KI.2
NO
PERNYATAAN
SIKAP SOSIAL
Kurang
Tidak
Setuju
Setuju
Setuju
Skor 2
9.
10.
11.
Skor 1
Skor 0
Sebagai seorang muslim kita wajib
membudayakan nilai-nilai agama di
sekolah
Gotong royong adalah prinsip
seorang muslim walau berbeda
keyakinan dan agama
Bila kita melihat teman bertengkar
maka kita harus berusahan
mendamaikannya
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
172
12.
13.
Menjaga tempat ibadah agama lain
ketika mereka sedang beribadah
adalah merupakan bentuk toleransi
Pada masa periode Rasulullah
SAW di Madinah umat Islam,
Yahudi dan Nasrani hidup secara
damai dan saling membantu
II. Pilihlah jawaban yang paling tepat dengan memberi tanda silang (x) !
1. Peristiwa hijrahnya kaum muslimin dari Makkah ke Madinah terjadi karena ….
A. Agama Islam tidak berkembang di kota Makkah
B. Tindakan kekerasa musyrikin Quraiys terhadap kaum muslimin Makkah
C. Keinginan kaum muslimin Makkah
D. Keinginan kaum muslimin Madinah
E. Kota Yatsrin tempat yang aman bagi kaum muslimin
2. Setelah kaum muslimin hijrah ke Yatsrib baru kemudian Rasulullah SAW
menyusul kemudian, untuk mengelabuhi musuh sebelum berangkat ke Madinah
Rasul SAW bersembunyi di ….
A. Gua Hiro’
B. Gua Tsur
C. Rumah Ali bin Abi Thalib
D. Jabal Rahmah
E. Rumah Abu Bakar
3. Setelah menempuh perjalanan jauh dan amat panas akhirnya Rasulullah SAW
singgah di Quba sebelum kota Yatsrib pada hari senin, tanggal …..
A. 8 Dzulhijjah tahun ke- 1 H
B. 9 Dzulhijjah tahun ke- 1 H
C. 10 Dzulhijjah tahun ke- 1 H
D. 8 Rabu’ul awal tahun ke- 1 H
E. 9 Rabu’ul awal tahun ke- 1 H
4. Masjid yang pertama kali didirikan oleh Rasulullah SAW pada waktu hijrah
adalah ….
A. Masjid Nabawi
B. Masjidil Haram
C. Masjid Quba
D. Masjidil Aqsa
E. Masjid Madinah
5. Kedatangan Rasulullah SAW disambut dengan hangat penuh kerinduan oleh
kaum muslimin di Yatsrib, dan sejak kedatangan beliau kota Yatsrib berubah
namanya menjadi ….
A. Kota Madinah
B. Madinatur Rasul
C. Madinah Al-Munawaroh
D. Madinatun Nabi
E. Semua jawaban benar
6. Dalam membina masyarakat Islam di Madinah usaha pertama yang dilakukan
oleh Rasulullah SAW adalah ….
A. Mendirikan Masjid
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
173
B. Mendirikan baitul maal
C. Membangun rumah
D. Menyusun strategi perang
E. Membuat dasar-dasar pemerintahan
7. Untuk mempererat hubungan kaum Muhajirin dan Ansor maka Rasulullah SAW
melakukan strategi …..
A. memperluas wilayah
B. Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor
C. Mendirikan tempat usaha
D. Mendirikan Madrasah
E. Mendirikan monument persaudaraan
8. Guna menciptakan suasana tentram di kota Madinah, Rasulullah SAW membuat
perjanjian persahabatan dan perdamaina dengan kaum Yahudi yang kemudian di
kenal dengan nama ….
A. Haji Wada’
B. Perjanjian Hudaibiyah
C. Piagam Madinah
D. Piagam perdamaian
E. Asbabun Nuzul
9. Tersebut di bawah ini adalah merupakan cirri-ciri ayat Al-Qur’an yang turun di
Madinah :
A. Berisi tentang Tauhid
B. Ayatnya pendek-pendek
C. Dimulai dengan Ya-ayyuhannas
D. Sebagian besar berisi tentang hubungan kemasyarakatan
E. Mengajarkan tentang ke Esaan Allah
10.Orang-orang Yahudi di Madinah di usir oleh kaum muslimin pada waktu itu,
karena ….
A. mereka sedikit jumlahnya
B. mereka mengingkari perjanjian
C. mereka tidak mempercayai Rasul SAW
D. sebagian dari mereka orang-orang munafik
E. tidak mau menyembah kepada Allah SWT
11.Perang yang pertama kali dilakukan oleh kaum muslimin terhadap kaum
musyrikin quraiys adalah ….
A. perang Badar
B. perang Uhud
C. perang Ahzab
D. perang Khandaq
E. perang Mu’tah
12.Tersebut di bawah ini adalah sahabat Rasulullah SAW yang gugur sebagai
syuhada’ dalam perang uhud:
A. Abu Bakar
B. Umar bin Khattab
C. Hamzah bin Abdul Muthalib
D. Ali bin Abi Thalib
E. Usman bin Affan
13.Perang Badar terjadi pada tanggal 17 Ramadhan 2 H, dalam Al-Qur’an peristiwa
ini disebut dengan Yaumul Furqon yang artinya :
A. hari berkabung
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
174
B. hari kemenangan
C. hari turunnya rahmat
D. hari yang agung
E. hari pemisah antara yang hak dan yang bathil
14.Perang yang menggunakan parit untuk pertahanan kaum muslimin di Madinah
dikenal dengan nama ….
A. perang Uhud
B. perang Khandaq
C. perang Ahzab
D. perang Mu’tah
E. perang parit
15.Para peristiwa khotbah A-Wada’i Rasulullah SAW menyampaikan khotbah, yang
kemudian dikenal dengan haji Wada’. Hal ini terjadi pada tahun :
A. 8 H
B. 9 H
C. 10 H
D. 11 H
E. 12 H
III. Diskusikan dengan temanmu kemudian jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut.
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan Baiah Al-Aqobah Ats-Tsaniyah?
2. Usaha-usaha apakah yang dilakukan oleh Rasulullah SAW dalam membina
masyarakat Islam di Madinah? Jelaskan.
3. Mengapa Rasulullah SAW mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Ansor dalam
membina masyarakat Islam di Madinah? Berikan alasanmu.
4. Jelaskan salah satu isi Piagam Madinah dan dampak politisnya bagi umat Islam?
5. Orang-orang Yahudi di Madinah meyakini akan datangnya Rasul terakhir
sebagaimana dijelaskan dalam kitab suci mereka! Bagaimana tanggapan mereka
setelah datangnya Rasulullah SAW?
6. Mengapa orang-orang Yahudi Bani Qainuqa di usir dari Madinah oleh kaum
muslimin? Jelaskan.
7. Jelaskan faktor-faktor yang menyebakan kaum muslimin memperoleh
kemenangan dalam perang Badar tanggal 17 Ramadhan 2 H?
8. Sebutkan dampak politik bagi umat Islam setelah terjadinya perjanjian
Hudaibiyah?
9. Apa yang menyebabkan terjadinya perang Khandak
10. Perubahan apakah yang di bawa oleh Nabi Muhammad SAW terhadap bangsa
Arab dan kaum muslimin?
IV. Carilah kata pada kolom sebelah kiri sesuai dengan kata disebelah sebelah kanan
berilah tanda panah kemudian beri penjelasan!
M
A
A
Y
E
R
T
Y
U
I
M
Y
I
P
A
1. Yastrib
W
E
R
H
A
R
J
I
H
A
U
S
D
D
F
2. Hijrah
S
D
F
G
Q
S
V
B
W
A
H
Y
U
H
G
3. Muhajirin
S
Z
X
Z
O
C
R
N
M
T
A
A
W
U
N
4. Wahyu
Q
W
E
A
B
R
T
I
W
T
J
A
S
D
F
5. Badar
6. Aqobah
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
175
T
Y
U
L
A
E
Y
U
B
T
I
T
Y
U
I
7. Tasamuh
S
D
F
Q
H
Q
B
A
D
A
R
Z
X
C
V
8. Musyawarah
H
J
K
U
Q
W
E
E
E
S
I
Z
A
S
G
9. Taawun
R
T
Y
R
J
J
J
H
Y
A
N
Q
W
E
R
10. Al-Qur’an
H
A
R
A
W
A
Y
S
U
M
Y
U
I
O
P
W
E
R
N
H
H
H
H
J
U
V
B
N
J
Y
A
S
D
F
G
H
J
K
K
H
V
G
B
N
K
Mutiara Hikmah
“Sesungguhnya Allah telah membeli dari orang-orang mukmin diri dan harta mereka
dengan memberikan surga” (At-Taubah : 111)
DAFTAR PUSTAKA
Abu Ahmadi, H., Drs., Sejarah Kebudayaan Islam, Toha Putra, Semarang, 1976.
Dudung Abdurahman, dkk, Sejarah Peradaban Islam dari Masa Klasik Hingga
Modern, LESFI, Yoyakarta, 2004
Harun Nasution, Dr., Prof., Sejarah Ringkas Islam, Jambatan, Jakarta, 1994.
Margiono, dkk. Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X. Yudhistira: Jakarta 2007.
MS. Wawan Djunaedi, Pendidikan Agama Islam SMA kelas X. PT. Listafariska
Putra: Jakarta 2006.
Muchtar Nashikun, Pendidikan Agama Islam untuk SMK dan MAK kelas X, Jakarta;
Penerbit Erlangga, 2011
Syamsuri, Pendidikan Agama Islam SMA Kelas X , Erlangga, Jakarta 2004.
Tim Imtaq MGMP PAI, Pendidikan Agama Islam untuk SMA kelas X, Jakarta;
Kirana Cakra Buana, 2006
Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA Kelas X
176
Download