BADAN PENYELESAIAN SENGKETA KONSUMEN (BPSK) KABUPATEN KARAWANG Jl. Jend. Ahmad Yani No.30 KARAWANG 41315 Telp. (0267) 8490995 Fax. (0267) 8490995 PUTUSAN Nomor Tanggal : : / BPSK – KRW / VIII / 2013 Agustus 2013 “ DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA “ Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang, bahwa berdasarkan pengaduan tertulis tanggal 22 Juli 2013, telah menjatuhkan putusan sebagaimana tersebut dibawah ini dalam perkara antara : IIN HARYANTI , Perum Tearang Sari Blok F2 no 29, RT. 005 RW. 005 Desa Cibalongsari Kecamatan Klari Kabupaten Karawang, selanjutnya disebut PEMOHON. KOPERASI AR-RIDHO BIMA NUSANTARA, Jl. Ir. H. Juanda No. 402 Jomin Barat, Kecamatan Kota Baru Cikampek, Kabupaten Karawang, selanjutnya disebut TERMOHON. Telah membaca Penetapan Ketua Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang Nomor : 023 / PM / BPSK – KRW / VII / 2013 Tanggal 22 Juli 2013 tentang penunjukan Majelis untuk memeriksa dan memutus perkara sengketa konsumen tersebut; Telah membaca berkas pengaduan yang bersangkutan; Telah memperhatikan surat-surat bukti yang diajukan oleh Pihak Pemohon; Telah mendengar keterangan dari Pihak Pemohon; TENTANG DUDUK PERKARANYA Menimbang, bahwa berdasarkan pengaduan tertulis tanggal 22 Juli 2013, mengemukakan halhal sebagai berikut : Pada hari senin tanggal 28 mei 2012 Pihak Pemohon menginvestasikan uang tunai sebesar Rp. 30.000.000,- (tiga puluh juta rupiah) kepada Pihak Termohon sebagai modal penyertaan dan Pihak Termohon memberikan hak pakai 1 (satu) unit kendaraan jenis Toyota avanza, warna silver metalik, nomor rangka MHFM1BA2JBK036899, nomor mesin H11374987, dengan momor polisi B 1469 FFR, Kemudian tanggal 2 september 2012 Pihak Pemohon menginventasikan kembali uang tunai sebesar Rp. 50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) dan diberikan 1 (satu) unit kendaraan jenis Toyota avanza warna hitam metalik, nomor rangka MHKM1BA3JCK017893, nomor mesin DK13314 dengan nomor polisi B 1921 TOS, Pada tanggal 31 oktober 2012 Pihak Termohon melakukan penarikan 1 (satu) unit kendaraan jenis Toyota avanza warna hitam metalik, nomor rangka MHKM1BA3JCK017893, nomor mesin DK13314, nomor polisi B 1921 TOS dengan jaminan bahwa uang tunai yang telah diinvestasikan oleh Pihak Pemohon akan dikembalikan sepenuhnya, Akan tetapi sampai Pihak Pemohon melakukan Pengaduan Uang investasi belum diberikan oleh Pihak Termohon, Pemohon mengajukan beberapa tuntutan yaitu : 1. Dikembalikanya Uang Investasi Pihak Pemohon seluruhnya sebesar Rp. 80.000.000,(delapan puluh juta rupiah). Menimbang, bahwa pada hari persidangan yang telah ditetapkan Pemohon datang menghadap persidangan, akan tetapi Pihak Termohon telah dipanggil secara syah dan patut melalui : Surat pemanggilan sidang : a. Tanggal 25 Juli 2013, b. Tanggal 30 Juli 2013, c. Tanggal 1 Agustus 2013, d. Tanggal 20 Agustus 2013. tidak datang menghadap dan juga tidak mengirimkan wakilnya yang sah untuk menghadap persidangan dan tidak ada pemberitahuan kepada Pihak Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang. Menimbang, bahwa oleh karena Pihak Termohon telah dipanggil secara sah dan patut akan tetapi tidak hadir menghadap persidangan yang telah ditentukan tersebut, maka pemeriksaan perkara ini dilanjutkan tanpa dihadiri Pihak Termohon, dan oleh karenanya pula maka perdamaian diantara keduanya tidak dapat diupayakan; Bahwa untuk menguatkan Dalil - dalil Permohonannya, Pemohon telah mengajukan bukti bukti tertulis sebagai berikut : P1. Surat Akad Kerjasama yang dikeluarkan oleh Pihak Termohon tanggal 28 Mei 2012, P2. Surat Lampiran Data Kendaraan yang dikeluarkan oleh Pihak Termohon, P3. Memo Penerimaan/Pengeluaran Kendaraan yang dikeluarkan oleh Pihak Termohon, P4. Surat Serah Terima Kendaraan jenis Toyota avanza warna hitam metalik, nomor rangka MHKM1BA3JCK017893, nomor mesin DK13314 dengan nomor polisi B 1921 TOS, P5. Surat Pernyataan Pihak Termohon untuk menyelesaikan/mengembalikan dana investasi kepada Pihak Pemohn tanggal 31 Oktober 2012 P6. Kartu Simpana Anggota yang dikeluarkan oleh Pihak Termohon. PERTIMBANGAN HUKUMNYA Menimbang, bahwa undang-undang perlindungan konsumen nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Konsumen; Pasal 7 Kewajiban Pelaku usaha adalah: (a). beritikad baik dalam melakukan kegiatan usahanya; (c). memberlakukan atau melayani konsumen secara benar dan jujur serta tidak diskriminatif; (g). memberi kompensasi, ganti rugi dan/atau penggantian apabila barang dan/atau jasa yang diterima atau dimanfaatkan tidak sesuai dengan perjanjian. Pasal 18 Pelaku usaha dalam menawarkan barang dan/atau jasa yang ditujukan untuk diperdagangkan dilarang membuat atau mencantumkan klausula baku pada setiap dokumen dan/atau perjanjian apabila : (a). menyatakan pengalihan tanggung jawab pelaku usaha; (g). menyatakan tunduknya konsumen kepada peraturan yang berupa aturan baru, tambahan, lanjutan dan/atau pengubahan lanjutan yang dibuat sepihak oleh pelaku usaha dalam masa konsumen memanfaatkan jasa yang dibelinya; (3). Setiap klausula baku yang telah ditetapkan oleh pelaku usaha pada dokumen atau perjanjian yang memenuhi ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dinyatakan batal demi hukum. Pasal 19 (1). Pelaku usaha bertanggung jawab memberikan ganti rugi atas kersakan, pencemaran, dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau jasa yang dihasilkan atau diperdagangkan; (2). Ganti rugi sebagai dimaksud pada ayat (1) dapat berupa pengembalian uang atau penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya, atau perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan yang sesuai dengan ketentuan perundangundangan yang berlaku; (4). Pemberian ganti rugi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) tidak menghapuskan kemungkinan adanya tuntutan pidana berdasarkan pembuktian lebih lanjut mengenai adanya unsur kesalahan. Pasal 26 Pelaku usaha yang memperdagangkan jasa wajib memenuhi jaminan dan/atau yang disepakati dan/atau yang diperjanjikan. Pasal 52 Tugas dan wewenang badan penyelesaian sengketa konsumen meliputi : (a). melaksanakan penanganan dan penyelesaian sengketa konsumen, dengan cara melalui mediasi atau arbitrase atau konsiliasi; (c). melakukan pengawasan terhadap pencatuman klausula baku; (f). melakukan penelitian dan pemeriksaan sengketa perlindungan konsumen; (g). memanggil pelaku usaha yang diduga telah melakukan pelanggaran terhadap perlindungan konsumen; (j). mendapatkan, meneliti dan/atau menilai surat, dokumen atau alat bukti lain guna penyelidikan dan/atau pemeriksaan; Pasal 60 (1). Badan penyelesaian sengketa konsumen berwenang menjatuhkan sanksi administratif terhadap pelaku usaha yang melanggar pasal 19 ayat (2) dan ayat (3), pasal 20, pasal 25 dan pasal 26; Menimbang, bahwa Keputusan Menteri Perindustrian dan Perdagangan Republik Indonesia nomor 350/MPP/Kep/12/2001 tentang pelaksanaan tugas dan wewenang badan penyelesaian sengketa konsumen; Pasal 9 (1). Pengawasan terhadap pencantuman klausula baku, sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 huruf c, dilakukan oleh BPSK dengan atau tanpa pengaduan dari konsumen. Pasal 12 (1). Putusan dan penetapan sebagaimana dimaksud dalam pasal 3 hurf k, meliputi ganti rugi atas kerusakan, pencemaran dan/atau kerugian konsumen akibat mengkonsumsi barang dan/atau memanfaatkan jasa; (2). Ganti rugi atas kerugian sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dapat berupa : a. pengembalian uang ; b. penggantian barang dan/atau jasa yang sejenis atau setara nilainya; atau c. perawatan kesehatan dan/atau pemberian santunan. Pasal 15 (1). Setiap konsumen yang dirugikan dapat mengajukan permohonan penyelesaian sengketa konsumen kepada BPSK baik secara tertulis maupun lisan melalui sekretariat BPSK. Pasal 36 (3). Bilamana pada persidangan ke II (kedua) konsumen tidak hadir, maka gugatannya dinyatakan gugur demi hukum, sebaliknya jika pelaku usaha yang tidak hadir, maka gugatan konsumen dikabulkan oleh Majelis tanpa kehadiran pelaku usaha. Pasal 42 (1). Putusan BPSK merupakan putusan yang final dan telah mempunyai kekuatan hukum yang tetap; (2). Terhadap putusan BPSK sebagaimana dimaksud dalam ayat 1 (satu) dimintakan penetapan eksekusi oleh BPSK kepada pengadilan negeri ditempat konsumen yang dirugikan. MEMUTUSKAN 1. Mengabulkan sebagian tuntutan Pihak Pemohon dengan tanpa kehadiran Termohon (verstek), 2. Menghukum Pihak Termohon untuk menghapuskan Sisa Pinjaman Debitur (orang tua) Pemohon, 3. Menyatakan hukum bahwa Pihak Termohon Mengembalikan Jaminan berupa 2 (dua) buah Sertifikat yaitu ; o Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor 01730 dengan surat ukur tanggal 14 Juli 1997, luas tanah 76 m² (tujuh puluh enam meter persegi) yang terletak di lingkungan Suka Karya RT. 002 Rw. 010, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat terdaftar atas nama Wagimin, o Sertifikat Hak Milik (SHM) nomor 01725 dengan surat ukur tanggal 14 Juli 1997, luas tanah 82 m² (delapan puluh dua meter persegi) yang terletak di lingkungan Suka Karya RT. 002 Rw. 010, Desa Telukjambe, Kecamatan Telukjambe, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat terdaftar atas nama Wagimin, 4. Menghukum Pihak Pemohon dan Pihak Termohon untuk tunduk dan patuh melaksanakan isi Putusan. Demikian diputuskan dalam persidangan Badan Penyelesaian Sengketa Konsumen (BPSK) Kabupaten Karawang Pada hari selasa tanggal 2 Juli 2013 sebagai Ketua Majelis Drs. Daud Munasto, SH, MH dari Unsur Pemerintah , Anggota Majelis Nino Sukirno dari Unsur Pelaku Usaha dan Dul Jalil, SH, dari Unsur Konsumen. KETUA MAJELIS ANGGOTA MAJELIS ANGGOTA MAJELIS Drs. DAUD MUNASTO, SH, MH. Pembina NIP. 19621117 198410 1 002 NINO SUKIRNO DUL JALIL, SH