silabus dan satuan acara perkuliahan - Hukum UB

advertisement
SILABUS
DAN
SATUAN ACARA PERKULIAHAN
Nama Mata Kuliah
: HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
Bobot sks
: 2 sks
Tim Penyusun
: ALFONS ZAKARIA, SH. LLM.
Dr. SRI LESTARININGSIH, SH. MH.
Dr. NURINI APRILIANDA, SH. MH.
BAMBANG SUDJITO, SH. MH.
FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2012
LEMBAR PENGESAHAN
Nama Mata Kuliah
: HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
Bobot sks
: 2 sks
Koordinator Penyusun
: Alfons Zakaria, SH. LLM.
Anggota Penyusun
: Dr. Sri Lestariningsih, SH. MH.
Dr. Nurini Aprilianda, SH. MH.
Bambang Sudjito, SH. MH.
Tanggal Gelar Silabus
: 16 Juli 2012
Bagian
: Hukum Pidana
Malang, 24 Agustus 2012
Ketua Bagian Hukum Pidana
Koordinator Penyusun
Eny Harjati, SH. MH.
NIP. 19590406 198601 2 001
Alfons Zakaria, SH. LLM.
NIP. 19800629 200501 1 002
Pembantu Dekan I
Dr. Muchamad Ali Safaat, SH. MH.
NIP. 19760815 199903 1 003
SILABUS
A.
IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH
STATUS MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
JUMLAH SKS
PRASYARAT
SEMESTER SAJIAN
:
:
:
:
:
:
HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
PILIHAN KONSENTRASI
2 SKS
6 dan 7
B.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Merupakan mata kuliah yang mengkaji tentang Hukum Pidana Internasional baik
dari segi hukum materiil maupun hukum formil.
C.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang asas-asas Hukum Pidana
Internasional, jenis-jenis kejahatan internasional dan jenis-jenis pengadilan untuk
penyelesaian kejahatan internasional.
D.
LEVEL KOMPETENSI
I
PENGANTAR
a.
Pengertian Hukum Pidana Internasional
b.
Ruang Lingkup Hukum Pidana Internasional
c.
Subyek Hukum Pidana Internasional
II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HPI
a. Sejarah terbentuknya Hukum Pidana Internasional
b. Perkembangan Hukum Pidana Internasional
c. Kedudukan Hukum Pidana Internasional berdasarkan
internasional dan nasional
hukum
III
SUMBER HUKUM DAN ASAS-ASAS HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
a. Sumber Hukum dari Hukum Pidana Internasional
b. Asas-asas/prinsip-prinsip Hukum Pidana Internasional
IV
KEJAHATAN INTERNASIONAL
a. Pengertian kejahatan internasional
b. Kriteria kejahatan internasional
c. Dasar penetapan kejahatan internasional
d. Kategorisasi kejahatan internasional
V
JENIS-JENIS KEJAHATAN INTERNASIONAL
a. Aggression.
b. Genocide.
c. War crimes
d. Crimes against humanity.
VI
YURISDIKSI
a.
Pengertian yurisdiksi
b.
Macam-macam yurisdiksi
VII
PENEGAKAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL MELALUI PERADILAN
a. Pengadilan Nasional (1 Pertemuan)
b. Pengadilan Ad Hoc (1 Pertemuan)
c. Pengadilan Hybrid (1 Pertemuan)
d. Mahkamah Internasional/International Criminal Court (ICC) (2
Pertemuan)
VIII
PENEGAKAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
PERADILAN
a.
Mutual Legal Assistance
b.
Ekstradisi
c.
Deportasi
d.
Persona non grata
IX
ANALISA KASUS TERKINI
Ditentukan berdasarkan kasus-kasus terkait yang sedang atau tidak lama
terjadi
MELALUI
NON
DAFTAR PUSTAKA
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome Statute of
the International Criminal Court: A Commentary, Oxford University Press, New
York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional, Airlangga, Jakarta,
2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar, Citra Aditya
Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern, Yrama
Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV. Yrama
Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and Bilateral
Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana Internasional
dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional, Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta, 2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT Rineka Cipta,
Bandung, 2006
10. Setyo Widagdo dan Hanif Nur Widhiyanti, Hukum Diplomatik dan Konsuler,
Bayumedia, Malang, 2008
11. Siswanto Sunarno, Ekstradisi & Bantuan Timbal Balik Dalam Masalah Pidana:
Instrumen Penegakan Hukum Pidana Internasional, Rineka Cipta, Jakarta, 2009
SATUAN ACARA PERKULIAHAN (SAP)
A.
IDENTITAS MATA KULIAH
NAMA MATA KULIAH
STATUS MATA KULIAH
KODE MATA KULIAH
JUMLAH SKS
PRASYARAT
SEMESTER SAJIAN
:
:
:
:
:
:
HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
PILIHAN KONSENTRASI
2 SKS
6 dan 7
B.
DESKRIPSI MATA KULIAH
Merupakan mata kuliah yang mengkaji tentang Hukum Pidana Internasional baik
dari segi hukum materiil maupun hukum formil.
C.
KOMPETENSI MATA KULIAH
Mahasiswa dapat memahami dan menjelaskan tentang asas-asas Hukum Pidana
Internasional, jenis-jenis kejahatan internasional dan jenis-jenis pengadilan untuk
penyelesaian kejahatan internasional.
D.
LEVEL KOMPETENSI
I
PENDAHULUAN (1 pertemuan)
a. Pengertian Hukum Pidana Internasional
b. Ruang Lingkup Hukum Pidana Internasional
c. Subyek Hukum Pidana Internasional
II
SEJARAH DAN PERKEMBANGAN HPI (1 pertemuan)
a.
Sejarah terbentuknya Hukum Pidana Internasional
b.
Perkembangan Hukum Pidana Internasional
c.
Kedudukan Hukum Pidana Internasional berdasarkan
internasional dan nasional
hukum
III
SUMBER HUKUM DAN ASAS-ASAS HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
(1 pertemuan)
a.
Sumber Hukum dari Hukum Pidana Internasional
b.
Asas-asas/prinsip-prinsip Hukum Pidana Internasional
IV
KEJAHATAN INTERNASIONAL (1 pertemuan)
a.
Pengertian kejahatan internasional
b.
Kriteria kejahatan internasional
c.
Dasar penetapan kejahatan internasional
d.
Kategorisasi kejahatan internasional
V
JENIS-JENIS KEJAHATAN INTERNASIONAL (2 pertemuan)
a.
Agresi (aggression)
b.
Genosida (genocide)
c.
Kejahatan perang (war crimes)
d.
Kejahatan kemanusian (Crimes against humanity).
VI
YURISDIKSI (1 pertemuan)
a.
Pengertian yurisdiksi
b.
Macam-macam yurisdiksi
VII
PENEGAKAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL MELALUI PERADILAN
a.
Pengadilan Nasional (1 Pertemuan)
b.
Pengadilan Ad Hoc (1 Pertemuan)
c.
Pengadilan Hybrid (1 Pertemuan)
d.
Mahkamah Internasional/International Criminal Court (ICC) (2
Pertemuan)
VIII
PENEGAKAN HUKUM PIDANA INTERNASIONAL
PERADILAN (1 pertemuan)
a.
Mutual Legal Assistance
b.
Ekstradisi
c.
Deportasi
d.
Persona non grata
IX
ANALISA KASUS TERKINI (1 pertemuan)
Ditentukan berdasarkan kasus-kasus terkait yang sedang atau tidak lama
terjadi
E. 1.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI I
PENDAHULUAN
Waktu:
Minggu I /
Pertemuan ke-1
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Pengertian Hukum Pidana Internasional
1). Menurut Bassiouni
2). Menurut Kriangsak
3). Menurut Antonio Cassesie
4). Menurut Edward M. Wise
b. Ruang Lingkup Hukum Pidana Internasional
1). Aspek pidana dalam hukum internasional
2). Aspek hukum nasional dalam hukum internasional
c. Subyek Hukum Pidana Internasional
1). Individual
2). State
3). Corporation.
MELALUI
NON
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami pengertian Hukum Pidana
Internasional
b. Mahasiswa mengerti dan memahami ruang lingkup Hukum Pidana
Internasional
c. Mahasiswa mengerti subyek Hukum Pidana Internasional
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian Hukum Pidana
Internasional
b. Mahasiswa dapat menjelaskan ruang lingkup Hukum Pidana
Internasional
c. Mahasiswa dapat menyebutkan subyek Hukum Pidana Internasional
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
2. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
3. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
4. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
5. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
6. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 2.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI II
SEJARAH DAN
PERKEMBANGAN HPI
Waktu:
Minggu II /
Pertemuan ke-2
SUB-SUB KOMPETENSI :
a.
Sejarah terbentuknya Hukum Pidana Internasional
1).
World War I
2).
1927 LBB: War of Agression
a). Penyusunan Kodifikasi Hukum Pidana Internasional (Hasil
Kerja ILC Diterima MU PBB Thn 1953)
b). Penyusunan Pengadilan Pidana Internasional
3).
b.
World War II = Genocide, Crimes Against Humanity
Perkembangan Hukum Pidana Internasional
1). London Agreement 1942
2). Nuremberg Tribunal 1945
3). Tokyo Tribunal 1946
4). Nuremberg Priciples sebagai prinsip-prinsip dalam HPI
5). Convention Against Genocide 1948
6). ICTY 1992
7). ICTR 1993
8). ICC 2002 (STATUTA ROMA 1998)
c.
Kedudukan Hukum Pidana Internasional berdasarkan hukum
internasional dan nasional
1). Kedudukan Hukum Pidana Internasional berdasarkan hukum
internasional
2). Kedudukan Hukum Pidana Internasional berdasarkan hukum
nasional
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami sejarah terbentuknya Hukum
Pidana Internasional
b. Mahasiswa mengerti dan memahami perkembangan Hukum Pidana
Internasional
b. Mahasiswa mengerti kedudukan Hukum Pidana Internasional
berdasarkan hukum internasional dan nasional
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan mengerti dan memahami sejarah
terbentuknya Hukum Pidana Internasional
b. Mahasiswa dapat menjelaskan perkembangan Hukum Pidana
Internasional
b. Mahasiswa dapat menjelaskan kedudukan Hukum Pidana
Internasional berdasarkan hukum internasional dan nasional
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
2. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
3. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
4. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
5. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
6. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 3.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI III
SUMBER HUKUM DAN
ASAS-ASAS HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
Waktu:
Minggu III /
Pertemuan ke-3
SUB-SUB KOMPETENSI :
a.
Sumber Hukum dari Hukum Pidana Internasional
1). Treaties and Convention;
2). Customary Law;
3). General Principle of International Criminal Law/ General Principle
of Law
4). Judicial Decision,
5). Decision of International Organization,
6). Doctrine
b.
Asas-asas/prinsip-prinsip Hukum Pidana Internasional
1). Asas Hukum Internasional
a). Pacta Sunt Servanda
b). Au Dedere Au Punere
c). Au Dedere Au Judicare
2). Asas Hukum Nasional
a). Asas Legalitas
b). Asas Territorial
c). Asas Universal, dll
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami sumber hukum dari Hukum
Pidana Internasional
b. Mahasiswa mengerti dan memahami asas-asas/prinsip-prinsip Hukum
Pidana Internasional
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber hukum dari Hukum Pidana
Internasional
b. Mahasiswa dapat menjelaskan asas-asas/prinsip-prinsip Hukum
Pidana Internasional
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
2. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
3. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
4. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
5. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
6. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 4.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI IV
KEJAHATAN
INTERNASIONAL
Waktu:
Minggu IV /
Pertemuan ke-4
SUB-SUB KOMPETENSI :
a.
Pengertian kejahatan internasional
1). Menurut Bassiouni
2). Menurut Kriangsak
3). Menurut Antonio Cassesie
4). Menurut Edward M. Wise
b.
Kriteria kejahatan internasional
1). Unsur Internasional, termasuk ke dalam unsur ini, yaitu:
a). direct threat to world peace and security;
b). indirect threat to world peace and security;
c). shocking to the conscience of humanity.
2). Unsur Transnasional, termasuk ke dalam unsur ini, yaitu:
a). conduct affecting more than one State;
b). conduct including or affecting citizens of more than one
State;
c). means and methods transcend national boundaries.
3). Unsur Necessity, termasuk ke dalam unsur ini, yaitu:
a). cooperation of State necessary to enforce
c.
Dasar penetapan kejahatan internasional
1). Konvensi-konvensi internasional;
2). Pengakuan berdasarkan hukum kebiasaan internasional;
3). Pengakuan berdasarkan prinsip-prinsip hukum internasional;
4). Larangan oleh perjanjian internasional
d.
Kategorisasi kejahatan internasional
A. International Crimes
1).
2).
3).
4).
Aggression.
Genocide.
Crimes against humanity.
War crimes
5). Unlawful possession or use or emplacement of weapons.
6). Theft of nuclear materials.
7). Mercenaries.
8). Apartheid.
9). Slavery and slave-related practices.
10). Torture and other forms of cruel, inhuman, or degrading
treatment.
11). Unlawful human experimentation.
B. International Delicts
1). Piracy.
2). Aircraft hijacking and unlawful acts against international air
safety.
3). Unlawful acts against the safety of maritime navigation and
safety of platforms on the high seas.
4). Threat and use of force against internationally protected
person.
5). Crimes against United Nations and associated personnel.
6). Taking of civilian hostages.
7). Unlawful use of the mail.
8). Attacks with explosive.
9). Financing of terrorism.
10). Unlawful traffic in drugs and related drug offenses.
11). Organized crime
12). Destruction and/or theht of national treasures.
13). Unlawful acts against certain internationally protected
elements of the environment.
C. International Infraction
1).
2).
3).
4).
International traffic in obsence materials.
Falsification and counterfeiting.
Unlawful interference with submarine cable.
Bribery of foreign public official.
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami pengertian kejahatan
internasional
b. Mahasiswa mengerti dan memahami kriteria kejahatan internasional
c. Mahasiswa mengerti dan memahami dasar penetapan kejahatan
internasional
d. Mahasiswa mengerti dan memahami kategorisasi kejahatan
internasional
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan sumber hukum dari Hukum Pidana
Internasional
b. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kejahatan internasional
c. Mahasiswa dapat menjelaskan kriteria kejahatan internasional
d. Mahasiswa dapat menjelaskan dasar penetapan kejahatan
internasional
e. Mahasiswa dapat menjelaskan kategorisasi kejahatan internasional
f. Mahasiswa dapat menjelaskan unsur-unsur kejahatan internasional
g. Mahasiswa dapat menjelaskan subyek kejahatan internasional
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 5.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI V
JENIS-JENIS KEJAHATAN
INTERNASIONAL
Waktu:
Minggu V /
Pertemuan ke-5
SUB-SUB KOMPETENSI :
a.
Agresi (aggression)
1). Pengertian
2). Karakteristik kejahatan
3). Pengaturan
4). Contoh kasus
b.
Genosida (genocide)
1). Pengertian
2). Karakteristik kejahatan
3). Pengaturan
4). Contoh kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami jenis kejahatan agresi
(aggression)
b. Mahasiswa mengerti dan memahami jenis kejahatan genosida
(genocide)
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis kejahatan agresi (aggression)
b. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis kejahatan genosida (genocide)
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 6.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI V
JENIS-JENIS KEJAHATAN
INTERNASIONAL
Waktu:
Minggu VI /
Pertemuan ke-6
SUB-SUB KOMPETENSI :
a. Kejahatan perang (war crimes)
1). Pengertian
2). Karakteristik kejahatan
3). Pengaturan
4). Contoh kasus
b. Kejahatan kemanusian (Crimes against humanity).
1). Pengertian
2). Karakteristik kejahatan
3). Pengaturan
4). Contoh kasus
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami kejahatan perang (war crimes)
b. Mahasiswa mengerti dan memahami kejahatan kemanusian (Crimes
against humanity)
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis kejahatan perang (war crimes)
b. Mahasiswa dapat menjelaskan jenis kejahatan kemanusian (Crimes
against humanity)
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 7.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VI
YURISDIKSI
Waktu:
Minggu VII /
Pertemuan ke-7
SUB-SUB KOMPETENSI :
a.
Pengertian yurisdiksi
Menurut beberapa doktrin
b.
Macam-macam yurisdiksi
1). Teritorial Principle, didasarkan pada tempat kejahatan dilakukan
2). Active Nationality Jurisdiction, didasarkan pada
kewarganegaraan pelaku
3). Passive Nationality Jurisdiction, didasarkan pada
kewarganegaraan korban
4). Protective Jurisdiction, didasarkan pada prinsip
kepentingan/kedaulatan negara yang bersangkutan
5). Universal Jurisdiction, diberlakukan untuk kejahatan tertentu
(serious crimes), yaitu piracy, slavery, war crimes, crimes against
peace, crimes against humanity, genocide, torture
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami pengertian yurisdiksi
b. Mahasiswa mengerti dan memahami macam-macam yurisdiksi
c. Mahasiswa mengerti dan memahami prinsip-prinsip yurisdiksi
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian yurisdiksi
b. Mahasiswa dapat menjelaskan macam-macam yurisdiksi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan prinsip-prinsip yurisdiksi
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 8.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
MELALUI PERADILAN
Waktu:
Minggu VIII /
Pertemuan ke-8
SUB-SUB KOMPETENSI :
Pengadilan Nasional
a. Pengertian
b. Dasar hukum
c. Yurisdiksi yang dimiliki
d. Karakteristik
e. Contoh pengadilan
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan hukum pidana
internasional melalui peradilan nasional
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui peradilan nasional
hukum
pidana
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 9.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
MELALUI PERADILAN
Waktu:
Minggu IX /
Pertemuan ke-9
SUB-SUB KOMPETENSI :
Pengadilan Ad Hoc
a. International Military Tribunal- Nuremberg
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
b. International Military Tribunal- Far East (IMTFE) Tokyo
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
c. International Criminal Tribunal for the Former Yugoslavia (ICTY)
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
d. International Criminal Tribunal for Rwanda (ICTR)
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan hukum pidana
internasional melalui peradilan Ad Hoc
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui peradilan Ad Hoc
hukum
pidana
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 10.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
MELALUI PERADILAN
Waktu:
Minggu X /
Pertemuan ke-10
SUB-SUB KOMPETENSI :
Pengadilan Hybrid
a. Special Court for Sierra Leone
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
b. Extraordinary Chambers in the Courts of Cambodia
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
c. Special Tribunal for Lebanon,
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
d. The War Crimes Court at Kosovo
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
e. Special Panels of the Dili District Court
1). Dasar hukum
2). Yurisdiksi yang dimiliki
3). Karakteristik
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan hukum pidana
internasional melalui peradilan Hybrid
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui peradilan Hybrid
hukum
pidana
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 11.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
MELALUI PERADILAN
Waktu:
Minggu XI /
Pertemuan ke-11
SUB-SUB KOMPETENSI :
Mahkamah Internasional/International Criminal Court (ICC)
a. Status ICC
b. Yurisdiksi ICC
1). Ratione Materiae: berkaitan dengan pokok perkara
2). Ratione Temporis: berkaitan dengan waktu
3). Ratione Loci: yurisdiksi teritorial
4). Ratione Personae: yurisdiksi personal/individual
c. Struktur Organisasi ICC
d. Kewenangan ICC terhadap kejahatan internasional
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan hukum pidana
internasional melalui Mahkamah Internasional/International Criminal
Court (ICC)
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan hukum pidana
internasional melalui Mahkamah Internasional/International Criminal
Court (ICC)
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 12.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
MELALUI PERADILAN
Waktu:
Minggu XII /
Pertemuan ke-12
SUB-SUB KOMPETENSI :
Mahkamah Internasional/International Criminal Court (ICC)
a. Admissibility ICC
1). Sedang disidik dan dituntut oleh negara yang mempunyai
yurisdiksi
2). Kasus telah disidik oleh negara tersebut, dan diputuskan untuk
tidak menuntut si pelaku
3). Pelaku telah diadili untuk kasus tersebut
4). Kasus tersebut tidak cukup gawat untuk meberikan pembenaran
langkah lanjut
b. Pengecualian terhadap Admissibility ICC
1). Bila negara tersebut unwilling atau unable
2). Bila keputusan tidak menuntut karena unwilling atau unable
3). Bila pengadilan yang terjadi adalah peradilan sham proceeding
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan hukum pidana
internasional melalui Mahkamah Internasional/International Criminal
Court (ICC)
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan hukum pidana
internasional melalui Mahkamah Internasional/International Criminal
Court (ICC)
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
E. 13.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
PENEGAKAN HUKUM
PIDANA INTERNASIONAL
MELALUI NON PERADILAN
Waktu:
Minggu XII /
Pertemuan ke-13
SUB-SUB KOMPETENSI :
a.
Mutual Legal Assistance
1). Pengertian MLA
2). Latar belakang MLA
3). Tujuan MLA
4). Syarat MLA
5). Jenis MLA
b.
Ekstradisi
1). Pengertian ekstradisi
Pasal 1 UU No. 1 Tahun 1979 Tentang Ekstradisi
2). Syarat-syarat Ekstradisi
a). Harus ada negara peminta (requesting country) dan negara
diminta (requested country).
b). Harus ada orang yang diekstradisi (tersangka, terdakwa,
terpidana)
c). Harus ada ada kejahatan yang diekstradisi
d). Harus ada perjanjian ekstradisi
3). Prinsip-prinsip ekstradisi
a). Double criminality, yaitu kejahatan diakui oleh hukum di
negara diminta dan hukum di negara peminta (Pasal 5 ayat
(1) KUHP).
b). Principle of speciality, yaitu kejahatan tersebut harus
ditentukan dalam perjanjian (Pasal 2 ayat (1) UU Ekstradisi)
dan kejahatan tersebut hanya boleh diproses atas kejahatan
yang dimintakan (Pasal 15 UU Ekstradisi).
c). Non-extradition of poltical criminal, yaitu tidak akan
menyerahkan tekait kejahatan politik (Pasal 5 UU
Ekstradisi)→ penafsiran negatif.
d). Nebis in idem, terhadap pelaku kejahatan yang
diekstradisikan telah diputus dan mempunyai kekuatan
hukum tetap (Pasal 10 UU Ekstradisi).
e). Daluarsa, terhadap kejahatan yang hak menuntut atau hak
untuk melaksanakan putusan pidana telah kadaluarsa (Pasal
12 UU Ekstradisi).
c.
Deportasi
1). Dasar hukum
2). Tata cara melakukan deportasi
d.
Persona non grata
1). Dasar hukum
2). Tata cara melakukan persona non grata
TUJUAN PEMBELAJARAN :
a. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan
internasional melalui mutual legal assistance
b. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan
internasional melalui ekstradisi
c. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan
internasional melalui deportasi
d. Mahasiswa mengerti dan memahami penegakan
internasional melalui persona non grata
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
a. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui mutual legal assistance
b. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui ekstradisi
c. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui deportasi
d. Mahasiswa dapat menjelaskan penegakan
internasional melalui persona non grata
hukum pidana
hukum pidana
hukum pidana
hukum pidana
hukum
pidana
hukum
pidana
hukum
pidana
hukum
pidana
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
10. Setyo Widagdo dan Hanif Nur Widhiyanti, Hukum Diplomatik dan
Konsuler, Bayumedia, Malang, 2008
11. Siswanto Sunarno, Ekstradisi & Bantuan Timbal Balik Dalam
Masalah Pidana: Instrumen Penegakan Hukum Pidana
Internasional, Rineka Cipta, Jakarta, 2009
E. 14.
Mata Kuliah:
Hukum Pidana
Internasional
LEVEL KOMPETENSI VII
ANALISA KASUS TERKINI
Waktu:
Minggu XIV /
Pertemuan ke-14
SUB-SUB KOMPETENSI :
Ditentukan berdasarkan kasus-kasus terkait yang sedang atau tidak lama
terjadi, dengan setidaknya menganalisa:
a. Jenis kejahatan
b. Karakteristik kejahatan
c. Yurisdiksi pengadilan yang berwenang
TUJUAN PEMBELAJARAN :
Mahasiswa mengerti dan memahami kasus kejahatan internasional yang
sedang atau tidak lama terjadi
INDIKATOR HASIL BELAJAR :
Mahasiswa dapat menganalisa kasus kejahatan internasional yang
sedang atau tidak lama terjadi
METODE PEMBELAJARAN :
a. Ceramah;
b. Diskusi;
EVALUASI :
Keaktifan mahasiswa dalam berdiskusi dijadikan salah satu komponen
penilaian Tugas Terstruktur I (T1)
BAHAN PUSTAKA:
1. Antonio Cassese, Paola Gaeta and John R. W. D. Jones, the Rome
Statute of the International Criminal Court: A Commentary, Oxford
University Press, New York, 2002
2. Eddy O.S. Hiariej, Pengantar Hukum Pidana Internasional,
Airlangga, Jakarta, 2009
3. I Gede Widhiana, Hukum Pidana Internasional Sebuah Pengantar,
Citra Aditya Bakti, 2012
4. I Wayan Parthiana, Ekstradisi Dalam Hukum Internasional Modern,
Yrama Widya, Bandung, 2009
5. I Wayan Parthiana, Hukum Pidana Internasional dan Ekstradisi, CV.
Yrama Wisya, Bandung 2004
6. M. Cherif Bassiouni, International Criminal Law : Multilateral and
Bilateral Enforcement, Martinus Nijhoff Publishers, Leiden, 2008
7. Muladi, Statuta Roma Tahun 1998 Dalam Kerangka Hukum Pidana
Internasional dan Implikasinya Terhadap Hukum Pidana Nasional,
Alumni, Bandung, 2011
8. Oentoeng Wahjoe, Hukum Pidana Internasional, Erlangga, Jakarta,
2011
9. Romli Atmasasmita, Pengantar Hukum Pidana Internasional, PT
Rineka Cipta, Bandung, 2006
10. Setyo Widagdo dan Hanif Nur Widhiyanti, Hukum Diplomatik dan
Konsuler, Bayumedia, Malang, 2008
11. Siswanto Sunarno, Ekstradisi & Bantuan Timbal Balik Dalam
Masalah Pidana: Instrumen Penegakan Hukum Pidana
Internasional, Rineka Cipta, Jakarta, 2009
Download