Rancang Bangun Prototipe Kompor Energi Surya.…………………………Muhaimin dan Teuku Hasanuddin RANCANG BANGUN PROTOTIPE KOMPOR ENERGI SURYA Muhaimin1 dan Teuku Hasanuddin1 1 Dosen Juruan Teknik Elektro Politeknik Negeri Lhokseumawe ABSTRAK Penelitian ini merupakan pembuatan prototipe kompor tenaga surya, yang bertujuan untuk mendapatkan sebuat data pemamfaatan energi surya sebagai bahan bakar untuk kebutuhan memasak .dari prototipe ini dihasilkan arus rata-rata pengisian aki 3,75 A, memiliki kemampuan mengisi aki sebesar 30 Ah/hari. Gelombang inverter yang dihasilkan memiliki amplitude dan frekwensi mendekati nilai sumber PLN yaitu 219 Volt, 51 Hz., prototipe kompor energi surya dapat dioperasikan selama 1,43 jam pada daya 300 Watt Kata kunci: Inverter, sel surya, aki I. jika posisi sel surya (tegak lurus) terhadap sinar matahari selain itu juga tergantung dari konstruksi sel surya itu sendiri. Ini berarti bahwa sebuah sel surya akan menghasilkan daya 0.6 V x 20 mA = 12 mW. Bagi Indonesia upaya pemanfaatan energi surya mempunyai berbagai keuntungan yang antara lain adalah; 1) Energi ini tersedia dengan jumlah yang besar di Indonesia, 2) Sangat mendukung kebijakan energi nasional tentang penghematan, diversifikasi dan pemerataan energi DAN 3) Memungkinkan dibangun di daerah terpencil karena tidak memerlukan transmisi energi maupun transportasi sumber energi. Sedangkan di Indonesia seharusnya sel surya ini mendapatkan perhatian khusus, sebab Indonesia yang merupakan daerah tropis dan di daerah katulistiwa maka Indonesia mempunyai karakteristik angin yang kurang baik (sangat fluktuatif) dibanding dengan karakteristik angin di negara –negara Barat namun sangat menguntungkan untuk energi matahari yang rata-rata mendapat sinar matahari 6 jam dalam sehari dengan cuaca yang sangat mendukung. Upaya membuat prototipe konversi energi surya menjadi energi panas sebagai sumber energi alternatif kompor untuk memasak bagi keperluan ibu tangga/keluarga serta andanya pengaturan panas (0100oC) sesuai dengan yang diinginkan. Prototipe dengan sumber energi surya ini diharapkan merupakan salah satu sumber energi alternatif pengganti kompor berbahan bakar gas elpiji dan kompor berbahan bakar minyak tanah. Merupakan solusi alternati terhadap mahal dan langkanya gas elpiji/minyak tanah bagi penduduk Propinsi NAD khusunya dan indonesia dalam beberapa tahun kedepan. Mengingat Propinsi Aceh merupakan daerah tropis dan mempunyai iklim yang sangat menguntungkan untuk dikembangkan pemanfaatan energi surya ini se-optimal mungkin sebab energi surya adalah lebih baik dari segi ekonomi, kelangsungan kelestarian dan amdalny. Prototipe hasil penelitian ini merupakan pengembangan keilmuan rekayasa bidang konversi energi sebagai upaya pengembangan teknologi /sumber energi terbarukan untuk kebutuhan penduduk /ibu rumah PENDAHULUAN Saat ini kebutuhan energi, khususnya energi listrik (energi listrik adalah energi yang mudah dikonrversikan ke dalam bentuk energi yang lain) terus meningkat dengan pesat, bahkan di luar estimasi yang diperkirakan. Hal ini sudah selayaknya sebagai dampak meningkatnya seluruh aktivitas kehidupan yang menggunakan energi listrik. Bagi Indonesia masalah energi menjadi lebih penting lagi artinya dan perlu mendapatkan penanganan yang khusus karena; 1) Lebih kurang 80 % kebutuhan energi di Indonesia dipenuhi oleh minyak bumi (data 2002), 2) Harga minyak dan Konsumsi minyak bumi yang cenderung meningkat dengan pesat setiap tahun, DAN 3) Banyaknya sumber-sumber alternatif di Indonesia yang perlu dikembangkan. Pokok-pokok mengenai energi telah dicantumkan dalam Kebijakan Energi Nasional yang tujuan dari kebijakan tersebut adalah penghematan bahan bakar minyak bumi dan pengembangan sumber-sumber energi alternatif lainnya. Energi matahari dapat dimanfaatkan dengan berbagai cara yang berlainan bahan bakar minyak adalah hasil fotosintesis, tenaga hidro elektrik adalah hasil sirkulasi hujan tenaga angin adalah hasil perbedaan suhu antar daerah dan sel surya (sel fotovoltaik) yang menjanjikan masa depan yang cerah sebagai sumber energi listrik. Karena sel surya sanggup menyediakan energi listrik bersih tanpa polusi, mudah dipindah, dekat dengan pusat beban sehingga penyaluran energi sangat sederhana serta sebagai negara tropis, Indonesia mempunyai karakteristik cahaya matahari yang baik (intensitas cahaya tidak fluktuatif) dibanding tenaga angin seperti di negara-negara 4 musim, utamanya lagi sel surya relatif efisien, tidak ada pemeliharaan yang spesifik dan bisa mencapai umur yang panjang serta mempunyai keandalan yang tinggi. Dalam keadaan cuaca yang cerah, sebuah sel surya akan menghasilkan tegangan konstan sebesar 0.5 V sampai 0.7 V dengan arus sekitar 20 mA dan jumlah energi yang diterima akan mencapai optimal 80 Jurnal Litek Volume 8 Nomor 2, September 2011: hal. 80-85 tangga di Indonesia dengan biaya operasional dan biaya perawatan yang murah, dapat digunakan oleh kalangan industri yang memerlukan peralatanperalatan pemrosesan dengan menggunakan suhu. Khususnya dapat digunakan untuk menunjang dan mendukung proses pembelajaran konversi energi/energi terbarukan di Politeknik Negeri Lhokseumawe. II. Topologi Inverter Sebagai Sumber Tegangan Terkendali (VSI) Pada kondisi operasional sistem PV stand alone, inverter merupakan inverter tegangan terkendali. Tujuan pengontrolan inverter untuk menjaga amplituda dan frekwensi tegangan keluaran inverter stabil. Topologi inverter yang umum digunakan pada sister PV stand alone ditunjukkan dalam gambar 2.[5][6]. TINJAUAN PUSTAKA Sel PV, Modul dan Array DC = Umumnya sel surya dikombinasikan sesuai dengan rating tegangan dan arus yang diinginkan. Pembentukan suatu modul tegangan sel surya dihubungkan secara seri. Suatu group dari sel surya disebut modul photovoltaic. PV array merupakan kumpulan dari modul photovoltaic yang saling dihubungkan untuk membangkitkan tenaga listrik. PV array dapat terdiri dari satu modul sampai ribuan modul photovoltaice, variasi daya keluaran dari beberapa Watt sampai Mega Watt tergantung jumlah modul yang digunakan. Rating daya modul dinyatakan sebagai daya keluaran modul pada nilai radiasi cahaya matahari 1000 W/m2 pada temperatur 25 o C ( pada tengah hari yang cerah –mendekati sore) [1]. (a) = pom pa P e n g o n tr o la n m u a ta n lis tr ik Kedua topologi umum inverter, terisolasi atau tidak terisolasi dapat bekerja dalam kondisi arus kontinyu atau arus tidak kontinyu. Pada kondisi operasional arus kontinyu, induktor tegangan masukan dan induktor tegangan keluaran harus dioperasikan dalam mode arus kontinyu. Kondisi operasional arus tidak kontinyu, salah satu induktor harus dalam mode arus tidak kontinyu. Salah satu keuntungan kondisi operasional arus tidak kontinyu dapat digunakan ukuran induktor yang kecil. B eb an b. Sistem dengan baterai Pengontrolan muatan listrik Inverter DC/AC V o lta ge B o o st E le m e n t (b) Gambar 2. Topologi umum inverter pada sistem PV, (a). Konverter Boost seri dengan PWM inverter , (b) PWM inverter seri dengan transformator isolasi 50 Hz B a te ra i Solar array AC = a. Sistem tanpa baterai S o la r a rra y DC In ve rtin g E le m e n t Sistem PV yang paling umun digunakan untuk aplikasi disebut stand alone, karena dapat lansung digunakan untuk mengendalikan beban. Gambar 1. menunjukkan tiga konfigurasi dari sistem PV stand-alone [2]. m o to r DC = Sistem photovoltaic (PV) s o la r a rra y DC AC Beban AC Kualitas Inverter Beban DC Kualitas Inverter merupakan penentu dari kualitas daya yang dihasilkan oleh suatu sistem. Inverter berfungsi merubah tegangan DC baterai atau rangkaian rectifier-charger menjadi tegangan AC, sinyal atau gelombang output berbentuk kotak setelah Baterai c. Sistem dengan baterai dan inverter Gambar 1. Tiga konfigurasi sistem PV Stand Alone 81 Rancang Bangun Prototipe Kompor Energi Surya.…………………………Muhaimin dan Teuku Hasanuddin melalui pembentukan gelombang dan rangkaian filter. Tegangan output yang dihasilkan harus stabil baik amplitudo tegangan maupun frekuensinya. Inverter yang digunakan secara umum ada dua macam yaitu : 1. Inverter dengan frekuensi dengan tegangan konstan atau CVCF (Constant Voltage Constant Frequency). Pada umumnya Inverter ini digunakan untuk peralatan-peralatan elektronika atau peralatan listrik satu fasa. 2. Inverter dengan frekuensi dan tegangan berubahubah. Pada umumnya Inverter ini digunakan pada pemakaian khusus seperti pada motor listrik tiga fasa dengan sumber tegangan DC. Aplikasi penetapan pada modul sel surya merupakan sistem sun seeker (penjejak posisi matahari) dan memungkinkan dilakukan pengaturan suhu. Kebanyakan rangka kaki modul sel surya dibuat tetap (permanen) sehingga tidak dapat bergerak maka sel surya tidak bisa menghasilkan listrik secara optimal, karena praktis dalam sehari hanya satu sampai dua jam saja posisinya tegak lurus terhadap posisi matahari, sehingga diharapkan pemasangan modul sel surya menghadap ke barat untuk menampung sinar matahari pada jam 13.00 sampai 14.00 yang dianggap paling kuat. Pada sudud 90 derajat. Agar panel sel surya tersebut senantiasa dapat menghadap dengan sudut ke posisi matahari yang selalu berubah bisa dipasang sistem sun seeker yang akan membuat modul sel surya mengikuti jejak sinar matahari. III. Solar array 6. IV. Tungku pemanas HASIL DAN PEMBAHASAN Adapun bagian-bagian prototipe kompor energi surya yang dilakukan pengujian adalah : a. Pengujian sel surya b. Pengujian MPPT c. Pengujian Inverter d. Pengujian elemen pemanas e. Pengujian keseluruhan sistem Pengujian Sel Surya Pengujian sel surya dimaksudkan untuk mendapatkan data kecepatan pengisian baterai atau besaran arus pengisian baterai selama 12 jam atau pada saat siang hari . Dari data tersebut dapat ditentukan keefektifan dari sel surya dalam pengisian baterai. Rangkaian pengujian separti pada gambar 4. pelaksanaan pengujian dan pengukuran nilai arus pengisian masing-masing diulang pelaksanaannya selama 5 (lima kali pengulangan). Waktu pengujian dilaksanakan mulai dari jam 08.00 sampai dengan jam 16.00 Wib. Hasil pengujin dan nilai pengukuran ditunjukkan dalam tabel 1 dan nilai-ratanya pada tabel 2. A Sel Surya METODE PENELITIAN Pengontrolan muatanlistrik Inverter DC/AC Baterai Pengaturan suhu Gambar 4. Rangkaian pengujian sel surya Kompor energi surya Tabel 1. Hasil pengujian sel surya No 1 MPPT Baterai Gambar 3. Blok diagram sistem yang direncanakan. 2 Gambar 3 menunjukkan blok diagram sistem yang direncanakan pada pelaksanaan penelitian, dimana sistem terdiri dari: 1. Panel sel surya 2. Modul MPPT/bagian dari pengendali muatan foton ke permukaan panel sel surya 3. Batere berfungsi sebagai sumber listrik cadangan dari modul sel surya, yang dapat digunakan pada sore hari atau malam hari. 4. Modul inverter yang berfungsi untuk mengubah tegangan arus searah menjadi tegangan arus bolak – balik. 5. Modul pengaturan suhu pada nilai yang ditetapkan 3 4 82 W a k tu (W ib ) 08.00 08.00 08.00 08.00 08.00 10.00 10.00 10.00 10.00 10.00 12.00 12.00 12.00 12.00 12.00 14.00 14.00 14.00 14.00 14.00 A ru s ( A ) 2.83 2.84 2.84 2.84 2.85 4.03 4.04 4.04 4.04 4.05 4.07 4.08 4.08 4.08 4.09 4.06 4.06 4.06 4.06 4.05 Jurnal Litek Volume 8 Nomor 2, September 2011: hal. 80-85 Tabel 2. Nilai rata-rata hasil pengujian sel surya No 1 2 3 4 5 W aktu (W ib) 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 Tabel 4. Data hasil pengujian inverter No Arus (A) 2.84 4.04 4.08 4.06 3.74 1 Jenis Gelombang input Bentuk V V (Volt) F(H) 12,7 0 t 2 Pengujian MPPT Gelombang output V 218 51 t Pengujian ini dimaksudkan untuk mendapatkan ketepatan dari posisi sel-sel surya Terhadap sinar matahari. Diinginkan posisi sel surya mengikuti pergerakan dari matahari. Pergerakan sel surya dilakukan secara manual dengan menentukan posisi derajat kemiringan sel surya terhadap sinar matahari berpedoman kepada waktu/jam. Rangkaian pengujian seperti dalam gambar 5 dan data hasil pengujian seperti ditunjukkan dalam tabel 3. Pengujian Elemen Pemanas Pengujian ini dimaksudkan untuk melihat berapa besar arus yang dibutuhkan untuk sebuah elemen pemanas sehingga elemen tersebut membara ( kemerah merahan). Ini sangat diperlukan untuk menentukan berapa lama prototipe kompor energi surya tersebut dapat bekerja, yang mana sangat tergantung kepada kemampuan dari sel surya dalam mengisi baterai. s e l s u ry a Data hasil pengujian elemen pemanas ditunjukkan dalam tabel 5. Tabel 5. Data pengujian elemen pemanas No Indikator (warna) MPPT 1 2 Gambar 5. Rangkaian pengujian MPPT W aktu (W ib) 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 Arus listrik (A) 1,3 1,2 5 220 Pengujian Keseluruhan Sistem Kompor Energi Surya Tabel 3. Data hasil pengujian MPPT No 1 2 3 4 5 Warna dasar Kemerah merahan Waktu (detik) Untuk menentukan bahwa prototipe telah bekerja sesuai dengan spesifikasi yang ditetapka perlu dilakukan pengujian. Nilai rata-rata hasil pengujian ditunjukkan dalam tabel 6. Kemiringan (Derajat) 60 30 0 -30 3.74 Tabel 6.Nilai rata-rata hasil pengujian No Jam Posisi panel V (Wib) (derajat) (V) Pengujian Inverter Pengujian inverter dilakukan untuk melihat tegangan keluaran yang dihasilkan apakah sudah sesuai dengan standar PLN yaitu 220 Volt dan frekwensi 50 Hz. Pada prinsipnya sebuah inverter adalah sebuah peralatan yang mampu merubah tegangan DC menjadi tegangan AC. Tegangan keluaran diusahakan sedekat mungkin dengan tegangan jala-jala PLN . 1 2 3 4 5 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 60 30 0 -30 -60 12.7 12.7 12.7 12.7 12,7 I (A) Daya DC inverter (W) Tengangan AC Inverter (V) 2,84 4,04 4,08 4.06 3,74 36,068 51,308 51,816 51,562 47,498 218 219 218 218 219 Dalam bentuk grafik Waktu versus ditunjukkan dalam gambar 6 83 Arus listrik Rancang Bangun Prototipe Kompor Energi Surya.…………………………Muhaimin dan Teuku Hasanuddin 6 300 4 Tegangan Inverter(V ) 200 2 Arus Panel 0 100 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 0 08.00 10.00 12.00 14.00 16.00 Gambar 6. grafik waktu versus arus listrik Dalam bentuk grafik Waktu versus ditunjukkan dalam gambar 7. Arus Inverter (A) Gambar 10. Grafik waktu versus tegangan,arus dan daya inverter Daya listrik Pembahasan 300 250 200 150 100 50 0 Tabel 2 adalah tabulasi data untuk nilai ratarata hasil pengujian. Dari hasil pengukuran tersebut dapat dilihat bahwa arus yang dihasilkan sel surya untuk mengisi baterai cukup besar dengan arus maksimum sebesar 4,08 Ampere yang didapat pada pengukuran jam 12.00 Wib. Sedangkan arus pengisian paling kecil adalah 2,84 Amper yang terukur pada jam 8.00 Wib. Rata –rata arus pengisian 3,75 Ampere , dengan tegangan tamba beban sel surya sebesar 19,9 Volt memungkinkan arus dari sel surya akan mengisi baterai aki. Dengan arus pengisian rata-rata 3,75 Ampere/ hari dan aki yang digunakan adalah aki 2 x 32 Ah, hingga dari data tersebut dapat dihitung waktu pengisian adalah : Daya DC Daya AC Gambar 7. grafik waktu versus daya listrik 5 4 t = 64/3,75 = 17 Jam Arus Panel 3 2 Dalam satu hari dihitung selama delapan jam, aki akan diisi ulang sebesar 3,75 x 8 = 30 Ah. Keadaan ini menunjukkan bahwa sel surya hanya mampu mengisi 47 % dari total kapasitas aki. Untuk mengisi penuh aki diperlukan lebih dari dua hari dengan asumsi cuaca cerah. Hal ini menunjukkan pengisian aki belum efektif. Ketidak efektifan ini disebabkan oleh keadaan cuaca yang tidak begitu cerah pada saat percobaan, dengan mengingat kapasitas dari sel surya masing-masingnya 4 Ampere. Dari tabel 4 menunjukkan gelombang output yang dihasilkan oleh inverter mendekati gelombang dari sumber PLN, yaitu pada variabel frekwensi dan amplitude nya yaitu sebesar 219 Volt , 50 Hz. Kesamaan ini memberikan arti yang positip mengingat beban yang diberikan dan diproduksi sesuai dengan rating tegangan PLN. Dari tabel 6 juga terlihat nilai rata-rata hasil pengukuran tegangan keluaran yang dihasilkan inverter yang rata-ratanya 218,3 Volt, ini dikarenakan kompor listrik yang digunakan pada saat pengambilan data di set pada daya 300 Watt. Arus yang diserap sebesar 1,2 Ampere pada sisi keluaran inverter maka dapat dihitung arus pada sisi inputnya sebesar 21 Ah. Arus sebesar 21 Ah ini dan kapasitas pengisian aki 30 Ah, maka kompor tersebut dapat digunakan dalam satu hari selama 1,43 jam . Arus Inverter 1 0 60 30 0 -30 -60 Gambar 8. grafik sudut panel sel surya versus Arus listrik 300 250 200 150 Daya DC 100 Daya AC 50 0 60 30 0 -30 -60 Gambar 9. Grafik sudut panel sel surya versus Daya Listrik 84 Jurnal Litek Volume 8 Nomor 2, September 2011: hal. 80-85 V. 1. 2. 3. KESIMPULAN Arus rata-rata pengisian aki 3,75 A . memiliki kemampuan mengisi aki sebesar 30 Ah/hari. Gelombang inverter yang dihasilkan memiliki amplitude dan frekwensi mendekati nilai sumber PLN yaitu 219 Volt, 51 Hz. Dengan beban 300 Watt, prototipe kompor energi surya dapat dioperasikan selama 1,43 jam. DAFTAR PUSTAKA [1]. Y. M. Chen, C. Wu, 2001, Determination Of The Solar Cell Panel Installation Angle, IEEE. [2]. J. M. A. Myrzik, 2001, Novel Inverter Topologies For Single Stand-Alone Or Grid Connected Photovoltaic System, IEEE PEDS. [3]. S. El-Barbari, W. Hofmann, 2001, Control Of A 4 Loeg Inverter For Stand – Alone Photovoltaic System, IEEE. [4]. N. Khaentung, P. Sirisuk, W. Kuratach, 2003, A Novel ANFIS Controller For Maximum Powe Point Tracking In Photovoltaic System, IEEE. [5]. R. Saleh, E.E. El-Kholy, 2003, Agenetic Algoritm-Based Novel Speed Controller For Induction Motor Drive, IEEE. [6]. Internet source, Tecnical Brief. 2004, Solar Photovoltaic, 85