kementerian pendidikan dan kebudayaan

advertisement
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
Gedung H, Kampus Sekaran, Gunungpati, Semarang 50229
Telepon: (024) 8508081, Fax. (024) 8508082; Email: [email protected]
Website http://www.unnes.ac.id
Data skripsi mahasiswa Universitas Negeri Semarang
NAMA
NIM
PRODI
JURUSAN
FAKULTAS
EMAIL
PEMBIMBING 1
PEMBIMBING 2
TGL UJIAN
:
:
:
:
:
:
:
:
:
MS. VIKTOR PURHANUDIN
2503405516
Pendidikan Seni Drama, Tari, dan Musik (Pendidikan Seni Musik)
Seni Drama, Tari, dan Musik
Bahasa dan Seni
matematika5678 pada domain yahoo.com
Dr Sunarto, M.Hum
Prof Dr F Totok S, M.Pd
2011-08-16
BENTUK PENYAJIAN KESENIAN REBANA NURUL FAJAR MAN KENDAL
ABSTRAK
Skripsi yang berjudul “Bentuk Penyajian Kesenian Rebana Nurul Fajar MAN Kendal― ini
dimotivasi oleh semakin derasnya pluralitas budaya barat yang semakin menjajah dan hampir mungkin
menjadi tuan rumah di tanah air sendiri, namun tidak rebana Nurul Fajar MAN Kendal tetap eksis untuk
melestarikan kebudayaan tanah air sendiri.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan maksud untuk membuat pencandraan. Lokasi
penelitian adalah MAN Kendal. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi dan wawancara.
Analisis data dilakukan dengan cara mendeskripsikan dan mereduksi data, kemudian disimpulkan.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertama, MAN Kendal lebih mengembangkan seni rebana
daripada jenis kesenian lain karena sesuai dengan visi dan misinya sebagai tempat pembinaan dan
pengembangan agama Islam. Dalam konteks ilmiah seni rebana sebagai sistem simbol bagi komunitas
sekolah tersebut, apalagi setelah ditetapkan dan diumumkan dengan nama Grup Seni Rebana Nurul
Fajar MAN Kendal. Kedua, peran seni rebana bagi sekolah, yaitu (1) sebagai hiburan para siswa, (2)
sebagai seni pertunjukan pada peringatan hari-hari besar Islam, (3) Sarana pengagungan kebesaran
Allah SWT dan nabi Muhamamd SAW, serta sebagai sarana dakwah atau syiar agama, (4) Sarana
promosi bagi keberadaan MAN Kendal. Bagi MAN Kendal seni rebana merupakan alat dan bentuk
pernyataan diri dalamrangka pengembangan nilai-nilai Islami. Dengan demikian, seni rebana lebih
berfungsi sosial. Ketiga, upaya MAN Kendal dalam mengembangkan seni rebana Nurul Fajar dilakukan
secara keekluargaan, yaitu dengan sistem manajemen kebersamaan, tidak ada spesialisasi keahlian,
dan dengan struktur organisasi yang tidak kompleks. Dengan sistem seperti itu, grup seni rebana Nurul
Fajar di MAN Kendal telah mampu menjadi seni komersil. Dengan demikian, keberadaan seni rebana
menjadi kebutuhan primer. Keempat, bentuk penyajian seni rebana Nurul Fajar di MAN Kendal tidak
jauh berbeda dengan seni pertunjukan tradisional lainnya. Secara struktural terdiri atas tiga bagian,
yaitu pembukaan (awal), bagian inti (pokok), dan bagian penutup (akhir). Substansi seni rebana tetap
mengarah pada nilai-nilai Islami, yaitu melalui isi atau pesan yang direfleksikan dalam syair-syair lagu
dan simbol bahasa yang indah serta mengagungkan kebesaran Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW.
Dalam kontek inilah sesungguhnya seni rebana merupakan bentuk baru ari tradisi diluar budaya
Indonesia, yang kemudian dibawa dan dikembangkan oleh MAN Kendal seperti halnya membaca Al
Qur’an (Qiroaah) dan membaca puisi (Tahmid dan Malih).
Sesuai dengan hasil penelitian, penulis menyarankan beberapa hal sebagai berikut (1) apabila seni
rebana Nurul Fajar di MAN Kendal sudah mengarah kepada seni komersial, maka tidak perlu ragu dan
berpandnagan konservatif. Sebaliknya harus selalu proaktif mengikuti perkembangan
selera
masyarakat luas, (2) sehubungan dengan pengembangan sarana pertunjukan, grup seni rebana Nurul
Fajar perlu menambah peralatannya, seperti Keyboard, melengkapi dengan tata busana yang lebih
variatif dan aspek penunjang lainnya. Dengan demikian, penyajian atau penampilannya lebih bisa
variatif dan dinamis, sehingga akan semakin menarik perhatian publik, khusunya dalam merespon
lagu-lagu baru yang sedang populer atau sedang naik daun di tengah khalayak luas.
KATA KUNCI
bentuk, peran, rebana#
REFERENSI
Abu Syuhbah, Dr. M. M. Kutubus Sittah, diterjemahkan oleh Ahmad Ustman, Surabaya: Pustaka
Progresif, cetakan pertama, April 1993.
Al-Bahdadi, Abdurrohman, Seni dalam Pandangan Islam: Seni Vokal, Musik dan Tari, Jakarta: Gema
Insani Press, Cetakan ertama, November 1991.
Al-Ghazali, Kimis Kebahagiaan, diterjemahkan oleh Haidar Bagir, Bandung: Mizan, Cetakan Kelima,
September 1986.
Al-Ghazali, Syikh Muhammad, Studi Kritis Atas Hadits Nabi SAW: Antara Pemahaman Tekstual dan
Kontekstual, diterjemahkan oleh Muhammad Al-Baqir, Bandung: Mizan, Cetakan Pertama, Oktober
1991.
Al-Hikmah: Jurnal Studi-studi Islam No. 1, Bandung: Yayasan Muthahhari Untuk Pencerahan Pemikiran
Islam, Maret – Juni 1990.
Al-Jazairi, Abi Bakr Jabir, Haramkah Musik dan Lagu?, diterjemahkan oleh Awfal Ahdi, Jakarta: CV.
Cakrawala Persada, Cetakan pertama, Maret 1992.
Arikunto, S. 1993. Prosedur Penelitian. Jakarta : Rineka Cipta
Armahadi Mahzar, Islam Masa Depan, Bandung: Pustaka, Cetakan Pertama, 1993.
Bagus Susetyo. 2005. “Perubahan Musik Rebana Menjadi Kasidah Modern di Semarang Sebagai
Suatu Proses Delkulturasi Dalam Musik Indonesia― dalam Harmonia Vol. 6 No. 2 / Mei-Agustus 2005
: Sendratasik Unnes.
Baines Anthony, 1977. Wood Wind Instrument and Their history, Faber paperbacks.
Baker, J.W.M., Agama Asli Indonesia (Pro-Maniscripto), Yogyakarta: S.T, Pradywidya – Yogyakarta,
1976.
Barmawi Umari, Drs., Sistematik Tasawwuf, Solo CV. Ramadhani, Oktober 1990.
Bastomi, Suwaji, 1992. Apresiasi Kesenian Tradisional. Semarang. Semarang Press.
Dawam Rahardjo, M., Presepsi Gerakan Islam Terhadap Kebudayaan, di dalam Alfian (ed.), Persepsi
Masyarakat Tentang Kebudayaan, Jakarta: Gramedia, 1995.
Djamil Soeherman dan Muhamamd Diponegoro, Kabar Dari Langit, Bandung: pustaka, Cetakan
pertamam 1998.
Djoko Suryo, et al., Gaya Hidup Masyarakat Jawadi Pedesaan: Pola Kehidupan Sosial – Ekonomi
dan Budaya, Yogyakarta: Proyek Penelitian dan pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi),
1985.
Edi Sedyawati dan Sal Murgianto, “Dakwah Islam Dalam Tontonan―, Nafas Islam: Kebudayaan
Indonesia, Jakarta-Indonesia, Festival Istiqlal, 1991.
Endang Syaifudin Ansharim H.,M.A., Agama dan Kebudayaan, Surabaya: PT. Bina Ilmu, 1980.
Ensiklopedia Musik Indonesia Jilid I, Jakarta: PT. Cipta Adi Pustaka, cetakan Kedua.,1929.
Fazlur Rahman. Metode dan Alternatif Neomodernisme Islam, diterjemahkan dari beberapa artikel
berbahasa Ingrris karangan Fazlur Rahman oleh Yustiono dan Edy Sutrisno, Bandung, Pustaka,
Cetakan Pertama, 1998.
HAMKA, Prof. Dr., Sejarah Umat Islam Jilid II, Jakarta: Bulan Bintang, Cetakan kedua, 1976.
Hart C. Michael. Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh, diterjemahkan oleh Mahbub Junaedi,
jakarta: Pustaka Jaya, Cetakan keempatbelas, 1992.
Israr, Sejarah Kesenian Islam Jilid I, Jakarta: Bulan Bintang, cetakan Pertama, 1978.
Jamalus. 1988. Pengajaran Seni Musik Melalui Pengalaman Musik. Jakarta. Departemen Pendidikan
dan Kebudayaan Kamus Besar Bahasa Indonesia. Balai Pustaka.
Joseph, W. 2001. Teori Musik Dasar. Semarang. Jurusan Sendratasik, FBS UNNES.
Kuntowijoyo. Tema Islam dalam Pertunjukan Rakyat Jawa: Kajian Aspek Sosial, Keagamaan dan
Kesenian, Yogyakarta: Proyek Penelitian dan Pengkajian Kebudayaan Nusantara (Javanologi), 1986.
Latifah Koodijat, 1983. Istilah-istilah Musik. Jakarta. Jambatan
Ling, Martin, Wali Sufi Abad XX, diterjemahkan oleh Abdul Hadi W.M, Bandung: Mizan, Cetakan
Kedua, 1991.
Loren Bagus, Metafisika, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, Cetakan Pertama, 1991.
Madchan Anies, Drs., Peringatan Maulid Nabi Muhamamd SAW dan terjemahan Al-Barzanji,
Yogyakarta: Balai Ilmu, Cetakan Pertama, 1983
Mahmud Ahmad AL-Hifni, Dr, Musik di dalam Sumbangan Islam Kepada Ilmu dan Kebudayaan, Komisi
Mesir untuk UNESCO, diterjemahkan oleh Ahmad Tafsir, Bandung: Pustaka, Cetakan Pertama, 1986.
Miller, Hugh M 2001. Apresiasi Musik. Yogyakarta. Yayasan Lentera Budaya.
Moleong, J. Lexy. 1988. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta: Depdikbud
Nasr, Seyyed Hossein, Spiritualitas dan Seni Islam, diterjemahkan Drs. Sutejo, Bandung: Mizan,
Cetakan Pertama, 1993.
Nasution, 1996. Metodologi Penelitian Naturalistik Kualitatif. Bandung: Tarsito
Nicholson, Reynold, Jalaluddin Rumi: Ajaran dan Pengalaman Sufi, diterjemahkan Drs Sutejo, Jakarta:
Pustaka Firdaus, 1993.
Noor, Matwadam, Drs. M., Lintasan Kebudayaan Sejarah Islam, Yogyakarta: CV. Bina Usaha, 1987.
Parto, S. 1996. Seni Musik Barat dan Sumber Daya Manusia. Yogyakarta.
Poerwadarminta, W.J.S, Kamus Umum Bahasa Indonesia, Jakarta: PN Balai Pustaka, cetakan Kelima,
1976
Prier. S.J. Edmund. 1996. Ilmu Bentuk Musik. Yogyakarta. Pusat Musik Liturgi.
_______.1991. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
_______.1993. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.
_______.2000. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Ganes Exsact. Bandung.
Quraish Shihab, Dr. M, Membumikan Al-Qur’an: Fungsi Wahyu dalam Kehidupan Masyarakat,
Bandung: Mizan, 1993.
Sunarto. 1994. “Studi Shalawat Diba’an di Dusun Watukarung I, Kelurahan Margoagung
Kabupaten Sleman, Yogyakarta Dalam Kontek Adanya Pengaruh Idiom Persia―. Skripsi. Yogyakarta:
Fakultas Seni Pertunjukan.ISI Indonesia.
Syahrul Syah Sinaga. 2006. “Fungsi dan Ciri Khas Kesenian Rebana di Pantura Jawa Tengah―
dalam Harmonia Vol. VII No. 3 / September-Desember 2006: Sendratasik Unnes.
Widjojo, R. 1941. Serat Menak. Batavia: Balai Pustaka.
Download