PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) dalam Ilmu Biologi Oleh ERMA INDRIYANA NPM :1211060086 Jurusan :Pendidikan Biologi FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438H/2017 i PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG Skripsi Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd ) dalam Ilmu Biologi Oleh ERMA INDRIYANA NPM :1211060086 Jurusan :Pendidikan Biologi Pembimbing I : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. Pembimbing II:Aulia Novita Sari, M.Pd FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG 1438H/2017 ii ABSTRAK PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG Oleh: Erma Indriyana Berdasarkan observasi yang telah peneliti lakukan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung pada mata pelajaran IPA, bahwa guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan LKS dan buku cetak saja. Hal ini berdampak terhadap rendahnya hasil belajar siswa pada kelas VIII. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Apakah ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung”. Penelitian ini menggunakan metode quasi eksperimen. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VIII SMP PGRI 6Bandar Lampung tahun ajaran 2016/2017, sampel dipilih secara acak kelas dengan pengambilan sebanyak 2 kali diperoleh sampel kelas VIII F dan VIII G yang berjumlah 74 siswa. Kelas VIII F terpilih sebagai kelas kontrol dan kelas VIII G terpilih sebagai kelas eksperimen.Untuk mengetahui pengaruh hasil belajar dilakukan tes dengan soal essay berjumlah 10 soal. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIIIdi SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, angket dan dokumentasi. Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata nilai pretest siswa pada kelas eksperimen adalah 40 dan posttes 81. Sedangkan untuk kelas kontrol nilai pretes 41 dan posttes 67. Hasil uji t menunjukkan bahwa diperoleh hasil sig. (2tailed)< 0,005. Dari hasil data yang diperoleh terlihat bahwa kelas eksperimen dengan menggunakan bahan ajar leaflet memperoleh nilai rata-rata lebih tinggi dibandingkan kelas kontrol yang hanya menggunakan LKS dan buku cetak. Berdasarkan hasil analisis data dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet memberikan pengaruh terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Kata kunci:bahan ajar leafletdan hasil belajar iii KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat : Jl. Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung, (0721) 703260 HALAMAN PERSETUJUAN Judul Skripsi : PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG Nama NPM Jurusan Fakultas : : : : Erma Indriyana 1211060086 Pendidikan Biologi Tarbiyah dan Keguruan MENYETUJUI Untuk dimunaqasyahkan dan dipertahankan dalam sidang munaqasyah Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung Pembimbing I , Pembimbing II, Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. NIP. 19560611 198803 1 001 Aulia Novita Sari, M.Pd Mengetahui, Ketua Jurusan Pendidikan Biologi Dr. Bambang Sri Anggoro, M. Pd NIP. 19840228 2006 04 1 004 iv KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTANLAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN Alamat : Jl. Letkol Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung, (0721) 703260 PENGESAHAN Skripsi dengan judul, “PENGARUH PENGGUNAAN BAHAN AJAR LEAFLET TERHADAP HASIL BELAJAR IPA SISWA KELAS VIII DI SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNGDisusun oleh: Erma Indriyana, NPM: 1211060086,Jurusan Pendidikan Biologi, telah dimunaqasyahkan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung pada Hari/Tanggal: Kamis/ 26Januari 2017. TIM DEWAN PENGUJI Ketua Sidang : Prof. Dr. Hj. Nirva Diana, M.Pd (………………...….) Sekretaris : Indarto,M.Sc (………………...….) Penguji Utama : Dr. Guntur Cahaya Kesuma, MA (………………...….) Penguji Pendamping I : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA (………………...….) Penguji Pendamping II : Aulia Novitasari, M.Pd (………………...….) Mengetahui, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd NIP. 195608101987031001 v MOTTO “Hai sekalian manusia, makanlah yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti langkah-langkah syaitan; karena sesungguhnya syaitan itu adalah musuh yang nyata bagimu” (QS. Al-Baqarah : 168) vi PERSEMBAHAN Skripsi ini saya persembahkan kepada: 1. Orang tuaku tercinta, Ayahanda Almarhum Kholil yang membuat penulis termotivasi menyelesaikan skripsi. Ayahanda Sutiyo dan Ibunda Romelah yang selalu memberikan do’a dan dukungan serta kasih sayang mereka, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. 2. Kakak tercinta, Eri Wibowo beserta istrinya Sringatun dan ke ponakkankuDeri Marta Yusup yang selalu memberi motivasi serta semangat kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. 3. Sahabat - sahabatku (Yuniyati Rosdiana Siregar, Sinta Damaiyanti, Dewi Maharani, Desi Ria Kumala, Dewi Setiawati, Deni Susana, Dian Sari, Berti Anina, Nopriyani, Suci Setiawati, Dini Julian, Umi Rohmah, Ana Adieni, Rizkiana Nurmareta) yang telah membantu dan memberikan semangat selama penyelesaiaan skripsi ini. 4. Almamaterku tercinta IAIN Raden Intan Lampung yang telah mendidikku menjadi orang yang mapu berfikir lebih maju dan berfikir lebih dewasa serta berkontribusi dalam penyelesaian skripsi ini. vii RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan pada tanggal 10 September 1993, di desa Way ngison, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Primgsewu. Penulis merupakan anak ke-2 dari 2 bersaudara, buah hati pasangan dari Kholil dan Romelah. Penulis memulai pendidikan di SD Negeri 4 Patoman Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2006, kemudian melanjutkan di SMP 11 Maret Sumber Agung, Kecamatan Ambarawa, Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2009 dan melanjutkan di SMA Negeri 1 Pagelaran, Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu, lulus pada tahun 2012. Selanjutnya penulis melanjutkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung Fakultas Tarbiyah dan Keguruan pada Program Studi Pendidikan Biologi pada tahun 2012. Pada bulan Agustus 2015 penulis melaksanakan KKN (Kuliah Kerja Nyata) di Desa Sidomulyo, Kecamatan Bangun Rejo, Kabupaten Lampung Tengah. Kemudian Pada Oktober 2015 penulis melaksanakan PPL (Praktikum Pengalaman Lapangan) di SMK PGRI 4 Bandar Lampung. viii KATA PENGANTAR Dengan mengucapkan Alhamdulillaahirrabbil’alamiin puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah dan kemudahan-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII DI SMP PGRI 6 Bandar Lampung” Skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana pendidikan pada Fakultas Tarbiyan dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung. Dalam upaya penyelesaian skripsi ini, penulis telah banyak menerima bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak serta tidak mengurangi rasa terimakasih kepada semua pihak, maka secara khusus penulis menyebutkan beberapa, sebagai berikut: 1. Dr. H. Chairul Anwar, M.Pd selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. 2. Dr. Bambang Sri Anggoro, M.Pd selaku Ketua Jurusan dan Dwijowati Asih Saputri, M.Siselaku Sekretaris Jurusan Pendidikan Biologi Institut Agama Islam Negeri Raden Intan Lampung. 3. Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA, selaku pembimbing I dan Aulia Novita Sari, M.Pdselaku pembimbing II, yang telah menyediakan waktu dan dengan sabar membimbing, mengarahkan, dan memberikan motivasi kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. ix 4. Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan IAIN Raden Intan Lampung yang telah banyak membantu dan memberikan ilmunya kepada penulis selama menempuh perkuliahan sampai selesai. 5. Riyanto S.Pd selaku Kepala Sekolah SMP PGRI 6 Bandar Lampung yang telah mengizinkan penulis untuk mengadakan penelitian di sekolah tersebut. 6. Siti Mariyam S.Pd, selaku guru Mata Pelajaran IPA yang telah membantu selama penulis mengadakan penelitian. 7. Teman-teman seperjuanagan jurusan Pendidikan Biologi angkatan 2012 dan semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu oleh penulis, namun telah membantu penulis dalam penyelesaian skripsi ini. Semoga semua kebaikan yang telah diberikan dengan iklas dicatat sebagai amal ibadah di sisi Allah SWT, Aamiin.Penulis menyadari dengan sepenuhnya bahwa dalam penulisan ini tentunya masih banyak terdapat kesalahan dan masih jauh dari ukura kesempurnaan.Untuk itu penulis mengharapkan kritik dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan skripsi ini.Semoga skripsi ini bermanfaat, khususnya bagi penulis dan bagi pembaca pada umumnya.Amiin. Bandar Lampung, 2016 Penulis ERMA INDRIYANA NPM. 1211060086 x DAFTAR ISI Halaman HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i ABSTRAK ....................................................................................................... iii PERSETUJUAN ................................................................................................. iv PENGESAHAN .................................................................................................. v MOTTO ....................................................................................................... vi PERSEMBAHAN ............................................................................................... vii RIWAYAT HIDUP ............................................................................................ viii KATA PENGANTAR ........................................................................................ ix DAFTAR ISI ....................................................................................................... xi DAFTAR TABEL .............................................................................................. xiv DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xv DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xvi BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ............................................................................ 8 C. Batasan Masalah ................................................................................. 8 D. Rumusan Masalah .............................................................................. 9 E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ........................................................... 9 BAB II LANDASAN TEORI A. Bahan Ajar .............................................................................................. 12 1. Definisi ......................................................................................... 13 2. Tujuan Bahan Ajar ....................................................................... 13 3. Manfaat Bahan Ajar ..................................................................... 15 4. Jenis Bahan Ajar ........................................................................... 14 5. Penyususan Bahan Ajar ................................................................ 15 xi 6. Prinsip – prinsip Pemilihan Bahan Ajar ....................................... 16 B. Leaflet .................................................................................................... 16 1. Definisi .......................................................................................... 16 2. Struktur Leaflet ............................................................................. 17 3. Isi Pesan Dari Leaflet .................................................................... 18 4. FaktorPenggunaanLeaflet .............................................................. 19 5. Keunggulan dan Kelemahan Leaflet ............................................. 21 C. Hasil Belajar .......................................................................................... 21 a. Pengertian Belajar .......................................................................... 21 b. Pengertian Hasil Belajar ................................................................. 22 c. Faktor- faktor Yang Mempengaruhi Belajar .................................. 28 D. Materi Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan Pada Manusia ................ 30 E. Penelitian Relavan .................................................................................. 35 F. Kerangka Pikir ....................................................................................... 36 G. Hipotesis Penelitian ............................................................................... 39 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian ............................................................. 40 B. Metode Penelitian ................................................................................... 40 C. Desain Penelitian .................................................................................... 40 D. Variabel Penelitian .................................................................................. 41 E. Populasi dan Sampel ............................................................................... 42 F. Teknik Sampling ..................................................................................... 43 G. Prosedur Penelitian ................................................................................. 43 1. Persiapan ........................................................................................... 43 2. Tahap pelaksanaan penelitian............................................................. 44 3. Tahap pasca pelaksanaan ................................................................... 45 H. Teknik pengumpulan data ....................................................................... 45 I. Instrument Penelitian .............................................................................. 47 1. Tes ..................................................................................................... 48 xii a. Uji Validitas ........................................................................... 48 b. Reliabilitas ............................................................................. 49 c. Uji Daya Beda ........................................................................ 50 d. Tingkat Kesukaran ................................................................. 50 J. Teknik Analisis Data .............................................................................. 51 1. Angket Respon Siswa ........................................................................ 52 2. Uji Normalitas ................................................................................... 52 3. Uji Homogenitas ............................................................................... 53 4. Uji Hipotests Statistik ........................................................................ 53 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Analisis Hasil Uji Instrumen ............................................................... 59 1. Uji Validitas .................................................................................. 59 2. Uji Tingkat Kesukaran ................................................................. 61 3. Uji Daya Beda .............................................................................. 62 4. Uji Reliabilitas ............................................................................... 63 B. Hasil Penelitian ................................................................................... 63 1. Analisis Hasil Pretast dan Postest .................................................. 64 2. Presentase Ketercapaian Indikator .................................................. 65 3. Analisis Data .................................................................................. 66 C. Pembahasan .......................................................................................... 70 BAB V KESIMPULAN A. Kesimpulan ......................................................................................... 75 B. Saran ................................................................................................... 76 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRA xiii DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1.1 Nilai Hasil Belajar .....................................................................................5 Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasy Eksperimen .......................................................41 Tabel 3.2 Interprestasi Validitas ................................................................................49 Tabel 3.3 Interprestasi Indeks Reabilitas ..................................................................50 Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda ........................................................................50 Tabel 3.5 InterprestasiTingkat Kesukaran Butir Soal ...............................................51 Tabel 3.6 Kriteria Respon Siswa ...............................................................................52 Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Uji Coba .......................................................................60 Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal ...................................................................61 Tabel 4.3 Daya Beda Butir Soal ................................................................................62 Tabel 4.4 Hasil Pretest dan Postest ...........................................................................64 Tabel 4.5 Ketercapaian Indikator Pretest Eksperimen dan Kontrol .........................65 Tabel 4.6 Ketercapaian Indikator Posttest Eksperimen dan Kontrol .....................…66 Tabel 4.7Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttes.......................................…67 Tabel 4.8Hasil Uji Homogenitas ............................................................................…67 Tabel 4.9Uji t Independent ....................................................................................…68 xiv DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 2.1 Saluran Pencernaan .......................................................................... 30 Gambar 2.2 Rongga Mulut ................................................................................... 31 Gambar 2.1 Kerangka Berfikir ............................................................................. 38 Gambar 3.1 Pengaruh Variabel X dan Y ........................................................ .....42 Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa ......................................... 69 xv DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1Bahan Ajar Leaflet Sistem Pencernaan Manusia .............................. 80 Lampiran 2 Silabus Pembelajaran ....................................................................... 84 Lampiran 3RPP Kelas Eksperimen ..................................................................... 86 Lampiran 4RPP Kelas Kontrol ........................................................................... 94 Lampiran 5Kisi- kisi wawancara guru ............................................................... 102 Lampiran 6Lembar wawancara guru ................................................................. 103 Lampiran 7Angket Respon Siswa ...................................................................... 105 Lampiran 8Lembar Diskusi Siswa ..................................................................... 106 Lampiran 9Kisi Kisi Butir Soal.......................................................................... 112 Lampiran 10Lembar Soal Pretest Dan Posttest .................................................. 124 Lampiran 11Pedoman Penilaian Soal ................................................................ 127 Lampiran 12Daftar Nama Responden Uji Coba Soal ........................................ 131 Lampiran 13Perhitungan Uji Coba Soal Dengan Program Anates .................... 132 Lampiran 14 Nama Siswa .................................................................................. 138 Lampiran 15Nilai Pretest Dan Postest ............................................................... 140 Lampiran 16Analisis Pencapaian Indikator Pretest Kelas Eksperimen ............. 142 Lampiran 17Analisis Pencapaian Indikator Pretest Kelas Kontrol .................... 144 Lampiran 18Analisis Pencapaian Indikator Posttest Kelas Eksperimen............ 147 Lampiran 19Analisis Pencapaian Indikator Posttest Kelas Kontrol .................. 150 Lampiran 20Perhitungan Angket Respon Siswa................................................ 153 Lampiran 21Uji Normalitas Pretest Posttes Eksperimen dan Kontrol .............. 154 Lampiran 22Uji Homogenitas Pretest Posttest Eksperimen dan Kontrol ......... 155 Lampiran 23Uji-T Hipotesis .............................................................................. 157 Lampiran 24Dokumentasi .................................................................................. 158 Lampiran 25Surat penelitian dan validitas ......................................................... 162 xvi 1. Surat Keterangan Validitas 2. Surat Izin Penelitian 3. Surat Telah Melaksanakan Penelitian xvii 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching-material.1 Bahan ajar salah satu sarana untuk mempermudah penyampaian materi dari guru kepada siswa, dengan adanya bahan ajar atau alat-alat penunjang, proses pembelajaran akan memberikan pandangan bahwa guru atau instruktur bukanlah satusatunya sumber belajar. Bahan ajar dapat mewakili apa yang kurang mampu guru ucapkan melalui kata-kata atau kalimat tertentu. Penggunaan bahan ajar diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran siswa yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar yang dicapai. Bahan ajar merupakan bagian penting dalam proses pembelajaran. Menggunkan bahan ajar guru akan lebih mudah dalam melaksanakan pembelajaran, sehingga lebih terbantu dan mudah dalam proses belajar. Bahan ajar dapat dibuat dalam berbagai bentuk sesuai dengan kebutuhan dan karakteristik materi ajar yang akan disajikan. Bahan ajar disusun dengan tujuan menyediakan bahan ajar yang 1 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 120. 2 sesuai kebutuhan pembelajaran, yaitu yang sesuai dengan karakteristik siswa, bahan ajar membantu pembelajaran dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit dipahami, dengan tersedianya bahan ajar yang bervariasi, maka siswa akan mendapatkan manfaat yaitu, kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik, siswa akan lebih banyak mendapatkan kesempatan untuk belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap guru, siswa juga akan mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya. Bentuk bahan ajar dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: (a) Bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model atau maket. (b) Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. (c) Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. (d) Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk interaktif.2 Leaflet merupakan bahan ajar berbentuk selembaran kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak berisi tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa. Leaflet biasanya berukuran A4 yang dilipat tiga.3 Leaflet adalah salah satu bentuk bahan ajar cetak yang berisikan 2 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 174. 3 Roymond H. Simamora, Buku Ajar Pendidikan dalam Keperawatan, (Jakarta: Buku Kedokteran EGC, 2009), h. 70 – 71. 3 rangkuman materi pelajaran. Materi pelajaran tersebut diambil dari beberapa sumber belajar baik buku maupun internet yang dijadikan satu dalam bentuk leaflet. Agar terlihat menarik biasanya leaflet di desain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar-gambar dengan menggunakan bahasa yang sederhana, singkat serta mudah dipahami. Hasil belajar adalah suatu puncak proses pembelajaran. Suatu proses pembelajaran dinyatakan berhasil apabila hasilnya memenuhi tujuan dari proses pembelajaran tersebut. Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah siswa melakukan serangkaian kegiatan belajar yang menyangkut kognitif, afektif, dan psikomotorik.4 Perubahan yang dimaksud adalah perubahan yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Keberhasilan pembelajaran merupakan keberhasilan siswa dalam membentuk kompotensi dan mencapai tujuan, serta keberhasilan guru dalam membimbing siswa dalam pembelajaran. Hasil belajar dalam proses pembelajaran sangat lah penting, orang yang mendapatkan hasil belajar sesuai harapan berarti memperoleh keberhasilan atau kesuksesan, semua orang pasti menginginkan harapan, cita-cita dan keinginannya tercapai. Memperoleh prestasi sesungguhnya merupakan dambaan setiap siswa. Salah satu bahan ajar yang dapat digunakan untuk meningkatkan hasil belajar siswa adalah bahan ajar leaflet. Belajar merupakan interaksi terhadap semua situasi yang ada di sekitar individu. Belajar bukan hanya sekedar menghafal, melainkan suatu proses mental 4 2009), h.3. Nana Sudjana, Penilaian Hasil Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 4 yang terjadi dalam diri seseorang dalam kegiatan pembelajaran.5 Guru dan siswa dalam pendidikan merupakan satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, pendidikan akan berfungsi baik jika terwujudnya interaksi antara guru dan siswa yang aktif dalam kegiatan pembelajaran. Keberhasilan siswa tidak terlepas dari perjuangan, bimbingan, dan tuntunan dari para guru dan begitu juga sebaliknya, para guru akan dikatakan berhasil jika mampu membimbing, membina dan mengajarkan siswa dengan baik dan professional. Berdasarkan hasil wawancara guru mata pelajaran IPA di SMP PGRI 6 Bandar Lampung, yang dilakukan oleh penulis dengan menggunakan angket wawancara menunjukkan bahwa guru menyatakan dalam proses pembelajaran sudah menggunakan bahan ajar, namun hanya menggunakan bahan ajar LKS yang di sediakan di sekolah, hal itu membuat siswa kurang tertarik untuk membaca dan memahami bahan ajar yang telah diberikan.6 Proses Belajar mengajar di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas VIII khususnya pelajaran IPA masih didominasi oleh aktifitas guru. Guru kurang bervariasi menggunakan dan mengembangkan bahan ajar, dimana pada saat proses pembelajaran guru hanya sebatas memberikan materi pelajaran yang terdapat pada LKS. Siswa hanya mendengarkan dan menerima penjelasan yang disampaikan oleh guru yang menyebabkan siswa merasa bosan jenuh dan tidak bisa belajar mandiri. Oleh karena itu di SMP PGRI 6 Bandar Lampung diperlukan bahan ajar yang dapat 5 6 Rusman, Model-Model Pembelajaran, (Jakart: Raja Grafindo Persada, 2012), h. 134. Siti Mariyam, Hasil Wawancara Guru IPA (SMP PGRI 6 Bandar Lampung, 2016). 5 meningkatkan hasil belajar siswa. Bahan ajar yang digunakan guru selama ini berdampak pada hasil belajar sebagai berikut: Tabel 1.1 Data Nilai Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung No Taksonomi Bloom Kelas VIII 1. C1 (Mengingat) 43% 2. C2 (Memahami) 36% 3. C3 (Mengaplikasi) 33% 4. C4 (Menganalisis) 31% Sumber: Data Hasil Belajar Siswa Kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung Data yang diperoleh pada hasil belajar siswa yang bisa menjawab pertanyaan tingkatan kognitif C1 (Mengingat) hanya 43 %, C1 merupakan pengetahuan mencakup kemampuan mengenali, mengetahui dan mengingat hal-hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. Tingkatan kognitif C2 (Memahami), siswa yang bisa menjawab di tingkat kognitif C2 ini hanya 36%, tingkat kognitif C2 merupakan pemahaman mencakup kemampuan untuk menyerap pengertian dari halhal yang telah dipelajari, pada jenjang ini siswa dituntut untuk mengerti dan memahami konsep yang dipelajari. Pada tingkatan kognitif C3 (mengaplikasi) siswa yang bisa menjawab 33%, di soal C3 siswa dituntut untuk menerapkan prinsip dan konsep dalam suatu situasi yang baru. Tingkatan kognitif C4 (menganalisis) siswa yang bisa menjawab 31%, tingkat kognitif C4 siswa diminta untuk menguraikan informasi ke dalam beberapa bagian, menemukan asumsi, membedakan fakta dan pendapat, dan menemukan hubungan sebab dan akibat. 6 Solusi supaya dapat memudahkan proses pembelajaran yaitu dengan menggunakan bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Guru sangat berperan penting dalam proses pembelajaran sehigga guru harus bisa memvariasikan penggunaan bahan ajar yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Meningkatkan hasil belajar siswa, guru memiliki peranan yang sangat penting, guru memiliki tugas dan tanggung jawab yang luas, selain sebagai pengajar, guru dituntut sebagai pembimbing bagi siswa. Kemampuan dalam penguasaan materi, kemampuan dan keterampilan dalam memilih dan menggunakan pendekatan, bahan ajar serta strategi pembelajaran yang dimiliki oleh guru sangat berpengaruh terhadap keberhasilan belajar siswa. Penggunaan bahan ajar merupakan sebuah kreatifitas guru untuk membantu siswa dalam memahami dan menyerap informasi dalam pelajaran, mengingat bahwa karakteristik siswa dalam kelas yang heterogen, salah satu bahan ajar yang dapat digunakan adalah bahan ajar leaflet. Kelebihan leaflet yaitu efektif untuk pesan singkat, sederhana, dan murah, siswa dapat belajar mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat memberikan detil yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru dapat mempelajari informasi yang rumit bersama-sama. Leaflet menarik untuk dilihat, mudah untuk dimengerti, merangsang imajinasi dalam pemahaman isi leaflet, lebih ringkas dalam penyampaian isi informasi. Leaflet sebagai bahan ajar harus disusun secara sistematis, menggunakan bahasa yang mudah dimengerti, hal ini untuk menarik minat baca dan meningkatkan motivasi belajar siswa. 7 Siswa diharapkan dengan menggunkan bahan ajar leaflet dapat meningkatkan kemampuan berfikir dan motivasi dalam belajar IPA, sehingga akan meningkatkan hasil belajar. Pemilihan bahan ajar yang tepat sangat berpengaruh, baik pada proses pembelajaran maupun hasil belajaranya. Hasil belajar IPA tidak dapat dicapai dengan maksimal jika dalam pemilihan bahan ajar yang digunakan tidak tepat. Setyono berpendapat bahwa bahan ajar leaflet dapat menciptakan suasana belajar yang menyenangkan, meningkatkan minat baca siswa membaca sumber belajar, dan membuat siswa lebih aktif belajar sehingga leaflet dapat meningkatkan hasil belajar siswa.7 Penggunaan bahan ajar leaflet, mampu menarik keinginan siswa untuk membaca sumber belajar, hal ini disebabkan bahan ajar leaflet disusun secara sistematis, sederhana, singkat dan mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan ukuran font yang sesuai.8 Penggunaan metode diskusi dengan media ajar jenis leaflet efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Dema.9 Berdasarkan latar belakang diatas, maka peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian di SMP PGRI 6 Bandar Lampung khususnya pada kelas VIII semester 7 Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung : Universitas Lampung, 2013), h. 5. 8 Ibid h. 5. 9 Khumaidah, Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak, (Semarang : Skripsi IAIN Walisongo Semarang, 2011), h. 56. 8 ganjil Tahun Ajaran 2016/2017 dengan judul “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Hasil belajar IPA siswa di SMP PGRI 6 Bandar Lampung masih rendah. 2. Guru mata pelajaran IPA belum memvariasikan bahan ajar dan masih menggunakan bahan ajar lks. 3. Materi sistem pencernaan pada manusia masih sulit dipahami. 4. Bahan ajar leaflet dalam proses pembelajaran belum pernah diterapkan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung. C. Batasan Masalah Untuk memfokuskan penelitian ini pada masalah yang diharapkan, maka ruang lingkup penelitian ini dibatasi. Adapun batasan masalah pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Penelitian ini dibatasi pada pengukuran hasil belajar kognitif IPA yang meliputi aspek kognitif yang memiliki indikator yaitu C1(Mengingat), C2 (Memahami), C3 (mengaplikasi), dan C4 (Menganalisis). 2. Penelitian ini menggunakan bahan ajar leaflet dibatasi pada materi pembelajaran sistem pencernaan pada manusia. 9 3. Subyek penelitian adalah siswa kelas VIII semester ganjil SMP PGRI 6 Bandar Lampung tahun pelajaran 2016/2017. D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, rumusan masalah yang akan diungkapkan dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung ?. 2. Berapakah besar pencapain indikator hasil belajar pada tingkat C1(Mengingat), C2(Memahami), C3(Mengaplikasi), C4(Menganalisis) di SMP PGRI 6 Bandar Lampung? E. Tujuan Dan Manfaat Penelitian 1. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung menggunakan indikator ranah kognitif C1(Mengingat), C2(Memahami), C3(Mengaplikasi), C4(Menganalisis). 2. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Bagi Peneliti Penelitian ini dapat menjadi suatu pengalaman belajar yang menjadi bekal untuk menjadi calon guru yang profesional. 2. Manfaat bagi siswa 10 Penelitian ini bermanfaat untuk meningkatkan hasil belajar kognitif siswa dalam proses pembelajaran. 3. Manfaat bagi Guru Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai referensi guru dalam pembelajaran IPA agar tidak selalu terpaku pada buku ajar yang digunakan. 4. Manfaat Bagi Sekolah Bagi sekolah yaitu memberikan kontribusi untuk meningkatkan kualitas belajar mengajar dan meningkatkan ketuntasan belajar siswa khususnya mata pelajaran IPA dengan melatihkan kepada guru untuk menggunakan bahan pembelajaran berupa leaflet. 11 BAB II LANDASAN TEORI A. Bahan Ajar 1. Definisi Bahan ajar adalah segala bentuk bahan atau materi yang disusun secara sistematis yang digunakan untuk membantu guru atau instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar sehingga tercipta lingkungan atau suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar. Bahan ajar disebut juga teaching-material.1 Menurut Sanjaya, bahan atau materi pelajaran adalah segala sesuatu yang menjadi isi kurikulum yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan kompetensi dasar dalam rangka pencapaian standar kompetensi setiap mata pelajaran dalam satuan pendidikan tertentu.2 Sedangkan Majid mengungkapkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang digunakan untuk membantu guru/instruktur dalam melaksanakan kegiatan belajar mengajar di kelas. Bahan yang dimaksud bisa berupa bahan tertulis maupun bahan tidak tertulis.3 1 2 Hamdani, Strategi Belajar Mengajar, (Bandung: Pustaka Setia, 2011), h. 120. Wina Sanjaya1, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 141. 3 Abdul Majid, Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), h. 173. 12 Menurut Prastowo, bahwa: Bahan ajar merupakan segala bahan (baik informasi, alat, maupun teks) yang disusun secara sistematis, yang menampilkan sosok utuh dari kompetensi yang akan dikuasai peserta didik dan digunakan dalam proses pembelajaran dengan tujuan perencanaan dan penelaahan implementaspi pembelajaran. Misalnya buku pelajaran, modul, handout, LKS, model atau maket, leaflet, bahan ajar audio, bahan ajar interaktif, dan sebagainya. Dari beberapa definisi bahan ajar di atas, dapat disimpulkan bahwa bahan ajar adalah segala bentuk bahan yang harus dikuasai oleh siswa sesuai dengan standar kompetensi yang ingin dicapai dan membantu guru dalam proses pembelajaran. Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain: 1) Petunjuk belajar (petunjuk siswa/ guru) 2) Kompetensi yang akan dicapai 3) Konten atau isi materi pembelajaran 4) Informasi pendukung 5) Latihan-latihan 6) Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) 7) Evaluasi.4 4 Ibid, h. 174. 13 2. Tujuan Bahan Ajar a. Menyediakan bahan ajar yang sesuai dengan tuntunan kurikulum dengan mempertimbangkan kebutuhan peserta didik. b. Membantu peserta didik dalam memperoleh alternatif bahan ajar di samping buku-buku teks yang terkadang sulit diperoleh. c. Memudahkan guru dalam melaksanakan pembelajaran.5 3. Manfaat Bahan Ajar Manfaat bagi guru: a. Diperoleh bahan ajar yang sesuai tuntutan kurikulum dan sesuai dengan kebutuhan belajar peserta didik. b. Tidak lagi bergantung kepada buku teks yang yang terkadang sulit untuk diperoleh. c. Memperkaya karena dikembangkan dengan menggunakan berbagai referensi. d. Menambah khasanah pengetahuan dan pengalaman guru dalam menulis bahan ajar. e. Membangun komunikasi pembelajaran yang efektif antara guru dengan peserta didik karena peserta didik akan merasa lebih percaya kepada gurunya. f. Menambah angka kredit jika dikumpulkan menjadi buku dan diterbitkan.6 5 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Kontruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum, (Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya, 2010), h. 159. 6 Ibid, h. 159-160. 14 Bahan ajar sangat banyak manfaatnya bagi peserta didik oleh karena itu harus disusun secara bagus, manfaatnya seperti dibawah ini: a. Kegiatan pembelajaran menjadi lebih menarik. b. Kesempatan belajar secara mandiri dan mengurangi ketergantungan terhadap kehadiran guru. c. Mendapatkan kemudahan dalam mempelajari setiap kompetensi yang harus dikuasainya.7 4. Jenis Bahan Ajar Bentuk bahan ajar paling tidak dapat dikelompokkan menjadi empat, yaitu: a. Bahan ajar cetak (printed) antara lain handout, buku, modul, lembar kerja siswa, brosur, leaflet, wallchart, foto/gambar, dan non cetak (non printed), seperti model atau maket. b. Bahan ajar dengar (audio) seperti kaset, radio, piringan hitam, dan compact disk audio. c. Bahan ajar pandang dengar (audio visual) seperti video compact disk, film. d. Bahan ajar interaktif (interactive teaching material) seperti compact disk interaktif.8 7 Ibid, h. 160. Abdul Majid, Loc.Cit. 8 15 5. Penyusunan Bahan Ajar Cetak Dalam menyusun bahan ajar yang perlu diperhatikan adalah judul atau materi yang disajikan harus berintikan KD atau materi pokok yang harus dicapai oleh peserta didik. Menurut Steffen-Peter Ballstaedt sebagaimana yang dikutip oleh Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, penyusunan bahan ajar cetak harus memperhatikan beberapa hal sebagai berikut: 9 a. Susunan tampilan, menyangkut urutan yang mudah, judul yang singkat, rangkuman dan tugas pembaca. b. Bahasa yang mudah, menyangkut mengalirnya kosa kata, jelasnya kalimat, jelasnya hubungan kalimat, dan kalimat yang tidak terlalu panjang. c. Menguji pemahaman, menyangkut menilai melalui orangnya dan check list untuk pemahaman. d. Stimulan, enak tidaknya dilihat, tulisan mendorong pembaca untuk berfikir, dan menguji stimulan. e. Kemudahan dibaca, menyangkut keramahan terhadap mata (huruf yang digunakan tidak terlalu kecil dan enak dibaca), urutan teks terstruktur, serta mudah dibaca. f. Materi instruksional, menyangkut pemilihan teks, bahan kajian, dan lembar kerja (work sheet). 9 Sofan Amri dan Iif Khoiru Ahmadi, Op. Cit. 16. 16 6. Prinsip-prinsip dalam memilih bahan ajar Prinsip-prinsip dalam pemilihan materi pembelajaran meliputi:10 a. Prinsip relevansi b. Konsistensi c. Kecukupan Prinsip relevansi artinya materi pembelajaran hendaknya relevan memiliki keterkaitan dengan pencapaian standar kompetensi dan kompetensi dasar. Prinsip konsistensi artinya adanya ketegasan antara bahan ajar dengan kompetensi dasar yang harus dikuasai siswa. Prinsip kecukupan artinya materi yang diajarkan hendaknya cukup memadai dalam membantu siswa menguasai kompetensi dasar yang diajarkan. Materi tidak boleh terlalu sedikit, dan tidak boleh terlalu banyak. Jika terlalu sedikit akan kurang membantu mencapai standar kompetensi dan kompetensi dasar. Sebaliknya, jika terlalu banyak akan membuang-buang waktu dan tenaga yang tidak perlu untuk mempelajarinya. B. Leaflet 1. Definisi Leaflet adalah bahan ajar cetak tertulis berupa lembaran yang dilipat tapi tidak dimatikan. Agar terlihat menarik biasanya leaflet didesain secara cermat dilengkapi dengan ilustrasi dan menggunakan bahasa sederhana, singkat serta mudah dipahami. Leaflet sebagai bahan ajar juga harus memuat materi yang 10 Ibid, h. 162. 17 dapat mengiringi peserta didik untuk menguasai satu atau lebih kompetensi dasar.11 Leaflet merupakan media berbentuk selembar kertas yang diberi gambar dan tulisan (biasanya lebih banyak tulisan) pada kedua sisi kertas serta dilipat sehingga berukuran kecil dan praktis dibawa . Biasanya ukuran A4 dilipat tiga.12 Leaflet adalah bentuk penyampaian informasi atau pesan-pesan melalui lembaran kertas yang dilipat, isi informasi dapat berupa kalimat, gambar, atau kombinasi.13 Sedangkan Kholid mendefinisikan leaflet adalah suatu bentuk media publikasi yang berupa kertas selebaran dengan ukuran tertentu, disajikan dalam bentuk lembaran kertas berlipat (pada umumnya 2-3 lipatan) dan tanpa jilid.14 Berbagai definisi leaflet diatas, dapat disimpulkan bahwa leaflet adalah bahan ajar cetak berupa satu lembar kertas yang dilipat menjadi beberapa bagian yang berisi mengenai pesan-pesan atau informasi yang dalam hal ini berupa materi pelajaran dan dilengkapi dengan ilustrasi atau gambar. 2. Struktur Leaflet Membuat leaflet sebagai bahan ajar, leaflet paling tidak memuat antara lain: a. Judul diturunkan dari KD atau materi pokok sesuai dengan besar kecilnya materi. 11 Abdul Majid. Op.Cit h.177. Falasifah, Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Leaflet Berbasis Sejarah Lokal Dengan Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Pada Siswa Kelas XI IPS Di Sma Negeri 2 Pemalang Tahun Ajaran 2013-2014, (Semarang : Skripsi Universitas Negeri Semarang, 2014), h. 15. 13 Heri D. J. Maulana, Promosi Kesehatan. (Jakarta: EGC, 2009), h. 175. 14 Ahmad Kholid, Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan 12 Aplikasinya (Jakarta: Rajawali Press, 2002), h. 139. 18 b. KD/materi pokok yang akan dicapai, diturunkan dari SI dan SKL. c. Informasi pendukung dijelaskan secara jelas, padat, menarik, memperhatikan penyajian kalimat yang disesuaikan dengan usia dan pengalaman pembacanya. d. Tugas-tugas dapat berupa tugas membaca buku tertentu yang terkait dengan materi belajar dan membuat resumenya. Tugas dapat diberikan secara individu atau kelompok dan ditulis dikertas lain. e. Penilaian dapat dilakukan terhadap hasil karya dari tugas yang diberikan. f. Gunakan berbagai sumber belajar yang dapat memperkaya materi misalnya buku, majalah, internet, dan jurnal hasil penelitian.15 3. Isi Pesan Pada Leaflet Isi pesan atau informasi pada leaflet harus dapat dipahami dengan baik oleh yang membacanya. Menurut Jalaludin Rakhmat ada beberapa sistem penyusunan pesan yaitu :16 a. Attention (perhatian), artinya pesan yang disampaikan harus menarik perhatian pembaca. b. Need (kebutuhan), artinya pesan yang disampaikan harus memenuhi kebutuhan pembaca. 15 16 297. Ibid, h. 150 Jalaludin Rakhmat, Psikologi Komunikasi, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2002), h. 19 c. Satisfaction (pemuasan), artinya pesan yang disampaikan harus dapat mendorong pembaca dengan kelengkapan, kejelasan dan sebagainya. d. Visualization (visualisasi), artinya pesan yang disampaikan harus dapat memberikan gambaran dalam pikiran pembaca. e. Action (tindakan), artinya pesan yang disampaikan harus dapat mendorong pembaca untuk bertindak. Misalkan setelah belajar matematika dengan menggunakan leaflet, seorang siswa menjadi lebih giat mempelajari kembali materi matematika (mengulang) dan mengerjakan latihan soal. 4. Faktor Penggunaan Leaflet Leaflet harus bersifat komunikatif, yakni menarik perhatian, menarik minat, dan menimbulkan kesan. Komunikatif tidaknya sebuah leaflet ditentukan oleh berbagai faktor, seperti yang dijelaskan oleh Effendy sebagai berikut:17 a. Faktor bentuk Bentuk membawa makna, meskipun sering sekali tanpa disadari. Seperti leaflet yang bentuknya persegi panjang yang berarti normal, tepat dan fungsional. b. Faktor warna 17 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. (Bandung: Remadja Karya, 1999), hal. 152-153. 20 Bagi media leaflet warna merupakan faktor penting karena menjadi pemikat perhatian khalayak. c. Faktor ilustrasi Sesuatu yang indah, cantik, lucu, aneh dan luar biasa adalah hal-hal yang dapat menarik memikat perhatian khalayak. Jadi untuk membina daya tarik pada leaflet, pihak yang akan menggunakan leaflet dapat memilih dari salah satu unsur-unsur tersebut. Gambar dapat bercerita banyak. Peribahasa Cina mengatakan: sebuah gambar sama dengan seribu kata, karena itu pula agar komunikatif leaflet sebaiknya diberi ilustrasi. d. Faktor bahasa Kalimat yang singkat tetapi komunikatif itu merupakan pesan yang menimbulkan kesan pada publik. Jadi untuk leaflet kalimatnya harus singkat, tepat dan ampuh. e. Faktor huruf Leaflet harus mampu memikat perhatian khalayak yang dapat dibaca dalam sekilas pandang. Huruf-huruf yang berderet mengungkapkan makna kata-kata yang merupakan suatu pesan, amat penting. 5. Keunggulan Dan Kelemahan Leaflet Leaflet memiliki keunggulan dan kelemahan. Keunggulan leaflet antara lain leaflet efektif untuk pesan singkat, sederhana dan murah, siswa dapat belajar 21 mandiri, pengguna dapat melihat isinya pada saat santai, dapat memberikan detil (misalnya statistik) yang tidak mungkin bila disampaikan lisan, siswa dan guru dapat mempelajari informasi yang rumit bersama- sama. Sedangkan kelemahan leaflet adalah leaflet mudah hilang dan rusak, dapat menjadi kertas percuma kecuali guru secara aktif melibatkan siswa dalam membaca dan menggunakan materi dan pesan yang disampaikan terbatas.18 C. Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Pengertian belajar menurut Gagne, sebagaimana yang dikutip Agus Supriyono yaitu ”(1) Belajar adalah suatu proses untuk memperoleh motivasi dalam pengetahuan, keterampilan, kebiasaan dan tingkah laku. (2) Belajar adalah penguasaan pengetahuan atau keterampilan yang diperoleh dari intruksi”.19 “Definisi belajar, seperti yang dikemukakan oleh Muhibbin Syah, secara umum belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan lingkuangan yang melibatkan proses kognitif. Perubahan tingkah laku yang timbul akibat proses kematangan fisik, keadaan mabuk, lelah, dan jenuh tidak dapat dipandang sebagai proses belajar.20 Sedangkan menurut Winkel yang dikutip oleh Yatim Riyanto, belajar adalah suatu aktifitas mental/psikis yang berlangsung dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam 18 Nursyamsiah, Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Itensi Pemberian Asi Eksklusi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kecematan Pesanggrahan Jakarta Selatan, (Jakarta : Skripsi UIN Syarif Hidayatullah, 2013), h. 27. 19 Agus Suprijono, Cooperative Learning,( Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-4, 2010) h.13. 20 Muhibbin Syah, Psikologi Belajar,(Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke 12, 2012), h. 68. 22 pengetahuan-pengalaman, keterampilan, dan nilai-sikap. Perubahan itu bersifat secara relatif konstan dan membekas.”21 Berbagai definisi belajar di atas, dapat di simpulkan bahwa belajara adalah suatu proses yang dilakukan oleh seseorang dalam melakukan perubahan untuk meningkatkan kualitas hidupnya yang lebih baik, hasil pengalamannya sendiri dalam interkasi dengan lingkungannya. b. Pengertian Hasil Belajar Terhadap definisi tentang hasil belajar diantaranya : a. Hasil belajar peserta didik pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku sebagai hasil belajar dalam pengertian yang luas mencangkup bidang kognitif, afektif dan psikomotoris.22 b. Hasil belajar merupakan presentasi belajar peserta didik secara keseluruhan, yang menjadi indikator kompetensi dasar dan derajat perubahan prilaku yang bersangkutan.23 c. Hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa 21 yang dapat diamati dalam perubahan sikap dan keterampilan.24 Yatim Riyanto, Paradigma Baru Pembelajaran, (Jakarta: Kencana Prenata Media Group, Cet. Ke 3 2009), h. 138. 22 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009), h. 3. 23 Mulyasa, Kurikulum Yang Disempurnakan, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, Cet. Ke 2, 2006), h. 248. 24 Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem,(Jakarta :Pt. Bumi Aksara,2011), h. 155. 23 Hasil belajar menurut teori Benjamin S. Blom secara garis besar terbagi menjadi tiga ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Secara garis besar, membagi klasifikasi hasil belajar menjadi tiga ranah yaitu: 1. “Ranah kognitif, berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, yakni pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis dan evaluasi. Kedua aspek pertama disebut kognitif tingkat rendah dan keempat aspek berikutnya termasuk kognitif tingkat tinggi. 2. Ranah afektif, berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek yakni penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi dan internalisasi. 3. Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak.”25 Beberapa pengertian hasil belajar di atas, maka dapat menyimpulkan bahwa hasil belajar adalah kemampuan yang diperoleh individu setelah proses kegiatan belajar mengajar berlangsung yang hasilnya berupa nilai, angka atau perubahan sikap dan tingkah laku. Belajar seseorang dapat meningkatkan kemampuan yang baik dalam bidang pengetahuan keterampilan, nilai dan sikap yang dapat bermanfaat bagi peserta didik itu sendiri. 1) Hasil Belajar Ranah Kognitif Guru dapat menentukan hasil belajar peserta didik setelah melakukan evaluasi. Taksonomi Bloom dalam revisinya membagi ranah kognitif menjadi dua dimensi yaitu dimensi kognitif dan dimensi pengetahuan. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu a. Mengingat ( C1) 25 Nana Sudjana, Op.Cit, h. 22. 24 Mengingat adalah menarik kembali informasi pengetahuan yang tersimpan dalam memori jangka panjang. Mengingat merupakan proses kognitif yang paling rendah tingkatanya. b. Memahami (C2) Memahami adalah mengkontruksi makna dari atau pengertian berdasarkan pengetahuan awal yang dimiliki, mengaitkan informasi yang baru dengan pengetahuan yang telah dimiliki, atau mengintegrasikan pengetahuan yang baru kedalam skema yang telah ada dalam pemikiran siswa. Beberapa unsur yang termasuk kedalam memahami yaitu menafsirkan, memberikan contoh mengklasifikasikan, meringkas, menarik inferensi, membandingkan, dan menjelaskan. c. Mengaplikasikan (C3) Mengaplikasikan mencangkup penggunaan prosedur guna menyelesaikan masalah atau mengerjakan tugas. Oleh karena itu mengaplikasikan berkaitan erat dengan penegtahuan prosedural. Beberapa unsur yang termasuk dalam mengaplikasikan yaitu menjalankan dan mengimplementasikan. d. Menganalisis (C4) Menguraikan suatu permasalahan atau obyek ke unsur-unsurnya dan menentukan bagaimana saling keterkaitan antar unsur-unsur tersebut dan strukturnya besarnya. Beberapa unsur yang termasuk kedalam 25 menganalisis yaitu membedakan, mengorganisir dan menemukan pesan tersirat. e. Mengevalusai (C5) Membuat suatu pertimbangan berdasarkan kriteria dan standar yang ada. Beberapa unsur yang termasuk kedalam mengevaluasi yaitu memeriksa dan mengkritik. f. Mencipta (C6) Mencipta adalah memadukan bagian-bagian untuk membentuk sesuatu yang baru dan koheren atau untuk membuat suatu produk yang original. Beberapa unsur yang termasuk kedalam mencipta yaitu membuat, merencanakan, dan memproduksi.26 2). Ranah Afektif Ranah afektif berkenaan dengan sikap dan nilai. Tipe hasil belajar afektif tampak pada peserta didik dalam berbagai tingkah laku seperti perhatiannya terhadap pelajaran, disiplin, motivasi belajar, menghargai guru dan teman sekelas, kebiasaan belajar dan hubungan sosial. Ada beberapa jenis katagori ranah afektif sebagai hasil belajar, diantaranya : a. Penerimaan (attending) Penerimaan yaitu semacam kepekaan dalam menerima rangsangan (stimulasi) dari luar yang dating kepada siswa dalam bentuk masalah, 26 Zainal Arifin, Evaluasi Pembelajaran, (Siliwangi: Rosda, 2009), h.186 26 situasi, gejala dan lain-lain. Dalam tipe ini termasuk kesadaran, keinginan untuk menerima stimulus, control dan seleksi gejala atau rangsangan dari luar. b. Jawaban (responding) Jawaban yaitu reaksi yang diberikan oleh seseorang terhadap stimulasi yang datang dari luar. Hal ini mencakup ketepatan reaksi, perasaan, kepuasan dalam menjawab stimulus dari luar yang dating kepada dirinya. c. Penilaian(valuing) Penilaian yaitu berkenaan dengan nilai dan kepercayaan terhadap gejala atau stimulus tadi. Dalam evaluasi ini termasuk di dalamnya kesediaan menerima nilai, latar belakang atau pengalaman untuk menerima nilai dan kesepakatan terhadap nilai tersebut. d. Organisasi Organisasi yaitu pengembangan dari nilai ke dalam satu sistem organisasi, termasuk hubungan satu nilai dengan nilai lain, pemantapan dan prioritas nilai yang telah dimilikinya. Yang termasuk ke dalam organisasi ialah konsep tentang nilai, organisasi tentang nilai dan lainlain. 27 e. Internalisasi (karakteristik) Internalisasi yaitu keterpaduan semua sistem nilai yang telah dimiliki seseorang, yang mempengaruhi pola kepribadian dan tingkah lakunya. Ke dalamnya termasuk keseluruhan nilai dan karakteristiknya.27 “Menurut Hidayat Kosadi, ranah afektif terdiri atas (5) lima aspek yang harus diamati yaitu: 1). Keantusiasan peserta didik dalam mengikuti proses belajar mengajar; 2). Peserta didik selalu memperhatikan penjelasan guru selama proses belajar mengajar; 3). Peserta didik dapat merespon/menjawab setiap pertanyaan yang diberikan; 4). Inisiatif dan keberanian peserta didik dalam memberi jawaban dari pertanyaan-pertanyaan yang diberikan; 5). Inisiatif dan keberanian peserta didik dalam memberikan jawaban dari pertanyaan peserta didik yang lain.”28 3). Ranah Psikomotorik Ranah psikomotorik, berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Ada enam tingkatan keterampilan, yakni: a. Gerakan refleks (keterampilan pada gerakan yang tidak sadar) b. Keterampilan pada gerakan-gerakan dasar c. Kemampuan perceptual, termasuk di dalamnya membedakan visual, membedakan auditif, motoris dan lain-lain. d. Kemampuan dibidang fisik, misalnya kekuatan, keharmonisan dan ketepatan 27 Anas Sudijono, Pengantar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada) h. 29-31. 28 Hidayat Kosadi, Evaluasi Pendidikan Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia,( Bandung: Alfabeta, 1994), h. 34. 28 e. Gerakan-gerakan skill, mulai dari keterampilan sederhana sampai pada keterampilan yang kompleks f. Kemampuan yang berkenaan dengan komunikasi29 Menurut Sukardi, ranah psikomotorik terdiri atas (3) tiga aspek yang harus diamati yaitu: 1). Keaktifan peserta didik dalam berbicara ke depan kelas tentang materi yang telah disampaikan; 2). Keaktifan peserta didik dalam menuliskan jawaban atas pertanyaan guru ke depan kelas; 3). Keterampilan peserta didik dalam menuliskan laporan akhir diskusi kelompok.30 c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Hasil Belajar Untuk meningkatkan hasil belajar dibutuhkan usaha untuk mencapai hasil yang maksimal. Dalam usaha ini tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhinya. Menurut Slameto Secara garis besar faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar dapat digolongkan menjadi dua jenis yaitu: 1. Faktor internal (faktor yang ada dalam diri individu yang sedang belajar), yang terdiri dari: a. Faktor jasmani (kesehatan dan cacat tubuh) b. Faktor psikologi Faktor–faktor itu antara lain : intelegensi, perhatian, minat, bakat, kesiapan, motivasi, kematangan dan kemantapan. c. Faktor kelelahan 2. Faktor Eksternal (Faktor yang ada diluar individu) terdiri dari: a) Faktor Keluarga Peserta didik yang belajar akan menerima pengaruh dari keluarga berupa cara orang tua mendidik, relasi antara anggota 29 Ibid, h. 30-31. Sukardi, Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya, (Jakarta :Bumi Aksara, 2005), h. 52. 30 29 keluarga, suasana rumah tangga, keadaan ekonomi keluarga, pengertian orang tua, dan latar belakang kebudayaan. b) Faktor Sekolah Faktor sekolah yang mempengaruhi belajar ini mencakup metode mengajar, kurikulum, relasi guru dengan Peserta didik, relasi Peserta didik dengan Peserta didik, disiplin sekolah, pelajaran dan waktu sekolah, standar pelajaran, keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah. c) Faktor Masyarakat Masyarakat merupakan faktor eksternal yang juga berpengaruh terhadap belajar Peserta didik. Pengaruh ini terjadi karena keberadaannya.31 Berdasarkan pengertian di atas maka hasil belajar biologi peserta didik dipengaruhi oleh dua faktor yakni faktor yang ada dalam diri peserta didik yang sedang belajar (internal) diantaranya faktor jasmani peserta didik, yakni proses belajar peserta didik akan terganggu jika kesehatan peserta didik merasa terganggu, selanjutnya faktor psikologis, intelegensi, minat dan perhatian peserta didik untuk belajar sangat mempengaruhi proses belajar dan selanjutnya faktor kelelahan jika peserta didik merasa kelelahan dalam pembelajarannya maka proses belajar tidak akan terjadi dengan baik. Proses belajar juga dipengaruhi oleh faktor yang ada di luar peserta didik itu sendiri (eksternal) diantaranya faktor keluarga, suasana keluarga yang harmonis akan membawa peserta didik belajar dengan baik lain halnya dengan keluarga yang kurang harmonis akan menjadikan peserta didik kurang konsetrasi dalam proses belajar. Faktor lainnya yang berasal dari luar yaitu faktor sosial, metode 31 h. 54. Slameto, Belajar dan Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi, ( Jakarta: Rineka Cipta, 2013), 30 yang dipakai pendidik dalam mengajar, keadaan gedung sekolah dan sebagainya sangat mempengaruhi peserta didik dalam proses pembelajaran. Faktor masyarakat juga mempengaruhi proses belajar karena peserta didik hidup dilingkungan masyarakat jadi kehidupan masyarakat yang ada di lingkungan peserta didik juga sangat mempengaruhi. D. Materi Pembelajaran IPA Sistem Pencernaan Pada Manusia Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjarkelenjar yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. 1. Saluran Pencernaan Saluran pencernaan manusia sangat panjang, yaitu sekitar 9 meter. Dapatkah kamu menjelaskannya, mengapa saluran pencernaan yang sepanjang itu dapat tertata rapi di dalam tubuh? Saluran pencernaan makanan tersusun dari atas ke bawah meliputi rongga mulut, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus. Gambar : Sistem pencernaan manusia 31 a. Rongga Mulut Rongga mulut dibatasi oleh sel-sel epitelium pipih. Di dalamrongga mulut terdapat alat-alat yang berguna untuk pencernaan secara mekanik maupun khemis. Alat pencernaan mekanik terdiri atas gigi dan lidah, sedangkan alat pencernaan khemis berupa kelenjar ludah. b. Kerongkongan (Esofagus) Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung rongga mulut dan lambung. Hulu kerongkongan (faring) merupakan persimpangan antara saluran pernapasan dan saluran pencernaan. Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan apabila ada makanan yang menunju kerongkongan. Kerongkongan terletak di belakang tenggorokan. Kerongkongan berupa tabung otot yang panjangnya kira-kira 20 cm dan lebarnya lebih kurang 2 cm. Kerongkongan terdiri atas sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos yang memungkinkan gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas dan mendorong. Fungsi kerongkongan untuk jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju ke dalam lambung. Bagian dalam kerongkongan selalu basah dengan cairan yang licin. Cairan tersebut dihasilkan oleh kelenjar- 32 kelenjar yang dihasilkan oleh dinding kerongkongan. Cairan itu berfungsi untuk menjaga agar makanan menjadi basah dan licin, sehingga dapat mempermudah gerakan makanan menuju lambung. c. Lambung (Ventrikulus) Lambung merupakan kantong berotot berbentuk seperti ketimun. Lambung terletak di rongga perut bagian atas kiri dan sebagian tertutup oleh organ-organ lainnya yang berdekatan. Lambung terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian atas yang berdekatan dengan hati disebut kardiak, bagian tengah yang membulat disebut fundus, dan bagian bawah yang letaknya dekat usus disebut pylorus. d. Usus Halus (Intestinum) Usus halus merupakan tabung yang panjangnya kira-kira 6–8 meter. Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari atau duodenum (25 cm), usus kosong atau jejenum (7 meter), dan usus penyerapan atau ileum (1 meter). Pankreas dan empedu bermuara pada usus 12 jari. Pada dinding usus halus terdapat jonjotjonjot usus (vili) yang berisi pembuluh limfa dan pembuluh darah. Usus halus berfungsi menyempurnakan pencernaan dan menyerap sari makanan yang siap diedarkan oleh darah. Dinding usus halus menghasilkan enzim maltase, sukrase, dan laktase. e. Usus Besar (Kolon) Usus besar berukuran panjang sekitar 1 meter. Pada usus besar terdapat suatu penyempitan (lipatan-lipatan ke dalam) dan di antaranya terdapat tonjolan (lipatanlipatan dan bergelembung). Di daerah pertemuan antara usus halus dan usus besar 33 terdapat suatu penyempitan yang disebut klep ileosekum yang berfungsi untuk mencegah makanan kembali ke usus halus. 2. Kelenjar Pencernaan Makanan Kelenjar pencernaan mempunyai fungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia sebagai berikut. a. Kelenjar Ludah Dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah, penghasil ludah berbentuk cair dan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk membasahi makanan di dalam mulut. b. Kelenjar Lambung Seluruh bagian dalam dinding lambung menghasilkan lender atau musin, di bagian fundus menghasilkan getah lambung, dan di bagian fundus bawah menghasilkan asam klorida. Oleh getah lambung, makanan diubah menjadi, seperti bubur atau kim. Adanya asam lambung dapat membunuh kuman yang masuk ke dalam lambung bersama makanan dan juga menggiatkan getah lambung bekerja. c. Kelenjar Aksesori Kelenjar aksesori merupakan kelenjar yang terletak di luar saluran pencernaan makanan. Kelenjar tersebut meliputi hati (hepar), empedu, dan pankreas. Hati merupakan kelenjar pencernaan terbesar. Hepar terdapat di dalam rongga perut bagian atas kanan, di bawah diafragma. Hati menghasilkan cairan 34 empedu yang ditampung di dalam kantung empedu. Cairan empedu berfungsi untuk mengemulsikan lemak di dalam makanan. Pankreas terletak di antara duodenum di belakang lambung. Pankreas menghasilkan enzim tripsin, amilase, dan lipase. Enzim tripsin untuk menguraikan protein menjadi asam amino. Enzim amilase mengubah karbohidrat menjadi glukosa. Enzim lipase menguraikan lemak menjadi gliserol dan asam lemak. d. Kelenjar Usus Halus Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa enzim, yaitu: 1) enzim maltase, mengubah maltosa menjadi dua molekul glukosa; 2) enzim sukrase, mengubah sukrosa menjadi glukosa dan fruktosa; 3) enzim laktase, mengubah laktosa menjadi galaktosa dan glukosa; 4) enzim peptidase, mengubah polipeptida menjadi asam-asam amino 3. Mekanisme Pencernaan a. Pencernaan Mekanik b. Pencernaan Kimiawi/khemis 4. Zat Makanan dan Fungsinya Zat-zat makanan dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu zat makanan makro (makronutrien) dan mikro (mikronutrien). Makronutrien terdiri atas karbohidrat, lemak, dan protein, sedangkan mikronutrien terdiri atas vitamin dan 35 mineral di dalam tubuh. Zat-zat makanan diperlukan oleh tubuh untuk pertumbuhan, pemeliharaan, perbaikan sel-sel yang rusak, dan penyediaan energy zat-zat makanan yang diperlukan oleh tubuh merupakan zat makanan yang bergizi. Karbohidrat, lemak, protein, vitamin, dan mineral merupakan zat-zat makanan yang bergizi. E. Penelitian Relevan Penelitian menurut Endah Tri Septiani pada Jurnal tahun 2013 berjudul “Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa.” hasil penelitian menyatakan sebagian besar siswa memberikan tanggapan positif terhadap penggunaan bahan ajar leaflet sehingga pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet berpengaruh signifikan terhadap peningkatan hasil belajar siswa dan aktivitas siswa pada materi pokok sistem gerak manusia.32 Penelitian menurut Khumaidah pada tahun 2010 berjudul “Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak” menyimpulkan bahwa penggunaan metode diskusi dengan bahan ajar jenis leaflet efektif untuk meningkatkan hasil belajar biologi materi pokok sistem pencernaan pada manusia 32 Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung: Universitas Negeri Lampung , 2013), h.1 36 pada siswa kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak.33 Penelitian menurut Cinde Futriyah tahun 2013 berjudul” Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa “ menyimpulkan bahwa ada pengaruh peningkatan penggunaan bahan ajar leaflet dengan metode diskusi kelompok terhadap aktivitas belajar dan penguasaan materi oleh siswa. Selain itu, sebagian siswa memberikan ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran.34 F. Kerangka Pikir Berfikir merupakan sintesisa tentang hubungan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah dideskripsikan. Berdasarkan teori-teori yang telah dodeskripsikan tersebut, selanjutnya dianalisis secara kritis dan sistematis sehingga menhasilkan sintesis tentang hubungan variabel tersebut, selanjutnya digunakan untuk merumuskan hipotesis.35 Pemilihan bahan ajar yang tepat akan membantu berhasilnya proses pembelajaran dikelas, salah satunya dengan menggunakan bahan ajar yang inovatif, seperti bahan ajar leaflet merupakan alternatif yang digunakan untuk memotivasi belajar mandiri dan mengurangi kejenuhan siswa dalam belajar. 33 Khumaidah, Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. (Semarang: Skripsi IAIN Walisongo Semarang, , 2010), h. 56 34 Cinde Futriyah, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa, Jurnal, (Lampung: Universitas Lampung, 2013), h.14 35 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Kuantitatif, Kualitatif R&D (Bandung: Alfabeta, 2012), h. 92 37 Sehingga akan meningkatkan hasil belajar kognitif. Bahan ajar leaflet dapat dipergunakan secara efektif oleh guru-guru. Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Indikator hasil belajar terdiri dari enam dimensi kognitif antara lain: C1 (mengingat), mencangkup ingatan hal yang telah dipelajari dan tersimpan dalam ingatan. C2(memahami) mencangkup kemampuan menangkap dari dan makna hal yang dipelajari, C3(mengaplikasi) , mencangkup kemampuan menerapkan metode dan kaidah untuk menghadapi masalah yang nyata dan baru, C4(menganalisis) mencangkup kemampuan merinci suatu kesatuan kedalam bagian-bagian sehingga struktur keselururhan dapat dipahami dengan baik, misalnya menguraikan masalah menjadi bagian yang lebih kecil,; C5(mengevaliasi) mencangkup kemampuan membentuk pendapat tentang beberapa hal berdasarkan kriteria tertentu, C6(mencipta) mencangkup kemampuan membentuk suatu pola baru. Dalam pelaksanaan pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet siswa dapat tertarik untuk membaca materi yang akan dipelajari. Bahan ajar leaflet juga meggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh siswa dan siswa juga bisa belajar dengan mandiri. Penelitian ini menggunakan sampel 2 kelas yaitu kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada kelas eksperimen diterapkan menggunakan bahan ajar leaflet dan pada kelas kontrol menggunakan bahan ajar lks. Adapun varabel yang digunakan yaitu variabel bebas (X) dan variabel terikat (Y). 38 1. Penggunaan bahan ajar leaflet (X) sebagai variabel bebas. 2. Hasil belajar kognitif siswa (Y) sebagai variabel terikat. Kerangka penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut: Kerangka Berpikir Pembelajaran Biologi Hasil belajar kognitif rendah, bahan ajar kurang menarik, bahasa di bahan ajar sulit dipahami. Bahan ajar yang menarik siswa untuk membaca dan bahasa di bahan ajar yang mudah dipahami oleh siswa. Leaflet Lebih tertarik untuk membaca bahan ajar dan mudah memahami materi di bahan ajar Hasil Belajar Kognitif Terberdayakan 39 G. Hipotesis Penelitian Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: H0 : Tidak ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII. H1 : Ada pengaruh penggunaan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII. 40 BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Waktu dan Tempat Penelitian Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan September – oktober 2016 di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas VIII semester ganjil tahun pelajaran 2016/2017. B. Metode Penelitian Penelitian dalam skripsi ini merupakan penelitian kuantitatif, data penelitian berupa angka-angka dan analisis menggunakan statistik.1 Dalam penelitian ini digunakan metode Quasi Eksperimen . C. Desain Penelitian Desain equivalent control group design. Desain ini melibatkan dua kelas, yaitu kelas eksperimen adalah kelas yang memperoleh perlakuan pemberian bahan ajar leaflet, sedangkan kelas kontrol adalah kelas memperoleh pembelajaran IPA dengan menggunakan lks. 1 Sugiono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D (Bandung: Alfabeta,2012), h. 7. 41 Kelompok Tabel 3.1 Desain Penelitian Quasi Eksperimen Tes Awal Perlakuan Tes Akhir Eksperimen O1 X O2 Kontrol O1 C O2 Keterangan: O1 : tes awal sebelum setelah perlakuan pada kelas eksperimen dan kontrol. O2 : posttest/ tes akhir pada kelas eksperimen dan kelas kontrol. X : pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet. C : pembelajaran dengan menggunakan lks. D. Variabel Penelitian Variabel adalah segala sesuatu yang diteliti oleh peneliti, baik itu manusia, benda, sistem maupun yang lainnya. Variabel sering kali diartikan sebagai sesuatu yang mempunyai variasi nilai. Hal penting, jika sesuatu itu tidak mempunyai variasi nilai, maka sesuatu itu tidak bisa dianalisis (terutama secara statistik).2 Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua variabel yaitu : 1. Variabel bebas adalah variabel yang mempengaruhi atau disebut dengan Variabel X. Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah bahan ajar leaflet. 2. Variabel terikat adalah variabel yang dipengaruhi dengan adanya peralakuan dari variabel bebas atau disebut variabel Y. Dalam penelitian 2 Prastya Irawan, Logika Dan Prosedur Penelitian, (Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara, 1999), h. 41-42. 42 ini variabel terikatnya adalah hasil belajar kognitif siswa kelas VIII. Hubungan antara variabel bebas (X) dengan variabel terikat (Y) dapat digambarkan sebagai berikut: X Y Gambar 3.1. Pengaruh Variabel X dengan Y E. Populasi dan Sampel Penelitian ini dilaksanakan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung semester ganjil pada tahu Ajaran 2016/2017. Subjek penelitian terdiri dari populasi dan sampel. Populasi adalah seluruh data yang menjadi perhatian dalam suatu ruang lingkup, populasi berhubungan dengan data bukan manusianya. Populasi terdiri atas subjek atau objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian di tarik kesimpulan.3 Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas VIII SMP PGRI 6 Bandar Lampung yang terdiri dari 7 kelas yang jumlah 279 siswa. Sedangakan sampel penelitian ini adalah kelas VIII F yang berjumlah 37 siswa dan kelas VIII G yang berjumlah 37 siswa. 3 Sugiyono, Op.Cit., h.117. 43 F. Teknik Sampling Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik acak kelas, dikarenakan siswa dianggap memiliki karakteristik yang sama (homogen). Pengambilan sampel secara acak dapat dilakukan dengan menggunakan bilangan random, komputer, maupun dengan undian. Bila pengambilan dengan undian, maka setiap anggota populasi diberi nomor terlebih dahulu, sesuai dengan jumlah anggota populasi. Setiap anggota populasi memiliki peluang sama untuk menjadi anggota sampel.4 G. Prosedur Penelitian 1. Persiapan a) Menganalisis standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator dalam kurikuluk KTSP yang mendukung penelitian. b) Mengkaji literatur mengenai hasil belajar dan proses pembuatan bahan ajar leaflet c) Menyusun instrumen penelitian berupa rpp, silabus, soal, lembar diskusi siswa, angket respon siswa d) Membuat bahan Ajar leaflet untuk proses pembelajaran e) Perbaikan Instrumen penelitian berdasarkan hasil judgement oleh dosendosen ahli dalam bidang kajian. f) Sosialisasi penggunaan bahan ajar leaflet yang akan digunakan dalam penelitian. 5 Ibid, h. 91. 44 2. Tahap Pelaksanaan Penelitian a. Kelas Eksperimen 1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. 2) Siswa diberi soal pretest hasil belajar kognitif pada materi sistem pencernaan manusia. 3) Membagikan bahan ajar leaflet dan menjelaskan materi sistem pencernaan manusia. 4) Membagi kelompok belajar menjadi enam, masing-masing terdiri dari 4-5 siswa. Kelompok dibuat heterogen dengan tingkat kepandaiannya dengan mempertimbangkan keharmonisan kerja kelompok. 5) Memberikan kesempatan untuk masing-masing kelompok untuk berdiskusi bersama kelompoknya masing-masing. 6) Setiap perwakilan kelompok diminta untuk mempersentasikan hasil diskusi kelompok mereka di depan kelas. 7) Memberikan penilaian terhadap hasil diskusi. 8) Melaksanakan postest hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia. 9) Mengumpulkan data melalui angket untuk mengetahui respon siswa setelah mengikuti kegiatan pembelajaran pada materi pencemaran lingkungan menggunakan bahan ajar leaflet. 45 b. Kelas Kontrol 1) Melaksanakan proses pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat. 2) Siswa diberi soal pretest hasil belajar kognitif pada materi sistem pencernaan manusia. 3) Melaksanakan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar lks. 4) Siswa diberi lembar diskusi siswa 5) Melaksanakan postest hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pencernaan pada manusia. 3. Tahap Pasca Pelaksanaan 1) Mengolah data yang didapat selama proses pembelajaran pada tahapan pelaksanaan penelitian. 2) Melakukan analisis terhadap seluruh hasil data penelitian yang diperoleh. 3) Menyimpulkan hasil analisis data. 4) Menyusun laporan hasil penelitian (Skripsi). H. Teknik Pengumpulan Data Data merupakan keterangan-keterangan atau bukti-bukti mengenai objek yang akan diteliti. Dalam upaya memperoleh data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti menggunakan tekni-teknik sebagai berikut : 46 1. Tes Tes tertulis adalah tes yang dilakukan secara tertulis, baik pertanyaan maupun jawabannya. Tes ini peneliti gunakan untuk mengukur hasil belajar kognitif siswa . Bentuk tes yang digunakan adalah berupa essay . Tes ini terdiri dari tes awal (pre test) dan tes akhir (post test) di buat relatif sama dilihat dari ranah kognitifnya meliputi : mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasikan (C3), menganalsis (C4). Tes awal (pre test) digunakan untuk melihat kemampuan dasar siswa dan digunakan sebagai tolak ukur pencapaiaan hasil belajar kognitif siswa sebelum mendapat perlakuan dengan menggunkan bahan ajar leaflet. Sedangkan tes akhir (post test) digunakan untuk mengetahui perolehan hasil belajar dan ada tidaknya perubahan setelah melaksanakan dengan menggunakan bahan ajar leaflet. dengan demikian dapat menjadi tolak ukur keberhasilan penggunaan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran. 2. Angket ( kuesioner) Angket adalah teknik pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar pertanyaan untuk diisi oleh responden. Responden adalah orang yang memberikan tanggapan- tanggapan atau menjawab pertanyaanpertanyaan yang diajukan.5 Metode ini digunakan untuk mengetahui respon siswa setelah selesai menempuh pembelajaran materi pencemaran lingkungan 5 M. Iqbal Hasan, Metodologi penelitian dan Aplikasinya, (Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet ke1 2002), h. 83. 47 dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Angket yang digunakan penulis adalah angket tertutup dimana pertanyaan dan jawaban sudah disediakan dan tidak ada jawaban tambahan yang bertujuan untuk memperoleh data respon siswa terhadap proses pembelajaran. 3. Dokumentasi Menurut Suharsimi Arikunto, metode dokumentasi adalah alat pengumpulan data tertulis atau tercetak tentang fakta-fakta yang akan dijadikan sebagai bukti fisik penelitian dan hasil penelitian dokumentasi ini akan menjadi sangat kuat kedudukannya.6 Metode ini penulis menggunakan untuk mendapatkan data yang berkenaan dengan kegiatan peserta didik selama proses belajar, serta prasarana yang menunjang proses belajar mengajar. I. Instrumen Penelitian Prinsip penelitian adalah melakukan pengukuran, maka harus ada alat ukur yang baik. Alat ukur dalam penelitian biasanya dinamakan instrumen penelitian. Instrumen penelitian adalah suatu alat yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati. Secara spesifik fenomena tersebut disebut variabel penelitian.7 6 Suharsimi Arikunto, Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, (Jakarta : Rineka Cipta, 2006) h. 7 Hamid Darmadi, Metode Penelitian Pendidikan Dan Sosial, (Bandung: Alfabeta,2013), h. 159. 44. 48 Instrumen pengumpulan data adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya mengumpulkan agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah olehnya.8 Sebelum instrumen digunakan, terlebih dahulu diadakan uji coba instrumen untuk mengukur validitas dan reabilitas tes atau angket sebelum digunakan pada sampel yang akan diteliti. Uraian dari setiap jenis instrumen yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Test Test ini digunakan untuk menilai hasil belajar kognitif peserta didik. Instrument penilaian yang digunakan dalam penelitian ini adalah lembar tes objektif, berbentuk essay sebanyak 10 butir soal. Validitas dan reliabilitas soal tes dilakukan untuk mendapatkan soal yang memadai dari segi validasi, reliabilitas, daya beda dan tingkat kesukaran. a) Uji Validitas Validitas adalah suatu ukuran untuk menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen. Instrumen dikatakan valid jika memiliki validitas yang tinggi, yaitu bila instrumen tersebut telah dapat mengukur apa yang diinginkan.9 Uji validiatas merupakan suatu tes yang dilakukan dan yang akan di ukur sehingga dapat menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur, mengukur apa yang ingin diukur sehingga mempunyai validitas atau tidak 8 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, (Jakarta: Rineka Cipta, 2010), h.192. 9 Ibid, h. 211. 49 valid. Mengukur valid atau kesahihan butir soal peneliti menggunakan Anates, dengan kriteria bila rxy di bawah 0,30, maka dapat disimpulkan bahwa butir instrumen tersebut tidak valid, sehingga harus diperbaiki atau dibuang.10 Tabel 3.2 Interprestasi indeks korelasi “r”Product moment” Besarnya “r”Product moment” (rxy) Interpretasi rxy ≤ 0, 30 Tidak valid rxy > 0,30 Valid Sumber : Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D, 2012. b) Reliabilitas Instrumen yang baik tidak akan bersifat tendensius mengarahkan responden untuk memilih jawaban-jawaban tertentu. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama, akan menghasilkan data yang sama.11 Reabilitas berhubungan dengan masalah kepercayaan. Suatu tes dikatakan mempunyai tingkat kepercayaan yang tinggi jika tes tersebut dapat memberikan hasil yang tetap. Setelah dilakukan uji validitas, butir soal yang valid diuji reliabilitasnya. Reabilitas tes essay dapat diketahui dengan meggunakan Anates, untuk menentukan reliabilitas tes instrumen, dengan kriteria sebagai berikut: 10 Sugiyono, Op Cit, h. 179. Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-22, 2010) h. 173. 11 50 Tabel 3.3 Interprestasi indeks reabilitas Besarnya “rhitung” Interpretasi rhitung >0, 7 Reabilitas rhitung < 0,7 Tidak reabilitas Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke-22, 2010) c) Uji Daya Pembeda Daya pembeda adalah suatu butir soal menyatakan seberapa jauh kemampuan butir soal tersebut mampu membedakan anatara peserta didik yang dapat menjawab soal dan peserta didik yang tidak dapat menjawab soal.12 Daya pembeda instrumen adalah tingkat kemampuan instrumen untuk membedakan antara peserta didik yakni peserta didik yang berkemampuan tinggi dengan peserta didik yang berkemampuan rendah. Uji daya pembeda tes diukur menggunakan Anates. Kreteria Daya pembeda Tabel 3.4 Klasifikasi Daya Pembeda Besar DP DP< 0,20 0,21 ≤ DP≤ 0,40 0,41≤ DP≤ 0,70 0,71≤ DP≤ 1,00 Interprestasi Jelek Cukup Baik Sangat baik Sumber : Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta, 2013, h. 232 12 Ibid, h.210 51 d) Tingkat Kesukaran Bermutu atau tidaknya setiap butir item tes hasil belajar pertama dapat diketahui dari derajat kesukaran atau taraf kesulitan yang dimiliki oleh masing-masing butir item soal tersebut. Soal yang memiliki tingkat kesukaran sesuai dengan tujuan tes dan dilihat dari kemampuan peserta didik dalam menjawab. Menguji taraf kesukaran digunakan Anates. Tabel 3.5 Interprestasi Tingkat Kesukaran Butir Tes Besar P Interprestasi P < 0,29 Sukar 0,30≤ P ≤0,69 Sedang P > 0,70 Mudah Sumber: Suharsimi Arikunto, Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan, Bumi Aksara: Jakarta: 2013, h. 225 Anas Sudijono menyatakan butir soal dikategorikan baik jika derajat kesukaran butir cukup (sedang). Maka dari itu, untuk keperluan pengambilan data dalam penelitian ini, digunakan butir-butir soal dengan kriteria cukup (sedang), yaitu dengan membuang butir-butir soal dengan kategori terlalu mudah dan terlalu sukar. 13 J. Teknik Analisis Data Penelitian ini menggunakan data kuantitatif berupa pretest-posttes dan data kualitatif berupa angket respon siswa. 13 Ibid, h. 372. 52 1. Angket Respon Siswa Data angket respon siswa tentang bahan ajar leaflet yang diterapkan pada proses pembelajaran dianalisis dengan cara menghitung presentase jawaban siswa menggunakan rumus berikut: 14 % 𝑟𝑒𝑠𝑝𝑜𝑛 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 = 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑚𝑒𝑛𝑗𝑎𝑤𝑎𝑏 𝑥 100% 𝑗𝑢𝑚𝑙𝑎ℎ 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎 Tabel 3.6 Kriteria Respon Siswa Propotion Corret (P)/ Nilai Interprestasi Antara 0,81 sampai 1,0 Antara 0.61 sampai 0,80 Antara 0,41 sampai 0,60 Antara 0,21 sampai 0,40 Antara 0,0 sampai 0,20 Tinggi Cukup Agak Cukup Rendah Sangat Rendah Sumber : Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik, Rhineka cipta, Jakarta, 2006, h. 276 2. Uji Normalitas Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sampel yang diambil dalam penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas populasi harus dipenuhi sebagai syarat untuk menentukan perhitungan yang akan dilakukan pada uji hipotesis berikutnya. Data yang diuji yaitu data kelas eksperimen dan data kelas kontrol. Uji normalitas pada penelitian ini menggunakan 14 Suharsimi arikunto. Op.Cit. h. 93. 53 menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program spss 16, dengan keputusan uji sebagai berikut :15 Ho : Jika sig > ⍺ maka H0 diterima atau kedua data berdistribusi normal. H1 : Jika sig > ⍺ maka H0 ditolak atau kedua data berdistribusi tidak normal. Sedangkan ⍺ = 0,05 4. Uji homogenitas Uji homogenitas dilakukan menggunakan uji Levene’s untuk mengetahui apakah variansi-variansi dari sejumlah populasi sama atau tidak. Penelitian ini menggunakan program SPSS Versi 16 dengan keputusan uji sebagai berikut:16 Ho : Jika sig > ⍺ maka H0 diterima atau kedua data homogen. H1 : Jika sig < ⍺ maka H0 ditolak atau kedua data tidak homogen. Sedangkan ⍺ = 0,05 5. Uji Hipotesis Statistik Berdasarkan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa data berdistribusi normal dan homogen. Maka pada penelitian ini menggunakan statistik parametis (Uji t). 15 Syofian Siregar, Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual dan SPSS, (Jakarta : Kencana Prenada Media Group, 2013), h. 159 16 Ibid, h. 216 54 Setelah data dinyatakan normal dan homogen maka dilakukan uji Independent t Test menggunakan program SPSS Versi 16. Berikut adalah hipotesis dari uji-t. Hipotesis Uji: 17 H0 : 𝑠𝑖𝑔 ≥ ⍺ (tidak terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol) H1 : 𝑠𝑖𝑔 ≤ ⍺ (terdapat perbedaan antara kelas eksperimen dengan kelas kontrol) Sedangkan ⍺ = 0,05 17 Ibid, h. 188 55 BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di SMP PGRI 6 Bandar Lampung dengan menggunakan bahan ajar leaflet untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar IPA kelas VIII pada materi pokok sistem pencernaan apada manusia, maka didapatkan hasil penelitian yang terdiri atas : Gambaran Umum SMP PGRI 6 Bandar Lampung, data hasil penelitian, yang meliputi : Angket respon siswa tehadap bahan ajar leaflet, selanjutnya diuraikan untuk menjawab rumusan masalah penelitian. Hasil penelitian disajikan dalam bentuk uraian, tabel, dan gambar yang dideskripsikan secara rinci sebagai berikut. 1. Gambaran Umum Tempat Penelitian SMP PGRI 6 Bandar Lampung didirikan pada tahun 1986 dengan nama SLTP PGRI 7 Bandar Lampung. Dengan pimpinan pertama sebagai Kepala Sekolah adalah Bapak Drs. Hi. TH. Sucipto (Alm). Pada tahun 1989, SLTP PGRI 7 Bandar Lampung tercatat oleh Direktorat Jendran Pendidikan Dasar Dan Menengah dan mendapatkan Akreditasi Pertama Kali “Diakui” pada tahun 1991. Kemudian Pada Tahun 2000 SLTP PGRI 7 Bandar Lampung berubaha nama menjadi SLTP PGRI 6 Bandar Lampung. 56 SMP PGRI 6 Bandar Lampung merupakan sekolah swasta yang terletak di Jalan. Jl. Letkol Hi. Indro Suratmin No.33 Sukarame Bandar Lampng, dengan NSS (Nomor Statistik Sekolah) 10807170/202126002075 dan status SMP PGRI 6 Bandar Lampung ialah terakreditasi “A”. Madarasa ini berdri diatas tanah yang luasnya 6400 m2 . Visi SMP PGRI 6 Bandar Lampung “Berprestasi berdasarkan imtaq, dengan lingkungan yang sehat berbudi pekerti luhur dan menjadi pilihan masyarakat “ sedangkan misinya yaitu : 1. Melaksanakan kegiatan belajar mengajar secara effektif. 2. Meningkatkan kemampuan dan professional guru. 3. Memanfaatkan sumber belajar yang optimal. 4. Meningkatkan kegiatan ekstrakulikuler olah raga dan seni sesuai dengan potensi yang ada. 5. Peningkatkan kemampuan siswa dalam berbahasa inggris aktif. 6. Melaksanakan 7 K yang melibatkan setiap warga sekolah. 7. Melaksanakan tata tertib siswa secara efektif. 8. Meningkatkan penghayatan dan pengalaman terhadap ajaran agama yang dianut dan diyakini. Selain memiliki visi dan misi, SMP PGRI 6 Bandar Lamapung juga memliki tujuan dan sasaran yaitu : 57 1. Memiliki nilai rata-rata UNAS diatas 7,0 dengan peringkat sekolah setiap tahun meningkat. 2. Kemampuan guru dalam melaksanakan tugas semakin baik. 3. Optimalisasi sumber dan sarana belajar disekolah. 4. Memiliki team olahraga bola voli dan Futsal serta team kesenian dan mampu tampil diberbagai event di kota Bandar Lampung. 5. Siswa mampu dalam berkomunikasi dengan berbahasa inggris baik lisan maupun tulisan. 6. Memiliki lingkungan sekolah yang bersih, sehat, rindang dan indah sebagai upaya menciptakan kenyamanan dan kesejukan untuk belajar, berlatih dan beriman. 7. Meminimalisir jenis pelanggaran tata tertib oleh siswa. 2. Penggunaan Bahan Ajar Dalam Proses Pembelajaran Pembelajaran IPA di SMP PGRI 6 Bandar Lampung setiap minggunya dilaksanakan dua kali pertemuan dengan masing-masing pertemuan memiliki alokasi waktu 2 x 40 menit. Penelitian dimulai tanggal 29 september samapi 8 oktober 2016. Dalam penelitian menggunakan dua kelas, yaitu VIII G sebagai kelas eksperimen yang proses pembelajarannnya didesain menggunakan bahan ajar leaflet. Sedangkan kelas VIII F sebagai kelas kontrol didesain hanya dengan menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS). Petemuan pertama pada kelas eksperimen dimulai tanggal 30 september 2016, sedangkan pada kelas kontrol dimulai tanggal 1 oktober 2016. Pada kelas eksperimen 58 hal-hal yang pertama dilakukan, dimulai dengan pemberian tes awal (pretest) untuk mengetahui kemampuan dasar siswa kemudian membagikan siswa kedalam beberapa kelompok, untuk masing-masing kelompok terdiri dari tujuh siswa. Pada tahap ini guru memotivasi siswa dan menjelaskan poin-poin tentang materi saluran-saluran pencernaan manusia serta mengenalkan bahan ajar yang akan digunkan pada saat pembelajaran yaitu bahan ajar leaflet. Guru mengajak siswa untuk membaca bahan ajar leaflet dan mempersilahkan siswa untuk bertanya materi yang belum mereka pahami. Kemudian setiap kelompok siswa dibagikan lembar diskusi siswa, setelah siswa selesai mengerjakan lembar diskusi perwakilan kelompok dipersilahkan untuk mempresentasikan hasil diskusi mereka. Pada saat diskusi kelompok lain diberikan waktu untuk bertanya kepada kelompok yang presentasi, ketika kelompok presentasi tidak bisa menjawab pertanyaan dari kelompok lain tugas guru yang akan menjawab pertanyaan tersebut. Pada kelas kontrol dimulai dengan pemberian tes awal (pretest), kemudian membagikan siswa kedalam beberapa kelompok untuk masing-masing kelompok terdiri dari tujuh siswa. Guru menjelaskan materi yang di sampaikan berdasarkan LKS kemudian siswa diberikan lembar diskusi siswa. Pada kelas kontrol siswa tidak diminta untuk presentasi tetapi hanya berdiskusi bersama kelompok lalu hasil diskusinya dikumpulkan. Pertemuan kedua pada kelas eksperimen dilaksanakan pada tanggal 3 oktober 2016, sedangkan pada kelas kontrol tanggal 5 oktober 2016. Pada pertemuan kedua ini guru menanyakan kepada siswa apa yang kurang jelas mengenai materi yang di pelajari hari yang lalu. Guru membagikan bahan ajar leaflet yang ke dua kemudian 59 guru mengajak siswa untuk membaca bahan ajar leaflet sambil menjelaskan apa yang siswa pertanyakan. Diakhir pembelelajaran siswa diminta untuk mengerjakan soal posttes dan mengisi lembar angket respon siswa terhadap bahan ajar leaflet. Pda kelas kontrol guru menjelaskan materi dengan menggunkan bahan ajar LKS, kemudian di akhir pembelajran juga di berikan posttes. B. Analisis Hasil Uji Instrumen Sebelum soal digunakan untuk memperoleh data tentang nilai awal siswa dan nilai akhir siswa setelah menggunakan bahan ajar leaflet, terlebih dahulu soal diuji cobakan pada 30 siswa kelas IX SMP PGRI 6 Bandar Lampung untuk mengetahui validitas, reabilitas, daya pembeda dan tingkat kesukaran. 1. Uji Validitas Tes yang peneliti gunakan untuk diujikan pada kelas eksperimen dan kontrol sebelumnya di uji coba diluar populasi. Tes yang di uji coba berupa soal essay berjumlah 20 soal. Uji coba tes yang dimaksud untuk mengetahui apakah butir soal dapat mengukur apa yang hendak diukur. Upaya untuk mendapatkan data yang akurat maka tes yang digunakan dalam penelitian ini harus memenuhi kriteria yang baik. Data hasil penelitian terhadap tes dapat dilihat pada (lampiran 15). Hasil analisis validitas butir soal tes hasil belajar IPA dapat dilihat pada tabel 4.1 dibawah ini : 60 Tabel 4.1 Validitas Soal Tes Uji Coba No. Butir Soal rhitung rtabel Kriteria 1 0.585 0,361 Valid 2 0.585 0,361 Valid 3 0.510 0,361 Valid 4 0.576 0,361 Valid 5 0.638 0,361 Valid 6 0.638 0,361 Valid 7 0.342 0,361 Tidak valid 8 0.585 0,361 Valid 9 0.697 0,361 Valid 10 0.147 0,361 Tidak valid 11 0.092 0,361 Tidak valid 12 0.121 0,361 Tidak valid 13 0.600 0,361 Valid 14 0.239 0,361 Tidak valid 15 0.637 0,361 Valid 16 0.640 0,361 Valid 17 0.032 0,361 Tidak valid 18 0.599 0,361 Valid 19 -0.012 0,361 Tidak valid 20 -0.059 0,361 Tidak valid Sumber : pengolahan data (perhitungan pada lampiran 13) Dari hasil penelitian tes hasil belajar kognitif IPA dengan 20 butir soal uraian didapat 12 soal yang valid dengan 8 soal yang tidak valid. Soal yang tidak valid yaitu nomor soal 7, 10, 11, 12, 14, 17, 19, 20, maka butir soal yang tersebut tidak dipakai. Butir soal yang valid yaitu nomor soal 1, 2, 3, 4, 5, 6, 8, 9, 13, 15, 16, 18. Peneliti menggunakan 10 butir soal dari 12 soal yang valid maka ada dua soal yang tidak dipakai, dengan melihat hasil analisis oleh ahli validator nomor 1 dan 3 tidak di pakai 61 karena pertanyaan menmbulkan jawaban yang singkat dan terdapat kesamaan pertanyaan dengan soal lain. 2. Uji Tingkat Kesukaran Adapun hasil analisis tingkat kesukaran butir soal dapat dilihat pada tabel 4.2 dibawah ini : Tabel 4.2 Tingkat Kesukaran Butir Soal Tes Hasil Belajar Kognitif No. Butir Soal Tingkat Kesukaran (%) Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 67.19 67.19 56.25 72.92 68.75 68.75 20.83 67.19 62.50 15.63 25.00 18.75 43.75 31.25 46.88 46.88 21.88 43.75 25.00 20.83 Sedang Sedang Sedang Mudah Sedang Sedang Sukar Sedang Sedang Sukar Sukar Sukar Sedang Sedang Sedang Sedang Sukar Sedang Sukar Sukar Sumber : pengolahan data perhitungan pada ( lampiran 13) 62 Berdasarkan hasil perhitungan tingkat kesukaran butir soal, di peroleh 7 soal dengan kriteria sukar, 12 soal dengan kriteria sedang, 1 soal dengan kriteria mudah dan Perhitungan tingkat kesukaran dapat dilihat pada ( lampiran 15). 3. Uji Daya Beda Adapun hasil analisis daya pembeda butir soal padat dilihat pada tabel 4.3 dibawah ini : Tabel 4.3 Daya Pembeda Butir Soal Tes Hasil Belajar Kognitif No. Butir Soal Daya Pembeda Keterangan 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0, 4063 0, 4063 0, 5000 0, 4583 0, 5417 0, 5417 0, 2500 0, 4063 0, 6250 0, 0625 0 0, 0417 0, 5417 0, 2500 0, 5625 0, 5625 0, 0625 0, 5417 0 0 Cukup Cukup Baik Baik Baik Baik Cukup Cukup Cukup Jelek Jelek Jelek Baik Cukup Baik Baik Jelek Baik Jelek Jelek Sumber : pengolahan data perhitungan pada ( lampiran 13) 63 4. Uji Reliabilitas Setelah melakukan uji validitas, item-item yang valid kemudian diuji reliabilitasnya. Perhitungan indeks reliabilitas tes dilakukan terhadap butir tes yang valid yang terdiri dari 20 butir yang akan digunakan untuk mengambil data. Menurut Anas Sudijono, suatu tes dikatakan baik jika memiliki reliabilitas lebih dari 0,70. Berdasarkan hasil perhitungan (lampiran 13) menunjukan bahwa tes tersebut memiliki indeks reliabilitas sebesar 0,90 sehingga butir-butir soal tersebut dapat menghasilkan data relatif sama walaupun digunakan pada waktu yang berbeda, demikian tes tersebut memiliki kriteria tes yang layak digunakan untuk mengambil data. C. Hasil Penelitian Data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu tes (pretest dan posttest) siswa. Data-data tersebut digunakan untuk mengetahui hasil belajar ranah kognitif pada siswa kelas VIII G (kelas eksperimen) dan VIII F (kelas kontrol) semester ganjil pada materi sistem pencernaan pada manusia. Data tersebut diperoleh dari 74 siswa, kelas VIII G sebagai kelas eksperimen sebanyak 37 siswa dan kelas VIII F sebagai kelas kontrol sebanyak 37 siswa. Pada kelas eksperimen proses pembelajaran dilakukan dengan menggunakan bahan ajar leaflet IPA dan pada kelas kontrol proses pembelajaran tanpa menggunakan bahan ajar leaflet IPA. Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan nilai pretest dan postest, baik pada kelas eksperimen maupun kelas kontrol. Data yang didapatkan tersebut kemudian diuji normalitas, homogenitas, 64 dan uji-t. Berdasarkan hasil pelaksanaan penelitian diperoleh data-data sebagai berikut : 1. Analisis Hasil Pretest dan Postest Berdasarkan hasil pretest dan postest pada materi sistem pencernaan pada manusia, siswa kelas eksperimen dan kelas kontrol disajikan dalam bentuk tabel berikut: Tabel 4.4 Hasil Pre Test dan Post Test Siswa pada Kelas Eksperimen dan Kontrol Kelas Hasil Pretest RataNilai Nilai Rata Tertinggi Terendah Hasil Posttest Nilai Nilai Rata-rata tertinggi terendah Eksperimen 40,5 70 30 81,2 93 70 Kontrol 41,1 60 26 67,9 86 50 Sumber : Pengelolahan Data Perhitungan (lampiran 15) Berdasarkan dari tabel di atas, dapat diinterpretasikan bahwa nilai rata-rata pretest untuk kelas eksperimen lebih kecil dibandingkan kelas kontrol. Kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata pretest 40,1 sednagkan kelas kontrol 41,5. Namun untuk nilai rata-rata postest kelas eksperimen lebih besar dibandingkan kelas kontrol, kelas eksperimen mendapatkan nilai rata-rata 81,2 dan kelas kontrol 67,9. 2. Presentase Ketercapaian Indikator Berdasarkan hasil perhitungan prettest dan posttest yang telah dilakukan pada kedua kelas eksprimen dan kelas kontrol menunjukan pencapaian indikator, maka 65 data selanjutnya perhitungan persentase pada setiap tingkatan taksonomi Bloom. Kognitif berhubungan erat dengan kemampuan berfikir. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek yaitu: mengingat (C1), memahami (C2), mengaplikasi (C3), menganalisis (C4), mengevaluasi (C5), dan mencipta (C6). Perhitungan pencapain indikator ini bertujuan untuk melihat pencapaian hasil belajar kognitif siswa, dapat dilihat pada tabel berikut ini: Tabel 4.5 Persentase Ketercapaian Indikator Pretest Kelas Eksperimen dan Kontrol Taksonomi Bloom Nomor soal Kelas C1 (Mengingat) 1 2 3 C2 (Memahami) 4 5 6 C3 (Mengaplikasi) 7 8 C4 (Menganalisis) 9 10 68% 37% 28% 16% 70% 44% 22% 11% Eksperimen Kelas Kontrol Sumber : pengelolahan data perhitungan (lampiran 16 dan lampiran 18) Berdasarkan analisis tabel di atas, hasil pretest di SMP PGRI 6 Bandar Lampung, pencapaian indikator ranah kognitif kelas eksperimen C1(Mengingat) 68%, C2(Memahami) 37%, C3 (Mengaplikasi) 28 %, C4(Menganalisis) 16%. Sedangkan pada kelas kontrol C1(Mengingat) 70%, C2(Memahami) 44%, C3 (Mengaplikasi) 22%, C4(Menganalisis) 11%. Pada ranah kognitif C1 dan C2 kelas kontrol lebih tinggi dari kelas eksperimen. 66 Tabel 4.6 Persentase Ketercapaian Indikator Postest Kelas Eksperimen dan Kontrol Taksonomi Bloom Nomor soal Kelas Eksperimen Kelas Kontrol C1 (Mengingat) 1 2 3 88% C2 (Memahami) 4 5 6 81% C3 (Mengaplikasi) 7 8 77% C4 (Menganalisis) 9 10 75% 93% 71% 52% 40% Sumber : pengelolahan data perhitungan (lampiran 18 dan lampiran19) Berdasarkan analisis tabel di atas, hasil posttes pencapaian indikator ranah kognitif kelas eksperimen C1(Mengingat) 88%, C2(Memahami) 81%, C3(Mengaplikasi) 77%, C4(Menganalisis) 75%. Sedangkan pada kelas kontrol C1(Mengingat) 93%, C2(Memahami) 71%, C3(Mengaplikasi) 52%, C4(Menganalisis) 40%. C2, C3, C4 Kelas ekperimen lebih tingggi dibandingankan kelas kontrol. 3. Analisis Data a. Uji Normalitas Uji normalitas hipotesis penelitian menggunakan uji Kolmogorov Smirnov dengan bantuan program spss 16. Hasil uji normalitas terhadap data nilai pretest dan posttest hasil belajar IPA diketahui bahwa nilai pretest dan posttest kelas eksperimen maupun kelas kontrol pada materi sistem sistem pencernaan pada manusia berdistribusi normal. Rekapulasi hasil uji normalitas dapat dilihat pada Tabel 4.7 berikut ini: 67 Tabel 4.7 Hasil Uji Normalitas Nilai Pretest dan Posttest Jenis tes Sig. Kesimpulan Kriteria nilai Sig. > 0,05 Sig. 2 tailed (berdistribusi normal) tabel > α (0,05) Pretest eksperimen 0,064 Pretest control 0,190 Posttest eksperimen 0,085 0,05 Berdistribusi normal Posttest control 0,200 Sumber: Hasil Perhitungan Uji Normalitas (Lampiran 21) Dari hasil data uji normalitas dengan nilai sig.2 tailed > α (0,05), maka dapat diperolah bahwa semua data berdistribusi normal atau data berasal dari distribusi normal, sehingga dapat melanjutkan uji prasyarat selanjutnya yaitu uji homogenitas data. b. Hasil Uji Homogenitas Uji homogenitas yang digunakan adalah test of homogenity of variance untuk mengetahui kedua varian memiliki karakteristik yang sama atau tidak. Hasil uji homogenitas tersebut dapat dilihat pada Tabel 4.8 berikut: Tabel 4.8 Hasil Uji Homogenitas Jenis tes Pretest eksperimen Pretest control Posttest eksperimen Posttest control Sig. 0,264 0,949 0,241 0,706 Kesimpulan Sig. > 0,05 (homogen) Homogen Sumber: Hasil Perhitungan Uji Homogenitas(Lampiran 22) Dari hasil uji homogenitas diatas, diketahui semua data memperoleh nilai sig.> 0,05, maka dapat disimpulkan nilai pretest dan posttest baik di 68 kelas eksperimen maupun di kelas kontrol secara keseluruhan berasal dari data yang sama (homogen). Setelah uji prasyarat yaitu uji normalitas dan uji homogenitas terpenuhi analisis dapat dilanjutkan pada pengujian hipotesis penelitian menggunakan uji t independent. c. Uji t Independent Uji t independent digunakan untuk menguji hipotesis penelitian. Data hasil penelitian ini di uji dengan menggunakan Independent sample t Test. dapat dilihat pada Tabel 4.11 dibawah ini: Tabel 4.9 Uji t Independent Bahan Ajar Leaflet Equal Terhadap Hasil variance Belajar assumed Sumber: Hasil Perhitungan Uji t Test for equality of mean Sig. (2-tailed) Mean difference 0,00 - 40,70 Standar error mean diffence 1,64 Independent (Lampiran 23) Berdasarkan perhitungan pada tabel 4.9 diatas, menunjukkan bahwa dilihat dari sig.(2-tailed) < α (0,05), maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan nilai hasil belajar menunjukkan perbedaan yang signifikansi ,artinya pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet mempengaruhi hasil belajar siswa. 69 4. Hasil Angket Respon Siswa Terhadap Penggunaan bahan Ajar leaflet dalam Pembelajaran. Pada akhir pembelajaran, siswa diminta mengisi angket respon siswa terhadap pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia dengan menggunakan bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar siswa. Angket mengungkapkan ke enam aspek berupa pelaksanaan pembelajaan selama ini. Tanggapan respon pada aspek kesatu berada pada predikat baik. aspek kedua berada pada predikat baik. Aspek ketiga berada pada predikat baik. Aspek keempat predikat baik. Dan aspek kelima pada predika baik . Aspek keenam pada predikat sangat baik juga. Rekap tanggapan siswa terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dapat dilihat pada tabel di bawah ini: Gambar 4.1 Rekapitulasi Hasil Angket Respon Siswa 120 100 80 60 YA 40 TIDAK 20 0 Leaflet Menarik Leaflet Mudah Leaflet Mudah Gambar Di Leaflet Leaflet Dipahami Dimengerti Leaflet Memudahkan Meningkatkan Mendukung Proses keinginan Materi Pembelajaran Membaca 70 C. Pembahasan Pada bagian ini akan dibahas tentang pengaruh bahan ajar leaflet pada materi sistem pencernaan pada manusia dan pengaruhnya terhadap hasil belajar siswa di kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pembahasan hasil penelitian ini juga dilengkapi dengan pembahasan angket respon siswa terhadap pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet. Pembahasan terhadap hasil penelitian dilakukan berdasarkan analisis data. a. Pengaruh Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Pada Materi Sistem Pencernaan Pada Manusia Selama proses pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen berlangsung sangat kondusif. Bahan ajar leaflet dilakukan dengan Tiga tahapan yaitu penyajian materi, tanya jawab dan pemecahan masalah, setelah terbagi dalam kelompok masing-masing kelompok diberikan lembar diskusi siswa (LDS). Setiap anggota kelompok harus bekerja sama dalam satu tim, jika terdapat kesulitan harus dipecahkan bersama-sama dengan kelompoknya. Jika LDS sudah selesai dikerjakan maka perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi mereka, jika kelompok lain yang kurang jelas diperbolehkan untuk bertanya. Jika jawaban belum tepat maka tugas guru untuk membenarkan jawabannya. Pembelajaran pada kelas kontrol dengan menggunakan LKS dan buku cetak, ketuntasan pada kelas kontrol sangat berbeda jauh dengan kelas eksperimen, karena pada saat kegiatan pembelajaran di kelas eksperimen menggunakan bahan ajar leaflet 71 sedangkan pada kelas kontrol kegiatan pembelajaran hanya menggunakan Lembar Kerja Siswa (LKS) dan buku cetak. b. Hasil Belajar siswa pada kelas Eksperimen dan Kontrol Hasil pretest dan posttest yang telah dilakukan antara kelas eksperimen dan kelas kontrol mengalami perubahan, untuk kelas eksperimen mendapatkan rata-rata nilai pretest lebih kecil dari kelas kontrol, tetapi nilai rata-rata posttest kelas eksperimen lebih besar dari pada kelas kontrol. (Tabel 4.4), sehingga dapat dikatakan bawah bahan ajar leaflet berpanguruh terhadap hasil belajar. Bahan ajar leaflet dapat memberikan hasil belajar yang tinggi dibandingkan dengan penggunaan bahan ajar lks. Berdasarkan hasil rekapitulasi angket respon siswa yang telah diketahui bahwa siswa memberikan respon positif terhadap penggunaan bahan ajar leaflet, hal ini terlihat bahwa 81 % siswa menganggap penggunaan bahan ajar leaflet yang digunkan menarik, 86% siswa menjawab bahan ajar leaflet yang digunakan mudah dipahami, 86 % siswa menganggap bahasa dibahan ajar leaflet mudah dimengerti, 91% siswa menjawab bahwa gambar dibahan ajar leaflet mendukung materi, 94% siswa menganggap bahwa dengan adanya bahan ajar leaflet dapat memudahkan proses pembelajaran, dan 97% siswa menjawab bahwa dengan adanya bahan ajar leaflet dapat meningkatkan keingan untuk membaca. Hal ini membuktikan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet dalam proses pembelajran dapat meningkatkan hasil belajar siswa. 72 Hasil uji normalitas dapat dilihat pada tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai pretest dan posttest baik kelas eksperimen dan kontrol pada uji normalitas menunjukkan bahwa sampel berasal dari populasi yang berdistribusi normal, karena kedua data berasal dari data yang berdistribusi normal sehingga dapat diteruskan dengan uji homogenitas sebagai syarat uji hipotesis. Uji homogenitas pada Tabel 4.8 dapat diketahui bahwa hasil perhitungan homogenitas data pretest dan posttest baik kelas eksperimen maupun kontrol, didapatkan bahwa hasil bahwa nilai hasil belajar siswa pada kelas eksperimen dan kontrol secara keseluruhan berasal dari sampel yang memiliki karakteristik sama atau homogen. Hasil uji hipotesis dengan uji t independent dapat dilihat pada tabel 4.9 mendapatkan hasil sig. (2-tailed)< 0,05, artinya H0 ditolak H1 diterima, sehingga dapat disimpulkan hasil belajar kognitif dikedua kelas penelitian berbeda yang artinya pengaruh bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar kognitif siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung. Pencapaian indikator Hasil belajar siswa di SMP PGRI 6 Bandar Lampung kelas eksperimen terdapat pencapaian indikator yang meningkat pada ranah indikatornya pada saat prettes lebih kecil dari pada posstest. Pencapaian indikator posstest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol lebih tinggi kelas eksperimen terkecuali pada ranah kognitif pada C1 kelas kontrol lebih tinggi dibandingkan kelas eksperimen. (Tabel 4.5 dan 4.6). Berdasarkan hasil analisa data di atas dapat disimpulkan hasil belajar kognitif siswa pada materi sistem pencernaan manusia pada 73 kelas eksperimen mengalami peningkatan di setiap ranah indikatornya. Artinya pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet memilki pengaruh terhadap hasil belajar kognitif siswa, dimana siswa pada kelas eksperimen lebih aktif dalam proses pembelajaran. Hal ini disebabkan pada kelas eksperimen siswa dituntut untuk memahami materi pembelajaran melalui bahan ajar leaflet sebagai sumber informasi. Kelas eksperimen dalam proses pembelajarannya menggunakan bahan ajar leaflet. Bahan ajar leaflet berisi materi pembelajaran yang sudah diringkas, mudah dimengerti oleh siswa, dan menarik siswa untuk membacanya. Sehingga mampu meningkatkan ranah indikator C1, C2, C3 dan C4. Selain itu, siswa diberi kesempatan mengkomunikasikan pemahamannya melalui diskusi yang dilakukan bersama-sama dengan teman dan guru. Dengan demikian pada kelas eksperimen memperoleh pemahaman secara langsung berasal dari hasil pemikirannnya dan hasil diskusi yang telah dilakukan dan disampaikan secara berkelompok. Dengan dilaksanakannnya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet membuat siswa memiliki rasa keingintahuan yang tinggi sehingga, meningkatkan keinginan untuk membaca materi, dan dapat berpengaruh pada hasil belajar. Penggunaan bahan ajar leaflet telah banyak dilakukan oleh peneliti Tri Septiani, Tri Jalmo, Berti Yolida, Cinde Futriyah Menyatakan Endah bahwa penggunaan bahan ajar leaflet mampu menarik minat baca siswa untuk membaca sumber belajar, hal ini disebabkan bahan ajar leaflet disusun secara sistematis, sederhana, singkat dan mencakup penggunaan warna, gambar, bahasa dan ukuran font yang sesuai. Pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet berpengaruh signifikan 74 terhadap peningkatan hasil belajar siswa. Selain itu, sebagian siswa memberikan ketertarikan yang tinggi terhadap penggunaan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran.1,2 Hasil analisis data hasil penelitian, diketahui bahwa bahan ajar leaflet dapat mempengaruhi hasil belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dengan adanya perbedaan rata skor posttest hasil belajar dan hasil diperoleh siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Hasil tes belajar siswa kelas eksperimen lebih baik dari pada hasil belajar siswa kelas kontrol. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut : siswa kelas eksperimen sangat tertarik pada bahan ajar leaflet ini karena sebelumnya bahan ajar leaflet ini tidak pernah digunakan oleh guru sebelumnya. Bahan ajar leaflet mempu meningkatakan minat baca siswa karena bahan ajar leaflet menyajikan materi dengan penggunaan gambar, warna menarik serta bahasan yang mudah dipahami oleh pembaca. Penggunaan bahan ajar leaflet menjadikan siswa lebih termotovasi untuk belajar karena siswa harus menguasai materi agar dapat menjawab soal saat diakhir pembelajaran. 1 Endah Tri Septiani dkk, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa, Jurnal Vol 2, No 4, (Lampung: Universitas Negeri Lampung , 2013), h. 8. 2 Cinde Futriyah, Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa, (Lampung: Universitas Lampung, 2013), h.14. 75 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Berdasarkan analisis data dan pembahasan dalam penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penggunaan bahan ajar leaflet dapat mempengaruhi terhadap hasil belajar siswa kelas VIII. Hal ini dapat dibuktikan dengan: 1. Terdapat pengaruh antara bahan ajar leaflet terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII, rata-rata pretest eksperimen sebesar 40,5 sedangkan posttest 81,2. Berdasarkan hasil perhitungan uji hipotesis diperoleh hasil sig. < 0,05, artinya H0 ditolak H1 diterima. Artinya bahan ajar leaflet pada kelas eksperimen memberikan pengaruh yang signifikan terhadap hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung. 2. Hasil belajar IPA siswa kelas VIII di SMP PGRI 6 Bandar Lampung terdapat hasil posttes C1(Mengingat) pencapaian 88%, indikator ranah C2(Memahami) kognitif 81%, kelas eksperimen C3(Mengaplikasi) 77%, C4(Menganalisis) 75%. Sedangkan pada kelas kontrol C1(Mengingat) 93%, C2(Memahami) 71%, C3(Mengaplikasi) 52%, C4(Menganalisis) 40%. C2, C3, dan C4 Kelas ekperimen lebih tingggi dibandingankan kelas kontrol. 76 B. Saran Berdasarkan kesimpulan yang telah disusun, penelti memberikan beberapa saran sebagai berikut : 1. Bagi Peserta didik Disarankan kepada siswa untuk saling bekerja sama dalam memecahkan suatu yang ada didalam maupun diluar kelas serta dapat menciptakan rasa kebersamaan dalam proses pembelajaran agar mampu meningkatkan hasil belajar kognitif secara maksimal. 2. Bagi Guru Disarankan kepada guru hendaknya inovatif dalam merancang dan melaksanakan kegiatan pembelajaran dengan menerapkan suatu bahan ajar leaflet menjadi suatu refrensi. 3. Bagi Sekolah Disarankan kepada sekolah agar dapat menciptakan kondisi yang mampu mendorong para guru untuk mencoba menerapkan bahan ajar leaflet dalam pembelajaran IPA khususnya dan bidang studi lain pada umumnya dalam upaya meningkatkan hasil belajar siswa. 4. Bagi Peneliti Lain Disarankan kepada peneliti lain yang akan melakukan penelitian, dapat melanjutkan penerapan penggunaan bahan ajar leaflet untuk menilai hasil belajar pada ranah kognitif dan minat baca. DAFTAR PUSTAKA Abdul Majid. Perencanaan Pembelajaran Mengembangkan Standar Kompetensi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2006. Agus Suprijono. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar, Cet. Ke-4. 2010. Ahmad Kholid. Promosi Kesehatan: Dengan Pendekatan Teori Perilaku, Media, dan Aplikasinya. Jakarta: Rajawali Press. 2002. Anas Sudijono. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. 2009. . Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.2010 Cinde Futriyah. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Aktivitas Belajar Dan Penguasaan Materi Oleh Siswa. Lampung: Universitas Lampung. Jurnal. 2013 Departemen Agama. Al-Quran dan terjemahnya. Bandung: CV Diponegoro. 2000. Departemen Pendidikan Nasional Republik Indonesia, UU no. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Bab II Pasal 3. Jakarta: Depdiknas. 2003. Endah Tri Septiani dkk. Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar Siswa. Lampung : Universitas Lampung. Jurnal Vol 2, No 4. 2013. Falasifah. Pengembangan Bahan Ajar Berbentuk Leaflet Berbasis Sejarah Lokal Dengan Materi Pertempuran Lima Hari Di Semarang Pada Siswa Kelas XI IPS Di Sma Negeri 2 Pemalang Tahun Ajaran 2013-2014. Semarang : Skripsi Universitas Negeri Semarang. 2014. Hamdani. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: Pustaka Setia. 2011. Hamid Darmadi. Metode Penelitian Pendidikan Sosial. Bandung: Alfabeta. 2013. Heri D. J. Maulana. Promosi Kesehatan. Jakarta: EGC, 2009. Hidayat Kosadi. Evaluasi Pendidikan Dalam Pengajaran Bahasa Indonesia. Bandung: Alfabeta. 1994. Jalaludin Rakhmat. Psikolog Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya. 2002. Khumaidah. Efektivitas Penggunaan Metode Diskusi Dengan Media Ajar Jenis Leaflet Dalam Meningkatkan Hasil Belajar Biologi Materi Pokok Sistem Pencernan Pada Manusia Pada Siswa Kelas XI SMA Sultan Fatah Wedung Demak. Semarang : Skripsi IAIN Walisongo Semarang. 2011. M. Iqbal Hasan. Metodologi penelitian dan Aplikasinya. Jakarta: Ghalia Indonesia, Cet ke-1 2002. Muhibbin Syah. Psikologi Belajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, Cet. Ke 12. 2012. Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Suatu Panduan Praktis. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 2003. Nursyamsiah. Pengaruh Media Leaflet Terhadap Perubahan Pengetahuan Dan Itensi Pemberian Asi Eksklusi Pada Ibu Hamil Di Wilayah Puskesmas Kecematan Pesanggrahan Jakarta Selatan. Jakarta : Skripsi UIN Syarif Hidayatullah. 2013 Oemar Hamalik. Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: Pt. Bumi Aksara. 2011. Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remadja Karya. 1999. Prastya Irawan. Logika Dan Prosedur Penelitian. Jakarta: Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Negara. 1999. Roymond H. SimamoraBuku. Ajar Pendidikan dalam Keperawatan. Jakarta: Buku Kedokteran EGC. 2009. Rusman. Model-Model Pembelajaran. Jakart: Raja Grafindo Persada. 2012. Sofan Amri dan Ahmadi Iif Khoiru. Kontruksi Pengembangan Pembelajaran: Pengaruhnya Terhadap Mekanisme dan Praktik Kurikulum. Jakarta: PT. Prestasi Pustakaraya. 2010. Syofian Siregar. Metode Penelitian Kuantitatif Dilengkapi Perhitungan Manual dan SPSS. Jakarta : Kencana Prenada Media Group. 2013. Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rineka Cipta. 2006. . Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta. 2010. Sugiono. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, Dan R & D . Bandung: Alfabeta. 2012. Sukardi. Metodologi Penelitian Pendidikan Kompetensi Dan Praktiknya. Jakarta: Bumi Aksara, 2005. Slameto. Belajar dan FaKtor-Faktor Yang Mempengaruhi. Jakarta: Rineka Cipata. 2013. Trianto. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta : PT. Bumi Aksara. 2010. Umar Tirtaraharjadja dan S.I.La Sulo. Pengantar Pendidikan. Jakarta : Rineka Cipata. 2010. Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: Kencana. 2009. . Strategi Pembcelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan Bandung : Kencana Prenada Media Group. 2006. Yatim Riyanto. Paradigma Baru Pembelajaran. Jakarta: Kencana Prenata Media Group, Cet. Ke 3. 2009. Zainal Arifin. Evaluasi Pembelajaran. Siliwangi: Rosda, 2009. KEMENTERIAN AGAMA INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN INTAN LAMPUNG FAKULTAS TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI Alamat : Jl.Letkol H Endro Suratmin Sukarame Bandar Lampung 35131 Telp. (0721) 703260 KARTU KONSULTASI BIMBINGAN SKRIPSI Nama Mahasiswa/i NPM Jurusan Pembimbing 1 Pembimbing 2 Judul Skripsi No Tanggal 1 2 07-03-2016 22-03-2016 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 29-03-2016 31-03-2016 11-04-2016 15-04-2016 03-05-2016 22-08-2016 05-08-2016 10-08-2016 07-11-2016 : Erma Indriyana : 1211060086 : Pendidikan Biologi : Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. : Aulia Novita Sari, M.Pd. : Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung Paraf Pembimbing Materi Konsultasi 1 2 Konsultasi Bab I …………. Konsultasi Bab I dan angket …………. wawancara Konsultasi Bab I ………… Konsultasi Bab I, II, III ………….. ………… Konsultasi Bab I, II, III ………… Konsultasi Bab I, II, III ………… ACC Bab I, II, II …………... …………. Revisi Proposal …………. Konsultasi Instrumen Validasi Instrumen Konsultasi Bab I-V Konsultasi Bab I-V Konsultasi Bab I-V Dosen Pembimbing I Prof. Dr. H. Sulthan Syahril, MA. NIP. 19560611 198803 1 001 Bandar Lampung, Dosen Pembimbing II Aulia Novita Sari, M.Pd 2016 Alat pencernaan mekanik terdiri atas gigi dan lidah, sedangkan alat pencernaan kimiawi berupa Proses pencernaan makanan meliputi dua tahap yaitu tahap pencernaan mekanik dan kimiawi. Pencernaan secara mekanik terjadi di dalam mulut yaitu ketika menguyah makanan hingga halus. Pencernaan makanan kimiawi terjadi di dalam usus yaitu makanan dipecah menjadi molekul-molekul yang lebih sederhana oleh enzim-enzim pencernaan. kelenjar ludah. Gigi berfungsi sedangkan lidah menghancurkan berfungsi makanan, membolak-balikan makan dan lidah juga berfungsi membantu menelan makanan. Pada mulut, terdapat kelenjar air liur menghasilkan ludah yang mengandung air, lendir, dan enzim ptialin. Air dan lendir berguna untuk melumasi rongga mulut dan membantu proses menelan. Enzim ptialin berfungsi mengubah makanan dalam mulut yang mengandung zat karbohidrat (amilum) menjadi gula sederhana (maltosa). Mata Pelajaran Kelas/Semseter Alokasi Waktu : IPA : VIII(Delapan)/I : 2 Jam Pelajaran (2x 40 Menit) Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia. Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Indikator : 1. Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia 2. Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia 3. Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia Fungsi utama mulut adalah untuk menghancurkan makanan. Menghaluskan makan pada mulut dengan bantuan gigi dan lidah. Di dalam rongga mulut terdapat alat-alat yang berguna untuk pencernaan secara mekanik maupun kimiawi. Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran penghubung rongga mulut dan lambung. Hulu kerongkongan persimpangan antara saluran pencernaan. (faring) saluran merupakan pernapasan dan Fungsi kerongkongan untuk jalan makanan yang telah dikunyah dari mulut menuju dalam lambung, menghasilkan gerak peristaltik dan mencegah cairan lambung masuk ke kerongkongan. Pada pangkal faring terdapat katup yang disebut Makanan akan menjadi berbentuk bubur. Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit demi sedikit ke dalam usus halus. epiglotis. Epiglotis akan menutup saluran pernapasan apabila Coli. ada makanan yang menunju kerongkongan. Air dan garam mineral dari sisa makanan tersebut akan diserap oleh usus kembali. Setelah itu, sisa makanan dikeluarkan melalui anus dalam bentuk tinja (feses). Kerongkongan terletak di belakang tenggorokan. Kerongkongan terdiri atas sepertiga otot lurik dan dua pertiga otot polos yang Fungsi usus besar adalah untuk memilah kembali hasil pencernaan. Usus besar terbagi atas usus besar naik, usus besar melintang dan usus besar turun. Di dalam usus besar, sisa makanan mengalami pembusukan. Pembusukan ini dibantu oleh bakteri Escherihia memungkinkan gerakan peristaltik, yaitu gerakan meremas dan mendorong. Usus halus terbagi menjadi tiga bagian, yaitu usus dua belas jari, usus kosong, dan usus penyerap. Di dalam usus halus terdapat dua proses pencernaan, yaitu pencernaan secara kimiawi dan proses penyerapan sari makanan. Di dalam lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Di dalam lambung terdapat asam klorida yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam klorida dihasilkan oleh dinding lambung. Asam klorida berfungsi untuk membunuh kumankuman penyakit dan mengaktifkan pepsin. Ketika proses pencernaan terjadi di lambung, otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam klorida. Pada dinding usus halus terdapat jonjot-jonjot usus (vili) yang berisi pembuluh limfa dan pembuluh darah. Usus halus berfungsi menyempurnakan pencernaan dan menyerap sari makanan yang siap diedarkan oleh darah. Dinding usus halus menghasilkan enzim maltase, sukrase, dan laktase. Anus atau dubur adalah penghubung antara rektum dengan lingkungan luar tubuh. Di anus terdapat otot sphinkter yang berfungsi untuk membuka dan menutup anus. Fungsi utama anus adalah sebagai alat pembuangan feses melalui proses defekasi (buang air besar). Latihan Bagaimana langkah-langkah dalam proses menelan makanan? Kelenjar Pencernaan Makanan Kelenjar pencernaan mempunyai fungsi untuk menghasilkan enzim-enzim pencernaan. Kelenjar-kelenjar pencernaan manusia sebagai berikut. a. Kelenjar Ludah Dalam mulut terdapat tiga pasang kelenjar ludah, penghasil ludah berbentuk cair dan getah yang mengandung air dan lendir. Ludah berfungsi untuk membasahi makanan di dalam mulut. b. Kelenjar Lambung Seluruh bagian dinding dalam lambung menghasilkan lendir atau musin, di bagian fundus menghasilkan getah ZAT MAKANAN yang diperlukan oleh tubuh manusia mempunyai beberapa fungsi penting, diantaranya adalah: • Sebagai sumber/ penghasil energi Zat makanan dapat menyediakan energi untuk berbagai aktivitas tubuh. Zat makanan yang berperan yaitu karbohidrat dan lemak. • Sebagai pembangun tubuh Zat makanan yang diperlukan untuk pertumbuhan, perkembangan dan penggantian sel-sel tubuh yang rusak. Zat makanan yang berperan yaitu protein dan beberapa mineral. • Sebagai pelindung 1. zat makanan yang berperan menjaga keseimbang-an (homeostatis) proses-proses biologis/ metabolisme dalam tubuh (mengatur kerja hormon, mengatur pertumbuhan tulang, mempengaruhi kerja jantung, dan mengatur penghantaran impuls pada sel-sel saraf). 2. Zat makanan yang berperan yaitu protein, vitamin, mineral dan air. KARBOHIDRAT lambung, dan di bagian fundus Mata Pelajaran : IPA Kelas/Semseter : VIII(Delapan)/I Alokasi Waktu : 2 Jam Pelajaran (2x 40 menit) Standar Komeptensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan. Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan. Indikator : 1. Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 2. Menjelaskan macam-macam zat makanan. 3. Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada di dalamnya 4. Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. menghasilkan bawah asam klorida. c. Kelenjar Aksesori Kelenjar aksesori merupakan kelenjar yang terletak di luar saluran pencernaan makanan. Kelenjar tersebut meliputi hati (hepar), empedu, dan pankreas d. Kelenjar Usus Halus Kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding usus halus menghasilkan getah usus yang mengandung beberapa enzim, yaitu : enzim maltase, enzim sukrase, enzim laktase, enzim peptidase. Karbohidrat merupakan zat makanan yang molekulnya tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Fungsi karbohidrat yaitu sebagai sumber energi, membantu proses metabolisme, menjaga keseimbangan asam basa, serta membantu pembentukan struktur sel, jaringan dan organ tubuh. Sumber karbohidrat adalah padi, jagung, gandum dan biji-bijian lainnya, sagu, ketela pohon, ketela rambat, dan kentang. LEMAK MINERAL PROTEIN • Tubuh membutuhkan mineral dalam jumlah sedikit yaitu 4% dari kebutuhan kalori total. • Mineral dapat diperoleh dari daging, sayuran, buah-buhan, susu dan keju. Mineral berfungsi sebagai zat penyusun tubuh, mempercepat reaksi dan menjaga kondisi fisiologi tubuh. • Mineral tidak mengalami proses pencernaan, karena sifatnya mudah larut dalam air sehingga mineral mudah diserap oleh darah di kapiler jonjot-jonjot usus halus. Berdasarkan jumlah yang dibutuhkan oleh tubuh, mineral dikelompokkan menjadi 2, yaitu makroelemen dan mikroelemen. • Lemak adalah sumber energi yang tinggi. Satu gram lemak menghasilkan energi 9 kilokalori. • Lemak tersusun oleh unsur karbon (C), hidrogen (H), Oksigen (O), dan kadang-kadang fosfor (P) serta nitrogen (N). • Berdasarkan komposisi kimianya lemak dibedakan menjadi lemak sederhana, lemak campuran,dan derivat lemak. • Fungsi lemak adalah sumber energi; pelindung tubuh dari pengaruh suhu rendah; pelarut vitamin A, D, E, dan K; pelindung alat-alat tubuh yang vital (antara lain jantung, lambung), yaitu sebagai bantalan lemak; bahan penyusun hormon dan vitamin. • Berdasarkan asalnya, lemak dapat dibedakan menjadi 2 yaitu lemak nabati dan lemak hewani. • Lemak nabati adalah lemak dari tumbuhan yang dapat diperoleh dari kelapa, kemiri, zaitun, berbagai tanaman kacang dan buah alpukat. • Lemak hewani adalah lemak dari hewan yang dapat diperoleh dari keju, lemak daging, mentega, susu, ikan basah, minyak ikan, dan telur. • Penyerapan lemak di dalam usus halus Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsur-unsur C, H, O, N, dan kadangkadang mengandung unsur S (belerang) dan P (fosfor). Gangguan-gangguan pada sistem pencernaan makanan adalah: 1. Apendistis gangguan ini disebut juga radang usus buntu. Protein dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu protein hewani dan protein nabati. Protein berperan penting dalam pertumbuhan, perbaikan, dan pemeliharaan struktur tubuh (sel, jaringan, dan organ) 2. Magh gangguan ini dapat terjadi karena produksi asam lambung berlebih. 3. Ulkus atau radang dinding lambung yaitu gangguan pada lambung yang disebabkan oleh tingginya produksi asam lambung (HCl) dibanding makan yang masuk. 4. Sembelit VITAMIN • Vitamin adalah zat organik pelengkap makanan yang diperlukan tubuh. • Fungsi vitamin yaitu untuk memperlancar metabolisme tubuh. Vitamin tidak menghasilkan energi. • Berdasarkan kelarutannya, vitamin dibagi menjadi 2 kelompok, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin B dan C) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). • Vitamin yang larut dalam air tidak dapat disimpan dalam tubuh, sedangkan vitamin yang larut dalam lemak dapat disimpan dalam tubuh. yaitu gangguan yang terjadi akibat penyerapan air di usus besar secara berlebihan, akibatnya fases menjadi keras. 5. Parotitis (gondong), yaitu gangguan pada kelenjar parotid yang membengkak. 6. Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas sp.) Latihan Mengapa jika kita mengunyah nasi secara terus menerus akan terasa manis ? Lampiran 2 SILABUS PEMBELAJARAN SEKOLAH : SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG MATA PELAJARAN : IPA KELAS : VIII(delapan) SEMESTER : I (satu) STANDAR KOMPETENSI : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar Materi Pokok 1.4 Mendeskripsikan 1. Saluran pencernaan sistem pada pencernaan manusia pada manusia dan Indikator Tujuan Pembelajaran 1. Menyebutkan saluran pada manusia. pada manusia manusia. 2. Menjelaskan tahapan pencernaan 3. Mekanisme pada manusia 3. Menjelaskan fungsi 5. Gangguan-gangguan menjelaskan manusia manusia fungsinya 2. Siswa pencernaan pencernaan pada 4. Zat makanan dan menyebutkan pencernaan hubungannya dengan 2. Kelenjar Pencernaan kesehatan dari pencernaan manusia dapat Teknik : 1. Siswa pencernaan saluran pada 3. Siswa Penilaian saluran tertulis pada Bentuk instrumen: Tes subyektif/ dapat Essay tahapan Alokasi waktu Sumber belajar 4 X 40 menit (2X pertemuan ) Buku IPA SMP untuk kelas VIII, Erlangga Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTS kelas VIII, pada Instrumen penilaian: sebanyak dapat 10 soal Bahan ajar leaflet menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan Jenis Tagihan: Lembar 84 diskusi Siswa 4. Siswa dapat mengetahui (LDS) pada sistem pencernaan pada manusia pada manusia. 4. Mengetahui kelenjar-kelenjar kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 5. Menjelaskan macam-macam 5. Siswa zat makanan. 6. Menentukan pencernaan manusia dapat menjelaskan macam- macam zat makanan. jenis makanan 6. Siswa dapat menentukan berdasarkan makanan kandungan zat yang ada didalamnya jenis berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya 7. Menganalisis 7. Siswa gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. dapat Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. 85 86 87 Lampiran 3 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS EKSPERIMEN) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : SMP PGRI 6 Bandar Lampung : IPA : VIII (Delapan) / I : 4 jam pelajaran (4 x 40 menit) Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan I. Indikator 1. Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia 2. Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia 3. Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia 4. Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 5. Menjelaskan macam-macam zat makanan. 6. Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya 7. Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. II. Tujuan 1. Siswa dapat menyebutkan saluran pencernaan pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia 3. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia. 4. Siswa dapat mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan. 6. Siswa dapat menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya 7. Siswa dapat Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. 88 III. Materi Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. 1. Saluran Pencernaan a. Rongga Mulut b. Kerongkongan (Esofagus) c. Lambung (Ventrikulus) d. Usus Halus (Intestinum) e. Usus Besar (Kolon) 2. Kelenjar Pencernaan Makanan a. Kelenjar Ludah b. Kelenjar Lambung c. Kelenjar Aksesori d. Kelenjar Usus Halus 3. Mekanisme Pencernaan a. Pencernaan Mekanik b. Pencernaan Kimiawi/khemis 4. Zat Makanan a. Karbohidrat b. Lemak c. Protein d. Vitamin e. Mineral 5. Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan a. Penyakit Gigi b. Hepatitis c. Diare d. Konstipasi 89 5. Kanker Lambung 6. Keracunan Makanan III. Strategi Pembelajaran 1. Metode : Ceramah, Diskusi dan Tanya jawab 2. Model : Comperative Learning IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan pertama 2 X 40 Menit Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi waktu 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa. 2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan pembelajaran. 4. Guru memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum proses pembelajaran dimulai. Kegiatan awal Apersepsi dan Motivasi Mengapa kita perlu makan, dan mengapa makanan yang kita makan perlu dicerna lebih dahulu? Prasyarat pengetahuan Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia? Bagaimana cara kerja sistem pencernaan pada manusia? Kegiatan Eksplorasi inti 1. Guru membagikan bahan ajar leaflet sistem 35 menit 90 pencernaan pada manusia 40 menit 2. Guru mengajak siswa membaca leaflet pada materi sistem pencernaan pada manusia 3. Siswa membaca leaflet yang diberikan. 4. Guru menjelasakan tentang saluran pencernaan pada manusia 5. Siswa membaca leaflet dan mendengarkan penjelasan dari guru. Elaborasi 1. Guru membentuk siswa berkelompok. 2. Guru memberikan LDS untuk masing-masing kelompok. 3. Masing – masing kelompok mendiskusikan jawaban yang benar dan memastikan setiap siswa dapat mengetahui jawabannya. 4. Guru mengintruksi siswa menulis hasil diskusinya. 5. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya. 6. Perwakilan kelompok mempresentasikan hasil diskusi Konfirmasi 1. Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberi sanggahan. 2. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada guru. 3. Guru melengkapi informasi yang disampaikan Kegiatan akhir 1. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan dari materi pelajaran 2. Guru memberikan 5 menit informasi untuk materi 91 pertemuan selanjutnya. 3. Guru mengakhiri dan mengucapkan salam. Pertemuan Ke Dua 2 X 40 Menit Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi waktu 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa. 2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan pembelajaran. Kegiatan awal Apersepsi dan Motivasi : 5 menit Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi atau sebagai bahan pembangun tubuh? Prasyarat pengetahuan Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia ? Eksplorasi 1. Guru membagiakan bahan ajar leaflet yang selanjutnya. 2. Guru Kegiatan inti menjelaskan materi lanjutan dari pertemuan sebelumnya. 3. Guru membimbing siswa dalam menentukan kelompoknya. Elaborasi 1. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan 40 menit 92 masalah gangguan sistem pencernaan pada manusia yang terjadi di lingkungan. 2. Guru mengintruksikan siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang telah guru berikan 3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan berdiskusi bersama kelompoknya. 4. Perwakilan dari setiap kelompok diskusi mempresentasikan hasil diskusi. Konfirmasi 1. Guru memberikan kesempatan pada kelompok lain untuk memberi sanggahan. 2. Siswa menanyakan hal-hal yang belum dipahami kepada guru. 3. Guru melengkapi informasi yang disampaikan. 1. Guru memberikan posttest sebagai evaluasi pembelajaran. 2. Guru membagikan angket respon siswa terhadap Kegiatan pembelajaran menggunakan bahan ajar leaflet. akhir 3. Siswa menjawab lalu mengumpulkan angket 35 menit respon . 4. Guru mengakhiri pembelajaran dan mengucapkan salam. V. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber : Buku IPA SMP untuk kelas VII, Erlangga : Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTS kelas VIII, CV. Usaha Makmur 2. Bahan ajar : leaflet VI. Instrumen Penilaian 1. Teknik : tertulis 93 2. Bentuk instrumen : tes subyektif/ uraian 3. Instrumen penilaian : sebanyak 10 soal Bandar Lampung,....................... Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti, Siti Mariyam, S.Pd Erma Indriyana Mengetahui, Kepala SMP PGRI 6 Bandar Lampung Riyanto S.Pd 94 Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP KELAS KONTROL) Sekolah Mata Pelajaran Kelas/ Semester Alokasi Waktu : SMP PGRI 6 Bandar Lampung : IPA : VIII (Delapan) / I : 4 jam pelajaran (4 x 40 menit) Standar Kompetensi : 1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia Kompetensi Dasar : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan I. Indikator 1. Menyebutkan saluran pencernaan pada manusia 2. Menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia 3. Menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia 4. Mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 5. Menjelaskan macam-macam zat makanan. 6. Menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya 7. Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. II. Tujuan 1. Siswa dapat menyebutkan saluran pencernaan pada manusia. 2. Siswa dapat menjelaskan tahapan pencernaan pada manusia 3. Siswa dapat menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan pada manusia. 4. Siswa dapat mengetahui kelenjar-kelenjar pencernaan manusia 5. Siswa dapat menjelaskan macam-macam zat makanan. 6. Siswa dapat menentukan jenis makanan berdasarkan kandungan zat yang ada didalamnya 7. Siswa dapat Menganalisis gangguan yang terjadi pada pencernaan manusia. 95 III. Materi Sistem pencernaan manusia terdiri atas saluran pencernaan dan kelenjar-kelenjar yang berperan dalam proses pencernaan. Saluran pencernaan merupakan alat yang dilalui oleh bahan makanan. Adapun kelenjar pencernaan merupakan bagian yang mengeluarkan enzim untuk membantu mencerna makanan. 1. Saluran Pencernaan a. Rongga Mulut b. Kerongkongan (Esofagus) c. Lambung (Ventrikulus) d. Usus Halus (Intestinum) e. Usus Besar (Kolon) 2. Kelenjar Pencernaan Makanan a. Kelenjar Ludah b. Kelenjar Lambung c. Kelenjar Aksesori d. Kelenjar Usus Halus 3. Mekanisme Pencernaan a. Pencernaan Mekanik b. Pencernaan Kimiawi/khemis 4. Zat Makanan dan Fungsinya a. Karbohidrat Karbohidrat merupakan zat makanan yang molekulnya tersusun matas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). b. Lemak Lemak atau lipid merupakan zat makanan yang molekulmolekulnya tersusun atas unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O). Kadang-kadang juga terdapat fosfor (P) dan nitrogen (N). c. Protein 96 Protein merupakan senyawa organik kompleks yang terdiri atas unsurunsur C, H, O, N, dan kadang-kadang mengandung unsur S (belerang) dan P (fosfor). d. Vitamin Menurut sifat kelarutannya, vitamin dapat digolongkan menjadi dua, yaitu vitamin yang larut dalam air (vitamin C dan B) dan vitamin yang larut dalam lemak (vitamin A, D, E, dan K). Secara garis besar vitamin berfungsi untuk menjaga daya tahan tubuh. e. Mineral Unsur-unsur mineral digolongkan menjadi dua, yaitu unsurunsur makro (makroelemen) dan unsur-unsur mikro (mikroelemen). Kelainan Dan Penyakit Pada Sistem Pencernaan 1. Penyakit Gigi Penyakit gigi disebabkan oleh keasaman akibat penguraian karbohidrat khususnya gula oleh bakteri di dalam mulut. 2. Hepatitis Radang hati yang menular (hepatitis) merupakan infeksi virus pada hati. Hepatitis sering meluas melalui air atau makanan yang terkontaminasi oleh virus. 3. Diare Diare (mencret) dapat ditimbulkan karena adanya iritasi pada selaput dinding kolon oleh bakteri disentri, diet yang jelek, zat-zat beracun, rasa gelisah, atau makanan yang dapat menimbulkan iritasi pada dinding usus. 4. Konstipasi Konstipasi atau sembelit terjadi karena penyerapan air di dalam usus besar terjadi secara berlebihan. 5. Kanker Lambung Gejala-gejala permulaan dari kanker lambung, antara lain merasa panas, kehilangan nafsu makan, ketidaksanggupan mencerna (salah cerna) 97 berlangsung terus-menerus, sedikit rasa mual, rasa kembung, gelisah sesudah makan, dan kadang-kadang timbul rasa nyeri pada lambung. 6. Keracunan Makanan Keracunan makanan biasanya disebabkan oleh bakteri yang terdapat di dalam makanan. Bakteri tersebut menghasilkan racun yang dapat membahayakan tubuh. Gejala-gejala keracunan makanan meliputi muntahmuntah, diare, nyeri (sakit) rongga dada dan perut, serta demam. III. Strategi Pembelajaran 1. Metode : Ceramah, pemberian tugas IV. Langkah-Langkah Pembelajaran Pertemuan pertama 2 X 45 Menit Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi waktu 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa. 2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan pembelajaran. 4. Guru memberikan soal pretest untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum proses pembelajaran Kegiatan awal dimulai. Apresiasi dan Motivasi Mengapa kita perlu makan, dan mengapa makanan yang kita makan perlu dicerna lebih dahulu? Prasyarat pengetahuan Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia? Bagaimana cara kerja sistem pencernaan 35 Menit 98 pada manusia? Eksplorasi 1. Guru menjelasakan tentang saluran pencernaan pada manusia. 2. Guru menjelaskan tahapan sistem pencernaan pada manusia. 3. Guru menjelaskan fungsi dari saluran pencernaan 4. Guru membentuk siswa berkelompok Elaborasi 1. Guru memberikan LDS ke pada kelompok diskusi. Kegiatan 2. Siswa berdiskusi bersama kelompoknya inti 3. Guru mengintruksi siswa menulis hasil diskusinya 40 menit dikertas dan dikumpulkan. 4. Siswa mencatat hasil diskusi kelompoknya dikertas dan dikumpulkan. Konfirmasi 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. 2. Guru memberi kesempatan kepada siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan. 3. Guru meluruskan pertanyaan 1. Guru bersama-sama siswa menarik kesimpulan Kegiatan akhir dari materi pelajaran 2. Guru memberikan informasi untuk pertemuan selanjutnya. 3. Guru mengakhiri dan mengucapkan salam. materi 5 menit 99 Pertemuan Ke Dua 2 X 45 Menit Tahap Langkah - langkah Kegiatan Alokasi waktu 1. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdoa bersama yang dipimpin oleh siswa. 2. Guru mengisi kehadiran siswa dan kesiapan siswa. 3. Guru menyampaikan SK, KD serta tujuan pembelajaran. Kegiatan awal Apresiasi dan Motivasi : 5 menit Karbohidrat berfungsi sebagai sumber energi atau sebagai bahan pembangun tubuh? Prasyarat pengetahuan Apakah fungsi karbohidrat bagi tubuh manusia ? Eksplorasi 1. Guru menjelaskan kelenjar-kelenjar pencernaan makanan. 2. Guru menjelaskan contoh dari zat-zat makanan. 3. Guru menjelaskan gangguan-gangguan yang Kegiatan inti terjadi pada sistem pencernaan manusia. 40 menit Elaborasi 1. Guru memberikan pertanyaan terkait dengan masalah sistem pencernaan pada manusia. 2. Guru mengintruksikan siswa mencari jawaban dari pertanyaan yang telah guru berikan 3. Siswa menjawab pertanyaan tersebut dengan 100 berdiskusi bersama kelompoknya. 4. Guru mengintruksi untuk menulis hasil diskusi di kertas untuk dikumpul. 5. Siswa mencatat dengan rapi di kertas selembaran untuk dikumpul. Konfirmasi 1. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. 2. Guru memberi kesempatan kepada siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan. 3. Guru meluruskan pertanyaan. 1. Guru memberikan posttest sebagai evaluasi Kegiatan akhir pembelajaran. 2. Guru mengakhiri pembelajaran dan 35 menit mengucapkan salam. V. Sumber dan Media Pembelajaran 1. Sumber : Buku IPA SMP untuk kelas VII, Erlangga : Buku IPA Terpadu untuk SMP/MTS kelas VII, CV. Usaha Makmur 2. Media : Papan tulis, spidol. VI. Instrumen Penilaian 1. Teknik 2. Bentuk instrumen 3. Instrumen penilaian : tertulis : tes subyektif/ uraian : sebanyak 10 soal 101 Bandar Lampung,....................... Guru Mata Pelajaran IPA Peneliti, Siti Mariyam Erma Indriyana Mengetahui, Kepala SMP PGRI 6 Bandar Lampung Riyanto S.Pd 102 Lampiran 5 KISI-KISI WAWANCARA GURU No Variabel 1. Minat siswa Indikator Minat siswa terhadap pembelajaran IPA Materi sistem pencernaan pada manusia 2 Materi 2. Metode pembelajaran Strategi penyampaian 3. Sumber belajar Jenis sumber belajar Ketersediaan fasilitas sekolah 4. Sarana belajar Bahan ajar leaflet Pembelajaran Pertanyaan No.Soal Bagaimana minat dan sikap siswa ketika pembelajaran IPA sedang berlangsung ? 1 Bagaimana menuru Bapak/Ibu mengenai matari sistem pencernaan pada manusia? Apakah metode pembelajaran yang biasa Bapak/ Ibu gunakan saat menyampaikan sistem pencernaan pada manusia? Sumber belajar/bahan apa saja yang digunakan siswa dalam proses belajar khususnya pada mataeri sistem pencernaan pada manusia? kemudian apa respon siswa ? Apakah fasilitas disekolah dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajaran khususnya dibidang pelajaran IPA? Menurut Bapak/Ibu bagaimana jika bahan ajar materi sistem pencernaan pada manusia dikemas menjadi bentuk leaflet pembelajaran ? 2 3 4 5 6 103 Lampiran 6 LEMBAR WAWANCARA GURU MENGENAIK PELAKSANAAN PEMBELAJARAN IPA DISEKOLAH Sebagai sarana pengumpulan data dalam rangka penelitian skripsi dengan tema : “Pengaruh Penggunaan Bahan Ajar Leaflet Terhadap Hasil Belajar IPA Kelas VIII Di SMP PGRI 6 Bandar Lampung” Nama Sekolah : Nama : Profesi : Petunjuk : setiap pertanyaan di jawab dengan jelas disertai dengan penjelasan dan saran apabila diperlukan sesuai dengan keadaan sebenarnya. Pertanyaan : 1. Bagaimana minat dan sikap siswa ketika pembelajaran IPA sedang berlangsung? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 2. Bagaimana menurut bapak/ibu mengenai materi sistem pencernaan pada manusia ? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 3. Apakah metode pembelajaran yang biasa bapak/ibu menyampaikan materi sistem pencernaan pada manusia? gunakan saat 104 ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 4. Sumber belajar/bahan ajar apa saja yang digunakan siswa dalam proses belajar khususnya pada materi sistem pencernaan pada manusia ? lalu, bagaimana respon siswa? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 5. Apakah fasilitas disekolah dapat digunakan untuk mendukung proses pembelajran khususnya pelajaran IPA? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ 6. Menurut bapak/ibu bagaimana jika bahan ajar materi sistem pencernaan pada manusia dikemas menjadi bentuk bahan ajar leaflet? ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ ........................................................................................................................ Bandar Lampung, Januari 2016 Guru Mata Pelajaran Siti Mariyam, S.Pd 105 Lampiran 7 ANGKET RESPON SISWA TERHADAP PENGGUNAAN BAHAN AJAR LAFLET PADA MATERI SISTEM PENCERNAAN PADA MANUSIA A. PENGANTAR Kamu telah mengikuti pembelajaran dengan menggunakan bahan ajar leaflet pada materi sistem pencernaan pada manusia, semoga kalian mendapatkan nilai yang memuaskan. Angket ini dimaksudkan untuk memperoleh informasi mengenai hasil belajar kognitif kamu pada materi IPA setelah kamu diberi perlakuan dengan bahan ajar leaflet. Data ini akan digunakan untuk memperbaiki pelaksanaan pembelajaran IPA khususnya pada materi sistem pencernaan pada manusia dimasa yang akan datang. B. PETUNJUK PENGISIAN 1. Bacalah pertanyaan di bawah ini dengan teliti 2. Berilah tanda ceklist (√) pada salah satu pilihan jawaban yang menjadi salah satu jawaban Anda 3. Apapun jawaban yang Anda berikan tidak akan mempengaruhi nilai IPA atau Biologi Anda, oleh sebab itu jawablah dengan jujur 4. Sebelum menjawab pertanyaan , terlebih dahulu tuliskan biodata Anda C. BIODATA RESPONDEN Nama : No 1. 2. 3. 4. 5. 6. Kelas : Asal sekolah : PERTANYAAN Apakan bahan ajar leaflet yang di gunakan menarik? Apakah bahan ajar leaflet yang digunakan dalam proses pembelajran selama ini mudah dipahami? Apakah bahasa di bahan ajar leaflet mudah di mengerti? Apakah gambar yang ada dalam bahan ajar leflet mendukung materi? Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat memudahkan proses pembelajaran? Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat meningkatkan keinginan untuk membaca? YA TIDAK 106 106 Lampiran 8 Lembar diskusi Siswa Nama Kelompok : Kelas : Didkusikan dengan teman satu kelompok mu ! 1. Perhatikan gambar berikut! a. Sebutkan nama organ-organ yang ada pada gambar, b. Sebutkan enzim yang dihasilkan no 4 ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 107 2. Pada urutan saluran pencernaan terdapat proses mekanik dan kimiawi. Jelaskan proses mekanik dan proses kimiawi ! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 3. Tentukan 5 gangguan sistem pencernaan yang sering terjadi ! ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 4. Lambung manusia aktif mengeluarkan HCL untuk mencerna makanan, padahal HCL merupakan asam kuat yang juga dapat menghancurkan sel. Mengapa sel-sel lambung dalam keadaan normal tidak tercerna oleh HCL? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 108 Lembar diskusi Siswa Nama Kelompok : Kelas : Dikusikan dengan teman satu kelompok mu ! 1. Sebutkan urutan saluran pencernaan pada manusia! ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 2. Jelaskan fungsi dari enzim Ptialin ? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 3. Mengapa ketika kita memakan makan yang mengandung HCL berlebih perut kita terasa perih? ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 109 4. Serat makanan sangatlah banyak memberikan manfaat bagi kesehatan tubuh manusia. Apa yang terjadi jika seseorang kekurangan serat ? (C4) ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... ................................................................................................................................... 110 Lembar diskusi Siswa Nama Kelompok : Kelas : Dikusikan dengan teman satu kelompok mu ! 1. Sebutkan 5 makanan yang mengandung lemak hewani(C1) ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 2. Jelaskan fungsi dari protein untuk tubuh ? (C2) ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 3. Setiap hari Ani selalu mengonsumsi makanan yang mengandung karbohidrat. Tentukan enzim apakah yang mengubah karbohidrat yang dicerna oleh Ani di saluran pencernaan mulut? ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 111 ......................................................................................................................................... ......................................................................................................................................... 4. Mengapa ketika kita menelan makanan, makanan tersebut tidak masuk kedalam tenggorokan (C4) ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... Lampiran 9 KISI-KISI SOAL UJI COBA UNTUK MENGETAHUAI HASIL BELAJAR KOGNITIF SEKOLAH : SMP PGRI 6 BANDAR LAMPUNG MATA PELAJARAN : IPA KELAS : VIII (delapan) SEMESTER : I (satu) STANDAR KOMPETENSI :1. Memahami berbagai sistem dalam kehidupan manusia KOMPETENSI DASAR Ranah Materi kognitif : 1.4 Mendeskripsikan sistem pencernaan pada manusia dan hubungannya dengan kesehatan Indikator Soal Jawaban Pembelajaran C1 Saluran Menyebutkan mengingat pencernaan saluran pada manusia pencernaan pada No Soal 1. Mulut 2. Kerongkongan 1 1 3. Lambung 2 4. Usus halus manusia 3 5. Usus besar 5 4 Gambar diatas merupakan saluran pencernaan manusia, sebutkan 112 nama saluran pencernaan manusia yang di tunjukan no 1-2-3-4-5? Kelenjar Menyebutkan Pencernaan kelenjar-kelenjar pada manusia pencernaan pada Sebutkan 4 kelanjar pencernaan pada manusia? a. Kelenjar 2 Ludah b. Kelenjar manusia Lambung c. Kelenjar Aksesori d. Kelenjar Usus Halus Mekanisme Menyebutkan pencernaan macam-macam pada manusia mekanisme Sebutkan 2 tahap sistem pencernaan pada manusia? a. Pencernaan mekanik Sebutkan 3 contoh makanan yang a. Jagung mengandung karbohidrat? b. Kentang 3 b. Pencernaan kimiawi pencernaan pada manusia Zat makanan Menyebutkan dan fungsinya jenis-jenis makanan yang 4 c. Nasi mengandung karbohidrat 113 Gangguan- Menyebutkan gangguan pada gangguan- Sebutkan 3 contoh penyakit pada sistem pencernaan? 5 a. Diare b. Parotitis atau sistem gangguan yang pembengkakan kelenjar pencernaan terjadi gondok pada manusia sistem pada c. Apendisitis pencernaan pada manusia C2 Saluran Menjelaskan Jelaskan fungsi kerongkongan dalam Fungsi kerongkongan adalah untuk 6 Mengetahui pencernaan fungsi sistem penncernaaan pada manusia? pada manusia pencernaan pada dari manusia lambung. saluran jalan makanan yang telah dikunyah mulut menuju ke dalam Jelaskan fungsi dari cairan empedu? Cairan empedu berfungsi untuk 7 Kelenjar Menjelaskan Pencernaan fungsi dari pada manusia cairan yang mengemulsikan lemak di dalam makanan. dihasilkan kelenjar pencernaan Mekanisme Menjelaskan pencernaan tahap pada manusia mekanisme Jelaskan tahapan pencernaan a. Pencernaan mekanik adalah 8 mekanik dan pencernaan kimiawi ? proses pengubahan makanan dari bentuk yang besar atau kasar 114 pencernaan menjadi bentuk yang kecil atau halus. Pencernaan mekanik dapat berlangsung melalui proses: 1. Pengunyahan yang dilakukan gigi di rongga mulut. 2. Gerakan lambung menyebabkan makanan di dalam lambung seperti diaduk-aduk dan diremas-remas sampai menjadi bubur. Dengan adanya gerakan itu zat makanan bergerak di dalam saluran kimiawi adalah pencernaan. b. Pencernaan proses pengubahan makanan dari zat yang kompleks menjadi zatzat yang lebih sederhana dengan bantuan enzim. Proses pencernaan khemis dilakukan enzim-enzim ataupun oleh getah/cairan yang dikeluarkan oleh kelenjar-kelenjar 115 pencernaan. Pencernaan khemis dimulai dari rongga mulut, yang dilakukan oleh kelenjar ludah yang mengandung enzim ptyalin (amilase) untuk amilum kimiawi (pati). juga memecah Pencernaan berlansung di dalam lambung dan usus. Zat makanan Menjelaskan zat Jelaskan fungsi protein bagi tubuh ? dan fungsinya makanan yang Fungsi protein sebagai penyusun 9 sel-sel baru untuk pertumbuhan, mengandung memperbaki sel-sel tubuh yang protein rusak dan mengatur semua proses di dalam tubuh. Gangguan- Menjelaskan Jelaskan apa yang dimaksdu dengan Ulkus atau radang dinding 10 gangguan pada gangguan sistem ulkus atau radang dinding lambung? lambung, yaitu gangguan pada sistem lambung yang disebabkan oleh pencernaan pencernaan tingginya produksi asam lambung pada manusia (HCl) dibandingkan makanan yang 116 masuk. Makan merupakan kebutuhan pokok Proses menelan dimulai secara 11 C3 Saluran Mengaitkan mengaplikasi pencernaan kerja pada manusia pencernaan pada mempunyai energi untuk beraktivitas. Epiglotis saluran manusia. proses menelan. Manusia Bagaimanakah makanan? makan proses supaya sadar dan berlanjut secara otomatis. akan tertutup agar menelan makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paruparu, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung. Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir. Kerongkongan menghubungkan tenggorokan dengan lambung. didorong melalui Makanan kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan 117 relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik. Kelenjar Menentukan Pencernaan kelenjar pada manusia enzim Seseorang dalam kesehariannya sering Protein dan lemak akan diubah di dan mengonsumsi mengandung makanan protein dan yang kelenjar pankreas. lemak. Enzim tripsin, pencernaan yang Tentukan kelenjar dan enzim apakah fungsi untuk membantu yang membantu pengubahan lemak protein menjadi polipeptida. mengubah dan protein ? protein 12 dan Enzim memiliki lemak memiliki mengubah lipase pankreas, fungsi mengemulsikan untuk lemak menjadi asam lemak dan gliserol. Mekanisme Mengaitkan Mengapa jika kita mengunyah nasi Nasi merupakan bahan makanan 13 pencernaan mekanisme secara terus menerus maka akan terasa yang pada manusia pencernaan manis ? Nasi mengandung mengalami karbohidrat. pencernaan makanan secara mekanik dan kimiawi di dalam kimiawi mulut, dimulut terdapat kelenjar ludah yang menghasilkan ludah. Ludah mengandung musin dan enzim ptialin, enzim ptialin 118 berfungsi untuk mengubah zat tepung (amilum) menjadi glukosa. Nasi merupakan bahan makan yang mengandung amilum. Pada saat mengunyah nasi, maka sebagian amilum akan di pecah menjadi glukosa. Zat makanan Mengaitkan zat Nasi merupakan sumber makanan Karena kandungan karbohidrat di 14 dan fungsinya makanan yang mengandung karbohidrat Mengapa memakan nasi yang berlebih sangat cepat berubah. Karbohidrat terhadap tubuh. bisa menambah karbohidrat. dalam nasi masuk dalam tubuh timbunan lemak diuraikan menjadi gula, dan melalui dalam jaringan tubuh? proses tertentu kelebihan gula diubah menjadi lemak. Gangguan- Seseorang yang tidak teratur makan Karena pada saat jam tertentu akan 15 Mengaitkan gangguan pada pengaruh makan biasa terserang penyakit magh. dihasilkan asam klorida/HCL di sistem terhadap pencernaan gangguan yang mencerna makanan yg masuk. Jika pada manusia terjadi pada sistem Mengapa hal tersebut dapat terjadi? pada lambung yang siap digunakan untuk jam tersebut belum ada makanan yg masuk, maka asam 119 pencernaan lambung/HCL itu akan melukai dinding lambung itu sendiri karena tidak ada makanan atau sesuatu yg dapat di cerna. Saluran Menganalisis Pada Menganalisis pencernaan proses mengapa pada manusia pengunyahan di mengunyah makanan yang dimakan makanan yang akan kita telan masih saluran proses pencernaan kita lebih makanan Karena disarankan hanya sebanyak 33 kali? kalau kita mengunyah 16 C4 beberapa kali tekstur keras, itu akan berpengaruh pada pencernaan proses pencernaan di lambung yang mulut akan menyebabkan lambung harus bekerja ekstra, menyebabkan lambung yang akan keluarnya asam berlebih, jika asam lambung yang dikeluarkan berlebih secara terus menerus akan menyebabkan lambung terluka. Kelenjar Menganalisis Pencernaan bagian Empedu adalah cairan bersifat basa Jika produksi empedu berlebih, 17 dari yang pahit dan berwarna hijau seseorang akan merasa mual atau 120 pada manusia kelenjar hati kekuningan pigmen urobilin. karena bilirubin, Apa mengandung bahkan biliverdin, yang terjadi muntah. dan berlebihnya produksi jika disebabkan karena produksi cairan empedu berlebihan? Biasanya empedu kebiasaan makan yang tak sehat, gaya hidup yang tidak teratur, dan masalah pada pencernaan. Ketika terlalu banyak asupan makanan, tubuh tidak bisa mencerna makanan dengan semestinya sehingga tubuh memproduksi lebih banyak cairan empedu. Perhatikan gambar dibawah ini ! Karena adanya gerak peristaltik. 18 Mekanisme Menganalisis pencernaan mekanisme gerak pada manusia pencernaan gerakan meremas dan mendorong makanan yang peristaltik arahnya merupakan selalu menuju lambung, jadi walaupun dalam keadaan telentang kita tetap dapat Mengapa posisi makan seperti gambar menelan diatas, masih tetap bisa tertelan dan 121 kemudian menuju lambung? Zat makanan Menganalisis zat Mengapa dan fungsinya makanan kita yang mengonsumsi makanan disarankan Karena makan makanan 4 sehat 5 19 4 sehat 5 sempurna sangat bermanfaat bagi di butuhkan oleh sempurna ? kesehatan. Makanan 4 sehat 5 tubuh. sempurna mengandung karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral yang di perlukan oleh Makanan tersebut mengandung unsur-unsur diperlukan zat tubuh gizi baik tubuh. yang kualitas maupun kuantitasnya. Makanan 4 sehat 5 sempurna juga mengandung zat tenaga, pembangun, dan zat pengatur untuk tubuh. Jika zat makanan di dalam tubuh kita tidak seimbang akan menyebabkan penyakit. Mengonsumsi makanan 4 sehat 5 meyeimbangkan sempurna akan terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat 122 pembangun, dan zat pengatur tubuh. Gangguan- Menganalisis Pada saat buang air besar Ani sering Karena ternyata makanan 20 gangguan pada gangguan sistem merasa sistem menderita gangguan pencernaan yaitu buahan dan sayur-sayuran dapat pencernaan kesakitan, Mengonsumsi dia yang kaya serat, seperti buah- pencernaan sembelit. Berdasarkan saran dokter mengurangi pada manusia Ani diminta untuk perbanyak makan Serat tidak tercerna oleh tubuh kita buah-buahan dan gangguan sembelit. sayur-sayuran. dan cenderung mampu menyimpan Menurutmu, mengapa demikian ? air dibandingkan jenis makanan yang lain. Sembelit terjadi karena air terlalu banyak terserap, semakin lama feses berada di dalam usus besar, semakin banyak air yang terserap sehingga feses menjadi sangat keras dan sukar dikeluarkan. 123 124 Lampiran 10 Nama : Kelas : No. Absen : Jawablah pertanyaan-pertanyaan dibawah ini dengan benar! 1. 1 2 4 3 5 Gambar diatas merupakan saluran pencernaan manusia, sebutkan nama saluran pencernaan manusia yang di tunjukan no 1-2-3-4-5? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 2. Sebutkan 3 contoh makanan yang mengandung karbohidrat? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 3. Sebutkan 3 contoh penyakit pada sistem pencernaan? ........................................................................................................................................... 125 ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 4. Jelaskan fungsi kerongkongan dalam sistem penncernaaan pada manusia? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 5. Jelaskan tahapan pencernaan mekanik dan pencernaan kimiawi ? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 6. Jelaskan fungsi protein bagi tubuh ? .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... 7. Mengapa jika kita mengunyah nasi secara terus menerus akan terasa manis ? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 8. Seseorang yang tidak teratur makan bisa terserang penyakit magh. Mengapa hal tersebut dapat terjadi? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 126 9. Pada proses pencernaan makanan mengapa kita lebih disarankan mengunyah makanan yang dimakan sebanyak 33 kali? ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... ........................................................................................................................................... 10. Perhatikan gambar dibawah ! Mengapa posisi makan seperti gambar diatas, masih tetap bisa tertelan dan kemudian menuju lambung? .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... .......................................................................................................................................... Selamat Mengerjakan 127 Lampiran 11 Pedoman Penilaian Soal No Poin Karakteristik 3 - Jika mampu menyebutkan saluran penccernaan manusia dengan benar Soal dan berurutan 1 - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menyebutkan 3 saluran penccernaan manusia dengan berurutan - Jawaban sesuai dengan soal - 1 Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami - Jika mampu menyebutkan 2 saluran penccernaan manusia dengan berurutan - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menyebutkan 3 contoh makanan dengan benar - Jawaban sesuai dengan soal 2 - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menyebutkan 2 contoh makanan dengan benar - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menyebutkan 1 contoh makanan dengan benar - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 0 - Tidak ada jawaban 128 3 - Jika mampu menyebutkan 3 penyakit dengan benar - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 3 2 - Jika mampu menyebutkan 2 contoh penyakit dengan benar - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menyebutkan 1 penyakit dengan benar - Jawaban sesuai dengan soal - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menjawab fungsi dari kerongkongan dengan benar dan tepat 4 - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menjawab fungsi dari kerongkongan dengan benar tetapi kurang tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menjawab fungsi dari kerongkongan tetapi bahasanya kurang jelas dipahami 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menjelaskan tahapan sistem pencernaan mekanik dan kimiawi secara benar dan tepat. 5 - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menjelaskan salah satu tahapan sistem pencernaan manausia secara benar dan tepat. - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menjelaskan sistem pencernaan manusia tetapi kurang tepat 129 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menjelaskan fungsi protein dengan lengkap, benar dan 6 tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika hanya menjelaskan 1 fungsi protein dengan benar - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menjelaskan fungsi protein tetapi kurang tepat 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menjelaskan dengan lengkap, tepat dan benar sesuia dengan pertanyaan 7 - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menjelaskan dengan benar dan tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menjelaskan tetapi jawaban kurang tepat 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menjelaskan dengan lengkap, tepat dan benar sesuia dengan pertanyaan 8 - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menjelaskan dengan benar dan tepat - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menjelaskan tetapi jawaban kurang tepat 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menganalisis dengan lengkap, tepat dan benar sesuia dengan pertanyaan 9 - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menganalisis dengan tepat dan benar sesuia dengan pertanyaan - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menganalisis tetapi jawaban kurang tepat 130 10 0 - Tidak ada jawaban 3 - Jika mampu menganalisis dengan lengkap, tepat dan benar sesuia dengan pertanyaan - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 2 - Jika mampu menganalisis dengan tepat dan benar sesuia dengan pertanyaan - Bahasa yang digunakan jelas dan mudah dipahami 1 - Jika mampu menganalisis tetapi jawaban kurang tepat 0 - Tidak ada jawaban 131 Lampiran 12 Daftar Nama Responden Untuk Uji Coba Kelas Nama Sekolah : IX. A : SMP PGRI 6 Bandar Lampung No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 Nama Responden Ade Riyansyah Aldi Setyo Nugroho Aldila Ghani Aufar Alwi Maldani Andre Wijayanto Andriansyah Anisa Ocha Olivia Assyfa Ayu Febri Antika Azrian Rizki Akbar Brendi Deri Saputra Dinda Anisa Putri Diska Amanda Hamidi Diyon Saputra Elma Amelia Fikri Ramadani Firli Aditiya Putra Gilang Edi Saputra Gita Cahya Ramadani Helen Junita Ika Azzahra Mayang Sari Mei Sari Fikriani Muhamad Alfan Muhamad Suprianto Nurul Anisa Putri H. Putri Febriani Putri Wulandari Rama Ardiansyah Safitri *uji coba soal dilakukan setelah pembelajaran materi sistem pencernaan pada manusia 132 138 Lampiran 14 NAMA - NAMA SISWA NO Kelas G Eksperimen Kelas F Kontrol 1 Adam Alfa Ridani Adelia Febri Yanti 2 Ahmad Afandi Azka Rhaudatur Hayati 3 Alan Ramadhan Anisa Tuzzahra 4 Ari Kurniawan Adinda Ajeng P 5 Chicco Putra Adi Djakus Ade Irma Sari 6 Dewi Safitri Ahmad Zulfikar 7 Dimas Putra Bayu Dio Aldi Pratama 8 Gabriel Kurniawan Desi Laila Ratna Sari 9 Gilang Nur Haqiqi Deni Irawan 10 Hermawan Deci Ayuni 11 Intan Paramita Dita Wahyu A 12 Intan Sri Deviyana Eras Saputra 13 Lisa Amelia Ferdian Pratama 14 Livi Yuriska Adelia Ferdi Yanto N.C 15 Lusi Desiana Putri Fio Ferdiansyah Putra 16 M. Akbar Gilang Ade Wijaya 17 Mentari Helzyah Pandu Firdaus 18 Miko Tama Setiawan Hanna Salsabila R. 19 Nadia Safitri Hasan Supriadi 20 Nanda Gita Amelia Ita Sepira 21 Natyas Ayulia Indah Nur bayati 22 Niar Inayah Ivan Abdillah Arfat 23 Nuri L Hasnah Krisna Yoga P 24 Putri Dayantara Masyaroh Seni Muntiawati 139 25 Putri Jelita M.Yusuf Al farizki 26 Rama Destriyansyah Nanda Fatika Putri 27 Rifki Akbar M. S Rendra Sukmawan 28 Rivka Anisa Meliyana Soni Prabu Saputra 29 Ryan Ardiansyah Syakira Trisna Putri 30 Selly Rahayu Silvi Yana 31 Siti Juliha Selvi Ramalinda 32 Sultan Hambali Tio Ahmad Nasuha 33 Tundung Adi Wijaya Tri Sabatia 34 Vera Ayu Lestari Qur’ani Dwi Saputra 35 Yohana Putri Yanti Sulisetiawati 36 Yunita Sari Yeni setiawati 37 Yogi Saputra Yogi Hasanah Saputra 140 Lampiran 15 Daftar Nilai No 1 Kelas Eksperimen pretest Nama siswa Adam Alfa Ridani 30 Kelas Kontrol posttes pretest posttes Nama siswa 73 30 50 Adelia Febri Yanti 2 Ahmad Afandi 36 76 Azka Rhaudatur Hayati 36 60 3 Alan Ramadhan 36 80 Anisa Tuzzahra 43 66 4 Ari Kurniawan 40 73 Adinda Ajeng P 30 66 5 Chicco Putra Adi Djakus 40 83 Ade Irma Sari 36 63 6 Dewi Safitri 46 86 Ahmad Zulfikar 33 50 7 Dimas Putra Bayu 50 86 Dio Aldi Pratama 33 70 8 Gabriel Kurniawan 40 70 Desi Laila Ratna Sari 40 70 9 Gilang Nur Haqiqi 30 76 Deni Irawan 43 73 10 Hermawan 30 76 Deci Ayuni 43 73 11 Intan Paramita 40 76 Dita Wahyu A 26 56 12 Intan Sri Deviyana 36 83 Eras Saputra 46 70 13 Lisa Amelia 36 80 Ferdian Pratama 36 63 14 Livi Yuriska Adelia 43 86 Ferdi Yanto N.C 36 76 15 Lusi Desiana Putri 43 83 Fio Ferdiansyah Putra 46 70 16 M. Akbar 30 76 Gilang Ade Wijaya 43 60 17 Mentari 50 80 Helzyah Pandu Firdaus 46 60 18 Miko Tama Setiawan 43 76 Hanna Salsabila R. 40 66 19 Nadia Safitri 50 86 Hasan Supriadi 40 80 20 Nanda Gita Amelia 46 86 Ita Sepira 50 73 21 Natyas Ayulia 36 93 Indah Nur bayati 60 66 22 Niar Inayah 40 70 Ivan Abdillah Arfat 43 73 23 Nuri L Hasnah 40 86 Krisna Yoga P 30 86 24 Putri Dayantara 40 80 Masyaroh Seni 50 66 Muntiawati 141 25 Putri Jelita 43 83 M.Yusuf Al farizki 50 80 26 Rama Destriyansyah 43 83 Nanda Fatika Putri 26 80 27 Rifki Akbar M. S 33 76 Rendra Sukmawan 60 60 28 Rivka Anisa Meliyana 40 86 Soni Prabu Saputra 36 70 29 Ryan Ardiansyah 40 86 Syakira Trisna Putri 40 70 30 Selly Rahayu 50 76 Silvi Yana 60 60 31 Siti Juliha 33 90 Selvi Ramalinda 36 80 32 Sultan Hambali 70 83 Tio Ahmad Nasuha 50 66 40 93 Tri Sabatia 50 76 40 76 Qur’ani Dwi Saputra 40 70 50 90 Yanti Sulisetiawati 40 70 33 90 Yeni setiawati 40 66 33 73 Yogi Hasanah Saputra 36 60 40,5 81,2 41,11 67,9 33 34 35 36 37 Tundung Adi Wijaya Vera Ayu Lestari Yohana Putri Yunita Sari Yogi Saputra RATA-RATA Lampiran 16 PENCAPAIAN INDIKATOR PRETEST KELAS EKSPERIMEN no nama siswa 1 No Soal SKOR SKOR MAX. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Adam Alfa Ridani 3 2 3 1 0 0 0 0 0 0 9 30 2 Ahmad Afandi 3 3 2 0 0 1 1 0 1 0 11 30 3 Alan Ramadhan 3 3 3 1 1 0 0 0 0 0 11 30 4 Ari Kurniawan 3 2 3 2 0 0 0 0 2 0 12 30 5 Chicco Putra Adi Djakus 3 3 1 1 2 0 0 1 0 0 11 30 6 Dewi Safitri 0 0 0 3 2 2 2 1 2 2 14 30 7 Dimas Putra Bayu 2 3 0 0 0 2 2 2 2 2 15 30 8 Gabriel Kurniawan 3 1 1 0 3 2 0 2 0 0 12 30 9 Gilang Nur Haqiqi 3 1 1 3 0 1 0 0 0 0 9 30 10 Hermawan 3 2 2 0 0 2 0 0 0 0 9 30 11 Intan Paramita 0 3 3 0 2 1 2 1 0 0 12 30 12 Intan Sri Deviyana 2 0 2 0 3 2 0 2 0 0 11 30 13 Lisa Amelia 2 3 2 1 0 0 0 1 2 0 11 30 14 Livi Yuriska Adelia 0 0 3 2 2 2 1 2 1 0 13 30 15 Lusi Desiana Putri 3 3 2 2 2 1 0 0 0 0 13 30 16 M. Akbar 2 3 2 0 0 2 0 0 1 0 10 30 17 Mentari 3 3 3 2 2 2 0 0 0 0 15 30 18 Miko Tama Setiawan 1 2 3 1 2 0 2 2 0 0 13 30 19 Nadia Safitri 3 3 3 3 2 0 1 0 0 0 15 30 20 Nanda Gita Amelia 2 3 3 2 2 1 0 1 0 0 14 30 Xi 30 36 36 40 40 46 50 40 30 30 40 36 36 43 43 30 50 43 50 46 142 21 Natyas Ayulia 2 3 1 1 1 1 1 0 1 0 11 30 22 Niar Inayah 1 3 1 0 0 1 2 2 1 1 12 30 23 Nuri L Hasnah 2 3 1 1 1 0 2 2 0 0 12 30 24 Putri Dayantara 3 2 0 0 0 0 3 2 2 0 12 30 25 Putri Jelita 0 2 3 0 0 0 2 2 2 2 13 30 26 Rama Destriyansyah 3 0 0 2 2 2 0 2 2 0 13 30 27 Rifki Akbar M. S 3 1 1 0 0 2 1 0 2 0 10 30 28 Rivka Anisa Meliyana 2 2 2 2 0 2 2 0 0 0 12 30 29 Ryan Ardiansyah 3 3 2 2 0 0 2 0 0 0 12 30 30 Selly Rahayu 2 3 3 2 1 2 1 1 0 0 15 30 31 Siti Juliha 0 2 0 0 2 1 1 0 2 2 10 30 32 Sultan Hambali 3 3 3 3 3 3 0 0 2 1 21 30 33 Tundung Adi Wijaya 2 2 3 0 2 2 1 0 0 0 12 30 34 Vera Ayu Lestari 3 1 1 2 2 2 1 0 0 0 12 30 35 Yohana Putri 3 3 3 1 1 1 2 1 0 0 15 30 36 Yunita Sari 1 1 1 2 0 2 2 0 1 0 10 30 37 Yogi Saputra 1 2 3 0 0 2 1 1 0 0 10 30 Jumlah 78 79 70 42 40 44 35 28 26 36 40 40 40 43 43 33 40 40 50 33 70 40 40 50 33 33 10 143 Lampiran 17 PENCAPAIAN INDIKATOR PRETEST KELAS KONTROL no 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 nama siswa Adelia Febri Yanti Azka Rhaudatur Hayati Anisa Tuzzahra Adinda Ajeng P Ade Irma Sari Ahmad Zulfikar Dio Aldi Pratama Desi Laila Ratna Sari Deni Irawan Deci Ayuni Dita Wahyu A Eras Saputra Ferdian Pratama Ferdi Yanto N.C Fio Ferdiansyah Putra Gilang Ade Wijaya Helzyah Pandu Firdaus 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR SKOR MAX. 9 30 Xi 30 2 1 1 2 1 2 0 0 0 0 36 3 2 2 1 2 1 0 0 0 0 11 30 3 3 2 1 1 1 2 0 0 0 13 30 2 2 2 2 0 1 0 0 0 0 9 30 3 1 1 2 2 0 1 1 0 0 11 30 2 2 2 2 1 1 0 0 0 0 10 30 3 3 3 1 0 0 0 0 0 0 10 30 3 3 2 1 2 1 0 0 0 0 12 30 2 0 2 3 2 2 0 1 1 0 13 30 2 2 2 2 0 2 2 0 1 0 13 30 0 1 3 2 1 0 0 0 1 0 8 30 2 3 2 2 3 2 0 0 0 0 14 30 2 3 2 1 2 1 0 0 0 0 11 30 1 3 3 2 0 2 0 0 0 0 11 30 3 3 3 2 1 0 0 0 1 1 14 30 43 30 36 33 33 40 43 43 26 46 36 36 46 43 2 3 2 1 1 2 0 1 1 0 13 30 3 3 1 2 1 2 0 2 0 0 14 30 46 144 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36 Hanna Salsabila R. Hasan Supriadi Ita Sepira Indah Nur bayati Ivan Abdillah Arfat Krisna Yoga P Masyaroh Seni Muntiawati M.Yusuf Al farizki Nanda Fatika Putri Rendra Sukmawan Soni Prabu Saputra Syakira Trisna Putri Silvi Yana Selvi Ramalinda Tio Ahmad Nasuha Tri Sabatia Qur’ani Dwi Saputra Yanti Sulisetiawati Yeni setiawati 40 3 3 1 1 1 1 2 0 0 0 12 30 1 2 2 2 2 0 1 2 0 0 12 30 3 3 3 1 2 1 0 2 0 0 15 30 3 2 1 1 1 2 2 2 2 2 18 30 3 2 1 2 2 1 2 0 0 0 13 30 2 1 1 2 1 0 1 1 0 0 9 30 2 2 2 0 2 0 3 2 2 0 15 30 40 50 60 43 30 50 50 2 1 2 2 1 1 1 1 2 2 15 30 2 1 2 2 1 0 0 0 0 0 8 30 3 3 3 3 3 1 2 0 0 0 18 30 2 2 1 2 0 2 2 0 0 0 11 30 30 26 60 36 40 2 2 2 2 3 0 1 0 0 0 12 3 3 3 2 1 1 1 1 1 2 18 30 2 2 2 1 2 1 1 0 0 0 11 30 1 2 2 3 1 2 2 2 0 0 15 30 1 2 2 2 2 2 2 0 2 0 15 30 3 1 1 2 1 2 0 2 0 0 12 30 2 2 3 1 1 0 0 1 2 0 12 30 2 2 3 1 1 0 0 1 2 0 12 30 60 36 50 50 40 40 40 145 37 Yogi Hasanah Saputra Jumlah 36 2 2 82 3 78 1 75 1 62 0 49 0 37 1 28 1 23 11 0 19 30 7 Perhitungan Pretestt Mengenai Indikator Hasil Belajar Rumus = Skor Siswa Tiap item X 100 Skor Total Indikator Hasil Belajar 1. C1 (Mengingat) Kelas Eksperimen 227 X100 = 68% 333 2. C2 (Memahami) 3. C3 (Mengaplikasi) 126 235 X 100 = 37% 148 333 333 63 51 X 100 = 28% 36 222 X 100 = 70% 333 222 4. C4 (Menganalisis) Kelas Kontrol X 100 = 44% X 100 = 22% 222 X 100 = 16% 26 X 100 = 11% 222 146 Lampiran 18 PENCAPAIAN INDIKATOR POSTTES KELAS EKSPERIMEN no nama siswa 1 No Soal SKOR SKOR MAX. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Adam Alfa Ridani 3 3 2 0 3 0 3 2 0 3 22 30 2 Ahmad Afandi 3 3 3 2 2 2 1 2 2 3 23 30 3 Alan Ramadhan 3 3 3 2 3 3 2 1 2 2 24 30 4 Ari Kurniawan 3 2 2 2 3 2 2 2 2 2 22 30 5 Chicco Putra Adi Djakus 3 3 2 2 3 3 3 3 2 1 25 30 6 Dewi Safitri 3 3 3 3 3 2 2 2 3 2 26 30 7 Dimas Putra Bayu 3 3 3 3 3 3 2 2 2 2 26 30 8 Gabriel Kurniawan 3 3 3 2 2 2 2 2 3 1 21 30 9 Gilang Nur Haqiqi 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 23 30 10 Hermawan 3 2 3 2 3 2 2 2 2 2 23 30 11 Intan Paramita 3 3 3 2 2 2 2 2 2 2 23 30 12 Intan Sri Deviyana 2 3 3 3 2 2 2 2 3 25 30 13 Lisa Amelia 3 3 2 3 2 2 2 2 2 24 30 Xi 73 76 80 73 83 86 86 70 76 76 76 83 80 3 147 86 14 Livi Yuriska Adelia 3 3 3 2 3 2 2 2 3 3 26 30 15 Lusi Desiana Putri 3 2 3 2 2 2 2 3 3 3 25 30 16 M. Akbar 3 3 3 3 2 2 2 2 2 1 23 30 17 Mentari 3 3 3 2 2 2 3 2 2 2 24 30 18 Miko Tama Setiawan 2 2 3 3 3 2 2 1 2 3 23 30 19 Nadia Safitri 2 2 2 3 3 3 3 3 2 3 26 30 20 Nanda Gita Amelia 2 3 2 3 2 2 3 3 3 3 26 30 21 Natyas Ayulia 3 3 3 2 3 3 3 3 2 3 28 30 22 Niar Inayah 2 3 3 3 2 2 3 1 1 1 21 30 23 Nuri L Hasnah 3 3 2 3 3 3 2 2 2 3 26 30 24 Putri Dayantara 3 2 2 3 2 2 3 2 2 2 24 30 25 Putri Jelita 3 3 2 3 2 3 2 2 3 25 30 26 Rama Destriyansyah 2 2 3 2 3 3 3 2 2 3 25 30 27 Rifki Akbar M. S 2 2 3 3 3 3 3 2 1 1 23 30 28 Rivka Anisa Meliyana 3 2 2 3 3 2 3 2 3 3 26 30 29 Ryan Ardiansyah 3 3 2 3 3 2 3 2 2 3 26 30 30 Selly Rahayu 3 3 3 2 3 2 3 2 1 1 32 30 83 76 80 76 86 86 93 70 86 80 83 2 83 76 86 86 76 148 90 31 Siti Juliha 3 2 3 3 3 2 3 2 3 3 27 30 32 Sultan Hambali 3 3 3 3 2 3 2 2 2 2 25 30 33 Tundung Adi Wijaya 3 2 3 3 3 2 3 3 3 3 28 30 34 Vera Ayu Lestari 3 2 2 2 3 2 3 2 2 2 23 30 35 Yohana Putri 2 2 3 3 4 2 2 3 3 3 27 30 36 Yunita Sari 3 1 2 3 3 3 3 3 3 3 27 30 37 Yogi Saputra 2 102 2 3 2 2 2 2 3 2 2 22 30 83 93 76 90 90 73 Jumlah 94 99 91 99 82 91 80 82 86 149 Lampiran 19 PENCAPAIAN INDIKATOR POSTTES KELAS KONTROL no 1 2 nama siswa Adelia Febri Yanti Azka Rhaudatur Hayati Anisa Tuzzahra 3 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 SKOR SKOR MAX. 15 30 50 3 3 3 1 0 2 0 1 2 0 60 3 3 3 3 3 1 1 1 0 0 18 30 3 3 3 2 2 1 2 1 1 2 20 30 3 3 2 2 2 1 1 0 2 0 20 30 3 3 2 3 2 2 2 1 1 0 19 30 30 66 Adinda Ajeng P 4 66 Ade Irma Sari 5 63 Ahmad Zulfikar 6 50 3 3 3 2 2 1 1 0 0 0 15 3 3 3 3 2 2 1 0 2 1 21 30 3 3 3 2 2 1 1 2 2 2 21 30 3 3 2 3 2 2 2 1 2 2 22 30 2 3 3 2 2 2 2 2 2 2 22 30 30 Dio Aldi Pratama 7 8 Desi Laila Ratna Sari Deni Irawan 9 70 70 73 Deci Ayuni 10 73 Dita Wahyu A 11 56 3 2 3 3 3 2 1 0 0 0 17 3 3 3 2 3 2 3 1 0 1 21 30 3 3 2 3 2 2 2 1 1 0 19 30 Eras Saputra 12 70 Ferdian Pratama 13 Xi 63 150 Ferdi Yanto N.C 14 15 16 17 18 76 3 Fio Ferdiansyah Putra Gilang Ade Wijaya Helzyah Pandu Firdaus Hanna Salsabila R. Hasan Supriadi 19 3 3 3 2 2 2 2 2 1 23 30 70 3 2 3 2 2 2 2 2 2 1 21 30 60 3 3 3 3 3 2 1 0 0 0 18 30 3 3 3 2 3 0 0 2 2 0 18 30 2 2 3 2 2 2 2 2 0 3 20 30 3 3 3 3 2 2 2 2 2 2 24 30 3 3 3 3 2 2 2 2 1 1 22 30 3 3 3 2 2 2 2 1 2 0 20 30 3 3 3 2 2 2 2 2 2 1 22 30 3 3 3 3 2 3 2 3 2 0 26 30 60 66 80 Ita Sepira 20 73 Indah Nur bayati 21 22 Ivan Abdillah Arfat Krisna Yoga P 23 24 25 26 27 28 29 Masyaroh Seni Muntiawati M.Yusuf Al farizki Nanda Fatika Putri Rendra Sukmawan Soni Prabu Saputra Syakira Trisna Putri 66 73 86 66 3 2 2 2 2 2 3 2 1 1 20 30 80 3 3 2 2 2 3 2 2 2 2 24 30 80 2 3 3 2 3 2 2 2 2 3 24 30 60 1 2 2 2 4 2 0 3 1 1 18 30 3 3 3 3 1 2 2 2 1 1 21 30 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 21 30 70 70 151 Silvi Yana 30 60 3 3 3 3 3 1 0 0 1 1 18 30 3 3 3 2 2 2 2 2 2 3 24 30 3 3 3 3 3 2 2 1 0 0 20 30 3 3 3 3 3 2 3 0 1 2 23 30 3 2 3 2 1 2 1 2 2 3 21 30 3 3 3 3 2 2 2 1 1 1 21 30 3 3 2 2 2 1 3 2 1 1 20 30 2 3 0 0 2 2 0 18 30 Selvi Ramalinda 31 32 Tio Ahmad Nasuha Tri Sabatia 33 34 35 Qur’ani Dwi Saputra Yanti Sulisetiawati Yeni setiawati 36 80 66 76 70 70 66 Yogi Hasanah Saputra 3 3 3 105 104 104 Jumlah Perhitungan Posttes Mengenai Indikator Hasil Belajar 37 60 90 83 65 63 54 47 42 Rumus = Skor Siswa Tiap item X 100 Skor Total Indikator Hasil Belajar 1. C1 (Mengingat) Kelas Kontrol 313 X100 = 93% 333 2. C2 (Memahami) 238 4. C4 (Menganalisis) 117 295 X 100 = 71% 272 X 100 = 81% 333 X 100 = 52% 171 222 222 89 168 X 100 = 40% 222 X 100 = 88% 333 333 3. C3 (Mengaplikasi) Kelas Eksperimen X 100 = 77% X 100 = 75% 222 152 153 153 Lampiran 20 Perhitungan Angket Respon Terhadap Bahan Ajar Leaflet 1. Apakan bahan ajar leaflet yang di gunakan menarik? Jawaban YA sebanyak 30 siswa, sehingga 30 37 x100 = 81% 2. Apakah bahan ajar leaflet yang digunakan dalam proses pembelajran selama ini mudah dipahami? 32 Jawaban YA sebanyak 32 siswa, sehingga 37 x100 = 86% 3. Apakah bahasa di bahan ajar leaflet mudah di mengerti? 32 Jawaban YA sebanyak 32 siswa, sehingga 37 x100 = 86% 4. Apakah gambar yang ada dalam bahan ajar leflet mendukung materi? Jawaban YA sebanyak 34 siswa, sehingga 34 37 x100 = 91% 5. Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat memudahkan proses pembelajaran? 35 Jawaban YA sebanyak 35 siswa, sehingga 37 x100 = 94% 6. Apakah dengan adanya bahan ajar leaflet dapat meningkatkan keinginan untuk membaca? 36 Jawaban YA sebanyak 36 siswa, sehingga 37 x100 = 97% 154 Lampiran 21 Uji Normalitas Pretest Eksperimen Dan Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova kelompok Statistic df Sig. Shapiro-Wilk Statistic df Sig. pretest 1 .140 37 .064 .881 37 .001 2 .121 37 .190 .951 37 .104 a. Lilliefors Significance Correction Uji Normalitas Postest Eksperimen Dan Kontrol Tests of Normality Kolmogorov-Smirnova kelompok Statistic postes df Sig. Shapiro-Wilk Statistic df Sig. 1 .135 37 .085 .942 37 .054 2 .113 37 .200* .970 37 .405 a. Lilliefors Significance Correction 155 Lampiran 22 Uji Homogenitas Prettest Kelas Eksperimen Test of Homogeneity of Variances prettes_eksperimen Levene Statistic df1 1.342 df2 8 Sig. 28 .264 Uji Homogenitas Prettest Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances prettes_kontrol Levene Statistic df1 .264 df2 6 Sig. 29 .949 Uji Homogenitas Posttest Kelas Eksperimen Test of Homogeneity of Variances postes_eksperimen Levene Statistic 1.414 df1 df2 7 Sig. 27 .241 156 Uji Homogenitas Posttest Kelas Kontrol Test of Homogeneity of Variances postes_kontrol Levene Statistic .657 df1 df2 7 Sig. 29 .706 Lampiran 23 UJI T (PENGUJIAN HIPOTESIS) Group Statistics VAR00001 VAR00002 N Mean Std. Deviation Std. Error Mean 1 37 40.5135 7.78753 1.28026 2 37 81.2162 6.27223 1.03115 t-test for Equality Of Means 95% Confidence Interval of the Difference Lower Equal Variance assumed Equal Variance not assumed t -24.760 -24.760 Upper 72 Sig.(2tailed) .000 Mean Std. Eror Difference Difference -40.70270 1.64388 -43.97972 -37.42569 68.873 .000 -40.70270 -37.42315 df 1.64388 -43.98226 157 158 KELAS EKSPERIMEN Siswa Mengerjakan soal pre test Pembelajaran Menggunakan Leaflet Siswa berdiskusi bersama kelompok Perwakilan Kelompok Presentasi Pembelajaran Menggunakan Leaflet Siswa Berdiskusi Bersama Kelompok Siswa Mengisi Lembar Angket Siswa Mengerjakan Soal Post test KELAS KONTROL Siswa Mengerjakan soal pre test Berdiskusi Bersama Kelompok Pembelajaran Menggunakan Lks Siswa Mengerjakan soal post test Siswa Berdiskusi Bersama Kelompok