Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan

advertisement
~ Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan
Pentingnya Data Angin Untuk Perikanan
1. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Wilayah perairan laut Indonesia memiliki kandungan sumberdaya alam khususnya sumberdaya
hayati (ikan) yang berlimpah dan beraneka ragam. Menurut Komnas Pengkajian Sumberdaya
Perikanan Laut (Komnas Kajiskanlaut, 1998), potensi sumberdaya ikan laut di seluruh perairan
Indonesia, diduga sebesar 6,26 juta ton per tahun, sementara produksi tahunan ikan laut
Indonesia pada tahun 1997 mencapai 3,68 juta ton. Ini berarti tingkat pemanfaatan
sumberdaya ikan laut Indonesia baru mencapai 58,80%.
Pemanfaatan sumberdaya ikan laut Indonesia di berbagai wilayah tidak merata. Di beberapa
wilayah perairan masih terbuka peluang besar untuk pengembangan pemanfaatannya,
sedangkan di beberapa wilayah yang lain sudah mencapai kondisi padat tangkap atau
overfishing.
Hal tersebut dapat disebabkan karena pengelolaan potensi sumberdaya perikanan tidak
dikelola secara terpadu. Salah satu penyebabnya adalah tidak tersedianya data dan informasi
mengenai potensi sumberdaya perikanan wilayah Indonesia. Kurangnya data dan informasi
menyebabkan potensi perikanan tidak dapat dimanfaatkan secara optimal dan lestari.
Penginderaan jauh (inderaja) kelautan saat ini telah berkembang sesuai dengan perkembangan
teknologi inderaja itu sendiri. Pemanfaatan teknologi inderaja dalam pemanfaatan sumberdaya
ikan telah dilakukan di beberapa negara maju seperti Jepang, Australia dan beberapa negara
Eropa. Hal ini banyak membantu dalam berbagai penelitian untuk memahami dinamika
lingkungan laut, termasuk memahami dinamika sumberdaya alam yang terkandung di
dalamnya. Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) sebagai salah satu
lembaga penelitian pemerintah sedang melakukan kajian mengenai penerapan informasi Zona
potensi penangkapan ikan berdasarkan teknologi penginderaan jauh. Teknologi ini diharapkan
dapat memberikan dukungan informasi daerah potensi penangkapan ikan secara tepat waktu
dan berkesinambungan untuk pengembangan ekonomi nelayan. 1/6
~ Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan
1.2. Permasalahan
Masalah utama yang dihadapi dalam upaya optimalisasi hasil tangkapan ikan khususnya ikan
pelagis adalah sangat terbatasnya data dan informasi mengenai kondisi oseanografi yang
berkaitan erat dengan daerah potensi penangkapan ikan. Armadapenangkap ikan berangkat
dari pangkalan bukan untuk menangkap tetapi untuk mencari lokasi penangkapan sehingga
selalu berada dalam ketidakpastian tentang lokasi yang potensial untuk penangkapan ikan,
sehingga hasil tangkapannya juga menjadi tidak pasti. Penentuan daerah potensi penangkapan ikan yang umum dilakukan oleh nelayan sejauh ini
masih menggunakan cara-cara tradisional, yang diperoleh secara turun-temurun. Akibatnya,
tidak mampu mengatasi perubahan kondisi oseanografi dan cuaca yang berkaitan erat dengan
perubahan daerah potensi penangkapan ikan yang berubah secara dinamis. Ekspansi nelayan
besar ke daerah penangkapan nelayan kecil mengakibatkan terjadi persaingan yang kurang
sehat bahkan sering terjadi konflik antara nelayan besar dengan nelayan kecil.
Sosialisasi penerapan informasi zona potensi penangkapan ikan, memerlukan dana yang tidak
sedikit dan usaha yang sungguh-sungguh, sehingga diperlukan adanya kerjasama yang
sinergis antara LAPAN sebagai instansi pemerintah yang mempunyai tugas utama dalam
penelitian, pengembangan, dan penerapan iptek inderaja dengan Pemerintah Daerah yang
berkepentingan secara langsung dalam pemberdayaan masyarakat khususnya masyarakat
nelayan.
1.3. Tujuan
Tujuan dari kegiatan ini adalah mengidentifikasi dan memetakan daerah-daerah potensi ikan
dan mengaplikasikan informasi zona potensi penangkapan ikan untuk meningkatkan produksi
ikan dalam rangka peningkatan pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat
nelayan.
1.4. Sasaran
Terlaksananya kegiatan aplikasi informasi zona potensi penangkapan ikan harian di empat
belas daerah yang telah tersosialisasi.
1.5. Urgensi
Urgensi dari kegiatan penerapan informasi zona potensi penangkapan ikan di wilayah penelitian
antara lain adalah sebagai berikut :
a. Pemberdayaan masyarakat nelayan melalui pelatihan, pembinaan, dan penyediaan informasi
zona potensi penangkapan ikan harian untuk meningkatkan hasil tangkapan ikan.
b. Informasi zona potensi penangkapan ikan harian diharapkan dapat meningkatkan efisiensi
biaya operasional dan meningkatkan efektivitas dengan memperpendek masa operasi
penangkapan.
2/6
~ Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan
c. Menghindarkan konflik daerah penangkapan antara nelayan kecil / tradisional dengan
kapal-kapal besar, dengan cara pengaturan pemberian informasi zona potensi penangkapan
ikan yang berbeda. d. Meningkatkan produksi ikan daerah, yang selanjutnya diharapkan dapat meningkatkan
Pendapatan Asli Daerah dari sektor perikanan.
II. TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Penginderaan Jauh
Menurut Sutanto (1994), ada empat komponen penting dalam sistem penginderaan jauh adalah
(1) sumber tenaga elektromagnetik, (2) atmosfer, (3) interaksi antara tenaga dan objek, (4)
sensor. Secara skematik dapat dilihat pada Gambar 1.
3/6
~ Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan
Gambar 1. Sistem Penginderaan Jauh (Sutanto, 1994) Tenaga panas yang dipancarkan dari
obyek dapat direkam dengan sensor yang dipasang jauh dari obyeknya. Penginderaan obyek
tersebut menggunakan spektrum Sutanto, 1994).
inframerah termal (Paine, 1981 dalam Dengan menggunakan satelit maka akan
memungkinkan untuk memonitor daerah yang sulit dijangkau dengan metode dan wahana yang
lain. Satelit dengan orbit tertentu dapat memonitor seluruh permukaan bumi. Satelit-satelit yang
digunakan dalam penginderaan jauh terdiri dari satelit lingkungan, cuaca dan sumberdaya
alam.
2.2. Satelit NOAA-AVHRR
Satelit NOAA merupakan satelit cuaca yang berfungsi mengamati lingkungan dan cuaca. Satelit
ini dimiliki Departemen Perdagangan Amerika Serikat, diluncurkan oleh National Aeronautics
and Space Administration (NASA) dan dioperasikan oleh National Oceanic and Atmospheric
Administration (NOAA). Sekarang di atmosfer Indonesia melintas setiap hari lima seri NOAA,
yaitu NOAA-12, NOAA-14, NOAA-15, NOAA-16 dan NOAA-17. Konfigurasi satelit NOAA
disajikan pada Gambar 2.
Sensor utama setelit NOAA adalah AVHRR (Advance Very High Resolution Radiometer Model
2) untuk pengamatan lingkungan dan cuaca yang dapat memberikan informasi kelautan, seperti
suhu permukaan laut yang berguna dalam mendeteksi keberadaan ikan.
2.3. Satelit Seastar/SeaWiFS
Sensor SeaWiFS(Sea-Wide Field Sensor) merupakan sensor satelit Seastar. Satelit ini
diluncurkan pada orbit rendah pada tanggal 1 Agustus 1997 dari pesawat Pegasus.
Pembangunan dan pengendalian satelit Seastar dilakukan oleh OSC (Orbital Science
Corporation). Satelit ini mentransmisikan dua jenis data yaitu LAC (Local Area Coverage) dan
GAC (Global Area Coverage), masing-masing dengan tingkat real time data 665,4 Kbps dan 2
Mbps. Kedua data di atas ditransmisikan melalui band-S dengan frekuensi 2272.5 MHz. Skema
peluncuran, satelit dan sensor SeaWiFS ada pada Gambar.3. 4/6
~ Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan
SeaWiFS
dengan
wilayah
dapat
yang
dan
sensor
ditampilkan
diperoleh
pantai
kandungan
mampu
daridan
satelit
seminggu
dalam
memberikan
laut,
klorofil
ini sehingga
satuan
disajikan
sekali
di suatu
informasi
miligram/meterkubik
dengan
sesuai
dalam
perairan.
distribusi
syarat
untuk
Tabel.1.
Data
dipakai
daerah
SeaWiFS
warna
(Gambar.4),
menentukan
liputan
permukaan
memperlihatkan
tidak
sedangkan
potensi
tertutup
laut yang
lokasi
awan.
karakteristik
distribusi
berkaitan
ikan.
Dataklorofil
Data
klorofil
satelit
ini
di
2.4.
Parameter
Oseanografi
a) Suhu
Permukaan
Laut
Untuk
merah
dipancarkan
permukaan
penentuan
pada
sampai
panjang
oleh
permukaan
suhu
kedalaman
gelombang
permukaan
laut
0.1
3µm-14µm.
hanya
mm.
laut
dari
dapat
satelit
Pengukuran
memberikan
pengukuran
spektrum
informasi
dilakukan
infra
suhu
merah
dengan
pada
yang
lapisan
radiasi
infra
Dari
upwelling,
daerah
dapat
pola
diketahui,
tersebut
perairan
distribusi
front,
di
dan
yang
karena
atas
citra
pola
subur
umumnya
suhu
migrasi
arus
tersebut
permukaan
permukaan.
ikan
merupakan
cenderung
maka
laut
Daerah
daerah
dapat
perairan
ke
penangkapan
perairan
dilihat
yang
mempunyai
fenomena
yang
subur.
ikan,
subur.
Dengan
fenomena-fenomena
oseanografi
khususnya
diketahuinya
seperti
ikan
layang
Suhu
Pengaruh
proses
yang
dapat
dapat
tidak
fotosintesa. secara
mempengaruhi
mempengaruhi
langsung
langsung
Tinggi
yakni
suhu
distribusi
yakni
fotosintesa
dalam
dapat
suhu
merubah
fitoplankton
menaikkan
berperan
di
laut
fotosintesa
baik
untuk
(Tomascik
laju
secara
maksimum),
mengontrol
(Pmaxstruktur
langsung
et
al.,
1997).
reaksi
sedangkan
maupun
hidrologi
kimia
tidak
pengaruh
enzimatik
kolom
langsung. perairan
dalam
Secara
tetapi
disebabkan
tertentu.
akan
umum,
menurun
karena
laju
fotosintesa
setiap
secara
spesies
drastis
fitoplankton
fitoplankton
setelah
meningkat
mencapai
selalu
berdaptasi
dengan
suatu
titik
meningkatnya
suhu
terhadap
tertentu.
suatu
suhu
Hal
kisaran
perairan,
ini
suhu
b) Salinitas
Sebaran
curah
melakukan
setebal
salinitas
hujan,
50-70
degradasi
lapisan
homogen
salinitas
pengadukan
meter
bawah
aliran
di
densitas
suhu
atau
laut
(Nontji,
air
juga
lapisan
dipengaruhi
lebih
sungai. yang
biasanya
1993).
tergantung
atas
besar
Di
hingga
oleh
perairan
homogen,
yang
beberapa
dari
membentuk
menghambat
lepas
intensitas
baru
faktor
pantai
dibawahnya
lapisan
pengadukan.
pencampuran
seperti
yang
homogen
dalam,
pola
terdapat
Di
sirkulasi
angin
antara
lapisan
sampai
lapisan
dapat
air,
lapisan
dengan
kira-kira
penguapan,
pegat
pula
atas
Salinitas
garam-garam
suhu
pengaruh
penguapan
yang
permukaan
hujan
relatif
yang
dan
akan
lokal,
edaran
kecil
cukup
mengendap
air
banyaknya
variasinya,
massa
tinggi
laut
sangat
akan
air
atau salinitas
air
(King,
mengakibatkan
erat
sungai
terkonsentrasi. kaitannya 1963
air
yang
laut
dalam
masuk
dapat
dengan salinitas
Daerah-daerah
berbeda
ke
laut, proses tinggi. secara
Presetiahadi, Berbeda
penguapan
yang
geografis
mengalami
dengan
1994).
dimana
akibat
keadaan
c)
Produktivitas
Perairan
Variasi
Tingginya
adanya
secara
konsentrasi
mengangkat
1984
sirkulasi
dipengaruhi
Hindia
berbeda
mengalir
dengan
Banda
suplai
akhirnya
al.
melihat
nutrien.
perubahan
seperti
mempelajari
(1992)
dalam
massa
melalui
akan
langsung.
bagaimana
yang
sifat-sifat
suplai
Dengan
sempurna
massa
dan
antara
mempengaruhi
ke
dalammengatakan
sebaran
dan
pola
terhadap
klorofil-a
nutrien
arah
Perairan
oleh
mengalir
dan
terdapat
nutrien
keterkaitannya
air
nutrien
sistem
perubahan
pada
musim
air
diakibatkan
angin
melihat
tersebut
menelaah
massa
timur
massa
Namun
suplai
yang
konsentrasi
sebaran
yang
dari
laut
tingkat
di
dalam
perairan
Indonesia
arus
menunju
dalam
yang
perairan
barat
perairan
dalam
air
akan
berbeda
air
tinggi bervariasi
lapisan
dihasilkan
massa
mengakibatkan
pada
karakteristik
lintas
Lautan
pengaruh
yang
faktor
secara
jumlah
produktivitas
oleh
terhadap
jumlah
dan
perubahan
keberadaan
pantai
suatu
perairan
klorofil-a
daerah-daerah
Presetiahadi,
Indonesia,
yang
lepas
air
Presetiahadi, Indonesia
perbedaan
musim
meliputi
dan
fisik-kimia
Pasifik
yang
secara
langsung
yang
melalui
besar
dan
perairan. dipengaruhi
bervariasi
faktor-faktor
tingkat
pantai
massa
lndonesia
di
timur. kondisi
cukup
berasal
perairan.
pesisir,
terjadinya
suhu,
melalui
yang
perairan
geografis
perairan
dan
(Arlindo).
proses
intensitas
perairan.
mempengaruhi
(1994)
karena
konsentrasi
diduga
tertentu
1994). sebaliknya
Di
Dimana
tinggi. salinitas,
melintasi
antara
suatu
dari
serta
oleh
run-off
Laut,
bagian
oseanografi
fisik
Keadaan
Indonesia
pantai
perubahan
rendahnya
maupun
tidak
Sirkulasi
dapat
daerah
Untuk
massa
Keadaan
cahaya
dalam
sistem
rendah
musim,
massa
sebaran
pada
dari
oksigen
perairan
klorofil-a.
barat
adanya
dan
ketika
mengakibatkan
ini
itu
pola
upwelling
berdasarkan
musim
ke
daratan,
air
pola
dimana
massa
di
matahari,
air,
pesisir
terhadap
disamping
terhadap
(Wyrtki,
tergantung
produktivitas
perlu
ini
lapisan
klorofil-a
dapat
perairan
musim
arus
terlarut,
suplai
lepas
Indonesia
dimana
angin
disebabkan
barat,
air
dilakukan
karena
disebabkan
sedangkan
permukaan
diketahui
di
1961).
permukaan
pantai
timur
perairan
sebaran
dan
nutrien
kondisi
muson
Laut
lebih
lepas
dan
itupula
massa
kedalaman
pada
massa
terjadinya
menuju
perairan.
konsentrasi
adanya
berkembang
kandungan
Arafura
Perbedaan
tinggi
dijumpai
oleh
analisa
pantai. dari
memiliki
perairan
berbagai
dengan
fisik-kimia
Indonesia
juga
air
karena
rendahnya
air
perairan
(Valiela,
tingginya
daratan
Lautan
dalam
umumnya
perairan. Tisch dan
untuk
pola
yang
hal,
Laut
et
Sebaran
Konsentrasi
termoklin
nutrien
konsentrasinya
konsentrsi
memiliki
klorofil-a
dan
maksimum
nutrien
lapisan
akan
konsentrasi
di
di
dalam
meningkat
di
pada
lapisan
bawahnya. kolom
kedalaman
rendah
permukaan
dengan
perairan
dan
Hal
antara
berubah-ubah
mana
bertambahnya
sangat
sangat
500
juga
sedikit
tergantung
–yang
dikemukakan
1500
pada
kedalaman
dan
m.
permukaan
akan
pada
oleh
meningkat
serta
konsentrasi
Brown laut
akan
dan
pada
et
mencapai
nutrien. al.
lapisan
(1989),
Kandungan
perairan
penelitian
Indonesia
mg/m3)
Daerah-daerah
penaikan
pengadukan
menunjukkan
tertentu
massa
Nontji
sebesar
denga
(1974)
air
dan
pengaruh
0,19
/sendiri
dapat
upwelling
dapt
nilai
nilai
dalam
mg/m3,
digunakan
yang
klorofil
digunakan
sungai-sungai
Presetiahadi,
(Laut
nilai
lebih
tinggi
rata-rata
Banda,
sebagai
besar
sebagai
mempunyai
(Laut
daripada
(1994) Arafura,
pada
petunjuk
ukuran
Jawa,
saat nilai
hubungan
musim
Selat
Selat
banyaknya
produktivitas
rata-rata
berlangsung
Bali
Malaka
barat
erat
dan
kandungan
fitoplaknton
(0,16
dengan
selatan
dan
perairan.
musim
mg/m3).
Laut
adanya
Jawa),
timur
Cina
klorofil
Berdasarkan
pada
Selatan).
(0,24
proses
suatu
proses
di
perairan
d) Pola
Arus
Permukaan Arus
perbedaan
pasang
ditentukan
merupakan
surut. oleh
dalam
Di
angin
gerakan
laut
densitas
terbuka,
(Nontji,
mengalir
air
1993).
laut,
arah
suatu
maupun
dan
kekuatan
massa
oleh
air
gerakan
arus
yang
di
dapat
lapisan
bergelombang
disebabkan
permukaan
panjang,
oleh
sangat
tiupan
misalnya
banyak
angin,
Arah
setahun
tenggara,
karena
oleh
disebut
September-November
angin
sebelumnya
angin
arus
bertiup
angin
sebagai
(Wyrtki,
mencapai
permukaan
musim
masih
tidak
bertiup
musim
1961).
sistem
dari
menentu.
kuat
puncaknya
dari
memiliki
Barat
disebut
barat
Pada
(Nontji,
angin
timur
Laut,
Pada
karena
bulan
musim
sebagai
hubungan
ke
1993). pada
barat. mencapai
setiap
Mei-November
angin
bulan
(Monsoon)
musim
Sedangkan
awal
yang
bertiup
Juni-Agustus
puncaknya
peralihan
periode
erat
yang
dari
dipengaruhi
dengan
pada
mengalami
barat
musim
pada
(pancaroba),
dan
bulan
angin.
ke
bulan
disebut
ini,
oleh
timur.
Desember-April
pengaruh
pembalikan
Perairan
Desember-Februari
angin
dimana
sebagai
Bulan
musim
Indonesia
angin
Maret-Mei
pada
musim
arah
dipengaruhi
dari
musim
musim
dua
timur
sangat
dan
kali
dan
ini
(e)
Front
Front
adalah
yang
antara
lebih
daerah
dingin.
massa
pertemuan
air
dari
dua
Laut
massa
Jawa
air
yang
yang
agak
mempunyai
panas
dengan
karakteristik
massa
air
berbeda,
Samudera
misal
pertemuan
cenderung
peningkatan
produktivitas
tersebut.
ikan,
Robinson
karena
perairan
Selain
membawa
(1991)
pergerakan
kandungan
plankton.
itu
yang
menyatakan
front
bersama-sama
lebih
Hal
atau
hara
ini
hangat
pertemuan
yang
akan
bahwa
cepat
timbul
ditunjukkan
tetapi
air
front
dan
dua
yang
miskin
dari
penting
ombak
massa
percampuran
dingin
dengan
zat
yang
dalam
hara.
air
dan
meningkatnya
merupakan
besar.
kaya
Kombinasi
hal
ini
produktivitas
akan
penghalang
nutrien
meningkatkan
dari
stok
temperatur
ikan
perairan
dibandingkan
di
bagi
daerah
laut
migrasi
dan
karena
(f) Fenomena
Upwelling
Upwelling
Gerakan
yang
parameter
permukaan
kaya
(Birowo
naik
adalah
yang ke
laut
permukaan
ini
dan
membawa
dapat
penaikan
tingginya
Arief,
dipergunakan
(Nontji,
1983).
massa
serta
kandungan
air
1993). Dalam
air
yang
untuk
laut
proses
Sebaran
zat
suhunya
dari
mengetahui
hara
suatu
upwelling
dibandingkan
suhu
lebih
lapisan
terjadinya
permukaan
dingin,
ini
dalam
terjadi
salinitas
daerah
proses
ke
laut
penurunan
lapisan
sekitarnya.
merupakan
tinggi,
upwelling
permukaan. dan
suhu
zat-zat
di
salah
suatu
satu
hara
Tingginya
Karena
maka
proses
perkembangan
kadar
air
zat
hara
fitoplankton
tersebut
merangsang
sangat
erat
perkembangan
kaitannya
dengan
fitoplankton
tingkat
kesuburan
di
permukaan. perairan,
naik
diikuti
Presetiahadi, selalu
dengan
dihubungkan
1994).
meningkatnya
dengan
populasi
meningkatnya
ikan
di
perairan
produktivitas
tersebut.
primer
(Pariwono
di
suatu
et
perairan
al,
1988
dan
dalam selalu
2.5.
Karakteristik
Ikan
Pengetahuan
bagi
Berdasarkan
Menurut
pelagis
Sirip
Layaran),
Tembang,
usaha
Biru,
ikan
sangat
besar
Komnas
pelagis
Tongkol
Cakalang),
Lemuru,
penangkapannya.
habitatnya
diantaranya;
mengenai
diperlukan
Kajiskanlaut,
kecil
dan Siro)
Marlin
antara
Tenggiri
ikan
penyebaran
dan
dalam
Tuna
(Ikan
pelagis
Skombroid
lain;
Data
1998,
(Tongkol
dan
mengkaji
Pedang,
Karangaid
dan
dibagi
dan
Cakalang
yang
informasi
(Kembung).
bioekologi
dan
Zona
termasuk
Setuhuk
menjadi
(Layang,
Tenggiri),
(Madidihang,
potensi
tentang
ikan
biru,
berbagai
ikan-ikan
Selar,
penangkapan
dan
pelagis
Setuhuk
penyebaran
Cucut
Tuna
Sunglir),
jenis
utama
kecil
hitam,
Mata
ikan
(Cucut
dalam
dan
dan
Klupeid
ikan
sangat
Besar,
Setuhuk
pelagis
Mako).
bioekologi
kelompok
suatu
(Teri,
penting
Albakora
loreng,
besar.
Sedangkan
perairan. Japuh,
ikan
ikan
artinya
Tuna
Ikan
Tuna
mencari
merupakan
(wilayah
menyebar
dan
makan. geografis)
Cakalang
dan
salah
bermigrasi
Kecepatan
satu
yang
adalah
faktor
cukup
lintas
ikan
renang
yang
luas,
samudera.
perenang
menyebabkan
ikan
termasuk
dapat
cepat
diantaranya
mencapai
dan
penyebarannya
hidup
50
bergerombol
beberapa
km/jam.
dapat
Kemampuan
spesies
meliputi
(schooling)
yang
skala
renang
dapat
sewaktu
ruang
ini
Distribusi
internal
jenis
menyebabkan
lingkungan. oseanografis
sirkulasi
bervariasi
0-400
ppt
atau
(genetis),
meter.
dari
massa
di
ikan
tergantung
perairan
ikan
Faktor
Suhu
seperti Tuna
perbedaan
umur
air,
itu
perairan
oksigen
eksternal
oseanik.
dan
dan
suhu,
jenisnya.
Cakalang
ukuran,
maupun
salinitas,
dan
berkisar
merupakan
Umumnya
kelimpahan
morfologi,
serta
di
faktor
17-31oC.
densitas
laut
tingkah
faktor
sangat
Tuna
eksternal
respon
makanan.Kedalaman
dan
Salinitas
laku
lingkungan, dan
ditentukan
kedalaman
fisiologis
(behaviour).
dari
Cakalang
perairan
lingkungan.
oleh
dan
diantara
lapisan
dapat
Perbedaan
daya
yang
berbagai
renang
Faktor
tertangkap
adalah
thermoklin,
adaptasi
disukai
Tuna
faktor,
internal
genetis
parameter
berkisar
terhadap
dan
di
baik
arus
kedalaman
meliputi
ini
Cakalang
faktor
32-35
dan
Kedalaman
Cakalang
Salinitas
perairan
dapat
renang
tertangkap
yang
Tuna
disukai
dan
di
Cakalang
kedalaman
berkisar
32-35
bervariasi
0-400
ppt
meter.
atau
tergantung
di
Suhu
perairan
perairan
jenisnya.
oseanik.
berkisar
Umumnya
17-31
Tuna
oC.
dan
Madidihang
madidihang
perairan
antara
berkisar
19-23oC
antara
dengan
(Thunnus
bisa
20-28oC
(Nontji,
mencapai
suhu
albacares)
yang
1987), (Uda,
lebih
1952
sedangkan
dari
tersebar
dalam
antara 2
meter
hampir
suhu
Laevastu
17-31oC
(Uktolseja
yang
di
seluruh
dan
dengan
baik
et
Hela,
al.,
untuk
perairan
suhu
1991).
1970).
kegiatan
optimum
Indonesia.
Jenis
penangkapan
tuna
yang
ini
Panjang
berkisar
menyebar
di
pulau-pulau
sebelah
Tenggara,
besar
11-28oC
mata
merupakan
selatan
dengan
Laut
besar
di
Indonesia
Banda
Jawa,
kisaran
(Thunnus
jenis
sebelah
dan
yang
sampai
suhu
Laut
obesus)
memiliki
penangkapan
barat
Maluku.
ke
Samudera
menyebar
daya
toleransi
Menurut
Sumatera
antara
suhu
dari
Hindia.
Uda
Samudera
18-23oC.
yang
Selatan,
(1952)
Ikan
paling
ini
dalam
Bali,
Pasifik
terutama
besar,
Laevastu
Hela
melalui
yaitu
ditemukan
(1970),
berkisar
dan
perairan
Nusa
tuna
di
antara
perairan
di
mata
antara
Sebaran
menyenangi
kecil
didapatkan
sebagai
dibandingkan
Southern
Tuna
menyebar
suhu
Albakora
Bluefin
yang
dua
hanya
jenis
relatif
(Thunnus
Tuna.
tuna
di
lebih
belahan
Ikan
di
alalunga)
rendah,
atas.
ini
tidak
bumi
Sedangkan
Albakora
sangat
terlalu
selatan.
dipengaruhi
banyak
juga
Tuna
Oleh
memiliki
karena
Sirip
tertangkap
oleh
Biru
ukuran
itu
suhu.
(Thunnusaccoyi)
jenis
oleh
yang
ini
Jenis
nelayan
sering
relatif
ini
Indonesia.
disebut
lebih
Jenis
Penyebaran
(longitude)
(Uktolseja
meliputi
selatan
Flores,
Makasar.
Tuna
Halmahera,
Jawa,
Samudera
et
di
tetapi
dan
jenis-jenis
seluruh
al.,
Bali
Cakalang
1991
dipengaruhi
dan
Hindia,
Maluku,
perairan
(latitude)
Nusa
Tuna
(Gambar.5)
sepanjang
Sulawesi,
Tenggara. dan
oleh
di
(Nakamura,
Indonesia.
Cakalang
perbedaan
pantai
menyebar
perairan
Di
perairan
dalamKhususnya
tidak
1969
utara
garis
Pasifik
luas
dipengaruhi
dalam
dan
lintang Indonesia
di
di
timur
seluruh
Yunus,
sebelah
Yunus,
Aceh,
di
oleh
bagian
perairan
perairan
2000),
utara
perbedaan
pantai
2000)
timur
tuna
Irian
Indonesia
tropis
.barat
Di
meliputi
hampir
Jaya
Indonesia
garis
dan
Sumatera,
dan
bagian
bujur
subtropis.
didapatkan
Laut
Selat
Banda
barat
Ikan Tongkol Pantai
barat
Hawai
India,
dan
Filipina
(Scomber
perairan
dan
Australasicus)
sebelah
pantai
selatan
–mencapai
Australia,
Amerika.
Tongkol
tersebar
sebelah
di25
perairan
Kalimantan,
Barat,
Jepang,
sebelah
seluruh
Jenis
Tongkol
berkelompok
lainnya
perairan
(Axuis
besar.
ini
Thazard),
memiliki
Indo
Panjangnya
Pasifik
panjang
ikan
(Gambar.6).
iniPasific
mencapai
hidup
tubuhmempunyai
di
daerah
50 cm,pantai,
80
umumnya
cm lepas
danbarat
umumnya
pantai
– Afrika
40 cm.
perairan
30
Jenis
– 50Indonesia
tersebar
cm. Sumatera,
adalah
didan
5/6
~ Data Angin Untuk Perikanan Dibutuhkan
Tenggiri
daerah
Indonesia,
India.
predator
ditangkap
Stenohaline.
ikan
Ternate,
karnivora
Semua
penangkapannya
(Scomberomorus
dan
Laut
saat
Sumatera,
Hidup
merupakan
jenis
Jawa.
(plankton,
gelombang
Tongkol
secara
Madura.
crustacea).
ikan
di
Lineolatus),
berkelompok,
dan
dan
perairan
perenang
Perairan
angin
Tenggiri
pantai
Sebaran
sedang.
berada
Indo-Pasifik,
cepat.
bersifat
menghendaki
(Gambar.7).
di
Ikan
pada
Pada
Indonesia
karnivora
Layang
habitatnya
umumnya
Teluk
perairan
Tenggiri
(ikan–ikan
terdapat
(Decapterus
Benggala,
di
ketiga
yang
tersebar
seluruh
di
kecil,
jernih
Laut
jenis
perairan
Lajang)
perairan
di
Cina
ikan
cumi-cumi)
dan
seluruh
Ambon,
di
bersifat
Selatan
merupakan
atas
pantai,
perairan
dan
dan
Selar
hangat
panjang
Sumbawa,
Cina,
keadaan
(Megalaspis
berkelompok,
makanannya.
Laut
Bengala,
(Caranx
Jawa,
atau
Jepang,
sampai
Leptolepis)
mencapai
cuaca
Laut
Bentong
Sulawesi,
Sulawesi,Sumatera,
cordyla),
dari
Panjang
Formosa,
Cina
kedalaman
sedang,
perairan
30
Selatan,
(Selar
banyak
Ambon,
ikan
cm,
tubuh
pada
Filipina,
umumnya
Cromenopthalmus)
ini
80
tropis
ditemukan
Selat
mencapai
Seram,
m.
kedalaman
Selat
sampai
Ikan
yang
Malaka,
diperairan
20
Laut
Karimata,
ini
suhunya
hidup
40
cm.
perairan
20
Merah, cm,
Formosa,
Tersebar
–25
di
hidup
pantai
umumnya
perairan
Bali,
hangat.
m
tropis
Natal,Zanzibar,
dan
berkelompok
Filipina,
sampai
Sumbawa
di
Australia.
berjarak
Sumatera,Nias,
Ikan
pantai
30
(ikan
cm.
kedalaman
kecil
Samoa,
dan
kecil,
Sebaran
1
Waktu
di
dan
–
Madagaskar,
Ambon,
perairan
3ke
Hawaii.
crustacea)
mil.
crustace
Jawa,
60
siang
ikan
Selar
m
Madagaskar,
pantai
Selar
dan ini
dan
Bali,
merupakan
Muskat,
lain
dengan
ditemui
malam,
kuning Lombok,
yang
adalah
India,
di
teluk
subuh.
sampai
udan-udangan)
(Bangka,
kedalaman
kedalaman
Belitung,
20–25
dan
m
Selat
25
pada
dan
m
Karimata),
dan
berjarak
umumnya
hidup
25–30
berkelompok.
Laut
berukuran
Jawa
km
dari
dan
15
pantai
Ikan
cm.
Selat
Ikan
ini
dan
Makasar.
bersifat
ini
waktu
tersebar
karnivora
Ikan
penangkapan
di
ini
daerah
ditangkap
(ikan-ikan
menjelang
Sumatera
pada
kecil,
Kuweh
termasuk
30
cm.
Ikan
(Caranx
ikan
ini
karnivora
dijumpai
sexfaciathus) di
(ikan
perairan
kecil,
hidup
pantai
crustacea).
di
perairan
seluruh
Panjangnya
dangkal,
Indonesia,
dan
mencapai
Nias,
pantai.
Hidup
40
cm,
berkelompok,
umumnya
20
dan
–
Sepanjang
Australia.
berkelompok.
Sumatera,
sepanjang
Kuweh
Laut
Pantai
pantai
Panjangnya
Jawa,
jenis
Cina
Laut
20
Bangka,
–
lain
Cina
Selatan,
25
mencapai
yaitu
m.
Selatan,
Termasuk
Kalimantan
sampai
(Alectis
75
Filipina,
perairan
cm
Indicus),
ikan
dan
dan
Cina,
karnivora
Sulawesi,
umumnya
tropis
ikan
Formosa
ini
Australia.
(crustacea,
hidup
Teluk
40
sampai
cm.
Benggala,
perairan
Jenis
ikan
ini
perairan
kecil)
pantai
terdapat
Teluk
dan
tropis
siam,
yang
hidup
di
perairan
dangkal
Ikan
Karangaid
ini
ditangkap
di
atas
pada
disajikan
kedalaman
pada
Gambar.8
20
m
dan
di
berjarak
bawah
ini.
2–4
mil
dari
pantai.
Jenis-Jenis
Ikan
klik disini untuk mendownload artikel ini dalam bentuk pdf
6/6
Download