79 ISSN : 2303-307X EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN TEMATIK DITINJAU DARI KEMAMPUAN GURU MERENCANAKAN DAN MELAKSANAKAN PEMBELAJARAN DI KELAS V SD MUHAMMADIYAH 8 KECAMATAN TULANGAN TAHUN 2015 Afifah Sinta Hermawanti1, Harun Al Rasyid2, Mujtahidin3, Program Studi PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan, Universitas Trunojoyo Madura ABSTRACT implementation Of the 2013 curriculum in Muhammadiyah elementary school teachers have difficulties in designing and implementing learning, so it should be a portrait study to determine the effectiveness of thematic learning in terms of the ability of teachers in planning and implementing learning. This study aims to determine the effectiveness of thematic learning in terms of the ability of teachers to plan and implement learning. This study uses descriptive qualitative research design. Data was collected through interview, observation, literature and documentation. To maintain the validity of the data, carried out the activities of data triangulation. Activity data analysis starts from the stage of data reduction, data display, and conclusion. Based on the findings of this study concluded that: (1) the effectiveness of thematic learning viewed from the ability of teachers to plan learning 67% effective, (2) the effectiveness of thematic learning seen from the teacher's ability to implement effective learning 50%, (3) there are obstacles in the implementation of thematic learning, (4) there are factors that cause thematic learning to be effective. Keywords : Thematic Learning, 2013 Curriculum ABSTRAK Pada implementasi kurikulum 2013 guru SD Muhammadiyah mengalami kesulitan dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran, sehingga perlu diadakan potret pembelajaran untuk mengetahui efektivitas pembelajaran tematik yang ditinjau dari kemampuan guru dalam merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas pembelajaran tematik yang ditinjau dari kemampuan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Penelitian ini menggunakan rancangan penelitian kualitatif deskriptif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, studi pustaka dan dokumentasi. Untuk menjaga keabsahan data, dilakukan kegiatan triangulasi data. Kegiatan analisis data dimulai dari tahap reduksi data, display data, dan penarikan kesimpulan. Berdasarkan temuan penelitian dapat disimpulkan bahwa: (1) efektivitas pembelajaran tematik dilihat dari kemampuan guru merencanakan pembelajaran 67% efektif, (2) efektivitas pembelajaran tematik dilihat dari kemampuan guru melaksanakan pembelajaran 50% efektif, (3) terdapat kendala dalam pelaksanaan pembelajaran tematik, (4) terdapat faktorfaktor yang menyebabkan pembelajaran tematik menjadi efektif. Kata Kunci : Pembelajaran Tematik, Kurikulum 2013 1Korespondensi : Afifah Sinta, 2Korespondensi : Harun Al Rasyid, S. Pd, M. Pd, 3Korespondensi : Mujtahidin, S. Pd, M. Pd, Dosen PGSD FIP Universitas Trunojoyo Madura. Email : [email protected] 80 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015 sebagai PENDAHULUAN Pembelajaran merupakan suatu nahkoda pembelajaran dalam yang akan proses menentukan sistem atau proses membelajarkan siswa kearah mana pembelajaran berlangsung, yang direncanakan, dilaksanakan, dan sehingga kemampuan guru perlu ditinjau dievaluasi oleh guru atas dasar hubungan untuk timbal balik yang berlangsung dalam pembelajaran. menentukan efektivitas suatu situasi edukatif untuk mencapai tujuan Dalam pembelajaran guru harus pembelajaran. Hal ini sesuai dengan bisa merencanakan pembelajaran dengan pendapat baik agar pembelajaran dapat terarah dan Komalasari (2010:3) bahwa pembelajaran dapat didefinisikan sebagai tujuan suatu sistem atau proses membelajarkan sehubungan dengan kemampuan guru subjek dalam merencanakan pembelajaran yang didik/pembelajar yang pembelajaran baik dan dievaluasi secara sistematis agar langkah-langkah pembelajaran yang tepat subjek didik/pembelajar dapat mencapai dan tujuan-tujuan secara efektif dan efisien. maupun materi yang akan diajarkan sesuai dalam mengelola harus bisa dicapai. direncanakan atau didesain, dilaksanakan, Kemampuan guru berhasil merencanakan sistematis,merencanakan sumber dengan materi, perkembangan siswa dan pembelajaran adalah kesanggupan atau lingkungan kecakapan para guru dalam menciptakan pembelajaran dapat tercapai. Ketercapaian suasana komunikasi yang edukatif antara tujuan pembelajaran merupakan salah satu guru dan peserta didik yang mencakup segi faktor yang dapat menentukan efektivitas kognitif,efektif, dan psikomotor, sebagai pembelajaran. upaya mempelajari sesuatu berdasarkan kemampuan guru dalam merencanakan perencanaan sampai dengan tahap evaluasi pembelajaran dan tindak lanjut agar tercapai tujuan menentukan efektivitas pembelajaran. Hal pembelajaran 2009:16). ini sesuai dengan pendapat Suryosubroto Dalam kegiatan pembelajaran interaksi (2009 :22) bahwa pada hakikatnya bila atau hubungan timbal balik antara guru suatu kegiatan direncanakan lebih dahulu dan siswa merupakan syarat utama bagi maka tujuan dari kegiatan tersebut akan berlangsungnya proses pembelajaran. Guru lebih terarah dan berhasil. Itulah sebabnya merupakan pemegang peranan seorang guru harus memiliki kemampuan (Suryosubroto, penting dalam proses pembelajaran. Guru berperan 1Korespondensi dalam sekitar agar Dengan perlu merencanakan tujuan demikian, ditinjau untuk pembelajaran. : Afifah Sinta, 2Korespondensi : Harun Al Rasyid, S. Pd, M. Pd, 3Korespondensi : Mujtahidin, S. Pd, M. Pd, Dosen PGSD FIP Universitas Trunojoyo Madura. Email : [email protected] Afifah, Harun, Mujtahidin : Efektivitas Pembelajaran Tematik Ditinjau dari Kemampuan Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran di Kelas V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan Tulangan Tahun 2015 Seorang guru hendaknya pembelajaran, sebelum mengajar merencanakan program membuat juga keterlaksanaan kegiatan tujuan pembelajaran. Pelaksanaan pembelajaran yang efektif tidak hanya dapat dilihat dari hasil Selain merencanakan, efektivitas pembelajaran aturan yang berlakudengan tercapainya persiapan pembelajaran yang hendak diberikan. 81 belajar, tetapi dari yang sudah kecerdasan, ketekunan, pengalaman yang direncanakan. Sehingga guru harus dapat bermakna, kesempatan dan mutu serta melaksanakan proses pembelajaran sesuai dapat memberikan perubahan perilaku dan dengan perencanaan yang telah dibuat agar mengaplikasikannya tercapai tujuan pembelajaran. Maka dari mereka. Sehingga dalam hal ini dapat itu, kemampuan guru dalam melaksanakan disimpulkan pembelajaran merupakan penentu dalam untukikut aktif berpartisipasi saat proses ketercapaian suatu kegiatan pembelajaran berlangsung agar pembelajaran. Hal ini sesuai dengan tujuan pembelajaran yang diinginkan dapat pendapat Suryosubroto (2009: 7) bahwa tercapai. Berdasarkan hal ini maka dapat efektivitas suatu kegiatan tergantung dari dikatakan bahwa dalam pembelajaran yang terlaksana tidaknya perencanaan. Selain efektif guru seharusnya berperan sebagai itu, Pasaribu dan Simanjutak (1993:25) fasilitator, menyatakan bahwa dalam pendidikan pembimbing dalam proses pelaksanaan efektivitas dapat ditinjau dari dua segi, pembelajaran bukan mendominasi saat yaitu : Mengajar guru, dimana menyangkut kegiatan pembelajaran berlangsung. Guru sejauh mana kegiatan belajar mengajar sebaiknya dapat bersifat luwes dan terbuka yang direncanakan terlaksana. Belajar terhadap siswa agar tercapai situasi yang murid, yang menyangkut sejauh mana menyenangkan tujuan pelajaran yang diinginkan tercapai pembelajaran. melalui kegiatan baik bagi dalam bahwa siswa motivator, siswa, kehidupan diharuskan pendidik dalam dan kegiatan mengajar. Kurikulum 2013 yang dicanangkan Berdasarkan penjelasan tersebut dapat pemerintah sejak bulan Maret tahun 2013 disimpulkan menghendaki pembelajaran kemampuan perencanaan pembelajaran belajar yang memberikan dilihat efektivitas pemahaman mampu bahwa dapat guru dan dapat efektivitas terjadi dalam jika proses pelaksanaan terlaksana secara sistematis dan optimal sesuai dengan proses pembelajaran terlaksana secara efektif baik dari sisi perencanaan maupun pelaksanaan pembelajaran (Kemendikbud, 2014: 2). Pelaksanaan pembelajaran yang efektif menurut kerangka Kurikulum 2013, 82 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015 pembelajaran di SD dilaksanakan secara sebaiknya membelajarkan siswa untuk tematik terpadu dengan menggunakan dapat berinteraksi dengan guru, sesama pendekatan Saintifik. siswa dan lingkungan dengan cara belajar Pembelajaran terpadu berkelompok, serta segera memberikan yaitu umpan balik. Dalam pembelajaran tematik pembelajaran yang berpusat pada anak tidak hanya menekankan pada hasil tetapi dengan juga pada proses. Pembelajaran tematik menurut Tematik Kurikulum memberi 2013 kemudahan dalam memahami konsep materi yang tergabung pada dalam mata penilaian proses, sehingga dalam penilaian pengalaman pembelajaran tematik tidak hanya satu bermakna terhadap siswa. Materi yang penilaian melainkan banyak jenis rubrik dipelajari penilaian yang digunakan sesuai dengan tema dari berbagai pelajaran,memberikan pada pembelajaran tematik terpadu merupakan materi yang nyata (kontekstual) dan anak Kurikulum mengalami Pendekatan kegiatan dengan mengumpulkan diantaranya: pembelajaran berpusat pada tematik anak, menerapkan kompetensi yang diinginkan. langsung yang dipelajarinya. Hal ini sesuai ciri-ciri 2013 saintifik mengamati, memuat menanya, informasi/eksperimen, mengasosiasi/menalar, dan memberikan pengalaman langsung pada mengkomunikasikan anak, menyajikan konsep dari berbagai pembelajaran. pelajaran dalam satu proses pembelajaran pembelajaran guru harus menerapakan (saling terkait antar muatan pelajaran yang salah satu dengan lainnya (Kemendikbud, 2014: pendekatan saintifik, maka secara tidak 16). langsungsaat proses pembelajaran siswa Pada pembelajaran tematik guru ikut satu aktif saat proses Sehingga dalam kegiatan yang berpartisipasi, ada lebih pada bebas berperan dalam menumbuhkan semangat mengeksplorasi kemampuan yang dimiliki, bagi siswa untuk belajar, melibatkan lebih peserta kegiatan pembelajaran. didik dalam proses kegiatan pembelajaran, memandu siswa mencapai kemampuan berpikir dan termotivasidalam Berdasarkan hasil observasi dan tinggi, wawancara awal yang sudah dilakukan dapatmenggunakan metode dan strategi oleh peneliti dengan guru kelas V di SD yang dengan Muhammadiyah 8, bahwa kemampuan kompetensi yang akan dicapai. Pada guru dalam merencanakan pembelajaran pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu tematik bervariasi serta tingkat antusias, sesuai masih kurang baik hal ini Afifah, Harun, Mujtahidin : Efektivitas Pembelajaran Tematik Ditinjau dari Kemampuan Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran di Kelas V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan Tulangan Tahun 2015 diketahui dari Rencana Program mengetahui sejauh mana 83 efektivitas Pembelajaran (RPP) yang telah dibuat pembelajaran tematik. Untuk mendapatkan masih kurang sesuai dengan panduan hasil penelitian secara tajam dan akurat pembuatan maka dilaksanakan pada satu SD tepatnya Rencana program pembelajaran (RPP) yang benar. Guru di mengalami penelitian ini mengambil judul “Efektivitas kesulitan pada pembuatan SD Muhammadiyah Sehingga Rencana Program Pembelajaran (RPP) Pembelajaran tepatnya langkah- kemampuan guru dalam merencanakan yang dikaitkan dan melaksanakan Pembelajaran di Kelas dengan materi pelajaran satu dengan V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan materi pelajaran yang lain. Permasalahan Tulangan Tahun 2015. Tujuan Penelitian lain ini adalah : untuk menentukan langkah pembelajaran yang dihadapi merencanakan yaitu guru guru dalam mengalami Tematik 8. 1. Mendeskripsikan ditinjau kemampuan guru kesulitan untuk menentukan media dan dalam sumber pembelajaran yang tepat untuk yang sudah dilaksanakan pada lembaga digunakan yang sesuai dengan materi, sekolah di kelas V SD Muhammadiyah tujuan, kemampuan dan alokasi waktu Kecamatan Tulangan pembelajaran. Selain dihadapi merencanakan dari 2. Mendeskripsikan itu, guru permasalahan dalam yang dalam pembelajaran kemampuan melaksanakan guru pembelajaran pelaksanaan yang sudah dilaksanakan pada lembaga pembelajaran tematik yaitu pada saat sekolah di kelas V SD Muhammadiyah melaksanakan Kecamatan Tulangan. kegiatan belajar mengajar,alokasi waktu yang kurang ideal membuat guru sulit menerapkan METODE pembelajaran yang berpusat pada anak dan Dalam penelitian ini digunakan menerapkan berbagai variasi metode serta pendekatan kualitatif. Menurut Moleong menerapkan yang (2011: 6) bahwa penelitian kualitatif memberikan pengalaman langsung pada adalah penelitian yang bermaksud untuk anak. terkesan memahami fenomena tentang apa yang mendominasi dan tidak melibatkan siswa dialami oleh subjek penelitian misalnya dalam pelaksanaan pembelajaran hanya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dll., dengan menggunakan satu metode yaitu secara holistik, dan dengan cara deskripsi metode uraian dalam bentuk kata-kata dan bahasa. Data diatas, maka dipandang penting untuk yang diperoleh pada penelitian kualitatif berbagai Sehingga ceramah. kegiatan guru Berdasarkan 84 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015 dapat melalui wawancara, pengamatan, hasil dokumentasi, dan lain-lain. Pada penelitian Pada bagian ini merupakan data kualitatif ini, penelitian Pembelajaran tentang Tematik “Efektivitas ditinjau dari peneliti berperan sebagai instrumen kunci Kemampuan guru dalam merencanakan yang setiap saat dapat dilakukan adaptasi dan melaksanakan Pembelajaran di kelas aktif terhadap peristiwa yang ada sesuai V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan konteks penelitian. Hal ini berimplikasi Tulangan”. Adapun data yang dipaparkan pada teknik pengumpulan data yaitu sebagai berikut. melalui observasi, dokumentasi. digunakan pedoman wawancara dan Instrumenpenelitian yang yaitu wawancara dokumentasi. keabsahan triangulasi pedoman dan Untuk data observasi, pedoman analisis secara data bersifat induktif, dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian deskriptif, yaitu suatu bentuk penelitian yang paling mendasar yang ditujukan untuk mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik fenomena yang bersifat alamiah ataupun hasil rekayasa manusia (Sukmadinata, 2009:72). Jadi, penelitian deskriptif tidak memberikan perlakuan, atau variabel-variabel RPP Kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran dilihat dari RPP yang sudah dibuat oleh guru. Kemampuan guru dalam membuat RPP yang tergabung pada satu Sub Tema Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia daripada generalisasi. manipulasi, Kemampuan Guru dalam Merancang pengecekan dilakukan (gabungan), Efektivitas Pembelajaran dilihat dari pengubahan bebas, pada tetapi menggambarkan suatu kondisi apa adanya. masih ada kemampuan guru yang kurang optimal. Berikut penjelasan kemampuan guru dalam merancang pembelajaran dari RPP yang sudah dibuat guru. Dalam membuat RPP kemampuan guru dalam merumuskan tujuan sudah dirumuskan dengan jelas, sehingga tidak menimbulkan penafsiran ganda. Guru dapat merumuskan tujuan pembelajaran lengkap rumus ABCD mengandung yang dengan A sebagai subjek belajar (audience), B sebagaiperilaku (behavior), C sebagai kondisi (condition), dan D sebagai kriteria keberhasilan (degree) yang dapat dicapai HASIL DAN PEMBAHASAN siswa, dinyatakan dengan kata kerja operasional. Afifah, Harun, Mujtahidin : Efektivitas Pembelajaran Tematik Ditinjau dari Kemampuan Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran di Kelas V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan Tulangan Tahun 2015 Menurut Akbar dan Sriwiyana 85 Efektivitas Pembelajaran dilihat dari (2011:244) bahwa rumusan tujuan juga Kemampuan Guru dalam mengandung subjek belajar (audience), Melaksanakan Pembelajaran Tematik perilaku (behavior), kondisi (condition), Analisis hasil penelitian tersebut dan kriteria keberhasilan (degree) yang dilakukan untuk mendeskripsikan hasil dapat dicapai siswa, dinyatakan dengan temuan selama penelitian. Berdasarkan kata kerja operasional, susunan rumusan jenis data yang terkumpul, analisis yang kompetensi terurut secara logis, dari yang dilakukan mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, kualitatif. Pada RPP yang sudah dibuat dan konkret ke abstrak. Sementara itu, oleh guru, sebagian besar guru banyak menurut Sardiman (2011:71) bahwa tujuan menggunakan metode ceramah sehingga ini mengakibatkan perlu dirumuskan karena untuk yaitu analisis deskriptif pembelajaran menjadi membantu mempermudah guru dalam kurang kondusif. Kemampuan guru dalam mendesain kegiatan memilih sumber pembelajaran yang sesuai pengajaran, mempermudah pengawasan sudah optimal dikarenakan guru sudah dan penilaian hasil belajar sesuai yang dapat memilih sumber pembelajaran yang diharapkan dan memberikan pedoman bagi sesuai siswa menyelesaikan materi dan kegiatan perkembangan belajar. Jadi, rumusan tujuan pembelajaran pembelajaran. Kemampuan guru dalam perlu dirumuskan secara jelas dan lengkap melaksanakan agar dapat mempermudah guru dalam tergabung perencanaan, implementasi dan penilaian Peninggalan Kerajaan Islam di Indonesia pembelajaran. Selain itu, tujuan juga masih dikatakan kurang efektif. Pada saat merupakan yang melaksanakan pembelajaran, kemampuan mempengaruhi keberhasilan pembelajaran guru dalam melaksanakan pembelajaran setiap kali pertemuan kelas. Kemampuan tidak terlaksana secara optimal secara guru dalam merumuskan tujuan dapat keseluruhan sehingga optimal, Ketidakoptimalan guru dalam efektivitas pembelajaran. mengembangkan materi dapat berasal dari demikian dalam diri guru itu sendiri, karena guru dilaksanakan guru menjadi kurang efektif. program salah satu dan faktor kurang kreatif. dengan metode dan situasi pembelajaran satu pembelajaran satu guru pembelajaran pembelajaran, siswa, pada Salah optimalan tujuan Sub mengajar. Tema mempengaruhi Dengan tematik indikator dalam yaitu yang yang ketidak melaksanakan pada penggunaan Guru dalam 86 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015 mempergunakan banyak metode mengajar pembelajaran dalam aspek pengelolaan (variasi metode) masih dikatakan kurang kelas pengaturan tempat duduk juga optimal. Hal ini dikarenakan, guru sudah merupakan menggunakan beberapa metode dalam berpengaruh. salah satu bagian yang proses pembelajaran akan tetapi metode yang digunakan guru kurang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Menurut Surakhmad PENUTUP Simpulan Berdasarkan hasil penelitian diatas, (Djamarah dan Zain, 2013: 77) bahwa pemilihan dan penentuan metode dipengaruhi oleh beberapa faktor, sebagai berikut: a) anak didik, b) tujuan, c)situasi, d)fasilitas, dan e) guru. Jadi, jika metode yang digunakan tidak sesuai dengan tujuan pembelajaran maka efektivitas pembelajaran tidak terlaksana. Sehingga sebaiknya ketika guru akan menentukan pemilihan metode pembelajaran guru membaca dan memahami terlebih dahulu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai, kemudian guru banyak membaca buku mengenai pemilihan metode pembelajaran. Pada aspek pengelolaan kelas, tepatnya pada indikator kemampuan guru dalam menggunakan bahasa lisan yang sederhana,jelas,baik, dan benar nampaknya masih kurang optimal karena seringnya guru menggunakan bahasa campuran yang tidak sesuai dengan bahasa indonesia yang baik. Faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan pembelajaran yang lain yaitu pada kemampuan guru dalam menyampaikan kompetensi yang akan dicapai. Untuk menciptakan efektivitas diketahui bahwa efektivitas pembelajaran tematik dapat dilihat dari kemampuan guru merencanakan dan melaksanakan pembelajaran. Selain itu dapat diketahui kendala yang dialami pada pelaksanaan pembelajaran tematik serta faktor-faktor yang dapat menyebabkan pembelajaran tematik menjadi efektif. 1. Efektivitas Pembelajaran dilihat dari Tematik Kemampuan Merencanakan Pembelajaran. Efektivitas dilihat pembelajaran tematik kemampuan guru dari merencanakan pembelajaran 67 % efektif. Pada 67 % efektif terdiri dari perumusan tujuan tidak menimbulkan tafsiran ganda, lengkap dengan Behavior,Condition, Degree Audience, (ABCD), berurutan secara logis, dari yang mudah ke sulit, sederhana ke kompleks, atau konkret ke abstrak, kesesuaian pemilihan sumber pembelajaran dengan tujuanpembelajaran, kesesuaian pemilihan sumber pembelajaran dengan kemampuan siswa, kesesuaian pemilihan sumber pembelajaran dengan materi, kesesuaian Afifah, Harun, Mujtahidin : Efektivitas Pembelajaran Tematik Ditinjau dari Kemampuan Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran di Kelas V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan Tulangan Tahun 2015 pemilihan sumber pembelajaran dengan perlengkapan alokasi waktu, menentukan alokasi waktu menunjukkan ketrampilan pembelajaran penggunaan alat menunjukkan ketrampilan RPP, tercantum menentukan keseluruhandi alokasi waktu pembelajaran, pembelajaran dengan alokasi kegiatan inti penggunaan media lebih besar daripada pembukaan dan menyajikan kegiatan penutup, berkomunikasi, menentukan alokasi waktu 87 dalam pembelajaran, dalam pembelajaran, siswa untuk melaksanakan PBM pembelajaran dirinci secara proporsional, secara logis dan berurutan sesuai dengan menentukan cara-cara pengorganisasian alokasi siswa pemberian tugas secara jelas, memberikan pertanyaan mengapa dan kejelasan kriteria-kriteria yang dinilai, bagaimana, memancing peserta didik kejelasan deskriptor-deskriptor, kejelasan untuk penskoran didik untuk mencoba, dan memberikan masing-masingkriteria, kesesuaian soal pembelajaran, evaluasi bahasa dengan persiapan pembelajaran, sesuai kejelasan soal yang ditentukan, bertanya, memfasilitasi peserta tujuan pertanyaan peserta didik untuk menalar untuk (proses berpikir logis dan sistematis). menggunakan karakteristik waktu siswa, petunjuk pengerjaan secara 3. Kendala yang dialami guru pada Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Pada pelaksanaan singkat dan jelas, dan tingkat kesukaran tematik ditemukan materi pembelajaran. munculnya 2. Efektivitas Pembelajaran Tematik menyebabkan beberapa faktor yang dapat kendala pembelajaran menjadi Pembelajaran menyebabkan munculnya kendala yang dilihat dari merencanakan kemampuan pembelajaran guru 50 % dialami guru efektif. sehingga Faktor tematik dilihat dari Kemampuan Melaksanakan Efektivitas pembelajaran tematik tidak pembelajaran yang pembelajaran tematik menjadi tidak efektif terdiri dari : 1. jumlah siswa kelas V yang melebihi efektif. Pada 50 % efektif terdiri dari batas ideal dalam satu kelas mengaitkan dengan pengetahuan lain 2. alokasi waktu yang terbatas yang relevan, perkembangan Iptek, dan 3. serta keterbatasan failitas dan media. kehidupan pelajaran nyata, atau menguasai materi yang bahan Faktor-faktor yang Menyebabkan akan Pembelajaran Tematik menjadi Efektif disampaikan, menyajikan materi secara Dari hasil temuan terlihat ada beberapa sistematis (mudah ke sulit, dari konkrit faktor ke abstrak), menyajikan alat, sumber dan yang dapat menyebabkan 88 Widyagogik, Vol. 3 No. 1 Juli-Desember 2015 pembelajaran tematik menjadi efektif. menjadi dua kelas agar kapasitas Faktor tersebut terdiri dari: jumlah siswa dalam satu kelas ideal, 1. Adanya pelatihan khusus dengan mendatangkan dari USAID dengan pembicara yang berasal dari dosen UNESA memberikan Dinas Pendidikan yang memadai. 2. Bagi guru kelas V SD guru SD yang diadakan setiap menjelang meningkatkan ketrampilan mengelola proses kegiatan pembelajaran dengan 3. adanya pertemuan khusus seluruh pergantian tema baru dengan bentuk KKG (Kelompok Kerja Guru) terus belajar mengasah kreativitas dan banyak membaca sumber yang terkait dengan pengelolaan kegiatan pembelajaran. 3. Bagi sekolah SD Muhammadiyah 8, 4. diberikannya fasilitas internet berupa layanan Wifi di sekolah untuk pembelajaran menunjang berupa sebaiknya menyediakan media pembelajaran yang lengkap. 5. dan diberikannya fasilitas maupun proses teknologi 4. Bagi peneliti berikutnya sebaiknya mengembangkan penelitian tentang efektivitas pembelajaran berbentuk 2 buah LCD, handycamp ditinjau serta komputer sekolah. merencanakan dari kemampuan dan tematik guru melaksanakan pembelajaran dan diharapkan hasil Saran 1. Untuk fasilitas Muhammadiyah 8, sebaiknya lebih 2. adanya pelatihan yang diberikan oleh media dan meningkatkan efektivitas yang lebih akurat, beragam dan pembelajaran tematik sebaiknya jika bervariasi sebagai tambahan dalam jumlah siswa terlalu banyak dijadikan penelitian berikutnya. Daftar Rujukan Akbar, Sa’dun & Sriwiyana, Hadi. 2011. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial. Yogyakarta: Cipta Media. Arikunto, Suharsimi. 1983. Pengelolaan Kelas dan Siswa. Jakarta: Rajawali. Dimyati & Mudjiono. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri. 2010. Guru dan Anak Didik. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaiful Bahri & Aswan Zain. 2013. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta. Afifah, Harun, Mujtahidin : Efektivitas Pembelajaran Tematik Ditinjau dari Kemampuan Guru Merencanakan dan Melaksanakan Pembelajaran di Kelas V SD Muhammadiyah 8 Kecamatan Tulangan Tahun 2015 89 Hamalik, Oemar. 2013. Proses Belajar Mengajar (Volume 13). Jakarta: Bumi Aksara. Kemendikbud. 2014. Materi Pelatihan Guru dan Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2014. Jakarta: Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaaan dan Penjaminan Mutu Pendidikan dan Kebudayaan. Komalasari, Kokom. 2010. Pembelajaran Kontekstual konsep dan Aplikasinya. Bandung: Refika Aditama. Majid, Abdul. 2014. Pembelajaran Tematik Terpadu. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy. J. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Moleong, Lexy J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya. Nasution, S. 1989. Berbagai Pendekatan Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bina Aksara. Pasaribu, LL & Simanjuntak. 1993. Proses Belajar Mengajar. Bandung: Tarsito. Popham, James & Eva L. Baker. 2011. Teknik Mengajar Secara Sistematis. Jakarta: Rineka Cipta Prastowo, Andi. 2012. Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Jogjakarta: Ar-ruzz Media. Prastowo, Andi. 2010. Menguasai Teknik-teknik Koleksi Data Penelitian Kualitatif. Jogjakarta: Diva Press. Purwanto, Ngalim. 2010. Evaluasi Pengajaran. Bandung: Remaja Rosdakarya. Rustiyah, N.K. 1982. Didaktik Metodik. Jakarta: Bina Aksara. Rohani, Ahmad. 2010. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sardiman. 2011. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta:Rajawali Press. Strauss, Anselm & Juliet Corbin. 2013. Dasar-dasar Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Sudjana Nana & Daeng Arifin. 1988. Cara Belajar Siswa Aktif dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta. Sukmadinata, Nana, Syaodih. 2009. Rosda. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Remaja Rosdakarya. Suryosubroto, B. 2009. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: Rineka Cipta.