Apakah tujuan hidup seorang manusia? J: Tujuan

advertisement
1. T: Apakah tujuan hidup seorang manusia?
J: Tujuan hidup seorang manusia adalah untuk memuliakan Allah
(1Kor. 10:31) dan menikmati Dia selama-lamanya (Mzm. 73:25, 26).
2. T: Adakah pedoman yang diberikan Allah sebagai arahan supaya
manusia tahu cara memuliakan Dia?
J: Firman Allah yaitu Alkitab; Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru
(Ef.2:20; 2 Tim.3:16) adalah satu-satunya pedoman yang memberikan
petunjuk bagi kita agar dapat mempermuliakan dan menikmati Allah
(1 Yoh.1:3).
3. T: Apa ajaran Alkitab yang terutama?
J: Alkitab mengajarkan kepada manusia apa yang harus ia percayai
tentang Allah, dan tugas apa yang Allah kehendaki baginya
(2 Tim.1:13; Pkh. 12:13).
4. T: Apakah Tuhan itu1?
J: Tuhan adalah Roh (Yoh.4:24), yang tak terhingga (Ayb. 11:7), kekal
(Mzm. 90:2; 1 Tim.1:17), dan tak pernah berubah (Yak.1:17) di dalam
hakikat-Nya (Kel.3:14), di dalam kebijaksanaan dan kuasa-Nya
(Mzm.147:5), di dalam kekudusan (Why.4:8), keadilan, kebaikan, dan
kebenaran-Nya (Kel.34:6,7).
1
Dalam bahasa Inggris What is God?
1
5. T: Apakah ada lebih dari satu Tuhan?
J: Hanya Dia satu-satunya (Ul.6:4) Allah yang hidup dan sejati
(Yer.10:10).
6. T: Ada berapa pribadi dalam ke-Allah-an2 itu?
J : Ada tiga pribadi dalam ke-Allah-an: Bapa dan Anak dan Roh
Kudus, ketiganya adalah satu Allah, sama esensinya, setara dalam
kuasa dan kemuliaan-Nya (1 Yoh.5:7; Mat.28:19).
7. T: Apakah ketetapan-ketetapan Allah itu?
J: Ketetapan-ketetapan Allah adalah maksud abadi Allah yang selaras
dengan kehendak-Nya, yaitu untuk kemuliaan-Nya, dari semula telah
ditetapkan-Nya apapun yang terjadi (Ef.1:11,12).
8. T: Bagaimana cara Allah melakukan kehendak-Nya?
J: Allah melakukan kehendak-Nya lewat karya penciptaan
(Why.4:11), dan karya pemeliharaan-Nya (Dan.4:35).
9. T: Apa yang dimaksud dengan karya penciptaan?
J: Karya penciptaan adalah Tuhan menciptakan segala sesuatu
(Kej.1:1) dari ketiadaan, dengan Firman-Nya yang berkuasa (Ibr.11:3),
selama enam hari berturut-turut (Kel.20:11), dan semuanya amat baik
(Kej.1:31).
2
Dalam bahasa Inggris Godhead
2
10. T: Bagaimana Tuhan menciptakan manusia?
J: Tuhan menciptakan manusia, laki-laki dan perempuan, menurut
gambar-Nya (Kej.1:27), diberikan pengetahuan, kebenaran, dan
kekudusan (Kol.3:10; Ef.4:24) dan berkuasa atas segala ciptaan
(Kej.1:28).
11. T: Apa yang dimaksud dengan karya pemeliharaan Allah?
J : Karya pemeliharaan Allah adalah pemeliharaan dan pemerintahan
Allah atas segala ciptaan-Nya dan perbuatan mereka, dengan amat
suci (Mzm.145:17), bijaksana (Yes.28:29),dan berkuasa (Ibr.1:3),
memelihara dan mengatur segala ciptaan-Nya, dan segala perbuatan
mereka (Mzm.103:19; Mat.10:29).
12. T: Tindakan pemeliharaan istimewa apa yang Tuhan lakukan
terhadap manusia saat keadaan manusia masih seperti ketika ia
diciptakan?
J: Saat Tuhan menciptakan manusia, Ia mengikat perjanjian hidup
dengannya dengan syarat ketaatan yang mutlak; sekaligus melarang
manusia makan buah pengetahuan baik dan jahat, dan kematian
sebagai konsekuensinya (Kej.2:17).
13. T: Apakah nenek moyang pertama kita bertahan dalam keadaan yang
sama seperti saat mereka diciptakan?
J: Nenek moyang manusia pertama diberi kebebasan dalam
berkehendak (kehendak bebas), jatuh dan kehilangan keadaan seperti
3
saat pertama mereka diciptakan, karena mereka melakukan dosa
terhadap Tuhan (Pkh.7:29) dengan makan buah terlarang (Kej.3:6-8).
14. T: Apakah dosa itu?
J: Dosa adalah ketidaksesuaian atau pelanggaran terhadap hukum
Allah (1 Yoh.3:4).
15. T: Apakah semua umat manusia turut terbawa jatuh ke dalam
pelanggaran Adam (nenek moyang yang pertama)?
J: Perjanjian yang dibuat dengan Adam, tidak hanya berlaku untuk
dirinya sendiri, namun juga untuk semua anak cucunya, semua
manusia keturunannya berdosa bersamanya, dan terjerumus ke dalam
pelanggaran pertamanya (1 Kor.15:22; Rm.5:12).
16. T: Dengan kejatuhan tersebut, apa yang terjadi dengan kondisi umat
manusia?
J: Kejatuhan tersebut membawa seluruh umat manusia masuk ke
dalam keadaan berdosa dan kesengsaraan (Rm. 5:18).
17. T: Manusia jatuh ke dalam dosa. Apa saja yang menyebabkan keadaan
berdosa itu?
J: Manusia masuk ke dalam keadaan berdosa yang disebabkan oleh
dosa akibat pelanggaran pertama Adam (Rm.5:19), hilangnya
kebenaran sejati (Rm.3:10)
4
dan rusaknya gambaran Allah dalam diri manusia, yang dikenal
sebagai dosa asal (Ef.2:1; Mzm.51:5), juga pelanggaran-pelanggaran
yang dihasilkan sebagai akibat dari dosa asal tersebut (Mat.15:19).
18. T: Apa yang dimaksud dengan keadaan sengsara yang harus
ditanggung oleh seluruh umat manusia?
J: Karena kejatuhannya, semua umat manusia, kehilangan
persekutuan dengan Allah (Kej.3:8, 24), kena murka dan kutuk-Nya
(Ef.2:3; Gal.3:10), sehingga pantas menerima kesengsaraan dalam
hidup, kematian kekal, dan siksa neraka selamanya.
19. T: Apakah Allah membiarkan umat manusia binasa dalam keadaan
berdosa dan sengsara tersebut?
J: Atas perkenanan-Nya, dalam kekekalan Allah memilih sebagian
orang untuk menerima hidup kekal (2 Tes.2:13), mengikat perjanjian
anugerah untuk membebaskan mereka dari keadaan dosa dan
kesengsaraan, dan membawa mereka masuk ke dalam keselamatan
oleh seorang Penebus (Rm.5:21).
20. T: Siapakah Penebus bagi orang-orang pilihan Allah itu?
J: Satu-satunya Penebus bagi orang-orang pilihan Allah itu adalah
Tuhan Yesus Kristus (1 Tim.2:5) yang adalah Anak Allah yang kekal,
mengambil rupa manusia (Yoh.1:14), Dia adalah dan tetap adalah
Allah dan manusia, dengan dua tabiat tersendiri dan satu pribadi,
untuk selamanya (1 Tim.3:16; Kol.2:9)
5
21. T: Bagaimana Kristus, yang adalah Anak Allah, menjadi manusia?
J: Kristus Anak Allah, menjadi manusia dengan cara mengenakan
tubuh sejati manusia (Ibr.2:14), memiliki jiwa dan perasaan seorang
manusia (Mat.26:38; Ibr.4:15), dikandung oleh Roh Kudus dalam
rahim anak dara Maria, lahir dari perawan Maria (Luk.1:31, 35),
namun tidak berdosa (Ibr.7:26).
22. T: Tugas apa yang dikerjakan Kristus sebagai Penebus kita?
J: Sebagai Penebus, Kristus menjalankan tugas sebagai nabi
(Kis.3:22), imam (Ibr.5:6), dan raja (Mzm.2:6), baik saat Ia
direndahkan maupun ditinggikan.
23. T: Bagaimana Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Nabi?
J: Kristus melakukan tugas-Nya sebagai Nabi dengan menyatakan
kepada kita (Yoh.1:18) lewat Firman-Nya (Yoh.20:31) dan Roh Kudus
(Yoh.14:26) dan kehendak-Nya bagi keselamatan kita.
24. T: Bagaimana Yesus Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Imam?
J: Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Imam, dengan memberikan
diri-Nya sendiri sebagai persembahan untuk memenuhi standar
keadilan Ilahi (Ibr.9:28) dan mendamaikan kita dengan Allah
(Ibr.2:17), dan terus menerus bersyafaat bagi kita (Ibr.7:25).
25. T: Bagaimana Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Raja?
J: Kristus melakukan jabatan-Nya sebagai Raja dengan membuat kita
takluk kepada-Nya (Mzm.110:2, 3), dengan memerintah dan membela
6
kita (Mat.2:6; 1 Kor.15:25) menawan dan mengalahkan semua musuhNya yang adalah musuh kita juga.
26. T: Bagaimana Kristus direndahkan?
J: Yesus Kristus direndahkan dengan terlahir menjadi manusia, itu
pun dalam kondisi yang hina (Luk.2:7), harus tunduk kepada hukum
Taurat (Gal.4:4), mengalami kesengsaraan dalam hidup-Nya (Yes.53:3)
menerima murka Allah (Mat.27:46), dan kutuk kematian di atas kayu
salib (Flp.2:8), dan dikubur, takluk pada kuasa maut untuk sementara
waktu (Mat.12:40).
27. T: Bagaimana Kristus ditinggikan?
J: Yesus Kristus ditinggikan lewat kebangkitan-Nya dari kematian
pada hari ketiga (1 Kor.15:4), terangkat ke surga, dan duduk di sisi
kanan Allah Bapa (Mrk.16:19), dan akan datang kembali untuk
menghakimi dunia ini pada hari terakhir nanti (Kis.17:31).
28. T: Bagaimana kita diberikan bagian dalam karya penebusan yang
telah dibayar lunas Yesus Kristus?
J: Kita diberi bagian dalam karya penebusan Yesus Kristus, oleh
pekerjaan Roh Kudus (Tit.3:5,6) yang menjadikannya milik kita
dengan panggilan efektif (Yoh.1:12).
7
29. T: Bagaimana cara Roh Kudus menjadikan karya penebusan yang
dibayar lunas oleh Yesus Kristus itu sebagai milik kita?
J: Roh Kudus menjadikan karya penebusan Yesus Kristus itu sebagai
milik kita, dengan cara membangkitkan iman dalam diri kita (Ef.2:8),
dan dengan iman itu, kita dipersatukan dengan Kristus di dalam
panggilan efektif (Ef.3:17).
30. T: Apa yang dimaksud dengan panggilan efektif?
J: Panggilan efektif adalah karya Roh Allah (2 Tim.1:9) yang
meyakinkan kita akan dosa dan kehancuran kita (Kis.2:37), menerangi
pikiran kita di dalam pengenalan akan Yesus Kristus (Kis.26:18), dan
memperbaharui roh kita (Yer.36:26), Dia mendorong dan
memampukan kita menerima Yesus Kristus yang telah ditawarkan
dalam Injil kepada kita secara cuma-Cuma (Yoh.6:44,45).
31. T: Berkat apa yang diperoleh oleh mereka yang mendapat panggilan
efektif?
J: Mereka yang mendapat panggilan efektif, di dalam hidupnya
mendapatkan berkat: Pembenaran (Rm.8:30), pengangkatan sebagai
anak (Ef.1:5), pengudusan, dan berbagai berkat penyerta lainnya yang
dihasilkan sebagai akibat dari berkat-berkat tersebut (1 Kor.1:30).
8
32. T: Apakah yang dimaksud dengan pembenaran?
J: Pembenaran adalah tindakan yang dilakukan atas dasar kasih
karunia Allah. Allah mengampuni seluruh dosa kita (Rm.3:24; Ef.1:7),
dan menjadikan kita orang yang benar dalam pandangan-Nya
(2 Kor.5:21), dan hanya kebenaran Kristus saja yang diperhitungkan
kepada kita (Rm.5:19), dan yang diterima hanya oleh iman (Gal.2:16;
Flp.3:9).
33. T: Apa yang dimaksud dengan pengangkatan sebagai anak?
J: Pengangkatan sebagai anak adalah tindakan atas dasar kasih
karunia Allah (1 Yoh.3:1), yaitu kita diterima ke dalam kumpulan
anak-anak Allah, dan menerima semua hak istimewa sebagai anakanak Allah (Yoh.1:12; Rm.8:17).
34. T: Apa yang dimaksud dengan pengudusan?
J: Pengudusan adalah karya Roh Kudus (2 Tes.2:13) yang memulihkan
gambar Allah dalam diri kita sebagai manusia seutuhnya (Ef.4:24),
yang memberikan kemampuan lebih dan lebih lagi untuk mati
terhadap dosa, dan hidup bagi kebenaran (Rm.6:11).
35. T: Berkat penyerta apa saja yang termasuk dalam pembenaran,
pengangkatan sebagai anak, dan pengudusan itu?
J: Berkat yang menyertai atau yang timbul sebagai akibat dari
pembenaran (Rm.5:1,2,5), adalah keyakinan akan kasih Allah kepada
kita, damai sejahtera dan sukacita Roh Kudus (Rm.14:17), anugerah
9
yang bertambah (Ams.4:18), dan kesetiaan di dalamnya hingga akhir
(1 Yoh.5:13; 1 Pet.1:5).
36. T: Berkat apa yang diperoleh orang-orang percaya dari Kristus pada
saat kematian mereka?
J: Jiwa3 orang-orang percaya disempurnakan dalam kekudusan pada
saat kematian mereka (Ibr.12:23), dan seketika itu masuk ke dalam
kemuliaan (Flp1:23; 2 Kor.5:8; Luk.23:43) dan sementara itu tubuh
mereka yang masih tetap bersatu dengan Kristus (1 Tes.4:14),
mendapat perhentian di dalam kubur mereka (Yes.57:2) hingga tiba
hari kebangkitan (Ayb.19:26).
37. T: Berkat apa yang orang-orang percaya terima dari Kristus pada hari
kebangkitan?
J: Pada saat kebangkitan, orang-orang percaya akan dibangkitkan
dalam kemuliaan (1 Kor.15:43), mereka akan mendapat pengakuan
dan dibebaskan dari hukuman pada hari penghakiman akhir
(Mat.10:32), dan diberkati secara sempurna baik di dalam jiwa
maupun di dalam tubuh, dalam kepenuhan sukacita dari Allah
(1 Yoh.3:2) sampai selama-lamanya (1 Tes.4:17).
38. T: Apa yang terjadi kepada orang-orang yang tidak percaya pada hari
kematian mereka?
J: Jiwa orang-orang yang tidak percaya di hari kematian mereka akan
masuk ke dalam siksa api neraka (Luk.16:22-24), dan tubuh mereka
3
Dalam bahasa Inggris The souls
10
terbaring di dalam kubur hingga hari kebangkitan dan hari
penghakiman akhir (Mzm.49:14).
39. T: Apa yang terjadi pada orang-orang yang tidak percaya pada hari
penghakiman?
J: Pada hari penghakiman, tubuh orang-orang tidak percaya
dibangkitkan dari kubur, akan dihukum dengan dengan jiwa mereka
ke dalam siksaan yang tak terkatakan bersama dengan iblis dan
malaikat-malaikatnya untuk selama-lamanya (Dan.12:2; Yoh.5:28, 29;
2 Tes.1:9; Mat.25:41).
40. T: Apa yang mula-mula Allah nyatakan kepada manusia sebagai
pedoman ketaatannya?
J: Pedoman ketaatan yang mula-mula Allah nyatakan kepada manusia
adalah hukum moral (Ul.10:4; Mat.19:17), yang diringkas di dalam
Sepuluh Hukum Allah.
41. T: Apa inti dari kesepuluh hukum tersebut?
J: Inti dari kesepuluh perintah tersebut adalah agar kita mengashi
TUHAN Allah kita dengan segenap hati, segenap jiwa, segenap
kekuatan, dan dengan segenap akal budi kita, dan mengasihi sesama
kita seperti mengasihi diri sendiri (Mat.22:37-40).
42. T:Apa bunyi hukum pertama?
J: Hukum pertama berkata, "Jangan ada padamu allah lain di
hadapan-Ku."
11
43. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum pertama?
J: Hukum pertama memerintahkan kita untuk memahami
(1 Taw.28:9) dan mengakui TUHAN sebagai satu-satunya Allah yang
sejati dan Allah kita (Ul.26:17), dan menyembah dan memuliakan Dia
sesuai dengan itu (Mat.4:10).
44. T: Apakah bunyi hukum kedua?
J: Hukum kedua berkata, “Jangan membuat bagimu patung yang
menyerupai apa pun yang ada di langit di atas, atau yang ada di bumi
di bawah, atau yang ada di dalam air di bawah bumi. Jangan sujud
menyembah kepadanya atau beribadah kepadanya, sebab Aku, Tuhan,
Allahmu, adalah Allah yang cemburu, yang membalaskan kesalahan
bapa kepada anak-anaknya, kepada keturunan yang ketiga dan
keempat dari orang-orang yang membenci Aku, tetapi Aku
menunjukkan kasih setia kepada beribu-ribu orang, yaitu mereka yang
mengasihi Aku dan yang berpegang pada perintah-perintah-Ku.”
45. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum kedua?
J: Hukum kedua memerintahkan kita untuk menerima, mencermati
(Ul.32:46; Mat.28:20), dan menjaga kemurnian keseluruhan ibadah
dan pranatanya4 seperti yang telah difirmankan Tuhan (Ul.12:32).
4
sistem yg menata terselenggaranya proses dan kegiatan ibadah
12
46. T: Apa yang dilarang dalam hukum kedua?
J: Hukum kedua melarang kita menyembah Tuhan dalam bentuk
patung dan gambar, dan lain-lain (Ul.4:15, 16) atau dengan cara lain
yang tidak ditetapkan dalam Firman-Nya (Kol.2:18).
47. T: Apakah bunyi hukum ketiga?
J: Bunyi hukum ketiga:“Jangan menyebut nama TUHAN, Allahmu,
dengan sembarangan, sebab TUHAN akan memandang bersalah orang
jang menyebut nama-Nya dengan sembarangan.”
48. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum ketiga?
J: Hukum ketiga memerintahkan untuk memberikan pengudusan dan
penghormatan terhadap penggunaan nama-nama Tuhan (Mzm.29:2),
sebutan dan gelar (Why.15:3,4), tata ibadah dan pranata yang telah
ditetapkan-Nya (Pkh.5:1), Firman (Mzm.138:2), dan perbuatan-Nya
(Ayb.36:24; Ul.28:58,59).
49. T:Apakah bunyi hukum keempat?
J: Bunyi hukum keempat: “Ingatlah dan kuduskanlah hari Sabat:
enam hari lamanya engkau akan bekerja dan melakukan segala
pekerjaanmu, tetapi hari ketujuh adalah hari Sabat Tuhan, Allahmu;
maka jangan melakukan sesuatu pekerjaan, engkau atau anakmu
laki-laki, atau anakmu perempuan, atau hambamu laki-laki, atau
hambamu perempuan, atau hewanmu atau orang asing yang di tempat
kediamanmu. Sebab enam hari lamanya Tuhan menjadikan langit dan
13
bumi, laut dan segala isinya, dan Ia berhenti pada hari ketujuh; itulah
sebabnya Tuhan memberkati hari Sabat dan menguduskannya.”
50. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum keempat?
J: Hukum keempat memerintahkan kita untuk menguduskan waktuwaktu tertentu yang telah ditentukan dalam Firman-Nya, tepatnya
satu hari penuh dalam setiap tujuh hari, sebagai hari Sabat yang
kudus bagi-Nya (Im.19:30; Ul.5:12).
51. T: Bagaimana cara menguduskan hari Sabat?
J: Menguduskan hari Sabat adalah dengan melakukan istirahat kudus
sepanjang hari itu, bahkan dari pekerjaan dan hiburan duniawi yang
diperbolehkan pada hari-hari lain (Im.23:3) dan menggunakan seluruh
waktu dalam hari itu untuk beribadah kepada Tuhan secara pribadi
maupun secara bersamaan (Mzm.92:1,2; Yes.58:13,14). Dengan
pengecualian untuk melakukan pekerjaan keniscayaan dan
menyangkut kemanusiaan (Mat.12:11,12).
52. T: Apakah bunyi hukum kelima?
J: Bunyi hukum kelima: “Hormatilah ayahmu dan ibumu, supaya
lanjut umurmu di tanah yang diberikan Tuhan, Allahmu, kepadamu.”
53. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum kelima?
J: Hukum kelima memerintahkan kita untuk menjaga hormat kepada
setiap orang, dan agar semua orang menunaikan segala kewajiban
sesuai dengan kedudukan maupun hubungannya (Ef.5:2, 22, 25;
14
Ef.6:1-4, 5; Rm.13:1), sebagai atasan (Ef.6:9) dan bawahan (Ef.6:5-7)
atau sederajat (Rm.12:10).
54. T: Apakah ada alasan tambahan untuk hukum kelima ini?
J: Alasan tambahan untuk hukum kelima, adalah janji umur panjang
dan kesejahteraan – selama itu mempermuliakan Tuhan dan untuk
kebaikan mereka sendiri – bagi mereka yang memelihara hukum ini
(Ef.6:2,3).
55. T: Apakah bunyi hukum keenam?
J: Hukum keenam berbunyi:“Jangan membunuh.”
56. T: Apa yang dilarang dalam hukum keenam?
J: Perintah keenam melarang kita untuk mengambil nyawa diri
sendiri (Kis.16:28), atau nyawa sesama kita dengan cara yang tidak
adil (Kej.9:6), atau apa pun yang mengarah ke situ (Ams.24:11,12).
57. T: Apakah bunyi hukum ketujuh?
J: Hukum keenam berbunyi: “Jangan berzinah.”
58. T: Apa yang dilarang dalam hukum ketujuh?
J: Hukum ketujuh melarang: pikiran-pikiran (Mat.5:28; Kol.4:6),
perkataan (Ef.5:4; 2 Tim.2:22), dan perbuatan (Ef.5:3) yang tidak
kudus.
15
59. T: Apakah bunyi hukum kedelapan?
J: Hukum kedelapan berbunyi: “Jangan mencuri.”
60. T: Apa yang dilarang dalam hukum kedelapan?
J: Hukum kedelapan melarang hal apapun yang secara tidak sah
mengganggu atau dapat menganggu harta kekayaan milik sendiri
(1 Tim.5:8; Ams.28:19; Ams.21:6), maupun milik sesama kita (Ef.4:28).
61. T: Apakah bunyi hukum kesembilan?
J: Hukum kesembilan berbunyi: “Jangan mengucapkan saksi dusta
tentang sesamamu.”
62. T: Apa yang diperintahkan dalam hukum kesembilan?
J: Hukum kesembilan memerintahkan untuk memelihara dan
meningkatkan kebenaran antar manusia (Za.8:16) juga nama baik diri
sendiri (1 Pet.3:16; Kis.25:10) dan nama baik sesama (3 Yoh.1:12)
khususnya dalam memberi kesaksian (Ams.14:5,25).
63. T: Apakah bunyi hukum kesepuluh?
J: Bunyi hukum kesepuluh: “Jangan mengingini rumah sesamamu;
jangan mengingini isterinya, atau hambanya laki-laki, atau hambanya
perempuan, atau lembunya atau keledainya, atau apa pun yang
dipunyai sesamamu.”
16
64. T: Apa yang dilarang dalam hukum kesepuluh?
J: Hukum kesepuluh melarang segala rasa tidak puas terhadap segala
yang kita miliki (1 Kor.10:10) cemburu maupun bersungut-sungut atas
keberhasilan orang lain (Gal.5:26), dan segala perasaan dan hawa
nafsu yang berlebihan akan milik orang lain (Kol.3:5).
65. T: Adakah seorang manusia yang dapat melakukan hukum-hukum
Allah ini dengan sempurna?
J: Tak seorang pun yang sejak kejatuhan manusia, mampu
mengerjakan hukum-hukum Allah dengan sempurna (Pkh.7:20)
melainkan terus-menerus melanggarnya dalam pikiran (Kej.8:21),
perkataan (Yak.3:8), dan perbuatan (Yak.3:2).
66. T:Apakah semua pelanggaran terhadap hukum Allah sama jahatnya?
J: Beberapa dosa karena sifatnya yang keji, dan alasan-alasan tertentu
yang memberatkannya, membuatnya lebih jahat di mata Tuhan
(Yoh.19:11; 1 Yoh.5:15).
67. T: Apakah ganjaran yang layak diterima oleh setiap perbuatan dosa?
J: Setiap perbuatan dosa layak menerima murka dan kutuk dari Allah,
dalam kehidupan yang sekarang maupun yang akan datang (Ef.5:6;
Mzm.11:6).
17
68. T: Bagaimana caranya supaya kita bisa terhindar dari murka dan
kutuk Allah karena dosa yang kita perbuat?
J: Agar dapat terhindar dari murka dan kutuk Allah, kita harus
percaya kepada Tuhan Yesus Kristus (Yoh.3:16), percaya pada darah
dan kebenaran-Nya. Iman ini diperoleh dengan bertobat dari masa
lalu (Kis.20:21) dan mengarahkan diri kepada kekudusan di masa
depan.
69. T: Apa yang dimaksud dengan iman percaya kepada Tuhan Yesus
Kristus?
J: Iman kepada Tuhan Yesus Kristus adalah anugerah yang
menyelamatkan (Ibr.10:39), yang membuat kita menerima (Yoh.1:12)
dan bersandar pada Dia saja akan keselamatan (Flp.3:9), sebagaimana
yang telah Dia tetapkan dalam Injil (Yes.33:22).
70. T: Apakah yang dimaksud dengan pertobatan ke dalam hidup yang
baru?
J: Pertobatan ke dalam hidup yang baru adalah anugerah yang
menyelamatkan (Kis.11:18), saat seorang pendosa sungguh-sungguh
menyadari bahwa dirinya adalah orang berdosa (Kis.2:37) dan
memohon akan belas kasihan Allah dalam Kristus (Yoel 2:13), dengan
penyesalan dan kebencian akan dosanya, berbalik dari dosa itu kepada
Allah (Yer.31:18,19) dengan tujuan yang pasti, mengejar ketaatan
yang baru (Ams.119:59).
18
71. T: Apa sarana–sarana lahiriah dan biasa yang Roh Kudus gunakan
untuk mengkomunikasikan kepada kita akan berkat keselamatan?
J: Roh Kudus mengkomunikasikan kepada kita tentang berkat
keselamatan dari Kristus melalui Firman-Nya, yang olehnya jiwa kita
terlahir bagi kehidupan rohani; baptisan, perjamuan Tuhan, doa, dan
merenungkan Firman, dengan itulah semua orang percaya dapat terus
diteguhkan dalam iman mereka yang paling suci (Kis.2:41-42;
Yak.1:18).
72. T: Bagaimana Firman menjadi berhasil guna demi keselamatan?
J: Roh Allah membuat pembacaan Firman, khususnya pemberitaan
Firman, menjadi sarana yang ampuh berhasil guna untuk
menginsafkan dan membuat seseorang bertobat dari dosanya
(Mzm.19:9) dan membangun mereka dalam kekudusan dan
terhiburkan (1 Tes.1:6), lewat iman akan keselamatan mereka
(Rm.1:16).
73. T: Bagaimana cara Firman yang dibacakan dan didengar agar dapat
menjadi berhasil guna demi keselamatan?
J: Agar Firman menjadi berhasil guna demi keselamatan, kita harus
memperhatikan Firman itu dengan bertekun (Ams.8:34), dengan
persiapan diri (1 Pet.2:1, 2), dengan berdoa (Mzm.119:18),
menerimanya dengan iman (Ibr.4:2) dan kasih (2 Tes.2:10),
menyimpannya di dalam hati kita (Mzm.119:11), dan
mempraktikkanya dalam hidup sehari-hari (Yak.1:25).
19
74. T: Bagaimana baptisan dan perjamuan Tuhan bermanfaat bagi
kehidupan rohani?
J: Baptisan dan perjamuan Tuhan bermanfaat bagi kehidupan
kerohanian seseorang, bukan karena ada kuasa di dalamnya, atau
siapa yang melakukan upacara itu (1 Kor.3:7; 1 Pet.3:21), namun
hanya oleh pemberkatan Kristus semata-mata (1 Kor.3:6), dan
pekerjaan Roh-Nya di dalam mereka yang menerimanya dengan iman
(1 Kor.12:13).
75. T: Apakah baptisan itu?
J: Baptisan adalah perintah dalam Perjanjian Baru, yang
diamanatkan oleh Tuhan Yesus Kristus (Mat.28:19), supaya seseorang
dibaptis sebagai tanda persekutuan dengan Dia dalam kematian,
penguburan, dan kebangkitan-Nya (Rm.6:3; Kol.2:12), dicangkokkan
ke dalam-Nya (Gal.3:27), sebagai lambang penghapusan dosa (Mrk.1:4;
Kis.22:16), dan penyerahan diri kepada Allah melalui Tuhan Yesus
Kristus, untuk hidup dan menjalani hidup yang baru (Rm.6:4-5).
76. T: Kepada siapa baptisan harus dilakukan?
J: Baptisan harus dilakukan kepada mereka yang sungguh-sungguh
telah mengakui pertobatan-Nya kepada Allah (Kis.2:38; Mat.3:6;
Mrk.16:16; Kis.8:12, 36-37; 10:47-48), dan iman percaya di dalam
Tuhan kita Yesus Kristus, tidak ada syarat lain di luar ini.
20
77. T: Bagaimana dengan kanak-kanak/bayi dari orang percaya, apakah
harus dibaptis?
J: Kanak-kanak/Bayi dari orang tua yang telah mengaku percaya tidak
dibaptis, karena tidak ada perintah maupun contoh dalam Alkitab
tentang baptisan kanak-kanak/bayi (Kel.23:13; Ams.30:6).
78. T: Bagaimana pembaptisan dilakukan dengan benar?
J: Baptisan yang benar dilakukan dengan cara selam atau
menenggelamkan seluruh bagian tubuh seseorang ke dalam air
(Mat.3:16; Yoh.3:23), dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus,
menurut ketetapan Kristus, dan teladan para rasul (Mat.28:19-20),
dan tidak dengan memercikkan atau menuangkan air, atau mencelup
sebagian tubuh, menurut tradisi manusia (Yoh.4:1-2; Kis.8:38-39).
79. T: Apa kewajiban dari mereka yang telah dibaptis dengan benar?
J: Tugas mereka yang telah dibaptis adalah memberikan diri sebagai
anggota jemaat lokal dari Gereja Yesus Kristus yang sesuai dengan
Firman Allah (Kis.2:47; 9:26; 1 Pet.2:5), dan bahwa mereka akan
melakukan seluruh hukum dan perintah Allah dengan tidak bercacat
(Luk.1:6).
80. T: Apa yang dimaksud dengan Perjamuan Tuhan?
J: Perjamuan Tuhan adalah perintah dalam Perjanjian Baru yang
dikatakan oleh Yesus Kristus, yakni dengan memberi dan menerima
roti dan anggur, sesuai dengan amanat-Nya, kematian-Nya
diberitakan (1 Kor.11:23-26) dan mereka yang layak menerimanya
21
bukan dengan cara yang jasmaniah dan duniawi, namun karena iman,
menjadi bagian dari tubuh dan darah-Nya dengan segala kebaikanNya, sebagai makanan rohani mereka, dan bertumbuh dalam kasih
karunia (1 Kor.10:16).
81. T: Apa syarat kelayakan untuk menerima Perjamuan Tuhan?
J: Adalah dengan menguji diri sendiri tentang pengetahuan mereka,
mengakui tubuh Kristus (1 Kor.11:28,29), akan keimanan mereka
kepada-Nya (2 Kor.13:5), akan pertobatan (1 Kor.11:31), kasih
(1 Kor.11:18-20), dan ketaatan mereka yang baru (1 Kor.5:8) supaya
mereka jangan makan dan minum dengan cara yang tidak layak, dan
mendatangkan hukuman atas diri mereka sendiri (1 Kor.11:27-29).
82. T: Apa yang dimaksud dengan kata-kata “hingga kedatangan-Nya”,
yang digunakan Rasul Paulus saat merujuk tentang Perjamuan
Tuhan?
J: Kata-kata tadi tiada lain bermaksud bahwa Tuhan Yesus Kristus
akan datang lagi kedua kalinya, itulah yang jadi suka cita dan
pengharapan bagi semua orang percaya (Kis.1:11; 1 Tes.4:16).
22
Download