BAB III ANALISIS MULTIMODAL DALAM IKLAN KURONEKO Iklan kuroneko dianalisis berdasarkan sistem semiotik multimodal sebagai berikut: 3.1 Analisis Multimodal Secara Lingustik Analisis linguistik dalam iklan Kuroneko ini didasarkan kepada metafungsi bahasa: eksperensial, antarpersona, dan tekstual (Halliday, 2004). Analisis difokuskan kepada unsur verbal di dalam iklan ini. Gambar 3.1 Tampilan Bahasa Tulisan Dalam Iklan Kuroneko Dalam iklan ini, penggunaan bahasa lisan mendominasi bahasa tulisan. Baik teks lisan maupun tulisan dalam iklan ini menggunakan bentuk biasa/futsukei. Bahasa lisan クロネコならカエル時ラクだ tidak dibarengi tulisan seperti yang terjadi pada kalimat クロネコヤマトの往復宅急便ならお 帰りの伝票記入が不要. Analisis fungsi eksperiensial, antarpersona, dan tekstual klausa dapat dilihat pada (1). 30 (1) クロネコなら カエル時 ラクだ Sirk : Cara Sirkumstan : Waktu Goal Finit Subjek Adjung RESIDUE RESIDUE MOOD Topikal TEMA BERMARKAH REMA Menurut fungsi eksperiensial, klausa pada (1) menggunakan proses material dengan hanya satu partisipan, yaitu goal. Penentuan partisipan sebagai goal karena ‘ラクだ’ merupakan tujuan, bukan merupakan partisipan pelaku (aktor). Sirkumstan yang merupakan keterangan waktu ‘カエル時’ menjelaskan bahwa kebenaran tentang klausa ini berlaku ketika pengguna pulang nanti. Menurut fungsi antarpersona, klausa pada (1) merupakan pernyataan yang direalisasikan dengan sistem mood deklaratif (Subjek ^ A Finit). Dengan demikian, peran klausa ini dalam bertukar pengalaman adalah memberi informasi. Klausa ini memberi infromasi kepada pemirsa bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko, pulang dari perjalanan akan menyenangkan. Menurut fungsi tekstual, klausa pada (1) merupakan klausa dengan teman tunggal (TT). Berdasarkan jenis temanya, tema pada klausa ini merupakan tema topikal karena berisikan unsur eksperiensial (sirkumstan). Berikutnya, karena klausa ini diawali oleh sirkumstan, maka tema klausa ini adalah tema bermarkah (TM). Oleh karena itu, secara keseluruhan tema klausa ini merupakan tema tunggal bermarkah. 31 Pengumuman sekunder dalam iklan ini muncul pada kalimat kedua pada bahasa lisan dan tulisan “クロネコヤマトの往復宅急便ならお帰りの伝票記 入が不要” yang mengindikasikan bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko PT Yamato tidak harus menunjukkan slip entry. Analisis metafungsi bahasa klausa ini dapat dilihat pada (2). (2) クロネコヤマトの往復 お帰りの伝票記入が 不要 宅急便なら Sirk : Cara Goal Sirk : Cara Adjung Finit Komplemen Subjek RESIDUE MOOD Topikal TEMA REMA BERMARKAH Menurut fungsi eksperiensial, klausa yang terdapat pada nomor (2) menggunakan material yang mengikat hanya satu partisipan, goal. Penentuan partisipan sebagai goal adalah karena ‘お帰りの伝票記入’ merupakan target dari ‘不要’ ,bukan aktor. Di dalam klausa ini ada dua sirkumstan cara yang berbedabeda. Sirkumstan cara ‘クロネコヤマトの往復宅急便なら’ menjelaskan alat yang digunakan, sedangkan ‘不要’ menjelaskan keperluan. 32 Menurut fungsi antarpersona, klausa pada (2) termaksud klausa yang menggunakan sistem mood deklaratif (Subjek ^ Finit). Dengan demikian, klausa ini berperan dalam bertukar sebagai penyataan, yaitu yang memberi informasi. Menurut fungsi tekstual, klausa pada (2) dibentuk oleh tema tunggal (TT). Tema klausa ini adalah sirkumstan ‘クロネコヤマトの往復宅急便なら’ yang merupakan unsur dari fungsi eksperensial. Penggunaan unsur fungsi eksperiensial menjadikan jenis tema ini adalah tema topikal. Karena tema topikal diisi oleh sirkumstan, maka tema klausa ini berjenis tema bermarkah. Oleh karena itu, tema klausa ini merupakan tema tunggal bermarkah (TTM). Bahasa Lisan selanjutnya ’楽しいスキーをもっと楽しにする’ yang berarti ski yang menyenangkan akan lebih menyenangkan, yang mengindikasikan bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko PT Yamato, tidak lagi sulit membawa alat-alat berat saat pergi dan pulang. Klausa ini merupakan klausa kompleks dengan hubungan hipotaksis yang dibentuk dari dua buah klausa, yaitu (1) dan (2) dengan analisis metafungsi bahasa pada (3) (3) 楽しいスキーを もっと 楽しにする Goal Pro : Material Sirk : Cara Subjek Finit Komplemen MOOD RESIDUE Topikal TEMA REMA 33 Menurut fungsi eksperiensial, klausa (3) menggunakan proses material dengan satu partisipan sebagai goal. Selanjutnya, sirkumstan menjelaskan bagaimana proses dan partisipan berinteraksi. Menurut fungsi antarpersona, klausa ini merupakan klausa deklaratif dengan mood (Subjek ^ Finit) yang berfungsi sebagai penyataan, memberi informasi. Dan untuk fungsi tekstualnya, klausa pada (3) menggunakan partisipan subjek sebagai tema, sehingga klausa ini adalah tema tunggal tak bermarkah (TTTM). Selanjutnya kalimat’クロネコヤマトの往復宅急便ならお帰りは時間 帯指定もできて100円おトク。’ yang muncul bersamaan dengan bahasa tulisan yang mengindikasikan bahwa dengan menggunakan jasa kuroneko PT Yamato perjalanan dari tempat yang memiliki perbedaan zona waktu akan mendapatkan potongan 100 yen. Analisis fungsi eksperensial, antarpersona, dan tekstual dapat dilihat pada (4) 34 (4) クロネコヤマトの お帰りは 時間帯指定もで 100円おトク 往復宅急便なら きて Sirk : Cara Karir Pro : Relasional Atribut Adjung Subjek Finit Komplemen Predikator RESIDUE MOOD RESIDUE Topikal TEMA REMA BERMARKAH Menurut fungsi eksperiensial, klausa pada (3) menggunakan proses relasional yang mengikat dua partisipan, yaitu ‘お帰りは’ dan ‘100円おトク’. Sirkumstan yang terdapat dalam klausa ini merupakan waktu yang menjelaskan kapan お帰り beratributif ‘100円おトク’, yaitu ‘setiap kali pulang (dari zona yang berbeda).’ Secara keseluruhan, makna klausa ini adalah bahwa 100円お トク akan didapatkan setelah お帰り. Menurut fungsi antarpersona, klausa pada (3) merupakan klausa dengan sistem mood deklaratif (Subjek ^ Finit). Dengan demikian, klausa ini merupakan pernyataan, yaitu memberi informasi. Menurut fungsi tekstual, klausa pada (3) memiliki tema tunggal (TT) yaitu ‘ お 帰 り ’. Menurut jenisnya, tema ini merupakan unsur eksperensial, yaitu 35 sirkumstan, sehingga merupakan tema topikal. Selanjutnya, karena tema berupa sirkumstan mengawali klausa, maka tema khusus ini adalah tema bermarkah (TM). Oleh karena itu, tema klausa ini merupakan tema tungga bermarkah (TTM). Selanjutnya klausa terakhir pada iklan ini adalah bahasa tulisan dan juga bahasa lisan ‘ 楽 し い 海 外 旅 行 を も っ と 楽 し に す る ’yang memiliki arti perjalanan keluar negeri yang menyenangkan akan lebih menyenangkan. Analisis klausa ini dapat dilihat pada (5) (5) 楽しい海外旅行を もっと 楽しにする Goal Pro : Material Sirk : Cara Subjek Finit Komplemen MOOD RESIDUE Topikal TEMA REMA Menurut fungsi eksperiensial, klausa (5) menggunakan proses material dengan satu partisipan sebagai goal. Selanjutnya, sirkumstan menjelaskan bagaimana proses dan partisipan berinteraksi. Menurut fungsi antarpersona, klausa ini merupakan klausa deklaratif dengan mood (Subjek ^ Finit) yang berfungsi sebagai penyataan, memberi informasi. Dan untuk fungsi tekstualnya, klausa pada (5) menggunakan partisipan subjek sebagai tema, sehingga klausa ini adalah tema tunggal tak bermarkah (TTTM). 36 Iklan Kuroneko yang diperankan oleh tiga hewan yaitu katak, unta dan kucing hitam ini menggunakan gabungan bahasa lisan dan tulis. Tuturan lisan dalam iklan kuroneko ddituturkan oleh voice aktor, yang mengatakan: クロネコならカエル時ラクだ。 クロネコヤマトの往復宅急便ならお帰りの伝票記入が不要。 クロネコならカエル時ラクだ。 楽しいスキーをもっと楽しにする。 クロネコならカエル時ラクだ。 クロネコヤマトの往復宅急便ならお帰りは時間帯指定もできて100円お トク。 クロネコならカエル時ラクだ。 楽しい海外旅行をもっと楽しにする。 Ragam verbal lisan diatas adalah ragam biasa. Ragam ini digunakan untuk menghilangkan “jarak pemirsa” antara pesan dengan penyaksi (konsumen) disamping juga untuk menunjukkan modernitas dari iklan ini. Selanjutnya, penekanan makna yang terdapat dalam ragam verbal lisan iklan ini diperkuat dan dipertegas dengan kehadiran ragam tulis yang diwujudkan dalam bentuk emblem visual yang direalisasikan melalui emblem trademark . 37 Emblem Trademark . Gambar 3.2 Emblem Trademark Iklan Kuroneko Proses yang terjadi pada pengumuman sebagai pesan utama iklan adalah proses sapaan dan ajakan “クロネコならカエル時ラクだ。” kedua proses dan ajakan tersebut memiliki modus imperatif dengan komoditas barang. Modus seperti ini merupakan realisasi dari suatu ajakan untuk menggunakan produk jasa, yaitu kuroneko. 3.2 Analisis Multimodal Secara Visual Secara Visual, iklan ini berdurasi 30 detik. Secara umum iklan ini berwarna hitam untuk menonjolkan warna-warna pilihan yang menjadi inti gambar yang ingin ditampilkan sebagai pesan dan juga tempat tempat umum. Melalui kucing hitam, unta dan katak, menyampaikan pesan ‘クロネコな ら カ エ ル 時 ラ ク だ 。 ’ karena dalam bahasa jepang kuroneko dapat berarti kucing hitam atau produk PT Yamato, kaeru bisa dikatakan pulang atau katak dan rakuda bisa berarti unta atau bahagia. Ketiga hewan ini berjalan melewati tempat ski, kucing hitam bermain gondola, katak bermain ski dan unta diatas cable car yang menunjukan mereka menikmati ski mereka. Didalam iklan ini terdapat beberapa gambar yang memvisualisasikan kebahagiaan saat bermain ski ketika 38 kita menggunakan jasa PT Yamato, dimana semua barang barang dan alat-alat yang berat yang mengganggu kenyamanan kalau membawanya sendiri dan hal itu tidak akan terjadi jika menggunakan kuroneko yang terdapat pada Gambar 3.3. Gambar 3.3 Visualisasi Kebahagiaan dan Manfaat dari Kuroneko Tampilan (Visual) dalam iklan kuroneko ini direalisasikan dalam tiga tahapan visual yaitu : a) Visual bintang iklan yang di peragakan oleh katak, unta dan kucing hitam. Visual Katak, Kucing Hitam dan Unta 39 b) Visual kemudahanan produk, dan Visual Kemudahan Produk c) Visual emblem trademark. Visual emblem trademark Selanjutnya, gabungan antara visual bintang iklan dan visual produk dalam iklan kuroneko menimbulkan makna interpersonal antara partisipan dan khalayak. Interaksi antara partisipan dan khalayak diwujudkan melalui kontak mata yang berfungsi sebagai demand. 40 Keadaan ini menunjukkan bahwa partisipan sedang menjelaskan barang yang ditawarkan. Proses selanjutnya adalah pemaknaan atas barang yang ditawarkan partisipan melalui teks verbal lisan yang menjelaskan tentang kelebihan produk yang ditawarkan tersebut. Pengambilan emelen visual pada teks adalah dengan memberikan informasi pada khalayak bahwa produk tersebut adalah produk yang dapat dilakukan dengan mudah. Kedua hal ini dapat direalisasi dan ditemukan pada display dan emblem. Keadaan ini sangat berbeda pada iklan cetak dimana social and equality teralisasi dalam call and visit information. 3.3 Analisis Multimodal Secara Audio Musik yang mengiringi aktivitas dalam iklan ini hanya berupa bunyi dimana pengambilan gambar dilakukan, seperti di suara di bandara dan ditempat ski. Jenis bunyi yang digunakan dalam iklan ini untuk menunjukkan/memberi kesan bahwa produk kuroneko dapat digunakan dimana saja, dan sangat membantu. Hal ini semakin kuat atau merupakan penegasan dari keunggulan produk itu adalah dengan menggunakan verbal lisan “クロネコならカエル時ラ クだ。” dan penggunaan silence yaitu penyampaian keunggulan produk kepada khalayak pada visual aktifitas partisipan. 3.4 Analisis Multimodal Secara Spasial Secara keseluruhan jarak antara satu image dengan image lainnya sudah menunjukkan keterpaduan makna dari iklan ini. Masing-masing gambar memang memiliki makna tersendiri tetapi masing-masing makna gambar tersebut saling 41 mendukung makna gambar lainnya. Penggambaran semangat partisipan, keunggulan produk, dan kemudahan produk tersebut ditunjukkan dengan jarak image partisipan yang aktif dan penggambaran dari lead pada akhir image tersebut. Lead ini berfungsi memberikan kesan dan makna yang mendalam bagi pengguna. Lead dalam iklan ini merupakan Locus of Attention (LoA) yang direalisasikan pada gambar berikut: Lead 3.5 Analisis Multimodal Secara Gesture Gesture, kecepatan tubuh dan ekspresi wajah merupakan gesture dari partisipan. Gesture dalam iklan ini direalisasikan dari aktifitas partisipan dalam beberapa lokasi. Hal ini tergambar dari proses aktor dan gol sekaligus sebagai partisipan aktif dan pasif,dimana terjadi proses penawaran dari partisipan tentang dampak langsung yang dapat diperoleh dari mengonsumsi proses yang ditawarkan. Partisipan aktif dan pasif dalam iklan ini ditunjukkan melalui verbal 42 lisan dari partisipan aktif クロネコならカエル時ラクだ。diikuti dengan verbal tulis dari emblem produk.Gambaran proses tersebut teralisasi dari gambar berikut: Verbal Lisan Verbal tulis dari gambar クロネコならカエル時ラクだ Percakapan Partisipan yang Bahagia BAB IV 43 KESIMPULAN DAN SARAN Bab ini memuat kesimpulan dan saran. kesimpulan berisi temuan pokok sebagai jawaban terhadap masalah penelitian yang diajukan pada Bab Pendahuluan. Saran terkait erat dengan temuan penelitian yang ditujukan pada penelitian lanjutan tentang analisis multimodal dan juga kepada pengiklan dan anggota masyarakat. 4.1 Kesimpulan 1. Terdapat sistem semiotik multimodal pada iklan Kuroneko seperti, Linguistik yang dapat dibuktikan dengan keterkaitan bahasa dalam penentu target dalam iklan kuroneko, selanjutnya Visual yang tertera pada iklan kuroneko sangat jelas untuk menitik beratkan pada keunggulan produk dan menciptakan strukrut makna dengan menampilkan tiga hewan didalam iklan ini, yaitu kucing hitam,katak dan unta, selanjutnya Audio yang menciptakan makna bahwa kuroneko sangat praktis dibawa kemana saja, selanjutnya Gestural yang berisikan tergambar dari proses aktor dan gol sekaligus sebagai partisipan aktif dan pasif,dimana terjadi proses penawaran dari partisipan tentang dampak langsung yang dapat diperoleh dari mengonsumsi proses yang ditawarkan. Partisipan aktif dan pasif dalam iklan ini ditunjukkan melalui verbal lisan dari partisipan aktif ク ロネコならカエル時ラクだ。diikuti dengan verbal tulis dari emblem produk dan Letak yang menggaambarkan masing-masing gambar memang memiliki makna tersendiri tetapi masing-masing makna gambar tersebut saling mendukung makna gambar lainnya. Penggambaran semangat partisipan, keunggulan produk, 44 dan kemudahan produk tersebut ditunjukkan dengan jarak image partisipan yang aktif dan penggambaran dari lead pada akhir image tersebut dan letak 2.Masing-masing sistem semiotik multimodal saling berhubungan secara erat dalam menghasilkan makna iklan sehingga proses terjadinya multimodal dapat terlihat dengan jelas, karena di iklan ini dalam satu frame iklan menggabungkan kelima unsur semiotik dan menghasilkan multimodal. 3. Iklan ini menanamkan ideologi ke benak konsumen sehingga percaya bahwa ini praktis dan menggunakan jasanya dan memiliki pesan yang dihasilkan cukup komprehensif dan mudah dipahami khalayak. 4.2 Saran Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bagian dari penelitian mengenai teks iklan televisi dan penelitian yang menggunakan perangkat kerja multimodal. Untuk memperkecil keterbatasan penelitian selanjutnya, diperlukan teori teori, khusunya mengenai periklanan, yang lebih luas. Dengan demikian, penelitian lanjutan dapat memberikan interpretasi yang lebih luas dan beragam terhadap makna teks iklan. Penelitian lanjutan juga diharapkan mampu untuk mengungkap makna dibalik sebuah teks iklan melalui analisis terhadap konteks situasi dan konteks budaya yang melingkupi teks tersebut. 45