BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Sejarah Berdirinya Coca-Cola Coca-cola pertama kali diciptakan oleh John Stith Pemberton yang merupakan seorang ahli farmasi di Atlanta, Georgia, Amerika Serikat. Pada Mei 1886 Pemberton membuat sirup caramel berwarna dalam sebuah ketel kuningan dikebun belakang rumahnya. Pemberton pertama kali “mendistribusikan” produk barunya di Jacobs Pharmacy (Toko Obat Jacob) dengan menempatkan sirup tersebut dalam sebuah teko, dengan harga 5 sen konsumen dapat menikmati segelas minuman baru tersebut di Jacob Pharmacy. Air berkarbonasi bercampur dengan sirup karamel baru tersebut, yang kemudian dikenal sebagai minuman yang “Nikmat dan Menyegarkan” bernama Coca-Cola. Pemberton mempromosikan produknya dengan membagi ribuan kupon yang dapat ditukarkan dengan satu minuman cuma-cuma. Karena dijual di Jacobs Pharmacy, Coca-cola dipercaya dapat menyembuhkan sakit kepala dan flu. Rekan kerja dan pengurus keuangan bisnis Dr. Pemberton, Frank M. Robinson kemudian menyarankan untuk memakai nama dan tulisan “Coca-Cola” dengan huruf miring mengalir yang sekarang menjasi terkenal diseluruh dunia. Mr. Robinson berpikir bahwa dua huruf “C” akan terlihat bagus dalam iklan. Pada tahun pertama, Dr. Pemberton menjual 25 galon sirup yang diangkut dalam tong kayu berwarna merah menyala. Warna merah kemudian menjadi warna khusus yang dihubungkan dengan merek minuman nomor satu ini. Sebagai 7 8 hasil usahanya, Dr. Pemberton memperoleh keuntungan kotor sebesar $50 dan menghabiskan $73.96 untuk iklan. Pada tahun 1891, seorang pengusaha Atlanta bernama Asa G. Chandler mengambil alih kepemilikan penuh atas bisnis Coca-Cola. Dalam empat tahun bakat dagangnya telah berhasil memperluas konsumsi Coca-Cola disetiap negara bagian dan wilayah Amerika. Pada tahun 1919, The Coca-Cola Company dijual pada kelompok investor dengan harga 25 juta dolar. Robert W. Woodruff diangkat menjadi Presiden The Coca-Cola Company pada tahun 1923, dan kepemimpinannya selama lebih dari enam dekade telah membawa bisnis Coca-Cola mencapai sukses dagang yang produknya terkenal diseluruh dunia. 3.1.1 Coca-Cola Pertama Coca-Cola pertama kali dikenal sebagai produk yang dijual ditempattempat penjualan minuman dengan sistem “fountain” (mesin kran). Seorang pedagang permen, Joseph A. Biedenharn dari Missisipi kemudian mencari cara untuk dapat menghidangkan minuman menyegarkan ini untuk piknik, dan mulai menawarkan Coca-Cola yang dikemas dalam botol, dengan menggunakan sirup yang dikirim dari Atlanta selama musim semi yang sibuk pada tahun 1894. Pada tahun 1899, proses pembotolan Coca-Cola berskala besar dimulai, pemilik The Coca-Cola Company, Asa G. Chandler memberikan hak pembotolan eksklusif kepada Joseph B. Whitehead dan Benjamin F. Thomas dari Chattanooga, Tennessee. Kontrak ini menandai dimulainya sistem pembotolan 9 yang unik dan independen dari The Coca-Cola Company, dan merupakan dasar pengoperasian Perseroan Minuman Ringan tersebut hingga kini. Keberhasilan pemasaran Coca-Cola telah membuat banyak botol soda lain yang meniru Coca-Cola, sehingga konsumen tidak dapat membedakan jika mereka tidak mencicipinya. Untuk memecahkan masalah ini, dibuat botol CocaCola yang khusus dengan bentuk kontur botol yang dikenal hingga sekarang diseluruh dunia. Desain ini dibuat oleh The Root Glass Company pada tahun 1915. 3.1.2 Sistem Pembotolan Saat ini produk Coca-Cola telah mencapai konsumen dan pelanggan diseluruh dunia melalui jaringan distribusi yang luas dan terdiri dari perusahaanperusahaan pembotolan lokal. Perusahaan-perusahaan pembotolan tersebut berada diseluruh dunia dan kebanyakan merupakan bisnis yang independen. Perusahaanperusahaan yang menjadi mitra bisnis Coca-Cola menggunakan sirup dan minuman dasar yang diproduksi oleh The Coca-Cola Company dan kemudian mengemasnya dalam botol untuk dipasarkan ke lebih dari 14 juta pelanggan diseluruh dunia. The Coca-Cola Company memiliki komitmen untuk membantu para mitra pembotolannya untuk melaksanakan sistem pembotolan yang efisien. Pengendalian kualitas pemeriksaan secara teratur oleh perusahaan terus dilakukan untuk menghasilkan minuman ringan berkualitas tinggi. 3.1.3 Merek Dagang 10 Merek dagang “Coca-Cola” adalah aset yang paling bernilai bagi The Coca-Cola Company. Merek dagang Coca-Cola didaftarkan dikantor Hak Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat pada tahun 1893. Kemudian diikuti dengan merek “ Coke” pada tahun 1942. Botol dengan bentuk unik dan mudah dikenali oleh para konsumen telah diakui sebagai merek dagang oleh Kantor Hak Paten dan Merek Dagang Amerika Serikat pada tahun 1977. Pengakuan registrasi ini merupakan penghargaan khusus yang hanya diberikan pada kemasan-kemasan tertentu. Pada tahun 1982, The Coca-Cola Company memperkenalkan “Diet Coke” kepada konsumen USA, yang menandai dimulainya perluasan merek dagangnya. Tahun selanjutnya perusahaan melihat perlunya mengenalkan produk-produk tambahan yang menunjang nama Coca-Cola. Saat ini, Coca-Cola merupakan minuman ringan yang paling digemari diseluruh dunia, juga merupakan merek dagang yang paling dikenal dan paling dikagumi diseluruh dunia, dikenal oleh lebih 90% penduduk dunia. 3.1.4 Produk Minuman Ringan The Coca-Cola Company memperhatikan keinginan konsumen yang berbeda di masing-masing negara dimana perusahaan beroperasi, dengan menciptakan dan memperkenalkan produk-produk baru. Melengkapai Coca-Cola klasik – minuman ringan nomor satu dunia – ada serangkaian produk dari The Coca-Cola Company yang diluncurkan unruk memenuhi setiap selera. Berikut ini diantaranya: 11 Diet Coke: Diperkenalkan pada tahun 1982, merupakan Coca-Cola Diet nomor satu di USA dan seluruh dunia; oleh Advertising Age digelari sebagai “Brand of Decade” pada tahun 1990, di Indonesia diluncurkan pada tahun 1986. Sprite : Diperkenalkan pada tahun 1961, masuk kategori minuman ringan dengan penjualan terbaik nomor lima di dunia, di Indonesia diluncurkan pada tahun 1975 dan hingga saat ini telah menjadi minuman ringan dengan penjualan tertinggi diantara kelompok produk Coca-Cola di Indonesia. Fanta : Dikembangkan di Eropa selama perang dunia II, merupakan minman ringan dengan penjualan terbaik nomor empat diseluruh dunia, diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1973 dan sekarang menjadi salah satu minuman favorit remaja Indonesia. 3.1.5 Coca-Cola di Indonesia Coca-Cola System di Indonesia terdiri dari PT. Coca-Cola Indonesia (CCI) sebagai anak perusahaan dari The Coca-Cola Company dan seluruh pabrik pembotolannya, salah satunya adalah PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI). CCBI memiliki 10 pabrik pembotolan di seluruh Indonesia; yaitu Medan, Padang, Lampung, Bekasi, Bandung, Semarang, Surabaya, Balikpapan, Makassar dan Denpasar. CCBI memproduksi dan mendistribusikan produk-produk Coca-Cola ke seluruh Indonesia, kecuali Sulawesi Utara dan Gorontalo. “Coca-Cola” pertama kali diperkenalkan di Indonesia pada tahun 1927 dan mulai diproduksi secara lokal pada tahun 1932 di satu pabrik yang berlokasi di Jakarta. Selain Coca-Cola produk-produk lainnya yang diproduksi di Indonesia 12 adalah Coca-Cola Zero, Diet Coke, Sprite, Fanta, Frestea, Powerade, ExtraJoss, A&W dan Schweppes. CCBI adalah anak perusahaan dari Coca-Cola Amatil Limited (CCA) yang berkantor pusat di Sydney, Australia. 3.1.6 Coca-Cola di Jawa Tengah Perusahaan Coca-Cola di Jawa Tengah dirintis oleh dua orang pengusaha yaitu Bapak Partogius Hutabarat (alm) dan Bapak Mugijanto. Nama yang dipilih adalah PT. Pan Java Bottling Company, resmi didirikan pada tanggal 1 November 1974 diatas lahan seluas 8,5 ha, dan mulai beroperasi pada tanggal 5 Desember 1976. Pada bulan April 1992 Pan Java Bottling bergabung dengan Coca-Cola Amatil Limited Australia, sehingga sejak itu berubah namanya menjadi PT. CocaCola Amatil Indonesia Central Java. Kemudian sejak tanggal 1 Juli 2002 berubah menjadi PT. Coca-Cola Bottling Indonesia (CCBI) Central Java Operation, sedangkan untuk distributor bernama PT. Coca-Cola Distribution Indonesia (CCDI). 3.1.7 Visi dan Misi Coca-Cola Amatil Indonesia Central Java Visi: Menjadi perusahaan produsen minuman terbaik di Asia Tenggara. Misi: Memberikan kesegaran kepada pelanggan dan konsumen dengan rasa bangga dan semangat sepanjang hari, setiap hari. 13 Bertekat memberikan nilai terbaik bagi pemegang saham dan menjadi perusahaan minuman non-alkohol yang tumbuh terdepan dalam pasar minuman. 3.2 Bidang Usaha Perusahaan PT. Coca-Cola Amatil Indonesia merupakan salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak pada bidang minuman soda non-alkohol dan minuman ringan dengan merek-merek unggulan seperti: 1. Coca-Cola 7. Aquarius Isotonic 2. Fanta 8. Ades 3. Sprite 9. Minute Maid Nutriboost 4. Frestea 10. A&W 5. Minute Maid Pulpy 11. Scheppess 6. Powerade Isotonic 12. Diet Coke 14 3.4 Struktur Organisasi Berikut ini adalah struktur organisasi Coca-Cola Amatil Indonesia serta tugas dan tanggung jawab dan wewenangnya: General Manager Secretary Technical Operation & Logistic Manager Finance Manager Human Resource Manager General Sales Manager Bussines Service Manager Public Relation Manager PR Officer Plant Adm Officer PR Spv DOP Manager WH & Trans Manager QA Manager ME Manager Prod Manager QMS Spv QMS Officer EMS/OHS Spv Gambar 3.1 Struktur Organisasi 1. General Manager a. Memimpin, mengendalikan mengkoordinasi serta megawasi kegiatan-kegiatan penyelenggaraan perusahaan sesuai dengan rencana. 15 b. Menjalin hubungan baik dengan instansi-instansi, lembaga, atau individu diluar perusahaan demi kelancaran kepentingan perusahaan, serta mengadakan kerjasama dengan perusahaan lain. 2. Sekretaris a. Menangani korespondensi dan menyimpan surat-surat dan keterangan-keterangan penting. b. Menyimpan bahan, mengikuti dan membuat notulen pada saat diadakan rapat atau pertemuan. c. Mengatur data administrasi perusahaan. d. Mengatur jadwal atasan. e. Membuat surat-surat. 3. Technical Operation and Logistic Manager Fungsi utama Technical Operation and Logistic Manager adalah mengorganisir kegiatan-kegiatan, mulai dari pengadaan barang produksi dan tanggung jawab atas alat-alat produksi perusahaan. Technical Operation and Logistic Manager membawahi beberapa bagian yaitu bagian: a. Production manager: Bertanggung jawab atas atas kelancaran operational produksi dalam perusahaan. b. Quality Assurance Manager: Memastikan ketentuan atau persyaratan yang dikeluarkan CCAI dilaksanakan dengan baik dalam menganalisa pengolahan limbah. kegiatan produksi dan 16 c. Demand and Operation Planning Manager: Bertanggung jawab atas perencanaan serta pengendalian produksi, status inventori produk dan row material pendukung produksi. d. Warehousing and Transportation Manager: Membuat laporan anggaran bagian pemasaran dan meliputi penjualan, alat transportasi dan biaya-biaya lainnya. e. Maintenance Engineering Manager: Bertanggung jawab atas perawatan, serta perbaikan mesin produksi guna kelancaran produksi. f. Quality Management System Manager Bertanggung jawab atas tinjauan produksi dan logistik, pengarsipan data Technical Operation Logistic. 4. Finance Manager a. Accounting Service: Memeriksa posisi Keuangan perusahaan dan membuat laporan pemasukan maupun pengeluaran perusahaan. b. Accounting Manager: Mengkoordinasikan akuntan yang akan memeriksa seluruh keuangan perusahaan baik pemasukan maupun pengeluaran. c. Financial Analyst and Controller Manager: Mengendalikan posisi keuangan perusahaan dengan menyusun financial statement serta melaksanakan review terhadap master budget dan membuat rencana budget tahunan dan membuat budget control dan laporan analisa sehingga dapat digunakan sebagai dasar 17 dalam megalokasikan sumber dana untuk tiap departemen perusahaan d. Management Information System Officer: Menyusun laporan secara periodik untuk kontrol perencanaan dan pertimbangan dalam mebuat suatu keputusan manajemen, memproses data serta menganalisa dan menyediakan informasi untuk mendukung manajemen. e. Supply Manager: Bersama dengan GM mengadakan kerja sama dengan perusahaan lain dalam penyediaan kebutuhan perusahaan, membuat rencana pembelian semua kebutuhan, dan melaksanakan penyusunan anggaran dan penentuan harga, jumlah serta supplier berang-barang dan bahan-bahan kebutuhan perusahaan. 5. General Sales Manager a. Sales Manager: Mengkoordinasikan pelaksanaan rencana yang telah disusun dan mengawasi pelaksanaan kegiatan serta mengevalusi hasil dan rencana kerja dan warehouse sesuai sasaran yang telah ditetapkan dan mengendalikan efisien pemakaian sarana yang ada pada warehouse dan bertanggung jawab atas pengumpulan botol kosong sesuai batas standar yang telah ditetapkan. b. Marketing Development Manager: Mengkoordinasikan dalam pembuatan rencana kerja, pengendalian dan membuat laporan tentang kegiatan dalam pengembangan pasar, 18 advertising, administrasi pemasaran dan transportasi pemasaran setiap warehouse, mengdakan pengamatan situasi pasar dan memberi saran pada sales manajer dan koordinator warehouse. c. Marketing Service Manager: Melakukan penjualan dan promosi melalui periklanan, sponsorship dan personal selling dan menetapkan strategi perencanaan penjualan dan promosi barang prosuksi perusahaan. d. Public Affair and Communication Manager: Bertanggung jawab atas terlaksananya proses hubungan baik dengan instansi luar dan masyrakat umum serta menjadi juru bicara perusahaan dan mengumpulkan saran dan kritik atau kompilasi dari konsumen atas produk yang dihasilkan perusahaan. 6. Human Resources Manager a. Learning and Recruitment Manager: Merancang dan melaksanakan sistem dan prosedur rekruitmen, pengembangan karir pegawai, sinkronisasi sistem dan prosedur perencanaan kerja, mengatur kebutuhan penempatan tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan. b. Personal Administrasi Manager: Merancang sistem presensi seluruh karyawan dan terlaksananya proses penilaian pelaksanaan pekerjaan pada karyawan perusahaan, membuat rencana pengendalian dan administrasi personil. anggaran administrasi pengawasan semua serta pelaksana melakukan dibidang 19 c. Compensation and Benefit Manager: Mengkoordinasikan pelaksanaan pelayanan kesejah teraan karyawan yang meliputi asuransi tenaga kerja, kantin, poliklinik, serta penyelenggaraan olahraga dan rekreasi bagi karyawan, dan mengatur sistem penggajian karyawan perusahaan.