Halaman!! !!1! ! SIARAN PERS DORONG PEMBERDAYAAN

advertisement
!
SP- 82/DKNS/OJK/8/2016
SIARAN PERS
DORONG PEMBERDAYAAN EKONOMI RAKYAT DAN PERLINDUNGAN
KONSUMEN, OJK BENTUK TIM PERCEPATAN AKSES KEUANGAN DAERAH
(TPAKD) DAN SATGAS WASPADA INVESTASI PROVINSI JAMBI
Jambi, 29 Agustus 2016. OJK bersama Pemerintah Provinsi Jambi mengukuhkan
terbentuknya Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD) Provinsi Jambi,
sebagai bagian dari program inklusi keuangan nasional yang digagas OJK.
Bersamaan dengan itu, dibentuk pula Satuan Tugas Penanganan Dugaan
Tindakan Melawan Hukum di Bidang Penghimpunan Dana Masyarakat dan
Pengelolaan Investasi atau Satgas Waspada Investasi dalam rangka meningkatkan
perlindungan konsumen di sektor jasa keuangan, khususnya di Provinsi Jambi.
Pengukuhan TPKAD Provinsi Jambi dilakukan oleh Gubernur Jambi H. Zumi Zola
Zulkifli disaksikan oleh Anggota Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan
Perlindungan Konsumen Kusumaningtuti S. Soetiono.
Kusumaningtuti dalam sambutannya mengatakan keberadaan TPAKD ditujukan
untuk mendorong tumbuh kembangnya sektor riil sehingga dapat menggerakkan
perekonomian di daerah, dengan didukung penuh oleh sektor jasa keuangan.
“TPAKD harus dapat dirasakan manfaatnya kepada masyarakat mengingat masih
banyak masyarakat Indonesia yang membutuhkan dukungan dalam memulai dan
mengembangkan usahanya, termasuk dukungan dalam bentuk penyediaan akses
ke sektor jasa keuangan,” katanya.
Gubernur Jambi juga mengajak seluruh komponen yang tergabung dalam TPAKD
untuk bekerja dan bersinergi sehingga program yang telah disusun dan
diimplementasikan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat di Provinsi Jambi.
Salah satu program TPAKD Provinsi Jambi yang akan dijalankan terkait
pengembangan sektor riil adalah dengan mendorong percepatan akses pembiayaan
perbankan dan industri keuangan lainnya, dengan target usaha rakyat yang telah
dipersiapkan diantaranya pembiayaan untuk petani Singkong Gajah, Kopi
Liberika, Tebu, Jahe dan Sawit.
TPAKD merupakan forum koordinasi antar instansi dan stakeholders yang
bertujuan untuk meningkatkan percepatan akses keuangan di daerah dalam
rangka mendorong pertumbuhan ekonomi daerah serta mewujudkan masyarakat
yang lebih sejahtera.
Berdasarkan survey yang dilakukan OJK, tingkat literasi keuangan masyarakat
baru mencapai 21,8% yang berarti baru 21 dari 100 penduduk yang memiliki
tingkat pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan keyakinan mengenai sektor
jasa keuangan, produk dan layanannya. Adapun tingkat inklusi keuangan baru
mencapai 59,7% yang berarti baru 59 dari 100 penduduk yang telah
Halaman!!ǀ!!1!
!
!
memanfaatkan produk dan layanan di sektor jasa
keuangan. Sebagian besar masih didominasi produk dan layanan di sektor
perbankan.
Pembentukan TPAKD merupakan tindak lanjut dari Radiogram Menteri Dalam
Negeri No.T-900/634/Keuda tanggal 19 Februari 2016 yang isinya meminta Kepala
Daerah dalam hal ini Gubernur, Bupati dan Walikota untuk membentuk TPAKD di
Provinsi/Kabupaten/Kota bersama-sama OJK di wilayah tersebut.
Sementara, pembentukan Satgas Waspada Investasi Daerah merupakan tindak
lanjut dari kesepakatan kerjasama antara OJK dengan kementerian dan lembaga
seperti Kepolisian RI, Kejaksaan RI, Kementerian Perdagangan, Kementerian
Komunikasi dan Informatika, Kementerian Koperasi dan UKM, serta Badan
Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) pada tanggal 21 Juni 2016.
Kerjasama ini ditujukan untuk mencegah dan menangani maraknya tawaran dan
praktek investasi ilegal yang cukup meresahkan masyarakat, melalui upaya
preventif, kuratif dan represif (penegakan hukum).
Kehadiran Satgas Waspada Investasi, khususnya di Provinsi Jambi,
dilatarbelakangi masih seringnya masyarakat menerima penawaran investasi dari
pihak-pihak yang tidak memiliki perizinan dalam pengelolaan investasi dan
penghimpunan dana masyarakat. Masyarakat ditawarkan investasi dengan janji
keuntungan yang sangat tinggi diluar batas kewajaran, melibatkan tokoh agama
dan masyarakat untuk mempermudah mendapatkan keyakinan konsumen, dan
menampilkan konsumen awal yang dianggap telah sukses berinvestasi.
Akibatnya, banyak masyarakat yang tergiur dan ikut dalam investasi tanpa izin,
sehingga pada akhirnya mereka menderita kerugian karena dananya telah
disalahgunakan untuk membayar imbalan nasabah lama ataupun dilarikan oleh
pemilik perusahaan yang menawarkan investasi tersebut.
Kusumaningtuti mengajak Satgas Waspada Investasi Provinsi Jambi untuk
proaktif dalam melindungi masyarakat dengan senantiasa mengingatkan
masyarakat untuk berhati-hati terdahap tawaran investasi yang tidak masuk akal
dengan menjanjikan keuntungan yang sangat besar.
Gubernur Jambi mengharapkan keberadaan Satgas Waspada Investasi mampu
menangani permasalahan investasi ilegal yang selama ini sudah meresahkan
masyarakat dan menimbulkan kerugian yang tidak sedikit.
OJK juga telah menyediakan alert portal sebagai sarana bagi masyarakat untuk
mengecek nama-nama perusahaan/pihak yang tidak memiliki izin menawarkan
investasi melalui website edukasi keuangan OJK di http://sikapiuangmu.ojk.go.id.
Selain itu, OJK mendorong partisipasi aktif masyarakat untuk menyampaikan
informasi terkait penawaran investasi yang mencurigakan melalui telepon 1-500655, email [email protected], atau [email protected]
***
Untuk Informasi lebih lanjut:
Darwisman,
Kepala
OJK
Provinsi
[email protected]. www.ojk.go.id
Jambi.
Telp
021.xxxx.
Email:
Halaman!!ǀ!!2!
!
Download