BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Bahan ajar akan menentukan kualitas pembelajaran yang baik. Lembar Kegiatan Peserta Didik (LKPD) merupakan salah satu bahan ajar dan sumber belajar yang berperan sebagai penunjang dalam proses pembelajaran. Berdasarkan hasil wawancara yang telah peneliti lakukan di salah satu SD negeri di Kecamatan Sokaraja, ditemukan bahwa sumber belajar yang paling sering digunakan dalam proses pembelajaran di kelas IV adalah LKPD. Guru terbiasa menggunakan LKPD yang diperoleh dari hasil membeli dan bukan dibuat sendiri oleh guru. Hal ini dikarenakan sekolah sudah lama berlangganan LKPD yang diperoleh dari sales. Sebelum tahun ajaran baru dimulai, sales sudah menawarkan berbagai macam LKPD ke sekolah. Selain itu, guru berangapan bahwa dengan membeli LKPD kepada sales, maka guru tidak kerepotan lagi untuk mencari bahan ajar yang baru. Menurut Prastowo (2014:203) LKPD sebenarnya bisa dibuat sendiri oleh guru yang bersangkutan, sehingga LKPD dapat lebih menarik serta lebih kontekstual dengan situasi dan kondisi sekolah ataupun lingkungan sosial budaya peserta didik. Berdasarkan uraian tersebut terlihat kesenjangan antara kenyataan dan harapan sehingga perlu dilakukan penelitian dan pengembangan. Sebelum melakukan penelitian, dilakukan analisis sederhana terhadap beberapa LKPD yang digunakan di beberapa SD negeri di Kecamatan Sokaraja. Analisis ini mengacu pada kriteria kualitas LKPD menurut Hendro 1 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN…, RIZKA PRATIWI, FKIP UMP, 2015 Darmojo dan Jenny R.E. (Widjajanti, 2008:3). Hasil analisis sederhana LKPD materi energi panas dan bunyi (tabel: Lampiran I) yaitu pada LKPD pertama “Cemara” yang diterbitkan oleh Putra Nugraha belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. LKPD kedua “Cemerlang” yang diterbitkan oleh Usaha Makmur Solo belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. LKPD ketiga “Cerah” yang diterbitkan oleh CV. Teguh Karya belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. LKPD keempat “Cermat” yang diterbitkan oleh Adinugraha Solo belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. LKPD kelima “Satria” yang diterbitkan oleh CV. Adinugraha belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. LKPD keenam “Horison” yang diterbitkan oleh Masmedia Buana Pustaka belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. LKPD ketujuh “Fokus” yang diterbitkan oleh CV. Sindunata belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis. Berdasarkan hasil analisis tersebut dapat disimpulkan bahwa semua LKPD yang digunakan di beberapa SD negeri di Kecamatan Sokaraja belum memenuhi syarat didaktik, konstruksi dan teknis sehingga LKPD dinyatakan belum layak untuk digunakan dalam proses pembelajaran. Dari kondisi tersebut perlu dilakukan pengembangan LKPD menggunakan penerapan model dan teknik yang sesuai. Model yang dapat diterapkan untuk pengembangan LKPD adalah Project Based Learning, mengingat LKPD merupakan Lembar Kegiatan Peserta Didik yang berisi tentang petunjuk dan pedoman peserta didik dalam melakukan kegiatan untuk menggali keterampilan peserta didik agar lebih memahami materi. Model 21 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN…, RIZKA PRATIWI, FKIP UMP, 2015 Project Based Learning merupakan model yang menggunakan masalah sebagai langkah awal kemudian peserta didik melakukan aktivitas berupa penyelesaian proyek tertentu. Proyek yang digunakan pada penelitian ini berupa proyek penyelidikan dan percobaan pada pokok bahasan energi panas dan bunyi. Peserta didik menyelidiki serta melakukan percobaan untuk menentukan dan membuktikan sifat-sifat energi panas dan bunyi. Pembelajaran model ini dapat dipadukan menggunakan teknik Mind Mapping. Teknik ini dikembangkan berdasarkan cara kerja otak yaitu memancar kesegala arah. Semua ide ataupun gagasan peserta didik dapat dengan mudah dituangkan dalam Mapping, sehingga sangat membantu ketika peserta didik telah melaksanakan suatu proyek. Berdasarkan latar belakang di atas, penelitian pengembangan LKPD ini sangat bermanfaat untuk dilaksanakan demi proses pembelajaran yang lebih berkualitas dan bermakna sehingga sangat penting untuk diteliti. Peneliti berencana untuk mengembangkan LKPD dengan materi khusus energi panas dan bunyi kelas IV berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping. B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah penelitian ini, yaitu: 1. Bagaimana penggunaan LKPD materi energi panas dan bunyi kelas IV sebelum dilakukan pengembangan? PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN…, RIZKA PRATIWI, FKIP UMP, 2015 2. Bagaimana pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV? 3. Bagaimana validitas pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV? 4. Bagaimana pengaruh LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPA materi energi panas dan bunyi di kelas IV? 5. Bagaimana aktivitas peserta didik menggunakan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV? 6. Bagaimana respon guru terhadap pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV? 7. Bagaimana respon peserta didik terhadap pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV? C. Tujuan Penelitian Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, tujuan penelitian dan pengembangan ini, yaitu: 1. Mengetahui penggunaan LKPD materi energi panas dan bunyi kelas IV sebelum dilakukan pengembangan. 23 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN…, RIZKA PRATIWI, FKIP UMP, 2015 2. Mengembangkan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV. 3. Mengetahui validitas pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV. 4. Mengetahui pengaruh LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping terhadap prestasi belajar IPA materi energi panas dan bunyi di kelas IV. 5. Mengetahui aktivitas peserta didik menggunakan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV. 6. Mengetahui respon guru terhadap pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV. 7. Mengetahui respon peserta didik terhadap pengembangan LKPD materi energi panas dan bunyi berbasis model Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping di kelas IV. D. Manfaat Penelitian Berdasarkan tujuan penelitian di atas, manfaat penelitian yang diharapkan dari penelitian ini, yaitu: 1. Bagi peserta didik Penelitian ini bermanfaat bagi pengembangan diri peserta didik melalui model Project Based Learning dan teknik Mind Mapping. Selain itu PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN…, RIZKA PRATIWI, FKIP UMP, 2015 penelitian ini bermanfaat agar peserta didik dapat menemukan arahan yang terstruktur untuk memahami materi yang diberikan guru. 2. Bagi guru LKPD dengan model pembelajaran Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping memudahkan guru dalam kegiatan pembelajaran, karena peserta didik akan menjadi lebih aktif. Selain itu pengembangan LKPD ini dapat menjadi acuan guru untuk dapat mengembangkan LKPD sendiri sehingga nantinya tidak perlu membeli LKPD lagi. 3. Bagi sekolah LKPD dengan model pembelajaran Project Based Learning dengan teknik Mind Mapping dapat dijadikan arsip sekolah agar dapat memberikan inspirasi bagi guru lainnya untuk dapat mengembangkan LKPD yang sesuai dengan persyaratan LKPD yang baik. 4. Bagi peneliti Manfaat penelitian ini bagi peneliti sendiri yaitu sebagai pengalaman dalam pembuatan bahan ajar dan sumber belajar LKPD dalam rangka mempersiapkan diri menjadi guru profesional. 25 PENGEMBANGAN LEMBAR KEGIATAN…, RIZKA PRATIWI, FKIP UMP, 2015