BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia diklasifikasikan ke dalam sembilan sektor (sumber: http://www.idx.co.id, 2010). Sembilan sektor tersebut, meliputi: (1) sektor pertanian, (2) sektor pertambangan, (3) sektor industri dasar dan kimia, (4) sektor aneka industri, (5) sektor industri barang konsumsi, (6) sektor properti, real estate dan kontruksi bangunan, (7) sektor transportasi dan infrastruktur, (8) sektor keuangan, dan (9) sektor perdagangan, jasa, dan investasi. Investor mempunyai tujuan utama yaitu mencari pendapatan baik berupa pendapatan dividen maupun capital gain (Rahmawati, 2015). Sektor properti, real estate, dan kontruksi bangunan adalah salah satu sektor yang menarik perhatian dikarenakan jumlah penduduk Indonesia yang selalu mengalami peningkatan untuk setiap lima tahunnya (lampiran 1), sehingga kebutuhan akan properti dan real estate juga mengalami peningkatan dan harga tanah mengalami kenaikan. Rumah susun sederhana dan perumahan nasional merupakan contoh dari properti dan real estate yang mengalami peningkatan dalam setiap tahunnya (lampiran 2). Pendirian bangunan dibutuhkan keahlian dari kontruksi bangunan sehingga antara property, real estate, dan kontruksi bangunan akan saling berhubungan satu dengan yang lain. Sektor properti, real estate, dan kontruksi bangunan adalah 1 investasi yang sangat menguntungkan di dalam pasar modal berdasarkan alasan tersebut. Informasi merupakan suatu kebutuhan yang mendasar bagi investor di pasar modal (Kurnianingsih, 2014). Pengumuman pembagian dividen adalah salah satu informasi yang dibutuhkan investor. Investor menggunakan pengumuman dividen sebagai informasi dalam menilai harga saham. Perubahaan pada harga saham (abnormal return) menunujukan adanya reaksi pasar. Pengumuman dividen juga mempengaruhi volume perdagangan saham. Perubahan volume perdagangan saham di pasar modal menunjukkan aktivitas perdagangan saham yang dilakukan investor dan merupakan indikator dalam mengukur reaksi pasar dengan menggunakan trading volume activity. Reaksi pasar dapat diukur dengan dengan melihat abnormal return saham yang diterima investor dan perubahan volume perdagangan yang ditunjukkan dengan meningkatnya aktivitas perdagangan saham di pasar modal (Ardiawan, 2015). Teori signalling menyatakan bahwa informasi yang terkandung dalam pengumuman dividen sangat berarti bagi investor sehingga dapat mempengaruhi return saham (Yapitro, Hananto dan Linuwih, 2013). Informasi yang terkandung dalam dividen dapat dilihat dari nilai perubahan pada dividen yang terbagi dalam kategori, meliputi: (1) dividen tetap, (2) dividen naik, (3) dividen turun, (4) dividen omisi, dan (5) dividen inisiasi. Kenaikan nilai dividen dan nilai dividen yang tetap dianggap sebagai informasi yang baik (good news) sehingga pasar akan bereaksi positif, sedangkan untuk penurunan nilai dividen dianggap sebagai informasi yang buruk (bad news) sehingga pasar bereaksi negatif. Perusahaan 2 yang menetapkan kebijakan membayar dividen pertama kali atau dividen inisiasi merupakan sinyal positif dan pasar cenderung akan bereaksi positif, sedangkan kebijakan perusahaan untuk menghapus pembayaran dividen pertama kalinya atau dividen omisi cenderung merupakan sinyal kurang baik sehingga pasar akan bereaksi negatif. Penelitian tentang pengaruh perubahan nilai dividen terhadap reaksi pasar telah dilakukan sebagai berikut (lampiran 3, 4, dan 5). 1. Penelitian Desmond (2006) dan Heryana (2013) menyatakan bahwa pengumuman dividen tidak mengandung informasi sehingga pasar tidak bereaksi, tetapi hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian yang dilakukan oleh Kurnianingsih (2014) yang menyatakan bahwa pengumuman dividen memiliki kandungan informasi sehingga pasar bereaksi. 2. Penelitian Dasilas (2011) menyatakan bahwa terdapat reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen tetap dengan indikator harga saham yang konstan, tetapi hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Abdullah (2008) menyatakan bahwa perusahaan yang membagikan dividen tetap tidak signifikan terhadap harga saham. 3. Penelitian Dasilas (2011) menyatakan bahwa ada reaksi pasar terhadap nilai dividen tetap dengan indikator volume perdagangan yang konstan. 4. Penelitian Abdullah (2008) menyatakan perusahaan yang membagikan dividen naik tidak signifikan terhadap harga saham, tetapi penelitian tersebut bertolak belakang dengan Dasilas (2011) menyatakan bahwa ada reaksi pasar yang positif terhadap peningkatan nilai dividen dengan indikator harga saham. 3 5. Penelitian Azka (2013) menyatakan bahwa pada dividen naik tidak adanya perbedaan trading volume activity yang signifikan sebelum dan setelah pengumuman kenaikan dividend per share yang berarti pengumuman dividen naik tidak mengandung informasi yang penting sehingga pasar bereaksi negatif, tetapi hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Dasilas (2011) menyatakan bahwa ada reaksi pasar yang positif terhadap peningkatan nilai dividen dengan indikator volume perdagangan. 6. Penelitian Yahyaee, Pham, dan Walter (2010) menyatakan bahwa dividen turun mengalami reaksi yang signifikan terhadap turunnya harga saham. 7. Penelitian yang dilakukan Puspito (1998) menyatakan bahwa tidak ada perbedaan rata-rata aktivitas volume perdagangan saham yang signifikan pada pengumuman pembagian dividen turun selama 21 hari, tetapi hasil penelitian tersebut bertolak belakang dengan penelitian Dasilas (2005) menyatakan bahwa ada reaksi pasar yang negatif terhadap penurunan nilai dividen dengan indikator volume perdagangan. 8. Penelitian Sare, Kumah, dan Salakpi (2014) menyatakan pengumuman dividen inisiasi disambut positif oleh investor dengan indikator abnormal return, sedangkan menurut Astuti (2012) menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan rata-rata harga saham (abnormal return) sebelum dan sesudah inisiasi dividen yang dapat diartikan bahwa tidak ada reaksi pasar terhadap dividen inisiasi. 9. Penelitian yang dilakukan oleh Astuti (2012) menyatakan bahwa pada dividen inisiasi terdapat reaksi pasar sebelum dan sesudah pengumuman dividen dengan indikator trading volume activity, sedangkan menurut Bukit dan 4 Hartono (2000) menyatakan bahwa pengumuman pembayaran dividen (dividen inisiasi) dengan indikator trading volume activity pasar tidak bereaksi. 10. Penelitian Bukit dan Hartono (2000) menyatakan bahwa pasar tidak bereaksi terhadap dividen omisi dengan abnormal return, sedangkan menurut Michaely, Thaler, dan Womack (1994) menyatakan bahwa terdapat reaksi harga saham pada dividen omisi. 11. Penelitian Michaely, Thaler, dan Womack (1994) yang menyatakan abnormal volume perdagangan berpengaruh positif terhadap dividen omisi, sedangkan menurut Bukit dan Hartono (2000) menyatakan pasar tidak bereaksi terhadap penghapusan dividen pertama kali dengan indikator volume perdagangan. Penelitian ini merujuk pengembangan dari hasil studi Desmond (2006), Kurnianingsih (2014), Dasilas (2011), Abdullah (2008), Azka (2013), Heryana (2013), Yahyaee, Pham, Walter (2010), research gap, uraian latar belakang, dan teori signaling, sehingga penelitian ini mengambil judul “REAKSI PASAR TERHADAP PERUBAHAN DIVIDEN MELIPUTI DIVIDEN TETAP, DIVIDEN NAIK, DIVIDEN TURUN, DIVIDEN INISIASI, DAN DIVIDEN OMISI DENGAN INDIKATOR ABNORMAL RETURN DAN TRADING VOLUME ACTIVITY (Studi kasus perusahaan yang terdaftar di Sektor Properti, Real Estate, dan Kontruksi Bangunan pada Tahun 1998 - 2015)”. B. Perumusan Masalah Hasil penelitian sebelumnya menunjukan adanya research gap dari penelitian terdahulu tentang adanya reaksi pasar terhadap perubahan dividen. Pada 5 tabel 1.1 mengungkapkan bahwa adanya perbedan hasil penelitian (research gap) dari penelitian sebelumnya. Tabel 1.1 Research Gap Bereaksi Nama Hasil Penelitian Firth (1994), Pengumuman dividen Setiawan dan memiliki kandungan Hartono (2002), informasi ke pasar. dan Kurnianingsih (2014) Dasilas (2011) Terdapat reaksi pasar terhadap dividen tetap dan dividen naik dengan indikator harga saham. Dasilas (2009) Terdapat reaksi pasar terhadap dividen naik dengan indikator volume perdagangan. Dasilas (2005) Terdapat reaksi pasar terhadap dividen turun dengan indikator volume perdagangan. Sare, Kumah, Terdapat reaksi pasar dan Salakpi terhadap dividen (2014) inisiasi dengan indikator harga saham. Astuti (2012) Terdapat reaksi pasar terhadap dividen inisiasi dengan indikator volume perdagangan. Herdani (2015) Terdapat reaksi pasar terhadap dividen omisi dengan indikator harga saham. Michaely, Terdapat reaksi pasar Thaler, dan terhadap dividen omisi Womack (1994) dengan indikator volume perdagangan. Sumber: lampiran 3, 4, dan 5 Tidak Bereaksi Nama Hasil Penelitian Vieira dan Pengumuman dividen Raposo (2007), tidak memiliki dan Desmond kandungan informasi (2006) ke pasar. Abdullah (2008) Tidak terdapat reaksi pasar terhadap dividen tetap dan dividen naik dengan indikator harga saham. Azka (2013) Tidak terdapat reaksi pasar terhadap dividen naik dengan indikator volume perdagangan. Puspito (1998) Tidak terdapat reaksi pasar terhadap dividen turun dengan indikator volume perdagangan. Astuti (2012) Terdapat reaksi pasar terhadap dividen inisiasi dengan indikator harga saham. Bukit dan Tidak terdapat reaksi Hartono (2000) pasar terhadap dividen inisiasi dengan indikator volume perdagangan. Michaely, Tidak terdapat reaksi Thaler, dan pasar terhadap dividen Womack (1994) omisi dengan indikator harga saham. Bukit dan Terdapat reaksi pasar Hartono (2000) terhadap dividen omisi dengan indikator volume perdagangan. 6 Dalam menjawab permasalahan penelitian tersebut dan yang akan digunakan dalam pengujian hipotesis dengan mengkonfirmasi pada teori signalling sehingga dirumuskan pertanyaan penelitian sebagai berikut. 1. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen tetap dengan indikator rata-rata abnormal return? 2. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen tetap dengan indikator rata-rata trading volume activity? 3. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen naik dengan indikator rata-rata abnormal return? 4. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen naik dengan indikator rata-rata trading volume activity? 5. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen turun dengan indikator rata-rata abnormal return? 6. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen turun dengan indikator rata-rata trading volume activity? 7. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen inisiasi dengan indikator rata-rata abnormal return? 8. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen inisiasi dengan indikator rata-rata trading volume activity? 9. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen omisi dengan indikator rata-rata abnormal return? 10. Apakah pasar bereaksi terhadap dividen omisi dengan indikator rata-rata trading volume activity? 7 C. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian secara umum adalah untuk menguji adanya reaksi pasar terhadap pengumuman dividen dengan mengkonfirmasi pada teori signaling. Sesuai dengan permasalahan dan pertanyaan dalam perumusan masalah sehingga tujuan penelitian dijabarkan sebagai berikut. 1. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen tetap dengan indikator rata-rata abnormal return dengan konfirmasi pada teori signaling. 2. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen tetap dengan indikator rata-rata trading volume activity dengan konfirmasi pada teori signaling. 3. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen naik dengan indikator rata-rata abnormal return dengan konfirmasi pada teori signaling. 4. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen naik dengan indikator rata-rata trading volume activity dengan konfirmasi pada teori signaling. 5. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen turun dengan indikator rata-rata abnormal return dengan konfirmasi pada teori signaling. 6. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen turun dengan indikator rata-rata trading volume activity dengan konfirmasi pada teori signaling. 7. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen inisiasi dengan indikator rata-rata abnormal return dengan konfirmasi pada teori signaling. 8 8. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen inisiasi dengan indikator rata-rata trading volume activity dengan konfirmasi pada teori signaling. 9. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen omisi dengan indikator rata-rata abnormal return dengan konfirmasi pada teori signaling. 10. Untuk mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap dividen omisi dengan indikator rata-rata trading volume activity dengan konfirmasi pada teori signaling. Penelitian ini berdasarkan atas adanya research gap tentang adanya reaksi pasar terhadap pengumuman dividen, selain itu penelitian ini juga menguji teori signaling, apakah hasil dari penelitian ini mendukung teori signaling. D. Manfaat Penelitian Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi pihak-pihak berikut. 1. Investor Penelitian ini agar dapat membantu investor dalam memberikan wawasan tambahan untuk pengambilan keputusan untuk berinvestasi di pasar modal. 2. Bagi Pembaca Penelitian ini agar menjadi masukan ataupun acuan bagi pembaca untuk melakukan penelitian selanjutnya. 9 3. Bagi Perusahaan Penelitian ini agar dapat memberikan sumbangan pemikiran kepada perusahaan dalam melakukan kebijakan pembagian dividen. E. Orisinalitas Penelitian Penelitian tentang adanya reaksi pasar terhadap pengumuman dividen telah dilakukan, antara lain (lampiran 3, 4, dan 4): Vieira dan Raposo (2007), Desmond (2006), Firth (1994), Setiawan dan Hartono (2002), Kurnianingsih (2014), Dasilas (2011), Abdullah (2008), Yahyaee, Pham, dan Walter (2010) dan Azka (2013). Penelitian ini akan mencari bukti tentang pasar bereaksi terhadap pengumuman dividen, namun demikian penelitian ini berbeda dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian ini membagi dividen ke dalam perubahan nilai dividen, meliputi: (1) dividen tetap, (2) dividen naik, (3) dividen turun, (4) dividen inisiasi, dan (5) dividen omisi. 10