pengembangan bahan ajar teks deskripsi berbasis penilaian autentik

advertisement
PENGEMBANGAN BAHAN AJAR TEKS DESKRIPSI
BERBASIS PENILAIAN AUTENTIK
Riami
Mahasiswa Magester Pendidikan Bahasa Indonesia
Abstrak: Hal yang tak kalah penting dalam rangka penyusunan
program pembelajaran adalah menyusun dan mengembangkan bahan
ajar. Bahan ajar yang dapat membantu anak untuk dapat memahami
teks secara mudah dan dapat menyusun teks meskipun dengan
sederhana. Untuk dapat menyusun bahan ajar teks ini kususnya
seharusnya guru memahami dulu struktur dan isi kompetensi dasar
dalam teks secara jelas. Apa saja kompetensi dasar pada silabus
bahasa Indonesia lalu tentukan draf materi yang akan disajikan.
Bertolak dari sini maka kita akan menyusun materi secara detail dan
memudahkan siswa dalam mempelajari teks.
Yang menjadi fokus penelitian ini adalah (1) bagaimanakah
kebutuhan bahan ajar teks deskripsi berbasis penilaian autentik
SMPN 2 Pakisaji kelas VII tahun Pelajaran 2016/2017, (2)
bagaimanakah proses pengem-bangan bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik SMPN 2 Pakisaji kelas VII Tahun
Pelajaran 2016/2017, , dan (3) bagaimanakah kelayakan bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian autentik pada mata pelajaran bahasa
Indonesia kelas VII SMPN 2 Pakisaji 2016/2017 pada semester
gasal?
Peneltian ini menggunakan model adaptasi Borg & Gall. Siklus
penelitian dan pengembangan sebagai berikut sebagai berikut (1)
penelitian dan pengumpulan informasi awal, (2) perencanaan, (3)
pengembangan produk awal, (4) evaluasi awal, (5) revisi Produk, (6)
uji coba lapangan, dan (7) evaluasi akhir. Indikator yang
dikembangkan yaitu 1) mengidentifikasi informasi dalam teks
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah,
dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca, 2)
menentukan isi teks deskripsi
objek (tempat wisata, tempat
bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll) yang didengar dan
dibaca, 3) menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks
deskripsi tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah,
dan atau suasana pentas seni daerah) yang didengar dan dibaca, dan
4) menyajikan data, gagasan, kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau
suasana pentas seni daerah)
secara tulis dan lisan dengan
memperhatikan struktur, kebahasaan baik secara lisan dan tulis.
Validasi produk dalam penelitian ini melibatkan empat ahli
meliputi ahli kebahasaan, ahli kegrafisan, ahli isi/materi dan ahli
penilaian atau asesmen
Dari hasil kajian uji coba ahli bahasa 79,19%, uji ahli materi
77,5%, uji kegrafisan 75%, uji ahli asesmen 96,7%, maka rata-rata
penilaian uji coba 82,09%. Dengan demikian, sesuai skala likert
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 375
buku yang dihasilkan sangat baik dan layak diproduksi dengan saran
sesuai yang dituliskan oleh para ahli
Kata Kunci: pengembangan, bahan ajar, teks deskripsi, penilaian autent
PENDAHULUAN
Dari sekian banyak guru mata
pelajaran jenjang sekolah menengah
pertama (SMP/MTs) dan sekolah
menengah atas (SMA/MA/SMK)
Guru mata pelajaran bahasa Indonesialah yang paling banyak mengalami kesulitan dalam implementasi
Kuriklum 2013. Simpulan ini berdasarkan fakta banyak guru bahasa
Indonesia yang mengalami kebingungan ketika menyusun perangkat pembelajaran dan melaksanakan
pembelajaran bahasa Indonesia berdasarkan Kurikulum 2013 (Priyatni,
2014:V).
Keadaan yang semacam ini
tidak boleh dibiarkan terus menerus.
Harus diupayakan jalan keluar. Hal
yang tak kalah penting dalam rangka
penyusunan program pembelajaran
adalah menyusun dan mengembangkan bahan ajar. Bahan ajar yang dapat
membantu
anak
untuk
dapat
memahami teks secara mudah dan
dapat menyusun teks meskipun
dengan sederhana. Untuk dapat
menyusun bahan ajar teks ini khususnya seharusnya guru memahami dulu
struktur dan isi kompetensi dasar
dalam teks secara jelas. Apa saja
kompetensi dasar
pada silabus
bahasa Indonesia lalu tentukan draf
materi
yang
akan
disajikan.
Berdasarkan hal ini maka diperlukan
penyusunan materi secara detail dan
memudahkan
siswa
dalam
mempelajari teks.
Pengembangan ini memperhatikan
kompetensi inti bahasa Indonesia
pada teks deskripsi yaitu memahami
pengetahuan (faktual, konseptual, dan
prosedural) berdasarkan rasa ingin
tahu tentang ilmu pengeta-huan,
teknologi, seni, budaya terkait
fenomena dan kejadian tampak mata.
Selain itu, mengikuti alur kompetensi
dasar yang ada di silabus yaitu (1)
mengidentifikasi informasi dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan
atau suasana pentas seni daerah) yang
didengar dan dibaca, (2) menentukan
isi teks deskripsi objek (tempat
wisata, tempat bersejarah, pentas seni
daerah, kain tradisional, dll) yang
didengardan dibaca, (3)
Menelaah struktur dan unsur kebahasaan dari teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata,
tem-pat
bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan
dibaca, (4) menyajikan data, gagasan,
kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah) secara tulis dan
lisan dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan baik secara lisan maupun
tulis.
Berdasarkan penjelasan di atas
kiranya sangat diperlukan penelitian
pengembangan bahan ajar yang dapat
dijadikan pegangan guru dalam
proses belajar mengajar. Bahan ajar
yang disusun harus dapat membantu
siswa belajar agar lebih mudah dalam
memahami
materi
dan
mempraktikannya. Hal inilah yang
mendorong penulis untuk melakukan
penelitian pengembangan bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
outentik SMP kelas VII tahun
pelajaran 2016/2017, semester gasal.
MANFAAT PENGEMBANGAN
Penelitian
ini
memiliki
manfaat pengembangan, baik secara
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 376
teoritis maupun praktis.
manfaat
teoritis maupun praktis dijelaskan
sebagai berikut.
Secara teori hasil penelitian
ini memberikan kontribusi bagi
pengembangan ilmu pengetahuan
dalam mendukung teori-teori yang
sudah ada yang berhubungan dengan
pengembangan bahan ajar Teks
deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMPN 2
Pakisaji.
Secara praktis penelitian pengembangan ini memberikan manfaat bagi beberapa pihak. Bagi guru
masukan dari hasil penelitian ini
untuk memperbaiki proses pembelajaran bahasa Indonesia khususnya
pada kompetensi dasar teks deskripsi.
Bagi siswa penelitian ini amat
berguna untuk membantu pemahaman
terhadap materi dan mempermudah
saat praktik menulis baik kelompok
maupun mandiri.
Bagi peneliti selanjutnya hasil
penelitian ini dapat dijadikan bahan
rujukan dan perbandingan dalam
melakukan penelitian lebih lanjut.
METODE PENGEMBANGAN
Pada bab ini dipaparkan
metode pengembangan penelitian
bahan ajar ini yaitu: 1) model
pengembangan,
2)
prosedur
pengembangan bahan ajar, dan (3)
tahap validasi dan penyempurnaan
atau revisi produk.
Model Pengembangan
Penelitian
pengembangan
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian otentik ini menggunakan
model pengembangan Research &
Development (R & D) dari Borg dan
Gall(2003:772) ialah penelitian yang
berorientasi untuk mengembangkan
dan memvalidasi produk-produk yang
digunakan
dalam pendidikan.
Pertimbangan yang digunakan dalam
memilih model ini (1) meliputi
pembelajar, materi, dan sajian bahan
ajar yang digunakan untuk mencapai
indikator
pembelajaran,
(2)
mengembangkan alat evaluasi guna
mengukur komponen bahan ajar
yang dikembangkan layak atau tidak,
(3) memberi peluang untuk merevisi
isi maupun sajian bahan ajar, (4)
menggunakan pendekatan sistem
dalam merangcang bahan ajar
sehingga membuka adanya peluang
dalam mengintegrasi semua variabel
yang mempengaruhi belajar melalui
desai pembelajaran, dan (5) memiliki
sifat prosedural dan sistematis yang
banyak digunakan
dalam bidang
pendidikan
Model pengembangan, menurut Borg
& Gall (2003) terdiri atas tiga tahap,
yaitu (1) tahap penelitian pendahuluan,
(2)
tahap
prosedur
pengembangan, dan (3) tahap uji
coba produk. Ketiga tahap tersebut
dirinci menjadi sepuluh langkah,
yaitu: (1) tahap penelitian awal dan
pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan produk
awal, (4) uji coba produk awal, (5)
merevisi produk hasi uji coba, (6) uji
coba lapangan, (7) penyempurnaan
produk hasil uji coba lapangan, (8)
pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10) diseminasi.
HASIL PENGEMBANGAN
Pada
bagian
bab
ini
dipaparkan hasil pengembangan
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik yang meliputi (1)
penyajian data analisis kebutuhan
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik, (2) prosedur
pengembangan bahan ajar, dan (3)
analisis data uji validasi ahli dan uji
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 377
coba praktisi dan revisi akhir bahan
ajar
Teks
Deskripsi
Berbasis
Penilaian Autentik
Penyajian Data Analisis Kebutuhan dan Uji Coba Awal (Draf)
Pengembangan bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
ini dikembangkan berdasarkan langkah-langkah penelitian pengembangan Borg & Gall (2005) yang
memuat 10 langkah kegiatan pengembangan. Dari 10 langkah tersebut dalam penelitian pengembangan
isi diadaptasi menjadi 9 langkah yaitu
(1) pengumpulan informasi kebutuhan bahan ajar, (2) perencanaan
pengembangan bahan ajar, (3) pengembangan produk awal, (4) uji
coba produk awal, (5) uji ahli dan
praktisi, (6) revisi produk, (7) uji
lapangan, (8) penyempurnaan produk
akhir, dan (9) diseminasi produk.
Adaptasi 9 langkah pengembangan
bahan ajar tersebut kemudian dikelompokkan menjadi 3 tahapan dasar
yang meliputi (1) tahapan perencanaan dan pengembamgan produk,
(2) tahap validasi produk, dan (3)
tahap penyempurnaan produk. Masing-masing tahapan penelitian pengembangan bahan ajar Teks Deskripsi Berbasis Penilaian Autentik
teks sastra akan dideskripsikan
sebagai berikut. Berdasarkan adaptasi model tersebut pengembangan
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penialaian autentik digambarkan
sebagai berikut ini.
Pengumpulan Informasi Kebutuhan Bahan Ajar
Kegiatan pengembangan bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik diawali dengan kegiatan
pengumpulan informasi kebutuhan
bahan ajar teks deskripsi. Pengumpulan informasi dilakukan untuk
mengetahui tingkat kebutuhan bahan
ajar sebagai dasar penyusunan bahan
ajar. Pengumpulan informasi kebutuhan bahan ajar teks Deskripsi
dilakukan mulai bulan Januari 2016
sampai dengan Februari 2016.
Pengumpulan informasi kebutuhan
bahan ajar Teks Deskripsi berbasis
penilaian autentik dilakukan melalui
(1)
Analisis
Kurikulum
mata
pelajaran bahasa Indonesia SMP kelas
VII, kajian buku teks bahasa
Indonesia, (2) analisis kebutuhan
bahan ajar teks Deskripsi dari siswa,
dan (3) analisis kebutuhan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
dari guru mata pelajaran bahasa
Indonesia.
Analisis Kurikulum dan Buku Teks
Pelajaran Bahasa Indonesia SMP
Pengumpulan
informasi
terkait
kebutuhan bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik yang pertama dilakukan adalah menganalisis
kurikulum dan silabus mata pelajaran
bahasa Indonesia. Analisis terhadap
kurikulum dan silabus mata pelajaran
bahasa Indonesia dilakukan dengan
menganalisis (1) kompetensi dasar
(KD) teks deskripsi dalam muatan
kuri-kulum terutama dalam silabus
mata pelajaran bahasa Indonesia kelas
VII, (2) jenis teks yang digunakan
dalam bahan ajar deskripsi, (3)
pengorganisasian bahan ajar tekas
deskripsi,
dan
(4)
model
pembelajaran
membaca
yang
dikembangkan, dan (5) model
penilaian. Berawal dari dari kelima
hal itu diperoleh informasi terkait
dengan jenis dan spesifikasi kebutuhan bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik untuk
siswa kelas VII SMPN 2 Pakisaji.
Telaah pustaka berikutnya dilakukan
terhadap buku teks bahasa Indonesia.
Analisis buku teks bahasa Indonesia
dilakukan untuk mengidentifikasi
kompetensi pembelajaran teks deskripsi yang tersedia dalam buku teks,
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 378
jenis teks digunakan dalam pembelajaran teks deskripsi, model pembelajaran yang dikembangkan, penggunaan bahasa, sistematika penyajian, dan jenis penilaian yang terdapat dalam buku teks. Dengan telaah
buku teks diperoleh informasi terkait
karakteristik bahan ajar teks deskripsi
yang diperlukan. Informasi ini
selanjutnya dipakai sebagai dasar
dalam penyusunan pengembangan
bahan ajar sehingga diharapkan bahan ajar yang dikembangkan sesuai
dengan kebutuhan. Analisis terhadap
kurikulum dan silabus mata pelajaran
bahasa Indonesia siswa kelas VII
SMP diperoleh informasi seperti tabel
berikut.
Hasil analisis Kurikulum 2013
dapat dijelaskan sebagai berikut:
Kompetensi dasar teks des-kripsi
yang
terdapat
dalam
silabus
Kurikulum 2013 meliputi; mengidentifikasi informasi dalam teks
deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan
atau suasana pentas seni daerah)
yang didengar dan dibaca., menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll) yang
didengar dan di-baca., Menelaah
struktur dan kaidah kebahasaan dari
teks
deskripsi
ten-tang
objek
(sekolah, tempat wisata,
tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan
dibaca., dan Menyajikan data,
gagasan, kesan dalam bentuk teks
deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan
atau suasana pentas seni daerah)
secara tulis dan lisan dengan
memperhatika struktur, kebahasaan
baik secara lisan dan tulis. Sehubungan dengan hal tersebut, terdapat
kebutuhan bahan ajar Teks deskripsi
baerbasis
penilaian
autentik.
Sedangkan pada aspek materi teks
deskripsi diketahui terdapat dalam
bahan bacaan kelas VII. Sehubungan
hal itu dapat disimpulkan terdapat
kebutuhan bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik.
Kebutuhan Bahan Ajar Teks Deskripsi Menurut Siswa
Analisis kebutuhan bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
oleh
siswa
dilakukan
dengan
menyebarkan angket kepada siswa.
Angket analisis kebutuhan bahan ajar
teks deskripsi bernasi penilaian
autentik diberikan kepada siswa kelas
VII di SMP. Dipilih
kelas VII
karena pengembangan bahan ajar teks
deskripsi difokuskan untuk kelas VII
SMP. Informasi kebutuhan ba-han
ajar teks deskripsi berbasis pe-nilaian
autentik diperoleh dari angket yang
diberikan kepada 20 siswa kelas VII
D SMPN 2 Pakisaji. Pengumpulan
informasi
melalui
ang-ket
dilaksanakan pada Maret 2016.
Jumlah butir angket yang dikembangkan terdiri atas 6 butir
pertanyaan.
Hasil Analisis Kebutuhan siswa
Berdasarkan data angket tersebut
diperoleh informasi rata-rata jawaban
siswa terhadap kebutuhan bahan ajar
teks Deskripsi berbasis penialaian
autentik sebesar 87,5% sangat setuju
dan 12,5% setuju, dan tidak ada siswa
yang menjawab kurang setuju atau
tidak setuju. Hal ini menun-jukkan
bahwa
siswa
menyenangi
pembelajaran teks deskripsi yang
melatihkan keaktifan dan dinilai secara menyeluruh. Jika siswa menyenangi pembelajaran teks deskripsi
yang dinilai secara meneyeluruh
berarti terdapat kebutuhan bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik. Spesifikasi produk bahan
ajar teks deskripsi menurut persepsi
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 379
siswa adalah berupa produk bahan
ajar teks deskripsi yang memiliki
spesifikasi (1) memuat materi teks
deskripsi yang menyenangkan dan
bervariasi, sangat setuju sebesar 95%
setuju 5%, (2) bahan bacaan memperhatikan keaktifan siswa, sangat
setuju sebesar 70%, setuju 30%, (3)
pembelajaran
untuk
mendorong
semangat, sangat setuju sebesar 80%
setuju 20%, (4) pembelajaran teks
deskripsi memberikan pengalaman
nyata sebesar 80% setuju 20%, (5)
penyajian bahan ajar teks deskripsi
mudah dipahami sangat setuju sebesar
100% , (6) bahan ajar teks deskripsi
dinilai secara menyeluruh baik sikap
pengetahuan dan ketram-pilan sangat
setuju sebesar 100%. Dengan
demikian disimpulkan bah-wa bahan
ajar yang dibutuhkan adalah bahan
ajar berbasis penilaian autentik.
Kebutuhan Bahan Ajar Teks Deskripsi Berbasis Penilaian autentik
Menurut Guru
Analisis kebutuhan bahan ajar
menurut guru dilakukan dengan
memberikan angket kepada guru mata
pelajaran bahasa Indonesia. Informasi
yang dikumpulkan melalui angket
tersebut meliputi (1) mem-buat
kriteria penilaian untuk mem-bantu
mengatasi permasalahan be-lajar, (2)
kriteria penilaian dibuat pada setiap
penilaian siswa, (3) berpusat pada
keaktifan siswa, (4) bahasa bahan ajar
yang digunakan mengatasi kesulitan,
dan (5) bahan melatih kegiatan siswa
yang mandiri, (6) memungkinkan
siswa untuk mengukur sendiri. Data
kebutuhan bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik diperoleh
dari angket yang diberikan kepada
guru mata pelajaran bahasa Indonesia
kelas VII SMP Negeri 2 Pakisaji pada
tanggal
2016. Terdapat 6 butir
pertanyaan yang diberikan kepada
guru terkait kebutuhan bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian au-tentik
yang ingin digali infor-masinya.
Semua terdiri atas (1) penentuan
rancangan produk bahan ajar, (2)
penentuan spesifikasi produk, (3)
proses pengembangan produk, dan (4)
penentuan
tim
partisipatif
(Sukmadinata, dalam Suwardoyo
(2010:100).
Penentuan Rancangan Produk
Bahan Ajar Teks Deskripsi Berbasis Penilaian autentik
Kegiatan yang dilakukan dalam penentuan rancangan produk bahan ajar
menurut Sukmadinata (173: 2015)
terdiri atas 3 hal yaitu (1) penentuan
tujuan penggunaan produk, (2)
penentuan pengguna produk, dan (3)
penentuan
penggunaan
produk.
Tujuan penggunaan produk bahan
ajar teks deskripsi berbasis penilaian
autentik adalah untuk (1) memenuhi
kebutuhan masyarakat dan tuntutan
Kurikulum terhadap produk bahan
ajar teks deskripsi, (2) meningkatkan
keterampilan menulis teks deskripsi,
(3) menunjang kegiatan pembelajaran teks deskripsi yang dilakukan
guru mata pelajaran bahasa Indonesia SMP dalam melatihkan keterampilan menulis teks deskripsi, dan
(4) meningkatkan kualitas hasil pembelajaran teks deskripsi. Pengguna
produk bahan ajar teks deskripsi
berbasis penialaian autentik ini adalah siswa SMP, guru mata pelajaran
bahasa Indonesia, dan para pelaku
yang berkepentingan dengan pembelajaran teks deskripsi. Penggunaan
produk bahan ajar ini adalah untuk (1)
mendukung kegiatan pembela-jaran
teks deskripsif siswa SMP, (2)
memvasilitasi ketersediaan produk
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penialaian autentik untuk pembelajaran menulis bahasa Indonesia,
Penentuan Spesifikasi Produk Bahan Ajar
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 380
1)
Spesifikasi produk bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian autentik disusun dalam bentuk buku
cetak. Komponen-komponen yang
termuat dalam sebuah buku cetak
terbagi menjadi tiga bagian yaitu (1)
bagian membangun konteks, (2)
bagian inti, dan (3) bagian penutup.
Bagian pendahuluan memuat sampul
buku, daftar isi, dan petunjuk
penggunaan buku dan membangun
konteks. Bagian inti buku terdiri atas
empat Kompetensi Dasar yaitu 3.1
Mengidentifikasi informasi dalam
teks deskripsi tentang objek (sekolah,
tempat wisata, tempat bersejarah, dan
atau suasana pentas seni daerah)
yang didengar dan dibaca. 4.1
Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat bersejarah, suasana pentas seni daerah, dll)
yang didengar dan dibaca. 3.2
Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi tentang
objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah) yang didengar dan
dibaca. 4.2 Menyajikan data, gagasan,
kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah) secara tulis dan
lisan dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan baik secara lisan dan
tulis.
Spesifikasi produk yang dari hasil
penelitian ini adalah Pengembangan
Bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII
SMPN 2 Pakisaji tahun pelajaran
2016/2017, semester ganjil. Rancangan bahan ajarnya berbentuk cetak
berupa buku bahan ajar Teks
deskripsi pada mata pelajaran bahasa Indonesia kelas VII SMP semester
ganjil, yang berisi materi teks
deskripsi berbasis penilaian autenik.
Penilaian autentik merupakan bentuk
penilaian yang menekankan pada
kemampuan peserta didik untuk
mendemonstrasikan
pengetahuan
yang dimiliki secara nyata dan makna
(Mahsun,
2013:150).
Pengembangkan penilaian dalam bahan
ajar teks deskripsi adalah pendekatan
berbasis penilaian autentik. Ada
beberapa bentuk yang dapat dikategorikan penilaian autentik yaitu: (1)
Penilaian kinerja, (2) wawancara
lisan, (3) pertanyaan terbuka, (4)
menceritakan kembali, (5) portofolio
Nurgiantoro dalam Mahsun, 2016:
151). Ada empat jenis penilaian
autentik yang dipandang relevan
dengan pembelajaran berbasis teks
yaitu: (1) pertanyaan terbuka, (2)
pendekatan ilmiah dalam pemroduksian teks, (3) proyek, dan (4)
portofolio.
Pada jenis penilaian pertama,
pertanyaan terbuka peserta didik
ditugasi untuk menjawab pertanyaan
secara terbuka baik lisan maupun
tulisan. Pertanyaan tidak sekedar
membutuhkan jawaban singkat dengan satu atau beberapa kata; ya/tidak,
tetapi pertanyaan yang bersifat
elaboratif. Jawaban semacam ini tidak hanya memberi ruang pada
peserta didik mengembangkan pikirannya secara kreatif untuk menjawab pertanyaan itu, tetapi juga
memberi ruang secara kreatif bagi
upaya membahasakan pikiran pikiran
peserta didik dalam bentuk ekspresi
argument tasi. Penilaian pendekatan
ilmiah dalam pemroduksian teks
dimaksudkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil kegiatan ilmiah
dalam mengembangkan teks, yang
diawali dari pengumpulan, analisis,
sampai pada analisis penyajian hasil
analisis data, informasi,atau fakta
yang tidak lain adalah teks dalam
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 381
wujud tertentu,dalam hal ini pasti teks
deskripsi.
Berdasarkan penjelasan tersebut maka
suatu hal yang penting dari penilaian
autentik adalah hendaknya mengukur
berbagai konteks yang mencerminkan
berbagai situasi mi-salnya penugasan
dalam mem-produksi teks aktual
realistis, seperti teks deskripsi kondisi
lingkungan, teks cerita ulang kejadian
yang dialami pertama kali masuk
sekolah.
Dalam penilaian autentik,
penilaian atas proses dan hasil
dilakukan secara terpadu, sehingga
seluruh tampilan peserta didik dalam
rangkaian kegiatan pembelajaran
tidak luput dari penilaian. Dalam
konteks ini, penilaian autentik
menjadi lebih objektif karena seluruh
informasi tentang peserta didik dalam
mengikuti pembelajaran terekam
dengan baik (Mahsun, 2013:150).
Sehingga berdasarkan teori tersebut
spesifikasi produk adalah terdapat
model teks deskripsi, lalu latihanlatihan yang mendorong siswa untuk
melakukan kegiatan nyata dan
terdapat kriteria yang jelas sehingga
memotivasi siswa untuk belajar
mandiri, serta memudahkan guru
dalam
sistem
penilaian
dan
menghindarkan sifat subjektif.
Pada bagian penutup buku ini berisi
simpulan materi yang dibahas, dan uji
kompetensi sesuai dengan kompetensi
dasar dan indikator yang ada.
Buku yang disusun berisikan kegiatan teks deskripsi berbasis penilaian autentik ini, memuat tugas dan
latihan soal tentang teks deskripsi
berbasis penialaian autentik yang
harus dikerjakan siswa, dan uji
kompetensi
diri.
Buku
yang
dikembangkan selanjutnya memiliki
syarat kelayakan pada aspek isi,
bahasa, dan kegrafisan dan penilaian
yang ditentukan oleh validasi ahli.
Proses Pengembangan Produk
Proses pengembangan produk bahan
ajar teks deskripsi berbasis penilaian
autentik yang akan dilakukan mengadopsi model penelitian pengembangan menurut Borg & Gall (2005)
yang meliputi 10 langkah yaitu (1)
pengumpulan informasi, (2) perencanaan, (3) pengembangan draf produk, (4) uji coba lapangan awal, (5)
merevisi hasil uji coba, (6) uji coba
lapangan, (7) penyempurnaan produk
hasil uji coba lapangan, (8) uji
pelaksanaan lapangan, (9) penyempurnaan produk akhir, dan (10)
diseminasi dan implementasi. Kegiatan pengembangan langkah tersebut dalam pengembangan ini hanya
melakukan sampai langkah ketujuh.
Hal ini didasarkan pada alasan
keterbatasan waktu, kemampuan dan
biaya yang ada pada peneliti. Adapun
diseminasi produk yang dilakukan
dalam pengembangan ini adalah
dengan menyusun artikel dari laporan
tesis untuk dipublikasikan di jurnal
nasional.
Pengembangan Produk Awal Bahan Ajar
Langkah-langkah kegiatan pengembangan produk awal bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
adalah (1) pengembangan silabus, (2)
pengembangan bahan ajar, (3) mengembangkan model kegiatan pembelajaran, (4) pengembangan penilaian pembelajaran, (5) pengembangan
draf awal bahan ajar.
Pengembangan Silabus Bahan Ajar
Teks Deskripsi Berbasis Penilaian
Autentik
Pengembangan silabus bahan ajar ini
dilaksanakan dengan tiga pertimbangan (1) pembelajaran teks deskripsi merupakan bagian integral
dalam pembelajaran bahasa Indonesia di SMP sehingga dengan memahami silabus, guru akan lebih
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 382
mudah dan terarah dalam melaksanakan pembelajaran teks deskripsi
berbasis penilaian autentik, (2) model
bahan ajar yang dikem-bangkan ini
bukan hal yang baru hanya lebih rinci
dalam mengem-bangkan kriteria
setiap penilaian yang disajikan agar
bersifat autentik dan tidak subjektif
dalam penialaian, diharapkan guru
lebih mudah mema-hami isi bahan
ajar sehingga akan efektif dalam
pembelajaran, (3) bahan ajar ini
dikembangkan berbasis penilaian autentik. Kegiatan pembelajaran lebih
berpusat pada siswa dengan model
pembelajaran untuk mengembangkan
pembelajaran yang bermakna bagi
siswa. Silabus bahan ajar teks deskripsi ini dikembangkan berdasarkan
Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan.
1) mengidentifikasi
informasi
dalam teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni
daerah) yang didengar dan dibaca.
2) menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat
bersejarah, suasana pentas seni
daerah, dll) yang didengar dan dibaca.
3) menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau suasana pentas seni daerah) yang
didengar dan dibaca.
4) Menyajikan data, gagasan,
kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah) secara tulis dan
lisan dengan memperhatikan struktur,
kebahasaan baik secara lisan dan tulis
Pengembangan Bahan Ajar Teks
Deskripsi
Berbasis
Penilaian
Autentik
Pengembangan bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian pada pertimbangan kesesuaian, kecukupan, dan kemenarikan isi teks. Pertimbangan kesesuaian berarti bahan
teks yang digunakan dalam bahan ajar
ini telah disesuaikan dengan (1)
kondisi umum kemampuan membaca
siswa SMP, (2) kompetensi yang
harus dikuasai siswa, dan (3) silabus
bahan ajar teks deskripsi yang telah
ditetapkan. Pertimbangan kecukupan, berarti teks harus memenuhi
kriteria kecukupan dari segi kosa kata
yang digunakan, yaitu antara 500
sampai
dengan
1500
kata.
Pertimbangan kemenarikan, berarti
teks yang dipilih merupakan bahan
teks yang menarik dari segi (1) isi dan
bahasanya, (2) fungsinya sebagai
pengayaan wawasan pengetahuan
siswa, dan (3) kebermanfaatannya
bagi siswa.
Penyusunan Draf Bahan Ajar
Penyusunan draf bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik sebagai protipe yang terdiri
atas kegiatan pendahuluan, kegiatan
inti secara berkelompok dan kegiatan mandiri, dan Penutup terdiri dari
uji kompetensi. Seluruh kegiatan tersebut dikembangkan berdasarkan
silabus pengembangan bahan ajar teks
deskripsi yang telah ditetapkan. Draf
bahan ajar teks deskripsi yang telah
disusun selanjutnya dikem-bangkan
menjadi bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik yang
lengkap. Bahan ajar teks deskripsi
yang dikembangkan ini terdiri atas
empat bagian.
1)
Mengidentifikasi
informasi
dalam teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tempat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan dibaca.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 383
2)
Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat
bersejarah, suasana pentas seni
daerah, dll) yang didengar dan dibaca.
3)
Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah)
yang didengar
dan dibaca.
4)
Menyajikan data, gagasan,
kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata, tempat bersejarah, dan atau
suasana pentas seni daerah) secara
tulis dan lisan dengan memperhatikan struktur, kebahasaan baik
secara lisan dan tulis.
Pengembangan Penilaian
Pengembangkan penilaian dalam
bahan ajar teks deskripsi adalah
pendekatan berbasis penilaian autentik. Ada beberapa bentuk yang
dapat dikategorikan penilaian autentik yaitu: (a)Penilaian kinerja, (b)
wawancara lisan, (c) pertanyaan
terbuka, (d) menceritakan kembali,
(e) portofolio Nurgiantoro dalam
Mahsun, 2016:151). Ada empat jenis
penilaian autentik yang di-pandang
relevan
dengan
pem-bela-jaran
berbasisi teks yaitu: (a) per-tanyaan
terbuka, (b) pen-dekatan ilmiah dalam
pemroduksian teks, (c) proyek dan (d)
dan portofolio.
Pada jenis penilaian pertama, pertanyaan terbuka peserta didik ditugasi
untuk menjawab pertanyaan secara
terbuka, baik lisan maupun tulisan.
Pertanyaan
tidak
sekedar
membutuhkan jawaban singkat dengan satu atau beberapa kata;
ya/tidak, tetapi pertanyaan yang bersifat elaboratif. Jawaban semacam
ini tidak hanya memberi ruang pada
peserta didik mengembangkan piki-
rannya secara kreatif untuk menjawab pertanyaan itu, tetapi juga
memberi ruang secara kreatif bagi
upaya membahasakan pikiran pikiran
peserta didik dalam bentuk ekspresi
argument tasi. Penilaian pendekatan
ilmiah dalam pemroduksian teks
dimaksudkan sebagai bentuk penilaian terhadap hasil kegiatan ilmiah
dalam mengembangkan teks, yang
diawali dari pengumpulan, analisis,
sampai pada analisis penyajian hasil
analisis data, informasi,atau fakta
yang tidak lain adalah teks dalam
wujud tertentu,dalam hal ini pasti teks
deskripsi berbasis penilaian autentik.
Penyusunan Draf Awal Bahan Ajar
Draf awal bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik disusun
dengan sistematika sebagai berikut.
Pertama, membangun konteks petunjuk penggunaan buku. Pada bagian petunjuk penggunaan buku berisi
informasi terkait jenis bahan ajar
yang digunakan, cara meng-gunakan
bahan ajar, muatan kom-petensi
bahan
ajar.
Kedua,
bagian
membangun konteks. Kegiatan membangun konteks dimaksudkan untuk
memberikan apersepsi terkait materi
dan
kegiatan
belajar
dengan
pengalaman belajar siswa. Ketiga,
bagian isi bahan ajar berisi sbb.
1)
Mengidentifikasi
informasi
dalam teks deskripsi tentang objek
(sekolah, tem-pat wisata, tempat
bersejarah, dan atau suasana pentas
seni daerah) yang didengar dan
dibaca.
2)
Menentukan isi teks deskripsi objek (tempat wisata, tempat
bersejarah, suasana pentas seni
daerah, dll)
yang didengar dan
dibaca.
3)
Menelaah struktur dan kaidah kebahasaan dari teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 384
pentas seni daerah)
yang didengar
dan dibaca.
4)
Menyajikan data, gagasan,
kesan dalam bentuk teks deskripsi
tentang objek (sekolah, tempat wisata,
tempat bersejarah, dan atau suasana
pentas seni daerah) secara tulis dan
lisan
dengan
memper-hatikan
struktur, kebahasaan baik secara lisan
dan tulis.
Pada bagian penutup berisi tentang
rangkuman materi dan uji kompetensi.
Uji Coba Draf Awal
Kegiatan Uji coba draf awal teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
dilakukan dalam lingkup terbatas
bersama tim ahli dan siswa. Uji coba
bersama dosen ahli dalam rangka
memperoleh desain pengembangan
bahan ajar dan muatan isi,
penggunaan bahasa, dan penyajian
bahan ajar yang sesuai. Uji coba
terbatas kepada siswa dilakukan
untuk memperoleh informasi keterbacaan bahan ajar dan kecukupan
bahan
dengan
alokasi
waktu
pembelajaran. Tim ahli untuk uji
coba produk awal melibatkan dosen
pembimbing. Uji coba draf awal
produk bahan ajar teks deskripsi
bersama dosen ahli dilaksanakan pada
hari Selasa, 13 Desember 2016. Hasil
uji coba terbatas ini diperoleh saran
dan rekomendai perbaikan. Saran dan
rekomendasi perbaikan produk awal,
yaitu
(1)
penyajian
kegiatan
pembelajaran membaca teks deskripsi
berbasis penilaian autentik supaya
dikembangkan agar siswa dapat
menulis teks deskripsi dengan mudah.
Karena berbasis penilaian autentik
agar kegiatan siswa terekam denga
baik maka harus ada kriteria penilaian
antara (5) penyajian bahan supaya
diketik di kertas standar A4 dengan
font size 12, ukuran 17x 25.
Penyajian bahan jangan langsung
materi teori tetapi lebih menekankan
anak menelusuri sendiri dan dapat
menyimpulkan sendiri. Sedangkan,
materi yang sifatnya teori disusun
dalam program Shape dalam bentuk
yang menarik.
Pada hari Rabu tanggal 14
Desember 2016 tentang instrumen
untuk pengambilan data diperoleh
saran agar ditambahkan untuk ahli
asesmen
mengingat
penelitian
berbasis penilaian autentik. Isi dalam
instrumen harus sesuai prinsip
pengembangan bahan ajar bahasa
Indonesia. Uji awal bahan ajar
dilakukan dengan siswa kelas VII
SMP Negeri 2 sejumlah 10 siswa
pada Jumat tanggal 23 Desember
2016. Hasil uji coba Siswa sebanyak
sepuluh siswa siswa dipaparkan
sebagai berikut. (1) Tampilan bahan
ajar menurut kalian menarik mendapat skor 38 nilai persentase 95, (2)
Penyajian bahan ajar mudah dipahami
mendapat skor 37 dan nilai persentase
92,5, (3) Bahasa dan perintah dalam
bahan ajar sederhana dan mudah
dipahami mendapat skor 38 dan nilai
presentase 95, (4) Bahan ajar menurut
siswa bersifat praktis (mudah dibawa
mendapat skor 39 dan nilai persentase
97,5, (5) Bahan ajar dapat
memperjelas pemahaman siswa dan
meningkatakan kompetensi sesuai
teks deskripsi mendapat skor 38 dan
nilai persentase 95, (6) Bahan ajar
dapat meningkatkan keinginan dan
semangat belajar siswa mendapat skor
30 dan nilai persentase 75, (7) Bahan
ajar memungkinkan siswa belajar
mandiri mendapat skor 30 dan nilai
persentase 75, (8) Bahan ajar dapat
mempermudah
siswa
dalam
mengatasi kesulitan mendapat skor 36
dan persentase 90. Dari data tersebut
maka rata-rata nilai persentase dari uji
coba siswa adalah 89,4.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 385
Dari penampilan tersebut, ahli
uji coba draf awal dalam hal ini
menyampaikan font huruf yang
digunakan kurang memenuhi kaidah
penulisan buku, sistematikanya tidak
beraturan. Menurut ahli, mater dalam
buku bahan ajar yang disajikan tidak
boleh langsung dipaparkan tetapi
model dulu anak menganalisis dengan
menggunakan tabel- tabel pertanyaan
yang menuntun lalu siswa menyimpulkan saat presntasi bersama
guru. Dari hasil uji coba awal direvisi
tampilan font huruf, materi dan
sistematika penulisan buku harus
diperhatikan. Selain itu, tidak boleh
menggunakan huruf capital di setiap
subjudul.
Revisi Produk Hasil Uji Coba Awal
Kegiatan revisi produk hasil uji coba
dilakukan untuk memperoleh hasil
produk bahan ajar yang memiliki
kalayakan pada aspek isi, bahasa, dan
penyajian. Revisi produk hasil uji
coba ini dilakukan berdasarkan saran
dan masukan dari tim ahli terbatas
dan hasil uji coba kelompok kecil.
Berdasarkan hasil uji produk secara
terbatas bersama tim ahli dosen
pembimbing
diperoleh
saran
perbaikan. Saran perbaikan dari dosen
pembimbing tersebut dipakai sebagai
dasar revisi produk bahan ajar. Revisi
produk bahan ajar dilakukan sesuai
saran dan rekomendasi dosen
pembimbing. Pertama, penyajian
kegiatan pem-belajara hendaknya
disajikan secara sistematis urutannya
dengan mem-buat peta konsep yang
urut.. Revisi terhadap produk awal
bahan ajar berdasarkan saran dan
rekomendasi dosen ahli adalah (1)
sistematika penyajian bahan ajar teks
deskripsi harus disajikan secara
sitematis, (2) kegiatan membangun
konteks dibuat dengan deskripsi
motivasi yang agak menukik yang
memuat keuntungan, baik secara
ketrampilan dan finansial nantinya
ketika berhasil menyusun teks
deskripsi, (3) penyajian font huruf
kurang menarik (4) penyajian bahan
ajar yang semula meng-gunakan
Kurikulum 2013 yang belum revisi
dianjurkan yang sudah revisi.
Uji Validasi Ahli dan Praktisi dan
Revisi Produk Akhir
Produk bahan ajar yang telah disempurnakan berdasarkan saran dan
masukkan dari dosen pembimbing
selanjutnya dilakukan uji Ahli dan
Praktisi. Uji ahli melibatkan (1) uji
ahli bahasa, (2) uji ahli materi, (3) uji
ahli kegrafikaan, dan (4) uji ahli
asesmen.
Pokok masalah yang
divalidasi adalah kesesuaian bahasa,
kesesuaian materi bahan ajar teks
deskripsi dengan kompetensi dan
indikator kemampuan , kegrafikaan,
dan kesesuaian soal penilaian dengan
kompetensi dasar teks deskripsi.
Hasil validasi tersebut kemudian
digunakan sebagai acuan untuk
merevisi
dan
menyempurnakan
produk agar diperoleh produk akhir
yang sempurna dan sesuai harapan
para ahli dan praktisi. Kegiatan revisi
dilakukan dengan mempertimbangkan hasil validasi ahli dan praktisi
yang berupa tanggapan, komentar,
kritik, dan saran baik secara tertulis
maupun lisan. Bagian-bagian produk
yang direvisi adalah bahan teks,
bahasa masih banyak yang tidak
sesusi pedoman penulisan bahasa
Indonesia.
Uji praktisi ini melibatkan dua orang
guru dan 20 siswa yang dilakukan
pada tanggal 18 Januari 2017. Uji
praktisi ini hanya untuk mengetahui
kemenarikan dan kemanfaatan produk bagi guru tidak untuk dijadikan
pathokan validasi kelayakan bahan
ajar.
Analisis Uji Coba Ahli/Validasi
Ahli
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 386
Dalam kegiatan analisis ini
ditampilkan semua hasil uji validasi
ahli yaitu ahli bahasa, ahli mater, ahli
kegrafikaan dan ahli asesmen.
Analisis dari Ahli Bahasa
Dari Validasi atau uji coba Ahli bahasa disampaikan hasil (1) kalimatkalimat yang digunakan tidak terlalu
panjang dan berbelit belit mendapat
skor 3, (2) Kata atau istilah mudah
dipahami mendapat skor 3, (3)
informasi dalam menggambarkan objek disajikan dengan jelas mendapat
skor 3, (4) penggunaan kalimat jelas
dan komunikatif mendapat skor 3, (5)
penggunaan tanda baca, struktur
kalimat dan paragraph mendapat skor
3, (6) penggunaan bahasa efektif dan
efisien mendapat skor 4. Nilai yang
diperoleh sesuai rumus 79,5. Saran
dari
dari
ahli
bahasa
juga
disampaikan agar diperhatikan pengetikan ejaan. Font huruf di dalam
table 10, spasi satu.
Analisis dari Ahli materi
Validasi ahli materi diperoleh data
sebagai berikut ini. (1) Materi yang
disampaikan sesuai/relevan dengan
Kompetensi Dasar dan indikator
pembelajaran mendapat skor 3, (2)
Topik yang dibahas dapat dimengerti
dengan jelas mendapat skor 3, (3)
Materi teks teks deskripsi dibahas
secara runtut dari yang mudah ke
yang sukar mendapat skor 3, (4)
materi disampaikan secara tuntas
mendapat skor 3, (5) Tingkat
kesulitan sesuai dengan tingkat
berfikir siswa SMP kelas 7 sehingga
dapat diterjemahkan dengan mudah
mendapat skor 3, (6) Petunjuk
penggunaan bahan ajar disampaikan
dengan jelas mendapat skor 3, (7)
Penggunaan
bahasa
mendukung
kemudahan memahami alur bahan
ajar mendapat skor 3, (8) Bahan ajar
yang disajikan benar merupakan teks
deskripsi baik secara struktur,bahasa
dan isi mendapat skor 4, (9)
Penyajian materi mendorong siswa
untuk
terlibat
aktif
dalam
pembelajaran mendapat skor 3, (10)
Penyajian materi menarik, bervariasi
dan proporsional mendapat skor 3.
Berdasarkan perolehan skor tersebut
dari ahli materi memperoleh nilai
77,5. Saran dari ahli materi juga agar
diperhatikan pengetikan dan ejaan.
Analisis Hasil Validasi Ahli Kegrafikaan
Dari ahli kegrafikaan diperoleh data
validasi sebagai berikut. (1) kese-suaian ukuran buku ajar dengan ISO
(A4, A5 dab B5) mendapat skor 4, (2)
kesesuaian ukuran buku ajar dengan
materi mendapat skor 4, (3)
penampilan unsur tata letak pada kulit
muka belakang dan punggung secara
harmonis, memiliki irama dan
kesatuan (unity), serta konsisten
(sesuai pola) mendapat skor 3, (4)
menampilkan pusat pandang(senter
point) dengan kontras yang baik
mendapat skor 3, (5) Komposisi dan
ukuran unsur tata letak (judul,
pengarang, ilustras,i logo, dll), proporsional, seimbang dan seirama
dengan tata letak isi mendapat skor 2,
(6) warna unsur tata letak harmonis,
memperjelas fungsi mendapat skor 3,
(7) Ukuran huruf judul buku lebih
dominan
dan
pro-porsional
dibandingkan ukuran buku, nama
pengarang, dan penerbit men-dapat
skor 4, (8) tidak terlalu banyak
menggunakan kombinasi huruf mendapat skor 4, (9) menggambarkan
isi/materi ajar yang mengungkapkan
karakter objek mendapat skor 2, (10)
bentuk,warna ukuran, proporsi objek
sesuai realita mendapat skor 3, (11)
penempatan unsur tata letak konsisten berdasarkan pola mendapat
nilai 2, (12) pemisahan antar paragraph jelas mendapat nilai 3, (13)
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 387
tidak terdapat widow atau orphan
mendapat nilai 3, (14) spasi antar teks
dan ilustrasi sesuai mendapat skor 2,
(15) judul bab, subjudul bab, dan
angka halaman /folio mendapat skor
2, ((16) ilustrasi dan keterangan
gambar(caption) mendapat skor 3,
(17) tidak terlau banyak menggunakan jenis huruf mendapat skor 4, (18)
penggunaan variasi huruf (Bold,
italic, capital tidak berlebihan) mendapat skor 4, (19) jenis huruf sesuai
dengan materi isi mendapat skor 3,
(20) lebar susunan teks antara 45-75
karakter (sekitar 5-11 kata) mendapat
skor 4, (21) Spasi antar baris susunan teks normal mendapat skor 2,
(22) Jenjang Herarki judul jelas/konsisten, dan proporsional mendapat skor 3, (23) Tanda pemo-tongan
kata mendapat skor 4, (24) Ilustrasi
memperjelas dan mem-permudah
pemahaman/mampu
me-ngungkap
makna/arti dari objek mendapat skor
2, (25) Ilustrasi isi menimbulkan daya
tarik mendapat skor 2. Dari data
tersebut maka nilai akhir untuk
validasi kegrafikaan adalah 75%. Dari
Ahli kegrafikaan juga disampaikan
saran perlu konsistensi pola, ukuran
font, spasi, ejaan, dan disampaikan
bahwa ilustrasi masih minim.
Analisis Hasil Uji Validasi Ahli
Asesmen
Dari validasi ahli asesmen diperoleh
data (1) topik yang dinilai dapat
dimengerti dengan jelas mendapat
skor 4, (2) materi teks teks Deskripsi
digunakan penilaian disusun secara
runtut dari materi yang mudah kepada
materi yang sukar mendapat skor 4,
(3) materi soal sesuai indikatornya
yang dibuat mendapat skor 4, (4)
tingkat kesulitan sesuai dengan
tingkat berpikir siswa SMP kelas 7
sehingga dapat diterjemahkan dengan
mudah mendapat skor 4, (5) bahasa
yang
disampaikan
jelas,tidak
menimbulkan makna ganda mendapat
skor 4, , (6) tidak ada kesalahan
tanda baca,maupun huruf besar
mendapat skor 3, (7) penilaian
dilakukan
bervariasi,
sikap,
pengetahuan
dan
ketrampilan
mendapat skor 4, (8) kriteria yang
digunakan benar sesuai dengan KD
dan indikator mendapat skor 4, dari
jumlah skor tersebut diperoleh nilai
96,7%. Saran harap memperhatikan
penulisan daftar pustaka. Dari hasil
kajian uji coba ahli bahasa 79,19%,
Uji ahli materi 77,5%, uji kegrafisan
75%, Ahli asesmen 96,7%, maka ratarata penilaian uji coba 82,09%.
Dengan demikian sesuai skala likert
buku yang dihasilkan sangat baik dan
layak diproduksi dengan saran sesuai
yang dituliskan oleh para ahli.
Analisis Hasil Uji Coba Praktisi
Hasil analisis uji coba praktisi
ini berasal dari dua orang guru, dan
20 siswa partisipan.
Analisis Hasil uji Coba Praktisi
Guru Satu
Uji coba dari praktisi guru satu
diperoleh data (1) kesesuaian materi
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik dengan kompetensi dasar mendapat skor 4, (2)
kesesuaian materi bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
dengan Indikator pembelajaran mendapat skor 4, (3) kesesuaian materi
bahan ajar teks deskripsi be-rbasis
penialian autentik dengan tingkat
kesulitan belajar siswa dengan
perkembangan
kognitif
siswa
mendapat skor 4, (4) kejelasan materi bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik mendapar skor 3,
(5) kejelasan petunjuk yang menyertai bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik mendapat
skor 3, (6) keruntutan materi bahan
ajar teks deskripsi berbasis penilaian
autentik mendapat skor 4, (7)
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 388
ketuntasan materi dalam bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik mendapat skor 4, (8) kalimatkalimat yang digunakan dalam bahan
ajar teks deskripsi berbasis penilaian
autentik
tidak terlalu panjang
mendapat skor 3, (9) kata dan istiklah
yang digunakaknan dalam teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
mudah dipahami siswa mendapat skor
4,
(10)
Informasi
kegiatan
disampaikan de-ngan kalimat yang
jelas dan komunikatif mendapat skor
4, (11) Kejelasan petunjuk yang
menyertai materi bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
mendapat skor 4, (12) Penggunaan
ejaan tanda baca struktur kalimat dan
paragraf sesuai dengan kaidah bahasa
men-dapat skor 3, (13) Penggunaan
bahasa secara efektif dan efisien
mendapat skor 3, (14) Kelayakan
bahan ajar terhadap proses perkembangan belajar siswa mendapat
skor 3, (15) Langkah pembelajaran
dalam bahan ajar mendapat skor 3,
Langkah pembelajaran mendukung
siswa secara kelompok mendapat skor
3, (16) Bahan ajar mampu
meningkatkan motivasi siwa dalam
menentukan ide teks deskripsi
mendapat skor 4, (17) Bahan ajar
mampu meningkatkan motivasi siwa
dalam menentukan ide teks deskripsi
mendapat skor 4,(18) Bahan ajar
mampu memperluas wawasan siswa
dalam mengembangkan teks deskripsi mendapat skor 3, (19) Bahan
ajar mampu memotivasi siwa dalam
menulis teks deskripsi mendapat skor
4. Dari data analisis uji coba guru satu
diperoleh nilai 90,8.
Analisis Hasil uji Coba Praktisi
Guru Dua
Uji coba dari praktisi guru satu
diperoleh data (1) kesesuaian materi
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik dengan kom-
petensi dasar mendapat skor 4, (2)
kesesuaian materi bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
dengan
Indikator
pembelajaran
mendapat skor 4, (3) kesesuaian
materi bahan ajar teks deskripsi
berbasis penialian autentik dengan
tingkat kesulitan belajar siswa dengan
perkembangan
kognitif
siswa
mendapat skor 4, (4) kejelasan materi
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik mendapar skor 4,
(5) kejelasan petunjuk yang menyertai
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik mendapat skor 3,
(6) keruntutan materi bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
mendapat skor 3, (7) ketuntasan
materi dalam bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
mendapat skor 3, (8) kalimat-kalimat
yang digunakan da-lam bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik
tidak terlalu panjang
mendapat skor 4, (9) kata dan istiklah
yang digunakaknan dalam teks
deskripsi berbasis pe-nilaian autentik
mudah dipahami siswa mendapat skor
4,
(10)
in-formasi
kegiatan
disampaikan de-ngan kalimat yang
jelas dan ko-munikatif mendapat skor
3, (11) Kejelasan petunjuk yang
menyertai materi bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
mendapat skor 4, (12) Penggunaan
ejaan tanda baca struktur kalimat dan
paragraf sesuai dengan kaidah bahasa
menda-pat skor 3, (13) Penggunaan
bahasa secara efektif dan efisien
mendapat skor 3, (14) Kelayakan
bahan
ajar
terhadap
proses
perkembangan
be-lajar
siswa
mendapat skor 3, (15) Langkah
pembelajaran dalam bahan ajar
mendapat skor 3, Langkah pembelajaran mendukung siswa secara
kelompok mendapat skor 3, (16)
Bahan ajar mampu meningkatkan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 389
motivasi siwa dalam menentukan ide
teks deskripsi mendapat skor 4, (17)
Bahan ajar mampu me-ningkatkan
motivasi siwa dalam menentukan ide
teks deskripsi mendapat skor 4,(18)
Bahan ajar mampu memperluas
wawasan
siswa
dalam
mengembangkan
teks
deskripsi
mendapat skor 3, (19) Bahan ajar
mampu memotivasi siwa dalam
menulis teks deskripsi mendapat skor
4. Dari data analisis uji coba guru satu
diperoleh nilai 86,8.
Analisis Hasil Uji coba Siswa
Hasil uji coba Siswa sebanyak 20
siswa dipaparkan sebagai berikut. (1)
Tampialan bahan ajar menurut kalian
menarik mendapat skor 75 nilai
persentase 93,5, (2) Penyajian bahan
ajar mudah dipahami mendapat skor
75 dan nilai persentase 93,5, (3)
Bahasa/perintah dalam bahan ajar
sederhana dan mudah dipahami mendapat skor 76 dan nilai presentasi 95,
(4) Bahan ajar menurut siswa bersifat
praktis(mudah dibawa mendapat skor
74 dan nilai persentase 92,5, (5) Bahan ajar dapat memperjelas pemahaman siswa dan meningkatakan
kompetensi sesuai teks deskripsi
mendapat skor 72 dan nilai pesentasi
90, (6) Bahan ajar dapat meningkatkan keinginan dan semangat
belajar siswa mendapat skor 73 dan
nilai persentase 91,3, (7) Bahan ajar
memungkinkan siswa belajar mandiri
mendapat skor 72 dan nilai persentasi 90, (8) Bahan ajar dapat
mempermudah
siswa
dalam
mengatasi kesulitan mendapat skor 74
dan persdentasi 92.5. Dari data
tersebut
maka
rata-rata
nilai
persentase dari uji coba siswa adalah
PENUTUP
Pada bagian penutup ini dipaparkan
hal-hal antara lain (1) kajian produk
dan (2) saran pemanfaatan. Bagian ini
dijelaskan secara rinci sebagai
berikut.
Kajian Produk
Bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik yang telah diujicobakan pada siswa, praktisi, dan tim
ahli, selanjutnya direvisi dan disempurnakan. Penyempurnaan pro-duk
bahan ajar ini dilakukan berdasarkan
hasil penilaian, saran dan masukan
terhadap angket yang diberikan
kepada tim ahli, praktisi dan siswa
pada
uji
kelayakan.
Tujuan
penyempurnaan produk bahan ajar
adalah untuk memperbaiki produk
bahan ajar agar tidak terdapat
kesalahan baik dalam aspek isi, aspek
bahasa,aspek
materi,
aspek
kegrafikaan dan aspek penilaian/asesmen. Selain itu, penyempurnaan produk akhir ini dimaksudkan untuk memperoleh produk
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik yang terbaik
dengan tingkat kelayakan yang tinggi
sehingga layak digunakan di sekolah.
Penyempurnaan produk dilakukan
setelah keseluruhan tahapan validasi
selesai. Pada tahap penyempurnaan
produk ini dilakukan kegiatan
penyuntingan produk dari segi bahasa
dan kegrafikaaan. Hal ini dilakukan
agar (1) tidak terdapat kesalahan
penggunaan
aspek
ke-bahasaan
seperti penggunaan tanda baca,
penulisan huruf, penulisan ka-ta,
penulisan frase, penggunaan diksi,
penyusunan kalimat, penyusunan
paragraf, dan (2) penataan organisasi
yang menarik dan efektif. Hasil
kegiatan penyempurnaan produk ini
adalah produk akhir bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
untuk siswa kelas VII SMPN 2
Pakisaji dikemas dalam bentuk buku
ajar.
Produk akhir pengembangan
bahan ajar teks deskripsi berbasis
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 390
penilaian autentik yang sudah berbentuk buku ini kurang lebih sudah
mengalami lebih dari lima kali revisi.
Produk awal buku ini menggunakan
Kurikulum KTSP 2006, revisi selanjutnya terhadap produk mengarah
pada perbaikan dan peningkatan
produk dengan menggunakan Kurikulum 2013. Produk final diubah
berdasarkan hasil lapangan dengan
mengacu pada draf Kurikulum 2013
revisi. Revisi yang keempat adalah
draf yang belum sesuai sistematika
buku. Produk final ini dinilai sudah
memiliki kelayakan produk bahan
ajar cetak berbentuk buku ajar setelah
uji validasi dan uji kelayakan praktisi
dari guru dan siswa sebagai suplemen
dari buku guru dan buku siswa yang
disediakan oleh pemerintah terkait
pelaksanaan Kurikulum 2013 yang
sudah direvisi.
Kelebihan dan Kekurangan produk
Setelah
dilakukan
uji
validasi terhadap bahan ajar teks
deskripsi
berbasis
penilaian
autentik kepada 4 dosen ahli, serta
uji praktisi kepada 2 guru mata
pelajaran
bahasa
Indonesia,
didapatkan hasil penilaian dan saran
masukan sebagai dasar perbaikan
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik. Terdapat 4 aspek
yang diuji validasi oleh ahli dan
praktisi yaitu (1) aspek bahasa bahan ajar, (2) aspek materi bahan ajar,
(3) aspek kegrafikaan bahan ajar, dan
(4) aspek penile-ian/asesmen bahan
ajar.
Hasil validasi terhadap produk bahan ajar oleh ahli bahan ajar
menyatakan bahwa bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
untuk kelas VII SMP ini dinilai
sangat baik dan layak digunakan. Hal
ini ditunjukkan oleh hasil validasi
aspek bahasa dengan rata-rata nilai
79,19% dengan saran dan revisi
penggunaan font dalam buku jangan
terlalu bervariasi, agar diperhatikan
penulisan tanda koma, untuk aspek
isi bahan ajar rata-rata nilai 77,5% .
agar pembahasan ma-teri runtut dan
tuntas, maka perlu disertai dengan
skema pengem-bangan materi atau
biasa disebut peta konsep. Oleh sebab
itu, pada aspek isi bahan ajar ini ada
perbaikan
agar
peta
konsep
disesuaikan
dengan
urutan
kompetensi dasar.
Hasil validasi produk bahan
ajar teks deskripsi berbasis penilaian
autentik pada aspek kelayakan
bahasa, disa-rankan agar penggunaan
huruf besar diperhatikan, tanda baca.
Pada aspek kegrafikaan Hasil penghitungan skor 75%, saran yang
diberikan hendaknya ilustrasi jangan
minim harus ditambah. Perlu diusahakan keajegan sistematika penulisan, font huruf sdan ejaan. Dan dari
analisis asesmen memperoleh skor
96,7% dengan saran mohon dicek
penulisan daftar pustaka belum
alfabetis dan belum sesuai kriteria
penulisan. Selanjutnya dilakukan
revisi sesuai saran. Dari hasil validasi keempat ahli bahan ajar ini
memperoleh nilai 82,09 %. Berdasarkan perolehan hasil analisis ini,
dapat ditarik kesimpulan bahwa
bahan ajar teks deskripsi berbasis
penilaian autentik ini layak diproduksi dengan revisi sesuai saran.
Meskipun bahasa dalam bahan ajar
ini sudah jelas dan komunikatif,
namun masih ada beberapa kalimat
yang tidak efektif dan perlu
perbaikan. Berdasarkan uji kelayakan bahasa, bahan ajar ini layak
untuk diproduksi dengan revisi sesuai
saran. Komentar dan saran yang
diberikan oleh ahli bahasa dan
praktisi terkait aspek bahasa bahan
ajar adalah secara umum penggunaan
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 391
bahasa dalam buku ini sudah bagus.
Kalimat yang digunakan sudah
komunikatif dan efektif. Meskipun
demikian masih perlu mencermati
penggunaan EYD, seperti penggunaan tanda (,), (.),banyak yang tidak menggunakan spasi setelah koma dan titik pada bahan ajar dan
menambahkan keuntungan belajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik yaitu siswa bisa menilai diri
sendiri karena kriteria sudah jelas.
Meskipun secara keseluruhan tampilan dan tipografi produk bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik ini sudah sesuai dengan
standar yang ditentukan, namun
masih ditemukan beberapa tampilan
dan tata letak yang kurang konsisten,
yakni masih terdapat beberapa
peletakan paragraf yang tidak
konsisten/ajeg.
Menurut praktisi pembelajaran yang dilibatkan dalam validasi produk menyatakan produk ini
secara keseluruhan sudah bagus dan
layak digunakan. Hanya perlu melakukan perbaikan pada penulisan kata, ejaan, pilihan jawaban pada uji
kompetensi agar ajeg bentuknya
mengikuti aturan penulisan soal.
Berdasarkan penilaian dan saran yang
diberikan terhadap produk bahan ajar
ini oleh beberapa ahli maka produk
ini telah dilakukan revisi yaitu (1)
menata ulang aspek isi bahan ajar, (2)
mengedit ulang penulisan kata, ejaan,
dan tanda baca, dan (3) menata ulang
tata letak penyajian bahan ajar dan
perbaikan pada sub aspek gambar
atau foto diperbanyak agar lebih
menarik. Ketiga saran inilah yang
dipakai sebagai dasar penyempurnaan
pro-duk sehingga dihasilkan bahan
ajar teks deskripsi yang lengkap, sistematis, dan mudah dalam penggunaan.
Masalah dan Alternatif Pemecahan Masalah
Bahan ajar ini memiliki karakter yang
tidak sama dengan bahan ajar yang
lain. bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik ini
memiliki kelebihan maupun kekurangan produk sehingga berimplikasi terhadap kemungkinan permasalahan yang akan timbul terkait
produk bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentik, berikut
alternatif pemecahan ma-salahnya.
Hal-hal tersebut akan dipaparkan
berikut ini.
1)
Bahan ajar teks deskripsi
berbasis penilaian autentikini merupakan bahan ajar suplemen/pendamping buku teks siswa yang
disediakan oleh pemerintah. Jadi
meskipun buku ini bagus dan
bermanfaat bagi guru dan siswa
dalam pembelajaran teks deskripsi,
buku ini belum bisa diperkenalkan
secara meluas. Untuk memecahkan
masalah ini, peneliti dapat memperkenalkan produk ini dalam forumforum komunikasi guru mata
pelajaran seperti MGMP atau KKG.
2)
Buku ini bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
ini belum dilengkapi indek buku dan
glosarium, sehingga jika ada kata
sukar perlu didampingi kamus besar
bahasa Indonesia untuk pemahaman
kata yang sukar dalam buku ini buku
ini.
3)
Diperlukan usaha yang tidak
sederhana untuk memperkenalkan
buku ini kepada konsumen yang lain.
Jadi perlu kemauan dan kemampuan
yang kuat untuk melakukan usaha ini.
Saran Pemanfaatan Produk
Pembahasan mengenai saran pemanfaatan produk bahan ajar teks ini berkaitan dengan tahap terakhir dalam
pengembangan produk bahan ajar
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 392
yaitu diseminasi produk. Diseminasi
produk merupakan upaya untuk
menginformasikan atau menyebarluaskan hasil pengembangan pro-duk
kepada masyarakat. Tujuannya adalah agar produk bahan ajar teks
deskripsi berbasis penilaian autentik
ini dapat diketahui oleh masyarakat
dan dimanfaatkan sesuai kepentingannya. Diseminasi produk bahan ajar
teks deskripsi berbasis penilaian
autentik akan diwujudkan dalam
bentuk tulisan artikel ilmiah yang
dimuat dalam jurnal guru mata
pelajaran atau jurnal ilmiah tingkat
nasional.
DAFTAR RUJUKAN
Arief, Fajar .2008. Hakekekat
Ketrampilan Berbahasasa BI.
Bahan Perkulihan S2. Unisma malang Tidak Dipublikasikan.
Arsyad, A. 2007. Media pembelajaran. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada.
Dirjen Manajemen Dikdasmen. 2006.
Pedoman
Memilih
dan
menyusun
Bahan
ajar.
Jakarta: Dirjen Dikdasmen.
Iskandarwassid dan Sunendar.D.
2011. Strategi pembelajaran
Bahasa.Bandung:Rosdakarya.
Kasmijanto. 1985. Buku Teks Bahasa
Indonesia. Surabaya: FKIP
Universitas Dr. Sutomo.
Mahsun. 2013. Teks Dalam Pembelajaran Bahasa Indonesia.
Jakarta: PT RajaGrafindo
Persada.
Majid, Abdul. 2007. Perencanaan
Pembelajaran: Mengembangkan
Standar
Kompetensi
Guru.
Bandung:
Remaja
Rosdakarya.
Mudini & Syamsurizal, Slamet. 2011.
Pengembangan Bahan Ajar.
Jakarta: Kemendikbud.
Muslich, Masnur. 2010. Teks Book
Writing: Dasar-dasar Pemahaman, Penulisan, dan
Pemakaian
Buku
Teks.
Yogyakarta: Ar- ruzz Media.
Nuhadi. 2005. Kurikulum 2004
Pertanyaan dan jawaban.
Jakarta: Gramedia.
Nuryani. 2005. Strategi Belajar
Mengajar Bahasa Indonesia.
Malang: Universitas Negeri
Malang.
Prastowo, Andy. 2012. Panduan
Kreatif Membuat bahan Ajar
Inovatif. Yogyakarta: Diva
Press.
Riyanto, Yatim. 2010. Metodologi
Penelitian
Pendidikan.
Surabaya: SIC.
Suntari. 2003. Pembelajaran Menulis. Bahan Ajar Diklat Guru
Bahasa
Indonesia
SMP.
Surabaya: Depdiknas.
Suryaman, Maman. 2006. Pedoman Penilaiann
Buku
Teks
Pelajaran Bahasa dan Sastra
Indonesia SMP/MTs SM/MA.
Jakarta Pusbuk. Depdiknas.
Suwardoyo. 2016. Pengembangan
Bahan Ajar Membaca KritisKreatif Sastra Untuk Siswa
SMP,Tesis.Unisma: Program
Pasca Sarjana.
Universitas Islam Malang. 2010.
Pedomen Penulisan Tesis.
Universitas Islam Malang.
Pedoman Pasca Sarjana,
Program Studi Pendidikan
Bahasa Inggris. Program
Studi Pendididkan Bahasa
Indonesia. Malang: Universitas Islam Malang.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 393
Utomo, Erry dan Sumiati. 2000.
Teknik
Penulisan
buku
pelajaran. Muatan Lokan
Pendidikan Dasar( SD dan
SLP). Jakarta: Depdiknas.
Tim Penyususn Kamus Pusat Bahasa.
2001. Kamus Besar Bahasa
Indonesia edisi ke-3 cetakan
pertama. Jakarta: Balai
Pustaka.
NOSI Volume 5, Nomor 3, Februari 2017 _____________________________________ Halaman 394
Download