ATURAN DAN MEKANISME PERDAGANGAN EFEK Pelaksanaan perdagangan Efek di Bursa dilakukan dengan menggunakan fasilitas JATS. Perdagangan Efek di Bursa hanya dapat dilakukan oleh Anggota Bursa (AB) yang juga menjadi Anggota Kliring KPEI. Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap seluruh transaksi yang dilakukan di Bursa baik untuk kepentingan sendiri maupun untuk kepentingan nasabah.Anggota Bursa Efek bertanggung jawab terhadap penyelesaian seluruh Transaksi Bursa atas nama Anggota Bursa Efek yang bersangkutan sebagaimana tercantum dalam Daftar Transaksi Bursa (DTB), termasuk Transaksi Bursa yang terjadi antara lain karena: 1) kesalahan Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek dalam rangka Remote Trading kecuali kesalahan perangkat lunak JONEC yang disediakan oleh Bursa; dan atau 2) kelalaian atau kesalahan PJPP dalam melaksanakan penawaran jual dan atau permintaan beli ke JATS; dan atau 3) kelalaian atau kesalahan IT Officer Remote Trading dalam pengoperasian Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek; dan atau 4) Adanya akses yang tidak sah yang dilakukan melalui Peralatan Penunjang dan atau aplikasi Anggota Bursa Efek. 5) Pasar Reguler; 6) Pasar Tunai; 7) Pasar Negosiasi. Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) hanya dapat diperdagangkan di Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi pada sesi I. PENYELESAIAN TRANSAKSI Segmen Pasar Pasar Reguler Waktu Penyelesaian Transaksi Hari Bursa ke-3 setelah terjadinya Transaksi Pasar Tunai Buras (T+3) Hari Bursa Pasar Negosiasi Transaksi Bursa (T+0) Berdasarkan kesepakatan antara Anggota Bursa yang sama dengan jual dengan Anggota Bursa Beli JAM PERDAGANGAN terjadinya Perdagangan Efek di Pasar Reguler, Pasar Tunai dan Pasar Negosiasi dilakukan selama jam perdagangan setiap Hari Bursa dengan berpedoman pada waktu JATS. Jam Perdagangan Pasar Reguler: Hari Senin – Kamis Jumat Sesi I Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Sesi II Pukul 13:30:00 s/d 15:49:59 Pukul 14:00:00 s/d 15:49:59 Jam Perdagangan Pasar Tunai: Hari Senin – Kamis Jumat Waktu Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Jam Perdagangan Pasar Negoisasi: Hari Senin – Kamis Jumat Sesi I Pukul 09:00:00 s/d 12:00:00 Pukul 09:00:00 s/d 11:30:00 Sesi II Pukul 13:30:00 s/d 16:15:00 Pukul 14:00:00 s/d 16:15:00 Untuk Pasar Reguler menggunakan sesi Pra-pembukaan, Pra-penutupan dan Pasca Penutupan yang dilakukan setiap hari Bursa dengan jadwal sebagai berikut: Pra Pembukaan : Waktu 08:45:00 - 08:55:00 WIB Agenda Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual dan atau 08:55:01 - 08:59:59 WIB permintaan beli JATS melakukan proses pembentukan Harga Pembukaan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga Pembukaan berdasarkan price dan time priority Pra-Penutupan dan Pasca Penutupan: Sesi Pra-penutupan Waktu 15:50:00 s.d. 16:00:00 Aktivitas Anggota Bursa Efek memasukan penawaran Jual 16:00:01 s.d. 16:04:59 dan atau permintaan beli JATS melakukan proses pembentukan Harga Penutupan dan memperjumpakan penawaran jual dengan permintaan beli pada Harga Penutupan Pasca Penutupan 16:05:00 s.d. 16:15:00 berdasarkan pricedan time priority Anggota Bursa Efek untuk memasukkan penawaran jual dan atau permintaan beli pada Harga Penutupan, dan JATS memperjumpakan secara berkelanjutan (continuous auction) atas penawaran jual dengan permintaan beli untuk Efek yang sama secara keseluruhan maupun sebagian pada Harga Penutupan berdasarkan time priority Pasar Reguler, Negotiated dan Tunai Segmen pasar di bursa efek ada tiga, yakni pasar reguler, pasar negosiasi, dan pasar tunai. Penjelasan masing-masing pasar tersebut adalah sebagai berikut: 1. Pasar reguler Yakni segmen pasar di bursa efek yang pembentukan harganya dilakukan dengan cara tawar menawar secara lelang dan terus menerus (continue auction market) berdasarkan kekuatan pasar. Perdagangan efek atau transaksi di pasar reguler harus menggunakan satuan perdagangan (round lot) efek atau kelipatannya atau ada batas minimal saham yang diperdagangkan, yakni 500 efek atau saham.Pasar ini dipilih oleh investor utuk memperoleh harga yang terbaik, karena harga pada pasar reguler dibentuk sesuai dengan mekanisme pasar (continous auction market). 2. Pasar negosiasi Yakni segmen pasar di bursa efek yang pembentukan harganya dilakukan dengan cara negosiasi langsung (negotiated market) antara perusahaan pialang atau AB jual dan perusahaan pialang atau AB bell. Perdagangan saham di pasar ini tidak menggunakan satuan perdagangan (nonround lot).Pasar ini dipilih oleh investor yang ingin membeli dan menjual efek dalam jumlah dan harga sesuai dengan keinginan mereka.Pasar negosiasi tidak melakukan tawar-menawar seperti pada regular trading (negotiated system). Perdagangan dilaksanakan pada papan dan harga yangterpisahkan dan ditentukan sesuai dengan harga terakhir perdagangan regular 3. Pasar tunai Yakni segmen pasar di bursa efek yang pembentukan harganya sama dengan pasar reguler, demikian juga proses transaksinya menggunakan satuan perdagangan. Pasar tunai biasanya digunakan oleh perusahaan pialang yang tidak dapat memenuhi kewajibannya dalam penyelesaian transaksi di pasar reguler dan negosiasi pada hari bursa yang ditetapkan. Pada pasar tunai digunakan sistem pembayaran uang dan penyerahan uang seketika (cash and carry). Bagi investor pemula, pada prinsipnya bisa bertransaksi di semua segmen pasar. Namun, disarankan bagi investor pemula untuk masuk ke pasar reguler. Margin Financing Istilah "Margin Finance" berarti pembiayaan oleh Pialang Keuangan atas bagian nilai surat berharga dalam rekening margin financing dengan menjamin surat berharga di akun tersebut. Misalkan Anda adalah seorang investor dan Anda membeli saham senilai JD 5.000 dengan uang Anda sendiri, maka nilai saham tersebut naik ke JD 7.500, keuntungan Anda akan menjadi 50%. Tetapi jika Anda membiayai pembelian saham tersebut melalui margin financing saham, Anda akan membayar JD 2.500 dari uang Anda sendiri dan broker Anda akan membayar JD 2.500, sehingga keuntungan Anda akan menjadi 100%. Dengan kata lain, keuntungan Anda lebih besar ketika Anda margin financing. Jika, di sisi lain, nilai saham turun ke JD 2.500 setelah Anda telah membeli mereka dengan uang Anda sendiri, kerugian Anda akan menjadi 50%, tetapi jika Anda telah membeli mereka dari rekening keuangan marjin, kerugian Anda akan menjadi 100 % ditambah pembayaran bunga dan biaya. Dengan kata lain, kerugian Anda lebih besar ketika Anda margin finance di efek dalam rekening margin financing dengan menjamin surat berharga di akun itu. Singkatnya, perdagangan marjin keuangan mungkin memberi Anda keuntungan yang lebih tinggi atau menyebabkan kerugian yang lebih tinggi dibandingkan dengan perdagangan dengan uang Anda sendiri. Sebelum Anda memutuskan untuk perdagangan melalui marjin keuangan Anda harus tahu hal-hal berikut: 1) Perdagangan Anda melalui margin finance dengan broker yang berlisensi untuk melakukan operasi margin finance diatur oleh Instruksi Keuangan Margin yang berlaku, yang harus Anda membaca dan memahami secara menyeluruh. 2) Hubungan Anda dengan broker yang berlisensi untuk melakukan operasi margin finance diatur oleh perjanjian yang ditandatangani antara Anda, yang Anda harus membaca dengan seksama dan mendiskusikan hal dengan broker Anda sebelum penandatanganan karena mengikat Anda. 3) Jangan melakukan margin finance semua sekuritas Anda. Risiko marginfinance : 1) Margin finance adalah pedang bermata dua. Ini membawa resiko yang lebih besar daripada perdagangan tunai karena dapat meningkatkan kerugian Anda, hanya karena dapat meningkatkan keuntungan Anda. 2) Efek yang dibiayai melalui margin finance dianggap sebagai jaminan bagi broker yang membiayai pembelian Anda melalui marjin financing, Dia memiliki hak untuk menjual sekuritas dalam rekening marjin financing jika margin pemeliharaan turun di bawah batas minimum yang diperbolehkan, bahkan pada kerugian besar jika nilai sekuritas menderita penurunan besar dalam rangka untuk memulihkan fasilitas yang ditawarkan kepada klien. 3) Anda mungkin perlu untuk mengisi akun margin finance anda dengan setoran tunai atau deposito efek lain yang diperbolehkan untuk menjadi marjin finance untuk meningkatkan margin pemeliharaan jika turun di bawah batas minimum yang diperbolehkan. 4) Anda tidak diizinkan untuk meminta penundaan tambahan jika kontribusi Anda ke rekening margin financing turun. 5) Broker memiliki hak untuk memilih sekuritas yang akan dijual untuk menutupi margin pemeliharaan. SHORT SELLING Short selling adalah suatu cara yang digunakan dalam penjualan saham di mana investor atau trader meminjam dana (on margin) untuk menjual saham (yang belum dimiliki) dengan harga tinggi dengan harapan akan membeli kembali dan mengembalikan pinjaman saham ke pialangnya pada saat saham turun. Dalam perjalanan pasar modal di Indonesia, pertama kali aturan mengenai short selling ini diatur melalui Keputusan Ketua Bapepam No. Kep09/PM/1997 tanggal 30 April 1997 tentang Pembiayaan Penyelesaian Transaksi Efek Oleh Perusahaan Efek Bagi Nasabah. Bapepam-LK kemudian merevisi aturan yang diberi Peraturan V.D.6 itu. Revisi itu seiring terjadinya krisis finansial yang melanda dunia, termasuk Indonesia. Gara-gara krisis, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia mengalami kejatuhan yang sangat dalam. Untuk mengantisipasi transaksi yang bisa membuat IHSG makin jatuh, Bapepam menerbitkan sejumlah aturan termasuk revisi aturan short selling. Transaksi short selling ini kemudian diatur antara lain dengan Keputusan Ketua Bapepam-LK No. 556/BL/2008. Sehingga, pada dasarnya transaksi short selling di Indonesia diperbolehkan. Namun, Bapepam-LK tetap menentukan rambu-rambu transaksi short selling seperti apa yang dibolehkan. Tujuannya, tentu saja mengamankan pasar modal dalam negeri selain untuk kepentingan investor minoritas. Mekanisme short selling • Seorang investor melakukan peminjaman saham (ada peraturan yang berbeda-beda disetiap negara yang membatasi batasan perbandingan jumlah peminjaman yang dapat dilakukan dengan dana yang tersedia sebagai deposit pada akun pialang.). • Investor menjualnya dan hasilnya dikreditkan kedalam akunnya pada perusahaan pialang saham. • Investor harus "menutup" posisinya dengan cara melakukan pembelian kembali saham . Apabila harga turun maka ia akan memperoleh keuntungan namun apabila harga naik maka akan merugi. • Investor akhirnya mengembalikan saham tersebut kepada sipemberi pinjaman. SCRIPLESS TRADING Transaksi perdagangan Efek tanpa warkat (scripless trading) adalah sistem perdagangan Efek di bursa Efek yang dilaksanakan secara elektronik dengan penyelesaian melalui sistem pemindah bukuan (book-entry settlement system). Adapun tanda bukti kepemilikan Efek tidak lagi akan berbentuk fisik sertifikat Efek, tetapi diwujudkan dalam rekening Efek pada Kustodian Sentral. Manfaat scripless trading bagi Perantara Pedagang Efek adalah pengurangan kesalahan yang timbul dalam proses penyelesaian fisik Efek secara manual, efisiensi dalam penyelesaian transaksi Efek, pengurangan resiko penyelesaian transaksi Efek, pengurangan biaya operasi, dan peningkatan sistem informasi manajemen, yang pada akhirnya diharapkan dapat meningkatkan volume perdagangan. Bagi Emiten dan Perusahaan Publik, penerapan sistem ini akan mengurangi biaya registrasi Efek yang ditanggungnya, memungkinkan untuk mengetahui pihak-pihak pemegang Efek dalam waktu yang relatif cepat setiap saat, serta pengurangan antrian panjang dalam setiap pembagian bonus, dividen dan hak-hak lain yang berkaitan dengan Efek, karena pembagian tersebut dapat dilakukan secara elektonik. Penerapan sistem perdagangan dan penyelesaian transaksi Efek secara scriples trading pada prinsipnya memerlukan tiga hal pokok yaitu kesiapan perangkat peraturan, perangkat sistem komputer dan Sumber Daya Manusia yang profesional. Bapepam mensyaratkan tersedianya dana dan Efek pada rekening Efek, dan kesepadanan Efek pada penerapan sistem ini sebagaimana diatur dalam Peraturan Bapepam Nomor VI.A.3 perihal Rekening Efek pada Kustodian. Adapun penggunaan perangkat sistem komputer harus dapat menerjemahkan peraturan dan mengakomodir kebutuhan pelaksanaan scripless trading yang memenuhi persyaratan keandalan, ketangguhan dan keamanan. Peranan PT KPEI sebagal visualisasi LKP adalah untuk melaksanakan kliring dan menjamin terselesaikannya transaksi. PT KPEI mengkliringkan transaksi yang terjadi di Bursa Efek sehingga dapat ditentukan hak dan kewajiban Anggota Bursa. PT KPEI juga harus menjamin penyelesaian transaksi, dimana jaminan PT KPEI berupa jaminan penyelesaian transaksi tepat pada waktunya. Peranan PT KSEI dalam penerapan sistem scripless trading sangat besar karena sebagai visualisasi LPP, PT KSEI harus dapat menjalankan fungsi kustodian sentral dalam proses penyelesaian transaksi Efek. Sebagai kustodian sentral PT KSEI dituntut untuk mampu memberikan layanan yang terbaik, untuk itu PT KSEI harus menerapkan internal kontrol yang ketat agar mampu mengelola dana dan Efek nasabah dalam jumlah yang besar dengan tepat dan aman. Dalam sistim scripless trading, LKP, Kustodian dan Anggota Bursa membuka rekening pada PT KSEI, dimana posisi Efek dan dana pelaku transaksi dapat diketahui. Sehingga kegagalan-kegagalan dalam penyelesaian transaksi seperti yang terjadi akhir-akhir ini dapat dihindari. REMOTE TRADING Pengertian Sistem Remote Trading Ada beberapa sistem perdagangan yang digunakan dalam proses perdagangan surat-surat berharga, yaitu floor trading; dimana perdagangan dilakukan di lantai bursa, remote trading dan online trading. Menurut Suwarno dkk (2002: 13), Remote Trading adalah sistem perdagangan jarak jauh yang dapat dilakukan oleh anggota bursa dari kantor anggota bursa masing-masing dimana setiap order langsung dikirim ke sisitem perdagangan Bursa Efek tanpa perlu memasukkan order melalui lantai bursa. Pengertian remote trading menurut Herdiawan (2002:13), Remote Trading adalah sistem perdagangan saham yang bisa meringkas proses transaksi yang selama ini terjadi. Remote Trading diterapkan untuk membuat transaksi perdagangan saham lebih cepat dan efisien. Dengan adanya remote trading terdapat beberapa kegiatan transaksi yang dipangkas sebagaimana teradapat dalam sistem floor trading. Dengan adanya krisis moneter yang melanda Indonesia pada akhir tahun 1997 menyebabkan perekonomian Indonesia menjadi terpuruk. Tak terkecuali dunia pasar modal. Pasar modal Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta juga mengalami kelesuan perdagangan. Untuk itu dunia pasar modal Indonesia, khususnya Bursa Efek Jakarta banyak melakukan cara agar perdagangan pasar modal kembali bergairah dengan menggali investasi yang ada, seperti memperketat syarat – syarat emiten yang akan go public, meningkatkan kualitas perusahaan –perusahaan yang go public, menegakkan regulasi dan menerapkan sistem remote trading dalam perdagangan saham sebagai perbaikan sistem floor trading. Penerapan remote trading di Bursa Efek Jakarta pada akhir Maret 2002 diharapkan akan meningkatkan kegairahan pasar modal. Dengan diterapkannya remote trading maka transaksi perdagangan akan lebih cepat dan efisien. Proses perdagangan yang harus dilalui melalui delapan tahap dalam sistem floor tradingdapat diringkas menjadi lima tahap dalam sistem remote trading. Remote Tradingdapat diartikan sebagai sistem perdagangan jarak jauh, dimana setiap order transaksi di kantor broker (perusahaan efek) langsung dikirim ke sistem perdagangan Bursa Efek (sistem JATS), tapa perlu memasukkan oeder dari lantai bursa (trading floor). Dengan demikian, order dapat dilakukan di kantor broker dimana saja sepanjang terhubung dengan sistem perdagangan bursa. ON-LINE TRADING Definisi dan Karakteristik Online Trading Seiring dengan perkembangan teknologi internet, kegiatan transaksi di Pasar Modal turut berkembang dengan adanya mekanisme bertransaksi melalui telepon kepada sales Perusahaan Efek menjadi order yang diinput sendiri oleh nasabah menggunakan perangkat yang terhubung dengan internet. Investorpun dapat secara langsung memonitor perkembangan harga dipasar secara real time. Mekanisme ini lebih dikenal dengan nama online trading. Secara umum, perdagangan online trading terjadi ketika seorang investor menyampaikan order beli atau jual Efek melalui media internet pada online broker yang kemudian mengeksekusi perintah tersebut dengan meneruskan ke sistem Bursa Efek secara otomatis. Definisi Online Trading menurut situs intradaytips.com adalah tindakan menempatkan pesanan beli atau jual suatu surat berharga keuangan atau mata uang dengan menggunakan platform berbasis internet milik Perantara Pedagang Efek (broker-dealer). Dalam Peraturan Bapepam-LK Nomor V.D.3 tentang Pengendalian Internal Perusahaan Efek Yang Melakukan Kegiatan Usaha Sebagai Perantara Pedagang Efek istilah yang digunakan adalah Sistem Perdagangan Online, yaitu sistem perdagangan yang disediakan oleh Perantara Pedagang Efek melalui media komunikasi elektronik termasuk internet, layanan pesan singkat (short message service/sms), layanan protokol aplikasi nirkabel, atau media elektronik lainnya untuk melakukan transaksi Efek. Menurut Arrianto Mukti (Studi Perbandingan Sistem-sistem Perdagangan di Internet dan Desain Protokol Cek Bilyet Digital; 1997),trading platform harus dapat menjamin beberapa hal sebagai berikut: a. Kerahasiaan (confidentiality): Data transaksi harus dapat disampaikan secara rahasia, sehingga tidak dapat dibaca oleh pihak-pihak yang tidak diinginkan. b. Keutuhan (integrity): Data setiap transaksi tidak boleh berubah saat disampaikan melalui suatu saluran komunikasi. c. Keabsahan atau keotentikan (authenticity), meliputi: • Keabsahan pihak-pihak yang melakukan transaksi: Bahwa sang konsumen adalah seorang pelanggan yang sah pada suatu perusahaan penyelengara sistem pembayaran tertentu (misalnya kartu kredit Visa dan MasterCard, atau kartu debit seperti Kualiva dan StarCard misalnya) dan keabsahan keberadaan pedagang itu sendiri. • Keabsahan data transaksi: Data transaksi itu oleh penerima diyakini dibuat oleh pihak yang mengaku membuatnya (biasanya sang pembuat data tersebut membubuhkan tanda tangannya). Hal ini termasuk pula jaminan bahwa tanda tangan dalam dokumen tersebut tidak bisa dipalsukan atau diubah. • dapat dijadikan bukti / tak dapat disangkal (non-repudiation): catatan mengenai transaksi yang telah dilakukan dapat dijadikan barang bukti di suatu saat jika ada perselisihan. Berdasarkan definisi di atas maka karakteristik utama dari online trading adalah adanya interaksi proses order nasabah yang dilakukan melalui media elektronik baik dengan menggunakan jaringan internet maupun wireless aplication protocol (WAP). Kapitalisasi Pasar Saham dan Obligasi Kapitalisasi pasar adalah total jumlah surat berharga yang diterbitkan oleh berbagai perusahaan di dalam satu pasar. Kapitalisasi termasuk obligasi, surat hutang (promes), saham preferen dan saham biasa. Obligasi dan promes biasanya dihitung menurut nilai nominal atau nilai pari. Saham preferen dan saham biasa dapat dihitung dalam nilai nominal, nilai pasar yang ditetapkan, atau jumlah yang diterima emiten. Pengertian kapitalisasi terbagi kedalam dua pengertian yaitu : • Menunjukan jumlah securities yang beredar (saham dan obligasi) • Menunjukan jumlah modal yang digunakan dalm perusahaan dan modal tersebut dalm bentuk modal saham, surplus dan utang jangka panjang lainya. Teori-teori kapitalisasi Teori kapitalisasi terbagi ke dalam dua golongan, yaitu : 1. Berdasarkan pendapatan atau earning Nilai suatu perusahaan dapat ditentukan berdasarkan pendapatan yang didapatka setiap tahunnya dikalikan dengan multiplayer tertentu. 2. Berdasarkan pengeluaran atau cost Kapitalisasi perusahaan didasarkan pada cost dari fixed capital yang digunakan dalam suatu perusahaan. Struktur modal Struktur modal adalah perbandingan antara modal asing (jangka panjang) dengan modal sendiri. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal Struktur modal dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini : 1. Tingkat bunga, 2. Stabilitas daripada earning, 3. Susunan dari aktiva, 4. Kadar resiko aktiva, 5. Besarnya modal yang dibutuhkan, 6. Keadaan pasar modal, 7. Sifat management, dan 8. Besarnya perusahaan. Pasar Modal Kebijakan Pemerintah lainnya yang ditujukan untuk mendorong aktivitas pasar saham adalah pencabutan ketentuan pembatasan pembelian saham oleh pemodal asing pada tahun 1997. Namun sayang, euforia terhadap pasar saham tersebut terkoreksi oleh krisis ekonomi dan moneter yang terjadi pada tahun 1997-1998 sehingga dampak dari kebijakan tersebut tidak terlihat dalam jangka pendek. Peningkatan aktivitas pasar modal kembali marak seiring dengan pemulihan ekonomi paska krisis dan meningkatnya arus modal masuk (capital inflow). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dan nilai kapitalisasi pasar modal terus meningkat secara beriringan sejak tahun 2003 hingga mencapai puncaknya pada tahun 2007. Pasar Obligasi Penerbitan dan pasar sekunder obligasi korporasi di Indonesia dimulai sejak tahun 1983, namun perkembangan secara signifikan baru terjadi pada periode paska krisis. Baik outstanding maupun nilai kapitalisasi pasar obligasi korporasi mengalami lonjakan sejak tahun 2003. Perkembangan pasar obligasi korporasi searah dengan perkembangan di pasar saham yang mencapai puncaknya pada tahun 2007 dan mengalami penurunan pada tahun 2008 karena imbas krisis keuangan global. Terdapat dua faktor utama yang mendorong lonjakan penerbitan dan perdagangan obligasi korporasi pada periode paska krisis. Pertama, semakin berkembang dan maraknya transaksi di pasar sekunder obligasi pemerintah (Surat Utang Negara, SUN) yang digunakan untuk program rekapitalisasi perbankan. Dari sisi nilai perdagangan harian (NPH) maupun nilai kapitalisasi pasar (NKP) di pasar obligasi, obligasi pemerintah memang lebih dominan. Kedua, kondisi ekses likuiditas di sektor keuangan yang terjadi sampai dengan pertengahan tahun 2008 juga mendorong aktivitas perdagangan obligasi korporasi. Indeks Harga Saham dan Metode Penghitungan Indeks A. Indeks Harga Saham Indeks harga saham adalah indikator atau cerminan pergerakan harga saham. Indeks merupakan salah satu pedoman bagi investor untuk melakukan investasi di pasar modal, khususnya saham. Saat ini Bursa Efek Indonesia memiliki 11 jenis indeks harga saham, yang secara terus menerus disebarluaskan melalui media cetak maupun elektronik. Indeks-indeks tersebut adalah: 1. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Menggunakan semua Perusahaan Tercatat sebagai komponen perhitungan Indeks. Agar IHSG dapat menggambarkan keadaan pasar yang wajar. Dasar pertimbangannya antara lain, jika jumlah saham Perusahaan Tercatat tersebut yang dimiliki oleh publik (free float) relatif kecil sementara kapitalisasi pasarnya cukup besar, sehingga perubahan harga saham Perusahaan Tercatat tersebut berpotensi mempengaruhi kewajaran pergerakan IHSG. Penghitungan Indeks Harga Saham Gabungan Ada dua metode penghitungan IHSG yaitu: a. Metode rata-rata (Average Method) Pada metode ini, harga pasar saham-saham yang dimasukkan dalam perhitungan indeks tersebut dijumlahkan kemudian dibagi dengan suatu faktor pembagi tertentu. Rumus indeks harga saham gabungan dengan metode rata-rata adalah: IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan = Suatu Nilai Pembagi = Harga Pasar Saham IHSG ditentukan hari dasar untuk perhitungan indeks. Pada hari dasar, harga dasar yang sama dengan harga pasar sehingga indeksnya adalah 100%. b. Metode rata-rata tertimbang (Weighted Average Method) a) Metode Paasche Rumus Paasche IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan = Harga dasar saham = Harga Pasar Saham Ss = Jumlah saham yang dikeluarkan (outstanding shares) Rumus Paasche ini membandingkan kapitalisasi pasar seluruh saham dengan nilai dasar seluruh saham yang tergantung dalam suatu indeks. Jadi, makin besar kapitalisasi suatu saham, maka akan memberikan pengaruh yang sangat besar jika terjadi perubahan harga pada sahama yang bersangkutan. b) Metode Laspeyres Rumus Laspeyres IHSG = Indeks Harga Saham Gabungan = Harga dasar saham = Harga Pasar Saham So = Jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar Pada metode Laspeyres diatas jumlah saham yang dikeluarkan pada hari dasar dan tidak bisa berubah selamanya walaupun ada pengeluaran saham baru. Sedangkan Paasche menggunakan jumlah saham yang berubah jika ada pengeluaran saham baru. c) Metode Drobish Metode Drobish, rata-rata dari kedua metode tersebut merupakan pendekatan yang terbaik. d) Metode Irving Fisher 2. Indeks Sektoral Menggunakan semua Perusahaan Tercatat yang termasuk dalam masing-masing sektor. Sekarang ini ada 10 sektor yang ada di BEI yaitu sektor Pertanian, Pertambangan, Industri Dasar, Aneka Industri, Barang Konsumsi, Properti, Infrastruktur, Keuangan, Perdangangan dan Jasa, dan Manufatur. 3. Indeks LQ45 Indeks yang terdiri dari 45 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. 4. Jakarta Islmic Index (JII) Indeks yang menggunakan 30 saham yang dipilih dari saham-saham yang masuk dalam kriteria syariah (Daftar Efek Syariah yang diterbitkan oleh Bapepam-LK) dengan mempertimbangkan kapitalisasi pasar dan likuiditas. 5. Indeks Kompas100 Indeks yang terdiri dari 100 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan pertimbangan likuiditas dan kapitalisasi pasar, dengan kriteria-kriteria yang sudah ditentukan. Review dan penggantian saham dilakukan setiap 6 bulan. 6. Indeks BISNIS-27 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan harian Bisnis Indonesia meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks BISNIS-27. Indeks yang terdiri dari 27 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih berdasarkan kriteria fundamental, teknikal atau likuiditas transaksi dan Akuntabilitas dan tata kelola perusahaan. 7. Indeks PEFINDO25 Kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan lembaga rating PEFINDO meluncurkan indeks harga saham yang diberi nama Indeks PEFINDO25. Indeks ini dimaksudkan untuk memberikan tambahan informasi bagi pemodal khususnya untuk saham-saham emiten kecil dan menengah (Small Medium Enterprises/SME). Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, tingkat pengembalian modal (Return on Equity/ROE) dan opini akuntan publik. Selain kriteria tersebut di atas, diperhatikan juga faktor likuiditas dan jumlah saham yang dimiliki publik. 8. Indeks SRI-KEHATI Indeks ini dibentuk atas kerja sama antara Bursa Efek Indonesia dengan Yayasan Keanekaragaman Hayati Indonesia (KEHATI). Indeks ini diharapkan memberi tambahan informasi kepada investor yang ingin berinvestasi pada emiten-emiten yang memiliki kinerja sangat baik dalam mendorong usaha berkelanjutan, serta memiliki kesadaran terhadap lingkungan dan menjalankan tata kelola perusahaan yang baik. Indeks ini terdiri dari 25 saham Perusahaan Tercatat yang dipilih dengan mempertimbangkan kriteria-kriteria seperti: Total Aset, Price Earning Ratio (PER) dan Free Float. 9. Indeks Papan Utama Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Utama. 10. Indeks Papan Pengembangan Menggunakan saham-saham Perusahaan Tercatat yang masuk dalam Papan Pengembangan. 11. Indeks Individual Indeks harga saham masing-masing Perusahaan Tercatat. B. Indeks Obligasi Negara (Indonesia Government Bond Index - IGBX) Indeks Obligasi Negara pertama kali diluncurkan pada tanggal 01 Juli 2004 dengan nama Indonesia Government Bond Index disingkat IGBX, sebagai wujud pelayanan kepada masyarakat pasar modal dalam memperoleh data sehubungan dengan informasi perdagangan obligasi negara. Indeks Obligasi memberikan nilai lebih, antara lain: Sebagai barometer dalam melihat perubahan yang terjadi di pasar obligasi Sebagai alat analisa teknikal untuk pasar obligasi pemerintah Benchmark dalam mengukur kinerja portofolio obligasi Analisa pengembangan instrumen Surat Berharga Negara (SBN). Informasi IGBX Clean Price Index (CPI) Merupakan hasil perhitungan perkembangan harga pasar atas suatu kelompok Obligasi Negara, berdasarkan jatuh temponya. Harga pasar yang digunakan adalah harga Obligasi Negara yang terjadi dan dilaporkan melalui PT Bursa Efek Indonesia selaku Penerima Laporan Transaksi Efek yang disesuaikan terlebih dahulu menjadi clean price Yield Yang dimaksudkan adalah yield to maturity dari masing-masing obligasi. Yield Index, atau disebut juga Bondway (Bond Weigthed Average Yield), merupakan angka yang diperoleh dari weighted average yield terhadap nilai nominal dari obligasi tercatat dan dapat diperdagangkan. Angka index ini, dapat digunakan sebagai alat untuk mengukur keberhasilan perolehan yield suatu portofolio. Total Return Index (TRI). Hampir semua bursa menggunakan Total Return Index (TRI) sebagai informasi yang wajib disampaikan. TRI dihitung berdasarkan kenaikan index harga dari previous price-nya. Harga yang digunakan untuk perhitungan TRI adalah gross price (clean price ditambah accrued interest). Untuk perhitungan seluruh index tersebut, tanggal dasar penyusunan index yang digunakan adalah 18 Juni 2004. Free Float Share Sebuah metode dimana kapitalisasi pasar perusahaan yang mendasari suatu indeks dihitung. Bebas-mengambang kapitalisasi pasar metodologi dihitung dengan mengambil harga ekuitas dan mengalikannya dengan jumlah saham yang tersedia di pasar. Alih-alih menggunakan seluruh saham yang beredar seperti metode kapitalisasi pasar penuh, metode bebas mengambang termasuk kunci saham seperti yang dimiliki oleh promotor dan pemerintah. Metode bebas-mengambang dipandang sebagai cara yang lebih baik untuk menghitung kapitalisasi pasar karena memberikan refleksi lebih akurat dari pergerakan pasar. Bila menggunakan metodologi bebas-mengambang, kapitalisasi pasar yang dihasilkan lebih kecil dari apa yang akan dihasilkan dari metode kapitalisasi pasar penuh. Metodologi bebas-mengambang telah diadopsi oleh sebagian besar indeks utama dunia, termasuk Dow Jones Industrial Average dan S & P 500. 13.10 Aturan Suspensi, Auto Reject, dan Delisting Suspensi berarti penghentian aktivitas perdagangan saham secara sementara.Suspensi bisa dilakukan terhadap saham yang diperdagangkan di pasar, terhadap kegiatan transaksi investor, atau terhadap kegiatan perdagangan oleh Perusahaan Efek Anggota Bursa (PEAB). Suspensi dilakukan oleh otoritas pasar -yakni Bursa Efek Indonesia (BEI) yang bertujuan untuk memberikan perlindungan terhadap investor. Kebijakan suspensi bisa dibilang merupakan sikap yang tidak populer, baik darikacamata investor, broker, ataupun emiten. Pihak otoritas atau BEI sebenarnya juga tidak menyukai kebijakan itu karena sangat memahami efeknya terhadap pelaku pasar dan emiten. Dari sisi potensi pendapatan, pihak otoritas juga kehilangan potensi pendapatan akibat kebijakan itu. Tapi apa mau dikata, kebijakan itu harus ditempuh untuk kepentingan yang lebih besar bagi industri. Sistem Auto Rejection Sistem auto rejection adalah sistem yang otomatis menolak order atau penawaran beliatau jual yang melebihi parameter. Sistem ini diterapkan untuk menjaga terlaksananya perdagangan efek yang teratur, wajar, dan efisien. BEJ menerapkan sistem ini sejak November 2001. Sistem auto rejection secara otomatis akan menolak harga penawaran tertinggi atau terend ah atas saham yang dimasukkan pada Jakarta Automated Trading System (JATS). Sistem ini tidak berlaku pada waran dan bukti right. Penerapan auto rejection untuk perdagangan saham hasil penawaran umum untuk pertama kalinya di bursa ditetapkan sebesar dua kali dari persentase batasan auto rejection secara umum. Aturan Delisting Dalam mekanisme perdagangan di bursa efek dikenal istilah delisting dan relisting.Delisting adalah penghapusan pencatatan saham emiten dari bursa. Delisting saham emiten dari pencatatan di bursa dapat terjadi karena aplikasi delisting dapat diajukan ke bursa atas kemauan perusahaan tersebut, denganmemenuhi syarat sebagai berikut 1. Disetujui oleh sedikitnya 2/3 dari total pemegang saham minoritas melalui RUPS; 2. Jika pemegang saham minoritas dalam RUPS menentang maka emiten atau pemegang saham mayoritas harus membeli saham rencana dari tersebut, pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui rencana tersebut sesuaidengan harga tertinggi di pasar regular untuk 6 bulan terakhir sebelum tanggal RUPS; 3. Delisting harus diajukan ke bursa paling lambat empat puluh hari bursasebelum tanggal delisting. 13.11 Macam-macam Reksadana Reksa Dana adalah wadah atau tempat untuk menghimpun dana dari masyarakat sebagai pemodal, untuk di investasikan dalam bentuk portofolio berbagai surat Fund Manager atau Manajer Investasi yang telah mendapat ijin berharga oleh dari BAPEPAM. Uang dari masyarakat dikumpulkan lalu dibelanjakan oleh Manajer Investasi untuk membeli berbagai surat berharga seperti saham atau obligasi. Keuntungan dari pembelian saham atau obligasi tersebut akan dibagikan kepada para investor tersebut. Selain memperoleh keuntungan, Reksa Dana juga memiliki resiko penurunan keuntungan bahkan apabila tidak disertai perhitungan yang cermat bisa mengakibatkan investor kehilangan modalnya. Untuk itu para investor perlu mengetahui jenis-jenis reksa dana dan apa yang paling sesuai dengan karakteristik dan tujuan investor dalam menginvestasikan dananya. Adapun Macam-macam Reksadana Adalah : 1. Reksa Dana Pasar Uang, melakukan sebagian besar investasinya ke efek-efek hutang berjangka kurang dari setahun seperti deposito, SBI, obligasi dan surat berharga lainnya. Resiko rendah, begitu juga dengan returnnya. Untuk investor yang baru berkecimpung di dunia investasi, baik untuk mencoba Reksa Dana dalam bentuk ini, karena fluktuasinya tidak begitu tajam. 2. Reksa Dana Pendapatan Tetap, dimana sekitar 80 % investasinya di tanam dalam bentuk obligasi atau surat hutang berjangka pendek, menengah bahkan jangka panjang. Sementara sisanya ditempatkan dalam instrumen keuangan lainnya. Investasi dalam bentuk ini, dapat berpotensi memiliki keuntungan lebih besar dari Reksa Dana Pasar Uang, sekitar 12% s/d 15% per tahun. Namun risikonya juga sangat tinggi dimana fluktuasi suku bunga memiliki risiko, juga ada risiko gagal bayar. Orang yang cocok untuk berinvestasi ini adalah orang yang mempunyai tujuan investasi jangka menengah. 3. Reksa Dana Saham, dimana 80 % portofolio yang dikelola dalam bentuk saham, karenanya dapat memperoleh gain yang lebih tinggi, melalui kenaikan harga saham. Orang yang berani mengambil resiko yang tinggi, adalah orang yang cocok mengambil investasi dalam bentuk Reksa Dana Saham. Yang jelas, jangan membeli kemudian menjualnya kembali dalam jangka pendek, maka resiko kerugian akan lebih besar dan harus selalu memantau harga saham yang mudah berubah pada situs-situs yang menyediakan informasi naik-turun harga saham seperti RTI. 4. Reksa Dana Campuran, dimana investasi ini adalah dengan melakukan diversifikasi portofolio pada surat-surat berharga secara lebih fleksibel. Hal ini membuat, Reksa Dana Campuran lebih leluasa mengatur komposisi portofolionya sesuai dengan kebutuhan dan kondisi pasar yang sedang terjadi. Misalnya harga saham memiliki potensi member keuntungan, namun obligasi di pasar tidak begitu baik, maka agar dapat memperoleh keuntunganyang lebih baik, manajer investasi akan mengalokasikan dana investor ke saham daripada ke obligasi. 13.12 Exchange –Trade Fund Exchange Trade Funds (ETFs) adalah reksa dana yang unit penyertaan/sahamnya tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek yang tujuan utama investasinya (investment objective) adalah untuk memperoleh tingkat pendapatan yang sama dengan indeks yang ditargetkan atau indeks yang menjadi acuan. Secara garis besar Exchange Trade Funds dapat dikategorikan menjadi dua jenis yaitu ETF Indeks (Index ETFs) dan Closed-end ETFs. ETF Indeks adalah ETF yang menginvestasikan dana kelolaanya dalam sekumpulan portofolio efek yang terdapat pada suatu indeks tertentu dengan proporsi yang sama dengan bobot dalam indeks yang ditargetkan dengan tujuan untuk mencerminkan gambaran kinerja indeks di bursa atau dengan kata lain untuk menciptakan tingkat pendapatan (level of returns) yang sama dengan indeks acuan. Sedangkan Closed-end ETFs (CEF) atau dibeberapa negara disebut dengan Actively Managed ETFs adalah fund yang diperdagangkan di bursa efek berbentuk perusahaan investasi (investment company), bersifat tertutup dan dikelola secara aktif oleh manajer investasi. Closeend ETFs menawarkan sahamnya kepada publik melalui mekanisme penawaran umum perdana (IPO), kemudian dana yang terkumpul akan diinvestasikan dalam berbagai jenis efek sesuai dengan kebijakan investasi. Closed-end ETFs memiliki dewan direksi yang dipilih oleh pemegang saham, dewan direksi kemudian menunjuk komite investasi dan manajer portofolio yang bertugas melakukan pengelolaan reksa dana secara aktif. Close-end ETF tercatat di Bursa Efek, sehingga sahamnya diperjualbelikan antar investor di Bursa Efek dan tidak melalui Reksa Dana itu sendiri. Dari dua jenis ETF ini yang akan dibahas dalam selanjutnya adalah ETF dari jenis ETF Indeks (Index ETFs) mengingat jenis ETF inilah yang paling banyak tercatat dan diperdagangkan di berbagai bursa efek dunia dan paling diminati oleh investor karena sifat dan karakteristiknya yang unik dan menarik. Disamping itu produk ETF yang akan dikembangkan di pasar modal Indonesia adalah ETF yang berbasis indeks.