Paper Title (use style: paper title)

advertisement
STUDI KOMPARASI HASIL BELAJAR SISWA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON
EXAMPLE DAN PICTURE AND PICTURE PADA MATA PELAJARAN KORESPONDENSI MATERI
SURAT DINAS KELAS X APK DI SMK NEGERI 2 NGANJUK TAHUN AJARAN 2015-2016
Wanda Trisnaika Santi
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya, e-mail: [email protected]
Durinda Puspasari, S.Pd., M.Pd
Program Studi Pendidikan Administrasi Perkantoran, Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,
Universitas Negeri Surabaya, e-mail: [email protected]
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example Non Example dan model pembelajaran Picture And Picture pada mata pelajaran
korespondensi materi surat dinas kelas X APK di SMK Negeri 2 Nganjuk tahun ajaran 2015-2016.
Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan jenis desain eksperimen murni. Populasi dalam
penelitian ini adalah seluruh kelas X APK SMK Negeri 2 Nganjuk tahun ajaran 2015-2016 yang
berjumlah 108 siswa. Sampel penelitian dipilih menggunakan simple random sampling dan didapat 2
kelas yaitu X APK 1 dan X APK 3 sebanyak 36 siswa pada masing-masing kelas. Berdasarkan uji
hipotesis pada nilai posttest yang dilakukan dengan menggunakan bantuan program SPSS 20 dengan uji
statistik Independent Sample Test menunjukkan bahwa taraf signifikansi t-test sebesar 0,00<0,05 dan
thitung>ttabel (10,485>1,99), maka Ho ditolak dan Ha diterima, sehingga terdapat perbedaan hasil belajar
siswa yang menggunakan model pembelajaran Example Non Example dan Picture And Picture. Selain itu
hasil perhitungan selisih nilai pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas kontrol menunjukkan
bahwa taraf signifikansi t-test sebesar 0,00<0,05 dan thitung>ttabel (4,950>1,99) maka Ho ditolak dan Ha
diterima. Jadi, dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example Non Example dan Picture And Picture pada mata pelajaran korespondensi materi
surat dinas kelas X APK di SMK Negeri 2 Nganjuk tahun ajaran 2015-2016. Hasil penelitian pada kelas
eksperimen dengan model pembelajaran Example Non Example lebih besar dibandindangkan pada kelas
kontrol dengan model pembelajaran Picture And Picture. Hasil ini ditunjukkan melalui rata-rata hasil
belajar kelas eksperimen sebesar 94,00, sedangkan rata-rata hasil belajar kontrol sebesar 86,89.
Kata Kunci: model pembelajaran Example Non Example, model pembelajaran Picture And Picture, hasil
belajar.
Abstract
This study aims to find out whether there is any difference in learning outcomes between the one using
Example Non Example learning model and the one using Picture and Picture learning model on
Correspondence Subject's Official Letter material on tenth grade students of office administration at SMK
Negeri 2 Nganjuk in 2015-2016 Period. This study is an experiment research with true experiment design
type. 108 tenth grade student’s of office administration at SMK Negeri 2 Nganjuk of 2015-2016 Period
were chosen as the population observed in this study. There are two classes chosen using simple random
sampling technique X Office Administration 1 Class with 36 students as the experiment class, and X Office
Administration 3 Class with 36 students as the control class. According to the hypothesis test applied on
the posttest scores supported by SPSS 20 with Independent Sample Test, it is shown that the level of
significance of t-test is 0,00<0,05 and tcount>ttable (10,485>1,99), meaning that Ho is declined, but Ha is
accepted, therefore there is difference between student’s learning outcomes using Example Non Example
learning model and the one using Picture and Picture learning model. Additionally, the difference between
pretest scores and posttest scores from experiment class and control class shows that the level of
significance of t-test is 0,00 < 0,05 and tcount>ttable (4,950>1,99) meaning that Ho is declined,
meanwhile Ha is accepted. It can be concluded that there is difference between student’s learning
outcomes using Example Non Example learning model and the one using Picture and Picture on
correspondence subject's official letter material on tenth grade students of office administration at SMK
Negeri 2 Nganjuk of 2015-2016 Period. This study shows that in the experiment class Example Non
Example learning model has higher score than is the score of Picture and Picture learning model applied
in the control class. The experiment class has 94,00 in average for their learning outcomes, whilst the one
in control class is 86,89 in average.
Keywords: Example Non Example learning model, Picture and Picture learning model, learning outcomes.
1
sehari-hari. Salah satu jenis surat yang harus dikuasai
peserta didik adalah surat dinas. Dengan mempelajari
surat dinas diharapkan dapat menjadi bekal bagi siswa di
tempat kerja nantinya.
Berdasarkan hasil obesrvasi dengan guru
program keahlian Administrasi Perkantoran mata
pelajaran Korespondensi kelas X SMK Negeri 2 Nganjuk
diketahui guru masih menggunakan pembelajaran
konvensional dengan metode ceramah. Metode ceramah
tidak selamanya buruk namun kurang tepat apabila
diterapkan dalam pembelajaran kurikulum 2013. Dalam
metode ceramah siswa cenderung lebih banyak menunggu
informasi-informasi yang diberikan oleh guru sehingga
kurang melibatkan siswa secara aktif. Hal ini
menyebabkan pemahaman dan hasil belajar siswa masih
rendah dalam mata pelajaran Korespondensi.
Dengan adanya permasalahan tersebut, maka
guru harus lebih kreatif dalam memilih model
pembelajaran yang tepat. Model pembelajaran yang
termasuk model pembelajaran student centered atau
berpusat pada siswa dan mengacu pada kurikulum 2013
adalah model pembelajaran Example Non Example dan
Picture And Picture.
Example Non Example adalah model belajar
yang menggunakan contoh-contoh. Contoh-contoh dapat
diperoleh dari kasus atau gambar yang relevan dengan KD
(Hamdani, 2011). Keunggulan model Example Non
Example adalah siswa lebih kritis dalam menganalisis
gambar, siswa mengetahui aplikasi dari materi berupa
contoh gambar, dan siswa diberikan kesempatan untuk
mengemukakan pendapatnya (Huda, 2013). Picture and
Picture merupakan suatu model belajar yang
menggunakan gambar dan dipasangkan atau diurutkan
menjadi urutan logis (Hamdani, 2011). Keunggulan model
Picture And Picture adalah guru lebih mengetahui
kemampuan masing-masing siswa, siswa dilatih berpikir
logis dan sistematis, motivasi siswa untuk belajar semakin
dikembangkan dan siswa dilibatkan dalam perencanaan
dan pengelolaan kelas (Huda,2013).
Penelitian ini mengacu pada penelitian terdahulu
yang relevan. Pertama, penelitian Herawati (2013) dengan
judul “Studi Komparasi Strategi Picture And Picture
Berbasis Gambar Kartun dan Example Non Example
terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas IV MI
Muhammadiyah Bloran Tahun 2013/2014”. Diketahui
hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan strategi
Picture And Picture memberikan pengaruh lebih besar
terhadap hasil belajar siswa dibandingkan dengan strategi
Example Non Example. Kedua, Penelitian Rohdiyah
(2013) dengan judul “Pembelajaran Ekosistem
Menggunakan Metode Picture And Picture dan Example
Non Example Ditinjau dari Gaya Belajar Visual (Studi
Kasus Pada Siswa Kelas VII Semester Genap MTS
PENDAHULUAN
Pendidikan memegang peranan penting dalam
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di masa
depan. Oleh karena itu, pembaruan pendidikan harus
selalu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan.
Kualitas pendidikan dapat ditingkatkan melalui beberapa
hal, misalnya pengembangan kurikulum dan manajemen
sekolah, pengembangan model pembelajaran, perbaikan
sarana dan prasarana, dan peningkatan kualitas tenaga
kependidikan. Salah satu upaya yang telah dilakukan oleh
pemerintah dalam meningkatkan kualitas pendidikan
adalah
dengan
menerapkan
kurikulum
2013.
Pembelajaran kurikulum 2013 adalah pembelajaran
kompetensi dengan memperkuat proses pembelajaran dan
penilaian autentik untuk mencapai kompetensi sikap,
pemgetahuan, dan keterampilan yang berpusat pada guru
(Teacher Centered) menjadi berpusat pada siswa (Student
Centered).
Pembelajaran merupakan proses atau upaya guru
menyediakan fasilitas belajar bagi peserta didik, yang
bertujuan agar terjadi perubahan perilaku dan hasil belajar
peserta didik (Suprijono, 2009). Aspek yang dominan di
dalam kegiatan pembelajaran adalah guru dan siswa. Guru
sebagai seorang pendidik memiliki kemampuan
mengimplementasikan berbagai strategi pembelajaran,
termasuk pemilihan model pembelajaran. Model
pembelajaran merupakan bagian penting yang digunakan
dalam upaya pencapaian hasil belajar. Seorang pendidik
yang mampu menguasai dan menentukan model maupun
metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan
siswa akan mendukung proses pembelajaran di kelas
sehingga akan berdampak baik terhadap hasil belajar
siswa.
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) adalah
sekolah yang menekankan pada penguasaan keahlian dan
keterampilan bagi siswa sesuai dengan program keahlian
yang diambil (Mulyasa, 2013). SMK Negeri 2 Nganjuk
merupakan sekolah unggulan yang telah memperoleh ISO
9001:2008 dan telah terakreditasi A di Kabupaten
Nganjuk, memiliki 4 program keahlian diantaranya
program keahlian Administrasi Perkantoran, program
keahlian Akuntansi, program keahlian Tata Niaga dan
program keahlian Tata Busana. Salah satu program
keahlian yang diminati siswa adalah program keahlian
Administrasi Perkantoran.
Dalam
program
keahlian
Administrasi
perkantoran terdapat banyak mata pelajaran yang harus
dikuasai oleh siswa, salah satunya adalah mata pelajaran
Korespondensi yang bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan siswa secara kognitif, afektif, dan psikomotor
tentang kegiatan surat menyurat yang penting dikuasai
oleh lulusan SMK dalam dunia kerja dan kehidupan
2
Negeri Surakarta II Tahun Ajaran 2012/2013)”. Diketahui
hasil dalam penelitian tersebut menunjukkan metode
pembelajaran Example Non Example lebih baik dari
metode pembelajaran Picture And Picture.
Berdasarkan uraian di atas, maka peneliti tertarik
mengambil judul “Studi Komparasi Hasil Belajar Siswa
dengan Model Pembelajaran Example Non Example dan
Picture And Picture pada Mata Pelajaran Korespondensi
Materi Surat Dinas Kelas X APK di SMK Negeri 2
Nganjuk Tahun Ajaran 2015-2016”.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa
yang menggunakan Model Pembelajaran Example Non
Example dan Model Pembelajaran Picture And Picture
pada Mata Pelajaran Korespondensi Materi Surat Dinas
kelas X APK di SMK Negeri 2 Nganjuk tahun ajaran
2015-2016.
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model
pembelajaran Example Non Example dan Picture And
Picture, sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar
siswa. Instrumen penelitian yang digunakan antara lain,
perangkat pembelajaran yang terdiri dari silabus dan RPP
dan tes yang terdiri dari pretest (tes awal) dan posttest (tes
akhir). Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah
tes dan dokumentasi.
Teknik analisis data meliputi analisis butir soal,
uji homogenitas dan uji normalitas . Dalam analisis butir
soal, instrumen penelitian di uji cobakan pada siswa kelas
X APK 1 untuk diuji validitas soal, reliabilitas soal, taraf
kesukaran dan daya beda. Pemilihan kelas X APK 1
sebagai kelas uji instrumen berdasarkan teknik simple
random sampling. Soal-soal yang di uji cobakan terdiri
dari 15 soal uraian (essay).
Validitas butir soal dibantu dengan program
SPSS 20 menggunakan uji Pearson Correlation. Soal
dikatakan valid apabila signifikansi dibawah 0,05 dan
didapatkan hasil 10 soal valid dan 5 soal tidak valid.
Reliabilitas tes dibantu dengan program SPSS 20
menggunakan Cronbach Alpha dan didapatkan hasil
sebesar ,717 maka 15 soal reliabel dan tingkat
reliabilitasnya tinggi. Taraf kesukaran diklasifikasikan
item soal mudah, sedang dan sukar, diperoleh hasil 10
soal mudah dan 2 soal sedang. Daya beda diklasifikasikan
item soal baik sekali, baik, cukup, jelek dan semuanya
tidak baik, diperoleh hasil 10 soal jelek dan 5 soal cukup.
Berdasarkan analisis butir soal didapatkan soal yang layak
digunakan dalam uji instrumen sebanyak 10 soal.
Uji homogenitas digunakan untuk mengetahui
apakah populasi memiliki nilai varian yang sama atau
tidak. Uji homogenitas dilakukan dengan bantuan
program SPSS 20 dengan uji Levene Statistic. Hasil uji
homogenitas populasi sebagai berikut:
Test of Homogenity of Variances
Pretest
Levene
df 1
df 2
Sig.
Statistic
METODE PENELITIAN
Penelitian ini adalah penelitian eksperimen
dengan jenis desain eksperimen murni (true experiment
design). Penelitian eksperimen merupakan penelitian yang
dimaksudkan untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari
sesuatu yang dikenakan pada subyek selidik (Arikunto,
2013). Penelitian ini dirancang untuk mengetahui
perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example Non Example dan Picture And
Picture di kelas X APK SMK Negeri 2 Nganjuk. Model
eksperimen yang digunakan adalah Pretest-Posttest
Control Group Design.
Penelitian ini dilakukan di SMK Negeri 2
Nganjuk yang berlokasi di Jl. Lawu nomor 3, Kramat,
Nganjuk. Waktu yang digunakan untuk melakukan
penelitian adalah bulan Januari sampai Juni semester
genap tahun ajaran 2015-2016. Populasi dalam penelitian
adalah seluruh kelas X APK di SMK Negeri 2 Nganjuk
yang terdiri dari tiga kelas, masing-masing kelas terdapat
36 siswa. Populasi dalam penelitian eksperimen harus
homogen. Untuk membuktikan bahwa populasi yang
digunakan homogen, maka dilakukan uji homogenitas
populasi dengan memberikan pretest pada tiga kelas X
APK di SMK Negeri 2 Nganjuk. Setelah itu dilakukan uji
homogenitas populasi dengan bantuan program SPSS
versi 20 dengan Uji Levene Statistic.
Setelah dilakukan uji homogenitas populasi
kemudian dilakukan pemilihan sampel dengan
menggunakan teknik simple random sampling dan didapat
2 kelas yaitu kelas X APK 1 sebagai kelas eksperimen dan
kelas X APK 3 sebagai kelas kontrol sebnayak 36 siswa
pada masing-masing kelas. Setelah diketahui sampel
penelitian kemudian dilakukan uji homogenitas sampel
dengan uji Levene Statistic.
,308
2
105
,736
Sumber: Data diolah peneliti (2016)
Varian populasi dikatakan homogen jika
signifikansi > 0,05. Berdasarkan hasil Levene Statistic
diketahui sig ,308 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa varian populasi homogen.
Dari ketiga kelas dipilih dua kelas sebagai
sampel dengan menggunakan simple random sampling
dan didapat kelas X APK 1 sebagai kelas eksperimen dan
X APK 3 sebagai kelas kontrol. Kemudian dilakukan uji
homogenitas sampel untuk mengetahui apakah kedua
sampel bersifat homogen atau tidak. Hasil uji
homogenitas sampel sebagai berikut:
3
siswa yang menggunakan model pembelajaran Example
Non Example dan Picture And Picture. Kriteria penarikan
kesimpulan adalah tolak Ho jika hasil uji t (t-test) dengan
uji Independent Sample Test < 0,05 dan thitung>ttabel
sedangkan terima Ho jika hasil uji t (t-test) dengan
statistik uji Independent Sample Test > 0,05 dan
thitung<ttabel, dengan df (n1+n2-2) (Arikunto,2013).
Berdasarkan hasil pretest dan posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol digunakan untuk
melakukan uji-t. Hasil analisis posttest terlihat hasil
perhitungan uji-t yaitu Independent Sample Test sebagai
berikut:
Test of Homogenity of Variances
Pretest
Levene
Statistic
,254
df 1
df 2
Sig.
1
70
,616
Sumber: Data diolah peneliti (2016)
Varian sampel dikatakan homogen jika
signifikansi > 0,05. Berdasarkan hasil Levene Statistic
diketahui sig ,254 lebih besar dari 0,05. Hal ini
menunjukkan bahwa varian sampel homogen.
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui
apakah sampel dari populasi berdistibusi normal atau
tidak. Uji normalitas menggunakan bantuan program
SPSS 20 dengan uji Kolomogrov-Smirnov. Persyaratan
data berdistribusi normal jika hasil uji signifikansi > dari
0,05 (Arikunto,2013). Hasil uji normalitas adalah sebagai
berikut:
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Pre
PreEk PostEK
Kntrl
N
36
36
36
Normal
Mean
47,33
94,00 48,25
Parametersa, Std.
7,091
3,171 5,479
b
Deviation
Most
Absolute
,176
,153 ,146
Extreme
Positive
,111
,104 ,146
Differences
Negative
-,176
-,153 -,140
Kolmogorov-Smirnov Z
1,054
,915 ,875
Asymp. Sig. (2-tailed)
,216
,372 ,429
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
Group Statistics
Kelas
Post
Kntrl
36
86,89
N
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
Post
1
36
94,00
3,171
,529
test
3
36
86,89
2,550
,425
Levene's Test
for Equality
of Variances
F
Sig.
2,550
,192
,192
-,139
1,151
,141
Post
test
Sumber: Data diolah peneliti (2016)
Setelah dilakukan uji normalitas dengan bantuan
program SPSS 20 diketahui taraf signifikansi pretest dan
posttest kelas eksperimen dengan model pembelajaran
Example Non Example sebesar ,216 dan ,372 lebih besar
dari 0,05. Pretest dan posttest kelas kontrol dengan
model pembelajaran Picture And Picture sebesar ,429
dan ,141 lebih besar dari 0,05. Jadi dapat disimpulkan
bahwa data tersebut berdistribusi normal.
Mean
Equal
varia
nces
assu
med
Equal
varia
nces
not
assu
med
,893
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
t
df
Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence
tailed) Differ Error
Interval of the
ence Differe
Difference
nce
Lower Upper
,348 10,485
70
,000 7,111
,678
5,758
8,464
10,485
66,915
,000 7,111
,678
5,757
8,465
Sumber: Data diolah peneliti (2016)
Berdasarkan hasil analisis nilai posttest,
diperoleh perhitungan nilai thitung sebesar 10,485 dengan
taraf signifikansi sebesar 0,00. Sedangkan diketahui nilai
ttabel sebesar 1,99 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05.
Dari hasil perhitungan uji-t diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena ttest < 0,05 (0,00<0,05) dan thitung>ttabel (10,485>1,99),
sehingga terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran Example Non
Example dan Picture And Picture.
Sedangkan untuk hasil perhitungan selisih nilai
pretest dan posttest dari kelas eksperimen dan kelas
kontrol sebagai berikut:
HASIL PENELITIAN
Hasil penelitian memiliki tujuan untuk
menjawab rumusan masalah yaitu untuk mengetahui
apakah terdapat perbedaan hasil belajar siswa yang
menggunakan model pembelajaran Example Non
Example dan model pembelajaran Picture And Picture.
Untuk mengetahui perbedaan tersebut dilakukan uji
hipotesis.
Uji hipotesis menggunakan bantuan program
SPSS 20 dengan uji Independnet Sample Test. Hipotesis
yang diajukan adalah Ho: diduga tidak terdapat
perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example Non Example dan Picture And
Picture, Ha: diduga terdapat perbedaan hasil belajar
Group Statistics
Kelas
4
N
Mean
Std.
Std. Error
Deviation
Mean
seli
1
36
46,67
7,075
1,179
sih
3
36
38,64
6,681
1,114
Levene's Test
for Equality
of Variances
F
Sig.
seli
sih
Equal
varia
nces
assu
med
Equal
varia
nces
not
assu
med
,505
,480
Independent Samples Test
t-test for Equality of Means
t
df
yang menggunakan model pembelajaran Example Non
Example dan Picture And Picture pada Mata Pelajaran
Korespondensi Materi Surat Dinas kelas X APK di SMK
Negeri 2 Nganjuk tahun ajaran 2015-2016 diterima.
Sig. (2- Mean Std. 95% Confidence
tailed) Differ Error
Interval of the
ence Differe
Difference
nce
Lower Upper
,4950
70
,000 8,028
1,622
4,793 11,262
,4950
70
,000 8,028
1,622
4,793 11,263
Selain itu hasil belajar siswa juga mengalami
kenaikan, pada kelas eksperimen mengalami kenaikan
sebesar 46,67 dimana rata-rata posttest sebesar 94,00 lebih
besar daripada rata-rata pretest sebesar 47,33 sedangkan
kelas kontrol mengalami kenaikan sebesar 38,65 dimana
rata-rata posttest sebesar 86,9 lebih besar daripada ratarata pretest sebesar 48,25.
Berdasarkan analisis data dan pembahasan
diatas, ditinjau dari nilai posttest siswa menunjukkan
bahwa hasil belajar kelas ekperimen yang menerapkan
model pembelajaran Example Non Example lebih besar
daripada hasil belajar kelas kontrol yang menerapkan
model pembelajaran Picture And Picture.
Sumber: Data diolah peneliti (2016)
Berdasarkan hasil analisis selisih nilai pretest
dan posttest, diperoleh hasil nilai thitung sebesar 4,950
dengan taraf signifikansi sebesar 0,00. Sedangkan
diketahui nilai ttabel sebesar 1,99 dengan taraf signifikansi
sebesar 0,05.
Dari hasil perhitungan uji-t diatas maka dapat
disimpulkan bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena ttest < 0,05 (0,00<0,05) dan thitung>ttabel (4,950>1,99),
maka Ha yang menyatakan diduga terdapat perbedaan
hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example Non Example dan Picture And
Picture pada Mata Pelajaran Korespondensi Materi Surat
Dinas kelas X APK di SMK Negeri 2 Nganjuk tahun
ajaran 2015-2016 diterima.
Dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh
peneliti dapat diketahui bahwa model pembelajaran
Example Non Example dapat diterapkan untuk
meningkatkan hasil belajar siswa kelas X APK SMK
Negeri 2 Nganjuk pada Mata Pelajaran Korespondensi
Materi Surat Dinas.
SIMPULAN
Berdasarkan
hasil
pembahasan
dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan hasil belajar siswa
antara kelas yang menggunakan model pembelajaran
Example Non Example dan kelas yang menggunakan
model pembelajaran Picture And Picture pada mata
pelajaran korespondensi materi surat dinas kelas X APK
di SMK Negeri 2 Nganjuk tahun ajaran 2015-2016.
PEMBAHASAN
Perbedaan hasil belajar siswa antara kelas
eksperimen yang menggunakan model pembelajaran
Example Non Example dan kelas kontrol yang
menggunakan model pembelajaran Picture And Picture
adalah sebagai berikut:
SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
dilakukan, saran yang diajukan oleh peneliti sebagai
berikut: (1) Model pembelajaran Example Non Example
dapat diterapkan sebagai salah satu alternatif model
pembelajaran dalam pembelajaran korespondensi materi
surat dinas, sehingga mampu meningkatkan hasil belajar
siswa; (2) Guru diharapkan dapat memilih model
pembelajaran yang sesuai dengan kurikulum 2013 agar
siswa terlibat secara aktif dalam kegiatan pembelajaran;
(3) Diharapkan pada peneliti selanjutnya untuk
menerapkan model pembelajaran Example Non Example
sesuai dengan materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik untuk meningkatkan hasil belajar siswa.
Berdasarkan analisis hasil posttest dengan
menggunakan uji-t diperoleh hasil nilai thitung sebesar
10,485 dengan taraf signifikansi 0,00 sedangkan diketahui
nilai ttabel sebesar 1,99 dengan taraf signifikansi 0,05 dari
hasil perhitungan uji-t maka dapat disimpulkan bahwa Ho
ditolak dan Ha diterima karena t-test < 0,05 (0,00<0,05)
dan thitung>ttabel (10,485>1,99). Hal ini berarti terdapat
perbedaan hasil belajar siswa yang menggunakan model
pembelajaran Example Non Example dan model
pembelajaran Picture And Picture.
Sedangkan hasil analisis selisih nilai pretest dan
posttest diperoleh hasil nilai thitung sebesar 4,950 dengan
taraf signifikansi sebesar 0,00 sedangkan diketahui nilai
ttabel sebesar 1,99 dengan taraf signifikansi sebesar 0,05
dari hasil perhitungan uji-t maka dapat disimpulkan
bahwa Ho ditolak dan Ha diterima karena t-test < 0,05
(0,00<0,05) dan thitung>ttabel (4,950>1,99), maka Ha yang
menyatakan diduga terdapat perbedaan hasil belajar siswa
5
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2013. Dasar-Dasar Evaluasi
Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Arikunto, Suharsimi. 2013. Manajemen Penelitian.
Jakarta: Rineka Cipta.
Hamdani. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Bandung:
Pustaka Setia.
Herawati, Astri. 2013. “Studi Komparasi Strategi Picture
And Picture Berbasis Gambar Kartun dan
Example Non Example terhadap Hasil Belajar
IPA Siswa Kelas IV MI Muhammadiyah
Bloran
Tahun
2013/2014”.
Surakarta:
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Huda, Miftahul. 2013. Model-Model Pengajaran dan
Pembelajaran. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Mulyasa. 2013. Pengembangan Implementasi Kurikulum
2013. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Rohdiyah,
Rina. 2013. “Pembelajaran Ekosistem
Menggunakan Metode Picture And Picture dan
Example Non Example ditinjau dari Gaya
Belajar Visual”. Surakarta: Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning Teori dan
Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar
6
Download