Untitled - IPC Corporate University

advertisement
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA
Saya berikan apresiasi kepada PMLI yang telah membuat Pedoman
Pengendalian Gratifikasi ini. Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini
merupakan salah satu pilar utama dalam mendukung Transformasi
Budaya di lingkungan IPC dan anak perusahaan.
Keberhasilan Transformasi Budaya akan dapat dicapai apabila ada role
model yang dapat dicontoh serta kesungguhan dari tiap-tiap individu
untuk terus meningkatkan kemampuan dan profesionalismenya dengan
menerapkan IPC Value.
Saya berharap Pedoman Pengendalian Gratifikasi ini dapat menjadi
panduan bagi segenap insan di PMLI dan diwujudkan dalam tindak dan
perilaku sehari-hari, baik dalam berinteraksi dengan pihak luar
(pelanggan, vendor,dll) dan internal perusahaan.
Bogor,
Juli 2016
PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA
Komisaris Utama,
R.J. LINO
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
|i
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA
Semangat Pagi!
Antusias!
“Apakah pemberian dan atau penerimaan hadiah/cinderamata dan
fasilitas lainnya merupakan bentuk gratifikasi?”
Tentu akan ada jawaban dan perilaku insan yang berbeda jika
perusahaan tidak mengatur pedoman pengendalian gratifikasi dalam
menjalankan bisnis perusahaannya. Pedoman pengendalian gratifikasi
inilah yang akan menjaga hubungan bisnis yang transparan dan
akuntabel, baik dengan pihak eksternal maupun internal perusahaan.
Berdasarkan UU No 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi pasal 12B yang menyatakan bahwa setiap gratifikasi
kepada penyelenggara negara dianggap pemberian suap apabila
berhubungan dengan jabatannya dan berlawanan dengan kewajiban
atau tugasnya. Untuk itu, dengan komitmen yang kuat, PMLI membuat
sebuah Pedoman Pengendalian Gratifikasi guna mengatur perilaku
setiap insannya dalam menghadapi praktik gratifikasi dalam semua
bisnis yang PMLI jalankan.
ii |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
Dengan adanyan Pedoman Pengendalian Gratifikasi, setiap insan PMLI
WAJIB MENOLAK setiap pemberian dan atau penerimaan dan atau
permintaan gratifikasi. Selanjutnya, melalui Pedoman Pengendalian
Gratifikasi ini diharapkan dalam kehidupan sehari-hari seluruh insan
PMLI berperilaku dan berkomitmen menjadi insan yang berintegritas.
Salam Integritas!
Bogor,
Juli 2016
PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA
Direktur Utama,
NINA INSANIA K.PERMANA
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| iii
DAFTAR ISI
SAMBUTAN KOMISARIS UTAMA .................................................... i
SAMBUTAN DIREKTUR UTAMA ..................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................. iv
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA
I.
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG............................................................ 1
B. DEFINISI ........................................................................ 2
C. TUJUAN .......................................................................... 4
D. RUANG LINGKUP ............................................................. 5
E. DASAR HUKUM ................................................................ 5
II. KETENTUAN GRATIFIKASI
A. PRINSIP DASAR............................................................... 6
1. PENOLAKAN TERHADAP GRATIFIKASI ......................... 6
2. PENERIMAAN GRATIFIKASI ......................................... 7
3. PEMBERIAN GRATIFIKASI ........................................... 8
4. PEMBERIAN GRATIFIKASI ATAS PERMINTAAN ............. 9
5. PEMBUATAN PELAPORAN GRATIFIKASI ....................... 9
B. KLASIFIKASI GRATIFIKASI ............................................... 10
1. GRATIFIKASI YANG DIANGGAP SUAP .......................... 10
iv |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
2. GRATIFIKASI DALAM KEDINASAN................................ 11
3. BUKAN GRATIFIKASI .................................................. 11
C. BATASAN PENERIMAAN DAN PEMBERIAN ATAS
PERMINTAAN DARI PIHAK KETIGA ................................... 15
1. BATASAN PENERIMAAN GRATIFIKASI .......................... 15
2. BATASAN PEMBERIAN GRATIFIKASI ............................ 17
3. BATASAN ATAS PEMBERIAN YANG BERDASARKAN
PERMINTAAN PIHAK KETIGA....................................... 19
4. BATASAN PEMBERIAN DAN PENERIMAAN GRATIFIKASI
LAINNYA ................................................................... 20
III. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN GRATIFIKASI
A. IMPLEMENTASI ............................................................... 21
B. PENANGANAN GRATIFIKASI ............................................. 22
C. MEKANISME PELAPORAN ................................................. 22
D. SANKSI ATAS PELANGGARAN ........................................... 23
IV. PENUTUP ........................................................................... 24
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
|v
PEDOMAN PENGENDALIAN GRATIFIKASI
PT PENDIDIKAN MARITIM DAN LOGISTIK INDONESIA
I. PENDAHULUAN
A.
LATAR BELAKANG
PT Pelabuhan Maritim dan Logistik Indonesia atau yang
kemudian disebut ‘PMLI’, senantiasa melandaskan setiap
kegiatannya pada prinsip pengelolaan perusahaan yang baik
atau Good Corporate Governance (GCG). Ketaatan pada
prinsip-prinsip GCG ini diaplikasikan pada seluruh aktivitas PMLI
untuk menegakkan visi PMLI "To be a center of excellence and
strategic partner in developing port, maritime and logistics
business in Indonesia and Asia Pacific".
Sebagai
perusahaan
yang
profesional,
independen,
berintegritas dan berkelanjutan isu anti Korupsi Kolusi dan
Nepotisme (KKN) menjadi prioritas bagi manajemen PMLI.
Dalam semangat tersebut, manajemen PMLI terus melakukan
upaya-upaya untuk membersihkan diri dari praktik KKN,
termasuk didalamnya upaya pengendalian praktik Gratifikasi.
PMLI menyadari bahwa dalam menjalin hubungan kerja dengan
pihak ketiga, baik stakeholder maupun vendor, seringkali
bersinggungan dengan praktik gratifikasi, sehingga dibutuhkan
sebuah pedoman untuk mengendalikan praktik tersebut. Hal ini
dilakukan agar seluruh Insan PMLI memiliki pemahaman yang
sama tentang perlakuan terhadap gratifikasi serta membantu
Insan PMLI untuk tidak terjerat dalam praktik gratifikasi yang
termasuk tindak pidana suap.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
|1
Pedoman
Pengelolaan
Gratifikasi
ini
diharapkan
akan
memperkokoh penegakan GCG PMLI dan menjadi acuan bagi
seluruh
Insan
berhubungan
PMLI
dalam
menyikapi
dengan
pihak
ketiga
gratifikasi
PMLI.
ketika
Pedoman
ini
merupakan salah satu rangkaian dokumen penegakan GCG
PMLI dimana konten dalam pedoman ini selaras dengan
Pedoman GCG, Kode Etik Bisnis dan juga Tatalaksana Kinerja
Direksi dan Dewan Komisaris PT Pendidikan Maritim dan
Logistik Indonesia.
B. DEFINISI
1.
Pemberian
dan/atau
penerimaan
hadiah/cinderamata dan fasilitas lainnya, baik yang
diterima di dalam negeri maupun di luar negeri dan yang
dilakukan dengan menggunakan sarana elektronik atau
tanpa sarana elektronik yang diberikan atau diterima oleh
Gratifikasi.
Insan
PMLI
yang
terjadi
karena
berkaitan
dengan
jabatan/wewenangnya di PMLI yang dapat menimbulkan
benturan
kepentingan
dan/atau
mempengaruhi
independensinya dalam bekerja.
2.
Hadiah/Cinderamata.
Setiap
pemberian
dan/atau
penerimaan dan/atau permintaan dalam bentuk uang
dan/atau setara uang, barang, rabat (discount), komisi,
pinjaman
tanpa
bunga,
tiket
perjalanan,
fasilitas
penginapan, perjalanan wisata, pengobatan cuma-cuma,
serta berbagai macam bentuk hiburan dan fasilitas lainnya.
3.
Hiburan. Segala sesuatu yang berbentuk kata-kata,
tempat, benda, perilaku, kegiatan yang dapat menjadi
penghibur dan menyenangkan bagi seseorang, yang
2|
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
meliputi namun tidak terbatas pada undangan makan,
musik, film, opera, drama, pesta, atau permainan,
olahraga, wisata dan lainnya.
4.
Insan PMLI. Dewan Komisaris, Direksi dan seluruh
Pegawai PMLI, serta personil lainnya yang secara langsung
bekerja untuk dan atas nama PMLI.
5.
Tim Pengendali Gratifikasi PMLI. Tim Pengendali
Gratifikasi bertanggung jawab atas program Pengelolaan
Gratifikasi yang meliputi sosialisasi kebijakan dan juga
pengelolaan laporan gratifikasi PMLI.
6.
Keluarga Inti. Suami atau isteri dan anak-anak dari Insan
PMLI.
7.
Pihak
Ketiga/Mitra
Kerja.
Orang
perseorangan
dan/atau badan hukum yang memiliki atau tidak memiliki
hubungan bisnis dengan PMLI atau merupakan pesaing
PMLI termasuk tapi tidak terbatas pada vendor, supplier,
dealer, agen, bank counterpart maupun mitra kerja Pihak
Ketiga.
8.
Wajib Lapor Gratifikasi. Dewan Komisaris, Direksi dan
seluruh Pegawai PMLI, serta personil lainnya yang secara
langsung bekerja untuk dan atas nama PMLI.
9.
Pimpinan Tertinggi Setempat. Direktur Utama sampai
dengan Dewan Komisaris, sesuai dengan jabatan dari
pelapor.
10. Perusahaan. PMLI, sedangkan perusahaan dengan huruf
p kecil menunjuk kepada perusahaan secara umum.
11. Atasan Langsung. Bagi pegawai adalah Manager masingmasing. Bagi Staf Khusus Direktur dan Manager adalah
Direksi yang menaungi.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
|3
12. Suap. Memberi atau menjanjikan sesuatu kepada pegawai
negeri atau penyelenggara negara dengan maksud supaya
pegawai negeri atau penyelenggara tersebut berbuat atau
tidak
berbuat
sesuatu
dalam
jabatannya,
yang
bertentangan dengan kewajibannya atau memberi sesuatu
kepada pegawai negeri atau penyelenggara negara karena
atau berhubungan dengan sesuatu yang bertentangan
dengan kewajiban, dilakukan atau tidak dilakukan dalam
jabatannya.
13. Komisi
Pemberantasan
Komisi/lembaga
negara
Korupsi
yang
(KPK).
dibentuk
untuk
melaksanakan tugas dan dengan independen serta bebas
dari pengaruh kekuasaan manapun, sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2002 tentang
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana korupsi.
C. TUJUAN
Tujuan penyusunan pedoman ini adalah untuk:
1.
Sebagai pedoman bagi Insan PMLI untuk memahami
pengelolaan Gratifikasi di PMLI.
2.
Sebagai panduan bagi Insan PMLI dalam mengambil sikap
terhadap praktik penerimaan dan pemberian Gratifikasi di
PMLI.
3.
Mewujudkan
pengelolaan
independen,
berintegritas
PMLI
dan
yang
profesional,
berkelanjutan
dengan
mewujudkan PMLI yang bebas dari praktik Korupsi, Kolusi
dan Nepotisme (KKN).
4|
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
D. RUANG LINGKUP
Ruang lingkup Pedoman ini adalah mengenai hal-hal yang
terkait dengan ketentuan gratifikasi: prinsip dasar; klasifikasi
gratifikasi;
batasan penerimaan, pemberian, dan pemberian
atas permintaan dari pihak ketiga; serta implementasi kebijakan
gratifikasi.
E. DASAR HUKUM
1.
Undang Undang No. 30 tahun 2002 tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (KPK).
2.
Undang
Undang
No.
31
tahun
1999
yang
telah
diamandemen berdasarkan UU No. 20 tahun 2001 tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pasal-pasal penting
terkait Gratifikasi, yaitu:
Pasal 12 B
Setiap
gratifikasi
kepada
pegawai
negeri
atau
penyelenggara negara dianggap pemberian suap, apabila
berhubungan dengan jabatannya dan yang berlawanan
dengan kewajiban atau tugasnya, dengan ketentuan
pembuktian sebagai berikut:
1.
yang nilainya Rp 10.000.000,00 (sepuluh juta rupiah)
atau lebih, pembuktian bahwa gratifikasi tersebut
bukan merupakan suap dilakukan oleh penerima
gratifikasi.
2.
yang nilainya kurang dari Rp 10.000.000,00 (sepuluh
juta rupiah), pembuktian bahwa gratifikasi tersebut
suap dilakukan oleh penuntut umum.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
|5
Pasal 12 C
1.
Ketentuan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 B
ayat (1) tidak berlaku, jika penerima melaporkan
gratifikasi
yang
diterimanya
kepada
Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
2.
Penyampaian laporan sebagaimana dimaksud dalam
ayat (1) wajib dilakukan oleh penerima gratifikasi
paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja terhitung
sejak tanggal gratifikasi tersebut diterima.
3.
Komisi Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi dalam
waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari kerja sejak
tanggal
menerima
laporan
wajib
menetapkan
gratifikasi dapat menjadi milik penerima atau milik
Negara.
4.
Ketentuan mengenai tata cara penyampaian laporan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (2) dan penentuan
status gratifikasi sebagaimana dimaksud dalam ayat
(3) diatur dalam Undang Undang tentang Komisi
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
II. KETENTUAN GRATIFIKASI
A. PRINSIP DASAR
1. Penolakan Terhadap Gratifikasi
Insan PMLI WAJIB MENOLAK pada kesempatan pertama
apabila ditawarkan dan/atau diberikan hadiah/cinderamata
dan hiburan (entertainment) secara sopan dan santun
serta melaporkannya kepada Tim Pengendali Gratifikasi
PMLI.
6|
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
Diharapkan Insan PMLI dapat memberikan penjelasan
mengenai
kebijakan
dan
aturan
Gratifikasi,
khusus
Pedoman ini, yang berlaku di lingkungan PMLI kepada
pihak yang menawarkan/memberikan tersebut. Selain itu,
Insan PMLI yang bersangkutan dapat meminta kepada Tim
Pengendali Gratifikasi PMLI untuk membantu menjelaskan
mengenai
Pedoman
ini
sebagai
salah
satu
bentuk
sosialisasi kepada pihak yang menawarkan Gratifikasi.
2. Penerimaan Gratifikasi
Insan PMLI DILARANG MENERIMA GRATIFIKASI dari
Pihak Ketiga baik atas inisiatif sendiri maupun orang lain,
baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dalam pelaksanaannya, seluruh Insan PMLI DILARANG
untuk:
a.
Menerima apapun dari Pihak Ketiga yang bersifat
menyimpang dari ketentuan peraturan perundangundangan dan peraturan PMLI yang berlaku.
b.
Menerima parsel dalam bentuk apapun sehubungan
dengan perayaan hari raya keagamaan.
c.
Mengizinkan Pihak Ketiga memberikan sesuatu dalam
bentuk apapun kepada Insan PMLI, baik sendirisendiri maupun berkelompok, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
d.
Menerima
pengembalian
dana/refund
dan/atau
keuntungan yang bersifat pribadi, yang melebihi
dan/atau
bukan
merupakan
haknya
dari
pihak
manapun juga, termasuk tapi tidak terbatas dari Pihak
Ketiga,
hotel,
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
dan
restoran/rumah
makan,
|7
sehubungan
dengan
pekerjaan
dan/atau
tugas
kedinasan.
e.
Bersikap
diskriminatif
memenangkan
dan
penyedia
tidak
adil
untuk
barang/jasa/dan/atau
rekanan/mitra kerja tertentu dengan maksud untuk
menerima imbalan jasa dari pihak-pihak dimaksud
untuk
dinikmati
secara
sendiri-sendiri
dan/atau
bersama dengan Insan PMLI lainnya.
3. Pemberian Gratifikasi
Seluruh
Insan
PMLI
DILARANG
MEMBERI
GRATIFIKASI kepada Pihak Ketiga, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Dalam pelaksanaannya, seluruh Insan PMLI DILARANG
untuk:
a.
Menjanjikan,
menawarkan
atau
memberikan
Gratifikasi kepada Pihak Ketiga secara menyimpang
dari ketentuan yang diatur dalam Pedoman ini.
b.
Menyuap atau memberikan sesuatu dalam bentuk
apapun kepada Pihak Ketiga, termasuk namun tidak
terbatas pada pejabat di instansi lain dengan maksud
untuk mempengaruhi pengambilan keputusan.
c.
Memberi sesuatu dalam bentuk apapun Pihak Ketiga,
termasuk pada mitra kerja, penyedia barang dan jasa
secara menyimpang dari ketentuan sebagaimana
diatur dalam Pedoman ini.
d.
Memberi parsel dalam bentuk apapun kepada sesama
Insan PMLI sehubungan dengan perayaan hari raya
8|
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
keagamaan dengan menggunakan harta/dana/fasilitas
PMLI.
e.
Memberi parsel dalam bentuk apapun kepada Pihak
Ketiga
sehubungan
dengan
perayaan
hari
raya
keagamaan.
f.
Memberi
bantuan
kepada
Pihak
Ketiga
dengan
menggunakan harta/dana/fasilitas PMLI untuk dan
atas nama pribadi.
g.
Memberi sesuatu dalam bentuk apapun kepada
sesama Insan PMLI dan/atau Pihak Ketiga yang tidak
sesuai dengan kaidah agama, norma kesusilaan dan
ketentuan dalam Pedoman ini.
h.
Memberi sesuatu dalam bentuk apapun kepada
sesama Insan PMLI dan/atau Pihak Ketiga yang
merupakan
aset/harta/fasilitas
terdokumentasi
milik
dan
tidak
PMLI
tanpa
dapat
dipertanggungjawabkan.
4. Pemberian Gratifikasi Atas Permintaan
Seluruh
Insan
PMLI
DILARANG
MEMBERI
GRATIFIKASI kepada Pihak Ketiga, baik secara langsung
maupun tidak langsung, yang dilakukan karena adanya
permintaan dari Pihak ketiga tersebut.
5. Pembuatan Pelaporan Gratifikasi
Seluruh Wajib Lapor Gratifikasi WAJIB membuat laporan
atas penolakan, penerimaan, dan pemberian Gratifikasi
kepada Tim Pengendali Gratifikasi PMLI.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
|9
B. KLASIFIKASI GRATIFIKASI
1. Gratifikasi Yang Dianggap Suap
Suatu Gratifikasi akan berubah menjadi tindak pidana suap
apabila memenuhi unsur-unsur sebagai berikut:
a.
Gratifikasi
tersebut
berhubungan
dengan
wewenang/jabatan Insan PMLI di Perusahaan.
b.
Gratifikasi
yang
berupa
penerimaan
Hadiah/Cinderamata dan Hiburan tidak dilaporkan
kepada Tim Pengendali Gratifikasi PMLI.
Setiap gratifikasi yang menurut Pedoman ini dianggap
sebagai suap harus DITOLAK, kecuali jika situasi pada saat
itu
tidak
memungkinkan
bagi
Insan
PMLI
yang
bersangkutan untuk menolaknya.
Yang termasuk dalam situasi yang tidak memungkinkan
untuk menolak adalah sebagai berikut:
a.
Jika
Insan
PMLI
tersebut
pelaksanaan
pemberiannya,
diberikannya
Gratifikasi,
tidak
waktu
serta
tidak
mengetahui
dan
lokasi
mengetahui
identitas dan alamat Pihak Ketiga.
b.
Jika menurut pertimbangan logika yang wajar pada
umumnya, tindakan penolakan dapat menyebabkan
terganggunya hubungan baik antara perusahaan
dengan Pihak Ketiga, dimana pemberian tersebut
bukan dalam bentuk uang dan/atau setara uang
dan/atau surat berharga yang nilainya tidak melebihi
Rp 1.000.000,00 (satu juta rupiah), dari masing
masing Pihak Ketiga.
10 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
2. Gratifikasi Dalam Kedinasan
Adalah
gratifikasi
(hadiah/fasilitas
resmi)
dari
penyelenggara kegiatan yang diberikan kepada Insan PMLI
sebagai wakil resmi Perusahaan dalam suatu kegiatan
tertentu. Perlakuan atas Gratifikasi dalam hal ini adalah
sebagai berikut:
a.
Setiap pemberian Gratifikasi dalam kedinasan berupa
uang dan/atau setara uang WAJIB DITOLAK.
b.
Pemberian gratifikasi dalam kedinasan yang tidak
berupa uang dan/atau setara uang yang nilainya tidak
melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) WAJIB
DITOLAK.
c.
Pemberian gratifikasi dalam kedinasan yang tidak
berupa uang dan/atau setara uang yang nilainya tidak
melebihi Rp 1.000.000,- (satu juta rupiah) dan bukan
termasuk dalam kategori gratifikasi yang dianggap
suap, DAPAT DITERIMA.
d.
Setiap tindakan gratifikasi dalam kedinasan WAJIB
DILAPORKAN.
3. Bukan Gratifikasi
Adalah setiap pemberian yang diterima oleh Insan PMLI
berdasarkan perjanjian yang sah atau karena Insan PMLI
yang bersangkutan meraih prestasi tertentu. Beberapa
contoh pemberian yang bukan gratifikasi adalah sebagai
berikut:
a.
Gaji dan pendapatan sah lainnya yang diterima Insan
PMLI dari Perusahaan.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 11
b.
Fasilitas, sarana dan prasarana penunjang dalam
bekerja, termasuk namun tidak terbatas pada pakaian,
sepatu, perlengkapan kerja, kendaraan dinas serta
lainnya yang diberikan oleh Perusahaan kepada Insan
PMLI.
c.
Diskon yang berlaku bagi masyarakat umum yang
diberikan oleh badan usaha, dalam hal ini termasuk
tapi
tidak
terbatas
pada
rumah
makan,
hotel,
penyedia jasa transportasi (tiket pesawat), dimana
pemilik badan usaha tersebut tidak mempunyai
hubungan kerja/kedinasan dengan Insan PMLI yang
bersangkutan.
d.
Keuntungan
dari
penempatan
dana
maupun
pembelian saham yang berlaku bagi masyarakat
umum, yang diperoleh Insan PMLI atas penempatan
dana pribadinya.
e.
Penghasilan yang diperoleh dari usaha sah Insan
PMLI.
f.
Diperoleh dari hubungan keluarga sedarah dalam garis
keturunan
lurus
dua
derajat
atau
dalam
garis
keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak
mempunyai konflik kepentingan dengan Insan PMLI
yang bersangkutan.
g.
Diperoleh dari hubungan keluarga semenda dalam
garis keturunan lurus satu derajat atau dalam garis
keturunan ke samping satu derajat sepanjang tidak
mempunyai konflik kepentingan dengan Insan PMLI
yang bersangkutan.
12 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
h.
Diperoleh dari pihak yang mempunyai keluarga
sebagaimana pada huruf ‘f’ dan ‘g’ di atas terkait
dengan hadiah perkawinan, khitanan anak, ulang
tahun, kegiatan keagaman/adat/tradisi dan bukan dari
pihak-pihak yang mempunyai konflik kepentingan
dengan Insan PMLI yang bersangkutan.
i.
Penghargaan dan/atau hadiah yang diberikan karena
pencapaian prestasi akademis atau non akademis
yang diperoleh Insan PMLI dengan biaya sendiri dan
tidak terkait dengan kedinasan.
j.
Kesempatan atau keuntungan termasuk suku bunga
khusus atau diskon komersial yang juga berlaku bagi
masyarakat umum.
k.
Pemberian kepada Insan PMLI yang didasarkan pada
kontrak atau perjanjian resmi antara Perusahaan
dengan Pihak Ketiga.
l.
Makanan dan/atau minuman yang dihidangkan dalam
jamuan makan, yang diperoleh sehubungan dengan
keikutsertaan Insan PMLI dalam kegiatan resmi yang
diadakan Pihak Ketiga.
m. Pinjaman dari bank dan/atau lembaga keuangan
lainnya yang juga berlaku bagi masyarakat umum
atau
diperoleh
karena
adanya
kerjasama
resmi
dengan perusahaan.
n.
Keuntungan dari undian, program atau kontes yang
dilakukan secara terbuka kepada masyarakat umum
yang diperoleh Insan PMLI di luar rangkaian kegiatan
ataupun hubungan kedinasan di Perusahaan.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 13
o.
Pensiun atau keuntungan lainnya yang berasal dari
partisipasi pada Pihak Ketiga secara berkelanjutan
dalam kaitannya dengan program kesejahteraan Insan
PMLI.
p.
Pemberian atau penerimaan makanan dan minuman
dalam jumlah besar dan/atau dalam bentuk jasa
boga/catering yang berasal dari dan kepada sesama
Insan PMLI.
q.
Hadiah doorprize yang diperoleh Insan PMLI dalam
kegiatan, event atau gathering yang diselenggarakan
Perusahaan.
r.
Uang dan/atau setara uang, dalam hal ini termasuk
tapi tidak terbatas pada cek atau voucher, yang
diberikan oleh Perusahaan kepada Insan PMLI sebagai
honor karena telah menjadi pemateri/pengajar untuk
sesama Insan PMLI dalam salah satu acara/event
yang bersifat pelatihan/training.
s.
Uang dan/atau setara uang, dalam hal ini termasuk
tapi tidak terbatas pada cek atau voucher, yang
diberikan oleh Perusahaan kepada Insan PMLI sebagai
sebagai
honor
karena
telah
menjadi
pemateri/pengajar di luar jam kerja atau pada hari
cutinya, dalam suatu
acara/event
yang bersifat
pelatihan/training yang diselenggarakan oleh Pihak
Ketiga.
t.
Plakat, vandal, goodie bag / gimmick dari panitia
seminar, lokakarya, pelatihan yang nilainya secara
keseluruhan sampai dengan Rp 1.000.000,- (satu juta
rupiah), dimana keikutsertaan Insan PMLI yang
14 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
bersangkutan dalam kegiatan tersebut didasarkan
pada penunjukan dan penugasan resmi perusahaan.
C. BATASAN
PENERIMAAN
DAN
PEMBERIAN
ATAS
PERMINTAAN DARI PIHAK KETIGA
1.
Batasan Penerimaan Gratifikasi
Insan PMLI DILARANG menerima Gratifikasi dalam
bentuk apapun, kecuali:
a. Menerima Hadiah/Cinderamata yang mencantumkan
logo/nama perusahaan pemberi, dengan batasanbatasan yang harus dipenuhi seluruhnya sebagai
berikut:
1)
Logo dan/atau nama perusahaan/pihak yang
memberikan benda-benda dimaksud merupakan
bagian
yang
kebijakan/promosi
tidak
terpisahkan
perusahaan
pemberi
dari
dan
merupakan benda-benda yang lazim sebagai
bentuk promosi perusahaan.
2)
Benda-benda yang tidak memiliki nilai finansial
yang tinggi, seperti buku, compact disc dan
sebagainya.
3)
Bukan
berupa
pemberian
yang
melanggar
kesusilaan dan hukum.
b. Menerima
honorarium
dari
Pihak
Ketiga
DIPERBOLEHKAN, sepanjang pemberian tersebut
tidak bermaksud untuk mempengaruhi Insan PMLI
untuk melakukan dan/atau tidak melakukan sesuatu
hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 15
c.
Menerima
Hadiah/Cinderamata
berupa
barang/uang/setara uang, DIPERBOLEHKAN, dalam
hal Insan PMLI menyelenggarakan acara pernikahan,
khitanan, kelahiran, atau terkait dengan musibah,
dengan
nilai
pemberian
maksimum
sebesar
Rp1.000.000,- (satu juta rupiah) per acara, sepanjang
pemberian
tersebut
mempengaruhi
tidak
Insan
bermaksud
PMLI,
untuk
untuk
melakukan
dan/atau tidak melakukan sesuatu hal berkaitan
dengan kedudukan/jabatannya.
d.
Menerima
Hiburan
yang
masih
dalam
batas
kewajaran, dengan memenuhi batasan-batasan secara
keseluruhan, sebagai berikut :
1)
Hiburan tidak dilakukan secara terus-menerus
oleh pihak pemberi kepada Insan PMLI atau
anggota keluarganya.
2)
Penolakan
terhadap
Hiburan
dimaksud
dikhawatirkan dapat mempengaruhi hubungan
bisnis secara institusi antara Perusahaan dengan
Pihak Ketiga yang menawarkan Hiburan.
3)
Tidak mengganggu waktu kerja Insan PMLI yang
bersangkutan.
4)
Tidak
melakukan
pembicaraan
mengenai
pemberian informasi internal Perusahaan yang
dapat menimbulkan kecurangan dan benturan
kepentingan.
16 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
2.
Batasan Pemberian Gratifikasi
Insan PMLI DILARANG memberikan hadiah/cinderamata
dan hiburan (entertainment) dalam bentuk apapun
kepada Pihak Ketiga, kecuali jika memenuhi seluruh
batasan-batasan sebagai berikut:
a. Pemberian
makan
Hadiah/Cinderamata
dan/atau
Hiburan,
dan/atau
jamuan
DIPERBOLEHKAN
sepanjang pemberian tersebut dimaksudkan untuk
membina hubungan baik dalam batas-batas yang
sesuai
dengan
kewajaran
dan
memperhatikan
hubungan yang setara, saling menghormati dan tidak
bertujuan untuk menyuap pihak yang bersangkutan
untuk memberikan sesuatu hal kepada Perusahaan
yang tidak menjadi hak Perusahaan secara hukum.
Contoh pemberian dimaksud misalnya jamuan makan,
kegiatan olah raga, tiket pertunjukan kesenian, buku,
rekaman musik dan sebagainya.
b.
Pemberian
Hadiah/Cinderamata
dan/atau
Hiburan
TIDAK DIPERBOLEHKAN dalam bentuk uang tunai
(Cash Payment).
c.
Pemberian
TIDAK
Hadiah/Cinderamata
DIPERBOLEHKAN
dan/atau
dalam
Hiburan
bentuk-bentuk
yang melanggar kesusilaan dan hukum.
d.
Pemberian Hadiah/Cinderamata berupa barang yang
dimaksudkan
untuk
promosi
Perusahaan,
DIWAJIBKAN mencantumkan logo Perusahaan yang
menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari barang
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 17
dimaksud (logo Perusahaan pada barang dimaksud
tidak dapat dihilangkan).
e.
Pemberian
honorarium
kepada
Pihak
Ketiga,
DIPERBOLEHKAN sesuai dengan ketentuan yang
berlaku di Perusahaan.
f.
Pemberian
Hadiah/Cinderamata
berupa
barang/uang/setara uang, DIPERBOLEHKAN, dalam
hal
Insan
PMLI
menghadiri
acara
Pernikahan,
Khitanan, Kelahiran, atau Musibah, dengan nilai
pemberian maksimum sebesar Rp. 1.000.000,- (satu
juta rupiah) untuk setiap acara, sepanjang pemberian
tersebut tidak bermaksud untuk mempengaruhi pihak
penerima, untuk melakukan dan/atau tidak melakukan
sesuatu hal berkaitan dengan kedudukan/jabatannya.
g. Jamuan makan tidak dibatasi, sejauh memenuhi
kewajaran dan dilakukan di tempat yang terhormat
dan tetap menjaga citra positif Perusahaan.
h. Seluruh
pemberian
Hadiah/Cinderamata
dan/atau
jamuan makan dan/atau Hiburan hanya diperbolehkan
dengan seizin atasan langsung masing-masing dengan
sebelumnya
dilaporkan
kepada
Tim
Pengendali
Gratifikasi PMLI.
Apabila Wajib Lapor Gratifikasi melakukan pemberian
hadiah/cinderamata dan hiburan sebagaimana dimaksud
dalam butir (a) sampai dengan (h) di atas wajib
melakukan hal-hal sebagai berikut:
a. Setiap rencana pemberian hadiah/cinderamata dan
hiburan (entertainment) wajib disampaikan kepada
18 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
Atasan Langsung sekurang kurangnya 5 (lima) hari
sebelum pelaksanaan pemberian hadiah/cinderamata
dalam suatu surat/memo izin prinsip.
b. Atasan
Langsung
akan
meneliti
nilai
dan
sifat
pemberian tersebut dan segera memutuskan apakah
pemberian tersebut disetujui/tidak disetujui dalam
suatu surat/memo izin prinsip dan meneruskannya
kepada
pimpinan
tertinggi
setempat
untuk
memperoleh persetujuan.
c. Wajib Lapor Gratifikasi yang bersangkutan wajib
mengisi formulir gratifikasi dan menyerahkannya
kepada Tim Pengendali Gratifikasi PMLI.
3. Batasan Atas Pemberian Yang Berdasarkan
Permintaan Pihak Ketiga
a.
Setiap Insan PMLI apabila diminta untuk memberikan
hadiah/cinderamata
dan
(entertainment)
hiburan
hendaknya MENOLAK secara sopan dan santun
dengan memberikan penjelasan mengenai kebijakan
dan aturan terkait Gratifikasi
yang berlaku di
Perusahaan kepada Peminta tersebut. Pemberian
penjelasan ini dapat disampaikan dengan bantuan Tim
Pengendali Gratifikasi PMLI yang sekaligus juga
merupakan
salah
satu
bentuk
sosialisasi
atas
kebijakan Gratifikasi tersebut.
b.
Apabila
permintaan
pemerasan
dan/atau
dimaksud
mengarah
pemaksaan
yang
kepada
dapat
mempengaruhi kelancaran proses operasional dan
bisnis perusahaan, Insan PMLI, khususnya Wajib
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 19
Lapor Gratifikasi yang bersangkutan wajib segera
melaporkan kepada Atasan Langsung.
c.
Atasan langsung Insan PMLI yang bersangkutan agar
segera mengkoordinasikan permasalahan tersebut
dengan
Pimpinan
Tertinggi
Setempat
untuk
mendapatkan keputusan mengenai tindakan yang
akan
diambil
tersebut.
untuk
Apabila
menindaklanjuti
menghadapi
permintaan
keraguan
dalam
pengambilan keputusan, maka Pimpinan Tertinggi
Setempat melaporkan hal tersebut kepada pimpinan
yang lebih tinggi diatasnya. Atasan Langsung dapat
berkonsultasi
dengan
fungsi
hukum
di
induk
perusahaannya.
4. Batasan Pemberian Dan Penerimaan Gratifikasi
Lainnya
Bila
dalam
kegiatan
sehari-harinya
Insan
PMLI
menemukan atau menghadapi suatu peristiwa yang
menurut Insan PMLI termasuk dalam tindakan yang
berpotensi suap dan/atau termasuk dalam kategori
Gratifikasi baik merupakan pemberian (baik inisiatif sendiri
maupun berdasarkan permintaan) dan/atau penerimaan,
tetapi belum diatur dalam Pedoman ini maupun dalam
Pedoman Tim Pengendali Gratifikasi PMLI, maka Insan
PMLI yang bersangkutan wajib melaporkannya kepada
atasan langsung dan Tim Pengendali Gratifikasi PMLI
secara tertulis melalui nota dan/atau surat elektronik.
20 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
III. IMPLEMENTASI KEBIJAKAN GRATIFIKASI
A. IMPLEMENTASI
Untuk memastikan bahwa Pedoman ini diketahui oleh seluruh
Insan PMLI dan Pihak Ketiga, maka ditugaskan kepada Insan
PMLI untuk melakukan hal-hal sebagai berikut:
1. Melakukan sosialisasi Pedoman ini kepada seluruh Insan
PMLI dalam bentuk tatap muka maupun perangkat
sosialisasi.
2. Mencantumkan
larangan
pemberian/penerimaan
hadiah/cinderamata dan hiburan (entertainment) pada
setiap pengumuman dalam proses pengadaan barang/jasa
di lingkungan PMLI, dengan merujuk pada Pedoman ini.
3. Fungsi
Pengendali
Gratifikasi
dan
Fungsi
Corporate
Communication PMLI ditugaskan untuk secara terus
menerus memberikan informasi kepada seluruh Insan
PMLI, Pihak Ketiga dan pihak-pihak lainnya mengenai
diberlakukannya Pedoman ini di lingkungan PMLI.
4. Fungsi Procurement di lingkungan PMLI ditugaskan untuk
menyampaikan Pedoman ini kepada seluruh pihak terkait
dalam mata rantai supply di lingkungan PMLI, dalam hal ini
namun tidak terbatas pada penyedia barang/jasa, agen,
distributor dan pelanggan serta stakeholder lainnya.
5. Memberikan informasi yang jelas kepada pihak manapun
yang berkeinginan mengetahui isi Pedoman ini.
6. Menugaskan kepada Fungsi Pengendali Gratifikasi untuk
membangun sistem implementasi Pedoman ini.
7. Staf Khusus Direktur ditugaskan memonitor penerapan
Pedoman ini dan memberikan laporan secara berkala
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 21
setiap 6 (enam) bulan sekali kepada Direksi mengenai
implementasinya termasuk laporan-laporan yang telah
diterima terkait dengan Gratifikasi.
B. PENANGANAN GRATIFIKASI
Dalam kondisi tertentu, dimana Insan PMLI tidak dapat
menghindar untuk menerima pemberian dari Pihak Ketiga
dimana pemberian tersebut diluar ketentuan yang telah
disebutkan di atas, atau pemberian tersebut sudah ada di
suatu tempat yang dititipkan kepada/melalui orang lain tanpa
sepengetahuan
Insan
PMLI
tersebut,
maka
yang
bersangkutan wajib mengembalikannya. Apabila hal ini tidak
mungkin dilakukan, maka yang bersangkutan harus segera
melaporkan
kepada
Tim
Pengendali
Gratifikasi
dengan
sepengetahuan Atasan Langsung secara tertulis sesuai
mekanisme yang diatur dalam Pedoman ini.
C. MEKANISME PELAPORAN
1. Apabila terdapat penerimaan Hadiah/Cinderamata dan/
atau Hiburan di luar batasan yang sudah diatur PMLI,
maka Insan PMLI wajib melaporkan hal tersebut melalui:
Tim Pengendali Gratifikasi
Pelaporan melalui Tim Pengendali Gratifikasi dengan
sepengetahuan Atasan Langsung masing-masing, oleh
Insan PMLI penerima Hadiah/Cinderamata selambatlambatnya 7 (tujuh) hari kerja sejak tanggal penerimaan,
dengan
menyampaikan
(form
penerimaan
Hadiah/Cinderamata dengan contoh Format sebagaimana
diatur dalam Lampiran Pedoman ini).
22 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
2. Untuk penerimaan yang merupakan barang yang cepat
kadaluwarsa (misal: makanan dan minuman), maka dapat
diserahkan kepada Lembaga Sosial dengan menyampaikan
bukti tanda penyerahan kepada Tim Pengendali Gratifikasi
selambat-lambatnya 14 (empat belas) hari setelah tanggal
penerimaan
sebagaimana
dimaksud,
dengan
contoh
Format sebagaimana diatur dalam Pedoman ini.
3. Tim
Pengendali
penerimaan
Gratifikasi
Hadiah/Cinderamata
membuat
serta
rekapitulasi
melaporkannya
kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) selambatlambatnya 30 (tiga puluh hari) sejak tanggal penerimaan
tersebut oleh Insan PMLI.
D. SANKSI ATAS PELANGGARAN
Pedoman ini berlaku dan mengikat bagi seluruh Insan PMLI
dengan kewajiban pelaporan mengikat kepada Wajib Lapor
Gratifikasi.
Pelanggaran terhadap ketentuan Pedoman ini akan dikenakan
sanksi yang berlaku di PMLI dan berpotensi dikenakan tindak
pidana suap sesuai dengan peraturan perundang-undangan
yang berlaku.
Melakukan pelaporan Gratifikasi berarti telah melindungi diri
sendiri dan keluarga dari peluang dikenakannya tuduhan
tindak pidana suap.
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
| 23
IV. PENUTUP
Pedoman ini disusun untuk dijadikan acuan dalam pengelolaan
gratifikasi di lingkungan PT Pendidikan Maritim dan Logistik
Indonesia.
24 |
Pedoman Pengendalian Gratifikasi | PMLI
Download