peraturan kepala badan pusat statistik nomor 31 tahun 2013 tentang

advertisement
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 31 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT, KONSINYASI, DAN KEGIATAN
SEJENIS DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
Menimbang
: bahwa untuk kelancaran penyelenggaraan rapat, konsinyasi,
dan kegiatan sejenis di lingkungan Badan Pusat Statistik,
perlu
menetapkan
Pedoman
Penyelenggaraan
Rapat,
Konsinyasi, dan Kegiatan Sejenis di Lingkungan Badan Pusat
Statistik dengan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik;
Mengingat
: 1. Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor
39, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3683);
2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan
Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003
Nomor
47,
Tambahan
Lembaran
Negara
Republik
Indonesia Nomor 4287);
3. Undang-Undang
Nomor
Perbendaharaan
Negara
1
Tahun
(Lembaran
2004
tentang
Negara
Republik
Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia 4355);
4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 1999 tentang
Penyelenggaraan Statistik (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1999 Nomor 96, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 3854);
-25. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 86 Tahun
2007 tentang Badan Pusat Statistik;
6. Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 163 Tahun
1998 tentang Sekolah Tinggi Ilmu Statistik;
7. Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 113/PMK.05/2012
tentang Perjalanan Dinas Dalam Negeri bagi Pejabat
Negara, Pegawai Negeri, dan Pegawai tidak tetap (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 678);
8. Peraturan Menteri Keuangan Nomor 37/PMK.02/2012
tentang Standar Biaya Tahun Anggaran 2013 sebagaimana
telah diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan Nomor
31/PMK.02/2013;
9. Keputusan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 121
Tahun 2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perwakilan
Badan Pusat Statistik di Daerah;
10. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 7 Tahun
2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja Badan Pusat
Statistik;
11. Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik Nomor 1 Tahun
2013 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Kegiatan dan
Pengelolaan
Anggaran
Badan
Pusat
Statistik
Tahun
Anggaran 2013;
12. Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER22/PB/2013 tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan
Perjalanan Dinas Dalam Negeri Bagi Pejabat Negara,
Pegawai Negeri, dan Pegawai Tidak Tetap;
MEMUTUSKAN:
Menetapkan
: PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT, KONSINYASI, DAN
KEGIATAN
STATISTIK.
SEJENIS
DI
LINGKUNGAN
BADAN
PUSAT
-3Pasal 1
Pedoman penyelenggaraan rapat, konsinyasi, dan kegiatan
sejenis di lingkungan Badan Pusat Statistik merupakan
panduan bagi Pengelola Keuangan (Pengguna Anggaran,
Kuasa Pengguna Anggaran, Pejabat Pembuat Komitmen,
Bendahara Pengeluaran, Bendahara Pengeluaran Pembantu,
dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar) dan
Pelaksana Kegiatan di lingkungan Badan Pusat Statistik.
Pasal 2
Sekretaris
Pusat
Utama/Deputi/Inspektur Utama/Kepala
Statistik
Provinsi/Kepala
Kabupaten/Kota
Badan
menyelenggarakan
Pusat
Badan
Statistik
pengendalian
internal
terhadap pelaksanaan rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis
di lingkup kerja masing-masing.
Pasal 3
Pedoman penyelenggaraan rapat, konsinyasi, dan kegiatan
sejenis di lingkungan Badan Pusat Statistik sebagaimana
tercantum dalam Lampiran, merupakan bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini.
Pasal 4
Pihak-pihak
yang
melakukan
pemalsuan
dokumen,
menaikkan harga dari sebenarnya (mark up), dan/atau
melakukan kegiatan rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis
secara
fiktif
yang
berakibat
pada
kerugian
negara,
bertanggung jawab sepenuhnya atas seluruh tindakan yang
dilakukan.
Pasal 5
Inspektorat
Utama
dalam
melakukan
pemeriksaan
melaksanakan
silang
kepada
audit
penyedia
dapat
jasa
akomodasi (hotel/penginapan lainnya), dan/atau konsumsi.
-4Pasal 6
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini mulai berlaku
pada tanggal diundangkannya dan berlaku surut sejak
tanggal 1 Agustus 2013.
Agar
setiap
orang
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik ini
dengan
penempatannya
dalam
Berita
Negara
Republik
Indonesia.
Ditetapkan di Jakarta
pada tanggal 1 Agustus 2013
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
SURYAMIN
Diundangkan di Jakarta
pada tanggal
MENTERI HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
REPUBLIK INDONESIA
AMIR SYAMSUDIN
BERITA NEGARA REPUBLIK INDONESIA TAHUN 2013 NOMOR
LAMPIRAN
PERATURAN KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK
NOMOR 31 TAHUN 2013
TENTANG
PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT,
KONSINYASI, DAN KEGIATAN SEJENIS DI
LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
PEDOMAN PENYELENGGARAAN RAPAT, KONSINYASI, DAN KEGIATAN SEJENIS
DI LINGKUNGAN BADAN PUSAT STATISTIK
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam upaya meningkatkan pelaksanaan kegiatan pemerintahan yang lebih
berdaya guna, bersih, transparan, dan akuntabel khususnya yang terkait
pengelolaan dan pertanggungjawaban penyelenggaraan rapat, konsinyasi,
dan kegiatan sejenis di lingkungan Badan Pusat Statistik maka dipandang
perlu adanya Pedoman pelaksanaan kegiatan dimaksud.
Peraturan Direktur Jenderal Perbendaharaan Nomor PER-22/PB/2013
tentang Ketentuan Lebih Lanjut Pelaksanaan Perjalanan Dinas Dalam Negeri
Bagi
Pejabat
Negara,
Pegawai
Negeri,
dan
Pegawai
Tidak
Tetap
mengamanatkan bahwa penyelenggaraan rapat, konsinyasi, dan kegiatan
sejenis diselenggarakan dalam rangka mencapai kinerja yang ditetapkan
dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA).
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud ditetapkannya Pedoman ini adalah untuk panduan kerja bagi
pengelola keuangan dan pelaksana kegiatan dalam menyelenggarakan rapat,
konsinyasi, dan kegiatan sejenis di lingkungan Badan Pusat Statistik.
Tujuan ditetapkannya Pedoman ini adalah untuk menjamin terlaksananya
penyelenggaraan rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis yang efektif, efisien,
transparan, dan pertanggungjawaban administrasi keuangannya dapat
diselesaikan secara tepat waktu.
C. RUANG LINGKUP
Pedoman ini terbatas pada penyelenggaraan:
1) kegiatan rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis yang diselenggarakan
oleh pelaksana kegiatan di lingkungan Badan Pusat Statistik; dan
2) kegiatan rapat dan kegiatan sejenis yang diselenggarakan oleh pelaksana
kegiatan di lingkungan Instansi Vertikal Badan Pusat Statistik.
-2-
D. DEFINISI DAN ISTILAH
1. Pengelola Keuangan adalah pejabat yang diangkat untuk mengelola
keuangan di Badan Pusat Statistik, dalam hal ini yaitu Pengguna
Anggaran (PA), Kuasa Pengguna Anggaran (KPA), Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), Bendahara Pengeluaran (BP), Bendahara Pengeluaran
Pembantu (BPP), dan Pejabat Penandatangan Surat Perintah Membayar
(PPSPM).
2. Pelaksana Kegiatan adalah unit kerja yang melaksanakan kegiatan
rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis.
3. Rapat adalah suatu bentuk pertemuan baik dalam situasi formal
maupun informal sebagai alat koordinasi antar intern atau antar ekstern
untuk membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah,
atau
mempersiapkan
suatu
acara/kegiatan
berdasarkan
hasil
kesepakatan bersama, baik dalam jam kerja maupun di luar jam kerja.
4. Konsinyasi adalah suatu bentuk pertemuan di luar kantor yang
melibatkan unit eselon II lainnya karena fasilitas di kantor tidak
mencukupi untuk penyelenggaraan secara paket fullboard.
5. Kegiatan sejenis adalah kegiatan yang sejenis dengan rapat atau
konsinyasi yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik, seperti sosialisasi,
diseminasi, pelatihan/kursus, seminar, workshop, rapat koordinasi,
rapat kerja/rapat teknis, konsultasi nasional/regional/serentak, dan
Focus Group Discussion (FGD).
6. Penyedia Jasa Akomodasi adalah pihak yang menyediakan tempat
menginap seperti hotel atau penginapan lainnya.
7. Penyedia
Jasa
Konsumsi
adalah
pihak
yang
menyediakan
makanan/minuman.
8. Penyedia
Jasa
Akomodasi
dan
Konsumsi
adalah
pihak
yang
menyediakan jasa akomodasi dan konsumsi.
9. Event Organizer (EO) adalah usaha dalam bidang jasa yang secara sah
ditunjuk oleh pelaksana kegiatan guna mengorganisasikan seluruh
rangkaian acara mulai dari perencanaan, persiapan, eksekusi, hingga
evaluasi dalam rangka membantu mewujudkan rapat, konsinyasi, dan
kegiatan sejenis di lingkungan Badan Pusat Statistik.
-3-
10. Paket fullboard adalah paket akomodasi dan konsumsi untuk kegiatan
rapat
yang
diselenggarakan
di
luar
kantor
sehari
penuh
dan
bermalam/menginap. Komponen paket ini mencakup minuman selamat
datang, akomodasi 1 (satu) malam, makan 3 (tiga) kali, rehat kopi dan
kudapan (snack) 2 (dua) kali, ruang pertemuan dan fasilitasnya
(termasuk screen projector, podium, flip chart, white board, standard
sound system, mikropon, alat tulis, air mineral, dan permen).
11. Paket Fullday adalah satuan biaya paket fullday disediakan untuk
kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan di luar kantor minimal 8
(delapan) jam tanpa menginap. Komponen paket ini mencakup minuman
selamat datang, makan 1 (satu) kali, rehat kopi dan kudapan 2 (dua)
kali, ruang pertemuan (termasuk screen projector, podium, flip chart,
white board, standard sound system, mikropon, alat tulis, air mineral,
dan permen).
12. Paket Halfday adalah satuan biaya paket halfday disediakan untuk
paket kegiatan rapat/pertemuan yang dilakukan di luar kantor selama
setengah sehari minimal 5 (lima) jam. Komponen paket mencakup
minuman selamat datang, makan 1 (satu) kali (siang), rehat kopi dan
kudapan 1 (satu) kali, ruang pertemuan (termasuk screen projector,
podium, flip chart, white board, standard sound system, mikropon, alat
tulis, air mineral, dan permen).
13. Pertanggungjawaban
Administrasi
Keuangan
adalah
seluruh
kelengkapan berkas/dokumen penyelenggaraan rapat, konsinyasi, dan
kegiatan sejenis yang harus dipenuhi sebagai syarat untuk pembayaran
dan pertanggungjawaban keuangan.
14. Pengendalian
Internal
adalah
suatu
bentuk
pengawasan
dan
pemeriksaan yang bertujuan agar penyelenggaraan rapat, konsinyasi,
dan
kegiatan
transparan,
sejenis
akuntabel,
dapat
dan
dilaksanakan
sesuai
dengan
secara
efektif,
ketentuan
efisien,
peraturan
perundang-undangan.
15. Pemeriksaan Silang adalah pemeriksaan yang dilakukan terhadap para
pihak yang terkait dengan penyelenggaraan rapat, konsinyasi, dan
kegiatan sejenis seperti penyedia jasa akomodasi, konsumsi dan/atau
pihak lain.
-4-
16. Unit Eselon II adalah Biro/Direktorat/Badan Pusat Statistik Provinsi di
lingkungan Badan Pusat Statistik.
17. Unit Eselon III adalah Bagian/Subdirektorat/Bidang/Badan Pusat
Statistik Kabupaten/Kota di lingkungan Badan Pusat Statistik.
18. Petugas
Pendukung
Rapat
adalah
orang
yang
ditunjuk
untuk
menyiapkan sarana dan prasarana rapat, termasuk di dalamnya adalah
supir pimpinan, petugas penjaga kunci, dan juru bersih.
19. Pengemudi adalah supir pejabat eselon I/II.
20. Akun 524114 (Belanja Perjalanan Dinas Paket Meeting Dalam Kota)
adalah Pengeluaran untuk perjalanan dinas dalam rangka kegiatan
rapat, seminar, dan sejenisnya yang dilaksanakan di dalam kota satker
penyelenggara dan dibiayai seluruhnya oleh satker penyelenggara, serta
yang dilaksanakan di dalam kota satker peserta dengan biaya perjalanan
dinas yang ditanggung oleh satker peserta, meliputi:
a) Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber
baik yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota;
b) Biaya paket meeting (halfday/fullday/fullboard);
c) Uang saku peserta, panitia/moderator dan/atau narasumber baik
yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota termasuk uang
saku rapat dalam kantor di luar jam kerja; dan
d) Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta, panitia/moderator,
dan/atau narasumber yang mengalami kesulitan transportasi.
Besaran nilai biaya paket meeting, uang transpor, uang saku, dan uang
harian mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai standar biaya
tahun berkenaan.
21. Akun 524119 (Belanja Perjalanan Lainnya) adalah Pengeluaran untuk
perjalanan dinas dalam rangka kegiatan rapat, seminar, dan sejenisnya
yang dilaksanakan di luar kota satker penyelenggara dan dibiayai
seluruhnya oleh satker penyelenggara, serta yang dilaksanakan di luar
kota satker peserta dengan biaya perjalanan dinas yang ditanggung oleh
satker peserta, meliputi:
a) Biaya transportasi peserta, panitia/moderator, dan/atau narasumber
baik yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota;
b) Biaya paket meeting (fullboard);
c) Uang saku peserta, panitia/moderator dan/atau narasumber baik
yang berasal dari dalam kota maupun dari luar kota; dan
-5-
d) Uang harian dan/atau biaya penginapan peserta, panitia/moderator,
dan/atau narasumber yang mengalami kesulitan transportasi.
Besaran nilai biaya paket meeting, uang transpor, uang saku, dan uang harian
mengikuti ketentuan yang mengatur mengenai standar biaya tahun berkenaan.
BAB II
RAPAT, KONSINYASI, DAN KEGIATAN SEJENIS
A. JENIS
Kegiatan rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis yang dimaksud dalam
Peraturan ini meliputi:
1. Rapat di dalam kantor di luar jam kerja;
2. Konsinyasi; dan
3. Sosialisasi, diseminasi, pelatihan, kursus, seminar, workshop, rapat
koordinasi,
rapat
kerja/rapat
teknis,
konsultasi
nasional/regional/serentak, dan Focus Group Discussion (FGD).
B. TUJUAN
Rapat,
konsinyasi,
melaksanakan
dan
koordinasi
kegiatan
sejenis
antar-intern
atau
diselenggarakan
untuk
antar-ekstern
untuk
membicarakan, merundingkan, dan memutuskan suatu masalah.
C. OUTPUT
Rapat, konsinyasi, dan kegiatan sejenis sebagaimana dimaksud pada
Peraturan ini harus menghasilkan output berupa:
1. Notulensi rapat;
2. Transkrip hasil rapat; dan/atau
3. Laporan pelaksanaan.
D. SYARAT DAN KETENTUAN
(1) Syarat dan Ketentuan Rapat di Dalam Kantor di Luar Jam Kerja.
Rapat di dalam kantor di luar jam kerja sebagaimana dimaksud pada
Peraturan ini dapat dilaksanakan apabila memenuhi syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
a. Berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya;
-6-
b. Dilaksanakan paling sedikit 4 (empat) jam di luar jam kerja dengan
ketentuan:
1. Hari Senin-Kamis : jam 16.00 - 20.00;
2. Hari Jumat
: jam 16.30 - 20.30;
c. Diselenggarakan di dalam kantor di luar jam kerja pada hari kerja
satuan kerja bersangkutan;
d. Form permintaan rapat di luar jam kerja diajukan ke KPA paling
lambat 3 (tiga) hari sebelum hari penyelenggaraan dan disetujui oleh
PPK sepanjang kegiatan yang diajukan tersedia dalam POK;
e. Peserta harus sudah tercatat hadir di kantor paling lambat pukul
08.00 WIB/WIT/WITA;
f. Tidak diberikan uang lembur dan uang makan lembur;
g. Satu orang peserta rapat hanya berhak mendapatkan uang saku
rapat satu kali dalam satu hari;
h. Petugas pendukung rapat berhak mendapatkan uang saku rapat
sebesar 50% dari standar biaya;
i. Dokumen pertanggungjawaban administrasi keuangan yang perlu
dilengkapi meliputi sebagai berikut:
1. Surat Undangan;
2. Surat Tugas;
3. Surat Pernyataan;
4. Daftar Hadir dilengkapi dengan print out presensi hand key;
5. Notulen dan Laporan Hasil Rapat;
6. Daftar uang saku rapat di luar jam kerja; dan
7. Kuitansi pembelian konsumsi.
j. Rapat yang diselenggarakan di Badan Pusat Statistik:
1. Surat undangan ditandatangani oleh Eselon I/II penyelenggara;
2. Surat Tugas dari unit penyelenggara yang ditandatangani oleh
pejabat eselon II penyelenggara, khusus pengemudi surat tugas
dari penyelenggara kegiatan;
3. Surat pernyataan pelaksanaan rapat yang ditandatangani oleh
penanggung jawab kegiatan (paling rendah pejabat setingkat
Eselon III), dilengkapi dengan rincian materi yang akan dibahas;
4. Minimal 2 (dua) orang dari unit Eselon II lainnya atau dari
instansi lain, yang salah satunya minimal pejabat Eselon III;
5. Peserta lainnya berasal dari unit Eselon II Penyelenggara;
-7-
6. Menyusun notulen dan laporan hasil rapat, diketahui oleh pejabat
Eselon II yang terkait, disampaikan kepada PPK, ditembuskan
kepada pejabat Eselon I penyelenggara, KPA, dan seluruh peserta
rapat;
7. Peserta dapat diberikan uang saku rapat sebesar Rp250.000,00
(dua ratus lima puluh ribu rupiah/brutto.
k. Rapat yang diselenggarakan di Badan Pusat Statistik Provinsi:
1. Dilengkapi surat undangan ditandatangani oleh Kepala Badan
Pusat Statistik Provinsi atau Eselon III penyelenggara;
2. Surat Tugas dari unit penyelenggara yang ditandatangani oleh
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi;
3. Surat pernyataan pelaksanaan rapat yang ditandatangani oleh
penanggung jawab kegiatan (paling rendah pejabat setingkat
Eselon III), dilengkapi dengan rincian materi yang akan dibahas;
4. Minimal 2 (dua) orang dari unit Eselon III lainnya atau dari
instansi lain, yang salah satunya minimal pejabat Eselon III;
5. Peserta lainnya berasal dari unit Eselon III Penyelenggara;
6. Menyusun notulen dan laporan hasil rapat, diketahui oleh pejabat
Eselon III yang terkait, disampaikan kepada PPK, ditembuskan
kepada Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi dan seluruh peserta
rapat;
7. Peserta dapat diberikan uang saku rapat sebesar Rp200.000,00
(dua ratus ribu rupiah)/brutto.
l. Rapat
yang
diselenggarakan
di
Badan
Pusat
Statistik
Kabupaten/Kota:
1. Dilengkapi surat undangan dan surat tugas ditandatangani oleh
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota;
2. Surat Tugas dari unit penyelenggara yang ditandatangani oleh
Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota;
3. Surat pernyataan pelaksanaan rapat yang ditandatangani oleh
penanggung jawab kegiatan (paling rendah pejabat setingkat
Eselon IV), dilengkapi dengan rincian materi yang akan dibahas;
4. Minimal 2 (dua) orang dari unit Eselon IV lainnya atau dari
instansi lain, yang salah satunya minimal pejabat Eselon IV;
5. Peserta lainnya berasal dari unit Eselon IV Penyelenggara;
-8-
6. Menyusun notulen dan laporan hasil rapat, diketahui oleh pejabat
Eselon IV yang terkait, disampaikan kepada PPK, ditembuskan
kepada Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten/Kota dan
seluruh peserta rapat;
7. Peserta dapat diberikan uang saku rapat sebesar Rp150.000,00
(seratus lima puluh ribu rupiah)/brutto.
(2) Syarat dan Ketentuan Konsinyasi
Konsinyasi harus memenuhi syarat dan ketentuan umum sebagai
berikut:
a. Berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya;
b. Diselenggarakan secara fullboard;
c. Konsinyasi dilakukan dalam jangka waktu minimal 2 (dua) hari dan
maksimal 4 (empat) hari fullboard, dengan jumlah peserta minimal 10
(sepuluh) orang atau tergantung pada peraturan penyedia jasa
akomodasi yang berlaku;
d. Pelaksanaan konsinyasi dilakukan di dalam kota dan dipimpin oleh
pejabat Eselon II penyelenggara, diikuti oleh:
1. Minimal 2 (dua) orang dari unit Eselon II lainnya atau dari
instansi lain, yang salah satunya minimal pejabat Eselon III;
2. Peserta lainnya berasal dari unit Eselon II penyelenggara.
e. Form permintaan penyelenggaraan kegiatan diajukan paling lambat 7
(tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran (KPA). Persetujuan KPA diterbitkan paling lambat 3 (tiga)
hari kerja sejak form permintaan diterima;
f.
Jadwal pelaksanaan konsinyasi sebagai berikut:
1. Sesi 1: 08.00 – 12.00;
2. Sesi 2: 13.30 – 17.00;
3. Sesi 3: 19.00 – 21.00;
g. Penutupan dilakukan pada akhir sesi 3 di hari terakhir konsinyasi;
h. Pernyataan dari PPK bahwa fasilitas di kantor tidak mencukupi,
sehingga apabila kegiatan dilaksanakan di kantor menjadi tidak
efektif dan efisien;
i.
Surat undangan ditandatangani oleh Eselon I/II penyelenggara;
j.
Surat tugas dari masing-masing unit kerja. Khusus pengemudi, surat
tugas dari penyelenggara kegiatan;
-9-
k. Notulen dan laporan hasil konsinyasi diketahui oleh para pejabat
Eselon II terkait, disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), dan ditembuskan kepada pejabat Eselon I terkait serta Kuasa
Pengguna Anggaran (KPA);
l.
Dokumen
pertanggungjawaban
administrasi
keuangan
meliputi
sampai
dengan
sebagai berikut:
1. Form Permintaan Konsinyasi;
2. Surat Undangan;
3. Surat Pernyataan PPK;
4. Surat Tugas;
5. Surat Perjalanan Dinas (SPD);
6. Daftar Hadir;
7. Notulen dan Laporan Hasil Konsinyasi;
8. Tagihan Hotel:
a) untuk
biaya
penyelenggaraan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Kuitansi;
2) Faktur (invoice);
3) Copy NPWP;
4) Copy Nomor Rekening Bank;
5) Nomor Telepon;
6) Alamat email;
7) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
8) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP).
b) untuk biaya penyelenggaraan di atas Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Berkas Pengadaan lengkap;
2) Kuitansi;
3) Faktur (invoice);
4) Copy NPWP;
5) Copy Nomor Rekening Bank;
6) Nomor Telepon;
7) Alamat email;
8) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
9) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP).
m. Tersedia pembiayaan dalam akun 524114 (Belanja Perjalanan Dinas
Paket Meeting Dalam Kota);
- 10 -
n. Setiap peserta mendapatkan uang saku fullboard sebanyak hari
penyelenggaraan sesuai standar biaya dan transpor kegiatan sebesar
Rp110.000,00 (seratus sepuluh ribu rupiah) Pejabat eselon I, II, dan
III tidak diberikan transpor kegiatan;
o. Pembayaran uang saku fullboard dan transpor kegiatan, dimasukkan
dalam perincian Perjalanan Dinas;
p. Rate uang saku fullboard untuk pengemudi sebesar 50% dari uang
saku fullboard peserta konsinyasi;
q. Apabila ketentuan persyaratan peserta konsinyasi tidak terpenuhi,
maka Bendahara hanya membayar biaya jasa akomodasi dan
konsumsi (peserta konsinyasi tidak mendapat uang saku dan
transpor).
(3) Syarat
dan
Ketentuan
Kegiatan
Sosialisasi,
Seminar,
Workshop,
Diseminasi, dan Focus Group Discussion (FGD)
Penyelenggaraan kegiatan sosialisasi, seminar, workshop, diseminasi,
dan Focus Group Discussion (FGD) yang dilaksanakan harus memenuhi
syarat dan ketentuan khusus sebagai berikut:
a. Berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya;
b. Diselenggarakan secara paket fullday atau halfday;
c. Form permintaan penyelenggaraan kegiatan diajukan paling lambat:
1. Dalam kota: 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Persetujuan KPA diterbitkan
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak form permintaan diterima;
2. Luar kota: 22 (dua puluh dua) hari kerja sebelum pelaksanaan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Persetujuan KPA
diterbitkan
paling
lambat
5
(lima)
hari
kerja
sejak
form
permintaan diterima;
d. Pernyataan dari PPK bahwa fasilitas di kantor tidak mencukupi,
sehingga apabila kegiatan dilaksanakan di kantor menjadi tidak
efektif dan efisien;
e. Surat undangan ditandatangani oleh Eselon I/II/III pemyelenggara;
f.
Surat tugas dari masing-masing unit kerja. Khusus pengemudi, surat
tugas dari penyelenggara kegiatan;
- 11 -
g. Notulen dan laporan hasil sosialisasi, seminar, workshop, diseminasi,
diketahui oleh para pejabat Eselon II/III terkait, disampaikan kepada
Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dan ditembuskan kepada pejabat
Eselon I/II terkait serta Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
h. Dokumen
pertanggungjawaban
administrasi
keuangan
meliputi
sebagai berikut:
1. Form Permintaan sosialisasi, seminar, workshop, diseminasi, dan
Focus Group Discussion (FGD);
2. Surat Undangan;
3. Surat Pernyataan PPK;
4. Surat Tugas;
5. Surat Perjalanan Dinas (SPD);
6. Daftar Hadir;
7. Notulen
dan
laporan
hasil
sosialisasi,
seminar,
workshop,
diseminasi, dan Focus Group Discussion (FGD);
8. Tagihan Hotel :
a) untuk
biaya
penyelenggaraan
sampai
dengan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Kuitansi;
2) Faktur (invoice);
3) Copy NPWP;
4) Copy Nomor Rekening Bank;
5) Nomor Telepon;
6) Alamat email;
7) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
8) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP);
b) untuk biaya penyelenggaraan di atas Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Berkas pengadaan lengkap;
2) Kuitansi;
3) Faktur (invoice);
4) Copy NPWP;
5) Copy Nomor Rekening Bank;
6) Nomor Telepon;
7) Alamat Email;
8) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
9) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP);
- 12 -
i.
Tersedia pembiayaan dalam akun 524114 (Belanja Perjalanan Dinas
Paket Meeting Dalam Kota) atau akun 524119 (Belanja Perjalanan
Lainnya);
j.
Setiap peserta mendapatkan uang saku paket fullday atau halfday
sesuai standar biaya, dan transpor kegiatan sebesar Rp110.000,00.
Pejabat eselon I, II, dan III tidak diberikan transpor kegiatan;
k. Pembayaran uang saku fullboard dan transpor kegiatan untuk
penyelenggaraan di dalam kota atau transpor
penyelenggaraan
di
luar
kota,
dimasukkan
at cost untuk
dalam
perincian
Perjalanan Dinas;
l.
Penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan di luar kota harus
memenuhi syarat dan ketentuan khusus:
1. Mendapat persetujuan dari PPK dengan pertimbangan:
a) Dari sisi teknis harus dilaksanakan di luar kota satker
penyelenggara, atau
b) Diselenggarakan pada lokasi yang terdekat dengan kota satker
penyelenggara;
2. Melibatkan satker BPS Provinsi/Kabupaten/Kota;
3. Berskala regional/nasional/internasional.
(4) Syarat dan Ketentuan Kegiatan Rapat Koordinasi, Rapat Kerja/Rapat
Teknis, dan Konsultasi Nasional/Regional/Serentak
Penyelenggaraan kegiatan rapat koordinasi, rapat kerja/rapat teknis, dan
konsultasi nasional/regional/ serentak, harus memenuhi syarat dan
ketentuan sebagai berikut:
a. Berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya;
b. Diselenggarakan secara fullboard;
c. Kegiatan dilaksanakan dalam jangka waktu minimal 2 (dua) hari dan
maksimal 4 (empat) hari fullboard;
d. Form permintaan penyelenggaraan kegiatan diajukan paling lambat:
1. Dalam kota: 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Persetujuan KPA diterbitkan
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak form permintaan diterima;
2. Luar kota: 22 (dua puluh dua) hari kerja sebelum pelaksanaan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Persetujuan KPA
diterbitkan
paling
permintaan diterima;
lambat
5
(lima)
hari
kerja
sejak
form
- 13 -
e. Pernyataan dari PPK bahwa fasilitas di kantor tidak mencukupi,
sehingga apabila kegiatan dilaksanakan di kantor menjadi tidak
efektif dan efisien;
f.
Surat undangan ditandatangani oleh Eselon I/II penyelenggara;
g. Surat Tugas dari masing-masing unit kerja. Khusus pengemudi,
surat tugas dari penyelenggara kegiatan;
h. Notulen dan laporan hasil kegiatan diketahui oleh para pejabat
Eselon II/III terkait, disampaikan kepada Pejabat Pembuat Komitmen
(PPK), dan ditembuskan kepada pejabat Eselon I/II terkait serta
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
i.
Dokumen
pertanggungjawaban
administrasi
keuangan
meliputi
sampai
dengan
sebagai berikut:
1. Form Permintaan Konsinyasi;
2. Surat Undangan;
3. Surat Pernyataan PPK;
4. Surat Tugas;
5. Surat Perjalanan Dinas (SPD);
6. Daftar Hadir;
7. Notulen dan Laporan Hasil Konsinyasi;
8. Tagihan Hotel :
a) untuk
biaya
penyelenggaraan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Kuitansi;
2) Faktur (invoice);
3) Copy NPWP;
4) Copy Nomor Rekening Bank;
5) Nomor Telepon;
6) Alamat Email;
7) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
8) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP);
b) untuk biaya penyelenggaraan di atas Rp50.000.000,00 (lima
puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Berkas pengadaan lengkap;
2) Kuitansi;
3) Faktur (invoice);
4) Copy NPWP;
5) Copy Nomor Rekening Bank;
6) Nomor Telepon;
- 14 -
7) Alamat Email;
8) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
9) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP);
j.
Tersedia pembiayaan dalam akun 524114 (Belanja Perjalanan Dinas
Paket Meeting Dalam Kota) atau akun 524119 (Belanja Perjalanan
Lainnya);
k. Setiap peserta mendapatkan uang saku fullboard sebanyak hari
penyelenggaraan sesuai standar biaya. Khusus penyelenggaraan di
dalam kota dapat diberikan transpor kegiatan sebesar Rp110.000,00
(seratus sepuluh juta rupiah). Pejabat eselon I, II, dan III tidak
diberikan transpor kegiatan;
l.
Pembayaran uang saku fullboard dan transpor kegiatan untuk
penyelenggaraan di dalam kota atau transpor
penyelenggaraan
di
luar
kota,
dimasukkan
at cost untuk
dalam
perincian
Perjalanan Dinas;
m. Rate uang saku fullboard untuk pengemudi sebesar 50% dari uang
saku fullboard peserta kegiatan;
n. Penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan di luar kota harus
memenuhi syarat dan ketentuan khusus:
1. Mendapat persetujuan dari PPK dengan pertimbangan:
a) Dari sisi teknis harus dilaksanakan di luar kota satker
penyelenggara, atau
b) Diselenggarakan pada lokasi yang terdekat dengan kota satker
penyelenggara;
2. Melibatkan satker BPS Provinsi/Kabupaten/Kota;
3. Berskala regional/nasional/internasional.
(5) Syarat dan Ketentuan Kegiatan Pelatihan dan Kursus
Penyelenggaraan kegiatan pelatihan dan kursus harus memenuhi syarat
dan ketentuan sebagai berikut:
a. Berpedoman pada Peraturan Menteri Keuangan mengenai Standar
Biaya;
b. Diselenggarakan secara paket fullday atau fullboard;
c. Form permintaan penyelenggaraan kegiatan diajukan paling lambat:
1. Dalam kota: 7 (tujuh) hari kerja sebelum pelaksanaan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Persetujuan KPA diterbitkan
paling lambat 3 (tiga) hari kerja sejak form permintaan diterima;
- 15 -
2. Luar kota: 22 (dua puluh dua) hari kerja sebelum pelaksanaan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). Persetujuan KPA
diterbitkan
paling
lambat
5
(lima)
hari
kerja
sejak
form
permintaan diterima;
d. Pernyataan dari PPK bahwa fasilitas di kantor tidak mencukupi,
sehingga apabila kegiatan dilaksanakan di kantor menjadi tidak
efektif dan efisien;
e. Surat undangan ditandatangani oleh Eselon I/II/III penyelenggara;
f.
Surat tugas dari masing-masing unit kerja. Khusus pengemudi, surat
tugas dari penyelenggara kegiatan;
g. Notulen dan laporan hasil kegiatan diketahui oleh para pejabat
Eselon II/III/IV terkait, disampaikan kepada Pejabat Pembuat
Komitmen (PPK), dan ditembuskan kepada pejabat Eselon I/II/III
terkait serta Kuasa Pengguna Anggaran (KPA);
h. Dokumen
pertanggungjawaban
administrasi
keuangan
meliputi
sampai
dengan
sebagai berikut:
1. Form Permintaan Konsinyasi;
2. Surat Undangan;
3. Surat Pernyataan PPK;
4. Surat Tugas;
5. Surat Perjalanan Dinas (SPD);
6. Daftar Hadir;
7. Notulen dan Laporan Hasil Konsinyasi;
8. Tagihan Hotel:
a) untuk
biaya
penyelenggaraan
Rp50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah) sebagai berikut:
1) Kuitansi;
2) Faktur (invoice);
3) Copy NPWP;
4) Copy Nomor Rekening Bank;
5) Nomor Telepon;
6) Alamat Email;
7) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
8) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP).
- 16 -
b) untuk
biaya
penyelenggaraan
di
atas
Rp50.000.000,00
sebagai berikut:
1) Berkas pengadaan lengkap;
2) Kuitansi;
3) Faktur (invoice);
4) Copy NPWP;
5) Copy Nomor Rekening Bank;
6) Nomor Telepon;
7) Alamat Email;
8) Berita Acara Penyelesaian Pekerjaan (BAPP); dan
9) Berita Acara Serah Terima Hasil Pekerjaan (BASTHP).
i.
Tersedia pembiayaan dalam akun 524114 (Belanja Perjalanan Dinas
Paket Meeting Dalam Kota) atau akun 524119 (Belanja Perjalanan
Lainnya);
j.
Setiap peserta mendapatkan uang saku paket fullday atau fullboard
sebanyak hari penyelenggaraan sesuai standar biaya. Khusus
penyelenggaraan di dalam kota dapat diberikan transpor kegiatan
sebesar Rp110.000,00 (seratus sepuluh juta rupiah). Pejabat eselon
I, II, dan III tidak diberikan transpor kegiatan;
k. Pembayaran uang saku paket fullday atau fullboard dan transpor
kegiatan untuk penyelenggaraan di dalam kota atau transpor at cost
untuk penyelenggaraan di luar kota, dimasukkan dalam perincian
Perjalanan Dinas;
l.
Rate uang saku paket fullday atau fullboard untuk pengemudi
sebesar 50% dari uang saku paket fullday atau fullboard peserta
kegiatan;
m. Penyelenggaraan kegiatan yang dilaksanakan di luar kota harus
memenuhi syarat dan ketentuan khusus:
1. Mendapat persetujuan dari PPK dengan pertimbangan:
a) Dari sisi teknis harus dilaksanakan di luar kota satker
penyelenggara, atau
b) Diselenggarakan pada lokasi yang terdekat dengan kota satker
penyelenggara;
2. Melibatkan satker BPS Provinsi/Kabupaten/Kota;
3. Berskala regional/nasional/internasional.
- 17 -
BAB III
PENUTUP
Peraturan Kepala Badan Pusat Statistik tentang Pedoman Penyelenggaraan
Rapat, Konsinyasi, dan Kegiatan Sejenis di Lingkungan Badan Pusat Statistik
ini agar dipedomani dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Untuk itu kepada seluruh Pengelola Anggaran dan Pelaksana Kegiatan diminta
untuk mempelajari dan melaksanakan Peraturan ini dengan penuh tanggung
jawab, dengan tetap memperhatikan peraturan perundangan lainnya yang
terkait.
KEPALA BADAN PUSAT STATISTIK,
SURYAMIN
Download